metode membaca al-qur’an (studi komparatif · pdf filemetode membaca al-qur’an...

89
METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE QIRÂ’ATÎ DENGAN METODE IQRA’) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S. Ud) Oleh: Indriyani Sukmana 105034001208 JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: truongdan

Post on 06-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

METODE MEMBACA AL-QUR’AN

(STUDI KOMPARATIF METODE QIRÂ’ATÎ DENGAN METODE IQRA’)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ushuluddin (S. Ud)

Oleh:

Indriyani Sukmana 105034001208

JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010 M

Page 2: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini Saya Menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata I di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saaya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 17 juni 2010

(Indriyani Sukmana)

Page 3: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

KATA PENGANTAR

Segala Puja dan Puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam, atas

limpahan rahmat, hidayat, karunia, serta inayah-Nya kepada semua makhluk

tanpa ada perbedaa. Shalawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan

kepada Rasul pilihan, Nabi besar Muhammadsaw, berkat perjuangan beliau

meneggelamkan kegelapan demi menumbuhkan pancaran iIlahi, sehingga

kedamaian cinta dan kasih sayang dapat tersebar keseluruh penjuru dunia.

Skripsi yang berjudul “Metode Membaca Al-Qur’an Study Komparatif

Metode Qirâ’ati Dengan Metode Iqra’” disusun dalam rangka memenuhi dan

melengkapi persyaratan untuk mencapai gelar sarjana (S1) pada Jurusan Tafsir

Hadits, Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini dapat tertulis dengan baik berkat dukungan materi, moril, dan

spiritual dari Ayahanda Iman Tedja Sukmana dan Ibunda Neneng Maryani,

dengan penuh kasih sayang beliau membimbing penulis dalam menghadapi

segala kesulitan, tanpa pamrih beliau curahkan segenap cinta, dengan segala

daya dan upaya beliau senantiasa berjuang demi kesuksesan penulis, semoga

Allah akan selalu menjaga beliau dan tidak ada pahala yang layak buat mereka

berdua kecuali surga.

Selain itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap

pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini.

i

Page 4: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Zainun Kamal, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ushuluddin

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Bustamin, M.A, selaku ketua Jurusan Tafsir-Hadis Fakultas

Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Rifqi Muhammad Fatkhi, M.A. Selaku Sekretaris Jurusan Tafsir-

Hadis Fakultas Ushuluddin Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Lilik Ummi Kultsum, M.Ag Selaku Pembimbing penulis. Terima

kasih atas bimbingan serta waktu luangnya yang telah diberikan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ushuluddin yang telah

mencurahkan ilmunya kepada penulis.

6. Kepala dan segenap pengelola Perpustakaan utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Ushuluddin, Perpustakaan

Iman Jama’ yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam

mengadakan studi kepustakaan.

7. Teristimewa My Lovely, Syarif Hidayat Al-Aswadi yang selalu

mendampingi penulis dalam suka maupun duka, serta selalu memberikan

dukungan dan semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan

skripsi. Semoga kita selalu bersama, Amin.

8. Segenap keluarga, kakak-kakak sepupuku tercinta A’ Ikin beserta Istri,

K’ Yeyet, adik-adiku tersayang Ilmar Sukmana, Ichyar Sukmana, Imalia

Sukmana dan Leni Desita.

ii

Page 5: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

9. Sahabat-sahabatku: Neneng, li2, Itoh, B’dah, pipit, Ulvah, Zie, Layli,

Venti, Ulva TH C, Sumi, Asep, Vitri (PPI), Dita, Dayah, Ustadz Rozi,

Ida Farida, Ustadz Abdussalam, Mba Hana, Marisa, Juanda dan Ilham.

Walaupun skripsi ini telah mendapat dukungan serta bimbingan yang

cukup banyak dari berbagai pihak, namun kekurangan tidak mustahil masih

akan ditemukan. Penulis secara pribadi bertanggungjawab sepenuhnya

terhadap segala kekurangan itu semua. Oleh karena itu, saran dan kritik untuk

penyempurnaan skripsi ini terutama untuk pengembangan profesionalis para

penulis untuk masa yang akan datang sangat diperlukan.

Demikianlah ucapan terima kasih penulis sampaikan teriring do’a

“Jazakumullah ahsanal Jaza’. Semoga Allah memberikan ganjaran yang

setimpal atas segal amal baiknya.

Ciputat, Juni 2010

Penulis

iii

Page 6: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan Tidak dilambangkan ا b Be ب t Te ت ts te dan es ث j je ج h h dengan garis bawah ح kh ka dan ha خ d de د dz de dan zet ذ r er ر z zet ز s es س sy es dan ye ش s es dengan garis di bawah ص d de dengan garis di bawah ض t te dengan garis di bawah طz ظ zet dengan garis di bawah koma terbalik di atas hadap kanan ‘ ع gh ge dan ha غ f ef ف q ki ق k ka ك l el ل m em م n en ن w we و h ha هـ apostrof ' ء y ye ي

iv

Page 7: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Vokal

Vokal dalam bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari

vokal tunggal atau monoftong atau vokal rangkap atau diftong.

Untuk vokal tunggal, ketentuan alih aksaranya adalah sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

____ a Fathah

------ i kasrah

____ u dammah

Adapun untuk vokal rangkap, ketentuan alih aksaranya sebagai berikut:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

ai a dan i ____ ي

au a dan u ____ و

Vokal panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang (madd), yang dalam bahasa Arab

dilambangkan dengan harakat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

â a dengan topi di atas ــا

î i dengan topi di atas ــي

û u dengan topi di atas ــو

Kata sandang

Kata sandang, yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan

huruf, yaitu ال, dialihaksarakan menjadai huruf /l/, baik diikuti huruf

v

Page 8: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Syaddah (Tasysdîd)

Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah (), dalam alih aksar ini dilambangkan dengan huruf, yaituyaitu

dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu terletak setelah kta

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya, kata ة الضرور

tidak ditulis “ad-darûrah”, melainkan “al-darurah”, demikian seterusnya.

Ta Marbutah

Berkaitan dengan alih aksara ini, jika huruf ta marbutah terdapat pada

kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut dialihaksarakan menjadi huruf

/h/ (lihat contoh dibawah). Hal yang sama juga berlaku jika ta marbutah

tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2). Akan tetapi, jika huruf ta

marbutah tersebut diikuti oleh kata benda (ism), maka hhuruf tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf /t/ (lihat contoh 3).

No Kata Arab Alih Aksara

Tarîqah طريقة 1

al-Jam’i ah al-Islâmiyyah الجا معة االسال مية 2

Wahdat al-Wujûd وحدة الوجود 3

vi

Page 9: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Untuk Pedoman transliterasi, yang digunakan adalah pedoman

transliterasi CeQDa tahun 2007 dan Pedoman akademik Fakultas Ushuluddin

tahun 2005/2006.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i

PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................ iv

DAFTAR ISI................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.................................... 7

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7

D. Tinjauan Pustaka ................................................................... 8

E. Metodologi Penelitian ........................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ........................................................... 10

BAB II SEJARAH MUNCULNYA METODE QIRA’ATI DAN

METODE IQRA’.

A. Metode Qirâ’ati.................................................................... 12

1. Sejarah Perkembangan Qirâ’ati...................................... 14

2. Klasifikasi Metode Qirâ’ati ............................................ 18

3. Metode Qirâ’ati dan Hubungannya dengan al-Qur’an ... 20

B. Metode Iqra’......................................................................... 21

1. Sejarah Perkembangan Iqra’........................................... 23

vii

Page 10: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

viii

2. Klasifikasi Metode Iqra’ ................................................. 29

3. Metode Iqra’dan Hubungannya dengan al-Qur’an ......... 30

BAB III ANALISA METODE QIRA’ATI DAN IQRA’

A. Materi .................................................................................... 33

B. Metode Pengajarannya.......................................................... 41

C. Target yang Harus Dicapai.................................................... 52

BAB IV ANALISA KOMPARATIF METODE QIRÂ’ATI DAN

METODE IQRA’

A. Persamaan Metode Qirâ’ati dan Metode Iqra’ .................... 58

B. Perbedaan Metode Qirâ’ati dan Metode Iqra’..................... 62

BAB V PENUTUP..................................................................................... 69

A. Kesimpulan .............................................................................. 69

B. Saran-saran............................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 71

Page 11: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan metode membaca al-Qur’an memang

banyak, seperti Iqra’, Qirâ’ati, Al-Bayan, An-nur, dan lainnya. Pada tahun

1988 Metode Iqra’ yang disusun oleh As’ad Humam dari Kotagede

Yogyakarta dan dikembangkan oleh AMM (Angkatan Muda Masjid dan

Mushala) Yogyakarta, semakin menyebar secara merata di Indonesia, ada pula

metode Qirâ’ati ditemukan KH. Dachlan Salim Zarkasyi yang disebarkan

sejak awal 1970an, memungkinkan anak-anak mempelajari al-Qur’an secara

cepat dan mudah.

Pada masa awal Islam di Indonesia, metode pengajaran baca tulis al-

Qur’an menggunakan metode bagdadiyah disebut juga dengan metode eja,

berasal dari Baghdad masa pemerintahan Khalifah Bani Abbasiyah. Tidak

tahu dengan pasti siapa penyusunnya dan telah seabad lebih berkembang

secara merata di tanah air. Materi-materinya diurutkan dari yang mudah ke

yang sukar, dan dari yang umum sifatnya kepada materi yang terinci (khusus).

Beberapa kekurangan qoidah bagdadiyah antara lain: Qoidah Bagdadiyah

yang asli sulit diketahui, karena sudah mengalami modifikasi kecil, penyajian

materi terkesan menjemukan dan memerlukan waktu yang lama untuk mampu

membaca al-Qur’an.1

1 Qashtalhikmah, Macam-Macam Metode Pembelajaran Al-Qur’an, artikel diakses pada

10 Maret 2010 dari http://qashtalhikmah.blogspot.com/2010/01/macam-macam-metode -pembelajaran-al-Qur’an.html

1

Page 12: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

2

Munculnya beragam metode pembelajaran diperlukan metode yang

efektif dan efesien seperti 8 jam bisa membaca al-Qur’an, 10 jam bisa

membaca al-Qur’an. Akan tetapi yang terjadi saat ini adalah kurangnya minat

belajar membaca al-Qur’an dengan baik dan bertajwid di kalangan umat Islam

Indonesia, dan mereka mencari jalan pintas untuk cepat membaca al-Qur’an

tanpa aturan tajwid, oleh karena itu pengetahuan tentang cara-cara membaca

al-Qur’an dengan baik dan benar sangat diperlukan yang sesuai dengan

petunjuk al-Qur’an.

Maka dalam menghadapi tantangan hidup, umat Islam berusaha

mengharapkan petunjuk dan pedoman dari apa yang diatur dalam al-Qur’an,

selain itu Allah juga membenarkan bahwa al-Qur’an diturunkan ke dalam hati

Nabi Muhammad, agar dia menjadi hamba-Nya yang mampu memberikan

petunjuk dan peringatan kepada seluruh umatnya. Sebagaimana firman Allah

SWT :

☺ ☺

Artinya :

”Dan supaya Aku membacakan al-Qur’an (kepada manusia). Maka barangsiapa yang mendapat petunjuk, Maka Sesungguhnya ia hanyalah mendapat petunjuk untuk (kebaikan) dirinya, dan barangsiapa yang sesat Maka Katakanlah: "Sesungguhnya Aku (ini) tidak lain hanyalah salah seorang pemberi peringatan". (QS. An-Naml: 92)

Menurut M. Quraish Shihab, ayat ini menerangkan tentang Nabi

Muhammad yang diperintahkan oleh Allah, agar membaca untuk dirinya

sendiri dan seluruh umatnya, Nabi pula diutus oleh Allah untuk

Page 13: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

3

menyampaikan kabar gembira dan hanya memberi peringatan kepada orang-

orang yang enggan memperhatikan tuntunan al-Qur’an sehingga mereka sesat.

Allah tidaklah rugi dengan kesesatan mereka, mereka sendirilah yang rugi,

dan para Rasul itu tidak dapat memberi mereka petunjuk.2

Ada juga pendapat dari Hasbi Ash-Shidieqi, mengenai ayat ini yaitu

Nabi Muhammad diperintahkan untuk membaca al-Qur’an pada sebagian

malam dan sebagian siang hari, agar terbukalah rahasia yang terpendam di

dalamnya dan kemudian dilimpahi rahmat Ilahi, barang siapa yang mengikuti

Rasulallah, mengambil petunjuknya, beriman kepada Allah dan agamaNya,

maka mereka berada dijalan yang lurus dan dijauhi dari siksa Allah di dunia

dan azab Allah di akhirat nanti. Dan barang siapa menyimpang dari jalan yang

lurus karena mendustakan Rasulallah dan agamanya, maka mereka sendiri

yang memikul resikonya.3

Sedangkan menurut Hamka, Nabi Muhammad melaksanakan perintah

Tuhan agar menjadi seorang yang berserah diri, lalu membacakan al-Qur’an

untuk umatnya. Maka barang siapa yang mencari petunjuk, mereka adalah

pencari petujuk untuk dirinya sendiri, hidup di dunia harus ada petunjuk, jika

tidak ada maka akan tersesatlah dalam perjalanan itu, petunjuk-petunjuk yang

diberikan kepada Allah dengan perantaraan Rasul ialah untuk keselamatan

manusia dunia dan akhirat, jika di langgarnya petunjuk itu, yang akan celaka

adalah mereka juga.4

2M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbas: Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Qur’an,

(Lentera Hati, November 2002), cet ke- 1, h. 292-293 3 Teungku Muhammad Hasbi Ash- Shiedieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An- Nuur,

(Semarang, Pustaka Rizki Putra, 2000) cet ke- 4, h. 3036-3037 4Hamka, Tafsir Al-Azhar, (Jakarta, Pustaka Panji Mas, 1984), juz 20, cet: agustus 1999, h.

39-40

Page 14: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

4

Dengan memperhatikan penafsiran-penafsiran di atas, telah jelas

bahwa siapa yang memperoleh petunjuk maka janganlah dia merasa telah

memberi jasa kepada Allah, karena manfaat perolehan petunjuk itu, kembali

kepada dirinya sendiri dan siapa yang sesat, maka hendaklah dia mengetahui

bahwa rasul tidak mampu memberinya petunjuk, tetapi beliau hanya memberi

peringatan, sebagaimana para rasul yang lalu yang memberi peringatan kepada

umat-umatnya, mereka tidak dapat memberi petunjuk sehingga Allah

membinasakan orang-orang yang sesat.

Sebagai kitab pedoman, al-Qur’an harus dibaca dengan benar, harus

dengan tartil sebagaimana telah dicontohkan oleh malaikat Jibril yang

membawanya kepada Rasul, seperti dalam al-Qur’an di sebutkan

Artinya :

”Atau lebih dari seperdua itu. dan Bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” ( QS. Al-Muzzammil, 73:4)

Menurut Ibnu Katsir, ayat ini menjelaskan tentang, selain dari

mengerjakan shalat malam, baik dari dua pertiga malam, atau separuh malam

ataupun sepertiga malam, dan bacalah al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan

yaitu bacalah al-Qur’an itu tidak tergesa-gesa, cara itu akan membantu

seseorang dalam memahami al-Qur’an dan mentadaburinya dan cara seperti

inilah yang dilakukan Rasul.5

5 Muhammad Nasib Rifai, Kemudahan Dari Allah, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir,

(Jakarta, Gema Insani Press, 2000), Jilid 4, h 838-839

Page 15: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

5

Sedangkan Menurut Hasbi Ash-Shidieqi, beribadahlah separuh malam

atau kurang sedikit dari itu yakni sepertiga malam atau lebih sedikit itu, yakni

dua pertiga malam, Bacalah al-Qur’an dengan perlahan-lahan agar dapat lebih

memahami maknanya dan memperhatikan isinya. Perintah ini ditujukan

kepada Nabi dan ummatnya, perintah Allah kepada Nabi agar melaksanakan

tugas ini, karena beliau akan memikul beban yang berat.6

Maksud ayat ini ialah agar membaca al-Qur’an dengan perlahan-lahan

sehingga membantu pemahaman dan perenungan terhadap al-Qur’an.

Demikianlah cara Nabi SAW membaca al-Qur’an. Sebagaimana dijelaskan

Aisyah R.A bahwa Rasullullah membaca al-Qur’an dengan tartil sehingga

bacaan yang seharusnya dibaca panjang memang dibaca panjang.7

Memperhatikan ayat di atas, telah jelas bahwa Allah menurunkan al-

Qur’an agar dibaca oleh lidah-lidah manusia, didengarkan oleh telinga

mereka, direnungkan oleh pikiran mereka, dan menjadi ketenangan bagi hati

mereka, selain itu dianjurkan pula untuk mengerjakan shalat malam dan

membaca al-Qur’an secara perlahan dan hati-hati, dan membaca dengan jelas

huruf-huruf dan menjauhkan dari sikap berlebihan dalam melagukannya,

sebab al-Qur’an bukan Kitab biasa namun ia adalah kalam Allah SWT, yang

harus dihormati dan dimuliakan sesuai dengan kedudukannya.8

Sebagaimana yang telah diketahui, mempelajari dan mengajarkan al-

Qur’an merupakan ibadah, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

6 Teungku Muhammad Hasbi Ash- Shiedieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An- Nuur,

(Semarang, Pustaka Rizki Putra, 2000) cet ke- 5, h. 4388-4389 7 Lihat Tafsir Qur’anil Azhim, h. 142 8 Yusuf Qardhawi, Berinteraksi Dengan Al-Qur’an, (Jakarta, Gema Insani Press, 1999),

cet ke- 1, h. 225

Page 16: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

6

علمه و القران تعلم من خيرآم

” Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang suka mempelajari al-

Qur’an dan mengajarkannya” , (HR. Al-Bukhari).9

Cara terbaik dalam mempelajari al-Qur’an yaitu berhadapan langsung

antara guru dan siswa, tidak akan dapat seseorang membenarkan atau

menyalahkan bacaan tanpa mendengarnya. Dalam membaca al-Qur’an

terdapat kaidah-kaidah dalam pengucapan huruf hijaiyah (hukum tajwid) yang

harus dimengerti dan dipahami oleh pembaca al-Qur’an tetapi pada

prakteknya sering tidak diperhatikan, banyak yang hanya sekedar membaca

tanpa mengetahui hukumnya.

Untuk sebuah hasil yang baik harus ditentukan dengan metode

membaca al-Qur’an, dari beragam metode tersebut, penulis hanya meneliti dua

metode, yaitu metode Iqra’ dan metode Qirâ’ati, kedua metode ini secara

realitas mampu mengontruksi cara baca al-Qur’an yang baik. Sehingga peserta

didik dapat dengan mudah terampil membaca al-Qur’an secara fasih, lancar

dan benar. Masing-masing metode tersebut memiliki perbedaan dan persaman.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis perlu melakukan

perbandingan antara metode Qir’aati dengan metode Iqra’, untuk mengetahui

persamaan sisi dari masing-masing metode. Dengan mengetahui persamaan

dan perbedaan, seseorang dapat menentukan metode yang lebih tepat untuk

diterapkan. Penentuan metode membaca al-Qur’an juga dapat mempengaruhi

minat membaca al-Qur’an. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis

9 Shahih Bukhari, Fadhail Qur’an Bab 21, (Beirut, Dar Fikr) Juz 5. h. 131

Page 17: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

7

memberi judul skripsi ini dengan “Metode Membaca Al-Qur’an, Studi

Komparatif Metode Qirâ’ati dengan Metode Iqra’”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dari banyaknya metode membaca al-Qur’an, penulis membatasi dengan

meneliti dua metode saja, yaitu metode Qirâ’ati dan metode Iqra’, karena

komparatif yang penulis lakukan bukan menentukan metode mana yang

terbaik, karena setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya,

komparatif ini terfokus pada materi, metode pengajaran dan hasil yang harus

dicapai. Bukan termasuk sejarah, kondisi lapangan, atau evaluasi hasil TPA-

TPA Qirâ’ati dan Iqra’.

Berdasarkan permasalahan di atas, permasalahan yang akan dibahas

dalam tulisan ini adalah dengan rumusan sebagai berikut:

Apa perbedaan dan persamaan metode Qirâ’ati dengan metode Iqra’ baik

ditinjau dari metode pengajaran, ataupun materi pelajaran dan target yang

harus dicapai?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah:

1. Mengetahui metode yang praktis dalam membaca al-Qur’an

2. Mengetahui persamaan dan perbedaan metode Qirâ’ati dan metode Iqra’

3. Menambah khazanah keilmuan dalam mencari metode membaca al-Qur’an

umat Islam khususnya dan dunia pendidikan umumnya.

Page 18: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

8

D. Tinjauan Pustaka

Untuk mendukung kepustakaan di atas, penulis pun melakukan tinjauan

pustaka atas beberapa karya tulis yang membahas tema yang sama atau

mempunyai kemiripan dengan yang dibahas oleh penulis. (Dalam hal ini

skripsi) penulis mendapatkan skripsi yang ditulis oleh:

1. Uun yusufa (1983514911) skripsi jurusan Tafsir Hadis Fakultas Usuluddin

dan Filsafat yang berjudul (Tradisi Tahfidz Al-Qur’an Dalam Kajian Al-

Qur’an di Indonesia: Study Kasus Pondok Pesantren Al-Munawwir, Sunan

Pandan Aran dan Nurul Ummah di Yogyakarta)”. Skripsi ini membahas

masalah proses tahfidz al-Qur’an menjadi suatu tradisi dalam kajian al-

Qur’an di Indonesia dipengaruhi oleh tradisi menghafal al-Qur’an pada

umat Islam terdahulu yang dimulai oleh Rasul, Sahabat, Generasi-Generasi

sesudahnya untuk memelihara al-Qur’an di dalam hati. Kemudian, skripsi

yang ditulis oleh:

2. Danial (1983415441) skripsi jurusan Tafsir Hadis Fakultas Usuluddin dan

Filsafat yang berjudul (Metode Penerjemahan Al-Qur’an Study Tentang

Penulisan al-Qur’an Al-Karim Bacaan Mulia Karya HB Jassin)”. Skripsi

ini membahas salah satu urgensi sebuah metode adalah untuk mengetahui

tahapan-tahapan yang diambil ketika melakukan sesuatu, dari sini bisa

dijadikan tolak ukur keprofesionalitasan seseorang dalam melakukan

penerjemahan. Kemudian, skripsi yang ditulis oleh:

3. Fajriah (203011001498) skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul (Efektifitas Penggunan Metode

Iqra’ Dalam Meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Al-Qur’an Di TPA

Page 19: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

9

Nurussa’adah)”. skripsi ini membahas tentang kualitas penggunaan metode

Iqra’ yang sangat efektif dan sangat memuaskan dibandingkan dengan

metode lain. Kemudian, skripsi yang ditulis oleh:

4. Siti Zuhro (104011002208) skripsi jurusan Pendidikan Agama Islam

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul (Penerapan Program

Qirâ’ati Di SDIT Pondok Pesantren Darul Muttaqien, Parung Bogor)”.

Skripsi ini membahas tentang minat membaca al-Qur’an siswa di SDIT

meningkat, hal ini membuktikan bahwa penerapan program Qirâ’ati

berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang diinginkan

Sementara yang membedakan skripsi penulis adalah membandingkan

dua metode membaca al-Qur’an antara metode Iqra’ dan metode Qirâ’ati

dengan melihat sisi persamaan dan perbedaan antara kedua metode tersebut.

Ditinjau dari materi pelajaran, metode pengajaran dan hasil yang harus

dicapainya.dan mencari metode pendidikan yang tepat dalam mempelajari al-

Qur’an, agar anak mampu membaca al-Qur’an secara mujawwad dan murattal

yang sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Dalam pengumpulan data penelitian ini, penulis menggunakan metode:

a. Library research, yaitu penelitian yang dilakukan melalui perpustakaan

dengan membaca dan menelaah teks-teks yang berkaitan dan atau

mendukung pembahasan tersebut.

Page 20: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

10

b. Field research, yaitu penelitian yang dilakukan melalui wawancara

untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

2. Metode Pembahasan

Adapun metode pembahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif analisis, artinya pembahasan ini berupaya

menggambarkan sedemikian rupa perbedaan dan persamaan metode

Qirâ’ati dan metode Iqra’ baik ditinjau dari metode pengajaran, ataupun

materi pelajaran dan target yang harus dicapai.

3. Metode Penulisan

Teknik penulisan yang digunakan dalam skripsi ini mengacu kepada

aturan penulisan dalam buku CeQDa tahun 2007 dan Pedoman akademik

Fakultas Ushuluddin tahun 2005/2006.

F. Sistematika Penulisan

Dalam skripsi ini penulis membahas beberapa bab yang diuraikan

dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab Pertama, Merupakan bab Pendahuluan yang terdiri dari Latar

Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Metodologi Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab Kedua, Menguraikan tentang sejarah munculnya metode Qirâ’ati

dan metode Iqra’.

Bab Ketiga, Menganalisa metode Qirâati dan Iqra’, yang terdiri dari

materinya, metode pengajarannya, target yang harus dicapai.

Page 21: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

11

Bab Keempat, Menganalisa komparatif Persamaan dan Perbedaan

metode Qirâ’ati dan metode Iqra’.

Bab Kelima, Merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan yang

telah dibahas sebelumnya dan dilengkapi dengan saran-saran yang bersifat

membangun serta pada akhirnya adalah daftar pustaka menjadi rujukan

penulis.

Page 22: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

BAB II

SEJARAH MUNCULNYA METODE QIRÂ’ATI DAN METODE IQRA’

Setelah pada pendahuluan dipaparkan mengenai latar belakang penulisan

skripsi, maka pada bab ini penulis akan sedikit menguraikan tentang sejarah

munculnya metode Qirâ’ati dan metode Iqra’, menjelaskan tentang klasifikasi

metode Qirâ’ati dan metode Iqra’, juga menjelaskan bagaimana hubungan

metode Qirâ’ati dan metode Iqra’ dengan al-Qur’an.

A. Metode Qirâ’ati.1

Sejarah dan penyusunan metode Qirâ'ati membutuhkan perjalanan

masa yang cukup lama dengan usaha, penelitian, pengamatan dan uji coba

selama bertahun-tahun. Dengan penuh ketekunan dan kesabaran KH. Dachlan

Salim Zarkasyi selalu mengadakan pengamatan dan penelitian pada majelis

pengajaran al-Qur’an di mushala-mushala, masjid-masjid ataupun majelis

tadarus al-Qur’an.2

Sebelum menemukan metode Qirâ’ati KH. Dachlan Salim Zarkasyi3

adalah seorang guru ngaji yang menggunakan kaidah yang biasa dikenali

dengan teturutan atau biasa juga disebut kaidah bagdadiyah. Namun ternyata

1 Ustadz Abdussalam, Koordinator Pentashih Cabang JABODETABEKA, Wawancara Pribadi, Jakarta, 15 Desember 2009, Lihat Pula Qirâ’ati, Kaidah Praktis Membaca Al-Qur’an, artikel diakses pada 03 desember 2009 dari http : // www.Qirâ’ati.com/content/view/13/26/

2Abu Bakar Dachlan, Pak Dachlan Pembaharu Dan Bapak TK Al-Qur’an, Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Raudhatul Mujawwidin, Semarang, h.53

3Pendiri TK al-Qur’an yang pertama di Indonesia, yang beralamat di kampung kebon arum 73 Semarang. Sekalipun KH. Dachlan Salim Zarkasyi telah lama mengajarkan al-Qur’an yaitu sejak tahun 1963, namun berdirinya TK al-Qur’an baru dimulai pada tanggal 1 Juli 1986. Baca Pak Dachlan Pembaharu Dan Bapak TK Al-Qur’an, Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Raudhatul Mujawwidin, Semarang, h.67

12

Page 23: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

13

hasil dari pengalaman dan pengamatan beliau, dalam menggunakan teturutan

sebagian besar mereka hanya mampu menghafal huruf bukan mengerti huruf

dan biasanya waktu bagi siswa-siswa untuk menguasai bacaan tartil

diperlukan waktu yang lama.

Berdasarkan pengalaman inilah beliau mencoba untuk mencari

alternatif lain dengan cara membeli buku-buku kaidah baca al-Qur’an dengan

maksud, agar dapat mencapai hasil yang lebih memuaskan. Setelah mengamati

semua kaidah yang ada, ternyata beliau belum menemukan kepuasan, beliau

tidak yakin dengan kejayaan kaidah-kaidah tersebut karena berbagai sebab

seperti menggunakan contoh-contoh perkataan yang bukan dari bahasa arab

atau dari al-Qur’an bahkan ada yang berbunyi bahasa Indonesia atau bahasa

Jawa.

Sejak itulah beliau mencoba memperkenalkan huruf dengan

harakatnya seperti (ت ,ب ,ا) dengan cara bacaan yang lancar dan cepat. Dalam

waktu yang sama anak-anak diperkenalkan dengan huruf-huruf yang tidak ada

harakatnya seperti (ت ,ب ,ا) hanya bedanya dengan sistem yang lama, kaidah

Qirâ’ati tidak mewajibkan anak murid mengeja huruf ketika membaca sebuah

perkataan.

Pada tahun 1972, Qirâ’ati dicetak lebih banyak, tidak hanya di

Semarang, Kotagede termasuk kota yang memesan Qirâ’ati dalam jumlah

banyak. Diterbitkan oleh Toha Putra Semarang, pada tahun 1980 dicetak oleh

Penerbit Al Alawiyyah. Sedangkan Qirâ’ati ditulis oleh Sahlan asal Kudus,

dan diterbitkan oleh Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Raudhatul Mujawwidin.4

4Dachlan, Pak Dachlan Pembaharu, h.69

Page 24: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

14

Setelah uji coba berulang kali, beliau mendapatkan tehnik susunan

seperti yang sekarang ini, metode Qirâ’ati ini bukan berupa satu paket buku

langsung jadi melainkan hasil pengamatan, penelitian, dan percobaan.

Sehingga metode Qirâ’ati ini mempunyai gerak yang sesuai dengan

kebutuhan dan perkembangan.

1. Sejarah Perkembangan Qirâ’ati

Metode Qirâ’ati ditemukan KH. Dachlan Salim Zarkasyi di

lahirkan di semarang, tepatnya di Pekojan tanggal 28 agustus 19285 dan

wafat tanggal 20 januari 2001M. Metode yang disebarkan sejak awal

1970an, ini memungkinkan anak-anak mempelajari al-Qur’an secara cepat

dan mudah.

Kiai Dachlan menerbitkan sebuah buku (enam jilid), dengan judul

“pelajaran membaca al-Qur’an untuk TK al-Qur’an” untuk anak usia 4-6

tahun. Buku ini pertama terbit pada 1 juli 1986, bertepatan dengan

berdirinya TK al-Qur’an yang pertama di bumi Indonesia. Pada awalnya

terdiri dari 10 jilid, lalu menjadi 8 jilid kemudian diringkas menjadi 6 jilid

pada tahun 1963.6

Seiring dengan perkembangan dan mobilitas masyarakat yang

semakin hari semakin mencari al-Qur’an, perkembangan Qirâ’ati tidak

bisa dipungkiri lagi, sehingga untuk memperpendek jarak antara KH.

Dachlan salim zarkasyi dengan pengguna Qirâ’ati di daerah, maka

ditunjuklah seseorang yang dapat meneruskan amanah beliau yang disebut

5Dachlan, Pak Dachlan Pembaharu, h.1 6 Dachlan Salim Zarkasyi, Kata Pengantar Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur’an,

(Semarang, yayasan pendidikan al-Qur’an raudhatul mujawwidin, 1990) cet, 1-6

Page 25: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

15

koordinator. Koordinator inilah yang membantu beliau yang

mengembangkan Qirâ’ati.

Dari tahun ke tahun perkembangan Qirâ’ati makin meluas ke

seluruh pelosok negeri bahkan di negara asing sampai tahun 2000 telah

masuk ke negara Australia, Malaysia, Brunei Darusalam, Singapura. Dari

perkembangan tersebut beliau tidak terlalu gembira bahkan merasa

khawatir karyanya ini dimanfaatkan untuk bisnis belaka. Untuk itu pada

tahun 1990 beliau mengundang seluruh kepala TKA/TPA dan lembaga

yang mempergunakan Qirâ’ati pada suatu acara Silatnas Nasional untuk

mentashih ulang para kepala TKA/TPA dan pengelola Qirâ’ati, sekaligus

menunjuk koordinator tingkat Propinsi dan Kota Besar yang ada di

Indonesia.7

Tujuan Qirâ’ati yaitu sebagai berikut:

1. Menjaga dan memelihara kehormatan atau kesucian al-Qur’an dari

segi bacaan yang benar (tartil) sesuai dengan kaidah tajwid.

2. Menyebarkan ilmu baca al-Qur’an bukan menjual buku.

Jika hanya menjual buku buat apa bapak Dachlan Salim Zarkasyi,

susah-susah membentuk koordinator, sebarkan saja ke toko-toko

buku, selesai.

3. Mengigatkan guru ngaji agar berhati-hati dalam mengajar al-Qur’an.

4. Meningkatkan mutu (kwalitas) pendidikan atau pengajaran al-Qur’an.8

7Muhammadhaidar, Sejarah Qirâ’ati, artikel diakses pada 11 Januari 2010 dari

http://muhammadhaidar.blogspot.com/2008/07/sejarah-Qirâ’ati.html 8 Bunyamin Dachlan, Memahami Qirâ’ati, Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Raudhatul

Mujawwidin, Semarang, h.2

Page 26: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

16

Ciri-ciri Qirâ’ati:

a. Tidak dijual secara bebas (tidak ada di toko-toko), karena KH. Dachlan

Salim Zarkasyi mengajarkan bahwa distribusi kitab Qirâ’ati

merupakan sebuah amanat. yang harus diketahui bahwa distribusinya

tidak mengandung motivasi komersial. Pada prinsipnya amanat kitab

Qirâ’ati hanya diberikan kepada siswa yang telah lulus tashih.

b. Guru yang mengajarkan Qirâ’ati telah diuji untuk mendapatkan

syahadah (sertifikat atau ijin mengajar), agar guru ngaji memiliki

kompetensi yang memadai dalam mengajarkan al-Qur’an sekaligus

menjaga kaidah-kaidah pembacaan yang mujawwad murattal (bacaan

yang sesuai dengan tajwid).9

c. Kelas TKQ/TPQ dalam disiplin yang sama, sistem pendidikan dan

pengajarannya berpusat pada siswa dan kenaikan kelas atau jilid tidak

ditentukan oleh bulan/ tahun dan tidak secara klasikal, tetapi secara

individual (perseorangan). siswa dapat pindah ke jilid berikutnya

dengan syarat sudah menguasai materi dan lulus tes yang telah di

ujikan oleh koordinator setempat.10

Prinsip-prnsip dasar Qirâ’ati yaitu:

1. Prinsip-prinsip yang harus ditaati oleh guru yaitu:

a. Tiwagas (teliti, waspada, tegas)

Guru diwajibkan untuk teliti dan waspada dalam menyimak

9Dachlan, Pak Dachlan Pembaharu, h.iii 10 Qashtalhikmah, Macam-Macam Metode Pembelajaran Al-Qur’an, artikel diakses pada

10 Maret 2010 dari http://qashtalhikmah.blogspot.com/2010/01/macam-macam-metode -pembelajaran-al-Qur’an.html

Page 27: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

17

bacaan siswa dan tegas dalam memberi pelajaran kepada

siswanya.

b. Daktun (tidak boleh menuntun)

Guru tidak boleh menuntun siswa dalam membaca al-Qur’an.

2. Prinsip-prinsip yang harus ditaati oleh siswa yaitu:

a. CBSA: Cara belajar santri aktif

b. LTCB: Lancar, cepat, tepat dan benar

Siswa diwajibkan untuk membaca al-qur’an secara lancar,

cepat, tepat dan benar, misalnya (ينفعون) siswa harus

membaca dengan samar dan ditekan.11

Ada dua wasiat yang disampaikan oleh Dachlan Salim Zarkasyi

untuk para guru al-Qur’an (khususnya guru Qirâ’ati) sewaktu beliau masih

di rumah sakit yaitu:

1. Bahwa guru ngaji harus melaksanakan tiga hal utama yaitu:

a. Guru ngaji harus sabar dan ikhlas

Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, seorang guru ngaji

harus sabar dalam menghadapi anak didiknya serta harus ikhlas

memberikan ilmu yang dimilikinya kepada anak didiknya.

b. Guru ngaji harus sering tahajjud

Seorang guru ngaji, untuk memperkuat ilmu pengetahuan yang

dimilikinya, selain shalat 5 waktu. Ia juga harus sering tahajud agar

ilmu pengetahuannya tidak mudah hilang.

11Dydododo, Penerapan Metode Qirâ’ati Dalam Pembelajaran al-Qur’an, artikel diakses pada 25 Maret 2010 dari http://dydydodo.wordpress.com/2010/01/07/penerapan-metode-Qirâ’ati-dalam-pembelajaran-al-Qur’an/

Page 28: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

18

c. Guru ngaji harus sering tadarus al-Qur’an

Agar mudah dalam menghafal, guru ngaji harus sering membaca

al-Qur’an.12

2. Bahwa Qirâ’ati tidak boleh disodor-sodorkan, Qirâ’ati hanya diberikan

kepada yang mau, jangan diberikan kepada yang tidak mau, maksudnya

mereka yang mau adalah mereka yang mengikuti aturan main yang saya

(KH. Daclan Salim Zarkasyi) terapkan, mereka yang tidak mau adalah

mereka yang tidak megikuti aturan mainnya, semaunya sendiri,

walaupun mereka telah memakai Qirâ’ati cukup lama.13

KH. Dachlan Salim Zarkasyi pernah berkata :

a. Jangan wariskan al-Qur’an yang salah, karena yang benar itu

mudah.

b. Tidak semua orang boleh mengajar Qirâ’ati, tetapi semua orang

boleh diajari Qirâ’ati.

c. Dalam 100 siswa/ santri 1 yang bodoh, jika ada lebih dari 1 yang

bodoh maka yang perlu dipertanyakan adalah gurunya.14

2. Klasifikasi Metode Qirâ’ati yaitu:

a. Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur’an Untuk TKA

Buku ini disusun untuk pengajaran membaca al-Quran bagi anak

didik yang berusia taman kanak-kanak (4-6 tahun)

b. Metode Praktis Belajar Membaca Al-Qur’an Untuk Sekolah Dasar

12 Dachlan, Memahami Qirâ’ati, h.1 13Makalah Penyegaran Qirâ’ati Kepala dan Wakil Kepala, Dokumentasi Ustadz

Abdussalam, kordinator Pentashih Cabang JABOTABEKA, h. 12. 14Dachlan, Memahami Qirâ’ati, h.16

Page 29: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

19

Buku ini disiapkan untuk mengikuti kurikulum dalam sekolah

dasar, sehingga diharapkan selesainya pelajaran ini sampai dengan

gharib/musykilat beserta tajwidnya bersamaan dengan kurikulum

SD.

c. Metode Praktis Membaca Al-Qur’an Untuk Dewasa

Buku ini yang tidak terlalu banyak memuat materi driil atau latihan

dan disesuaikan dengan ukuran font yang tidak perlu besar

mendukung penyusunan buku ini. Buku ini sangat cocok

diterapkan dalam dua semester Mata Kuliah Dasar Umum

(MKDU) perguruan tinggi.

d. Pelajaran Gharib/ Musykilat

Buku ini memuat pengecualian-pengecualian dari bacaan yang

diriwayatkan oleh Imam Âashim. Buku ini merupakan lanjutan dari

buku metode praktis, untuk TK, SD, maupun dewasa perlu

melanjutkan materi pelajaran

e. Pelajaran ilmu Tajwid

Setelah para siswa berhasil menyelesaikan semua materi dalam

Qirâ’ati (TK, SD, Dewasa), maka para siswa melanjutkan materi

pengetahuan istilah-istilah dalam hukum bacaan al-Qur’an atau

yang lebih dikenal dengan ilmu tajwid. Buku ini memuat materi-

materi ilmu tajwid yang sekaligus merupakan materi terakhir

dalam kurikulum Qirâ’ati.15

15 Admin , Metode Cepat Membaca Kitab. Artikel diakses pada 03 Desember 2009 dari

http:/www.Qirâ’ati.org/pusat/index.php/tentang-Qirâ’ati/featuresmetode cepat

Page 30: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

20

3. Metode Qirâ’ati dan hubungannya dengan al-Qur’an.

Metode Qirâ’ati adalah sebuah cara mengajar baca al-Qur’an

secara baik dan benar (mujawwad, murattal), dengan mempertahankan

mutu pengajaran dan mutu pengajar melalui mekanisme sertifikasi /

syahadah. Metode ini terangkum dalam bentuk buku-buku kecil

berkelompok yang disesuaikan dengan kaidah ilmu tajwid.

Sedangkan Al-Qur’an telah diyakini kebenarannya oleh kaum

muslim, surat demi surat, ayat demi ayat, kata demi kata, bahkan huruf

demi huruf. Semuanya telah disampaikan secara utuh kepada Nabi

Muhammad yang kemudian memerintahkan sahabat-sahabatnya untuk

menuliskan, menghafalkan dan mempelajarinya.

Berdasarkan kutipan di atas jelas bahwa al-Qur’an sebagai

petunjuk kepada manusia untuk kebahagian hidupnya di dunia dan di

akhirat. Di sini jelas ada hubungan yang erat sekali metode Qirâ’ati

sebagai alat media membaca al-Qur’an, al-Qur’an juga dipahami dan

diyakini umat Islam sebagai satu kitab yang menjadi pedoman hidup.

Menurut KH. Ahmad al-wafa’ wajih, (seorang amanah metodologi

koordinator cabang gresik), ada kemiripan dalam sejarah Qirâ’ati dengan

sejarah al-Qur’an antara lain:

a. Al-Qur’an bukan karya tulis tetapi wahyu sedangkan sedangkan buku

Qirâ’ati bukan karya tulis tetapi inayah dan hidayah atau ilham dari

Allah.

b. Al-Qur’an turun kepada Nabi ummi (tidak bisa baca tulis) sedangkan

Qirâ’ati diberikan Allah kepada seorang yang belum tamat SD.

Page 31: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

21

c. Mushaf al-Qur’an awalnya menyebar bebas, kemudian pada zaman

khalifah sayyidina Utsman RA, al-Qur’an disebarkan harus melalui

gurunya atau qorynya sedangkan buku Qirâ’ati awalnya juga bebas

beredar di toko, kemudian pada akhirnya Qirâ’ati hanya boleh

diajarkan oleh guru yang lulus tashih.16

Metode adalah suatu cara membaca al-Qur’an, jika tidak ada

metode membacanya maka tidak bisa membaca al-Qur’an. Jika bacaannya

keliru, maka akan keliru pula arti dan makna suatu ayat, disini jelas ada

hubungannya antara metode Qirâ’ati dan al-Qur’an yaitu menjaga supaya

tidak ada kekeliruan dalam membaca al-Qur’an dan mempercepat

kemampuan dalam membaca al-Qur’an. Disamping itu pula metode

Qirâ’ati memperhatikan adanya kehati-hatian dalam membaca al-Qur’an

Qirâ’ati artinya ‘bacaanku’ secara bahasa arab merupakan kata

dasar atau masdar. Masdar yang disandarkan pada ya (al yaa u)

mutakallim, artinya ‘bacaanku’, bacaanku mempunyai arti sudah disetujui

oleh beberapa para ahli al-Qur’an.17

B. Metode Iqra’

Berawal dari sekelompok anak-anak muda yang tergabung dalam Team

tadarus angkatan muda masjid dan mushala (Amm) Yogyakarta, mengadakan

pengamatan seperti salah satu masalah umat Islam Indonesia yang cukup

mendasar dan ada beberapa faktor yang mendasari hal tersebut yaitu: (1)

16 Dachlan, Pak Dachlan Pembaharu, h.ix 17 Ibid, h. 61

Page 32: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

22

Banyaknya generasi muda Islam yang tidak mampu membaca al-Qur’an,

padahal hal tersebut merupakan salah satu modal dasar upaya pemahaman dan

pengamalan al-Qur’an, (2) Sepinya rumah keluarga muslim dari alunan

bacaan ayat-ayat suci al-Qur’an, (3) Kaidah Bagdadiyah yang menjadi

metodologi pengajaran membaca al-Qur’an sudah waktunya untuk ditinjau

dan disempurnakan kembali.18

Dengan adanya faktor-faktor tersebut, membuat team AMM melakukan

study banding di berbagai lembaga pendidikan al-Qur’an antara lain ke

pondok pesantren “Mamba’ul Hisan” Sedayu Gresik, TK al-Qur’an

“Mujawwidin” Semarang, maka team AMM mencoba bentuk baru bagi sistem

dan metode pengajaran membaca al-Qur’an, yang mampu mengatasi masalah

umat muslim Indonesia.19

Sejak tahun lima puluhan, Bapak As’ad Humam telah berkecimpung

dalam dunia mengajar membaca al-Qur’an dengan menggunakan berbagai

metode. Dalam perjalanan mengajar al-Qur’an beliau merasa bahwa metode-

metode yang selama ini masih banyak kekurangannya. Kemudian atas desakan

rekan-rekan team tadarus angkatan muda masjid dan mushala (AMM) di

berbagai penjuru, maka disusunlah buku Iqra’.20

18 Ali Sunhaji, Salah Satu Penataran Depot Iqra’ Lembaga Da’wah Al Qolam,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010. 19 Metode Iqra’, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan Dan Pengembangan TKA-TPA

Indonesia, (Yogyakarta, Team Tadarus Amm, 1992) h. 2 20 As’ad Humam, Kata Pengantar Buku Iqra’, Cara Cepat Membaca Al-Qur’an,

(Yogyakarta, Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus Amm, 2000)

Page 33: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

23

1. Sejarah Perkembangan Iqra’21

Metode Iqra’ disusun oleh As’ad Humam dari Kotagede

Yogyakarta, lahir tahun 1933, beliau wafat pada awal Februari tahun 1996

dalam usia 63 tahun.22 Dan dikembangkan oleh AMM (Angkatan Muda

Masjid dan Mushala) Yogyakarta. Team AMM ini berdiri sekitar Tahun

1984, dengan kegiatannya memotivasi agar setiap masjid dan mushala

terselenggara jamaah tadarus yang diikuti oleh angkatan mudanya (putra

maupun putri) dengan pola kegiatan yang sama.

Team AMM kemudian mendirikan TK al-Qur’an pada tanggal 16

maret 1988 oleh Drs. H. Djunaidi (Kepala Bidang Penerangan Agama

Islam Kanwil Depag DIY) selaku pengurus LPTQ DIY. Metode Iqra’

semakin berkembang dan menyebar secara merata di Indonesia setelah

Musyawarah Nasional V Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid

Indonesia (BKPRMI) yang menjadikan TK al-Qur’an dan metode Iqra’

sebagai program nasional tepatnya pada 27-30 Juni 1989 di Surabaya.

Setelah TK al-Qur’an AMM berlangsung selama 1 tahun dan

menunjukkan hasil yang baik, maka atas desakan dari orangtua yang

memiliki putra-putri SD yang belum mampu membaca al-Qur’an, maka

tepat pada tanggal 16 Ramadhan 1409 dibukalah Taman Pendidikan Al-

21 Ustadz Maman, Pengurus Metode Iqra’ Yayasan Mabdail Falakh, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 10 Januari 2010. Lihat juga Komari, Metode Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an, artikel diakses pada 29 Desember 2009 http://studyofislamiccenter.blogspot.com/2009/11/metode-pengajaran-baca-tulis-al-quran1.html

22 Hidayatulamin, Mengenang 14 Tahun Wafatnya KH. Asad Humam, artikel diakses pada 25 maret 2010 dari http://hidayatulamin .wordpress.com/2010/02/28mengenang-14tahun-wafatnya-k-h-as’ad-humam

Page 34: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

24

Qur’an (TPA) AMM. Secara garis besarnya memiliki sistem dan metode

pengajaran yang sama.

Dalam waktu yang singkat, rata-rata 6-9 bulan anak-anak TK dan

SD telah mampu membaca al-Qur’an. Karena keberhasilan inilah yang

mendorong LPTQ Munas yang ke VI di Yogyakarta telah menetapkan

Team Tadarus AMM yang mengelola TKA-TPA sehingga Balai Penelitian

dan Pengembangan Pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an (keputusan LPTQ

Tingkat Nasional No 1 tahun1991 tertanggal 7 Februari ) diresmikan oleh

Menteri Agama Munawir Syadzali.23

Metode Iqra’ dari awal penyusunannya sudah terdiri dari 6 jilid di

mulai dari tingkat yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkatan

yang sempurna.

10 sifat buku Iqra’ adalah:

a. Bacaan langsung: tanpa dieja, tidak usah dikenalkan nama huruf, tidak

ada hafalan hijaiyah. Jadi tidak dikenalkan huruf alif, tanda baca fathah,

kemudian dieja alif fathah A, dan seterusnya, tetapi langsung diajarkan

bunyi huruf A, Ba, Ta dan seterusnya.

b. CBSA: (cara belajar santri/ siswa aktif) biarkan peserta aktif membaca/

menulis/ berlatih, guru cukup menyimak dan menegur kalau ada

kesalahan dan jangan sampai menuntun. Siswa harus didorong untuk

aktif dan guru hanya membimbing dan menerangkan pokok pelajaran

saja. Sesudah siswa jelas dan bisa mengulangi dengan baik, maka siswa

23 Iqra’, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan Dan Pengembangan TKA-TPA Indonesia,

h.3

Page 35: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

25

disuruh membaca sendiri bacaan-bacaan berikutnya dan guru hanya

menyimak saja.

c. Private: siswa berhadapan langsung dengan guru. Dalam belajar

membaca al-Qur’an, siswa harus berhadapan langsung dengan gurunya,

agar siswa mengetahui bagaimana mengucapkan huruf-huruf sesuai

dengan makhrajnya, karena itulah siswa disimak satu persatu secara

bergantian.

d. Modul: siswa belajar sesuai dengan kemampuannya. Siswa dalam

menyelesaikan materi Iqra‘ tergantung dari kemampuan dan usahanya

sendiri, tidak berdasarkan kemampuan kelas atau orang lain. Jadi cepat

dan lambatnya dalam menyelesaikan Iqra‘ tergantung dari kemampuan

masing-masing siswa, sehingga meskipun mulainya bersama-sama akan

tetapi selesainya bervariasi.

1. Listening skill: melatih mendengar bunyi huruf dan kata.

2. Oral drill: latihan lisan, mengucapkan yang didengar.

3. Reading skill: membaca huruf yang didengarkan dan diucapkan.

e. Asistensi: siswa senior dijadikan asisten untuk membantu mengajar

(mengatasi kekurangan guru). Jika terpaksa kekurangan tenaga guru,

maka bisa menunjuk siswa-siswa terpilih untuk menjadi asisten

penyimak bagi siswa yang lain yang tingkat jilidnya berada

dibawahnya.

f. Praktis: teori ilmu tajwid diajarkan setelah santri mampu membaca al-

Qur’an. Buku Iqra’ disusun dan diajarkan secara praktis, langsung

Page 36: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

26

menekankan praktek, tanpa mengenalkan istilah-istilah ilmu tajwidnya,

jadi langsung diajarkan bagaimana pengucapannya.

g. Sistematis: diajarkan secara bertahap. Disusun secara lengkap dan

sempurna, terencana serta terarah, dimulai dari pelajaran yang dasar dan

sederhana, dengan rangkaian huruf demi huruf, sedikit demi sedikit,

tahap demi tahap akhirnya ketingkat suatu kalimat yang bermakna.

h. Variatif: buku Iqra’ 6 jilid berwarna. Disusun secara berjilid-jilid terdiri

dari 6 jilid dengan sampul yang warna-warni, sehingga menarik selera

siswa untuk saling berlomba dalam mencapai warna-warna jilid

berikutnya.

i. Komunikatif: dalam buku Iqra’ terdapat rambu petunjuk yang akrab dan

mudah dipahami. Ungkapan kata rambu-rambu petunjuk,

menyenangkan bagi pembaca dan yang mempelajarinya, juga diikuti

ungkapan kata dalam bahasa indonesia yang terasa akrab dan mudah

dipahami.

j. Fleksibel: cocok untuk segala usia, dari balita taman kanak-kanak,

sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah umum,

sampai orang dewasa. Buku Iqra’ bisa dipelajari oleh anak usia TK, SD,

SMP, SMU, mahasiswa serta orang-orang tua (manula) disamping itu,

siapa pun yang sudah bisa membaca al-Qur’an pasti bisa

mengajarkannya.24

24Fitriinsani, Metode-Metode Baca Tulis Al-Qur’an Di Indonesia, artikel diakses pada 10 Maret 2010 dari http://fitriinsani.wordpress.com/2009/12/12/metode-metode-baca-tulis-al-Qur’an-di-indonesia/

Page 37: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

27

Tujuan Iqra’ yaitu sebagai berikut:

1. Menjaga kesucian dan kemurnian al-Qur’an dari segi bacaannya, yang

sesuai dengan kaidah tajwid.

2. Menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi yang Qur’ani, yaitu

generasi yang mencintai al-Qur’an dan menjadikan al-Qur’an sebagai

bacaan dan pandangan hidup sehari-hari.

3. Dapat melakukan shalat dengan baik dan terbiasa hidup dalam suasana

yang Islami.

4. Meningkatkan kembali para guru ngaji agar lebih hati-hati dalam

mengajarkan al-Qur’an

5. Anak dapat menghafal surat-surat pendek.

6. Anak dapat membaca ayat-ayat pilihan.

7. Anak dapat menulis huruf al-Qur’an.25

Buku bacaan Iqra’ ialah buku bacaan yang sangat populer selain

mudah praktik membaca dan menghafal al-Qur’an, tidak hanya di

Indonesia tapi juga di sebagian negara Asia Selatan Timur. Guru Agama

lokal pengajian Qur’an di Kotagede, Yogyakarta Jawa Tengah membuat

buku bacaan Iqra’ pada akhir 1980an dan mendirikan TPA dan sekolah

al-Qur’an untuk anak-anak SD.

Metode buku Iqra’ telah diperkenalkan kepada masyarakat

melalui jaringan Mahasiswa Muslim Universitas sepanjang dan seluruh

25 Iqra’, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan Dan Pengembangan TKA-TPA Indonesia, h.

6

Page 38: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

28

Indonesia, karena investor dari buku Iqra’ mencakup pendidikan al-Qur’an

pada masyarakat Yogyakarta dan bekerja sama dengan mahasiswa.

Perhatian dan usaha untuk mempelajari al-Qur'an bukan hanya

dipelajari oleh para pemeluk agama Islam di Jazirah Arab saja, tetapi

juga berkembang sampai ke negara-negara pinggiran Islam, seperti dunia

Melayu yang mencakup Malaysia dan Indonesia. Di Indonesia, buku

pegangan pembelajaran al-Qur'an (pengajaran baca-tulis huruf al-Qur'an)

yang umum diajarkan kepada anak-anak adalah buku Iqra’. Adapun

penggunaan buku Iqra’ dalam pembelajaran bertujuan untuk

mempermudah para siswa dalam membaca al-Qur'an.

Dalam pembelajaran al-Qur’an di Indonesia, metodologi Iqra’

menjadi pilihan populer oleh Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Hal ini

tidak dapat dilepaskan dari beberapa alasan: pertama, sosialisasi Iqra’ oleh

KH. As’ad Humam bersama balai litbang LPTQ Nasional dan team

tadarus Amm Yogyakarta sebagai metodologi yang sistematis, terstruktur

dan mengandalkan cara cepat belajar membaca al-Qur’an secara nasional

merupakan yang pertama dari pada metodologi yang lain. Kedua, buku

panduan Iqra’ mudah didapat di pasaran, dan tidak melalui prosedur yang

rumit untuk membelinya. Ketiga, pengajarnya tidak harus ada persyaratan

ujian, maka siapapun yang bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan

benar, bisa mengajar baca Qur’an dengan buku Iqra’. Keempat, dari segi

pembelajaran, Iqra’ merupakan metode yang simpel dan mudah. Kelima,

Page 39: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

29

para instruktur TPA saat ini sebagian besar pernah mengalami pembinaan

dari Iqra’, minimal pernah mengajar dengan metodologi ini.26

Keberhasilan suatu Pendidikan, khususnya dalam pengajaran al-

Qur’an tidak lepas dari penggunaan sistem pengajaran yang baik yang

digunakan dalam pengajaran, karena sistem pengajaran merupakan salah

satu hal terpenting dalam pendidikan.

2. Klasifikasi Metode Iqra’

a. Metode Iqra’ untuk anak-anak

b. Metode Iqra’ untuk dewasa

Pada awalnya As’ad Humam hanya menyusun Iqra’ jilid 1 sampai

6 itu untuk (TKA) Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an. Yaitu lembaga

pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak-anak usia dini (4 sampai 6

tahun) dan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yaitu lembaga pendidikan

dan pengajaran Islam untuk anak-anak usia SD ( 7 sampai 12 tahun)

Sebagaimana telah penulis jelaskan sebelumnya.

Pada tahun 1992, Tasyrifin Karim dari Kalimantan Selatan

mengembangkan pengajian untuk orang dewasa dengan menggunakan

metode Iqra’ dewasa. Ternyata hasilnya cukup memuaskan antara 10-20

kali pertemuan yang tadinya buta huruf al-Qur’an hingga menjadi mampu

membaca al-Qur’an. Perbedaan antara metode Iqra’ untuk anak-anak

dengan metode Iqra’ dewasa dari prinsip-prinsip pengajarannya saja

seperti:

26 Ali Sunhaji, Salah Satu Penataran Depot Iqra’ Lembaga Da’wah Al Qolam,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010.

Page 40: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

30

1. Usahakan sebelum memulai pelajaran mengulang-ulang bacaan

lengkap huruf hijaiyah baik secara urut maupun acak serta mengulang-

ulang huruf yang sering keliru bacaan maupun makhrajnya baik

dengan irama atau tidak.

2. Buku panduan praktis belajar baca tulis al-Qur’an (metode Iqra’

terpadu) digunakan saat tatap muka, khususnya pada saat klasikal,

sementara pada saat privat bila masih ada waktu yang cukup sebaiknya

dilengkapi dengan buku Iqra’ yang halamannya disesuaikan dengan

pokok bahasan.

3. Pada pertemuan V-VI dan seterusnya (kelompok lanjut) pada saat

klasikal boleh diberikan penjelasan tentang harakat, sukun, tasydid,

panjang pendek, maupun bacaan tanwin sesuai dengan pelajaran yang

akan dibahas berikutnya, serta materi surat-surat pendek maupun doa-

doa harian seperlunya.

4. Dianjurkan kepada peserta untuk banyak berlatih membaca maupun

menulis diluar waktu belajar mengajar yang sudah disepakati.27

Dalam hal ini, penulis hanya meneliti metode Iqra’ yang disusun

oleh As’ad Humam saja.

3. Metode Iqra’ dan Hubungannya Dengan Al-Qur’an

Membahas metode Iqra’ dan hubungannya dengan al-Qur’an untuk

itu harus mengetahui arti kedua kata tersebut. Metode Iqra’ adalah suatu

metode membaca al-Qur’an yang menekankan langsung pada latihan

27Karim dan Sulaiman, Panduan Praktis Belajar Baca Tulis Al-Qur’an, h. v

Page 41: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

31

membaca.28 Metode Iqra’ juga, suatu cara membaca al-Qur’an yang

mendahulukan bacaan idzhar, yaitu bacaan yang terang dan jelas. Buku

bacaan yang dimulai dengan mengucapkan huruf-huruf Arab dan kata-kata

yang mudah, di dalamnya sudah diberi harokat atau tanda baca. Jadi akan

memudahkan pembacanya dalam menghafalkan kata-katanya.

Buku bacaan ini memudahkan anak-anak membaca dan

menghafalnya dari pada mereka harus mengulang-ulang bacaannya,

seperti metode Bagdadiyah. Dengan menggunakan buku bacaan Iqra’

anak-anak usia 5-6 tahun, bisa membaca al-Quran dalam waktu 6 bulan.

Sedangkan al-Qur’an secara harfiah berarti bacaan atau hafalan.

Bisa juga diartikan sebagai kitab yang berisi firman Allah yang

diwahyukan kepada Nabi Muhammad dalam bahasa arab kepada umatnya

melalui periwayatan yang tidak terputus.29

Dari segi bahasa, banyak pendapat para ahli tentang penulisan lafal

al-Qur’an, ada yang berpendapat al-Qur’an dibubuhi lafal hamzah, yang

dibaca al-Qur’an, akan tetapi menurut Asy-syafi’i, Al-farra dan Al-asy’ari

termasuk di antara para ulama yang berpendapat bahwa lafal al-Qur’an

ditulis tanpa huruf hamzah.30

Berdasarkan kutipan di atas jelas bahwa al-Qur’an sebagai

petunjuk kepada manusia untuk kebahagian hidupnya di dunia dan di

akhirat, al-Qur’an dalam mengarahkan pendidikannya kepada manusia

28 Qashtalhikmah, Macam-Macam Metode Pembelajaran Al-Qur’an, artikel diakses pada

10 Maret 2010 dari http://qashtalhikmah.blogspot.com/2010/01/macam-macam-metode -pembelajaran-al-Qur’an.html

29Muhammad Hasyim Kamali, Prinsip Dan Teori-Teori Hukum Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996), h.17

30 Subhi Ash-shalih, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (terj), Tim Pustaka Firdaus, Jakarta, Pustaka Firdaus, 1991, h.10

Page 42: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

32

menghadapi dan memperlakukan mahluk tersebut. Sejalan dengan unsur

penciptaannya yaitu jasmani, akal dan jiwa, oleh karena itu materi-materi

pendidikan yang disajikan al-Qur’an, selalu mengarah kepada jiwa, akal

dan raga manusia.31

Metode pengajaran adalah cara atau jalan yang digunakan oleh

guru untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan yaitu untuk

mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan.32 Jika

tidak ada metode membacanya maka tidak bisa membaca al-Qur’an. Jika

bacaannya keliru, maka akan keliru pula arti dan makna suatu ayat, di sini

jelas ada hubungannya antara metode Iqra’ dan al-Qur’an yaitu menjaga

supaya tidak ada kekeliruan dalam membaca al-Qur’an dan mempercepat

kemampuan dalam membaca al-Qur’an.

Apabila ditinjau dari sudut bahasa, jelaslah bahwa metode Iqra’

dan al-Qur’an mempunyai hubungan yang erat sekali, metode Iqra’

merupakan alat atau media untuk dapat membaca al-Qur’an dengan baik

dan benar. Allah menciptakan al-Qur’an sebagai sumber utama dalam

Islam untuk mengaji, mengkaji dan mengamalkannya, sedangkan buku

Iqra’ merupakan sarana ibadah untuk belajar membaca al-Qur’an.

Dinamakan Iqra’ karena sesuai dengan ayat pertama turun yaitu surat al-

alaq, dimana mempunyai arti bacaan.

31 Umar Shihab, Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik Atas Ayat-Ayat Hukum

Dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Penamadani, Agustus 2005) cet: ke-3, h. 158 32 Slameto, Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta, Bina Aksara,

1998), cet 1, h.84

Page 43: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

BAB III

ANALISA METODE QIRÂ’ATI DAN IQRA’

Pada bab sebelumnya telah diuraikan sejarah munculnya metode Qirâ’ati

dan metode Iqra’, yaitu meliputi klasifikasi metode Qirâ’ati dan metode Iqra’,

juga menjelaskan bagaimana hubungan metode Qirâ’ati dan metode Iqra’ dengan

al-Qur’an. Pada bab ini penulis menganalisa metode Qirâ’ati dan Iqra’ yaitu

menguraikan materinya, menjelaskan metode pengajarannya, dan memaparkan

target yang harus dicapainya.

A. Materi

1. Materi Qirâ’ati

Setiap siswa dianggap khatam pendidikan apabila telah menyelesaikan

seluruh materi yaitu, khatam buku Qirâ’ati 6 jilid, khatam al-Qur’an 30 juz

(yang bisa dibaca berulang-ulang dengan bacaan fasih, tartil dan lancar

tanpa salah baca), hatam buku gharib, hatam buku pelajaran ilmu tajwid.

Sedangkan materi-materi penunjangnya meliputi: hafalan surat-surat

pendek, bacaan shalat, dan doa harian.

a. Qirâ’ati jilid 1, berisi huruf-huruf berharakat fathah yang dibaca

langsung tanpa mengeja seperti: ا ب ب dengan mulut terbuka.

Memperkenalkan huruf hijaiyah seperti: ا, ب, ت, ث, ج, ح, خ,........ي.

Dibaca langsung huruf hidup dua-dua huruf atau tiga-tiga huruf,

dengan cepat dan tidak memanjangkan suara huruf yang pertama atau

huruf yang terakhir, pelajaran dalam kotak baris paling bawah, dibaca

Page 44: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

menurut kelompok huruf (alif, ba, ta, tsa). Jangan dipisah-pisah.

Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti: al-

ashr, an-naas dan al-kautsar. Bacaan shalat seperti: doa keluar masjid,

bacaan salam dan niat shalat dhuhur. Doa hariannya seperti: doa

kebaikan di dunia dan di akhirat, isti’adah (mohon perlindungan dari

setan), basmalah, tahmid dan penyerahan diri kepada Allah 1

Misi Jilid 1 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang samar-

samar. Caranya dengan membiasakan baca huruf berharokat ‘a’ atau

‘u’ dengan mulut terbuka lebar dan suara yang keras.

b. Qirâ’ati jilid 2, berisi bacaan pendek seperti ( رر ) huruf-huruf

hijaiyah berharakat kasrah, dhummah, tanwin, dibaca langsung huruf

hidup, tidak diurai. Setiap tulisan dalam kotak baris bawah, termasuk

pelajaran yang harus dibaca, pengenalan nama harakat dan angka arab

dari 1-99, halaman 25 sampai akhir, pelajaran mad. (mad dengan alif,

ya, wawu) dan setiap murid membaca mad seperti ( لخدا ), agar jelas

panjang dan pendeknya, apabila telah lancar dalam membaca tanpa ada

salah, dilanjutkan ke jilid berikutnya.2 Materi penunjangnya yaitu

mengahafal surat-surat pendek seperti: al-falaq, al-lahab dan an-

nashr. Bacaan shalat seperti: doa sesudah wudhu, doa adzan dan niat

shalat ashar. Doa hariannya seperti: tasbih, tahlil, takbir, hauqalah,

kalimat syahadah, doa ampunan orangtua, doa makan, dan doa setelah

makan.

1 Lihat Materi-Materi Penunjang/ Tambahan TKQ/ TPQ Metode Qira’ati, h. 43 2 Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qira’ati,

Koordinator Pendidikan Al-Qur’an, Cabang Kota Semarang, h. 31

Page 45: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Misi Jilid 2 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang

sembrono, caranya dengan membiasakan kasroh atau dhummah yang

bagus (i-in, u-un, tidak dibaca e’-en, o-on) dan di ajarkan agar cermat

baca panjang pendeknya.

c. Qirâ’ati jilid 3, berisi bacaan mad thabi’i yang belum diajarkan pada

jilid 2, memperkenalkan tanda sukun, antara lain: ل dan bacaan al-

Qamariyah, ر ,م ,س, perbedaan ي dengan ع dan ف mempelajari bacaan

huruf-huruf sukun diatas, menperkenalakan bacaan harfu liin wawu

sukun dan ya sukun. 3Juga diajarkan cara membaca huruf-huruf: ع-ء,

:Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti .ف

al-kâfirûn, al-mâ’ûn dan quraisy. Bacaan shalat seperti: doa

mendengar adzan, bacaan ruku’ dan niat shalat maghrib. Doa

hariannya seperti: doa keluar rumah, doa sudah berada di rumah, doa

tidur, doa bangun tidur, doa salam kepada orang lain, menjawab doa

salam dari orang lain, doa ketika berjanji, dan doa ketika bersin.

Misi jilid 3 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang di seret-

seret, caranya dengan di ajarkan baca sukun di tekan atau tidak di

panjangkan dan tidak tawallud, contoh: all…dibaca alle…dan dengan

membiasakan baca mad thabi’I normal satu alif atau dua harokat.

d. Qira’ati jilid 4, berisi pengenalan huruf nun sukun langsung dengan

bacaan tajwid, setiap tanwin harus dibaca dengung sebab suara tanwin

sama dengan suara nun sukun, memperkenalkan mad wajib dan mad

3 Huruf liin terjadi ketika huruf wawu dan ya dalam keadaan bersukun dengan huruf

sebelumnya berharakat fathah, dibaca washal atau tidak di waqafkan.

Page 46: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

jaiz, agar dibaca panjang yang nyata, pelajaran makhraj sin dan syin,

ha (cha) dan kha (kho) agar dibaca dengan makhraj yang benar.

Mengenalkan semua huruf-huruf yang bertasydid supaya ditekan

membacanya termasuk bacaan syamsiyah, mengenalkan huruf wawu

yang tidak dibaca sebab tidak ada tanda harokat, setiap mim sukun

tidak boleh dibaca dengung, kecuali mim sukun berhadapan dengan

huruf mim harus dibaca dengung, setiap nun sukun jika berhadapan

dengan huruf mim, suara nun sukun hilang. Ditukar dengan suara mim

sukun, setiap nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf lam

atau ro, suara nun atau tanwin hilang, ditukar dengan suara lam atau ro

sukun, dan pelajaran dalam kotak baris paling bawah, harus dibaca.4

Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti: al-

fiil, al-humazah dan al-qaari’ah. Bacaan shalat seperti: doa sesudah

adzan, bacaan sujud dan niat shalat isya. Doa hariannya seperti: doa

merasa kagum, doa ketika mengalami musibah, doa masuk dan keluar

wc, doa masuk dan keluar kamar mandi, doa memakai dan membuka

baju, dan doa bercermin.

Misi Jilid 4 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang yang

tidak bertajwid, caranya dengan membiasakan bacaan nun sukun

dengan dengung yang lama lebih dari satu alif.

e. Qira’ati jilid 5, berisi memperkenalkan bacaan idghom bighunnah

untuk huruf ya dan wawu. setiap nun sukun atau tanwin, jika

4 Lihat Qira’ati Jilid 4, h. 25, Lihat Juga Makalah Materi Qira’ati Masjid Fathullah.

Page 47: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

berhadapan dengan salah satu huruf yang empat yaitu ( ي, ن, م, و )

memperkenalkan bacaan iqlab ialah apabila nun bersukun atau tanwin

bertemu dengan huruf ba, maka keduanya ditukar kepada mim, tetapi

hanya dalam bentuk suara tidak dalam tulisan, memperkenalkan

bacaan ikhfa syafawi apabila huruf ba berada setelah mim yang

bersukun dan idzhar syafawi apabila mim sukun bertemu dengan huruf

hijaiyah selain ba dan mim. 5 Mengetahui cara menghentikan bacaan,

mengenalkan cara pengucapan huruf (makhorijul huruf: ه ,ث ,غ ),

memperkenalkan cara membaca lafadz Allah, bacaan qalqalah seperti

كلبق ) نم ) dan bacaan mad lazim mutsaqqal kalimi seperti ( ةف اگ ).

Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti: al-

‘aadiyaat, al-zalzalah dan al-bayyinah. Bacaan shalat seperti: bacaan

iqamat, bacaan I’tidal dan doa iftitah. Doa hariannya seperti: doa naik

kendaraan, doa panjang umur, doa lapang dada, doa mengalami

kesulitan, doa menghilangkan kesedihan dan doa ketika sakit.

Misi Jilid 5 yaitu: memberantas bacaan al-Qur’an yang tidak bertajwid,

(melanjutkan misi jilid 4).

f. Qira’ati jilid 6, yaitu inti pelajaran jilid enam ini, khusus bacaan

idzhar halqi, yaitu nun sukun atau tanwin, tidak boleh dibaca dengung

jika berhadapan dengan huruf ه ,غ ,ع ,خ ,ح ,ا ,ء. Pengenalan cara

membaca ( الا ) yang sebaliknya dibaca washal (dibaca terus) dan cara

membaca tulisan ( انا ) dibaca pendek ketika dibaca washal. Mulai

5 Lim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, h. 71

Page 48: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

jilid 6 ini siswa dapat dilatih membaca mushaf al-Qur’an dari juz 1.6

Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti: at-

tiin, al-insyirah dan adh-dhuhaa. Bacaan shalat seperti: niat shalat

subuh, bacaan tahiyat akhir dzikir dan shalawat. Doa hariannya seperti:

doa akan belajar, doa mohon kecerdasan, doa menetapkan agama

Islam, istighfar, dan doa memohon kesembuhan.

Misi jilid 6 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an tidak bertajwid

meneruskan jilid 5.

2. Materi Iqra’.7

Setiap pengajaran al-Qur’an diperlukan adanya materi pelajaran, yang

mampu memenuhi kebutuhan siswanya untuk menjadi anak yang baik

sesuai harapan orangtua. Materi Iqra’ dibedakan menjadi dua macam yaitu

materi pokok dan materi tambahan (penunjang). Materi pokok harus

dikuasai oleh setiap siswa dan materi tambahan seperti hafalan bacaan

shalat, surat-surat pendek, do’a sehari-hari dan ayat-ayat pilihan.8 Adapun

materi pokok metode Iqra’ diklasifikasikan menjadi 6 jilid.

g. Iqra’ jilid 1, berisi bacaan langsung ت ,ب ,ا , tidak perlu di urai atau di

eja, dibaca dengan suara pendek, memperkenalkan bacaan huruf-huruf

tunggal seperti: ا, ب, ت, ث, ج, ح, خ,........ي pengenalan angka arab 1-10,

dan membedakan bacaan huruf-huruf tertentu seperti:

6 Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qira’ati, h. 54 7 Ali Sunhaji, Salah Satu Penataran Depot Iqra’ Lembaga Da’wah Al Qolam, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010. 8 Metode Iqra’, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan Dan Pengembangan TKA-TPA

Indonesia, (Yogyakarta, Team Tadarus Amm, 1992) h. 8

Page 49: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

9ض - ط ,ظ - ذ , ز - ج ,ع - أ

Dan materi tambahannya berisi doa pembuka 1, doa pembuka 2,

senandung doa al-Qur’an dan doa iftitah.

h. Iqra’ jilid 2, berisi pengenalan tanda panjang seperti huruf-huruf

hijaiyah berharakat fathah, pengenalan huruf sambung sebaiknya

dibaca bersambung, seperti: أطخو لعج dan membedakan bunyi huruf

dan panjang pendek seperti: دقع 10 Dan materi tambahannya berisi doa

penutup, doa kebaikan dunia dan akhirat, doa kedua orangtua, doa

akan tidur dan bangun tidur, mampu membaca al-fatihah, dan bacaan

ruku’ dan sujud.

i. Iqra’ jilid 3, berisi tanda baca kasroh, dhummah, dan tanda baca

panjang sekaligus memperkenalkan tanda sukun seperti: ني , يب , ٳ , ,ہ

mengenalkan nama ي atau ي mati dan juga mengenalkan نو atau و

mati.11 Dan materi tambahannya doa keluar rumah, doa mau makan,

doa selesai makan, membaca surat an-nas, surat al-falaq, dan doa

duduk diantara dua sujud.

j. Iqra’ jilid 4, berisi bacaan tanwin seperti: ب ب ب, pengenalan nun

bersukun dan tanwin seperti: نوتحني memperjelas qolqolahnya12 seperti,

جأ , ٲ ب طأ ,أ د , قأ , Dan harus jelas perbedaannya seperti, أت , عت

9 Lihat Kurikulum TK Al-Qur’an Garis-Garis Besar Pedoman Pengajaran (GBPP),

(Yogyakarta, Team Tadarus Amm, 1992) 10 Lihat Iqra’ 2, h. 16 11Lihat Iqra’ 3, h. 4 12 Qalqalah menurut bahasa berarti bergerak dan gemetar, sedangkan menurut istilah

ialah suara tambahan atau pantulan yang kuat dan jelas yang terjadi pada huruf yang bersukun setelah menekan pada huruf yang lima seperti: ق, ط, ب, ج, د

Page 50: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

, كت , قت dan pengenalan perbedaan hamzah bersukun, ‘ain bersukun,

kaf bersukun dan qof bersukun.13 Dan materi tambahannya doa masuk

wc, doa keluar wc, surat al-ikhlash, ayat kursyi dan tahiyat.

k. Iqra’ jilid 5, berisi tanda waqof atau berhenti, seperti: نستعين dan bila

waqof tanwin ( ) dihilangkan dan dibaca panjang seperti: دب .ا

Pengenalan bacaan panjang 5-6 harakat, seperti: دبعا Setiap bacaan .آل

yang menghadap tasydid agar ditekan dan ditahan 2 harokat, seperti: ن

) dan pengenalan alif lam syamsiyah ا dan alif lam ( نوقدصل ا

qomariyah seperti ( ةي ربل Dan materi tambahan latihan membaca 14(ا

al-Qur’an, doa dengar azan, membaca ayat (1-11) surat al-mukminun,

dan ayat (12-19) surat luqman.

l. Iqra’ jilid 6, berisi pengenalan nun sukun atau tanwin bila bertemu

dengan huruf wau dibaca dengan dengung seperti: لص وي نا , دح نم و

Mengenalkan nun sukun atau tanwin bila bertemu dengan huruf ba

seperti mim mati, seperti: امب وس ل امب ر دعب نم

Memperkenalkan huruf-huruf waqof seperti

Boleh berhenti juga boleh terus ج

Bukan tempat waqof utama terus ال

Dibaca terus lebih utama صلي

Harus berhenti م

13 Lihat Kurikulum TK Al-Qur’an Garis-Garis Besar Pedoman Pengajaran (GBPP). 14Dalam Tajwid alif lam syamsiyah disebut juga idhgam syamsiyah. Hukum alif lam

syamsiyah terjadi apabila alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah yang ke empat belas yatu: ط, ث , ص, ر, ت , ض , ذ , د, ن , س , ش, ظ , ز , ل Alif lam qamariyah disebut juga idhzar qamariyah. Hukum alif lam qamariyah terjadi apabila alif lam bertemu dengan salah satu huruf qamariyah yang ke empat belas yatu: ء, ب, غ, ح, ج, خ, ك , و ,ق, ع , م , ه, ف , ي

Page 51: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Berhenti lebih utama قلي

Boleh wakof · · 15

g. Buku tajwid praktis berisi pengenalan saktah ialah menahan suara

pada suatu kalimat tanpa bernafas, dengan niat melanjutkan kembali

bacaan, pengenalan isymam ialah memonyongkan dua bibir tanpa

bersuara dan bernafas tanpa mengiringi huruf yang bersukun, dan

pengenalan tashil ialah meringankan ucapan dengan mengeluarkan

suara antara hamzah dan alif.16

2. Materi Qira’ati

Setiap siswa dianggap khatam pendidikan apabila telah menyelesaikan

seluruh materi yaitu, khatam buku Qira’ati 6 jilid, khatam al-Qur’an 30 juz

(yang bisa dibaca berulang-ulang dengan bacaan fasih, tartil dan lancar

tanpa salah baca), hatam buku gharib, hatam buku pelajaran ilmu tajwid.

Sedangkan materi-materi penunjangnya meliputi: hafalan surat-surat

pendek, bacaan shalat, dan doa harian.

a. Qira’ati jilid 1, berisi huruf-huruf berharakat fathah yang dibaca

langsung tanpa mengeja seperti: ا ب ب dengan mulut terbuka.

Memperkenalkan huruf hijaiyah seperti: ا, ب, ت, ث, ج, ح, خ,........ي.

Dibaca langsung huruf hidup dua-dua huruf atau tiga-tiga huruf,

dengan cepat dan tidak memanjangkan suara huruf yang pertama atau

huruf yang terakhir, pelajaran dalam kotak baris paling bawah, dibaca

menurut kelompok huruf (alif, ba, ta, tsa). Jangan dipisah-pisah.

15Lihat Iqra’ 6, h. 21 16 Acep Lim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, (Bandung: Dipenogoro, 2004)

h. 193, 199, 197

Page 52: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti: al-

ashr, an-naas dan al-kautsar. Bacaan shalat seperti: doa keluar masjid,

bacaan salam dan niat shalat dhuhur. Doa hariannya seperti: doa

kebaikan di dunia dan di akhirat, isti’adah (mohon perlindungan dari

setan), basmalah, tahmid dan penyerahan diri kepada Allah 17

Misi Jilid 1 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang samar-

samar. Caranya dengan membiasakan baca huruf berharokat ‘a’ atau

‘u’ dengan mulut terbuka lebar dan suara yang keras.

b. Qira’ati jilid 2, berisi bacaan pendek seperti ( رر ) huruf-huruf

hijaiyah berharakat kasrah, dhummah, tanwin, dibaca langsung huruf

hidup, tidak diurai. Setiap tulisan dalam kotak baris bawah, termasuk

pelajaran yang harus dibaca, pengenalan nama harakat dan angka arab

dari 1-99, halaman 25 sampai akhir, pelajaran mad. (mad dengan alif,

ya, wawu) dan setiap murid membaca mad seperti ( لخاد ), agar jelas

panjang dan pendeknya, apabila telah lancar dalam membaca tanpa ada

salah, dilanjutkan ke jilid berikutnya.18 Materi penunjangnya yaitu

mengahafal surat-surat pendek seperti: al-falaq, al-lahab dan an-nashr.

Bacaan shalat seperti: doa sesudah wudhu, doa adzan dan niat shalat

ashar. Doa hariannya seperti: tasbih, tahlil, takbir, hauqalah, kalimat

syahadah, doa ampunan orangtua, doa makan, dan doa setelah makan.

Misi Jilid 2 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang

sembrono, caranya dengan membiasakan kasroh atau dhummah yang

17 Lihat Materi-Materi Penunjang/ Tambahan TKQ/ TPQ Metode Qira’ati, h. 43 18 Imam Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qira’ati,

Koordinator Pendidikan Al-Qur’an, Cabang Kota Semarang, h. 31

Page 53: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

bagus (i-in, u-un, tidak dibaca e’-en, o-on) dan di ajarkan agar cermat

baca panjang pendeknya.

c. Qira’ati jilid 3, berisi bacaan mad thabi’i yang belum diajarkan pada

jilid 2, memperkenalkan tanda sukun, antara lain: ل dan bacaan al-

Qamariyah, ر ,م ,س, perbedaan ي dengan ع dan ف mempelajari bacaan

huruf-huruf sukun diatas, menperkenalakan bacaan harfu liin wawu

sukun dan ya sukun. 19Juga diajarkan cara membaca huruf-huruf: ع-ء,

:Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti .ف

al-kaafiruun, al-maa’uun dan quraisy. Bacaan shalat seperti: doa

mendengar adzan, bacaan ruku’ dan niat shalat maghrib. Doa

hariannya seperti: doa keluar rumah, doa sudah berada di rumah, doa

tidur, doa bangun tidur, doa salam kepada orang lain, menjawab doa

salam dari orang lain, doa ketika berjanji, dan doa ketika bersin.

Misi jilid 3 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang di seret-

seret, caranya dengan di ajarkan baca sukun di tekan atau tidak di

panjangkan dan tidak tawallud, contoh: all…dibaca alle…dan dengan

membiasakan baca mad thabi’I normal satu alif atau dua harokat.

d. Qira’ati jilid 4, berisi pengenalan huruf nun sukun langsung dengan

bacaan tajwid, setiap tanwin harus dibaca dengung sebab suara tanwin

sama dengan suara nun sukun, memperkenalkan mad wajib dan mad

jaiz, agar dibaca panjang yang nyata, pelajaran makhraj sin dan syin,

ha (cha) dan kha (kho) agar dibaca dengan makhraj yang benar.

19 Huruf liin terjadi ketika huruf wawu dan ya dalam keadaan bersukun dengan huruf

sebelumnya berharakat fathah, dibaca washal atau tidak di waqafkan.

Page 54: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Mengenalkan semua huruf-huruf yang bertasydid supaya ditekan

membacanya termasuk bacaan syamsiyah, mengenalkan huruf wawu

yang tidak dibaca sebab tidak ada tanda harokat, setiap mim sukun

tidak boleh dibaca dengung, kecuali mim sukun berhadapan dengan

huruf mim harus dibaca dengung, setiap nun sukun jika berhadapan

dengan huruf mim, suara nun sukun hilang. Ditukar dengan suara mim

sukun, setiap nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf lam

atau ro, suara nun atau tanwin hilang, ditukar dengan suara lam atau ro

sukun, dan pelajaran dalam kotak baris paling bawah, harus dibaca.20

Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti: al-

fiil, al-humazah dan al-qaari’ah. Bacaan shalat seperti: doa sesudah

adzan, bacaan sujud dan niat shalat isya. Doa hariannya seperti: doa

merasa kagum, doa ketika mengalami musibah, doa masuk dan keluar

wc, doa masuk dan keluar kamar mandi, doa memakai dan membuka

baju, dan doa bercermin.

Misi Jilid 4 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an yang yang

tidak bertajwid, caranya dengan membiasakan bacaan nun sukun

dengan dengung yang lama lebih dari satu alif.

e. Qira’ati jilid 5, berisi memperkenalkan bacaan idghom bighunnah

untuk huruf ya dan wawu. setiap nun sukun atau tanwin, jika

berhadapan dengan salah satu huruf yang empat yaitu ( ي, ن, م, و )

memperkenalkan bacaan iqlab ialah apabila nun bersukun atau tanwin

20 Lihat Qira’ati Jilid 4, h. 25, Lihat Juga Makalah Materi Qira’ati Masjid Fathullah.

Page 55: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

bertemu dengan huruf ba, maka keduanya ditukar kepada mim, tetapi

hanya dalam bentuk suara tidak dalam tulisan, memperkenalkan

bacaan ikhfa syafawi apabila huruf ba berada setelah mim yang

bersukun dan idzhar syafawi apabila mim sukun bertemu dengan huruf

hijaiyah selain ba dan mim. 21 Mengetahui cara menghentikan bacaan,

mengenalkan cara pengucapan huruf (makhorijul huruf: ه ,ث ,غ ),

memperkenalkan cara membaca lafadz Allah, bacaan qalqalah seperti

كلبق ) نم ) dan bacaan mad lazim mutsaqqal kalimi seperti ( ةف اگ ).

Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti: al-

‘aadiyaat, al-zalzalah dan al-bayyinah. Bacaan shalat seperti: bacaan

iqamat, bacaan I’tidal dan doa iftitah. Doa hariannya seperti: doa naik

kendaraan, doa panjang umur, doa lapang dada, doa mengalami

kesulitan, doa menghilangkan kesedihan dan doa ketika sakit.

Misi Jilid 5 yaitu: memberantas bacaan al-Qur’an yang tidak bertajwid,

(melanjutkan misi jilid 4).

f. Qira’ati jilid 6, yaitu inti pelajaran jilid enam ini, khusus bacaan

idzhar halqi, yaitu nun sukun atau tanwin, tidak boleh dibaca dengung

jika berhadapan dengan huruf ه ,غ ,ع ,خ ,ح ,ا ,ء. Pengenalan cara

membaca ( الا ) yang sebaliknya dibaca washal (dibaca terus) dan cara

membaca tulisan ( انا ) dibaca pendek ketika dibaca washal. Mulai

jilid 6 ini siswa dapat dilatih membaca mushaf al-Qur’an dari juz 1.22

Materi penunjangnya yaitu mengahafal surat-surat pendek seperti: at-

21 Lim Abdurohim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, h. 71 22 Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qira’ati, h. 54

Page 56: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

tiin, al-insyirah dan adh-dhuhaa. Bacaan shalat seperti: niat shalat

subuh, bacaan tahiyat akhir dzikir dan shalawat. Doa hariannya seperti:

doa akan belajar, doa mohon kecerdasan, doa menetapkan agama

Islam, istighfar, dan doa memohon kesembuhan.

Misi jilid 6 yaitu: untuk memberantas bacaan al-Qur’an tidak bertajwid

meneruskan jilid 5.

B. Metode Pengajarannya

Metode pengajaran Iqra’ ialah sebagai berikut:

1. Petunjuk Mengajar jilid 1

a. Sistem

1) CBSA: (cara belajar santri/ siswa aktif) biarkan peserta aktif membaca/

menulis/ berlatih, ustadz cukup menyimak dan menegur kalau ada

kesalahan dan jangan sampai menuntun.

2) Private: siswa berhadapan langsung dengan guru

3) Asistensi: siswa senior dijadikan asisten untuk membantu mengajar

(mengatasi kekurangan guru).

Catatan:

Bila terpaksa klasikal, siswa dikelompokkan menurut kemampuan

buku pelajaran. Buku hanya menerangkan pokok-pokok pelajaran

secara bersama-sama, dan sebagai penguji bagi siswa yang sudah

sampai EBTA. Jadi antara siswa harus ada saling ajar mengajar.

b. Mengenai pokok pelajaran, guru langsung memberi contoh bacaannya.

Page 57: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Jadi tidak perlu banyak komentar.23

c. Sekali huruf di baca betul, tidak boleh atau jangan diulangi lagi.

Contohnya: ( ب ت) dibaca dengan benar.

d. Jika siswa keliru panjang-panjang dalam membaca huruf, maka guru harus

lebih tegas memperingatkan (sebab yang betul dengan bacaan yang

pendek-pendek) seperti ( ج ج).

e. Bila siswa keliru membaca huruf, cukup betulkan huruf-huruf yang keliru

saja, dengan cara:

1) Isyarah: umpamanya dengan kata-kata “eee…awas…stop…”.

2) Bila dengan isyarah masih tetap keliru, berilah sedikit ingatan.

Umpamanya siswa lupa baca huruf (ز) guru cukup mengingatkan

titiknya, yaitu bila tidak ada titiknya di baca (ر) dan seterusnya.

3) Bila masih tetap lupa barulah ditunjukkan bacaan yang sebenarnya.

f. Pelajaran satu ini berisi pengenalan huruf berfathah maka sebelum

dikuasai benar, jangan naik ke jilid berikutnya. Sedangkan bila

kemampuan maksimal tetap belum fasih, maka Sementara boleh:

س lebih diarahkan ke bunyi “sy” dari pada keliru ش

ظ lebih diarahkan ke bunyi “d” (kendor) dari pada keliru ض

(di baca dengan bibir agak maju) ذ lebih diarahkan ke bunyi ظ

خ lebih diarahkan ke bunyi “q” dari pada keliru ق

23Setiap huruf atau kata baca betul, guru jangan diam saja, tetapi agar

mengiyakan, umpama dengan kata-kata: “Bagus, betul, ya” dan sebagainya.

Page 58: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Jadi bisa naik ke pelajaran dua dengan “her” pada huruf-huruf tertentu.

g. Bagi siswa yang betul-betul menguasai pelajaran dan sekiranya mampu

berpacu dalam menyelesaikan belajarnya, maka membacanya boleh

meloncat-loncatkan, tidak harus utuh sehalaman.

h. Untuk EBTA, sebaiknya ditentukan guru pengujinya.24

2. Petunjuk Mengajar jilid 2

a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1,2,3,5,7,8 masih berlaku dengan jilid II.

b. Bila pada pelajaran yang lalu ada “her” pada huruf-huruf tertentu, maka

dalam mempelajari jilid II ini bisa sambil menyempurnakan bacaan huruf

yang “her” tersebut.

c. Mengenai judul huruf yang dirangkai, guru tidak perlu menerangkankan,

umpama: ini “ba” di muka, ini “ba” di tengah, ini “ba” di akhir. Sebab

biasanya siswa susah paham dalam membacanya. Jadi guru hanya

menyimak saja.

d. Mulai halaman 16 bacaan mad (panjang), sementara panjangnya boleh 2

harakat, yang penting harus jelas yang pendek dan yang panjang.

e. Membaca tetap putus-putus saja yaitu walaupun hurufnya bersambung.

f. Mulai halaman 16, bila dengan bacaan putus-putus siswa cendrung keliru

baca panjang, yang mestinya harakat maka di bacanya agar di rangkai saja

dengan huruf berikutnya. Bila siswa keliru baca panjang (yang mestinya

pendek) guru cukup menegur “mengapa dibaca panjang?” dan bila siswa

keliru baca pendek (yang mestinya panjang) guru cukup menegur pula

24 Lihat Iqra’ 1, Petunjuk Mengajar Jilid 1, h. 1

Page 59: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

“mengapa di baca pendek?”25

3. Petunjuk Mengajar jilid 3

a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1,2,3,4,7,8 dan jilid II nomor: 4 & 6 tetap

berlaku pula untuk jilid III.

b. Bila siswa sering memanjangkan bacaan (yang semestinya putus-putus)

maka tegurlah dengan: “membacanya putus-putus saja!” dan kalau perlu

huruf di depannya di tutup dulu agar tidak berpikir.

c. Guru tidak boleh memberi contoh satu kalimat yang menimbulkan anak

ingin meniru lancarnya si guru. Bila ini terjadi siswa akan terbebani

berpikir membaca kalimat yang panjang, sehingga membacanya banyak

kesalahan (panjang-pendek, mengulang dan sebagainya), sedangkan

pedoman mengajar siswa hanya diajak berfikir per-huruf atau dua/ tiga

huruf (bila melalui bacaan mad/ idgham dan seterusnya).

d. Bila siswa mengulang-ulang bacaan (karena sambil berpikir bacaan di

depannya).26

4. Petunjuk Mengajar jilid 4

a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1,2,3,8 dan jilid II nomor: 6 serta jilid III

nomor: 3 dan berlaku untuk jilid IV ini.

b. Mulai jilid IV ini sudah boleh dikenalkan nama-nama huruf (lihat jilid I

halaman 36). Dan tanda-tanda seperti dibawah ini:

Dhammah= kasrah = fathah= tanwin= sukun=

c. Bila siswa keliru baca di tengah/ di akhir kalimat maka betulkanlah yang

25 Lihat Iqra’ 2, Petunjuk Mengajar Jilid 2, h. 1 26 Lihat Iqra’ 3, Petunjuk Mengajar Jilid 3, h. 3

Page 60: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

keliru itu saja, membacanya tidak perlu diulang lagi dari awal kalimat.

Setelah selesai sehalaman, agar mengulangi kalimat yang ada kekelirun

tersebut.

d. Untuk memudahkan ingatan huruf-huruf Qalqalah: boleh singkatan baju

di Thoqo.

e. Agar menghayati bacaan yang panjang dan untuk membuat semarak,

siswa diajak membaca bersama-sama, yaitu hal 3, 9, 11, 19 dan 23.

f. Untuk menentukan bacaan yang betul pada halaman 23 (hamzah, sukun

dan seterusnya) siswa diajak membaca dengan harakat fathah dulu dengan

berulang-ulang dan baru dimatikan.

Contoh: كڌ كڌ كڌ dan seterusnya.27

5. Petunjuk Mengajar jilid 5

a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1, 2, 3, 8 dan jilid II nomor: 6, jilid III

nomor: 3 dan, jilid IV nomor: 3 semuanya tetap berlaku pada jilid V ini.

b. Halaman 23 adalah surat Al-Mu’minun ayat 1-11 sebaiknya siswa

diajarkan menghafalkan, lebih bagus dengan artinya.

c. Bila ada beberapa siswa yang sama tingkat pelajarannya boleh system

tadarus, secara bergiliran membaca sekitar 2 baris, sedang lainnya

menyimak.

d. Siswa tidak harus mengenal istilah-istilah tajwid seperti idgham, ikhfa, dan

sebagainya, yang penting secara praktis betul bacaannya.

e. Agar menghayati bacaan yang penting dan untuk membuat suasana

27 Lihat Iqra’ 4, Petunjuk Mengajar Jilid 4, h. 2

Page 61: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

menarik, siswa diajak membaca bersama-sama yaitu halaman 16 s/d 19

(tiga garis di atas).28

6. Petunjuk Mengajar jilid 6

a. Petunjuk mengajar jilid I nomor: 1, 2, 8 dan jilid II nomor: 6, jilid III

nomor: 3 dan 4, jilid IV nomor: 3, jilid V nomor: 3dan 4 semua tetap

berlaku pada jilid VI ini.

b. Materi hafalan EBTA ini sebaliknya dihafalkan, lebih bagus di mengerti

terjemahnya.

c. Walaupun telah jilid VI, pedoman membaca “pelan asal benar“ tetap

berlaku. Jadi tidak apalah andai kata ada siswa yang membaca sangat

lamban/ tersendat-sendat/ seperti banyak saktah atau terhenti, asalkan

setiap yang di baca betul semuanya. Mengenai kelancarannya besok akan

terwujud setelah tadarus beberapa juz.

d. Siswa jangan diajari bacaan berlagu walaupun dengan irama tartil.

Sedangkan irama bacaan tartil dalam kaset yang dikeluarkan team tadarus

AMM, dimaksud, hanya untuk materi hafalan saja. Jadi tidak untuk

pengajaran Iqra’. Perlu diketahui bahwa pengajaran buku Iqra’ jilid I s/d

jilid VI) sudah dengan pelajaran tajwid praktis, santri akan bisa membaca

dengan sesuai ilmu tajwid. Bila betul-betul telah lulus EBTA jilid VI,

maka harap langsung tadarus Al-Qur’an dengan di simak mulai juz 1, 2, 3

dan seterusnya. Setelah beberapa juz mulai lancar sambil diajarkan ilmu

28 Lihat Iqra’ 5, Petunjuk Mengajar Jilid 5, h. 2

Page 62: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

tajwid (bisa dengan buku tajwid Team Tadarus AMM).29

Adapun metode pengajaran Qira’ati, adalah sebagai berikut:

1. Petunjuk mengajar jilid 1, yaitu:

a. Guru menjelaskan pokok pelajaran atau dilanjutkan memberikan contoh

membaca sekedar satu atau dua baris, tanpa di urai. Dibaca langsung dua

huruf atau tiga huruf, dengan cepat dan tidak memanjangkan suara huruf

yang pertama atau huruf yang terakhir supaya dibaca panjang pendek

setiap hurufnya.

b. Mengajarkan buku ini tidak dibenarkan menuntun, siswa harus mampu

baca sendiri sejak jilid satu sampai membaca al-Qur’an.

c. Pelajaran dalam kotak baris paling bawah, (huruf hijaiyah) dibaca menurut

kelompok huruf (….) jangan di pisah-pisah.30

2. Petunjuk mengajar jilid 2, yaitu:

a. Dibaca langsung huruf hidup, tidak diurai.

b. Setelah guru menjelaskan pokok pelajaran siswa baca sendiri.

c. Setiap tulisan dalam kotak baris bawah, termasuk pelajaran, yang harus

dibaca oleh siswa.

d. Agar siswa mengerti nama-nama harakat, maka guru seharusnya

menanyakan nama harakat.

e. Pelajaran angka arab tidak harus berbahasa arab, terserah guru.

f. Guru harus berusaha agar setiap siswa dapat membaca lancar, tanpa salah

baca.

29Lihat Iqra’ 6, Petunjuk Mengajar Jilid 6, h. 2 30Lihat Qira’ati 1, Petunjuk Mengajar Jilid 1, h. 1

Page 63: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

g. Halaman 25 sampai terakhir, pelajaran mad (mad dengan alif, ya, wawu).

Dan setiap murid membaca mad, agar jelas panjang pendeknya.31

3. Petunjuk mengajar jilid 3, yaitu:

a. Jika siswa belum dapat membaca lancar dan banyak salah dalam

membaca, maka tidak diperbolehkan pindah kehalaman berikutnya.

b. Buku ini terdiri dari 13 pokok pelajaran (yang diberi garis bawah)

perhatikan halaman 1, 2, 4, 6, 10, 15, 19, 26, 28, 31, 35, 38, 41. Setiap

siswa diharuskan menguasai pokok pelajaran, dan guru jangan

memindahkan ke pokok peljaran berikutnya jika siswa belum lancar

membaca dan banyak salah dalam membaca.

c. Garis paling bawah (dalam kotak) halaman 13, 14, 17, 18, 20, 21, 22, 24,

29, 30, 32 dibaca menurut bacaan hijaiyah tanpa panjang.32

4. Petunjuk mengajar jilid 4, yaitu:

a. Mengenalkan huruf nun sukun langsung dengan bacaan tajwid. (setiap

huruf nun sukun harus dibaca dengung). (lihat halaman 1).

b. Mengenalkan setiap tanwin harus dibaca dengung sebab, suara tanwin

sama dengan suara nun sukun. (Lihat halaman 5). Perlu diketahui oleh para

guru, siswa lebih banyak lupa membaca dengungnya tanwin dari pada

dengungnya nun sukun. Maka guru harus waspada diwaktu siswa

membaca tanwin.

c. Mengenalkan bacaan mad wajib atau mad jaiz. Agar dibaca panjang yang

nyata. (lihat halaman 7).

31Lihat Qira’ati 2, Petunjuk Mengajar Jilid 2, h. 1 32Lihat Qira’ati 3, Petunjuk Mengajar Jilid 3, h. 1

Page 64: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

d. Pelajaran makhraj sin dan syin, ha (ha) dan kha (kho). Setiap guru harus

berusaha agar siswa dapat membaca dengan makhraj sebaik mungkin.

(lihat halaman 10 dan 16).

e. Mengenalkan setiap huruf nun dan mim bertasydid agar dibaca ghunnah

nyata. (lihat halaman 12 dan 13).

f. Mengenalkan semua huruf-huruf yang bertasydid, supaya ditekan

membacanya. Termasuk bacaan syamsiyah. (lihat halaman 19 dan 23).

g. Mengenalkan huruf و yang tidak dibaca, sebab tidak ada tanda harakat.

Pelajaran ini tidak sulit. (lihat halaman 25).

h. Setiap م tidak boleh dibaca dengung, kecuali berhadapan dengan huruf م

maka م dibaca dengung. (lihat halaman 32).

i. Setiap nun sukun atau tanwin jika berhadapan dengan huruf ل atau ر, suara

nun sukun atau hilang, diganti dengan suara ل atauر . (lihat halaman 36

dan 39).

j. Pelajaran dalam kotak baris paling bawah, harus dibaca oleh setiap murid.

(di setiap halaman).33

5. Petunjuk mengajar jilid 5, telah terdapat di setiap halaman bagian dalam

kotak.34

6. Petunjuk mengajar jilid 6, yaitu:

a. Inti pelajaran jilid 6 ialah khusus bacaan idzhar halqi.

b. Mengajar jilid 6 ini, dimulai juga pelajaran membaca al-Qur’an dari juz

satu sebagai latihan.

33Lihat Qira’ati 4, Petunjuk Mengajar Jilid 4, h. 1 34Lihat Qira’ati 5, Petunjuk Mengajar Jilid 5, h. 1

Page 65: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

c. Siswa dibolehkan pindah kelas khusus pelajaran al-Qur’an, jika siswa

telah dapat membaca jilid enam ini tanpa ada yang salah baca dalam hal

tajwid. (bacaan ikhfa, izhar, idhgam, iqlab, ikhfa syafawi, ghunnah dan

lain-lain).

d. Cara mengajar halaman 5, 6, 10, 11, 16, 17, 21, 22, 27, 28, 29, 30, 34, 35,

36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, diawali seluruh siswa membaca bersama,

dilanjutkan setiap siswa membaca satu ayat, sampai selesai satu halaman,

jika masih ada waktu sebaiknya dilanjutkan ke halaman berikutnya.35

7. Petunjuk mengajar gharib atau musykilat dan hati-hati dalam al-Qur’an yaitu:

a. Buku bacaan gharib atau musykilat dan bacaan yang perlu hati-hati dapat

diajarkan di TK atau TPA al-Qur’an, di tempat pengajian al-Qur’an dan

untuk setiap orang yang belum memahaminya.

b. Untuk mengajar di TK atau TPA al-Qur’an, sebaiknya diajarkan secara

klasikal sekedar satu halaman sekali mengajar. Dan sebaiknya diajarkan

bersama mengajar al-Qur’an.

c. Cara mengajar untuk tempat pengajian dan orang dewasa, sebaiknya

secara individu atau perorangan.

d. Dengan membaca pelajaran di dalam kotak di setiap halaman, siswa

nantinya pasti akan bisa, bahkan mungkin hafal tanpa menghafal.36

8. Petunjuk mengajar ilmu tajwid praktis yaitu:

a. Mengajar ilmu tajwid sebaiknya sedikit demi sedikit (bab per bab)

35 Lihat Qira’ati 6, Petunjuk Mengajar Jilid 6, h. 1 36Lihat Pelajaran Bacaan Gharib-Musykilat dan Hati-Hati Dalam Al-Qur’an, Petunjuk

Mengajar, h. 1

Page 66: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

b. Mengajar membaca al-Qur’an, sebaiknya secara kelompok atau klasikal

seperti tadarus (di baca beberapa ayat, dilanjutkan dengan siswa yang

lain).

c. Mengajar ilmu tajwid digabung dengan pelajaran membaca al-Qur’an.

Caranya: Awal pelajaran ilmu tajwid, dilanjutkan pelajaran membaca al-

Qur’an. Setiap siswa diwaktu membaca al-Qur’an terdapat pelajaran ilmu

tajwid yang telah diajarkan maka langsung ditanyakan nama tajwidnya.

d. Setiap selesai pelajaran, diakhiri dengan soal tanya jawab ilmu tajwid

secara hafalan.

e. Lebih utama siswa sebelum menerima pelajaran ilmu tajwid, diberikan

ilmu gharib, sedikit demi sedikit.

f. Setelah siswa mahir ilmu bacaan gharib dan sudah hafal, selanjutnya

diajarkan ilmu tajwid.37

C. Hasil yang Harus Dicapai

1. Metode Iqra’.38

a. Iqra’ jilid 1, siswa mampu:

1) Membaca huruf hijaiyah sesuai makhraj.

2) Menulis huruf al-Qur’an dengan benar.

3) Menghafal tiga doa dan satu bacaan shalat dengan tepat.

b. Iqra’ jilid 2, siswa mampu:

1) Menguasai jilid 1.

37 Lihat Pelajaran Ilmu Tajwid Praktis, Petunjuk Mengajar, h. iv-v 38 Lihat Kurikulum TK Al-Qur’an Garis-Garis Besar Pedoman Pengajaran (GBPP).

Page 67: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

2) Membedakan pengucapan yang panjang dengan yang pendek dan

mampu membaca langsung tanpa dieja.

3) Menguasai tanda-tanda baca, fathah ( ), kasrah ( ), dhummah ( ),

fathah tanwin ( ), kasrah tanwin ( ), dhummah tanwin ( ), sukun ( ),

tasydid ( ).

4) Menghafal tiga doa dan satu surat pendek serta satu bacaan shalat.

5) Menulis huruf sambung dengan benar dan Penguasaan huruf

bersambung ( نيب ).39

c. Iqra’ jilid 3, siswa mampu:

1) Menguasai jilid 2.

2) Mengenal harakat (tanda baca) fathah ( ), kasrah ( ), dhummah ( ),

fathah tanwin ( ), kasrah tanwin ( ), dhummah tanwin ( ), sukun ( ),

tasydid ( )

3) Menguasai bacaan mad (panjang) dengan huruf ( اهيح ون ) dan dengan

harakat ( يد )

4) Menguasai tanwin (baris ganda) seperti ( اب اسح )

d. Iqra’ jilid 4, siswa mampu:

1) Menguasai jilid 3.

2) Mengenal sukun (mati) seperti ( نوطبل اهنم ا )

3) Menguasai bacaan qalqalah (memantul) seperti ( لخبي )

4) Menghafal dua doa, satu surat pendek, satu ayat pilihan dan satu

bacaan shalat.

39 Ustadz Maman, Pengurus Metode Iqra’ Yayasan Mabdail Falakh, Wawancara Pribadi,

Jakarta, 02 Mei 2010.

Page 68: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

5) Menguasai alif lam qomariyah ( هرشن مل 40.(ا

e. Iqra’ jilid 5, siswa mampu:

1) Menguasai jilid 4.

2) Membaca dan mengetahui tanda waqof, bacaan panjang 5/ 6 harakat.

3) Mengenal tasydid (huruf ganda) seperti ( تفخ نم )

4) Menguasai alif lam syamsiyah ( ملسلا )

5) Menguasai alif lam qomariyah ( رتب ال ( ا

f. Iqra’ jilid 6, siswa mampu:

a. Menguasai jilid 5.

b. Menguasai bacan nun sukun dan tanwin ( نونقوي موقل )

c. Tadarus al-Qur’an, hafal satu doa dan ayat-ayat pilihan.

d. Mengetahui cara waqof (berhenti) dan tanda-tandanya.

2. Metode Qira’ati ini memiliki beberapa target, sebagai berikut:

a. Qira’ati jilid I, siswa mampu:

1) Membaca suku kata secara LCTB (lancar, cepat, tepat, benar).

2) Membedakan alif sampai dengan ya.

3) Mengerti dan hafal huruf hijaiyah.

b. Qira’ati jilid 2, siswa mampu:

1) Memenuhi target jilid I.

2) Mengerti dan paham nama-nama harakat seperti fathah ( ), kasrah ( ),

dhummah ( ), fathah tanwin ( ), kasrah tanwin ( ), dhummah tanwin ( ),

40Supriyanto, Efektivitas Pengajaran Membaca Al-Qur’an Dengan Menggunakan Buku

Iqra’ Di TPQ Miftahul Khairat Sumbersari Malang, artikel diakses pada 24 Maret 2010 dari http://sastra .um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Efektivitas-Pengajaran-Membaca-Al-Qur’an-Dengan-Menggunakan-Buku-Iqra’-di-TPQ-Miftahul-Khairat-Sumbersari-Malang-Supriyanto-2006.pdf.

Page 69: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

sukun ( ), tasydid ( ).

3) Membedakan antara huruf-huruf yang dibaca mad seperti ( ني ذل (أ

dengan huruf yang dibaca pendek seperti ( گتب)

4) Membaca kalimat yang terdiri dari dua suku kata dengan lancar.

5) Membaca kata-kata dengan huruf-huruf berharakat, fathah ( ), kasrah

( ), dhummah ( ), fathah tanwin ( ), kasrah tanwin ( ), dhummah tanwin

( ), sukun ( ), tasydid ( ) dengan baik dan benar.

6) Mengenal angka arab 1-90.

c. Qira’ati jilid 3, siswa mampu:

1) Memenuhi target Qira’ati 2.

2) Membaca huruf-huruf sukun pada huruf-huruf: ( ل ر, م , س, ف , ), tanpa

ada suara tawallud (suara tambahan berbunyi ‘e’).

3) Membedakan suara antara huruf ( ك ع, ء, ) dengan baik dan benar.

4) Melafalkan bunyi huruf hijaiyah secara benar (Makharijul huruf) dan

sifat-sifat huruf nya untuk huruf ( ل م, س, ف, ر, ء, ع, ك, )

5) Membaca dengan lancar pada satu kalimat atau ayat yang terdiri lebih

dari dua suku kata.

6) Mengerti dan paham angka-angka arab ratusan.

7) Membaca bacaan harfu lin ( و dan ي)

8) Mengerti dan paham huruf-huruf (Huruf fawatihussuwar).

d. Qira’ati jilid 4, siswa mampu:

1) Memenuhi target jilid 3.

Page 70: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

2) Membaca ikhfa yaitu mim sukun bertemu ba ( تن . (ٲ

3) Membaca ghunnah yaitu setiap nun atau mim yang bertasydid( مث )

4) Membaca huruf bertasydid dan asy-syamsiyah ﴾ سمشل ( ا

5) Membaca Idgham bigunnah yaitu nun sukun atau tanwin bertemu

salah satu huruf وتي ب ) ي, و, م, ن ( ا ن

6) Membaca idhgam bilagunnah yaitu nun sukun atau tanwin bertemu ل

atau كن ) ر دل نم )

7) Membaca huruf-huruf pembuka surah (huruf Fawatihussuwar).

8) Cara membaca (ا و ) yang dibaca pendek.

9) Membaca Bacaan pendek ( نصري ) Membaca idgham mitsli yaitu mim

sukun bertemu mim ( نوقتي ام مهل ) idzhar yaitu nun sukun atau tanwin

bertemu hamzah ,دح ) ا, ح, خ, ع, غ, ه اا وفك )

10) Membaca mad jaiz yaitu mad thabi’I bertemu hamzah di lain kalimat

( ورماامو ), mad thabi’I yaitu fathah diikuti alif, kasrah, dhummah

diikuti wawu ( ود )41

e. Qira’ati jilid 5, siswa mampu:

1) Memenuhi target jilid 4.

2) Membaca idgham bighunnah yaitu nun sukun atau tanwin bertemu

salah satu huruf ن ,م ,و ,ي ( ذئموي هوجو )

3) Membedakan lafadh Allah antara tafkhim yaitu jika lafadh Allah

didahului harakat fathah atau dhummah, (و هللا), dan tarqiq jika lafadh

Allah didahului harakat kasrah, ( اب هللا )

41 Ummulaila, Oleh-Oleh Pembekalan Methodologi, artikel diakses pada 24 Maret 2010

dari http://ummulaila.blogspot.com/2008/07/oleh-oleh-pembekalan-methodologi.html

Page 71: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

4) Membaca iqlab yaitu nun sukun atau tanwin bertemu ب, seperti:

( ةيق اب نم )

5) Membedakan antara qalqalah shugra yaitu huruf qalqalah yang

matinya asli ( رهطي ), dan qalqalah kubro yaitu huruf qalqalah yang

matinya mendatang, disebabkan dibaca waqof ( دحا ), huruf qalqalah

yaitu د ,ج ,ب ,ط ,ق

6) Membaca nun idzhar yaitu bacaan nun yang jelas ( ثيح نم ).

7) Membaca mad lazim mutsaqqal kalimi yaitu mad thabi’i bertemu

tasydid dan panjangnya 3 alif, ( نيل اضل (و آل ا

8) Mengetahui bacaan waqof.

9) Melafalkan huruf-huruf ( ق, ط, ب , ج, د, ه, ث, غ ) secara benar

(makhrijul huruf).42

f. Qira’ati jilid 6, siswa mampu:

1) Memenuhi target jilid 5.

2) Membaca idzhar halqi yaitu nun sukun atau tanwin, tidak boleh dibaca

dengung jika berhadapan dengan huruf ه ,غ ,ع ,خ ,ح ,ا ,ء. contohnya (

مهاخاداع )

3) Membaca idgham yaitu nun sukun atau tanwin itu dimasukan menjadi

satu dengan huruf sesudahnya atau ditasydidkan dengan mendengung (

نوقتي ام مهل ).

4) Mengerti dan memahami cara membaca ان ا ال dan ا

5) Membaca al-Qur’an dengan tartil.

42 Murjito, Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qira’ati, h. 50

Page 72: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

BAB IV

ANALISA KOMPARATIF METODE QIRÂ’ATI DAN METODE IQRA’

Pembelajaran al-Qur’an merupakan suatu masalah yang menjadi perhatian,

baik dalam masyarakat yang sudah maju ataupun masyarakat yang masih

terbelakang dalam syariat Islam. Setiap muslim wajib mempelajari dan

memahami al-Qur’an, karena ayat-ayatnya tidak diturunkan hanya untuk orang-

orang Arab di zaman Rasulullah saja, tetapi al-Qur’an untuk seluruh manusia

sejak dari zaman turunnya hingga hari kiamat kelak. Manusia diperintahkan untuk

memikirkan isi al-Qur’an sesuai dengan akal mereka.1 Banyak sekali metode yang

menjanjikan penggunanya dapat membaca al-Qur’an dengan cepat baik berupa

buku maupun kaset cd (compact disc). Metode yang cepat belum menjamin

seseorang mampu membaca al-Qur’an sesuai kaidah tajwid.

Pada bab sebelumnya telah diuraikan materi Qirâ’ati dan Iqra’,

menjelaskan metode pengajarannya dan target yang harus dicapainya. Maka di

sini penulis ingin menganalisa komparatif metode Qirâ’ati dan metode Iqra’

dengan memaparkan keunggulan dan kelemahan metode Qirâ’ati dan metode

Iqra’.

A. Persamaan Metode Qirâ’ati dan Metode Iqra’

1. Persamaan metode Qirâ’ati dan Iqra’ dilihat dari segi materinya, sebagai

berikut:

1 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an Fungsi Dan Peran Wahyu Dalam

Kedudukan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 1994) h. 57

58

Page 73: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

59

a. Materi yang diajarkan bertahap, mulai dari yang mudah sampai kepada

materi yang lebih sulit dengan disesuaikan pada fase perkembangan

anak. Sehingga siswa-siswi tidak mengalami kesulitan dalam belajar.

b. Materi yang diajarkan langsung dibaca tanpa dieja.

c. Materi pelajaran berkesinambungan (saling terkait satu sama lain)

materi pelajaran di susun dari yang mudah kemudian menuju ke yang

sulit, lalu dari yang umum ke yang khusus.

d. Dalam materi Iqra’, setiap pokok bahasan diterapkan ilmu tajwid, tetapi

lebih ditekan pengucapan cara membacanya, tidak memperhatikan

penamaan istilah-istilahnya. Sedangkan materi Qirâ’ati, setiap pokok

bahasan sudah diterapkan ilmu tajwid. Sehingga siswa bisa membaca al-

Qur’an secara tajwid, meski tidak kenal istilah-istilahnya sebagaimana

telah dijelaskan dalam bab 3 materi-materinya.

e. Materi yang diajarkan menekankan pada banyaknya latihan membaca.

Sehingga siswa akan mampu dan terbiasa membaca dengan fasih.

f. Setiap pokok pembahasan dilengkapi dengan petunjuk mengajar.

Sehingga mempermudah guru untuk memberi pelajaran.

g. Materi yang diajarkan sesuai dengan kesiapan dan kemampuan siswa,

Bagi yang tidak lancar lulusnya akan lama karena metode ini lulusnya

tidak ditentukan oleh bulan atau tahun. Dampak penerapannya siswa

yang lambat lulusnya maka akan lama pula selesainya, menerapkan

kemampuan sendiri tidak tergantung kepada orang lain.

Page 74: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

60

h. Tidak ada buku yang khusus untuk latihan harian dan bulanan. Sehingga

sulit mengetahui perkembangan siswa sehari-hari.

2. Persamaan metode Qirâ’ati dan Iqra’ dilihat dari segi metode

pengajarannya, sebagai berikut:

a. Menggunakan metode CBSA (cara belajar santri/ siswa aktif), jadi

bukan guru yang aktif melainkan siswa yang dituntut aktif. Dampak

penerapannya yaitu siswa mampu membaca sendiri dan lebih aktif, guru

hanya menjelaskan pokok pelajarannya saja.

b. Dalam penerapannya menggunakan klasikal (membaca secara bersama)

dan privat yaitu siswa bergiliran membaca satu persatu. Dengan

menggunakan cara seperti ini siswa mengetahui bagaimana

mengucapkan huruf-huruf sesuai dengan makhrajnya.

c. Dapat dipelajari oleh siapa saja dari usia kanak-kanak, sampai dengan

orang dewasa dan orang lanjut usia. Dampak penerapannya

mempermudah dalam mempelajari al-Qur’an.

d. Dapat diterapkan pada beberapa jenis jenjang pendidikan sekolah

formal seperti TK, SD, SLTP, SLTA penggunaan metode ini dipadukan

dengan kurikulum yang disusun berdasarkan standar kurikulum yang

telah ditetapkan.

e. Klasikal berhadapan langsung antara siswa dan guru. Dampak

penerapannya, siswa lebih menyimak bacaan orang lain, sehingga

mengetahui letak kesalahannya.

Page 75: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

61

f. Disusun secara berjilid-jilid terdiri dari 6 jilid dengan sampul yang

berwarna-warni. Dampak penerapannya siswa lebih termotivasi untuk

saling berlomba dalam memcapai warna-warna jilid berikutnya.

3. Persamaan metode Qirâ’ati dan Iqra’ dilihat dari segi target yang harus

dicapainya, sebagai berikut:

a. Menjaga kesucian dan kemurnian al-Qur’an dari segi bacaannya yang

sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid. Dampak penerapannya, siswa dapat

membaca al-Qur’an dengan fasih dan benar.

b. Menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi yang Qur’ani yaitu

generasi yang mencintai al-Qur’an sebagai bacaan dan pandangan

hidup. Dampak penerapannya yaitu terciptanya generasi yang gemar

membaca al-Qur’an dan menjadikan al-Qur’an tidak hanya sebagai

bacaan saja akan tetapi sebagai sumber hukum dalam kehidupan sehari-

hari.

c. Meningkatkan kembali para guru ngaji agar lebih berhati-hati dalam

mengajar al-Qur’an. Dampak penerapannya guru akan lebih teliti dalam

mengajar al-Qur’an, tidak hanya asal member materi saja.

d. Menyebarkan ilmu al-Qur’an bukan menjual buku. Dampak bagi Iqra’

yaitu buku dijual secara bebas, semua orang bisa mengajar buku Iqra’

tanpa harus diuji terlebih dahulu bacaan al-Qur’annya. Sedangkan

dengan metode Qirâ’ati harus ditashih atau diuji terlebih dahulu agar

dapat mengajar dan memiliki buku Qirâ’ati agar tidak terciptanya unsur

komersil.

Page 76: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

62

e. Siswa mengerti shalat, bacaan dan praktisnya. Dampak penerapannya,

terciptanya anak yang taat dalam beribadah, mengikuti perintahnya dan

menjauhi larangannya.

f. Siswa hafal surat-surat pendek, minimal sampai adh-dhuha. Dampak

penerapannya siswa lebih rajin menghafal surat-surat pendek dalam al-

Qur’an.

g. Siswa hafal doa-doa pendek (doa sehari-hari), dari bangun tidur sampai

tidur kembali. Dampak penerapannya siswa lebih mengetahui dan

menghafal doa-doa sehari-hari.

h. Siswa mampu menulis Arab dengan baik dan benar. Dampak

penerapannya siswa mampu membaca dan menulis huruf arab.2

i. Siswa dapat mengerti dan paham angka-angka arab.

j. Siswa merasa cepat dalam belajar, sehingga tidak merasa bosan dan

menambah kepercayaan dirinya karena sudah bisa belajar dan

mengusainya dalam waktu singkat.

B. Perbedaan Metode Qirâ’ati dan Metode Iqra’

1. Perbedaan metode Qirâ’ati dan metode Iqra’ dilihat dari segi materinya,

sebagai berikut:

a. Metode Qirâ’ati’ langsung menekankan praktek tajwid pada setiap

halaman, sedangkan metode Iqra’ kurang menekankan praktek tajwid

pada setiap halaman.

2 Dachlan, Memahami Qirâ’ati, h. 4

Page 77: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

63

b. Bagi Qirâ’ati harus di perkenalkan nama-nama huruf hijaiyah agar

siswa mengetahui huruf al-muqaththa’ah yaitu huruf yang terletak di

awal surat, seperti صعيهگ (kaf, ha, ya, a’in, sod) tidak dibaca (ka-ha-

ya-‘a-sha). Sedangkan metode Iqra’ memperkenalkan huruf-huruf

hijaiyah yang langsung berharakat fathah.

c. Dalam materi Qirâ’ati, kata dan kalimatnya tidak keluar dari ayat-ayat

al-Qur’an, sedangkan materi Iqra’, kata dan kalimatnya keluar dari

ayat-ayat al-Qur’an (baju di Thoqo). ق ,ط ,د ,ج ,ب.

d. Metode Qirâ’ati, dilengkapi buku gharib, dan musykilat. Sehingga

siswa bisa berhati-hati dalam membaca al-Qur’an sedangkan materi

Iqra’, tidak dilengkapi dengan buku gharib, dan musykilat.

e. Metode Qirâ’ati siswa mampu melanjutkan ke tingkat hafalan karena

dari awal sudah harus menguasai materi sebelum pindah ke jilid

berikutnya, sedangkan dengan metode Iqra’ belum bisa melanjutkan

ketingkat hafalan karena masih dalam proses belajar membaca.

f. Metode Qirâ’ati sudah diterapkan materi tajwidnya pada tiap jilid

sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab 3, sedangkan Materi

tajwid belum diterapkan pada metode Iqra’, sehingga siswa tidak

mampu membaca dengan mujawwad.

g. Tidak ada buku panduan khusus cara pengajaran al-Qur’an mengikuti

kaidah Iqra’, akan tetapi Qirâ’ati memiliki buku panduan metodologi

pengajarannya yang harus dimiliki di tiap TPQ Qirâ’ati.

Page 78: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

64

h. Dengan menggunakan metode Qirâ’ati siswa hafal dan faham ilmu

tajwid praktis, karena setelah jilid 6 siswa melanjutkan ke bacaan

gharib dan musykilat setelah itu diajarkan tajwid dan dilanjutkan

dengan al-Qur’an. Karena menjadi syarat wisuda atau khatam dalam

Qirâ’ati. Sedangkan dengan menggunakan metode Iqra’, siswa tidak

hafal dan faham ilmu tajwid praktis, karena Iqra’ setelah jilid 6

langsung pindah ke Qur’an.

i. Dengan menggunakan metode Qirâ’ati siswa mengenal bacaan gharib

dan bacaan musykilat. Karena ada panduan atau buku khusus yang

harus dipelajari dan di baca di depan guru, sedangkan metode Iqra’,

siswa tidak mengenal bacaan gharib dan bacaan yang musykilat.

2. Perbedaan metode Qirâ’ati dan metode Iqra’ dilihat dari segi metode

pengajarannya, sebagai berikut:

a. Dalam metode pengajaran Qirâ’ati guru dituntut untuk waspada dalam

menyimak bacaan siswanya. Terbukti dari adanya materi khusus mad

thabi’I pada jilid 3 halaman 6 dan dibedakan pada mad wajib pada jilid

4 halaman 7. Sedangkan dengan menggunakan metode Iqra’,

kurangnya kewaspadaan guru terhadap bacaan siswa, terutama dalam

bacaan mad thabi’i.

b. Dalam metode pengajaran Qirâ’ati guru diwajibkan tegas terhadap

siswanya, Sedangkan dengan menggunakan metode Iqra’, guru terlalu

bertoleransi kepada siswa.

Page 79: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

65

c. Metode Qirâ’ati tidak ada asistensi, dan yang boleh mengajar Qirâ’ati

hanya yang berijazah. Sedangkan metode Iqra’ menggunakan sistem

asistensi (siswa yang lebih tinggi jilidnya dapat menyimak bacaan

temannya yang berjilid rendah), dampak menerapkannya siapa saja

bisa menjadi guru tanpa harus ada ujian terlebih dahulu.

d. Metode Qirâ’ati harus menguasai dan harus lulus tes untuk pindah ke

jilid berikutnya. Yang memberikan ujian atau tes harus kepala sekolah

atau selain guru kelasnya, Sedangkan metode Iqra’ tidak ada tes untuk

pindah ke jilid berikutnya. Dampak penerapannya yaitu siswa akan

sungguh-sungguh dalam menguasai materi.

e. Dengan menggunakan metode Qirâ’ati, harus selalu dilakukan

evaluasi setiap siswa selesai mempelajari satu halaman atau satu materi

pelajaran, karena menekankan pada kemampuan membaca. Sedangkan

bagi Iqra’ tidak ada evaluasi setelah mempelajari satu halaman atau

satu materi pelajaran.

f. Metode Qirâ’ati memiliki prinsip-prinsip untuk guru dan siswa,

sedangkan metode Iqra’ tidak memiliki prinsip-prinsip untuk guru dan

siswa, Dampak penerapannya guru akan lebih waspada dalam

menyimak bacaan al-Qur’an siswanya.

g. Metode Qirâ’ati dengan mempertahankan mutu pengajaran dan mutu

pengajar melalui mekanisme sertifikasi/ syahadah. Sehingga

terciptanya guru-guru yang mempunyai kompetensi dalam dirinya.

Page 80: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

66

Sedangkan metode Iqra’ tidak ada mutu pengajaran dan mutu

pengajar, jadi siapa saja boleh mengajar Iqra’.

h. Dalam metode Qirâ’ati jika siswa sudah lulus 6 jilid dan gharibnya,

maka ditest bacaannya kemudian setelah itu siswa mendapatkan

syahadah jika lulus test. Sedangkan metode Iqra’, jika siswa sudah

selesai 6 jilid tidak ada test bacaannya dan tidak dapat ijazah.

i. Buku Qirâ’ati tidak di jual secara bebas (tidak ada di toko-toko),

hanya diberikan kepada siswa yang memang berminat mau mengaji

Qirâ’ati dan mentaati segala tata tertib Qirâ’ati. Sedangkan Buku

Iqra’ mudah didapat, sehingga siapa saja bisa membelinya di toko-

toko, sekaligus siapa saja bisa mengajarkan ke siapa saja.

j. Bagi Qirâ’ati siswa diharuskan membaca dengan cepat agar tidak

salah dalam membaca panjang dan pendeknya, guru harus

memperhatikan kecepatan siswa dalam membaca al-Qur’an. Contoh

nashara metode Iqra’ boleh membaca dengan na (berhenti), sha

(berhenti) ra (berhenti), sedangkan metode Qirâ’ati tidak boleh harus

dibaca dengan cepat, tepat nashara dan siswa harus mau mengulang-

ulang. Dengan menerapkan strategi mengajar khusus. Sebagaimana

dalam bab 3 baca “ pelan asal banar” Bagi Iqra’ cukup dengan

menyimak siswa dalam membaca yang benar, guru tidak perlu

memperhatikan kecepatan siswa dalam membaca.

k. Klasikal individu. Qirâ’ati guru menyimak bacaan siswa dan

meluangkan sebagian waktunya untuk menjelaskan materi pokok

Page 81: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

67

pelajarannya, sedangkan bagi Iqra’ guru cukup menyimak bacaan

siswa saja tidak harus meluangkan sebagian waktunya untuk

menjelaskan materi pokok pelajarannya.

l. Dalam metode pengajaran Qirâ’ati sejak awal belajar, siswa

ditekankan untuk membaca dengan tepat dan cepat. Contoh lamhatin

bagi Iqra’ boleh lam..(berhenti) hatin, sedangkan tidak boleh bagi

Qirâ’ati harus memantulkan, ditekan, cepat dan tepat lamhatin.

Sedangkan metode Iqra’, siswa tidak ditekankan untuk membaca

dengan tepat dan cepat.

m. Tidak semua orang mengetahui metode Qirâ’ati, karena metode ini

sangat mengedepankan prinsip atau mengutamakan kualitas bukan

kuantitas. Jadi hanya orang-orang yang mau mengikuti peraturan tata

tertib dari KH. Dachlan Salim Zarkasyi saja.

3. Perbedaan metode Qirâ’ati dan metode Iqra’ dilihat dari segi hasil yang

harus dicapainya, sebagai berikut:

a. Dengan menggunakan metode Qirâ’ati siswa mampu membaca al-

Qur’an dengan fasih, sedangkan sebaliknya dengan menggunakan

metode Iqra’, siswa tidak mampu membaca al-Qur’an dengan fasih.

b. Menggunakan metode Qirâ’ati siswa cepat mengenal huruf, baris dan

tanda dalam al-Qur’an, sedangkan menggunakan metode Iqra’, siswa

dapat membaca huruf berharakat akan tetapi siswa tidak mengenal

nama huruf.

Page 82: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

68

c. Menggunakan metode Qirâ’ati siswa bisa membaca al-Qur’an secara

tajwid. Karena setiap jilid ada pokok materi tajwid meski tanpa istilah

tajwid, sedangkan menggunakan metode Iqra’ tidak semua siswa

mengerti tajwid karena terpisah di materi atau buku ngaji.

d. Menggunakan metode Qirâ’ati, siswa dapat membaca sesuai dengan

makhrajnya dan sifat-sifat hurufnya. Karena dari awal mengaji siswa

dituntut membaca sesuai dengan makhrajnya. Sedangkan dengan

menggunakan metode Iqra’, siswa hanya mampu membaca saja tanpa

memperhatikan makhraj dan sifat-sifat hurufnya. Karena dari awal

tidak dituntut untuk membaca dengan makhrajnya yang penting bisa

membaca dulu.

e. Menggunakan metode Qirâ’ati, siswa mengerti dan paham huruf-huruf

fawatihus-suwar (pembuka ayat), sedangkan dengan menggunakan

metode Iqra’, siswa tidak secara langsung mengerti huruf-huruf

fawatihus-suwar. Karena tidak kenal nama huruf قسع مح , dibaca hama,

‘asaqa.

f. Menggunakan metode Qirâ’ati, siswa dapat menghentikan bacaan

(waqaf) secara baik dan benar, karena guru sudah berijazah harus

selalu memberi contoh satu nafas. Sedangkan menggunakan metode

Iqra’ siswa tidak dapat menghentikan bacaan secara baik dan benar,

karena siapa saja bisa ngajar dan tidak ada penekanan satu nafas dalam

satu ayat.

Page 83: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, Haji Abdul Malik, Abdul Karim. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1983, 1984, 1988.

Ali, Ahmad Nawawi. Pedoman Membaca Al-Qur’an (ilmu tajwid), Jakarta:

Mutiara Jakarta, 1983. Ali, Ahmad Nawawi. Pedoman Membaca Al-Qur’an (ilmu tajwid), Jakarta:

Mutiara Jakarta, 1983. Ali Sunhaji, Salah Satu Penataran Depot Iqra’ Lembaga Da’wah Al Qolam,

Wawancara Pribadi, Jakarta, 14 Mei 2010 Abdussalam. Koordinator Pentashih Cabang JABODETABEKA, Wawancara

Pribadi, Jakarta, 15 Desember 2009.

Abdurohim, Acep Lim. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap, Bandung: Dipenogoro, 2004.

Buchori, Didin Saefuddin. Pedoman Memahami Kandungan Al-Qur’an. Bogor:

Granada Sarana Pustaka, 2005. Denffer, Ahmad Von. Ilmu Al-Qur’an, Pengenalan Dasar. Jakarta: Cv Rajawali,

1988 Dachlan, Abu Bakar. Pak Dachlan Pembaharu Dan Bapak TK Al-Qur’an,

Semarang: Yayasan Pendidikan Al-Qur’an Raudhatul Mujawwidin. Dachlan, Bunyamin. Memahami Qirâ’ati, Semarang: Yayasan Pendidikan Al-

Qur’an Raudhatul Mujawwidin.

Dt Tombak Alam, Sei h. Metode Membaca dan Menulis Al-Qur’an 5 Kali Pandai, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992.

---------------------, -----. Metode Menerjemahkan Al-Qur’anul Hakim 100 Kali Pandai, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1983

Gholib, Ahmad. Study Islam Pengantar, Memahami Agama, Al-Hadis dan

Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Faza Media 2005. Al Hafidz, Ahsin w. Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, Jakarta: Bumi

Aksara, 1994.

71

Page 84: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

72

BA, Hadis. Cara Termudah Belajar Membaca Al-Qur’an Dilengkapi Dengan Tajwid, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993.

Humam, As’ad Kata Pengantar Buku Iqra’, Cara Cepat Membaca Al-Qur’an,

Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus Amm, 2000

Harun, Salman. Belajar Bahasa Arab Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1993.

Imam Murjito, Imam. Pedoman Metode Praktis Pengajaran Ilmu Baca Al-Qur’an Qirâ’ati, Cabang Kota Semarang: Koordinator Pendidikan Al-Qur’an

Metode Iqra’, Pedoman Pengelolaan, Pembinaan Dan Pengembangan TKA-TPA Indonesia, Yogyakarta: Team Tadarus Amm, 1992.

Maman, Pengurus Metode Iqra’ Yayasan Mabdail Falakh, Wawancara Pribadi, Jakarta, 10 Januari 2010.

Nasuhi, Hamid. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah; Skripsi, Tesis dan Disertasi.

Jakarta: CeQDA Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.

An-Nawawiy, Imam. Menjaga Kemulian Al-Qur’an, Adab dan Tata Caranya.

Bandung: Al-Bayan, 1996. Qardhawi, Yusuf. Berinteraksi Dengan Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani Press,

1999. Al-Qarni, A’idh Bin Abdullah. 391 Hadits Pilihan: Mendasari Kehidupan Sehari-

Hari. Jakarta: Darul Haq, 2007. R.I, Departemen Agama. Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: proyek pengadaan

kitab suci al-Qur’an, 1984-1985. Riyadh, Sa’d. Agar Anak Mencintai dan Hafal Al-Qur’an. Bandung: Irsyad Baitus

Salam, 2007. Ash-Shidieqi, Muhammad Hasbi, Teungku. Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur

Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000 Shihab, Muhammad Quraish. Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati, 2002. --------, ------------------------. Wawasan Al-Qur’an:Tafsir Maudhu’i Atas

Berbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan, 1996.

Page 85: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

73

Shihab, Umar. Kontekstualitas Al-Qur’an: Kajian Tematik Atas Ayat-Ayat Hukum Dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Penamadani, 2005.

Slameto. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara, 1998.

As-Shalih, Subhi. Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1985.

Zen, H.A.Muhaimin. Tata Cara Problematika Menghafal Al-Qur’an dan

petunjuk-petunjuknya. Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1985.

.

Page 86: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

Di bawah ini contoh bagannya sebagai berikut:

No Sifat buku Iqra’ Qirâ’ati Dampak penerapannya

1. Membaca langsung

(tanpa di eja)

(ya)

(ya)

Memudahkan siswa untuk

menghafal.

2. Di perkenalkan nama-

nama huruf hijaiyah.

−−

(tidak)

(ya)

Bagi Iqra’ cukup dengan

membaca langsung tanpa harus

memperkenalkan huruf-huruf

hijaiyah. Bagi Qirâ’ati harus di

perkenalkan, agar siswa

mengetahui huruf-huruf al-

muqaththa’ah.

3. CBSA

(cara belajar siswa

aktif)

(ya)

(ya)

Siswa lebih aktif, siswa mampu

membaca sendiri. Guru hanya

menerangkan pokok pelajarannya

saja.

4. private √

(ya)

(ya)

Siswa lebih mengetahui

bagaimana mengucapkan huruf-

huruf sesuai dengan makhrajnya.

5. Asistensi √

(ya)

−−

(tidak)

Bagi Iqra’ jika terpaksa

kekurangan tenaga guru, maka

bisa memilih siswa-siswa yang

tingkat jilidnya lebih tinggi. Bagi

Qirâ’ati, siapa saja boleh

mengajar dengan syarat mau di uji.

Page 87: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

6. Modul √

(ya)

(ya)

Siswa yang tidak lancar lulusnya

akan lama.

7. Praktis √

(ya)

(ya)

Siswa lebih mudah dalam

mempelajarinya.

8. Diperkenalkan istilah-

istilah tajwidnya.

−−

(tidak)

(ya)

Bagi Iqra’ lansung diajarkan

pengucapannya, teori ilmu tajwid

diajarkan setelah siswa mampu

membaca. Sedangkan bagi

Qirâ’ati, sejak awal siswa dituntut

membaca dengan lancar secara

mudah dan praktis bacaan

bertajwid secara baik dan benar.

9. variatif √

(ya)

(ya)

Siswa lebih termotivasi dalam

berlomba dalam mencapai warna-

warna jilid berikutnya.

10. Sistematis √

(ya)

(ya)

Dengan susunan yang lengkap dan

sempurna, siswa lebih mudah

dalam membaca.

11. Flexibel √

(ya)

(ya)

Mudah dipelajari oleh siapa saja

dari usia kanak-kanak, sampai

dengan orang dewasa dan lanjut

usia.

12. Klasikal baca simak √

(ya)

(ya)

Siswa lebih menyimak bacaan

orang lain. Sehingga tidak

mengalami kesalahan membaca.

Page 88: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

13. Klasikal baca simak √

(ya)

(ya)

Siswa mampu membaca dengan

fasih sesuai dengan kaidah ilmu

tajwidnya.

14. Komunikatif √

(ya)

−−

(tidak)

Bagi Iqra’ ungkapan kata rambu-

rambu petunjuk yang akrab

membuat pembaca mudah

dipahami. Bagi Qirâ’ati, tidak

perlu adanya ungkapan kata

rambu-rambu petunjuk, karena

guru hanya membimbing saja.

15. Tiwasgas

(teliti, waspada, tegas)

−−

(tidak)

(ya)

Bagi Iqra’ kurangnya ketelitian

dan kewaspadaan bagi guru karena

tidak mempunyai prinsip.

Sedangkan bagi Qirâ’ati, guru

diharuskan mempunyai prinsip

yang teliti, waspada, dan tegas.

16. Menjaga kesucian dan

kemurnian al-qur’an

dari segi bacaannya

yang sesuai dengan

kaidah-kaidah tajwid.

(ya)

(ya)

Siswa mampu membaca dengan

tartil sesuai dengan kaidah ilmu

tajwid

17. Menyiapkan anak

didiknya agar menjadi

generasi yang Qur’ani.

(ya)

(ya)

Terciptanya generasi yang gemar

membaca dan menjadikan al-

Qur’an sebagai sumber hukum.

18. Mampu menulis arab √ √ Siswa mampu menulis arab

Page 89: METODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF · PDF fileMETODE MEMBACA AL-QUR’AN (STUDI KOMPARATIF METODE . QIRÂ’ATÎ . DENGAN METODE . IQRA’) Skripsi . Diajukan Untuk Memenuhi

19. Anak dapat membaca

ayat-ayat pilihan.

(ya)

(ya)

Siswa mampu membaca ayat-ayat

pilihan

20. Mampu menghafal

surat-surat pendek

(ya)

(ya)

Siswa lebih rajin dalam menghafal

surat-surat pendek.

21. Mampu melakukan

shalat dengan baik dan

terbiasa hidup dalam

suasana yang Islami.

(ya)

(ya)

Terciptanya anak yang taat

beribadah dan membiasakan diri

dalam nuansa yang Islami.

22. Adanya bacaan yang

gharib dan musykilat

−−

(tidak)

(ya)

Bagi Iqra’ bacaan gharib dan

musykilat diajarkan setelah siswa

mampu membaca al-Qur’an,

sedangkan Qirâ’ati, siswa harus

membedakan dan berhati-hati

dalam membaca al-Qur’an.