metode penelitian

44
RANCANGAN PENELITIAN TAHAPAN PROSES PENELITIAN : IDENTIFIKASI, PEMILIHAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Upload: muhammad-eko

Post on 29-Jul-2015

119 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

1. TAHAPAN PROSES PENELITIAN : IDENTIFIKASI, PEMILIHAN DAN PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN 2. PERMASALAHAN ATAU PROBLEM PENELITIAN Adalah kesenjangan antara apa yang seha- rusnya dengan apa yang ada dalam kenyata- an, apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dengan pencapai- an. Secara singkat dikatakan sebagai kesen- jangan antara das Sollen dan das Sein Kesulitan yg dihadapi peneliti muda adl bagaimana mengidentifikasi dan merumus- kan masalah secara jelas dan lengkap 3. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN Langkah pertama yang harus ditempuh seorang peneliti adl. mengidentifikasi masalah penelitian Penelitian dimulai dari keinginan utk menjawab atau memecahkan suatu masalah Situasi tertentu yg tidak dapat berjalan dengan baik dan memuaskan dengan prosedur yg telah ada, perlu pengembangan atau penyempurnaan melalui penelitian Kesulitan yg dihadapi dibidang profesi sehari-hari dapat menjadi objek penelitian yg potensial. 4. Ada 3 alasan perlunya penelitian disuatu bidang tertentu : Tidak ada informasi sama sekali pada aspek tertentu pada bidang tersebut Informasi yg belum lengkap tentang aspek tertentu dalam bidang tersebut Informasi sudah banyak tetapi belum dibuktikan kembali kebenarannya 5. CARA MELOKALISIR MASALAH PENELITIAN Lakukan eksplorasi literatur pada aspek tertentu dalam suatu bidang keilmuan, kumpulkan teori2, pelajari perkembangannya, kelemahannya, kesenjangannya atau inkonsistensinya Menghadiri seminar, pertemuan ilmiah profesi, kuliah tamu atau mengunjungi pusat penelitian Dari pengalaman sehari-hari dalam melakukan praktek profesi 6. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENDAPATKAN PERMASALAHAN PENELITIAN Lakukan analisis terhadap semua yg telah diketahui dan yg telah diteliti Carilah kesenjangan dalam penjelasannya, carilah kesimpulan yg belum diuji Dapatkan konflik pendapat tentang suatu hal Carilah saran konkrit yg harus diteliti lebih lanjut dari suatu laporan penelitian Pertanyakan kebenaran dari suatu prosedur Baca dan refleksikan dalam pertanyaan : mengapa, bagaimana jika, dst-nya 7. PEMILIHAN PERMASALAHAN PENELITIAN Permasalahan yg telah diidentifikasi kadang kadang sifatnya masih umum, belum konkrit dan spesifik. Jika demikian maka harus dipersempit agar lebih konkrit dan spesifik melalui pemecahan menjadi sub- sub masalah atau sederet pertanyaan yg relevan dengan permasalahan pokoknya. 8. KRITERIA MASALAH YG DAPAT DITELITI Mempunyai kontribusi profesional Mempunyai derajat keunikan dan keaslian Layak untuk dilaksanakan 9. BATASAN PERMASALAHAN PENELITIAN Judul Penelitian Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian Asumsi Dasar Ruang Lingkup atau Scope Penelitian Keterbatasan Penelitian Definisi Terminologi yg Digunakan dalam Penelitian 10. BEBERAPA CONTOH JUDUL PENELITIAN Pengaruh Penggunaan Tepung Temulawak dalam Pakan terhadap Laju Pertumbuhan Ayam Broiler Tampilan Kalsium dan Fosfor pada Susu Sapi Perah FH akibat Pemberian Aras Katu dalam Ransum Pengaruh Lama Penambahan Bawang Putih pada Ransum terhadap Profil Perlemakan dan Kolesterol Darah Burung Puyuh Berbagai Kemungkinan Model Regresi untuk Menduga Bobot Badan Berdasarkan Ukuran-ukuran Tubuh Sapi PO Uji Linearitas Nilai Kecernaan Pakan Berserat secara In-Vitro akibat Adanya Lignin 11. RANCANGAN PENELITIAN Dalam arti luas proses rancangan penelitian dibeda- kan atas dua tahapan, yakni : 1. Perencanaan Penelitian, meliputi : a. Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian b. Studi Kepustakaan c. Merumuskan Hipotesis Penelitian d. Identifikasi, Klasifikasi dan Mendefinisikan Vari- bel Penelitian 2. Pelaksanaan Penelitian, meliputi : 12. Lanjutan Pelaksanaan Penelitian, meliputi : a. Menyusun Rancangan Eksperimen b. Menentukan Alat Pengambil Data (Instrument) c. Pengumpulan, Pengaturan dan Analisis Data d. Pengambilan Kesimpulan Penelitian Manfaat Rancangan Penelitian : 1. Sebagai blue print atau kerangka operasional pnlt. 2. Menegaskan kedalaman dan keluasan pnlt. 3. Memperkirakan kesulitan yg akan dihadapi 4. Mengetahui keterbatasan/kelemahan hasil pnlt. 13. STUDI PUSTAKA Berfungsi untuk mencari landasan teoritis dari perma- salahan penelitian ,juga untuk : 1. mendapatkan gambaran /informasi tentang peneliti- an sejenis dan berkaitan dgn masalah yang diteliti. 2. mendapatkan metode, teknik atau cara pemecahan masalah 3. sebagai sumber data skunder 4. mendapatkan informasi tentang cara evaluasi atau analisis data yang digunakan 5. mengetahui siapa saja peneliti lain dibidang yg sama 14. Lanjutan : Berdasarkan fungsi kepustakaan, dibedakan atas 2 : 1. Acuan Umum berisi konsep2, teori2 dan informasi2 lain yang bersi fat umum, mis : buku teks, indeks, ensiklopedia, dsb 2. Acuan Khusus berisi hasil2 penelitian terdahulu yg berkaitan dgn masalah yg diteliti, mis: jurnal, laporan penelitian, bulletin, thesis, desertasi, dll. Catatan : Agar diperoleh informasi terbaru dan terkait masalah yg diteliti, maka pustaka harus muta hir (max 5 th) dan relevan 15. MERUMUSKAN HIPOTESIS PENELITIAN Hipotesis adl. Pernyataan yg masih lemah dan perlu utk dibuktikan kebenarannya, bisa diterima atau di- tolak. (berasal dari kata Hipo = lemah dan Tesis = per nyataan) KEGUNAANNYA : 1. Memberikan batas, lingkup atau jangkauan pnlt. 2. Menyiagakan peneliti agar tepat memilih data apa yg harus dikumpulkan dan yg tidak perlu 3. Memfokuskan data yg bercerai-berai 4. Sebagai panduan memilih metoda analisis data 16. PENGUJIAN HIPOTESIS (TEST HIPOTESIS) Pengujian hipotesis pada hakekatnya adalah menguji validitas hipotesis tsb. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dgn 2 cara : 1. Menguji konsistensi terhadap logika Menggunakan prosedur logika induktif-analisis(da- ri hal-hal spesifik ke kesimpulan umum) atau prose logika deduktif-verifikatif (dari hal umum ke kesim- pulan yg spesifik) 2. Mencocokkan dengan data yg ada Dilakukan melalui eksperimentasi atau observasi utk mendapatkan data empirik. Kemudian dianalisis dengan statistik induktif atau inferensia 17. IDENTIFIKASI, KLASIFIKASI DAN DEFINISI VARIABEL PENELITIAN Variabel adl. semua ciri atau faktor yang dapat menun jukkan variasi. * Berdasarkan fungsinya, dibedakan atas 3, yakni 1. Variabel sebab, yg dibedakan : var.bebas, var,modera tor, var.kendali dan var,rambang (random) 2. Variabel penghubung 3. Variabel akibat Catatan : Klasifikasi var yg benar memerlukan penguasa an dasar teoritis yg kuat dan mendalam. 18. Contoh : `Ada hubungan antara umur dan daun teh dengan kadar kofein yang dikandungnya` Berdasarkan pertimbangan teoritis, pada contoh diatas, untuk : 1. Var.bebas : umur daun 2. Var.tergantung : kadar kofein 3. Var.penghubung : proses biosintesis kofein dalam daun 4. Var.random : cara memetik daun teh, cara menyim pan, lebar dan tebal daun 5. Var.moderator : umur pohon teh 6. Var.kendali : genus/spesies, tempat tumbuh 19. Keterangan : Var. Bebas adl. faktor yg menjadi pokok permasala- han yg ingin diteliti Var. Penghubung (Intervening) adl.var yg tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diamati hasilnya (sesuatu yg terjadi dalam daun) Var. Respons (dependent) adl.var yg besarnya tergan- tung dari var bebas yg diberikan dan diukur utk me- nentukan ada tidaknya pengaruh dari var bebas Var. Random adl var sebab yg diabaikan pengaruhnya Var. Kendali adl var yg dikendalikan atau dikontrol, dibuat sama antara kelompok yg diteliti 20. PENENTUAN ALAT UKUR DALAM PENGUMPULAN DATA Kualitas data sangat menentukan kualitas penelitian. Kualitas data tergantung pada kualitas alat atau instru- ment yg digunakan dalam penelitian Dua katagori alat yang digunakan dalam penelitian : 1. Instrument yg digunakan utk memperoleh informa- si atau data tentang keadaan obyek atau proses yg di teliti. 2. Instrument yg digunakan utk mengontrol obyek atau proses penelitian 21. Lanjutan : Dari dua kategori tsb maka kondisi obyek atau proses penelitian terukur dalam kondisi yg spesifik dan dapat diulang Dalam sebuah penelitian ada dua sub sistem instru- ment, yg satu untuk mengumpulkan data dan yg satu lagi untuk menganalisis data Tiap sub sistem terdiri dari 3 komponen, yi : masukan (input), proses (modifer) dan keluaran (output) Output dari sub sistem instrumen mengumpulkan da- ta akan merupakan input bagi sub sistem instrument analisis data. Dengan demikian teknik statistika meru- pakan sub sistem proses instrument analisis data. 22. Prinsip Pemilihan Instrument Penelitian Prinsip utama pemilihan instrument penelitian adalah memahami sepenuhnya tujuan penelitian, sehingga da pat memilih instrument yg diharapkan dapat mengan- tar ketujuan penelitiannya. Pedoman umum dalam memilih instrument pnlt. 1. Pakailah instrument yg telah digunakan oleh peneli- ti terdahulu 2. Buatlah daftar instrument yg tersedia, kemudian ka tegorikan tiap instrument sesuai dengan input dan output yg ditetapkan, lalu pilih yg paling sesuai. 23. Syarat-syarat Instrument Penelitian : 1. Akurasi (Accuracy) 2. Presisi (Precision) 3. Kepekaan (Sensitivity) Keterangan : *Akurasi berkaitan dengan validitas (kesahihan) inst yi mengukur apa yg hendak diukur. *Presisi berkaitan dengan keterandalan (reliability), yi kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada proses pengulangan *Kepekaan berkaitan dengan ketelitian dari perubah an harga besaran variabel tertentu, makin kecil makin peka alat tsb. 24. Berdasarkan wujudnya dibedakan menjadi 2, yi : 1.Perangkat Keras (Hardware) : alat laboratorium 2. Perangkat Lunak (Software) : kuesioner, ceklist,dll. Perangkat lunak digunakan utk memperoleh informasi atau respons dari objek pnlt baik langsung/tidak langsung Secara garis besar dapat dilakukan pengukuran tentang : 1. Informasi langsung dari objek 2. Mengevaluasi objek 3. Mengukur langsung kemampuannya 4. Mengukur secara tidak langsung tentang kepercayaan, sikap atau prilaku objek 25. PENGUKURAN (MEASUREMENT) Pengukuran adl fungsi matematis yg korespondensi Diperlukan himpunan objek yg diukur (X), himpunan angka (Y) dan suatu perintah yg menghubungkan (X) dan (Y) Secara korespondensi artinya setiap anggota himpun- an (X) mempunyai pasangan satu anggota dalam him- punan (Y) Contoh : pengukuran suhu badan ternak. Himpunan (X) adl ternaknya, himpunan (Y) adl angka2 skala ter- mometer, perintahnya : jika termometer pada mulut ternak , maka air raksa akan menunjukkan angka tertentu sesuai dengan kondisi tubuhnya. 26. PENGUMPULAN, PENGATURAN DAN ANALISIS DATA Data adl segala informasi mengenai variabel yg diteliti Berdasarkan sumbernya dibedakan : 1. Data Primer yi data yg dikumpulkan peneliti sendiri, berarti saat penelitian dimulai data belum ada 2. Data Skunder yi data yg diperoleh dari penelitian orang lain, ini berarti saat penelitian dimulai data su- dah ada dan digunakan sebagai pelengkap serta refe- rensi dalam penelitian. Catatan : Data primer mempunyai kedudukan yg lebih dekat dengan informasi yg dibutuhkan 27. SKALA PENGUKURAN Berdasarkan skala pengukurannya, data di- bedakan atas : 1. Skala Nominal 2. Skala Ordinal 3. Skala Interval 4. Skala Ratio 28. DATA DENGAN SKALA NOMINAL Angka-angka yg diletakkan dalam skala no- minal hanya utk pembeda antara satu de- ngan yg lain. Ciri dari data nominal adl cara membeda- kan datanya dengan cara menghitung Angka-angka yg diperoleh tidak bersifat aditif (tak dapat dijumlahkan kategorinya) Contoh : jenis kelamin kategorinya laki-laki dan perempuan. 29. DATA DENGAN SKALA ORDINAL Data tersusun atas jenjang Sudah ada keteraturan (order) bahwa suatu nilai (skor) lebih tinggi atau lebih rendah Belum ada sifat aditif atau multiplikatif Contoh : 1. Pemberian angka pada suatu kejuaraan 2. Ranking pendapat suatu survei 30. DATA DENGAN SKALA INTERVAL Disamping sudah ada keteraturan, juga su- dah mempunyai sifat aditif, contoh : 5 3 = 4 - 2 Juga mempunyai sifat multiplikatif, contoh: 4 x 1 = 2 x 2 Belum ada harga nol mutlak Contoh : Indeks prestasi, skala termometer 31. DATA DENGAN SKALA RATIO Skala ini mempunyai derajat paling tinggi dan telah mempunyai harga nol mutlak Contoh : Bobot badan, tinggi pundak dan panjang badan ternak ruminansia Data diperoleh dengan cara mengukur 32. ANALISIS DATA Penyajian dan analisis data tergantung dari jenis datanya Jika datanya adl data kuantitatif maka data dapat disajikan dan dianalisis dgn metode statistik dan utk menarik kesimpulan dari data sampel thd populasinya digunakan stat induktif (inferensial) Untuk mengatur dan menyajikan data kuali tatif digunakan metode statistika deskriptif Statistika adl bahasa peneliti utk menyatakan hasil penelitiannya. 33. PELAPORAN HASIL PENELITIAN Laporan hasil penelitian bukan sekedar ke- lengkapan administrasi penelitian Laporan penelitian menjamin keterbukaan pengetahuan ilmiah untuk diuji kembali atau dipergunakan bagi yg memerlukannya Penulisan laporan ilmiah hendaknya mengi- kuti kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang lazim dan konsisten. 34. MACAM-MACAM RANCANGAN PENELITIAN Penelitian Historis Penelitian Deskripsi Penelitian Perkembangan Penelitian Kasus dan Lapangan Penelitian Korelasional Penelitian Kausal Komparatif Penelitian Eksperimental Penelitian Tindakan 35. PENGAMBILAN SAMPEL PENELITIAN (SAMPLING) Populasi adl keseluruhan atau himpunan obyek dengan ciri yang sama Dapat berupa benda, kejadian, kasus, waktu atau tempat dengan sifat dan ciri yg sama Sampel adl himpunan bagian atau sebagian dari populasi Penelitian umumnya tidak dilakukan terha- dap populasi tetapi dilakukan terhadap sam pel, karena alasan-alasan tertentu : 36. lanjutan : Jika pengambilan sampel dilakukan atas azas probabi- litas maka penggunaan data dari sampel utk pengam- bilan kesimpulan terhadap populasi dapat dipertang- gung jawabkan. Jika populasi homogen, sampel adl identik dgn popu- lasinya Untuk penelitian yg bersifat merusak maka pengguna- an populasi akan merugikan Jika populasinya tidak terbatas Jika ada keterbatasan waktu, tenaga dan beaya penlt. Lingkup penelitian menjadi luas, krn observasinya lebih sedikit shg informasi yg didapat lebih teliti 37. Hubungan antara populasi dan sampel Generalisasi POPULASI SAMPEL Parameter Statistik Sampling 38. Generalisasi akan menjadi maksimal, jika pada tahap sampling dipenuhi beberapa syarat, yakni: Digunakan azas probabilitas Jumlah sampel memadai Ciri-ciri populasi dipenuhi secara ketat Variasi antar unit populasi sekecil mungkin 39. KEUNTUNGAN SAMPLING Kesimpulan umum tentang populasi dipero leh relatif murah, cepat akurat dan dapat di- pertanggung jawabkan Tingkat kesalahan pada kesimpulan, dapat diperhitungkan yi dgn sampling error Validitas informasi atau validitas pengukur an dapat ditingkatkan krn dapat dilakukan kontrol terhadap variabel2 tertentu 40. TEKNIK SAMPLING DIBEDAKAN ATAS DUA CARA : Random Sampling, yg dibedakan atas : 1. Simple Random Sampling 2. Systematic Random Sampling 3. Stratified Random Sampling 4. Cluster/Area Random Sampling 5. Multistage Random Sampling Non Random Sampling 41. SIMPLE RANDOM SAMPLING Cara ini digunakan jika populasi dianggap homogen, tersedia daftar /list dari seluruh unit populasi, berikut nomor urut dari seluruh unit populasi. Pengambilan unit sampel dapat dilakukan dengan bantuan bilangan random Keuntungan : harga rata-rata sampel merupakan esti- mator rata-rata populasi dan pelaksanaannya mudah Kelemahan : sampel dapat menyebar pada jarak yg ja- uh atau mengumpul pada area tertentu. Dibutuhkan daftar lengkap dari seluruh unit populasi. 42. SISTEMATIC RANDOM SAMPLING Cara ini digunakan untuk populasi yg dianggap homo- gen dan tersedia daftar dari seluruh unit populasi Pengambilan sampel yg pertama dilakukan sama de- ngan Simple Random Sampling, untuk sampel kedua dst-nya ditentukan secara sistematik yi meloncat keno mer berikutnya dengan jarak tertentu Contoh : diambil 30 unit sampel dari unit populasi dgn jumlah 90 unit. Dalam hal ini jarak atau besaran lonca tan adl. 90 : 30 = 3. Mis sampel pertama jatuh pada no. 15, maka sampel ke-2 dst-nya akan jatuh pada nomer 18, 21, 24, 27, dst-nya sampai diperoleh 30 sampel 43. STRATIFIED RANDOM SAMPLING Sampling ini digunakan jika populasinya heterogen, di mana dalam populasi yg heterogen tsb ternyata terdiri dari strata atau lapisan yg homogen Dibedakan kedalam dua cara, yakni : 1. Simple Stratified Random Sampling. Jika jumlah tiap unit dalam setiap strata sama 2. Proporsional Stratifed Random Sampling Jika jumlah unit dalam setiap strata tidak sama Teknik sampling ini digunakan dalam usaha meningkat kan derajat keterwakilan sampel yg akan diambil