metode psikologi pembelajaran pendidikan agama islam

6
METODE PSIKOLOGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dalam mengadakan penyelidikan suatu ilmu pengetahuan harus mempergunakan metode- metode ilmiah. Yaitu metode-metode yang dapat dipertanggung jawabkan, dikontrol, dan dibuktikan kebenaranya. Apakah psikologi pembelajaran pendidikan agama Islam telah menggunakan metode-metode ilmiah dalam penyelidikannya? Cara pendekatan (system of approach) terhadap kejiwaan manusia pun dapat dilakukan secara filosofis maupun empiris. Tak heran, jika kemudian banyak para pakar yang menggunakan kedua metode tersebut dalam penelitian psikologi. A. Metode Filosofis Metode yang bersifat filosofis ini dapat dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut: 1. Metode Intuitif Metode dapat dilakukan dengan jalan sengaja melakukan penyelidikan atau dengan tidak sengaja seperti halnya dalam pergaulan sehari-hari. Dalam keadaan yang terakhir ini, kita mengadakan evaluasi terhadap sesama kita atau kita benar-benar ingin mengetahui keadaannya dengan melalui kesan kita terhadap orang-orang yang sedang kita selidiki tersebut. Dilihat dari segi cara yang ditempuhnya, metode ini kurang memenuhi syarat. Karena metode ini perlu dikombinasikan dengan metode-metode yang lain guna memperoleh kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya kebenaranya. 2. Metode Kontemplatif Metode ini dilaksanakan dengan cara merenungkan (kontemplasi) terhadap obyek yang diselidiki dengan mempergunakan kemampuan berfikir yang optimal. Alat utamanya adalah pikiran yang benar-benar dalam keadaan obyektif. Yaitu saat pikiran kita dalam situasi dan kondisi yang murni, tidak tercampur oleh pengaruh-pengaruh lain yang bersifat lahiriah dan biologis. Dewasa ini metode komplatif dan juga metode intuitif tidak sepopuler metode empiris, disebabkan hasil metode itu dianggap terlalu spekulatif. Meskipun demikian, metode ini masih tetap diperlukan dalam lapangan psikologi. 3. Metode Yang Bersifat Filosofis Religius Metode ini dilakukan dengan mempergunakan materi-materi agama sebagai alat untuk meyelidiki pribadi manusia. Sebab, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama itu merupakan kebenaran yang mutlak. Dengan kata lain, dalam menyelidiki jiwa manusia itu  pihak penyelidik mempergunakan materi agama yang terdapat dalam kitab suci sebagai norma standar dalam penilaian.

Upload: m-saikhul-arif

Post on 06-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

8/2/2019 Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

http://slidepdf.com/reader/full/metode-psikologi-pembelajaran-pendidikan-agama-islam 1/6

METODE PSIKOLOGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM 

Dalam mengadakan penyelidikan suatu ilmu pengetahuan harus mempergunakan metode-metode ilmiah. Yaitu metode-metode yang dapat dipertanggung jawabkan, dikontrol, dan

dibuktikan kebenaranya. Apakah psikologi pembelajaran pendidikan agama Islam telahmenggunakan metode-metode ilmiah dalam penyelidikannya?

Cara pendekatan (system of approach) terhadap kejiwaan manusia pun dapat dilakukan

secara filosofis maupun empiris. Tak heran, jika kemudian banyak para pakar yangmenggunakan kedua metode tersebut dalam penelitian psikologi.

A. Metode FilosofisMetode yang bersifat filosofis ini dapat dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut:

1. Metode Intuitif 

Metode dapat dilakukan dengan jalan sengaja melakukan penyelidikan atau dengan tidak sengaja seperti halnya dalam pergaulan sehari-hari. Dalam keadaan yang terakhir ini, kita

mengadakan evaluasi terhadap sesama kita atau kita benar-benar ingin mengetahui

keadaannya dengan melalui kesan kita terhadap orang-orang yang sedang kita selidikitersebut.

Dilihat dari segi cara yang ditempuhnya, metode ini kurang memenuhi syarat. Karenametode ini perlu dikombinasikan dengan metode-metode yang lain guna memperoleh

kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dipercaya kebenaranya.

2. Metode Kontemplatif Metode ini dilaksanakan dengan cara merenungkan (kontemplasi) terhadap obyek yang

diselidiki dengan mempergunakan kemampuan berfikir yang optimal.

Alat utamanya adalah pikiran yang benar-benar dalam keadaan obyektif. Yaitu saat pikiran

kita dalam situasi dan kondisi yang murni, tidak tercampur oleh pengaruh-pengaruh lainyang bersifat lahiriah dan biologis.

Dewasa ini metode komplatif dan juga metode intuitif tidak sepopuler metode empiris,

disebabkan hasil metode itu dianggap terlalu spekulatif. Meskipun demikian, metode inimasih tetap diperlukan dalam lapangan psikologi.

3. Metode Yang Bersifat Filosofis ReligiusMetode ini dilakukan dengan mempergunakan materi-materi agama sebagai alat untuk 

meyelidiki pribadi manusia. Sebab, nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama itu

merupakan kebenaran yang mutlak. Dengan kata lain, dalam menyelidiki jiwa manusia itu pihak penyelidik mempergunakan materi agama yang terdapat dalam kitab suci sebagai

norma standar dalam penilaian.

Page 2: Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

8/2/2019 Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

http://slidepdf.com/reader/full/metode-psikologi-pembelajaran-pendidikan-agama-islam 2/6

Metode ini juga tidak banyak digunakan dalam penyelidikan psikologi, meskipun

sesungguhnya dapat digunakan terutama dalam menyelidiki pribadi muslim.

B. Metode Empiris

A.Metode ObservasiObservasi berasal dari kata to observe, yang berarti meneliti atau mengamati. Dengan

menggunakan metode itu, peneliti mengadakan pengindraan terhadap obyek yang diselidiki

dengan sengaja sambil melakukan pencatatan-pencatatan terhadap gejala-gejala jiwa yangdibutuhkan dalam penyelidikan itu. Sementara untuk memperoleh data-data tentang gejala-

gejala jiwa tersebut, peneliti dapat melakukan intropeksi, eksperimen, dan ekstropeksi.

a.IntropeksiSecara etimologi, intropeksi ialah melihat ke dalam (intro berarti kedalam dan speksi

 berasal dari kata spektare yang artinya melihat). Yang dimaksud dengan metode intropeksi

ialah suatu cara menyelidiki keadaan atau peristiwa jiwa yang sedang terjadi dalam dirinya

sendiri.

William Stern, seorang psikolog dari Jerman, mengemukakan beberapa kelemahan darimetode instropeksi ini, yang pada pokoknya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1)Seseorang sering tidak jujur dalam mengungkapkan hal-hal yang pernah dialaminya,terutama dalam hal-hal yang bersifat negatif pada dirinya dan kalau diungkapkan ia akan

menanggung perasaan malu.

2)Seseorang sering kali kekuangan perbendaharaan kata dalam melukiskan peristiwa- peristiwa jiwa yang sudah dan sedang dialaminya.

3)Kerap kali sugesti dari diri sendiri maupun dari orang lain menyebabkan hasil yang tidak obyektif.

4)Tidak semua penghayatan jiwa itu dapat disdari, karena gejala-gejala kejiwaan di bawahkesadaran tidak dapat dilahirkan.

5)Metode ini tidak dapat digunakan oleh anak-anak dan orang-orang yang abnormal.

Disamping adanya kelemahan-kelemahan, terdapat juga kebaikan-kebaikan dari metode

instropeksi yang dalam garis besarnya dapat dikemukan sebaai berikut:

1)Metode ini merupakan metode yang khas, hanya terdapat pada manusia. Artinya hanya

manusialah yang dapat melihat apa yang sedang dialami dalam dirinya.

2)Kadang-kadang ada bberapa hal yang terdapat pada diri seseorang yang tidak dapat

diselidiki dengan menggunakan metode lain.

3)Dengan menggunakan metode ini seseorang daat secara langsung menyelidiki peristiwa-

Page 3: Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

8/2/2019 Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

http://slidepdf.com/reader/full/metode-psikologi-pembelajaran-pendidikan-agama-islam 3/6

 peristiwa yang dialaminya, di mana orang lain tidak dapat menyelidikinya.

Dalam melaksanakan pembelajaran, guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah(madrasah). Sebelum kepala sekolah (madrasah) meminta pertanggung jawaban dari guru,

hendaknya guru terlebih dahulu mengintropeksi tentang pembelajaran yang telah

dilakukannya.

 b.Ekstrospeksi

Dari segi asal katanya, ektrospeksi berarti melihat ke luar (ekstro: keluar, speksi darispektare: melihat). Dan sebagai metode, ektrospeksi berarti mempelajari dengan sengaja

dan teratir gejala-gejala jiwa orang lain dan mencoba mengambil kesimpulan dengan

melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan dari mimik dan pantomimik orang lain.

Diantara kelebihan metode ini adalah sebagai berikut:

1)Lebih memenuhi syarat ilmiah, karena metode ini lebih bersifat obyektif.

2)Dapat digunakan dalam menyelidi anak-anak dan orang-orang yang menyimpang

keadaan jiwanya (abnormal).

Adapun kelemahan-kelemahan metode ekstropeksi ini adalah:

1)Metode ini hanya dapat menyelidiki gejala-gejala jiwa yang tampak saja, padahal tiap-

tiap orang dalam mengeluarkan buah pikiran dan perasaannya tidak sama, terutama pada

orang dewasa, yang dapat mengekspresikan sikap-sikap yang tidak wajar atau yang

 bertentangan dengan keadaan/situasi jiwanya.2)Jika orang yang diselidiki tahu, terkadang ia memberikan kesan yng tidak sesuai dengan

kenyataan yang ada, sehingga apa yang disimpulkan diri dari hasil ekstropeksi itu akan

 berbeda dengan apa yang semestinya.

B.Metode Eksperimen (Observasi Eksperimental)

Metode ini merupakan penyelidikan dengan jalan mengadakan percobaan-percobaan untuk mengetahui kejiwaan seseorang. Metode ini jug biasanya dilakukan di dalam laboratorium

dengan mengadakan berbagai eksperimen.

Dalam metode ini yang perlu diperhatikan adalah hendaknya orang-orang mengadakaneksperimen harus dapat menguasai situasi. Artinya, pihak eksperimenter itu harus dapat

menimbulkan atau menghilangkan beberapa situasi sesuai dengan kehendaknya.

Wilhelm Wundt mengemukakan empat syarat yang harus dipenuhi dalam mengadakan

eksperimen, yaitu:

a.Pemeriksaan harus dapat menetapkan sendiri saat timbulnya keadaan atau kejadian yang

hendak dipelajari.

 b.Pemeriksa harus mengikuti jalannya itu seteliti-telitinya dengan memusatkan seluruh

Page 4: Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

8/2/2019 Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

http://slidepdf.com/reader/full/metode-psikologi-pembelajaran-pendidikan-agama-islam 4/6

Page 5: Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

8/2/2019 Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

http://slidepdf.com/reader/full/metode-psikologi-pembelajaran-pendidikan-agama-islam 5/6

 berhuubungan dengan apa yang sedang diselidiki.

Bahan-bahan yang telah diperoleh itu kemudian diklarifikasikan untuk ditarik suatukesimpulan yang bersifat umum.

a. Metode AngketMetode angket ialah cara penyelidikan kejwaan dengan mengajukan pertanyaan baik lisan

maupun tertulis dan dari jawaban itu dapat ditarik kesimpulan tentang kesan kejiwaannya.

Ditinjau dari sudut pelaksanaannya angket dapat dibagi menjadi dua macam:

1) Angket langsung, yaitu bilamana pertanyaan itu dijawab langsung oleh orang yang

diselidiki.

2)Angket tak langsung, yaitu bilamana pertanyaan itu dijawab oleh orang lain.

 b. Metode Autobiografi (riwayat hidup)Metode ini dipergunakan oleh peneliti dengn jalan mempelajari riwayat hidup seseorang

yang sedang diteliti, baik yang ditulis sendiri (autobiografi) maupun yang ditulis orang lain(biografi).

Metode ini, disamping mempunyai keuntungan, juga mempunyai kelemahan. Yaitu bilaorang yang membuat biografi itu paham atau sehaluan, maka dalam membuat biografi akan

dipengaruhi oleh sudut pandangnya, lebih-lebih lagi dalam pembuatan autobigrafi.

Untuk mengatasinya dan guna memperoleh gambaran yang lebih baik, maka dapatditempuh dengan jalan menyelidiki biografi dari bermacam-mcam penulis. Dengan

demikian, peneliti akan memperoleh gambaran yang lebih lengkap dan dapat dipercaya,

karena data-data didapat dari sumber yang banyak.

c. Pengumpulan Hasil Kerja

Metode ini merupakan metode penyelidikan dengan jalan mengumpulkan gambar-gambar,karangan-karangan, pekerjaan tangan, permainan-permainan, termasuk buku harian

seseorang dan sebagainya.

Dengan mengumpulkan benda-benda hasil kerja ini dan mengadakan analisis terhadapnya,

maka akan dapat diketahui perkembangan alam pikiran, dan fantasi seseorang, sekaligus pencetusan dari keadaan jiwa orang yang bersangkutan.

D.Metode Studi KasusStudi kasus (case study) dalam kajian psikologi merupakan sebuah metode penelitian yang

digunakan untuk memperoleh gambaran yang rinci mengenai aspek-aspek psikologis

seorang siswa tau sekelompok siswa tertentu.

Seorang peneliti psikologi belajar pendidikan agama Islam, terkadang memerlukan waktu

 bertahun-tahun untuk mengumpulkan data dan berbagai informasi yang akurat, tepat dan

cermat berkaitan dengan individu atau kelompok kecil individu yang menjadi subyek 

Page 6: Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

8/2/2019 Metode Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

http://slidepdf.com/reader/full/metode-psikologi-pembelajaran-pendidikan-agama-islam 6/6

 penelitian. Studi kasus akan memerlukan waktu lebih lama apabila digunakan untuk 

menyelidiki fenomena genetika (karakteristik keturunan) yang dihubungkan dengan

 perilaku belajar (perkembangan belajar).

Implementasi metode ini dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, misalnya guru

mempelajari kasus tertentu pada siswa; seperti kasus siswa yang lamban dalam penguasaanmateri pembelajaran PAI dan kasus-kasus lainnya yang berkenaan dengan pembelajaran

 pendidikan agama Islam.

E.Metode Klinis

Metode klinis (clinical method) hanya digunakan oleh para ahli psikologi klinis atau

 psikiater. Dalam metode ini, terdapat prosedur diagnosis dan penggolongan penyakit

kelainan jiwa serta cara-cara memberi perlakuan pemulihan (psychological treatment)terhadap kelainan jiwa tersebut. Umumnya metode ini digunakan di rumah sakit jiwa.

Sasaran yang akan dicapai oleh peneliti dengan menguakan metode klinis, terutama untuk 

memastikan sebab-sebab timbulnya ketidaknormalan perilaku sesorang atau kelompok kecil siswa. Seterusnya, berdasarkan kepastian faktor penyebab itu, peneliti berupaya

memilih dan menentukan cara-cara mengatasi penyimpangan perilaku tersebut.

Implementasi metode ini dalam pembelajaran pendidikan agama Islam adalah ketika guru

mendiagnosis kesulitan belajar siswa yang disebabkan oleh kelainan jiwa. Selain itu jugaimplementasi metode ini adalah ketika guru mempelajari penyimpantan perilaku dari siswa.

F.Metode Observasi Naturalistik 

Metode observasi naturalistik lebih banyak digunakan oleh para ahli ilmu hewan untuk mempelajari perilaku hewan tertentu. Dalam perkembangannya selanjutnya, metode

observasi naturalistik digunakan oleh para psikolog kognitif dan psikolog pendidikan.

Seorang peneliti atau guru yang menajadi asistennya dapat mengaplikasikan metode ini

lewat kegiatan belajar mengajar atau belajar mengajar dalam kelas-kelas regular, yakni

kelas tetap dan biasa, bukan kelas yang diadakan secara khusus. Selama proses belajaramengajar berlangsung, jenis p berilaku siswa diteliti, (misanya kecepatan membaca),

dicatat dalam lembar format observasi yang khusus dirancang sesuai dengan data dan

informasi yang akan dihimpun.

Implementasi metode ini dalam pembelajaran pendidikan agama Islam berlangsung, guru

mengamati berbagai perilaku siswa terutama perilaku yang menyimpang.