merah putih pos edisi 07

16
Harga Rp. 3.500 : @liputanmerahputih : liputanmerahputih : @liputmerahputih Edisi: 07/TAHUN II/8-14 FEBRUARI 2016 Merah Putih Pos Surat Kabar Mingguan klik www.liputanmerahputih17.com Suara Hati Ekspresi Etnisitas Dijamin di Pekanbaru Konvoi Berujung Maut di Medan Annas Maamun Jalani Hukuman Hingga Umur 82 Tahun Nasib Eks Anggota Gafatar Asal Riau Masih Belum Jelas Mie Nonjok! Usung Original Rasa dan Sensasi Kota INDEKS Bersambung Hal 3 Bersambung Hal 3 Bersambung Hal 3 Bersambung Hal 3 Bersambung Hal 3 Hujan Deras, Jodoh dan Monyet Api PERAYAAN Imlek 2016 jatuh pada 8 Februari 2016. Sesuai penanggalan Tionghoa (China) atau Imlek akan memasuki tahun 2567. Bagi mas- yarakat Tionghoa, kemudahan da- lam mendapa- tkan rejeki selama setahun kedepan bisa dilihat dari hujan tidaknya malam per- gantian tahun baru Imlek nanti. Jika hujan, berarti pertan- da kemakmuran. Sebaliknya, jika rumah mereka sepanjang malam nanti tak tersentuh air hujan berarti rejeki selama setahun kedepan akan sulit mereka raih. “Ini ada kaitanya dengan Bersambung Hal 3 PEKANBARU, MPP - Ide tersebut disampaikan Plt Gubri ketika me- nerima audiensi sejumlah masya- rakat Tionghoa yang tergabung dalam Perhimpunan Sosial Masyrakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau di Kantor Gubernur, Senin (1/2/2016). Hadir dalam pertemuan itu Ketua PSMTI Riau Peng Suyoto dan Ketua Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek Bersama 2566 Dedy Haryadi serta Sekretaris Hermanto HS. Orang nomor satu di Provin- si Riau ini menilai, banyak lokasi wisata alam dan religius-budaya yang menarik bagi para wisatawan mancanegara. Karena itu, pemerintah Provinsi Riau bersama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota akan mening- katkan pembangunan infrastruktur dalam anggaran tahun 2016. “Teman-teman pengusaha Tionghoa dapat mendirikan home stay seperti di dekat pantai Rupat Utara wilayah Kabu- paten Bengka- lis dan Candi Muara Takus di Kabupa- ten Kampar,” harap Plt Gu- bernur Riau. Menurut Andi Rachman, sapaan akrab Plt Gubernur Riau, sebagai daerah LAMPION merupakan ciri khas dari perayaan Imlek bagi masyarakat Tionghoa. Salah satu kawasan yang bersolek adalah Jalan Karet atau Jalan Dr Leimena yang memang sejak dulu sudah menjadi China town-nya Plt Gubri Tantang Pengusaha Tionghoa DUMAI: Malam puncak perayaan Tahun Baru Imlek dipusatkan di Klenteng ‘Hock Liong Kiong’, Jalan Kelakap Tujuh, Kota Dumai. Ragam hiburan mulai menampil- kan artis asal Taiwan, tarian barongsai dan kegiatan hiburan kolosal lain sebagai kontribusi etnis Tionghoa Dumai untuk memperkuat rasa kebersamaan di tengah keberagaman atau kebinekaan. TEMBILAHAN: Tradisi sembahyang su- dah dilakukan sejak dahulu. Selain mendatangi kelenteng, pergantian Tahun Baru Imlek juga diramaikan dengan membu- nyikan mercon dan kembang api yang terdengar bersahut-sahutan di berbagai penjuru kota Tembilah- an, sejak pukul 19.00 WIB. Ritual ini dipercaya dapat mengusir roh jahat yang bisa membaha yakan keselamatan. PEKANBARU: Rangkaian Imlek di Pekanbaru: n 24 Januari, Lomba Kaligrafi Tionghoa n 3-6 Februari, Bazar Imlek pukul 19.00-22.00 n 10 Februari, Perayaan Imlek Bersama di Hotel Furaya Pekanbaru n 21 Februari Perayaan Cap Goh Meh 2567 Perayaan Imlek tahun ini dirayakan dengan kesederha- naan, beberapa pertunjukan yang biasa ditampilkan pada Bazar Imlek tahun tahun sebelumnya, seperti pawai, atraksi naga dan barongsai ditiadakan. Begitu juga hiburan artis dari luar Riau, seperti dari Malaysia, pada perayaan Imlek tahun ini juga tidak diundang. BENGKALIS: Puncak peringatan Imlek dilaksanakan pada hari keenam Imlek yaitu acara ritual keliling Kota Bengkalis melakukan penyembahan. Pada tahun lalu, digelar arak-arakan keliling Kota Bengkalis. SELAT PANJANG: Perang Air atau di Perayaan Imlek menjadi salah satu cara merayakan Imlek yang Unik di Selatpanjang. Dalam acara ini, peserta saling siram air dengan menggunakan berbagai cara. Kegiatan ini sempat menjadi daya tarik bagi turis yang asing maupun lokal yang keba nyakkan masuk melalui pintu Pelabuhan Batam. RITUAL unik lain adalah perayaan pada Cue Lak. Dimana para tetua atau orang yang terpilih dan dirasuki roh para dewa yang biasa disebut Thangkie, yaitu dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara roh dewa tersebut. Pelaksana Tugas Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, menantang masya- rakat Tionghoa, terutama para pebisnisnya yang berada di Riau untuk ikut mendukung program pe- merintah dalam pengembangan sektor pariwisata. Makna di Balik 1088 Lampion E KSPRESI etnisitas se- perti melaku- kan perayaan keagamaan atau budaya tidak ada masalah di Pekanbaru. Kebebasan be- ragama dan berekpresi masyarakat Pekanbaru sangat dija- min di Kota Bertuah ini. Termasuk kebebsan et- nis Tionghoa yang ingin melakukan perayaan Ta- hun Baru Imlek. Tokoh Adat Melayu, Al Azhar kepada Merah- Putih Pos menjelaskan, masyarakat Tionghoa berhak melakukan ritual keagamaan dan budaya mereka. “Selama ini tidak pernah ada persoalan bagi etnis Tionghoa melak- sanakan perayaan-pera- yaan. Kebebasan beraga- ma dan melakukan pe- rayaan-perayaan dijamin masyarakat Pekanbaru,” kata Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau ini. 2 Baca halaman 4 Baca halaman 5 Baca halaman 14 Baca halaman AL AZHAR Mendagri Tjahjo Kumolo mengeluarkan peringa- tan keras terhadap IPK dan PP. MA Perberat Hukuman Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun. Dinas Sosial Provinsi Riau belum memutuskan lokasi penampungan sementara. Kota Pekanbaru. Sebanyak 1.088 lampi- on merah beraneka uku- ran dipasang melintang di jalan tersebut dan di deretan rumah toko (ruko). Gam- bar-gambar shio monyet PAGUYUBAN Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau menggelar Bazar Imlek di Kam- pung Tionghoa Melayu, Jalan Karet, Pekanbaru. Kegiatan yang merupakan rangkaian penyam- butan Tahun Baru Imlek tersebut dilaksanakan 3 - 6 Februari 2016. Berbeda dari tahun sebelumnya, perayaan Imlek tahun ini diadakan dengan kesederhanaan. Beberapa pertunjukan yang biasa ditampilkan pada Bazar Imlek tahun tahun sebe- lumnya ditiadakan. “Perayaan Imlek tahun ini kita rayakan dengan kesederhanaan, karena situasi ekonomi kita tidak sebagus tahun tahun lalu,” kata Ketua PSMTI Riau, Peng Suyoto. Beberapa pertunjukan yang biasa ditampil- kan pada Bazar Imlek tahun tahun sebelumnya, BAGAN SIAPI API: Ritual besar yang diselengga- rakan masyarakat Tionghoa Bagan Siapi Api adalah Bakar Tongkang atau Go Caplak, yang diselenggarakan setiap penanggalan Imlek bulan kelima (Go) tanggal ke-16 (Caplak) setiap tahunnya. Tradisi Imlek Berbagai Kota di Riau Dirayakan Secara Sederhana Jl. Teratai Atas No. 173 Sukajadi Pekanbaru 5 % Discount ALL ITEM PERAYAAN Hari Raya Imlek (Ta- hun Baru Imlek) adalah tradisi pergantian tahun baru etnis Tionghoa. Imlek tak ubahnya seperti Tahun Baru Masehi atau Tahun Baru Hijriah bagi umat Islam. Imlek adalah nama kal- endar/penanggalan Cina ber- dasarkan peredaran bulan. Sejumlah Kabupaten/Kota di Riau memiliki ragam tradisi dalam merayakan Imlek. Di Selat Panjang, Ibu Kota Kabu- paten Kepulauan Meranti misalnya.

Upload: merah-putih-pos

Post on 25-Jul-2016

359 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Minggu ke-4 Januari 2016

TRANSCRIPT

Page 1: Merah Putih Pos Edisi 07

Harga Rp. 3.500: @liputanmerahputih: liputanmerahputih : @liputmerahputihEdisi: 07/TAHUN II/8-14 FEBRUARI 2016

Merah Putih PosSurat Kabar Mingguan

k l i k w w w . l i p u t a n m e r a h p u t i h 1 7 . c o m

Suara Hati

Ekspresi Etnisitas Dijamin di Pekanbaru

Konvoi Berujung Maut di Medan

Annas Maamun Jalani Hukuman Hingga Umur 82 Tahun

Nasib Eks Anggota Gafatar Asal Riau Masih Belum Jelas

Mie Nonjok! Usung Original Rasa dan Sensasi Kota

INDEKS

Bersambung Hal 3

Bersambung Hal 3

Bersambung Hal 3

Bersambung Hal 3

Bersambung Hal 3

Hujan Deras, Jodoh dan Monyet Api PERAYAAN Imlek 2016 jatuh pada 8 Februari 2016. Sesuai penang galan Tionghoa (China) atau Imlek akan memasuki tahun 2567. Bagi mas­yarakat Tionghoa, kemudahan da­lam mendapa­t k a n r e j e k i selama setahun kedepan bisa dilihat dari hujan tidaknya malam per­gantian tahun baru Imlek nanti.

Jika hujan, berarti pertan­da kemakmuran. Sebaliknya, jika rumah mereka sepanjang malam nanti tak tersentuh air hujan berar t i re jeki selama setahun kedepan akan sulit mereka raih.

“Ini ada kaitanya dengan

Bersambung Hal 3

PEKANBARU, MPP - Ide tersebut disampaikan Plt Gubri ketika me­nerima audiensi sejumlah masya­rakat Tionghoa yang tergabung dalam Perhimpunan Sosial Masyrakat Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau di Kantor Gubernur, Senin (1/2/2016).

Hadir dalam pertemuan itu Ketua PSMTI Riau Peng Suyoto dan Ketua Panitia Perayaan Tahun Baru Imlek Bersama 2566 Dedy Haryadi serta Sekretaris Hermanto HS.

Orang nomor satu di Provin­si Riau ini menilai, banyak lokasi wisata alam dan religius­budaya yang menarik bagi para wisatawan mancanegara.

Karena itu, pemerintah Provinsi Riau bersama dengan pemerintah daerah kabupaten/kota akan mening­

katkan pembangunan infrastruktur dalam anggaran tahun 2016.

“ Teman­teman p engusaha Tionghoa dapat mendirikan home stay seperti di dekat pantai Rupat Utara wilayah Kabu­paten Bengka­lis dan Candi Muara Takus di Kabupa­ten Kampar,” harap Plt Gu­bernur Riau.

Menurut Andi Rachman, sapaan akrab Plt Gubernur Riau, sebagai daerah

LAMPION merupakan ciri khas dari perayaan Imlek bagi masyarakat Tionghoa. Salah satu kawasan yang bersolek adalah Jalan Karet atau Jalan Dr Leimena yang memang sejak dulu sudah menjadi China town­nya

Plt Gubri Tantang Pengusaha Tionghoa

DUMAI: Malam puncak perayaan

Tahun Baru Imlek dipusatkan di Klenteng ‘Hock Liong Kiong’,

Jalan Kelakap Tujuh, Kota Dumai. Ragam hiburan mulai menampil­

kan artis asal Taiwan, tarian barongsai dan kegiatan hiburan kolosal lain sebagai kontribusi etnis Tionghoa Dumai untuk

memperkuat rasa kebersamaan di tengah keberagaman

atau kebinekaan.TEMBILAHAN: Tradisi sembah yang su­

dah dilakukan sejak dahulu. Selain mendatangi kelenteng, pergantian Tahun Baru Imlek

juga diramaikan dengan membu­nyikan mercon dan kembang api yang terdengar bersahut­sahutan

di berbagai penjuru kota Tembilah­an, sejak pukul 19.00 WIB. Ritual ini

dipercaya dapat mengusir roh jahat yang bisa membaha yakan

keselamatan.

PEKANBARU: Rangkaian Imlek di Pekanbaru:n 24 Januari, Lomba Kaligrafi Tionghoan 3­6 Februari, Bazar Imlek pukul 19.00­22.00 n 10 Februari, Perayaan Imlek Bersama di Hotel Furaya Pekanbarun 21 Februari Perayaan Cap Goh Meh 2567 Perayaan Imlek tahun ini dirayakan dengan kesederha­naan, beberapa pertunjukan yang biasa ditampilkan pada Bazar Imlek tahun tahun sebelumnya, seperti pawai, atraksi naga dan barongsai ditiadakan. Begitu juga hiburan artis dari luar Riau, seperti dari Malaysia, pada perayaan Imlek tahun ini juga tidak diundang.

BENGKALIS: Puncak peringatan Imlek dilaksanakan pada hari

keenam Imlek yaitu acara ritual keliling Kota Bengkalis melakukan penyembahan.

Pada tahun lalu, digelar arak­arakan keliling Kota

Bengkalis.

SELAT PANJANG: Perang Air atau di Perayaan

Imlek menjadi salah satu cara merayakan Imlek yang Unik di Selatpanjang. Dalam acara ini, peserta saling siram air dengan menggunakan berbagai cara. Kegiatan ini sempat menjadi

daya tarik bagi turis yang asing maupun lokal yang keba nyakkan

masuk melalui pintu Pelabuhan Batam. RITUAL unik lain adalah perayaan pada

Cue Lak. Dimana para tetua atau orang ya ng terpilih dan dirasuki roh para dewa yang biasa disebut Thangkie, yaitu dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara roh dewa tersebut.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, menantang masya­

rakat Tionghoa, terutama para pebisnisnya yang berada di Riau untuk ikut mendukung program pe­merintah dalam pengembangan sektor pariwisata.

Makna di Balik 1088 Lampion

EK S P R E S I etnisitas se­perti melaku­

k a n p e r a y a a n kea gamaan atau b u d a y a t i d a k

a d a m a s a l a h di Pekanbaru. Kebebasan be­r a g a m a d a n

b e r e k p r e s i ma syarakat

Pe kanbaru sangat dija­min di Kota Bertuah ini. Termasuk kebebsan et­nis Tionghoa yang ingin melakukan perayaan Ta­hun Baru Imlek.

Tokoh Adat Melayu, Al Azhar kepada Merah-Putih Pos menjelaskan, ma syarakat Tionghoa berhak melakukan ritual kea gamaan dan budaya

mereka. “Selama ini tidak pernah ada persoalan bagi etnis Tionghoa melak­sanakan perayaan­pera­yaan. Kebebasan beraga­ma dan melakukan pe­rayaan­perayaan dijamin masyarakat Pekanbaru,” kata Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau ini.

2Baca halaman 4Baca halaman 5Baca halaman 14Baca halaman

AL AZHAR

Mendagri Tjahjo Kumolo mengeluarkan peringa-tan keras terhadap IPK dan PP.

MA Perberat Hukuman Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun.

Dinas Sosial Provinsi Riau belum memutuskan lokasi penampungan sementara.

Kota Pekanbaru. Sebanyak 1.088 lampi­

on merah beraneka uku­ran dipasang melintang

di jalan tersebut dan di deretan rumah toko (ruko). Gam­

bar­gambar shio monyet

PAGUYUBAN Sosia l Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau

menggelar Bazar Imlek di Kam­pung Tionghoa Melayu, Jalan Karet, Pekanbaru. Kegiatan yang

merupakan rangkaian penyam­butan Tahun Baru Imlek tersebut

dilaksanakan 3 ­ 6 Februari 2016. Berbeda dari tahun sebelumnya,

perayaan Imlek tahun ini diadakan dengan kesederhanaan. Beberapa pertunjukan yang biasa ditampilkan pada Bazar Imlek tahun tahun sebe­

lumnya ditiadakan.“Perayaan Imlek tahun ini kita rayakan

dengan kesederhanaan, karena situasi ekonomi kita tidak sebagus tahun tahun lalu,” kata Ketua PSMTI Riau, Peng Suyoto.

Beberapa pertunjukan yang biasa ditampil­kan pada Bazar Imlek tahun tahun sebelumnya,

BAGAN SIAPI API: Ritual besar yang diselengga­rakan masyarakat Tionghoa

Bagan Siapi Api adalah Bakar Tongkang atau Go Caplak,

yang diselenggarakan setiap penanggalan Imlek bulan kelima (Go) tanggal ke­16 (Caplak) setiap tahunnya.

Tradisi Imlek Berbagai Kota di Riau

Dirayakan Secara Sederhana

Jl. Teratai Atas No. 173 SukajadiPekanbaru

5%Discount

ALL ITEM

PERAYAAN Hari Raya Imlek (Ta­hun Baru Imlek) adalah tradisi pergantian tahun baru etnis Tionghoa. Imlek tak ubah nya

seperti Tahun Baru Masehi atau Tahun Baru Hijriah bagi umat Islam. Imlek adalah nama kal­endar/penanggalan Cina ber­dasarkan peredaran bulan.

Sejumlah Kabupaten/Kota di Riau memiliki ragam tradisi dalam merayakan Imlek.

Di Selat Panjang, Ibu Kota Kabu­paten Kepulauan Meranti misalnya.

Page 2: Merah Putih Pos Edisi 07

KABAR SEPEKAN

Akhiran ‘a’ yang dibunyikan sebagai ‘ěKerja - disebut Keja Pergi - disebut PegiBerjalan - disebut Bejalan Berapa – disebut Berapě

Indonesia: Saya mau pergi jalan-jalan ke kota, tak sabar rasanya. Melayu Riau: Saya nak pergi jalan ke kota (dibaca : Saye nak pegi ke kote)

LAFAZ BAHASA MELAYU

Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dedy Ardiansyah, Dewan Redaksi: A.T. Datuk Bandaro Putih, Alexander Pranoto, Hoa Sun SH., Eddy H. Tambunan, Udin Simbolon, S.H., Redaktur: Irvan Tirdianata, Winahyu Dwi Utami Wartawan Daerah: Pekanbaru: Alfi Mardian, Abdul Mahmud, Siak Sri Indrapura: Andridol (Kabiro) - Pelalawan: - Meranti: - Bengka-

lis: -, Dumai: -, Rohil: -, Rohul: -, Kampar: -, Inhu: -, Inhil: Kuansing: Epon (Kabiro) Layout : Satria Purnama Yudha, Abdul H Nasution, GuswandiPenasehat Hukum: Syam Daeng Rani SH, Lambok E Panjaitan SH, Alamat Redaksi: Jl. Paus ujung No 67.Tangkerang Tengah Pekan Baru/No telp : 0761 28639,

Alamat Email: [email protected], Rek.bank Mandiri: 1080039995999 Percetakan Riau Graindo (Isi diluar tanggungjawab percetakan)

Wartawan Merah Putih Pos Dilengkapi tanda pengenal. Jika ada wartawan Merah Putih Pos yang melanggar kode etik jurnalistik silahkan hubungi redaksi

Merah Putih PosSurat Kabar Mingguan

k l i k w w w. l i p u t a n m e r a h p u t i h 1 7 . c o m

PT. Persada Merah Putih Media GroupSK. Menteri Hukum dan HAM, No: AHU.24644.01.01. Tahun 2015

Komisaris: A.T. Datuk Bandaro Putih, Direktur Utama: Alexander Pranoto, Pemimpin Umum : Hoa Sun S.H,

Wakil Pemimpin Umum: Eddy. H. Tambunan, Pemimpin Perusahaan : Hoa Sun SH,

Wakil Pemimpin Perusahaan : Udin Simbolon S.H

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016

www.liputanmerahputih17.com

JAKARTA, MPP | Pe-lantikan kepala dan wakil kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak 2015 segera digelar. Menteri Da-lam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, untuk tingkat bupati dan walikota tetap dilakukan di masing-ma-sing daerah.

“Rencananya pada 15 Februari 2016 dan sesuai UU di Ibu Kota Provinsi,” kata Tjahjo di Jakarta, Se-lasa (2/2/2015). Pernyata-an Tjahjo seka ligus me-ngoreksi usulannya sen diri mengenai pelantikan bupati dan walikota dilakukan di Istana Negara.

Menurut dia, pelantikan di Istana Negara bagi kepa-la daerah tingkat II memang tidak dimungkinkan. “Men-gubah UU dahulu, itu kan tidak mungkin,” ujarnya.

Meski begitu, bupati dan walikota yang telah dilantik tetap diundang ke Jakarta untuk diberi penga-rahan oleh Presiden dan sejumlah lembaga nega-ra lainnya. Tjahjo menga-takan, pelantikan diperun-tukan bagi daerah yang hasil pemilihannya tidak diperkarakan ke Mahkamah

Konstitusi (MK).Sementara untuk pe-

lantikan kepala dan wakil kepala daerah tingkat gu-bernur dan wakil gubernur terpilih tetap akan digelar di Istana Negara. Kegiatan tersebut dimulai lebih cepat dari pelantikan bupati dan walikota.

“(Pelantikan) Oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada 11 dan 12 Februari 2016. Kecuali Provinsi Kaliman-tan Te ngah baru pilkada susulan,” tuturnya.

Ketua Konstitusi dan Demokrasi Inisiatif Very Junaidi menilai pe lantikan seyogianya dila kukan kepa-da se luruh kepala dan wakil ke pala daerah yang meng-gelar pilkada, termasuk daerah-daerah yang hasil pemilihannya disengke-takan namun ki ni telah digu-gurkan MK

“Jadi yang sempat diperkarakan, sudah bisa ditetapkan oleh KPU di daerahnya masing-masing dan kemudian di lantik. Karena semua su dah clear sehingga serentak,” kata-nya. (hrc|ard|mpp)

JAKARTA, MPP | Bares-krim Polri melakukan penggeledahan di Rumah Sakit Cipto Mangkusumo (RSCM), yang diduga se-bagai tempat transplantasi ginjal, Kamis (4/2/2016).

Dalam kasus ini, pe-nyi dik telah menangkap ti ga tersangka sindikat penjualan ginjal berinisial HR, AG dan DD pada per-tengahan Januari kemarin di Bandung, Jawa Barat.

Modus tersangka yak-ni mengincar masyarakat dari kalangan ekonomi ke bawah. Organ tubuh untuk menyaring darah dan koto-ran itu dihargai Rp70 juta.

Tersangka HR yang menerima pesanan dari rumah sakit, kemudian menyuruh AG dan DD

mencari pendonor. Dari si penerima donor, berani membayar Rp300 juta

Sejauh ini dari penga-kuan tersangka, ada 15 korban dan sepuluhnya sudah diperiksa sebagai saksi. Dari hasil keterangan mereka, bahwa transplanta-si dilakukan di RSCM.

Sebelum dibawa untuk transplantasi, HR ke mu dian melengkapi ad mi nistrasi yaitu surat ke t erangan medis yang di du ga aspal sebagai fo r malitas.

Kepala Bagian Anali-sa dan Evaluasi Mabes Polri Kombes Hadi Ram dani mengatakan, peneri-ma donor ginjal yag tidak tahu asal ginjal tidak akan dikenai sanksi pidana. (rm-sc|ard|mpp)

Jual Beli Ginjal, Mabes Polri Geledah RSCM

Konvoi Berujung Maut di Medann Jangan Pelihara Ormas Anarkistis

JAKARTA, MPP | “Akan ada tahapan yaitu peringatan tertulis dan lisan,” ujar Tjahjo di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (2/2/2016).

Bentrok ormas IPK de­ngan PP di Medan awal Febru­ari kemarin setidaknya menye­babkan 2 tewas dan lima orang lainnya masih kritis di rumah sakit.

Akibat kejadian itu, fasili­tas milik dua ormas tersebut rusak berat. Sebanyak 16 orang dari kedua ormas sebagai tersangka.

S e j u m l a h k a l a n g a n menya yangkan sikap pemerin­tah yang dinilai lemah dan lamban dalam menangani dan membina ormas kepemudaan yang telah berlaku anarkistis.

Apalagi motif bentrok anta ra dua ormas ini berawal dari masalah sepele. Dima­na pada Sabtu (30/1/2016) pukul 14.00 WIB, anggota IPK berkonvoi melintas di Jalan Thamrin Medan untuk menghadiri acara pelantikan pengurus PAC IPK Kecamatan Medan Denai Periode 2016­2021. Konvoi itu pula pemicu bentrokan dengan ormas PP.

Di Medan, konvoi ormas

kepemudaan memang menja­di pemandangan sehari­hari, apalagi jelang pelantikan pen­gurus ormas. Dalam konvoi tersebut, mereka kerap menab­rak rambu­rambu lalu lintas dan mengabaikan keselamatan pengguna jalan lainnya.

Wakapolda Sumut Brigjen Pol Adhi Prawoto mengakui bentrok terjadi saat massa Ikatan Pemuda Karya (IPK) berjumlah sekitar 250 orang sedang konvoi menggunakan sepeda motor dan mobil.

Mereka menuju lokasi kegiatan pelantikan pengurus IPK di kawasan Jalan Pelajar, Medan Kota, Sabtu 30 Januari 2016 sekitar pukul 14.30 WIB.

Saat melintas di depan Kantor Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila (PP) kawasan Jalan Thamrin, Medan, terjadi saling ejek hingga berujung bentrok antar kedua kubu.

Tak ayal, pertikaian anta r ormas kepemudaan ini mere­sahkan masyarakat Me dan. Apalagi bentrokan susulan merambah ke sejumlah kawa­san di pusat ibu kota Sumatera Utara itu.

Akibatnya, tiga anggota

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengeluarkan peringatan keras terhadap dua or-

ganisasi masyarakat Ikatan Pemuda Karya (IPK) dan Pemuda Pancasila (PP) yang terlibat bentrok di Medan, Sumatera Utara. Bentrokan itu, menye-

babkan dua orang tewas.

Banyu Biru, Mental Intel Melayu yang Bermimpi Seperti James BondJAKARTA, MPP | Hasrat hati ingin seperti James Bond, seorang agen rahasia intelijen, apa daya intelijensia Banyu Biru tak sampai. Pemuda tam­pan itu pun gagal menjadi seorang anggota intelejen yang memang terdengar keren.

Pasalnya, awal Januari kemarin, Banyu Biru mema­merkan foto Surat Keputusan (SK) pengangkatan menja­di anggota Badan Intelijen Negara alias BIN di media sosial, Path.

Tak ayal sikap itu membuat Kepala Badan Intelijen Negara, Sutiyoso meradang dan men­coret Banyu Biru sebagai ang­gota Badan Intelijen Negara.

Netizen pun memper­tawakan SK pengangkatan anggota BIN yang mesti­

nya menjadi rahasia pribadi itu. Mereka heran, kok ada seorang intelijen yang menye­barluaskan identitasnya di dunia maya.

“Kalau kongko dengan Banyu Biru harap hati­hati aja ya, jangan ngomong semba­rangan, dia itu Intel loh,” kicau @Restyies di akun Twitternya.

“Baguslah ada narsis se­perti Banyu Biru itu, jadi rakyat tahu bahwa banyak rekrutan BIN di tengah jalan,” sambung @HRivatra.

“Banyu Biru ini mental­nya intel melayu sekelas anak alay,” timpal @fauherklots.

Perlu diketahui, surat pengangkatan Banyu Biru langsung dilakukan oleh Kepa­la BIN Sutiyoso dan ditan­datangani Kepala Biro Kepega­

waian BIN Suharyanto. Masa berlaku Banyu Biru menjadi intel mulai dari 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016.

Tindakan Banyu Biru yang memamerkan surat keputusan pengangka tannya semakin menguatkan pan­dangan adanya praktik bagi ­

bagi kursi.Banyu Biru dinilai tidak

mempunyai kompetensi un­tuk bekerja di Badan Intelijen Nega ra (BIN). Namun, dia jus­tru ditunjuk karena ikut mem­bantu memenangkan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presi­den Jusuf Kalla pada Pemilu

Presiden 2014 lalu.Akibatnya, dia tidak tahu

mengenai kewajiban untuk menjaga rahasia pekerjaannya.

Apalagi Banyu Biru sela­ma ini dikenal sebagai Ketua Umum Komunitas Banteng Muda yang aktif mengampa­nyekan Jokowi­JK. Dia juga merupakan putra dari politisi PDI­P, Erros Djarot.

“Mungkin Banyu mem­banggakan bahwa dia punya SK. Namun, kemampuan BIN dalan menggalang dan me­rekrut orang­orang semakin dipertanyakan. Jangan­ja­ngan, ada rekrutmen yang tidak sesuai aturan. Ini kan masih cerita balas budi,” kata anggota Komisi I DPR, Ah­mad Muzani seperti dikutip Kompas.com. [ard|bbs|mpp]

NEtiZEN

JAKARTA, MPP | Hubu­ngan mesra antara dua par­tai pendukung pemerintah PDIP dan Nasdem menjadi retak lantaran kasus dugaan penganiyaan yang dilakukan

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu kepada staf ahlinya, Dita Aditia Ismawati (27).

Anggota Komisi Hu­kum, HAM, dan Keama­nan DPR itu dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri pada (21/1/2016). Da­lam laporannya, Dita Aditia mengaku, penganiayaan itu menyebabkan pipi dan mata kanannya memar.

Kasus ini menjadi kian hangat sebab Dita yang meru­pakan staf ahli Masinton sejak Juni 2015 itu, tercatat sebagai kader Nasdem DKI Jakarta.

Juru bicara masing­ma sing partai punya versi yang saling berseberangan soal kronologi kejadian. Karena, Masinton memili­ki versi cerita sendiri dan Dita pun sama.

Menurut Masinton, saat

berada di daerah Otista untuk mengantarkan Dita pulang, Dita, yang tengah mabuk, tiba­tiba menarik setir mobil tenaga ahlinya, Abraham Leo. Mobil yang oleng membuat Abraham refleks menepis tangan Dita dan tanpa sengaja mengenai wajah Dita.

Dita memiliki versi lain. Melalui Sekretaris Badan Hukum DPW Partai Nas­Dem DKI Jakarta, Wibi An­drino, Dita menyatakan Ma­sinton­lah yang memukul­nya. Di dalam mobil itu juga tidak ada orang selain Dita dan Masinton.

K e t u a D P P P D I P Hendra wan Supratikno mengaku berpegang pada kesaksian Masinton. Karena itu dia meminta Dita untuk mencabut laporannya.

“Saya sarankan ke Dita. Selesaikan baik baik. Staf dengan anggota harus sine­gis, saling memperkuat. Ya kalau saya bisa sarankan demikian (cabut laporan). Kecuali dijadikan bargai­

ning,” tambahnya.Hendrawan juga mem­

pertanyakan alasan Dita melibatkan DPW NasDem DKI dalam pelaporannya.

Bahkan sampai­sam­pai Ketua Umum PDIP Megawa ti Soekarnoputri ikut turun tangan. Dia meminta Fraksi PDIP ikut mengawal kasus Masinton Pasaribu di kepolisian.

“Diluruskan sesuai dengan prosedur yang ada,” kata Ketua DPP PDIP Trimedya Panjaitan mengutip permintaan Mega­wati seperti dilansir Kompas.com Selasa (2/2/2016).

Sementara Tim Badan Advokasi Hukum NasDem, Taufik Basari berharap, persoalan ini tidak berdampak buruk bagi hubungan antara PDIP dan NasDem.

“Ini permasalahan kedua pribadi bukan kedua partai. Kita berharap NasDem dan PDIP masih tetap baik dan tidak mengganggu ke partai,” terang dia.

Apalagi sebelum isu ini mencuat, Fraksi NasDem

di DPR mengirimkan surat yang berisi protes kepada Pimpinan Fraksi PDIP atas sikap Masinton saat rapat Komisi III DPR. Dalam rapat dengan Jaksa Agung Prasetyo di Komisi III DPR, Masinton menuding kasus mobile 8 di Kejagung per­tarungan antargeng yakni Ketum NasDem Surya Paloh dan pengusaha Hary Tanoe.

Wakil Ketua Fraksi Par­tai Nasdem Irma Sur yani Chaniago berharap kasus Masinton Pasaribu dan staf ahlinya jangan sampai dipolitisasi. Menurutnya, ada hikmah dalam keja­dian itu.

Irma menambahkan, masalah asisten priba­di dari kader lain adalah hak pribadi. Dia menga­takan, mi salkan seseorang membutuh kan bantuan dari kader lain, tidak akan dipermasalahkan. “Hanya saja, partai­partai diminta memiliki asisten pribadi dari kader masing­masing,” kata dia. [ard|bbs|mpp]

Cemburu Masinton Bikin Hubungan NasDem-PDIP Retak

2

“Hanya Gubernur Dilantik di Istana”

JAKARTA, MPP | Ang-gota Komisi II DPR RI Henry Yosodiningrat me-nilai pulau-pulau kosong di Provinsi Kepulauan Riau rawan dijadikan tempat untuk memproduksi narko-ba, karena lokasinya yang strategis dan jauh dari pan-tauan aparat keamanan.

“Di Kepri ini ada 2.000 pulau tidak berpenghuni, pelabuhan-pelabuhan kon-vensional ada di sana. Saya minta perhatian, karena ada informasi nar-kotika masuk dari Malay-sia, transit di sana,” kata Henry Yosodiningrat di

Batam, Rabu (3/2/2015).Sementara itu, Badan

Narkotika Nasional (BNN) mencatat, hingga akhir 2015 pengguna narkotika di Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 41.767 jiwa atau mencapai 2,94 persen dari 1,5 juta penduduk setem-pat.

“Sekitar 70 persen atau 29.236 orang di antara-nya merupakan pekerja, sisa nya dari mahasiswa, pelajar, PNS, Polri serta kalangan masyarakat lain,” kapa Kepala BNN Kepri Kombes Pol Benny Setia-wan.(ard|bbs|mpp)

Pulau Kosong Kepri Rawan Transit Narkoba

RuMAh Sakit Cipto Mangkusumo (RSCM)

or mas tewas dan belasan anggota dari kedua kubu ter­luka, 4 mengalami luka serius. Selain menyebakan korban jiwa, dua unit mobil hancur dan dua sepeda motor milik anggota ormas yang bertikai dibakar.

Pengamat politik Univer­sitas Sumatera Utara Muryan­to Amin meminta pemerin­tah tidak memelihara ormas­ ormas anarkistis. “Seharusnya pemerintah membina jangan sampai ormas­ormas menjadi anarkistis dan liar.

“ D i a m e n g u s u l k a n peruba han dalam UU Keor­ma san agar ormas anarkistis di bekukan sementara.

Pidana Sementara itu Dirjen Politik dan Pemerin-tahan Umum Kemendagri

Soedarmo menegas kan, aksi anarkis tis dan tinda-kan pemerasan merupakan ranah pidana. Soedarmo menyatakan Kemen dagri tidak menole rans i tindakan yang menciptakan keresah-an, apalagi jika melakukan pemerasan.

Soedarmo mengaku te­lah melayangkan teguran tertulis kepada kedua ormas untuk tidak melakukan tin­dakan anarkistis kembali. Jika mereka berlaku anar­kistis lagi, jajarannya siap melayangkan teguran tertu­lis kedua dan ketiga.

Terkait dengan pemera­san, Soedarmo meminta masyarakat aktif melapor­kan kepada kepolisian se­hi ng ga hal itu dapat diusut

secara hukum.“Laporan itu akan dija­

dikan evaluasi Kemendagri untuk membekukan kedua ormas,” kata Soedarmo.

Sementara itu, ormas IPK dan PP di laporkan telah berdamai di Kantor Polresta Medan, kemarin. Ketua IPK Thomas Purba dan Ketua DPC PP Me­dan AR Batubara sepakat mengakhiri konflik. Kedua pihak setuju tidak saling m e n d e n d a m d a n a k a n menahan diri tidak bentrok seperti sebelumnya.

K a p o l r e s t a M e d a n Kombes Mardiaz Kusin menya takan, meskipun kedua ormas telah berdamai, kasus hukum bentrokan tetap di­proses. [ard|bbs|mpp]

BERDAMAI - Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin serta Komandan Kodim 0201/BS Kolonel Inf Maulana Ridwan mendamaikan dua ormas IPK dan PP menyusul bentrok yang menyebabkan tiga orang tewas dan 4 lainnya luka kritis. foto:bbc

BAnyu BIRu dan SK pengangkatan yang ia upload di sosial media.

NASIONAL

Ilustrasi

Page 3: Merah Putih Pos Edisi 07

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016

LIPUTAN LANJUTAN3Gubernur Riau Tantang Pengusaha Tionghoa Sambungan Hal 1

Ekspresi Etnisitas Dijamin di Pekanbaru Sambungan Hal 1

Tradisi Imlek Berbagai Kota di Riau Sambungan Hal 1

ACARA Perayaan Imlek sudah menjadi bagian dari tradisi di Kota Selatpanjang.

Hampir setiap tahun pe rayaan Imlek di kota ini dira yakan dengan sangat meriah. Apalagi pemerintah daerah Kabupaten Kepu­lauan Meran ti juga sudah menjadikan perayaan Imlek sebagai salah satu asset wisata tahunan yang masuk kedalam Kalender Wisata Riau.

Salah satu momen pera­yaan Imlek yang unik di Selat Panjang adalah Perang Air.

Dalam acara ini, peserta saling siram air dengan meng­gunakan berbagai cara.

Dalam 6 hari pertama setelah Imlek, mereka memi­liki tradisi perang air seperti Songkran di Thailand.

Ritual unik lain adalah saat perayaan pada Cue Lak. Perayaan Cue Lak ini digelar pada hari keenam Tahun Baru Imlek, yang bersamaan dengan hari kelahiran Maha Dewa Cho Se Kong.

Pada momen ini ada ri­tual dimana para tetua atau orang yang terpilih dan dira­suki roh para dewa yang biasa disebut Thangkie, yaitu dimana raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat ko­munikasi atau perantara roh dewa tersebut.

Penyambutan tahun baru imlek di Selatpanjang dipu­satkan di Vihara Sejahtera Sakti. Selain mengelarkan sembahyang, yang paling unik di daerah ini adalah warga yang merayakan juga berkeliling kota pada waktu sore hari dengan mengu­nakan Bentor (Becak Motor), biasanya berlangsung selama 6 hari.

Sebelum puncak acara Imlek, biasa diawali Festival Kembang Api pada hari Ke­5. Durasi kembang api tersebut biasanya berlangsung cukup lama, kurang lebih selama 3 jam. Inilah yang membuat ketertarikan wisatawan dari dalam dan luar negeri untuk menyaksikan.

Puncak perayaan Imlek merupakan hari dimana bertepatan dilangsungkan perayaan untuk ulang ta­hun Dewa Qing Shui Zu Shi atau Ching Cui Co Su. Pada momen tersebut, warga Tionghoa menyakinkan bah­wa sang Dewa sedang turun ke bumi dengan maksud untuk mengusir unsur­unsur kejahatan dan memberikan kemakmuran dan ketentra­man bagi warga kota Selat­panjang.

Untuk i tu d iadakan penyam butan khusus dengan menggotong tandu patung Dewa dan dipawai berkeli­ling kota melewati beberapa kelenteng lain disertai at­raksi tarian liong (naga) dan barong sai (singa) diiringi seni budaya Jawa Reog Ponorogo yang berasal dari Jawa Timur.

Perayaan Cue Lak terse­but juga diiringi oleh para tetua atau orang yang ter­pilih dan dirasuki oleh roh para dewa yang biasa disebut Thangkie. Raga atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara roh dewa. Di Kota Sing­kawang (Kalimantan Barat) hal ini biasa dikenal dengan Tatung.

Konon, perayaan Imlek di Selatpanjang dapat juga di artikan sebagai sebuah reze­ki bagi seluruh masyarakat yang tinggal di daerah itu. Karenanya tidak mengheran­kan apabila masyarakat yang non etnis Tionghoa biasanya juga turut ikut meramaikan perayaan Imlek dengan iring­iringan Reog Ponorogo dan atraksi­atraksi kesenian lain yang merupakan tradisi dari daerah setempat.

Ada berbagai tradisi tahun baru Imlek yang biasanya dilaku­kan di kota lian di Riau. Bebe rapa tradisi Imlek yang biasanya dilakukan itu, antara lain:

BENGKALISPuncak peringatan Imlek

di laksanakan pada hari keenam Imlek yaitu acara

ritual keliling Kota Bengka­lis melakukan penyemba­han. Pada tahun lalu, digelar arak­arakan keliling Kota Bengkalis.

BAGAN SIAPI APIR i t u a l b e s a r y a n g

diselenggarakan masyarakat Tionghoa Bagan Siapi Api adalah Bakar Tongkang atau Go Caplak, yang diseleng­garakan setiap penanggalan Imlek bulan kelima (Go) tanggal ke­16 (Caplak) setiap tahunnya.

Ini berkenaan dengan ungkapan syukur masyarakat atas hasil yang diperoleh dalam pengelolaan perairan. Ritual tersebut diikuti ribuan orang, penduduk lokal mau­pun pendatang dalam dan luar negeri, sehingga tidak mengherankan bila pihak Pe­merintah Daerah Kabupaten Rokan Hilir saat ini gencar mempromosikan potensi wisata tersebut.

DUMAIMalam puncak perayaan

Tahun Baru Imlek dipusat­kan di Klenteng ‘Hock Liong Kiong’, Jalan Kelakap Tujuh, Kota Dumai. Ragam hiburan mulai menampilkan artis asal Taiwan, tarian barongsai dan kegiatan hiburan kolosal lain sebagai kontribusi etnis Tiong­hoa Dumai untuk memperkuat rasa kebersamaan di tengah ke­beragaman atau kebhinekaan.

TEMBILAHANTradisi sembahyang me­

nyambut pergantian Tahun Baru Imlek sudah dilakukan sejak dahulu. Selain men­datangi kelenteng, per ga n­tian Tahun Baru Imlek juga dirauakan dengan membu­nyikan mercon dan kembang api yang terdengar bersa­hut­sahutan di berbagai pen­juru kota Tembilahan, sejak pukul 19.00 WIB.

Ritual ini dipercaya dapat mengusir roh jahat yang bisa membahayakan keselamatan. [berbagai sumber]

Hujan Deras, Jodoh dan Monyet Api Sambungan Hal 1

NENEK moyang Tionghoa itu kan agraris. Sebelum im­lek itukan musim salju, jadi sulit mencari rejeki, imlek itu berarti musim semi dan hu­jan tiba tanda kemakmuran. Payah atau hoki bisa dilihat nanti malam,” kata Koordina­tor Jaringan Intelektual TAO Indonesia, Shidarta Adhimu­la dalam arsip dokumen yang dikutip dari Tempo.

Shidarta menjelaskan, penanggalan Tionghoa itu berpatokan pada bulan atau biasa disebut lunar serta disem­purnakan dengan penanggalan matahari atau disebut solar.

Dengan patokan bulan dan matahari inilah, maka ta­hun baru imlek tiap ta hunnya tak banyak bergeser dari penanggalan tahun masehi. Sehingga tahun baru Imlek pasti akan jatuh pada sekitar pertengahan Januari hingga pertengahan Februari.

Dengan tak banyaknya terjadi pergeseran inilah, membuat masyarakat Tiong­hoa percaya akan berkah adanya hujan di setiap tahun baru Imlek. “Tahun baru Im­lek itu jatuhnya sudah pasti, menandai datangnya musim semi, jadi kalau hujan ya hoki, itu saja,” tambah dia.

Dalam tradisinya, selain melihat hujan, masyarakat Tionghoa juga akan meng­gelar ritual sembahyang bagi Thian atau tuhan yang maha agung. Sembahyang minta berkah ini akan digelar tepat pukul 24.00 malam tahun baru Imlek dengan mengha­dap ke langit.

Sementara untuk tradisi mengucapkan selama Imlek, mereka memberikan kesempa­tan kepada sanak saudara me­reka untuk mengucapkannya hingga 15 hari kedepan. Tepat tanggal 15 penanggalan mereka inilah sebagai Cap Go Meh.

“Tahun baru Imlek itu bulannya masih kecil, lalu Cap Go Meh bulan sudah be­sar, kalau orang jawa padang bulan, dan bagi kami itu wak­tunya untuk mencari jodoh,” dia menambahkan.

Monyet ApiDilansir dari berbagai

sumber zodiak alias shio yang berlaku pada tahun Imlek 2567 daru astrologi china adalah monyet dengan unsur api. Lalu, apa makna dari monyet api bagi masyarakat tinghoa ini?

Menurut Michael Yan Sriwidodo, seorang Tionghoa di Kalimantan Barat, monyet

digambarkan sebagai sesuatu yang berusaha ingin menang, berprestasi dan selalu beru­saha menuju puncak. Api melambangkan tekad kuat membara yang dimiliki untuk menggapai prestasi.

“Dalam kehidupan ha­rian, monyet api melekat dengan idiom banyak akal dan terkesan licik. Mereka akan selalu berusaha meng­gapai puncak dengan metode apapun,” ujarnya.

Meski begitu, lanjutnya, unsur elemen api banyak sekali menyimpan misteri. Api dijadikan simbol ener­gi yang besar dan kuat bagi orang­orang bershio monyet. Mereka akan berusaha men­jadi pemenang dan berkeingi­nan agar prestasi mereka diakui.

Hanya memang biasanya tahun 2016 berujung pada tahun apa pun bisa terjadi. Jika ingin selamat dan sukses dalam hidup, sebaiknya hindari kegia­tan kelompok bersifat mem­provokasi sesuatu, ikut dalam pergolakan politik, revolusi atau diskriminatif. Masyarakat diminta ekstra berhati­hati da­lam memilih teman, kelompok atau komunitas.

Katanya, tahun 2016

adalah waktunya memulai kelompok bisnis yang diang­gap berisiko. Biasanya benih­benih kesuksesan yang tidak direncanakan akan tercapai. Jalankan semua ide dan pe­nemuan dengan tanpa meli­hat ke belakang.

“Biasanya sukses akan datang dengan sendirinya apabila dibarengi usaha dan kerja keras,” ujar anggota DPRD Kalbar ini.

Lebih lanjut masyarakat Tionghoa meyakini sifat alami lain akan muncul di setiap orang yang memiliki shio monyet tahun ini. Misalnya, kelincahan yang membuat masing­masing individu mengalami perkem­bangan cenderung fluktuatif dan terjadi relatif cepat, baik secara fisik maupun mental.

Biasanya orang ber­shio monyet memiliki kelebihan sebagai pribadi percaya diri, humoris dan terampil di se­gala permainan dan berjiwa pemimpin.

Kekurangan mereka ha­nyalah sedikit nakal, pecemburu, sering curiga, licik, egois dan sombong. Orang yang memiliki shio monyet api lahir pada tahun 1920, 1932, 1944, 1956, 1968, 1980, 1992, 2004, dan 2016. [Refrensi Tempo, Merdeka]

Makna di Balik 1088 Lampion Sambungan Hal 1

api yang dipasang berjejer juga menambah semarak suasana. Beberapa pemilik toko, ruko, dan mal di Kota Pekanbaru telah pula memasang pernak­pernik dan atribut Imlek.

“Sebanyak 1.088 lampion sudah disiapkan Panitia Imlek Bersama Riau 2567/2016,” ujar Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Provinsi Riau, Peng Suyoto kepada Mer­ah Putih Pos, Selasa (2/2/2016).

Menurut Peng Sunyoto, jumlah 1088 lampion yang di sepanjang Jalan Karet, mengan dung arti tersendiri.

“Masyarakat Tionghoa memaknai angka 1088 se­bagai keberuntungan.

D a l am i l mu ang k a , menurut masyarakat Tiong­hoa, angka 10 merupakan ang­ka patah, sedangkan angka 8 itu adalah angka keberuntungan. Jadi kita berharap Jalan Karet dapat memberikan peruntun­gan untuk penduduk di sini serta masyarakat Pekanbaru umumnya. Makanya kita pas­ang dengan jumlah 1088 buah lampion,” ujarnya.

Untuk diketahui, kam­pung Tionghoa­Melayu me­rupakan kawasan bisnis dan

permukiman warga Tiong­hoa­Melayu tertua di Pekan­baru. Daerah ini juga menjadi cagar budaya karena Pemerin­tah Kota (Pemko) Pekanbaru melarang perubahan total ter­hadap bangunan di daerah itu.

Sebab itu, bentuk ba­ngunan­bangunan tua masih terpelihara dan dicat war­na­warni.

Meski akhir 2015 lalu, pembangunan gapura di ka­wasan ini diprotes Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau dan dibongkar, namun tak mengurangi semangat ma­syarakat Tionghoa Pekanba­ru untuk merayakan Imlek tahun 2016 ini.

Ini terlihat sejak dua pe­kan jelang Imlek, pemanda­ngan eksotis penuh lampion di Kampung Tionghoa­Me­layu sudah terpasang. Tentu hal Ini menjadi daya tarik bagi masyarakat sekitar untuk berkunjung, meskipun hanya untuk berfoto­foto.

“Lampion­lampion me­menuhi jalan, sangat in­dah pada malam hari,” kata Widia(29), seorang warga Tangkerang, Pekanbaru.

Di sisi lain, di kawasan

itu, masyarakat Pekanba­ru keturunan Tionghoa su­dah mulai melakukan ritual penyam butan, jauh sebelum puncak Imlek digelar.

Umumnya, mereka yang masih memegang teguh tra­disi budaya leluhur telah mulai beritual penghormatan (puja) untuk Dewa Dapur atau Zoa Jin (bahasa Mandarin) atau Cou Kun (bahasa Hokkian).

Dewa Dapur diyakini bertugas mencatat perbuatan baik dan batil yang telah diperbuat manusia sepanjang tahun lalu. Pada penanggalan bulan ke­12 hari ke­23 setelah itu, esok harinya pada bulan ke­12 hari ke­24 (Imlek), dilaksanakan pembersihan altar dan bersih­bersih rumah atau dalam bahasa Hokkian disebut chai tun.

“Tetapi, sekarang sudah ada yang mulai bersih­bersih rumah atau wihara dan rumah ibadah lainnya,” ucapnya.

Dari pantauan MPP, se­jumlah wihara di Kota Pe­kanbaru mulai dibersihkan dan dihiasi pernak­pernik Imlek. Seperti yang tampak di Wihara Dharmaloka yang berada di Jalan Karet, bebe­

rapa warga Tionghoa yang bersembahyang di wihara itu ikut membersihkan per­nak­pernik pemujaan yang terdapat di dalamnya.

Wihara Dharmaloka sudah berdiri sejak 53 tahun lalu dan rutin dijadikan pusat kegiatan sosial untuk menyam but Im­lek. Kegiatan sosial dimaksud antara lain membagikan sem­bako bagi kepala keluarga yang kurang mampu.

Unsur TradisiSuku Tionghoa di Riau

terdiri atas beberapa etnis, yang dominan adalah Hokki­an /Hokkien, disusul Teochew dan Hainan. Namun dalam menyambut Imlek, ritual yang dilakukan hampir sama.

Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau, Peng Suyoto menegaskan, Imlek lebih mengarah ke unsur tradisi. “Imlek bukan perayaan hari keagamaan, lebih ke unsur ke­budayaan dan tradisi turun­menurun. Di setiap negara di dunia, siapa pun yang keturunan Tionghoa pasti merayakan Imlek,” pung­kasnya. [SH/alv]

DENGAN program pengem­bangan pariwisata, seluruh masyarakat diminta untuk ikut andil dalam promosi dan pengembangannya.

Disampaikannya, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk tahun­tahun selanjut­nya, perayaan Hari Imlek bisa digelar di setiap tempat objek wisata di Riau.

“Kalau bisa perayaan Im­lek tahun ini dilaksanakan di Pulau Rupat (Bengkalis),” saran Plt Gubri.

Sebagai penguatan ter­hadap pemasukan daerah, sektor pariwisata dianggap menjadi jalan paling cepat dan ampuh sebagai potensi besar yang bisa dikembang­

kan Provinsi Riau ke depan.Program jangka panjang

ini juga diiringi dengan duku­ngan pemerintah kabupaten/kota di Riau. “Jadi semuanya harus bersama­sama membe­sarkan pariwisata Riau. Semua unsur dan elemen harus terli­bat,” ajak Plt Gubri.

Banyak Peluang Usaha di Riau

Tantangan ini sebenarnya sudah disampaikan Arsyadju­liandi Rahman kepada PSM­TI Riau pada tahun 2015 lalu.

Ketika itu Plt Gubri menyebut banyak peluang usaha yang bisa dilakukan para investor di daerah terse­but menyusul agenda utama pemerintahan Jokowi­JK

untuk membangun sejumlah infrastruktur pendukung.

Seperti jalur kereta api lintas Sumatera, pemba­ngunan jalan tol trans Suma­tera dan pembangunan dua pelabuhan yakni Pelabuhan Buton di Kabupaten Siak dan Pelabuhan Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir.

Rencana pembangunan rel kereta api lintas Sumatera, saat ini sudah memasuki tahap identifikasi pembebasan lahan.

Dalam perencanaan Ke­menterian Perhubungan, pem­bangunan rel kereta api tersebut akan melintas ber ba gai provinsi mulai dari Suma tera Utara, Riau, Sumatera Ba rat, Jambi sampai Sumatera Selatan.

Selanjutnya dibangun rute Riau sampai Sumatera Selatan yang diperkirakan proyek ram­pung pada tahun 2020.

“Selain membuka akses transportasi penumpang, jalur kereta api barang untuk kebu­tuhan industri juga akan diba­ngun yang menghubungkan Pelabuhan Dumai, Pelabuhan Buton dan Pelabuhan Kuala Enok dengan meng habiskan APBN sebesar Rp30 triliun atau Rp30 milyar per kilo­meter,” mengutip ucapan Plt Gubri saat menerima pengurus PSMTI Riau Imlek tahun lalu.

Dipaparkan juga peluang investasi lain dengan target pembangunan dua pelabuhan yakni Pelabuhan Buton di Ka­

Dirayakan Secara Sederhana Sambungan Hal 1

SEPERTI pawai, atraksi naga dan barongsai ditiadakan. Begitu juga hiburan artis dari luar Riau, seperti dari Malay­sia, pada perayaan Imlek ta­hun ini juga tidak diundang.

“Cukup kita isi dengan hiburan dari sekolah sekolah dan artis Kota Pekanbaru. Penampilan mereka juga ti­dak kalah jauh dari artis luar,” sebut Peng.

Pihak Panitia Bazar Imlek tahun ini hanya memfokus­kan mendorong pertumbu­han Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada, di samping tentu mem­promosikan wisata kuliner, dan beberapa stan dari pe­rusahaan.

Bazar Imlek akan dibuka langsung Walikota Pekanbaru Dr Firdaus MT. Sementara

puncak Perayaan Imlek Ber­sama akan digelar di Ho­tel Furaya Pekanbaru, Rabu (10/2). Dijadwalkan dihadiri Pelaksana Tugas (Plt) Guber­nur Riau (Gubri) Arsyadju­liandi Rachman.

Orang nomor satu di Provinsi Riau ini menyatakan kesediaannya untuk hadir, setelah panitia melakukan audensi. [alf]

SELAMA ini, lanjut Al Azhar, perayaan Imlek sudah sering digelar di Jl. Karet Pekan­baru. Dan tidak pernah ada masalah. Meskipun kegiatan etnis Tionghoa dilakukan di jalan tersebut, bukan lantas daerah tersebut adalah China Town­nya Pekanbaru. Karena menurut Al, salam sejarah Kota Pekanbaru, di Pekanba­ru memang tidak ada China Town. Berbeda dengan Kota Medan atau Padang.

“ Tapi tolong jangan dikaitkan antara pembong­

karan gapura di Jl. Karet dengan perayaan Imlek ini. Menurut saya tidak ada hubungannya,” ucap Al Azhar ketika ditanya soal kasus pembongkaran gapura di Jl. Karet.

Namun Al menyambut baik perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini yang seder­hana. Lesunya ekonomi dan bencana asap yang melanda Riau selama 2015, memba­wa keprihatinan di semua kalangan. “Sudah selayaknya perayaan Imlek tahun ini

juga mempertimbangkan penderitaan masyarakat Riau tersebut. Lesunya ekonomi mengancam ribuan orang kehilangan pekerjaan. Di sejumlah perusahaan di Riau bahkan sudah melakukan pemutusan hubungan kerja,” terangnya.

Di akhir wawancara, Al yang juga seorang dosen ini menyampaikan ucapan se­lamat Imlek bagi etnis Tiong­hoa Riau. “Selamat melayakan Imlek bagi masyarakat Tiong­hoa,” tandasnya.[dwi/mpp]

bupaten Siak dan Pelabuhan Kuala Enok di Kabupaten Indragiri Hilir akan ditargetkan mulai dilakukan dalam dua tahun ini.

“ A p a l a g i p e mb a n g u n a n jalan tol trans Suma tera sepan­jang 127 kilometer yang menghubung­kan Kota Pekanba­ru menuju Dumai. Itu semua peluang bagi investor,” kata Andi Rachman.

Peng Suyoto, Ketua PSM­TI Provinsi Riau menyambut positif dan akan menyam­paikan kepada masyarakat Tionghoa baik di dalam ne­geri maupun di luar negeri.

“Kami dengan apa yang

disampaikan Pak Arsyadjulian­di Rahman merupakan pelu­ang usaha yang patut diketahui oleh penduduk Tionghoa di mana pun berada,” ucapnya.

Terkait perayaan Im­lek, Plt Gebernur Riau ke­pada semua warga Tiong­

hoa mengu capkan selamat menyam but Tahun Baru Im­lek 2567 “Gong Xi Fa Cai” dan atas nama pemerintah provinsi telah menyampaikan ucapan selamat melalui ban­ner di depan Kantor Guber­nur [alfi-mahmud-mpp]

DUA remaja putri berselfie ria saat menikmati pesta lampion di Jalan Karet, Pekanbaru. [Foto: Alfi Mardian|MPP]

Page 4: Merah Putih Pos Edisi 07

KABAR SEPEKAN

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016

www.liputanmerahputih17.com4HUKUM & KRIMINAL

n Pasca Putusan MA

Annas Maamun Jalani Hukuman Hingga Umur 82 Tahun

JAKARTA, MPP | Mahkamah Agung (MA) menambah hu­kuman untuk mantan Guber­nur Riau Annas Maamun satu tahun dari hukuman sebelumnya hanya enam tahun menjadi tujuh tahun dan denda Rp 200 juta subsider enam bulan.

Hukuman itu dijatuhkan setelah MA menolak kasasi yang diajukan oleh Annas. Demikian dikatakan anggota majelis hakim kasasi Krisna Harahap di Jakarta, Kamis (4/2/2016).

Adapun majelis hakim dalam perkara tersebut adalah Artidjo Alkostar, Krisna Ha­rahap dan MS Lumme. Dalam pertimbangannya mereka menilai Anas Mamun telah menerima hadiah atau janji se­bagaimana diatur dalam Pasal 12b dan 12e Undang­Undang (UU) Tipikor.

Selain itu, valuta asing yang dimilikinya berupa 32.000 dolar AS ternyata mempunyai seri baru tahun 2014 sehingga pengakuannya bahwa dolar AS itu telah dimilikinya sejak menjadi bupati Rokan Hilir terbantahkan.

Sebelumnya, mantan guber nur Riau Annas Maamun divonis enam tahun penjara dan membayar denda Rp200 juta subsider dua bulan penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bandung terkait per­kara dugaan suap alih fungsi lahan kebun kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi Riau.

“Mengadili dan menyatakan terdakwa Annas Maamun ter­bukti secara sah dan meyakinkan bersalah dalam dakwaan satu kesatu dan dakwaan kedua,” kata Ketua Majelis Hakim Barita

Hukuman atas Gubernur Riau nonaktif Annas Maamun (75) yang dijatuhi Mahkamah Agung (MA) ternyata diperpanjang. Dengan adanya

putusan ini, maka Annas Maamun harus mendekam di sel penjara hingga usia 82 Tahun.

Lumban Gaol, di Ruang Sidang Utama Pengadilan Tipikor Bandung.

Vonis yang dijatuhkan hakim kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menun­tut terdakwa dengan huku­man penjara enam tahun.

Menurut hakim, ada

sejumlah hal­hal yang mem­beratkan terdakwa dalam perkara hukum ini seperti perbuatan terdakwa tidak peka dengan program peme­rintah terkait pemberantasan korupsi, terlebih sebagai kepala daerah terdakwa tidak memberikan contoh baik.

“Sedangkan hal­hal yang meringankan perbuatan ter­dakwa adalah telah berusia

lanjut, dalam hal ini berusia 78 tahun. Selain itu hakim juga meringankan vonis kare­na terdakwa belum pernah dihukum,” kata dia.

Atas vonis tersebut , baik Annas dan kuasa hu­kum nya menyatakan ban­ding ke tingkat Penga dilan Tinggi, sementara pihak JPU dari KPK menya takan pikir­pikir. [inc|mpp]

Hukuman Mantan Gubernur Riau Annas Maamun diperberat, ditambah satu tahun. foto:inc

P E K A N B A R U , M P P | Seorang warga pemilik ruko di Jalan Rajawali Sakti Ujung, Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, Riau, melaporkan tindak pengrusakan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK). Korban menduga, perbuatan itu dipicu lantaran ia tidak nyetor uang kemananan.

Akibatnya, meteran listrik di rukonya dirusak orang tak dikenal. Kesal dengan ulah tak bertanggung jawab ini, korban bernama Santoso (43) akhirnya melapor ke Mapolsek Tampan.

“Sudah dilaporkan Kamis semalam,” sebut Kapolsek Tampan, Kompol Ari Setiawan Wibowo seperti dikutip dari GoRiau.com.

Menurut Ari Setiawan, tiga hari sebelum kejadian, ruko milik Santoso sempat didatangi sekelompok orang yang mengaku dari Pemuda Pancasila (PP) untuk minta uang keamanan. Dengan alasan itu, istri korban enggan nyetor, lantaran sebelumnya, ia juga sudah memberi uang

sebesar Rp50 ribu.Kuat dugaan, kekesalan

inilah yang memicu aksi peng­rusakan. Tanpa sepe ngetahuan Santoso, tiba­tiba meteran listriknya dirusak OTK, hingga korban mende rita kerugian senilai Rp4 juta. Aksi tersebut, dibalas Santoso dengan melapor­kannya ke aparat berwajib, agar segera diproses.

Polsek Tampan sampai kini masih melakukan penyelidikan terhadap pelaku pengru­sakan ini. Belum jelas apakah perbuatan tersebut memang diduga dilakukan oleh Pemuda Pancasila atau pihak lainnya. “Kasusnya baru kita proses. Kita minta keterangan korban dan beberapa orang saksi,” imbuhnya kepada GoRiau.com.

“Ini belum bisa dipasti­kan, karena saat pengrusakan, korban tidak melihat siapa pelakunya. Namun kalau yang minta uang, menurut korban dia diduga adalah PP. Ini yang masih kita dalami lagi,” tutup Kompol Ari, Jumat (5/2/2016) siang. [grc|mpp]

Tak Setor Uang Keamanan, Meteran Listrik Jadi Korban

PEKANBARU, MPP | Polisi memburu komplotan bandit berpistol yang me­nembak korbannya hingga mengala mi luka cukup parah pada bagian wajah di Kota Pekanba ru.

“Kita terus melaku­kan penyelidikan guna mengung kap pelaku. Tadi malam proyektil berhasil dike luarkan dari tubuh kor­ban dan dari pemeriksaan sementara proyektil tersebut berasal dari senjata api jenis Revolver,” kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bukit Raya Ipda Bahari Abdi kepada Antara di Pekanbaru, Kamis, (4/2/2016) lalu.

Ia menjelaskan aksi perampokan itu terjadi pada Rabu lalu (3/2) sekitar pukul 10.30 WIB dengan korbannya Riko Indradi (42). Menurut Abdi, perampokan

itu terjadi berawal korban yang saat itu membawa uang dalam jumlah cukup banyak telah dibuntuti pelaku yang berjumlah dua orang dengan menggunakan sepeda motor.

S e l a nj ut ny a , p a d a saat korban yang saat itu mengen darai mobil dan memakirkan kendaraannya di Jalan Soekarno Hatta, Sim­pang Ari fin Achmad, Kota Pekan baru, korban langsung diham piri kedua pelaku serta bermaksud merampok uang yang dibawanya.

“Korban saat itu memba­wa uang sejumlah Rp150 juta dan kemungkinan besar telah diikuti kedua pelaku,” jelasnya.

Pada saat kejadian, seke­tika korban melawan untuk mempertahankan uang yang dibawanya, namun pelaku langsung meletuskan senjata

api yang digenggamnya ke bagian pipi kiri korban.

Setelah menembakkan senjata api, pelaku lantas melarikan diri tanpa berhasil membawa uang incarannya. “Sementara korban sempat berlari meminta pertolongan pada warga sekitar,” ujarnya.

Abdi menambahkan bah­wa korban yang merupakan pegawai swasta itu sempat dirawat di rumah sakit se­belum akhirnya proyektil yang bersarang dibagian pipi kirinya berhasil dikeluarkan.

L e b i h j a u h , Ab d i menguta rakan bahwa kelu­arga korban hingga saat ini belum melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Na­mun, ia menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melaku­kan penyelidikan terkait aksi perampokan yang terjadi pada siang hari itu. [ant|mpp]

Warga Pekanbaru Dirampok dengan Senpi Jenis Revolver

MODUS

Jangan Tinggalkan Barang Anda di Dalam MobilPEKANBARU, MPP | Aksi kejahatan dengan modus operandi pecah kaca kian meresahkan pemilik mobil di Pekanbaru­Riau. Dalam sehari saja, kepolisian mencatat ada dua kasus terjadi. Jika lalai sedikit saja, bukan tidak mungkin kendaraan anda jadi sasaran oleh sindikat ini.

Data yang dirangkum GoRiau.com dari Mapolresta Pekanbaru, ada dua kasus pecah kaca terjadi di Pekan baru, Kamis (4/2/2016) kemarin. Dua kasus itu terjadi di dua lokasi yang berbeda, dengan

sasaran mobil­mobil yang parkir dengan meninggalkan barang berharga di dalamnya.

Kejadian pertama, dialami korban bernama The Jong. Saat itu Jong mengalami kempes ban di Jalan Lili, Sukajadi. Dia pun berinisiatif membuka ban

tersebut lalu membawanya ke bengkel. Setelah kembali, kaca mobil sebelah kiri Jong ternyata sudah dipecah oleh pelaku.

Akibat kejadian tersebut, Jong terpaksa mengalami kerugian dengan taksiran Rp4 juta. Tidak hanya itu saja, Jong

juga kehilangan kacamata dan buku catatan penting yang ia tinggalkan di dalam mobilnya. Parahnya lagi, peristiwa terse­but terjadi siang bolong.

Kasus kedua, dialami korban bernama Mayesti. Kamis sore itu, Mayesti sedang memarkirkan mobilnya di parkiran masjid Al Falah, Jalan Sumatera, Kecamatan Pekan­baru Kota. Ketika kembali ke mobil, ia melihat kaca sebelah kanan tengah sudah dalam keadaan pecah berantakan.

Dalam aksi tersebut, para pelaku berhasil membawa lari

satu unit laptop dengan kerugian ditaksir Rp8 juta. “Kasus pecah kaca ini memang menjadi atensi kita. Rata­rata sasarannya adalah mobil yang ada barang­barang di dalamnya,” kata Wakapolresta Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono.

Maka untuk memini mali sir kemungkinan para pelaku berak­si, Putut menghimbau masyarakat tidak meninggalkan barang apap­un di dalam mobil, karena dapat memancing penjahat be raksi. “Walau hanya sebentar, jangan tinggalkan bara ng apapun di mobil,” tegasnya. [grc|mpp]

PEkanBaRu,mPP | Ke­jak saan Negeri (Kejari) Pekanbaru memusnahkan ribuan barang ile gal hasil si­taan, Rabu (3/2/2016) pagi,

di halaman kantor Kejak­saan Negeri Pekanbaru. Ri buan barang tersebut be­rupa rokok, minuman keras, kosmetika, VCD bajakan dan narkotika.

Pemusnahan di l a ku kan dengan meng gu nakan alat be­rat dan membakarnya. Hingga sia ng tadi kepulan asap ma­sih terlihat di halaman kantor Kejari, dan bau menyengat dari minuman keras yang

membanjiri ha la man kantor juga belum hilang.

“Negara kita sudah terlalu banyak dirugikan oleh barang­barang ile­

gal ini. Dan se­sua i dengan putu san jaksa di pengadi lan, hari ini waktu yang ditentukan untuk memusnahkan barang­barang ini,” ka ta Ke pala Kejaksa an Ne­

geri Pekanbaru, Idianto yang ditemui di halaman kantor Kejari Pekanbaru.

Hadir menyaksikan pe mus nahan bara ng­ba ­rang sitaan tersebut sejum­lah pejabat di lingkungan pemerinta han Kota Pekan­baru se perti Wakil Walikota Pe kanbaru Ayat Cahyadi, pejabat BNN Kota Pekan­baru dan para penegak hukum. [alfi|mpp]

Kejari Pekanbaru Musnahkan Ribuan Barang Ilegal

PEkanBaRu,mPP | En­tah setan apa yang merasu­ki A (16) dan J (15), hingga tega menodai anak perem­puan berumur 12 tahun. Bahkan pengakuannya, sang bocah tersebut sudah dicabuli sebanyak tiga kali, di beberapa lokasi terpisah, di Jalan H Imam Munandar, Kelurahan Tang ke rang Timur.

Akibat perbuatan itu, kedua anak di ba wah umur asal Pekanbaru­ Riau itu terpaksa men ja lani pro­ses pemerik saan di kantor polisi.

Dilansir GoRiau.com, te rungkapnya kasus ini bermula saat bocah pe­rempuan ini pulang ke rumah dalam keadaan menangis dan ketaku­tan, Rabu (3/2/2016). Hal yang tak biasa ini pun

membuat orangtua bocah penasaran.

Dengan polosnya, sa ng bocah kemu dian menceri­takan semua peristiwa yang ia alami kepada orangtua. Dia mengaku sudah diperla­kukan secara tak seno noh oleh A dan J. Mirisnya, keja­dian ini tak hanya sekali na­mun su dah sering, hi ngga membuat korban me ngalami trauma.

“Setelah menerima la po ran, kita langsung me ngamankan kedua bo cah ini di Unit Perlin­dungan Perempuan dan Anak (PPA). Terkait motif pencabulan masih ki­ta dalami,” ujar Wakil Ke pala Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicakso no , Kamis (4/2/2016) siang. [grc|ard|mpp]

Duh, 2 Bocah di Pekanbaru Cabuli Anak Umur 12 Tahun

PEkanBaRu,mPP | Petugas Badan Narko­tika Nasional Provinsi Riau, membekuk seorang pengedar narkoba yang sudah dua kali keluar ma­suk penjara atas kasus serupa. Ia diciduk saat menunggu pembeli di ka­wasan Pasar Dupa, Rabu (3/2/2016) sore kemarin.

Kepala Bidang Pem berantasan dan Peninda­kan BNN Provinsi Riau, AKBP Haldun, Kamis (4/2/2016) sore, membe­narkan penangkapan ini. “Penangkapannya sekitar pukul 16.30 WIB sore ke marin. Sekarang dia ma sih kita proses untuk ke pentingan pengemba­ngan,” jawabnya kepada Go Riau.com.

Haldun menguraikan, pria pengedar narkoba tersebut berinisial MA (47). Dia dilibas petugas BNN ketika tengah me nunggu pemesan sabu, yang se­betulnya adalah anggota yang menyamar. “Under-cover buy. Ki ta pancing dia keluar un tuk bertransaksi,” bebernya.

Setelah serbuk haram

ditransaksikan, tim pun la ng sung mengaman kan MA.

“Kita sita barang buk­ti 15 gram sabu, hand­phone dan satu unit sepe­da motor milik yang ber­sangkutan. Sedangkan pelaku sudah kita lakukan penahanan sementara di Mapolda Riau,” ujar AKBP Haldun.

MA ini, lanjut Haldun, adalah seorang residivis narkoba dan sudah dua kali keluar masuk pen­jara. Bahkan dia ba ru menghirup udara be bas sekitar dua bulan lalu dari Lapas. “Setelah ke luar, dia jualan narkoba lagi. Dia juga sudah punya langganan tetap,” ka­tanya.

Bahkan MA juga ditenggarai tak hanya menjajakan sabu­sabu, namun juga narkotika jenis daun ganja. “Ter­gantung yang mesan, dia ini bisa menyediakan nya. Hasil penyidikan kita, narkoba ini dia dapat dari rekannya yang kini kita jadikan DPO (daftar pencarian orang, red),” tutup Haldun. [grc|mpp]

Petugas BNN Libas Residivis saat Cari Mangsa di Pasar Dupa

Sosialisasi Program Jaksa Masuk SekolahPEkanBaRu,mPP | Kejaksaan Tinggi (Ke jati) Riau mensosialisasikan program Jaksa Masuk Se­kolah di aula Kejati Riau, Rabu (3/2). Sosia lisasi itu langsung dipimpin Kepala Kejati (Kajati) Riau, Susdi­yarto Agus Praptono, SH MH dan dihadiri para Kepa­la Kejaksaan Negeri se­wilayah Riau, sejumlah Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan se Riau.

Dalam paparannya, Kajati Riau menyebutkan, program Jaksa Ma suk Se­kolah (JMS) me rupakan amanat Jak sa Agung Re­publik Indonesia HM Pra­setyo.

“Program Jaksa Masuk Sekolah ini dimaksudkan

untuk pemberian materi pengenalan hukum dan mengenalkan lembaga ke jaksaan bagi anak didik, mulai dari tingkat Seko­lah Dasar (SD) sampai ke Pergu ruan Tinggi,’’ tu turnya.

Untuk memperke na l­kan program JMS ter se but, Kejati Riau me lakukan so­sialisasi kepada pengajar, komite yang ada di seko­lah, sekaligus Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait serta pemangku kepentingan lainnya.

“Pengenalan hukum sejak dini dirasakan sa ngat bagus untuk men­cetak karakter bangsa menjadi warga yang taat akan hukum,” kata Kajati. [anlc|mpp]

PEmusnaHan barang ilegal hasil sita­an pihak Kejaksaan Negeri Pekanbaru

Hutang Tak Dibayar, Nyawa MelayangPEKANBARU, MPP | Seorang pedagang cendol berinisial JM, nekad menikam temannya tepat pada bagian pundak sebelah kanan hingga akhir­nya korban meregang nyawa setelah kehabisan darah.

Dilansir halloriau.com, penyebab keganasan pria kelahiran 51 tahun lalu yang sehari­harinya berjualan es cendol di Jalan Kelapa Sawit, Kecamatan Bukit Raya itu karena korbannya, yang ber­nama Jefri Hendri (35) tidak kunjung membayar hutangnya sebesar Rp300 ribu yang sejak tiga bulan lalu, tepatnya pada Desember 2015 silam.

Sementara dirinya terancam diusir dari rumah sewa karena

menunggak pembayaran sewa rumah.

Tersangka marah dan menghampiri korban di rumah nya Jalan Aur Kuning, Kecamatan Tenayan Raya Ka­mis (4/2/2016) sekitar pukul 10.00 WIB untuk menagih hu tangnya.

“Ketika tersangka datang untuk menagih hutang, kor­ban ternyata tak punya uang dan menolak menyerahkan televisi korban sebagai jami­nan. Lantas, korban bersama rekannya Rizandi (saksi, red) pergi me ngajak tersangka ke­luar rumah,” ujar Kepala Polsek Tenayan Raya, Kompol Indra Rusdi, saat menggelar ekspos di Mapolsek Tenayan Raya,

Kamis (4/2) siang.Menurut Indra, sekitar

300 meter dari rumah korban, tersangka kemudian meng­hentikan sepeda motornya dan langsung menghujamkan pisau kearah korban.

“Langsung pisau terbuat dari stanles tersebut menikam pundak kanan korban, setelah menikamkan pisaunya, ter­sa ng ka langsung melarikan diri dan membuang pisau tersebut disemak­semak tidak jauh dari Tempat Kejadian Perkara (TKP), dimana jasad korban terbujur dalam posisi tertelungkup,” kata Indra.

Terkait dengan kasus penga niayan yang menye­babkan kematian tersebut, tersangka sudah diamankan berikut dengan barang bukti

sebilah pisau dapur serta satu unit sepeda motor milik korban sebagai barang bukti untuk selanjutnya dilakukan penyidikan mendalam terha­dap tersangka.

“Saat ini kita masih laku­kan penyidikan mendalam

terhadap tersangka untuk me­ngetahui pasal yang dikenakan kepada tersangka apakah pasal 351, 338 dan atau 340 KUH­Pidana. Sedangkan jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga untuk dise mayamkan,” jelas Kapolsek. [hrc|mpp]

TERsangka pembunuh saat diintrogasi di Polsek Tenayan Raya, Kamis (4/2) siang. foto:hrc

Ilustrasi

Page 5: Merah Putih Pos Edisi 07

KABAR SEPEKAN

PEKANBARU, MPP | Aki­bat banjir yang melanda se­bagian kabupaten di Riau berdampak buruk bagi lahan pertanian di beberapa kabu­paten. Gagal panen

lantaran kerusakan la­han persawahan terjadi di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu (Rohul) dan Kuantan Singingi.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau, Askardiya Ribudana Patrianov mengatakan luas lahan persawahan di Riau

mencapai 3.006,25 hektar. Luas lahan sawah yang rusak, mencapai 1.123,25 hektar.

“Di Riau ada 3 kabu­paten yang lahan persawa­hannya terkena dampak banjir. Daerah tersebut adalah Kabupaten Kampar, Rohul dan Kuansing. Paling parah terjadi di Kabupaten Kuansing,” ungkap Patria­nov kepada wartawan, Senin (1/2/2016).

Total lahan sawah Ka­bupaten Kampar yang terendam menurut data

Patrianov, mencapai 288,5 hektare. Sedangkan luas

petakan sawah yang gagal panen mencapai 95 hektare.

Di Rohul, lahan sawah yang terendam banjir mencapai 25 hektar, sedangkan lahan gagal panen mencapai 17 hektare.

“Kabupaten Kuansing adalah daerah yang pa­ling parah terkena dampak banjir. Luasan lahan sawah yang terendam mencapai 2693,15 hektare. Sedangkan lahan yang gagal panen luasnya mencapai 1014,5 hektar,” terang Patrianov.

Patrianov menutur­kan besarnya luasan lahan

sawah yang rusak dan gagal panen membuat pihaknya lebih fokus pada penan­ganan bantuan di Kabu­paten Kuansing. “Untuk kabupaten lain kita tetap memberikan bantuan. Tapi karena kerusakan di Kuan­sing sangat besar, kita akan fokus di sana.”

Akibat banjir meru­sak lahan persawahan di Riau, Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Riau memberi bantuan benih sebanyak 25 kg per hektar.

Bantuan tersebut didapat dari program cadangan benih yang didanai oleh APBN.

Namun begitu, Patri­anov tetap optimis ma­syarakat masih punya hara­pan untuk kembali mena­nam padi di sawah mereka usai banjir. “Pada bulan Maret nanti, masyarakat kita masih bisa melaku­kan tanam ulang walaupun sebagian besar sekarang sudah rusak,” tutupnya.[ron|mpp]

Sebanyak 1.123 Hektare Sawah di Riau Rusak Akibat Banjir

Nasib Eks Anggota Gafatar Asal Riau Masih Belum Jelas

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016

SAWAH BANJIR Akibat curah hujan yang tinggi sungai meluap dan sejumlah lahan pertanian tergenang air. foto: grc/mpp

PEKANBARU, MPP | Seba­ nyak 135 orang eks an­ggota Gerakan Fajar Nusan­tara (Gafatar) asal Riau akan dipulangkan dari tempat penampungan sementara di Jakarta. Kepulangan mereka dilakukan melalui jalur darat secara bertahap.

Setelah sampai di Riau, sanjutnya mereka akan men­jadi tanggung jawab pemerin­tah kabupaten dan kota asal mereka masing­masing.

“Selama ini mereka bera­da di Rumah Pelindungan dan Trauma Center (RPTC) Bambu Apus, Jakarta Timur. Pada Sabtu (6/2), kita mulai

angsur memulangkan me­reka menggunakan jalur da­rat,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin, Kamis (4/2/2016).

Setelah berada di Riau, Syarifuddin belum memutus­kan dimana akan menempat­kan 135 eks anggota Gafatar tersebut. Menurutnya, hingga

kini belum ada keputusan lokasi penempatan mereka.

“Banyak pertimbangan untuk menempatkan mereka. Mulai dari kelayakan hingga

keamanannya. Misalnya di­tempatkan di GOR Remaja yang dipakai oleh anggota HMI kemarin, kita khawatir terjadi hal yang sama dengan kasus HMI kemarin,” ungkap Syarifuddin.

Dijelaskannya, peme­ rintah hingga kini belum ada rencana memberi me­ reka dana kompensasi ketika dikembalikan ke daerahnya masing­masing. Semua itu akan dibahas setelah kepulangan para eks anggota Gafatar.

Dana yang dibutuhkan pemerintah Provinsi Riau untuk memulangkan me­ reka diperkirakan sebesar Rp350 juta.

Namun menurut Syari­fuddin, pihaknya baru me­ ngantongi dana sebesar Rp80 juta sehingga masih banyak kekurangan dana pemu­langan eks Gafatar tersebut. [ron,grc|mpp]

Dinas Sosial Provinsi Riau belum memu-tuskan lokasi penam-pungan sementara eks anggota Gafatar yang dipulangkan ke Riau.

ANAK-ANAK eks anggota Gafatar tetap bisa ceria bermain bersama di lokasi penampungan sementara walaupun nasib mereka ke depan masih belum jelas. foto: ant|mpp

Penguatan Nilai Rupiah, Dongkrak Naiknya Harga Sawit

Anggaran Jadi Kendala Utama Pencegahan Karhutla

PEKANBARU, MPP | Penguatan nilai mata uang Rupiah mendongkrak harga minyak sawit mentah yang otomatis turut berimbas pada naiknya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit umur 10 sampai 20 tahun di Provinsi Riau. Saat ini harganya tercatat menca­pai Rp1.455.35 per kilogram, atau mengalami kenaikan Rp30,06 dibandingkan har­ga seminggu sebelumnya.

“Penguatan harga CPO (minyak sawit mentah) didukung oleh penguatan

nilai Rupiah dan sedikit menguatnya harga komodi­tas substitusi seperti minyak bumi, kedelai dan minyak bunga matahari,” kata Sek­retaris Tim Penetapan harga

TBS CPO Riau Rusdi di Pekanbaru, Selasa, 2 Febru­ari 2016.

Menurut Rusdi, harga terbaru tersebut akan ber­laku untuk periode 3­9 Fe­

bruari 2016. Ia mengatakan kenaikan harga tandan buah segar (TBS) juga disebabkan karena di beberapa wilayah saat ini terjadi cuaca dingin yang ekstrim sehingga dibu­

tuhkan lebih banyak bahan bakar untuk mengatasi ma­salah dimaksud.

“Kondisi ini yang pada akhirnya meningkatkan per­mintaan minyak bumi dan CPO untuk pem ba ngkit e nergi dan kebutuhan pan­gan,” katanya.

Diperkirakan, katanya lagi, pergerakan harga CPO berjangka pada perdaga­ ngan selanjutnya masih ber­potensi untuk melanjutkan penguatan dengan semakin meningkatnya permintaan. [ant|mpp]

PEKANBARU, MPP | Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau yang sedang kosong akan ditunjuk usai Musyawarah Nasional Partai Golongan Karya (PG). Aspirasi dari daerah tetap menjadi bahan pertimbangan DPP Partai Golkar dalam memutuskan siapa yang akan menggantikan tempat Suparman.

“Sabar dulu, seusai Munas nanti dibahas. Ini kan kolektif kolegial,” Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Ade Komarudin usai menggelar pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Riau di Aula VVIP Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Kamis (4/2/2016).

Kursi Ketua DPRD Riau kosong setelah ditinggal Supar-man yang terpilih menjadi Bupati Rokan Hulu dalam pemi-lihan kepala daerah serentak beberapa waktu lalu. Belum lama ini, DPP Partai Golkar versi Aburizal Bakrie menunjuk Septina Primawati menjadi Ketua Dewan menggantikan Suparman.

Namun persoalannya, nama Septina sebelumnya tidak pernah ada dalam usulan DPD Golkar Riau. Golkar Riau justru menunjuk tiga nama, yakni Supriati, Erizal Muluk, dan Masnur. Belakangan tersiar kabar bahwa DPP Golkar malah menunjuk Septina, yang merupakan istri mantan Gubernur Riau Rusli Zainal.

Dalam hal ini, Akom menilai ada perbedaan keinginan antara Golkar pusat dan daerah. Dia mengritik keputusan itu. Sebaiknya, Golkar pusat tidak memaksakan keputusan-nya dalam menunjuk Ketua DPRD Riau yang baru sesuai keinginan tanpa mempertimbangkan keinginan daerah. “Dalam segala keputusan, mendengar aspirasi daerah itu lebih penting,” ujarnya.

Akom mengusulkan agar penetapan Ketua DPRD Riau dilakukan setelah Munas Golkar. “Munas Golkar tidak lama lagi, sabar dulu, supaya ada kepastian dan tidak berubah -ubah,” tuturnya.[tpc|mpp]

Danrem 031 Wirabima Siap Dipecat

PEKANBARU, MPP | Danrem 031 Wirabima Brig-jend TNI Nurendi mengaku siap dicopot dari jabatan jika kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di Riau. Baginya, sikap tegas Presiden RI Joko Widodo yang akan mengevaluasi perangkat TNI/Polri di daer-ah yang terjadi Karlahut jus-tru sebagai cambuk dirinya dalam bekerja.

“Presiden adalah pan-glima tertinggi. Bagi saya pernyataan tegas beliau justru cambuk agar lebih se-rius dalam bekerja. Pokok-nya saya siap menerima konsekuensi, kalau nanti ternyata ada punishment tentu saya harus siap. Yang penting sekarang saya ber-buat dulu,” ungkap Danrem, Rabu, 3 Februari 2016.

Menurutnya, untuk

mewujudkan harapan Riau bebas Karlahut tentu harus ada dukungan seluruh e le-men, mulai pemerintah dan swasta. Selain itu, komit-men bersama juga tidak bisa jika hanya sebatas serimonial saja, melainkan harus diwujudkan dalam aksi nyata.

Danrem mengaku siap mengerahkan satu Ba -talyon TNI yang tergabung dalam berbagai satuan yang ada di Riau akan dilibatkan dalam pencega-han dan penanggulangan Karlahut. Dimana, seten-gah dari kekuatan satu batalyon diterjunkan ke lokasi-lokasi rawan Karhutla dengan melakukan penga-wasan dan sosialisasi ke ma syarakat daerah yang rawan Karhutla.

Ada pun diantara upa-ya yang dilakukan dalam pencegahan dan penang-gulangan Karlahut, yakni dengan melakukan pen-andatangan nota kesepa-haman (MoU) bersama PT Sinar Mas. Dinyatakan komitmen bersama melaku-kan aksi nyata pencegahan seperti patroli bersama, normalisasi kanal serta pemberian edukasi kepada masyarakat. [rtc|mpp]

Pengganti SuparmanUsai Munas Golkar

Brigjend TNI Nurendi

PEKANBARU, MPP | Upaya pencegahan ke­bakaran hutan dan lahan (Karhutla) berbasis pember­dayaan masyarakat di Riau masih memunculka perso­alan. Persoalan utama adalah anggaran dari pemerintah yang masih belum memadai.

Kendala tersebut diung­kapkan dalam rapat yang digelar Badan Penanggu­la­ ngan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Selasa (2/2) lalu.

Rapat rutin yang diikuti oleh seluruh BPBD kota/kabupat­en se­Provinsi Riau tersebut untuk mengevaluasi upaya pencegahan dan penanggu­langan Kerhutla di daerah.

Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan, kinerja BPBD Kota/Kabupaten di Riau masih belum maksimal. Sarana dan prasarana masih belum memadai lantaran anggaran yang masih kurang.

“Bengkalis, Pelalawan, Rokan Hulu, Meranti, Rokan Hilir, Dumai dan kabupaten

lainnya masih kurang sarana dan prasarananya. Namun begitu, mereka tetap beru­saha untuk bekerja secara maksimal meskipun angga­ran mereka tidak ada untuk memfasilitasi dan member­ikan perlengkapan kepada para relawan,” ungkapnya.

Menanggapi keluhan tidak adanya angaran un­tuk memberi fasilitas dan perlengkapan kepada rela­wan, BPBD Riau akan turut

membantu. “Karena angga­ran di daerah­daerah masih terbatas, maka kita akan atasi bersama. Kalau memang tidak bisa, kita akan lapor ke BNPB di Jakarta,” terangnya.

“Dengan demikian, BPBD kabupaten dan kota di Riau bisa bekerja secara maksimal sehingga tidak ada lagi Kar­hutla dan asap mengotori udara Bumi Lancang Ku­ning,” tandas Edwar. [mah-mud|mpp]

KoNfliK sumber daya alam (SDA) di Riau cukup ting­gi. Lembaga kemitraan so­sial Scale Up Riau me ncatat, sepanjang Tahun 2015 ter­jadi 55 konflik SDA di Riau. Jumlah tersebut meliputi 36 di sektor perkebunan, 18 di kehutanan dan satu konflik tapal batas.

Ruslan, warga Desa Lukit, Pulau Padang, Kepulauan Me­ranti, adalah satu dari ribuan masyarakat yang menjadi

korban konfil SDA di Riau. Kepada media, ia me­ nyam­paikan keluh­kesahnya atas persoalan yang dihadapinya selama belasa tahun sejak 1999. Tanah yang dimilikinya seluas 14 hektare kini tak jelas status kepemilikannya.

Ia membeli tanah itu se­harga Rp 145 juta dan dibayar dengan cara mencicil sebanyak sembilan kali. Pembayaran dengan mencicil ini akhirnya ia lunasi pada 2002 silam.

Dari penuturan Ruslan, PT RAPP masuk ke wilayahnya pada Tahun 2009 diawali den­gan mendapatkan izin ope­rasional. Saat dilakukan upaya penyelesaian, pengukuran lahan dilakukan bersama an­tara dirinya dan perusahaan. “Ketika itu kita melakukan

bersama tiga pegawai kebun dan Humas RAPP setempat,” kata Ruslan.

Pengukuran dikerjakan pada 2012 dan diperoleh luas lahan 137.000 meter persegi. Ruslan yang sehari­hari me­njadi guru ini, sudah melaku­kan upaya penyelesaian. Ia

sudah melakukan empat kali pertemuan de gan manajemen PT RAPP.

Tak hanya itu, Ruslan juga mengadu ke berbagai instansi, seperti Pengadilan Tipikor, LSM lokal hingga nasional. Akan tetapi, upaya tersebut belum berhasil mendapatkan penyelesaian.

“ J a n g a n k a n u n t u k penyelesaian, pemanggilan untuk saya saja tidak pernah ada dari perusahaan. Padahal perusahaan punya tiga pilihan penyelesaian ini. Antara lain, sagu hati, kerja sama atau bagi hasil. Tapi nyatanya tidak ada solusi saya dapatkan. Bahkan setelah dilakukan pengukuran ke lapangan, lahan pribadi

itu sudah beralih dari tana­man sagu kini sudah menjadi akasia,” cerita Ruslan, Senin (1/2/2016) di kantor Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Scale Up.

Setelah menanti lima tahun sejak laporan awal dilayangkan kepada RAPP tanpa penyelesaian, Ruslan akhirnya gencar melapor­kan konflik tersebut kepada berbagai media massa dan aktivis penggerak lingku­ngan untuk menuntut kem­bali haknya.

“Saya ingin publik tahu, perusahaan ini belum serius menerapkan pengelolaan HTI dengan benar,” katanya.

Tidak adanya respon peru­

sahaan, dinilai Ruslan sebagai pengabaian terhadap hak milik warga. Sebab perusahaan sela­lu berdalih kalau lahan milik warga di Desa Lukit tersebut adalah lahan rampasan dari perusahaan.

“Perusahaan selalu me­nganggap lahan warga di Desa Lukit adalah lahan rampasan, serobotan, atau pengambilan. Padahal itu adalah lahan pembelian kami dari pihak menjual. Bahkan orang yang me­njual dan penjaga kebunnya pun masih hidup hingga sekarang. Jadi sekarang ini posisinya, kami yang mel­apor kami yang salah,” kata Ruslan. [rol|mpp]

Meski Belum Ada Titik Terang, Guru Ini Tetap Perjuangkan Haknya

ILUSTRASI foto: Int|mpp

Edwar Sanger

R I A U5

Konflik sumber daya alam (SDA) di Riau cukup tinggi. Lembaga kemitraan sosial Scale Up Riau mencatat, sepan-jang Tahun 2015 terjadi 55 konflik sumber daya alam di Riau. Jumlah tersebut meliputi 36 di sektor perkebunan, 18 di kehutanan dan satu konflik tapal batas.

Page 6: Merah Putih Pos Edisi 07

Masyarakat Menangkan Gugatan atas Pemko

KABAR SEPEKAN

LANDMARK KOTA

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016 6

www.liputanmerahputih17.com

PEKANBARU, MPP | Masyarakat Pekanba‑ru diimbau untuk sela‑lu waspada terhadap berkembangnya paham radikalisme yang bisa me‑ rusak generasi muda. Him‑bauan disampaikan Asis‑ten I Setda Kota Pekan‑baru Drs. Dastrayani Bibra dalam dialog kebangsaan yang ditaja Forum Pem‑baharuan Kebangsaan (FPK) Kota Pekanbaru di Gedung Graha Pena Jalan H.R. Soebrantas, Tampan, Kamis (04/02).

Dialog kebangsaan tersebut mengangkat tema “Memperkuat Ideologi Bangsa untuk Mencegah Timbulnya Bahaya Laten Komunis di Kota Pekanba‑ru”. Kegiatan tersebut dinilai Dastrayani Bibra sangat baik untuk memberi pema‑haman kepada masyarakat

bahaya gerakan radikal bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

“Kita harus menyaring setiap ajaran yang masuk. Jika bertentangan dengan peraturan yang berlaku, maka wajib diusut tuntas agar tidak merusak gene‑ rasi muda sebagai penerus bangsa,” kata Dastrayani.

Dia minta kepada Badan Kesbang Polinmas Kota Pe‑kanbaru untuk selalu men‑sosialisasikan kepada ma‑syarakat dengan memberi‑kan pengertian bahaya laten.

Dialog kebangsaan tersebut diikuti oleh 80 peserta perwakilan setiap kecamatan. Tujuannya un‑tuk menjaring aspirasi ma‑syarakat bagaimana men‑jaga tegaknya NKRI dan mempertahankan Bhinne‑ka Tunggal Ika, GBHN dan Pancasila. [rls|mpp]

Warga Diminta Waspadai Paham Radikalisme

PEKANBARU, MPP | Sua‑sana menjelang perayaan imlek mulai dirasakan di Kota Pekanbaru khusus‑nya. Merahnya lampu yang bergelantungan, menghiasi Jalan Djuanda. Membuat masyarakat yang lewat di Wilayah itu mampir berfo‑to, banyaknya kendaraan parkir disertai pejalan kaki membuat wilayah itu sesak dan arus kendaraan di per‑lambat.

Jhony (33) pengendara yang melintasi Jalan Djuan‑da, “Tadi hanya keliling de ngan anak dan istri, pas lewat sini Nampak banyak lampu, jadi berhenti seben‑tar untuk melihat, malas mau turun, ntar ajalah pas hari H nya, lagian kalau turun harus bayar parkir

lagi. Ujarnya ke MerahPutih Pos.

“Aku enggak ikut mera‑yakan sich, Cuma mampir untuk jalan‑jalan dan berfoto bareng keluarga, kan imlek hanya setahun sekali, jadi enggak tiap hari kita dapat melihat moment seperti ini, di abadikan dong, trus di unggah di jejaring sosial.” Kata Yeni (37), lalu berfoto dengan keluarganya.

Banyak pengendara yang berhenti seketika untuk melihat suasana di Jalan Djuanda, adalah salah satu faktor lambatnya arus ken daraan menjadi lambat. Dan bunyik klakson pengemudi yang tidak sa‑baran menambah sesaknya malam menjelang Imlek. [advent|mpp]

PEKANBARU, MPP | Lang‑kah pertama yang akan dilakukan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM. Noer adalah fokus pada pendataan aset milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Hal ini disam‑paikan HM. Noer usai serah terima jabatan dengan H.M. Syukri Harto, Rabu, 3 Fe b‑ruari 2016.

“Sama seperti waktu saya dilantik, saat sertijab ini saya yang juga Plt Kepala BPKAD juga akan fokus kepada pengelolaan aset. Kami bersama tim siap starting mulai hari ini untuk mendata,” kata Noer.

Ia menyebutkan, man‑tan Sekdako H.M. Syukri Harto juga telah membe‑rikan beberapa masukan

dan saran mengenai apa yang perlu diperioritaskan. Hingga saat ini belum ada data aset Pemko Pekan‑baru, baik yang bergerak maaupun tidak.

“Sampai saat ini, saya belum dapat data lengkap. Tapi kami dari tim telah ber‑komitmen untuk menuntas‑kan,” tandasnya. [grc|mpp]

Menjelang Imlek Jalan Djuanda Sesak

Sekdako Baru akan Data Aset Pemko Pekanbaru

KEMERiAhAN iMlEK di Jalan Djuanda menarik banyak perhatian warga yang lewat. foto: Advent foto/mpp

PEKANBARU, MPP | Pemerintah Kota (Pemko)Pekanbaru kembali akan melakukan rotasi, demosi dan mutasi pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Pemko Pekanbaru. Hal itu dilakukan karena efek domino dari pelantikan

sebelas pejabat tinggi pra­tama beberapa waktu lalu.

“Insyaallah, Rabu de­pan kita akan melakukan pelantikan pejabat eselon III dan IV di aula kantor Walikota Pekanbaru,” kata Kepala Badan Kepega­waian Daerah (BKD) Kota

Pekanbaru, Azharisman Rozie, Kamis (4/2/2016).

Diungkapkan, pelanti­kan pejabat Eselon III dan IV tersebut akan dilakukan oleh Sekretaris Daerah kota Pekanbaru yang baru. “Jadi semua mendapat bagian. Untuk pejabat

tinggi pratama dilantik oleh Wakil Walikota, Sek­da dilantik Walikota dan pejabat Eselon III dan IV dilantik Sekda,” terangnya.

“Untuk nama­nama siapa yang dilantik, kita masih merahasiakannya, tunggu sajalah Rabu de­

pan,” tambah Azharisman Rozie.

Disinggung mengenai Plt kepala dinas PU Cipta Karya, Rozie mengatakan bahwa saat ini masih dia­manahkan kepada Kepala Dinas PU Bina Marga, Zulkifli. [rtc|mpp]

Walikota akan Mutasi Pejabat Eselon III dan IV

PEKANBARU, MPP | Warga Kota Pekanbaru ber­inisial LH (54) merasa di­rugikan oleh oknum Dinas Dinas Tata Ruang dan Ba­ngunan (Distarubang) Kota Pekanbaru yang melakukan pungli (pungutan liar) saat mengurus surat IMB (izin mendirikan bangunan). Tak tanggung­tanggung oknum tersebut mematok harga berkisar antara Rp400 ribu hingga jutaan rupiah untuk satu perizinan.

“Saya sudah mengelu­arkan uang banyak untuk mengurus izin. Oknum di Distarubang mematok harga seenaknya bila ingin cepat selesai. Masih ada lagi biaya lain yang harus dike­luarkan untuk pengurusan.

Jika kami tidak memberi, alhasil surat perizinan akan lama di Distarubang,” kata LH, Kamis (4/2/2016) di

Pekanbaru.Menurut LH, praktek

pungli di Distarubang sudah kerap kali terjadi.

Korbannya adalah para pengusaha dan masyarakat. Ia ingin hal tersebut segera ditindak. Karena Walikota telah mencanangkan bebas pungli untuk masalah per­izinan di Pekanbaru.

“Saya merasa geram be­tul terhadap oknum di Dis­tarubang Kota pekanbaru, mengurus izin saja harus memakan waktu yang cu­kup lama,” sebutnya kesal.

Ditambahkan LH, Sesuai Perda Nomor 7 tahun 2012 tentang IMB bangunan bukan gedung yang tidak bisa diukur luasnya maka besaran retribusinya hanya sebesar 2 persen dari ren­cana anggaran biaya yang dihabiskan untuk membuat bangunan tersebut.

“Diminta kepada Wa­likota Pekanbaru agar bisa memberikan teguran keras kepada pelaku pungli di Distarubang jika perlu diberhentikan dari jabatan­nya,” Ujarnya dengan nada kesal.

Menanggapi hal terse­but, Kepala BKD, Azharis­man Rozie menegaskan akan menindak lanjuti hal tersebut, namun dirinya mengharapkan kepada masyarakat untuk melam­pirkan bukti­bukti praktek pungli tersebut.

“Jika itu terbukti maka kita akan lakukan tindakan tegas sesuai PP nomor 53 tahun 2010 tentang ke­disiplinan pegawai,” tu­tupnya. [rtc|mpp]

Masih Ada Pungli di Distarubang Pekanbaru

DAhUlU, Sungai Siak dapat dilalui oleh kapal­kapal besar seperti kapal tanker dan kapal peti ke­mas. Di sepanjang sungai, kini terdapat banyak pabrik di antaranya pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kayu dan juga pabrik kertas.

Beberapa jembatan besar dibangun untuk melintasi sungai ini, di antaranya adalah Jembatan Siak I di Kota Pekanbaru yang lebih dikenal dengan sebutan Jembatan Leton atau Lek­ton. Jembatan ini menjadi jembatan tertua yang ada di Kota Pekanbaru. Jem­batan yang pernah menjadi jembatan terpanjang di Pulau Sumatera ini, diba­

ngun sekitar tahun 1973 dan diresmikan oleh Presi­den Soeharto pada 19 April tahun 1977.

Menurut sejarah, sebe­lum ada Jembatan Lekton yang menjadi jembatan termegah di Pekanbaru, ada jembatan yang meng­hubungkan antara Rum­bai dengan Bombaru yang populer disebut jembatan ponton. Jembatan ini be­rupa perahu besi yang ber­sambung­sambung sampai seberang.

Jika ada kapal hendak lewat, jembatan ini akan diputus sementara dan perahu jembatan ponton dirapatkan ke pinggir sun­gai. Hanya saat pagi dan

sore hari jembatan tersebut dibuka untuk umum. Selan­jutnya hanya dibuka untuk keperluan PT Caltex. Mak­lum, yang punya jembatan PT Caltex Pacific Indonesia.

Setelah i tu, dengan adanya kerja sama antara Pemerintah Daerah Riau dengan PT Caltex diban­gunlah Jembatan Siak. Na­mun masyarakat Pekanbaru belum tahu namanya ketika pertama kali dibangun.

Kontraktor yang mem­

buat bangunan adalah pe­rusahaan jembatan dari Australia. Ketika itu perusa­haan dari Negeri Kangguru tersebut mungkin bermak­sud mempromosikan pe­rusahaannya yang masih baru, dibuatlah spanduk besar­besar dengan nama perusahaan: PT LEIGH­TON INDONESIA CON­STRUCTION COMPANY, di depan gerbang proyek pembuatan Jembatan Sun­gai Siak.

Sejak itu, masyarakat Pekanbaru menyangka jembatan baru tersebut bernama Lekton, karena bermiripan dengan nama jembatan lama ponton.

Referensi lain menyebut, masyarakat Pekanbaru lebih akrab menyebut Jembatan Siak I sebagai Jembatan Le­ton. Leton pelafalan simpel dari ”Leighton”. Ada pula yang menyebutnya Jem­batan Caltex karena pihak yang membiayai adalah Caltex (sekarang bernama Chevron), perusahaan mi­nyak asal AS yang mengek­splorasi minyak di Rumbai dan Minas.

Sampai sekira tahun 1984, PT Caltex menyadari ke­salahan nama jembatan yang diketahui masyarakat sehing­ga mensosialisasikan kembali nama Jembatan Sungai Siak kepada masyarakat. [berb-agai sumber|mpp]

Menilik Sejarah Berdirinya Jembatan Siak I

PEKANBARU, MPP | Warga Jalan Tangkuban Perahu RT 01 RW 05 Kelu­rahan Rintis, Kecamatan Lima Puluh Kota, Pekanba­ru bisa bernafas lega setelah melalui proses hukum panjang. Masyarakat me­menangkan gugatan kasus pembangungan Puskesmas Pembantu (Pustu) di lokasi Mushalla Al­Jamiah yang dinilai cacat hukum dan kurang efektif.

Melalui Pengacaranya, Armilis Ramaini, jamaah Musholla Al­Jamiah, me­minta Pemerintah Kota Pe­kanbaru untuk mengikuti ketetapan hukum yang di­menangkan oleh warga. Lah­an yang akan dibangun Pustu tersebut telah sah menjadi milik Mushalla Al­Jamiah berdasarkan keputusan Pe­ngadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kota Pekanbaru.

Menurut keterangan Armilis kepada wartawan, Kamis (4/2), mengatakan PTUN membatalkan kepu­tusan sertifikat hak pakai No. 01/Desa Rintis, tanggal 31 Maret 1990, Gambar Situasi Nomor :697/1990, tanggal 10 maret 1990 atas nama Pemda Tingkat II Pekanbaru untuk menguasi lahan Mushalla Al­Jamiah.

Keputusan serupa juga tel­

ah dikeluarkan PTUN Med­an, ketika Pemda Pekanbaru yang diwakili kepala kantor Pertanahan Kota Pekanbaru melakukan banding. Permo­honan kasasi­nya ditolak dan memutuskan seritifikat hak pakai Pemda Tingkat II Pe­kanbaru batal demi keadilan dan hukum.

“PTUN Medan me­nguatkan hasil PTUN Pe­kanbaru Nomor 37/G/2013/PTUN­PBR, tanggal 20 ma­ret 2014, dengan menolak eksepsi pembanding,” jelas Armilis.

Begitu juga ketika per­soalan ini dibawa kepala kantor Pertanahan Kota Pekanbaru ke Mahkamah Agung Republik Indone­sia, permohonan kasasinya ditolak. “Pemohon kasasi justru dihukum membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi sebesar Rp 500.000,” ujarnya lebih lanjut.

Untuk itu Armilis me­minta pemerintah kota Pe­kanbaru segera menghenti­kan segala bentuk kegiatan atau pembangunan Pustu di tanah Mushalla Al­Jamiah tersebut.

“Kita bingung dengan walikota Pekanbaru saat ini, seharusnya meningkatkan status Mushalla menjadi Masjid bukan sebaliknya.

Rumah sakit di wilayah tersebut sudah ada dua, yang pertama RSUD Arifin Ahmad dan satu lagi RS Petala Bumi. Jadi buat apa ada Pustu lagi. Walikota janganlah hanya mengejar proyek­proyek saja, pikir­kan rumah ibadah warga. Kami berharap walikota bisa taat hukum,” tandasnya.

Sebelumnya warga ber­bondong­bondong me n­datangi lokasi pembangu­nan Pustu. Warga menolak pembangunan Pustu karena dinilai cacat hukum dan kurang efektif.

Ketua RT 01 Hanafi men­

jelaskan, lahan yang akan dibangun Pustu itu adalah lahan milik Mushalla Al­Ja­miah berdasarkan sertifikat hak milik No.18 tertanggal 1 September 1989. “Sedangkan Pustu yang sebelumnya ber­diri di belakang Mushala tidak terpakai dan statusnya hanya numpang,” kata Hanafi.

Namun tiba­tiba Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melalui pihak kontraktor melakukan upaya revitalisa­si terhadap Pustu yang su­dah 10 tahun tidak terawat tersebut. “Revitalisasinya tanpa seizin warga,” tambah Hanafi.

Lebih anehnya lagi, lanjut­nya, tiba­tiba saja pemerintah Kota Pekanbaru mempunyai sertifikat atas tanah milik mu­salla tersebut. “Sertifikatnya adalah sertifikat hak pakai yang terbit belakangan yaitu Tahun 1990 dan tidak jelas asal­usulnya. Dengan demiki­an diduga sertifikat tersebut cacat hukum,” ungkap Hanafi.

Warga menolak diba­ngunnya Pustu karena akan meningkatkan musalla menjadi masjid. Pasalnya jarak masjid terdekat cukup jauh dan jumlah jamaah terus bertambah. [dwi, hrc|mpp]

Masyarakat menggugat Pemko Pekanbaru yang ingin membangun Pustu di lahan tempat berdirinya mushalla di Kelurahan Rintis, Keca-matan Lima Puluh Kota.

Salah satu ikon Kota Pekanbaru adalah Sungai Siak. Sungai ini sempat menjadi sungai terdalam di Indonesia. Kedalamannya dahulu mencapai 30 meter, namun akibat pendangkalan kini tinggal sekitar 18 meter.

TPS PlAzA SUKARAMAi: Akibat kebakaran Plaza Sukaramai beberapa waktu lalu, ratusan pedagang kini berdagang di tempat penampungan sementara (TPS) yang berada di halaman Plaza Sukaramai Jl. Sudirman Pekanbaru. foto: dwi/mpp

P E K A N B A R U

M NoerKANTOR Dinas Tata Ruang dan Banguanan Pekanbaru foto: int/mpp

Pembangunan dan peresmian Jembatan Leighton Pekanbaru oleh mantan Presiden Soeharto. fot: int/mpp

PEKANBARU, MPP| Aki‑bat wabah Demam Berda‑rah Dengue (DBD), bocah 5 tahun di Kelurahan Tang‑kerang Barat meninggal dunia. Sebelumnya, Aulia, putri pasangan Teti dan Rahmat warga Jalan Paus tersebut mengalami demam tinggi dan ke bidan terdekat.

“Aulia sempat dirawat di RS Annisa sekitar 3 hari. Beberapa kali melakukan cek darah, hasilnya positif kena DBD. Selama di RS Annisa tidak ada perubahan. Ia lalu dilarikan ke RS Awal Bros Jl. Sudirman. Di RS Awal Bros, ia dirawat ha‑nya sehari dan Kamis (3/2) sekitar pukul 16.30 WIB, Aulia dinyatakan meninggal. Sekitar Pukul 18.00 Wib baru bisa dibawang pulang

ke rumah,” kata Irma, ketua RT dimana keluarga Aulia tinggal, Jumat (4/2).

Menurutnya, warga sekitar tempat tinggal‑nya merasa prihatin atas meninggalnya Aulia. Dokter mengatakan penyakit yang diderita Aulia sudah stadi‑um 4, sehingga mengalami pecah pembuluh darah.

“Saat saya jeguk, me‑mang masih terlihat ke‑luar darah dari hidungnya,” terangnya.

Perhatian dari Dinas Kesehatan, lanjut Irma, dike‑luhkan warga. “Selama ini fogging tak ada. Baru hari ini dilakukan. Kita sangat sayangkan lambannya pe‑nanganan dan pencegahan dari dinas terkait,” tandas‑nya.[hrc|mpp]

Terserang DBD, Bocah Lima Tahun Meninggal

Page 7: Merah Putih Pos Edisi 07

editorial

KABAR REDAKSI

Karakter Pak Tonggak

Surat PEMBaCa

Dinding-dinding tinggi yang ada disebuah kota tua, menyimpan raha-sia, menyembunyikan

suara-suara kesaksian hingga pada akhirnya mereka menjadi pembi-cara yang adil dan membuktikan. Ketika itu, giliran semua makhluk yang dapat berbicara dan bergerak terkunci bibir dan geraknya.

Suatu hari, sebelum tiba waktu itu, salah satu dinding bangunan di kota tua yang seminggu belakan-gan telah bolong, mengangga, terbiarkan angin dan embun masuk ke dalamnya. Pemiliknya

mulai menambal bagian bolong tersebut. Ketika tambalan gedung bolong belum kering, si Dinding berbisik kepada tambalan basah yang masih lemah.

“Halo,” Bisiknya pelan.“Ya,” jawab dinding baru yang

masih muda bagi si Dinding.“Apa kau menutupi bagian

bolong sekarang?”“Iya, aku sekarang menjadi

bagian darimu,”“Tahukah kau, kenapa disitu

bolong?” Si Dinding melanjutkan, “Keluarga yang tinggal di dalam sini punya dua orang anak laki-laki

yang beranjak dewasa. Mereka jarang pulang untuk mengurus kedua anak tersebut, hingga se-minggu yang lalu, karena si anak sulung mengetahui kalau dia anak adopsi, merencanakan pem-bunuhan terhadap anak sulung. Dia merencanakannya dengan sangat baik, sehingga seolah-olah yang melakukannya adalah Ayah mereka. Bolongnya bagian itu termasuk rencana anak Sulung, sehingga sekarang dia dapat me-nguasai seluruh kepunyaan kelu-arga yang memungutnya.”

“Kenapa kau menceritakan

Dinding Bolongbelum tahu

Irvan Tirdianata

kisah mengerikan seperti itu?” Tanya dinding basah.

“Karena kita semua yang berjajar di setiap sudut makh-luk-makhluk yang berbicara dan bergerak itu hidup, nan-tinya akan bersaksi, kau harus belajar mulai dari sekarang.”

“Bagaimana caranya kita memberitahu kalau ayah mer-eka tidak membunuh?”

“Saat ini tidak ada caranya,

sabarlah. Nanti akan ada waktu khusus kita dapat berbicara dan menjelaskan semua itu.”

Si Dinding tersenyum, senyum yang hanya dapat di-lihat oleh dinding basah yang kini terpapar sinar matahari sore. Bau amis masih tercium dari dalam sana, bercampur dengan bau semen basah yang melekat, menutup dinding bolong. ***

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016

Salah satu hal yang menar-ik dalam memperbin-cangkan lembaga swa-daya masyarakat (LSM)

lingkungan di Indonesia adalah tentang “kemurnian suara” me-reka dalam memperjuangkan berbagai isu lingkungan yang tanpa henti mereka gaungkan sejak 45 tahun lalu di negeri ini.

Isu “kemurnian suara” LSM lingkungan tersebut menjadi penting untuk ditelisik, karena selama ini banyak kejanggalan yang menjadi atribut gerakan LSM lingkungan di Indonesia.

Selain berbagai karakteristik “the frankly minority” yang sering mereka mainkan dalam menyu-arakan berbagai isu lingkungan, maka beberapa kejanggalan lain yang patut kita perhatikan adalah orientasi gerak an mereka, serta sumber dana gerakan dan program mereka.

Bagi mereka yang pro, ten-tunya berbagai gerakan LSM lingkungan selama ini adalah wujud dari sifat heroik yang patut dipuji.

Namun bagi yang kontra, sikap-sikap LSM lingkungan yang selalu menyalahkan pihak yang mereka “bidik”.

Lebih lanjut, kenyataan yang menunjukkan semakin tidak terkontrol dan bahkan menjadi semakin subur sepak terjang LSM lingkungan (bersamaan dengan absennya kontrol peme-rintah dan hilang keseimbangan berita yang dilansir para jurnalis dan media massa), tentu juga menjadi pertanyaan tersendiri pula bagi kelompok yang kontra.

Dalam konteks sumber dana gerakan mereka, per-tanyaan mendasar yang per-lu kita cuatkan adalah dari manakah sesungguhnya mereka mendapatkan dana untuk mem-biayai semua gerakan mereka dan mendapatkan gaji sebagai sumber penghidupan mereka, siapa saja kah individu-indi-vidu yang mereka nyatakan sebagai donatur publik pengisi pundi-pundi mereka, dan se-perti apakah komitmen mereka dengan para donatur publik tersebut.

Semua pertanyaan men-dasar itu mencuat tidak saja karena adanya kenyataan yang menunjukkan semakin “meng-guritanya kelompok serta or-ganisasi sayap dan gerakan mereka, melainkan juga karena adanya fenomena “hipokrit” dalam keseharian mereka.

Setiap saat mereka selalu menjual isu penderitaan rakyat kecil, sedangkan di antara me-reka banyak yang hidup dalam kemewahan, mempunyai kan-tor mewah dan ber-AC, mampu mengadakan berbagai seminar dan FGD (diskusi kelompok

terarah) di hotel-hotel berbin-tang, serta bergaji lebih tinggi dari seorang profesor dan lain sebagainya, termasuk mampu berbondong-bondong meng-hadiri acara prestisius seperti COP-21 di Paris, Prancis beber-apa waktu lalu.

Jawaban atas semua per-tanyaan tersebut di atas ten-tulah bukan hal yang bisa dan mudah untuk dijelaskan secara “letter-lecht”.

Sebagai suatu bentuk “ger-akan politik” (dalam hal ini adalah politik lingkungan), tentunya pemikiran serta sepak terjang mereka tak akan luput dari “permainan kotor” politik itu sendiri.

Untuk menjawabnya perlu dilakukan suatu proses peng-amatan, penelusuran data, pe-nelaahan, analisa dan pemak-naan, serta proses sintesa dan penarikan benang merah dalam menghasilkan suatu silogisme dan kesimpulan yang objektif.

Skema dan OrientasiMencermati berbagai ske-

ma dana lingkungan yang ada di Indonesia selama 30 tahun terakhir, terlihat polanya selalu bermula dengan “dana hibah”, dan kemudian berujung pada “dana utang”, baik yang bersifat G-to-G (pemerintah kepada pemerintah), bersifat G-to-P (pemerintah kepada publik), maupun yang bersifat B-to-B (bisnis kepada bisnis).

Sebagai contoh, di ber-bagai website terlihat bahwa dalam konteks REDD, Jepang memberikan 11 juta dolar AS hibah untuk dukungan moni-toring dan reforestasi hutan, dan memberikan 751 juta dolar AS pinjaman (bersama Prancis) untuk mitigasi perubahan iklim.

Bank Dunia memberikan 3,6 juta dolar AS untuk Dana Kemitraan Karbon Kehutanan, serta memberikan 80 juta dolar AS utang.

Sedangkan Norwegia didu-ga kuat telah melakukan “publi-cation make up” dan kebohon-gan publik dengan pemberitaan seakan-akan memberikan hibah 1 miliar dolar AS untuk refor-masi kebijakan, pengembangan strategi dan pengurangan emisi karbon di Indonesia, padahal sesungguhnya besaran hibah-nya hanyalah beberapa puluh juta dolar AS saja, sedangkan sisanya adalah utang.

Masih dalam konteks REDD, hasil penelusuran pada berbagai website menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2008--2014 selain jumlah terse-but di atas, setidaknya juga tercatat 230 juta dolar AS dana diterima berbagai pihak di In-donesia berasal dari AS, Korea

Selatan, Inggris, Australia, Jer-man, ITTO, dan PBB (UNDP, UNEP, serta FAO).

Berbagai website yang ditelusuri tidak menggambarkan secara transparan apakah se-sungguhnya status dana tersebut hibahkah atau utangkah.

Namun ada satu hal yang menarik untuk kita garis bawa-hi, yaitu umumya dana-dana tersebut penggunaanya un-tuk “dukungan teknis”, untuk “monitoring”, untuk “asistensi teknis” serta sebagian kecil untuk “demonstration activity”.

Sejalan dengan skema G-to-G yang mendasarinya, maka dapat pula dikatakan bah-wa dana tersebut pasti dinikmati oleh para expatriat negara pem-beri, serta dinikmati pejabat dan jajaran birokrasi pemerintah (dari pusat hingga daerah), tena-ga ahli nasional (bisa akademisi ataupun teknokrat lainnya), dan tentunya oleh semua LSM lingkungan yang terlibat.

Jika dikaitkan dengan porsi “demonstration activity” yang relatif sangat kecil, maka bisa dipastikan pula dana yang dite-rima rakyat kecil (yang namanya selalu dijual LSM lingkungan untuk menyuarakan isu lingkun-gan) sangatlah kecil pula, yang tentunya dana untuk “field input” sudah pasti lebih kecil lagi.

Terkait masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan pembentukan Badan Restorasi Gambut (BRG) beberapa waktu lalu, barangkali perlu pula bagi kita untuk mencermati dan memaknai informasi terkait dana-dana lingkungan (beserta program-programnya) yang ter-dapat di bawah lembaga Climate and Land Use Alliance (CLUA) yang berpusat di San Francisco, California, AS.

Penelusuran website http://www.climateandlandusealliance.org pada 7 dan 20 Januari 2016, menunjukkan bahwa untuk Indonesia Initiative Grand And Contract List, sejak tahun 2010 sampai sekarang, terlihat jelas lebih dari 44 juta dolar AS hi-bah dana lingkungan telah di-kucurkan kepada berbagai LSM lingkungan dan institusi lain di

Indonesia.Beberapa “civil society” di

Indonesia yang menjadi pener-ima dana lingkungan dari insti-tusi tersebut, di antaranya adalah HuMa (575 ribu dolar AS), Jerat (114 ribu dolar AS), FPP (3.573,477 dolar AS), AMAN (699,826 dolar AS), JKPP (800 ribu dolar AS), KKI WARSI (595,289 dolar AS), Kemitraan (1.230,400 dolar AS), Mongabay Org Corp (735 ribu dolar AS), RAN (2.096,000 dolar AS), Sam-dhana Inc. (3.922,429 dolar AS), WetlandS Int. (249,962 dolar AS), WWF (200,445 dolar AS), dan WALHI (536,662 dolar AS).

Selain itu, lembaga lain di Indonesia yang juga terlihat sebagai penerima dana tersebut adalah SEKALA (1.316,939 dolar AS), CIFOR (415,000 dolar AS), FFI (449,218 dolar AS), dan ICRAF (497,196 dolar AS) serta Stichting Oxfam Novib (700 ribu dolar AS).

Terbaca pula ada universitas yang menerima dana lingku-ngan dari institusi tersebut, yaitu Universitas Indonesia (22,756 dolar AS) dan University of Maryland (82,943 dolar AS).

Adapun sektor swasta yang terlihat sebagai penerima dana lingkungan dari CLUA, di an-taranya adalah InterMatrix Communication (1.311,125 dolar AS), Mckinsey&Co Singa-pore (1.500,000 dolar AS), dan Maclennan Adams Ltd (78,200 dolar AS) serta PT. Petala Ung-gul Gesang (309,786 dolar AS).

Pengecekan website pada tanggal 24 Januari 2016 menun-jukkan bahwa data penting tentang keterlibatan PT Peta Unggul Gesang tersebut telah “dihilangkan” dari halaman website CLUA, namun jejaknya masih terekam dalam “goo-gle-search”

Jika ditelaah, setidaknya ada tiga tujuan terpenting yang diduga kuat menjadi dasar dalam pemberian dana-dana tersebut, yaitu memperlambat dan menghentikan pemban-gunan perkebunan sawit serta hutan tanaman industri di lahan gambut, merekonversi lahan perkebunan dan hutan tanaman industri di ekosistem gambut untuk menjadi hutan alam kem-bali, serta mempercepat terjadi “land reform” di Indonesia.

Untuk mencapai tiga tu-juan itu, berbagai program menggambarkan bahwa mereka berusaha untuk mengumpulkan data-data kerusakan hutan serta konflik perambahan dan penyerobotan kawasan hutan dan areal kerja perusahaan oleh oknum masyarakat, yang diduga kuat kemudian data ini mereka pelintir dan “blow up” menjadi isu “land reform” dan/

atau “land tenure”, “menggelitik” terjadi konflik sosial antara masyarakat lokal dengan peru-sahaan melalui pencuatan isu “community right”.

Jika dikaitkan dengan berbagai “kejanggalan” aspek lingkungan dalam proyek in-frastruktur Kabinet Kerja yang sedang dipermasalahkan ba-nyak pihak dalam beberapa hari terakhir, kita semua juga menja-di bisa paham mengapa selama ini LSM lingkungan begitu mesra hubungannya dengan pemerintah, mengapa ada pe-jabat pemerintah yang meniru sikap LSM, sehingga mengapa LSM lingkungan diam seribu bahasa atas kejanggalan aspek lingkungan proyek-proyek in-frastruktur tersebut.

Di sisi lain, atas dinamika tersebut di atas tentunya kita semua juga tidak bisa meny-alahkan jika ada anak negeri yang berpraduga bahwa ber-bagai kasus Karhutla selama ini, bisa saja adalah merupakan hasil kejahatan berjamaah para LSM hipokrit yang menja-di antek bangsa asing untuk menghancurkan tonggak-tong-gak ekonomi bangsa, menjarah serta menjajah bangsa kita melalui isu lingkungan.

Tentunya sulit pula di-hindari jika ada anak negeri yang berpikiran bahwa mili-aran rupiah dana lingkungan yang mereka terima sejak 2010 tentunya sangat cukup untuk menciptakan “mafia api”, “ma-fia lahan”, serta mafia-mafia lainnya yang menjadi sumber bencana serta Karhutla selama ini, dengan puncak kerusuhan yang sudah mereka rencanakan sesuai dengan prediksi kedatan-gan bencana El Nino pada 2015.

Hingga di sini, maka per-spektif dan kesimpulan dalam dis kursus di atas tentu kembali kepada kita masing-masing. Murni atau hipokrit dan berba-hayakah suara LSM lingkungan?

Jika jawabannya “murni” dan “perlu”, maka barangkali salah satu tugas utama kita selanjutnya adalah menciptakan atmosfer yang positif untuk menjadikan semua pihak bisa berkinerja secara optimum, serta menjamin keseim-bangan dan objektivitas informasi bagi publik.

Jika jawabannya “tidak” dan “berbahaya”, maka barang-kali kita patut mendorong DPR untuk membuat Pansus-LSM atau pansus lain terkait baha-ya konspirasi ekonomi global melalui isu lingkungan, terma-suk meminta Presiden untuk membersihkan Kabinet Kerja yang beliau pimpin dari semua komprador bangsa asing dan penikmat rente dana lingkungan global.***

Menelisik Kemurnian Suara LSM Lingkungan di Indonesia

Halo Pembaca, Redaksi me-ngucapkan Gong Xi Fa Cai un-tuk semua pembaca. Semoga sukacita dan kemeriahan Imlek dapat kita rasakan dimana-pun. Karenanya, berhubungan dengan terbitnya edisi 7 SKM MERAH PUTIH POS, kami panjatkan puji syukur atas segala rahmat sehingga edisi 7 SKM MERAH PUTIH POS dapat sampai ke meja pembaca.

Pada edisi kali ini MERAH

PUTIH POS menampilkan warna-warni Imlek 2016 yang merupakan tahun monyet api. Ini artinya penanggalan Tiongkok akan memasuki tahun 2567 tepat ketika edisi 7 beredar dan dapat dibaca pembaca.

Terimakasih kami ucapkan kepada semua relasi, mitra kerja MERAH PUTIH POS, segenap tim redaksi yang telah bekerja keras dalam pembua-

tan serta penyusunan edisi 7 se-hingga tertata demikian seperti yang tengah pembaca simak. Kehadiran beberapa anggota tim redaksi baru telah memberi warna dalam penyelesaian penyusunan edi si ini.

Dalam kurun waktu se minggu kebelakang, ada banyak pergerakan ekonomi, peristiwa, hingga trend yang kami sajikan dalam 16 halaman menarik dan terpilih. Sehingga

dapat memenuhi kebutuhan informasi pembaca.

Kekurangan dan kesalahan dari penulisan mungkin masih ditemukan. Maka dari itu, kritik dan saran yang mem-bangun kami butuhkan untuk membenahi kekura ngan kami, sehingga MERAH PUTIH POS terus menjadi lebih baik dan berkembang.

Salam, Redaksi

O P I N I7

Halo Redaksi, saya sangat menyukai rubrik komik baru edisi lalu, semoga kede-pannya karakter Pak Tonggak mengalami perkembangan dan menjadi penyemangat pembaca untuk membuka lembar demi lembar. Namun, saya ingin menanyakan latar belakang kisah dan biografi Pak Tonggak, karena saya penasaran akan hal tersebut.

TerimakasihRudi Siregar

Selama 32 tahun Rezim Orde Baru, ekspresi kebudayaan Tionghoa di ruang publik menjadi seuatu yang “tabu.” Berbagai posesi dan alat kebudayaan seperti Imlek, Ceng Beng, Tari Barongsai, Klenteng bahkan penggunaan Aksara Mandarin dianggap sebagai tindakan “subversif ”.

Akibat “pelucutan” warga Tionghoa dari kebudayaan leluhur mereka, seperti peng-gunaan nama, bahasa dan adat-istiadat ter-masuk ritual agama, otomatis menyebabkan penggunaan atribut kebudayaan ini menjadi “hilang” atau luntur dari memori budaya Etnis Tionghoa di Indonesia. Diskriminasi yang dilakukan Rezim Orde Baru seakan masih menyadarkan mereka bahwa Tiong-hoa tetap ada dan tetap merupakan identitas “asing”.

Sejak era Reformasi di Tahun 90-an, “pengekangan” terhadap ekspresi kebu-dayaan Tionghoa tidak lagi dilakukan. Masyarakat Tionghoa bebas menyelengga-rakan ritual keagamaan dan budaya mereka. Bahkan di dunia politik, mereka sudah bisa mengeskpresikan hak politiknya. Banyak partai politik yang didirikan para politikus Tionghoa yang kemudian membuat tokoh Tionghoa masuk ke lembaga formal negara.

Tidak hanya itu, jabatan publik di peme-rintahan juga sudah terbuka bagi etnis ini. Basuki Tjahya Purnama atau Ahok menjadi sosok etnis Tionghoa yang berhasil mema-tahkan anggapan etnis Tionghoa tak layak di pemerintahan. Ia menjadi warga keturunan yang kini paling populer di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, ia mampu menjadi gubernur DKI yang notabene adalah ibu-kota Negara Republik Indonesia. Dukungan masyarakat DKI terhadap kepimpinannya cukup besar.

Memang sudah tidak masanya ekspresi etnisitas di negara ini dibatasi. Sepanjang tidak membahayakan kesatuan dan persa-tuan di republik ini, siapa pun warga negara berhak untuk menjalankan keyakinan agama dan kebudayaannya.

Minggu ini, berdasarkan kalender Tionghoa, masyarakat Tiongkok memasu-ki Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi di Tiongkok. Biasanya, tahun baru tersebut dirayakan dengan perayaan yang mengusung berbagai kesenian dan ritual khusus. Rumah-rumah, toko dan tempat ibadah berhias dengan dekorasi khas yang serba merah.

Di sejumlah daerah di Riau, ritual yang mereka miliki relatif berbeda. Masing-ma sing memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri. Karena keunikannya, perayaan Imlek dimasukkan dalam kalender pariwisa-ta daerah Riau.

Sejak tanggal 8 Februari 2016 hingga tanggal 27 Januari 2017 mendatang, etnis Tionghoa akan berada pada Tahun Monyet Api. Pergantian tahun baru Imlek sering dijadikan sebagai momen yang tepat untuk memprediksi nasib dan peruntungan di masa depan. Untuk memprediksi bagaima-na kehidupan satu tahun mendatang, salah satu cara yang biasa dilakukan adalah melalui ramalan Shio, atau disebut juga Chinese Zodiac. Adanya unsur api tahun ini dipercaya membawa energi yang besar dan memperkuat tekad untuk orang-orang yang ber-Shio Monyet.

Selamat Tahun Baru Imlek 2567 (***)

EkspresiEtnisitas

Erwin Dariyanto, Pengamat lingkungan,

Pengajar di Pascasarjana Fakultas Kehutanan Institut

Pertanian Bogor (IPB).

Page 8: Merah Putih Pos Edisi 07

Panasonic dan Toshiba IndonesiaTak Ikuti Jejak Ford

8Merah Putih PosEdisi 07/ 8-14 Februari 2016

www.liputanmerahputih17.com

JAKARTA, MPP | Dalam se-buah konfrensi pers, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengaku, pabrik Toshiba di Cikarang-Bekasi sudah mengumumkan ditutup pada pertengahan Januari lalu.

Saat ini, pekerja tengah dalam proses negosiasi pesa-ngon. Perusahaan akan resmi berhenti beroperasi pada Maret mendatang.

“Ada sekitar 2.500 pekerja yang akan di-PHK,” kata Said Iqbal.

Di luar dua perusahaan elektronik raksasa ini, ter-dapat dua perusahaan elek-tronik lain asal Korea Selatan yang juga mengumumkan akan menutup pabriknya di Indonesia, yaitu PT Samoin, yang telah mem-PHK 1.200 karyawannya, dan juga PT Starlink, yang mem-PHK 500 orang pekerja.

Kedua perusahaan ini te-lah selesai beroperasi di Indo-nesia pada Januari kemarin.

Said Iqbal mengatakan, tutupnya Panasonic Lighting dan juga Toshiba ini mem-berikan sinyal negatif ter-hadap investor asing yang akan datang ke Indonesia. Selain itu, yang paling buruk menurut Said adalah lantaran Kementerian Perindustrian tidak mengetahui penutupan pabrik ini.

Namun kabar tutupnya dua perusahaan elektonik itu dibantah Presiden Komisaris Grup Panasonic Gobel, Rach-mat Gobel.

Mantan Menteri Per-dagangan ini menyatakan, pihaknya justru sedang meng-gabungkan (merger) dua unit bisnis lampunya untuk mengikuti perkembangan teknologi dan memperkuat daya saing.

“Panasonic masih op-timistis dan yakin dengan bisnis di Indonesia. Kami tidak akan hengkang,” kata mitra lokal Panasonic itu di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

Ia menjelaskan, yang ter-jadi adalah Panasonic Grup melakukan restrukturisasi perusahaan industri lampu di Indonesia yang berlokasi di Pasuruan (Jawa Timur), Cikarang, dan Cileungsi (Jawa Barat).

“Tepatnya, kami meng-ganti proses produksi dan mengganti teknologi (lampu) yang lebih baik dan memiliki nilai tambah lebih tinggi,” ujar mantan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang In-dustri itu.

Menurut dia, saat ini, satu perusahaan lampu Panasonic, yaitu PT Panasonic Lighting Indonesia (Perslid), di Pa-

suruan memproduksi lampu hemat energi (compact fluo-rencent lamp/CFL) yang kini permintaannya di pasar dunia mulai turun.

Tren pasar lampu di dunia maupun Indonesia saat ini mengarah pada lampu LED. Panasonic melalui PT Pana-sonic Gobel Eco Solution Manufacturing Indonesia (PGESMI) memproduksi LED. Oleh karena itu, kata Rachmat, dua perusahaan tersebut dimerger untuk memperkuat teknologi dan daya saing.

Rahmat mengatakan, Panasonic masih berkomit-men terus mengembangkan investasi di Indonesia. Oleh karena itu, ia berharap peme-rintah mendukung investor yang selalu siap berinvestasi dalam pengembangan tek-nologi terkini.

“Kedua perusahaan itu dimerger untuk memproduk-si lampu LED di bawah ben-dera perusahaan PGESMI,” kata Presdir PGESMI Ardi Moeharyoso.

Dalam merger terse-but, kata dia, perusahaan memberi tiga pilihan kepada karyawan PGESMI di Cika-rang (425 orang) terkait lokasi pabrik yang dikonsentrasikan di Pasuruan dan Cileungsi.

Pilihan pertama, tetap bergabung di perusahaan untuk bergabung dalam proses produksi di Pasuruan

atau Cileungsi. Kedua, diusa-hakan bergabung dalam kelompok Panasonic Gobel sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.

Pilihan ketiga, memilih mengundurkan diri untuk berwirausaha. [ard|bbs|mpp]

JAKARTA, MPP | Menko Bidang Maritim dan Sum-ber Daya Rizal Ramli me-nentang rencana pengenaan pajak progresif untuk semua produk berbasis minyak kelapa sawit oleh Perancis. Bahkan, ia menyebut ren-cana Perancis itu sebagai kebijakan yang congkak.

“Rencana kebijakan itu menunjukkan kecongkakan luar biasa dan sangat tidak beralasan,” ujar Rizal dalam siaran pers yang diterima Kompas.com di Jakarta, Rabu (3/2/2016).

M e n u r u t m a n t a n Menteri Koordinator Pe-rekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu, kebijakan pajak progresif untuk semua produk ber-basis minyak kelapa sawit tersebut bisa merenggang-kan hubungan diplomatik

antara Indonesia dan Pe-rancis.

D a l a m r a n c a n g a n amandemen Undang-Un-dang Nomor 367 tentang Keanekaragaman Hayati yang berlaku di Perancis, pajak progresif untuk pro-duksi sawit dimulai pada 2017. Pada tahun tersebut, proyek sawit dikenakan pajak 300 euro per ton.

Pada 2018 nanti, pajak-nya naik menjadi 500 euro

per ton, kemudian naik lagi menjadi 700 euro per ton pada 2019, lalu menjadi 900 euro per ton pada 2020.

Menurut Rizal, kebija-kan itu aneh karena pajak tersebut tidak berlaku pada biji rapa, bunga matahari, dan kedelai atau minyak nabati yang diproduksi di Perancis.

Bahkan, RUU tersebut juga mencantumkan ada-nya tambahan bea masuk sebesar 3,8 persen untuk minyak kelapa sawit yang digunakan untuk produk makanan dan 4,6 persen untuk minyak inti kelapa sawit atau kernel.

“Sikap sangat tidak ber-sahabat dari Perancis yang berlebih-lebihan itu jelas dan dengan sengaja beriktikad mematikan industri sawit Indonesia,” kata Rizal. [mpp]

Skenario Perancis Matikan Industri Sawit Indonesia

PEKANBARU, MPP| PT Bank Riau Kepri be-rencana mengembangkan pelayanan dengan membuka cabang di Jakarta pada 2016 dengan tetap fokus pada pembiayaan usaha kecil, menengah, dan mikro.

“Rencana pembukaan kantor cabang di Jakarta sedang dalam tahap proses. Target Bank Riau Kepri un-tuk membuka kantor cabang di Jakarta adalah semester pertama tahun 2016,” kata Humas BRK Winopri di Pe-kanbaru, Kamis (4/2/2016).

Winopri mengatakan, langkah Bank Riau Kepri di-tunggu oleh masyarakat Riau yang berdomisili di Jakarta.

Selain itu, lanjut dia, hal yang membuat Bank Riau Kepri membuka kantor cabang di Jakarta adalah hasil survei yang menunjuk-kan banyaknya masyarakat dan beberapa tokoh Riau yang berdomisili di Jakarta menginginkan agar adanya pembukaan kantor cabang Bank Riau Kepri di Jakarta.

Bank Riau Kepri, kata dia, tetap akan mengutamakan

sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk pembukaan kantor cabang di Jakarta.

“Jadi untuk di tahun 2016 ini kita ke UMKM, jadi di Jakarta masih dititikberat-kan di UMKM yang ada di Jakarta dan pelaku-pelaku bisnis lainnya, tetapi tidak tertutup kemungkinan untuk sektor-sektor yang lain juga,” kata Winopri. [ant|mpp]

Bank Riau Kepri Segera Ekspansi ke Jakarta

MENARA Bank Riau Kepri yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.

Pekan lalu berhembus kencang tutupnya pabrik Panasonic serta Toshiba Indonesia. Kabar tersebut jelas menghentak publik, sebab sebelumnya raksasa otomotif Amerika Serikat telah terlebih dulu umum-kan hengkang dari Indonesia.

Balas Dendam Jepang di Kereta Cepat?SEKRETARIS Kabinet

Pramono Anung menegas-kan bahwa tutupnya bisnis elektronik, Panasonic dan Toshiba, di Indonesia bu-kanlah balas dendam Jepang karena gagalnya kerja sama di proyek kereta cepat. Proyek kereta cepat akhirnya diker-jakan Tiongkok.

“Kemarin saya berbicara dengan manajemen mere-

ka. Intinya, mereka tidak menarik bisnisnya tapi ada penurunan kapasitas usaha sehingga perlu relokasi. Su-dah dilaporkan ke Presiden Jokowi,” ujar Pramono.

Pramono pun menam-bahkan, nilai dari investasi Panasonic dan Toshiba di Indonesia sendiri setara pen-tingnya dengan proyek kereta cepat. Sehingga, mustahil

apabila bisnis ditutup hanya karena dendam atas gagalnya kerja sama kereta cepat.

Terkait dengan reloka-si bisnis kedua perusahaan Ne gara Matahari Terbit, menurut Pramono, diperkira-kan akan berada di Bogor, Jawa Barat. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian dari pihak Panasonic maupun Toshiba. [kcm|mpp]

| Said Iqbal | | Rahmat Gobel |

Rizal Ramli

EKONOMI & BISNIS

Page 9: Merah Putih Pos Edisi 07

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016LifeStyle

Tampil Gaya dengan Hijab

Reno memperlihatkan tren hijab layer, Kamis (5/2)/Mahmud

Utak-atik ituRejeki

Bagi pengusaha“ kuliner yang ingin dipost, bisa paid(Baca Halaman 14) (Baca Halaman 16) (Baca Halaman 10)

Fans mencintainya. Sekarang era itu sudah berakhir

United Diklaim Tak Ditakuti Lawan

Penting bagi akademisi dan praktisi hukum untuk melihat dan menyaksikan

Sidang Pilkada Kuansing di MK Tidak Adili Kualitatif

PEKANBARU, MPP Berhijab merupakan sebuah trend kekinian, karenanya banyak kaum hawa yang menggunakan hijab dengan beragam variasi gaya agar kelihatan lebih menarik agar terlihat lebih modis dan modern.

Banyaknya tutorial atau tata cara belajar hijab dalam segala model mempermudah siapa saja melakukan hijab atau juga menghijab orang lain, termasuk laki-laki, seperti Reno Glow yang memiliki studio make up dan hijab di perumahan Taman Raya Raudha blok E nomor 13.

Reno Glow, atau biasa dipanggil Reno mengatakan bah-wa Tren berhijab saat ini sangat digemari muslimah karena keberagaman dan dapat menyesuaikan dengan keperluan.

“Hijab itu ada yang turban dan ada yang Syar’i. Bagi

para muslimah yang tertutup lebih cocok menggunakan hi-jab syar’i, untuk muslimah yang lebih modis dan stylis lebih cocok menggunakan hijab model turban,” Ujar Reno dalam kunjungan MERAH PUTIH POS ke studionya, Kamis (5/2).

“Bahan-bahannya sudah banyak banget bisa digunakan ada yang model paris atau segi empat, pasmina, satin dan lain-lainnya,” terang Reno.

“Teknik memasang hijab yang perlu diperhatikan adalah cara penggunanan jarum pentol, jangan sampai

jarum pentol terkena leher dan penggunaan bros juga perlu diperhatikan posisinya agar terlihat lebih pas dan tidak canggung dilihat. Kalau untuk mengantisipasi, muka-muka yang agak tembem atau yang chubby bisa gunakan anak jilbab (ninja) anti tembem. Sehingga hijab pas diwajah. Untuk para hijaber penting buat tahu,” jelasnya.

Menurutnya, jilbab syar’i bersifat tertutup cocok digu-nakan sehari-hari, sedangkan model turban lebih cocok untuk acara-acara persta atau formal agar

terlihat modis dan stylishNah, jadi buat yang masih ragu-ragu menggunakan

hijab, yuk mari mulai ikuti gaya dan jangan takut dibilang kuno oleh sebagian orang yang belum tahu. Karena menurut Reno saat ini sudah sangat banyak perempuan-perempuan aktif yang tampak lebih cantik setelah memakai hijab.[Mahmud/mpp]

Page 10: Merah Putih Pos Edisi 07

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016 10

kilas sepekan

Polres Kuansing Bekuk Pelaku Transaksi NarkobaTELUKKUANTAN,MPP| Satuan Narkoba Pol res Kuantan Singingi (Kuan­sing), Riau menangkap JH alias Jimmy (36) warga Ban­dar Buat RT/RW 05/18 Luki Padang Sumatera Barat (Sumbar), Senin (1/2) lalu di Kari Kecamatan Kuantan Tengah.

Menurut Kapolres Ku an­sing, AKBP Edy Sumardi P, SIk, penangkapan ini berawal dari informasi ma­syarakat tentang ada nya transaksi narkoba.

Mendapat laporan itu, Sat Narkoba melakukan penyelidikan dan pengin­taian. Tepat pukul 18.30 Wib, polisi menangkap Jimmy dan menemukan satu paket plastik bening yang berisi butiran kristal.

“Setelah ditangkap, kita

lakukan penggeledahan dan menemukan barang yang diduga sabu­sabu,” ujar Edy melalui Kasubag Hu mas I ptu Musabi, Ra bu (3/2/2016) pagi di Telukkuantan.

Barang haram terse­but, lanjut Musabi, di sim­pan tersangka di kan­tong celana jeans pendek dekat kantong kecil sebe­lah kanan. [grc|mpp]

AKBP Edy Sumardi P, SIk

RENGAT,MPP | Masya ­rakat Kabupaten In dra giri Hulu, Riau, kian re­sah dengan ulah pihak PLN (Perusahaan Listrik Negara) Area Rengat. Pasalnya, sejak dua bu­lan terakhir, kondisi aliran listrik di Inhu sangat tidak stabil, sehingga sering terjadi pe ma daman listrik mendadak.

Meski tidak dalam durasi yang panjang, na­mun kondisi itu sangat meng­ganggu aktifitas ma sya rakat. Bahkan, ketakutan mas­yarakat akan pemadaman bergilir kembali terjadi di wilayah Inhu.

Seperti yang diung­kapkan Aprianti (30). Warga Pematang Reba itu menuturkan, dalam se­hari, pemadaman listrik mendadak bisa terjadi hingga delapan kali. “Ti­dak ada penyebab yang fatal, tak ada hujan dan angin kencang, namun listrik tetap padam,” ke­tusnya, Senin (1/2).

Waktunya juga tidak menentu, tak tahu pagi, siang maupun malam. Ken­dati kondisi cuaca cerah, listrik tetap padam. “Dengan demikian, dirinya berharap kepada pemerintah dae­rah untuk menindak lanjuti hal ini. Dan diminta DPRD Inhu dapat menanyakan kepada pihak PLN ten­tang apa yang sebenarnya terjadi. Apa mungkin, seti­ap hari mesin pembangkit mengalami kerusakan,” tu­kas nya sambil menggerutu.

Menanggapi hal itu, Maryadi selaku Hu mas PLN Area Rengat kepa­da wartawan menyebut­kan bahwa, pihaknya juga tidak mengetahui pasti apa penyebab seringnya pe­madaman mendadak itu.

“Se jauh in i kami juga belum mengetahui penyebab pasti sering terjadinya pemadaman mendadak. Namun, pas­tinya tentu karena ada gangguan pada jaringan dan juga me sin PLTD serta PLTMG Lirik,” un­gkapnya.

Diakui Maryadi, bah­wa dalam sehari sering­nya ter jadi pe mada­man secara mendadak, bahkan dengan sedikit ma salah saja, pihaknya harus melakukan pema­daman total.

“Daripada terjadi ‘Black out’, kami harus melakukan pemadaman total. Kami juga tidak dahu persis apa penyebabnya, apa­kah karena ada gangguan di PLTD Kota Lama atau karena ada kebutuhan yang tidak seimbang dengan ketersediaan daya. Dan ini tengah kita pelajari,” tegasnya.

Dijelaskan Mary adi , jika terjadi black out, dampaknya dapat menga­nggu salah satu atau be­berapa mesin pemba­ngkit, sehingga PLN akan mengalami kekurangan daya. Maka, sebelum itu terjadi dan berdampak pada pemadaman bergi­lir, pihaknya saat ini te­ngah berupaya melakukan pencegahan.

“Kami akan tetap b erusaha semaksimal mungkin untuk memini­ma lisir masalah yang ter­jadi dan akan mencari apa yang menjadi penyebab semua ini. Tidak itu saja, kita juga akan mencari so lusi untuk masalah tersebut, sehingga apa yang dikhawatirkan oleh ma syarakat tidak akan ter­jadi,” tukas nya.[grc|mpp]

PLN Tidak Tahu Penyebab Listrik Sering Mati Mendadak

INHIL, MPP | LD (23), warga kelurahan Pulau Kijang, Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terpaksa diamankan petugas kepolisian karena terlibat kasus narkoba, Sabtu (30/1).

Pembekukan dilakukan pada malam hari setelah pihak kepolisian menerima informasi dari sejumlah saksi sekitar pukul 19.30 WIB. Waktu itu petugas sempat melakukan patroli mencari pelaku karena tidak berada di rumah.

Tak lama berselang, petugas berhasil me­nemukan pelaku di jalan SMP kelurahan setem­pat. Kemudian sekitar pukul 20.20 WIB petugas melakukan penggeledahan di rumah pria tak memiliki

pekerjaan itu dan berhasil menemukan sejumlah ba­rang bukti.

“Barang bukti tersebut berupa 1 buah kotak Hp yang berisi 1 unit timba­ngan digital merk Heles warna silver, alat hisap sabu dan 1 buah kotak plastik kecil warna hitam dengan tutup berwarna biru yang berisikan 4 paket di­duga sabu yang dibungkus plastik bening,” jelas Ka­polres Inhil AKBP Hadi Wicaksono Sik melalui PAUR Humas, Iptu Warno Akman, Minggu (31/1).

Saat ini lanjutnya, ter­sangka dan barang bukti diamankan di Mapolsek Reteh guna penyidikan le­bih lanjut dan situasi Kam­tibmas dalam keadaan aman dan tertib.[drc|mpp]

Pria Pengangguran Ditangkap Polisi karena Transaksi Narkoba

Sidang Pilkada Kuansing di MK Tidak Adili Kualitatif

Mahkamah Konstitusi (MK) sudah meng-gelar sidang lanjutan sengketa hasil Pilkada Serentak Kabupaten Kuantan Singingi, Senin (1/2) lalu. Sidang lanjutan tersebut meminta

keterangan saksi kedua belah pihak.

Tetap Jual Ayam Keliling Meski Dilantik Jadi KadesPria kelahiran 10 januari 1973 ini menga ku sudah menikmati aktifitasnya se­jak 17 tahun terakhir. Meski kini sudah menjabat sebagai Kades tetapi tidak menjadi hambatan baginya untuk tetap menjalankan usaha yang digelutinya selama ini.

“Walaupun saya baru menjabat sebagai Kades, namun saya tetap men­

jalankan usaha saya ini. Minimal satu kali da­lam seminggu saya ke luar daerah,” kata Buhari ke pada detikriau.org di Tem bilahan Selasa (2/2).

Ia menguraikan, pen da ­patan usahanya itu sa ngat berkecukupan. Sebab om­set yang didapat sesuai target. Dalam sepekan ia mengaku berhasil mem ­

perdagangkan ayam da ga ngannya lebih dari 1 ton.

“Karena sekarang seba gai Kades, jadi cukup satu kali dalam seminggu saya keluar daerah, ter kadang ke Enok, Tanjung Ba ru dan beberapa dae rah lain nya di Kabupaten Inhil ini,” paparnya.

Bahkan ia menyata kan ko mitmen untuk mem per­ta hankan usaha terse but,

se lain menambah rezeki, menurutnya usaha itu ju ga sebagai upaya untuk me ng­ hindari timbulnya fit nah dan isu buruk dari ka la ngan masyarakat terha dap ja­batannya.

“Kan tidak ada lara ngan seorang Kades untuk ber wi­rausaha, yang penting tu gas dapat diselesaikan de ngan baik,” tutupnya. [drc|mpp]

BUHARI, Kepala Desa PengalihanKecamatan Enok

www.liputanmerahputih17.com

PRIA Pengangguran Ditangkap Polisi Karena Transaksi Narkoba

PEKANBARU, MPP | “Agenda sidang kali ini ha­nyalah untuk pemeriksaan keterangan dari saksi kedua belah pihak. Baik dari pemo­hon dan termohon,” ungkap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi RIau, Ilham Yasir, Senin (1/2) pagi.

Gugatan Kabupaten Ku­an tan Singingi merupakan satu­satunya kabupaten/kota yang ada di Riau yang guga tan­nya dikabulkan oleh MK untuk dilanjutkan. Untuk di Riau sendiri ada 8 ka bupaten yang mengajukan gu gatan sengketa hasil Pilkada pada MK. Namun hanya Ku antan Singingi saja yang di kabulkan.

Di Pekanbaru sendiri, kata Ilham, publik dapat melihat se­cara langsung jalannya sidang pemeriksaan saksi hari ini di Gedung Vicon Fakultas Hu­kum Universitas Riau. “Sidang hari ini akan berlangsung dari pukul 13.30 Wib sampai pukul 16.30 Wib. Bagi akademisi, praktisi maupun publik yang hendak menyaksikan jalannya sidang bisa hadir langsung ke Unri Gobah,” tutur Ilham.

Menurut Ilham, akademi­si dan praktisi hukum sangat direkomendasikan untuk menyaksikan jalannya sidang di Mahkamah Konstitusi. Karena sampai hari ini sangat sedikit para praktisi maupun akade­misi yang paham bagaimana mekanisme bersidang di MK.

“Pada dasarnya sidang di MK itu sama saja dengan

peradilan umum lainnya. Hanya saja ada beberapa kekhususan yang membuat beberapa perbedaan. Inilah kiranya penting bagi akade­misi dan praktisi hukum un­tuk melihat dan menyaksikan langsung bagaimana jalannya sidang di MK,” tandasnya.

Tidak Mengadili Kualitatif

Dalam persidangan juga hadir Konsultan Politik I Gusti Putu Artha selaku ahli Pihak Terkat Pasangan Calon Mursini dan Halim. Dika­takan Putu Artha, bukan we­wenang MK untuk mengadili masalah syarat pencalonan kepala daerah.

Menurutnya, apabila semua pemangku kepen­tingan konsisten menjalankan undang­undang sesuai dengan tenggat waktu yang diatur, tidak perlu ada persoalan me­nyangkut pencalonan dan/atau yang sekarang terjadi di 5 daerah Indonesia sampai harus ada pemilihan susu­lan. “Seharusnya tidak perlu terjadi karena sudah diatur sangat rigid di undang­un­dang,” ujarnya.

Hasil pemilihan pilkada, jelasnya, menjadi ranah badan peradilan khusus yang didelegasikan oleh un­dang­undang kepada MK un­tuk sementara. Dari sisi batas waktu penyelesaian perkara pemilihan Undang­Undang Nomor 8 Tahun 2015 makin

memberi kejelasan lembaga, perkara yang ditangani, dan batas waktu penyelesaiannya.

Sedangkan penanganan sengketa pemilihan telah harus diputus oleh Bawaslu dalam tempo 12 hari, pengangan pelanggaran pidana pemili­han memerlukan waktu 40 hari sejak perkara dilaporkan ke Bawaslu diteruskan ke Ke­polisian hingga diputus dan berkekuatan hukum tetap oleh pengadilan tinggi. “Bahkan, secara khusus Pasal 150 ayat (1) Undang­Undang Nomor 8 Tahun 2015 menyebutkan, putusan pengadilan terhadap kasus tindak pidana pemilihan yang dapat mempengaruhi proses suara peserta pemilihan harus sudah diselesaikan pa­ling lama 5 hari sebelum KPU provinsi dan/atau kabupaten/kota menetapkan hasil pemili­han,” imbuhnya.

Demikian dengan penyele­saian sengketa di Pengadilan Tata Usaha Negara. Objek per­kara yang paling krusial dijad­ikan sengketa adalah Keputu­san KPU provinsi, kabupaten/kota mengenai pasangan calon yang dinyatakan memenuhi syarat pencalonan.

“Dengan demikian, men­jadi tepat pula jika badan p eradi lan k husus yang menangani perselisihan hasil pemilihan yang untuk semen­tara ini wewenang itu ditu­gaskan kepada Mahkamah Konstitusi memang berfokus pada hasil pemilihan yang si­fatnya kuantitatif. Mengi ngat pelanggaran yang bersifat kualitatif menjadi wewenang lembaga lain untuk menyele­saikannya,” jelasnya.

Pengakuan Saksi PemohonPemohon juga mengha­

dirkan saksi bernama Mua­jir yang mengungkap adanya intimidasi di perusahaan tem­pat ia bekerja. “Kami bekerja di salah satu perusahaan yang bekerjasama dengan PT. RAPP, diinstruksikan oleh salah seo­rang kepala bagian kami untuk memilih Pasangan Calon Nomor 2 Mursini dan Halim (Pihak Terkait). Jika tidak ikut perin tah, akan diberhentikan da ri tem pat kami bekerja,” tutur Muajir.

Lain lagi dengan cerita Rudi Setiawan yang juga saksi Pemohon. “Waktu itu kami memang terlam­bat menggunakan hak pilih. Saat sampai di TPS tidak diperbolehkan

oleh petugas, padahal waktu itu masih pukul 12.45. Termasuk adik perempuan saya juga tidak dapat menggu nakan hak pilihnya,” imbuh Rudi.

Sementara itu, Mardius Adi Saputra selaku saksi yang diha­dirkan Termohon, menje las­kan bahwa untuk TPS 7 Desa Marsawa, Ketua KPPS dituduh tidak memasukkan formulir C1 dalam kotak sua ra. “Me­mang benar formulir C1 tidak berada dalam kotak, tapi ini bukan unsur kesenga jaan, hanya kelalaian. Saat itu disepakati untuk menunda penghitungan suara di Desa Marsawa. Setelah dicocokan datanya, tidak ada perbedaan antara arsip yang dimili ki oleh KPPS Desa Marsa­wa dengan arsip yang dimiliki saksi­saksi,” jelas Mardius selaku Ketua PPK Sentajo Raya.

Adapun Suyitno, selaku saksi yang dihadirkan Pihak Terkait, menampik terjadinya pengurangan suara di TPS 2 Sungai Bawang. “Ketika Pilka­da, saya menjadi saksi pasangan calon nomor 2 di TPS 2 Sungai Bawang. Tidak benar terjadi pengurangan suara, semua saksi menandatangani berita acara,” tandasnya.[rtc|mpp]

SUASANA sidang lanjutan sengketa hasil pilkada Kabupaten Kuantan Singingi. foto rtc

kuansing-inhu-inhil

Hasil Paripurna Segera Disampaikan Kepada Mendagri Melalui GubriiNHU, MPP | Bersamaan dengan agenda DPRD Inhu yang dilaksanakan DPRD Kabupaten In dra­giri Hulu, menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka mengumumkan hasil penetapan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Inhu terpilih ber­dasarkan hasil penetapan KPU Inhu.

Berdasarkan keten­tuan pasal 160 dan 160A Undang­undang Nomor 8 Tahun 2015, rapat tersebut dilakukan sebelum usulan pengangkatan Bupati dan Wakil Bupari Inhu yang baru disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri di Jakarta melalui Gubernur.

Rapat paripurna isti me­wa tersebut dipimpin Ketua DPRD Inhu, Miswanto dan didampingi Wakil Ke­tua DPRD Inhu, Su mini

dan Adila Ansori, serta diha diri Pejabat Bupati Inhu, H Kasiarudin, dan anggota Forum Koordina­si Pimpinan Daerah atau Muspida. Para pejabat di lingku ngan Pem kab Inhu dan para pimpinan BUMN dan BUMD ikut serta da­lam acara yang digelar di ruang Rapat Paripurna DPRD Inhu, Senin (1/2),

dihadiri Sekwan DPRD Inhu, Edi Warman.

Rapat paripurna isti me ­wa mengacu pada pe ngu ­muman hasil pe netapan pa sangan calon Bupati dan Wakil Bupati Inhu terpilih ber langsung sing­kat dan cukup sederhana, yaitu hanya mende ngarkan pem bacaan Be rita Acara Hasil Rapat Pleno KPU

Inhu Tenta ng Peneta pan Calon Bupati dan Wakil Bupati Inhu Terpilih yang digelar di Gedung Seju­ta Sungkai Rengat pada tanggal 27 Janua ri 2016 serta pembacaan Surat Keputusan KPU Inhu Nomor : 54/Kpts/KPU­KAB ­004.435183/2016 ter­tanggal 27 Januari 2016 oleh Se kretaris DPRD Inhu Edi Warman.

Diketahui, pada Rabu (27/1) lalu,di gedung sejuta sungkai Rengat, KPU Inhu telah menggelar rapat pleno terbuka peneta pan Calon Bupati dan Wakil Bupati Inhu terpilih sebagaimana ya ng dimak sud di Gedung Sejuta Sungkai Rengat terse­but.

Saat itu KPU Inhu Me­netapkan Pasa ngan H Yopi Arianto SE dan Khairizal SE,MSi. Sebagai Bupati dan

Wakil Bupati Inhu terpilih Hasil Pilkada serentak tgl 9 desember­2015 yang lalu.Penetapan ini berdasar­kan Keputusan KPU Inhu Nomor : 54/Kpts/KPU­KAB­004.435183/2016 tertanggal 27 Januari 2016.

“Sejalan dengan te lah diumumkanya berikut ha­sil penetapan oleh KPU Inhu tanggal 27 Ja nuari tersebut, sesuai hal keputu­san dimaksudkan, ser ta sesuai keten tuan peraturan yang ada. Maka melalui Paripurna DPRD akan diteruskan untuk disam­paikan sesegera mungkin kepada Gubernur riau di Pekanbaru untuk selanjut­nya disampaikan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) di pusat dan akan segera kita sampaikan dalam waktu singkat ini,” ujar Miswanto.[rgc|mpp]

rENGaT, MPP | Dalam beberapa hari kedepan, masyarakat di Kecamatan Rengat, Kabupaten Indra­giri Hulu, Riau, terancam krisis air bersih. Pasal­nya, suplai air bersih dari PDAM (Perusahaan Dae­rah Air Minum) Tirta In­dra mengalami gangguan.

Hal itu dikarenakan oleh pompa impact milik PDAM yang berada di KM 4, Kelurahan Kam­pung Dagang, Rengat

tenggelam di Su ngai In­dragiri pada, Kamis (4/2) tadi.

“Benar, beberapa hari kedepan, pendistribusian air kepada konsumen atau pelanggan yang berada Kecamatan Rengat dan sekitarnya bakal terga nggu. Diperkirakan hingga, Ahad (8/2) lusa,” ujar Kepala PDAM Tirta Indra Inhu Ahmad Hafis kepada war­tawan.

Dijelaskannya, faktor

ponton pompa inpack itu tenggelam dikarenakan usia ponton yang sudah tua.

“Saat ini ponton dan pompanya sudah kita ang­kat kedarat dan langsung kita lakukan perbaikan. Akibat insiden itu, ham­pir seluruh kabel listrik pada pompa itu mengalami konsleting, sehingga per­baikannya bisa memakan waktu lama,” jelasnya.

Dengan demikian, atas

nama jajaran P D A M T i r ­ta Indra Inhu, pihaknya me­minta permo­honan maaf atas gangguan yang ditimbul­kan akibat keja­dian itu. “Kami meminta maaf atas kejadian ini, semoga per­baikan oleh teknisi bisa ce­pat, sehingga pelayanan air

terhadap konsumen bisa kembali normal,” pung­kasnya.[grc|mpp]

Masyarakat Rengat Krisis Air Bersih

Ilustrasi

RGcRAPAT Pleno Penetapan Calon Bupati dan Wakil Bupati Inhu Terpilih.

Page 11: Merah Putih Pos Edisi 07

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016 11

LOWONGAN KERJA

Jl. Paus No. 67 Tangkerang Tengah - Pekanbaru

Membutuhkan :

WARTAWAN/TI* (Umur Maks 25 Tahun)

LopeR

PT . PERSADA MERAH PUT IHMED IA GROUP

Syarat :1. Memiliki Kendaraan Sendiri

2. Memiliki Minat Kuat dalam Dunia Jurnalistik*3. Melampirkan Hasil Karya Jurnalistik*

4. Dapat Bekerjasama Team & Dibawah Tekanan

kilas sepekan

DURI, MPP | Kelurahan Balik Alam Gelar Mus­rembang untuk Usulan Tahun 2016, Usulan lebih di Dominasi program Hotmic dan terkait wabah DBD. Program UEK sesuai dengan peraturan Pemerintah Pusat yang baru harus menunggu Perda Bupati sebagai acuan.

Ketua LAMR Balik Alam, Muflizar menyam­paikan, permasalahan yang paling populer adalah masalah DBD dan berharap Dinas Ke sehatan lebih mengadakan Sosialisasi dan penyuluhan terhadap Masyarakat.

“Dengan adaya Sosialisasi langsung akan membantu warga tentang pemahaman dan pe­nanggulangan DBD dan wabah lainnya,” katanya.

Sementara Dinas Kesehatan Kecamatan Mandau, Endang, menyampaikan, masalah Demam Berdarah merupakan tanggung jawab bersama dan peran serta Masyarakat sangat dibutuhkan ikut,bertindak untuk mencegah dan membasmi wabah DBD dan lainnya. Pembasmian wabah dapat dilakukan Warga dengan cara mem­perhatikan rumah dan sekitarnya.

“Warga dapat memperhatikan serta memeli­hara peralatan rumah tangga khusunya peralatan masak dan minum, kamar/ruangan gelap, apalagi ada pakaian kotor yang bergantu ngan, sangat me­mungkinkan jadi sarang nyamuk,” tutur Endang, Selasa (02/02) kemarin.

Perwakilan BPMPD Bengkalis Dasa Hairani, pada kesempatan ini lebih menekankan, pema­haman dan perjalanan program UEK SP terkait Peraturan baru PP No.64 tahun 2015, tentang penggunaan Dana dan No.01 tahun 2013 tentang perdagangan Mikro.

Kedepannya tidak ada lagi Simpan Pinjam namun hanya dibolehkan meminjam dengan tidak memperbolehkan Simpanan atau me nyimpan uang dari pemamfaat, dan bila ingin dikakukan dengan sistem Simpanan harus berbentuk Ko­perasi.

“Sesuai peraturan baru dan sanksi yang ditetapkan Pemkap belum dapat mengucurkan dana menunggu Perda atau Juklis Bupati nan tinya atau Dana pemamfaat di kembalikan,meminta tunggakan segera diselesaikan,” tegasnya, hal ini disampaikan setiap Musrembang.

Camat Mandau Sapon SH,MM, menyam­paikan, hendaknya setiap usulan ditelusuri betul sehingga dapat menghindari polemik, segala se­suatunya bentuk kesepakatan harus tertulis dan dijadikan dokumen.

“Harus dilakukan demi menghindari perma­salahan serta dalam pelaksanaannya terhindar dari niat yang kurang baik” sebut Camat.

Hal ini disampaikannya, terkait Program pelaksanaan pembuatan trotoar di Pasar Mandau, dimana saat hendak dilakukan terpaksa dihenti­kan, berhubung adanya surat tentang persoalan ganti rugi, dan dialihkan pembuatan Trotoar jalan di depan Kantor Kecamatan.

Lurah Balik Alam, Fitrianita Eka Putri me­nyampaikan, Usulan akan segera disampaikan ke Kecamatan dan untuk Pembangunan Kantor Lurah yang baru dilanjutkan tahun ini. Permasala­han DBD akan bersama warga segera melakukan Gerakan Minggu Bersih.

“Secepatnya di lakukan tindakan bersama seluruh elemen masyarakat yang ada,” ucap Lurah. [rgc|mpp]

Usulan Hotmix dan Penanganan DBD Mendominasi

BAGANSIAPIAPI, MPP | Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Rokan Hilir (Ro­hil), Riau akan menempati gedung baru yang mirip Cap­itol Hill di pinggiran Sungai Rokan KM 6 Bagansiapiapi.

Hal ini disampaikan Kepala kepada GoRiau.com, Senin (1/2) siang di ruang kerjanya. “Kita sudah koor­dinasikan dan paling lambat bulan Februari ini gedung

sudah ditempati,” kata Suwandi. Dikatakan­nya, gedung delapan lantai akan ditempati bupati bersama sek­retariat.

Untuk memasti­kan gedung, Suwandi bersama Bupati Ro­hil, Suyatno telah meninjau kondisi terakhir. Dimana, tahap rehab dan finishing sudah selesai. Begitu juga de­

ngan sarana prasana seperti AC dan air.

Dengan menem pati kantor bupati termegah di tanah air ini, sambungnya, akan menghilang­kan praduga bahwa kantor tersebut ti­

dak layak difungsikan.“Kantor yang memiliki

gaya bangunan beror namen Eropa itu, tidak sedikit sudah

menelan anggaran dan su­dah saatnya ditempati untuk menambah kinerja pegawai apalagi lokasinya berada di pinggiran sungai,” ujar Su­wandi.

Untuk diketahui, pemba­ngunan gedung yang mene­lan anggaran Rp133 miliar, diharapkan akan melengkapi kawasan terpadu perkanto­ran yang berdekatan dengan seluruh dinas.[grc|mpp]

Gajah Mati Jadi Tontonan WargaDURI, MPP | Matinya gajah be­tina dewasa di rt 01 rw 05 Kelura­han Balairaja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, sontak menjadi perhatian warga sekitar. Sejak ditemukan oleh warga, Rabu (3/2) warga yang datang ingin melihat secara dekatpun berkerumun.

Meski sekujur tubuh basah karena guyuran hujan deras, tak lantas membuat warga berhenti

melihat bangkai mamalia besar tersebut.

“Saya ingin melihat dari dekat gajah liar itu seperti apa. Walaupun sudah mati,” ujar Risna, warga Jalan Gajah Mada, seperti dilansir dari GoRiau.com.

Nanang, anggota Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengatakan, saat ini ma­

BAGANSIAPIAPI, MPP | Pemkab Rokan Hilir (Rohil) telah menganggarkan dana Rp3 miliar di APBD Tahun 2016 untuk Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat. Dana tersebut di­harapkan betul­betul bisa dimanfaatkan bagi pembinaan atlet Rohil.

Demikian dikatakan Asis­ten III Ali Aspar, S.Sos, M.Si Ka­

mis (4/2/16) pada acara pelan­tikan cabang olahraga (Cabor) Percasi di gedung serbaguna Bagansiapiapi, dihadiri anggota DPRD Jumiati, pengurus KONI dan cabor lain.

“Pada Tahun 2015 dana KONI Rp 1,8 miliar, 75 pers­en untuk pembinaan dan 25 persen, operasional. Selama ini, seminggu nak bertanding, baru sibuk TC. Tolong semua

Cabor lakukan rutinitas. Bisa saja kita melaksanakan Pelat­kab. Nah Tahun 2016, angga­ran KONI meningkat menjadi Rp 3 milia. Semakin besar dana, pretasi harus semakin meningkat,” harapnya.

Ketua KONI, Rokan Hilir, Drs. H. Asrul M Nur dalam kesempatan itu me­ngatakan, sejak KONI Rohil terbetuk, 2014, ada bebera­

pa program yang dilakukan, menata seluruh cabor, sudah terbentuk, 15 cabor, 7 dilantik, ditambah Perbasi, keesokan harinya, untuk KONI keca­matan, 14 sudah dilantik dari 16 kecamatan, pengurus keca­matan yang belum, Simpang Kanan, Tanjung Medan.

Cabor yang dilantik kata­nya diberikan biaya pelanti­kan, ditambah biaya adminis­

trasi, dengan porsi 75 persen, bantuan, alat­alat tulis, dan pada tahun 2016, tetap akan memberikan porsi yang besar.

Rohil, saat poprov lalu di Rengat, rangking terakhir, karena baru dilantik. “Ser­dadu sesat perang, cabang olahraga, unggulan, catur dan silat, se hingga setelah ini kita targetkan minimal naik sikit,” ujarnya. [rtc|mpp]

Tahun 2016, Dana KONI Meningkat Menjadi Rp 3 Miliar

sih menunggu tim medis dari Kota Pekanbaru untuk melakukan nekropsi. “Se­karang ini hujan, dan tak mungkin kita tinggalkan gajahnya,” ulasnya.

Kepala Wilayah III

BBKSDA Provinsi Riau, Haluanto Ginting, belum bisa menyimpulkan penye­bab kematian gajah, hingga dilakukannya nekropsi.

“Kita nekropsi dulu. Sudah itu, contoh organ

yang kita ambil dibawa ke la boratorium untuk dilaku­kan pengecekan. Setelah itu, baru kita tahu hasilnya. Apa penyebab kematian gajah,” tutup Haluanto menjelaskan. [grc|mpp]

Gajah betina dewasa mati di Kelurahan Balairaja, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau jadi tontonan. foto:grc

Balai Karantina Dumai Musnahkan 102,4 Ton Bawang Merah Impor

102,4 ton bawang merah impor ilegal asal India karena bukan termasuk negara rekognisi atau

terjamin kesehatan pangan impornya.

DUMAI, MPP ­ Balai Karanti­na Pertanian Klas I Pekanbaru Wilayah Kerja Dumai memus­nahkan sekitar 102,4 ton bawang merah impor. Bawang merah yang dimusnahkan den­gan cara ditimbun tersebut dinyatakan ilegal karena tidak memiliki dokumen kesehatan dari Balai Karantina.

Bawang merah impor ilegal tersebut merupakan hasil pence­gahan yang dilakukan pihak BC Dumai dan ada juga bawang hasil tegahan dari Satuan Polisi Perai­ran (Satpol Air) Polres Dumai selama Januari 2016.

Kepala Balai Karantina Pertanian Klas I Pekanbaru, Dwi Agus Sudaryanto, Jumat (5/2/16) kepada media me­ngatakan bawang merah yang dimusnahkan kebanyakan ber­asal dari India dan diselundup­kan melalui Malaysia menuju pelabuhan rakyat Kota Dumai.

Menurutnya, India tidak

termasuk negara rekognisi atau terjamin kesehatan pangan impornya di Indonesia. Saat ini baru empat negara yang diakui keamanan komoditinya yaitu Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru dan sebagian wilayah Belanda.

Dijelaskannya, penyelun­dupan Bawang ini sudah me­langgar Undang­Undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina ikan, hewan dan tumbuhan. Selain itu Dumai tidak termasuk dalam pintu masuk impor Umbi Lapis seperti bawang yang diatur dalam Peraturan Menteri Perta­nian Nomor 43 tahun 2012.

Pada peraturan itu, komoditas tersebut Umbi Lapis atau Bawang hanya bisa masuk melalui sejum­lah pintu masuk impor seperti Pelabuhan Tanjung Perak di Sura­baya, Pelabuhan Soekarno­Hatta di Makasar. Pelabuhan Belawan di Medan dan pelabuhan bebas di Batam, Bintan dan Tanjung Balai

Karimun.Dije laskannya , para

p e l a ku p e nye lu ndup an bawang merah impor tidak jera. Padahal sudah berulang kali dilakukan pemusnah­an dan penegahan. Mereka malah makin gencar melaku­kan aksi penyelundupan bawang melalui Kota Dumai.

Bahkan modusnya ber­ganti dengan masuk melalui Kabupaten Bengkalis. Ia mengharapkan kerjasama

seluruh instansi terkait, guna memperketat pengawasan arus komoditi pertanian dari luar negeri. Apalagi saat ini sudah masuk era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Sehingga arus impor ba­rang dan komoditi lainnya makin gencar. Apalagi Du­mai sendiri merupakan Kota Pelabuhan di Pesisir Timur Pulau Sumatera. Pihak Balai Karantina Pertanian sendiri sudah berkomitmen untuk

mencegah komoditi tanpa hasil uji kelayanan konsumsi masuk ke Dumai.

“Setiap komoditi perta­nian mesti dilengkapi doku­men, yang menyatakan layak konsumsi, jika tidak maka akan kita musnahkan. Kami juga sudah berkoordinasi secara intens dengan aparat terkait untuk lebih mening­katkan pengawasan terhadap kampal impor,” tandasnya.[rtc|mpp]

PeMUsnahan bawang merah ilegal oleh Balai Karantina Pertanian Klas I Pekanbaru. foto:rtc

dumai - rohil - bengkaliswww.liputanmerahputih17.com

Bulan Ini Pemkab Tempati Capitol Hill

sUwanDI

Page 12: Merah Putih Pos Edisi 07

PANGKALANKERINCI, MPP Batik Andalan sebagai salah satu batik karya masyarakat yang mengusung kearifan lokal Kabupaten Pelalawan, terus dikembangkan keberadaannya. Salah satu upaya yang dilaku-kan adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat agar menjadi pembatik handal.

Pelatihan yang digelar oleh Departemen Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), diikuti 17 Ibu rumah tangga dan remaja dari Kelurahan Kerinci Barat dan Kelurahan Kerinci Timur di Balai Pelatihan dan Pengembangan Usaha Terpadu (BPPUT) Town Site 2, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau. Pelatihan digelar selama dua hari, Selasa (2/2) sampai Rabu (3/2).

CD Manager, Sundari Berlian menyatakan keahlian mambatik tidak mungkin dikuasai dalam waktu singkat, sebab harus didukung oleh niat dan kemauan yang kuat dari para peserta. Ia berharap, para peserta mampu menyerap ilmu yang diberikan sehingga maka dapat bergabung dalam keluarga pembatik Andalan.

"Membatik ini perlu proses, tidak bisa dikuasai hanya dalam tem-po satu-dua hari, butuh waktu hingga berbulan-bulan lamanya. Kami akan melihat kemauan dan usaha belajar para Ibu-ibu dalam membuat batik, karena bagi yang memiliki semangat tinggi akan dipertimbang-kan untuk bergabung di Rumah Batik Andalan," ujar wanita yang akrab disapa Neneng ini.

Neneng berharap seluruh peserta pelatihan nantinya dapat ber-gabung menjadi keluarga pembatik Andalan yang dikelola langsung oleh unit Usaha Kecil Menengah, program CD RAPP. Mewakili Mana-jemen, General Manager SHR dan CD RAPP, Wan Mohd Jakh Anza menyatakan pelatihan ini sangat penting karena RAPP akan membuka sebuah gerai yang akan menjual hasil karya Batik Andalan, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang banyak untuk produksi.

Wan Jakh juga menilai kegiatan membatik merupakan kegiatan yang positif dan produktif terutama bagi para ibu rumah tangga dan remaja di sekitar wilayah operasional perusahaan. "Semoga sela-ma dua hari melakukan pelatihan, Ibu-ibu dan adik-adik remaja bisa mendapatkan ilmu dan keterampilan yang bermanfaat sekaligus dapat bergabung dalam Batik Andalan," harap Wan Jakh.

Salah seorang peserta pelatihan membatik, Yusrita, menyatakan sangat berminat untuk bergabung dengan pembatik Andalan. Meski terkesan baru dan belum berpengalaman, namun ia optimis dapat menjadi seorang pembatik andalan. "Saya pernah melihat Batik Anda-lan lewat internet dan saya sangat tertarik belajar membatik, meskipun belum pernah mencoba tapi saya berharap bisa bergabung sebagai pembatik Andalan," ujar ibu asal Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota ini dengan antusias.[grc/mpp]

Ibu-ibu di Pelalawan DibekaliKeterampilan Membatik

ROHUL, MPP Klinik dr.Faisal har-ahap yang terletak di Kelurahan Kota lama, Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rohul, melayani mas-yarakat yang menggunakan kartu BPJS dalam berobat.Demikian di sampaikan dr.Faisal Harahap yang juga menjabat sebagai Kepala Puskesmas Ujungbatu, saat menggelar Do'a syukuran dengan menyembelih seekor sapi, di rumah kediamannya.Dan di Klinik miliknya, Jum'at (22/01), yang dihadiri masyarakat kelurahan kota lama, para dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabu-paten Rohul, Dokter kepala puskes-mas yang ada di wilayah Kab.Rohul,

Bidan dan Perawat, ninik mamak, alim ulama, dan tokoh masyarakat.Dilanjut dr.Faisal, Klinik miliknya Melayani masyarakat pengguna kartu BPJS untuk berobat, kemudian Klinik dilengkapi dengan fasilitas Ruang UGD (Unit Gawat Darurat), ruang Apotik, Ruang persalinan, ruang inap sebanyak enam buah tempat tidur, Laboratorium, ruang Rekam Medik, ruang dokter, ruang tunggu, Wifi, dan tempat parkir yang memadai."Tenaga Medis yang disiagakan un-tuk melayani pasien, dokter umum sebanyak 2 orang, tenaga bidan se-banyak 4 orang, dan tenaga perawat 4 orang. Klinik dr.Faisal ini melayani pasien atau buka selama 24 jam, juga

bekerjasama dengan Rumah Sakit Awal Bros, Rumah Sakit Azhara, RSUD Kabupaten Rohul, dan Puskes-mas setempat," tutur Faisal Harahap.Ditempat yang sama, Kepala Puskes-mas Kecamatan Kunto Darussalam dr.Darmadi mengatakan, sangat menyambut baik adanya klinik di Kecamtan Kunto Darussalam, sebab semakin banyaknya klinik, semakin banyak persaingan dalam bidang Kesehatan. Berarti semakin mening-kat pelayanan kesehatan pada publik, dan keberuntungan pada masyarakat banyak."Saat sekarang ini jumlah Klinik yang ada di Kec.Kunto Darussalam sebanyak 3 Unit. Yaitu Klinik Hara-

pan Bunda, Klinik Bina Medika, dan Klinik dr.Faisal. Kesemuanya klinik itu sudah memiliki izin yang lengkap, dan menuruti aturan undang-un-dang dalam bidang kesehatan," Sebut dr.Darmadi.Salah seorang warga Kelurahan Kota lama Syahrial mengatakan, Alhamdulillah sudah 3 unit klinik di Kelurahan Kota Lama, "Kami sangat mendukung sekali sebab pelayanan kesehatan pada Masyarakat sudah semakin meningkat. Ucapan terima kasih juga kami tuturkan pada Pemda Kab.Rohul yang telah mengeluarkan izin operasional Klinik," tutupnya.[rgc/mpp]

Klinik Dr Faisal Terima Pasien BPJS

PANGKALANKERINCI, MPP Satu lagi, pengedar narkoba ditangkap Polres Pelalawan bersama jajaran Polsek Ukui. YL (32) diringkus di Jalan Potong Pertamina, Desa Ukui II, Keca-matan Ukui, Pelalawan, Riau.

Menurut keterangan Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga, melalui Kapolsek Ukui, AKP Amran Kadir, Selasa (2/1), YL merupakan salah satu target operasi (TO) Polsek Ukui dalam kasus narkoba.

Dijelaskan Kapolsek, penangkapan YL atas informasi dari masyarakat. Ketika ia sedang berada di salah satu rumah yang berada di Simpang Pertamina, Desa Ukui II. "Petugas langsung ke TKP yang dimaksud. Disana, petugas menjumpai YL dan saat digeledah petugas menemukan sabu-sabu sebanyak 3 paket kecil dan uang Rp 1,9 juta dalam saku celananya YL," jelas Kapolsek.

Dihadapan petugas, YL mengaku bahwa sabu-sabu yang ditemukan di dalam kantong celananya merupakan miliknya. YL juga mengakui jika ia masih menyimpan sabu-sabu di ru-mah mertuanya. "Di rumah mertua YL, petugas menemukan satu kotak plastik warna hijau yang di dalamnya berisi sa-bu-sabu, timbangan elektrik dan barang bukti lainya," katanya.

Untuk penyidikan lebih lanjut, terang Kapolsek, pelaku YL dan barang bukti yang ada dibawa petugas ke Polsek Ukui. "Pelaku YL adalah TO kita selama ini dan perkaranya masih kita kembangkan untuk mengungkap jaringannya," pungkasnya.[grc/mpp]

Lagi, Pengedar Narkobadi Ukui Tertangkap

KAMPAR, MPP Dengan berpura-pura diserempet, kawanan bandit bersenjata api di Kabupaten Kampar, berhasil memba-wa kabur satu unit mobil minibus. Para pelaku bahkan sempat menyekap korban lalu membuangnya di jalanan.

Aksi perampokan di Riau makin hari semakin beragam. Mo-dus pelaku kejahatan ini juga beragam. Salahsatunya, dengan berpura-pura menabrak mobil incarannya, seperti halnya yang dialami korban bernama Andre Mustofa (35), Minggu (31/1).

Malam itu, sekitar pukul 21.00 WIB, Andre sedang berkenda-ra dengan mobilnya melewati Jalan Lintas Petapahan-Pantai Cermin, Desa Petapahan, Tapung. Tiba-tiba saja muncul dari belakang sebuah mobil yang ketika itu langsung memepetnya dari samping kanan. Seingat Andre, mobil yang digunakan pelaku malam itu adalah jenis Avanza warna hitam. Usai dipepet, mere-ka lalu menabrakkan mobil tersebut, persis mengenai bagian depan kendaraan korban. Tentunya, ini bukanlah kasus ke-celakaan, melainkan hanya modus pelaku.

Setelahnya, satu pelaku turun dan menghampiri Andre. Ia berjanji akan mengganti seluruh kerugian akibat tabrakan ini. Agar terkesan meyakinkan, pelaku kemudian meminta korban untuk menemui bosnya yang ada di dalam mobil. Lagi-lagi ini cuma akal-akalan bandit tersebut. "Setelah mendekat ke mobil pelaku, mereka langsung mendorong korban dari belakang dan memasukkannya ke dalam mobil. Di dalam korban kemudian diikat dengan lakban dan diancam akan ditembak bila melawan," ujar Kasat Reksrim Polres Kampar, AKP Bambang Dewanto.

Andre pun tak berani melawan dan hanya bisa pasrah. Se-lanjutnya, korban digiring ke Jalan Garuda Sakti KM 23, Desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung. Disanalah ia akhirnya dibuang di pinggir jalan. Beruntung korban berhasil diselamatkan oleh pengendara yang melintas. "Korban sudah membuat laporan resmi ke Mapolsek Tapung. Kita masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku. Atas kejadian ini, korban mengalami kerugian senilai Rp 60 juta," tukas Bambang, Selasa (2/2). [rgc/mpp]

Pemilik Mobil DibuangPerampok Bersenjata

PANGKALAN KERINCI, MPP Bupati Pelalawan HM Harris, mengyampaikan permasalahan yang muncul da-lam pembangunan kawasan Teknopolitan di Pangkalan Kerinci kepada Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya, Kamis (4/2/2016). Hal tersebut disampaikan dalam forum pembahasan percepatan revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah Propinsi (RTRW) Riau di Gedung Nusantara V DPD RI bersama DPD RI di Jakarta.

Selain Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya hadir pula beberapa Dirjen dan Bupati/Wali kota se-Provinsi Riau. Turut pula mendampingi Bupati Pelalawan, Kepala Bepeda Pelalawan Ir Syahrul, Kadishutbun Pelala-wan Hambali dan Kepala BLH Pelalawan.

“Lahan untuk pembangunan mega proyek kawasan Teknopolitan di Kecamatan Langgam sudah tersedia. Demikian pula maket serta desainnya, tinggal pelaksa-naannya yang belum terlaksana karena ada sesuatu yang perlu di selesaikan,” kata Harris.

Mendengarkan keluhan Harris, Menteri KLH Siti Nurbaya menyatakan pihaknya akan menyelesaikan per-soalan pembangunan kawasan Teknopolitan di Pelalawan, khususnya masalah perizinan di kementerian supaya secepatnya dikeluarkan izin.

Siti Nurbaya juga mengingatkan seluruh kepala daerah yang hadir dalam rapat pembahasan agar maksimal untuk menjaga lingkungan di daerahnya masing-masing. Sedini mungkin dicegah agar

tidak terjadi kebakaran hutan dan Lahan. Ia mengaku akan meninjau kembali RT/RW yang dinilai masuk kedalam kawasan hutan. [rtc/mpp]

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016 12

Bupati Sampaikan Kendala Pembangunan Kawasan

Teknopolitan ke Siti Nurbaya

PASI R PA NG A R A IA N , MPP Penipuan dengan mo-dus menjanjikan korban bisa lolos sebagai tenaga honor kembali terjadi di Kabu-paten Rokan Hulu (Rohul). Penipuan kali ini menimpa empat guru dengan modus dijanjikan oleh oknum bisa lolos sebagai Guru Bantu Daerah Sulit (GBDS).

Dugaan perkara pe-nipuan ini sudah dilaporkan oleh RY (27) guru honor di Kecamatan Kepenuhan Hulu, Rohul. Korban melaporkan EL, warga Desa Koto Tinggi, Kecamatan Rambah, Rohul.

Kepala Polres Rohul AKBP Pitoyo. Agung Yu-wono SIK,M.Hum, melalui Kasat Reskrim Polres Rohul AKP Muhammad Wirawan Novianto, mengakui dugaan penipuan GBDS ini masih didalami.

“Perkara ini masih dalam penyelidikan,” ujar AKP M. Wirawan kepada riauterkinicom, Kamis (4/2).

Diakuinya, sejauh ini, polisi sudah memintai keterangan

dari sejumlah saksi, yakni SS (24) warga Galian Tanah Kecamatan Kepenuhan, dan Drz (38) warga Desa Kepenuhan Barat, Keca-matan Kepenuhan Hulu. Termasuk empat guru yang menjadi korban dugaan pe-nipuan tersebut.

Dalam laporannya, RY mengatakan pada Febru-ari 2014 silam, Dmr mem-perkenalkan dirinya dengan pelaku EL di rumahnya di Desa Koto Tinggi, Keca-matan Rambah.

Saat pertemuan dua ta-hun lalu itu, pelapor EL menjanjikan bisa membantu pelapor RY dan tiga temann-ya bisa lolos sebagai GBDS.

Tanpa curiga, RY dan tiga temannya menyerah-kan uang sebesar Rp 80 juta kepada terlapor EL sebagai pelicin, dengan bukti 3 lem-bar kwitansi.

“Namun sampai seka-rang pelapor (RY) dan tiga temannya belum juga menja-di Guru Bantu Daerah Sulit,” jelasnya.

AKP M. Wirawan me-ngungkapkan atas kejadian itu, pelapor dan tiga teman-nya mengalami kerugian masing-masing sebesar Rp 20 juta atau dengan total Rp 80 juta.

“Penyidik masih men-dalami laporan pelapor. Bila memenuhi unsur pidana penipuan, terlapor (EL) akan ditingkatkan statusnya se-bagai tersangka,” tegasnya.

A K P M . Wi r a w a n mengimbau masyarakat ti-dak begitu percaya dengan oknum yang menjanjikan bisa lolos sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil atau lolos sebagai tenaga honor. Ia sarankan, masyarakat lebih dulu mengeceknya ke instansi terkait atau Badan Kepegawaian Daerah Kabu-paten Rohul.

“Di daerah lain juga banyak modus seperti ini. Sebaiknya jangan begitu percaya,” im-bau AKP M. Wirawan.[rtc/mpp]

Guru Rohul TertipuDijanjikan Lolos GBDS

ROHUL, MPP Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Ka-buppaten Rokan hulu (Rohul), bakal melakukan evaluasi, terhadap pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTGB), yang berada di desa Rantau Sakti Kecamatan Tambusai Utara. Dari hasil evaluasi tersebut, nantinya akan diketahui, sejauh mana perkembangan pen-gelolaan PLTGB, untuk kemudian diserahkan pengelolaanya ke pada Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

Menurut Kepala Distamben Rohul Drs.Yusmar Msi, Kepada Wartawan Rabu (3/2) di Pasirpengaraian menyebutkan, Sejak Dis-erahkan Dari Kementrian Energi Dan Sumber daya Mineral (ESDM) RI kepada Pemkab Rohul, pengelolaan PLTGB sudah diserahkan pengelolaanya Ke Pemerintah Desa Rantau Sakti bersama Komis-ioning. Pasca dihibahkan, Pemkab Rohul, otomatis hanya bsersifat mengawasi jalanya operasional PLTGB ini.

Yusmar, menyebutkan rencana evaluasi menyeluruh terhadap PLTGB Rantau sakti akan dilakukan pada bulan Februari ini. bebebra-pa hal yang akan dievaluasi yakni menyangkut masalah gedung, oper-asional perkembangan pelanggan, keuangan, tunggkan, keuntungan dan kerugian serta segala hal yang menyangkut tentang permasalahan tekhnis pengelolaan. "Dari hasil evaluasi ini nantinya akan diketahui sejauh mana perkembangan pengelolaan PLTGB Rantau sakti ini apakah untung apakah rugi, berapa perkembangan pelangganya, dan apa apa saja yang menjadi kendala yang perlu dibenahi, setelah hasil evaluasinya tersedia, ini akan menjadi dasar penyerahan pengelolaan pilot projek hibah Kementrian ESDM ini kepada Bumdes," tuturnya.

Yusmar menyebutkan, dari data pengelola, pelanggan PLTGB saat ini, sudah mencapai 2139 rumah tangga, yang tersebar di 3 desa seperti desa rantau sakti, rantau kasai, dan desa nahato sakti. Yusmar berharap dengan dilakukanya evaluasi ini, PLTGB yang merupakan aset nasional, bisa terjaga kelangsunganya. selain itu, dengan evaluasi ini, diharapkan PLTGB dapat menjadi contoh pola pengelolaan Energi Terbarukan, bagi investor yang berminat berinvestasi di bidang ini

"Muaranya Adalah Menjaga kelangsungan PLTGB Sebagai Asset Nasional, Yang Masih Berjalan, Dan Benar-Benar Dirasakan Man-faatnya Oleh Banyak Masyarakat, sehingga bisa menjadi literartur untuk pengembangan PLTGB di daerah lainya di Rokan Hulu," tutur Yusmar.[rgc/mpp]

Pengelolaan PLTGB sudah diserahkan pengelolaanya Ke Pemerintah Desa Rantau Sakti bersama Komisioning. Pasca dihibahkan, Pemkab Rohul, otomatis hanya bsersifat mengawasi jalanya operasional PLTGB ini/rgc

Pemkab Rohul akan Evaluasi Untung

Rugi Pengelolaan PLTGB

KAMPAR - ROHUL - PELALAWAN

Pembacok Kepsek SMKN UkuiTerancam Hukuman Berat

PANGKALAN KERINCI, MPP Hari ini, merupakan jadwal persidangan kasus pemba-cokan Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 1 Ukui, Nova Damayanti, yang terjadi beberapa waktu lalu. Damayanti menjadi korban pembacokan oleh gurunya sendiri.

Jaksa Penuntut Umum (JPU), Sri Mulyani Anum SH, dari Kejaksaan Negeri Pangkalan Kerinci mengatakan, sidang dengan tersangka Dasmar Joni Rosa tersebut akan digelar sekitar jam 14.00 WIB.

“Kita akan membeberkan berkas perkara serta fakta-fakta di persidangan nanti,” terang

Mulyani.Menurutnya, terdakwa akan dikenakan

tuduhan penganiayaan berat. “Untuk pasal dan hukuman, kita lihat saja nanti di pengadilan” katanya.

Terpisah, suami korban pembacokan, yakni Abdurrahmat Nasution berharap agar kasus yang menimpa istrinya tersebut mendapat hukum yang adil.

“Saya meminta hakim untuk memutuskan yang seadil-adilnya. Berikan hukuman yang setimpal,” pungkas Abdurrahmat Nasution, Kamis (4/2).[grc/mpp]

Ilustrasi

Page 13: Merah Putih Pos Edisi 07

Sekretaris BKPP Meranti Ditunjuk Jadi Plt Kepala Pelaksana BPBD

SELATPANJANG, MPP Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabu-paten Kepulauan Meranti, M Edy Afrizal, ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Penunjukan itu sesuai surat perintah dari Bupati Kepulauan Meranti yang ditan-datangani Drs H Edy Kusdarwanto (penjabat) (22/1).

Informasi ini disampaikan Kepala BKPP Meranti Drs Revirianto, melalui Kabid Mutasi Agustia

Widodo, SE MSi, Rabu (3/2). Kata Widodo, ditunjuknya Edy Afrizal itu sesuai dengan surat perintah nomor 002/SP/2016 yang ditandatangani Pj Bupati Meranti.

“Ya kita sudah terima surat perintah dari Pj Bupati,” Ujar Widodo. Kata Widodo lagi, Edy bukanlah Kepala BPBD, sebab di dalam perda itu Kepala BPBD langsung dijabat oleh Sekdakab. “Saat ini memang perlu diisi atau Plt sementara, kita kan belum bisa pelantikan. Kalau masalah personilnya kita menunggu pimpinan,” kata Widodo lagi.

Disampaikan Widodo juga, setelah adanya BPBD ini, otomatis beberapa kabid, seperti bidang kebakaran akan pindah ke BPBD. Di tempat terpisah, M Edy Afrizal mengaku siap mengemban amanah yang baru ini. Dalam waktu dekat Ia akan berkonsultasi untuk melengkapi fasilitas seperti kantor, dan personil. “Yang jelas pertama kita akan berkonsultasi masalah fasilitas, SDM, administrasi. Kita targetkan ini tuntas sebelum APBD Perubahan,” ujar Edy kepada GoRiau.[grc/mpp]

M Edy Afrizal/net

SIAK, MPP Anggota DPRD Kabupaten Siak dari Partai Golkar Kecewa dengan sikap PT.Duta Swakarya Indah (DSI).Pasalnya PT. DSI nilai telah melecehkan panggilan DPRD Siak. Anggota DPRD Siak Dari Partai Golkar Kabupaten Siak Tarmijan saat ditanya wartawan (2/2) mengaku sangat kecewa dengan pihak PT. DSI.

Dia mengatakan, surat Hearing Pemanggilan terhadap PT. DSI tersebut kami kirimkan pada tanggal 28 Januari 2016 lalu.Tapi mereka mengaku surat tersebut baru di terima hari Senin (1/1). Oleh sebab itu, pada hearing tersebut mereka hanya mengirim surat balasan dengan mengatakan,bahwa PT.DSI belum bisa memenuhi undangan tersebutmdi karenakan undangan tersebut baru di terima pada hari senin tanggal 1 februari 2016.

Dan dengan undangan tersebut pihak PT.DSI mengaku tidak di jelaskan dalam rangka apa?mengapa?atas pengaduan siapa,sehingga PT. DSI berkewajiban untuk mempresentasikan dan lahan PT. Dsi yang terdapat di Kecamatan Mempura,Koto Gasib dan Kecamatan Dayun. Sebab selama ini PT. DSI belum pernah menerima surat resmi dari Instansi Instansi pemeberi izin yang mempermasalahkan perizinan PT. DSI.yang menyatakan PT. DSI telah melakukan perbuatan melanggaran ketentaun perizinan .”kata Tarmijan saat menyampaikan isi surat Balasan dari PT. DSI.

Maka sebab itu, apa yang telah di lakukan oleh PT. DSI tersebut telah melukai hati anggota DPRD siak dan kami menganggap PT. DSI telah melawan lembaga DPRD siak. Karena itu,kita minta kepada Pemerintah Kabupaten Siak bagi Investor yang ada di wilayah Kabupaten siak yang tidak taat aturan dan bagi mereka hanya membuat masyarakat sengsara untuk di tinjau kembali perizinannya kembali. Dia mengaku,bahwa kita sangat mendukung sekali Investor masuk ke Kabupaten siak ini,tapi kalau Investor tidak taat aturan dan hanya menyusahkan rakyat lebih baik hengkang saja dari cabut saja periziannnya. Tarmijan mengatakan, kita me-lihat PT. DSI tidak menghargai Dewan,karena itu,kita tetap akan memanggil mereka kembali minggu depan.

Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Siak syamsurizal Sag mengatakan, bahwa kita dari Komisi II bukan mempermasalahkan perizinan PT. DSI.Tapi kami memanggil mereka hanya mau ingin tahu berapa luas lahan yang telah di kuasinya dan izin apa saja yang telah mereka miliki. Oleh sebab itu, jika PT. Duta swakarya indah tidak hadir saat ini tidak masalah, minggu depan akan kita panggil lagi nantinya. Peta Bidang Milik PT. DSI Belum Bisa Di gunakan.

Sementara itu Perwakilan BPN siak Dodi dalam pertemuan itu memaparkan,bahwa saat ini pihak PT. DSI baru setakat mengurus permohonan Peta Bidang mereka saja. Menurut Dodi, memang Peta Bidang mereka sudah siap,tapi belum bisa di gunakan oleh PT. DSI,Pasalnya di dalam lahan mereka masih banyak lahan masyarakat yang belum jelas statusnya. Maka sebab itu,surat permohonan Peta bidang tersebut belum bisa di lakukan sebelum mereka masih menunggu pengarapan terlebih dahulu. Sementara itu BPMP2T Herianto mengaku, selama ini pihaknya belum ada memberikan surat izin ke PT.DSI.Memang selama ini mereka berulang kali datang ke kantor tapi tidak pernah kita berikan izin.[ssc/mpp]

DPRD Kabupaten SiakKecewa dengan PT DSI

MERANTI, MPP Safira Ananda adalah nama seorang bocah berumur 1 tahun 7 bulan. merupa-kan putri keempat pasangan Suyanto (42) dan Wati (37), warga Jalan Smea, Kelurahan Selatpanjang Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, yang didiagnosa dokter menderita jantung bocor.

Informasi yang berhasil dihimpun saat kunjungan sejumlah anggota dan simpatisan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kepu-lauan Meranti, Selasa (2/2). Di kediaman keluarga yang bersangkutan, Suyanto menceritakan kalau putrinya, Safira didiagnosis menderita jantung bocor sejak usia 1 bulan 20 hari.

Menurutnya Safira hanya mengalami ganguan pernapasan (sesak) pada awalnya, lalu dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti Jalan Dorak Selatpanjang dan mendapat perawatan lebih kurang 1 minggu.

Saat di rumah sakit tersebut (RSUD Meranti, red) pihak dokter meminta pihak keluarga untuk merujuk Safira ke RSUD Pekanbaru.

"Setelah kami rujuk ke RSUD Pekanbaru, dokter yang menanganinya disana mengatakan tidak lama lagi jantung

anak kami akan mengempis, sehingga tidak diambil tinda-kan untuk dioperasi. Sementara dokter Hendra, spesialis anak di RSUD Meranti, meminta kami merujuk Safira ke RSUD Pekanbaru untuk dilakukan operasi penambalan jantung bocor," katanya.

Untuk itu pula, kata Suyanto, anaknya tersebut kem-bali dibawa ke RSUD Pekanbaru dan akhirnya dilakukan perawatan selama seminggu, hingga pihak RSUD Pekanbaru meminta agar Safira dirujuk ke rumah sakit di Jakarta.

"Karena keterbatasan dana, kami tidak bisa membawa dia (Safira, red) untuk lanjutan pengobatan ke Jakarta," jelasnya dengan raut wajah sedih saat berbincang-bincang dengan awak media.

Sekedar informasi, bagi yang ingin membantu keluarga Suyanto ini, dapat langsung mendatangi ke kediamannya di Jalan Smea, Kelurahan Selatpanjang Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Atau bisa menghubungi Wati, ibu Safira di nomor Hp 082282830708.[rgc/mpp]

Bocah Umur 1 Tahun 7 Bulan di SelatpanjangMenderita Jantung Bocor

Saat kunjungan sejumlah anggota dan simpatisan PersatuanWartawan Indonesia (PWI) Kepulauan Meranti, Selasa (2/2/2016) siang / rgc

PT Musim Mas LobiKadis BMP Siak

Agar Ubah KesepakatanSIAK, MPP Humas PT Musim Mas Ermen menemui Kadis Bina Marga dan Pengairan (BMP) Siak Irving Kahar, Rabu (3/2) di ruang kerjanya. Pada pertemuan itu, Ermen berupaya melobi Irving agar isi kesepaka-tan diubah. Sehingga, tanggung jawab PT Musim Mas yang harusnya memperbaiki jalan di Buantan II-Buantan I Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, sepanjang 2,2 km bisa dikurangkan menjadi 1,2 km saja.

“Iya, tadi dia (Ermen) datang ke kantor saya. Dia hanya mampu memperbaiki jalan 1,2 km saja dari 2,2 km yang sudah disepakati tahun 2014 lalu. Mana saya mau, sampai kiamat saya tak mau,” tegas Irving kepada GoRiau.com. Dia menekankan agar pihak perusahaan tetap merealisasikan nota kesepakatan yang ditandatangani di atas materai oleh General Manager PT Musim Mas, Julius.”Intinya tetap pada kesepakatan awal, saya tak mau tahu,” jelasnya.

Berdasarkan nota kesepakatan antara Pemkab Siak dengan PT Musim Mas terkait pekerjaan peningkatan ruas jalan Buatan II - Buatan I Kecamatan Koto Gasib dengan nomor 01/MOU-BS-MUSIM MAS/BTN II-BTN I/2014, ditandatangani di atas materai antara General Manager PT Musim Mas Julius dan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Siak Ir Irving Kahar Arifin dan diketahui Bupati Siak H Syamsuar.

PT Musim Mas sebagai pihak kedua, menyetujui untuk mengadakan kesepakatan perbaikan ruas jalan Buatan II-Buatan I sepanjang 2,2 km di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.

Dimana, untuk tahun 2015 dikerjakan 1,2 km dan sisanya 1 km lagi di tahun 2016 ini. Namun kenyataanya, sampai saat ini tidak ada etikad baik perusahaan untuk merealisasikan kesepakatan itu, sehingga masyarakat dirugikan. Hingga berita ini diposting, Humas PT Musim Mas Ermen yang dihubungi GoRiau.com berkali-kali tidak menjawab kendati ponselnya dalam kondisi aktif.[grc/mpp]

Irving Kahar/grc

Polres Siak Tangkap Pengguna Narkoba

SIAK, MPP Satuan Reserse Narkotika Polres Siak mengamankan pelaku pengguna Narkotika jenis Sabu pada hari Rabu (13\1) lalu. Pelaku yang berna-ma Hendri Chandra Bin Bolang warga Jalan Sekolah

Km 02 Kampung Tualang Kecamatan Tualang Kabu-paten Siak ini, diamankan berdasarkan imformasi dari warga sekitar.

Menurut laporan dari warga setempat, sering

terjadinya transaksi narkotika jenis shabu-shabu di wilayah Kampung Tualang tersebut.

Hal ini dibenarkan Kapolres Siak AKBP Ino Harianto SIK, melalui Kasat Resnarkoba AKP Ali Azar, Polres Siak telah berhasil meringkus pelaku pengguna jenis sabu.

Jelasnya lagi, kita berterima kasih kepada masyarakat yang telah memberikan in-formasi tentang peredaran narkoba di daerah tersebut.

“Kerja sama dengan mas-yarakat untuk membrantas narkoba di kabupaten ini sangat kita harapkan, infor-masi dari masyarakat sangat menunjang kinerja kita di-lapangan, “ Pungkas Kasat.

Informasi ini ada, sehingga kita bisa melakukan penang-kapan kepada pelaku dan

akan kita lakukan pemeriksaan dan pengembangan tentang peredaran narkoba diwilayah ini kepada pelaku, Tambahnya.[rgc/mpp]

Personil Polres Siak Dengan Pelaku Pengguna Narkoba/rgc

MERANTI, MPP Kasus Narkotika yang saat ini telah menjadi bencana di beberapa daerah termasuk di Kota Selatpanjang membuat aparat penegak hukum betul-betul bekerja extra dalam menumpas barang haram tersebut.

Khususnya di Selatpanjang, nama Akok sudah tidak asing lagi dikenal se-bagai pemasok narkoba dari malaysia. Hal ini terungkap setelah penangkapan Aliang sebagai bandar narkoba di kawasan selatpanjang dan sekitarnya.

Menurut Aliang, dirinya mendapat narkoba jenis sabu dan pil ekstasi dari Akok yang tinggal di Jalan Imam Bonjol Selatpanjang. Akok juga tinggal di daerah Rintis Selatpanjang di rumah istri mudanya.

Aliang memceritakan, kronoligis

hubungan dirinya dengan Akok yang mana Akok adalah seorang pengusaha kue semprong yang dieksport ke malaysia. Biasanya saat dirinya kembali, menurut Aliang, Akok selalu membawa pulang narkoba.

Pada tahun 2014, Aliang pernah di-tangkap oleh Polres Kepulauan Meranti atas dugaan sebagai pengedar Narkoba, namun Aliang ditahan selama tiga hari lalu dilepas. Saat ditanya kenapa bisa lepas, Aliang mengatakan bahwa dirinya diurus oleh bosnya bernama Akok. Sewaktu ditangkap Aliang mengakui ada barang bukti sebanyak dua uncang.

Setelah dibebaskan, barang bukti tersebut tidak dikembalikan, dan beberapa bulan kemudian, Aliang tertangkap kembali oleh anggota Polres Kepulauan

Meranti dengan barang bukti 5 paket sabu-sabu dan 53 butir pil ekstasi.

Dalam penangkapan yang kedua ini, Aliang tidak lagi diurus oleh Akok. Penga-dilan Negeri Bengkalis yang bersidang di Selatpanjang menghukum Aliang 15 tahun penjara dan denda 8 miliar subsider kurungan 1 tahun penjara kalau tidak dibayar. Maka dari itu, Aliang bernyanyi kalau bos besarnya adalah Akok.

Menurut penuturan Aliang, Akok juga pernah menelepon dirinya sewaktu di Rutan. Saat itu, sebut Aliang, Akok mengatakan tidak usah banyak bicara, tidak ada yang berani menangkapnya. Aliang sanggup bersaksi jika Akok ada-lah bandar narkoba terbesar. Ditambah-kannya, bila Akok tertangkap maka Se-latpanjang akan terbebas dari narkoba.

Aliang juga mengatakan sewaktu dirinya diproses di Polres sudah mengatakan kalau Akok adalah pemasok narkoba tersebut.

Menurut Aliang, saat ini Akok berada di Batam, Kepulauan Riau. Aliang sangat kesal, dirinya dihukum sedangkan bosnya Akok bebas berkeliaran dan Narkotika masih beredar. Sementara itu, Ketua LAM Meranti, H Ridwan Hasan, meminta agar pihak penegak hukum menyikat habis bandar narkoba yang masih belum tertangkap.

Demikian pula Guntur dari LSM Paredes berharap agar pihak kepolisian lebih berani menangkap bandar yang besar ketimbang menangkap yang kecil.[rgc/mpp]

Selatpanjang Bebas Narkoba Jika Akok Tertangkap

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 201613 SIAK & merAntI

SIAK, MPP Gedung Sistem Komputeri-sasi Haji Terpadu (Siskohat) dan gedung asrama haji kabupaten siak diresmikan pemakaiannya oleh dirjen phu kementrian agama repuplik Indonesia di kota Siak Sri Indrapura Kabupaten Siak, didampingi oleh Plt Gubernur Riau yang diwakili oleh Kabag Kesra Kantor Gubernur Riau, serta kanwil kementrian agama Provinsi Riau, Kamis (4/2).

“Gedung Siskohat dan asrama haji kabupaten Siak ini dibangun dengan sum-bangan dari pemda kabupaten Siak dan

juga dukungan dari kanwil agama provinsi riau, yang digunakan untuk pelayanan haji terpadu satu atap yang melibatkan kantor kementrian agama siak dalam hal ini penyelenggara haji dan umroh dan juga Bank Riau Kepri,” kata Bupati siak Drs H Syamsuar dalam pidato sambutannya.

Dengan adanya gedung Siskohat, Bu-pati Siak berharap pelayanan dan prosedur jamaah haji menjelang kepergian dan kepulangan dapat dilayani dalam satu atap, sehingga dapat lebih mudah melakukan segalanya.[and/mpp]

Gedung Siskohat dan Asrama Haji Kabupaten Siak Diresmikan

Pengguntingan pita dan peresmian oleh DIRJENPenyelenggara haji dan umroh ( PHU )

SELATPANJANG, MPP Bagi pelaku seni, baik sanggar maupun komunitas yang mempunyai karya dalam bentuk film, siapkan dari sekarang. Pasalnya, Agustus mendatang karya itu bisa diperlombakan dalam kegiatan festival film oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kepulauan Meranti. Info itu disampaikan Sekretaris Disparpora Kepulauan Meranti H Ismail Arsyad, kepada GoRi-au, Kamis (4/2). Kata Ismail Arsyad, ada rencana dinas akan menggelar festival film, sebagai bentuk apresiasi terhadap karya seni anak negeri.

Dalam festival film pendek itu nantinya, seluruh karya dari sanggar maupun komunitas akan dinilai. Film yang dianggap terbaik akan mendapat hadiah dari dinas. “Rencananya Agustus, mereka bisa menyiapkan film terbaik dari sekarang,” kata Ismail Arsyad. Disampaikan laki-laki yang akrab dipanggil Ayah Mail itu lagi, selama ini dalam pantauan mere-ka, perkembangan film karya asli anak Meranti su-dah bisa diperhitungkan. Beberapa film yang dibuat dengan peralatan sederhana mampu menampilkan

hasil yang bagus. “Beberapa yang sudah diputar kemarin memang bagus. Untuk itu, sebagai apresiasi kita, akan digelar festival ini. Semoga ini menjadi pemicu semangat kedepannya,” tambah H Ismail.

Dalam festival film pendek khusus dari Meranti tersebut, film yang diikut sertakan dalam lomba, berdurasi minimal 20 menit. Peserta dari berbagai kecamatan boleh mengirim karya lebih dari satu. Kalau untuk dewan juri, rencananya Disparpora Me-ranti akan mendatangkan dari Pekanbaru. “Pokok-nya penilaian objektif. Mereka yang menghasilkan karya terbaiklah yang akan jadi pemenang. Mari dari sekarang hasilkan karya terbaik,” ujar H Ismail.

Di tempat sama, Presiden Komunitas Muda Seni Bernas (Kemas) Meranti Berty Asmara mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemda terhadap karya anak negeri ini. Mereka pun siap berpartisipasi dengan mengirimkan beberapa film nantinya. “Kemas pasti akan ikut. Nanti kita siapkan beberapa film untuk diperlombakan,” ujar Berty Asmara.[grc/mpp]

Disparpora Meranti Adakan Festival Film

Page 14: Merah Putih Pos Edisi 07

Makan Enak

K i a t s u K s e s

P ir ing M elayu

PIRING MELAYU, MPP Mie sagu adalah kuliner selingan makanan khas mas-yarakat di Riau khususnya masyarakat Selat panjang, di Pulau Tebing Tinggi dan sekitarnya, Kab. Kepulauan Meranti (pecahan Kab. Bengkalis), Provinsi Riau, Indonesia. Mie Sagu sudah ada dan menjadi panganan yang diminati masyarakat tempatan sejak zaman ne-nek moyang sampai dengan hari ini. Mie Sagu ini dibuat dari tepung sagu yang diolah dari batang pohon sagu, yang banyak tumbuh di daerah ini baik secara liar maupun dibudidayakan pada perkebunan rakyat.Ciri khas dari Mie Sagu buatan masyarakat Selatpanjang dan sekitarnya, terletak pada adanya tambahan ikan bilis (teri), tauge dan potongan daun kucai. Mie Sagu memiliki kenyalan yang berbeda dari mie-mie yang berbahan dasar terigu .Mie Sagu adalah makanan asli Indonesia karena pohon sagu ini hanya terdapat di Indonesia, seperti daerah Maluku, Irian Jaya (Papua), dan Riau. Akan tetapi daerah yang benar-benar menjadikan sagu ini sebagai Mie adalah oleh masyarakat Selatpanjang dan sekitarnya.[nt/mpp]

Mie Sagu

Mie Sagu

Resep Mie Sagu Goreng

Cara Membuat:1. Rendam mie sagu dalam air hingga lunak, cuci dan tiriskan dalam saringan mie.2. Ulek cabe, bawang merah dan bawang putih dengan cobek sampai halus.3. Kemudian tambahkan ebi yang sudah direndam air panas, ulek kembali sampai halus ( Jika suka, semua bahan bumbu juga bisa anda haluskan dengan blender. Tambahkan sedikit minyak ke dalam blender untuk mempermudah proses penghancuran)4. Tumis bumbu halus dengan suhu sedang hingga bumbu matang dan berbau harum ( kurang lebih 5 menit)5. Tambahkan mie sagu, masak sambil diaduk-aduk hingga bumbu tercampur rata (Siram lagi mie sagu / mie ubi jalar atau mie pengganti lain dengan air dingin sesaat sebelum dimasukkan ke wajan supaya mie tidak menggumpal, tekan2 mie pada saringan supaya air terbuang).6. Masukkan taoge, aduk rata. Masak sampai taoge layu.7. Terakhir tambahkan irisan daun bawang. Aduk hingga rata.8. Cicipi, jika perlu tambahkan garam atau sedikit gula pasir jika suka. Angkat segera dari api supaya mie tidak menggumpal.9. Sajikan selagi hangat.

PEKANBARU, MPP Memasuki era globalisasi yang serba membutuhkan teknologi dan informasi seperti saat ini, tak heran kalau pada akhirnya banyak masyarakat memanfaatkan barang elektronik dan internet sebagai instrumen penghadir rejeki.

Yuns Albaretta Landris atau yang biasa akrab dipanggil Albert, berawal dari kesukaannya mencari kuliner menarik ketika ia kuliah di negeri gudek, Jogjakarta dan sempat bekerja di salah satu maskapai penerbangan Internasional, saat itu ditempatkan di Kuala Lumpuh, Malaysia. Albert menghabiskan paruh waktunya untuk menikmati kuliner khas daerah setem-pat, sebelum akhirnya kembali ke kota Pekanbaru, memulai dari akun sosial media Beetalk, mensosialisasikan kuliner kota Bertuah.

Karena respon yang baik dari pengguna Beetalk, Albert menciptakan peluang di Instagram pada bulan November 2014, hingga sampai saat ini akun instagram dengan nama @kulinerpekanbaru sudah memiliki 755 koleksi, dan lebih dari 20.000 pengikut, penikmat kuliner atau sekadar netizen yang ingin stalking tentang kuliner yang ada di kota Pekanbaru.

Memposting, sekaligus membantu pengusaha kuliner dalam mempromosikan produk dagangan. Disitulah Albert memperoleh keuntungan dari hobi share dan posting informasi kuliner, mendapatkan feedback kerjasama dengan pelaku usaha kuliner yang dipostingnya.

“Bagi pengusaha kuliner yang ingin dipost, bisa paid promote,” Ujar laki-laki yang juga memiliki bisnis parfume refill ini. Albert mengatakan kalau Paid Promote merupakan salah satu cara pemasaran efektif, karena intensitas masyarakat yang memiliki smartphone, akun media sosial dengan yang membaca iklan tempel. Masyarakat setiap saat mengecek smart-phone daripada iklan tempel.

Kedepannya, @kulinerpekanbaru

akan menyediakan jasa untuk food photography dan pem-buatan buku menu, serta culinary consultant.

Albert juga berpesan kepada semua pembaca yang masih ragu-ragu dalam menentukan sikap di dunia bisnis, sosial media dan kuliner khususnya, untuk agar tidak takut men- coba hal baru, pikirkan peluang dan

update dengan teknologi serta informasi.

Jika hanya dengan utak-atik gadget kesayangan saja

bisa menghasilkan reje-ki, bagaimana mungkin melakukan hal diluar ko-

tak tersebut tidak dapat menghasilkan sesuatu

yang mampu menja-min kelangsungan

hidup kita dimasa depan.

Selain pengelolah @kulinerpekanbaru yang eksis di sosial media instagram, Albert juga memiliki beberapa bisnis. Dalam kesempatan berbincang dengan MERAH PUTIH POS, Albert angkat

bicara mengenai bisnis dan pelakunya.Albert mengapresiasi remaja-remaja yang memulai

bisnis sejak masih berstatus pelajar ataupun mahasiswa. “Ada yang hubungi lewat Line. Dia nanya, bisa promote nggak di @kulinerpekanbaru? Terus aku Tanya, usaha kulinernya apa ya? Dia bilang jualan S’more dip. Terus pas disuruh anter taster, ternyata dia masih sekolah. Wah, saya kaget dong, anak sekolah, masih SMA udah jualan dan mau usaha,” kisah Albert mengenai salah seorang pengusaha muda yang menjadi kliennya.

Albert memotivasi pengusaha muda untuk optimis dan belajar. “Apa-bila mengalami jatuh bangun dalam bisnis itu sudah biasa,” ujarnya. Karena saat jatuh, pebisnis akan tahu cara un-tuk bangkit kedepannya. Itu baik untuk pengalaman.

Yang terpenting bagi Albert adalah mengetahui bisnis apa yang akan dijalani, melihat prospek pasar dan keinginanan konsumen, setelah itu jangan lupa melakukan Quality Control dan main-tenance, sehinga bisnis akan tetap eksis.[van/mpp]

Nama Lengkap : Yuns Albaretta Landris (albert)TTL : Pekanbaru, 20 Maret 1987Pendidikan : TK Pertiwi Propinsi SD 001/ 029 Rintis ( SD Teladan) SLTPN 1 Pekanbaru SMUN 5 Pekanbaru Universitas Gadjah MADA ( Jur Ilmu Komunikasi)Riwayat Organisasi : •Ketua Speaking Club Kopma UGM 2007-2008 • KepalaDivisiHumasIkatanPelajar Pekanbaru Riau Komisariat Kota Pekanbaru 2008-2009 •KetuaBidangSosioHumaniora KKN PPM UGM 2008 •KetuaAlumniSLTPN1 Angkatan 2002 •AnggotaKAGAMAUGM

Riwayat Pekerjaan : •Comitte Asia Africa Foundation Sanur -Bali 2008 • Prambors95,8FMYogyakarta (trainne) 2007

•MarketingPRAddicted CoffeeShop Yogyakarta 2008 • MarketingPRmanagerAqeelaCoffeeResto2008-2009 • AirAsiaIndonesiaContactCentre2010 • AirAsiaMalaysiaPreflightstaff2011 • ZyngaTeam2012 • AirAsiaXPreflight2011-2013 • GLUCKperfume&property Consultant ( owner) • @pekanbarukuliner

Utak-atik itu RejekiYuns Albaretta Landris

Bisnis Diusia Muda?

Mie Nonjok! menambah daftar lokasi makan enak di Kota Pekanbaru, Riau. Berada di bilangan Jalan Riau dan persimpangan Jalan Kesehatan,

Kota Pekanbaru, gerai Mie Nonjok buka pukul 7 malam hingga jam 12 malam.

Meski relatif baru dibuka sebulan terakhir, namun Mie Nonjok! sudah ramai pengunjung. Tidak hanya kaula muda dan para karyawan kantoran, tapi juga dikunjungi anggota keluarga. Lokasinya yang strategis dan cozy dengan parkir cukup luas, menambah kenyamanan para pengunjung.

Dari luar, gerai Mie Nonjok yang berada di areal pertokoan seluas 10 meter persegi terlihat menarik dengan konsep jajanan pinggir jalan. Meja kursi serba kayu dan cahaya yang terang. Tak sulit menemukannya, apalagi tenda dengan logo Mie Nonjok! berwarna merah mencolok, akan mudah terlihat dari kejauhan.

Lalu bagaimana dengan rasa? Dari namanya, tentu sang pemilik ingin

menampilkan sesuatu yang baru sebagai ciri khas tersendiri. Yup, gerai ini hadir dengan menu utama mie. Ada dua varian mie yang dimasak dengan cara direbus maupun digoreng.

Kata Nonjok yang ditonjolin di sini lebih menonjolkan pada rasa pedasnya, dimana diser-ahkan pada selera pembeli. Untuk mendapatkan sensasi pedasnya, mereka memilih jenis cabai Bandung original alias mentah lalu dipotong kecil.

Tentu sensasi pedas yang diberikan dari cabai dapat membuat makanan terasa lebih menantang! Tapi di sini berbeda! "Kita tidak membuat takaran pedas seperti gerai lain. Rasa pedas itu tergantung minat pembeli. Karena cabainya sudah tersedia di meja. Tinggal pembeli saja mengukur takaran pedasnya. Mau berapa

sendok, yah silahkan," ujar Tumpal, owner Mie Nonjok! kepada Medan Putih Pos.

Keistimewaan lainnya terletak pada cara pengolahan yang sederhana. Sebab Mie Nonjok! disajikan secara original, mirip seperti masakan rumahan. Tapi jangan salah. Aroma yang dihantarkan Mie Nonjok! sangat menggoda.Hangatmengepul terlihatdalammangkuk putih. Apalagi jika ditambah parutan keju atau kornet sapi, sawi dan telur ceplok rebus yang terasa lembut mulur.

"Konsep Mie Nonjok! memang sengaja disajikan sederhana. Karena terlalu banyak menu dan bumbu, terkadang rasanya blenger. Di sini kita sajikan mie original, seperti cara kita memasak mie di rumah," papar Tumpal lagi.

Nah, untuk menambah varian rasa, pembeli cukup mememesan menu tambahan Keju atau Sapi. Mie Nonjok dengan varian rasa ini dibanderol 14 ribu rupiah. Cukup terjangkau bagi semua kalangan.

Selain menu utama mie, di sini juga disediakan makanan dan minuman ringan lainnya, seperti Roti Srikaya Coklat Keju, Roti Dobel Coklat Keju dan Pisang Coklat Keju.

"Pada hari-hari tertentu juga ada menu spesial seperti Bubur Kacang Ijo atauBuburKetanHitam,"imbuhTump-ak. Sementara untuk minuman, tersedia aneka minuman jahe dengan berbagai varian rasa, mulai dari Kopi Jahe, Wedang Jahe, Kopi Susu Jahe dan Ovaline Jahe.

Soal harga, jangan khawatir. Semuanya terjangkau. Tapi yang sulit dicari adalah sua-sananya. Karena bersantap malam di sini seperti memindahkan meja makan keluarga ke salah satu sudut Kota Pekanbaru.[ard]

Kalau sedang lapar, menyantap mie rebus yang lengkap isiannya bisa jadi pilihan. Di sini pengunjung bukan hanya menikmati original rasa, tapi juga menikmati suasana sudut kota Pekanbaru dari balik meja makan anda. Mampir yuk!"

Minat pada kuliner malam,

menyatukan Tumpal, Arpan, Angal, Hadi danEnglo merintis binis Mie Nonjok! Setelah melalui tahapan uji selera, rasa dan coba-coba, akhirnya mereka memutuskan untuk memilih mie sebagai sajian utama.

"Kita memilih bisnis kuliner yang bisa dijadikan alternatif ja-janan untuk semua usia. Pilihan kita adalah Mie Nonjok! dengan

sensasi pedas sesuai kemauan pembeli sendiri," terang Tumpal ikhwal bisnis kuliner ini. Meski tergolong baru, namun menurut Arpan,

mereka akan terus meningkatkan kreatifitas. Apalagi mereka berlima masih muda dan inovatif.

"Ada beberapa agenda yang sudah kita rencanakan. Misal lomba makan mie pedas dengan cabai Caroline Reaper, cabai terpedas di dunia. Kita coba datangkan dalam waktu dekat ini," kata Arpan antusia. Tentu, kata Arpan dan Tumpal, inovasi-inovasi itu dilakukan agar Mie Nonjok! tak hanya hadir sesaat, lalu besok hilang. "Kami serius jalankan bisnis kuliner ini. Jadi tidak akan berhenti di sini!" tutup Arpan.[ard]

Mie NonjokJl. Riau

Simpang Jalan Kesehatan, Pekanbaru

Buka Pukul:19.00 - 00.00 WIB

BisnisLima Sekawan

Usung OriginalRasa dan Sensasi Kota

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016 14

Page 15: Merah Putih Pos Edisi 07

Seni SaStraMerah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 201615

Buat kamu yang hobi nulis cerpen maupun puisi, kirimkan karyamu ke [email protected] format ms.word, max 4 halaman, ditulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

H o b b y

Bumi ini kian pudarkontur tanah meremahPada hamparan hijau suburkita bilas dengan segenap angkara,bermain-main selayak gulmatumbang ribuan akar-akar kokohyang menopang negeri

Alam kita sekarat tanpa cumbui reboisasiDigenangi beribu-ribu sukma tersiaOleh sisa deras rinai hantam pertiwiYang mengarak arus ke pusaran terhuni

Setarakan dinding-dinding kayu dengan tanahBerganti liang-liang lahat

Kamp Pekerja Tower (Balai Berkuak), 14 April 2007

Hujan Bertasbihkan KenikmatanKarya: Saifun Arif Kojeh

Sungguh indah butiran hujan bertasbih

Bulir demi bulirnya melingkari keindahan rasa

Begitu agung kemuliaan muncul dari tak kelihatan

Menjelma jadi kenyataan

Hanya sedikit menggumpal pelajaran menanti

Tunduk dalam syukur saat hujan menelanjangi hulu hati

Hari ini dan seterusnya terus bersyukur

Serta belajar ikhlas menerima

Agar mengecap kenikmatan

Akar-Akar HatiKarya: Saifun Arif Kojeh

Mengapa semua terjadi di sini?Kepengecutan mencucup nanar lintah darahMemeras kekurangan dalam kenisbianKasih terancam kepunahan

Menggapai kerinduan terlarang?Tersemat dalam butiran hujanMenjalin asmara bintang dan muara sungaiAda jiwa yang terhunjam di lubuk kalbu

Semua hanyalah akar-akar hatiYang tumbuh menjalar sekian masa Yang tak pernah diikrarkan pada janji Untuk menggagahinyaAdakah senyuman itu masih untukku?

Depan Komputer (Balai Berkuak), 1 Mei 2007

Jamak 2Cerpen(Ivan Tirdianata)

Selesai

PEKANBARU, MPP Ada istilah hobi mela-hirkan rejeki, itulah yang terjadi pada Rully Fuad (43) yang awalnya hobi memelihara kucing, bermula dari satu-dua ekor, lama-la-ma berkembangbiak jadi banyak dan Fuad memutuskan untuk mulai breeding (beternak) kucing di rumahnya sendiri, Jalan Karya Bersama, Gang Intan, Pekanbaru pada awal tahun 2013 lalu.

Fuad mengoleksi jenis kucing Peaknose longhair dan exotic shorthair, berharap menambah tiga ekor indukan baru diawal tahun 2016. Biasanya kedua jenis kucing mahal tersebut dibeli oleh catlovers maupun breeder lain yang ada di kota Pekanbaru maupun luar kota Pekanbaru yang dikirim melalui jasa cargo dan biaya pengiriman dibebankan kepada pembeli.

“Kalau omset kami tidak bisa membukanya, tapi yang jelas penghasilan dari breeding lumayan,” Jelas Fuad

Harga yang dijual Fuad tergantung harga pasaran ketika ada orang yang membeli salah satu jenis kucing koleksi breeding Fuad yang diberi nama Barokah Catery.

Aan (23) juga mengikuti jejak Fuad beter-nak kucing, berawal dari kesukaan terhadap kucing, kemudian Aan membeli sepasang kucing dari Barokah Catery setahun lalu. Sekarang kucing di rumahnya yang sekaligus tempak pembiakan miliknya terdapat selusin kucing berbulu panjang sebagai induk serta modal pembiakan.

“Lumayan mas, untuk bantu biaya kuliah, jajan, dan jalan-jalan sama pacar bisalah dari hasil breeding. Cuma, ya, gitu, kita harus kasih cinta ke kucing-kucing yang ada di sini. Buat yang adopsi juga harus kasih cinta ke kucing yang diadopsi biar terawat.” Tandas Aan ketika memberikan makanan kucing disela-sela kunjungan MERAH PUTIH POS [Van/mpp]

Hobi Breeding jadi Rejeki

Kucing Peaknose

Aku sadar, sajak aku mampu mengenang, saat aku berhasil mengetahui nama yang Kakek berikan untukku, pria tua ini segalanya bagiku. Terkadang,

orangtua kita bukanlah siapa yang membuat dan melahirkan kita, tapi siapa yang mem-besarkan dan memperjuangkan hidup kita. Dalam hidupku, Kakeklah orangtuaku. Bukan mereka yang telah mencampakan bayi di jalanan.

Kakek akhirnya berhenti terbatuk. Dia menghirup nafas panjang-panjang. “Mon…” Ujar Kakek, berusaha mengatur nafas. “Se-belum enam belas tahun yang lalu, Kakek merasa sebatang kara hidup di dunia ini, berpindah dari satu kolong ke kolong lain. Tapi, sejak menemukanmu, Kakek merasa punya tujuan. Akhirnya memutuskan mem-buat rumah kardus di sini, walau tak pernah layak untukmu.” Aku diam saja, aku tidak tahu seperti apa ukuran layak seharusnya. “Di sini kamu Kakek besarkan. Sehingga Kakek mera-sa mendapatkan teman. Sekarang, kita punya Ratih. Jika nanti Kakek mati, kamu pun punya teman. Tidak sendirian.”

“Kakek bicara apa?” aku benci mendengar kata mati yang berarti perpisahan itu.

“Ada satu kebohongan yang Kakek sem-bunyikan selama ini,” Lanjutnya, “Mungkin sudah saatnya kamu mengetahui kebenaran ini. Enam belas tahun belakangan, di samping bahagia, Kakek merasa disiksa dosa masa lalu. Kakek…” Kakek menghela nafas dalam, “Menculik kamu enam belas tahun lalu.”

Aku terbelalak. Kakek teisak, batuknya menjadi sangat parah. “Itu tidak benar! Kakek menemukanku di jalan enam belas tahun lalu.”

“Kakek menculikmu dari seorang wanita muda di pasar. Seharusnya kamu mendapat hidup layak. Tidak seperti sekarang ini.”

Tanpa terasa aku menangis, wajahku terlipat. Sekilas dari ujung jembatan terlihat bocah perempuan yang beberapa menit lalu masih kuanggap senasib berlari menuju kami.

Di belakangnya ikut berlari orang-orang den-gan berbagai alat pukul seperti balok, besi, bahkan parang. Aku beranjak, menghapus air mata yang mengalir. Ratih menabrak tubuh-ku, menjatuhkan sebuah tas berwarna jingga tepat di kakinya. Orang-orang bersenjata itu mengelilingi kami, berbicara tidak jelas seperti ingin melahap.

“Tenang! Ada apa ini?” tanyaku, meme-gangi tubuh Ratih yang gemetar hebat.

“Anak itu mencuri tas saya.” Ujar satu-satunya perempuan dalam rombongan itu. Dia segela menyalak sambil merenggut tas jingga itu

“Dia t idak bersalah. Akulah yang menyuruhnya.” Kata Kakek, beranjak dari duduknya.

“Kalau begitu, hajar dia!” seorang pemuda berseru. Yang lain ikut menambahi berbagai kata.

Mereka menyergap Kakek, membawanya ke tempat yang lebih lapang. Aku dan Ratih berlarian di belakang mereka, berusaha menembus kerumunan untuk menarik kembali tubuh Kakek. Di sampingku, Ratih menjerit-jerit “Bukan! Bukan Kakek yang menyuruh. Akulah yang melakukannya. Aku yang melakukannya…”

“Jangan!” aku berteriak.Sementara eksekusi main hakim yang

biasa terjadi di negeri ini di mulai, mereka memukuli Kakek tanpa ampun. Dapat kudengar gesekan kayu dengan tubuh. Aku berusaha masuk kerumunan, namun gagal. Beberapa pemuda yang tak sabar mendorong tubuhku hingga tersungkur. Ratih menangis, menjerit sejadi-jadinya. Aku bangkit. Orang-orang beringas itu berhamburan pergi, ber-ganti dengan pemulung-pemulung sekitar sini. Aku melihat tubuh Kakek, tak bergerak, penuh luka dan darah.

Ratih terjerambab, memeluk tubuh Kakek, melanjutkan tangisnya. Aku sendiri masih tidak percaya dengan semua kenyataan yang kuterima sejak beberapa menit lalu. Kupejam-kan mata, namun air mata gagal terbendung.

Ada rasa sakit tersendiri di dalam relung. Aku terpekur, mungkin meradang. Orang-orang yang datang berusaha mengangkat tubuh Kakek ke rumah kardus kami. Dan, di sanalah tubuhnya terbar-ing. Saat berikutnya aku tahu kalau Kakek sudah tiada. Ratih masih menjerit histeris.

“Bukan Kakek yang menyuruhku. Aku sendiri yang mencuri tas itu untuk membawa Kakek berobat .” Ratih berbicara tertatih.

Aku jatuh lemas di sebe- lah karung sampah plastik dan tumpu- kan kardus. Ketika jamak tetap jamak, maka ada tunggal di dalamnya. Hidup Kakek berakhir tepat setelah memberitahu kebenaran enam belas tahun lalu, kenyataan yang telah mengubah hidupku. Terlepas dari kebohongannya, kakiku terasa lumpuh karena kematian yang tidak pernah terbayangkan. Aku menguatkan diri, menghapus air mata dan berusaha menghentikan isakan. Kupandang Ratih, mendekap Kakek, masih berbicara banyak dalam sesal. Orang-orang, pemulung-pemulung bau sama sepertiku merapat. Dalam sekejap rumah kardus ini padat.

Satu yang sangat jelas yang menyesakan walau semua usaha menenangkan diri telah kulakukan. Kakek telah mening-gal dengan meninggalkan kedukaan berlebih mengenai enam belas tahun masa kebohongan yang kulewati. Aku bergumam, Kakek telah meninggal, tapi aku tidak pernah menjadi tunggal. Kakek telah meninggal, mengorbankan diri demi bocah perempuan bernama Ratih.

PEKANBARU, MPP Bagi kaum muda kota Pekanbaru yang memiliki minat corat-coret mulai sekarang jangan hanya berdiam diri di-rumah. Karena kini hadir Visual Art Pekanbaru, wadah kreatif tempat untuk mengembangkan bakat menggambar apapun, mulai dari kartun, komik, graffiti, sampai hand lettering.

Komunitas Visual Art Pekanbaru berdiri sejak tahun 2015, terdiri dari gabungan ko-munitas penghobi atau pelaku visual di kota Pekanbaru seperti komunitas sindikat kartunis riau (Sikari, red), komunitas kala sore (sketching and handdrawing), komunitas suckerface (grafi-ti pekanbaru) dan laserkid streetary pekanbaru (moral dan grafiti pekanbaru).

Dalam melakukan pengembangan bakat karya seni Visual Art Pekan-baru, kamunitas ini giat melakukan pen meet up, sharing, belajar dan berkarya bersama di suatu tempat. Pencetus pen meet up adalah bel-men dan kaligrafina di jakarta yang merupakan komunitas handlettering Indonesia. Pen meet up sering diadakan di daerah-daerah seluruh indonesia. Di kota pekanbaru sendiri, kegiatan pen meet up baru dilaksanakan tahun 2015 lalu. Peserta biasa memilih café sebagai tempatnya.

Nando sebagai kordinator komunitas Visual Art Pekanbaru saat dijumpai MERAH PUTIH POS dalam acara pen meet up di salah satu café, kamis (4/2), mengatakan kegiatan ini sudah sering dilakukan di Kota pekanbaru dengan tema sesuai isu yang hangat.

“Acara ini (pen meet up) sudah kita lakukan sebanyak 5 kali. Untuk acara malam ini kita angkat tema pekanbaru anti korupsi. Pen meet

up kita diadakan apabila ada acara besar dan tergantung dari anggotanya kalau ada waktu bisa ngumpul, kita gelar kegiatan ini. Kita juga per-nah mengadakan pameran tahun lalu dan tahun ini juga akan kita adakan kalau memang nanti ada dukungan materi yang cukup,” terangnya

Nando yang juga merupakan lulusan Teknik Perencanaan W i l a y a h Dan Kota U n i - versitas I s - l a m

Riau juga mengungkapkan kegiatan pen meet up kita lakukan untuk menjaga silaturahmi, sharing, menimbulkan minat dan bakat kaum

muda yang mempunyai jiwa seni.“Jadi, kegiatan ini kita ngumpul, cerita,

sharing pengalaman, skill penggunaan alat tulis, cara mengambarkannya dan finisnya kita gambar bareng,lettering bareng serta gambarnya kita kumpulin dan difoto buat difosting. Dan biasanya ada seperti workshop, satu orang memperagakan alat mengggambar yang disu-kainya, dengan stylenya, dengan ekpresinya,” ungkapnya

Selanjutnya, menurut nando Visual art merupukan side job buat kaum muda dalam berkreatifitas yang lumayan menjanjikan untuk menjadi pendukung materi buat kaum muda

yang merupakan pelaku seni visual art.“Teman-teman yang ngumpul

disini tidak sedikit karyanya dibeli dan diorder oleh penggemar seni diluar negeri buat dijadikan logo, design baju, dan lain-lain. Jadi

visual art ini bisa menjadi side job yang menjanjikan. Pernah hasil visual

art kawan-kawan disini dibeli sama orang inggris dengan price yang lumayan fantastis,

yakni 900 US Dollar,” ucapnyaNando juga berharap dengan adanya ko-

munitas Visual Art Kota Pekanbaru yang giat menggelar pen meet up menjadi wadah buat kaum muda kota pekanbaru untuk lebih mening-katkan kreatif, inovatis dan aktif mengembang-kan minat serta bakatnya

“Untuk itu, kami (komunitas visual art) tidak hanya mengahasilkan karya seni saja tapi mengedukasi, menginpiratif dan merangkul para pelaku seni visual art yang ada dikota pekanbaru tertarik untuk bergabung,” ujarnya.[mahmud/mpp]

Visual Art Lakukan Pen Meet Up

Komunitas visual art saat melakukan pen meet up di volks cafe, Kamis, (4/2)

malam/mahmud

Puisi

Page 16: Merah Putih Pos Edisi 07

OLAHRAGA

SELANGOR, MPP Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengaku ragu menghadapi MotoGP 2016. Dasarnya, mantan juara dunia 2013 dan 2014 itu merasa belum nyaman dalam mengendarai RC213V terbaru.

The Baby Alien yang menyelesaikan uji coba pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, dengan berada di posisi ketiga tercepat. Marquez berada di bawah dua pembalap Movistar, Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi dengan waktu 2 menit 00,883 detik.

Pembalap asal Spanyol tersebut menambahkan bahwa ia masih butuh adaptasi untuk perangkat elek-tronik Magnetti Marelli. Pasalnya, Marquez yang tertinggal 1,263 detik dari Lorenzo berfikir positif untuk mampu mengejar pesaingnya tersebut.

“Untuk lap tunggal, mungkin jarak itu bisa dikejar. Tapi soal ritme, jelas tidak lantaran perbedaannya tetap satu detik karena Anda akan selalu ngotot seperti saat balapan. Tapi saya tetap berpikir positif dan saya rasa kami akan lebih dekat,” ujar Marquez mengutip Crash, Jumat (5/2).

“Di Malaysia kami selalu kesulitan, begitu juga Dani Pedrosa, padahal biasanya ia begitu kuat di sini. Masih banyak hal yang belum kami pahami, jadi kami harus lebih baik dan mungkin saja kami takkan siap 100 persen di Qatar. Namun kami akan tetap berusaha memperebutkan podium,” tuntas pembalap berusia 22 tahun tersebut.[ozc/mpp]

ZURICH, MPP Mantan bos Ferrari, Luca di Montezemolo, mengungkapkan kabar dari legenda Formula One (F1) Michael Schumacher membu-ruk. Kabarnya, ia mendapat kabar tak bagus tentang keadaan peraih tujuh gelar juara dunia tersebut.

“Saya mendapat kabar yang tak bagus. Hidup ini aneh, ia pembalap yang fan-tastis dan hanya mengalami satu kecelakaan bersama Ferrari pada 1999,” ungkap Di Montezemolo kepada war-tawan mengutip dari BBC, Jumat (5/2).

Namun menurut ko-responden BBC, Richard Conway, juru bicara Schum-acher menolak

menanggapi komentar Di Montezemolo.

Sebab sebelumnya teman Schumacher, Philipe Streiff, mengklaim pria berusia 47 ta-hun itu lumpuh dan mengalami masalah pada ingatan dan bicara.

“Ia kian membaik namun segalanya masih relatif. Ini sangat sulit, ia tak bisa ber-bicara, ia berada di kursi roda dan memiliki masalah ingatan dan pengucapann-ya,” tuntasnya.

Schumacher mengalami kejadian yang tragis, tepat-nya tanggal 29 Desember 2013 ketika bermain ski ber-sama putranya yang berusia 14 tahun, Mick. Ia terjatuh

dan kepalanya memben-tur batu. Sejak saat

itu, Schumacher ha-rus mendapatkan perawatan intensif dan sempat koma hingga beberapa bulan lamanya.[ozc/

mpp]

Makan Siang

WAROENGWAHID

20%Discount

Jl. Durian No. 39 SukajadiPekanbaru

Hot line : 0812 7555 8181

Jam 12.00-16.00Setiap Hari

Senin s/d Jumat

19:45 Sunderland AFC vS Manchester United FC22:00 AFC Bournemouth vS Stoke City FC22:00 Crystal Palace FC vS Watford FC22:00 Everton FC vS West Bromwich Albion FC22:00 Norwich City FC vS West Ham United FC22:00 Swansea City AFC vS Southampton FC

Sabtu, 13 Februari 201600:30 Chelsea FC vS Newcastle United FC19:00 Arsenal FC vS Leicester City FC21:05 Aston villa FC vS Liverpool FC23:15 Manchester City FC vS Tottenham Hotspur FC

Minggu, 14 Februari 2016

Roger Federer absen di duaTurnamen akibat cedera

Roger Federer/nt

Pemain dan Pengasuh MU/omu

United Diklaim Tak Ditakuti Lawan Lagi

Marc Marques/nt

Keraguan MarquezHadapi MotoGP 2016

Kondisi SchumacherMemburuk

Hubungi0822 8505 5015

MERAHPUTIHPOS

SPACEIKLAN

PEMASARAN

Michael Schumacher

BOLA, MPP Mesut Özil sudah bukan raja assist Eropa. Setelah absen mencatatkan assist di em-pat laga terkini, bintang Arsenal itu disalip oleh Henrikh Mkhitaryan dalam koleksi assist.

Memang, Özil mencatatkan penampilan impresif di awal mu-

sim. Ia berhasil mencatatkan 16 assist sampai Natal dan diyakini bakal memecahkan rekor assist Thierry Henry.

Sayang, gelandang Jerman itu tidak mampu menjawab ekspektasi publik. Özil malah berhenti menciptakan assist setelah kalender 2016 mulai dibuka.

Sebaliknya, Mkhitaryan terus konsisten mengarsiteki gol-gol Borussia Dortmund dan saat ini mencatatkan 17 assist di semua kompetisi. Gelandang Ar-

menia itu pun menjadi raja assist dan menggantikan posisi Ozil.

Mkhitaryan sebenarnya cuma mencatatkan sembilan assist di Bundesliga, tetapi ia tampil subur di kompetisi lainnya. Ia mencetak enam assist di Liga Europa dan dua di DFB-Pokal.

Sementara itu, Neymar kini mengantongi total assist yang sama dengan Özil, yakni 16 assist. Di kompetisi lain, ada Angel di Maria dan Kevin de Bruyne yang sama-sama mengantongi 12 assist.[gc/mpp]

Ozil BukanNomor 1 Lagi!

LONDON, MPP Petenis dunia nomor tiga, Roger Federer dikabarkan akan absen sekitar satu bulan. Petenis asal Swiss tersebut tengah menjalani operasi arthroscopy sendi lutut.

Peraih 17 titel Grand Slam tersebut cedera setelah dikalahkan Novak Djokovic pada semifinal Australian Open 2016. Sehingga Federer mengundurkan diri dari ABN AMRO World Tennis Tournament yang berlangsung di Rotterdam, Belanda pada 8 hingga 21 Februari.

Mantan petenis nomor satu dunia itu mengaku ke-cewa tidak mampu mengikuti turnamen yang menjadi favoritnya. Akan tetapi, hal itu tak membuat semangat-nya luntur untuk kembali menjalani beberapa turnamen ke depan.

“Saya amat kecewa absen di Rotterdam dan Dubai karena itu merupakan dua turnamen favorit saya di ATP World Tour,” kata Federer mengutip Reuters, Rabu (3/2).

“Walaupun ini merupakan sebuah kenyataan tak mengenakkan, saya tetap bersyukur bahwa sepanjang karier saya umumnya sehat-sehat saja.

Dokter saya sudah menjamin operasinya sukses dan proses pemulihan tepat, saya akan segera kembali ke turnamen,” pungkasnya.[ozc/mpp]

BOLA, MPP Manchester United diklaim sudah tak memiliki faktor yang membuat lawan takut dengan gaya bermain mereka.

Tim asuhan Louis van Gaal kini duduk di peringkat lima klasemen sementara dan masih terpaut lima angka dari Arsenal di posisi empat. Kanchelskis tahu bahwa fans kerap khawatir dengan masa depan tim

kesayangannya dan ia bisa memahami hal tersebut. “Saya bisa memahami rasa frustrasi yang dialami fans, karena untuk waktu yang lama Manchester United su-dah mendominasi sepakbola Inggris, Premier League, dan memenangkan banyak trofi,” tutur Kanchelskis pada 888 Sport.

“Sempat ada kesulitan yang terjadi di klub usai

Sir Alex Ferguson, yang jelas merupakan seorang pria hebat dan bekerja untuk waktu yang lama di United, memutuskan pensiun.”

“Fans mencintainya. Sekarang era itu sudah berakhir dan mereka membuat beberapa perubahan, dan mereka sudah kehilangan faktor intimidasi yang mereka miliki.[blc/mpp]

Jadwal Pertandingan Liga Primer

Merah Putih PosEdisi 07/8-14 Februari 2016 16