merdeka

7
Banjir di Tahun Baru China (Imlek) Merdeka.com -Hujan di tahun baru China atau Imlek yang mengguyur wilayah Jakarta siang ini membuat Jalan Gunung Sahari, Jakarta, terendam banjir. Banjir merendam jalanan hingga setinggi 50 centimeter. Pantauan merdeka.com, Kamis (19/2) meski genangan air cukup tinggi, banyak kendaraan roda empat dan roda dua berusaha menerobos banjir. Tidak sedikit kendaraan roda dua yang berakhir mogok, karena knalpot terisi air. Tidak sedikit mobil yang memilih memutar balik dari pada terjebak banjir. Hal itu membuat arus lalu lintas di Jalan Gunung Sahari menuju Ancol dan sebaliknya macet parah. Namun banjir ini juga dimanfaatkan beberapa warga untuk mengais rizki. Mereka menawarkan jasa bantu dorong setiap ada kendaraan yang mogok karena terendam air. Beberapa anak kecil juga terlihat bermain di kubangan. Di lokasi kejadian juga terlihat beberapa petugas kepolisian mengatur lalu lintas. Petugas telah mengalihkan arus lalu lintas dari Ancol ke arah Kemayoran, namun beberapa kendaraan nekat menerobos banjir.

Upload: hanna-marshella

Post on 23-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

merdeka

TRANSCRIPT

Page 1: Merdeka

Banjir di Tahun Baru China (Imlek)Merdeka.com -Hujan di tahun baru China atau

Imlek yang mengguyur wilayah Jakarta siang ini

membuat Jalan Gunung Sahari, Jakarta, terendam

banjir. Banjir merendam jalanan hingga setinggi 50

centimeter.

Pantauan merdeka.com, Kamis (19/2) meski

genangan air cukup tinggi, banyak kendaraan roda

empat dan roda dua berusaha menerobos banjir.

Tidak sedikit kendaraan roda dua yang berakhir mogok, karena knalpot terisi air. Tidak sedikit

mobil yang memilih memutar balik dari pada terjebak banjir. Hal itu membuat arus lalu lintas di

Jalan Gunung Sahari menuju Ancol dan sebaliknya macet parah. Namun banjir ini juga

dimanfaatkan beberapa warga untuk mengais rizki. Mereka menawarkan jasa bantu dorong

setiap ada kendaraan yang mogok karena terendam air. Beberapa anak kecil juga terlihat bermain

di kubangan.

Di lokasi kejadian juga terlihat beberapa petugas kepolisian mengatur lalu lintas. Petugas telah

mengalihkan arus lalu lintas dari Ancol ke arah Kemayoran, namun beberapa kendaraan nekat

menerobos banjir.

Page 2: Merdeka

Kampung Pulo yang Selalu Terendam Banjir

Advertisement

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur kawasan Puncak kemarin membuat Bendung Katulampa capai status siaga 3. Akibatnya, wilayah Kampung Pulo kembali terendam air setinggi 1-2 meter. "Air sudah datang sejak subuh," kata Usep Tahrudin, Ketua RT 04 RW 03, Kampung Pulo, Jakarta Timur, kepada Tempo, Ahad, 1 Maret 2015.Menurut dia, sejak akhir tahun lalu, kawasan ini terendam hampir setiap minggu. Terakhir kali, rumah Usep terendam minggu lalu. Saat itu, ketinggian air mencapai 3 meter sehingga dia sempat mengungsi ke pos RW 03 hingga air surut sampai 1 meter.Ia mengaku merasa terbantu dengan adanya proyek normalisasi Kali Ciliwung. Pasalnya, walaupun datang hampir tiap minggu, air akan cepat surut. "Biasanya selang satu hari, air sudah mengalir ke sungai," katanya.Hingga saat ini, warga masih tetap bertahan di lantai 2 rumah mereka. Tak banyak aktivitas yang dilakukan karena hari ini adalah akhir pekan. Kebanyakan dari mereka diam di rumah menonton televisi. Sebagian lagi, terutama anak-anak dan remaja, memilih ke luar kampung, berjalan-jalan di atas tanah kering.Adapun Camat Jatinegara Syofian Taher sudah memperingatkan warga sejak petang kemarin. Dia ikut memantau ketinggian Pintu Air Katulampa, Bogor, hingga malam hari agar warga bisa mendapatkan informasi sedini mungkin kapan air datang.

nt

Page 3: Merdeka

Meluapnya Kali Ciliwung

TEMPO.CO, Jakarta - Hujan yang turun secara terus-menerus sejak semalam membuat permukaan Kali Ciliwung naik. Rumah-rumah warga Kampung Pulo di sepanjang bantaran sungai terendam banjir setinggi 120 sentimeter.

Camat Jatinegara Syofian Taher mengungkapkan ketinggian banjir di Kampung Pulo, Jakarta Timur, bervariasi. 

"Banjirnya kira-kira 20-150 sentimeter sampai 15 meter dari bibir sungai," kata dia kepada Tempo, Kamis, 19 Februari 2015.

Syofian menambahkan, banjir lokal akibat luapan Kali Ciliwung merendam rumah di tujuh rukun warga yang memaksa 3.427 orang mengungsi. Kebanyakan dari mereka masih mengungsi di loteng rumah.

Akibat banjir itu pula, ruas Jalan Jatinegara Barat di sisi barat ditutup polisi. Pengendara hanya boleh melintas di ruas jalan sisi timur. Mobil patroli parkir melintang di depan Rumah Sakit Hermina, Jakarta Timur. 

"Satu ruas jalan itu dipakai untuk evakuasi kendaraan warga Kampung Pulo," kata Kepala Bagian Humas Kepolisian Jakarta Timur Komisaris Sri Bhayakari.

Warga memanfaatkan fasilitas itu dengan memarkirkan sepeda motornya di Jalan Jatinegara

Page 4: Merdeka

Barat. Ratusan sepeda motor berjajar hingga dua baris memenuhi ruas jalan sisi barat hingga di dekat Pasar Jatinegara.

Banjir Bandang Manado, 18 Warga Tewas, 1.000-an Rumah RusakBanjir bandang dan longsor pada Rabu (15/1/14), di Sulawesi Utara (Sulut)

meninggalkan kepedihan mendalam. Dari kejadian ini, 18 orang meninggal dunia, 4.00-an mengungsi dan 1.000-an rumah rusak, belum terhitung infrastuktur lain.

Banjir bandang dan longsor melanda beberapa kabupaten dan kota, seperti Manado, Tomohon, Minahasa dan Minahasa Utara. Cres, Kasubid Tanggap Darurar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengatakan, korban meninggal tersebar di sejumlah wilayah. “Di Manado enam orang, Tomohon lima, Minahasa enam dan Minahasa Utara satu orang. Dua korban hilang, masih dalam pencarian,” katanya di Manado, Jumat (17/1/14).

Dia mengatakan, bencana ini karena hujan deras mengguyur Manado sejak 13 Januari 2014. Luapan Sungai Sario, Tondano dan Sawangan turut mempengaruhi genangan air di sejumlah lokasi. “Air sudah mulai surut dan cuaca mulai membaik. Namun, masyarakat tetap harus waspada dalam empat sampai lima hari ke depan.”

Berdasarkan pemantauan di lapangan, bencana ini menyebabkan aktivitas Manado lumpuh selama beberapa hari. Banjir tidak hanya menggenangi rumah warga, juga sekolah hingga kantor Walikota Manado. Bahkan, banjir di sembilan kecamatan membuat sejumlah pusat perbelanjaan meliburkan karyawan.

Tak hanya itu, tanah longsor di Desa Tinoor, menyebabkan jalur lintas Manado-Tomohon, terputus. Akibatnya, sejumlah titik di Manado mengalami kemacetan parah. Pengguna jalan harus mencari jalur alternatif untuk menuju kedua kota itu.

Di wilayah pesisir, sejumlah nelayan turut terkena dampak cuaca buruk. Di daerah Malalayang, misal, tiga rumah nelayan rusak parah akibat terjangan ombak, sekitar 150 jiwa di daerah ini mengungsi ke tempat lebih aman.

Hujan yang mengguyur Kota Manado, sejak pertengahan Januari 2014, menyebabkan banjir bandang. Foto: Rommy Carter Toloh

dari BNPB menyebutkan, data sementara 18 orang tewas, dua hilang, 101 rumah hanyut, dan ribuan warga mengungsi.  “Pencarian korban terus dilakukan. Banjir surut dan masyarakat

Page 5: Merdeka

banyak yang membersihkan rumah,” kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan resmi.

Dalam rapat koordinasi dipimpin Wakil Gubernur Sulu, katanya, diutamakan penanganan pengungsi, koordinasi antarinstansi, aktivasi dan struktur posko. Kepala Pelaksana BPBD Sulut ditunjuk sebagai komandan tanggap darurat dan wakil, kepala Dinas Sosial Sulut.

BNPB, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan mengirimkan bantuan logistik dan peralatan sebanyak 57,2 ton. Pengiriman menggunakan pesawat Hercules C-130 TNI AU pada Jumat (17/1/14) pagi. Bantuan berupa tenda keluarga 6,9 ton, makanan pendamping asi  3,2 ton dan obat-obatan 150 kg.

Pada Sabtu (18/1/14) akan diberangkatkan tiga Hercules TNI AU dan Minggu (20/1/14) dengan satu Hercules TNI AU membawa bantuan  kidware 1.200 paket, family kit 4.000 paket, tenda gulung 2.000 lembar, tikar 1.000 lembar, paket kesehatan keluarga 500 paket, lauk pauk 5.000 paket, sandang 1.500 paket, dan lain-lain.

Menurut dia, dalam kondisi itu, sempat beredar isu menyesatkan akan terjadi tsunami di Manado. Masyarakat resah dan mengungsi hingga terjadi kemacetan. “Baiknya kepolisian menyidik dan menindak oknum ini.”

Tanggapan Kelompok 4

1. Penyebab banjir Got atau saluran umum dipinggir jalan banyak yang tertutup diatasnya, sehingga

cukup sulit untuk mengontrol dan membersihkan kotoran didalamnya, kalaupun bisa pasti membutuhkan banyak tenaga dan biaya yang harus dianggarkan.

Sungai atau saluran irigasi tidak berfungsi sebagai mana mestinya, bisa disebabkan karena tumpukan sampah disungai, atau penggunaan sebagian ruas sungai sebagai area hunian.

Budaya masyarakat atau pengusaha yang kurang peduli atau tidak cinta lingkungan, bisa dibuktikan dengan rusaknya beberapa air sungai di jakarta, saluran yang sebelumnya terisi air hijau menyegarkan telah berubah menjadi air hitam pekat penuh sampah dan bau.

Penebangan pohon atau berkurangnya area tanaman hijau sehingga keseimbangan alam menjadi terganggu, cuaca menjadi tidak menentu. padahal kita tahu bahwa untuk merencakan saluran irigasi yang sanggup menampung debit banjir diperlukan data curah hujan hasil penelitian dan pencatatan selama beberapa tahun sebelumnya, nah.. kalau cuacanya tidak teratur maka data tersebut bisa jadi tidak bisa dijadikan pedoman untuk perencanaan masa depan

Banyaknya pembangunan gedung, jalan, rumah dan bangunan lainya membuat tertutupnya sebagian permukaan bumi khususnya kota jakarta sehingga air hujan yang seharusnya menyerap kedalam perut bumi harus mengalir langsung di permukaan sehingga terjadi banjir.

Page 6: Merdeka

2. Solusi

Mengeruk sungai dan saluran air yang ada di sekitar kita

Membuat sumur resapan air di sekitar rumah kita

Membuat lubang-lubang biopori

Memperlebar dan merehabilitasi sungai

Jangan membuang sampah di sungai atau saluran air