metode penelitian
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dengan metode Survei Eksplanatif, jenis survei ini
digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel.
Survei Eksplanatif ini bersifat Asosiatif, yaitu untuk menjelaskan hubungan
(korelasi) antar variabel. (Kriyantono 2008:60). Peneliitian ini akan
menjelaskan hubungan antara daya tarik iklan Buavita 2Go di televisi dengan
brand image Buavita.
Metode Survei adalah metode riset dengan menggunakan
kuesioner sebagai instrument pengumpulan datanya. Tujuaannya untuk
memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili
populasi. (Kriyantono, 2008:59)
3.2 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiono (dalam Kriyantono, 2008:151) Populasi sebagai
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang memiliki
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh periset untuk dipelajari,
kemudian ditarik suatu kesimpulan. Seorang periset dapat mengambil
sebagian saja dari populasi.
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 41
Jakarta. Menurut data dari SMKN 41 Jakarta, jumlah siswa SMKN 41
Jakarta sebanyak 651 siswa. Yang terdiri dari kelas X sebanyak 223
siswa, kelas XI sebanyak 214 siswa, dan Kelas XII sebanyak 214 siswa.
Namun dengan adanya pertimbangan dari pihak sekolah, populasi yang
diijinkan diteliti hanya siswa kelas X dan XI. Hal ini dikarenakan kelas
XII sudah tidak aktif di sekolah karena telah mengikuti UN.
Alasan peneliti memilih pelajar sebagai objek peneliti karena siswa
SMKN 41 Jakarta dapat mewakili pasar dari iklan produk Buavita 2 Go
di televisi yang target audience iklan tersebut ialah anak muda. Dan
memiliki banyak aktifitas baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
Tabel Populasi Penelitian
Kelas X XI Total
Jumlah 223 214 437
Sumber : SMK 41 Jakarta
3.2.2 Sampel
Metode pangambilan sampel yang digunakan adalah Probability
Sampling yang artinya setiap unsur populasi mempunyai kemungkinan
yang sama untuk dipilih melalui perhitungan secara sistematis. dengan
teknik pengambilan sampel yaitu Proposional Stratified Sampling,
karena sampel yang diambil berdasarkan strata kelas. Alasan peenulis
menggunakan teknik Proposional Stratified Sampling karena populasi
pelajar SMK 41 Jakarta terbagi menjadi beberapa kelas. (Kriyantono
2008:152-154).
Penentuan jumlah sampel dapat dilakukan dengan cara perhitungan
statistik yaitu dengan menggunakan Rumus Slovin. Rumes Slovin
digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari populasi yang telah
diketahui jumlahnya yaitu sebanyak 437 siswa. Untuk tingkat presisi
yang ditetapkan dalam penentuan sampel adalah 10 %. Karena jumlah
populasi kurang dari 1000.
Rumus Slovin :
Nn =
1 + N e2
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang dapat ditolelir, kemudian dikuadratkan. (Kriyantono, 2008:162)
Berdasarkan Rumus Slovin, maka besarnya penarikan jumlah
sampel penelitian adalah :
n = N
1 + N (e)2
= 437
1 + 437 (0,1)2
= 81,3
= 81 siswa
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, sampel yang didapat
berjumlah 81 siswa. Jumlah sampel yang telah didapat selanjutnya
dibagi menjadi 2 kelas sesuai dengan strata agar penentuan jumlah
sampel dalam masing-masing kelas mempunyai proposi yang sama.
Dalam Prasetyo (2010:13) perhitungan jumlah sampel setiap strata
dapat dihitung dengan rumus :
PopulasiSampel 1 = x Total Sampel
Total Populasi
Pengambilan sampel dari masing-masing kelas :
223Kelas X = x 81 = 41,3 dibulatkan 41 siswa
437
214Kelas XI = x 81 = 39,6 dibulatkan 40 siswa
437
Tabel Sampel Penelitian Proposional Stratified Sampling
Kelas Populasi Proposional 10 %
X 223 41
XI 214 40
Jumlah 437 81
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Bebas (X) yaitu:
Daya Tarik Iklan Buavita 2Go di Televisi
Variabel Terikat (Y) yaitu:
Brand Image Buavita
Variabel X (Daya Tarik Iklan Buavita 2Go di Televisi)
mempunyai hubungan dengan variabel Y (Brand Image Buavita) yaitu
karena hubungan asimetris (sebab-akibat) sedangkan variabel Y ada
karena variabel X.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan
penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama
atau tangan pertama dilapangan (dalam Kriyantono 2008:41). Data primer
diperoleh melalui :
a. Observasi
Observasi dilakukan mengamati secara langsung sesuatu objek
untuk melihat dengan dekat kegiatan yang dilakukan objjek tersebut
dan juga mendapatkan data jumlah siswa.
b. Kuesioner
Kuesioner dibuat untuk mendapatkan informasi atau data dengan
mengajukan daftar yang berisi pernyataan-pernyataan yang sudah
disiapkan sebelumnya dan kemudian masing-masing responden
mengisi kuesioner tersebut. Kuesioner yang diajukan bersifat tertutup,
dimana responden telah diberikan jawaban oleh periset dan responden
tinggal memilih jawaban yang menurutnya sesuai.
Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan pernyataan-pernyataan
kepada responden mengenai daya tarik iklan Buavita 2 Go di televisi
dan persepsi responden terhadap brand image Buavita.
Dalam penelitian ini, skala pengukurannya menggunakan Skala
Likert. Menurut Istijanto (2009:90) skal ini meminta responden
menunjukkan tingkat persetujuan atau ketidaksetujuannya terhadap
serangkaian pernyataan tetntang suatu objek.
Skala likert secara umum menggunakan peringkat lima angka
penilaian dengan menggunkan skor 1 untuk kategori jawaban terendah
dan skor 5 untuk kategori jawaban tertinggi. Adapun pilihan
jawabannya adalah sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai skor dari
masing-masing jawaban di uraikan sebagai berikut :
Tabel. Nilai Jawaban dari Pembobotan
Skor Jawaban
5 Sangat Setuju (SS)
4 Setuju (S)
3 Netral (N)
2 Tidak Setuju (TS)
1 Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada dari
sumber kedua atau sumber sekunder (Kriyantono, 2008:42).
Data sekunder diperoleh melalui :
a. Penelitian Kepustakaan
Yaitu teknik pengumpulan data untuk mencari sumber data
sekunder yang akan mendukung penelitian dan dijadikan landasan
teori, dengan cara membaca literatur serta buku-buku yang relevan
dengan penyusunan skripsi, guna mendapakan data-data sekunder.
b. Internet
Sebagai alat untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.
3.4 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data hasil kuesioner, penulis menggunakan teknik
analisis data Kuantitatif. Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan
pemeriksaan apakah responden telah mengisi kuesioner dengan benar, kemudian
dilakukan pengkodean yaitu memberikan hasil tertentu pada data yang telah
diperiksa untuk menyederhanakan jawaban responden.
Analisis dalam penelitian ini bersifat Asosiatif (dalam Kriyantono,
2008:170-171) yaitu analisis yang menggunakan uji statistik inferensial dengan
tujuan untuk melihat derajat hubungan diantara dua variabel, yaitu antara variabel
X (daya tarik iklan Buavita 2 Go) dan variabel Y (Brand Image Buavita).
Kekuatan hubungan yang menunjukkan derajat hubungan ini disebut koefisien
Asosiasi (korelasi).
Nilai Koefisien korelasi ini adalah :
Kurang dari 0,20 Hubungan rendah sekali
0,20 - 0,39 Hubungan rendah tetapi pasti
0,40 – 0,70 Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 Hubungan yang tinggi
Lebih dari 0,90 Hubungan yang sangat tinggi
Penulis menggunakan analisis Korelasi Person Product Moment (dalam
Kriyantono, 2008:173), dengan Program Windows Statistic Program For Social
Science (SPSS). Rumus ini digunakan untuk mengetahui derajat kekuatan
hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain , yaitu Hubungan Daya Tari
Iklan Buavita 2 GO di Televisi dengan Brand Image Buavita.
Rumus Korelasi Product Moment adalah :
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi Pearson Product Moment
N = Jumlah individu dalam Sampel
X = Angka mentah untuk Variabel X
Y = Angka mentah untuk Variabel Y
∑ = Jumlah
3.5 Metode Pengujian Instrumen
Pengumpulan data tidak akan mencapai tujuannya apabila alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak valid dan realibel. Maka
dari itu perlu dilakukan uji validitas dan realibititas instrument penelitian.
3.5.1 Uji Validitas
Dalam penelitian ini uji validitas digunakan untuk mengetahui
kelayakan dari kuesioner yang digunakan. Untuk mengukur valid atau
tidaknya suatu instrument digunakan rumus Product Moment Coefficient
of Corelation.
Rumus Product Moment Coefficient of Corelation :
Keterangan :
rXY = Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
X = Nilai dari setiap item pertanyaan
Y = Nilai dari setiap item pertanyaan
N = Jumlah sampel atau responden
Penjelasannya, apabila nilai rxy (r hitung) > r tabel, maka
item pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinyatakan sebagai alat tes
yang valid. Sebaliknya apabila nilai rxy (r hitung) < r tabel, maka item
pertanyaan dalam kuesioner tersebut dinyatakan sebagai alat tes yang
tidak valid.
3.5.2 Ujii Reabilitas
Penggunaan reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus
koefisien Alpha Cronbach, relibilitas mengandung arti bahwa alat ukur
tersebut stabil (tidak berubah-ubah), dapat diandalkan. (Kriyantono,
2008: 143). Maksudnya penelitian reliabel bila terdapat kesamaan data
pada waktu yang berbeda. Jadi dalam rangka uji ini kita harus
mendapatkan jawaban yang sama dari responden yang menjadi
responsen dalam uji coba kuesioner, ketika kita mengulang lagi
menyebarkan kuesioner pada saat yang lain.
Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir pertanyaan yang
sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai butir yang valid.
Sedangkan untuk mengetahui tingkat reliabilitas item tersebut digunakan
rumus Alfa Cronchbach atau windows SPSS, di mana rumus ini
digunakan untuk menguji reliabilitas berdasarkan atas uraian kuesioner
dan skala bertingkat. Hasil yang diperoleh apabila ada pernyataan yang
tidak valid dan reliabel maka akan dikeluarkan dari daftar pernyataan.
Rumus Coefisien Alfa Croncbach :
Keterangan :
M = Jumlah butir pertanyaan
Vx = Variasi butir-butir
Vy = Variasi total
Penjelasannya, dalam metode pengujian reliabilitas, standar yang
digunakan dalam menentukan reliabel dan tidaknya suatu instrumen
adalah nilai Alpha Cronbach harus lebih besar dari 0,6. Apabila rtt (r
hitung) > r tabel, maka berarti kuesioner tersebut sebagai alat pengukur
dalam penelitian ini telah memenuhi syarat keandalan atau reliabel.
Tetapi Apabila rtt (r hitung) < r tabel, maka berarti kuesioner tersebut
sebagai alat pengukur dalam penelitian ini tidak memenuhi syarat
keandalan atau reliabel.
3.6 Waktu dan Lokasi Penelitian
Lokasi objek penelitian ini dilakukan di SMK N 41 Jakarta dengan
khalayak yang ditujukan pada pelajar SMK N 41 Jakarta, sedangkan
waktu penelitian adalah bulan Mei 2011