metode material requirement planning di pt. pg...
TRANSCRIPT
1
ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU GULA DENGAN
METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING DI PT. PG CANDI BARU
Rocky Nanang Saputro
Jaka Purnama
Program Studi Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
ABSTRAK
PT. PG Candi Baru adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri yang
memproduksi gula pasir dengan bahan baku utamanya adalah tebu. Perusahaan ini
menghasilkan gula SHS I (Superior Hooft Suiker) atau (Gula Kristal Putih I) dengan
kapasitas giling mencapai 2.600 TCD. Dari 4.000 ha luas area lahan tebu di sidoarjo sekitar
2.000 ha hasil petaninya digilingkan di PT. PG Candi Baru. Bahan baku seringkali terlambat
datang saat proses produksi berjalan dikarenakan tidak adanya perencanaan bahan baku di
pabrik ini, agar proses produksi di pabrik mampu mencapai target maka diperlukan
perencanaan dan pengendalian bahan baku yang tepat. Dari permasalahan yang telah disebut
maka dapat dikatakan PT. PG Candi Baru perlu menganalisis perencanaan dan pengendalian
bahan baku produksi. Metode Material Requirement Planning (MRP) setelah mendapat
hasil perhitungan maka dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan dalam
mendatangkan dan memesan bahan baku sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan yang
tersedia. Sehingga proses produksi bisa berjalan dengan baik dan lancar. Setelah dilakukan
penerapan metode MRP hasil produksi gula meningkat menjadi 290304 kwintal dan
perusahaan dapat melakukan pemesanan bahan baku tebu sebanyak 6 kali , kapur sebanyak
6 kali, fosfat sebanyak 6 kali, belerang sebanyak 5 kali dan flokulan sekali pemesanan.
Sehingga tidak terjadi keterlambatan datangnya bahan baku selama 6 periode kedepan.
Kata kunci : Bahan baku, Material Requirement Planning, Persediaan
2
ABSTRACT
PT. PG Candi Baru is a company engaged in the field of industry producing sugar
with its main raw material is sugar cane. The company produces sugar SHS I (Superior
Hooft Suiker) or (White Crystal Sugar I) with a milling capacity of 2,600 TCD. From 4,000
ha of area of sugar cane area in sidoarjo about 2,000 ha of the crops are milled in PT. PG
Candi Baru. Raw materials often come late when the production process runs due to the
absence of raw material planning in this factory, so that the production process at the factory
is able to reach the target it is necessary planning and control of appropriate raw materials.
From the problems that have been called it can be said PT. PG Candi Baru needs to analyze
the planning and control of production raw materials. Material Requirement Planning
(MRP) method after obtaining result of calculation hence can be used as consideration of
company in bringing and ordering raw material according to capacity and requirement
available. So that the production process can run well and smoothly. After the application
of MRP method of sugar production increased to 290304 quintals and company can order
sugarcane raw material 6 times, lime 6 times, phosphate 6 times, sulfur 5 times and
flocculant once order. So there is no delay in the arrival of raw materials for the next 6
periods.
Keywords: Raw Material, Material Requirement Planning, Inventory
3
PENDAHULUAN
PT. PG Candi Baru adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri yang
memproduksi gula pasir yang beralamat di Jalan Raya Candi No.10, Sidoarjo. Pabrik ini
berdiri pada tahun 1932 dan sampai sekarang masih berproduksi ditengah banyaknya pabrik
gula di Indonesia yang sudah ditutup. Perusahaan ini adalah anak perusahaan dari PT
Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), di pabrik ini menghasilkan gula SHS I (Superior
Hooft Suiker) atau (Gula Kristal Putih I) dengan kapasitas giling mencapai 2.600 TCD. Dari
4.000 ha luas area lahan tebu di sidoarjo sekitar 2.000 ha hasil petaninya digilingkan di PT.
PG Candi Baru.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri PT. PG Candi Baru harus
mampu merencanakan pembelian dan stok bahan baku untuk produksi agar tidak terjadi
masalah ketika proses produksi berlangsung seperti kekurangan bahan baku ketika waktu
produksi atau adanya bahan baku yang belum datang ke pabrik dikarenakan tidak adanya
perencanaan sebelumnya. Sehingga hal itu akan menyebabkan jalannya produksi berhenti
yang akan berdampak pada output produksi, permasalahan semacam ini akan mempengaruhi
target produksi secara keseluruhan sehingga akibatnya perusahaan akan mengalami
kerugian. PT. PG Candi Baru bahan baku tebu seringkali mengalami keterlambatan
datangnya bahan baku saat proses produksi berjalan. Dikarenakan tidak terjadwalnya
pemesanan perusahaan hanya menunggu pengiriman bahan baku dari para petani tebu.
Dalam pengamatan awal di PT. PG Candi Baru terdapat permasalahan di bagian
bahan baku produksi. Keterlambatan datangnya bahan baku produksi sering terjadi di
perusahaan ini dikarenakan tidak adanya perencanaan dan pengendalian bahan baku
produksi di perusahaan ini. Selama ini PT. PG Candi Baru selalumengandalkan pengiriman
dari para petani, hal ini berdampak pada hasil produksi yang kurang maksimal yang
berakibat kerugian bagi PT. PG Candi Baru.
Dari pengamatan awal di PT. PG Candi Baru dapat disimpulkan bahwa perencanaan
dan pengendalian bahan baku masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari sering
terjadinya keterlambatan datangnya bahan baku sehingga produksi tidak maksimal. Dari
permasalahan yang telah disebut diatas maka dapat dikatakan PT. PG Candi Baru perlu
menganalisis perencanaan dan pengendalian bahan baku produksi dengan metode Material
4
Requirement Planning (MRP) dimana metode ini adalah salah satu metode yang dapat
menjawab permasalahan diatas.
Tabel 1 Data produksi gula PT. PG Candi Baru
Periode Gula Tebu
(Kw)
Kapur
(Kw)
Fosfat
(Kw)
Belerang
(Kw)
Flokulan
(Kw)
1 16110 321263 385.5 1124.4 1445.7 0.803
2 12686 183000 219.6 640.5 823.5 0.458
3 13580 198184 237.8 693.6 891.8 0.495
4 16195 233916 280.7 818.7 1052.6 0.585
5 14094 194622 233.5 681.2 875.8 0.487
6 14895 196962 236.4 689.4 886.3 0.492
7 15079 190922 229.1 668.2 859.1 0.477
8 15488 190985 229.2 668.4 859.4 0.477
9 15467 193526 232.2 677.3 870.9 0.484
10 15201 192436 230.9 673.5 866.0 0.481
11 15651 191358 229.6 669.8 861.1 0.478
12 18604 240740 288.9 842.6 1083.3 0.602
13 14740 184302 221.2 645.1 829.4 0.461
14 15380 187817 225.4 657.4 845.2 0.470
15 15284 187403 224.9 655.9 843.3 0.469
16 13618 177699 213.2 621.9 799.6 0.444
17 13954 176347 211.6 617.2 793.6 0.441
18 16934 180770 216.9 632.7 813.5 0.452
Total 272960 3622252 4346.702 12677.88 16300.13 9.05563
Dari tabel data produksi diatas dapat dilihat pada periode ke-1 permintaan produksi
sangat tinggi selanjutnya periode ke-2 permintaan produksi menurun sehingga
dikhawatirkan persediaan digudang akan tidak seimbang sehingga mengganggu proses
produksi, oleh karena itu perusahaan harus melakukan perencanaan persediaan bahan baku.
5
MATERI DAN METODE
Langkah pertama yang dilakukan pada penelitian ini, yaitu melakukan survey
pendahuluan, studi lapangan dan studi pustaka. Kemudian pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara yang dilakukan kepada departemen yang bersangkutan dengan
perencanaan produksi dan inventory bahan baku. Data-data yang didapatkan antara lain
adalah : data produksi tahun lalu, data permintaan produksi untuk tahun depan , data struktur
produk , bill ofmaterial, status persediaan bahan baku , daftar harga pemesanan, pembelian,
dan persiapan bahan baku , data lead time untuk setiap pemesanan bahan baku.
Setelah data yang dibutuhkan didapatkan setelah itu melakukan peramalan dengan
metode Moving Average, Eksponential,Smoothing dan Regresi Linear. Data hasil dari
peramalan selanjutnya dilakukan penentuan kebutuhan bersih dengan metode Lot Sizing.
Dari hasil analisis dan perhitungan yang dilakukan akan didapatkan jadwal
pemesanan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan produksi sehingga tidak terjadi
penumpukan bahan baku ataupun kekurangan bahan baku.
6
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data permintaan produksi
Berikut adalah data permintaan produksi gula PT. PG Candi Baru.
Tabel 2 Data permintaan produksi
Periode Permintaan
(Kwintal)
1 16110
2 12686
3 13580
4 16195
5 14094
6 14895
7 15079
8 15488
9 15467
10 15201
11 15651
12 18604
13 14740
14 15380
15 15284
16 13618
17 13954
18 16934
Total 272960
Berdasarkan permintaan gula dibuatlah pola data berupa grafik menggunakan bantuan
software Microsoft Excel. Gambar dibawah ini sebagai grafik permintaan gula pada PT. PG
Candi Baru.
7
Gambar 1 Grafik permintaan gula
Grafik pada gambar diatas menunjukkan bahwa permintaan produksi gula terjadi secara
acak. Metode peramalan yang dapat digunakan pada permintaan yang terjadi secara acak
adalah Moving Averages, Single Exponential Smoothing dan Regresi Linear.
2. Data biaya pemesanan
Rincian biaya tiap kali pemesanan untuk semua jenis bahan baku adalah sebagai berikut
Tabel 3 Data biaya pemesanan
Jenis bahan baku Biaya Pemesanan
Tebu 150.000
Kapur 200.000
Fosfat 200.000
Belerang 550.000
Flokulan 350.000
Total Biaya pemesanan 1.450.000
0
5000
10000
15000
20000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Gu
la (
Kw
inta
l)
Periode
Data Permintaan Gula
8
3. Data biaya pembelian
Rincian biaya tiap kali pembelian untuk semua jenis bahan baku adalah sebagai berikut
Tabel 4 Data biaya pembelian
Jenis bahan baku Ukuran Ukuran per-kwintal Biaya pembelian
Tebu 1 Ton 10 65.000
Kapur 1 Ton 10 950.000
Fosfat 1 Ton 10 10.530.000
Belerang 1 Ton 10 13.500.000
Flokulan 1 Ton 10 20.250.000
Total Biaya pemesanan 45.685.000
4. Data biaya penyimpanan
Rincian biaya tiap kali penyimpanan untuk semua jenis bahan baku adalah sebagai
berikut :
Tabel 5 Data biaya penyimpanan
Jenis bahan baku Ukuran Ukuran per-kwintal Biaya penyimpanan
Tebu 1 Ton 10 250.000
Kapur 1 Ton 10 150.000
Fosfat 1 Ton 10 100.000
Belerang 1 Ton 10 150.000
Flokulan 1 Ton 10 150.000
Total Biaya penyimpanan 800.000
9
5. Data struktur produk
Gambar 2 Struktur produk
Keterangan :
A : Gula, B : Tebu, C : Kapur, D : Fosfat, E : Belerang, F : Flokulan
6. Data bill of material
Daftar kebutuhan bahan dibuat berdasarkan struktur produk. Adapun daftar kebutuhan
bahan (Bill of Material) untuk satu kapasitas mesin dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6 Data bill of material
Kode Komponen Kode Level Deskripsi Komponen yang dibutuhkan
A 0 Gula 75 Kwintal
B 1 Tebu 1000 Kwintal
C 1 Kapur 1.2 Kwintal
D 1 Fosfat 3.5 Kwintal
E 1 Belerang 4.5 Kwintal
F 1 Flokulan 0.0025 Kwintal
7. Data persediaan dan lead time
Data status persediaan bahan baku dan lead time merupakan selisih atau
perbedaan waktu saat pemesanan sampai barang diterima adalah 1 periode. Berikut
data persediaan bahan baku dari perusahaan.
10
Tabel 7 Data persediaan dan lead time
No Item On Hand Lead Time
(2 minggu)
1 Gula (Kw) 0 1
2 Tebu (Kw) 0 1
3 Kapur (Kw) 205 1
4 Fosfat (Kw) 630 1
5 Belerang(Kw) 1000 1
6 Flokulan (kg) 300 1
8. Metode peramalan
Hasil peramlan permintaan dengan POMQM menunjukkan perbandingan hasil
peramalan permintaan untuk 18 periode kedepan menggunakan metode Moving Averages,
Single Exponential Smoothing dan Regresi Linear. Hasil peramalan permintaan bahan baku
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 8 Hasil peramalan
Metode Peramalan Peramalan Produksi Gula
MAD MAPE MSE
Moving Averages 1394.12 0.09 3572367
Single Exponential Smoothing 1226.27 0.08 2676460
Regresi Linear 963.28 0.06 1740487
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa metode peramalan yang terpilih untuk permintaan
produksi gula satu tahun kedepan menggunakan metode peramalan Regresi linear, karena
memberikan nilai yang lebih kecil dibandingkan Moving Averages dan Single Exponential
Smoothing dengan nilai MAD, MAPE dan MSE yang paling kecil (nilai yang mendekati
nol).
9. Tracking signal
Tracking Signal adalah suatu ukuran bagaimana baiknya suatu peramalan
memperkirakan nilai-nilai aktual. Berikut ini adalah tracking signal dari 3 metode peramalan
yang digunakan Moving Averages, Single Exponential Smoothing dan Regresi Linear.
11
Hasil tracking signal dari peramalan metode Moving Average disajikan dalam diagram
berikut ini :
Gambar 3 Grafik Tracking signal Moving Average
Hasil tracking signal dari peramalan metode Eksponential Smoothing disajikan dalam
diagram berikut ini :
Gambar 4 Grafik Tracking signal Eksponential Smoothing
0
-1 -1.17
0.04
-0.89-0.62-0.62-0.42-0.49
-0.76-0.41
1.94
-0.91-0.51-0.62
-1.83-1.66
0.59
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Tracking Signal MA
Track Signal LCL CL UCL
0
-1
-2
-0.95
-1.63-1.76-1.78-1.47-1.39
-1.67-1.38
1.61
-0.36-0.81
-1.16
-2.68-3.28
-0.85
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Tracking Signal ES
Track Signal LCL CL UCL
12
Hasil tracking signal dari peramalan metode Regresi linear disajikan dalam diagram
berikut ini :
Gambar 5 Grafik Tracking signal Regresi Linear
10. Perhitungan metode Lot For Lot
Tabel 9 Lot sizing Gula
On hand = 0 Periode
Lead Time = 1 18 19 20 21 22 23 24
Jadwal penerimaan - 15675 15750 15825 15834 15900 15900
On hand - 2 25 70 61 74 33
Kebutuhan bersih - 15673 15727 15780 15834 15887 15941
Ukuran L-4-L - 15673 15727 15780 15834 15887 15941
Rencana pesan 15675 15750 15825 15825 15900 15900 -
1
-0.39
-1.22
-0.39
-1.03-1.3 -1.45
-1.13-0.84-0.92
-0.41
3.152.58 2.74 2.68
0.34
-1.42
0
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
Tracking Signal RL
Track Signal LCL CL UCL
13
Tabel 10 Lot sizing Tebu
On hand = 0 Periode
Lead Time =
1 18 19 20 21 22 23 24
Jadwal
penerimaan - 208970 209690 210400 211110 211830 212540
On hand - 1 8 12 13 21 25
Kebutuhan
bersih - 208969 209683 210396 211109 211822 212536
Ukuran L-4-
L - 208969 209683 210396 211109 211822 212536
Rencana
pesan 208970 209690 210400 211110 211830 212540 -
Tabel 11 Lot sizing Kapur
On hand = 205 Periode
Lead Time = 1 18 19 20 21 22 23 24
Jadwal penerimaan - 50 250 260 250 250 260
On hand 205 4 2 9 5 - 4
Kebutuhan bersih - 251 252 253 254 255 256
Ukuran L-4-L - 251 252 253 254 255 256
Rencana pesan 50 250 260 250 250 260 -
Tabel 12 Lot sizing Fosfat
On hand = 630 Periode
Lead Time = 1 18 19 20 21 22 23 24
Jadwal penerimaan - 110 730 740 740 740 750
On hand 630 8 4 3 4 2 8
Kebutuhan bersih - 732 734 737 739 742 744
Ukuran L-4-L - 723 734 737 739 742 744
Rencana pesan 110 730 740 740 740 750 -
Tabel 13 Lot sizing Belerang
On hand = 1000 Periode
Lead Time = 1 18 19 20 21 22 23 24
Jadwal penerimaan - - 890 950 950 950 960
On hand 1000 59 5 8 8 4 7
Kebutuhan bersih - 941 944 947 950 954 957
Ukuran L-4-L - 941 944 947 950 954 957
Rencana pesan - 890 950 950 950 960 -
14
Tabel 14 Lot sizing Flokulan
On hand = 300 Periode
Lead Time = 1 18 19 20 21 22 23 24
Jadwal penerimaan - - - - - - 1000
On hand 300 247 194 141 88 35 981
Kebutuhan bersih - 53 53 53 53 53 54
Ukuran L-4-L - 53 53 53 53 53 54
Rencana pesan 0 0 0 0 0 1000 -
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :
1. Perencanaan persediaan bahan baku di PT. PG CANDI BARU berjalan kurang baik,
sehingga dilakukan analisa persediaan dengan metode Material Requirement Planning.
Hasil setelah penerapan metode Material Requirement Planning adalah dengan
meningkatnya jumlah produksi gula dari 272960 kwintal naik menjadi 290304 kwintal.
2. Penerapan perencanaan dan pengendalian bahan baku dapat melakukan pemesanan
bahan baku tebu sebanyak 6 kali , kapur sebanyak 6 kali, fosfat sebanyak 6 kali, belerang
sebanyak 5 kali dan flokulan sekali pemesanan. Sehingga tidak terjadi keterlambatan
datangnya bahan baku selama 6 periode kedepan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Abrianto, Darmawan dan Riandadari, Dyah, 2017. Perencanaan Persediaan Bahan Baku
Produksi Dengan Metode Material Requirement Planning (MRP) Pada PT. SEJATI
JAYA. JPTM. Volume 06 nomor 01 Tahun 2017, 77-83.
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. CP-FEUI: Jakarta.
Assauri, Sofyan.1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Salemba Empat : Jakarta
Asvin Wahyuni, Achmad Syaichu, 2015, Perencanaan Persediaan Bahan Baku Dengan
Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) Produk Kacang
Shanghai Pada Perusahaan Gangsar Ngunut-Tulungagung. Spektrum Industri, 2015,
Vol. 13, No. 2, 115 – 228
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Freddy Rangkuti. 2005. Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. P.T. Gramedia :
Jakarta
Gaspersz,Vincent,(1998) Statistical Proses Control Penerapan Teknik-Teknik Statistik
dalam Manajemen Bisnis Total, Diterbitkan atas Kejasama Yayasan Indonesia Emas,
Insitut Vincent, P.T. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Ginting, Rosnani. 2007. Sistem Produksi. Graha Ilmu : Yogyakarta
Handoko, T. Hani. 1999. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 7. BPFE:
Yogyakarta.
Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama: Surakarta.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2011. Operations Management, Buku 1 edisi ke 9. Salemba
empat : Jakarta.
Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi, Edisi Ketiga. Grasindo : Jakarta
Murahartawaty. 2009. Peramalan. Sekolah Tinggi Teknologi Telkom : Jakarta
Muslich. 2009. Metode Pengambilan Keputusan Kuantitatif. Bumi Aksara: Jakarta.
Rangkuti, F. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Penerbit Erlangga:
Jakarta.
Rangkuti, Freddy (2002). Measuring Customer Satisfaction Teknik Mengukur dan Strategi
Meningatkan Kepuasan Pelangan dan Analisis Kasus PLN-JP. P.T. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta
16
Roger, Schroeder. 2000. Pengembilan Keputusan Dalam Suatu Fungsi Operasi, Edisi
Ketiga. Erlangga: Jakarta.
Saputro, Gunawan Adi dan Asri, Marwan. 2000. Anggaran Perusahaan, Edisi 3. BPFE :
Yogyakarta.
Sumayang, Lalu. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Salemba Empat :
Jakarta.
Tampubolon, 2004. Manajemen Operasional. Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta.
Wibisono Gunawan, Sri Rahayuningsih, Heribertus Budi Santoso, 2017. Analisis Penerapan
MRP Terhadap Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT.
Latif di Kediri. JATI UNIK, 2017, Vol.1, No. 1, Hal. 40-46.
Wysocky, Robert K. 2001. Effective Project Management. Wiley Publishing Inc: New York.