metodologi2 drg.soetomo nawawi, sp.perio

35
1 Metodologi Penelitian Oleh : drg. Soetomo Nawawi, DPH.Dent., Sp. Perio (K)

Upload: erlynd-purplepink

Post on 30-Dec-2014

38 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

materi kuliah metodologi part.2 drg.soetomo nawawi sp,perio

TRANSCRIPT

Page 1: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

1

Metodologi Penelitian

Oleh :

drg. Soetomo Nawawi, DPH.Dent., Sp. Perio (K)

Page 2: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

2

Penjaminan Mutu Internal Validity

1. Identifikasi, klasifikasi dan definisi operasional variabel secara cermat

2. Penggunaan instrumen pengambil data yang cukup realiabel dan valid

3. Penggunaan metode analisis yang sesuai dan cukup peka untuk mendeteksi/ memperhitungkan hal-hal yang relevan

Page 3: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

3

Penjaminan Mutu Eksternal Validity

1. Mendefinisikan populasi dengan jelas dan mengidentifikasikan ciri-cirinya secara cermat

2. Mengambil sampel dengan teknik yang menjamin diperolehnya sampel yang representatif

3. Mengusahakan dicapainya internal validity yang memadai

Page 4: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

4

Beda Internal Validity dan Eksternal Validity

Internal validity mempersoalkan sejauh mana kesimpulan-kesimpulan mengenai hal-hal yang diteliti (sampel) itu sah (valid).

Eksternal validity mempersoalkan sejauh mana generalisasi dari sampel ke populasi adalah sah (valid).

Page 5: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

5

Rancangan

Eksperimental

Page 6: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

6

A. Pra-eksperimental

1. The One-Shot Case Study (1)

Treatment Posttest

X T2

Page 7: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

7

A. Pra-eksperimental lanjutan

1. The One-Shot Case Study (2) Internal Validity

Kelemahan : Internal validity tak ada Tak ada kontrol Sering menyesatkan kesimpulan Tak ada dasar untuk komparasi Sering bersifat implisit, intuitif dan impresionistik Variabel sumber perbedaan banyak perbaikan

Keuntungan : Menjajagi masalah yang diteliti Tak diperlukan kesimpulan

Page 8: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

8

A. Pra-eksperimental lanjutan

2. One Group Pretest- Posttest Design (1)

Pretest Treatment Posttest

T1 X T2

Page 9: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

9

A. Pra-eksperimental lanjutan

2. One Group Pretest- Posttest Design (2)

Internal Validity

Kelemahan : Perbedaan T1 dan T2 tidak hanya oleh X

Timbul probable error

Page 10: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

10

A. Pra-eksperimental lanjutan

2. One Group Pretest- Posttest Design (3)

Probable error dapat menimbulkan beberapa hipotesis tandingan :

A. HistoryAdanya latar belakang subjek selama penelitian

B. MaturationAdanya motivasi tertentu pada diri subjek perlakuan

C. Testing EffectPengaruh T1 akan merubah sikap subjek

D. Changing Effect Of InstrumentationSetiap perubahan pada test, cara skoring, teknik observasi akan menyebabkan T2 berbeda dengan T1

E. Statistical RegressionDapat terjadi bila ada kelompok ekstrim yang dibandingkan

F. Selection Biases and MortalityBila subjek yang sama tidak mengambil test T1 dan T2

Page 11: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

11

A. Pra-eksperimental lanjutan

2. One Group Pretest- Posttest Design (4)

Keuntungan : Dapat diadakan komparasi Selection variabel and mortality variabel

dapat dikontrol bila subjek yang sama mengambil T1 dan T2

Page 12: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

12

A. Pra-eksperimental lanjutan

3. The Static Group Comparison :Ramdomized Control-Group Only Design (1)

Pretest Treatment Posttest

Exp.

Control X T2

-- T2

Page 13: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

13

A. Pra-eksperimental lanjutan

3. The Static Group Comparison :Ramdomized Control-Group Only Design (2)

Internal Validity Keuntungan :

Pemilihan secara rambang Ada kontrol Faktor pengganggu dapat dikontrol Pretest tidak dilakukan karena mahal

Kelemahan : Keadaan awal penelitian belum tentu sama

Page 14: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

14

B. Eksperimental Sungguhan

1. Randomized Control Group Pretest-Posttest Design

Pretest Treatment

Posttest

A. Eksp.

Kontrol

B. Eksp. I

Eksp. II

Kontrol

T1 X T2

T1 -- T2

T1 XA T2

T1 XB T2

T1 -- T2

Page 15: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

15

B. Eksperimental Sungguhan...lanjutan

2. Randomized Salomon Four-Group Design (1)

Pretest Treatment Posttest Difference*1D : T1, X, H, M

2D : T1, H, M

3D : X, H, M

4D : H, M

T1 X T2

T1 -- T2

-- X T2

-- -- T2

Page 16: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

16

B. Eksperimental Sungguhan...lanjutan

2. Randomized Salomon Four-Group Design (2)

D*: Perbedaan Mean Skor T1-T2 mencerminkan efek

berbagai variabel dan kombinasinya seperti T1,

varibel bebas X, history H, maturation M

Untuk mendapatkan efek : X, kurangkan 4D dari 3D Pretesting T1, kurangkan 4D dari 2D

Interaksi T1 dan X, tambahkan 2D dan 3D, kemudian jumlah yang didapat dikurangi 1D

Page 17: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

17

B. Eksperimental Sungguhan...lanjutan

3. Rancangan Faktorial

Variabel A

Variabel B

A1 A2

B1

B2

Page 18: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

18

Langkah Penelitian Ilmiah

Masalah Penelitian

Teori dan Konsep

Penemuan Penelitian Terdahulu

HipotesisIdentifikasi• Pemilihan• Perumusan

masalah

• Membaca• Berpikir

Mencari dan Menelaah

Deduksi

Induksi

Menelaah sumber yang lebih baru

Menelaah sumber yang lebih baru

Page 19: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

19

Langkah Penelitian Ilmiah lanjutan

Hipotesis

Alat Pengambil

Data

Prediksi (Operasionalisasi

hal yang akan diuji)

Laporan Penelitian

Hasil Analisis Sampel

Rancangan Analisis

• Identifikasi•Klasifikasi•Definisi Operasional Variabel

PengembanganMerancang

PenerapanPenerapan

Pengumpulan Analisa Data

Pembahasan Penulisan Laporan

Page 20: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

20

Studi Kasus

Diskusi pengalaman seseorang/ kelompok/

lembaga/ masyarakat

Diagnosis/ karakter sama

Penggambaran kasus langka

Dapat timbul hipotesa baru

Dapat merupakan proses awal identifikasi

penjelasan baru atau efek paparan

Variabel dapat banyak

Page 21: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

21

Studi Kasus...lanjutan

Dalam unit kecil Sulit digeneralisasi Subjektivitas tinggi

Kelebihan :

Proses awal

ditemukannya hal baru

Kelemahan : Hubungan sebab akibat ? Tidak ada pembanding Sulit untuk interpretasi

Page 22: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

22

Studi Kasus ...lanjutan

Kualitatif (1)

Tak mungkin random sampling

Kecil kemungkinan uji statistik atas data

Cross-check dilakukan

Memungkinkan untuk menemu-kenali perilaku nyata vs ideal

Topik sensitif dapat diungkap: rapport

Kuantitatif (1)

Random sampling mungkin dilakukan

Analisis statistik

Cross-check sulit diperhitungkan

Kecenderungan untuk mengungkap perilaku ideal

Kesulitan menangani topik sensitif

Page 23: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

23

Kualitatif (2) Sikap terungkap

Observasi dimungkinkan

Kesulitan untuk menggeneralisasi data karena sasaran studi yang kecil

Memakan waktu relatif lebih banyak

Kesulitan dari bias pengumpul data

Kuantitatif (2) Sikap terungkap hanya dengan

rancangan yang cermat

Waktu atau rapport tidak cukup untuk pengamatan yang mendalam

Populasi besar dapat disurvei

Relatif lebih cepat untuk sasaran lebih luas

Kurang kesulitan dari bias pengumpul data tetapi kesulitan lebih pada bias struktur pengumpulan data

Studi Kasus ...lanjutan

Page 24: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

24

Studi Kasus ...lanjutan

Kualitatif (3)

Kesulitan replikasi

Pemolaan dan hubungan-hubungan yang saling terkait dapat diungkap

Open-ended, setiap variabel yang mempengaruhi suatu masalah dapat diungkap

Kuantitatif (3)

Replikasi lebih mudah

Pola dan keterkaitan harus di-studi secara khusus dan sulit diungkap bila sebelumnya tidak diketahui keberadaannya

Informasi biasanya terbatas pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya; informasi penting dapat terlewatkan

Page 25: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

25

Langkah Studi Kasus Tujuan penelitian Tentukan variabel Sifat variabel yang diteliti Hubungan kajian Proses yang dilakukan Rancangan yang digunakan Pendekatan terhadap variabel Teknik pengumpulan data

Page 26: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

26

Langkah Studi Kasus....

lanjutan

Sumber data yang tersedia Kumpulkan data Analisis data Kesimpulan dan implikasi hasil

Page 27: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

27

Evaluasi Tinjauan Pustaka(Locke, Spirduso, Silverman, 1987; cit Adi Utarini

dkk)

Adakah paragraf yang menerangkan organisasi

penulisan tinjauan pustaka?

Urutan judul, subjudul pada tinjauan pustaka relevan

dan rasional?

Hubungan antara penelitian yang diusulkan dengan

penelitian terdahulu ada?

Pengetahuan baru apa yang akan dihasilkan?

Perbedaan penelitian ini dengan terdahulu?

Page 28: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

28

Evaluasi Tinjauan Pustaka(Locke, Spirduso, Silverman, 1987; cit Adi Utarini dkk)

...lanjutan

Artikel mana yang terpenting mendukung

(± 5 judul)

Sistematika artikel utama, bila sering disitasi

dapat mengurangi bobot

Metodologi dan artikel cukup jelas

Hasil studi pendahuluan disintesis ke dalam

literatur

Page 29: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

29

Refference

1. Metode Penelitian, FK UGM, 2003, Editor Adi Utami, Laksono Trisnantoro

2. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, 1985, Moh Nazir

3. Metodologi Penelitian, Akta V, 1982

4. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, CV Rajawali, 1986, Ahmad Watik Pratiknya

Page 30: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

30

Contoh Judul Penelitian di bidang konservasi

1. Restorasi mahkota jaket porselen fusi metal dengan inti pasak tuang

pada tiga gigi incisivus maksila nekrosis dan malposisi

2. Bleaching vital dilanjutkan dengan restorasi resin komposit nanofil

pada hipoplasia email gigi anterior maksila dan mandibula

3. Labial veneering porselen pada lima gigi anterior maksila yang

mengalami hipoplasia email

4. Perbaikan dimensi vertikal dan estetika gigi-gigi anterior kanan maksila

menggunakan mahkota jaket in ceram zirconia retensi inti pasak tuang

5. Restorasi mahkota jaket porselen fusi metal dengan penguat pasak

parallel serrated-tappered head-long pada gigi insisivus sentralis

kanan maksila karies kompleks dengan pulpitis ireversibel

6. Perawatan biskupidisasi dan restorasi gigi molar satu kiri mandibula

nekrosis pulpa dengan lesi pada bifurkasi

Page 31: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

31

Contoh Analisis DataVarian Satu Jalur

Judul : Perbedaan kuantitas cairan sulkus gingiva pada penderita inflamasi gingiva perokok dan bukan perokok

Tabel I. Rerata dan simpangan baku kuantitas cairan sulkus gingiva pada perokok dan non perokok

Status SubjekN Kuantitas cairan sulkus gingiva

X ± SD (dlm mm)

P 15 2,1820 ± 0, 30067

NP 15 1,7073 ± 0, 38592

Keterangan :P = PerokokNP = Non perokok

Page 32: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

32

Contoh Analisis DataVarian Satu Jalur

Tabel II. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji-t (dibulatkan

hingga 3 desimal dibelakang koma )

…lanjutan

Levene’s Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Sig.(2-tailed)

Kuantitas Cairan Sulkus

Equal Variances Assumed

Equal Variances not

assumed

1.569 .221 3.7583.758

0.0010.001

Page 33: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

33

Contoh Analisis DataVarian Satu Jalur

Judul : Efektivitas Seduhan Teh Hijau Terhadap Teh Hitam

Pada Kelarutan Kalsium Kalkulus Supragingiva (Secara In

Vitro)

…lanjutan

x

Tabel 1. Rerata dan simpangan baku kelarutan kalsium kalkulus supragingiva antara teh hjau dan teh hitam

Perlakuan N ± SD

Teh hijau 15 2,47360 ± 0,344066

Teh hitam 15 0,68507 ± 0,307459

Keterangan :

n : jumlah subjek penelitian: rerata nilai kelarutan kalsium kalkulus

SD : standart deviasi

x

Page 34: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

34

Contoh Analisis DataVarian Satu Jalur …lanjutan

Keterangan : df : derajat bebas sig.: probabilitas

kelarutan kalsium kalkulus

Equal variances assumed

Equal variances not assumed

Levene's Test for Equality of Variances

F .665

Sig. .422

t-test for Equality of Means t 15.012 15.012

df 28 27.653

Sig. (2-tailed) .000 .000

Mean Difference 1.788533 1.788533

Std. Error Difference .119139 .119139

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower 1.544488 1.544350

Upper 2.032579 2.032717

Tabel 2. Hasil uji F dan uji t rerata kelarutan kalsium kalkulus supragingiva antara teh hijau dan teh hitam

Page 35: metodologi2 drg.soetomo nawawi, Sp.Perio

35