metpen b4 blok 20
DESCRIPTION
...TRANSCRIPT
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Gagal
Ginjal Kronis
Nolanda Susana Unwawirka 102010088Ratri Puspitaningrum 102011447Dominic Timotius 102012296Amelinda Mannuela Santoso 102013073Hellen Marsella 102013179Hendra Susanto 102013188Silvia Ardila 102013194Alvin Setiawan 102013364Yuvina 102013450B4
Skenario 12
Faktor yang berhubungan dengan kejadian gagal ginjal kronis Diketahui bahwa angka kegagalan gagal ginjal kronik semakin
meningkat akhir-akhir ini, terutama pada usai dewasa muda. Prevalensi gagal ginjal kronik di US mencapai 10% pada usia dewasa. Insidens GGK pada usia 20-60 tahun adalah 0.5%. Beberapa fakto yang di anggap berhubungan adalah penyakit diabetes mellitus, hipertensi, penyakit kardiovaskuler, obesitas, kadar kolestrol yang tinggi, lupus dan riwayat penyakit dalam keluarga. Risiko kejadian GGK meningkat seiring dengan meningkatnya umur, terutama mengenai pada pria. Jika kita ingin melakukan penelitian di rumah sakit, maka bagaimana melakukan nya?
BAB I : Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan penelitian
Manfaat penelitian
Latar belakang
Ginjal merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan volume, keseimbangan ion-ion dalam tubuh, menghasilkan enzim-enzim seperti renin dan eritropoeitin dan juga mengatur eksresi sisa metbolisme tubuh.
Gagal ginjal kronis merupakan penyakit progresiv yang terkadang akan terlihat asimptomatik namun terus merusak ginjal sampai fungsi ginjal menurun sepenuhnya.
Menurut data dari United State Renal Data System (USRDS) prevalensi dari gagal ginjal kronik di Amerika yaitu sekitar 5%- 37% antara tahun 1980- 2001. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi gagal ginjal kronik di Indonesia sekitar 0,2%. Prevalensi kelompok umur ≥ 75 tahun dengan 0,6% lebih tinggi daripada kelompok umur yang lain. Prevalensi gagal ginjal kronik di Provinsi Riau yaitu 0,1%.
Karena merupakan penyakit kronis, penyakit gagal ginjal kronis tidak dapat di sembuhkan, namun hanya dapat di perlambat prosesnya sehingga fungsi ginjal dapat di pertahankan.
Banyak faktor-faktor yang dapat menyebabkan semakin parahnya gagal ginjal kronis, seperti status kesehatan sebelum terkena gagal ginjal kronis, penyakit penyerta dan juga penatalaksanaan yang di lakukan.
Empat faktor resiko utama dalam perkembangan ESRD adalah usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga. Insidensi gagal ginjal diabetikum sangat meningkat dengan bertambahnya usia.
Rumusan Masalah
Apa saja faktor-faktor yang dapat berhubungan dengan kejadian GGK di Rumah Sakit Keluarga Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat pada 7 Desember 2015
Tujuan Penulisan
Tujuan umum :
Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejaduian GGK.
Tujuan Khusus :
Mengetahui secara spesifik mengenai hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian GGK.
Manfaat penelitian
Manfaat penelitian ini adalah menjadi dasar untuk mengintervensi masalah kejadian GGK dan menjadi dasar bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang dibahas, yaitu :
Umur
Jenis kelamin
Penyakit diabetes melitus
Hipertensi
Kardiovaskuler
Obesitas
Kadar kolesterol yang tinggi
Lupus
Riwayat penyakit dalam keluarga
Bab II : Tinjauan Pustaka
Kerangka teori
Kerangka konsep
Kerangka teori
Gagal ginjal kronik (GGK) merupakan perkembangan gagal ginjal progresif dan lambat (biasanya berlangsung beberapa tahun).GGK terjadi setelah berbagai macam penyakit yang merusak massa nefron ginjal.
Meskipun penyebabnya banyak, gambaran klinis GGK sangat mirip satu dengan yang lain karena gagal ginjal progresif dapat didefinisikan secara sederhana sebagai defisiensi jumlah total nefron yang berfungsi dan kombinasi gangguan yang pasti tidak dapat dielakkan lagi.
Kerangka konsep
• Umur• Jenis Kelamin • DM• Hipertensi• Penyakit
kardiovaskuler
• Obesitas• Lupus• RPK
Gagal Ginjal Kronik
Hipotesis
1. Faktor-faktor penyakit kardiovaskular dapat memperburuk keadaan seseorang yang telah terdiagnosis terkena gagal ginjal kronik.
2. Penatalaksanaaan penyakit ginjal kronik yang adekuat akan memberikan dampak yang baik, dengan melambatnya progresivitas dari kerusakan gaga ginjal kronik.
BAB III Metodologi penelitian
Desain penelitian Tempat dan waktu penelitian Pengumpulan data Populasi penelitian Sampel Penelitian Variabel penelitian
Desain penelitian
Jenis desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah devolompent research dengan studi cross-sectional untuk dengan memperhatikan faktor-faktor dan sifat dari beberapa sampel dengan perkembangan dari penyakit gagal ginjal kronik yang dideritanya pada rumah sakit Keluarga Mitra Kemayoran pada tahun 2014.
Keuntungan studi cross-sectional adalah waktu yang di butuhkan lebih singkat.
Tempat dan waktu penelitian
Penelitian akan dilakukan pada tanggal 7 Desember 2015 di Rumah Sakit Keluarga Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pengumpulan data
Jenis data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, karena pada penelitian ini akan diselediki faktor yang berpengaruh dari rekam medis yang telah ada pada Rumah Sakit Keluarga Mitra Kemayoran, rekam medis ini tentu saja yang berhubungan dengan pasien gagal ginjal kronis selama tahun 2014.
Populasi penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang terkena gagal ginjal kronis di rumah sakit Mitra Keluarga yang berumur 20-60 tahun.
Sampel penelitian
Jenis sampel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis proportionate stratified random sampling, yaitu dengan di ambil beberapa sample dengan penyakit penyerta, jenis kelamin tertentu, usia tertentu, dan juga dengan penatalaksanaan yang berbeda-beda untuk mengetahui apakah ada pengaruh nya terhadap gagal ginjal kronis.
Variabel penelitian
Umur, hasil pengurangan dari tanggal, bulan, dan tahun dewasa dengan tanggal, bulan dan tahun kelahiran dewasa. Umur bukan dewasa adalah kurang dari 20 dan lebih dari 60 tahun dan umur dewasa adalah 20 sampai 60 tahun. Hasil ukur dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu. (1) dewasa jika 20-60 tahun dan (2) bukan dewasa jika <20 tahun dan >60 tahun. Hasil ukur tersebut berskala interval.
Jenis kelamin, jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil ukur berskala nominal.
Penyakit diabetes mellitus, dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu (1) ada dan (2) tidak ada.
Penyakit hipertensi, dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu (1) ada dan (2) tidak ada.
Penyakit kardiovaskuler, dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu (1) ada dan (2) tidak ada.
Obesitas, dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu (1) ada dan (2) tidak ada
Kadar kolesterol yang tinggi, dewasa dengan kadar kolesterol <200mg/dl dan kadar kolesterol di atas 240mg/dl dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu (1) hiperkolesterolemia dan (2) tidak hiperkolesterolemia
Lupus, dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu (1) ada dan (2) tidak ada
Riwayat penyakit keluarga, dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu (1) ada dan (2) tidak ada
Penatalaksanaan gagal ginjal kronis
Ketika gagal ginjal kronik mulai memasuki stadium akhir, maka fungsi ginjal akan menurun
sehingga fungsi utama ginjal untuk mempertahankan keseimbangan homeostasis tubuh menjadi terganggu. Sehingga tubuh tidak dapat membatasi pengeluaran ion-ion dan cairan tubuh sehingga dibutuhkan asupan ion-ion yang dibatasi.
Bila ginjal sudah terlalu parah maka harus dilakukan hemodialysis, yaitu proses pembersihat darah dari zat-zat sisa melalui proses penyaringan atau filtrasi di luar tubuh. Dan juga penanganan lain seperti menggunakan obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesehatan pasien.
THANK YOU