merekayasa trainer sistem penerangan · pdf filetrainer sistem penerangan mobil telah...

101
MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN MOBIL DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KELAS XI SEMESTER 4 DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : Bambang Djatmiko NIM : X2508502 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2009 / 2010 i i

Upload: buitruc

Post on 02-Feb-2018

284 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN MOBIL DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN

SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF

KELAS XI SEMESTER 4 DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA

SKRIPSI

Oleh :

Bambang Djatmiko

NIM : X2508502

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2009 / 2010

i

i

Page 2: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN MOBIL DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN

SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF

KELAS XI SEMESTER 4 DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA

Oleh :

Bambang Djatmiko

NIM : X2508502

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Program Teknik Mesin

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

TAHUN 2009 / 2010

ii

ii

Page 3: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

PERSETUJUAN

iii

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 30 April 2010

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Drs. Suhardi, M.T. Drs. Ranto, M.T.

NIP.194606041975011001 NIP.196109261986011001

iii

Page 4: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada

program

Teknik Mesin Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Senelas

Maret

Surakarta.

Hari : Senin

Tanggal : 21

Juni 2010

Tim Penguji Skripsi.

Nama

Tanda Tangan

Ketua : Drs. C. Sudibyo, M.T.

.................................................

Sekretaris : Drs. H. Emilly Dardi, M.Kes.

.................................................

Anggota 1 : Drs. Suhardi, M.T.

..................................................

Anggota 2 : Drs. Ranto, M.T.

....................................................

Disahkan oleh :

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dekan

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 196007271987021001

iv

Page 5: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

ABSTRAK

v

Bambang Djatmiko. MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN MOBIL DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KELAS XI SEMESTER 4 DI SMK NEGERI 2 SURAKARTA, Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2010.

Tujuan penelitian adalah (1) Berupaya mewujudkan trainer sistem

penerangan mobil yang dapat dipakai sebagai media pembelajaran yang efektif dan

efisien. (2) Membantu mempermudah siswa dalam mempelajari jaringan sistem

penerangan mobil malalui rekayasa media (trainer) yang diterapkan dalam

pembelajaran praktek sistem kelistrikan otomotif kelas XI semester 4 di SMK Negeri

2 Surakarta.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari tiga

siklus menggunakan metoda diskriptif komparatif. Penelitian dilakukan pada kelas XI

TKRa SMK Negeri 2 Surakarta yang berjumlah 35 siswa. Validasi data

menggunakan Trianggulasi yakni trianggulasi metode dan kolaborasi dengan teman

sejawat maupun guru kelistrikan otomotif. Data penelitian berupa data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif diambil dari data angket dan wawancara. Sedangkan data

kuantitatif adalah skor penilaian terhadap penyelesaian kegiatan praktek merangkai

tiap sistem dari rangkaian sistem penerangan mobil.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan 1) Upaya merekayasa

trainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media

pembelajaran praktek yang efektif dan efisien karena memenuhi persyaratan praktis,

ekonomis, sistematis dan representatif.

2) Trainer sistem penerangan mobil dapat membantu mempermudah belajar praktek

merangkai sistem penerangan yang masih sulit dilaksanakan oleh siswa di mobil,

sebagian besar siswa yakni 94,2 % setuju bahwa praktek merangkai sistem

penerangan sebaiknya dimulai dari trainer lebih dahulu sebelum menggunakan mobil

yang sesungguhnya.

v

Page 6: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

MOTTO

vi

1 . Sesuatu yang berat akan terasa ringan bila dikerjakan dengan senan g.

2 . Sebaik-baik manusia ad alah yang pal in g b erman faat pad a o ran g l ain.

3. Diantara amal yang abadi, selalu berkembang dan dicatat nilainya dihadapan

Tuhan meski orangnya telah meninggal adalah ilmu yang bermanfaat.

4. Men at some times are master of their fates.

The falls dear brutus isn”t in our stars.

But in our selves. That we are underling.

Manusia senantiasa dapat menentukan nasibnya sendiri. Segala kesalahan dan ke

gagalan tidak terletak pada bintang-bintang kita. Tetapi pada diri kita sendiri.

Sebab kita orang bawahan. (William Shakes Piere).

5. Senantiasa manusia dikatakan beruntung bila hari ini lebih baik dari kemaren dan

hari esok lebih baik dari hari ini.

vi

Page 7: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

PERSEMBAHAN

vii

Meski skripsi ini bukanlah sebuah karya yang bernilai tinggi. Melainkan karya yang

biasa dikerjakan oleh mahasiswa dan mahasiswi. Dalam rangka menyelesaikan

program study.

Namun cukup banyak menyita pikiran dan energi. Apalagi penyusunnya telah

berstatus sabagai bapak yang mempunyai tugas multi fungsi. Sebagai guru.

mahasiswa dan masih banyak lagi.

Maka ijinkanlah karya skripsi ini kupersembahkan kepada isteri, anak-anak,

para siswa SMK Negeri 2 Surakarta dan siapapun yang terlibat atau menaruh minat

terhadap dunia pendidikan teknologi otomotif. Dengan harapan dapat menjadi

motivasi, terutama untuk anak-anakku dan para siswa otomotif SMK Negeri 2

Surakarta. Bahwa bapakmu yang telah cukup banyak usianya ini masih mempunyai

tekad dan semangat bagai angkatan 45. Tuk berkarya dan meraih cita-cita.

Semoga kalian juga senantiasa mempunyai tekad dan semangat yang lebih

kuat. Buat meniti cita-cita menjadi insan yang paling berguna. vii

Page 8: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

KATA PENGANTAR

viii

Atas berkat dan rohmat Allah Yang Maha Kuasa, akhirnya selesailah tugas

penulis menyusun skripsi ini. Setelah sekian lama asyik bercumbu dengan sederet

konsep dan segudang kata-kata. Berpacu dengan waktu dan tenggelam dalam

kesibukan. Hingga tak terasa waktu berjalan bagai menit dan detik yang amat

terbatas. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan program study S1 untuk

mendapatkan gelar Sarjana pendidikan pada Program Pendidikan Teknik Mesin

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Adapun penelitiannya dilakukan di SMK Negeri 2 Surakarta. Sebuah sekolah

yang menempati posisi strategis karena sering dipakai sebagai barometer bagi

pendidikan otomotif Sekolah Menengah Kejuruan khususnya di Surakarta dan

sekitarnya.

Ide penelitian bermula dari realita betapa tidak mudah mengajarkan sistem

kelistrikan mobil kepada siswa. Selain rumit juga rentan terhadap insiden hubungan

singkat dan kebakaran. Bahkan lebih tragis lagi tidak jarang masih dihadapkan pada

kendala terbatasnya sarana. Otomatis diperlukan kreasi/inovasi untuk bisa menata,

menyajikan pembelajaran yang simpel/praktis, sistematis tetapi sekaligus juga

ekonomis. Maka penelitian difokuskan pada dua hal. Pertama upaya untuk bisa

mewujudkan media pembelajaran yang inovatif yakni Trainer Sistem Penerangan

Mobil. Kedua bagaimana kemanfaatan trainer ketika diterapkan dalam pembelajaran.

Terselesaikannya skripsi ini tentu tidak bisa lepas dari bantuan berbagai

pihak, terutama dosen pembimbing. Maka dalam kesempatan ini tak lupa penulis

menghaturkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penulisan skripsi.

2. Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

viii

Page 9: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

ix 3. Ketua jurusan PTM Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Ketua program PTM Fakultas Keguruam Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bp. Drs. H. Emily Dardi, M.Kes., Koordinator skripsi.

6. Bp. Drs. Suhardi, M.T., Dosen pembimbing 1.

7. Bp. Drs. Ranto, M.T., Dosen pembimbing 2.

8. Kadikpora Kota Surakarta.

9. Kepala SMK Negeri 2 Surakarta.

10. Bapak dan Ibu dosen PTM dan rekan-rekan mahasiswa PTM yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu yang telah ikut memberikan warna

selama menjadi mahasiswa dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Dimana dengan petunjuk, bimbingan dan partisipasinya telah mengantarkan

penulis pada selesainya skripsi ini.

Surakarta, April

2010

Penulis

ix

Page 10: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

DAFTAR ISI

x

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

HALAMAN PENGAJUAN ....................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iv

ABSTRAK ..............................................................................................................v

MOTTO ..................................................................................................................vi

PERSEMBAHAN .................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................viii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ix

DAFTAR TABEL...................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................1

B. Perumusan Masalah ................................................................................2

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................3

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................3

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka ........................................................................................4

B. Kerangka Berpikir ..................................................................................10

C. Hipotesis..................................................................................................11

BAB III METODO;OGI PENELITIAN

A. Tempat dan Watktu Penelitian ...............................................................12

B. Metode Penelitian ...................................................................................14

C. Sumber Data ..........................................................................................14

D. Obyek Penelitian ...................................................................................15

E. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................15

x

Page 11: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

xi F. Validasi Data ..........................................................................................15

G. Analisis Data ..........................................................................................16

H. Prosedur Penelitian ................................................................................16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Belajar Praktek Sistem Kelistrikan Otomotif Semester 4 ........25

B. Merekayasa Trainer ...............................................................................29

C. Diskripsi Pembelajaran Praktek .............................................................35

1. Siklus 1..... ..........................................................................................35

2. Siklus 2.... ...........................................................................................56

3. Siklus 3.... ...........................................................................................70

D. Analisis Data ...........................................................................................81

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAM SARAN.

A. Kesimpulan ............................................................................................88

B. Implikasi ................................................................................................88

C. Saran-saran ............................................................................................89

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................90

LAMPIRAN ............................................................................................................91

xi

Page 12: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

DAFTAR TABEL

xii

Tabel 1. Jadwal Rencana Kegiatan ...................................................... 13

Tabel 2. Kegiatan Siklus 1.................................................................... 17

Tabel 3. Kegiatan Siklus 2.... ...............................................................18 Tabel 4. Kegiatan Siklus 3.... ............................................................. 23

Tabel 5. Inventarisasi Alat. ................................................................ 28

Tabel 6. Kebutuhan Bahan dan Anggaran ............................................33

Tabel 7. Pembagian Kelompok dan Pekerjaan Praktek ........................47

Tabel 8. Lembar Observasi Identifikasi ................................................51

Tabel 9. Rekap Lembar ObservasiUrutan Kerja ................................... 52

Tabel 10. Lembar Observasi Merangkai .................................................53 Tabel 11. Kriteria Hasil Observasi ..........................................................54

Tabel 12. Hasil Angket Siklus 1.... .........................................................55 Tabel 13. Lembar Observasi Urutan Kerja..............................................60

Tabel 14. Rekap Lembar Observasi Urutan Kerja ..................................61 Tabel 15. Lembar Observasi Penilaian Kelompok A .............................62

Tabel 16. Lembar Observasi Penilaian Kelompok B ..............................63 Tabel 17. Lembar Observasi Penilaian Kelompok C.............................. 64

Tabel 18. Lembar Observasi Penilaian Kelompok D..............................65 Tabel 19. Lembar Observasi Penilaian Kelompok E...............................66

Tabel 20. Lembar Observasi Penilaian Kelompok F...............................67

Tabel 21. Hasil Observasi Siklus 2… .....................................................68

Tabel 22. Hasil Angket Siklus 2... ......................................................... 69 Tabel 23. Lembar Observasi Penilaian Kelompok A .............................73

xii

Page 13: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

xiii Tabel 24. Lembar Observasi Penilaian Kelompok B ..............................74

Tabel 25 Lembar Observasi Penilaian Kelompok C...............................75

Tabel 26. Lembar Observasi Penilaian Kelompok D..............................76 Tabel 27. Lembar Observasi Penilaian Kelompok E...............................77 Tabel 28. Lembar Observasi Penilaian Kelompok F...............................78

Tabel 29. Rekap Nilai .............................................................................79

Tabel 30. Hasil Angket Siklus 3.... .........................................................80 Tabel 31. Perbandingan Nilai Tiap Siklus ..............................................81

Tabel 32. Data Angket Siklus 1.... ..........................................................82 Tabel 33. Data Angket Siklus 2.... ..........................................................84

Tabel 34. Data Angket Siklus 3.... ..........................................................86 xiii

Page 14: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

DAFTAR GAMBAR

xiv

Gambar 1. Kerangka Berpikir............................................................ 11 Gambar 2. Kerangka Dudukan Lampu depan .................................... 20 Gambar 3. Dudukan Lampu depan ...................................................... 20

Gambar 4. Kerangka Dudukan Lampu belakang................................. 21

Gambar 5. Dudukan Lampu belakang ................................................. 21 Gambar 6. Dudukan Panel Instrumen....................................................21

Gambar 7. Rangka Meja ...................................................................... 22 Gambar 8. Contoh Trainer yang ada ....................................................28

Gambar 9. Profile Trainer dilihat dari depan dan samping ................. 30 Gambar 10. Tampak belakang .............................................................. 31

Gambar 11. Tampak belakang dan samping. ......................................... 31

Gambar 12. Lay Out Penempatan Komponen ........................................32

Gambar 13. Rangkaian Lampu Kepala Tanpa Reley ............................. 35

Gambar 14. Rangkaian Lampu Kepala Dengan Reley ...........................37

Gambar 15. Rangkaian Lampu Kepala Dengan Pengendali Masa..........38

Gambar 16. Rangkaian Lampu Tanda Belok Model Jepang ..................39

Gambar 17. Rangkaian Lampu Tanda Belok Model Eropa ....................40

Gambar 18. Rangkaian Hazard .............................................................. 41 Gambar 19. Rangkaian Lampu Rem ......................................................42

Gambar 20. Rangkaian Lampu Mundur .................................................43

Gambar 21. Rangkaian Klakson .............................................................44

Gambar 22. Persiapan Seting LCD .........................................................45

xiv

Page 15: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

xv Gambar 23. Pelaksanaan Pembelajaran Teori .........................................45

Gambar 24. Tanya Jawab ........................................................................46

Gambar 25. Tanya Jawab ........................................................................46 Gambar 26. Pengarahan Siklus 1.............................................................49 Gambar 27. Pelaksanaan Siklus 1.... ...................................................... 49

Gambar 28. Pengarahan Siklus 2.... ........................................................56

Gambar 29. Pengarahan Siklus 2.... ........................................................57 Gambar 30. Kegiatan Siklus 2................................................................ 58

Gambar 31. Kegiatan Siklus 2.................................................................59 Gambar 32. Pengarahan Siklus 3.... ........................................................70

Gambar 33. Kegiatan Siklus 3.... ............................................................72 Gambar 34. Grafik Siklus 1.... ................................................................83

Gambar 35. Grafik Siklus 2.....................................................................85

Gambar 36. Grafik Siklus 3.....................................................................87

xv

Page 16: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

DAFTAR LAMPIRAN

xvi

Lampiran 1 Presensi siswa ....................................................................................91

Lampiran 2 RPP ....................................................................................................92

Lampiran 3 Lembar Kerja/Job Sheet....................................................................107

Lampiran 4 Kisi-Kisi Angket ...............................................................................111

Lampiran 5 Angket...............................................................................................113

Lampiran 6 Surat-surat Kegiatan Skripsi.............................................................122

xvi

Page 17: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

ABSTRAC

Bambang Djatmiko. INVENTION TRAINERS SYSTEM OF CAR LIGHTING AND ITS ABSORBTION ON THE LEARNING AN EFFORT TO SOLVE THE STUDY PROBLEM OF 4 TH SEMESTER OF XI TH GRADE AUTOMOTIVE CLASS ELECTRO SYSTEM PRACTICUM IN SMK NEGERI 2 SURAKARTA, Scription. Surakarta : Teacher’s Training and Education Learning Faculty of UNS, April 2010.

The purpose of the research are (1) To exert for realizing Trainer system of car lighting that can used as effective and efficient education media. (2) Help the student’s easier student be the learning car lighting tissue system by media (Trainer ). Invention which applied on the learning practicum electro system this semester 4 th Grade Automotive C lass In SMK Negeri 2 Surakarta.

This reaserch is in form of Class Action Reaserch (CAR) consist of 3 cyclus using comparative descriptive method. The reaserch done at XI TKRa Class in SMK Negeri 2 Surakarta as much as 35 students. Data validation used Trianggulation on that is triangulation method and collaboration with colleague and teacher of Automotive electro.

Reaserch data in form of qualitative and quantitative data. Quantitative data took from question data and interview. Quantitative data is score from practicum fulfillment in combined every system from car lighting system series.

Based on the result of research can get the conclusion 1). Effort in inventioning trainer system of car lighting has been realized and can be used as media of practicum learning that effective and affesient because it is ful filling the practicum condition, economic, systematic and representative. 2). Trainer system of car lighting can help to make easier in practicum learning in combining of lighting system which still difficult to done by student in car, almost of the student as much as 94,2 % agree that practicum in combining of lighting system is best to start from trainer first before using the real car.

Cli

ck t

o b

uy N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck t

o b

uy N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 18: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Cli

ck t

o b

uy N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck t

o b

uy N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 19: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

BAB I

P E N D A H U L U A N

A. Latar Belakang Masalah.

1

Memasuki semester 4 tahun pelajaran 2009/2010 pelaksanaan belajar

praktek sistem kelistrikan otomotif di SMK Negeri 2 Surakarata menemui

kendala. Dari tiga mata diklat yang harus dilaksanakan satu diantaranya menemui

hambatan besar yakni KKO 32 Perawatan Dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Bodi

Standar. Dimana pelaksanaan pembelajaran praktek minimal harus sampai pada

tingkat merangkai tiap sistem.

Kendala kesulitan pelaksanaan belajar praktek sistem kelistrikan bodi

standar ditandai dengan minimnya fasilitas/sarana praktek. Mobil Kijang serie 4K

tahun 1982 sebagai satu-satunya aset resmi yang bisa digunakan untuk kegiatan

belajar praktek sistem kelistrikan bodi (utamanya sistem penerangan mobil) tentu

jauh dari mencukupi mengingat jumlah siswa tidak kurang dari 35 orang dalam

satu kelas. Di samping itu jaringan kelistrikan yang terdapat pada mobil

sesederhana apapun tetap kompleks apalagi bagi siswa sebagai pemula. Dikatakan

pemula karena di semester sebelumnya belum pernah mendapat materi sistem

kelistrikan bodi.

Sementara trainer yang telah ada kondisinya sangat sulit untuk

dipertahankan. Di samping desainnya kurang sistimatis (minimal dilihat dari segi

lay out, teknis tahapan merangkai dan sistim penyambungan kabel), terdapat

kerusakan fatal yang menyebabkan trainer ini nyaris tak dapat digunakan.

Kerusakannya adalah kabel penghubung yang menggunakan model Banana

Sticker sangat sulit untuk dicari. Maklum bukan barang konsumsi umum.

Kalaupun ada harganya sangat mahal atau kualitas yang jelek sehingga mudah

rusak. Diperkirakan untuk membuat satu kabel penghubung yang memerlukan dua

Banana sticker dengan sistim ekstension ganda tidak kurang dari Rp. 50.000,-

(belum termasuk kabelnya) . Jika satu trainer sedikitnya memerlukan 50 kabel

penghubung maka sekurang-kurangnya diperlukan dana Rp. 2.500.000,- Masih

dengan catatan itupun jika komponennya mudah dicari

Melihat realita di atas berarti ada dua persoalan pokok yang menuntut

penanganan segera. Pertama siswa sebagai pemula dalam belajar sistem

1

Page 20: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

2

kelistrikan bodi masih sangat rentan bila langsung berhadapan dengan media

mobil. Hal ini didukung dengan hasil diskusi sesama rekan pengajar dan juga

pandangan siswa dalam tanya jawab pra PTK. Para guru menyatakan resikonya

terlalu tinggi. Sedangkan para siswa seratus persen menyatakan sulit untuk

belajar merangkai sistem kelistrikan di mobil. Pandangan ini tentu harus menjadi

pertimbangan khusus dalam melaksanakan kegiatan belajar praktek sistem

kelistrikan mobil.

Kedua perlu dicarikan solusi alternatif yakni diadakannya alat bantu

sebagai media pembelajaran praktek sistem kelistrikan bodi yang porsi besarnya

terletak pada sistem penerangan. Media tersebut harus bisa berfungsi ganda yakni

mengatasi keterbatasan sarana sekaligus menjembatani terlaksananya kegiatan

belajar praktek sistem kelistrikan body pada mobil melalui penataan pola belajar

praktek yang sistematis (ada tahapan-tahapan). Dengan demikian upaya belajar

praktek dengan trainer tidak menjadi sia-s ia karena akan menuntun untuk

mempermudah siswa bila kelak belajar pada benda aslinya yakni mobil.

Dalam rangka sebagai upaya mengatasi kedua kendala diatas sekaligus

mengembangkan sumber belajar berupa alat peraga yang dapat direkayasa sendiri

maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul ” MEREKAYASA TRAINER

SISTEM PENERANGAN MOBIL DAN PENERAPANNYA DALAM

PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR

PRAKTEK SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF KELAS XI SEMESTER 4 DI

SMK NEGERI 2 SURAKARTA ".

B. Perumusan Masalah

Penelitian ini akan memaparkan bagaimana mengupayakan trainer yang

sistematis disertai dengan deskripsi (perbandingan) antara belajar praktek

sebelum dan sesudah pemakaian trainer hasil rekayasa. Diamati tingkat kesulitan,

aktivitas dan respon siswa selama belajar praktek menggunakan trainer. Dengan

demikian masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan :

1. Bagaimana merekayasa trainer sistem penerangan mobil sehingga menjadi

sebuah media pembelajaran yang dapat diterapkan dengan efektif dan

efisisen?

2 Apakah penerapan trainer sistem penerangan mobil dalam pembelajaran

dapat mengatasi kesulitan belajar praktek?

Page 21: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

C. Tujuan Penelitian

3

Berangkat dari realitas adanya permasalahan–permasalahan tersebut di

atas merangsang gairah penulis untuk melakukan penelitian dengan tujuan bisa

ikut mengembangkan sarana kegiatan belajar praktek khususnya sistem kelistrikan

otomotif. Sekaligus berlatih untuk bisa berkarya, berkreasi mewujudkan trainer

yang sistematis dan representatif guna menciptakan kegiatan belajar yang lebih

kondusif, setidak tidaknya membantu mengatasi kesulitan belajar praktek siswa.

Atau lebih rinci tujuan penelitian bisa dijabarkan sebagai berikut :

1. Berupaya mewujudkan trainer sistem penerangan mobil yang dapat

dipakai sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.

2. Membantu mempermudah siswa dalam mempelajari jaringan sistem

penerangan mobil melalui rekayasa media (trainer) yang diterapkan

dalam pembelajaran praktek.

D. Manfaat Penelitian

Hasil-hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk:

1. Memberi masukan/inspirasi dan memperluas wacana/cakrawala dalam

dunia pendiddikan SMK, khususnya di Jurusan Otomotif SMK Negeri 2

Surakarta.

2. Menambah referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk

penelitian penelitian berikutnya.

3. Membantu memecahkan salah satu dari sekian banyak agenda problema

nasional bidang pendidikan khususnya keterbatasan sarana minimal di

SMK Negeri 2 Surakarta.

Page 22: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

a. Pengertiam rekayasa.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Merekayasa Trainer

4

Kata “rekayasa “ dalam kamus Bahasa Indonesia yang disususn oleh EM

Zul Fajri dan Ratu Aprillia Senja diartikan sebagai suatu penerapan kaidah–kaidah

ilmu dalam pelaksanaan (seperti perancangan, pembuatan konstruksi serta

pengoperasian kerangka peralatan dan sistem yang ekonomis dan efisien).

Subagyo Pramumijoyo dan I Wayan Wardana yang mengutip pendapat

Zen (1981 : 10) menerangkan bahwa rekayasa adalah padan kata dari engineering,

yang selama ini kita kenal dengan kata tehnik. Arti kata tehnik itu sendiri adalah

penerapan sains untuk kesejahteraan umat manusia. Martin & Schinzinger (1994 :

17) mempersempit definisi itu sehingga rekayasa adalah penerapan ilmu

pengetahuan dalam penggunaan sumber daya alam demi manfaat bagi masyarakat

dan umat manusia. Sedangkan rekayasawan adalah mereka yang menciptakan

produk-produk dan proses-proses untuk memenuhi kebutuhan dasar umat

manusia, dengan akibat tambahan meningkatkan kemudahan , kekuatan dan

keindahan didalam kehidupan manusia itu sendiri. Dalam penelitian ini

merekayasa dimaksud adalah merancang/ mendesain dari sesuatu yang telah ada

untuk menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran praktek sistem

penerangan mobil yang praktis, ekonomis, sistimatis dan representatif guna

mempermudah pelaksanaan belajar praktek khususnya sistem penerangan mobil.

b. Pengertian trainer

Kata “ Trainer “ merupakan kata serapan yang diadopsi dari bahasa

Inggris . Berasal dari kata “train “ yang berarti melatih. Dalam Kamus Kata

Serapan terbitan PT Gramedia Utama Jakarta 2001 yang disusun oleh Surawan

Martinus “ trainer “ berarti orang yang memberikan pelatihan (pelatih).

Sedangkan bila dikaitkan dengan benda maka “ trainer “ bisa berarti alat yang

dipakai untuk memberikan pelatihan/sarana yang dipakai untuk melatih. Kata

“trainer “ telah lazim digunakan dalam istilah tehnik lebih– lebih di dunia SMK.

4

Page 23: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

5

Bahkan para pelaku pasar telah terbiasa menggunakan istilah trainer misalnya

trainer TV, trainer sepeda motor dll. Kata ”trainer” dalam penelitian ini

maknanya sama dengan media belajar utamanya belajar praktek.

2. Sistem Penerangan Mobil

Sistem penerangan mobil merupakan jaringan sistem kelistrikan yang

terpasang pada mobil dan berfungsi memberikan penerangan. Menurut buku New

Step 1 yang diterbitkan oleh PT Toyota Astra halaman 6 – 38 menerangkan

bahwa sistem penerangan mobil termasuk sistem kelistrikan bodi. Komponen-

komponen kelistrikan bodi adalah komponen-komponen yang dilengkapi pada

bodi kendaraan. Termasuk didalamnya antara lain : sistem penerangan, meter

kombinasi, wiper dan komponen lainnya yang bertujuan untuk menjamin

keamanan dan kenikmatan pengendara. Lebih lanjut diterangkan pada halaman 6

– 48 bahwa sistem penerangan mobil terbagi menjadi dua bagaian yakni lampu-

lampu penerangan di bagian luar dan di bagian dalam mobil.

Menurut buku Sistem Kelistrikan Dan Bahan Bakar Otomotip I yang

diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Jakarta edisi tahun

1979 halaman 113 menerangkan bahwa sistem penerangan merupakan

perlengkapan penting pada mobil. Antara lain meliputi : lampu depan, lampu

belakang, lampu stop, lampu tanda belok, lampu meter, lampu nomor dan lampu

mundur.

Pengertian trainer sistem penerangan mobil adalah alat peraga (media)

yang dapat dipakai untuk memberikan pelatihan dalam mempelajari sistem

penerangan mobil. Tentu saja alat ini bukanlah mobil. Tetapi merupakan simulasi/

miniatur yang dirancang khusus untuk memberikan pelatihan atas sebagian sistem

pada mobil yakni sistem penerangan.

3.Media Belajar

Media merupakan alat Bantu guru pada saat mengajar. Atau lebih tepatnya

: media pengajaran merupakan alat bantu untuk membantu peserta didik lebih

cepat mengetahui, memahami dan supaya trampil dalam mempelajari

matapelajaran tertentu. Baik merupakan perangkat keras maupun perangkat lunak

“ (Thoifury , Menjadi Guru Inisiator 2008 : 167).

Page 24: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

6

Media dapat pula berfungsi memberikan pengalaman belajar. RM. Thomas

mengemukakan dalam bukunya Teknologi Pendidikan (Fatah Syukur NC : 2004 :

7) bahwa terdapat tiga tingkat pengalaman belajar yakni :

a. Pengalaman melalui benda sebenarnya.

b. Pengalaman melalui benda–benda pengganti.

c. Pengalaman melalui bahasa.

Media/sarana mempunyai peranan vital dalam menentukan keberhasilan

belajar praktek. Menurut Undang–Undang nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 35 menjelaskan bahwa : Pendidikan tidak mungkin

dapat terselenggara dengan baik bilamana para tenaga kependidikan maupun para

peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang bersangkutan. Diantara sumber

belajar antara lain disebutkan misalnya laboratorium, bengkel dan sebagainya.

Lebih lanjut tentang bagaimana memilih sarana diterangkan dalam buku

“Pengetahuan Substansif “ yang diterbitkan oleh Kantor Wilayah Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan tahun 1989 jilid II halaman 39 – 40.

Dalam buku tersebut menjabarkan bahwa dalam proses belajar mengajar, sarana

sangat membantu siswa guna mencapai tujuan pengajaran. Karena itu dalam

memilih dan menggunakan sarana dapat digunakan patokan sebagai berikut:

1. Menarik perhatian dan minat siswa.

2. Meletakkan dasa–dasar untuk memahami sesuatu hal secara konkrit yang

sekaligus mencegah atau mengurangi verbalisme namun demikian jangan

sampai menghambat kemampuan abstraksi siswa sesuai dengan tingkat

kemampuan berpikirnya.

3. Merangsang tumbuhnya pengertian dan usaha mengembangkan nilai–nilai.

4. Serbaguna dan berfungsi ganda.

5. Sederhana mudah digunakan dan mudah dirawat.

6. Dapat dibuat sendiri oleh guru atau siswa ataupun diambil dari lingkungan

sekitar.

Page 25: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

7

Jika sebuah sarana/alat peraga dapat memenuhi keenam kriteria diatas,

tentu tujuan belajar akan mudah ducapai, kesulitan belajar dapat diminimalisir

bahkan tidak mustahil bisa dihilangkan.

4. Penerapan Trainer Dalam Pembelajaran Praktek

Penerapan berasal dari kata “ Terap “. Diberi awalan dan akhiran bisa

berubah menjadi “ Menerapkan “ Juga bisa menjadi “ Penerapan “. Dalam kamus

lengkap bahasa Indonesia susunan Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja yang

diterbitkan oleh Difa Publisher halaman 809 menjelaskan bahwa menerapkan

sama dengan menggunakan pada, atau mempraktekkan teori. Penerapan dalam

pembelajaran maksudnya adalah penggunaan trainer dalam kegiatan belajar

khususnya praktek untuk mencocokkan teori bahwa belajar praktek dengan

trainer lebih mudah dilaksanakan jika dibandingkan dengan menggunakan benda

aslinya lebih- lebih untuk siswa pemula.

Pemakaian trainer sebagai media pembelajaran praktek merupakan

sebuah upaya untuk menjembatani rumitnya jaringan sistem kelistrikan mobil

yang nyaris abstrak (tidak bisa dilihat secara jelas) sehingga perlu disederhanakan

dan ditransparankan dalam bentuk media. Hal ini sesuai dengan anjuran

Departemen Pendidikan Nasional (Sungkowo, 2:2003) yang menyarankan agar

dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang dilanjutkan

dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menggunakan CTL

(Contextual Teaching and Learning) yaitu pendekatan yang dikaitkan dengan

kontek dimana siswa berada. Berdasakan dengan hal tersebut maka dalam

pelaksanaan proses kegiatan mengajar sering dijumpai sebuah kondisi yang

menuntut guru mengupayakan sendiri suatu media pembelajaran yang tepat.

Fatah Syukur (2005) berpendapat bahwa media pembelajaran dapat berfungsi sebagai : 1). Memperjelas penyjian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalisme. 2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan panca indera misalnya: 3). Obyek yang terlalu besar dapat digantikan dengan gambar atau model.

4). Obyek yang terlalu kecil dapat digantikan dengan proyektor film. 5). Kejadian dimasa lalu dapt ditampilkan dengan rekaman. 6). Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model dan diagram

7). Konsep yang terlalu luas dapat divisualisasikan dalam film dan lain- lain.

Page 26: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

8

Sistem penerangan mobil merupakan jaringan yang luas dan kompleks.

Setidaknya terdiri dari beberapa sistem yang tergabung menjadi satu. Sangat sulit

untuk diajarkan secara langsung (terutama bagi pemula) pada benda aslinya.

Siswapun akan kesulitan dalam mempelajari sejumlah ikatan kabel yang

bercabang-cabang. Trainer sistem penerangan mobil menyederhanakan jaringan

yang rumit dengan jalan memisahkan tiap-tiap sistem dengan sangat jelas. Area

penyambungan sangat transparan. Dengan demikian ketika dipakai sebagai media

pembelajaran, trainer dapat meminimalisir tingkat kesulitan siswa, menimbulkan

persepsi dan pengalaman yang sama. Bahkan menumbuhkan minat dan keyakinan

bahwa belajar praktek merangkai sistem penerangan mobil tidak sesulit yang

dibayangkan sebelumnya.

5. Belajar

Skinner (1985) memberikan definisi belajar adalah “ Learning is process

of progressive behavior adaption”. Belajar merupakan suatu proses adaptasi

perilaku yang bersifat progresif.

Fatah Syukur (2005) belajar adalah aktivitas yang muaranya pada

perubahan tingkah laku melalui proses dan respon terhadap rangsangan yang

ditimbulkan. Perubahan terjadi sebagai akibat interaksinya dengan lingkungan,

bukan karena pertumbuhan fisik/kedewasaan, bukan karena kelelahan atau

pengaruh obat-obatan. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan

baik yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan ( psikomotorik) maupun

menyangkut nilai dan sikap (afektif). Adapun sifat perubahan haruslah retatif

permanen tahan lama dan menetap. Tidak hanya berlangsung sesaat. Menurut

Thursan Hakim belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian

manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan

kecakapan, pengetahuan, keterampilan, daya pikir dan lain lain kemampuan.

Dengan demikian sering disimpulkan dalam pandangan modern bahwa belajar

adalah proses perubahan tingkah laku disebabkan karena adanya interaksi dengan

lingkungannya. Seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar setelah ia

memperoleh hasil (sesuatu) yaitu terjadinya perubahan tingkah laku misalnya dari

tidak tahu menjadi tahu dari tidak mengerti menjadi mengerti. Ataupun dapat

Page 27: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

9

berupa peningkatan gejala tingkah laku misalnya dari kurang faham menjadi

faham. Perubahan tingkah laku tersebut meliputi aspek jasmani dan rohani

menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), ketrampilan

(psycomotorik) dan sikap ( afektif ).

6. Mengatasi Kesulitan Belajar Praktek

Kesulitan belajar adalah hambatan yang dihadapi oleh siswa dalam proses

belajar sehingga mereka memperoleh prestasi belajar dibawah rata-rata. (Uzer dan

Setiawati, 1993 : 99). Kesulitan belajar diartikan dengan berbagai problem yang

menghambat dan mengganggu proses belajar atau pencapaian tujuan belajar

(Sutadi dkk, 1996 : 77).

Fatah Syukur (2005), hakekatnya belajar adalah proses komunikasi.

Didalam proses tersebut akan terjadi penuangan pesan dalam simbol-simbol

komunikasi. Adakalanya proses penafsiran simbol-simbol tersebut berhasil namun

adakalanya tidak berhasil. Terdapat faktor-faktor penghambat atau penghalang

dalam proses komunikasi (belajar). Faktor-faktor tersebut antara lain: psikologis,

fisik, kultural dan lingkungan. Atau lebih sering disimpulkan dengan kesulitan

belajar bisa berasal dari faktor internal maupun eksternal.

Pengertian dari kesulitan belajar praktek adalah adanya hambatan atau

gangguan sehingga kegiatan belajar praktek menjadi sulit terlaksana. Baik yang

berasal dari faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal lebih tertuju pada

kurangnya media pembelajaran (lingkungan yang kurang mendukung) dan

rumitnya media belajar dalam hal ini adalah rumitnya jaringan sistem kelistrikan

mobil. Sedangkan faktor internal adalah kondisi siswa sebagai pemula belum

mempunyai modal yang menyebabkan kurang percaya diri.

Mengatasi kesulitan belajar praktek yang dimaksud adalah upaya

meminimalisir atau meniadakan hambatan-hambatan/ganguan-gangguan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar praktek baik yang berasal dari faktor internal maupu

eksternal. Adapun upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kesulitan belajar

praktek sistem penerangan mobil adalah dengan metode menghadirkan media

praktek yang sesuai.

Page 28: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

B. Kerangka Berfikir

10

Dari uraian di atas dapat kita ketahui bahwa kondisi awal terciptanya

kesulitan belajar praktek sistem penerangan mobil di SMK Negeri 2 Surakarta

berasal dari dua faktor yakni faktor siswa dan sarana. Faktor siswa lebih tertuju

pada kondisi internal di mana siswa berposisi sebagai pemula dalam belajar

sehingga memerlukan proses adaptasi/penyesuaian. Sebagai pemula secara

alamiah berpotensi memiliki perasaan sulit menghadapi sesuatu yang baru.

Apalagi yang dihadapi adalah jaringan sistem kelistrikan yang memang rumit dan

kompleks. Masih ditambah dengan faktor sarana yang amat terbatas (kurang) jelas

makin melengkapi terjadinya hambatan (kendala) dalam pelaksanaan kegiatan

belajar praktek.

Untuk mengatasi kedua kendala di atas, salah satu solusi alternatif yang

efektif dan efisien menurut hemat penulis adalah mengupayakan media yang

representatif. Media yang dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Antara lain

dalam hal ini adalah menyederhanakan yang rumit, memperjelas bagian yang

mestinya tidak tampak, merangsang minat siswa untuk mencoba (eksperimen),

dan lain- lain. Media semacam ini sementara hanya mungkin terwujud dengan

merekayasa. Dengan menghadirkan media yang relevan dalam pembelajaran

serta memenuhi persyaratan yang dituntut sesuai dengan fungsinya, penulis

optimis bahkan hampir dapat dipastikan bahwa kesulitan belajar akan dapat

diminimalisir bahkan tidak mustahil ditiadakan. Baik kesulitan yang berasal dari

faktor siswa maupun sarana.

Namun hal itu tentu masih harus dibuktikan dengan penelitian. Karena itu

melalui upaya penelitian tindakan kelas, kondisi awal akan diamati dalam siklus

satu. Siklus dua berfungsi mengukur kemanfaatan trainer ketika diterapkan

sebagai media pembelajaran praktek. Selanjutnya akan diperoleh gambaran final

pada siklus tiga apakah benar trainer sistem penerangan mobil dapat berfungsi

mengatasi kesulitan belajar praktek atau tidak. Untuk memperjelas kerangka

berpikir tersebut dapat digambarkan dengan kerangka sebagai berikut :

Page 29: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Gambar 1 Kerangka Berpikir

C. Hipotesis

Hipotesis penelitian ini adalah :

11

1. Upaya mekayasa trainer sistem penerangan mobil dapat direalisir dan

dapat diterapkan sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien.

2. Trainer sistem penerangan mobil dapat membantu mengatasi kesulitan

belajar praktek baik kesulitan yang disebabkan oleh faktor siswa

maupun sarana di SMK Negeri 2 Surakarta.

Page 30: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

12

Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas untuk

peningkatan kualitas pembelajaran. Penelitian berlangsung di SMK Negeri 2

Surakarta di mana peneliti menjalankan tugas sebagai guru mata diklat/mata

pelajaran produktif yakni “ Sistem Kelistrikan Otomotif”.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang dipakai untuk melakukan kegiatan penelitian kurang lebih

selama 5 bulan mulai dari penyusunan proposal hingga laporan. Penelitian

dimulai pada bulan Desember 2009 sampai bulan April 2010. Seluruh kegiatan

penelitian yang berhubungan langsung dengan siswa menyesuaikan dengan jam

pembelajaran efektif yang berlaku. Dengan demikian pelaksanaan penelitian tidak

memerlukan waktu ekstra dan tidak mengganggu jalannya proses belajar

mengajar. Adapun jadwal kegiatan dapat diterangkan sebagai berikut ( Tabel 1

jadwal kegiatan).

12

Page 31: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 1 Jadwal kegiatan.

13

Page 32: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

D. Metode Penelitian

14

Metode Penelitian adalah cara yang dipergunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitian (Suharsimi Arikunto, 1988 : 151).

Mengingat di antara tujuan penelitian adalah mendiskripsikan kegiatan belajar

praktek antara sebelum dan sesudah pemakaian trainer maka metode yang

digunakan adalah pendekatan diskriptif komparatif. Untuk dapat mendiskripsikan

hasil pembelajaran dilaksanakan eksperimen tiga siklus dalam penelitian tindakan

kelas. Sedangkan instrument yang dipergunkan adalah observasi dan kuesioner.

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat diketahui dengan adanya

perbedaan antara hasil kegiatan belajar praktek merangkai sistem penerangan

mobil sebelum dan sesudah pemakaian trainer hasil rekayasa.

Adapun variabel yang akan diteliti terdiri dari variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah merekayasa trainer sistem

penerangan mobil dan penerapan dalam belajar. Sedangkan variabel terikatnya

adalah mengatasi kesulitan belajar praktek dan sistem kelistrikan otomotif.

C. Sumber Data.

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari :

1. Data Kondisi Awal.

a. Observasi inventarisasi media belajar praktek sistem penerangan mobil di

jurusan otomotif SMK Negeri 2 Surakarta.

b. Kualitatif berupa wawancara dengan guru kelistrikan otomotif di SMK Negeri

2 Surakarta tentang kondisi media dan pemakaiannya.

c. Wawancara dengan siswa dalam kelas tentang pandangan siswa terhadap

pemakaian mobil sebagai media belajar praktek.

2. Data Siklus 1

a. Observasi.

b. Angket.

c. Penilaian dari penyelesaian kegiatan belajar praktek merangkai sistem

penerangan mobil dengan menggunakan media mobil Kijang 1982.

d. Wawancara.

Page 33: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

a. Observasi.

b. Wawancara.

c. Angket.

3.Data siklus 2.

15

d.Penilaian dari penyelesaian kegiatan belajar praktek merangkai sistem pene-

rangan mobil dengan menggunakan trainer hasil rekayasa.

4. Data Siklus 3.

a. Observasi.

b. Angket.

c. Wawancara.

d.Penilaian dari penyelesaian kegiatan belajar praktek merangkai sistem

penerangan mobil menggunakan media mobil Daihatsu Charade tahun 1982

yang sebelumnya telah berpengalaman belajar praktek menggunakan media

trainer hasil rekayasa.

D. Obyek Penelitian.

Yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian tindakan kelas di sini

adalah seluruh siswa kelas XI TKRa di jurusan Otomotif SMK Negeri 2 Surakarta

yang berjumlah 35 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data.

Data dalam penelitian ini diklasifikasikan dalam dua kelompok. Kelompok

pertama terdiri dari data kualitatif. Data kualitatif diambil dengan teknik

observasi, wawancara dan angket. Kelompok kedua yakni data kuantitatif. Data

ini ditetapkan berdasarkan skor/penilaian dari penyelesaian kegiatan praktek

merangkai sistem penerangan mobil.

F. Validasi data.

Validasi data yang digunakan adalah trianggulasi, yakni triangulasi

metode dan kolaborasi dengan teman sejawat serta guru kelistrikan otomotif..

Trianggulasi metode artinya peneliti menggunakan metode pengumpulan

data yang berbeda untuk mendapatkan data dalam permasalahan yang sejenis.

Data yang diperoleh melalui observasi dilakukan uji keabsahan dengan data hasil

angket dan wawancara dalam penelitian. Data tersebut nantinya dibandingkan

Page 34: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

16

pula dengan data hasil analisis dokumen. Dengan kata lain, satu saat peneliti

menggunakan metode observasi, di saat yang lain menggunakan angket maupun

wawancara, dan demikian seterusnya guna menutupi kelemahan dari satu metode

tertentu agar data bisa akurat dan terhindar dari kesalahan dalam analisis .

Sedangkan kolaborasi dilakukan dengan meminta pertimbangan maupun

saran / pendapat dalam pelaksanaan penelitian maupun analisis data.

G. Analisis Data.

Hasil informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data diatas

baik data kualitatif maupun kuantitatif berupa data skor penilaian dari instrumen

akan dianalisis untuk mengetahui keberhasilan dalam pelaksanaan penelitian.

Ada tiga langkah yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian yaitu:

1. Mengecek kelengkapan identitas responden.

2. Mengecek kelengkapan data instrument.

3. Mengecek kelengkapan isisan data.

Pada tahap tabulasi yang akan dilakukan adalah :

1. Memberi skor dengan angka persentase pada jawaban angket tiap siklus

2. Memberi kriteria pada data kuantitatif (skor penyelesaian kegiatan praktek

merangkai sistem penerangan mobil).

Selanjutnya data dapat ditetapkan dengan teknik diskriptif komparatif. Teknik ini

digunakan untuk membandingkan kondisi responden dalam kegiatan tiap siklus,

sehingga dapat diambil kesimpulan sebagaimana tujuan penelitian.

H. Prosedur Penelitian.

Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas, terdiri dari

tiga siklus. Tiap siklus terdapat kegiatan Perencanaan, Tindakan, Observasi dan

Refleksi (Hasil). Peneliti bertindak sebagai Desainer, Pelaksana, Pengamat,

Pengumpul data dan Penulis/Pelapor hasil penelitian.

1. Kegiatan Penelitian.

a. Siklus 1

Page 35: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 2 Kegiatan Siklus 1

Tahapan Yang Dilakukan

17

Perencanan 1. Guru

menyiapkan dokumen dan perangkat pengajaran.

2. Penyajian materi teori penunjang meliputi rangkaian per sistem dari rangkaian sistem penerangan mobil.

3. Menyiapkan mobil Kijang sebagai media pembelajaran praktek

Pelaksanaan 1. Pelaksanaan

praktek dibagi menjadi enam kelompok. Tiap kelompok beranggotakan maksimal 6 siswa.

2. Menggunakan mobil Kijang th 1982 sebagai media kegiatan

3. Proses merangkai bebas bisa dipilih dari yang paling mudah

4. Waktu yang disediakan maksimal 6 jam pelajaran, a.45 menit

Pengamatan 1. Selama

proses kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan dan wawancara.

2. Hasilnya dicatat dalam dokumen pengamatan.

3. Paska kegiatan praktek diberi angket

Pengambilan data

1. Dokumen

pengamatan, wawancara dan angket disimpulkan untuk menjadi data kualitatif.

2. Khusus dokumen skor penyelesaian disimpulkan sebagai data kuantitatif

Pada siklus satu ini media yang digunakan untuk kegiatan belajar praktek

direncanakan mobil kijang pick up tahun 1982, salah satu asset yang dimiliki oleh

jurusan otomotif SMK Negeri 2 Surakarta. Kegiatan diawali dengan penyampaian

materi didalam kelas. Materi disampaikan secara bertahap disesuaikan dengn

dokumen silabus. Kode dokumen adalah KKO 32. Dari silabus yang dipilih untuk

kegiatan penelitian hanya terbatas pada materi merangkai sistem penerangan

mobil yang berfungsi sebagai kelengkapan standar. Adapun materinya adalah :

1). Rangkaian lampu kota ( Tail light ).

2). Rangkaian lampu kepala ( Head light ) tanpa relei.

3). Rangkaian lampu kepala dengan relei.

4). Rangkaian lampu tanda belok ( Turn Signal Light ).

M at e

r i K

egi

at a

n P

ra k

t ek

sys t

e m

P

ene

ra n

ga n

m ob

il

Page 36: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

5). Rangkaian lampu rem ( Stop light ).

6). Rangkaian lampu mundur.

7). Rangkaian klakson ( Horn ).

18

Kegiatan praktek dibagi menjadi 6 kelompok. Tiap kelompok

beranggotakan maksimal 6 siswa. Titik berat pembelajaran adalah merangkai ke

tujuh sistem di atas. Cara merangkai bisa dimulai dari mana saja yang dianggap

mudah untuk dikerjakan .

Indikator keberhasilan diukur atas dasar terselesaikan dan berfungsinya

tiap rangkaian dengan standar waktu yang ditetapkan. Selama kegiatan praktek

berlangsung, guru melakukan observasi dan wawancara. Paska kegiatan praktek

guru memberi angket dan evaluasi. Data penelitian diambil berdasarkan kelompok

(untuk kegiatan praktek) dan perorangan (untuk angket dan wawancara).

b. Siklus 2

Tabel 3. Kegiatan Siklus 2

Tahapan Yang Dilakukan

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Pengambilan data

1.

menyiapkan

Guru 1. Pelaksanaan

kegiatan praktek

1. Selama proses

kegiatan

1. Dokumen

pengamatan,

dokumen dan

perangkat

pengajaran.

2. Materi yang

telah

disampaikan

pada siklus satu

dipakai untuk

persiapan

pelaksanaan

dibagi menjadi

6

kelompok. Tiap

kelompok

beranggotakan

maksimal 6

siswa.

2. Menggunakan

trainer sistem

penerangan mobil

berlangsung

guru melakukan

pengamatan dan

wawancara.

2. Hasilnya dicatat

dalam dokumen

pengamatan.

3. Paska kegiatan

wawancara

dan angket

disimpulkan

untuk

menjadi data

kualitatif. 2. .Khusus

dokumen

skor

siklus dua. sebagai media praktek diberi penyelesaian

Materi hanya

perlu diingatkan

tidak diajarkan

kembali.

praktek.

3. Proses merangkai

bebas bisa dipilih

angket. disimpulkan

sebagai data

kuantitatif.

M

at e

ri

K

e

g ia t

a n

P ra k

t ek s

ys t

e m p e

n era

n ga n

m obi

l

Page 37: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

3. Menyiapkan

rekayasa trainer

sebagai med ia

belajar praktek.

dari yang paling

mudah. 4. Waktu yang

disediakan

maksimal 6 jam

pelajaran, a. 45

menit.

19

Pada siklus dua media yang digunakan untuk kegiatan belajar praktek

adalah trainer hasil rekayasa. Tentang trainer selengkapnya akan dibahas pada

BAB IV namun sekilas dapat diinformasikan sebagai berikut :

Dimensi trainer panjang 128 cm, lebar 68 cm dan tinggi 79cm. Desain

penempatan tiap komponen diseting semaksimalnya mirip dengan posisi aslinya

pada mobil. Pengganti roda dipakai caster berdiameter 4 dim untuk memudahkan

penempatan. Terminal kabel ditandai dengan angka (sistim Eropa) untuk

mempermudah belajar terutama bagi pemula. Terminal– terminal kabel dirakit

pada papan untuk mengurangi bahaya shorted.

Sistim penyambungan kabel menggunakan mur baut M 6 dengan sistim

jepit buaya (bisa diganti dengan Banana Sticker bila ada). Sifat penyambungan

fleksibel dapat diganti–ganti sesuai dengan panjang pendek kabel yang

diperlukan. Kapasitas penyambungan tanpa batas, memberi keleluasaan pada

siswa untuk melakukan eksperimen penyambungan dengan resiko yang relatif

kecil. Karena jika terjadi insiden kabel bisa segera dicabut.

Adapun rancangan selengkapnya dapat diterangkan sebagai berikut :

1). Rangka lampu depan (dibuat dua untuk kanan dan kiri).

Page 38: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Gambar 2 Rangka Lampu Depan Gambar 3 Dudukan Lampu Depan

20

Page 39: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

2). Rangka lampu belakang.

Gambar 4 Rangka Dudukan Lampu Belakang.

Gambar 5 Dudukan Lampu Belakang.

3). Rangka panel.

Gambar 6 Dudukan Panel

21

Page 40: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

4). Rangka meja.

Gambar 7 Rangka Meja.

22

Page 41: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Keterangan

23

Kerangka vertikal terdiri dari 4 besi pipa kotak ukuran 4 x 4 cm dengan

ketebalan 2 mm dan tinggi 60 cm. Kerangka horisontal panjang terdiri dari 6 besi

pipa kotak ukuran 2 x 4 cm ketebalan 2 mm dan panjang 128 cm.. Kerangka

horisontal lebar terdiri dari 6 besi pipa kotak ukuran 2 x 4 cm ketebalan 2 mm

dan lebar 68 cm. Sistim penyambungan rangka dengan menggunakan las listrik.

Kerangka tersebul dilengkapi dengan 4 roda caster berdiameter 4 inchi. Kemudian

ditengah rangka diletakkan pilar penyangga melintang dengan besi s iku ukuran 3

x 3 cm sejumlah 4 buah untuk menyangga papan. Diatas pilar ini ditempatkan

papan melamin dengan ketebalan sekitar 1 cm sebagai tempat perakitan seluruh

komponen.

Adapun kegiatan pembelajaran dimulai dengan mengandalkan basis teori

yang telah disampaiakan pada siklus satu, guru menjelaskan aplikasinya pada

media trainer rekayasa. Kegiatan selengkapnya mengacu pada siklus satu hanya

media yang berbeda. Pada siklus satu menggunakan mobil dan pada siklus dua

menggunakan trainer.

c. Siklus 3

Tabel 4 kegiatan siklus 3.

Tahapan Yang Dilakukan

Perencanan 1. Guru

menyiapkan dokumen dan perangkat pengajaran.

2. Materi teori berbasis siklus satu.

3. Membagi siswa menjadi 6 kelompok dan memberi instruksi

Pelaksanaan 1. Tiap kelas

dibagi menjadi 6 kelompok. Tiap kelompok beranggotakan maksimal 6 siswa.

2. Menggunakan mobil Kijang pick up th 1982 sebagai media kegiatan.

3. Proses merangkai bebas bisa

Pengamatan 1. Selama

proses kegiatan berlangsung guru melakukan pengamatan dan wawancara.

2. Hasilnya dicatat dalam dokumen pengamatan.

3. Paska kegiatan

Pengambilan data

1. Dokumen

pengamatan, wawancara dan angket disimpulkan untuk menjadi data kualitatif.

2. Khusus dokumen skor penyelesaian

disimpulkan sebagai data kuantitatif.

M at e

r i K

egi

at a

n P

ra k

t ek

sys t

e m

P

ene r

a nga

n m

obi

l

Page 42: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

maupun

pengarahan.

dipilih dari

yang paling mudah.

4. Waktu yang disediakan maksimal 6 jam pelajaran, a.45 menit.

praktek

diberi angket.

24

Pada siklus tiga media praktek kembali menggunakan mobil. Namun

dengan telah berbekal pengalaman praktek menggunakan trainer perlu diadakan

evaluasi ulang apakah ada perubahan atau tidak. Seluruh proses kembali mengacu

pada siklus satu.

Seluruh proses penelitian diatas berlangsung include dengan kegiatan resmi

pembelajaran dimana peneliti bertugas sebagai guru. Dengan demikian tidak

diperlukan porsi ekstra yang dapat mengganggu jalanya pembelajaran dan

menumbuhkan kesan formal.

Dengan demikian penelitian diharapkan berjalan alami bebas dari kesan formal.

Page 43: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

25

Page 44: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.

A. Kondisi Belajar Praktek Sistem Kelistrikan Otomotif Semester 4

1. Materi/Kompetensi.

1

Kelas XI semester 4 pada tahun pelajaran 2009/2010 menggunakan kurikulum

edisi tahun 2004 KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Kurikulum bersifat

Fleksibel/elastis dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing sekolah sepanjang

tidak mengurangi kompetensi dasar. Harapan yang tersirat dari penyusunan kurikulum

ini adalah memberi keleluasaan bagi sekolah untuk mengembangkan diri. Dengan

KTSP sangat memungkinkan untuk terjadinya kompetisi antar sekolah. Sekolah-

sekolah yang kreatif akan dapat bersaing di era global. Lebih- lebih bagi SMK sebagai

produsen tenaga kerja yang memang harus bersaing di pasar global.

Gambaran singkat akan arah kurikulum di atas memberi makna bahwa sistem

pembelajaran di mana terdapat unsur materi di dalamnya harus dikemas dan disajikan

sedemikian rupa, supaya dapat menghasilkan tamatan yang berkualitas. Aktivitas dan

kreatifitas guru turut menjadi penentu dalam membidani lahirnya siswa yang kompeten.

Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mengemas dan menyajikan materi secara

sistematis agar mudah dimengerti oleh siswa. Inilah PR bersama para guru terutama

guru SMK.

Di jurusan otomotif SMK Negeri 2 Surakarta, menurut dokumen silabus edisi

tahun 2004 KTSP materi yang harus diajarkan pada kelas XI semester 4 adalah KKO

30, KKO 31 dan KKO 32. Adapun standar kompetensinya adalah : “Perawatan dan

perbaikan sistem pengapian, Perawatan dan perbaikan sistem audio serta Perawatan

dan perbaikan sistem kelisterikan bodi standar”. Sistem Kelistrikan Bodi Standar

terdiri dari dua materi pokok yaitu sistem penerangan dan sistem perlengkapan.

Termasuk dalam sistem perlengkapan antara lain Klakson (Horn), Wiper dan Washer.

Sementara pembelajaran K lakson (Horn) lazim digabung menjadi satu paket dengan

sistem penerangan. Sedangkan Wiper dan Washer diajarkan secara teerpisah.

Pada penelitian ini akan difokuskan pada pembelajaran KKO 32 yakni

Perawatan Dan Perbaikan Sistem Kelistrikan Bodi Standar, khususnya sistem

penerangan dan klakson. Sementara materi lainnya yakni KKO 30 (Sistem Pengapian),

KKO 31 (Sistem Audio) dan sebagian dari KKO 32 (Wiper dan Washer) tidak

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 45: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

2

diagendakan untuk dite liti. Meskipun dalam pembelajaran tetap dija lankan sesuai

dengan tuntutan kurikulum. Lebih khusus lagi seting penelitian tertuju pada

kompetensi merangkai s istem penerangan dan klakson, yang mendasari perawatan dan

perbaikan.

2. Teknik Pembelajaran

Sistem Kelistr ikan Otomotif ternasuk dalam kelompok mata

diklat/matapelajaran produktif. Sistim pembelajaran dijadikan satu paket antara teori

dan praktek. Sehingga jumlah jam yang tersedia per minggu otomatis meliputi (terbagi

atas) teori dan praktek. Dengan kata lain tidak ada pemisahan antara jam teori dan jam

praktek menurut ketentuan jadwal pelajaran. Tentang bagaimana mekanisme

penyampaian teori dan kegiatan praktek, diserahkan sepenuhnya kepada guru yang

bersangkutan. Setiap matapelajaran produktif di jurusan otomotif diasuh oleh dua

orang guru/instruktur. Bagaimana pembagian tugas, wewenang dam tanggumg

jawabnya diatur secara intern dibawah koordinasi Kepala Program (Kapro).

Untuk mempermudah proses pembelajaran maka teknis yang digunakan selama

ini adalah sist im blok. Artinya dari semua KKO yang harus disampaikan dibagi

menjadi dua blok yakni teori dan praktek. Semua teori disampaikan lebih dahulu

didepan hingga selesai. Baru kemudian dilaksanakan kegiatan bela jar praktek. Dengan

demikian kegiatan teori maupun praktek semua kompetensi berjalan serentak.

. Di semester 4 tahun 2010 ini diprediksi waktu pembelajaran efektif untuk

pembela jaran Sistem Kelistrikan Otomotif bagi siswa kelas XI maksimal tersedia 18

kali pertemuan mengingat akan banyak waktu yang tersita oleh kegiatan lain seperti

Ujian untuk Kelas XII, Try Out dan lain- lain. Maka untuk mengatasi hal tersebut

pelaksanaan pembelajaran diprogramkan hanya 18 kali pertemuan.

Dari 18 kali pertemuan tersebut pelaksanaanya dibagi menjadi dua yakni enam

kali pertemuan untuk teori yang dimulai pada tanggal 4 Januari 2010 (minggu pertama

bulan Januari 2010), hingga minggu kedua bulan Februari 2010 dan 8 kali praktek.

Sedangkan waktu yang tersisa 4 kali pertemuan dipersiapkan untuk evaluasi teori

maupun praktek dan pengayaan bila memungkinkan.

Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan praktek semester 4 masih mengikut

sertakan sebagian materi semester sebelumnya yakni semester 3 yang dianggap

penting dengan pertimbangan untuk diperdalam. Hal ini dikarenakan mengingat materi

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 46: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

3

kelas XI baik semester 3 maupun semester 4 dipandang sangat penting untuk

membekali s iswa sebagai persiapan memasuki PSG (Pendidikan Sistem Ganda) di

industri. Sela in itu materi kelas XI baik semester 3 maupun semester 4 biasa dipakai

sebagai materi ujian kejuruan (UKK) di kelas XII.

Untuk mempermudah pembelajaran praktek maka pelaksanaannya siswa kelas

XI TMOA (XI TKRa) yang berjumlah 35 orang dibagi menjadi enam kelompok.

Kelompok A, B, C,D dan E masing-masing beranggotakan 6 siswa. Sedangkan

kelompok F beranggotakan 5 siswa. Kegiatan praktek akan berlangsung secara

kelompok dan diteruskan secara individu bila memungkinkan. Artinya bila waktu dan

fasilitas memungkinkan terlaksana secara individu maka siswa dapat melaksanakan

praktek secara individu dalam setiap kelompok kerjanya. Tentu saja setelah kegiatan

praktek secara kelompok usai atau dipandang cukup, maka masing-masing siswa

dijinkan untuk berlatih secara individu. Jika waktu dan fasilitas hanya memungkinkan

kegiatan praktek terselenggara secara kelompok maka secara otomatis kegiatan praktek

secara individu tidak bisa terlaksana, mengingat waktu praktek hanya tersedia 6 jam

pertemuan untuk tiap jenis pekerjaan.

3. Keadaan Sarana

Menurut hemat peneliti , sarana kegiatan belajar praktek bagi siswa kelas XI

semester 4 masih tergolong kurang. Baik dari segi jumlah maupun variasi/jenisnya.

Apalagi jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang tidak kurang dari 33 orang tiap

kelas.. Bila ingin mencapai standar ideal tentu harus berorientasi pada dunia industri .

Dalam hal ini adalah bengkel pelayanan jasa mekanik otomotif yang memenuhi

standar. Seperti bengkel Toyota, Daihatsu. Honda dan sebagainya. Disana akan kita

dapati bahwa untuk satu job/pekerjaan akan dikerjakan oleh satu orang mekanik.

Maksimal dua untuk jenis pekerjaan tertentu. Tiap-tiap mekanik dapat bekerja secara

mandiri.

Alangkah idealnya jika hal tersebut dapat dipakai sebagai acuan bagi

pelaksanaan belajar praktek di sekolah. Di mana setiap siswa dapat menghadapi satu

benda kerja dan dapat bekerja secara mandiri. Kerjasama hanya dilakukan untuk jenis

pekerjaan atau kondisi tertentu. Dengan demikian jika terdapat tiga mata pelajaran

produktif ( 3 KKO : KKO 30, KKO 31 dan KKO 32) sedangkan jumlah siswa 35

Cli

ck t

o b

uy

NO

W!

PD

F-X

C

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck t

o b

uy

NO

W!

PD

F-X

C

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 47: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

4

orang maka diperlukan 12 benda kerja untuk tiap KKO. Atau paling tidak 6 benda

kerja untuk tiap KKO sehingga satu benda kerja dipakai oleh 2 orang siswa.

Adapun peralatan untuk kegiatan praktek semester 4 di bengkel sistem

kelistrikan otomotif yang tersedia berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut :

Tabel 5 Inventarisasi Alat.

NO Nama Alat Kondisi Junlah Keterangan

1 Perangkat Audio Baik 1 set dapat dipakai

2 Stand Engine

3 Trainer Pengapian

4 Mobil Kijang Pick Up

5 Trainer system

penerangan

6 Trainer wiper

7 Daihatsu Charade

Baik

Baik

On the Road

Rusak/kurang

lengkap

Baik

Layak pakai

2

3

1

4

1

1

dapat digunakan

dapat dipakai

Dapat digunakan

Perlu

diperbaiki/dilengkapi

Dapat dipakai

Milik jurusan otomotif

Dari tabel data di atas nampak bahwa peralatan untuk belajar praktek sistem

kelistrikan otomotif semester 4 masih perlu untuk ditambah./dibenahi sehingga dapat

memaksimalkan kegiatan belajar.

Gambar 8 Contoh Trainer Yang Ada

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 48: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

B. Merekayasa Trainer

5

Pada bab terdahulu telah dikemukakan rancangan rekayasa trainersistem

penerangan. Rancangan tersebut didesain dengan mempertimbangkan berbagai aspek

antara lain: efisiensi, ekonomi teknis dan la in-la in. Sehingga trainerhasil rekayasa

sebagai media pembela jaran, diharapkan dapat memenuhi sekurang-kurangnya 4

kriteria yakini praktis, ekonomis, sistematis dan representatif. Praktis mengandung

maksud paling tidak trainer dapat disimpan dan dipindah-pindahkan dengan mudah,

karena dilengkapi dengan roda caster. Tidak memerlukan tempat penyimpanan khusus

yang luas. Dapat dioperasikan dengan sistim penyambungan yang mudah.

Ekonomis artinya tidak memerlukan biaya yang besar baik dalam pengadaan

maupu perawatan. Apalagi bila dilihat dengan fungsinya yang dapat menjadi miniatur

sistem penerangan mobil . Dengan demikian sangat memungkinkan bagi sekolah untuk

memproduksi/membuat dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan.

Jauh lebih murah dibandingkan dengan harga mobil atau trainer lain yang

menggunakan sistim penyambungan Banana Sticker dalam kualitas yang sepadan.

Sistematis, di mana trainer dirancang dengan memperhatikan tataletak/desain

penempatan komponen sedemikian rupa sehinngga mendekati pola penempatan

aslinya di mobil. Paling tidak dapat memberi gambaran tata letak komponen yang

mengadopsi lay out aslinya di mobil. Seluruh komponen sampai bagian terminal-

terminal kabel diseting untuk dapat terlihat/terdeteksi dengan je las sehingga

memudahkan proses pembela jaran. Di samping itu posisi penempatan lampu depan

dan lampu belakang dengan jarak yang tidak terla lu jauh serta jarak antar komponen

yang cukup dekat memungkinkan proses penyambungan menjadi efisien

Representatif, trainer diupayakan memuat seluruh sistem penerangan standar

yang ada pada mobil. Pengertian standar ialah minimal s istem yang harus ada atau

yang harus dimiliki oleh sebuah mobil. Lebih je las sistem yang dimaksud meliputi

lampu kota dan lampu belakang, lampu kepala, lampu tanda belok dan hazard, lampu

rem, lampu mundur dan horn/klakson. Selain itu sebenarnya pada trainer juga

dilengkapi dengan lampu kabut. Namun karena lampu kabut t idak termasuk dalam

kategori rangkaian standar maka tidak disertakan dalam penelitian.Adapun has il karya

rekayasa trainer sistem penerangan selengkapnya dapat disampaikan sebagai berikut :

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 49: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

1. Profile Trainer.

6

Dari desain rancangan yang termuat dalam Bab III terdahulu menghasilkan

profile trainer seperti gambar berikut :

a. Tampak depan dan samping.

Dari pandangan depan terlihat posisi lampu kota dan lampu tanda belok

(menjadi satu unit). Lampu yang digunakan adalah lampu Bumper Suzuki Carry Extra.

Posisi unit lampu tanda belok dan lampu kota tersebut berada dibawah lampu kepala

sebagaimana lazimnya mobil. Sementara lampu kepala menggunakan jenis tunggal

double filament. Sedangkan lampu yang dipakai adalah lampu Colt T 120. Kedua

lampu tersebut relah memenuhi standar minimal yang harus dimiliki oleh sebuah mobil.

Gambar 9 Profile Trainer Sistem Penerangan Mobil dilihat dari depan dan samping .

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 50: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

b. Tampak Belakang

Gambar 10 Tampak Belakang

7

Gambar 11 Tampak Belakang Dan Samping.

Dari pandangan posisi belakang, nampak sepasang unit lampu yang didalamnya berisi

lampu belakang, lampu mundur, lampu rem.dan lampu tanda belok, yang diambil dari

mobil K ijang. Sementara lampu nomor dipasang tersendiri. Agak di depannya

terpasang tempat panel instrument. Memuat semua sakelar maupun tombol yang

diperlukan.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 51: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

c. Lay out penempatan komponen.

Gambar 12 Lay Out Penempatan Komponen.

8

Flas her

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 52: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

2. Dimensi Trainer dan Sistim Penyambungan Kabel.

9

Panjang trainer 128 cm. Lebar 68 cm. Tinggi meja tanpa caster 66 cm dan

tinggi meja setelah ditambah caster 79 cm. Tinggi meja diupayakan sesuai dengan

postur tubuh orang Indonesia pada umumnya. Dengan tinggi 79 cm diharapkan siswa

dapat bekerja dengan nyaman. Tidak terlalu rendah yang menyebabkan posisi badan

merunduk hingga cepat lelah. Atau terlalu tinggi hingga tidak nyaman dalam bekerja.

Terminal-terminal kabel dirakit pada papan melamin untuk mengurangi bahaya

shorted. Terminal-terminal tersebut ditandai dengan angka (sistim Eropa) untuk

mempermudah belajar terutama bagi pemula. Sistim penyambungan kabel

menggunakan baut M 6 panjang 3 cm dengan sistim jepit buaya ( bisa juga diganti

dengan banana sticker bila ada). Sifat penyambungan fleksibel dapat diganti-ganti

sesuai dengan panjang pendek kabel yang diperlukan. Kapasitas penyambungan tanpa

batas akan memberi kele luasaan pada siswa untuk melakaukan eksperimen

penyambungan dengan resiko yang amat kecil. Karena bila terjadi insiden yang

membahayakan kabel dapat dengan segera dicabut. Dengan demikian rekayasa trainer

juga mempertimbangkan faktor keamanan dan kenyamanan dalam bekerja.

C. Kebutuhan bahan dan anggaran. (Tabel 6).

HARGA NO NAMA BARANG SPESIFIKASI JUMLAH

(Rupiah)

1 Batere

2 Clem Accu

32 Ah

Kecil

1 buah

1 pasang

350.000

10.000

3 Kabel amper 4 mm 2 warna 4 m 20.000

4 Jepit Accu

5 Scun kolong

6 Mur baut dan ring

7 Jepit Buaya

8 Kabel RRT

9 Kabel RRT

10 Totok Lampu Kepala

11

12 Lampu Bumper

Besar

Utilux

M 6

Besar

1,5mm

1 mm

Colt T 120

Colt T 120

Carry Extra

1 pasang

100 buah

100 pasang

100 pasang

4 rol 4 warna

4 rol 3 warna

1 pasang

1 pasang

1 pasang

10.000

100.000

50.000

150.000

240.000

200.000

30.000

60.000

40.000

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 53: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

13 Lampu Belakang

14 Lampu nomor

15 Lampu indikator

16 Lampu Kabut

17 Horn

18 Fuse Box lengkap

19 Flasher

20 Reley

21 Saklar lampu

22 Sak lar dim

23 Saklar Pentul ( Flash )

24 Kunci kontak

25 Sak lar Tanda belok

26 Sak lar Hazard

27 Saklar lampu kabut

28 Tombol Klakson

29 Sak lar / Tombol rem

30 Sak lar Lampu Mundur

Kijang Kotak 1 pasang

- 1 buah

3 buah

1 pasang

1 pasang

Isi 8 1 buah

Non elektronik 1 buah

4 terminal 2 buah

2 tarikan 1 buah

1 buah

1 buah

4 terminal 1 buah

1 buah

1 buah

1 Tarikan 1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

50.000

10.000

60.000

40.000

60.000

30.000

25.000

40.000

25.000

30.000

20.000

40.000

15.000

20.000

15.000

15.000

15.000

20.000

10

31 Besi pipa kotak 1,8 mm 4 x 4 1 lonjor 120.000

32 Besi pipa kotak 2x4 tebal 2mm 3 lonjor 240.000

33 Besi siku

34 Besi Plat Strip

35 Besi plat

3 x 3

Lebar 2 cm

0.8 mm

1 lonjor

2 m

1/2 lembar

75.000

25.000

75.000

36 Cat Hammertone Duth Master 1 kg 40.000

37 Cat Altek

38 Thiner Daimaru

39 Thiner A ( cuci )

40 Ampelas

41 Roda Caster

2 warna

Liter

Liter

Lembar

4 Dim

½ kg

1 liter

1 liter

4

1 set

20.000

30.000

10.000

10.000

90.000

42 Papan melamin Ketebalan 1cm 1 lembar 60.000

J u m l a h Rp. 2.545.000,00

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 54: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

11

D. Deskripsi Pe mbelajaran Praktek Antara Sebelum Dan Sesudah Pe makaian

Trainer.

Untuk mengetahui efektivitas pemakaian trainer, dilakukan eksperimen

pembelajaran tiga siklus. Tiap-tiap siklus pada garis besarnya memuat materi yang

sama hanya menggunakan media pembelajaran (praktek) yang berbeda. Materi teori

sebagai persiapan untuk bisa melakukan kegiatan praktek disampaikan sekali untuk

tiga siklus. Pada siklus berikutnya yakni siklus 2 dan siklus 3 materi teori tidak perlu

diulang. Paska penyampaian teori diadakan evaluasi untuk memastikan bahwa siswa

sudah dipandang dalam keadaan siap untuk melakuakn kegiatan praktek ataukah

belum. Apabila dipandang belum siap maka pembelajaran teori diperdalam. Apbila

sudah siap maka kegiatan dapat dimulai pada siklus I.

1. Siklus Satu.

a. Tahap Persiapan.

Kegiatan siklus satu terdiri dari persiapan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Pada tahap persiapan, guru mempersiapkan perangkat pembela jaran seperti: s ilabus,

RPP, Hand out/modul, Job sheet, LCD/Proyektor dan lain – lain. Guru mulai dengan

penyampaian materi teori berdasarkan panduan silabus dan RPP. Adapun secara garis

besar materinya terdiri dari :

1). Rangkaian Lampu Kota dan Lampu Kepala Tanpa Relai

Gambar 13 Rangkaian Lampu Kepala Tanpa Relei.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 55: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Rangkaian yang paling sederhana dari sistem lampu kepala terdiri atas:

1. Lampu kepala double filament.

2. Lampu kota.

3. Lampu belakang.

4. Lampu nomor.

5. Batere.

6. Sekering (fuse).

7. Sakelar penyala (lighting switch)/Sakelar lampu.

8. Sakelar Dim (Dimmer switch).

Cara Kerja :

12

Bila sakelar lampu ditarik satu kali maka terminal 30 akan bertemu dengan 58

baik atas maupun bawah. Arus dari batere akan mengalir mela lui fuse keterminal 30

dan 58. Dari 58 bagian atas diteruskan ke lampu kota depan dan masa sehingga lampu

kota menyala. Sedangkan dari 58 bagian bawah diteruskan ke lampu belakang lampu

nomor dan masa, sehingga lampu-lampu tersebut dapat menyala.

Bila sakelar ditarik dua kali maka terminal 30 akan berhubungan dengan 58

bagian bawah dan 56. Arus dari batere dapat mengalir melalui fuse, terminal 30, 58

bagian bawah dan 56. Dari terminal 58 bagian bawah diteruskan ke lampu belakang

dan lampu nomor. Sedangkan dari terminal 56 sakelar penyala diteruskan ke 56 sakelar

dim. Dari 56 sakelar dim akan diteruskan ke 56a atau 56b tergantung posisinya. Posisi

sakelar dim dapat diatur dengan menggerakkan/menekan kepala sakelarnya. Bila posisi

sakelar dim sedang menghubungkan 56 dan 56a maka arus dari 56a sakelar dim

diteruskan ke 56a lampu kepala dan masa. Maka lampu jauh menyala. Bila posisi

sakelar dim dipindahkan untuk menghubungkan 56 dan 56b maka arus dari terminal 56

sakelar dim akan diteruskan ke 56b lampu kepala dan masa. Sehingga lampu kepala

menyala jarak dekat.

Bila ingin memberi tambahan dengan Hight Beam Indicator light (indikator

lampu jauh) dapat dipasangkan pada terminal 56a sakelar dim, indicator lampu jauh

dan masa. Dengan demikian bila lampu jauh menyala maka High beam indikator light

ikut menyala. Lampu ini berfungsi memberi peringatan pada pengemudi bahwa lampu

jauh menyala. Gunanya ketika berpapasan dengan kendaraan lain supaya segera dapat

memindahkan ke nyala lampu dekat sehingga tidak menyilaukan.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 56: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

2). Rangkaian Lampu Kepala Dengan Relei.

Gambar 14 Rangkaian Lampu Kepala dengan Relei.

Cara Kerja.

13

Bila sakelar lampu ditarik satu kali terminal 30 akan berhubungan dengan 58

bagian atas dan 58 bagian bawah. 58 bagian atas akan meneruskan arus dari terminal

30 ke lampu kota. Sedangkan 58 bagian bawah meneruskan arus dari terminal 30 ke

lampu belakang.

Bila sakelar ditarik dua kali maka terminal 30 akan berhubungan dengan terminal 58

bagian bawah dan 56. Terminal 58 meneruskan arus ke lampu belakang. Sedangkan

dari terminal 56 diteruskan ke terminal 56 sakelar dim. Jika posisi sakelar dim sedang

menghubungkan terminal 56 dan 56a maka arus dari terminal56 diteruskan ke 56a.,

terminal 85 relei lampu jauh, kumparan pengendali relei, terminal 86 dan masa. Karena

dialiri arus maka kumparan pengendali relei menjadi magnet dan menarik platina

(kontak pemutus) sehingga berhubungan. Akibatnya arus dari batere dapat mengalir

langsung ke terminal 30 relei, kontak pemutus, terminal 87 dan lampu jauh,sehingga

lampu jauh dapat menyala.

Bila posisi sakelar dim menghubungkan terminal 56 dan 56b maka arus dari terminal

56 diteruskan ke 56b, terminal 85 relei lampu dekat, kumparan pengendali, terminal 86

dan masa.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 57: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

14

Karena dialiri arus maka kumparan pengendali relei menjadi magnet dan menarik

kontak pemutus sehingga berhubungan. Akibatnya arus dari batere dapat langsung

mengalir ke terminal 30 reley, terminal 87, terminal 56b lampu kepala (jarak dekat)

dan masa. Maka lampu dekat menyala.

3) Rangkaian lampu kepala dengan sakelar kombinasi pengendali masa.

Gambar 15 Rangkaian Lampu Kepala dengan Saklar Pengendali Masa.

Yang dimaksud pengendali masa adalah sakelar bekerja memutus dan

menghubungkan masa (negatif). Dewasa ini banyak digunakan rangkaian lampu

kepala dengan sakelar pengendali masa.

Cara kerja.

Bila sakelar diputar satu kali maka terminal lampuTL akan berhubungan

dengan masa. Akibatnya arus dari batere akan mengalir melalui Fusible Link, Fuse, TB,

kumparan reley pengendali, terminal TS sakelar lampu TL dan masa. Karena dialiri

arus maka kumaran reley menjadi magnet dan menarik kontak pemutus untuk

berhubungan. Akibatnya arus juga bisa mengalir dari TB, kontak pemutus, TL dan

lampu kota (Tail Light) dan masa. Maka lampu kota dapat menyala.

Bila sakelar ditarik dua kali maka terminal sakelar lampu HL akan

berhubungan dengan masa. sementara itu TL juga masih tetap berhubungan dengan

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 58: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

15

masa. Maka arus dari batere dapat mengalir pada kedua kumparan reley, sakelar lampu

dan masa. Kedua kumparan reley menjadi magnet dan menarik kedua kontak pemutus

hingga berhubungan. Dari kontak pemutus satu (kiri) arus diteruskan ke lampu kota

dan masa. Maka lampu kota dapat menyala. Sedangkan dari kontak pemutus kedua

(kanan) arus diteruskan ke lampu kepala. Lampu kepala akan menyala jarak dekat atau

jauh tergantung posisi sakelar dim.

Bila sakelar dim menghubungkan terminal Low dan masa maka lampu dekat menyala.

Bila sakelar dim menghbungkan terminal Hi dengan masa maka lampu jauh menyala.

4). Rangkaian Lampu Tanda Belok

Untuk rangkaian lampu tanda belok di informasikan dua model yakni model

Jepang dan Model Eropa. Karena terdapat perbedaan yang menyolok yakni pada

model Flsher (pengedip lampu) yamg digunakan. Model Jepang menggunakan kode

huruf sedangkan model Eropa menggunakan kode angka. Untuk F lasher lampu tanda

belok model Jepang terminal Flashernya diberi kode L dan X (B).

a. Tanda X/B adalah terminal yang harus dirangkai ke sunber arus melalui

kunci kontak.

b. Tanda L artinya lamp adalah terminal yang harus dihubungkan ke sakelar

lampu tanda belok guna mengirim arus ke lampu.

Gambar 16 Rangkaian Lampu Tanda Belok Model Jepang.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 59: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Komponennya terdiri dari :

1. Batere

2. Kunci Kontak.

3. Sekering.

4. Flasher (pengedip).

5. Sakelar lampu tanda belok (Turn Signal Switch).

6. Lampu tanda belok dan lampu pilot tanda belok.

Cara Kerja.

16

Bila kunci kontak ON dan sakelar lampu tanda belok diposisikan ke kanan (R),

maka arus dari batere akan mengalir ke kunci kontak, sekering (fuse), terminal X,

Flasher, terminal L, sakelar lampu tanda belok, terminal R, lampu tanda belok dan

lampu pilot tanda belok bagian kanan dan masa. Maka lampu tanda belok dan lampu

pilot tanda belok sebelah kanan menyala. Nyala lampu bisa kedap kedip dengan

frekwensi 90 kali per menit karena adanya Flasher.

Demikian pula bila diposisikan ke kiri (L) maka lampu tanda belok dan lampu pilot

tanda belok sebelah kiri akan menyala.

Gambar 17 Rangkaian Lampu Tanda Belok Model Eropa.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 60: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

17

Lampu tanda belok model Eropa Flashernya menggunakan kode angka : 49,

49a dan C atau Rp. Bahkan ada yang ditambah dengan 31.

a. 49 merupakan kode sumber arus yang harus dirangkai lewat kunci kontak.

b. 49a adalah kode terminal yang harus dihubungkan dengan sakelar lampu

tanda belok.

c. C/Rp adalah kode terminal lampu pilot (lampu indicator).

d. 31 adalah kode masa (negatif).

Terminal inti yang harus ada adalah 49 dan 49a. Sedangkan dua terminal yang lain

tidak semua flasher menggunakan.

Cara Kerja :

Bila sakelar diposisikan ke R atau L dan konci kontak ON maka arus dari batere dapat

mengalir ke kunci kontak, sekering, terminal 49, Flasher, terminal 49a sakelar lampu

tanda belok, lampu-lampu dan masa..Sebagian mengalir ke C/Rp, lampu pilot dan

masa. Maka lampu- lampu hidup dan berkedip karena Flasher. Pada posisi R yang

menyala lampu sebelah kanan dan pada posisi L yang menyala sebelah kiri.

5) Rangkaian lampu Hazard.

Flasher

L X

+

Gambar 18 Rangkaian Lampu Hazard.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 61: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

18

Antara lampu tanda belok dan Hazard hanya terdapat sedikit perbedaan yakni

pada sakelarnya. Bila sakelar lampu tanda belok dapat diposisikan untuk menyalakan

lampu sebelah kanan atau sebelah kiri maka sakelar lampu hazard menyalakan keduda-

duanya. Baik lampu sebelah kanan maupun sebelah kiri menyala berkedip bersama-

sama. Fungsinya untuk memberi isyarat bahwa mobil dalam keadaan darurat.

Cara kerja selengkapnya adalah : bila sakelar hazard diposisikan ON maka arus

dari batere akan mengalir ke kunci kontak, sekering, flasher, sakelar hazard, keempat

lampu tanda belok dan lampu- lampu pilot kemudian masa. Maka keempat lampu tanda

belok dan lampu-lampu pilot menyala berkedip bersama.

6). Lampu lampu Rem.

Gambar 19 Rangkaian Lampu Rem.

Sistem Lampu Rem yang paling sederhana terdiri dari :

1. Baterai.

2. Fusible link.

3. Fuse

4. Kunci Kontak (untuk Hand Rem).

5. Sakelar lampu rem (Stop light switch).

6. Indicator lampu Brakes.

7. Sakelar lampu indicator (Brake warning test switch)’

8. Rem parker/rem tangan/hand rem.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 62: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Cara Kerja.

19

Bila pedal rem diinjak maka stop light switch akan berhubungan. Arus dari

batere dapat mengalir ke Fusible link, fuse Stop, Stop light switch lampu stop/lampu

rem dan masa. Maka lampu rem menyala.

Bila hand rem pada posisi ditarik sedangkan kunci kontak ON maka arus akan

mengalilir dari batere ke fusible link, kunci kontak, fuse (heater), indicator lampu

brakes, brake warning test switch dan masa. Maka indicator lampu brakes menyala.

Lampu ini berguna untuk memberi peringatan pada pengemudi bahwa hand rem masih

bekerja supaya dinetralkan lebih dahulu sebelum mobil berjalan.

7). Lampu mundur.

Rangkaian Lampu Mundur Alarm

Saklar

Kunci Kontak

Fuse

Gambar 20 Rangkaian Lampu Mundur.

Berfungsi untuk memberi isyarat bahwa mobil akan berja lan mundur. Komponennya

terdiri dari :

1. Batere. 4. Sakelar lampu mundur

2. Kunci kontak. 5. Pilot suara (alarm).

3. Fuse/sekering. 6. Lampu mundur

Cara Kerja.

Sakelar lampu mundur terpasang pada transmisi. Sakelar akan berhubungan

bila transmisi diposisikan pada gigi mundur. Bila transmisi dioperasikan pada posisi

mundur dan kunci kontak ON maka arus dari batere akan mengalir ke kunci kontak,

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 63: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

20

sekering, sakelar mundur, lampu mundur beserta pilot suara dan masa. Maka lampu

mundur menyala dan pilot suara berbunyi.

8). Klakson/Horn (Gambar 21).

Gambar 21 Rangkaian K lakson

Pada rangkaian standar, klakson tidak boleh dirangkai melalui kunci kontak

karena arus yang mengalir besar. Disamping itu tombol harus dirangkai menjadi

pengendali masa. Umumnya tombol klakson terletak pada kemudi dan sudah

dikonstruksi untuk memutus dan menghubungkan masa. Rata- rata mobil memiliki dua

klakson yang dirangkai secara parallel.

Cara Kerja :

Bila tombol ditekan maka arus dari batere akan mengalir ke terminal 85,

kumparan reley, terminal 86, tombol dan masa.. Karena dialiri arus maka kumparan

menjadi magnet dan menarik kontak pemutus hingga berhubungan. Selanjutnya arus

dari batere dapat juga mengalir ke sekering, terminal 30, terminal 87, klakson dan

masa. Maka klakson akan berbunyi.

Usai pembelajaran teori guru mempersiapkan kegiatan praktek. Diantaranya

memberi lembar kerja/job sheet, membagi materi pekerjaan, memberi pengarahan dan

membagi siswa dalam kelpmpok-kelompok kerja.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 64: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Dokumen pembelajaran teori sebagai pe rsiapan.

Gambar 22 Persiapan Seting Layar LCD

Gambar 23 Pelaksanaan Pembelajaran Teori

21

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 65: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Gambar 24 Tanya Jawab

Gambar 25 Tanya Jawab ( Dengan siswa yang berbeda).

22

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 66: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

b. Tahap Pelaksanaan.

23

Dalam pelaksanaan kegiatan praktek, siswa bekerja sesuai dengan urutan pembagian

pekerjaan dan kelompok yang telah ditentukan. Adapun pembagiannya adalah sebagai

berikut :

Tabel 7 Pembagian Kelompok dan Pekerjaan Praktek

N A M A P E K E R J A A N

KELOMPOK YANG MENGERJAKAN

1

2

3

4

5

6

7

8

A

F

E

D

C

B

B

C

A

E

D

F

C

B

A

F

E

D

D

C

B

A

F

E

E

D

C

B

F

A

F

E

D

B

A

C

A

F

E

D

C

B

A

F

E

D

C

B

Keterengan:

1). Siswa dibagi dalam 6 kelompok kerja yakni A, B, C, D, E dan F.

2). Pekerjaan sitem penerangan 1 menggunakan media mobil K ijang.

3). Pekerjaan sistem penerangan 2 menggunakan Trainer.

4) Pekerjaan sistem penerangan 3 menggunakan mobil Daihatsu Charade.

5) Urutan yang diperlihatkan dalam table menunjukkan setelah praktek sistem

penerangan 1 maka minggu berikutnya akan mengerjakan sistem

penerangan 2 dan mimggu ber ikutnya lagi akan mengerjakan sistem

penerangan 3. Dengan demikian pe laksanaan siklus 1, 2 dan 3 sistem

penerangan selalu dikerjakan secara berurutan oleh semua kelompok.

P en

er

a

ng a

n 1

Wip

er

A u

dio

Pe n

g

ap

ian

S ta

rt er

Pen

gis

i an

P en

er

a

ng a

n 2

P en

er

a

ng a

n 3

P

ra

kte

k K

e

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 67: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

24

Pelaksanaan kegiatan praktek siklus 1 menggunakan mobil K ijang. Pick Up.

Kegiatan dilakukan secara kelompok terlebih dahulu. Baru apabila kegiatan kelompok

selesai dan waktunya masih memungkinkan dapat dilanjutkan dengan kegiatan

perorangan. Disamping diberi pengarahan lebih dahulu oleh guru, pelaksanaan

kegiatan juga dipandu oleh lembar kerja (job sheet) yang telah disediakan.

Kegiatan dimulai dengan melakukan langkah-langkah identifikasi. Langkah

identifikasi meliputi : identifikasi lampu, klakson dan semua sakelar termasuk kunci

kontak,sekering dan reley (bila ada). Langkah ini sangat diperlukan untuk dapat

mengetahui letak/posisi setiap terminal dan warna kabel. Alat yang digunakan adalah

Ohm meter atau jika memungkinkan dilihat (secara visual). Pelaksanaannya boleh

dimulai darimana saja yang dianggap mudah oleh siswa.Artinya tidak harus dilakukan

secara urut menurut urutan system rangkaian yang diterangkan dalam teori.

Setelah semua terminal kabel tiap sistem ditemukan dan telah diketahui posisi

maupun cara pengoperasiannya maka kegiatan baru boleh dilanjutkan dengan

merangkai. Sama dengan langkah identifikasi, merangkai juga boleh dilaksanakan dari

yang paling dianggap mudah. Atau dirangkai berdasarkan identifikasi tiap sistem yang

bisa diselesaikan. Misalnya identifikasi bisa menylesaikan untuk komponen lampu

mundur. Maka system lampu mundur boleh dirangkai dengan sepengetahuan guru.

Pekerjaan merangkai dianjurkan untuk dimulai secara urut sebagai upaya

meminimalisir resiko shorted (insiden yang membahayakan). Merangkai dimulai dari

positif batere keterminal-terminal menurut siklus jalannya arus dalam sebuah sistem

rangkaian. Bila tidak hafal diperbolehkan membuka catatan. Negatif batere menjadi

bagian akhir dari merangkai. Dan sebelum dirangkai perlu diperiksa dari ke,ungkinan

adanya shorted dengan cara digores-goreskan labih dahulu sebelum dipasang dan

dalam keadaan saklar OFF

Langkah yang memberi kebebasan bagi siswa untuk melakukan pekerjaan dari

yang dianggap paling mudah dinaksud untuk dapat mengetahui kemampuan maksimal

yang daat dilakukan oleh siswa. Dalam kurun waktu 6 jam pelajaran yang disediakan

ada berapa sistem yang dapat diselesaikan.

Cli

ck t

o b

uy N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck t

o b

uy N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 68: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Gambar 26 Pengarahan Siklus 1

Gambar 27 Pelaksanaan Siklus 1

25

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 69: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

c. Observasi (Pengamatan).

26

Selama kegiatan berlangsung , guru melakukan pengamatan. Pengamatan

dilakukan mula i dari keaktifan siswa, pe laksanaan proses identifikasi komponen

sampai pelaksanaan merangkai tiap sistem. Sesekali guru memberi motivasi,

melakukan tutorial (bimbingan kelompok) dan wawancara. Wawancara dilakukan

terutama untuk memperoleh input dari siswa misalnya mengenai :

1). Kesulitan yang dihadapi.

2). Kelengkapan sarana/alat praktek.

3) Berfungsi dan tidaknya sarana.

4) Perkiraan hasil yang akan dicapai.

5) Kesam dan minat siswa terhadap media yang dipakai dan sebagainya..

Dokumen observasi akan difokuskan pada pengukuran kemampuan siswa dalam

menyelesaikan kegiatan. Dengan catatan semua sarana berfungsi normal. Guru

menyiapkan lembar observasi yang sekaligus dapat berfungsi sebagai evaluasi. Standar

keberhasilan diukur berdasarkan waktu untuk menyelesaikan tiap sistem serta

berfungsi dan t idaknya rangkaian. Praktek merangkai dinyatakan selesai dan berhasil

bila rangkaian dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Bila terjadi trouble misalnya

dengan disfungsinya sebagian komponen sehingga kegiatan praktek tidak bisa

berlangsung, maka akan diadakan perpanjangan atau penggantian waktu.

Teknik observasi yang digunakan adalah observasi part isipasi dan observasi

sistematis/berkerangka. Observasi partisipasi maksudnya adalah guru sebagai

pengamat/observer terlibat langsung secara aktif dalam obyek yang diteliti yakni

kegiatan bela jar praktek siswa dalam merangkai sistem penerangan mobil (kelistrikan

body).

Sedangkan observasi sistematis/berkerangka karena kerangka penelitian telah

ditentukan lebih dahulu khususnya faktor faktor yang akan diteliti. Faktor-faktor yang

menjadi penentu dalam keberhasilan proses merangkai ialah :

1). Kebenaran rangkaian.

2). Waktu yang dipergunakan untuk merangkai.

3). Berfungsinya/dapat beroperasinya sistem rangkaian

Untuk bisa melakukan pengamatan yang meliputi ketiga faktor diatas maka guru lebih

dahulu menyiapkan lembar observasi.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 70: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 8 Lembar Observasi Identifikasi Komponen. Kelompok: semua

kelompok

Keterangan

27

NO Pekerjaan Selesai (v) Belum selesai (x)

1 Identifikasi Sakelar

a Memeriksa sakelar Lampu Kota

b. Memeriksa sakelar Lampu Kepala

c. Memeriksa sakelar Dim

d. Memeriksa sakelar Blits/Flash

e Memeriksa sakelar Lampu Tanda Belok

f. Memeriksa sakelar Lampu Hazard

g. Memeriksa sakelar Rem.

h. Memeriksa sakelar Lampu Mundur

i. Memeriksa Tombol K lakson/Horn

j. Memeriksa K unci Kontak

2 Identifikasi Lampu-lampu/beban

a. Memeriksa Lampu Kota

b. Memeriksa L. Belakang dan L. Nomor

c. Memeriksa Lampu Kepala.

d. Memeriksa Lampu Tanda Belok

e. Memeriksa Lampur Rem

f. Memeriksa Lampu Mundur

g. Memeriksa K lakson/Horn

3 Merangkai sistem penerangan & klakson

a. Lampu kota

b. Lampu Kepala tanpa reley

c. Lampu Kepala dengan reley

d. Lampu Tanda Belok dan Hazard

e Lampu Rem.

f Lampu Mundur

g Klakson/Horn.

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

X

X

X

X

X

X

X

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 71: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 9 Rekap Lembar Observasi Urutan Kerja

28

Diselesaikan (v)/Belum dapat

NO Pekerjaan diselesaikan (x) oleh kelompok A B C D E F

1 Identifikasi Sakelar

a Memeriksa sakelar Lampu Kota

b. Memeriksa sakelar Lampu Kepala

c. Memeriksa sakelar Dim

d. Memeriksa sakelar Blits/Flash

e. Memeriksa sakelar Lampu Tanda

Belok

f. Memeriksa sakelar Lampu Hazard

g. Memeriksa sakelar Rem.

h. Memeriksa sakelar Lampu Mundur

i. Memeriksa Tombol Klakson/Horn

j. Memeriksa Kunci Kontak

2 Identifikasi Lampu-lampu/beban

a. Memeriksa Lampu Kota

b. Memeriksa L. Belakang dan L. Nomor

c. Memeriksa Lampu Kepala.

d. Memeriksa Lampu Tanda Belok

e. Memeriksa Lampur Rem

f. Memeriksa Lampu Mundur

g. Memeriksa K lakson/Horn

3 Merangkai sistem penerangan & klakson

a. Lampu kota

b. Lampu Kepala tanpa reley

c. Lampu Kepala dengan reley

d. Lampu Tanda Belok dan Hazard

e Lampu Rem.

f Lampu Mundur

g Klakson/Horn.

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

x

x

x

x

x

x

x

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

x

x

x

x

x

x

x

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

x

x

x

x

x

x

x

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

x

x

x

x

x

x

x

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

x

x

x

x

x

x

x

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

x

x

x

x

x

x

x

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 72: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 10 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : Semua Kelompok

29

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

-

-

-

-

-

-

-

-

30

60

80

30

20

20

30

270

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). N ilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). N ilai 80 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6) Nilai 70 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7) Niali 60 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8) Kurang dari 60 Kurang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

Be l

u m

ad a y

a

ng

b

i

sa d

ise

l esa

ik an

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 73: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

d. Refleksi.

30

Refleksi dilakukan untuk menampilkan data dalam penelitian. Data dalam

penelitian dapat dipakai sebagai bahan untuk memperoleh gambaran tentang obyek

penelitian. Dalam refleksi s iklus satu ini ditampilkan hasil observasi, angket dan

wawancara.

1). Tabel Hasil Observasi siklus satu.

Tabel 11 Kriteria Hasil Observasi Siklus 1.

KETERANGAN

N

O

1

2

3

4

5

6

KELOMPOK

A

B

C

D

E

F

NILAI

-

-

-

-

-

-

WAKTU

(menit)

270

270

270

270

270

270

NILAI

-

-

-

-

-

-

WAKTU

-

-

-

-

-

-

Keterangan:

Pada siklus satu belum ada kelompok yang berhasil menyelesaikan pekerjaaan

merangkai. Pekerjaan yang bisa dilakukan baru dalam taraf identifikasi. Maka belum

dilakukan penilaian.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 74: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

2) Tabel 12 Hasil Angket Siklus 1.

31

No.Butir Faktor Jumlah jawaban Prosentase(%) Jawaban

pertanyaan

1

2

3

yang

diteliti

A

3

1

25

B

27

33

3

C

5

1

5

D

-

-

2

A

8,5

2,6

71

B

77

94

8,6

C

14

2,8

14

D

-

-

5,7

4

5

16

15

2

16

17

4

-

-

45,6 5,7 48,5

43 45,6 11,4

-

-

6 9 14 2 12 25,6 40 5,7 34,2

7

8

-

6

26

14

8

15

1

-

-

17

74

40

23

43

2,8

-

9 1 31 1 2 2,8 88,3 2,8 5,7

10 1 33 1 - 2,8 94 2,8 -

11 Mobil 8 19 8 - 22,8 54 22,8 -

12 mudah 15 19 1 43 54,5 2,8

13 Lebih

memilih

- 1 33 1 - 2,8 94 2,8

14 mobil 1 4 30 - 2,8 11,4 85,5 -

15 - - 17 18 - - 48,5 51,3

16

17

-

-

-

-

20

18

15

17-

2,8

-

-

-

57 42,8

51,3 48,5

18 - - 13 22 - - 37 63

19

20

3) Wawancara.

-

-

-

-

12

19

23

16

-

-

-

-

34,2 65,5

54,5 45,6

Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa kesulitan dalam belajar

praktek merangkai sistem penerangan dan klakson menggunakan media mobil. Hal ini

juga tercermin dalam jawaban angket yang telah diisi oleh siswa diatas.Dari

wawancara dengan para guru kelistrikan otomotif, semua memberikan pendapat yang

sama bahwa praktek merangkai sistem penerangan dan klakson memang sulit aplagi

untuk siswa sebagai pemula.

M ot iva

si

P em

a

h am

an S

kil

l

/ke

mam

p

u an

pr a

kt ek

m er a

n

gka

i

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 75: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

32

Data siklus satu menyimpulkan bahwa siswa sulit merangkai sistem

penerangan dan klakson pada mobil. Persoalan ini akan ditindak lanjuti pada siklus dua

dengan menggunakan media yang berbeda yakni trainer. Apakan dengan trainer siswa

dapat merangkai lebih mudah atau sebaliknya.

2. Siklus dua.

Kegiatan pada siklus dua terdiri dari persiapan, pelaksanaan, observasi dan

refleksi.

a. Persiapan.

Dalam tahap ini guru mempersiapkan perangkat pembela jaran terutama untuk

kegiatan belajar praktek seperti presensi, lembar kerja/job sheet, alat/bahan praktek

dan lain- lain. Teori penunjang sama dengan siklus satu. Guru tidak perlu mengulang

pembelajaran teori, melainkan langsung melakukan prsiapan untuk kegiatan praktek.

Berbeda dengan siklus satu, pada siklus dua ini alat/media yang digunakan adalah

trainer hasil karya rekayasa. Sebagaimana siklus satu guru memberi pengarahan

seperlunya agar pelaksanaan kegiatan menjadi kondusif. Petunjuk/pengarahan sangat

diperlukan karena sebagai pemula siswa terlihat masih sangat asing dengan media

yang akan dihadapi.

Gambar 28 Pengarahan Siklus 2

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 76: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Gb.29 Guru Memberi Penjelasan pada Siklus 2 untuk Kelompok yang

Berbeda.

b. Pelaksanaan.

33

Paska diberi pengarahan oleh guru, siswa melaksanakan kegiatan belajar

praktek berdasarkan urutan pembagian kelompok dan pekerjaan yang telah ditetapkan

( lihat tabel pembagian kelompok dan pekerjaan pada siklus satu)’.Dari tabel dapat

diketahui bahwa kelompok yang akan melaksanakan kegiatan praktek menggunakan

trainer (Penerangan 2) pada siklus dua adalah kelompok yang telah selesai

melaksanakan kegiatan pada siklus satu (Penerangan 1)..

Adapun pelaksanaannya sama dengan pada siklus satu, prosedur kegiatan

dimulai dengan bekerja secara kelompok lebih dahulu. Baru apabila kegiatan

kelompok selesai dan waktunya masih memungkinkan dapat dilanjutkan dengan

kegiatan perorangan. Disamping telah diberi pengarahan oleh guru, pelaksanaan

kegiatan juga dipandu oleh lembar kerja (job sheet) yang telah disediakan.

Kegiatan dimulai dengan melakukan langkah-langkah identifikasi. Langkah

identifikasi meliputi : identifikasi lampu, klakson dan semua sakelar termasuk kunci

kontak, sekering dan reley. Langkah ini sangat diperlukan untuk dapat mengetahui

letak/posisi setiap terminal Alat yang digunakan adalah Ohm meter atau dilihat (secara

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 77: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

34

visual). Pelaksanaannya boleh dimulai darimana saja yang dianggap mudah oleh siswa.

Artinya tidak harus dilakukan secara urut menurut urutan sstem rangkaian yang

diterangkan dalam teori.

Setelah semua terminal kabel maupu sakelar diketahui posisinya serta cara

pengoperasiannya maka kegiatan baru boleh dilanjutkan dengan merangkai. Sama

dengan langkah identifikasi, merangkai juga bo leh dilaksanakan dari yang paling

dianggap mudah. Atau dirangkai berdasarkan identifikasi tiap sistem yang bisa

diselesaikan. Misalnya identifikasi bisa menylesaikan untuk komponen lampu rem.

maka sistem lampu rem dapat dirangkai lebih dahulu dengan sepengetahuan guru.

Pekerjaan merangkai dianjurkan untuk dimuali secara urut menurut urutan

mengalirnya arus sebagai upaya meminimalisir resiko shorted (insiden yang

membahayakan). Merangkai dimulai dari positif batere keterminal-terminal menurut

siklus jalannya arus dalam sebuah sistem rangkaian. Bila tidak hafal diperbolehkan

membuka catatan. Negatif batere menjadi bagian akhir dari merangkai. Dan sebelum

dirangkai perlu diperiksa dari kemungkinan adanya shorted dengan cara digores-

goreskan labih dahulu sebelum dipasang dan dalam keadaan sakelar maupun kunci

kontak OFF

Langkah yang memberi kebebasan bagi siswa untuk melakukan pekerjaan dari

yang dianggap paling mudah dinaksud untuk dapat mengetahui kemampuan maksimal

yang dapat dilakukan oleh siswa. Dalam kurun waktu 6 jam pelajaran yang disediakan

ada berapa sstem yang dapat diselesaikan.

Gb 30 Kegiatan Siklus 2

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 78: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

c). Observasi.

Gambar 31 Kegiatan Siklus 2.

35

Merangkai dan mengoperasikan tiap-tiap system dari rangkaian system penerangan

dan klakson.

c. Observasi

Selama proses pelaksanaan siklus dua berlangsung guru melakaukan

pengamatan (observasi). Prosedur maupun instrument data observasi pada siklus dua

tidak jauh berbeda dengan siklus satu, mengingat materinya juga sama. Perbedaannya

hanya terletak pada pemakaian media. Instrumen obsrrvasi terdiri dari lembar

observasi, dokumen angket ( dengan pertanyaan yang berbeda dari siklus satu) dan

wawancara. Lembar observasi menggunakan format yang sama dengan yang

digunakan pada siklus satu, karena prosedur pelaksanaan kegiatan dan lembar kerja

untuk s iswa juga sama. Dengan demikian data dari is ian lembar observasi pada siklus

satu dan siklus dua akan mudah untuk dibandingkan

Adapau lembar observasi yang dimaksud adalah :

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 79: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 13 Lembar Observasi Urutan Kerja. Kelompok: semua kelompok

Keterangan

36

NO Pekerjaan Selesai (v) Belum selesai (x)

1 Identifikasi Sakelar

a Memeriksa sakelar Lampu Kota

b. Memeriksa sakelar Lampu Kepala

c. Memeriksa sakelar Dim

d. Memeriksa sakelar Blits/Flash

e Memeriksa sakelar Lampu Tanda Belok

f. Memeriksa sakelar Lampu Hazard

g. Memeriksa sakelar Rem.

h. Memeriksa sakelar Lampu Mundur

i. Memeriksa Tombol K lakson/Horn

j. Memeriksa K unci Kontak

2 Identifikasi Lampu-lampu/beban

a. Memeriksa Lampu Kota

b. Memeriksa L. Belakang dan L. Nomor

c. Memeriksa Lampu Kepala.

d. Memeriksa Lampu Tanda Belok

e. Memeriksa Lampur Rem

f. Memeriksa Lampu Mundur

g. Memeriksa K lakson/Horn

3 Merangkai sistem penerangan & klakson

a. Lampu kota

b. Lampu Kepala tanpa reley

c. Lampu Kepala dengan reley

d. Lampu Tanda Belok dan Hazard

e Lampu Rem.

f Lampu Mundur

g Klakson/Horn.

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 80: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 14 Rekap Lembar Observasi Urutan

Kerja

Diselesaikan (v)/Belum

dapat

37

NO Pekerjaan

1 Identifikasi Sakelar

diselesaikan (x) oleh kelompok A B C D E F

a Memeriksa sakelar Lampu Kota

b. Memeriksa sakelar Lampu Kepala

c. Memeriksa sakelar Dim

d. Memeriksa sakelar Blits/Flash

e. Memeriksa sakelar Lampu Tanda

Belok

f. Memeriksa sakelar Lampu Hazard

g. Memeriksa sakelar Rem.

h. Memeriksa sakelar Lampu Mundur

i. Memeriksa Tombol Klakson/Horn

j. Memeriksa Kunci Kontak

2 Identifikasi Lampu-lampu/beban

a. Memeriksa Lampu Kota

b. Memeriksa L. Belakang dan L. Nomor

c. Memeriksa Lampu Kepala.

d. Memeriksa Lampu Tanda Belok

e. Memeriksa Lampur Rem

f. Memeriksa Lampu Mundur

g. Memeriksa Klakson/Horn

3 Merangkai sistem penerangan & klakson

a. Lampu kota

b. Lampu Kepala tanpa reley

c. Lampu Kepala dengan reley

d. Lampu Tanda Belok dan Hazard

e Lampu Rem.

f Lampu Mundur

g Klakson/Horn.

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

v

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 81: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 15 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : A

38

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

9

8

10

10

10

10

10

18

24

10

10

10

10

92

30

60

80

30

20

20

30

270

5

20

30

15

10

5

15

100

Sangat

baik

dan

cepat

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). N ilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). N ilai 80 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). N ilai 70 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). N iali 60 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

9). Kurang dari 60 Kurang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 82: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 16 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : B

39

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

20

9

9

10

10

9

10

20

27

9

10

10

9

95

30

60

80

30

20

20

30

270

5

10

10

5

5

5

5

45

Sangat

baik

dan

cepat

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). N ilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). N ilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). N ilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). N ilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 Kurang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 83: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 17 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : C

40

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

9

8

10

10

10

9

10

18

24

10

10

10

9

91

30

60

80

30

20

20

30

270

5

15

20

20

5

5

10

80

Sangat

baik

dan

cepat

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 84: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 18 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : D

41

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

8

7

10

10

10

10

10

16

21

10

10

10

10

87

30

60

80

30

20

20

30

270

15

20

20

10

10

5

20

100

Baik

dan

cepat

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). N ilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). N ilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). N ilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). N iali 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 Kurang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 85: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 19 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : E

42

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

20

9

7

10

10

10

10

20

27

7

10

10

10

94

30

60

80

30

20

20

30

270

5

10

10

15

5

5

10

60

Sangat

baik

dan

cepat

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Niali 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 86: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 20 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : F

43

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

8

8

8

10

9

8

10

16

24

8

10

9

8

85

30

60

80

30

20

20

30

270

10

20

30

20

10

10

15

125

Sangat

baik

dan

cepat

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Niali 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaia

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 87: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

d. Refleksi.

44

Tahap refleksi pada siklus dua dilakukan untuk menampilkan data dalam

penelitian siklus dua. Data dalam penelitian siklus dua dapat dipakai sebagai bahan

untuk memperoleh gambaran tentang obyek penelitian pada siklus dua.. Sama dengan

siklus satu, refleksi pada siklus dua juga menampilkan data observasi, angket dan

wawancara.

Tabel 21 Hasil Observasi Siklus 2.

KETERANGAN

N

O

1

2

3

4

5

6

KELOMPOK

A

B

C

D

E

F

NILAI

92

95

91

87

94

85

WAKTU

100

45

80

100

60

125

NILAI

Sangat baik

Sangat baik

Sangat baik

Baik

Sangat baik

Baik

WAKTU

Cepat

Cepat

Cepat

Cepat

Cepat

Cepat

Keterangan :

Pada siklus dua semua kelompok berhasil menyelesaikan rangkaian dengan kategori :

1). Sangat baik sejumlah 4 kelompok = 66 %.

2). Baik sejumlah 2 kelompok = 34 %.

3). Kategori waktu, 100 % kelompok berhasil merangkai dengan cepat.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 88: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 22 Hasil Angket Siklus 2.

45

No.Butir Indikator Jumlah jawaban Persentase(%) Jawaban pertanyaan penelitian A B C D A B C D

1 motivasi 18 15 2 - 51,3 43 5,7 -

2

3

Alasan

memakai

t rainer

20

20

14

13

1

2

-

-

57

57

40

37

2,8

5,7

-

-

4

5

motivasi 27

18

8

13

-

4

-

-

77

51

23

37

-

11

-

-

6 5 12 17 1 14,2 34 48,5 2,8

7 Alasan mema- kai trainer

22 13 - - 63 37 - -

8 23 12 - - 65,5 34 - -

9 4 30 1 - 11,4 85,5 2,8 -

10 4 29 1 1 11,4 82,65 2,8 2,8

11 16 18 1 - 45,6 51,3 2,8 -

12 - 31 4 - - 88,4 11,4 -

13 1 30 4 - 2,8 85,5 11,4 -

14 5 28 2 - 14,2 80 5,7 -

15 15 20 - - 43 57 - -

16

17

17

11

18

21

-

3

-

-

48,5 51,3

31,3 60

-

8,6

-

-

18

19

1

19

25

12

9

3

-

1

2,8 71,2 25,6

54 34,2 8,6

-

2,8

20

3). Wawancara.

23 12 - - 65,5 34,2 - -

Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa lebih mudah dalam

belajar praktek merangkai sistem penerangan dan klakson menggunakan media trainer.

Hal ini juga tercermin dalam jawaban angket yang telah diisi oleh siswa diatas. Dari

wawancara dengan para guru kelistrikan otomotif, semua juga sepakat bahwa praktek

merangkai sistem penerangan dan klakson menggunakan trainer lebih mudah

dilakukan oleh siswa sebagai pemula. Namun muncul permasalahan apakah trainer

juga dapat mempermudah dalam mempersiapkan siswa praktek di mobil? Maka

penelitian dilanjutkan pada siklus tiga.

skl

il l

Sk

li ll/ k

ema

m

pua

n

pr

a kte

k

A

las

a n

me m

a-

kai

tr a

ine

r

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 89: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

3. Siklus 3.

46

Pada siklus tiga kegiatan yang akan dilakukan adalah persiapan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi.

a. Persiapan.

Persiapan yang akan dilakukan pada siklus tiga terfokus pada persiapan

pembela jaran praktek. Pembelajaran teori telah terwakili dalam siklus satu. Teori yang

diberikan pada siklus satu mewakili pula untuk siklus dua dan siklus tiga. Dalam tahap

persiapan siklus t iga, guru menyiapkan perangkat pembelajaran seperti presensi, RPP,

Job sheet dan lain- lain. Media yang dipersiapkan untuk belajar praktek pada siklus tiga

adalah Daihatsu Chrade. Meski seangkatan dengan mobil Kijang Kotak yang dipakai

pada siklus satu namun konstruksi mobil sedan lebih rumit dibandingkan dengan mobil

niaga.

Guru memulai kegiatan persiapan dengan memberi petunjuk, pengarahan

maupun instruksi kerja seperlunya sehubungan dengan pemakaian media yang berbeda.

Gambar 32 Guru memberi Pengarahan pada Siklus 3.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 90: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

b. Pelaksanaan

47

Siswa bekerja atas dasar urutan dalam pembagian kelompok dan pekerjaan

yang telah ditentukan dalam siklus satu.Setelah mendapat bimbingan dan pengarahan

seperlunya maka kegiatan praktek dimula i. Mengingat media yang digunakan lebih

rumit dibanding dengan media pada siklus satu dan dua maka strategi /langkah-

langkah keamanan harus lebih diperhatikam.

Adapun prosedur pelaksanaan kegiatan dimula i dengan bekerja secara

kelompok lebih dahulu dengan panduan job sheet dan catatan. Baru apabila kegiatan

kelompok selesai dan waktunya masih memungkinkan dapat dilanjutkan dengan

kegiatan perorangan

Kegiatan dimulai dengan melakukan langkah-langkah identifikas i. Langkah

identifikasi meliputi : identifikasi lampu, klakson dan semua sakelar termasuk kunci

kontak, sekering dan reley. Langkah ini sangat diperlukan untuk dapat mengetahui

letak/posisi setiap terminal A lat yang digunakan adalah Ohm meter atau dilihat (secara

visual) bila memungkinkan. Pelaksanaannya boleh dimula i darimana saja yang

dianggap mudah oleh s iswa. Artinya tidak harus dilakukan secara urut menurut urutan

sstem rangkaian yang diterangkan dalam teori.

Setelah semua terminal kabel maupun sakelar diketahui posisinya serta cara

pengoperasiannya maka kegiatan baru boleh dilanjutkan dengan merangkai. Sama

dengan langkah identifikasi, merangkai juga boleh dilaksanakan dari yang paling

dianggap mudah. Atau dirangkai berdasarkan identifikasi t iap sistem yang bisa

dise lesaikan. Misalnya identifikasi bisa menylesaikan untuk komponen lampu kota

maka sistem lampu kota dapat dirangkai lebih dahulu dengan sepengetahuan guru.

Pekerjaan merangkai dianjurkan untuk dimuali secara urut menurut urutan

mengalirnya arus sebagai upaya meminimalisir resiko shorted (insiden yang

membahayakan). Merangkai dimulai dari positif batere keterminal-terminal menurut

siklus jalannya arus dalam sebuah sistem rangkaian. Dalam hal inil diperbolehkan

untuk membuka catatan. Negatif batere menjadi bagian akhir dari system yang

diramgkai. Dan sebelum dirangkai perlu diperiksa dari kemungkinan adanya shorted

dengan cara digores-goreskan labih dahulu sebelum dipasang dan dalam keadaan

sakelar maupun kunci kontak OFF

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 91: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

48

Langkah yang memberi kebebasan bagi siswa untuk melakukan pekerjaan dari

yang dianggap paling mudah dinaksud untuk dapat mengetahui kemampuan maksimal

yang dapat dilakukan oleh siswa. Dalam kurun waktu 6 jam pelajaran yang disediakan

ada berapa sstem yang dapat diselesaikan.

Gambar 33 Kegiatan Praktek Siklus 3

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan ketika proses pelaksanaan kegiatan sedang

berlangasung. Prosedur maupun instrument data observasi pada siklus tiga sama

dengan siklus satu dan siklus dua. Hal ini dikarenakan materi dan prosedur

pembelajarannya tetap sama.. Yang berbeda hanyalah penggunaan media pembelajaran

(media kegiatan praktek) Instrumen data obsrrvasi terdiri dari lembar observasi,

dokumen angket dan wawancara. Lembar observasi menggunakan format yang sama

dengan yang digunakan pada siklus satu maupun siklus dua, mengingat prosedur

pelaksanaan kegiatan praktek dan lembar kerja yang diberikan kepada siswa juga

sama. Dengan demikian data dari is ian lembar observasi pada siklus satu ,siklus dua

dan siklus tiga akan mudah untuk dideskripsikan , dianalisis dan diambil kesimpulan

sebagai hasil penelitian.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 92: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 23 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : A

49

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu (me nit) Kete- O yang

Dirangkai Maksi- mal

Per- olehan

Bobot X Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

8

10

-

8

-

-

10

8

20

-

8

-

-

10

46

270

270

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 Kurang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

9). Waktu dicatat totalnya karena area praktek diluar bengkel kelistrikan.

Tot

al

w

a kt u

ya n

g

d

is e

di

aka

n

Tot

al

w

a kt

u ya n

g d i

pa ka

i

Kur

a ng

, s a

nga

t s

ulit

me

r

a ng

k

a i d

e

nga

n w

a kt

u la m

b

at

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 93: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 24 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : B

50

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu (me nit) Kete- O yang

Dirangkai Maksi- mal

Per- olehan

Bobot X Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

8

10

-

-

10

10

20

24

10

-

-

10

74

270

270

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

Tot

al

w

a kt u

ya n

g

d

is e

di

aka

n

Tot

al

w

a kt

u ya n

g d i

pa ka

i

C

uku

p bai

k, c

u

k u

p m

u

d ah

d al a

m m

e ra n

g ka

i

de n

g

an

w ak

tu

yan

g

lam

bat

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 94: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 25 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : C

51

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu (me nit) Kete- O yang

Dirangkai Maksi- mal

Per- olehan

Bobot X Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

-

10

-

-

8

10

16

-

10

-

-

8

44

270

270

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

T ot a

l w

ak

tu

y ang

d is

ed

iak

an

To

ta

l

w ak

t

u ya

ng

di pa

kai

Kur

a ng,

s an g

a t s

uli

t m

e

ran

gka

i d e

n

ga n

wa

kt

u l

a m

bat

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 95: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 26 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : D

52

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu (me nit) Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

7

10

-

-

8

8

20

21

10

-

-

10

69

270

270

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

T o

t al w

ak

tu

y ang

d ise

d

iak

an

Tot

al w

a kt u

ya

ng di p

a kai

Se d

a ng

d

an

s uli

t d

ala

m m

e ran

g ka i

de n

g

an

wa

kt u l a

mba

t

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 96: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 27 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : E

53

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu (me nit) Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

8

10

10

10

10

8

20

30

10

10

78

270

270

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

T o

t al w

ak

tu

y ang

d ise

d

iak

an

Tot

al w

a kt u

ya

ng di p

a kai

C

uk

u

p b

ai k d

an c u

k

up

m

uda

h d

al am

me

r an

g

kai d e

nga n

wa

ktu

ya ng

la m

b

a t

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 97: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

Tabel 28 Lembar Observasi.

Nama Pekerjaan : Merangkai sistem penerangan dan klakson.

Kelas : XI OA

Kelompok : F

54

N Sistem Bobot Skor Skor N = Waktu (me nit) Kete-

O yang

Dirangkai

Maksi-

mal

Per-

olehan

Bobot

X

Skor

Maksi-

mal

Pema-

kaian

rangan

1 L. Kota

2 L. Kepala

tanpa relery

3 L. Kepala

dengan

reley

4 L.Tanda

belok dan

hazard

5 L. Rem

6 L. Mundur

7 Klakson

J u m l a h

Keterangan :

1

2

3

1

1

1

1

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

-

-

-

-

10

10

20

-

10

-

-

10

50

270

270

1). Pemakaian waktu maksimal 50 % dari yang tersedia = cepat.

2). Pemakaian waktu 51 % - 80 % dari yang tersedia = sedang.

3). Pemakaian waktu 81 % - 100 % dari yang tersedia = lambat.

4). Nilai 91 – 100 Sangat Baik dan sangat mudah menyelesaikan rangkaian.

5). Nilai 80 - 89 Baik dan mudah dalam menyelesaikan rangkaian.

6). Nilai 70 - 79 Cukup Baik dan cukup mudah dalam merangkai.

7). Nilai 60 - 69 Sedang dan sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

8). Kurang dari 60 K urang dan sangat sulit dalam menyelesaikan rangkaian.

T o

t al w

ak

tu

y ang

d ise

d

iak

an

Tot

al w

a kt u

ya

ng di p

a kai

K u

ra n

g dan

s a

ngat

s uli

t d

al a

m m

era

n

g kai

de ng

a n w

akt

u

ya n

g la

mb

at

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 98: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

d. Refleksi.

Tahap akhir dari kegiatan siklus tiga adalah merefleksikan data yang telah dibuat

dalam tahap pelaksanaan kegiatan. Refleksi data brasal dari dokumen

observasi,

angket dan wawancara. Dari dokumen observasi direfleksikan seperti dalam

table

berikut ini :

Tabel 29 Rekapitulasi Nilai.

KETERANGAN

55

N

O

1

2

3

4

5

6

KELOMPOK

A

B

C

D

E

F

NILAI

46

74

44

69

78

50

WAKTU

(menit)

270

270

270

270

270

270

NILAI

Kurang

Cukup

Kurang

Sedang

Cukup

Kurang

WAKTU

Lambat

Lambat

Lambat

Lambat

Lambat

Lambat

Keterangan :

Pada siklus tiga semua kelompok berhasil menyelesaikan sebagianrangkaian dengan

kategori :

1). Cukup baik sejumlah 2 kelompok = 33,3 %.

2). Sedang sejumlah1 kelompok = 16,7 %.

3). Kurang sejumlah 3 kelompok = 50 %

- Kategori waktu 100 % kelompok dapat merangkai dengan waktu yang lambat.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 99: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

2) Hasil angket siklus tiga (Tabel 30).

56

No.Butir Faktor Jumlah jawaban Persentase(%) Jawaban pertanyaan penelitian A B C D A B C D

1

2

Praktek 1 ada

kemajuan6

25

19

5

9

4

1

2,8 71,2 14,2 11,4

17 54 25,6 2,8

3

4

Mudah karena trainer

20

23

8

7

6

5

1

-

57 22,8 17

65,5 20 14,2

2,8

-

5 Mudah karena siklus 1

1 8 8 18 2,8 22,8 22,8 51,3

6 Siklus 3 lebih

1 17 17 - 2,8 48,5 48,5 -

7 menarik 1 8 24 2 2,8 22,8 68,4 5,7 8 Dahulukan

trainer 30 3 2 - 85,5 8,6 5,7 -

9

10

Mudah karena siklus 1

Perlu waktu

3

18

11

15

2

2

19

-

8,6 31,3 5,7

51,3 42,7 5,7

54

-

11 12

13

lama Keamanan

Mobil

7 2

18

16 3

10

8 9

5

4 21

2

20 45,6 22,8 11,4 5,7 8,6 25,6 60

51,3 28,5 14,2 5,7

14 lebih sulit

20 14 1 - 57 40 2,8 -

15

16

1

1

5

4

11

13

18

17

2,8 14,2 31,3 51,3

2,8 11,4 37 48,5

17

18

-

-

4

5

14

12

17

18

-

-

11,4 40 48,5

14,2 34,2 51,3

19 - 4 13 18 - 11,4 37 51

20

3) Wawancara.

- 8 8 19 - 22,8 22,8 54

Dari hasil wawancara dengan siswa diketahui bahwa siswa ada kemajuan

dalam belajar praktek merangkai sistem penerangan dan klakson menggunakan mobil

pada siklus t iga. Paling t idak ada dua sistem yang dapat dirangkai oleh ke lompok A

dan B Hal ini juga tercermin dalam jawaban angket yang telah diisi oleh siswa diatas.

Dari wawancara dengan para guru kelistr ikan otomotif, diperoleh jawaban bahwa bila

siswa dilatih dahulu menggunakan trainer akan lebih mudah ketika menghadapi benda

aslinya di mobil. Hal ini tidak hanya berlaku untuk kompetensi merangkai s istem

penerangan dan klakson. Tetapi bahkan berlaku juga untuk engine dan chasis.

K e

m

am

p

u an

m e

r an g

k ai

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 100: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

D. Analisis Data.

57

Untuk dapat mengambil kesimpulan dari hasil penelitian dilakukan analisis

data. Seluruh data kegiatan tiap siklus hakekatnya dapat dibagi menjadi tiga yakni :

1. Data observasi, yang merupakan data kuantitatif berupa skor penyelesaian

kegiatan praktek merangkai sistem penerangan dan klakson diberi kriteria.

2. Data angket yang merupakan data kualitatif diberi skor dengan persentase.

3. Data kesimpulan wawancara.

1. Data Observasi.

Dari tabel data observasi dapat diketahui perbandingannya sebagai berikut :

Tabel 31 Perbandingan Nilai Tiap Siklus.

NO KEL. Siklus

1

NILAI

Siklus

2

Siklus

3

Siklus

1

WAKTU

Siklus

2

Siklus

3

KET.

1

2

3

4

5

6

A

B

C

D

E

F

-

-

-

-

-

-

92

95

91

87

94

85

46

74

44

69

78

50

270

270

270

270

270

270

100

45

80

100

60

125

270

270

270

270

270

270

Jumlah - 544 361 1620 510 1620

Rata-rata

Keterangan.:

- 90,66 60,16 270 85 270

Dari tabel data diatas dapat diketahui bahwa pada siklus satu semua kelompok

terlihat sangat sulit untuk menyelesaikan kegiatan praktek merangkai sistem

penerangan dan klakson. Belum ada satupun kelompok yang dapat merangkai

meski hanya satu sistem..

Pada siklus 2 semua kelompok berhasil menyelesaikan pekerjaan merangkai

sistem penerangan dan klakson. Rata-rata nilai 90,66 dan rata-rata waktu 85 menit

Tabel siklus 3 menunjukkan semua kelompok dapat merangkai sebagian dari

rangkaian sistem penerangan dan klakson. Rata-rata nilai 60,16 Maka dibanding siklus

1 (sebelum pemakaian trainer ) terdapat kemajuan nilai msebesar 60,16.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Page 101: MEREKAYASA TRAINER SISTEM PENERANGAN  · PDF filetrainer sistem penerangan mobil telah terealisir dan dapat digunakan sebagai media ... Rangkaian Lampu Rem ... Lampiran 2 RPP

a. Angket Siklus 1.

Tabel 32 Analisis angket 1.

2. Data Angket.

58

NO No.Butir

soal

Faktor yang diteliti Jumlah

jawaban

n % Keterangan

1 1, 2, 3, 4, 5,

6

2 7, 8, 9, 10

3 11, 12

4 13, 14

Motivasi/minat

terhadap materi

sistem penerangan

Pemahaman teori

Kesan praktek

dengan media

mobil mudah dan

menyenangkan

Memilih mobil

dibanding media

lain

a 69

b 95

c 34

d 12

a 8

b 104

c 25

d 3

a 8

b 34

c 27

d 1

a 1

b 5

c 63

d 1

32,8 Sangat baik

45,2 Baik

16,3 Kurang

5,7 Sangat kurang

5,7 Sangat baik

74,3 Baik

17,8 Kurang

2,7 Sangat kurang

12,8 Sangat mendukung

48,5 Mendukung

38,5 Kurang mendukung

1,4 Tidak mendukung

1,4 Sangat mendukung

7,1 Mendukung

90 Kurang mendukung

1,4 Tidak mendukung

5 15, 16, 17,

18, 19, 20

Kemampuan

praktek merangkai

a -

b -

-

-

Sangat baik

Baik

c 99 47,1 Kurang

Keterangan :

d 111 52,8 Sangat kurang

1. Minat terhadap materi sistem penerangan menunjukkan amat baik. 2. Pemahaman terhadap teori baik. 3. Pernyataan praktek dengan mobil lebih mudah dan menyenangkan tidak

didukung, berarti sulit dan tidak menyenangkan. 4. Pernyataan media mobil lebih d ipilih tidak didukung berarti perlu media lain. 5. Kemampuan praktek merangkai pada mobil sangat kurang.

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m

Cli

ck to

bu

y N

OW

! P

D F

-XC

HA

NG

E

w w w

.d ocu

-tr

ac

k.c o

m