metode sosiodrama

16
A. KONSEP SOSIO DRAMA/BERMAIN PERAN 1. Pengertian sosio drama/Bermain peran. Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan sama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai Lurah, penjudi, nenek tua renta dan sebagainya. Sosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial Pada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Kedua istilah ini (sosiodrama dan bermain peranan), kadang-kadang juga disebut metode dramatisasi. Hanya bedanya kedua metode tersebut tidak disiapkan terlebih dahulu naskahnya. Kedua metode tersebut biasanya disingkat menjadi metode “sosiodrama” yang merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah hubungan sosial, untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru, Melalui metode ini guru ingin mengajarkan cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama manusia. 2. Penggunaan sosio drama/ bermain peran dalam pembelajaran. Peranan sosiodrama dapat digunakan apabila: 1. Pelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan perasaan seseorang. 2. Pelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan. 3. Jika mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan 4. Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah mereka terjun dalam masyarakat kelak 5. Dapat menghilangkan malu, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan

Upload: neng-rurry-qonita-salsabila

Post on 08-Feb-2016

204 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE SOSIODRAMA

A. KONSEP SOSIO DRAMA/BERMAIN PERAN1. Pengertian sosio drama/Bermain peran.Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan sama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, misalnya berperan sebagai Lurah, penjudi, nenek tua renta dan sebagainya.Sosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosialPada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Kedua istilah ini (sosiodrama dan bermain peranan), kadang-kadang juga disebut metode dramatisasi. Hanya bedanya kedua metode tersebut tidak disiapkan terlebih dahulu naskahnya.Kedua metode tersebut biasanya disingkat menjadi metode “sosiodrama” yang merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah hubungan sosial, untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Masalah hubungan sosial tersebut didramatisasikan oleh siswa dibawah pimpinan guru, Melalui metode ini guru ingin mengajarkan cara-cara bertingkah laku dalam hubungan antara sesama manusia.

2. Penggunaan sosio drama/ bermain peran dalam pembelajaran.Peranan sosiodrama dapat digunakan apabila:1. Pelajaran dimaksudkan untuk melatih dan menanamkan pengertian dan perasaan seseorang.2. Pelajaran dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesetiakawanan sosial dan rasa tanggung jawab dalam memikul amanah yang telah dipercayakan.3. Jika mengharapkan partisipasi kolektif dalam mengambil suatu keputusan4. Apabila dimaksudkan untuk mendapatkan ketrampilan tertentu sehingga diharapkan siswa mendapatkan bekal pengalaman yang berharga, setelah mereka terjun dalam masyarakat kelak5. Dapat menghilangkan malu, dimana bagi siswa yang tadinya mempunyai sifat malu dan takut dalam berhadapan dengan sesamanya dan masyarakat dapat berangsur-angsur hilang, menjadi terbiasa dan terbuka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya6. Untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga amat berguna bagi kehidupannya dan masa depannya kelak, terutama yag berbakat bermain drama, lakon film dan sebagainya.Bila metode ini dikendalikan dengan cekatan oleh guru, banyak manfaat yang dapat dipetik, sebagai metode cara ini :1. Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan, hal mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi.2. Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama

Page 2: METODE SOSIODRAMA

manusia, seperti halnya penonton film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain sebagainya.3. Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.Sebaliknya betapapun besar nilai metode ini ditangan yang kurang bijaksana akan menjadi nihil. Pada umumnya karena guru sendiri tidak paham akan tujuan yang dicapai, atau guru memilih metode ini walaupun sebenarnya kurang tepat untuk tujuan tertentu. Dapat terjadi guru tidak menyadari pentingnya langkah langkah dalam metode ini.Saran-saran yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan metode ini:1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan melalui metode ini. Dan tujuan tersebut diupayakan tidak terlalu sulit/berbelit-belit, akan tetapi jelas dan mudah dilaksanakan2. Melatar belakang cerita sosiodrama dan bermain peranan tersbeut. Misalnya bagaimana guru dapat menjelaskan latar belakang kehidupan sahabat Aku Bakar sebelum menceritakan kisah sahabat Abu Bakar masuk Islam. Hal ini agar materi pelajaran dapat dipahami secara gamblang dan mendalam oleh siswa/anak didik3. Guru menjelaskan bagaimana proses pelaksanaan sosiodrama dan bermain peranan melalui peranan yang harus siswa lakukan/mainkan4. Menetapkan siapa-siapa diantara siswa yang pantas memainkan/melakonkan jalannya suatu cerita. Dalam hal ini termasuk peranan penonton5. Guru dapat menghentikan jalannya permainan apabila telah sampai titik klimaks. Hal ini dimaksudkan agar kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalah dapat didiskusikan secara seksama6. Sebaiknya diadakan latihan-latihan secara matang, kemudian diadakan uji coba terlebih dahulu, sebelum sosiodrama dipentaskan dalam bentuk yang sebenarnya.

B. Langkah-langkah penyajian metode sosio drama.Dalam rangka menyiapkan suatu situasi bermain peran di dalam kelas, guru mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:1. Persiapan dan instruksia. Guru memiliki situasi/ dilema bermain peranSituasi-situasi masalah yang dipilih harus menjadi ”sosiodrama” yang menitikberatkan pada jenis peran, masalah dari situasi pamiliar, serta pentingnya bagi siswa. Keseluruhan situasi harus dijelaskan, yang meliputi deskripsi tentang keadaan pristiwa, individu-individu, yang dilibatkan, dan posisi-posisi dasar yang diambil oleh pelaku khusus. Para pemeran khusus tidak didasarkan kepada individu nyata di dalam kelas, hindari tipe yang sama pada waktu merancang pemeran supaya tidak terjadi gangguan hak pribadi secara psikologis dan merasa aman.b. Sebelum pelaksanaan bermain peran, siswa harus mengikuti latihan pemanasan, latihan-latihan ini diikuti oleh semua siswa, baik sebagai partisipasi aktif maupun sebagai para pengamat aktif. Latihan-latihan ini dirancang untuk menyiapkan siswa, membantu mereka mengembangkan imajinasinya dan untuk membentuk kekompakan kelompok dan interaksi. Misalnya latihan pantonim.

Page 3: METODE SOSIODRAMA

c. Guru memberikan intruksi khusus kepada peserta bermain peran setelah memberikan penjelasan pendahuluan kepada keseluruhan kelas. Penjelasan tersebut meliputi latar belakang dan karakter-karakter dasar melalui tulisan atau penjelasan lisan. Para peserta (pemeran) dipilih secara suka rela. Siswa diberi kebebasan untuk menggariskan suatu peran. Apabila siswa telah pernah mengamati suatu situasi dalam kehidupan nyata maka situasi tersebut dapat dijadikan sebagai situasi bermain peran. Peserta bersangkutan diberi kesempatan untuk menunjukkan tindakan/ perbuatan ulang pengalaman. Dalam brifing, kepada pemeran diberikan deskripsi secara rinci tentang kepribadian, perasaan dan keyakinan dari para karakter. Hal ini diperlukan guna membangun masa lampau dari karakter. Dengan demikian dapat ddirancang ruangan dan peralatan yang perlu digunakan dalam bermain peran tersebut.d. Guru memberitahukan peran-peran yang akan dimainkan serta memberikan intruksi-intruksi yang bertalian dengan masing-masing peran kepada para audience. Para audience diupayakan mengambil bagian secara aktif dalam bermain peran itu. Untuk itu kelas dibagi dua kelompok, yakni kelompok pengamat dan kelompok spekulator, masing-masing melaksanakan fungsinya. Kelompok I bertindak sebagai pengamat yang bertugas mengamati: (1) perasaan individu karakter, (2) karakter-karakter khusus yang diinginkan dalam situasi, dan (3) mengapa karakter merespon cara yang mereka lakukan. Kelompok II bertindak sebagai spekulator yang berupaya menanggapi bermain peran itu dari tujuan dan analisis pendapat. Tugas kelompok ini mengamati garis besar rangkaian tindakan yang telah dilakukan oleh karakter-karakter khusus.2. Tindakan dramatik dan diskusia. Para aktor terus melakukan perannya sepanjang situasi bermain peran, sedangkan para audience berpartisipasi dalam penugasan awal kepada pemeranb. Bermain peran harus berhenti pada titik-titik penting atau apabila terdapat tingkah laku tertentu yang menuntut dihentikannya permainan tersebut.c. Keseluruhan kelas selanjutnya berpartisipasi dalam diskusi yang terpusat pada situasi bermain peran. Masing-masing kelompok audience diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil observasi dan reaksi-reaksinya. Para pemeran juga dilibatkan dalam diskusi tersebut. Diskusi dibimbing oleh guru dengan maksud berkembang pemahaman tentang pelaksanaan bermain peran serta bermakna langsung bagi hidup siswa, yang pada gilirannya menumbuhkan pemahaman baru yang berguna untuk mengamati dan merespon situasi lainnya dalam kehidupan sehari-hari.3. Evaluasi bermain perana. Siswa memberikan keterangan, baik secara tertulis maupun dalam kegiatan diskusi tentang keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapai dalam bermain peran. Siswa diperkenankan memberikan komentar evaluatif tentang bermain peran yang telah dilaksanakan, misalnya tentang makna bermain peran bagi mereka, cara-cara yang telah dilakukan selama bermain peran, dan cara-cara meningkatkan efektifitas bermain peran selanjutnya.b. Guru menilai efektifitas dan keberhasilan bermain peran. Dalam melakukan evaluasi ini, guru dapat menggunakan komentar evaluatif dari siswa, catatan-catatan yang dibuat oleh guru selama selama berlangsungnya bermain peran. Berdasarkan evalusi tersebut, selanjutnya guru dapat menentukan tingkat

Page 4: METODE SOSIODRAMA

perkembangan pribadi sosial, dan akademik para siswanya.c. Guru membuat bermain peran yang telah dilaksanakan dan telah dinilai tersebut dalam sebuah jurnal sekolah (kalau ada) atau pada buku catatan guru. Hal ini penting untuk pelaksanaan bermain peran selanjutnya.C. Materi yang cocok dengan metode sosio drama.Dalam pendidikan agama metode sosiodrama dan bermain peranan ini efektif dalam menyajikan pelajaran akhlak, sejarah Islam dan topik-topik lainnya. Dalam pelajaran sejarah, misalnya guru ingin menggambarkan kisah sahabat khalifah Abu Bakar, ketika beliau masuk Islam. Kisah tersebut tentu amat menarik jika disajikan melalui metode sosiodrma dan bermain peranan. Sebab siswa disamping mengetahui proses jalannya khalifah Abu Bakar masuk Islam, juga dapat menghayati ajaran dan hikmah yang terkandung dalam kisah tersebut.Demikian pula halnya pada pelajaran akhlak. Misalnya bagaimana sosok akhlaqul karimah (seorang yang berakhlak mulia) dan anak yang saleh ketika berhadapan dengan orang tuanya maupun anak durhaka kepada orang tuanya, misalnya sebagaimana cerita “Si Malin Kundang” yang tersohor itu. Dan lain-lainnya yang bersifat sosiodrama dan bermain peranan.Untuk penghayatan sifat-sifat tertentu dapat diterapkan metode Sosiodrama dan untuk materi cerita dapat diterapkan metode Roll Playing.

D. Kebaikan dan Kelemahan.Metode sosio drama selain mempunyai kelebihan juga mempunyai beberapa kelemahan,antara lain:1. Kelebihan metode sosio drama.a. Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu secara kreatif serta melatih keberanian.b. Menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.c. Menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.d. Melatih anak untuk menyusun pikirannya secara terature. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknyaf. Bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami2. Kekurangan metode sosio dramaa. Sebagian anak yang tidak ikut bermain drama menjadi kurang aktifb. Memerlukan waktu cukup banyakc. Memerlukan persiapan yang teliti dan matangd. Kadang-kadang anak tidak mau mendramatisasikan karena malue. Tidak dapat mengambil kesimpulan apabila pelaksanaan dramatisasi gagalf. Kelas sering terganggu oleh suara para pemain dan penonton yang terkadang bertepuk tangan dan prilaku lainnya.

Page 5: METODE SOSIODRAMA
Page 6: METODE SOSIODRAMA

RPPRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA)Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (Aqidah Akhlak)Kelas/Semester : XI/IAlokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan)

A. Standar Kompetensi : Membiasakan prilaku terpupjiB. Kompetensi Dasar : Menampilkan contoh-contoh prilaku taubat dan raja’C. Indikator :1. Siswa mampu menunjukkan contoh-contoh prilaku taubat2. Siswa mampu menunjukkan contoh-contoh prilaku raja’D. Materi Pembelajaran :1. Pengertian taubat dan raja’2. Hikma taubat dan raja’3. Membiasakan diri taubat dan raja’E. Langkah-langkah PembelajaranKegiatan Belajar Metode MediaKegiatan pendahuluana. Guru memberikan apersepsi, pretest pri-laku terpujib. Guru menyampaikan tujuan pembela-jaran yang akan di capaiTanya jawab

Ceramah

Buku paket PAI dan BKSKegiatan intia. Guru menyuruh 2 siswa kedepan untuk bermain peran tentang contoh prilaku taubat dan raja’b. Guru menyuruh siswa untuk mendis-kusikan drama yang tentang taubat dan raja’c. Guru menjelaskan dan menyimpulkan materi contoh-contoh prilaku taubat dan raja’d. Guru memberi kesempatan kapada siswa untuk bertanyaSosiodrama

Diskusi

Cerama

Tanya jawabSkrip dialog, Buku paket, LKS, buku yang relevan

Page 7: METODE SOSIODRAMA

Kegiatan penutupa. Guru memberikan post testb. Guru memberikan motivasi untuk berprilaku taubat dan raja’ dalam kehidupan sehari-hariTanya jawabCeramah

F. Sumber, Materi dan BahanUntuk menunjang pembelajaran, diperlukan hal-hal sebagai berikut:- Buku paket PAI XI/I- Lembar Kerja Siswa (LKS)G. PenilaianJenis Penilaian : PerformanceKriteria penilaian :- Keaktifan dalam diskusi kelompok- Keaktifan dalam kelas- Keseriusan dalam kegiatan belajarFormat penilaianNo Keaktifan dalam diskusi Keaktifan dalam kelas Keseriusan belajar

Rubrik penilaianTingkat Penilaian Kualifikasi Deskripsi80 – 10060 – 7940 – 590 ABCD Siswa memenuhi 3 kriteriaSiswa memenuhi 2 kriteriaSiswa memenuhi 1 kriteriaSiswa tidak ikut serta

Jenis penilaian : ProjectKriteria penilaian :- Kesesuaian- Orisinilitas- Kualitas isi- Kerapian tulisanFormat PenilaianNo PenilaianKesesuaian Orisinilitas Kualitas isi Kerapian tulisan

Rubrik penilaianTingkat Penilaian Kualifikasi Deskripsi80 – 100 A60 – 79 B40 – 59 C

Page 8: METODE SOSIODRAMA

20 – 39 D

E Siswa memenuhi 4 kriteriaSiswa memenuhi 3 kriteriaSiswa memenuhi 2 kriteriaSiswa memenuhi 1 kriteriaSiswa tidak mengumpulkan tugas

Page 9: METODE SOSIODRAMA

LAMPIRAN 1: URAIAN MATERI

Taubat adalah kembali kepada Allah setelah melakukan maksiat. Taubat marupakan rahmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya agar mereka dapat kembali kepada-Nya. Agama Islam tidak memandang manusia bagaikan malaikat tanpa kesalahan dan dosa sebagaimana Islam tidak membiarkan manusia berputus asa dari ampunan Allah, betapa pun dosa yang telah diperbuat manusia. Bahkan Nabi Muhammad telah membenarkan hal ini dalam sebuah sabdanya yang berbunyi: “Setiap anak Adam pernah berbuat kesalahan/dosa dan sebaik-baik orang yang berbuat dosa adalah mereka yang bertaubat (dari kesalahan tersebut).”Raja’ adalah sura hati seorang untuk mencapai sesuatu yang dicintai’ yaitu Allah SWT. Adanya pengertian tersebut berarti mengingatkan kepada seseorang bahwa dirinya hamba yang lemah dan hendaknya selalau berharap lindungan Alla dalam segala halHikmah taubat antara lain:1. Mendapat kebahagian/ pahala yang berllipat ganda2. Mendapat kasih saying Allah karena Allah SWT sangat mencintai orang yang bertaubat3. Menghapus semua kealahan/ dosa yang telah diperbuatnyaHikmah raja’ antara lain:1. Mengharapo rahmat Allah dan tidak mudah putus asa2. Meningkatklan rasa saling menintai sesame manusia3. Menjadikan dirinya tenang ,aman, dan tidak merasa takut kepaqda siapapun , kecuali kepada Allah SWTMembiasakan diri bertaubat pada Allah dilakukan dengan cara menjalankan syriatnya dengan tekun dan tepat waktu serta menjaga diri sepenuhnya untuk tidak mengulangi lagi perbuatan buruk/ jahat.Membmiasakan diri raja’ (mengharap karunia Allah) harus dilakukan setiap saat. Hal ini menunjukkan bahwa manusia hidup tidak lepas dari godaan dunia baik berupa harta maupun anak, karena terkadang harta dan anak menjadi sumber fitnah. Bentuk raja’ ini berupa doa-doa positif pada Allah agar tetap menjaganya dari godaan syetan yang menyesatkan.

LAMPIRAN II: SOAL

1. Apakah yang dimaksud dengan taubat dan raja’?2. Sebutkan syarat-syarat orang yang bertaubat?3. Sebutkan contoh-contoh raja’ yang mempunyai sikap dinamis?

JAWAB1. Taubat adalah memohon ampun Allah dengan benar-benar menyesali perbuatnya dan tidak akan menulangi lagi kesalahan serupa. Sedangkan raja’ adalah mengharap keridhaan Allah SWT dan rahmanya.d. Mengikutinya dengan perbuatan baik karena perbuatan baik akan menghapus

Page 10: METODE SOSIODRAMA

keburukan.3. Diantara contoh-contoh raja’ yang mempunyai sikap dinamis antara lain:a. Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya meningkatb. Seorang pelajar akan meningkatkan kegiatan belajarnya agar ilmunya bertambah

SOSIODRAMACONTOH-CONTOH PERILAKU TAUBAT DAN RAJA’Deskripsi:1. Siswa I (Rara) : Siswi yang selalu memaafkan orang lain2. Siswa II (Intan) : Siswi yang melakukan akhlak tercela

Bel bordering menunjukkan waktu istirahat telah tiba. Semua siswa keluar dari kelas untuk menuju kantin sekolah. Dan tanpa sengaja uang Rara terjatuh dilantai.

Rara : Uangku mana ya? Kok ga’ ada… (Sambil merogoh saku dibaju seragamnya)Intan : Eh ada uang!!! Uang siapa ya? Kuambil aja deh, dari pada ga’ ada yang ngambil.Rara : (Mencari uang dalam tas, kemudian bertanya kepada Intan) Tan, tadi kamuliat uangku jatuh ga’?Intan : Nggak Ra, aku juga baru dating ke kelas. Emangnya tadi kamu taruh mana?Rara : Tadi waktu mau kekantin udah aku masukkan saku, eh… Ternyata ga’ ada. Tapi yaudahlah ga’ apa-apa mungkin Allah sedang menguji orang yang kurang bersedekah.he…he…he… (Dengan mimik bercanda).Dua hari kemudian, Intan kehilangan ciincin pemberian mamanya.Intan : Aduh, mana ya cincinku?Rara : Ada apa Tan? Kok panik gitu?Intan : Cincin pemberian mamaku hilang, padahal itu cincin satu-satunya yang aku punya.Rara : Oh ya Tan… tadi aku nemuin cincin bermata putih dibelakang pintu kelas. Apa ini punya kamu?Intan : Iya Ra… makasih banyak ya. Kamu memang temenku yang paling baik.Rara : Kan udah seharusnya kita tidak boleh mengambil hak milik orang lain.Intan : (Kemudaian teringat kalau dia pernah mengambil uang Rara dan tidak mengembalikan uang tersebut). Ra, aku mau brekata jujur, tapi kamu jangan marah ya?Rara : Emang ada apa Tan?Intan : Sebenarnya beberapa hari yang lalu aku yang nemuin uang kamu, tapi malah ga’ aku balikin ke kamu. Apa mau kamu memafkan kesalhanku?Rara : Oh… tentang itu! Gak apa-apa kok, ya pastilah aku maafin, Allah aja Maha Pemaaf masa’ aku sendiri ga’ bisa jadi orang pemaaf.Intan : (Tiba-tiba dalam hatinya bergumam, “aku tidak akan mengulangi

Page 11: METODE SOSIODRAMA

perbuatan tercela itu lagi dan bertaubat kepada Allah). Terimakasih ya Ra, kamu memang temanku yang paling baik.Rara : Sama-sama Tan, kita kan sama-sama makhluk Allah yang harus saling memaafkan.Intan : (Ya Allah aku berharap semoga aku menjadi manusia yhghgfjhhvhgkukjgjhgkjang lebih baik, dan semoga Engkau mendengar semua permohonan maaf hambaMu ini. Amiin…)Kemudian mereka berdua saling berjabat tangan deh…

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanSosiodrama dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan social. Pada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Kedua istilah ini (sosiodrama dan bermain peranan), kadang-kadang juga disebut metode dramatisasi. Hanya bedanya kedua metode tersebut tidak disiapkan terlebih dahulu naskahnya.Bila metode ini dikendalikan dengan cekatan oleh guru, banyak manfaat yang dapat dipetik, sebagai metode cara ini :1. Dapat mempertinggi perhatian siswa melalui adegan-adegan, hal mana tidak selalu terjadi dalam metode ceramah atau diskusi.2. Siswa tidak saja mengerti persoalan sosial psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila berhubungan dengan sesama manusia, seperti halnya penonton film atau sandiwara, yang ikut hanyut dalam suasana film seperti, ikut menangis pada adegan sedih, rasa marah, emosi, gembira dan lain sebagainya.3. Siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.Sebaliknya betapapun besar nilai metode ini ditangan yang kurang bijaksana akan menjadi nihil. Pada umumnya karena guru sendiri tidak paham akan tujuan yang dicapai, atau guru memilih metode ini walaupun sebenarnya kurang tepat untuk tujuan tertentu. Dapat terjadi guru tidak menyadari pentingnya langkah langkah dalam metode ini.Dalam rangka menyiapkan suatu situasi bermain peran di dalam kelas, guru mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:1. Persiapan dan instruksia. Guru memiliki situasi/ dilema bermain peranb. Sebelum pelaksanaan bermain peran, siswa harus mengikuti latihan pemanasan, latihan-latihan ini diikuti oleh semua siswa, baik sebagai partisipasi aktif maupun sebagai para pengamat aktif.

Page 12: METODE SOSIODRAMA

c. Guru memberikan intruksi khusus kepada peserta bermain peran setelah memberikan penjelasan pendahuluan kepada keseluruhan kelasd. Guru memberitahukan peran-peran yang akan dimainkan serta memberikan intruksi-intruksi yang bertalian dengan masing-masing peran kepada para audience.2. Tindakan dramatik dan diskusia. Para aktor terus melakukan perannya sepanjang situasi bermain peran, sedangkan para audience berpartisipasi dalam penugasan awal kepada pemeranb. Bermain peran harus berhenti pada titik-titik penting atau apabila terdapat tingkah laku tertentu yang menuntut dihentikannya permainan tersebut.c. Keseluruhan kelas selanjutnya berpartisipasi dalam diskusi yang terpusat pada situasi bermain peran.d. Evaluasi bermain perana. Siswa memberikan keterangan, baik secara tertulis maupun dalam kegiatan diskusi tentang keberhasilan dan hasil-hasil yang dicapai dalam bermain peran.b. Guru menilai efektifitas dan keberhasilan bermain peran.c. Guru membuat bermain peran yang telah dilaksanakan dan telah dinilai tersebut dalam sebuah jurnal sekolah (kalau ada) atau pada buku catatan guru. Hal ini penting untuk pelaksanaan bermain peran selanjutnya.Dalam pendidikan agama, metode sosiodrama dan bermain peranan ini efektif dalam menyajikan pelajaran akhlak, sejarah Islam dan topik-topik lainnya.Kelebihan dan kekurangan metode sosiodrama, antara lain:1. Kelebihan metode sosio drama.a. Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu secara kreatif serta melatih keberanian.b. Menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.c. Menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.d. Melatih anak untuk menyusun pikirannya secara terature. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknyaf. Bahasa lisan murid dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar mudah dipahami2. Kekurangan metode sosio dramaa. Sebagian anak yang tidak ikut bermain drama menjadi kurang aktifb. Memerlukan waktu cukup banyakc. Memerlukan persiapan yang teliti dan matangd. Kadang-kadang anak tidak mau mendramatisasikan karena malue. Tidak dapat mengambil kesimpulan apabila pelaksanaan dramatisasi gagalf. Kelas sering terganggu oleh suara para pemain dan penonton yang terkadang bertepuk tangan dan prilaku lainnya.DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia.Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Page 13: METODE SOSIODRAMA

http://syaifullaheducationinformationcenter.blogspot.com/2008/11/metode-pengajaranpendidikan-agama.html.

http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html

Rate this:

 

 

 

 

 

 

1 Votes

Like this: