metode penelitian creswel

12
TUGAS MATA KULIAH METODE PENELITIAN KUALITTATIF Ringkasan Buku Disain Penelitian Quantitatif, Qualitatif dan Pendekatan Metode Gabungan. Edisi ke dua. Pengarang Jhon W. Creswell Oleh : Hendrison Baulu NIM: 147885010 Kelas Reguler PROGRAM PASCASARJANA

Upload: nurul-syifa

Post on 09-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Metode Penelitian untuk Karya Tulis Ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Penelitian Creswel

TUGASMATA KULIAH

METODE PENELITIAN KUALITTATIF

Ringkasan BukuDisain Penelitian Quantitatif, Qualitatif dan Pendekatan Metode Gabungan.

Edisi ke dua. Pengarang Jhon W. Creswell

Oleh :Hendrison BauluNIM: 147885010

Kelas Reguler

PROGRAM PASCASARJANAPENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2014

METODE PENELLITIAN

Page 2: Metode Penelitian Creswel

Pendahuluan

Masalah atau hambatan yang selalu di hdapi mahasiswa dalam menyusun skripsi, tesis dan

disetrasi (karya ilmiah) adalah merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir. Hal

tersebut merupakan proses penetuan pendekatan kerangka penelitian yang akan di gunakan dalam

penelitian, pendekatan yang dikenal adalah kualiattif, kuantitatif dan campuran.

Pada edisi kedua buku Jhon W. Creswell, 2002. Menyatakan bahwa memilih metode pendekatan

penelitian yang akan digunakan harus ada pembahasan tentang beberapa pertimbangan awal yang

diperlukan sebelum merancang sebuah proposal penelitian. Pertimbangan ini berhubungan dengan

memilih pendekatan atau kerangka kerja untuk desain keseluruhan dengan menggunakan desain atau

pendekatan (yaitu, kuantitatif, kualitatif, atau metode gabungan).

Jhon W. Creswell, 2002, menyajikan pendekatan dari tiga sisi berdampingan dalam konteks

proses penelitian dari langkah-langkah awal asumsi filosofis untuk penulisan menghasilkan desain

penelitian yang membutuhkan buku sebagai pembandingnya. Selain itu, Buku ini di buat untuk acuan

penelitian penulisan dalam pendekatan ilmiah sehingga sangat membantu peneliti dalam suatu penelitian.

Saat ini sedikit sekali pertentangan antara kualitatif dan kuantitatif. Pada prakteknya penelitian

membutuhkan lebih banyak lagi asumsi filosofis penelitian. Ide filososif harus dikombinasikan dengan

pendekatan yang lebih luas dan mengimplementasikan dengan metode yang spesifik. Jadi kerangka kerja

penelitian membutuhkan kombinasi elemen filosofis, ide, strategik dan metode dalam pendekatan

kualitataif, kuantitatif dan gabungan,

Perbandingan Desain Kuantitatif, Kualitatif, atau Metode Gabungan

Jhon W. Creswell, 2002. Menyatakan bahwa dalam penyusunan skripsi, tesis atau desertasi dalam

dua dekade terakhir, pendekatan penelitian yang berkembang biak kearah perbaikan dimana peneliti atau

penyelidik memiliki banyak pilihan. Bagi mereka merancang rencana penelitian atau proposal. Saya

sarankan bahwa seorang peneliti secara umum mempelajari hasil penelitian sebelumnya diadopsi untuk

memberikan bimbingan tentang semua aspek masukan, menilai ide-ide filosofis umum untuk pengumpulan

data secara rinci dalam prosedur analisis. Menggunakan kerangka naska juga memungkinkan para peneliti

untuk mengajukan rencana atau rancangan penelitian dengan baik didasarkan pada literatur yang diakui

oleh semua pihak (e.g. Fakultas komite) yang membaca proposal diharapkan dapat mendukung dalam

penelitian.

Lanjut Jhon W. Creswell, 2002, menyajikan pertanyaan bagaimanakah kerangka dalam

merancang proposal? Meskipun berbagai jenis dan istilah yang berada dalam literatur, saya akan fokus

pada tiga pendekatan metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, atau metode gabungan. Yang pertama

pendekatan metode penelitian ini tersedia untuk ilmuwan sosial dan manusia

Page 3: Metode Penelitian Creswel

selama bertahun-tahun, (telah muncul terutama selama tiga atau empat dekade terakhir, (penelitian yang

terakhir adalah baru dan masih berkembang dalam bentuk dan substansi.

Dari pendapat Jhon W. Creswell maka, Peneliti atau penyusun karya ilmiah harus memasukan

pandangan yang luas dalam suatu penelitian, yaitu suatu pandangan yang mendukung asumsi ontologis,

epistemologis, dan metodologis kualitatif, kuantitatif. Misalnya peneliti lebih senang mengungkapkan realita

sesuatu yang subyektif di suatu masyarakat dengan langsung mendatangi informan, dan ada juga peneliti

yang lebih senang mengungkapkan sesuatu secara obyektif dengan menggunakan kuisioner sebagai

instrument. Dari pandangan di atas maka peneliti harus menentukan metode awal yang harus di pakai

dalam penelitian untuk memudahkan peneliti terhaap apa yang diteliti.

Peneliti atau penyusun karya ilmiah harus memasukan pandangan yang luas dalam suatu

penelitian, yaitu suatu pandangan yang mendukung asumsi ontologis, epistemologis, dan metodologis

kualitatif, kuantitatif. Misalnya peneliti lebih senang mengungkapkan realita sesuatu yang subyektif di suatu

masyarakat dengan langsung mendatangi informan, dan ada juga peneliti yang lebih senang

mengungkapkan sesuatu secara obyektif dengan menggunakan kuisioner sebagai instrument.

Buku ini memperkenalkan kepada pembaca tiga pendekatan metode penelitian. Saya

menyarankan bahwa untuk memahami pendekatan metode penelitian, dapat mengembangkan rancangan

proposal dengan mempertimbangkan tiga unsur kerangka: asumsi filosofi tentang apa yang yang dimaksud

dalam unsur-unsur dan tuntutan pengetahuan:. Prosedur umum dari strategik pencari yang disebut

penyelidikan, dan prosedur yang rinci tentang pengumpulan data, analisis, dan menulis, yang disebut

pendekatan metode penelitian: kuantitatif, kualitatif, atau metode gabungan berbeda dan perbedaan-

perbedaan diidentifikasi dalam buku ini. Kemudian skenario khas yang menggabungkan tiga pendekatan

metode, diikuti oleh alasan mengapa orang akan menggabungkan (saya kehilangan satu pendekatan di

atas yang lain dalam merancang studi diskusi ini), saya tidak akan menjadi risalah filosofis tentang hakikat

pengetahuan, dan itu akan memberikan landasan atau pandangan praktis dalam beberapa filosofis

penelitian.

Pendekatan kuantitatif dikembangkan dengan asumsi filosofi positivis sehingga bersifat determinis

dan reduksionis. Penggunaan variabel penelitian dibuat dengan spesifik, pemilihan sempel penelitian dan

instrumen pengumpula data yang terukur menjadi ciri kas penelitian ini. Jenis pendekanan ini mengawali

penelitian dari pertanyaan penelitian dan hipotesa yang bersifat terukur. Pertanyaan-pertanyaan penelitian

bersifat investigatif dalam mencari jawaban. Hipotesis bekerja sebagai predisksi peleliti untuk mencari

relasi dari variabel penelitian. Posisi teori dalam penelitian yang menggunakan pendekatan ini sangat

Page 4: Metode Penelitian Creswel

penting sebagai penjelasan prediksi ilmiah yang dirumuskan dalam hipotesa. Teori membentuntuk format

dalam sebuah preposisi. Hal ini mencerminkan pola deduksi dalam kuantitatif.

Pendekatan kualitatif dikembangkan dengan asumsi filosofis konstruktifisme dan

partisipatori/emasipasi. Apa bila kualitatif bersifat reduksionis maka penelitian ini berada pada aposisinya.

Realitas sosial dianggap sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat di generalisir dalam ketegorisasi

tertentu. Sehingga penelitian ini mengandalkan instrumen pengumpulan data berupa; observasi,

wawancara dan pengumpulan dokumen. Pada pendekatan ini teori digunakan untuk mengaitkan data-data

penelitian. Kualitatif banyak menggunakan teori secara ekplisit, hanya fenomenologi yang menggunakan

teori secara impilsit.

Pragmatisme merupakan asumsi filosofis pada pendekatan gabungan. Asumsi filosofis tersebut

memberi arah pendekatan ini sebagai dasar bagi penelitian yang beorientasi praktis untuk pemecahan

masalah dalam realitas sosial. Pendekatan kualitatif dan kuantitatif selalu mewarnai dalam konteks teori

dan disain penelitian dengan pendekatan gabungan. Metode gabungan tergolong teori deduktif yang

bekerja untuk menguji dan memverifikasi teori. Disegala situasi teori digunakan dalam pendekatan kualitatif

atau kuantitatif dalam pendekatan gabungan. Metode gabungan berorientasi pada nilai dasar dan

aksi/tindakan. Penelitian ini cenderung menjadi penelitian tindakan sehingga dapat dikatakan memiliki

persfektif praktis dalam penelitian. Teori yang sering digunakan dalam pendekatan gabungan ialah;

gender, feminis, budaya, gaya hidup dan status sosial. Perbedaan metode-metode ini dapat diuraikan

sebagai berikut;

Page 5: Metode Penelitian Creswel

Pandangan Kualitatif Kuantitaif Campuran Teks

Ontologiasumsi konstruktif,

asumsi emansipasi

asumsi

positivisasumsi pragmatif

Dilihat dari sisi ontology ketiga metode penelitian memiliki perbedaan

pada ranah asumsi. Pendekatan kualitatif dikembangkan dengan

asumsi filosofis konstruktifisme dan partisipatori/emasipasi.

Sedangkan Pendekatan kuantitatif dikembangkan dengan asumsi

filosofi positivis sehingga bersifat determinis dan reduksionis. Pada

tataran metode gabungan Pragmatisme merupakan asumsi filosofis

pada pendekatan gabungan

Epistemolog

i

desain etnografi,

desain naratif

desain

eksperimen

desain metode

campuran

Perbedaan dari gambaran epistemology pada metode penelitian

mereka punya desain sendiri-sendiri. Desain etnografi dan desain

naratif masuk padaranah metode kualitatif sedangkan kuantitaf pada

desain ekspeimen sehingga pada metode campuran menggunakan

gabungan dari kedua metode tersebut

Aksiologipenelitian observasi,

buka tutup interview

mengukur

sikap, menilai

kelakuan

menutup mengakiri

sikap,

membuka

mengakiri observasi

Pada ranah aksiologi kualitatif cenderung observasi dan buka tutup

interview tetapi pada kuantitatif lebih pada mengukur atau menilai

kelakuan sedangkan metode campuran menggunakan pendekatan

menutup mengakiri dan membuka mengakiri observasi

Page 6: Metode Penelitian Creswel

Dalam buku ini Jhon W. Creswell, 2002, memperkenalkan edisi pertamanya, saya menggunakan

dua pendekatan kuantitatif-kualitatif. Saya jelaskan masing-masing dalam hal yang berbeda tentang sifat

realitas, epistemologi. nilai, retorika penelitian, dan metodologi (Creswell. 1994). Beberapa dekade terakhir

telah menyebabkan pengkajian ulang tentang sikap ini.

1. Gabungan metode penelitian telah ada sejak lama. Untuk menyatukan metode kuantitatif dan

kualitatif berjangka pendek dari pendekatan utama yang digunakan saat ini dalam ilmu sosial

manusia.

2. Asumsi filosofis di luar pendekatan ini lebih maju dari yang lain, pada tahun 1994 telah banyak

dibahas dalam literatur. Terutama, perspektif kritis, advokasi perspektif partisipatif, dan ide-ide

pragmatis (misalnya, lihat Lincoln & Guba, 2000;. Tashakkori & Teddlie 1998) sedang dibahas

secara ekstensif. Meskipun Ideal filosofis tetap besar "tersembunyi" dalam penelitian (Slife &

Williams, 1995), mereka masih mempengaruhi praktek penelitian dan perlu diidentifikasi.

3. Pada saat ini tidak ada yang menyatukan metode kuantitatif dan kualitatif dan lebih mengarah

pada praktek penelitian yang terletak di suatu tempat di sebuah kontinum antara pandangan,

gagasan yang direncanakan dalam penelitian (misalnya, Newman & Benz, 1998). Yang terbaik

yang dapat dikatakan adalah bahwa penelitian cenderung lebih kuantitatif atau kualitatif

mempunyai sifat-sifat dasar. Demikian dalam buku ini saya memperkenalkan skenario khas

pendekatan metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan.

Akhirnya, praktek penelitian (seperti penulisan proposal) melibatkan lebih dari asumsi filosofis.

ide-ide filosofis yang harus dikombinasikan dengan pendekatan luas untuk penelitian (strategi). Banyak

yang menerapkan prosedur tertentu (metode). Dengan demikian, diperlukan suatu kerangka yang

menggabungkan unsur-unsur ide-ide filosofis, strategik, dan metode dalam tiga pendekatan untuk

penelitian.

Penutup

Dalam buku John W. Creswell, 2002, ini mengkritik bahwa gagalnya pendekatan kualitatif dan

kualitatif dalam menjawab permasalahan sosial sehingga membuka jalan pada pembentukan pendekatan

baru, yaitu; pendekatan gabungan. Metode gabungan dirancang secara sistematis dari asumsi filososis

sampai pada disain penelitian, manun creswell tidak memberi penjelasan rinci bagaimana pragmatisme

dipilih sebagai asumsi filosofis dari disain gabungan tersebut. Tetapi dalam aplikasi dilapangan sering

menjadikan kerancuan atau ketidak konsistenan dalam ranah metode penelitian yang baku (penulisan).

Pada sudut pandang pragmatis, realitas sosial tidak dapat di generalisasikan karena kompleksitas

permasalahan yang ada dilapangan sehingga antara pragmatisme dan konstruktifisme tidak bisa dilihat

Page 7: Metode Penelitian Creswel

dari sudut pandang yang sederhana. Oleh karena itu desain penelitian dengan pendekatan campuran

dikawatirkan menjadi permasalahan baru yang dapat menjdi kerancuan maupun ketidak konsistenan

dalam metode pendekatan penelitian sosial. Hal ini tentu akan berbeda saat desain penelitian kuantitatif

yang sarat dengan generalisasi untuk dipertemukan dalam koridor pragmatisme. Disini menjadi sulit

dipahami saat positifis yang konsekwen mengawal objektifisme dalam penelitian dipertemukan dengan

kontruktifisme.

Dari pandangan di atas maka dapat disempulkan bahwa : Pendekatan kualitatif dikembangkan dengan

asumsi filosofis konstruktifisme dan partisipatori/emasipasi. Sedangkan Pendekatan kuantitatif

dikembangkan dengan asumsi filosofi positivis sehingga bersifat determinis dan reduksionis. Pada tataran

metode gabungan Pragmatisme merupakan asumsi filosofis pada pendekatan gabungan. Desain etnografi

dan desain naratif masuk padaranah metode kualitatif sedangkan kuantitaf pada desain ekspeimen

sehingga pada metode campuran menggunakan gabungan dari kedua metode tersebut. Sedangkan

kualitatif llebih cenderung observasi dan buka tutup interview tetapi pada kuantitatif lebih pada mengukur

atau menilai kelakuan sedangkan metode campuran menggunakan pendekatan menutup mengakiri dan

membuka mengakiri observasi.