merubah mustahik menjadi muzakki

7
LOMBA MENULIS ARTIKEL “PROGRAM PENGENTASAN  KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DANA ZAK AT”  LEMBAGA AMIL ZAKAT PONOROGO Merubah Mustahik Menjadi Muzakki OLEH : NOVAN AJI IMRON IDENTITAS DIRI NAMA : NOVAN AJI IMRON TEMPAT/ TGL LAHIR : PONOROGO, 19 NOVEMBER 1996 ALAMAT : Ds. WONODADI, Kec. NGRAYUN, PONOROGO ASAL SEKOLAH : SMA NEGERI 2 PONOROGO JUDUL ARTIKEL : MERUBAH MUSTAHIK MENJADI MUZAKKI NO HP : 087758361001

Upload: adi-pratama

Post on 18-Jul-2015

213 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Merubah Mustahik Menjadi Muzakki

5/16/2018 Merubah Mustahik Menjadi Muzakki - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/merubah-mustahik-menjadi-muzakki 1/7

 

LOMBA MENULIS ARTIKEL “PROGRAM PENGENTASAN  

KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DANA ZAK AT”  LEMBAGA AMIL ZAKAT 

PONOROGO

“Merubah Mustahik Menjadi Muzakki ” OLEH : NOVAN AJI IMRON 

 

IDENTITAS DIRI

NAMA : NOVAN AJI IMRON

TEMPAT/ TGL LAHIR : PONOROGO, 19 NOVEMBER 1996

ALAMAT : Ds. WONODADI, Kec. NGRAYUN, PONOROGO

ASAL SEKOLAH : SMA NEGERI 2 PONOROGO

JUDUL ARTIKEL : MERUBAH MUSTAHIK MENJADI MUZAKKI

NO HP : 087758361001

Page 2: Merubah Mustahik Menjadi Muzakki

5/16/2018 Merubah Mustahik Menjadi Muzakki - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/merubah-mustahik-menjadi-muzakki 2/7

 

LOMBA MENULIS ARTIKEL “PROGRAM PENGENTASAN  

KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DANA ZAK AT”  LEMBAGA AMIL ZAKAT 

PONOROGO

“Merubah Mustahik Menjadi Muzakki ” OLEH : NOVAN AJI IMRON 

 Merubah Mustahik Menjadi Muzakki 

Masalah ekonomi adalah problematika mendasar yang saat ini tengah melanda bangsa

Indonesia, banyaknya masalah pengangguran dan masalah kemiskinan yang sedang terjadi

saat ini adalah merupakan contoh yang nyata dari keterpurukan bangsa Indonesia di bidang

ekonomi. Berdasarkan data resmi Biro Pusat Statistika (BPS), angka kemiskinan di negara

kita mencapai 36 juta jiwa, atau sekitar 16,4 persen dari total penduduk indonesia. Sementara

itu angka pengangguran juga sangat tinggi, yaitu sekitar 28 juta jiwa, atau 12,7 persen dari

total penduduk  . Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak sedikit

umat yang jatuh peradabannya hanya karena kefakiran. Karena itu seperti sabda Nabi yang

menyatakan bahwa kefakiran itu mendekati pada kekufuran.1

Saat ini kemiskinan menjamur

bagi bangsa ini, terutama selepas dari krisis ekonomi dan moneter, jika tidak ada penangan

yang serius dari para ekonom baik muslim dan non-muslim ekonomi umat tidak akan dapat

mengalami perubahan yang signifikan.

Dewasa ini umat Islam lebih sering dipandang sebelah mata dalam menghadapi problem

ekonomi karena kemampuannya yang dianggap tidak representatif dalam membangun

kekuatan ekonomi. Padahal umat Islam adalah penduduk mayoritas yang justru bersentuhanlangsung dengan problem ekonomi bangsa. ”Dimana kondisi ekonomi bangsa yang terpuruk,

secara tidak langsung umat Islam lah yang akan merasakannya,” itulah realitasnya. 

Karenanya, membangun fundamentasi ekonomi bangsa tidak dapat dilepaskan dari

kemampuan umat untuk menemukan strateginya agar keluar dari keterpurukan ekonomi.

Untuk itu, umat yang sering dianggap sebagai masyarakat ekonomi kelas bawah harus

ditingkatkan posisinya agar menjadi bagian dari masyarakat ekonomi kelas atas. Itulah

fenomena yang menegaskan betapa sulitnya mencari strategi yang tepat untuk meningkatkanekonomi umat. Dalam konteks inilah, penggalian terhadap nilai-nilai dasar Islam yang sudah

tertuang dalam Al-Qur’an dan Sunah harus segera dilakukan, mengingat betapa besarnya

perhatian Islam dalam urusan kesejahteraan ekonomi.

Selama hampir empat abad, sistem ekonomi dunia lebih banyak didominasi oleh kaukus besar

ekonomi, yaitu kapitalis dan sosialis.2

Dengan klaim-klaim Universalitas, kedua sistem

ekonomi itu telah merambah ke seluruh dunia, termasuk negara-negara yang berbasis Islam.

Page 3: Merubah Mustahik Menjadi Muzakki

5/16/2018 Merubah Mustahik Menjadi Muzakki - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/merubah-mustahik-menjadi-muzakki 3/7

 

LOMBA MENULIS ARTIKEL “PROGRAM PENGENTASAN  

KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DANA ZAK AT”  LEMBAGA AMIL ZAKAT 

PONOROGO

“Merubah Mustahik Menjadi Muzakki ” OLEH : NOVAN AJI IMRON 

Dunia Islam sendiri tidak bisa berbuat banyak karena powernya sendiri telah direnggut oleh

”tangan-tangan” kaum imper ialis. Akibatnya, mau tidak mau masyarakat Islam harus

menerima secara lapang dada sistem ekonomi yang telah berkembang secara universal. Dan

berbagai interpretasi pun bermunculan hanya sekedar untuk menyelaraskan Islam dengan

universalitas sistem ekonomi itu. Meskipun pada akhirnya hal itu justru menjadi bumerang

bagi umat Islam sendiri. Karena sistem ekonomi, terutama kapitalis yang selama ini telah

diterapkan di negara-negara Islam, telah terbukti tidak dapat meningkatkan taraf hidup umat

Islam, tatapi malah membelit kehidupan mereka.

Sumber daya manusia ( SDM ) dan modal yang kuat akan semakin diuntungkan, sedangkan

rakyat kecil dengan SDM yang lemah dan modal yang sangat minim yang menjadi

korbannya. Dalam kondisi seperti ini, berlakulah apa yang dikatakan Hobbes dengan istilah ”

homo homini lupus ” atau ” yang kuat memakan yang lemah ” dalam tata kehidupan ekonomi

bangsa kita. Tentunya, yang diuntungkan dalam kondisi ini adalah mereka yang menguasai

sistem ekonomi uang dan lembaga perbankan, yaitu kalangan pengusaha besar yang memiliki

modal dan akses yang kuat. Padahal, untuk memperbaiki kondisi perekonomian kita yang

timpang ini, tidak hanya sekadar meningkatkan produksi kekayaan, tetapi yang terpenting

adalah bagaimana mendistribusikannya secara optimal. Dengan kata lain, pendistribusian

pendapatan secara adil dan merata adalah cara yang paling efektif untuk mencapai

peningkatan pendapatan secara simultan di kalangan lapisan masyarakat. Sebab, produksi

kekayaan yang meningkat tidak akan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi umat jika

tidak diimbangi dengan pendistribusiannya.

Zakat adalah ibadah maaliyah ijtima’iyyah yang memiliki posisi sangat penting, strategis, dan

menentukan,3 baik dilihat dari sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan

umat. Sebagai suatu ibadah pokok, zakat termasuk salah satu rukun (rukun ketiga) dari rukun

Islam yang lima, sebagaimana yang diungkapkan dalam berbagai hadist Nabi, sehingga

keberadaannya dianggap sebagai ma’luum minad-diin bidhdharuurah atau diketahui secara

otomatis adanya dan merupakan bagian mutlak dari keislaman seseorang.4  Demikian kuatnya

pengaruh zakat, sampai Khalifah Abu Bakar Ashshiddiq bertekad memerangi orang-orang

yang shalat, tetapi tidak mau mengeluarkan zakat dimasa pemerintahannya.5 Ketegasan sikap

Page 4: Merubah Mustahik Menjadi Muzakki

5/16/2018 Merubah Mustahik Menjadi Muzakki - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/merubah-mustahik-menjadi-muzakki 4/7

 

LOMBA MENULIS ARTIKEL “PROGRAM PENGENTASAN  

KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DANA ZAK AT”  LEMBAGA AMIL ZAKAT 

PONOROGO

“Merubah Mustahik Menjadi Muzakki ” OLEH : NOVAN AJI IMRON 

ini menunjukkan bahwa perbuatan meninggalkan zakat adalah suatu kedurhakaan dan jika hal

ini dibiarkan, maka akan memunculkan berbagai kedurhakaan dan kemaksiatan lainnya.

Secara substantif, zakat, infaq, dan sedekah adalah bagian dari mekanisme keagamaan yang

berintikan semangat pemerataan pendapatan.6 Dana zakat diambil dari harta orang

berkelebihan dan disalurkan kepada orang yang kekurangan. Zakat tidak dimaksudkan untuk 

memiskinkan orang kaya, juga tidak untuk melecehkan jerih payah orang kaya.7 hal ini

disebabkan karena zakat di ambil dari sebagian kecil hartanya dengan beberapa kriteria

tertentu yang wajib di zakati.

Relevansi zakat di masa sekarang menjadi semakin penting, terlepas dari pajak yang telah

ada, karena tempat penyalurannya berbeda. Dana zakat sebenarnya tidak hanya untuk 

memenuhi ritual agama semata, tapi juga untuk pemberdayaan umat. Apakah itu dalam

dibidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan serta untuk menangani masalah-masalah sosial

lainnya. Zakat merupakan faktor utama dalam pemerataan harta benda di kalangan umat

Islam, dan juga merupakan sarana utama dalam menyebar luaskan perasaan senasib

sepenanggungan dan persaudaraan di kalangan umat Islam. Karena itu dapat dikatakan bahwa

zakat, kalau akan dinamakan pajak, maka ia adalah pajak dalam bentuk yang sangat khusus.8 

Secara teologis, zakat akan mendorong seseorang untuk mengeluarkan sebagian kekayaannya

untuk orang lain atas dasar kepatuhannya kepada Allah S.W.T.

Sedangkan secara sosio ekonomi, zakat diharapkan dapat membantu dan memperbaiki taraf 

sosial ekonomi penerimaannya serta mempererat hubungan si kaya dan si miskin.9 

Masyarakat muslim adalah masyarakat yang seharusnya berdiri diatas prinsip Takaful (saling

menanggung). Sehingga orang yang lemah tidak merasa hina dengan kelemahannya dan

orang yang kuat tidak gila hormat dengan kekuatannya. Orang miskin tidak merasa nista

dengan kemiskinannya dan orang kaya tidak gila kemuliaan dengan kekayaannya. Pada

dasarnya keduanya dapat hidup berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain.

Keduanya ibarat dua kutubarus listrik yang saling bersinergi antara satu dengan yang lain.

 Aghniya (orang kaya) dan Fuqoro wal Masakin (orang fakir dan miskin) bukanlah sebuah

kelas atau kasta dalam masyarakat muslim. Yang keduanya harus diberi sekat atau batasan-

Page 5: Merubah Mustahik Menjadi Muzakki

5/16/2018 Merubah Mustahik Menjadi Muzakki - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/merubah-mustahik-menjadi-muzakki 5/7

 

LOMBA MENULIS ARTIKEL “PROGRAM PENGENTASAN  

KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DANA ZAK AT”  LEMBAGA AMIL ZAKAT 

PONOROGO

“Merubah Mustahik Menjadi Muzakki ” OLEH : NOVAN AJI IMRON 

batasan tertentu, akan tetapi dalam prinsip Islam keduanya sama dihadapan Allah SWT,

hanyalah ketaatan dan ketaqwaanya yang membedakan keduanya. Dengan kekayaanya

seorang Aghniya memiliki peluang lebar untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan

banyak memberikan solusi bagi pemecahan berbagai penyakit sosial, ekonomi dan moralitas.

Jika sosialis marxis mencoba memecahkan problem kemiskinandengan cara memaksa

para Aghniya (borjuis) untuk turun menjadi miskin dan menjalani hidup susah bersama-sama,

maka sistem Islam memeberikan solusi dengan cara memberdayakan orang-orang miskin agar

menjadi Aghniya (orang kaya). Solusi alternatif dan strategis inilah yang ditawarkan oleh

Islam melalui sistem zakat yang produktif dan kreatif.

Selama ini kebanyakan distribusi dan pendayagunaan zakat adalah dengan cara mengundangorang-orang miskin datang secara masal datang kerumah orang kaya atau kantor BAZ/LAZ

merupakan fenomena kurang baik dan sehat. Sehingga mereka berbondong-bondong dan

berdesak-desakan atau sampai mengantri mengular dibawah terik matahari adalah salah satu

contoh distribusi zakat yang tidak mendidik.

Untuk lebih terarahnya pendistribusian zakat yang bertujuan pemerataan ekonomi dan

pembangunan, perlu ditopang dengan suatu badan pengelola zakat yang modern dan

profesional. Berbentuk seperti lembaga LAZ dan BAZ yang telah berjalan saat ini dengan

segala perbaikan dalam berbagai aspek. Dan dalam hal ini perlu diadakanya pendirian bank 

sosial Islam, berfungsi mengelola dana surplus zakat untuk didayagunakan bagi kepentingan

pemberdayaan ekonomi umat. Zakat salah satu instrumen penting dalam Islam sebagai upaya

untuk menciptakan kesejahteran sosial perlu dibentuk institusi bank yang bebas bunga (zero

interest bank) sebaga pengelola dana umat berupa zakat dan sumber lainnya, yang ditujukan

untuk membantu permodalan bagi masyarakat ekonomi lemah. Diperlukan pendirian Bank 

Zakat, yang memberikan modal usaha secara cuma-cuma kepada masyarakat fakir miskin

guna memberdayakan ekonomi mereka. Dana yang disimpan dalam bank zakat tersebut

adalah dana zakat yang tersisa setelah dibagi kepada mustahiknya.

Tercapainya kesejahteraan sosial umat dan terwujudnya pemerataan serta keadilan, prioritas

penyalur dana zakat harus diarahkan kepada usaha-usaha kecil yang dikelola oleh mayoritas

umat, dalam hal ini adalah bidang pertanian, mata pencaharian mayoritas umat Islam dan

Page 6: Merubah Mustahik Menjadi Muzakki

5/16/2018 Merubah Mustahik Menjadi Muzakki - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/merubah-mustahik-menjadi-muzakki 6/7

 

LOMBA MENULIS ARTIKEL “PROGRAM PENGENTASAN  

KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DANA ZAK AT”  LEMBAGA AMIL ZAKAT 

PONOROGO

“Merubah Mustahik Menjadi Muzakki ” OLEH : NOVAN AJI IMRON 

rakyat Indonesia pada satu sisi, dan pertanian adalah perekonomian yang menghasilkan

kebutuhan pokok manusia pada sisi lain.

Para pakar ekonomi juga meyakini, bahwa keberhasilan perekonomian dan pembangunan

nasional terletak pada bidang pertanian, bukan industri. Pertanian menghasilkan makanan

pokok atau pangan, menyediakan bahan mentah untuk keperluan industri, manufaktur,

industri kerajinan ukir-ukiran, kayu anyaman, untuk bahan bangunan dan lainnya. Pertanian

pun dapat diarahkan untuk meningkatkan devisa negara sekaligus untuk memproduksi barang

subsidi (pengganti) impor.

Merealisasikan pertanian sebagai kunci kesejahteraan rakyat dan kejayaan negara, semestinya

pertanian tidak hanya sebagai sektor, tapi yang ditunjang oleh semua sektor dan menjadi

landasan pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. Untuk maksud tersebut, perlu

didukung oleh komitmen-komitmen yang tegas dari semua komponen bangsa, terutama dari

para elite politik dan elite ekonomi serta mengoreksi kekeliruan teori-teori pembangunan dan

ekonomi yang selama ini diterapkan oleh pemerintah.

Dana zakat selain untuk pendanaan dan pemberdayaan bidang pertaniaan, dapat digunakan

untuk usaha-usaha kecil lainnya, seperti industri rumah tangga (home industry), pertukangan,

perbengkelan dan jasa. Dengan demikian diharapkan dapat terciptanya pemerataan

kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dengan meningkatnya daya beli masyarakat, dan

beredarnya harta kekayaan secara berkeadilan. Pada akhirnya tercipta stabilitas sosial

ekonomi, pembangunan nasional mencapai hasil maksimal yang dampaknya akan dirasakan

oleh seluruh rakyat Indonesia.

Dan endingnya, insya’allah mustahik banyak yang akhirnya menjadi muzakki. Sedangkan

bagi muzakki juga mendapatkan keuntungan, semakin kaya, semakin bahagia, semakin

tenteram hatinya dan sejahtera hidupnya. Karena tidak ada seorangpun yang mengeluarkan

zakatnya kemudian menjadi miskin, dan Allah juga sudah menjaminnya dalam Al-Qur’an. 

Sebagaimana dalam QS At-Taubah:103, “ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi

ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” 

Page 7: Merubah Mustahik Menjadi Muzakki

5/16/2018 Merubah Mustahik Menjadi Muzakki - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/merubah-mustahik-menjadi-muzakki 7/7

 

LOMBA MENULIS ARTIKEL “PROGRAM PENGENTASAN  

KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN DANA ZAK AT”  LEMBAGA AMIL ZAKAT 

PONOROGO

“Merubah Mustahik Menjadi Muzakki ” OLEH : NOVAN AJI IMRON 

Daftar Pustaka :

1 Abdurrachman Qadir (2001).  Zakat (Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial), ed. 1, cet. 2. (Jakarta:

RajaGrafindo Persada), hlm. 24.

2Doa, M. Jamal.2001. Membangun ekonomi umat melalui pengelolaan zakat harta: pengumpulan zakat dengan

sistem administrasi perpajakan, menghindari pungutan double pajak dan zakat . Nuansa Madani,Jakarta. 

3Yusuf al-Qardhawi, Al-Ibadah fil-Islam ( Beirut : Muassasah Risalah, 1993 ), hlm 235.

3 Ali Yafie. Menggagas Fith Sosial (Bandung, 1994),hlm.231.

5Ensiklopedi Hukum Islam, hlm.1987. Abu Bakar as-Siddiq (573 M – 634 M), Khalifah pertama, 9

pernyataan Abu Bakar untuk memerangi mereka diriwayatkan mayoritas ahli hadist, selain Imam

Ibnu Majah, dari Abu Hurairah.

6Muhammad Nejatullah siddiqi, Pemikiran Ekonomi Islam: Suatu Penelitian Kepustakaan Masa Kini,

(Jakarta: LPPW), hlm.134.

7Yusuf al-Qardhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan, (Jakarta: Gema Insani Pers),hlm.105.

8 A.Rahman Zainuddin “ Zakat Implikasinya pada Pemerataan” dalam Budhy Munawar -Rachman

(Ed), Kontekstualisasi Doktrin Islam dalam Sejarah, (Jakarta: Yayasan Paramadina, 1994),Cet.ke-

1,hlm

9 Fauzan dan Jaenal Arifin.2002.Peta keragaman dan kajian Tematik Pemikiran Islam di Indonesia.1(1);15.