metode karyawisata
TRANSCRIPT
METODE KARYAWISATA
1. Pendekatan Dalam Pembelajaran Di Sekolah
Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran, namun
penguasaan pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai mutlak diperlukan.
Untuk itu perlu kiranya para guru mampu menggunakan pendekatan dan metode yang tepat agar
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
Pendekatan
1). Pendekatan Konsep
Pada pendekatan model ini siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami
konsep-konsep yang terkandung didalamnya.
2). Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses
belajar mengajar.
3). Pendekatan Inkuiri
Pendekatan Inkuiri melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri
berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan
dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian.
Dalam pendekatan inkuiri berarti guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga
siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk
mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian,
memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang
pengalaman.
4). Pendekatan Proses.
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan
pengamatan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.
5). Pendekatan Interaktif
Pendekatan Interaktif dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi
kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan
yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.
6). Pendekatan Pemecahan.
Masalah Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua versi.
Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara
mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke
pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang
merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan
membantu memberi pentunjuk.
7). Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat.
(STM) Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah
dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat
(S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science, Technlogy and
Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga
diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat
(Depdikbud, 1992).
8). Pendekatan Terpadu (Integrated Approach).
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsure atau lebih
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsure pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep
dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat
juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.
2. Metode Pembelajaran
a.Pengertian Metode
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode juga dapat diartikan sebagai satu cara yang sistematis yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Dalam pembelajaran metode merupakan alat yang harus berorientasi pada
tujuan yang akan dicapai.
Cara atau metode mengajar sebagai alat pencapaian tujuan, memerlukan pengetahuan
tentang tujuan itu sendiri, karena itu perumusan tujuan dengan sejelas-jelasnya merupakan
persyaratan penting sebelum seorang guru menentukan dalam memilih metode mengajar
yang tepat. Pemilihan metode mengajar yang tepat akan menumbuhkan minat siswa, semakin
banyak variasi metode mengajar yang diberikan kepada siswa akan menumbuhkan minat dan
motivasi siswa untuk mau belajar, seperti yang diungkapkan oleh Alipadie (1984:72):
“Cara mengajar yang menggunakan teknik berbagai jenis dan dilakukan secara tepat dan
penuh perhatian oleh guru, akan memperoleh minat belajar para siswa dan karena itu pula
akan mempertinggi hasil belajar pada siswa”.
Menurut Surachman dalam suryosubroto (1997:148), menyatakan bahwa: “metode
pengajaran, adalah cara pelaksanaan proses pengajaran atau saat bagaimana atau teknisnya
sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada siswa atau murid-murid di sekolah”.
Berdasarkan pendapat tersebut kemampuan mengajar dengan menggunakan metode yang
tepat merupakan tuntunan yang harus dipenuhi guru.
Menurut Zuhairini (2001), dalam memilih metode mengajar seorang guru harus
memperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan kemampuan pelajar.
2. Kemampuan pengajar dalam menggunakan metode tersebut.
3. Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan fasilitas yang tersedia.
4. Kesesuaian metode mengajar yang digunakan dengan lingkungan pendidikan.
Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode mengajar tidaklah sama untuk
setiap mata diklat, metode mengajar harus sesuai dengan kondisi yang ada. Penggunaan
metode yang tidak tepat dalam proses belajar mengajar akan menyebabkan siswa tidak
termotivasi untuk belajar atau dapat menyebabkan siswa menjadi pelajar yang pasif, sehingga
hasil belajar rendah.
b. Kedudukan metode dalam belajar mengajar
1. Metode sebagai alat motivasi eksrinsik, tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang
tidak menggunakan metode
2. Metode sebagai strategi pengajaran.
3. Metode sebagai alat sebagai mencapai tujuan. Tujuan belajar mengajar tidak akan pernah
tercapai selama komponen lainnya tidak diperlukan, salah satunya adalah komponen
metode
metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, diantaranya:
1) ceramah.
2) Demonstrasi.
3) Diskusi.
4) Simulasi.
5) Laboratorium.
6) pengalaman lapangan.
7) Brainstorming.
8) Debat.
9) simposium, dan sebagainya.
3. Pengertian karyawisata
Karyawisata dapat dibilang sebagai kegiatan perjalanan atau kunjungan lapangan adalah
suatu perjalanan oleh sekelompok orang ke tempat yang jauh dari lingkungan normal.
Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk pendidikan, non-eksperimental penelitian atau
untuk memberikan pengalaman siswa di luar kegiatan sehari-hari mereka. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengamati subjek dalam keadaan alami dan mungkin mengumpulkan sampel.
Dalam budaya Barat orang pertama menemukan metode ini selama bertahun-tahun sekolah
ketika kelas sekolah diambil pada perjalanan untuk mengunjungi geologis atau geografis fitur
lanskap, misalnya. Sebagian besar penelitian awal ke dalam ilmu-ilmu alam adalah formulir ini.
Charles Darwin merupakan contoh penting dari seseorang yang telah berkontribusi untuk ilmu
pengetahuan melalui penggunaan field trip.
Untuk mengurangi resiko dan pengeluaran tersebut, sebagian besar sistem sekolah
sekararng memiliki prosedur kunjungan resmi yang menganggap seluruh perjalanan dari
estimasi, persetujuan dan penjadwalan melalui perencanaan perjalanan yang sebenarnya dan
pasca-kegiatan perjalanan.
4. Metode Karyawisata menurut beberapa ahli
1) Menurut Roestiyah (2001)
karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya
dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara mengajar
yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar
sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, suatu
bengkel mobil, toko serba ada, dan sebagainya.
2) Menurut checep (2008)
Metode karyawisata atau widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa
mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan
sebagai sumber belajar, dapat merangsang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas
dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi karyawisata
memerlukan waktu yang panjang dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan
yang tidak sebentar.
3) menurut Mulyasa (2005)
Metode field trip atau karya wisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang
dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama
pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun
karya wisata memiliki banyak hal yang bersifat non akademis, tujuan umum pendidikan
dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman
tentang dunia luar.
4) Menurut Djamarah (2002).
teknik karya wisata, yang merupakan cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak
siswa ke suatu tempat atau obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau
menyelidiki sesuatu seperti meninjau pegadaian. Banyak istilah yang dipergunakan pada
metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya. Karya wisata
ada yang dalam waktu singkat, dan ada pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu
panjang.
5. Metode Karyawisata.
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu
oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta
didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan. Banyak istilah yang
dipergunakan pada metode karya wisata ini, seperti widya wisata, study tour, dan sebagainya.
Metode karya wisata dalam waktu pelaksanaanya ada yang dalam waktu singkat, dan ada
pula yang dalam waktu beberapa hari atau waktu panjang.
Contohnya seperti karyawisata ke museum terdekat yang ada di kota itu sendiri yang hanya
memerlukan waktu yang singkat. Sedangkan karya wisata yang pelaksanaanya dalam waktu
yang panjang seperti karyawisata keluar provinsi, kabupaten, atau kota lain.
Sebagai manajer kelas, guru dituntut menggunakan berbagai metode dalam menjalankan
pembelajaran. penggunaan ragam metode pembelajaran memungkinkan guru membawa siswa
pada suasana belajar yang sesungguhnya dan tidak hanya membawa siswa ke dalam ''suasana
diajar belaka''.
Karya wisata mengandung muatan belajar-mengajar, tidak sekadar keluar kelas untuk bersenang-
senang.
Bila kita cermati, hampir seluruh sekolah, mulai tingkat dasar sampai pendidikan tinggi,
memasukkan karya wisata sebagai salah satu kegiatan tahunan. Program tahunan itu sangat
disukai siswa dan guru. Sebab, mereka bisa sejenak terbebas dari kegiatan rutin belajar-mengajar
yang kadang membosankan.
Namun, terkadang karya wisata hanya jadi wadah untuk bersenang-senang, belanja, menikmati
hal-hal baru, dan hal-hal lain di luar konteks belajar-mengajar. Berdasar pengamatan penulis
selama menjadi siswa dan guru, karya wisata yang dilaksanakan sekolah belum mencerminkan
penerapan metode pembelajaran karya wisata yang efektif.
Saat pelaksanaan karya wisata, guru maupun siswa hanya berperan sebagai pelaku
perjalanan wisata (turis). Dengan biaya yang biasanya tidak murah, seharusnya guru bisa
memanfaatkan karya wisata sebagai media pembelajaran, berkaitan dengan objek yang
dikunjungi selama karya wisata.
Untuk mengoptimalkan karya wisata, guru seharusnya merancang apa saja yang mesti
dilakukan sebelum, selama, dan setelah karya wisata. Optimalisasi karya wisata tersebut
mungkin terkesan serius dan kaku. Karena itu, guru diharapkan tetap memberi kesempatan
kepada siswa untuk merasakan kegiatan wisata, yaitu bersenang-senang.
6. Tujuan Teknik Karya Wisata.
1. Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman
langsung dari obyek yang dilihatnya.
2. dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanya jawab
mungkin dengan jalan demikian mereka mampu memecahkan persoalan yang
dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum.
3. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya,
agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia
bisa mempelajari beberapa mata pelajaran.
7. Langkah-langkah Dalam Metode Karya Wisata.
Dengan metode karyawisata, guru mengajak siswa ke suatu tempat (objek) tertentu untuk
mempelajari sesuatu dalam rangka suatu pelajaran di sekolah. Berbeda dengan darmawisata, di
sini para siswa sekedar pergi ke suatu tempat untuk rekreasi. Metode karyawisata berguna bagi
siswa untuk membantu mereka memahami kehidupan ril dalam lingkungan beserta segala
masalahnya . Misalnya, siswa diajak ke museum, kantor, percetakan, bank, pengadilan, atau ke
suatu tempat yang mengandung nilai sejarah/kebudayaan tertentu.
Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka pelaksanaannya perlu
memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan
Dalam merencanakan tujuan karyawisata, guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran
dengan jelas, mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang
akan dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang
masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam kelompok,
serta mengirim utusanUntuk menetapkan tujuan ini ditunjuk suatu panitia dibawah
bimbingan guru, untuk mengadakan survei ke obyek yang dituju.
Dalam kunjungan pendahuluan ini sudah harus diperoleh data tentang objek antara lain
tentang lokasi, aspek-aspek yang dipelajari, jalan yang ditempuh, penginapan, makan dan
biaya transportasi, bila objek yang dituju jauh. dimana.
2. Perencanaan
Hasil kunjungan pendahuluan (survei) dibicarakan bersama dalam rangka menyusun
perencanaan yang meliputi: tujuan karyawisata, pembagian objek sesuai dengan tujuan,jenis
objek sesuai dengan tujuan, jenis objek serta jumlah siswa.
a. Dibentuk panitia secara lengkap, termasuk ketua tiap kelompok/seksi.
b. Menentukan metode mengumpulkan data, mungkin berwujud wawancara, pengamatan
langsung, dokumentasi.
c. Penyusunan acara selama karyawisata berlangsung.
Kepada para siswa harus ditanamkan disiplin dalam mentaati jadwal yang telah
direncanakan sehingga pelaksanaan berjalan lancar sesuai dengan rencana.
d. Mengurus perizinan.
e. Menentukan biaya, penginapan, konsumsi serta peralatan yang diperlukan.
3. Pelaksanaan
Siswa melaksanakan tugas sesuai dengan pembagian yang telah ditetapkan dalam rencana
kunjungan, sedangkan guru mengawasi, membimbing, bila perlu menegur sekiranya ada siswa
yang kurang mentaati tata tertib sesuai acara. Pemimpin rombongan mengatur segalanya dibantu
petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama, mengawasi
petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan tanggung
jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.
4. Pembuatan laporan
Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil
karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan yang diperoleh, menindak
lanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik, gambar, model-model, diagram, serta
alat-alat lain dan sebagainya. Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam
bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.
Menurut Mulyasa Sebelum karya wisata digunakan dan dikembangkan sebagai metode
pembelajaran, hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:
a) Menentukan sumber-sumber masyarakat sebagai sumber belajar mengajar.
b) Mengamati kesesuaian sumber belajar dengan tujuan dan program sekolah.
c) Menganalisis sumber belajar berdasarkan nilai-nilai paedagogis.
d) Menghubungkan sumber belajar dengan kurikulum, apakah sumber-sumber belajar dalam
karyawisata menunjang dan sesuai dengan tuntutan kurikulum, jika ya, karya wisata dapat
dilaksanakan.
e) membuat dan mengembangkan program karya wisata secara logis, dan sistematis.
f) Melaksanakan karya wisata sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, dengan
memperhatikan tujuan pembelajaran, materi pelajaran, efek pembelajaran, serta iklim yang
kondusif.
g) Menganalisis apakah tujuan karya wisata telah tercapai atau tidak, apakah terdapat kesulitan-
kesulitan perjalanan atau kunjungan, memberikan surat ucapan terima kasih kepada mereka
yang telah membantu, membuat laporan karyawisata dan catatan untuk bahan karya wisata yang
akan datang.
8. Kelebihan Metode Karyawisata.
metode karyawisata memiliki beberapa kelebihan di dalam pelaksanaanya yaitu seperti:
a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan
nyata dalam pengajaran.
b. Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas
pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan
mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga kesempatan tersebut
dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan mereka.
c. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun secara
kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas
pengalaman mereka.
d. dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang
pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga mungkin mereka
menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan teorinya ke dalam praktek.
e. Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan
dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.
f. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan yang ada di masyarakat.
g. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.
9. Kekurangan metode karyawisata
Walaupun banyak memiliki kelebihan tetapi di dalam metode karyawisata juga memiliki
beberapa kekuranganya seperti:
a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,
sedangkan unsur studinya terabaikan.
d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di
lapangan.
e. Biayanya cukup mahal.
f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan
keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
g. Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan.
h. Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan
dikunjungi
10. Kelebihan dan kekurangan metode karyawisata menurut para ahli.
1) Suhardjono
Suhardjono mengungkapkan bahwa metode karya wisata (field-trip) memiliki
keuntungan:
a) Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung.
b) Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan
atau pelaksanaan yang sebenarnya.
c) Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga
lebih berhasil,
d) membei kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan
kepada perkembangan teknologi mutakhir.
Sedangkan kekurangan metode Field Trip menurut Suhardjono adalah:
a) Memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan.
b) Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang
akan dikunjungi.
c) Biaya transportasi dan akomodasi mahal.
2) Djamarah.
Metode karya wisata mempunyai beberapa kelebihan yaitu:
a) Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam pengajaran.
b) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan di masyarakat.
c) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreativitas siswa.
d) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan aktual.
Kekurangan metode karya wisata adalah:
a) Fasilitas yang diperlukan dan biaya yang diperlukan sulit untuk disediakan oleh
siswa atau sekolah.
b) Sangat memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
c) memerlukan koordinasi dengan guru-guru bidang studi lain agar tidak terjadi
tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.
d) dalam karya wisata sering unsure rekreasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan
utama, sedang unsure studinya menjadi terabaikan.
e) Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan mengarahkan mereka
kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
3) Roestiyah
teknik karya wisata memiliki keunggulan sebagai berikut:
a) Siswa dapat berpartisispasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para
petugas pada obyek karya wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung
apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh disekolah, sehingga
kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau ketrampilan
mereka.
b) Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara individu maupun
secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan
memperluas pengalaman mereka.
c) dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi
yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi, sehingga
mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan
teorinya ke dalam praktek.
d) Dengan obyek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam
pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan
terpadu.
Penggunaan teknik karya wisata ini masih juga ada keterbatasan yang perlu
diperhatikan atau diatasi agar pelaksanaan teknik ini dapat berhasil guna dan berdaya
guna, ialah sebagai berikut:
a) Karya wisata biasanya dilakukan di luar sekolah, sehingga mungkin jarak tempat
itu sangat jauh di luar sekolah, maka perlu mempergunakan transportasi, dan hal
itu pasti memerlukan biaya yang besar. Juga pasti menggunakan waktu yang lebih
panjang daripada jam sekolah, maka jangan sampai mengganggu kelancaran
rencana pelajaran yang lain. Biaya yang tinggi kadang-kadang tidak terjangkau
oleh siswa maka perlu bantuan dari sekolah. Bila tempatnya jauh, maka guru
perlu memikirkan segi keamanan, kemampuan pihak siswa untuk menempuh
jarak tersebut, perlu dijelaskan adanya aturan yang berlaku khusus di proyek
ataupun hal-hal yang berbahaya
DAFTAR PUSTAKA
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html
http://yastaki56.spaces.live.com/blog/cns!669E85C7CBD2F075!946.entry
http://re-searchengines.com/art05-65.html
http://74.125.153.132/search?q=cache:V3tMnLnP8A8J:aneetha_soeka.student.fkip.uns.ac.id/
files/2009/12/metode-metode-
pembelajaran.doc+filetyp:doc+metode+karyawisata&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=opera
http://74.125.153.132/search?q=cache:2sw74XTyJEoJ:reza.student.fkip.uns.ac.id/files/2010/01/
Strategi-belajar-
mengajar.doc+filetype:doc+metode+karya+wisata&cd=5&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=opera
http://martiningsih.blogspot.com/2007/12/macam-macam-metode-pembelajaran.html
http://prayito-matematika.blogspot.com/2008/12/metode-karya-wisata.html
http://ifzanul.blogspot.com/2009/12/macam-macam-metode-pembelajaran.html
http://dada.mobi/cgi-bin/wapit/blogsurf.chm?idblog=&idpost=1207085589&sess