MERAYAKAN PERBEDAAN, MEMBANGUN PERDAMAIAN

MERAYAKAN PERBEDAAN, MEMBANGUN PERDAMAIANTugas uas agama (puisi)

oleh: Inriyanto Christian GagolaNo mhs: 16/401794/sv/12298

Cahaya senja memulai lamunankuAngin sore menghantam kegelisahan dalam hatikuBagaimana mungkin kupu-kupu dan bunga dapat saling membutuhkanBerbicara pun tidak.

Haruskah sebagian dari kitamenjadi kupu-kupu dan sisanya menjadi bunga?Ingin aku berteriak menjawab YA, HARUS!

Agar semua orang mendengar Bahwa aku bosan denganPerselisihan dunia iniAku bosan dengan perbedaan Perbedaan yang menimbulkan perselisihanyang memunculkan beribu-ribu alasan

Atau aku hidup saja dengan diriku sendiri?Seolah menutup telinga dan tak mendengar..Seolah menutup mata dan tak Melihat..Menciptakan suasana yang kuInginkan dengan tanpa masalah Dan pertentangan? Omong kosong.

Banyak yang mencobaNamun gagal karena mulut takut tergores air mata dan cacianHingga Mempersilahkan kegelisahanMengmbang- ambingkan perahu kecil di tengah samudera Taka ada niat sedikitpun untuk Bermaksud membenci muBukan juga aku muak dengan keberAdaan mujangan dekap aku dengan paksatapi terima aku dengan rasa

Saat cahaya bulan bintangMenggantikan peneranganAku menutup mataLekukan senyuman terhias di WajahkuAku mulai membayangkan Mana kala saat 5 benua 5 samuderaHidup seiramaMana kala Berita peperangan tidak terdengar lagikala berita penolakan menjadi kata pemersatuTOLAK!! TOLAK KEEGOISAN!

Dunia, biarkan aku berkata di atasBukit, di tepi samudera, ditengah cahaya rembulan memecah Kesunyian, bukit di atas lautInginkah kalian dunia menjadi Rindang laksana ibu menaungi alam?

Kawan biarkan aku berdoa,Tuhan mentakdirkan kita bersamaKalian alasan aku berada disinijangan kita diamkan ketidakadilan yang dibiasakanPerlakuan yang dibedakan Bangkitlah!Wahai kesadaran yang lama tertidur

Jangan ada lagi kata PERBEDAANmemunculkan 1001 masalahsadarlah bahwa perbedaan yang jadikan kita satu. biarkan ada kata perbedaan Yang akan saling menutupi Kelemahan menjadi rasa inginMelengkapi menuju kata PERDAMAIAN. Bersatu kita teguh, bercerai kita berantakan