metode pengambilan sampel.pptx

31
METODE PENGAMBILAN SAMPEL Drs. M. Hidayat Jusuf, M. KO., Apt.

Upload: emmyek-charicha

Post on 28-Jan-2016

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Pengambilan Sampel.pptx

METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Drs. M. Hidayat Jusuf, M. KO., Apt.

Page 2: Metode Pengambilan Sampel.pptx

METODE PENGAMBILAN SAMPEL

Data berasal dari sensus, survei sampel (Sampling) dan Administrasi.

Data hasil percobaan (eksperiment)

Page 3: Metode Pengambilan Sampel.pptx

SENSUS

Semua unit (elemen) yang menjadi objek penelitian harus diteliti seluruhnya.

Diperlukan tenaga, waktu dan biaya.

Page 4: Metode Pengambilan Sampel.pptx

SURVEI SAMPEL (SAMPLING)

Metode Survei Sampel, hanya diambil sebagian kecil dari unit-unit di dalam populasi untuk diteliti.

Selanjutnya digunakan Estimasi (dugaan) nilai karakteristik populasi yang diteliti.

Metode ini menghemat tenaga, waktu dan biaya, dibanding sensus.

Beberapa pertimbangan dilakukan survei sampel : 1. Populasi tidak terbatas atau sangat besar. 2. Terbatas biaya, tenaga dan waktu. 3. Penelitian bersifat destruktif (merusak).

Page 5: Metode Pengambilan Sampel.pptx

PERBANDINGAN SURVEI SAMPEL DAN SENSUS

Segi Suvei Sampel Sensus

Tenaga Jumlah relatif sedikit. Dapat dipilih yg berkualitas.

Jumlah sangat besar. Lebih sulit untuk memilih yg berkuali- tas seluruhnya

Waktu Lebih cepat. Lebih lama.

Biaya Lebih murah Lebih mahal

Kedalaman dan kualitas data.

Biasanya kualitas data lebih baik. Pertanyaan yg lebih sulit bisa dipergunakan

Kualitas data kurang baik, hal ini akibat dari kualitas tenaga pengumpul. Pertanyaan sederhana

Page 6: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Penyajian Data

Data tidak bisa disaji- kan sampai ke tingkat yg paling rendah

Data bisa disajikan sampai ke tingkat yg paling rendah, karena semua unit dalam populasi dikumpulkan.

Kesalahan (Error)

Adanya kesalahan sampel. Adanya kesalahan bukan dari sampel, namun relatif kecil.

Tidak ada kesala- han sampel Adanya kesalahan bukan dari sampel yang besar

Page 7: Metode Pengambilan Sampel.pptx

JENIS PENGMBILAN SAMPEL

1. Sampling Tidak Berulang (non-

probability sampling / Judgment)

Tergantung pd kebijakan dan pengalaman, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah probability. Jenis pengambilan ada 2 :

• Purposive sampling ; pengambilan sampel semata-mata menurut kriteria pemikiran dan pengetahuan pengambil sampel. Pengambil sampel paham sekali dgn sampelnya.

• Quota sampling ; pengambilan sampel dengan jumlah sampel telah ditentukan terlebih dahulu. Pengambil sampel tinggal memilih sampai jumlah tersebut dan biasanya tanpa kerangka sampel. Pengambilan sampel spt ini sering digunakan dalam Public opinion survey.

Page 8: Metode Pengambilan Sampel.pptx

2. Sampling Berpeluang (Probability Sampling)

Memperhatikan kaidah-kaidah probability sehingga bias dan error pengambilan sampel dapat ditentukan berdasarkan sampel yang terpilih. Ada beberapa macam pemilihan sampel berpeluang :

1. Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling) ; bila setiap unit dalam populasi diberi peluang sama untuk terpilih.

2. Sistematik Sampling ( Systematic Sampling) ; dilakukan secara random untuk unit sampel yang pertama dan unit-unit sampel selanjutnya dipilih secara sistematik.

3. Sampel Acak Berlapis (Stratified Random Sampling) ; pemilihan sampel dimana berdasarkan suatu informasi (data) unit-unit di dalam populasi dikelompok-kelompokkan. Proses pembentukan kelompok-kelompok dinamakan Stratifikasi.

4. Sampling Acak Berkelompok (Cluster Sampling) ; Prosedur sampling dimana unit terkecil dalam populasi tidak teridentifikasi scr lengkap, hanya kelompok-kelompok dari unit-unit tsb yg dpt diidentifikasi scr lengkap yg disebut Cluster.

Page 9: Metode Pengambilan Sampel.pptx

KEMUNGKINAN SAMPEL

A B C D

B BB BC BD

C CB CC CD

D DB DC DD

With Replacement

Page 10: Metode Pengambilan Sampel.pptx

A B C D

B C D A

C D A B

D A B C

Without Replacement

Page 11: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Secara Umum apabila banyaknya unit dalam populasi adalah N dan sampel sebanyak n unit pada penarikan sampel dengan ulangan (berpeluang sama), maka semua kemungkinan sampel (K) bisa kita tuliskan :

K = N dalam gambaran sebelumnya K = 42 = 16.

Bila penarikan sampel dilakukan tanpa ulangan adalah :

N ! N! = N(N-1)(N-2)…… 3. 2. 1. K = n! = n(n-1)(n-2)…….. 3. 2. 1. n! (N – n)! (N-n)! = (N-n)(N-n-1)(N-n-2)… 3. 2. 1.

4! 4 . 3 . 2 . 1 K = = = 6

2! (4 – 2)! 2 . 1 . 2 . 1

Page 12: Metode Pengambilan Sampel.pptx

PENYIMPANGAN NILAI DUGAAN DARI NILAI POPULASI

Bila unit yg diteliti hanya sebagian kecil

dr populasi maka dilakukan penduga (Estimator) yg tdk

sama dgn populasinya.

A = 4

B = 1

C = 2

D = 3

Misal 2 unit terpilih AC Rata-rata sampel penduga :

4 + 2 ŷ = = 3.0

2

Rata-rata populasinya : 4 +1+2+3

ŷ = = 2.5 4

Page 13: Metode Pengambilan Sampel.pptx

NILAI DUGAAN MASING-MASING KEMUNGKINAN SAMPEL

Kemungkinan Sampel

Nilai ŷ ŷ - Ŷ ( ŷ – Ŷ )2

AB 4 + 1 = 2.5

20 0

AC 4 + 2 = 3.0

20.5 0.25

AD 4 + 3 = 3.5

21.0 1.0

BC 1 + 2 = 1.5

2- 1.0 1.0

BD 1 + 3 = 2.0

2- 0.5 0.25

CD 2 + 3 = 2.5

20 0

Page 14: Metode Pengambilan Sampel.pptx

PENARIKAN SAMPLING TANPA ULANGAN

Dari data tersebut terlihat ŷ dari kemungkinan AC, AD, BC dan BD nilainya

berbeda dengan rata-rata populasi Ŷ. Pengukuran besar kecilnya penyimpangan ŷ

dan Ŷ adalah dengan hitung varians

V (ŷ) = 1/K ∑K (ŷ – Ŷ)2

i-1 = 1/6 (0+0.25+1.0+1.0+0.25+0) = 1/6 (2.5) = 0.417

Page 15: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Kemungkinan Sampel

Nilai ŷ ŷ - Ŷ ( ŷ – Ŷ )2

AA 4.0 1.5 2.25

AB 2.5 0.0 0.00

AC 3.0 0.5 0.25

AD 3.5 1.0 1.00

BA 2.5 0.0 0.00

BB 1.0 - 1.5 2.25

BC 1.5 - 1.0 1.00

BD 2.0 - 0.5 0.25

CA 3.0 0.5 0.25

CB 1.5 - 1.0 1.00

CC 2.0 - 0.5 0.25

CD 2.5 0.0 0.00

DA 3.5 1.0 1.00

DB 2.0 - 0.5 0.25

DC 2.5 0.0 0.00

DD 3.0 0.5 0.25

Jumlah 40.0 0.0 10.00

Page 16: Metode Pengambilan Sampel.pptx

PENARIKAN SAMPLING DENGAN ULANGAN

Nilai Variansnya adalah ;

V (ŷ) = 1/K ∑K (ŷ – Ŷ)2

i-1 = 10/16 = 0.625.

Makin kecil nilai Varians, maka hasil dugaan dari sampel akan makin mendekati nilai populasinya. Kesalahan nilai dugaan dari nilai populasinya disebut Sampling Error dan dinyatakan sebagai ;

SE ( ŷ) = √ V (ŷ)

SE(ŷ) = √ 0.62 penarikan sampel ulangan SE(ŷ) = √ 0.417 penarikan sampel tanpa ulangan

Page 17: Metode Pengambilan Sampel.pptx

KERANGKA SAMPEL(Sampling Frame)

Seluruh Unit dalam

Populasi

Tergambar Unitnya

Secara Jelas

Data Apoteker

Data Apotek

Data PBF

Daftar Puskesmas

Daftar Pasien Rawat Inap

Daftar Obat Keras

Dll.

Page 18: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Persyaratan Dalam Kerangka

Sampel

Lengkap dan Up to Date ;

Seluruh unit dalam populasi dalam keadaan terakhir harus tercatat.

Dapat Dikenali ; Seluruh unit di dalam

kerangka sampel dapat dikenal kembali melalui data atau daftarnya.

Page 19: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Pengambilan Sampel Secara Acak

Untuk mempermudah penarikan sampel secara

acak dapat digunakan

Komputer

Tabel Angka Random

Kalkulator

Page 20: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

Dengan Ulangan (With Replacement)

Bila setiap unit dalam populasi diberi peluang sama untuk terpilih. Metode yang cukup

mudah dan biasa digunakan pada populasi yang memuat unit-unit relatif homogen.

Misal populasi N = 500 unit, maka setiap unit berpeluang 1/500 untuk terpilih pertama.

Dengan Ulangan (Without

Replacement)

Dapat dipilih lebih dari sekali dalam

sampel

Hanya dapat dipilih sekali saja

Sering Digunaka

n

Page 21: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Penggunaan Tabel Angka Random (TAR) ;

Bila memilih sampel sebanyak n = 10 unit dari N = 80 (karena N=80 terdiri dari 2 digit) maka unit dalam populasi yang dilakukan adalah :

Memilih secara halaman TAR yang akan digunakan. Pilih 2 kolom yang berdekatan scr random, misalnya kolom 3 dan 4 Pilih baris sebagai titik mulai penarikan sampel scr random pula, misalnya baris ke 10.

Page 22: Metode Pengambilan Sampel.pptx

TEKNIK PENGUMPULAN

DATA

Terpercaya Kebenarannya

( Reliable )

Tepat Waktu ( up to date )

Berdasarkan Fakta

Page 23: Metode Pengambilan Sampel.pptx

PERENCANAAN

Persiapkan Jadwal Waktu

Ijin Resmi

Persiapkan Penerangan

Organisasi, Pengawasan dan Koordinasi

Tenaga Kerja dan Barang

Rancangan Biaya

Page 24: Metode Pengambilan Sampel.pptx

PERSIAPAN TEKNIS

Persiapkan Konsep dan Definisi

Tentukan bentuk kegiatan

Tentukan Ruang Lingkup

Rencanakan Daftar Pertanyaan

Persiapan Petugas

Rencanakan Pengolahan dan Publikasi

Page 25: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Beberapa Cara Pengumpulan

Data

Wawancara

Diisi oleh Responden

Pengamatan

Pengukuran

Page 26: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Rancangan Quessioner (Questionaire Design)

Perencanaan Kuesioner

Bentuk Pertanyaan1. Tertutup ; o Pilihan Dwicabang (dichotomy)o Pilihan ganda2. Terbuka

Kalimat Pertanyaan 1. Pemilihan Kata2. Pertanyaan Ganda

Susunan Item dalam Daftar Pertanyaan

Penyajian Kuesionar Tata Letak Petunjuk Pengisian Kertas Kerja

Uji Coba

Page 27: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Pertanyaan Tertutup Dwicabang (dichotomy)

Dalam contoh berikut hanya dua alternatif jawaban ya atau tidak. 1. Apakah dalam satu minggu terakhir ini saudara hadir dalam

perkuliahan ?

Ya Tidak

2. Dimanakah Ibu/Bapak berobat :

1. di Puskesmas 2. di Rumah Sakit

Pertanyaan pilihan Ganda.

3. Apakah lapangan pekerjaan saudara ?

Pegawai Negeri Wiraswasta

TNI /Polri Petani

Lain lain

Page 28: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Syarat yang harus dipenuhi pada pertanyaan dwicabang

dan ganda

Apabila dikehendaki pembedaan yang tegas antara dua atau lebih alternatif jawaban, maka jelas harus dipakai pertanyaan pilihan

dwicabang atau pilihan ganda. Sebagai dasar analisis dari kedua cara ini adalah penghitungan frekuensi untuk setiap jawaban.

Para peneliti seringkali memulai penyelidikannya dengan dugaan bahwa suatu pilihan jawaban tertentu lebih disukai responden dari

pada pilihan jawaban yang lain. Dari penghitungan freksuensi dapat pula diuji apakah proporsi dari pilihan-pilihan jawaban sejalan dengan harapan atau dugaan peneliti sebelumnya.

Anggapan anggapan yang dipakai bagi syarat sahnya data yang diperoleh dari pertanyaan pilihan dwicabang atau pilihan ganda ialah bahwa pilihan-pilihan jawaban yang diberikan dalam daftar pertanyaan harus saling asing dan lengkap (mutually exclisive). Saling asing artinya responden harus memilih satu dan hanya satu dari pilihan yang diberikan, sedangkan lengkap artinya

pilihan-pilihan jawaban yang diberikan harus lengkap meliputi semua kemungkinan jawaban yang ada.

Page 29: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Contoh Pertanyaan lain

1. Berapaka usia saudara ?

20 – 30 tahun 30 – 40 tahun

40 – 50 tahun 50 – 60 tahun

Pertanyaan ini tidak saling asing dan tidak lengkap karena tidak memberikan rincian bagi mereka yang berumur dibawah 20 tahun atau diatas 60 tahun. Sehingga dapat disempurnahkan menjadi :

2. Berapakah usia saudara ?

kurang dari 20 tahun 20 – 30 tahun

30 – 40 tahun 40 – 50 tahun

50 – 60 tahun lebih dari 60 tahun

Page 30: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Pertanyaan Terbuka

1. Bagaimana kesan saudara terhadap pelayanan di bangsal Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah ini ?

2. Menurut saudara apakah yang seharusnya dilakukan oleh petugas di Apotek dalam melakukan pelayanan obat ?

3. Apakah yang saudara ketahui tentang obat ?

4. Selain gaji perbulan yang saudara terima di Apotek, adakah penghasilan lain yang saudara terima diluar gaji tersebut ?

Kelebihan pertanyaan terbuka :

Memungkinkan diperolehnya jawaban yang spontan dan bebas. Dalam menjawab pertanyaan responden dapat mengikuti jalan pikirannya sendiri dengan meggunakan kata-katanya sendiri.

Bermanfaat untuk menjajagi jawaban responden terutama yang menyangkut segi kualitatif (pendapat, sikap aspirasi responden).

Segi Kuantitatifnya jenis pertanyaan ini juga bermanfaat untuk memperoleh rentang nilai yang diperlukan seperti ; (biaya pengelolaan apotek, jumlah dan kemampuan pasien memperoleh obat di apotek).

Memberikan penyegaran (warming up) pada topik penelitian yang baru bagi responden dan mereka hampir tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang bahan penelitian.

Page 31: Metode Pengambilan Sampel.pptx

Kekurangan pertanyaan terbuka :

Bentuk pertanyaan biasanya memakan waktu lebih lama pada saat pengisian kuesioner. • Untuk keperluan analisis perlu dilakukan pengelompokan terhadap jawaban-jawaban responden. Hal ini kadang sulit dilakukan, apabila variasi jawaban responden sangat besar.

• Cenderung menimbulkan bias yang bersumber dari responden dan pencacah akibat salah penafsiran dari salah satu pihak. Atau bias dalam pengolahan data yang disebabkan oleh pemberian bobot yang tidak sesuai untuk jawaban pada waktu pengelompokan.