menulis karya ilmiah

9
BAB VIII KARYA ILMIAH Tujuan Instruksional Umum: Setelah mempelajari topik ini, Anda diharapkan memahami hakikat karya ilmiah dan terampil membuat karangan ilmiah yang sesuai dengan etika penulisan karangan ilmiah. Tujuan Instruksional khusus Setelah mempelajari topik ini, Anda diharapkan dapat 1) mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah; 2) membedakan karangan ilmiah dan nonilmiah; 3) mampu menyusun perencanaan penulisan karangan ilmiah dengan benar 4) membuat karangan ilmiah . 8.1 Pengertian Karya Ilmiah dan Tata Tulis Karya Ilmiah Karangan/karya ilmiah adalah tulisan ilmiah yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis-analisis (Suriasumantri, 1995: 307). Hal ini dipertegas Rohidi dalam Wiedarti (2005: 30), “tulisan ilmiah adalah tulisan yang disajikan menurut sistematika dan secara sistematik menggunakan alur logika yang disepakati oleh masyarakat ilmiah, bersifat terbuka, dan siap diuji kebenarannya.” Menurut Pateda, karangan ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah padasuatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar, bertanggung jawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar (Rohmadi, 2008:51). Penulisan karya ilmiah bukan hanya untuk pertanggungjawaban penggunaan sumber, melainkan untuk pertanggungjawaban secara teknis dan materi. Dalam menulis karangan ilmiah, diperlukan tata tulis karya ilmiah. Yang dimaksud dengan tata tulis karya ilmiah adalah cara menyusun tulisan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan hasil suatu kajian ilmiah. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan penyusunan tulisan adalah hal-hal meliputi penggunaan bahasa, pengurutan materi, dan bagaimana tampilan naskah. Yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia untuk Program Diploma

Upload: yarissyahmidan

Post on 28-Dec-2015

79 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Menulis Karya Ilmiah

TRANSCRIPT

Page 1: Menulis Karya Ilmiah

BAB VIII KARYA ILMIAH

Tujuan Instruksional Umum:Setelah mempelajari topik ini, Anda diharapkan memahami hakikat karya ilmiah dan terampil membuat karangan ilmiah yang sesuai dengan etika penulisan karangan ilmiah.

Tujuan Instruksional khususSetelah mempelajari topik ini, Anda diharapkan dapat

1) mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah;2) membedakan karangan ilmiah dan nonilmiah;3) mampu menyusun perencanaan penulisan karangan ilmiah dengan benar4) membuat karangan ilmiah .

8.1 Pengertian Karya Ilmiah dan Tata Tulis Karya IlmiahKarangan/karya ilmiah adalah tulisan ilmiah yang berisi argumentasi penalaran

keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis-analisis (Suriasumantri, 1995: 307). Hal ini dipertegas Rohidi dalam Wiedarti (2005: 30), “tulisan ilmiah adalah tulisan yang disajikan menurut sistematika dan secara sistematik menggunakan alur logika yang disepakati oleh masyarakat ilmiah, bersifat terbuka, dan siap diuji kebenarannya.”

Menurut Pateda, karangan ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah padasuatu disiplin ilmu tertentu yang disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar, bertanggung jawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar (Rohmadi, 2008:51). Penulisan karya ilmiah bukan hanya untuk pertanggungjawaban penggunaan sumber, melainkan untuk pertanggungjawaban secara teknis dan materi.

Dalam menulis karangan ilmiah, diperlukan tata tulis karya ilmiah. Yang dimaksud dengan tata tulis karya ilmiah adalah cara menyusun tulisan tentang perencanaan, pelaksanaan, dan hasil suatu kajian ilmiah.

Dalam hal ini, yang dimaksud dengan penyusunan tulisan adalah hal-hal meliputi penggunaan bahasa, pengurutan materi, dan bagaimana tampilan naskah. Yang dimaksud dengan perencanaan kegiatan adalah bagaimana menentukan dan menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan beserta objek-objeknya, sedangkan pelaksanaan kegiatan adalah bagaimana kegiatan itu dilakukan tahap demi tahap. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan ilmiah tersebut.

8.2 Ciri-ciri Karya IlmiahSebuah karangan ilmiah harus memiliki tiga ciri, yaitu faktual objektif, metodis dan

sistematis, serta berlaras ilmiah (lihat Finoza: 2008).1. Faktual objektif Faktual objektif berarti karangan harus merupakan pembahasan hasil suatu penelitian

dan faktanya harus sesuai dengan yang diteliti melalui pembuktian. Pembuktian itu dilakukan dengan pengamatan atau empiris. Objektif si sini juga berarti dalam menilai objek tidak subjektif, tetapi memakai ukuran umum, jujur, dan tidak memihak sehingga

Bahasa Indonesia untuk Program Diploma

Page 2: Menulis Karya Ilmiah

karangan itu mengandung kebenaran ilmiah yang berlaku universal. Oleh karena itu, sumber tulisan karya ilmiah bukan sesuatu berupa ilusi, emosi, atau imajinasi.

2. Metodis dan Sistematis Metodis dan sistematis berarti dalam pembahasan karya digunakan metode dengan langkah-langkah sistematis (teratur) dan terkontrol melalui proses pengindentifikasian masalah dan penentuan strategi.

3. Berlaras IlmiahBerlaras ilmiah berarti dalam pembahasan karya digunakan bahasa laras/register ilmiah; harus baku dan formal. Bahasa yang digunakan tidak ambigu (bermakna ganda) dan tidak menimbulkan tafsiran ganda, tetapi lugas dan tegas. Dalam laras ilmiah digunakan istilah-istilah khusus dan sfesifik yang berlaku dalam disiplin ilmu tertentu.Lebih rinci ciri-ciri bahasa keilmuan ini dijelaskan Suriasumantri (1999:184) sebagai berikut.1. Reproduktif, artinya maksud yang ditulis oleh penulis diterima dengan makna yang

sama oleh pembaca. Ini berarti tulisan harus menggunakan bahasa yang bermakna denotatif agar tercapai satu pemahaman.

2. Tidak ambigu, artinya tidak bermakna ganda karena penulis kurang menguasai materi atau kurang mampu menyusun kalimat dengan benar.

3. Tidak emotif, artinya tidak melibatkan perasaan. Hal yang diungkapkan harus rasional, tidak subjektif dan emosional. Dengan demikian, karya tersebut akan bersifat jelas, objektif,

4. Baku dalam ejaan, kata, kalimat dan paragraf yang digunakan. Penulis harus mengikuti kaidah tata bahasa yang berlaku.

5. Penggunaan istilah keilmuan. Istilah-istilah keilmuan perlu digunakan sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu tertentu.

6. Bersifat denotatif, artinya penulis harus menggunakan istilah /kata yang memiliki satu makna. Hal ini diperlukan untuk menjaga konsistensi agar tidak membingungkan pembaca.

7. Rasional, artinya penulis menunjukkan keruntutan dan kelogisan pikiran, kecermatan penulisan, dan alur pemikiran yang lancar.

8. Terdapat kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dan kohesi antarparagraf dalam keseluruhan karangan.

9. Bersifat langsung ke sasaran (straightforward); tidak berbelit-belit dan langsung ke paparan yang akan disampaikan.

10. Penggunaan kalimat efektif, artinya kalimat itu padat dan lugas.

8.3 Jenis Karya IlmiahDalam Tata Tulis Karya Ilmiah (2009), dijelaskan bahwa karya tulis ilmiah ini dibagi

berdasarkan pertimbangan tertentu. Dasar pertimbangannya adalah hal berikut.1. Capaian Akademis

a. Makalah karya tulis untuk memenuhi mata kuliah tertentub. Skripsi karya tulis untuk mencapai gelar sarjana (S1)c. Tesis karya tulis untuk mencapai gelar magister (S2) d. Disertasi karya tulis untuk mencapai gelar doktor (S3)Perbedaan karya tersebut terletak pada kekompleksitasan masalah, kecanggihan metode, dan kualitas masalah.

2. Forum yang Digunakana. Artikel ilmiah adalah sejenis esai yang membahas masalah berdasarkan logika, pustaka, atau fakta untuk dimuat pada jurnal, majalah, surat kabar, dan internet. Artikel dapat disebut makalah jika disajikan pada suatu temu ilmiah.

Bahasa Indonesia untuk Program Diploma

Page 3: Menulis Karya Ilmiah

b. Kertas Kerja/ Paper / Makalah adalah karya tulis yang membahas masalah berdasarkan logika, pustaka, atau fakta untuk disajikan pada seminar, simposium, lokakarya, dan diskusi.Makalah dapat menjadi artikel bila dimuat dalam majalah atau surat kabar.

c. Buku ajar/ buku teks adalah kumpulan tulisan mengenai teori, dalil, hukum, atau kaidah mengenai suatu disiplin ilmu untuk dijadikan acuan mata pelajaran atau mata kuliah.

d. Laporan penelitian adalah tulisan tentang proses dan hasil penelitian untuk memenuhi tugas suatu lembaga. ( Materi “Laporan” akan dibahas dalam bab tersendiri)

8.4 Perencanaan Penulisan Karya IlmiahTelah dikemukakan sebelumnya bahwa perencanaan penulisan perlu dilakukan untuk

menentukan dan menyusun langkah/tahapan apa yang akan dilakukan sebelum menulis (Zaenal,1998: 8-22; Rohmadi, 2008: 68-71)

Ada lima tahapan penting yang perlu dilakukan dalam perencanaan, yaitu1. Persiapan.Tahap persiapan dimulai dengan pemilihan masalah, penentuan judul,

dan pembuatan kerangka karangan.2. Pengumpulan data. Tahap ini dilakukan melalui pengamatan peristiwa (pengamatan

lapangan), mencari informasi dengan jalan wawancara , pencatatan dokumen, rekaman audio visual, atau eksperimen di laboratorium. Pengumpulan data ini dilakukan untuk mencari informasi yang relevan dengan judul dan persoalan penelitian.

3. Pengonsepan. Data yang telah terkumpul diseleksi dan diklasifikasikan berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Penulis menentukan data mana yang akan digunakan dalam penelitian dan membuat konsep serta menganalisis data sesuai kajian penelitian.

4. Penyuntingan. Penulis memeriksa/ menyunting data yang telah dianalisis dan diolah. Penjelasan yang bertele-tele dan hal-hal yang tidak koheren dapat disunting dan hal-hal yang belum jelas dapat ditambah jika dianggap perlu.

5. Penyajian. Penulis menyusun karya dengan tata letak dan konvensi sesuai yang berlaku.

Secara teknis, tahapan tersebut dapat dilakukan dengan membaginya menjadi tiga tahapan, yaitu memahami materi, menulis draf, dan merevisi draf. Rincian hal yang dilakukan dalam tiap tahapan adalah sebagai berikut.1. Memahami Materi - Memahami deskripsi tugas

- Mengecek siapa pembaca- Memerkaya referensi

2. Menulis Draf- Mengadakan Brainstroming- Memulai dari mana saja- Menghindari kritik terhadap diri sendiri- Membiarkan ide mengalir- Mengubah ragangan (outlines)- Melupakan draf untuk sementara

3. Merefisi Draf- Membaca draft awal- Melihat dengan perspektik luas- Mengedit dengan cermat dan “kejam”

Bahasa Indonesia untuk Program Diploma

Page 4: Menulis Karya Ilmiah

- Mengecek ejaan dan kutipan- Membuat tampilan menarik

8.5 Topik, Tema, dan Judul Topik adalah pokok pembicaraan atau masalah yang akan dijadikan landasan karangan. Keraf (1997) mengemukakan topik berasal dari kata Yunani, topoi. Topoi berarti ‘tempat’. Jadi, topik tempat menletakkan pokok persoalan atau pembahasan. Topik merupakan jawaban atas pertanyaan Masalah apa yang akan ditulis ? Topik masih bersifat umum dan belum menggambarkan hal spesifik, seperti sudut pandang penulis.

Dalam karya ilmiah, topik yang dibahas hendaknya memenuhi syarat berikut ini.a. Problematis.

Topik yang dipilih hendaknya mengandung pemecahan masalah; tidak hanya membicarakan sesuatu. Sebuah topik harus dianalisis dan dicari solusinya, yang ditegaskan dalam simpulan, bukan hanya dideskripsikan.

b. TerbatasTopik bahasan harus dibatasi agar tidak terlalu luas dan melebar. Topik yang terlalu luas akan susah dikaji. Topik yang luas dapat dibatasi dengan cara antara lain pembatasan substansi, lokasi, atau waktu. Dengan pembatasan tersebut, topik dapat dibahas dan dikaji secara mendalam dan tuntan serta data yang diperoleh pun akan lebih jelas.

c. PentingTopik bahasan yang dipilih hendaknya penting untuk dikaji dan memberi kontribusi pada bidang ilmu tertentu atau mengandung solusi yang berguna bagi masyarakat.

d. FaktualTopik harus berdasarkan kenyataan dan fakta yang dapat dibuktikan melalui analisis data, bukan sekadar harapan atau imbauan.

Untuk mempersempit pokok pembicaraaan, ada tiga cara yang bisa digunakan (lihat Finoza, 2008). Ketiga cara tersebut adalah

1. memecahkan pokok pembicaraan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil2. menulis pokok umum dan membuat daftar aspek khusus secara beruurutan .3. mengajukan lima pertanyaan tentang topik : apa, siapa, di mana, kapan, dan

bagaimana.Selain istilah topik, dikenal pula istilah tema. Tema adalah topik yang sudah

mengandung tujuan. Tema merupakan juga hal yang mendorong dan melatarbelakangi seseorang menuliskan karangannya.

Perhatikan contoh topik dan tema berikut ini.Topik : Penanggulangan krisis airTema : Penanggulangan krisis air melalui mengaturan kembali sistem pendistribusian

air.Judul karangan dibuat berdasarkan topik atau tema. Pada dasarnya, judul adalah

penjabaran lebih spesifik dari topik. Pada judul telah tersirat variabel persoalan yang akan dibahas. Umumnya, judul berbanding terbalik dengan isi karangan.

Makin pendek judul akan makin luas pembahasannya dan makin panjang judul akan makin terbatas dan sedikit pembahasannya.

Judul yang baik harus memenuhi syarat:a. mencerminkan/ menggambarkan inti karangan; tidak terlalu luas dan tidak terlalu

sempit.b. singkat dan padat ; tidak berupa kalimat, tetapi frasa

Bahasa Indonesia untuk Program Diploma

Page 5: Menulis Karya Ilmiah

c. menarik untuk dibaca, tetapi tidak bombastis dan tetap dalam frasa yang logis.

8.6 Etika dan Gaya BahasaEtika yang dimaksud di sini adalah kejujuran dan keaslian karya ilmiah. Penulis

karya ilmiah dituntut utuk memiliki kejujuran intelektual. Tuntutan ini tentu berpengaruh terhadap proses dan hasi kerja.

Karya atau tulisan orang lain yang dikutip dan disebut sebagai karya sendiri merupakan tindakan plagiat (penjiplakan) dan merupakan “pencurian” yang menampakkan ketidakjujuran intelektual. (lihat Frick, 2008).

Gaya bahasa yang dimaksud bukanlah gaya bahasa sebagai majas (kiasan), melainkan pemanfaatan kekayaan bahasa dalam menulis.

Pembahasan dalam karya ilmiah harus disusun dengan baik, teratur, dan fokus pada persoalan utama yang dibahas. Pembahasan hendaknya ditulis dengan ragam bahasa dan diksi yang tepat sehingga pembaca dapat mengikuti dan memahami pola pikir penulis.

Selaras dengan yang dikemukakan Suriasumantri (1999:184) tentang ciri bahasa ilmiah yang tekah dikemukakan sebelaumnya, berikut ini adalah ciri-ciri bahasa yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.

1. Bahasa yang langsung (tanpa basa basi)2. Bahasa yang lugas (tidak denotatif, dan bermajas (bermakna kiasan)3. Bahasa yang jelas (disusun dalam kalimat yang singkat dan padat).

` Gaya bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah hendaknya tetap berpedoman pada rambu dan ketentuan yang berlaku dalam kalimat register ilmiah.

8.7 Rangkuman Dalam bab ini dibahas tentang pengertian karya ilmiah dan tata tulis karya ilmiah, ciri-

ciri karya ilmiah, jenis karya ilmiah, dan perencanaan penulisan karya ilmia. Selain hal tersebut dipaparkan juga pentingnya topik, tema, dan judul dalam sebuah karya ilmiah dan bagaimana selayaknya etika dan gaya bahasa dalam menulis karya ilmiah.

8.8 EvaluasiJawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!1. Apa yang membedakan sebuah karya ilmiah skripsi, tesis, dan disertasi ?2. Pada dua tahun terakhir ini, banyak karya ilmiah yang ditulis oleh para akademisi

di universitas ternama di Indonesia dinyatakan sabagai hasil plagiat. Bagaimana pendapat Anda? Unsur apa yang tiak terpenuhi dalam karya tersebut?Diskusikanlah dengan teman Anda!

3. Sebutkan tiga tahapan teknis yang perlu dilakukan dalam merencanakan penulisan karya ilmia!

4. Bacalah sebuah artikel ilmiah dan analisis gaya bahasa dalam karya tersebut!

Bahasa Indonesia untuk Program Diploma

Page 6: Menulis Karya Ilmiah

Bahasa Indonesia untuk Program Diploma