menteriperhubungan republik indonesia - jdihjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... ·...

134
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR:PM. 42 TAHUN 2!C)liJ TENTANG SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN (BP2IP) SURABA YA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Sistem Akuntansi Keuangan Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran (BP2IP) Surabaya; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan bad::m Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tanun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

Upload: phunghuong

Post on 13-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIAPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

NOMOR:PM. 42 TAHUN 2!C)liJ

TENTANG

SISTEM AKUNTANSI KEUANGANBALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ILMU PELAYARAN

(BP2IP) SURABA YA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (4) PeraturanPemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganBadan Layanan Umum, perlu menetapkan Peraturan MenteriPerhubungan tentang Sistem Akuntansi Keuangan BalaiPendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran (BP2IP) Surabaya;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4400);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan bad::m Layanan Umum (LembaranNegara Republik Indonesia Tanun 2005 Nomor 48, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

Page 2: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentangPengelolaan Barang Milik Negara/Oaerah, sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008(lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4855);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Jenis danTarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yangBerlaku Pada Oepartemen Perhubungan (lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 19, Tambahanlembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4973);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintahan (lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan lembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5165);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang SumberOaya Manusia Oi Bidang Transportasi (lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 104, Tambahanlembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5310);

9. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor91 Tahun 2011;

10. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang PedomanPelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PresidenRepublik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010;

11. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negarasebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor92 Tahun 2011;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentangBagan Akun Standar (BAS);

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/ 2008 tentangPedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan layananUmum;

14. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.05/2010tentang Penetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan IImuPelayaran Surabaya Pada Kementerian Perhubungan SebagaiInstansi Pemerintah Yang Menerapkan PengelolaanKeuangan Badan layanan Umum;

~

Page 3: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

15. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 45 Tahun 2003tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan danPelatihan IImu Pelayaran;

16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG SISTEMAKUNTANSI KEUANGAN BALAI PENDIDIKAN DANPELATIHAN ILMU PELAYARAN (BP2IP) SURABAVA.

BABI

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan ini yang dimaksuddengan:

1. Entitas adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan IImuPelayaran Surabaya.

2. Akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran,pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadiankeuangan, penginterpretasian atas hasilnya, serta penyajianlaporan keuangan.

3. Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut BLU, adalahinstansi di Iingkungan Pemerintah yang dibentuk untukmemberikan pelayanan kepada masyarakat berupapenyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpamengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukankegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi danproduktivitas.

4. Standar Akuntansi Keuangan, yang selanjutnya disingkatSAK, adalah prinsip akuntansi yang ditetapkan oleh ikatanprofesi akuntansi Indonesia dalam menyajikan laporankeuangan suatu entitas usaha.

5. Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar,konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifikyang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam penyusunandan penyajian laporan keuangan.

Page 4: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

6. Entitas pelaporan adalah unit pemerintah yang terdiri dari satuatau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturanperundang - undangan wajib menyampaikan laporanpertanggungjawaban berupa laporan keuangan.

7. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan yangmenyelenggarakan akuntansi, menyusun dan menyajikanlaporan keuangan sehubungan dengan anggaran/barang yangdikelolanya, dan menyampaikan kepada entitas pelaporan.

8. Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran Surabaya,yang selanjutnya disebut BP21P Surabaya adalah instansipemerintah pada Badan Pengembangan Sumber DayaManusia Perhubungan Kementerian Perhubungan yangmenerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan LayananUmum (PPK-BLU) sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang merupakan entitas pelaporan danentitas akuntansi.

9. Bagan Akun Standar adalah daftar perkiraan buku besar yangditetapkan dan disusun secara sistematis untuk memudahkanperencanaan dan pelaksanaan anggaran, serta pembukuandan pelaporan keuangan BP21PSurabaya.

10. Sistem Akuntansi BP21P Surabaya adalah serangkaianprosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai daripengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampaidengan pelaporan posisi keuangan dan aktivitas keuanganyang dilaksanakan oleh BP21PSurabaya.

11. Laporan Keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban BP21PSurabaya atas pelaksanaan Anggaran Pendapatan danBelanja Negara berupa laporan aktivitas, neraca, arus kas dancatatan atas laporan keuangan.

12. Laporan Aktivitas adalah laporan yang menyajikan informasirealisasi pendapatan dan beban BP21P Surabaya padaperiode tertentu.

13. Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisikeuangan pemerintah yaitu aset, kewajiban dan ekuitas danaBP21PSurabaya pada tanggal tertentu.

14. Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan arusmasuk dan arus keluar kas BP21P Surabaya selama periodetertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi,aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan.

v

Page 5: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

15. Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikaninformasi kenaikan atau penurunan ekuitas BP21P Surabayaselama periode pelaporan.

16. Catatan Atas Laporan Keuangan adalah laporan yangmenyajikan informasi tentang penjelasan daftar terinci atauanalisis atau nilai suatu pos yang disajikan dalam laporanaktivitas, neraca dan arus kas BP21P Surabaya dalam rangkapengungkapan yang memadai.

17. Tanggal Pelaporan adalah tanggal hari terakhir dari suatuperiode pelaporan.

18. Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomiyang timbul dari aktivitas BP21P Surabaya selama satuperiode yang mengakibatkan penambahan ekuitas bersih.

19. Beban atau biaya adalah penurunan manfaat ekonomi selamasatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar kas atauberkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yangmengakibatkan penurunan ekuitas bersih.

20. Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperolehmanfaat ekonomi seperti bunga, deviden, dan royalti, ataumanfaat sosial sehingga dapat meningkatkan kemampuanPemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

21. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/ataudimiliki oleh BP21P Surabaya sebagai akibat dari peristiwamasa lalu dan dari manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasadepan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh BP21PSurabayamaupun masyarakat serta dapat diukur dalam satuan uangtermasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untukpenyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumberdaya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

22. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa laluyang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumberdaya ekonomi BP21PSurabaya.

23. Ekuitas adalah hak residual BP21PSurabaya atas aset setelahdikurangi seluruh kewajiban yang dimiliki.

24. Nilai nominal adalah nilai yang tertera dalam satuan uang,kwitansi, atau nilai yang disepakati pada saat tanggalterjadinya transaksi.

25. Nilai pasar adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualandalam pasar yang aktif antara pihak -pihak yang independen.

v

Page 6: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

26. Nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian kewajibanantar pihak yang memahami dan berkeinginan untukmelakukan transaksi wajar.

27. Harga Perolehan adalah semua biaya-biaya yang dikeluarkansampai denganaset siap untuk digunakan.

28. Jurnal standar adalah jurnal yang digunakan untukpencatatan dan pemrosesan transaksi anggaran, realisasipenerimaan dan pengeluaran anggaran serta transaksi nonanggaran.

29. Bukti pendukung (source document), adalah bukti yang sah. dan relevan yang digunakan dalam transaksi keuangan dan

berfungsi sebagai pendukung bukti jurnal atau buktipendukung yang merupakan bagian dari bukti pembukuan,misalnya kontrak penjualan I pembelian barang, fakturpenjualan I pembelian, tagihan rekening Iistrik dari PLN,Laporan Penerimaan dan Pemakaian Barang Gudang, sertaBerita Acara Pemeriksaan Pekerjaan.

MATERI MUATANSISTEM AKUNTANSI KEUANGAN BP21P SURABA VA

a. Sistem Akuntansi Keuangan, yang menghasilkan laporankeuangan pokok untuk keperluan akuntabilitas, manajemen,dan transparansi;

b. Sistem Akuntansi Aset Tetap, yang menghasilkan laporanaset tetap untuk keperluan manajemen aset tetap; dan

c. Sistem Akuntansi Biaya, yang menghasilkan informasi biayasatuan (unit cost) per unit layanan, pertanggungjawabankinerja ataupun informasi lain untuk kepentingan manajerial.

(2) Sistematika Sistem Akuntansi Keuangan BP21P Surabayasebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:

a. BAB I : Pendahuluan;b. BAB II : Sistem Akuntansi Keuangan;c. BAB III : Sistem Akuntansi Aset Tetap;d. BAB IV : Sistem Akuntansi Biaya;e. BAB V : Penutup.

Page 7: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

(3) Sistematika Sistem Akuntansi BP21P Surabaya sebagaimanadimaksud pada ayat (2), tercantum dalam Lampiran Peraturan iniyang merupakan bagian yang tidak teqjisahkan dari PeraturanMenteri ini.

(4) Siklus Sistem Akuntansi BP21PSurabaya sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b, huruf c dan huruf d mengacu kepadaStandar Operasional dan Prosedur yang ditetapkan oleh KepalaBP21PSurabaya.

Peraturan Menteri Perhubungan ini menjadi pedoman dan berlakukhusus di BP21PSurabaya.

Laporan Keuangan BP21P Surabaya yang telah disusun sebelumditetapkannya Peraturan Menteri Perhubungan ini dinyatakan tetapberlaku sebagai Laporan Akuntabilitas manajemen BP21PSurabaya.

Pasal 5

Proses pengintegrasian laporan keuangan berdasarkan StandarAkuntansi Keuangan ke dalam laporan keuangan berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal6

Perubahan terhadap Sistem Akuntansi Keuangan BP21P Surabayadapat dilaksanakan oleh Kepala BP21P Surabaya dengan tetapberpedoman pada Peraturan Menteri Perhubungan ini.

Page 8: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Peraturan Menteri Perhubungan ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundanganPeraturan Menteri Perhubungan ini dengan penempatannya dalamBerita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 8 Agustus 2012

MENTERIPERHUBUNGAN,

ltd.

Diundangkan di Jakartapada tanggal 10 Agustus 2012

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA,

ltd.

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2012 NOMOR 806

UMAR A SH MM MHPembina Utama Muda (IV/c)NIP.19630220 198903 1 001

Page 9: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERHUBUNGANNOMOR PM. 42 TAHUN 2012TANGGAL : 8 Agustus 2012

BABIPENDAHULUAN

Perkembangan dunia pelayaran yang begitu pesat, akan berdampak terhadappeningkatan permintaan kebutuhan tenaga pelaut dan tenaga ahlikepelabuhanan dan sangat mempengaruhi kelangsungan lembaga pendidikanmaritim khususnya Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran (BP2IP)Surabaya.

Potensi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Material yang ada diBP21P Surabaya diberdayakan untuk meningkatkan kinerja yang diperlukandemi kelangsungan organisasi. Peningkatan kualitas sumber daya yang adamerupakan alternatif pilihan yang harus dicoba untuk meningkatkan pelayananorganisasi kepada masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukanperubahan cara pandang, yaitu organisasi Pemerintah yang tadinya birokratismenjadi organisasi yang mempunyai sifat wirausaha.

BP21PSurabaya merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Diklat Pelayaran dilingkungan Badan Pengembangan Sumber Daya Perhubungan (BPSDMP),yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala BadanPengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan.

BP21P Surabaya sebelumnya dengan nama Balai Pendidikan dan LatihanPelayaran (BPLP) mulai tahun akademik 1982 sId 1990 yangmenyelenggarakan program pendidikan kepelautan untuk bidang Nautika danTeknika (Strata-A), kemudian berubah menjadi Balai Pendidikan dan LatihanPelayaran Dasar (BPLPD) mulai Tahun 1990 sId 2002 dengan melaksanakanDiklat tingkat dasar (rating), dan pada akhirnya tahun 2002 sId sekarangberubah menjadi Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran (BP2IP)Surabaya dengan tugas pokok, yaitu mendidik perwira pelayaran niaga diklatkeahlian kepelautan tingkat III, IV, V dan tingkat dasar bidang keahlian Nautikadan Teknika, serta menyelenggarakan Diklat Ketrampilan Kepelautan.

Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, membuka peluang kepadasemua entitas Pemerintah yang berbentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) ataubentuk lainnya untuk mengelola keuangannya secara mandiri, artinya yangtadinya semua Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang diterima olehentitas Pemerintah tersebut harus disetor ke Kas Negara, sekarang dapatdikelola sendiri dengan pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU), dengan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor486/KMK.05/2010 tentang Penetapan BP21P Surabaya pada Kementerian

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 10: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintahan yang menerapkan PengelolaanKeuangan Badan Layanan Umum (BLU), maka BLU BP21PSurabaya didirikandengan maksud menyelenggarakan program pendidikan Diklat Penjenjangantingkat Dasar, tingkat IV, tingkat V dan Diklat Pembentukan tingkat Dasar,tingkat IV, tingkat III di bidang pelayaran.

Oleh karena itu, untuk memenuhi pertanggungjawaban keuangan berdasarkanPK-BLU, maka perlu dibuat Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan BLU BP21PSurabaya yang berdasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi KeuanganEntitas Tanpa Akuntabilitas Publik (PSAK-ETAP) yang dikeluarkan oleh IkatanAkuntasi Indonesia (IAI) dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Sistem Akuntansi dan PelaporanKeuangan Badan Layanan Umum serta Peraturan Pemerintah Nomor 71Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Maksud dan Tujuan penyusunan Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan BP21PSurabaya adalah :

1. Sebagai petunjuk dasar berupa kebijakan, sistem dan prosedur (SISDUR)akuntansi keuangan yang harus ditempuh agar sesuai denganperkembangan praktek-praktek akuntansi yang lazim berlaku di Indonesia,serta memudahkan dalam menyusun laporan keuangan bagi staf akuntansi(instruction).

2. Agar terdapat keseragaman dan konsistensi dalam pencatatan transaksikeuangan (consistency).

3. Agar terjaga kualitas laporan keuangan yang dapat diandalkan (accuracy),netral/tidak berpihak (neutrality), memberikan informasi yang lengkap (fulldisclosurelcompleteness), dan dapat diperbandingkan (comparability).

4. Agar mampu menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu (timelines)dan mudah dimengerti (understandability), sehingga dapat digunakansebagai dasar keputusan (decision supports) bagi semua pemakai laporan.

Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan disusun dengan sistematika penyajiansebagai berikut :

1. BAS I PENDAHULUANMenguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sistematikapenulisan laporan, diakhiri dengan ruang Iingkup.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 11: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

2. BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN, terdiri dari:

a. Bagan Akun Standar (BAS)

Daftar buku besar yang ditetapkan dan disusun secara sistematis untukmemudahkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran, sertapembukuan dan pelaporan keuangan pemerintahan.

b. Kode Kas

Menguraikan tentang tatacara kodefikasi setiap akun yang ada LaporanArus Kas.

c. Kebijakan Akuntansi

Menguraikan tentang: 1) pengertian; 2) dasar hukum penyusunankebijakan akuntansi; 3) pengguna dan kebutuhan informasi laporankeuangan; 4) peranan dan tujuan laporan keuangan; 5) tanggung jawabatas laporan keuangan; 6) ikhtisar kebijakan akuntansi; 7) karakteristikkualitatif laporan keuangan; 8) kendala informasi yang relevan dan andal;9) unsur laporan keuangan; 10) pengakuan unsur laporan keuangan;11) pengukuran unsur laporan keuangan; 12) penyajian laporankeuangan; 13) akuntansi pendapatan; 14) akuntansi biaya; 15) akuntansiaset; 16). akuntansi kewajiban, 17) akuntansi ekuitas.

d. Jurnal

Menyajikan Jurnal Umum, Jurnal Penyesuaian, Jurnal Penutup, danReversing Entry.

e. Prosedur Akuntansi dan Format Laporan Keuangan

Menyajikan dan menjelaskan bagan siklus dan proses akuntansi daridokumen masukan, proses dan format laporan keuangan.

3. BAB III SISTEM AKUNTANSI ASETTETAP

Menyajikan dan menjelaskan tentang: a. Pengertian sistem akuntansi asettetap; b. Prosedur dan kebijakan akuntansi aset tetap; c. Klasifikasi dankodefikasi; d. Daftar dan umur ekonomis aset tetap; e. Jenis-jenis transaksidalam akuntansi aset tetap; f. Metode penyusutan; g. Dokumentasi asettetap; h. Pengelolaan aset tetap; i. Pengawasan dan pengendalian asettetap; j. Kondisi aset tetap; k. Format laporan aset tetap.

4. BAB IV SISTEM AKUNTANSI BIAYA

Menyajikan dan menjelaskan sistem yang digunakan oleh BLU BP21PSurabaya dalam menentukan perhitungan biaya untuk tarif kegiatanpelayanan pendidikan penyegaran dan peningkatan i1mu pelayaran danbiaya biaya lain sehubungan dengan kegiatan BLU BP21P Surabayalainnya.

~ Sistem Akuntansi Keuangan

Page 12: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan BLU BP21P Surabaya memberikanlandasan yang jelas untuk menerapkan praktek-pratek akuntansi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Prinsip AkuntansiBerterima Umum (PABU) untuk memudahkan auditor dalam melakukan auditatas laporan keuangan.

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76 Tahun 2008tentang Pedoman Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU, makalaporan keuangan BLU BP21P Surabaya yang disusun sesuai StandarAkuntansi Keuangan (SAK) yang diterbitkan oleh Asosiasi Profesi AkuntanIndonesia/Standar Akuntansi Industri Spesifik, dan tidak bertentangan denganPeraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan KeuanganBadan Layanan Umum pada Pasal 26 ayat (2) dan Standar AkuntansiPemerintahan (SAP).

Laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK digunakan untukkepentingan pelaporan kepada pengguna umum laporan keuangan BLUBP21P Surabaya, dalam hal ini adalah stakeholders, yaitu pihak-pihak yangberhubungan dan memiliki kepentingan dengan BLU BP21P Surabaya.Sedangkan laporan keuangan yang sesuai dengan SAP digunakan untukkepentingan konsolidasi laporan keuangan BLU BP21P Surabaya denganlaporan keuangan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM)Perhubungan Kementerian Perhubungan.

Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan BP21P Surabaya merupakan bagiandari sistem informasi keuangan secara keseluruhan, sehingga tidak dapatdipisahkan dari sistem informasi manajemen yang ada di entitas BLUBP21P Surabaya. Pedoman Sistem Akuntansi Keuangan ini selainmemuat Sistem Akuntansi Keuangan, juga telah dilengkapi dengan SistemAkuntansi Aset Tetap dan Sistem Akuntansi Biaya. Namun agar seluruhtransaksi keuangan dapat diolah dan menghasilkan laporan keuangan sesuaidengan tujuan sebagaimana dimaksud di atas, sistem akuntansi ini perludilengkapi dengan Pedoman Pengoperasian Piranti Lunak Akuntansi(Operating Manual of Financial Accounting Software).

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 13: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

BAB IISISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

Bagan Akun Standar adalah daftar perkiraan buku besar yang ditetapkan dandisusun secara sistematis untuk memudahkan perencanaan dan pelaksanaananggaran, serta pembukuan dan pelaporan keuangan BP21P Surabaya.Termasuk di dalamnya, yaitu unsur-unsur seperti kode akun (account code)dan nama akun (accounts name). Kode akun dan nama akun inilah yangdigunakan organisasi untuk mengelompokkan, mencatat, melaporkan, danmengontrol transaksi-transaksinya dengan cara sistematis. Kode akundicantumkan untuk memudahkan pemakai dalam membaca laporankeuangan. Pemberian kode akun tidak dimaksudkan pemakai menghafalkankode-kode akun yang disusun, namun untuk memudahkan pemakaimengikuti kerangka logika pemberian kode akun, sehingga dapatmenggunakan akun yang disusun untuk pemberian identifikasi transaksiyang terjadi dalam kegiatan usaha.

Sistematika kode akun yang digunakan oleh BLU BP21P Surabaya adalahsebagai berikut :

I II III IV V VI VII VIII IX X

disediakan untuk klasifikasi utama akunLaporan Neraca dan Laporan Aktivitas, terdiridari: .

1.000.000.0002.000.000.0003.000.000.0004.000.000.0005.000.000.000

AsetKewajibanEkuitasPendapatanBiaya

merupakan subklasifikasi utama dari digitpertama, contoh:

1.000.000.0001.100.000.0001.200.000.0001.300.000.0001.400.000.000

AsetAset LancarInvestasi Jangka PanjangAset TetapAset Lainnya

Page 14: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

merupakan 3 (tiga) digit nomor klasifikasiperkiraan-perkiraan terakhir yang akan terteradalam laporan keuangan utama, contoh:

1.100.000.0001.100.100.0001.100.200.0001.100.300.0001.100.400.000

1.100.500.0001.100.600.0001.100.700.000

Aset LancarKas dan Setara Kas BLUInvestasi Jangka PendekPiutangPenyisihan Piutang TakTertagihPersediaanBiaya Dibayar DimukaAset Lancar Lainnya

Merupakan digit nomor subklasifikasi dari digit kelima, ke enam dan ke tujuh, contoh:

1.100.300.1001.100.300.2001.100.300.300

Piutang UsahaPiutang KaryawanPiutang Lain-lain

Merupakan 2 (dua) digit nomor yang merinci digitke-VIII. 2 (Dua) digit nomor terakhir merupakankode akun yang diinput pada proses penjurnalan.contoh:

1.100.300.0001.100.300.1001.100.300.101

1.100.300.102

1.100.300.103

1.100.300.104

1.100.300.199

PiutangPiutang UsahaPiutang UsahaDiklat PembentukanPiutang UsahaDiklat PenjejanganPiutang Usaha DiklatKetrampilan KhususPelautPiutang UsahaDiklat Praktek TambahanPiutang Usaha Lain-lain

Akun pada digit ke-Iima, ke-enam dan ke-tujuh merupakan akun-akun yangakan tercantum dalam laporan utama keuangan BP2IP Surabaya ataumerupakan rekapitulasi dari akun-akun dalam buku besar, sedangkan akunpada digit ke-delapan, ke-sembilan dan ke-sepuluh merupakan kumpulan kodeakun-akun yang di-input ke dalam kertas kerja jurnal.

Page 15: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Mekanisme penyusunan Bagan Akun Standar (BAS) Balai Pendidikan danPelatihan IImu Pelayaran Surabaya ditetapkan dengan Surat KeputusanKepala BP21P Surabaya yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapatdipisahkan dari Peraturan Menteri ini. Bagan Akun Standar BP21P Surabayadapat ditambah atau diubah sesuai dengan kebutuhan pelaporan atastransaksi-transaksi di BP21P Surabaya. Penambahan dan pengubahan kodeakun tersebut dilakukan apabila sekiranya tidak ada kode akun yang dapatmemfasilitasi jenis transaksi BP21P Surabaya yang semakin berkembang.Penambahan dan perubahan kode akun tersebut dapat dilakukan oleh BP21PSurabaya tanpa harus melalui prosedur penetapan dari Menteri Perhubungan.Penetapan tersebut cukup dilakukan dengan menerbitkan Surat KeputusanKepala Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran Surabaya.

Kode kas (cash code) merupakan rangkaian susunan angka, huruf ataupaduan antara angka dan huruf (alfanumerik) yang sangat sistematis, mudahdipahami, fleksibel, yang digunakan untuk memudahkan pemakai dalammembaca dan menyusun laporan arus kas.Sistematika kode kas yang digunakan oleh BP21P Surabaya adalah sebagaiberikut:I I '-I-I I III I IV I V I VI I VII I

Digit pertama merupakan klasifikasi utama akunLaporan Arus Kas, terdiri dari :

1.000.0002.000.0003.000.000

Arus Kas dari Aktivitas OperasiArus Kas dari Aktivitas InvestasiArus Kas dari Aktivitas Pendanaan

1.000.0001.100.0001.200.000

Arus kas dari aktivitas operasiArus kas masuk dari aktivitas operasiArus kas keluar dari aktivitas operasi

Merupakan klasifikasi perkiraan-perkiraan terakhir yangtertera dalam laporan arus kas, contoh :

1.000.0001.100.0001.100.1001.100.2001.100.3001.100.400

Arus kas dari aktivitas operasiArus kas masuk dari aktivitas operasiPendapatan Usaha dari Jasa LayananPendanaan APBN (Rupiah Murni)Pendapatan HibahPendapatan Usaha Lainnya

v

Page 16: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Daftar kode kas untuk Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu PelayaranSurabaya dapat dilihat pad a tabel 1.1 berikut ini :

KODE KAS NAMA KET.1.000.000 Arus Kas dari Aktivitas Operasi H1.100.000 Arus Masuk Aktivitas Operasi H1.100.100 Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan 01.100.200 Pendapatan APBN (Rupiah Murnj) 01.100.300 Pendapatan Hibah 01.100.400 Pendapatan Usaha Lainnya 01.200.000 Arus Keluar Aktivitas Operasi H1.200.100 Biaya Layanan 01.200.200 Biaya Umum dan Administrasi 01.200.300 Biaya Lainnya 01.200.400 Pembelian Persediaan 01.200.500 Pembayaran kepada rekanan/pemasok 01.200.600 Pembayaran pajak 02.000.000 Arus Kas dari Aktivitas Investasi H2.100.000 Arus Masuk dari Aktivitas Investasi H2.100.100 Hasil Penjualan Aset Tetap 02.100.200 Hasil Penjualan Investasi Jangka 0

Pendek2.100.300 Hasil Penjualan Investasi Jangka 0

Panjang2.100.400 Perolehan Aset Lainnya 02.200.000 Arus Keluar dari Aktivitas Investasi H2.200.100 Perolehan Aset Tetap 02.200.200 Perolehan Investasi JanQka Pendek 02.200.300 Perolehan Investasi Jangka PanianQ 02.200.400 Perolehan Aset Lainnya 03.000.000 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan H3.100.000 Arus Masuk dari Aktivitas Pendanaan H3.100.100 Perolehan Pinjaman 03.100.200 Penerimaan Kembali Pokok Pinjaman 03.200.000 Arus keluar dari Aktivitas Pendanaan H3.200.100 Pembayaran Pokok Pinjaman 0

I 3.200.200 Pemberian Piniaman 0

Page 17: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

2. Penjelasan Atas Kode Kas BP21P Surabaya

Penjelasan atas kode kas BP21P Surabaya dapat dilihat pad a tabel 1.2berikut ini:

KOOENAMA KET.KAS

1.000.000 ARUS KAS OARI AKTIVITAS OPERASI HMerupakan kode arus kas dari aktivitasyang ditujukan untuk kegiatan operasionalBP21P Surabaya selama 1 (satu) periodeakuntansi

1.100.000 Arus Masuk Aktivitas Operasi HMerupakan kode dari aktivitas penerimaankas yang diperoleh dari kegiatanoperasional BP21P Surabaya selama1 (satu) periode akuntansi

1.100.100 Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan 01.100.200 Pendapatan APBN (Rupiah Murni) 01.100.300 Pendapatan Hibah 01.100.400 Pendapatan Usaha Lainnva 01.200.000 Arus Keluar Aktivitas Operasi H

Merupakan kode dari aktivitaspengeluaran kas yang digunakan untukmembiayai kegiatan operasionalpemerintah selama 1 (satu) periodeakuntansi.

1.200.100 Biaya Layanan 01.200.200 Biaya Umum dan Administrasi 01.200.300 Biaya Lainnva 01.200.400 Pembelian Persediaan. 01.200.500 Pembayaran keoada rekanan/oemasok 01.200.600 Pembayaran pajak 02.000.000 ARUS KAS OARI AKTIVITAS HINVESTASI

Merupakan kode dari aktivitas penerimaandan pengeluaran kas yang ditujukan untukperolehan dan pelepasan aset tetap danaset non keuangan lainnya

2.100.000 Arus Masuk dari Aktivitas Investasi HMerupakan kode dari aktivitas penerimaanyang ditujukan untuk pelepasan aset tetapdan penerimaan pinjaman jangka pendekdari pihak ketiaa

2.100.100 Hasil Peniualan aset Tetao 02.100.200 Hasil Penerimaan Investasi Jangka 0

Pendek2.100.300 Hasil Penerimaan Investasi Jangka 0

Panjang

Page 18: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

2.100.400 Perolehan aset Lainnya D2.200.000 Arus Keluar dari Aktivitas Investasi H

Merupakan akun dari aktivitaspengeluaran kas yang ditujukan untukperolehan aset tetap dan pelunasanpinjaman jangka pendek pada pihakketiaa.

2.200.100 Perolehan Aset Tetap D2.200.200 Pembavaran Investasi Janaka Paniana D2.200.300 Pembavaran Investasi Janaka Pendek D2.200.400 Perolehan Aset Lainnya D3.000.000 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan H

Merupakan kode dari aktivitas penerimaankas yang perlu dibayar kembali danl ataupengeluaran kas yang akan diterimakembali yang mengakibatkan perubahandalam jumlah dan komposisi investasijangka panjang, piutang jangka panjang,dan utang BP21P Surabaya sehubungandengan pendanaan atau defisit ataupenggunaan surplus anggaran

3.100.000 Arus Masuk dari Aktivitas Pendanaan HMerupakan kode dari aktivitas penerimaankas yang perlu dibayar yangmengakibatkan perubahan dalam jumlahdan komposisi investasi jangka panjang,piutang jangka panjang, dan utang BP21PSurabaya sehubungan dengan pendanaanatau defisit atau penggunaan surplusanaaaran

3.100.100 Perolehan Pinjaman D3.100.200 Penerimaan Kembali Pokok Pinjaman D3.200.000 Arus keluar dari Aktivitas Pendanaan H

Merupakan kode dari pengeluaran kasyang akan diterima kembali yangmengakibatkan perubahan dalam jumlahdan komposisi investasi jangka panjang,piutang jangka panjang, dan utang BP21PSurabaya sehubungan dengan pendanaanatau defisit atau penggunaan surplusanaaaran

3.200.100 Pembayaran Pokok Piniaman D3.200.200 Pemberian Piniaman D

y

Page 19: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

C. KEBIJAKAN AKUNTANSI

1. PENGERTIAN

Kebijakan Akuntansi adalah prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan,dan praktek-praktek spesifik yang dipilih dan diterapkan untuk suatu entitaspelaporan (BP2IP Surabaya) dalam menyusun dan menyajikan laporankeuangan. Sasaran dari pemilihan kebijakan yang paling tepat adalah yangdapat menggambarkan kondisi keuangan BP21PSurabaya secara realistisdalam bentuk laporan akuntansi keuangan pada suatu tanggal tertentu darisuatu periode maupun kinerja keuangan dan operasi untuk periode yangsama.Sebagai batas atas dari konsep penerapan kebijakan akuntansi adalahpertimbangan biaya dan manfaat (cost & benefit) dan sebagai batasbawahnya adalah pertimbangan materialitas (materiality) dari suatupermasalahan yang timbul.

Dasar penyusunan kebijakan akuntansi BP21P Surabaya antara lainadalah:

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

d. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan badan Layanan Umum (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4502);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang PengelolaanBarang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4855) sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 38 Tahun 2008;

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 20: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

f. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2009 tentang Jenis dan TarifAtas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku PadaDepartemen Perhubungan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4973);

g. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5165);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber DayaManusia Di Bidang Transportasi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5310);

i. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan danOrganisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah denganPeraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

j. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentangPedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negarasebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden RepublikIndonesia Nomor 53 Tahun 2010;

k. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas,dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;

I. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.05/2007 tentang BaganAkun Standar (BAS);

m. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentangPedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;

n. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 486/KMK.05/2010 tentangPenetapan Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran Surabayapada Kementerian Perhubungan Sebagai Instansi Pemerintah yangMenerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

o. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 45 Tahun 2003 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan IImuPelayaran;

p. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;

Y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 21: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

q. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa AkuntabilitasPublik (PSAK-ETAP) Tahun 2010 tentang Entitas yang tidak memilikiakuntabilitas publik signifikan dan menerbitkan laporan keuangan untuktujuan umum bagi pengguna eksternal;

r. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan No.67/PB/2007, tentangPengintegrasian Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Ke DalamLaporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga;

Pengguna laporan keuangan BP21P Surabaya adalah Pemerintah,karyawan, masyarakat, pemberi pinjaman, pemasok, pelanggan dankreditur usaha lainnya. Pengguna laporan keuangan BP21PSurabayatersebut dalam menggunakan laporan keuangan untuk memenuhibeberapa kebutuhan informasi yang berbeda.

1) Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawahkekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dankarena itu berkepentingan dengan aktivitas entitas. Mereka jugamembutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas entitas,menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusunstatistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

2) Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarikpada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas entitas.

3) Laporan keuangan dapat membantu masyarakat denganmenyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhirkemakmuran entitas serta rangkaian aktivitasnya.

4) Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yangmemungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman sertabunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

5) Pemasok dan kreditur usaha lainnya tertarik dengan informasi yangmemungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yangterhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

6) Para pelanggan yang berkepentingan dengan informasi mengenaikelangsungan hidup entitas, terutama jika mereka terlibat dalamperjanjian jangka panjang, atau bergantung pada entitas.

Page 22: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan untukmemenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna.Dengan demikian laporan keuangan BP21PSurabaya tidak dirancanguntuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap pengguna. Namundemikian, mengingat Pemerintah dan masyarakat merupakan sumberpendanaan utama bagi BP21P Surabaya, maka ketentuan laporankeuangan yang memenuhi kebutuhan Pemerintah dan masyarakatperlu mendapat perhatian.

Manajemen memikul tanggung jawab utama dalam penyusunan danpenyajian laporan keuangan BP21P Surabaya. Manajemen jugaberkepentingan dengan informasi yang disajikan dalam laporankeuangan untuk keperluan perencanaan, pengendalian danpengambilan keputusan. Selanjutnya manajemen dapat menentukanbentuk dan isi informasi tambahan untuk memenuhi kebutuhannyasendiri diluar jenis informasi yang diatur dalam kerangka kerjakonseptual (conceptual framework), sehingga informasi tambahantersebut berada diluar ruang Iingkup kerangka tersebut.

Konsep dasar yang pertama kali harus diperhatikan dalam praktekakuntansi adalah peranan dan tujuan dari pelaporan keuangan itusendiri. Pemahaman atas peranan dan tujuan pelaporan akanmemberikan kerangka kerja konseptual (conceptual framework) dalammenganalisis, mencatat, menggolongkan dan melaporkan transaksi(kejadian keuangan) sebagai pelaksanaan kegiatan usaha.

Kerangka kerja konseptual tersebut pada akhirnya akan memberikanlandasan berpikir yang sistematis dalam mempraktekkan akuntansiterutama yang berkaitan dengan pengungkapan dan penyajianinformasi keuangan.

Peranan laporan keuangan adalah sebagai berikut:1) merupakan media atau alat untuk mengkomunikasikan informasi

keuangan kepada para pemakai yang akan menggunakan informasitersebut untuk membuat keputusan secara tepat sesuai dengankondisi yang sesungguhnya.

2) menyediakan informasi yang relevan mengenai akuntansi keuangandan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporanselama 1 (satu) periode pelaporan.

~ Sistem Akuntansi Keuangan

Page 23: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

3) merupakan media untuk menilai kondisi keuangan, mengevaluasiefektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantumenentukan ketaatannya terhadap ketentuan peraturanperundangan-undangan.

4) Merupakan laporan pertanggungjawaban pegawai dan manajemenatas kegiatan keuangan dan sumber daya ekonomis yangdipercayakan serta menunjukkan akuntansi keuangan yang sesuaidengan standar akuntansi yang berlaku umum.Pertanggungjawaban pegawai dan manajemen atas kegiatankeuangan tersebut sebagai berikut:

a) Akuntabilitas

Pertanggungjawaban manajemen atas pelaksanaan kebijakanyang dipercayakan kepada entitas BP21P Surabaya dalammencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.

b) Pegawai dan Manajemen

Membantu para pengguna (khususnya manajemen) untukmengevaluasi pelaksanaan kegiatan dalam 1 (satu) periodepelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaanmanajemen dan pengendalian atas seluruh aktiva, kewajiban,dan ekuitas/modal.

c) Transparansi

Memberikan informasi keuangan yang terbuka (full disclosure)dan jujur kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadapentitas BP21PSurabaya.

d) Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational Equity)

Membantu para pengguna dalam mengetahui apakahpenerimaan Pemerintah pada periode laporan, cukup untukmembiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan, dan apakahgenerasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggungbeban pengeluaran tersebut.

b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisikeuangan, kinerja, dan arus kas BP21P Surabaya yang bermanfaatbagi semua pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban(accQuntibility) manajemen atas penggunaan sumber-sumber dayayang dipercayakan pada BP21PSurabaya.

Page 24: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Laporan Keuangan BP21PSurabaya menyajikan informasi mengenai:1) aset;2) kewajiban;3) ekuitas;4) pendapatan dan biaya; dan5) arus kas.Informasi tersebut di atas beserta informasi lainnya yang terdapatdalam Catatan atas Laporan Keuangan membantu pengguna laporandalam memprediksi arus kas pada masa depan, khususnya dalam halwaktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

Kepala BP21P Surabaya bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian laporan keuangan BP21PSurabaya yang disertai dengan suratpernyataan tanggung jawab yang berisikan pernyataan bahwa pengelolaananggaran telah dilaksanakan berdasarkan sistem pengendalian internalyang memadai, akuntansi keuangan telah diselenggarakan sesuai denganstandar akuntansi keuangan, dan kebenaran isi laporan keuanganmerupakan tanggung jawab Kepala BP21PSurabaya.

Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun atas dasarakrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakuipada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima ataudibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalamlaporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporankeuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasikepada pengguna tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkanpenerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayarankas di masa depan serta sumber daya ekonomi yangmempresentasikan kas yang akan diterima di masa depan. Olehkarena itu, laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksimasa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi penggunadalam pengambilan keputusan ekonomi.

b. Kelangsungan Usaha (going concern)

Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsunganusaha entitas dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Karenaitu, entitas diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasiatau mengurangi secara material skala usahanya.Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuanganmungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yangdigunakan harus diungkapkan.

V Sistern Akuntansi Keuangan

Page 25: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalamlaporan keuangan berguna bagi pengguna. Terdapat karakteristik kualitatifpokok yaitu: dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, dan dapatdiperbandingkan, dengan penjelasan sebagai berikut:.

a. Dapat Dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuanganadalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.Dalam hal ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yangmemadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, sertakemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukkandalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas dasarpertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapatdipahami oleh pengguna tertentu.

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhanpengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memilikikualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomipengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masalalu, masa kini atau masa depan, serta menegaskan atau mengkoreksihasil evaluasi pengguna di masa lalu.

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasimemiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,kesalahan material, dan dapat diandalkan penggunaanya sebagaipenyajian yang tulus atau jujur (faithfull representation) dari yangseharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapatdisajikan. Untuk mencapai derajat yang berkualitas dan andal, makaharus dilaksanakan dengan:

1) Penyajian Jujur

Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan denganjujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikanatau secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan, misalnya,neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi sertaperistiwa lainnya dalam bentuk aset, kewajiban da~ ek.uit~sentitas pada tanggal pelaporan yang memenuhl kntenapengakuan.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 26: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujurtransaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, makaperistiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengansubstansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentukhUkumnya. Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalukonsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum, misalnyasuatu entitas mungkin menjual suatu aset kepada pihak laindengan cara sedemikian rupa sehingga dokumentasi dimaksudkanuntuk memindahkan kepemilikan menurut hukum ke pihaktersebut. Namun demikian mungkin terdapat persetujuan yangmemastikan bahwa entitas dapat terus menikmati manfaatekonomi masa depan yang diwujudkan dalam bentuk aset. Dalamkeadaan seperti itu, pelaporan penjualan tidak menyajikan denganjujur transaksi yang dicatat jika sesungguhnya memang adatransaksi.

Informasi harus diarahkan kepada kebutuhan umum pengguna,dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihaktertentu.Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yangmenguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akanmerugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yangberlawanan.

Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapiketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu, seperti ketertagihanpiutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat peralatan, dantuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Ketidakpastiansemacam itu diakui dengan mengungkapkan hakekat sertatingkatnya dan dengan menggunakan pertimbangan sehat(prudence) dalam penyusunan laporan keuangan.

Pertimbangan sehat mengandung unsur kehati-hatian pada saatmelakukan perkiraan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga asetatau penghasilan tidak dinyatakan terlalu tinggi dan kewajiban ataubeban tidak dinyatakan terlalu rendah. Namun demikianpenggunaan pertimbangan sehat tidak memperkenankanpembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan (provision)berlebihan, dan sengaja menetapkan aset atau penghasilan yanglebih rendah atau pencatatan kewajiban atau beban yang lebihtinggi, sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral, dan karenaitu, tidak memiliki kualitas andal.

Page 27: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan haruslengkap dalam batasan materialitas dan biaya. Kesengajaan untuktidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan informasi menjaditidak benar atau menyesatkan dan karena itu dapat diandalkan dantidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.

d. Dapat Dibandingkan

Pengguna harus· dapat membandingkan laporan keuangan entitasantar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) akuntansidan kinerja keuangan. Pengguna juga harus dapat memperbandingkanlaporan keuangan antar entitas untuk mengevaluasi akuntansikeuangan, kinerja, serta perubahan akuntansi keuangan secara relatif.Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan daritransaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secarakonsisten untuk entitas tersebut, antar periode entitas yang sarna danuntuk entitas yang berbeda. Implikasi penting dari karakteristik kualitatifdapat diperbandingkan adalah bahwa pengguna harus mendapatinformasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalampenyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan sertapengaruh perubahan tersebut. Para pengguna harus dimungkinkanuntuk dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yangdiberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sarna dalamsebuah entitas dari 1 (satu) periode ke periode dan dalam entitas yangberbeda. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan, termasukpengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh entitas,membantu pencapaian daya banding. Berhubung pengguna inginmembandingkan akuntansi keuangan. kinerja serta perubahanakuntansi keuangan antar periode, maka entitas perlu menyajikaninformasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan.

Jika penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, makainformasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemenmungkin perlu menyeimbangkan manfaat relatif antara pelaporan tepatwaktu dan ketentuan informasi anda!. Untuk menyediakan informasitepat waktu, sering kali perlu melaporkan sebelum seluruh aspektransaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangikeandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampaiseluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangatandal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalamusaha mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan,kebutuhan pengambil keputusan merupakan pertimbangan yangmenentukan.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 28: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

b. Keseimbangan Antara Biaya dan Manfaat

Keseimbangan antara biaya dan manfaat lebih merupakan kendalayang persuasif daripada karakteristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkaninformasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya, namun evaluasibiaya dan manfaat merupakan proses pertimbangan yang substansial.Biaya tersebut tidak perlu harus dipikul oleh pengguna informasi yangmenikmati manfaat. Manfaat mungkin juga dinikmati oleh penggunalain di samping mereka yang menjadi tujuan informasi, misalnyapenyediaan informasi lanjutan kepada kreditur mungkin mengurangibiaya pinjaman yang dipikul entitas. Karena alasan inilah maka sulituntuk menerapkan uji biaya manfaat pada kasus tertentu. Namundemikian komite penyusunan standar akuntansi keuangan padakhususnya, seperti juga para penyusun dan pengguna laporankeuangan, harus menyadari kendala ini.

Dalam praktek, keseimbangan atau trade-off diantara berbagaikarakteristik kualitatif sering diperlukan. Pada umumnya tujuannyaadalah untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat diantaraberbagai karakteristik untuk memenuhi tujuan laporan keuangan.Kepentingan relatif dari berbagai karakteristik dalam berbagai kasusyang berbeda merupakan masalah pertimbangan profesional.

d. Penyajian Wajar

Laporan keuangan sering dianggap menggambarkan pandangan yangwajar atau menyajikan dengan wajar posisi keuangan, kinerja sertaperubahan akuntansi keuangan suatu entitas. Meskipun kerangkadasar ini tidak menangani secara langsung konsep tersebut,penerapan karakteristik kualitatif pokok dan standar akuntansikeuangan yang sesuai biasanya menghasilkan laporan keuangan yangmenggambarkan apa yang pada umumnya dipahami sebagai suatupandangan yang wajar dari, atau menyajikan dengan wajar informasisemacam itu.

Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi danperistiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besarkarakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporankeuangan. Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran kinerjaadalah laporan aktivitas, yaitu pendapatan dan biaya, dan unsur yangberkaitan secara langsung dengan pengukuran akuntansikeuangan/neraca adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan Laporanperubahan akuntansi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsurperubahan dalam berbagai unsur neraca.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 29: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Dengan demikian, penyajian berbagai unsur ini dalam laporan aktivitasdan neraca memadukan proses sub-klasifikasi. Misalnya pendapatan,biaya dan aset, kewajiban serta ekuitas dapat diklasifikasikan menuruthakekat dan fungsinya dalam bisnis entitas dengan maksud untukmenyajikan informasi dengan cara yang paling berguna bagi penggunauntuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi.

Secara rinci unsur-unsur laporan keuangan adalah sebagai berikut :a. Neraca

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran pOSISI,keuangan atau neraca adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Akun-akunini didefinisikan secara berikut:1) Aset

Aset adalah sumber daya yang dikuasai dan/atau dimiliki olehBP21PSurabaya sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimasa manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperolehBP21PSurabaya, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuksumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaanjasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yangdipelihara, karena alasan sejarah dan budaya.

Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalahpotensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baiklangsung maupun tidak langsung, bagi kegiatan aktivitas BP21PSurabaya, berupa aliran pendapatan atau penghematan belanjabagi BP21PSurabaya.Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset non lancar.Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkansegera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai ataudijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.Aset yang tidak dapat dimasukan dalam kriteria tersebutdiklasifikasikan sebagai aset non lancar.

2) Kewajiban

Kewajiban merupakan hutang BP21P Surabaya masa kini yangtimbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya mengakibatkanarus keluar dari sumber daya BLU yang mengandung manfaatekonomi.

Karakteristik esensial kewajiban (liabilities) adalah bahwa BLUmempunyai kewajiban (obligation) masa kini yang dalampenyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber dayaekonomi dimasa yang akan datang.Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaantugas atau tanggung jawab dalam bertindak di masa lalu.Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensidari kontrak mengikat atau sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Namun kewajiban juga timbul dari praktek bisnis yanglazim, kebiasaan dan keinginan untuk memelihara hubungan bisnisyang baik atau bertindak dengan cara yang adil.

Page 30: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Suatu perbedaan perlu dilakukan antara kewajiban sekarang(kewajiban jangka pendek) dan komitmen di masa depan(kewajiban jangka panjang). Kewajiban jangka pendek merupakankelompok kewajiban yang diselesaikan kurang dari 12 (dua belas)bulan setelah tanggal pelaporan dan kewajiban jangka panjangadalah kelompok kewajiban yang penyelesaiannya lebih dari 12(dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.

3) Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual BP21P Surabaya atas aset setelahdikurangi seluruh kewajiban yang dimiliki. Ekuitas BP21PSurabaya terdiri atas ekuitas tidak terikat, ekuitas terikat temporerdan ekuitas terikat permanen. Ekuitas terdiri dari :a) Ekuitas tidak terikat adalah ekuitas berupa sumber daya yang

penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. Ekuitastidak terikat meliputi:(1) Ekuitas awal merupakan hal residu awal BP21P Surabaya

yang merupakan selisih aset dan kewajiban pada saatpertama kali BP21P Surabaya ditetapkan sebagaiBLU, kecuali sumber daya ekonomi yang diperoleh untuktujuan tertentu;

(2) Surplus dan defisit tahun lalu merupakan akumulasisurplus dan defisit pada periode-periode sebelumnya;

(3) Surplus dan defisit tahun berjalan berasal dari seluruhpendapatan setelah dikurangi seluruh biaya pada tahunberjalan;

(4) Ekuitas Donasi merupakan sumber daya yang diperolehdari pihak lain berupa sumbangan atau hibah yang sifatnyatidak mengikat;

(5) Pengurangan Aset Tetap merupakan penurunan nilai asettetap karena berkurangnya kuantitas. Pengurangan asettetap dicatat sebagai pengurangan harga perolehan asettetap yang bersangkutan;

(6) Revaluasi Aset Tetap merupakan penilaian kembali asettetap perusahaan, yang diakibatkan adanya kenaikan nilaiaset tetap tersebut di pasaran atau karena rendahnya nilaiaset tetap dalam laporan keuangan perusahaan yangdisebabkan oleh devaluasi atau sebab lain sehingga nilaiaset tetap dalam laporan keuangan perusahaan tidak lagimencerminkan nilai wajar;

(7) Ekuitas Akhir merupakan akumulasi dari ekuitas awal,surplus dan devisit tahun lalu, surplus devisit tahunberjalan, ekuitas donasi, pengurangan aset tetap, revaluasiaset tetap modal didapat dari saldo modal awal yangditambah dengan laba dan dikurangi penarikan (prive).

y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 31: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

b) Ekuitas terikat temporer adalah ekuitas berupa sumber dayaekonomi yang penggunaannya dan atau waktunya dibatasiuntuk tujuan tertentu dan atau jangka waktu tertentu olehPemerintah atau donatur. Pembatasan tersebut berupapembatasan waktu dan atau pembatasan penggunaan ekuitastersebut oleh BP21P Surabaya. Ekuitas terikat temporer antaralain mencakup:

(1) Sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu.(2) Investasi untuk jangka waktu tertentu.(3) Dana yang penggunaannya ditentukan selama periode

tertentu dimasa depan.(4) Dana untuk memperoleh aset tetap.

c) Ekuitas terikat permanen adalah ekuitas berupa sumber dayayang penggunaannya dibatasi secara permanen untuk tujuantertentu oleh Pemerintah/donatur. Ekuitas terikat permanenseperti:

(1) Tanah atau gedung/bangunan yang disumbangkan untuktujuan tertentu.

(2) Aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkanpendapatan secara permanen.

(3) Donasi Pemerintah atau pihak lain yang mengikat secarapermanen.

b. Laporan AktivitasLaporan aktivitas menyajikan sumber alokasi, dan pemakaian sumberdaya ekonomi yang dikelola oleh BP21P Surabaya yangmenggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinyadalam 1 (satu) periode pelaporan. Unsur yang dicakup secaralangsung oleh laporan aktivitas terdiri dari pendapatan dan biaya.Pendapatan dan biaya dapat disajikan dalam laporan aktivitas denganbeberapa cara yang berbeda demi untuk menyediakan informasi yangrelevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, misalnya pembedaanantara akun pendapatan dan biaya yang berasal dan tidak berasal daripelaksanaan aktivitas entitas yang biasa (ordinary) merupakan praktekyang lazim.Pembedaan ini dilakukan berdasarkan argument bahwa sumber suatuakun adalah relevan dalam mengevaluasi kemampuan entitas untukmenghasilkan kas dan setara kas di masa depan, misalnya, aktivitasinsidental seperti pengalihan investasi jangka panjang tampaknya tidakakan terjadi secara regular. Pada waktu membedakan akun dengancara ini, perlu dipertimbangkan hakekat BP21P Surabaya danoperasinya. Akun yang timbul dari aktivitas yang biasa bagi suatu BLUmung kin tidak biasa bagi entitas lain, dengan penjelasan sebagaiberikut:

r Sistem Akuntansi Keuangan

Page 32: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1) Pendapatan

Pendapatan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selamasuatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan danpenambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkankenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanammodal.Definisi pendapatan (income) meliputi pendapatan (revenue)maupun keuntungan (gains). Pendapatan timbul dalampelaksanaan aktivitas BP21P Surabaya yang biasa dan dikenaldengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, pendapatan jasa(fee), bunga, dan sewa.Keuntungan mencerminkan akun lainnya yang memenuhi definisipendapatan dan mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalampelaksanaan aktivitas BP21P Surabaya yang biasa. Keuntunganmencerminkan kenaikan manfaat ekonomi dengan demikian padahakekatnya tidak berbeda dengan pendapatan.Keuntungan meliputi akun yang timbul dalam pengalihan asettidak lancar misalnya laba selisih kurs. Definisi pendapatan jugamencakup keuntungan yang belum direalisasi misalnya yangtimbul dari revaluasi sekuritas yang dapat dipasarkan(marketable) dan dari kenaikan jumlah aset jangka panjang.Kalau diakui dalam laporan aktivitas, keuntungan biasanyadicantumkan terpisah karena Informasi mengenai akun tersebutberguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Keuntunganbiasanya dilaporkan dalam jumlah bersih setelah dikurangi denganbiaya yang bersangkutan.Berbagai jenis aset dapat bertambah karena pendapatanmisalnya kas, piutang, serta barang dan jasa yang diterimasebagai penukar dari barang dan jasa yang dipasok.Pendapatan dapat juga berasal dari penyelesaian kewajibanmisalnya, BLU dapat memberikan barang dan jasa kepadakreditur untuk melunasi pinjaman.

2) BiayaBiaya (expense) adalah penurunan manfaat ekonomi selamasuatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar atauberkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkanpenurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepadapenanam modal.Definisi biaya mencakup baik kerugian maupun biaya yang timbuldalam pelaksanaan aktivitas BP21P Surabaya yang biasa. Biayayang timbul dalam pelaksanaan aktivitas BP21P Surabaya yangbiasa meliputi biaya pelayanan, gaji/honor dan penyusutan. Biayatersebut biasanya berbentuk arus keluar atau berkurangnya asetseperti kas dan setara kas, persediaan, dan aset tetap.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 33: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Kerugian mencerminkan akun lain yang memenuhi definisi biayayang mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dari aktivitasBP21P Surabaya yang biasa. Kerugian tersebut mencerminkanberkurangnya manfaat ekonomi dan pada hakekatnya tidakberbeda dari biaya lain.

Kerugian dapat timbul, misalnya bencana kebakaran, banjir,seperti juga yang timbul dari pelepasan aset tidak lancar. Definisibiaya mencakup kerugian yang belum direalisasi, misalnya,kerugian yang timbul dari pengaruh kenaikan kurs valuta asingdalam hubungannya dengan pinjaman BP21P Surabaya dalammata uang tersebut. Kalau kerugian diakui dalam laporanaktivitas, biasanya disajikan secara terpisah karenapengetahuan mengenai akun tersebut berguna untuk tujuanpengambilan keputusan ekonomi. Kerugian sering kali dilaporkandalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan pendapatan yangbersangkutan.

Pengakuan (recognition) dalam akuntansi adalah proses penetapanterpenuhinya kriteria pencatatan suatu kejadian atau peristiwa dalamcatatan akuntansi sehingga akan menjadi bagian yang melengkapi unsurpendapatan, biaya, aset, kewajiban, dan ekuitas, sebagaimana akandimuat pada laporan keuangan BP21PSurabaya yang bersangkutan.Pengakuan diwujudkan dalam pencatatan jumlah uang terhadap akun-akun laporan keuangan yang terpengaruh oleh kejadian atau peristiwaterkait. Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian atauperistiwa untuk diakui yaitu:a. terdapat kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan

dengan kejadian atau peristiwa tersebut akan mengalir keluar ataumasuk ke dalam BP21PSurabaya yang bersangkutan; dan

b. kejadian atau peristiwa tersebut mempunyai nilai atau biaya yangdapat diukur dengan andal.

Dalam mengkaji apakah suatu kejadian/peristiwa memenuhi kriteriapengakuan, perlu dipertimbangkan aspek materialitasnya. Hubunganantar unsur berarti bahwa suatu akun yang memenuhi definisi dan kriteriapengakuan untuk unsur tertentu, misalnya suatu aset, secara otomatismemerlukan pengakuan unsur lain, misalnya pendapatan atau kewajiban.Secara terperinci penjelasan mengenai kriteria minimum yang perludipenuhi oleh suatu kejadian atau peristiwa untuk diakui yaitu:

1) Kemungkinan Besar Manfaat Ekonomi Masa Depan TerjadiDalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakandalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa manfaat ekonomi masadepan yang berkaitan dengan akun tersebut akan mengalir dari/atau kedalam BP21PSurabaya.

y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 34: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Konsep ini dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian lingkunganaktivitas BP21PSurabaya. Pengkajian derajat kepastian yang melekatdalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar buktiyang tersedia pada saat penyusunan laporan keuangan.

2) Pengukuran Keandalan

Kriteria pengakuan pada umumnya didasarkan pada nilai uang akibatperistiwa atau kejadian yang dapat diandalkan pengukurannya.Namun adakalanya pengakuan didasarkan pada hasil estimasi yanglayak. Apabila pengukuran berdasarkan biaya estimasi yang layaktidak mungkin dilakukan, maka pengakuan transaksi demikian cukupdiungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).Penundaan pengakuan suatu akun atau peristiwa dapat terjadiapabila kriteria pengakuan baru terpenuhi setelah terjadi atau tidakterjadi peristiwa atau keadaan lain di masa mendatang.

3) Pengakuan Pendapatan

Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnyadiakui di laporan aktivitas pada saat diterima atau hak untuk menagihtimbul sehubungan dengan adanya barang dan jasa yang diserahkankepada masyarakat, artinya kenaikan aset atau penurunan kewajibantelah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuanpenghasilan terjadi bersamaan dengan pengakuankenaikan aset atau penurunan kewajiban (misalnya kenaikan bersihaset yang timbul dari penjualan barang dan jasa atau penurunankewajiban yang timbul dari pembebasan pinjaman yang masih harusdibayar).

4) Pengakuan BiayaBiaya diakui dalam laporan aktivitas adalah penurunan manfaatekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset, ataukenaikan kewajiban telah terjadi yang mengakibatkan penurunanekuitas bersih dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuanbiaya terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban ataupenurunan aset (misalnya akrual hak karyawan atau penyusutan asettetap).Biaya diakui dalam laporan aktivitas, atas dasar hubungan langsungantara biaya yang timbul dan akun penghasilan tertentu yangdiperoleh. Proses yang biasanya disebut pengaitan biaya denganpendapatan (matching of costs with revenue) ini melibatkanpengakuan pendapatan dan biaya secara gabungan atau bersamaanyang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksiatau peristiwa lain yang sama. Namun demikian penerapan konsepmatching dalam kerangka dasar tidak memperkenankan pengakuanakun dalam neraca yang tidak memenuhi definisi aset atau kewajiban.

v

Page 35: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Jika manfaat ekonomi diharapkan timbul selama beberapa periodea~untansi dan hubungannya dengan penghasilan, hanya dapatdltentukan secara tidak langsung, beban diakui dalam laporan aktivitasatas dasar prosedur alokasi rasional dan sistematis. Hal ini diperlukandalam pengakuan beban yang berkaitan dengan penggunaan asetseperti aset tetap, goodwill, paten, dan merek dagang. Dalam kasussemacam itu, biaya ini disebut penyusutan atau amortisasi. Proseduralokasi ini dimaksudkan untuk mengakui beban dalam periodeakuntansi yang menikmati manfaat ekonomi aset yang bersangkutan.Biaya segera diakui dalam laporan aktivitas apabila pengeluaran tidakmenghasilkan manfaat ekonomi masa depan, atau apabila sepanjangmanfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat, atau tidak lagimemenuhi syarat, untuk diakui dalam neraca sebagai aset.

Aset diakui dalam neraca, apabila besar kemungkinan bahwa manfaatekonominya di masa depan diperoleh BP21P Surabaya dan asettersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.Aset tidak diakui dalam neraca kalau pengeluaran telah terjadi danmanfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalamBP21PSurabaya setelah periode akuntansi berjalan. Sebagai alternatiftransaksi semacam itu menimbulkan pengakuan biaya dalam laporanaktivitas. Dengan perlakuan tersebut, tidak berarti pengeluaran yangdilakukan manajemen mempunyai maksud yang lain daripadamenghasilkan manfaat ekonomi bagi entitas di masa depan ataubahwa manajemen salah arah. Implikasi satu-satunya adalah bahwatingkat kepastian dari manfaat ekonomi yang diterima entitas setelahperiode akuntasi berjalan tidak mencukupi untuk membenarkanpengakuan aset.

Kewajiban diakui daiam neraca apabila kemungkinan besar bahwapengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akandilakukan untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang danjumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Dalampraktek, kewajiban (obligation) menurut kontrak yang belumdilaksanakan oleh kedua belah pihak (misalnya, kewajiban ataspesanan persediaan yang belum diterima) pada umumnya tidak diakuisebagai kewajiban dalam laporan keuangan. Namun demikian~kewajiban (obligation) semacam hal tersebut dapat memenuhldefinisi kewajiban, dan apabila dalam keadaan tertentu kriteriapengakuan terpenuhi, maka kewajiban (obligation) tersebut dapatdianggap memenuhi syarat pengakuan. Dalam kasus ini, pengakuankewajiban mengakibatkan pengakuan aset atau biaya yangbersangkutan.

y

Page 36: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai mata uang untuk mengakuidan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam neraca danlaporan aktivitas. Pengukuran akun-akun dalam laporan keuanganmenggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluarankas atau setara kas, atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikanuntuk memperoleh aset tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.

Pengukuran akun-akun laporan keuangan menggunakan mata uangrupiah. Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebihdahulu dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Laporan keuangan harus disusun secara komparatif, artinya menyajikanlaporan keuangan 2 (dua) tahun terakhir sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan. Sedangkan laporan keuangan interim, disajikansecara komparasi dengan menyajikan laporan keuangan interim untuktriwulan/semester yang sarna dengan tahun sebelumnya.

Laporan aktivitas interim, selain menyajikan pendapatan dan biayatriwulan/semester yang dilaporkan, juga harus mencakup periode sejakawal tahun buku sampai dengan periode interim (triwulan/semester) yangdilaporkan.

Penyusunan laporan keuangan interim (interim financial report) tundukkepada Pasal 13 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008,mengenai Laporan Keuangan Interim. Dalam hal ini, laporan interim darisuatu triwulan/semesteran harus dipandang sebagai bagian integral darilaporan keuangan tahunan, sehingga dasar pengakuan kebijakanakuntansi dan penyajian laporan keuangan harus sarna dengan laporankeuangan tahunan.

BP21P Surabaya membuat laporan keuangan triwulan I semesteran(interim financial report) untuk jangka waktu sekali dalam 3 (tiga) bulanatau 6 (enam) bulan. Laporan keuangan minimum diaudit sekali dalam 1(satu) tahun untuk disampaikan kepada Menteri Perhubungan dan MenteriKeuangan.

Adapun penyajian Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

a. Komponen Laporan Keuangan

Komponen laporan keuangan sesuai Pasal 11 ayat (1) PeraturanMenteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008, tentang PedomanAkuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU adalah sebagai berikut:

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 37: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1) Neraca (Balance Sheet)

a) Tujuan utama neraca adalah menyediakan informasi tentangakuntansi keuangan BP21P Surabaya meliputi aset kewajiban,dan ekuitas pada tanggal tertentu;

b) Informasi dalam neraca digunakan bersama-sama denganinformasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan lainnyasehingga dapat membantu para pengguna laporan keuanganuntuk menilai:(1) Kemampuan BP21PSurabaya dalam memberi jasa layanan

secara berkelanjutan;(2) Likuiditas dan solvabilitas Kebutuhan pendanaan eksternal.

2) Laporan Aktivitas

a) Laporan aktivitas menyajikan informasi tentang operasionalBP21P Surabaya mengenai sumber, alokasi dan pemakaiansumber daya ekonomi yang dikelola oleh BP21P Surabaya.Laporan operasional antara lain dapat berupa laporan aktivitasatau laporan surplus/defisit.

b) Informasi dalam laporan aktivitas, digunakan bersama-samadengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuanganlainnya sehingga dapat membantu para pengguna laporankeuangan untuk:(1) Mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber-sumber

daya ekonomi(2) Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi dan

penggunaan sumber daya ekonomi; dan(3) Menyediakan informasi mengenai realisasi anggaran secara

menyeluruh yang berguna dalam mengevaluasi kine~aBP21P Surabaya dalam hal efisiensi dan efektivitaspenggunaan anggaran.

3) Laporan arus kas (cash flow statement)

a) Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasimengenai sumber, penggunaan, perubahan Kas dan setara kasselama periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas padatanggal pelaporan. Arus kas dikelompokkan dalam aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan.

b) Informasi dalam laporan arus kas digunakan bersama-samadengan informasi yang diungkapkan dalam laporan keuanganlainnya sehingga dapat membantu para pengguna laporankeuangan untuk menilai:(1) Kemampuan BP21PSurabaya dalam menghasilkan kas dan

setara kas;(2) Sumber dana BP21PSurabaya;(3) Pengguna dana BP21P Surabaya untuk memperoleh

sumber dana dan penggunaannya untuk masa yang akandatang.

YSistem AkuntansiKeuangan

Page 38: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

c) laporan arus kas disusun dengan menggunakan metodelangsung(direct method), yaitu berdasarkan transaksipenerimaan/pengeluaran kas atau setara kas, sedangkanpenyajian transaksi dalam laporan arus kas menggunakanmetode kas secara bruto (gross method).

4) laporan Perubahan Ekuitas

Entitas harus menyajikan laporan perubahan ekuitas sebagaikomponen utama laporan keuangan yang menunjukkan:

a) Surplus atau defisit periode yang bersangkutan.

b) Setiap surplus atau defisit diakui secara langsung dalamekuitas. Perubahan ekuitas entitas menggambarkanpeningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selamaperiode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentuyang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

5) Catatan atas laporan Keuangan (notes to financial statement)

a) Tujuan utama CalK adalah memberikan penjelasan dan analisisatas informasi yang ada pada laporan aktivitas, neraca, laporanarus kas dan informasi tambahan lainnya sehingga parapengguna laporan keuangan mendapatkan pemahaman yangsempurna atas laporan keuangan BP21P Surabaya.

b) Informasi dalam CalK mencakup antara lain:

(1) Pendahuluan;(2) Kebijakan Akuntansi (accounting policies);(3) Penjelasan atas akun-akun laporan aktivitas;(4) Penjelasan atas akun-akun neraca;(5) Penjelasan atas akun-akun laporan arus kas;(6) Kewajiban kontijensi;(7) Informasi tambahan dan pengungkapan lainnya.

laporan Keuangan Pokok di atasdisertai dengan laporan Kinerja yangmenjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang pencapaian kinerjaBP21P Surabaya berkenaan dengan Rencana Anggaran BP21PSurabaya (Rencana Bisnis dan Anggaran=RBA) yang telah ditetapkanuntuk setiap satuan kerja. Informasi kuantitatif yang merupakan bagiandari informasi tambahan (additional information), harus diungkapkansecara komparatif dengan periode sebelumnya.

Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporankeuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali apabila relevanuntuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan.

lampiran-Iampiran (appendix), yaitu memuat rincian dari akun-akunlaporan keuangan pokok tertentu dan rincian data pendukung dariinformasi tambahan yang masih perlu untuk disertakan dalam rangkamemberikan penjelasan kepada para pemakai laporan keuangan secaratransparan (transparance) dan lengkap (full disclosure).

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 39: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005, tentangBadan Layanan Umum (BLU) adalah instansi di Iingkungan Pemerintahyang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakatberupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpamengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannyadidasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Pengelola Keuangan BLU adalah pola pengelolaan keuangan yangmemberikan f1eksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkanpraktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanankepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umumdan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diatur dalam PPtersebut, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangannegara pada umumnya.

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor. KM 45 Tahun2003 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pendidikan dan PelatihanIImu Pelayaran, adalah lembaga diklat di Iingkungan KementerianPerhubungan yang dipimpin oleh Kepala yang berada di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengembangan SumberDaya Manusia Perhubungan. BP21P Surabaya mempunyai tugasmenyelenggarakan program Diklat Keahlian Pelaut Pembentukantingkat Dasar, IV, III, Diklat Penjenjangan tingkat Dasar, V, IV, III sertaDiklat Khusus Ketrampilan Pelaut dan Sebagai Badan Layanan Umum,BP21P Surabaya merupakan satu kesatuan akuntansi (singleaccounting entity) yang mandiri dan secara berkala(semesteranltahunan) sebagaimana dimaksud di atas wajib menyusunLaporan Keuangan yang terdiri dari laporan realisasi anggaran/laporanaktivitas, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

Realisasi Anggaran/Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas, dan Catatanatas Laporan Keuangan. Penyampaian Laporan Keuangan kepadaMenteri Perhubungan dan Menteri Keuangan dilaksanakan denganketentuan untuk menghasilkan laporan Keuangan. Teknis penyusunanlaporan keuangan tersebut dilaksanakan oleh fungsi akuntansi.

c. Periode Akuntansi, Tanggal Pisah Batas Transaksi (Cut Off), danTanggal Pelaporan

Periode akuntansi BP21P Surabaya dimulai pada tanggal 1 Januarisampai dengan tanggal 31 Desember tahun yang bersangkutan. Untukkepentingan manajemen, periode akuntansi tersebut dibagi secaratriwulanan. Dengan demikian, laporan keuangan yang disusun terdiridari laporan keuangan triwulan, semesteran dan tahunan, sehingg~laporan keuangan yang disusun oleh BP21PSurabaya adalah sebagalberikut:

y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 40: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1) Laporan keuangan interim untuk 3 (tiga) bulan yang berakhir padatanggal 31 Maret dan tanggal 30 September;

2) Laporan keuangan interim semesteran yang berakhir pada tanggal30 Juni;

3) Laporan keuangan tahunan, yang berakhir pada tanggal 31Desember;

4) Laporan triwulanan paling lama tanggal 15 setelah triwulanberakhir;

5) Laporan semesteran paling lama tanggal 10 setelah semesterberakhir; dan

6) Laporan tahunan paling lama tanggal 20 setelah tahun berakhir.Dalam hal tanggal penyampaian Laporan Keuangan tersebut di atasjatuh pada hari Iibur, penyampaian laporan keuangan paling lamadilaksanakan pada hari kerja berikutnya.

Cut off laporan keuangan (tutup buku tahunan) adalah tanggal31 Desember tahun yang bersangkutan, sedangkan subsequent eventtransaction berlaku sampai dengan tanggal 20 Januari tahun bukuberikutnya dan penyusunan laporan keuangan selesai paling lamatanggal 20 Januari setelah tutup buku tahunan.

d. Bahasa Laporan Keuangan

Laporan keuangan harus disusun dalam Bahasa Indonesia. Jikalaporan keuangan juga disusun dalam bahasa lain selain dari BahasaIndonesia tersebut, harus memuat informasi dan waktu yang sama,serta diterbitkan dalam waktu bersamaan dengan laporan keuanganyang disusun dalam Bahasa Indonesia.

e. Saling Hapus

Jumlah aset dan kewajiban yang disajikan pada neraca tidak bolehdisalinghapuskan (offsetting) dengan kewajiban atau aset lainnya,kecuali secara hukum dibenarkan, dan saling hapus tersebutmencerminkan perkiraan realisasi atau penyelesaian aset ataukewajiban. Akun-akun pendapatan dan biaya tidak bolehdisalinghapuskan.

f. Materialitas dan Agregasi

Laporan keuangan merupakan hasil dari proses atas sejumlah transaksiyang diklasifikasikan sesuai sifat atau fungsinya. Tahap akhir dariproses penggabungan saldo dan pengklasifikasian adalah penyajiandalam laporan keuangan atau catatan atas laporan keuangan. Jikasuatu klasifikasi pos tidak material, maka dapat digabungkan denganpos lain yang sejenis dalam laporan keuangan atau catatan ataslaporan keuangan. Suatu pos mungkin tidak cukup material untukdisajikan terpisah dalam laporan keuangan, tetapi cukup material untukdisajikan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan. Informasidianggap material jika dengan tidak diungkapkannya informasitersebut dapat mempengaruhi pengguna laporan keuangan dalammengambil keputusan ekonomi. Untuk menentukan materialitas suatupos, besaran dan sifat unsur harus dianalisa di mana masing-masingdapat menjadi faktor penentu.

VSistem AkuntansiKeuangan

Page 41: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

g. Penjabaran Transaksi dan Saldo dalam Valuta Asing

Pembukuan BP21PSurabaya diselenggarakan dalam satuan mata uangrupiah, dan bila ada transaksi dalam valuta asing (va/as) dalam tahunbuku be~alan dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan kurstransaksi, yaitu kurs pada tanggal kejadian, dengan berpedomankepada kurs rata-rata antara kurs jual dan kurs beli devisa umum BankIndonesia.

Terhadap kurs transaksi yang telah ditetapkan lebih dahulu, misalnyapada saat invoice diterbitkan, yaitu dengan menggunakan:1) kurs menurut kontraklperjanjian; atau2) kurs pada saat barang diserahkan; atau3) kurs pada saat invoice diterbitkan (unconfirmecl), atau4) ditetapkan lain

Dan didenominasi atau diterima tagihan dalam mata uang rupiah, makatransaksi ini dapat diperlakukan dan dicatat langsung ke dalam satuanmata uang rupiah.Jika masih terdapat perbedaan antara jumlah menurut invoice tagihanyang dicatat dalam satuan mata uang rupiah sebagaimana tersebut diatas dengan jumlah penerimaan tagihan yang bersangkutan, makaselisih yang timbul dicatat kedalam akun surplus-defisit selisih kurs-realisasi.

1) Akun aset dan kewajiban moneter dalam valuta asing, dijabarkan kedalam mata uang rupiah berdasarkan kurs rata-rata antara kurs jualdan kurs beli devisa umum Bank Indonesia pada tanggal neraca.

.2) Selisih penjabaran akun aset dan kewajiban moneter dalam matauang asing pada tanggal neraca, yaitu penyesuaian aset dankewajiban dalam mata uang asing, dibebankan ke dalam akunsurplus-defisit selisih kurs akun moneter.

3) Tagihan dalam valuta asing yang dibayar dengan valuta rupiah,dicatat berdasarkan kurs tengah atau rata-rata kurs jual-beli BankIndonesia pada tanggal pembayaran. Selisih kurs realisasi yangtimbul akibat perbedaan antara kurs tagihan dengan kurspembayaran dibukukan pada akun surplus-defisit selisih kursrealisasi.

Pungutan dan penyetoran pajak (PPN dan PPh) dalam valuta asingyang dibayarkan dengan rupiah, dicatat sesuai kurs, pajak yang berlakupada tanggal diterima pembayaran/saat penyetoran.

Selisih yang timbul akibat perbedaan antara kurs transaksi dengan kurspajak dibukukan pada akun surplus defisit selisih kurs-realisasi Akunaset dan kewajiban non-moneter dalam valuta asing, tidak bolehdijabarkan dengan kurs pada tanggal neraca, sehingga tetap dilaporkandengan kurs pada tanggal transaksi (kurs historis).

Page 42: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

h. Transaksi Dengan Pihak - Pihak Yang Mempunyai HubunganIstimewa

Adapun yang dimaksud Pihak-pihak yang mempunyai hUbunganistimewa, yaitu Perorangan yang memiliki, baik secara langsungmaupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di BP21PSurabaya yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluargadekat dari perorangan tersebut.

Adapun yang dimaksud dengan keluarga dekat adalah mereka yangdapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh masing-masingpihak dalam transaksinya dengan BP21P Surabaya.

Pihak-pihak yang mempunyai hUbungan istimewa adalah sebagaiberikut:

1) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenangdan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, danmengendalikan kegiatan BP21P Surabaya yang meliputi dewanpengawas, Kepala, dan manajer dari BP21P Surabaya, sertaanggota keluarga dekat dari orang-orang tersebut;

2) Badan Pengembangan SDM Perhubungan atau entitas di manasuatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki, baiksecara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orangsebagaimana dimaksud pad a butir a dan butir b, atau setiap orangtersebut mempunyai pengaruh signifikan atas badan pendidikanatau entitas tersebut. Ini mencakup badan pendidikan atau entitasyang dimiliki anggota Dewan Pengawas, Direksi, atau Manajer dariBP21P Surabaya.Dalam mempertimbangkan setiap kemungkinan hubunganistimewa, perhatian diarahkan kepada substansi hubungan, bukankepada bentuk hukumnya (substance over form). Agar pembacalaporan keuangan memperoleh pemahaman tentang pengaruhhubungan istimewa, BP21P Surabaya wajib mengungkapkanhakekat dari hUbungan istimewa jika terdapat pengendalian,sehubungan dengan transaksi antara pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa. Berdasarkan PSAK Nomor 7, bahwaPengungkapan diperlukan terhadap transaksi dengan pihak-pihakyang mempunyai hubungan istimewa, sedangkan terhadaptransaksi antara BP21P Surabaya dengan pihak-pihak yang tidakmempunyai hubungan istimewa, tidak perlu diungkapkan.

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbuldari aktivitas BP21P Surabaya selama 1 (satu) periode akuntansi yangmengakibatkan penambahan ekuitas bersih.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 43: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

b. Klasifikasi Pendapatan BP21P Surabaya

1) Pendapatan usaha dari jasa layanan pendidikan

Merupakan pendapatan utama (pokok) yang diperoleh sebagaiimbalan atas jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat.

Aktivitas jasa layanan diberikan berdasarkan syaratpembayaran/pelunasan, terdiri dari:

a) Pelayanan peserta diklat tunai adalah transaksi pelayanan yangbersifat cash and carry yang didukung dengan kwitansi tunai;

b) Pelayanan peserta diklat non tunai yaitu pelayanan yang tidakdapat diklasifikasikan sebagai pelayanan tunai tersebut di atas,karena melalui proses penagihan. Dengan demikian,pembayaran yang dilakukan beberapa waktu setelah pelayanan,tidak diperlakukan sebagai pelayanan tunai dan dicatat sebagaipiutang usaha.

2) Hibah

Merupakan pendapatan yang diterima dari masyarakat atau badanlain, tanpa adanya kewajiban bagi BP21P Surabaya untukmenyerahkan barang dan jasa. Hibah diklasifikasikan menjadi HibahTerikat dan Hibah Tidak Terikat. Hibah Terikat adalah hibah yangperuntukannya ditentukan oleh pemberi hibah. Hibah Tidak Terikatadalah hibah yang peruntukannya tidak ditentukan oleh pemberihibah.

3) Pendapatan APBN

Merupakan pendapatan yang berasal dari APBN, baik untuk belanjaoperasional maupun belanja investasi. Belanja operasionalmerupakan belanja pegawai, belanja barang dan jasa. Belanjainvestasi merupakan belanja modal.

4) Pendapatan Usaha lainnya

Merupakan pendapatan yang berasal dari hasil kerja sarna denganpihak lain seperti sewa, jasa lembaga, keuangan, dan lain-lainpendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan tugasdan fungsi BP21P Surabaya.

5) Pendapatan dari kejadian luar biasa

Merupakan pendapatan yang timbul di luar kegiatan normal BP21PSurabaya yang tidak berulang dan diluar kendali BP21P Surabaya.

Page 44: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

c. Pengakuan (Recognition)Pendapatan (revenue) diakui sebagai berikut:

1) Pendapatan usaha dari layanan dan pendapatan usaha lainnyadiakui pada saat diterima atau hak untuk menagih timbulsehubungan dengan adanya barang dan jasa yang diserahkankepada masyarakat;

2) Pendapatan hibah berupa barang diakui pada saat hak kepemilikanberpindah;

3) Pendapatan dari APBN diakui pada saat pengeluaran belanjadipertanggungjawabkan dengan diterbitkannya Surat PerintahPencairan Dana (SP2D);

4) Pendapatan hibah berupa uang diakui pada saat kas diterima olehBP21PSurabaya;

5) Untuk pendapatan yang belum diketahui jumlahnya secara pastisampai penutupan tahun buku, maka pengakuannya didasarkanatas transaksi yang dilakukan oleh fungsi teknis. Surplus/defisit yangtimbul sebagai akibat perbedaan antara transaksi dengan jumlahsebenarnya dibukukan sebagai pendapatan tahun berjalan, yaitupada saat diketahui timbulnya perbedaan tersebut.

d. Pengukuran (Measurement)1) Pendapatan usaha dari jasa layanan dan pendapatan usaha lainnya

dicatat sebesar nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapatditerima dari suatu jasa yang telah diberikan, sedangkan nilaipiutang usaha disajikan sebesar jumlah bersih, yaitu jumlah seluruhtagihan piutang dikurangi dengan penyisihan kerugian piutang;

2) Pendapatan hibah berupa barang dicatat sebesar nilai wajar padasaat perolehan;

3) Pendapatan hibah berupa uang dicatat sebesar jumlah kas yangditerima oleh BP21PSurabaya;

4) Pendapatan dari APBN dicatat sebesar nilai pengeluaran brutobelanja pada SPM;

5) Pengukuran pendapatan sebagaimana dimaksud pada butir 1), 2),3) dan 4) di atas menggunakan azas bruto.

e. Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disc/ossure)1) Pendapatan disajikan secara terpisah pada laporan aktivitas untuk

setiap jenis pendapatan;2) Rincian jenis pendapatan diungkapkan pada CalK.

Biaya merupakan penurunan manfaat ekonomi selama 1 (satu) periodeakuntansi dalam bentuk arus keluar kas atau berkurangnya aset atauterjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas bersih.

Y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 45: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

b. Klasifikasi Biaya

Biaya BP21PSurabaya diklasifikasikan sebagai berikut :1) Biaya Layanan

Merupakan biaya-biaya pokok yang dapat didistribusikan secaralangsung ke akun-akun pendapatan jasa yang berkaitan, terdiri dari:a) Biaya Pegawai (gaji pegawai, honor penyelenggara, Vokasi)b) Biaya Bahan (ATK, Alat-alat praktek).c) Biaya Jasa layanan daya dan jasa ( Iistrik, air dan telepon).d) Biaya Pemeliharaan (kendaraan, peralatan dan mesin),e) Biaya Utilitasf) Biaya lain-lain (kerugian pencadangan piutang).

2) Biaya Urnurn dan Adrninistrasi

Merupakan biaya-biaya yang diperlukan untuk biaya yang bersifatumum dan administrasi yang tidak terkait secara langsung dengankegiatan pelayanan BP21PSurabaya, terdiri dari:a) biaya pegawai;b) biaya administrasi perkantoran;c) biaya pemeliharaan;d) biaya langganan daya dan jasa;e) biaya promosi;f) biaya utilitas; dang) biaya lain-lain.

Mengingat beberapa jenis biaya belum dapat diklasifikasikan secaratepat antara biaya pelayanan langsung dengan biaya umum danadministrasi, maka pembebanannya dilakukan berdasarkanprosentase dengan perhitungan untuk biaya langsung pelayanan,dan untuk biaya umum dan administrasi.

3) Biaya Lainnya

Merupakan biaya yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam biayalayanan, biaya umum dan biaya administrasi. Biaya ini antara lainbiaya bunga dan biaya administrasi bank.

4) Biaya dari kejadian luar biasa

Merupakan biaya yang timbul diluar kegiatan normal BP21PSurabaya, yang tidak diharapkan terjadi dan tidak diharapkan terjadiberulang, serta diluar kendali BP21PSurabaya.

c. Pengakuan (Recognition)

Biaya (expense) pada umumnya diakui pada saat terjadinya penurunanmanfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan asetatau peningkatan kewajiban dan dapat diukur dengan anda!.Untuk biaya yang belum diketahui jumlahnya secara pasti sampaipenutupan tahun buku, maka pengakuannya didasarkan atas transaksi.

Page 46: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

d. Pengukuran (Measurement)

Biaya diukur sebesar:

1) Jumlah kas yang dibayarkan jika seluruh pengeluaran tersebutdibayar pada periode berjalan;

2) Jumlah biaya periode berjalan yang harus dibayar pada masa yangakan datang;

3) Alokasi sistematis untuk periode berjalan atas biaya yang telahdikeluarkan; dan

4) Jumlah kerugian yang terjadi.

e. Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)

1) Biaya disajikan pada laporan operasional/aktivitas terpisah untuksetiap jenis biaya.

2) Rincian jenis biaya diungkapkan pada CalK.

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki olehBP21PSurabaya sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari manfaatekonomi dan/atau sosial dimasa depan, diharapkan dapat diperoleh sertadapat diukur dalam satuan uang, dan sumber-sumber daya yangterpelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensidari aset tersebut untuk memberikan sumbangan, baik langsung maupuntidak langsung, bagi kegiatan aktivitas BlU, berupa aliran pendapatan ataupenghematan belanja bagi BlU. Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar,aset non lancar. Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar, jika asettersebut:a. diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dipakai atau dijual

dalam waktu 12 (dua belas) bulan; ataub. dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan

diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulandari tanggal neraca; atau

c. berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi.

Aset lancar antara lain meliputi kas dan setara kas, investasi jangkapendek, piutang usaha, piutang lain-lain, persediaan, uang muka, danbiaya dibayar dimuka.Aset non lancar adalah Aset non lancar adalah Aset yang digunakansecara langsung atau tidak langsung untuk kegiatan BlU BP21Pdan tidakmemenuhi kriteria aset lancar. Aset non lancar antara lain meliputiinvestasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 47: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Termasuk dalam pengertian kas dan setara kas adalah kas besar~a~ kas kecU, rekening giro bank, investasi yang sifatnya sangathkUldtanpa menghadapi risiko perubahan nUai,tidak ditentukan lebihdahulu dan tidak dibatasi penggunaannya. Investasi yang dapatdiklasifikasikan sebagai setara kas meliputi:

a) Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga)bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan tidakdijaminkan.

b) Instrumen pasar uang yang diperoleh dan akan dicairkan dalamjangka waktu tidak lebih dari 3 (tiga) bulan.

2) Pengakuan (Recognition)

Kas dan setara kas diakui pada saat diterima oleh BP21PSurabaya.

3) Pengukuran (Measurement)

Kas dan setara kas diukur/dicatat sebesar nUai nominal pada saatditerima.

4) Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)a) Kas dan setara kas merupakan akun yang paling Iikuid (Iancar)

dan lazim disajikan pada urutan pertama unsur aset dalamneraca.

b) Hal-hal yang harus diungkapkan dalam catatan dan laporankeuangan, adalah:(1) Kebijakan yang diterapkan dalam menentukan komponen

kas dan setara kas;(2) Rincian jenis dan jumlah dan setara kas.

b. Investasi Jangka Pendek

1) Definisi

Investasi jangka pendek adalah aset yang dimaksudkan untukmemperoleh manfaat ekonomi, seperti bunga, dividen, royalti, ataumanfaat sosial dan/atau manfaat lainnya sehingga dapatmeningkatkan kemampuan BP21P Surabaya dalam rangkapelayanan kepada masyarakat. Termasuk di dalamnya adalahInvestasi berupa deposito dan Surat berharga (efek) yang jatuhtempo atau jangka waktu pemilikannya lebih dari 3 (tiga) bulan dantidak lebih dari 12 (dua belas) bulan serta tidak untuk dijaminkan,unit penyertaan reksa dana, serta efek yang diperdagangkan dipasar uang berupa Obligasi Pemerintah R.1. Investasi jangkapendek dalam efek yang nUai wajarnya tersedia dapat berupaefek hutang (debt securities) dan efek ekuitas (equity securities)dapat digolongkan dalam 3 (tiga) kategori, yaitu:r Sistem Akuntansi Keuangan

Page 48: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

a) Diperdagangkan (trading);b) Dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity);c) Tersedia untuk dijual (available for sale).

Investasi jangka pendek harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

a) Dapat segera di perjual belikan/dicairkan;b) In~estasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas,

artlnya BP21P Surabaya dapat menjual investasi tersebutapabila timbul kebutuhan kas;

c) Bersifat rendah.

2) Pengakuan (Recognition)

Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasiapabila memenuhi salah satu kriteria:a) Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa

potensial dimasa yang akan datang atas suatu investasi tersebutdapat diperoleh BP21P Surabaya.

b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secaramemadai (reliable).

3) Pengukuran (Measurement)

a) Investasi jangka pendek dikategorikan sebagai aset lancar dandicantumkan dalam neraca berdasarkan biaya perolehan yangmeliputi harga transaksi itu sendiri ditambah komisi perantarajual-beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam rangkaperolehan investasi tersebut

b) Investasi dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesarnilai nominalnya.

4) Penyajian dan Pengungkapan (Presentation and Disclosure)a) Investasi jarigka pendek dikategorikan sebagai aset lancar dan

dicantumkan dalam neraca.b) Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CaLK, adalah:

(1) Rincian jenis dan jumlah penetapan dana;(2) Jenis mata uang;(3) Jumlah penetapan dana pada pihak-pihak yang memiliki

hubungan istimewa;(4) Kebijakan akuntansi untuk: Penentuan Nilai Tercatat dari

investasi.

Perlakuan perubahan dalam nilai pasar investasi lancar yang dicatatpada nilai pasar, dan jumlah signifikan yang dilaporkan sebagaipenghasilan investasi untuk bunga, royalti, dividen, dan sewa padainvestasi jangka panjang dan lancar, serta laba atau rugi padapelepasan investasi lancar dan perubahan dalam nilai investasitersebut.

Page 49: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

c. Piutang Usaha dan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

1) Definisi

Piuta.n~ usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan jasapendldlkan dalam rangka kegiatan aktivitas BP21PSurabaya.Transaksi piutang usaha mempunyai karakteristik sebagai berikut:a) Terdapat penyerahan jasa, atau timbulnya hak untuk menagih

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;b) Persetujuan atau kesepakatan pihak-pihak terkait; danc) Jangka waktu pelunasan.

a) Piutang usaha diakui pada saat barang dan jasa diserahkan,tetapi belum menerima pembayaran;

b) Piutang usaha berkurang pada saat dilakukan pembayaran ataudilakukan penghapusan;

c) Apabila piutang yang dihapuskan lebih besar dari penyisihankerugian piutang yang dibentuk, maka selisihnya diakui sebagaibiaya penyisihan kerugian periode bersangkutan, apabila terjadipembayaran piutang setelah piutang dihapuskan maka piutangtersebut dimunculkan kembali dan pengurangannya dilakukansebagaimana pelunasan piutang.

a) Piutang usaha diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan(net realizable value), yaitu nilai setelah dikurangi dengan nilaiestimasi penyisihan piutang tak tertagih.

b) Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk sebesar nilai piutangyang diperkirakan tidak akan tertagih berdasarkan daftar umurpiutang atau prosentase dari pendapatan.

c) Penghapusan piutang tak tertagih dilakukan berdasarkanketentuan peraturan perundangan-undangan.

4) Penyajian dan Pengungkapan

a) Piutang usaha yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1(satu) tahun disajikan dalam kelompok aset lancar dalamneraca, sedangkan piutang usaha yang jatuh tempo lebih dari 1(satu) tahun disajikan sebagai kelompok aset non lancar.

b) Piutang usaha disajikan sebesar jumlah bersih, yaitu jumlahseluruh tagihan piutang dikurangi dengan penyisihan kerugianpiutang.

Page 50: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

c) Hal-hal yang diungkapkan dalam Catatan atas LaporanKeuangan (CaLK), sebagai berikut:

(1) Rincian jenis dan Jumlah hutang;(2) ~u.mlah piutang dengan pihak-pihak yang memiliki hUbungan

Istlmewa;(3) Jumlah penyisihan kerugian piutang yang dibentuk disertai

daftar umur piutang;(4) Kebijakan akuntansi yang ditetapkan dalam pembentukan

penyisihan kerugian piutang;(5) Jumlah piutang yang dijadikan agunan;(6) Jumlah piutang yang dijual (anjak piutang).

Besaran dari penyisihan piutang tak tertagih yang diperhitungkanberdasarkan nilai tercatat piutang yang masih terbuka pada tanggalneraca akhir tahun dapat dilihat pada tabel 1.3 berikut ini:

Umur Piutang %Penyisihan

0-30 hari 0,531-60 hari 1061-90 hari 50> 90 hari 100

Tabe/1.3 Persentase Piutang Tak Tertagih

Penerimaan dari piutang yang telah dibentuk penyisihannya, tetapdiperlakukan dan disajikan sebagai pendapatan usaha.

Berikut ini beberapa kriteria pokok sebagai dasar penghapusan piutang usahadari pembukuan:

1) Peserta diklat sudah tidak bisa dihubungi karena alamat pesertadiklat sudah tidak di ketahui lagi.

2) Tempat tinggal peserta diklat sudah tidak ada karena terbakar ataubencana alam.

3) Adanya pernyataan pailit dari pengadilan.4) Dokumen pendukung tagihan kepada peserta diklat hUang dan tidak

diperoleh dokumen pengganti yang sah dan relevan.

Berdasarkan hasil analisis umur piutang usaha tersebut di atas, makadilakukan penyisihan piutang tak tertagih atas saldo piutang usaha yangpada akhir tahun (tanggal neraca) disangsikan kemungkinan tidak tertagih.

Sedangkan penghapusan piutang usaha dari pembukuan BP21P Surabayasesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus dapat persetujuansecara tertulis dari Kepala BP21P Surabaya, Penerimaan kembali daripiutang yang telah dihapusbukukan, diperlakukan dan dicatat kedalamakun pendapatan lain.

y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 51: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

d. Piutang Lain-Lain

1) Definisi

~iutang lain-lain ada~ahhak yang timbul dari penyerahan barang danJasa serta uang dl luar kegiatan operasional BP21P Surabaya,Transaksi piutang lain-lain memiliki karakteristik sebagai berikut:

a) Terdapat penyerahan barang dan/atau jasa atau uang diluarkegiatan operasional BP21PSurabaya.

b) Persetujuan atau kesepakatan pihak-pihak lain.c) Jangka waktu pelunasan.

Contoh piutang lain-lain adalah piutang pegawai, piutang bunga, danpiutang sewa.

Piutang lain-lain diakui pada saat barang, jasa, atau uang diserahkan,walaupun belum menerima pembayaran dari penyerahan tersebut,Piutang lain-lain berkurang pada saat dilakukan pembayaran ataudilakukan penghapusan.

Apabila piutang yang dihapuskan lebih besar dari penyisihan kerugianpiutang yang dibentuk, maka selisihnya diakui sebagai biayapenyisihan kerugian periode bersangkutan.

Apabila terjadi pembayaran piutang setelah piutang dihapuskan, makapiutang tersebut dimunculkan kembali dan pengurangannya dilakukansebagaimana pelunasan piutang.

3) Pengukuran

a) Piutang lain-lain diukur sebesar nilai yang dapat direalisasikan(net realizable value), yaitu nilai setelah dikurangi dengan nilaiestimasi penyisihan piutang lain-lain tak tertagih;

b) Penyisihan piutang lain-lain tak tertagih dibentuk sebesar nilaipiutang yang diperkirakan, tidak akan tertagih berdasarkan daftarumur piutang atau prosentase dari pendapatan. Penghapusanpiutang lain-lain tak tertagih dilakukan berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan.

4) Penyajian dan Pengungkapan

a) Piutang lain-lain yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 1(satu) tahun disajikan dalam kelompok aset lancar dalam neraca,sedangkan piutang lain-lain yang jatuh tempo lebih dari 1 (satu)tahun disajikan sebagai kelompok aset non lancar.

Y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 52: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

b) Piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah bersih, yaitu jumlahseluruh tagihan piutang lain-lain dikurangi dengan penyisihankerugian piutang lain-lain.

c) Hal-hal yang diungkapkan dalam CalK, sebagai berikut:(1) Rincian jenis dan jumlah piutang lain-lain;(2) Jumlah piutang lain-lain dengan pihak-pihak yang memiliki

hUbungan istimewa;(3) Jumlah penyisihan kerugian piutang lain-lain yang dibentuk

disertai daftar umur piutang lain-lain;(4) Kebijakanakuntansiyang ditetapkan dalam pembentukan

penyisihan kerugian piutang lain-lain.

e. Bagian lancar aset lainnya yang jatuh tempo dalam 12 (duabelas) bulan.

1) Definisi

Bagian lancar aset lainnya yang jatuh tempo dalam 12 (dua belas)bulan adalah aset BP21P Surabaya selain aset lancar, investasijangka panjang dan aset tetap. Aset lainnya antara lain terdiri dari:

a) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran

Tagihan Penjualan Angsuran Bagian lancar merupakanreklasifikasi tagihan penjualan angsuran jangka panjang kedalam piutang jangka pendek. Reklasifikasi ini karena adanyatagihan angsuran jangka panjang yang jatuh tempo padatahun berjalan. Reklasifikasi ini dilakukan hanya untuk tujuanpenyusunanneraca karena pembayaran atas tagihanpenjualan angsuran akan mengurangi akun Tagihan PenjualanAngsuran bukan 6agian lancar Tagihan Penjualan Angsuran.Seluruh tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo dalamkurun waktu satu tahun atau kurang diakui sebagai Bagianlancar Tagihan Penjualan Angsuran. Bagian lancar Tagihanpenjualan Angsuran dicatat sebesar nilai nominal yaitusejumlah tagihan penjualan angsuran yang harus diterimadalam waktu 1 (satu) tahun.

Bagian lancar Tuntutan Perbendaharaan merupakanreklasifikasi lain-lain aset yang berupa TuntutanPerbendaharaan ke dalam aset lancar disebabkan adanyaTuntutan Perbendaharaan jangka panjang yang jatuh tempotahun berikutnya. Reklasifikasi ini dilakukan hanya untuktujuan penyusunan neraca karena penerimaan kembali dariTuntutan Perbendaharaan akan mengurangi akun TuntutanPerbendaharaan bukan Bagian lancar TuntutanPerbendaharaan.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 53: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Tuntutan Perbendaharaan yang harus diterima dalam waktu 1(satu) tahun diakui sebagai Bagian Lancar TuntutanPerbendaharaan.

Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi merupakan reklasifikasilain-Iainaset yang berupa Tuntutan Ganti Rugi ke dalam asetlancar disebabkanadanya Tuntutan Ganti Rugi jangka panjangyang jatuh tempo tahun berikutnya. Reklasifikasi ini dilakukanhanya untuk tujuan penyusunan neraca karena penerimaankembali dari Tuntutan Ganti Rugi akan mengurangi akunTuntutan Ganti Rugi bukan Bagian Lancar Tuntutan GantiRugi. Tuntutan Ganti Rugi yang harus diterima dalam waktusatu tahun diakui sebagai Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi.Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi dicatat sebesar nilainominal yaitu sejumlah rupiah Tuntutan Ganti Rugi yang akanditerima dalam waktu 1 (satu) tahun.

Persediaan pad a BP21P Surabaya adalah bahan-bahan ataubarang-barang yang· dibeli tidak untuk dijual, dipergunakan untukmelaksanakan pelayanan dan masih tersisa atau belum digunakanpad a akhir periode akuntansi, seperti alat tulis kantor (ATK) , bahanbakar minyak (BBM) termasuk minyak pelumas yang digunakandalam laboratorium praktek, bahan bakar minyak(BBM) yang digunakan untuk kendaraan dinas (BBM dalam bentukkupon), suku cadang atau perlengkapan (supplies), barang cetakan,dan obat-obatan di poliklinik.

2) Pengakuan

a) Persediaan diakui pada saat diterima atau dihasilkan atau hakkepemilikannya berpindah;

b) Persediaan berkurang pada saat dipakai, dijual, kadaluarsa, danrusak.

3) Pengukuran

a) Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi bersih,mana yang lebih rendah (the lower of cost and netrealizablevalue), atau nilai yang terdapat dalam kontraklSPK (termasukPPN).

v

Page 54: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

b) Biaya perolehan persediaan meliputi harga pembelian, biayakonversi, biaya pengangkutan, dan biaya lainnya yang secaralangsung dapat dibebankan pada perolehan persediaan.Potongan harga (trade discount), rabat, dan lainnya yang serupamengurangi biaya perolehan sampai berada dalam kondisi dantempat yang siap untuk digunakan atau dijual (present locationdan condition).

c) Biaya perolehan persediaan tidak termasuk biaya umum danadministrasi yang tidak memberikan sumbangan untuk membuatpersediaan dalam kondisi dan lokasi sekarang.

d) BP21P Surabaya tidak melakukan pencadangan I penyisihanatas kemungkinan penurunan nilai persediaan (susut, rusak,kadaluarsa dan lain-lain). Penurunan atas nilai persediaantersebut langsung dicatat sebagai kerugian atau beban padaperiode terjadinya.

e) Persediaan dinilai berdasarkan harga terakhir yang masuk.f) Hasil inventarisasi persediaan (stock opname) yang dilakukan

pada akhir periode, dipakai sebagai dasar penyesuaian(adjustment) saldo akhir persediaan, baik oleh fungsi akuntansimaupun fungsi gudang.

4) Penyajian dan Pengungkapana) Persediaan disajikan pada kelompok aset lancar dalam neraca.b) Persediaan yang tersedia untuk dijual disajikan sebesar nilai

perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost and netrealizable value).

c) Persediaan perlengkapan (supplies) habis pakai yang tidakdapat dikaitkan langsung dengan kegiatan operasional BP21PSurabaya disajikan sebesar harga perolehannya.

d) Hal-hal yang diungkapkan dalam CaLK, antara lain:(1) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran

persediaan;(2) Jenis persediaan, harga perolehan, nilai realisasi bersih,

dan nilai tercatat di neraca;(3) Jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai

yang diakuisebagaipenghasilanselamaperiode;(4) Kondisi atau peristiwa penyebab te~adinya pemulihan nilai

persediaan YCingditurunkan;(5) NiiaUercatat persediaan yang diperuntukan sebagai jaminan

kewajiban.

Page 55: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Uang muka menurut tujuan penggunaannnya dibagi menjadi 2 (dua)jenis, yaitu uang muka kegiatan dan uang muka pembelian barangdan/atau jasa. Uang muka kegiatan adalah pembayaran dimukauntuk kegiatan mendesak BP21P Surabaya yang belum diketahuisecara pasti jumlah biaya/pengeluaran sebenarnya dan harusdipertanggungjawabkan setelah kegiatan tersebut selesai.Uang muka pembelian barang dan/atau jasa adalah pembayaranuang muka kepada pemasoklrekanan atas pembelian barang danjasa yang saat pembayaran tersebut barang dan/atau jasa belumditerima, Pembayaran dimuka tersebut harus diperhitungkansebagai bagian pembayaran dari barang dan/atau jasa yangdiberikan pada saat penyelesaian.Jenis-jenis uang muka seperti penjelasan diatas adalah sebagaiberikut:a) Uang Muka Pengadaan, yaitu untuk pengadaan barang dan/atau

jasa,kontrak pembangunan;b) Uang Muka Operasional.

a) Uang muka diakui pada saat pembayaran kas sesuai dengannilai nominal yang dibayarkan;

b) Uang muka berkurang pada saat dipertanggungjawabkan;c) Uang muka pembelian barang dan/atau jasa berkurang pada

saat barang dan jasa diterima

3) Pengukuran

Uang muka diukur sebesar nilai nominal yang dibayarkan.

4) Penyajian dan Pengungkapan

a) Uang muka disajikan pada kelompok aset lancar di neraca;b) Hal-hal yang harus diungkap dalam CaLK, antara lain rincian

jenis dan jumlah uang muka serta batas w~ktupertanggungjawaban. Pada BP21P Surabaya para penenmauang muka (panjar kerja) paling lama 1 (satu) minggu setelahselesainya kegiatan atau barang diterima di gudang.

Page 56: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

h. Biaya di bayar dimuka

1) Definisi

Biaya dibayar dimuka adalah pembayaran di muka yangmanfaatnya akan diperoleh pada masa yang akan datang. Biayadibayar di muka berfungsi untuk membiayai aktivitas BP21PSurabaya, misalnya premi asuransi dan sewa dibayar dimuka.

a) Biaya dibayar di muka diakui sebagai akun sementara padasaat pembayaran.

b) Biaya dibayar di muka diakui sebagai biaya pada saat jasaditerima.

c) Biaya dibayar dimuka berkurang pada saat jasa diterima atauberlalunya waktu.

Biaya dibayar di muka diukur sebesar jumlah uang yangdibayarkan atas prestasi atau jasa yang diterima.

a) Biaya dibayar dimuka disajikan pada kelompok aset lancar dineraca;

b) Biaya dibayar dimuka disajikan secara netto.

Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untukDimiliki oleh BP21P Surabaya dalam jangka waktu lebih dari 12(dua belas) bulan, yang terdiri dari:

a) Investasi Non Permanen adalah investasi jangka panjang(Iebih dari 1 (satu) tahun) yang dimaksudkan untuk dimilikisecara tidak berkelanjutan, seperti pemberian pinjamankepada entitas negara/daerah, investasi dalam bentuk danabergulir, penyertaan modal dalam proyek pembangunan.

b) Kebijakan akuntansi untuk pemantauan nilai tercatat dariinvestasi.

c) Pembatasan yang signifikan pada kemampuan realisasiinvestasi atau pengiriman uang dari penghasilan dan hasilpelepasan.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 57: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Investasi jangka panjang diakui pad a saat keluarnya sumber dayaekonomi BP21P Surabaya untuk memperoleh investasi jangkapanjang dan dapat diukur dengan andal.

3) Pengukuran

a) Investasi permanen dinilai berdasarkan biaya perolehan,kecuali jika harga pasar investasi jangka panjang menunjukanpenurunan nilai di bawah biaya perolehan secara signifikandan permanen, perlu dilakukan penyesuaian atas nilaiinvestasi tersebut. Penilaian dalam hal ini dilakukan untukmasing-masing investasi secara individual.

b) Investasi non permanen dinilai berdasarkan harga perolehanatau nilai bersih yang dapat direalisasikan.

c) Biaya perolehan suatu investasi mencakup harga transaksiinvestasi itu sendiri dan biaya perolehan lain disamping hargabeli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pungutan oleh bursaefek.

a) Investasi Jangka Panjang disajikan dalam kelompok aset nonlancar pada neraca.

b) Pengungkapan pada CaLK, adalah untuk hal-hal sebagaiberikut:

(1) Rincian jenis dan jumlah penempatan dana;(2) Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai tercatat dari

investasi;(3) Pembatasan yang signifikan pad a kemampuan realisasi

investasi atau. pengiriman uang dari penghasilan dan hasilpelepasan.

j. Aset Tetap

1) Definisi

Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki BP21P Surabayadengan maksud untuk digunakan melayani masyarakat dalambidang layanan pendidikan, dan digunakan lebih dari 1 (satu) tahun1 (satu) periode akuntansi.

Aset tetap antara lain meliputi:a) Tanah (tidak disusutkan).b) Peralatan dan Mesin.c) Kendaraand) Gedung dan Bangunan.e) Jalan dan Jembatan.

Page 58: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

f) Irigasi.g) Jaringan.h) Aset Tetap Lainnya.i) Konstruksi Dalam Pengerjaan.

Berikut ini adalah definisi-definisi yang berkaitan dengan aset tetap:

a) Biaya perolehan (cost) adalah jumlah kas atau setara kas yangdibayarkan atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkanuntuk memperoleh suatu aset pada saat perolehan ataukonstruksi, atau jika dapat diterapkan, jumlah yangdiatribusikan ke aset pada saat pertama kali diakuL

b) Jumlah tercatat (carryng amount) adalah nilai yang disajikandalam neraca setelah dikurangi akumulasi penyusutan danakumulasi rugi penurunan niiaL

c) Jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable amount)adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual netto dan nilaipakai (value in use) suatu aset.

d) Jumlah yang dapat disusutkan (depreciable amount) adalahbiaya perolehan suatu aset, atau jumlah lain yang menjadipengganti biaya perolehan, dikurangi nilai residunya.

e) Nilai khusus entitas (entity specific value) adalah nilai kini dariarus kas suatu entitas yang diharapkan timbul dari penggunaanaset dan dari pelepasannya pada akhir umur manfaat atauyang diharapkan terjadi ketika penyelesaian kewajiban.

f) Nilai residu aset adalah jumlah yang diperkirakan akandiperoleh entitas. saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangitaksiran biaya pelepasan, jika aset tersebut telah mencapaiumur dan kondisi yang diharapkan pada akhir umurmanfaatnya.

g) Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkansuatu aset antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memilikipengetahuan memadai dalam suatu transaksi dengan wajar(arm's length transaction).

h) Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang dapatdisusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya.Metode penyusutan aset tetap di BP21P Surabaya adalahberdasarkan metode garis lurus (straight line method), yangrinciannya dapat dilihat pada tabel 3.5

i) Rugi penurunan nilai (impairment loss) adalah selisih darijumlah tercatat suatu aset dengan jumlah yang dapat diperolehkembali dari aset tersebut.

j) Umur manfaat (Useful life) adalah:(1) Suatu periode di mana aset diharapkan akan digunakan

oleh entitas; atau(2) Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan akan

diperoleh dari aset tersebut oleh entitas.

Page 59: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Aset tetap diakui sebagai aset jika:a) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan.b) Biaya perolehan aset tetap dapat diukur secara anda!.c) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal BP21P

Surabaya.d) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

a) Suatu benda berwujud yang memenuhi kualifikasi untuk diakuisebagai suatu aset dan dikelompokan sebagai aset tetap,diukur berdasarkan biaya perolehan.

b) Apabila penilaian aset tetap dengan biaya perolehan tidakmemungkinkan maka nilai aset tetap tersebut didasarkan padanilai wajar pada saat perolehan.

c) Biaya perolehan suatu aset, terdiri dari harga belinya ataukonstruksinya termasuk bea impor, pajak dan setiap biayayang dapat diatribusikan secara langsung dalam membawaaset tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapatbekerJa untuk penggunaan yang dimaksudkan. Contoh daribiaya yang.dapat diatribusikan langsung adalah:

(1) biaya persiapan tempat, misalnya biaya pembersihan lokasi(land clearing) dan kegiatan sejenisnya;

(2) biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpandan bongkar-muat (handling cost);

(3) biaya pembangunan (development cost) awal, termasukbiaya perijinan, misalnya ijin mendirikan bangunan (1MB);

(4) biaya pemasangan (installation costs);(5) biaya perencanaan, seperti disain arsitek dan insinyur;(6) biaya administrasi Pengadaan, pemeriksaan serta

pengawasan;(7) honor Panitia pengadaan dan Pemeriksa;(8) biaya tim pengawas; serta(9) biaya perjalanan dinas.

d) Harga perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperolehsecaragabungan ditentukan dengan mengalokasikan hargagabungan· tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajarmasing-masing aset yang bersangkutan.

e) Suatu aset tetap dapat diperoleh dalam pertukaran ataupertukaran sebagian untuk suatu aset tetap yang tidak serupaatau aset lain. .Biaya dari akun semacam itu diukur pada nilaiwajar aset yang dilepas atau yang diperoleh, yang mana yanglebih andal, ekuivalen dengan nilai wajar yang dilepaskansetelah disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kasyang ditransfer;

Page 60: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

f) Suatu aset tetap dapat diperoleh dalam pertukaran atas suatuaset yang· serupa yang memiliki manfaat yang serupa dalambidang usaha yang sama dan memiliki suatu nilai wajarserupa. Suatu aset tetap juga dapat dijual dalam pertukarandengan kepemilikan aset yang serupa. Dalam kedua keadaantersebut,. karena proses perolehan penghasilan (earningprocess) tidak lengkap, tidak ada keuntungan atau kerugianyang diakui dalam transaksi. Sebaliknya biaya perolehan asetbaru adalah jumlah 'tercatat dari aset yang dilepaskan. Tetapi,nilai wajar aset yang diterima dapat menyediakan bukti darisuatu pengurangan(impairinent) aset yang dilepaskan. Dalamkeadaan ini aset yang dilepaskan diturun-nilai buku-kan(written down) dan nilai turun nilai buku (written down) iniditetapkan uhtuk aset tetap baru. Contoh: dari pertukaran asetserupa termasuk pertukaran pesawat terbang, hotel, bengkel,dan properti real estate lainnya. Jika aset lain seperti kastermasuk sebagai bagian transaksi petukaran, ini dapatmengindikasikan bahwa akun yang diperlukan tidak memilikisuatu nilai yang serupa.

g) Aset tetap yang diperoleh dari sumbangan/hibah harus dicatatsebesar harga perolehan penghibah atau taksiran atau hargapasar yanglayak yang ditetapkan oleh pihak penilai(appraisalteam) dengan mengkreditkan akun ekuitas.

h) Pengeluaran setelah perolehan awal (subsequentexpenditures) suatu aset tetap yang memperpanjang masamanfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaatkeekonomian dimasa yang akan datang dalam bentukpeningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatanstandar kinerja, harus ditambahkan pada jumlah tercatat asetyang bersangkutan.

i) Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap tidakdiperkenankan. Penilaian kembali aset tetap dapat dilakukanberdasarkan ketentuan Pemerintah yang berlaku secaranasional. Dalam hal disajikan menyimpang dari konsep hargaperolehan, maka BP21P Surabaya harus menjelaskanpenyimpangan tersebut serta pengaruhnya terhadap informasikeuangan BP2lPSurabaya. Selisih antara nilai revaluasidengan nilai buku (nilai tercatat) aset dibukukan dalam akunekuitas.

j) Bilamanaaset tetap diperoleh secara paket berikut sukucadangnya, maka biaya perolehan aset tetap ini sudahtermasuk I"lUaisuku cadang bawaan, sehingga suku cadang inidicatat (dengan bi.aya perolehan nihil) di dalam administrasipersediaan di bagian masing-masing.

k) Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan ataubila aset secara permanen ditarik dari penggunaannya dantidak ada lagi manfaat ekonomisnya pada masa yang akandatang diharapkan.

Page 61: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

I) Perolehan aset tetap pada tanggal berapa saja dari suatubUla~, akan dicatat sebagai perolehan pada bulan yangbersangk\Jtan.

m) Asettetap yarigdiperoleh melalui belanja modal dalam bentuksiap pakai" n'ilai perolehannya didasarkan atas harga beliditalllbah ,,'pajak-pajak yang menyertainya dan semua biayayangldik~rq'arka'ri sampai aktiva tetap yang bersangkutan siapuntuk'dig'unakan. .

n) Nilai perolehan aset tetap yang diperoleh melalui transaksisecara sewa beli (purchase leasing) adalah sebesar seluruhbiaya yang dibebarikan dalam kontrak sewa belL

0) Hibah atau Transfer Masuk, baik dari pihak ketiga atauKementerian yang sama, yang diperoleh dalam 1 (satu) pakettanpa disertai rincian pembelian, maka nilai perolehannyaberdasarkan harga pasar.

p) Pengeluaran-pengeluaran untuk perbaikan aset tetap yangmempertahankan atau menambah masa manfaat,meningkatkan kapasitas dan mutu pelayanan aset tetap yangbersangkutan untuk beberapa tahun, pada prinsipnya harusdikapitalisasikan dengan mendebet akun yang bersangkutansebesar biaya yang dikeluarkan, misalnya penggantian atapdari seng' ke multiroof, sedangkan pengeluaran untukperbaikan dan perawatan aset tetap untuk menjaga standarkinerja semula atas suatu aset, diakui sebagai biaya pada saatterjadi(kapitalisasi). Contoh: biaya pemeliharaan.

q) Pengeluatan yang dapat dikapitalisasi/dicatat sebagai asettetap jika memberi manfaat lebih dari 1 (satu) tahun dan ataunilainya minimal sebesar Rp 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah)untuk peralatan,mesin dan alat olah raga dan sebesarRp. 10.000.000,,;. (sepuluh juta rupiah) untuk gedung danbangunan kecuali pengeluaran untuk tanah, jalan, irigasi danaktiva tetap lainnya.

r) Aset tetap yang tidak digunakan/rusak dapat diusulkan olehPengelola BP21P Surabaya kepada Menteri Keuangan untukdihapuskan. Setelah mendapat persetujuan dari MenteriKeuangan atas penghapusan tersebut, maka nilai buku atasaset yang mendapat persetujuan untuk dihapuskan tersebutdinolkan.

s) Bila aset tetap yang disetujui untuk dihapuskan kemudiandijualldilelang maka hasil penjualan dicatat sebagaipendapatan lain-lain dalam laporan aktivitas.

t) Konstruksi Dalam Penyelesaian (KDP)(1) Konstruksi dalam penyelesaian (KDP) adalah aset tetap

dalam proses pembangunan fisik sehingga belum dapatdigunakan untuk operasi BP21PSurabaya atau tidak dalamkondisi dapat bekerja untuk penggunaan yangdimaksudkan.

(2) Biaya perolehan dari KDP ditentukan menggunakan prinsipyang samaseperti pada aset. tetap dan disaJika~ d.ala~kelompok aset lain-lain sampal dengan saat dlkapltahsasl,

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 62: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

yaitu dinyatakan siap pada kondisi dapat bekerja untukpenggunaan yang dimaksudkan semula.

u) Aset tetap tidak produktif adalah aset tetap yang rusak dantidak dapat diperbaiki, serta aset tetap yang telah usang secarateknologi direklasifikasikan ke akun aset tetap tidak produktifdalamkelompok aset lain-lain setelah mendapat persetujuanpenghapusan· dari Kepala BP21P Surabaya, dan sebelummendapat persetujuan penghapusan dari Menteri Keuangan.

4) Penyajian dan Pengungkapan

a) Aset tetap disajikan padaakun aset non lancar di neraca.b) Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan (acquisition

cost) dikurangi nilai akumulasi penyusutan (disajikan secaraterpisah dari aset tetap).

c) Nilai buku aset tetap (book value) disajikan di neraca denganmengurangi harga perolehan dengan akumulasi penyusut

d) Aset yang diperoleh dengan cara sewa guna usaha (leasing)disajikan sebagai bagian aset tetap dalam kelompok tersendiri.

e) Hal-hal yang harus diungkapkan dalam Catatan atas LaporanKeuangan, adalah:(1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah

tercatat bruto harus diungkap bila menggunakan lebih dari1 (satu) dasar per kategorinya;

(2) Metode penyusutan yang digunakan;(3) Masa mcmfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;(4) Jumlah tercatat bruto dan jumlah akumulasi penyusutan

pada awal dan akhir periode;(5) Nilai tercatat pada awal dan akhir periode dengan

memperlihatkan:(a) penambahan;(b) pelepasan;(c) revaluasi yang dilakukan berdasarkan ketentuan

Pemerintah;(d) penurunan nilai tercatat;(e) penyusutan;(f) setiap pengklasifikasian kembali.

(6) Eksistensi dan batasan atas hak milik, dan aset tetap yangdijaminkan untuk hutang;

(7) Kebijakan akuntansi untuk biaya perbaikan yang berkaitandengan aset tetap;

(8) Uraian rincian dari masing-masing aset tetap;(9) Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

NO Jenis aktiva Masa Manfaat (Tahun)Gedung dan Bangunan

1. Permanen 202. Semi Permanen 10

Peralatan dan Mesin

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 63: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1. Kelompok 1· sId 52. Kelompok 2 5 sId 103. Kelompok 3 10 sId 154. Kelompok4 20

Kendaraan1. Roda 2 52. Diatas Roda 2 5 sId 10

Jalan1. Jalan 10 sId 15

Irigasi1. Irigasi 5 sId 10

Jaringan1. Kelompok 1 sId 52. Kelompok2 5 sId 10

Aset Tetap Lainnya1. Aset Tetap Lainnya sId 5

Aset Tak Berwujud1. Aset Tak Berwujud sId 10

Tabel1.4 Perhitungan Nilai Penyusutan Aset Tetap Tiap Tahun

k. Aset Lainnya

1) Definisi

Aset Lainnya adalah aset selain aset lancar, investasi jangkapanjang dan aset tetap. Aset lainnya antara lain terdiri dari:a) TagihanPenjualan Angsuranb) Tuntutan Perbendaharaanc) Tuntutan Ganti Rugid) Software .e) Hasil kajian penelitianf) Kemitraan dengan pihak ke tigag) Asetyang dihentikan penggunaannya

Tuntutan Perbendaharaan adalah kewajiban untuk menggantikankerugian yang dikenakan kepada bendahara.

Tuntutan Ganti. Rugi adalah kewajiban untuk mengganti kerugianyang dikenakan kepada non bendahara.Tagihan penjualan angsuran merupakan penjualan aset yang tidakdipisahkan pengelolaannya dan biasanya diangsur lebih dari 12 (duabelas) bulan.Aset Tak Berwujud didefinisikan sebagai aset non-moneter yangdapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisiko Aset non-moneter artinya aset ini bukan merupakan kas atau setara kas atau

Page 64: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

aset yang akan diterima dalam bentuk kas yang jumlahnya pastiatau dapat diteritukan.Aset tetap yang dihentikan penggunaannya adalah aset yang sudahtidak lagi memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan kepos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.Sesuai dEmgan .PSAK Nomor 39, Kerjasama Operasi (KSO)merupakan perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih, dimanamasing-masing sepakat untuk melakukan suatu usaha bersamadengan menggunakanaset danl atau hak usaha yang dimiliki dansecara bersama-samamenanggung resiko usaha tersebut.Pemilik aset adalah pihak yang memiliki aset atau hakpenyelenggara usaha tertentu yang dipakai sebagai objek atausarana kerjasama operasi.Investor adalah pihak yang menyediakan dana, baik seluruh atausebagian untuk memungkinkan aset atau hak usaha pemilik asetdiberdayakan atau dimanfaatkan dalam KSO.Aset KSO adalah aset tetap yang dibangun atau digunakan untukmenyelenggarakan kegiatan KSO.Pengelola KSO adalah pihak yang mengoperasikan Aset KSO.Pengelola KSO mungkin dilakukan pemilik aset, mungkin investordan mungkin juga pihak lain yang ditunjuk.Masa konsesi adalah jangka waktu dimana investor dan pemilik asetmasih terikat dengan perjanjian bagi hasil atau bagi pendapatan ataubentuk pembayaran lain yang tercantum di dalam perjanjian KSO.Pengoperasian aktiva KSO terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu:a) Bangun, Kelola, Serah-terima (Built Operate Transfer}

Apabila bentuk kerjasama dimana investor yang mendanaipembangunan Aset KSO sampai berakhir masa konsesi, dimanapada akhir masa konsesi investor akan menyerahkan Aset KSOtersebut dan pengelolaannya kepada,pemilik aset.

b) Bangun, Serah-terima, Kelola (Built Transfer Operate)Apabila investor yang mendanai pembangunan Aset KSOsampai siap dioperasikan, kemudian Aset KSO tersebutdiserahkan kepada pemilik aset untuk dikelola.

2) Pengakuan

Aset lainnya diakui apabila:

a) Kemungkinan besar BP21P Surabaya akan memperolehmanfaat ekonomis masa depan dari aset tersebut.

b) Biaya pe·rolehanaset tersebut dapat diukur secara andal danc) Saat hak kepemilikan dan/atau penguasaan aset tersebut

berpindah kepada BP21PSurabaya.

3) Pengukuran

v

Page 65: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

a) Tuntutan perbendaharaan dinilai sebesar nilai nominal dalamSurat Keputusan Pembebanan setelah dikurangi dengansetoran yang telah dilakukan oleh bendahara yangbersangkutan ke kas negara.

b) Tuntutan ganti rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam SuratKeterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTM) setelah dikurangideng.an .setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yangbersangkutan ke kas negara.

c) Tagihan penjualan angsuran dinilai sebesar nilai nominal darikontraklberita acara penjualan aset yang bersangkutan setelahdikurangi dengan angsuran yang telah dibayarkan olehpegawai ke kas negara.

d) Aset tak berwujud dinilai sebesar pengeluaran yang terjadidengan SPM belanja modal non fisik yang melekat pad a asettersebut.

e) Bangun Kelola Serah dicatat sebesar nilai aset yangdiserahkan oleh pemerintah kepada pihak ketiga/investoruntuk membangun aset BKS tersebut.

f) Bangun Serah Kelola dicatat sebesar nilai perolehan aset yangdib~ngun yaitu sebesar nilai aset yang diserahkan pemerintahditambah dengan jumlah aset yang dikeluarkan oleh pihakketiga/investor untuk membangun aset tersebut.

4) Penyajian.dan pengungkapan

a) Asetlainnyadisajikansetelah aset tetap.b) Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan,

Tuntutan Ganti Rugi disajikan sebesar nilai nominal.c) Aset KSO disaJikan dalam neraca sebesar nilai bukunya, yaitu

biaya perolehandikurangi akumulasi amortisasi.d) Aset tak berwujud disajikan sebesar nilai tercatat, yaitu biaya

perolehan dikurangi amortisasi;e) Amortisasi aset tak berwujud disajikan secara terpisah dari aset

tak berwujud;f) Biaya tangguhan disajikan sebesar nilai bukunya, yaitu biaya

perolehan dikurangi akumulasi amortisasig) Hal-haJ yang harus diungkapkan dalam CalK, antara lain:

(1) Kebijakan penilaian aset lainnya.(2) Rincianaset lainnya.(3) Masa manfaatdan metode amortisasi yang digunakan.(4) Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi pada awal

dan akhir periode.(5) Keberadaan dan nilai tercatat aset tak berwujud yang hak

penggunaannya dibatasi dan ditentukan sebagai jaminanatashutang dan .

(6) Jumlah komitmen untuk memperoleh aset tak berwuJudtersebut.

Page 66: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

16. AKUNTANSI KEWAJIBAN, ,

Pada uraian dimu~~tela~ kita ketahui bahwa kewajiban adalah hutangyang timbul dari p~rIs,ttw~,masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkanaliran keluar sumber daya. e,konomi BP21P Surabaya. Karakteristikkewajiban adalah bahwa BP21P Surabaya mempunyai kewajiban(obligation) masa kini.Kewajiban disajikan di ner~ca jika besar kemungkinan bahwa pengeluaransumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untukmenyelesaikankew~jiban masa kini dan jumlah yang harus diselesaikandapat diukur dengstfSndsL<' "'", " ,,.'Kewajiban (obligation) terdiri dari kewajiban jangka pendek atau kewajibanlancar dan kewajiban jangka panjang atau kewajiban tidak lancar.

1) DefinisiSuatu hutang diklasifikasikan sebagai kewajiban lancarpenyelesaiannya ataujatuh temponya tidak lebih dari 12 (dua belas)bulan setelah tanggal neraca.a) Hutang usaha, yaitu kewajiban yang timbul karena kegiatan

operasio.nalBP21PSurabaya, misalnya hutang biaya.

b) Hutang Pihak Ke tiga, yaitu kewajiban yang timbul karenaadanya Kerja sarna' penyelenggaraan kegiatan yang belumdibayarkan.

c) Hutang Kepada KUN (Kas Umum Negara), yaitu kewajiban yangtimbul kepada Negara berupa uang persediaan.

d) Biaya yang masih h~rus dibayar, yaitu biaya-biaya yang telahterjadi"tetapi belurridibayar sampai tanggal neraca, termasukaccrued interest.

e) Pendapatan diterima dimuka, yaitu penerimaan pendapatan daripihak Ke tiga sebagai pembayaran jasa tertentu tetapi BP21PSurabaya belum memberikan jasa tersebut kepada pihak Ketiga.

f) Bagian lancar hutang jangka panjang, yaitu bagian dari hutangjangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (duabelas) bulan setelah tanggal neraca.

g) Hutang jangka pendek lainnya, yaitu hutang yang akan jatuhtempo dalam12 (dua bel as) bulan setelah tanggal neraca yangtidak dapat dikelompokan dalam butir a) sampai dengan e) diatas.

h) Hutang Pajak, yaitu kewajiban yang timbul kepada negaraberupa hutang pajak.

Page 67: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

2) Pengakuan

a) Hutang usaha diakui pada saat BP21P Surabaya menerimajasa/hak atas barang dan jasa, tetapi BP21P Surabaya belummembayar atas barang dan jasa yang diterima.

b) Hutang pajak diakui pada saat transaksi atau kejadian telahmewajibkan BP21P Surabaya untuk membayar pajak kepadaNegara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

c) Biaya yang masih harus dibayar diakui pad a saat BP21PSurabaya telah menerima manfaat ekonomi dari pihak lain tetapiBP21P Surabaya belum melakukan pembayaran atas manfaatekonomi yang telah diterima.

d) Pendapatan diterima di muka diakui sebagai berikut:(1) Pendapatan diterima pada periode ini, akan tetapi jasa

pelayanannya baru dilaksanakan pada periode akuntansiberikutnya, maka dicatat sebagai hutang.

(2) Pendapatan diterima pada periode ini dan pelayanannyajuga dilaksanakan pada periode yang sarna, makapendapatan tersebut menjadi pendapatan periode ini,walaupun pelayanan selesai pada periode berikutnya(periode yang akan datang).

e) Bagian lancar hutang jangka panjang diakui pada saatreklasifikasi hutang jangka panjang pada setiap akhir periodeakuntansi.

3) Pengukurana) Kewajiban jangka pendek dinilai sebesar nilai nominal.b) Kewajiban jangka pendek berkurang pad a saat pembayaranl

penyelesaian oleh BP21P Surabaya.

4) Penyajian dan pengungkapan

Hutang usaha, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar,pendapatan diterima di muka, bagian lancar hutang jangka panjang,dan hutang jangka pendek lainnya disajikan pada neraca dalamkelompok kewajiban jangka pendek. Hutang BP21P Surabayadiungkapkansecara rinci dalam CalK. Informasi-informasi yangdiungkapkan dalam CalK antara lain:a) Jumlah saldo kewajiban jangka pendek yang diklasifikasi

berdasar pemberi pinjaman (kreditur);b) Bunga pinjaman yang terhutang dan tingkat bunga yang

berlaku;c) Jumlah tLinggakan pinjaman yang disajikan dalam bentuk daftar

umur hutang berdasarkan kreditur.

r Sistem Akuntansi Keuangan

Page 68: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1) Definisi

Kewajiban jangka .panjang (non lancar) merupakan kewajiban yangdiharapkan akan dibayar/diselesaikan atau jatuh tempo dalam waktulebih dari ,1;2(duabelas) bulan setelah tanggal neraca.Kewajiban jangka panjang tetap diklasifikasikan sebagai kewajibanjangka panjang tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12(dua belas) bulan setelah tanggal neraca, apabila:a) Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebih

dari 12 (dua belas) bulanb) BP21P Surabaya bermaksud membiayai kembali kewajibannya

dengan pendanaan jangka panjang yang didukung denganperjanjian kembali atau penjadwalan kembali pembayaran yangresmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui.

2) PengakuanKewajiban jangka panjang diakui pada saat BP21P Surabayamenerima hak. dari pihak lain tetapi BP21P Surabaya belummemenuhi kewajiban kepada pihak tersebut.

3) PengukuranKewajibanjangka panjang dinilai sebesar nilai nominalnya.

4) Penyajian dan pengungkapan

a) Kewajiban jangka .panjang disajikan dalam neraca sebesarbagian hutang yang belum dibayar I diselesaikan atau jatuhtempo dalam waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan setelahtanggal neraca.

b) Bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalamwaktu 12 (dua belas) bula·n setelah tanggal neracadireklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka pendek.

c) Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CalK, antara lain:

(1) Jumlah rincian hutang jangka panjang;(2) Karakteristik umum setiap hutang jangka panjang termasuk

informasi singkat suku bunga dan pemberi pinjaman;(3) Jumlah tunggakan hutang jangka panjang yang disajikan

dalam bentuk daftar umur hutang berdasarkan kreditur;(4) Hal-hal penting lainnya seperti persyaratan kredit yang tidak

dapat dipenuhi.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 69: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Ekuitas adal~~ hak residual BP21P Surabaya atas aset setelah dikurangiselu.r~hkewaJI~an~P2IP ~urabaya.yang dimiliki. Ekuitas BP21PSurabayaterdln atas ekUltas tldak tenkat, ekultas terikat temporer, dan ekuitas terikatpermanen.

a. Ekuitas tidak terikat1) Definisi

Ekuitas tidak terikat adalah ekuitas berupa sumber daya yangpenggunaannnya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. Ekuitas tidakterikat meliputi:a) Ekuitas Awal

Ekuitas awal merupakan hal residual awal BP21P Surabayayang merupakan selisih aset dan kewajiban pada saat pertamakali BP21P Surabaya ditetapkan sebagai BLU, kecuali sumberdaya ekonomi yang diperoleh untuk tujuan tertentu;

b) Surplus dan defisit tahun laluSurplus dan defisit tahun lalu merupakan akumulasi surplus dandefisit pada periode-periode sebelumnya;

c) Surplus dan defisit tahun berjalanSurplus dan defisit tahun berjalan berasal dari seluruhpendapatan setelah dikurangi seluruh biaya pada tahunberjalan;

d) Ekuitas donasiEkuitas Donasi merupakan sumber daya yang diperolehdari pihak lain berupa sumbangan atau hibah yang sifatnya tidakmengikat.

2)PengakuanEkuitas tidak terikat .dinilaisebesar:a) Ditetapkannnya nilai kekayaan BP21PSurabaya.b) Diterimanya dana sumbangan/bantuan yang tidak mengikat.c) Diterimanyaaset tetap dari sumbangan/bantuan yang tidak

mengikat. .d) Pengalihan ekuitas terikat temporer menjadi ekuitas tidak terikat.

3) PengukuranEkuitas tidak terikat dinilai sebesar :a) Nilai buku ekuitas tidak terikat pada saat penetapan BP21P

Surabaya menjadi BLU.b) Nominal dana sumbangan/bantuan yang tidak mengikat.c) Nilai perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan yang

tidak mengikat mana yang lebih andal.d) Jumlah dana/nilai wajar aset yang dialihkan dari ekuitas terikat

temporer menjadi ekuitas tidak terikat.

Page 70: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

a) Ekuitas tidak terikat disajikan dalam kelompok ekuitas padaneraca sebesar saldonya;

b) Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CalK antara lain:(1) Rincian jumlah ekuitas tidak terikat berdasarkan jenisnya;(2) Informasi mengenai sifat ekuitas tidak terikat.

b. Ekuitas Terikat Temporer

1) DefinisiEkuitas terikat temporer adalah ekuitas berupa sumber dayayang penggunaannya dan/atau waktunya dibatasi untuk tujuantertentu dan/atau jangka waktu tertentu oleh Pemerintah ataudonatur. Pembatasan tersebut dapat berupa pembatasan waktudan/atau pembatasan penggunaan ekuitas tersebut oleh BP21PSurabaya . Ekuitas terikat temporer antara lain mencakup: 'a) Sumbangan untuk aktivitas operasi tertentu.b) Investasi untuk jangka waktu tertentu.c) Dana yang penggunaannya ditentukan selama periode tertentu

dimasa depan.d) Dana untuk memperoleh aset tetap.

2) PengakuC1lnEkuitas terikat ~mporer diakui pada saat:a) Ditetapkannya nilai kel<ayaanBP21PSurabaya.b) Diterimanya danasumbangan/bantuan yang mengikat secara

temporer.c) Diterimanya aset sumbangan/bantuan yang mengikat secara

temporer.

3) PengukuranEkuitas terikat temporer dinilai sebesar:a) Nilai buku ekuitas terikat temporer pada saat penetapan BP21P

Surabaya menjadi BlU.b) Nominal- dana sumbangan/bantuan yang sifatnya mengikat

temporer.c) Nilai -perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan yang

tidak mengikat mana yang lebih andal.

4) Penyajian dan pengungkapana) Ekuitas terikat temperer disajikan dalam kelompek ekuitas pada

neraca sebesar saldenya;b) Hal-tisl yangharus diungkapkan dalam CalK antara lain:

(1) Rincian jumlah ekuitas terikat temperer berdasarkanjenisnya;

(2) informasi mengenai sifat dan pembatasan ekuitas terikattemporer.

Page 71: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1) Definisi

Ekuitas terikat' permanen adalah ekuitas berupa sumber daya yangpenggunaannY8' dibatasi secara permanen untuk tujuan tertentuoleh PemeriFitah/donatur.Ekuitas terikat permanen meliputi:a) Tanahatau'gedung/bangunan yang disumbangkan untuk tujuan

tertentu.b) Aset yang digunakan untuk investasi yang mendatangkan

pendapatan secara permanen.c) Donasi Pemerintah atau pihak lain yang mengikat secara

permanen.

2)PengakuanEkuitas terikat permanen diakui pada saat:a) Ditetapkannya nilai kekayaan BP21PSurabaya menjadi BlU.b) Diterimanya dana dan/atau aset sumbangan/bantuan yang

mengikat secara permanen.c) Digunakannya aset untuk investasi yang mendatangkan

pendapatan secara permanen.

3) PengukuranEkuitas terikat permanen dinilai sebesar:a) Nilaibuku ~kuitas terikat permanen pada saat penetapan BP21P

Surabayamenjadi BlU.b) Nominal dana' sumbangan bantuan yang sifatnya mengikat

permanen.c) Nilai perolehan atau nilai wajar aset sumbangan/bantuan yang

terikat permanen mana yang lebih andal.d) Nilai tercatat aset yang digunakan untuk investasi.

4) Penyajian dan pengungkapan

1) Ekuitas terikat permanen disajikan dalam kelompok ekuitaspada neraca sebesar saldonya;

2) Hal-hal yang harus diungkapkan dalam CalK antara lain:a) Rincian jumlah ekuitas terikat permanen berdasarkan

jenisnya;b) Informasi mengenai sifat dan pembatasan ekuitas terikat

permanen.

Page 72: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1. TUJUAN

Jurnal Standar merupakan pedoman di dalam pembukuan untukmelakukan penjurnalan atas transaksi yang dilakukan BP21P Surabayasebagai tahapawal dalam pencatatan akuntansi. Pedoman ini sangatpenting untuk menjamin keseragaman perlakuan pencatatan suatutransaksi sehingga menjamin akurasi pencatatan akuntansi yangselanjutnya akan menjamin akurasi laporan keuangan.

2. JURNAL UMUM

a. TRANSAKSI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERIMAAN DANPENGELUARAN DARI APBN

1) Dari DIPA APBN (BA XX dari Rupiah Murni/Non PendapatanBP21PSurabaya)a) Saat DIPA disahkan

Tidak ada jurnalb) Saat pembentukan modal awal BLU

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITAset Xxx

Kewajiban Xxx--

Ekuitas awal Xxx

c) Saat transaksi menggunakan SPM LS(1) Saat pencairan dana dari DIPA rupiah murni BLU

INO,AKUN I . URAIAI!lKas setara kas

Pendapalan APBN

(2) Saat penggunaan dana dari DIPA rupiah murni BLU(a) Jika Menggunakan MAK 51 (Belanja Pegawai) maka

Jurnalnya sebagai berikut:

Biaya administrasi dan layanan umum

Hutang Pajak-_._--_._._---Hutang Lain-lain·

...•_._-_ -._ _ , _ .._._ _._--_ __._---Kas setara kas' Xxx

Page 73: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDIT

Hutang Pajak Xxx- _M. ___ --'--- _N __ ••• ___

Hutang Lain;.lain Xxx- ._- ....__ ..__ .__ ..--_._----

Kas seta~akas Xxx.,:. ",

(b) Jika menggunakan MAK 52 (Belanja Barang)makajurnalnya sebagai berikut :

Hutang Pajak

Kas setara kas

Xxx

Xxx

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDIT

Hutang Pajak Xxx------ "-"-'---

Kas seta,rakas Xxx

(c) Jika menggunakan MAK 53 (Belanja Modal) makajurnalnya sebagai berikut:

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDIT~set Tetap . . . Xxx_.__ .__._--- ._.._......___ ."M_..___ .........................·_..·.··.__........·..............................................._..........--....................... _ ............. _ ..__ ......_ ........... ......_ ................ __ .......-

Hutang Pajak Xxx----....__ ...... ..._ ...._ ......_--_ ....._-

Kas setara kas Xxx

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDIT

Hutang Pajak Xxx._... --Kas setara kas Xxx

d) Saat transaksi dengan menggunakan Uang Persediaan

(1) Saat pencairan uang persediaan ke BLU maka. jurnalnya sebagai berikut:

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITKas setara kas Xxx---_.__ ...._-_ ..... ..._ ....._.__ ....- .__ .._--

Hutang Kepada Kas Umum Negara Xxx

Page 74: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

(2) Saat pembayaran ke pihak ke-tiga denganmenggunakan uang persediaan maka :(a) Jika menggunakan MAK 52 (Belanja Barang) maka

jurnalnya sebagai berikut :

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITBiaya layanan Xxx

.- --Biaya Administrasi dan Umum XXX

M •• ___ •••••••••••••••••••••••••••••••••• ___ •••••••••••••••••• _ .........._ ......_-- ----_._--Hutang Pajak XXX

__ ._ ••••••• _._ •••• _ •• ______ ••••••••••••••••••••••• _ ••••••• _ ••••• M. __ ••••••••••••••••••••• _ •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• _ •••••• ......... _ ..................................... _ ....... ...... __ ................ _ ...._-_ ..

Kas setara kas Xxx

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITHutang Pajak Xxx---_ .... _.

Kas setara Kas Xxx

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITHutang Kepada Kas Umum Negara Xxx

Pendapatan APBN .. Xxx

(b) Jika menggunakan MAK 53 (Belanja Modal) makajurnainya sebagai berikut :

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITAset Tetap Xxx-- .._._--_ .•.._-_ ...._ ........... __ . ..._-_ .._ .....•- ...........•.... --

Hutang Pajak Xxx"-----_.__ ..__ ... .............. -_. _ .

Kas setara kas Xxx

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITHutang Pajak Xxx

...._ .._._--- .- ..

Kas setara Kas Xxx

.'

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITHutang Kepada Kas Umum Negara Xxx-------_. __._._- __ ......_ ...._ ..........0.-_. __ ..._ ..._. ___ ..._ ................_ ............_ .._ ............................_ .._ .......................................... _ ........•. _ ........ ...__ .............................. _-

Pendapatan" APBN Xxx

(c) Saat ada GUP (Ganti Uang Persediaan)

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITKas Setara Kas Xxx

-- - .Hutang Kepada Kas Umum Negara Xxx

y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 75: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

(d) ~~at ada TUP (Tambahan Uang Persediaan)

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITKas Setara Kas Xxx

-+--, Kepada 'KasUmum"'-Ne'g-~i'ra------'" ...................... _ ............ __ .................. ...._ ........... __ ......._-- ..Hutang Xxx

,(e)Saat GUP ( Ganti Uang Persediaan ) NihilTidak ada jurnal

(f) Saat pengembalian uang persediaan ke kas Negara

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITHutang Kepada Kas Umum Negara Xxx

Kas Setara Kas--

Xxx

2) Saat penerimaan aset dari DIPA satker lain (Saat SP2DTerbit)

NO.AKUN URAIAN DEBET KREDITIAset ................... Xxx_ ... -,---, -----,-

Ekuitas Donasi Xxx

b. TRANSAKSI YANG BERASAL DARI KEGIATAN OPERASIONALBLU

Untuk transaksi yang berasal dari kegiatan operasional BLU, jurnalyang digunakan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum(PABU) yang lazim digunakan dalam pencatatan akuntansi sesuaidengan Standar Akuntansi yang berlaku.

a. PengertianJurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat untuk menyesuaikansaldo akun-akunke saldo yang sebenarnya sampai dengan periodeakuntansi, atau untuk memisahkan antara pendapatan dan beban darisuatu periode dengan periode yang lain.

b. Akun yang harus disesuaikanSaldo akun yang perlu disesuaikan adalah :1) Penyusutan/depresiasi aset tetap

Seluruh aset tetap kecuaH tanah yang dimiliki perusahaan harusdisusutkan/didepresiasi. Terdapat beberapa metode untukmenyusutkan aset tetap, salah satunya adalah metode garis lurus.

Page 76: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Tan al Akun & Keteran ;an31-12-11 Seban depresiasi·

Akumulasi depresiasikendaraan

mencatat de resiasi kendaraan

Tan al31-12-12

Tan al31-12-12

Tan al31-12-12

Contoh:Sebuah mobil seharga Rp 90.000.000,- diperkirakan umurekonomisnya adalah 10 tahun, apabila disusutkan menggunakanmetode garis lurus maka beban depresiasinya per tahun adalah:

90.000.00010

Jurnal untuk mehca~atbeban depresiasi tersebut adalah:

Debet9.000.000

2) Seban dibayar di mukaContoh:Perusahaan membayar asuransi sebesar Rp 750.000 untuk masa3 tahun yaitu tahun 2012 sId 2014Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

Akun & Keteran anAsuransi Dibayar di muka

Seban Asuransi

Debet500.000

3) Seban yang masih harus dibayarContoh:Suatu perusahaan membayar honor/vakasi karyawan setiap awalbulan berikutnyasebesar Rp 2.000.000;Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

Akun & Keteran an Ref Debet KreditSeban Pegawai 2.000.000

Seban an harus diba ar 2.000.000

4) Pendapatan diterima di mukaContoh:Tanggal 31 Desember 2012 sebuah hotel menerima pembayarandari tamu hotel sebesar Rp 750.000 untuk 5 hari.Jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:

Akun & Keteran an Ref Debet KreditPendapatan 600.000

Penda atan diterima dimuka 600.000

5) Pendapatan yangditangguhkanContoh:Tanggal 31 Desember ..2012 sebuah hotel belum menerimapembayaran sewa kamar sebesar Rp 500.000; karenapembayaran baru dilakukan pada saat check out.

Page 77: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Tan al Akun& Keteran an31-12-12 Piutang Pendapatan

Penda atan

Debet500.000

a. Pengertian .Jurnal Penut"'!p.adal~!l 'ayat jurnalyang dibuat pada akhir periodeakuntansi untuk menutup akun-akun nominal/sementara.Akibat penutupan ini maka akun-akun ini pada awal periode akuntansisaldonya no\.

b. Terdapat 4 (empat) jurnal penutup yang harus dibuat yaitu:1) Menutup akun Pendapatan

Debet Kreditxxx

Akun Debet KreditSurplus/(defisit) xxx

Seban xxx

Akun Debet KreditSurplus/(defisit) xxx

Ekuitas xxx

5. JURNAL BALIK (REVERSING ENTRIES)

Jurnal balik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikandari sebagianjurnalpenyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnalini bersifat opskmalnamun jika dilakukan memberikan manfaat. Tidaksemua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries. Jurnalpenyesuian yang dibalikadalah:a. Utang biayab. Piutang Pendapatanc. Pendapatan Diterima Dimuka jika digunakan pendekatan pendapatand. Siaya Dibayar Dimukajika digunakan pendekatan beban (biaya)

Sistem Akuntansi Keuangan

Page 78: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Untuk memudahkatl pemahaman, berikut ini disajikan ikhtisarnya sajasebagai berikut'o

;.,', \- ij ••. !

No. Jenis AJP Ayat Jiarnalopen"esuian Jurnal Balik1. Utang Biaya Biaya gaji Xxx Utang Gaji xxx

UtanQQaji xxx Biaya Gaii xxx2. Piutang Piutang bunga 0'

'.... 'Xxx Pendapatan xxxBunga Pendapatan xxx bunga xxx

bunga Piutang bunga

3. Pendapatan Pendapatan jasa Xxx Pendapatan tiket xxxditerima layanan xxx DO xxxdimuka Pendapatan JL Pendapatan

DO tiket4. Biaya Sewa dibayar Xxx Beban Sewa xxx

dibayar dimuka xxx Sewa dibayar xxxdimuka Beban sewa dimuka

a. Prosedur Akuntansl' (accounting procedure)

Bagan arus dari langkah-Iangkah siklus akuntansi (accouting cycle) adalahprosedur akuntansi yang digunakan oleh BP21PSurabaya untuk mencatattransaksi dan membuat laporan keuangan. Langkah-Iangkah ini adalahlangkah-Iangkah prosedur akuntansi yang biasanya digunakan olehperusahaan atau entitas pada umumnya.

Prosedur akuntansi yang digunakan oleh BP21P Surabaya dapatdigambarkan dalam Diagram 2.1 sebagai berikut :

1.Buktt 2.Jurnal 3.Buku 4.Neraca

Transakst Besar ~ Saldo.. --..

~5.Jurnal

Penyesuatan

7.Jurnal 6.Laporan

Penutup Keuangan ..•

1. Neraca2. LapAkt3. IAK4. calK

Diagram 2. 1 Diagram Siklus Akuntansi

v

Page 79: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Berdasarkan diagram di atas dapat diuraikan bahwa siklus akuntansiadalah sebagai berikut:1) Pencatatan Data ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.2) Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal

(buku harian) .3) Melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan

kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.4) Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo untuk

mengecek keseimbangan Buku Besar.5) Membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada

Neraca Saldo.6) Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Neraca, Laporaan Aktivitas,

Laporan Arus Kas.dan Catatan atas Laporan Keuangan.7) Membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan

ayat-ayat penutup.

Setiap transaksi keuangan yang terjadi harus selalu didukung olehdokumen utama yang dikenal sebagai bukti transaksi keuangan (originaldocuments). Bukti transaksi keuangan yang digunakan oleh BP21PSurabaya sebagai awal dari proses transaksi keuangan pada setiapaktivitas utamanya dikemukakan secara terinci dalam Surat KeputusanKepala Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran Surabaya yangmerupakan petunjuk teknis dari sistem akuntansi BP21PSurabaya.

Berdasarkan dokumen dimaksud, sub bagian tata usaha memverifikasikelengkapan dan ll1embukukannya dengan menyiapkan jurnal yangdiperlukan seperti misalnya jurnal pendapatan kerjasama diklat, jurnalkas/bank pengeluaran, jurnal kas/bank penerimaan, jurnal pembelian, danjurnal penutup. Masing-masing jurnal tersebut dilakukan sesuai denganprinsip akuntansi berterima umum (PABU).

Setelah jurnal selesai disiapkan maka sub bagian keuangan danadministrasi umum secara periodik akan melakukan posting ke buku besarmasing-masing akun yang terpengaruh dan mencatat transaksi keuangandi masing-masing buku besar pembantu (subsidiary ledgers) berdasarkanpada dokumen pendukung (supporting documents). Buku besar pembantuini secara periodik atau akhir bulan dibandingkan dengan buku besarnya.Apabila terjadi selisjh, maka selisih tersebut harus dicari penyebabnya dandisesuaikan sehingga masing-masing buku besar memiliki perincian yaitubuku besar pembantu yang.cocok jumlahnya.

Angka-angka yang· telah s.esuai pada buku besar dimasukkan dalamneraca saldo. Apabila ada transaksi-transaksi yang membutuhkanpenyesuaian makadapat dibuat jurnal penyesuaian, yang nantinya akanmenyesuaikan angka pada neraca saldo setelah penutupan.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 80: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Proses selanjutnya agalah penyusunan Laporan Keuangan yang terdiri dariLaporan Aktivitas"N~r~ca, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitasdan Catatan atas L,.apgranKeuangan(CaLK).Proses pencatatanclan pelaporan keuangan diatas dapat digambarkandalam Diagram 2.2 sebagai bedkut :

-----Laporan Aktivitas adalah Laporan Keuangan yang menyajikan kinerjaentitas usaha BP21PSurabaya dalam 1 (satu) periode. Yang dimaksudkinerja entitas usaha BP21P Surabaya adalah kemampuan BP21PSurabaya dalam melakukan aktivitas pelayanan kepada masyarakatdan pengaruhnya terhadap perubahan ekuitas.

Definisi, pengakuan, pengukuran dan pengungkapan akun-akunpenting atas pendapatan dan biaya telah dikemukakan sebelumnyadalam bab ini. Informasi kinerja entitas BP21PSurabaya ini bermanfaatuntuk mengetahui pencapaian BP21PSurabaya dalam memanfaatkansumber daya yang tersedia dalam menambah ekuitas BP21PSurabaya.

v

Page 81: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Format laporan aktivitas BP21P Surabaya dapat dilihat pada tabel 1.5sebagai berikut:

BALAI PENDIDIKAN DAN PELA T1HAN ILMU PELAYARAN SURABAYALAPORAN AKTIVITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR SO DO MM YYYY DAN DO MM YYYY.1

PENDAPATANPendapatan Usaha Dari JasaLayanan

Pendapatan Jasa DiklatTotal Pendapatan Usaha DariJasa Layanan

Pendapatan HibahHibah Layanan PendidikanHibah Non Layanan Pendidikan

Total Pendapatan Hibah

Pendapatan APBNPendapatan APBN

Total Pendapatan APBN

Pendapatan Usaha LainnyaPendapatan SewaHasil Kerjasama dengan PihakLainPendapatan Jasa LembagaKeuanganPener.maan Usaha Lain-Iainnya

Total Pendapatan Usaha LainnyaTOTAL PENDAPATAN

BIAYABiaya Layanan

Biaya PegawaiBiaya BahanBiaya Perjalanan DinasBiaya PemeliharaanBiaya Daya dan JasaBiaya Peningkatan SDMBiaya PromosiBiaya Lain-lainBiaya Penyusutan

DDMMyyyy

xxx.xxx.xxxxxx.xxx.xxx

xxx. xxx. xxxxxx. xxx. xxx

xXX.xxX.xxx

xxx. xxx. xxxXXX.XXX.xxx

xxx.xxx.xxxxXX.xxX.xxxxxX.xxx.xxxxxx.xxx.xxx

(xxx. xxx. xxx)(xxx. xxx. xxx)(xxx.xxx.xxx)(xxx.xxx.xxx)(xxx. xxx. xxx)(xxx.xxx.xxx)(xxx. xxx. xxx)(xxx.xxx.xxx)(xxx. xxx. xxx)

DDMMYYYY·1

xxx. xxx. xxxxxx.xxx.xxx

xxx. xxx. xxxxXX.xxX.xxx

xXX.xXX.xxx

xxx.xxx.xxxxxx.xxx.xxx

xxx.xxx.xxxxXX.xxX.xxx

xXX.xxX.xxxxxx.xxx.xxx

(xxx.xxx.xxx)(xxx. xxx. xxx)(xxx.xxx.xxx)(xxx.xxx.xxx)(xxx.xxx.xxx)(xxx. xxx. xxx)(xxx. xxx. xxx)(xxx.xxx.xxx)(xxx. xxx. xxx)

Page 82: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

DDMM DDMMyyyy YYYY·1

Total BiaY8 Layanan xxx.xxx.xxx) xxx.xxx.xxx)Biaya Umum dan Administrasi

Biaya Pegawai (xxx. xxx. xxx) (xxx. xxx. xxx)Biaya Bahan (xxx. xxx. xxx) (xxx. xxx. xxx)Biaya Perjalanan. Dinas (xxx.xxx.xxx) (xxx. xxx. xxx)Biaya Pemeliharaan (xxx. xxx. xxx) (xxx. xxx. xxx)Biaya Daya dan Jasa (xxx.xxx.xxx) (xxx. xxx. xxx)Biaya Peningkatan SDM (xxx. xxx. xxx) (xxx.xxx.xxx)Biaya Lain-lain (xxx. xxx. xxx) (xxx.xxx.xxx)Biaya Penyusutan (xxx. xxx. xxx) (xxx.xxx.xxx)

Total Biaya Umum dan (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx)AdministrasiBiaya Lainnya

Biaya Lainnya (xxx. xxx. xxx) (xxx. xxx. xxx)Total Biaya Lainnya xXX.XXX.xxx xXX.xxX.xxx

TOTAL BIAYA xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxx

SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM POSKEUNTUNGANKEUNTUNGAN:DAN".KERUGIAN

KeuntunganKeuntungan Aset Non Lancar xxx. xxx. xxx xxx.xxx.xxxKeuntungan Selisih Kurs Valas xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxx

Total Keuntungan xxx.xxx.xxx xxX.xXX.xxxKerugian

Kerugian Aset Non Lancar (xxx.xxx.xxx) (xxx. xxx. xxx)Kerugian Penurunan· Nilai Aset

Tetap (xxx.xxx.xxx) (xxx. xxx. xxx)Kerugian Kontinjensi (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx)Kerugian Selisih Kurs Valas (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx)

Total Kerugian xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx)TOTAL KEUNTUNGAN DAN xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxx

KERUGIAN

POS LUARBIASA'"Keuntungan Pos Luar Biasa

Keuntungan PosLuar Biasa xxx. xxx. xxx xxx. xxx. xxxTotal Keuntungan Pos Luar Biasa xxX.xxX.xxx xxX.xXX.xxxKerugian'Lua(Biasa

(xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx)Kerugian Lulu BiasaTotal Kerugian Luar Biasa xxX.xxX.xxx (xxx.xxx.xxxTOTAL POS LUAR BIASA xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxx

SURPLUS (DEFISIT) xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxx

Page 83: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Kerangka dasar penyusunan.dan penyajian laporan keuangan dariPSAK menjelaskan bahwEli,_yang dimaksud dengan neraca adalahlaporan keuangan yang rner)yajikan posisi keuangan dari suatu entitasusaha pada tanggal tertentu, misalnya tanggal 31 Desember dari tahunbuku tertentu berkaitan secara langsung dengan pengukuran aset,kewajiban, dan .ekuitas/kekayaan bersih. Pembahasan secara terincitentang definisi, pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan akun-akunpenting atas aset, kewajiban, dan ekuitas disajikan dalam BAB IIIKebijakan Akuntansi. Format standar laporan posisi keuangan (neraca)BP21PSurabaya dapat dolihat pada tabel 1.6 sebagai berikut:

BADAN LAYANAN UMUM (BLU) BP21PSURABAYALAPORAN NERACAPER DD MM YVYY

DDMMYVYY DD MMYVYY·1ASET

,

Aset LancarKas dan Setara Kas xXX.xxX.xxx xxx. xxx. xxxInvestasi Jangka Pendek xxx. xxx. xxx xxx. xxx. xxxPiutang xxx.xxx.xxx xXX.xxX.xxxPenyisihan Piutang Tak Tertagih (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx)Persediaan xXX.xxX.xxx xxx.xxx.xxxBiaya Dibayar Dimuka xXX.xxX.xxx xxx. xxx. xxxAset Lancar Lainnya xxx.xxx.xxx xXX.xxX.xxxTotal Aset Lancar xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

Investasi Jangka PanjangInvestasi Jangka Panjang xXX.xxX.xxx xxx.xxx.xxxTotallnvestasi Jangka Panjang xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

Aset TetapTanah xxx.xxx.xxx xxx. xxx. xxxGedung dan Bangunan xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxxPeralatan dan Mesin xxx. xxx. xxx xXX.xxX.xxxJalan, Irigasi dan Jaringan xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxxKonstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)Aset Tetap Lainnya xXX.xxX.xxx xxx. xxx. xxxAkumulasi Penyusutan (xxx. xxx. xxx) (xxx.xxx.xxx)Total Aset Tetap .. xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

Aset LainnyaAset Lainnya xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxxAkumulasi Amortisasi Aset Tak (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx)BerwujudTotal Aset Lainnya xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

Page 84: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

DDMMVYYY DO MM VYYY·1TOTAL ASET xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

KEWAJIBANKewajiban Lancar

Hutang Usaha xxx. xxx. xxx xXX.xxX.xxxHutang Pihak Ketiga xxx. xxx. xxx xXX.xxX.xxxHutang Pajak (xxx. xxx. xxx) (xxx.xxx.xxx)Hutang kepada Kas Umum Negara(KUN) xxx. xxx. xxx xxx. xxx. xxxBiaya Yang Masih Harus Dibayar xXX.xxX.xxx xxx. xxx. xxxPendapatan Diterima Dimuka xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxxHutang Jangka Pendek Lainnya xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxxTotal Kewajiban Lancar xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

Kewajiban Non LancarKewajiban Non Lancar xxx. xxx. xxx xxx. xxx. xxxTotal Kewajiban Non Lancar xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

TOTAL KEWAJIBAN xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxxEKUITAS

~,~ . . ~

Ekuitas Tidak TerikatEkuitas Tidak Terikat xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxxSurplus (Defisit) Periode Sebelumnya xXX.xxX.xxx xXX.xxX.xxxSurplus (Defisit) Periode Berjalan (xxx.xxx.xxx) xXX.xxX.xxxTotal Ekuitas Tidak Terikat xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

Ekuitas Terikat TemporerEkuitas Terikat Temporer xXX.xxX.xxx xxx. xxx. xxxTotal Ekuitas Terikat Temporer xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx

Ekuitas Terikat PermanenEkuitas Terikat Permanen xxx. xxx. xxx xxx. xxx. xxxTotal Ekuitas Terikat Permanen xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxxTOTAL EKUITAS xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxxJUMLAH KEWAJIBAN DAN xxx. xxx. xxx xxx.xxx.xxxEKUITAS DANA

Page 85: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Laporan arus kas yang digunakan oleh BP21P Surabaya adalahmenggunakan Metode Langsung dapat dilihat pada tabel 1.7 sebagaiberikut:

BADAN LAYANAN UMUM BP21PSURABAYALAPORAN ARUS KAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR S.D." DO MM YYVY "DAN "DOMM YYVY·1

Arus Masuk

Pendapatan Usaha darl Jasa Layanan xxx.xxx.xxx xXX.XXX.xxx xxx,x

Pendapatan APSN (Rupiah Murnl) xxx.xxx.xxx XXX.XXX.xxx xxx,x

Pendapatan Hlbah XXX.XXX.xxx xxx. xxx. xxx xxx,X

Pendapatan Usaha Lalnnya XXX.xxX.xxx XXX.XXX.xxx xxx ,x

Total Arus Masuk XXX.XXX.XXX xXX.xxx.xxx XXX,X

Arus Keluar

Slaya Layanan (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx, x)

Siaya Umum dan Admlnlstrasi (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx,x)

Siaya Lainnya (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx,x)

Pembelian Persediaan (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx,x)

Pembayaran kepada Rekanan/Pemasok (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx, x)

Pembayaran Pajak (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx,x)

Total Arus Keluar

OPERASI XXX.XXX.XXX XXX.XXX.XXX XXX,X

Arus Masuk

Hasll Penjualan Aset Tetap xxx.xxx.xxx xxx. xxx. xxx xxx,x

Hasil Penjualan InYestasi Jangka Pendek xxx. xxx. xxx xxx. xxx. xxx xxx,x

Hasil Penjualan InYestasl Jangka Panjang xxx.xxx.xxx XXX.XXX.xxx xxx,x

Hasil Penjualan Aset Lalnnya xxx.xxx.xxx XXX.XXX.xxx xxx,X

Total Arus Masuk XXX.XXX.XXX XXX.XXX.XXX XXX,X

Arus Keluar

Perolehan Aset Tetap (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx,x)

Perolehan InYestasi Jangka Pendek (xxx. xxx. xxx) (xxx. xxx. xxx) (xxx,x)

Perolehan InYestasi Jangka Panjang (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx,x)

Perolehan Aset Lalnnya (xxx.xxx.xxx) (xxx.xxx.xxx) (xxx,x)

Total Arus Keluar

TOTAL ARUS KAS OARI AKTIVITAS INVESTASI XXX.XXX.XXX XXX.XXX.XXX XXX,X

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 86: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

00 MM YVYYOo-MM

%KENAIKANINO URAIAN YYYY·1

(Unaudited) (PENURUNAN)

Arus maSUK

Perolehan Pinjaman xxx,xxx,xxx xxx, xxx, xxx xXX,x

xXX,xPenerimaan Kembali Pokok Pinjaman xxx, xxx, xxx xxx ,xxx, xxx

loml Arus MaSUK XXX.XXX.XXX XXX.XXX.XXX xxx,x

Arus Keluar

Pembayaran Pokok Plnjaman (xxx ,xxx ,xxx) (xxx ,xxx, xxx) (xxx, x)

Pemberian Pinjaman (xxx, xxx, xxx) (xxx,xxx,xxx) (xxx,x)

Total Arus Keluar Txxx.xxx.xx)(f Txxx.xxx.xx)(f (XXX,XI

TOTAL ARUS KAS OARI AKTIVITAS PENOANAAN xxx.xxx.xxx xxx. xxx. xxx XXX,X

Kenalkan berslh Kas xxx. xxx. xxx xXX.XXX.xxx XXX,X

Kas dan Setara Kas Awal xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx xxx,x

Jumlah Saldo Kas xxx.xxx.xxx xxx.xxx.xxx xxx,x

Struktur Catatan .atas Laporan Keuangan sekurang-kurangnya adalahsebagai berikut:

a) Pendahuluan(1) Sejarah Pend irian BP21P Surabaya.(2) Dasar hukum pembentukan BP21P Surabaya.(3) Maksud dan Tujuan Pembentukan BP21P Surabaya.(4) Alamat kantor BP21P Surabaya.(5) Keterangan mengenai kegiatan utama BP21P Surabaya.(6) Nama pejabat pengelola dan Dewan Pengawas BP21P

Surabaya.(7) Struktur Organisasi BP21P Surabaya.(8) Kekuatan SDM, Jaminan Sosial & Kesejahteraan Karyawan.(9) Pangsa pasar, sertifikasi kualifikasi pelayanan yang dimiliki, dan

informasi pentinglainnya.

b) Kebijakan akuntansiadalah prinsip-prinsip,. dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan praktek-praktek spesifik yang dipilih oleh BP21PSurabaya dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.

c) Penjelasan Pos - Pos Laporan Keuangan(1) Pendahuluan.(2) Kebijakan akuntansL .. .(3) Penjelasan atas pos-pos laporan aktivitas dan Penjelasan atas

pos-pos neraca.(4) Penjelasanatas pos-pos laporan arus kas.(5) Kewajiban kontijensi.(6) Informasi tambahan dan pengungkapan lainnya.

Page 87: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Rincian dan.·. ·penjelasan masing-masing pos-pos pelaporankeuangan terdiri dari:1. Pendapatan

a. Pendapatan Usaha dari Jasa layanan.b. PendapatanAPBN ( Rupiah Murni)c. Pendapatan Hibah .d. Pendapatan Usaha Lainnya, meliputi hasH kerja sama

dengan pihak.lain seperti sewa, jasa lembaga keuangan,dan lain-lain;

2. Biaya (sesuai COA)a. Biaya Layanan

1) Biaya pegawai.2) Biaya bahan.3) Biaya Perjalanan Oinas.4) Biaya Pemeliharaan.5) Biaya Oaya dan jasa.6) Biaya peningkatan SOM.7) Biaya Promosi.8) Biaya lain-lain:9) Bi~ya Penyusutan.

b. Biaya Umum dan Administrasi1) Biaya Peg.awai.2) Biaya Bahan3) .Biaya Perjalanan Oinas4) Biaya P.~meliharaan5) 6iayaOaya dan Jasa6) Biaya Peningkatan SOM7) Biaya Lain-lain8) Biaya Penyusutan

c. Biaya Lainnya1) Biaya bunga.2) Biaya administrasi bank.3) Biaya lainnya lain-lain.

3. Aseta. Aset Lancar

1) Kas dan Setara Kas2) Investasi jangka pendek.3) Piutang.4) PenyisihcmPiutang Tak Tertagih5) Persediaan6) Biayadibayar di muka7) ,Aset lancar lainnya

Page 88: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

b. Investasi Jangka Panjang1) Deposito> 12 bulan2). pi>ligasi > 12 bulan3) InyE;tstasijangka panjang lainnya

c. Aset Tetap1) Tanah2) Gedung dal'l bangunan3) Peralatan dan Mesin4} Jalan. irigasij dan jaringan5) Konstruksi dalam pengerjaan6) Aset Tetap Lainnya7) Akumulasi Penyusutan

d. Aset Lainnya1) Tuntutan Ganti Rugi2) Tuntutan Perbendaharaan3) Tagihan Penjualan Angsuran4) Kemitraan dengan pihak ketiga5) Software6) Hasil Kajian Penelitian7) Aset Tak Berwujud8) Aset yang dihentikan penggunaannya9) Aset lainnya

4. Kewajibana. Kewajiban Lancar

1) Hutang usaha2) Hutang Pihak Ketiga3) Hutang Pajak4) Hutang kepada KUN5) Biaya yang masih harus dibayar6) Pendapatan diterima di muka7) Hutang Jangka Pendek Lainnya

b. Kewajiban Non Lancar

5. Ekuitasa. Ekuitas Tidak Terikat

1) Ekuitas awal2) Ekuitas donasi3) Surplus dan defisit tahun lalu4) Surplus dan defisit tahun berjalan5) Penghapusan aset tetap6) Selisih revaluasi aset tetap7) Penurunan bersih aset8) Ekuitas tidak terikat lainnya

Page 89: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

b. Ekuitas TerikCitTemporer.1) Ekuitas awal2) Ekuitas terikat temporer lainnya

c. Ekuitas Terikat Permanen.1) Ekuitas awal2) Ekuitas dona~j . ,3) Ekuitas ter.ikat permanen lainnya

6. Komponen-komponen pelaporan arus kasa. Arus kas dari aktivitas operasi;b. Arus kas dari aktivitas investasi;c. Arus kas dari aktivitas pendanaan.

d) Kewajiban Kontijensi

Kewajiban kontijensi adalah :(1) Kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan

keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidakterjadinya suatu. peristiwa di masa yang akan datang, yangtidak sepenuhnya berada dalam kendali BP21P Surabaya.

(2) KewajipCiQ kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu,tetapi diakui karena tidak terdapat kemungkinan besar (notprobable) BP21P Surabaya mengeluarkan sumber daya yangmengandung manfaat ekonomis untuk menyelesaikankewajibannya atau. jumlah kewajiban tersebut tidak dapatdiukur secara an.da!..

Terkait dengan kewajiban kontijensi, hal-hal yang diinformasikandalam Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) antara lain:(1) Uraian ringkas mengenai karakteristik kewajiban kontijensi;(2) Estimasi dari dampak finansial yang terukur;(3) Indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah

atau waktu arus keluar sumber daya;(4) Kemungkinan penggantian oleh pihak ke tiga.

Page 90: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

BAB IIISISTEM AKUNTANSI ASET TETAP

.....

A. PENGERTIAN SISTEM, AKUNTANSI ASET TETAP

Sistem akuntansi adalah serangkaian prosedur manual maupun yangterkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran,sampai dengan pelaporan posisi keuangan.Aset tetap (fixed asset) adalah aset yang diperoleh dalam bentuk siap pakaiatau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi entitas,tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal entitas danmempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.Sistem akuntansi aset tetap adalah sistem akuntansi yang mengolah transaksiyang mengubah aset tetap yang melibatkan bagian-bagian yang salingberkaitan satu sarna lain, untuk menghasilkan informasi akuntansi yangdibutuhkan berbagai tingkat manajemen pada suatu entitas.

1. Tanaha. Klasifikasi

Tanah yang ,dikelompokkan sebagai aset tetap adalah tanah yangdiperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasionalBP21PSurabaya dan dalam kondisi siap dipakai.Mapping PMK No.29/PMK.06/2010 ke Perkiraan-perkiraan Aset Tetapberupa Tanah dalam Neraca

b. Pengakuan TanahKepemilikan atas Tanah ditunjukkan dengan adanya bukti bahwa telahterjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau penguasaan secarahukum seperti sertifikat tanah. Apabila perolehan tanah belum didukungdengan bukti secara hukum maka tanah tersebut harus diakui pada saatterdapat bukti bahwa penguasaannya telah berpindah, misalnya telahterjadi pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas namapemilik sebelumnya.

c. Pengukuran TanahTanah dinilai dengan biaya perolehan. Biaya perolehan mencakup hargapembelian atau biaya pembebasan tanah, biaya yang dikeluark~n dalamrangka memperoleh hak, biaya pematangan, pengukuran, pe~lmbuna~,dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut slap pakal.

Page 91: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanahyang dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untukdimusnahkan. .Apabila penilaian tanah dengan menggunakan biaya perolehan tidakmemungkinkan .maka nilai tanah didasarkan pada nilai wajar/hargataksiran padasaat perolehan.

d. Pengungkapan TanahTanah disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya. Selain itu di dalamcatatan atas laporan keuangan harus diungkapkan pula:1) Dasar penilaian yang digun·akan2) Rekonsiliasi jurrilah. terciatat pada awal dan akhir periode menurut

jenis tanah yang menunjukkan:a) Saldo awal;b) Mutasi tambah Ipenambahan dan jenis transaksi untuk

penambahannya;c) Mutasi kurang beserta jenis transaksi untuk pengurangannya.

2. Peralatan dan Mesina. Klasifikasi

Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor,alat elektronik, dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan danmasa manfaatny~ lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siappakai. Wujud fisik peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat Besar, AlatAngkutan, Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor danRumah Tangga, Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokterandan Kesehatan, Alat Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, AlatEksplorasi, Alat Pemboran, Alat Produksi, Pengolahan dan Pemurnian,Alat Bantu Eksplorasi, Alat Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta UnitProses/Produksi.

Klasifikasi peralatan dan mesin diatas dapat di mapping seperti padatabel di bawah ini:

Mapping PMK No.29/PMK.06/2010 ke Perkiraan-perkiraan Aset Tetapberupa Peralatan dan Mesin dalam Neraca

Klasifikasi BMN MenurutPMK No.29/PMK.06/2010

KodeBidan

Perkiraan Buku BesarAset dalam BASKode NamaBB Perkiraan

Page 92: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Klasifikasi BMN MenurutPMK No.29/PMK.06/2010

.ii~·i•••Alat§tgdi91 .."

Perkiraan Buku BesarAset dalam BAS

b. Pengakuan Peralatan dan MesinPeralatan dan Mesin yang,diperoleh bukan dari donasi diakui padaperiode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakan berdasarkanjumlah belanja modal yang diakui untuk aset tersebut. Peralatan danMesin yang diperoleh dari donasi diakui pada saat Peralatan dan Mesintersebut diterima dan hak kepemilikannya berpindah.

Pengakuan atas Peralatan dan Mesin ditentukan jenis transaksinyameliputi: .1) Penambahan adalah peningkatan nilai Peralatan dan Mesin yang

disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biayapenambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehanPeralatan dan Mesin tersebut.

2) Pengembangan adalah peningkatan nilai Peralatan dan Mesin karenapeningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masa manfaat,peningkatan efisiensiensi dan penurunan biaya pengoperasian.

3) Pengurangan adalah penurunan nilai Peralatan dan Mesindikarenakan berkurangnya kuantitas aset tersebut.

~ Sistem Akuntansi Keuangan

Page 93: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

c. Pengukuran Peralatan dan MesinPeralatan dan mesin diukur sebesar biaya perolehanya yangmenggambarkan se1wuh jumlah pengeluaran yang telah dilakukanuntuk memperoleh peralatan dan mesin tersebut sampai siap pakai.Biaya perolehan atas Peralatan dan Mesin yang berasal dari pembelianmeliputi harga pembelian, biaya pengangkutan, biaya instalasi, sertabiaya langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan sampaiperalatan dan mesin tersebut siap digunakan. Biaya perolehanPeralatan dan Mesin yang diperoleh melalui kontrak meliputi nilaikontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan dan jasakonsultan.

Biaya perolehan Peralatan dan Mesin yang dibangun dengan caraswakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, danbiaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,perlengkapan, tenaga Iistrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnyayang terjadi berkenaan dengan pembangunan Peralatan dan Mesintersebut.

d. Pengungkapan Peralatan dan MesinPeralatan dan Mesin diungkapkan (disajikan) di Neraca sebesar nilaimoneternya. Selain itu di dalam catatan atas laporan keuangandiungkapkan pula:1) Dasar penilaianyang digunakan untuk menentukan nilai.2) Rekonsiliasi- jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang

menunjukkan: .a) Saldo awal;b) Jumlah penambahan dan jenis transaksinya;c) Jumlah mutasi kurang beserta jenis transaksi untuk

pengurangannya;d) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan

Peralatan dan Mesin.

3. Gedung dan Bangunana. Klasifikasi

Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yangdibeli atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatanoperasional pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Termasukdalam kategori Gedung dan Bangunan adalah BMN yang berupaBangunan Gedung, Bangunan Menara, Rambu-rambu, serta Tugu TitikKontrol.

I Sistem Akuntansi Keuangan

/

Page 94: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Mapping PMK No.29/PMK.06/2010 ke Perkiraan-perkiraan Aset Tetapberupa Gedung dan Bangurian dalam Neraca

Klasifikasi BMN MenurutPMK No.29/PMK.06/2010KodeBidan

Perkiraan Buku BesarAset dalam BASKodeBB

'<".,<,: l}''''

{?':"~'?'i\,\:

~:':_~f:,tt':j·'~i:/;::;\""::;

" .. , . ",': "",:,"":,'<",.:

'GeCtungdan'Bangunan. ,

b. Pengakuan Gedung dan BangunanGedung dan Bangunan yang diperoleh dari pembelian diakui/dicatatpada periode akuntansi ketika aset tersebut siap digunakanberdasarkan jumlah belanja modal yang dikeluarkan sampai denganaset tersebut siap digunakan, sedangkan Gedung dan Bangunan yangdiperoleh dari donasi dicatatldiakui pada saat Gedung dan Bangunantersebut diterima danhakkepemilikannya berpindah berdasarkan beritaacara serah terima donasi/hibah.Pengakuan atas Gedung dan Bangunan berdasarkan jenis transaksinyameliputi:1) Penambahanadalah peningkatan nilai Gedung dan Bangunan yang

disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biayapenambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehanGedung dan Bangunarl tersebut.

2) Pengembangan adalah peningkatan nilai Gedung dan Bangunankarena peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masamanfaat, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biayapengoperasian.

3) Pengurangan adalah penurunan nilai Gedung dan Bangunandikarenakan berkl,Jrangnyakuantitas aset tersebut.

c. Pengukuran Gedung dan BangunanGedung dan Bangunan diukur dari penilaian/pencatatan sebesar biayaperolehan, Apabila penilaian Gedung dan Bangunan denganmenggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai asettetap didasarkan pada nilai wajar/taksiran pada saat perolehan.Biaya perolehanGedung. dan Bangunan yang dibangun dengan caraswakelola meliputibiaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku, danbiaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,perlengkapan;tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnyayang terjadi berk~naan dengan pembangunan aset tetap tersebut. JikaGedung dan Bangunan diperoleh melalui kontrak, biaya perolehanmeliputi nilai kontrak, biaya perencanaan dan pengawasan, biayaperizinan, serta jasa kons.ultan.

,/

Page 95: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

d. PengungkapanGedung dan BangunanGedung dan 'Bangunan,disajikan di Neraca sebesar nilai moneternya.Selain itu di dalam ',catatarratas laporan keuangan diungkapkan pula:1) Oasar penilaian 'Yangdigunakan untuk menentukan nilai.2) Rekonsiliasi' jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang

menunjukkl:in:a) Penambahant'b) Pengembangan; danc) Penghapusan;

3) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan denganGedung dan Bangunan; ,

4. Jalan, Irigasi dan Jaringana. Klasifikasi

Jalan, irigasi,'dan jarihgan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yangdibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalamkondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori aset ini adalahJalan dan Jembatan, Bangunan Air, Instalasi, dan Jaringan.Menurut Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 120/PMK.06/2007tentang Penatausahaan Aset tetap, semua jalan, irigasi dan jaringanharus dibukukandalam daftar barang Intrakomptabel dan dilaporkandalam Neraca berapapun nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan tersebut.Mapping PMK NO.29/PMK.06/2010 ke Perkiraan-perkiraan Aset Tetapberupa Jalan, Irigasi dan Jaringan dalam Neraca

Perkiraan Buku BesarAset dalam BAS

Nama Perkiraan

b. Pengukuran Jalan, Irigasi dan JaringanBiaya perolehan jalan, irigasi, dan jaringan diukur sebesar biaya yangdikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi, dan jaringan sampai siapdigunakan. Biaya ini meliputi biaya perolehan atau biaya konstruksi danbiaya-biaya lain yangdikeluarkan sampai dengan jalan, irigasi danjaringan siap digunakan.

c. Pengakuan Jalan, Irigasi dan JaringanJalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh dari pembelian diaku~padaperiode akuntansi ketika,aset siap digunakan berdasarkan Jumlahbelanja modal yang dikeluarkan untuk aset tersebut.

Page 96: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Jalan, Irigasi dan Jaringan yang diperoleh dari donasi diakui pada saatJalan, Irigasi dan Jaringan tersebut diterima dan hak kepemilikannyaberpindah.

Pengakuan atas· Jalan,lrigasi dan Jaringan ditentukan jenistransaksinya meliputi:·1) Penambahan adalah peningkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringan

yang disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biayapenambahan dikapitalisasf dan ditambahkan pada harga perolehanJalan, Irigasi dan Jaringan tersebut.

2) Pengembangan adalah pehingkatan nilai Jalan, Irigasi dan Jaringankarena peningkatan manfaat yang berakibat pada: durasi masamanfaat, peningkatan efisiensiensi dan penurunan biayapengoperasian.

Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang diperoleh melaluikontrak meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya perizinan,jasa konsultan, biaya pengosongan, dan pembongkaran bangunanlama.

Biaya perolehan untuk jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun secaraswakelola meliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri darimeliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa peralatan, biayaperencanaan dan pengawasan, biaya perizinan, biaya pengosongandan pembongkanm.bangunan lama.

d. PengungkapanJali3f1,,Irigasidan JaringanJalan, Irigasi dan Jaringan diungkapkan/dicatat di Neraca sebesar nilaimoneternya. Selain itu di· dalam catatan atas laporan keuangandiungkapkan pula:

1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.2) Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang

menunjukkan:a) Penambahan;b) Pengembangan; danc) Penghapusan;

3) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Jalan,Irigasi dan Jaringan.

5. Aset Tetap Lainnyaa. Klasifikasi

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkanke dalam.kelompok Tanah; Peralatan dan Mesin; Gedung danBangunan; Jalan, Irigasi dan Jaringan, yang diperoleh dandimanfaatkanuntuk kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisisiap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori aset ini adalah KoleksiPerpustakaanl Buku, Barang Bercorak Kesenian/Kebudayaan/OlahRaga, Hewan, Ikan dan Tanaman.

V Sistem Akuntansi Keuangan

Page 97: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Menurut Peraturan Menteri Keuangan RI nomor 120/PMK.06/2007tentang Penatausahaan Aset tetap, semua aset tetap lainnya harusdibukukan dalam daftar barang Intrakomptabel dan dilaporkan dalamNeraca berapapun nilai Aset Tetap Lainnya tersebut.Mapping PMK No;29/PMK06/2010 ke Perkiraan-perkiraan Aset Tetapberupa Aset TetapLainnya dalam Neraca

Klasifikasi,'SMN'MenurutPMK NO.29/PMK06/2010

KodeBidan

Perkiraan Buku BesarAset dalam BASKodeBB

Hewan, ikan dan tanaman yang dimasukkan ke dalam Aset TetapLainnya adalah yang diperoleh sebelum 1 Januari 2002. Untuk yangdiperoleh setelah tanggal tersebut dibukukan dalam Daftar BarangEkstrakomptabel dantidak dilaporkan dalam Neraca.

b. Pengakuan Aset Tetap LainnyaAset Tetap Lainnya yang diperoleh dari pembelian diakui pada periodeakuntansi ketika aset tetsebut siap digunakan berdasarkan jumlahbelanja modal yang diakuf untuk aset tersebut. Aset Tetap Lainnya yangdiperoleh dari donasi, diakui pada saat Aset Tetap Lainnya tersebutditerima dan hak kepemilikannya berpindah.Pengakuan atas Aset Tetap Lainnya ditentukan jenis transaksinyameliputi:1) Penambahan adalah peningkatan nilai Aset Tetap Lainnya yang

disebabkan pengadaan baru, diperluas atau diperbesar. Biayapenambahan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehanAset Tetap Lainnya tersebut.

2) Pengurangan adalah penurunan nilai Aset Tetap Lainnyadikarenakan berkurangnya kuantitas aset tersebut.

c. Pengukuran Aset Tetap LainnyaAset tetaplainnya yang diukur/dicatat sebesar harga perolehannya,menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperolehaset tersebutsampaisiap digunakan.

Biaya perolehan aset tetap, lainnya yang diperoleh melalui kontrakmeliputi pengeluaran .niJai kontrak, biaya perencanaan danpengawasan, serta,biaya .perizinan.

/

Page 98: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Biaya perolehan aset tetap· lainnya yang diadakan melalui swakelolameliputi biaya langsung dan tidak langsung, yang terdiri dari biayabahan baku, tenagakerja, sewa peralatan, biaya pereneanaan danpengawasan, biaya perizinan, dan jasa konsultan.

d. Pengungkapan Aset Tetap LainnyaAset Tetap Lainnya disajikan di Neraea sebesar nilai moneternya.Selain 'itu di dalam eatatan atas laporan keuangan diungkapkan pula:1) Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai.2) Rekonsiliasi jumlah tereatat pada awal dan akhir periode yang

menunjukkan Penambahan dan Penghapusan.3) Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan Aset

Tetap Lainnya.

6. Konstruksi Dalam Pengerjaana. Klasifikasi

Konstruksi dalam penge~aanadalah aset-aset yang sedang dalam prosespembangunan pada tanggal laporan keuangan. Konstruksi DalamPenge~aanmencakup tanah, peralatandan mesin, gedung dan bangunan,jalan, irigasidan jaringan, dan aset tetap lainnyayang proses perolehannyadan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentudan belum selesai.

Mapping PMK No.29/PMK.06/2010 ke Perkiraan-perkiraan Aset Tetapberu a KonstruksiDalam Pen er'aan dalam Neraea

Klasifikasi BM.NMenurut Perkiraan Buku BesarPMK NO.29/PMK.06/2010 Aset dalam BASKode Nama KodeGolongan Golongan BB

.j~(!ri .•..ruksi

b. Pengakuan Konstruksi Dalam PengerjaanKonstruksi Dalam Pengerjaan merupakan aset yang dimaksudkanuntuk digunakan dalam operasional pemerintah atau dimanfaatkan olehmasyarakat dalam jangka panjang dan oleh karenanya diklasifikasikandalam aset tetap.

Suatu aset berwujud harus diakui sebagai Konstruksi Dalam Pengerjaanjika biaya perolehan tersebut dapat diukur seeara andal dan masihdalam proses pengerjaan.

Page 99: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Konstruksi Dalam Pengerjaan dipindahkan ke aset tetap yangbersangkutan setelah pekerjaan konstruksi tersebut dinyatakan selesaidan siap digunakan sesuai dengan tujuan perolehannya.

c. Pengukuran Konstruksi Dalam PengerjaanKonstruksi Dalam Pengerjaan diukur/dicatat sebesar biayaperolehannya.Biaya perolehsnkonstruksi yang dikerjakan secara swakelola meliputi:1) biaya yangberhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi

yang mencakup biaya pekerja lapangan termasuk penyelia; biayabahan; pemindahan sarana, peralatan dan bahan-bahan dari danke lokasi konstruksi; penyewaan sarana dan peralatan; serta biayarancangan dan bantuan teknis yang berhubungan langsungdengan kegiatankonstruksi.

2) biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pad a umumnya dandapat dialokasikan ke konstruksi tersebut mencakup biayaasuransi; Biaya rancangan dan bantuan teknis yang tidak secaralangsung berhubungan dengan konstruksi tertentu; dan biaya-biaya lain yang dapat diidentifikasikan untuk kegiatan konstruksiyang bersangkutan seperti biaya inspeksi.

Biaya perolehan konstruksi yang dikerjakan secara kontraktual meliputi:1) Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan

dengan tingkat penyel~saian pekerjaan;2) Pembayaran klaim' kepada kontraktor atau pihak ketiga

sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi.

d. PengungkapanKonstruksi Dalam PengerjaanKonstruksi dalam pengerjaandiungkapkan/disajikan di Neraca sebesarnilai moneternya. Selain itudi dalam catatan atas laporan keuangandiungkapkan pula:1) Rincian kontrak· konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat

penyelesC)ian dan jangka waktu penyelesaiannya;2) Nilai kontrak konstrL!.ksi dan sumber pembiayaanya;3) Jumlah biayayang telah dikeluarkan;4) Uang muka kerja yang diberikan;5) Retensi.

7. Perolehan Aset TetapSecara GabunganBiaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh secaragabungan ditentukandengan mengalokasikan harga gabungan tersebutberdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing aset yangbersangkutan. ,.'

Page 100: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Sebagai contoh, Kuasa BP21P Surabaya membeli PC Unit dan Printerdengan hargagaQJ-mganyaitu Rp 10.500.000,-. Jika ke dua barangtersebut dibeli secara 'terpisah,maka harga PC Unit sejenis berhargaRp 9.000.000,- dan h~rg'a printer sejenis adalah Rp3.000.000,-. Karenapencatatan akuntansi untuk' pC Unit dan Printer dilakukan secara terpisah,maka perhitungan harga untuk masing-masing barang tersebut adalahsebagai berikut:' '

PCUnit

Rp9.000.000Rp 9;000.000 +Rp 3.000.000

Rp3.000.000Rp 9.000:000+Rp 3.000.000

8. Aset Tetap dalam RenovasiAset tetap dalam renovasi terjadi bila instansi telah melakukan renovasi atasgedung kantoryang bukan miliknya. Secara umum, apabila renovasi gedungkantor telah mengakibatkan peningkatan manfaat dan nilai teknis gedungkantor, maka pengeluaran belanja tersebut akan disajikan oleh instansi yangmelakukan renovasi tersebut sebagai aset tetap dalam renovasi pada akunaset tetap lainnya di neraca instansi yang bersangkutan.Perlakuan atasrenovasi pada gedung danbangunan yang bukan milik instansi yangmelaksanakan renovasi,sebagai berikut:a. Apabila renovasi di atas meningkatkan manfaat ekonomik gedung,

misalnya perubahan fungsi gedung dari gudang menjadi ruangan kerjadan kapasitasnyanaik, maka renovasi tersebut dikapitalisasi sebagaiAset Tetap Renovasi. Apabila renovasi atas aset tetap yang disewa tidakmenambah manfaat ekonomik, maka dianggap tidak disajikan sebagaiaset tetap dalam renovasi.

b. Apabila manfaat ekonomik renovasi tersebut lebih dari satu tahun buku,dan memenuhi butir 1di atas, biaya renovasi dikapitalisasi sebagai AsetTetap Renovasi, sedangkan apabila manfaat ekonomik renovasi kurangdari 1 tahun bUku, maka dianggap tidak disajikan sebagai aset tetapdalam renovasi.

Untuk memudahkan identifikasj, maka setiap Aset Tetap diklasifikasikandengan cara tertentu sehingga memberikan kemudahan dalampengelolaannya.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongandan Kodefikasi Barang Milik Negara sebagai pengganti Keputusan MenteriKeuangan Nomor 97/PMK.06/2007 membagi BMN dalam klasifikasi Golongan,Bidang, Kelompok, Sub Kelompok, dan Sub-sub kelompok.

?,/

Page 101: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Gambar .3.1Klasifikasi dan kodefikasi aset tetap

Golongan Aset Tetap meliputi: Tanah; Peralatan dan Mesin, Gedung danBangunan, Jalan Jaringan dan Irigasi, Aset Tetap Lainnya, KonstruksiDalam Pengerjaan. Dari masing-masing Golongan tersebut selanjutnya dirincilagi ke dalam klasifikasi bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-subkelompok. Dengan demikian, klasifikasi paling rinci (detail) ada di level Sub-sub kelompok.Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, Aset Tetap selain diberikanidentifikasi berupa nama, juga diberikan identifikasi dalam bentuk kode.Pemberian kode Aset Tetap sepenuhnya mengacu kepada PMK Nomor29/PMK.06/2010. Untuk memberikan identitas, Aset Tetap diberikan nomorkode barang (ditambah notnor urut pendaftarannya) dan kode lokasi (ditambahtahun perolehannya).

Skema kode identifikasi barang adalah sebagai berikut:X. XX XX. XX XXX

Sub sub kelompokSub kelompok' ;

Kelompok ,.

Bldang

Sebagai contoh, komputer Note Book yang untuk urutan yang ke-37 diberikankode sebagai berikut :

3.10.01.02.003.000037Sedangkan kode lokasi, diskemakan sebagai berikut:

XXX. XX. XX. XXXXXX . XXX

UAPKPBUAKPB

UAPPB-W

UAPPB-E1UAPB

Page 102: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Sebagai contoh, Balai Diklat IImu Pelayaran Surabaya (kode kantor 531954)diberikan kode lokasi sebagai berikut:

Pembuatan label Aset Tetap dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi(ditambah dengan tahun perolehc;m)dan kode barang (ditambah dengan nomorurut pendaftaran. Skema label Aset Tetap digambarkan sebagai berikut:

UAPB

UAPPB-E1

UAPPB-WUAKPB - UAPKPflI Tahun Perolehan

xxx. xx. xx . xxxxxx . xxx. xxxx . xx. xx . xx. xxx. xxxxxx

I I t4omor Urut PendaftaranSub·sub KelompOk

Sub KelompokKelompok

BldangGolonAan

Pada tahun 2011 Balai Diklat IImu Pelayaran Surabaya (kode kantor 531954)melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada saat perolehan barangtersebut nomor pencatatan terakhir untuk Note Book yang dikuasai satuankerja yang bersangkutan adalah 000037. Berdasarkan hal tersebut BP21PSurabaya dapat memberikan label pada Note Book tersebut sebagai berikut:

022.12.05.531954.000.20113.10.01.02.003.000037

Setiap Aset Tetap dibukukan dengan mengacu pada kode BMN yang telahditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor: 29/PMK.06/2010tentang Penggolongan dan Kodefikasi Aset tetap. Berikut adalah contoh kodeBMN pada PMK tersebut :

/

Page 103: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

2 00 00 00 000 TANAH2 01 00 00 000 TANAH2 01 01 00 000 Tanah Persil2 01 01 01 000 Tanah Bangunan Perumahan/G.

Tempat Tinggal2 01 01 01 001 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan I2 01 01 01 002 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan II2 01 01 01 003 Tanah Bangunan Rumah Negara

Golongan III2 01 01 01 004 Tanah Bangunan Rumah Negara Tanpa

Golongan5 01 00 00 000 JALAN DAN JEMBATAN5 01 01 00 000 Jalan5 01 01 01 000 Jalan Nasional5 01 01 01 001 Jalan Nasional Arteri5 01 01 01 002 Jalan Nasional Kolektor5 01 01 01 003 Jalan Nasional Bernilai Strate is Nasional5 02 00 00 000 BANGUNAN AIR5 02 01 00 000 Bangunan Air Irigasi5 02 01 01 000 Bangunan Waduk Irigasi5 02 01 01 001 Waduk dengan Bendungan, Tanggul,

Menara Pengambilan Pelimpah Banjirdan Terowongan Pengelak

5 02 01 01 002 Waduk dengan Bendungan, Tanggul danMenara Pengambilan

5 02 01 01 003 Waduk dengan Menara Pengambilan5 02 01 01 004 Waduk dengan Tanggul, dan Pintu

Air/Menara Pen ambilan/,~""",I"..,,/'\../'V"~"".../"VV

5 03 00 00 000 INSTALASI"~

5 03 06 00 000 Instalasi Gardu Listrik5 03 06 01 000 Instalasi Gardu Listrik Induk5 03 06 01 001 Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas

Keeil5 03 06 01 002 Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas

Sedang5 03 06 01 003 Instalasi Gardu Listrik Induk Kapasitas

Besar1 05 03 01 003 Jaringan Telepon di atas Tanah

Ka asitas Besar

Tabel3.1 Penggolongan dan Kodefikasi Aset Tetap

Page 104: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Adalah daftar yang digunakan untuk mencatat mutasi Aset Tetap secaraberkesinambungan mulai dari Aset Tetap itu pertama kali ada sampai dengandihapuskannya. Adapun jenis Aset Tetap BLU BP21P Surabaya.1) Tanah (Tidak disusutkan)2) Gedung dan Bangunan3) Peralatan Dan Mesin4) Kendaraan5) Jalan dan Jembatan .6) Irigasi7) Jaringan8) Aset Tetap Lainnya9) Konstruksi Dalam Pengerjaan

Dibawah ini merupakan taksiran umur ekonomis aset tetap :

NO Jenis Aset UmurEkonomis (tahun)

1 Gedung dan Bangunan

a. Permanen 20

b. Semi Permanen 10

2 Peralatan dan Mesin

a. Kelompok 1 sId 5. . .

b. Kelompok2 5 sId 10

c. Kelompok 3 10 sId 15

d. Kelompok4 20

3 Kendaraan

a. Roda 2 sId 5

b. Diatas Roda 2 5 sId 10

4 Jalan dan Jembatan 10 sId 15

5 Irigasi 5 sId 10

6 Jaringan

a. Kelompok 1 . sId 5

b. Kelompok2 5 sId 10

7 Aset TetapLainnya sId 5

8 Aset Tak Berwujud sId 10

f

Page 105: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Jenis - jenis transaksi dalam akuntansi asset tetap sebagai berikut :1. Saldo Awal, merupakan saldo aset tetap pada awal tahun anggaran

berjalan atau awal tahun mulai diimplementasikannnya SIMAK-BMN yangmerupakan akumulasi dari seluruh transaksi BMN tahun sebelumnya.

2. Perolehan Aset Tetap, merupakan transaksi penambahan Aset Tetap yangtahun tanggal perolehannya sama dengan tahun anggaran berjalan.Transaksi perolehan Aset Tetap meliputi:a) Pembelian, merupakan transaksi perolehan Aset Tetap dari hasil

pembelian.b) Transfer Masuk,jrl'erupakan transaksi perolehan Aset Tetap dari hasil

transfer masuk dariJ;ntitas yang lain dalam Iingkup APBN.c) Hibah, merupakan transaksi perolehan Aset Tetap dari hasil penerimaan

dari pihak ketiga.d) Rampasan, merupakan transaksi perolehan Aset Tetap dari hasil

rampasan berdasarkan putusan pengadilan.e) Penyelesaian Pembangunan, merupakan transaksi perolehan Aset Tetap

dari hasil penyelesaian pembangunan berupa bangunanl gedung danBMN lainnya yang telah diserahterimakan dengan Berita Acara SerahTerima.

f) Pembatalan Penghapusan, merupakan pencatatan Aset Tetap dari hasilpembatalan penghapusan yang sebelumnya telah dihapuskanldikeluarkan dari pembukuan.

g) Reklasifikasi Masuk, merupakan transaksi Aset Tetap yang sebelumnyatelah dicatat dengan klasifikasi Aset Tetap yang lain. Transaksi inibiasanya digunakan karena adanya perubahan peruntukan Aset Tetapatau untuk mengoreksi kesalahan kodifikasi pada pembukuan Aset Tetapsebelumnya.

h) Pelaksanaan .dari PerjanjianlKontrak, merupakan transaksi perolehanbarang dari ...•,pel~ksanaan kerja sama pemanfaatan, bangun gunaserah/bangun.~~rah;g\Jna,tukar menukar, dan perjanjian kontrak lainnya.

3. Transaksi perubahan BMN meliputi:a) Pengurangan KuantitasiNilai, merupakan transaksi pengurangan

kuantitas/nilai BMN yang menggunakan satuan luas atau satuan lainyang pengurangannyatidak menyebabkan keseluruhan BMN hilang.

b) Pengembangan, .merupakan transaksi pengembangan BMN yangdikapitalisir yang mengakibatkan pemindahbukuan dari pembukuanEkstrakomptabel ke pembukuan Intrakomptabel atau perubahannilai/satuan BMN dalam pembukua Intrakomptabel.

c) Perubahan Kondisi, merupakan pencatatan perubahan kondisi BMN.d) Koreksi Perubahan NilailKuantitas, merupakan koreksi pencatatan atas

nilai BMN yang telah dicatat dan telah dilaporkan sebelumnya.e) Perubahanl Pengembangan BMN dari penyerahan Aset Tetap HasH

Renovasi, merupakan transaksi perubahan BMN suatu UAKPB karenaadanya penyerahan aset tetap hasil renovasi dari satkerl pihak lain yangtelah mengembangkan BMN UAKPB tersebut.

Page 106: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

f) Penghentian BMN dari penggunaan aktif, merupakan transaksi yangrnenyebabkan perubahan klasifikasi BMN dalarn neraea urnurnnya dariaset tetap rnenjadi aset lainnya.

4. Penghapusan BMN Transaksi penghapusan BMN rneliputi:a) Penghapusan, rnerupakantransaksi untuk rnenghapus BMN dari

pernbukuan berdasarkan suatu surat keputusan pengahapusan olehinstansi yang berwenang;

b) Transfer Keluat, rnerupakan transaksi penyerahan BMN ke UAKPB lain.c) Hibah, rnerupakan transaksl penyerahan BMN kepada pihak ketiga.d) Reklasifikasi Keluar, merupakan transaksi BMN ke dalarn klasifikasi BMN

yang lain. Transaksi ini berkaitan dengan transaksi Reklasifikasi Masuk.e) Koreksi Pencatatan, rnerupakan transaksi untuk rnengoreksi/rnengurangi

jurnlah barang pada eatatan BMN karena kelebihan eatat pada pelaporanBMN sebelurnnya.

Metode Penyusutan yang digunakan adalah Metode Garis Lurus (Straight-LineMethod), rnetode depresiasi .ini yang paling sederhana dan paling seringdigunakan. Dengan eara ini beban depresiasi tiap periode jurnlahnya sarna.Metode garis lurus rnenggunakan rum us sebagai berikut:

= HP-NSN= Harga Perolehan (Cost)

= Nilai. Sisa (residu)= Taksiran Umur Ekonomis

Keterangan: HPNSn

Prosedur akuntansiasettetap pada UAKPB berawa I dari input yang berupadokumen sumber:' Dokumensumber yang benar diproses melalui input data,yang akan menghasilkan keluaran berupa berbagai maearn buku/daftar, kartudan laporan. InputlDokumen sumber :1. Untuk transaksi Saldo Awal, dokurnen sumber yang diperlukan meliputi

eatatan dan atau Laporan BMN periode sebelumnya dan apabiladiperlukan dapat dilakukaninventarisasi.

2. Untuk transaksi "Perolehan/Pengembangan/Penghapusan, dokumensumber yang diperlukan meliputi Berita Aeara Serah Terima BMN, BuktiKepemilikan BMN, SPMI SP2D, Faktur pembelian, Kuitansi, SuratKeputusan Penghapusan, dan dokumen lain yang sah.

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinyatransaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena denganformulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkarn (didokumentasikan)di atas seearik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karenaformulir rnerupakan media untuk meneatat peristiwa yang terjadi dalamorganisasi ke dalarrtcatatan. '

Page 107: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Berikut ini adalah dcikumensumber u'ntukdokumentasi aset tetap:a) Surat PermintaanPengadaan Aset.' Tetap (Expenditure Authorization

Request atau Authorization For Expenditure)Investasi dalam aset tetap(belanJa modal) meliputi jumlah rupiah yangrelatif besar dan mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yangrelatif panjang, makapengendalian aset tetap dilakukan melaluipereneanaan yang, m~tang. Dokumen yang digunakan untuk memintapersetujuan pelaksanaan investasi dalam aset tetap disebut suratpermintaan otorisasi investasi.

b) Surat Permintaan Pemefiharaan yang dikapitalisasi (Authorization ForRepair)Dokumen ini berfungsi sebagai perintah dilakukannya pemeliharaanyang merupakanpengeluaran modal.

c) Dokumen Pengadaan Aset TetapDokumen ini diterbitkan oleh Jungsi bagian umum yang merupakan suratuntuk memesan aset tetap kepada pemasok. Untuk pembelian aset tetapyang melibatkan jumlah investasi yang besar umumnya penilaian pemasokdilakukan melalui proses tender sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011.

d) Surat Perintah Kerja (Work Order)Dokumen ini memiliki 2 (dua) fungsi yaitu sebagai perintahdilaksanakannya pekerjaan tertentu mengenai aset tetap dan sebagaieatatan yang dipakai untuk mengumpulkan biaya pembuatan aset tetap.Dokumen ini digunakan sebagai perintah kerja pemasangan aset tetapyang dibeli.

e) Surat Keputusan (SK) Penghentian Pemakaian Aset TetapDokumen inidigunakansebagai permintaan dan pemberian otorisasipenghentian pemakaian aset tetap.

f) Laporan Penerimaan Barangl Berita Aeara Serah TerimaDokumen ini diterbitkan oleh fungsi penerimaan setelah fungsi inimelakukan pemeriksaan kuantitas, mutu dan spesifikasi aset tetap yangditerima dari pemasok.

g) Berita Aeara Transfer Aset TetapDokumen ini berfungsi sebagai dokumen permintaan dan pemberianotorisasi transfer asettetap.

h) Berita Aeara Hibah Aset TetapDokumen ini berfungsi sebagai dokumen permintaan dan pemberianhibah aset tetap.

i) Faktur Dari PemasokDokumen ini merupakan tagihan dari pemasok untuk aset tetap yangdibeli.

j) Bukti Kas KeluarlSurat Perintah Peneairan Dana (SP2D)/Data dukungDokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat olehfungsi akuntansi setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi:surat order pembelian, laporan penerimaan barang dan faktur dartpemasok diterima dandiperiksa oleh fungsi tersebut.

Page 108: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

k) Daftar Depresiasj Aset Tetap:Daftar ini berisi' jumlah biaya depresiasi aset tetap yang dibebankandalam periode akuntansi tertentu. Dokumen ini merupakan dasar untukpembuatan bukti memorial untuk pencatatan biaya depresiasi yangdibebankan dalam periode akuntansi tertentu.

I) Bukti Memorial/Jurnal VoucherDokumen ini digunakan sebagai dokumen sumber untuk pencatatantransaksi depresiasi aset tetap, harga pokok aset tetap yang telahselesai dibangun, pemberhentian pemakaian aset tetap dan pengeluaranmodal (belanja modal).

m) Catatan Akuntansi Aset TetapCatatan akuntansi merupakan salah satu unsur dari suatu sistemakuntansi pokok yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu.Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi hargapokok aset tetap dan akumulai depresiasi aset tetap, terdiri dari:(1) Kartu Aset Tetap

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang digunakan untukmencatat secara rinci segala data yang bersangkutan dengan asettetap tertentu.

(2) Jurnal UmumJurnal umumini digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok asettetap yang telah s~lesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan danpembongkaran aset tetap, penghentian pemakaian aset tetap dandepresiasi asettetap.

(3) Register Bqkti Kas KeluarJurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aset tetap danpengeluaranmodal yang berupa pengeluaran kas.

Fungsi yang terkait dalam transaksi yang menggugah harga pokok asettetap dan akumulasi depresiasi aset tetap adalah:(1) Fungsi pemakai

Dalam akuntansi. aset tetap, fungsi pemakai bertanggungjawabmengajukan 'usul~n investasi dalam aset tetap dan mengajukan suratpermintaan otorisasi investasi.

(2) Fungsi Riset dan PengembanganFungsi ini bertanggungjawab mengajukan usulan investasi aset tetapyang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari 1 (satu) fungsi. Di sampingitu, fungsi ini bertanggungjawab melakukan studi kelayakan setiapusulan investasi dari .berbagaifungsi lain dalam entitas.

(3) Pejabat Yang 'BersangkutanPejabat ini berfungsi memberikan persetujuan terhadap usulan investasidan surat permintaanotorisasi reparasi yang diajukan oleh unitorganisasi yang ada di bawah wewenangnya.

(4) Pimpinantertinggi ;Pejabat ini yang memberikan otorisasi terhadap semua mutasi asettetap. Otorisasi ini dicantumkan dalam formulir surat permintaanotorisasi investasi dan surat permintaan otorisasi reparasi.

(5) Fungsi Pengadaan/PembelianFungsi inibertanggungjawab memilih pemasok dan menerbitkan suratorder pembeHanuntuk pengadaan aset tetap.

Page 109: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

(6) Fungsi Penerimaan·Fungsi ini bertanggungjawab melakukan pemeriksaan terhadap asettetap yang diterima dari pemasok. Hasil pemeriksaan terhadap aset tetaptersebut dicantumkan dalam laporan penerimaan barang.

(7) Fungsi Aset TetapFungsi ini. berta,nggungjawab atas pengelolaan aset tetap entitas.Fungsi inj..memUiki wewenang dalam penempatan, pemindahan danpenghentian .pemakaianaset tetap.

(8) Fungsi AkuntansiFungsi ini b~.rtanggungjawab dalam pembuatan dokumen sumber (buktikas keluar dan-:buktimemorial) untuk pencatatan mutasi aset tetap danpenyele.nggaraan:.bukl\J'pembantu aset tetap. Fungsi akuntansibertanggungjaw.ab atas penyelenggaraan jurnal yangbersangkutar:'lg~!1g~naset tetap (register bukti kas keluar dan buktimemorial). ......, .

Pengelolaan Aset Tetap merupakan suatu rangkaian yang dimulai dariperencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, penilaian,pengamanan danpemeliharaan, pemindahtanganan sampai denganpenghapusan, dimanaseluruh kegiatan ditatausahakan dengan baik disertaidengan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian seperti yang ada padagambar 3.2:

i~ Sistem Akuntansi Keuangan

Page 110: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1. Perencanaan, pengadaan dan penggunaan Aset TetapPerencanaan kebutuhanaset tetap adalah kegiatan merumuskan rinciankebutuhan asettetap untuk menghubungkan pengadaan barang yangtelah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalammelakukan tindakan di masa yang akan datang. Perencanaan kebutuhanasset tetap disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran KementerianNegara/Lembaga (RKA-KlL) setelah memperhatikan ketersediaan asettetap yang ada. Perencanaan kebutuhan aset tetap tersebutberpedoman pada standar barang, standar kebutuhan, dan standarharga.Rencana kebutuhan diformulasikan dari barang-barang apa saja yangdibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi BP21PSurabayadikurangi dengan barang-barang apa saja yang saat itu telah tersedia dan siapdigunakan. Gap (kekurangan) antara kebutuhan dan ketersediaan barang itulah yang selanjutnya diusulkan untuk dianggarkan dalam OIPA baik yangbersumber dari APBN ataupun pendapatan operasional BLU.Perencanaan kebutuhan yang merupakan langkah awal pengelolaanaset tetap sangat penting dan berpengaruh besar pad a prosespengelolaan selanjutnya. Proses perencanaan yang baik dengansendirinya akan berdampak baik pula pada proses pengelolaan secarakeseluruhan, sernentara perencanaan yang tidak tepat sudah pasti akanberdampak tidak baik pada·proses pengelolaan selanjutnya.Pengadaan aset tetap adalah kegiatan pengadaan barang/jasa berupaaset tetap yang dibiayai dengan APBN dan pendapatan operasionalBLU, baik yang dilaksanakan secara swakelola, maupun oleh penyediabarang/jasa.

. Penggunaan aset tetap adalah kegiatan yang dilakukan oleh BP21PSurabaya dalam mengelola dan menatausahakan aset tetap yang sesuaidengan tugas pokok dan fungsi BP21P Surabaya. Mekanismeperencanaan, pengadaan dan penggunaan aset tetap secara terinciakan ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala BP21P Surabaya.

2. PemanfaatanA~e~TetapPemanfaatan aset tetap adalah pendayagunaan aset tetap yang tidakdipergunakan sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi BP21P Surabayadalam bentuk Sewa, Pinjam Pakai, Kerjasama Pemanfaatan, danBangun Serah Guna/Bangun Guna Serah, dengan tidak mengubahStatus Kepemilikan.a. Sewa

Sewa adalah pemanfaatan aset tetap BP21P Surabaya oleh pihaklain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunaLDasar pertimbangan sewa aset tetap ialah:1) Optimalisasi Aset Tetap yang Belumltidak dipergunakan dalam

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraanpemerintahan;

2) Menunjang pelaksanaan tug as pokok dan fungsi KementerianPerhubungan;

3) Mencegah penggunaan Aset tetap oleh pihak lain secara tidaksah;

Page 111: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Gambar 3.3 Baganpengelolaan sewa dalam proses penyewaansebagian tanah danlatau bangunan dan selain tanah dan/atau

bangunanoleh BP21P Surabaya.

Objek sewa aset tetap meliputi:1) Tanah dan atau bangunan yang idle2) Sebagian tanah dan atau bangunan3) Selain tanah dan atau bangunan

Pihak yang dapat menyewa Aset tetap meliputi:1) Badan Usaha Milik Negara;2) Badan lJsaha Milik Daerah;3) Badan Hukum lainnya;4) Perorangan.

Ketentuan Sewa Aset tetap ialah :1) Aset tetap yang dapat disewakan adalah Aset tetap yang dalam

kondisi belum atau tidak digunakan oleh BP21P Surabaya atauKementerian Keuangan.

2) Jangka.waktu sewa Aset tetap paling lama 5 (lima) tahun sejakditandanganinYl:Sperjanjian,dan dapat diperpanjang.

3) Perpanjangan jangka waktu sewa Aset tetap dilakukan olehBP21P Surabaya setelah dievaluasi oleh BP21P Surabaya dandisetujui oleh Kementerian Keuangan.

4) Besaran, sewa Aset tetap sebagian tanah dan/atau bangunanyang herada. pada BP21P Surabaya dan Aset tetap selain tanahdan atau bangunan, ditetapkan oleh BP21P Surabaya setelahmendapat persetujuan Kementerian Keuangan.

Sistem Akuntonsi Keuongon '

Page 112: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

5) Pembayaran, uang sewa dilakukan secara sekaligus palinglambatpada saatpenandatanganan kontrak.

6) Selama masa .sewa, pihak penyewa atas persetujuanKementerian '.Keuangan hanya dapat mengubah bentuk Asettetap tanPia mengubah konstruksi dasar bangunan denganketentuanbagianyang ditambahkan pada bangunan tersebutmenjadi Asettetap.

b. Pinjam PakaiPinjam pakai adalah· penyerahan penggunaan aset tetap antara BP21PSurabaya dengan pemerintah daerah dalam jangka waktu tertentu tanpamenerima imbalan dan setelah jangka waktu berakhir Aset tetaptersebut diserahkan kembali kepada pemerintah pusat.

Pertimbangan Pinjam pakai aset tetap dilakukan untuk:1) Mengoptimalkan penggunaan Aset tetap yang belumltidak

dipergunakan untuk pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahpusat;

2) Menunjang pelaksanaan peyelenggaraan pemerintah daerah.

Jenis Aset tetapyang dapat dipinjam pakai1) Tanah dan atau bangunan;2) Selain tanah dan atau bangunan.

Subjek Pelaksana Pinjam Pakai1) Pihak yang dapat meminjam pakaikan Aset tetap adalah BP21P

Surabaya dengan persetujuan Kementerian Keuangan untuk:a) Sebagian tanah dan atau bangunan yang status penggunaannya

ada pada BP21PSurabaya;b) Asettetap selain tanah dan atau bangunan.

2) Pihak yang dapat meminjam Aset tetap adalah pemerintah daerah

Ketentuan dalam.Pelaksanaan Pinjam Pakai Aset tetap1) Aset tetapdalam kondisi belum/tidak digunakan oleh BP21P

Surabaya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsipemerintahan.

2) Tanah dan atau bangunan yang dapat dipinjampakaikan meliputisebagian tanah dan atau bangunan yang merupakan sisa dari tanahdan atau bangunan yang sudah digunakan oleh BP21P Surabayadalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya.

3) Jangka waktu peminjaman Aset tetap paling lama 2 (dua) tahunsejak ditandatanganinya perjanjian pinjam pakai, dan dapatdiperpanjang.

4) Dalam hal jangka waktu peminjaman Aset tetap akan diperpanjangpermintaan perpanjangan jangka waktu pinjam pakai dimaksudsudah diterima Kementerian Keuangan paling lambat 3 (tiga) bulansebelum jang.kawaktu pinjam pakai berakhir.

Page 113: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

5) Tanah dan/atau bangunan yang dipinjam pakaikan digunakansesuai peruntukan dalam perjanjian pinjam pakai dan tidakdiperkenankan mengubah, baik menambah dan atau mengurangibentuk bangunan. '

6) Pemeliharaan dan segala biaya yang timbul selama masapelaksanaan pinjam pakai menjadi tanggung jawab peminjam.

7) Setelah masapinjam pakai berakhir, peminjam harusmengembalikan Aset tetap yang dipinjam dalam kondisisebagaimana yang dituangkan dalam perjanjian,dan dituangkandalam berita acara serah terima.

I'I·NC;I·IC)I A BAI,ANC I'I'NCC;UNA B/\I,tI,.NC I 1'1.l\,ll'I'INIAIII)AI'I,/\11

Gambar 3.4 Bagan pengelo/aan pinjam pakai yang dilaksanakan olehBP21P Surabaya

c. Kerjasama PemanfaatanKerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan Aset tetap oleh pihaklain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan PenerimaanBP21P Surabaya. Pertimbangan kerjasama pemanfaatan aset tetap,dilakukan untuk:1) Mengoptimalkan pemanfaatan Aset tetap yang belum/tidak

dipergunakan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsipenyelenggaraan pemerintahan;

2) Meningkatkan penerimaan BP21PSurabaya, dan3) Mengamankan Aset tetap dalam arti mencegah penggunaan Aset

tetap tanpa didasarkan pada ketentuan yang berlaku.

Jangka waktu pelaksanaan Kerjasama Pemanfaat maksimal 30 (tigapuluh) tahun dan dapat diperpanjang. Tahap persiapan dan pelaksananKerjasama Pemanfaatan menjadi tanggung jawab mitra KerjasamaPemanfaatan. Kerjasama Pemanfaatan memberikan hasil kepadanegara berupa: kontribusi tetap, pembagian keuntungan hasil KerjasamaPemanfaatan, dan dapat menerima kontribusi barang untuk tupoksi.Objek Kerjasama Pemanfataan oleh Pengguna adalah:1) Sebagiantanah, dan atau bangunan, yang status penggunaannya

ada padaBP.2lPSurabaya/Kuasa BP21PSurabaya, serta,2) Selain'tanah dan atau bangunan.

Page 114: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Subjek pelaksana'kfirJcl'sama pemanfaatan Aset tetap:1) Kementerian Keuanganl BP21PSurabaya2) Badan Usaha MiliKNegara3) Badan Usaha MUikDaerah4) Badan Hukum lainnya

PENGGUNA BARANG i PENGElOLA BARANG' PIHAK KETIGA~ ,

Gambar 3.5 Bagan pengelolaan kerjasama pemanfaatan atas selain tanahdan/atau bangunan

3. Penilaian AsettetapPenilaian asetetetap dilakukan dalam rangka untuk mengetahui nilaiwajar aset tetap, pemanfaatan, dan pemindahtanganan aset tetap.Penilaian aset tetap dapat melibatkan penilai independen. Penilaianaset tetap meliputi:a. Tanah dan! atau bangunan, untuk mendapatkan nilai wajar, dengan

estimasi terendah menggunakan NJOPb. Selain tanah dan! atau bangunan untuk mendapatkan nilai wajar

4. Pengamanan dan PemeliharaanPengamananmeliputi pengaman administrasi fisik dan hUkum, yangberupa sertifikasi, bukti kepemilikan bangunan atas nama pemerintahIndonesia, dan disimpan oleh pengelola, bukti kepemilikan selain tanahlbangunan atas nama penguna dan disimpan oleh pengguna.BP21P Surabayal Kuasa BP21P Surabaya bertanggungjawab ataspemeliharaan aset tetap yang dikuasainya, dengan berpedoman padaDKPB (Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang), yang dibebankanpada DIPA. BP21PSurabaya wajib membuat daftar hasil pemeliharaanbarang yang berada pada kewenangannya dan melaporkan kepadaMenteri Perhubungan secara berkala. Menteri atau pejabat yangditunjuk menelitilaporan dan menyusun daftar hasil pemeliharaantahunan sebagaibahan evaluasi mengenai efisiensi pemelihaaan.

f

Page 115: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

5. Pemindahtanganan '

Pemindahtanganan merupakan suatu tindakan pengalihan kepemilikanAset tetap sebagai tindaklanjut dari penghapusan dengan cara dijual,dipertukarkan, dihibahkan/disertakan. Berikut ini penjelasan mengenaipemindahtanganan aset tetapa. Penjualan

Penjualan adalah pengalihan kepemilikan Aset tetap kepada pihaklain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.Pertimbangan Penjualan aset tetap:1) Dalam rangka optimalisasi Aset tetap yang berlebih atau idle;2) Karenasecara ekonomislebih menguntungkan bagi Negara;3) Sebagai' pelaksanaan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

Aset tetap yang dapat dijual diantaranya :1) Tanah dan/atau bangunan

(a) yang berada pada Kementerian Keuangan;(b) yang status penggunaannya ada pada BP21P Surabaya.

2) Selain tanah dan/atau bangunan

Ketentuan dalam Pelaksanaan Penjualan1) Pelaksanaan penjualan Aset tetap tidak boleh mengganggu

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraanpemerintahan.

2) Penjualan Aset tetap dilaksanakan dengan cara:(a) Melalui lelang, dengan berpedoman pad a ketentuan yang

berlaku;(b) Tanpa melalui lelang.(c) Aset tetap yang bersifat khusus sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku yaitu:(1) Rumah Negara golongan III yang dijual kepada

penghuninya, di atur tersendiri dalam tata cara pengalihanstatus rumah Negara golongan IT menjadi rumah Negaragolongan III;

(2) Kendaraan dinas perorangan pejabat Negara yang dijualkepada pejabat Negara.

(d) Aset tetap lainnya, ditetapkan lebih lanjut oleh KementerianKeuangan berdasarkan pertimbangan yang diberikan olehBP21PSurabaya dan instansi teknis terkait, yaitu:

(1) Berupa tanah dan/atau bangunan yang akan digunakanuntuk kepentingan umum;

(2) Berupa. tanah yang merupakan tanah kavling yangmenu rut perencanaan awal pengadaannya digunakanuntuk. pembangunan perumahan pegawai negeri.sebagaimana tercantum dalam dokumen"penganggarannya.

Page 116: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

(e) Tindaklanjut penjualan Aset tetap yang tidak laku dijual secaralelang.(1) Dilakukanpemihdahtanganan dalam bentuk lainnya;(2) Dalarn hal tidak dapat dipindahtangankan dalam bentuk

lain, Asettetap dimaksud dimusnahkan;(3) Pemusnahan dilakukan setelah mendapat persetujuan

Kementerian Keuangan;3) Persyaratan untuk dapat dilakukannya penjualan Aset tetap

selain tanah dan/atau bangunan adalah sebagai berikut :(a) Memenuhip~rsyaratan teknis :

(1) Secara fisik barang tidak dapat digunakan karena rusak,dantidak ekonomis apabila diperbaiki;

(2) Secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibatmodernisasi:

(3) Sarang mengalami perubahan dalam spesifikasi karenapenggunaan, seperti terkikis, aus, dan lain-lain sejenisnya;atau berkurangnya barang dalam timbangan/ukurandisebabkan penggunaan/susut dalam penyimpananlpengangkutan.

(b) Melllet:\uhJ,pEHsyaratan ekonomis(1) Secara ekonomis lebih menguntungkan bagi Negara

apabila. barang dijual, karena biaya operasional danpemeliharaan barang lebih besar daripada manfaat yangdiperoleh.

(2) Penjualan Aset tetap berupa kendaraan bermotor dinasop~rasional diatur dengan ketentuan sebagai berikut:

, . (2.1):K~ndaraan bermotor dinas operasionalhanya dapat dijual apabila:

.(2.1.1) Tidak akan menggangupenyelenggaraan tugas pokok dan fungsikementerian lembaga yangbersangkutan.

·,(2.1.2) Telah berusia sekurang-kurangnya 10(sepuluh) tahun:(2.1.2.1) Terhitung mulai tanggal, bulan,

tahun pembuatannya, untukperolehan dalam kondisi baru;

(2.1.2.2) Terhitung mulai tanggal, bulan,tahun pembuatannya, untukperolehan selain tersebut padabutir (2.1.2).

(2.2) Penjualan kendaraan bermotor selaintersebut butir (2.1.2). Dapat dilakukan apabilakendaraan bermotor tersebut:(2.2.1) Hilang;(2.2.2) Rusak berat akibat kecelakaan atau

force majeure dengan kondisi palingtinggi 30 % (tiga pUluh persen)berdasarkan keterangan instansi yangberkompeten.

Page 117: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Persyaratan untuk dapat dilakukan penjualan Aset tetap berupa tanahdan/atau bangunan adalah sebagai berikut:1) Lokasi tanah dan/atau bangunan menjadi tidak sesuai dengan

RUTR disebabkan perubahan tata ruang kota;2) Lokasi dan/atau. luas tanah dan/atau bangunan, tidak

memungkinkan untuk digunakan dalam rangka pelaksanaan tugaspokok dan fungsi;atau'

3) Tanah dan atau bangunan yang menurut awal perencanaanpengadaannya diperuntukkan bagi pembangunan perumahanpegawai negeri.

Penjualan Aset tetap berupa tanah kavling yang menurut awalperencanaan pengadaannya digunakan untuk pembangunanperumahan pegawai negeri dilakukan dengan ketentuan sebagaiberikut: '1) Pengajuan usul penjualan disertaidengan dokumen penganggaran

yang menyatakan bahwa tanah tersebut akan digunakan untukpembangunan perumahan pegawai negeri;

2) Penjualan dan pengalihan kepemilikan dilaksanakan langsungkepada masing-masing pegawai negeri.

Subjek Pelaksana Penjualan1) Kementerian Keuangan untuk tanah dan/atau bangunan;2) Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang

untuk:(a) Bangunan yang harus, dihapuskan karena anggaran untuk

bangunan .pengg'anti sudah disediakan dalam dokumenpengganggaran;

(b) Aset tetap selain tanah danlatau bangunan.3) Menteri PekerjaanUmum untuk penjualant anah dan/atau bangunan

yang merupakan kategori rumah Negara golongan III.

b. Tukar MenukarTukar-menukar adalah pengalihan kepemilikan Aset tetap yangdilakukan antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, atauantara Pemerintah Pusat dengan pihak lain, dengan menerimapenggantian dalam bentuk barang sekurang-kurangnya dengan nilaiseimbang. Pertimbangan/Alasan Tukar Menukar Aset tetap dilakukandalam rangka:1) Memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan pemerintahan2) Optimalisasi penggunaan Aset tetap;3) Tidak tersedia dana dalam APBN.

Objek Tukar-menukar Aset tetap:1) Tanah dan/atau bangunan.

a) yang berada pad a Kementerian Keuangan;b) yang status penggunaanya ada pada BP21P Surabaya.

2) Selain tanah dan atau bangunan.

Page 118: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Pihak-pihak yang dapat melaksanakan tukar-menukar adalah:1) Kementerian Keuangan, untuk: tanah dan atau bangunan yang

berada pada Kementerian Keuangan;2) BP21P Surabaya dengan persetujuan Kementerian Keuangan,

untuk:a) Aset tetap berupa tanah dan atau bangunan yang berada di

BP21P Surabaya akan tetapi tidak sesuai dengan tata ruangwilayah atau penataan kota;

b) Aset tetap selain tanah dan atau bangunan.

Mitra tukar-menukar adalah:1) Pemerintah Daerah;2) Badan Usaha Milik Negara;3) Badan Usaha Milik Daerah;4) Badan Hukum milik pemerintah lainnya;5) Swasta, baik yang berbentuk badan hukum maupun perorangan.

c. HibahHibah adalah pengalihan kepemilikan Aset tetap dari Pemerintah Pusatkepada Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain dan sebaliknya tanpamemperoleh pengga.ntian.Pertimbangan Hibah Aset tetap dilakukan untuk:1) Kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan;2) Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Pihak yang dapatrnelaksanakan hibah Aset tetap adalah:1) Kementerian Keuangan, untuk tanah dan atau bangunan;2) BP21P .Surabaya,dengan persetujuan Kementerian Keuangan,

untuk:a) Tanah dan atau. bangunan yang dari awal pengadaannya

direncanakan untuk dihibahkan sebagaimana tercantumdalam dokumen penganggaran;

b) Tanah dan/atau bangunan yang diperoleh dari danaDekOnsentrasidan Tugas Pembantuan;

c) Sebagian tanah yang berada pada BP21PSurabaya;

Pihak yang dapat menerima hibah adalah:1) Lembaga sosial, lembaga keagamaan, dan organisasi

kemanusiaan,yang mendapatkan pemyataan tertulis dari instansiteknis yang kompeten bahwa lembaga yang bersangkutan adalahsebagai lembaga ~ermaksud;

2) Pemerintah Daerah.

Page 119: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

6. PenghapusanPenghapusan"merupak~n suatu lhidakan menghapus Aset Tetap daridaftar AsetTe~apdel).gann1enerbitkan Surat Keputusan dari pejabatyang berwen'ang untuk membebaskan BP21P Surabaya dan/atauKuasa BP21P Surabaya dan/atau Kementerian Keuangan daritanggung jawab administrasi dan fisik barang yang berada dalampenguasaannya.Penghapusan ini di1akukandalam hal Aset Tetap sudah tidak beradadalam penguasaan BP21PSurabaya dan/atau BP21PSurabaya karenasalah satu hal:a) Penyerahan Aset Tetap kepada Kementerian Keuangan.b) Pengalihgunaan Aset Tetap kepada Entitas lain.e) Pemindahtanganan Aset Tetap kepada pihak lain.d) Putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

dan sudah""tidak ada upaya hukum lainnya, atau menjalankan"", ~~fim.!.\~ lJP.l!:lh If!:lnnPfllnn~nn_llnn~nn~n

f) Sebab-sebab lain yang seeara normal dapat diperkirakan wajarmenjadi penyebab penghapusan, antara lain hilang, keeurian,terbakar, susut, menguap, meneair, terkena beneana alam,kadaluwarsa, dan. mati/eaeat beratltidak produktif untuktanaman/hewan/tEtrnak,serta terkena dampak dari terjadinya forcemajeure.

Persyaratan penghapusan Aset Tetap selain tanah dan/ataubangunan harus memenuhi :a) Persyaratan teknis yaitu seeara fisik barang tidak dapat digunakan

karena rusak, dan tidak ekonomis apabila diperbaiki, seeara teknisbarang ,tidak dapat digunakan lagi akibat modernisasi, barang telahmelampaui batas waktu kegunaannyal kadaluarsa, barangmengalami perubahandalam spesifikasi karena penggunaan, sepertiterkikis, aus, dll sejenisnya; atau berkurangnya barang dalamtimbangan/ukuran disebabkan penggunaanl susut dalampenyimpananlpengangkutan.

b) Persyaratan ekonomis, yaitu lebih menguntungkan bagi Negaraapabila barang dihapus, karena biaya operasional dan pemeliharaanbarang lebih besar daripada manfaat yang diperoleh; atau

e) Barang hilang, atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan ataukerugian.

Penghapusan Aset Tetap berupa tanah dan/atau bangunan harusmemenuhi persyaratan yaitu:a) Aset tetap dalam kondisi rusak berat karena beneana alam, atau

karena sebab lain di luar kemampuan manusia (force majeure).b) Lokasi barang menjadi tidak sesuai dengan Reneana Umum

Tata Ruang (RUTR) karena adanya perubahan tata ruang kota.e) Sudah tidak memenuhi kebutuhan organisasi karena

perkembangan tugas, penyatuan lokasi barang dengan baranglain milik negara dalam rangka efisiensi.

f Sistem Akuntansi Keual1gall ...

Page 120: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Khusus untuk kendaraan bermotor dinas operasional hanya dapatdihapuskan apabila telah berusia sekurang-kurangnya 10 (sepuluh)tahun, dengan ketentuan untuk kendaraan dengan perolehan dalamkondisi baru, terhitung mulai tanggal, bulan, tahun perolehannya, danuntuk kendaraan untuk perolehan dalam kondisi tidak baru terhitungmulai tanggal,bulan, tahun pembuatannya. Penghapusan kendaraanbermotor dinas dimaksud sebagaimana tercatat sebagai Aset Tetap dantidak akan mengganggu penyelenggaraan tugas pokok dan fungsikementerianllembaga ,yang bersangkutan. Penghapusan kendaraanbermotor selain tersebut di atas, dapat dilakukan apabila kendaraanbermotor tersebut hilang, atau rusak berat akibat kecelakaan atau forcemajeure dengan kondisi paling tinggi 30% (tiga puluh persen)berdasarkan keterangan instansi yang kompeten.Pemusnahan dilakukan dengan cara:a) Dibakar.b) Dihancurkan.c) Ditimbun.d) Ditenggelamkan dalam laut, ataue) Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Oleh PenggunaBarang I Kuasa

Pengguna Barang

b __ 1 J

Oleh PengelolaBarang

Gambar 3.6 Bagan Alur Penghapusan atas Aset Tetap

Pengguna/Kuasa BP21P Surabaya bertugas melakukan pemantauan danpenertiban terhadap aset tetap yang dikuasainya. Kemudian dapat memintaaparat pengawas fungsional untuk melakukan audit tindak lanjut hasilpemantauan dan penertiban, lalu menindaklanjuti hasil audit sesuai ketentuan.Kementerian Keuangan berwenang melakukan pemantauan dan investigasiatas pelaksanaan pengelolaan dalam rangka penertiban sesuai denganketentuan. Kemudian dapat meminta aparat pengawas fungsional untukmelakukan audit. Lalu hasH audit yang dimaksud disampaikan kepadapengelola untuk ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 121: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Kondisi Aset Tetap dapafdikategorikan dalatn3 (tiga) kategori, yaitu baik, rusakringan, dan rusak berat. Tabelberikut ini menyajikan indikasi yang menentukan3 (tiga) kondisi Aset Tetap tersebut: .

v

RusakRingan(RR)

RusakBerat(RB)

RusakRingan(RR)

Rusak·Berat(RB)

Apabila kondisi barang tersebutmasih dalam keadaan utuh danberfungsi dengan baikApabila kondisi barang tersebutmasih dalam keadaan utuh tetapikurang berfungsi dengan baik.Untuk berfungsi dengan baikmemerlukan perbaikan ringandan tidak memerlukanpenggantian bagianutama/komponen pokok.Apabila kondisi barang tersebuttidak utuh dan tidak berfungsi lagiatau memerlukan perbaikanbesar/penggantian bagianutama/komponen pokok,sehingga tidak ekonomis untukdiadakan perbaikan/rehabilitasi.

Apabila kondisi tanah tersebutsiap dipergunakan dan/ataudimanfaatkan sesuai denganperuntukannya.Apabila kondisi tanah tersebutkarena sesuatu sebab tidakdapat dipergunakan dan/ataudimanfaatkan dan masihmemerlukanpengolahan/perlakuan (misalnyapengeringan, pengurugan,perataan dan pemadatan) untukdapat dipergunakan sesuaide.nganperuntukannya.Apabila kondisi tanah tersebuttidak dapat lagi dipergunakandan/atau dimanfaatkan sesuaidengan peruntukannya karenaadanya bencana alam, erosi dansebagainya.Apabila kondisi fisik barangtersebut dalam keadaan utuh danberfungsi dengan baik

Page 122: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Apabila kondisi fisik barangtersebut dalam keadaan utuhnSl1lun memerlukan perbaikanringan untuk dapat dipergunakansesuai dEmganfungsinya.Apabila kondisi fisik barangtersebut dalam keadaan tidakutuh/tidak berfungsi dengan baikdan memerlukan perbaikandengan biaya besar.Apabila bangunan tersebut utuhdan tidak memerlukan perbaikanyang berarti kecualipemeliharaan rutin.Apabila bangunan tersebut masihutuh, memerlukan pemeliharaanrutin dan perbaikan ringan padakomponen-komponen bukankonstruksi utama.Apabila bangunan tersebut tidakutuh dan tidak dapatdipergunakan lagi.

Tabe/3.3 Kondisi aset tetap

Rusak.Ringsn

··(RR) ..; ~

RusakBerat (RB)

RusakRingan(RR)

RusakBerat (RB)

TambahNi-

Kuantitas lai

ReklasifikasiNi-lai

TanahPeralatan danMesinGedung danBan unanJalan, Irigasidan Jarin anAset TetapLainn aTOTAL

MutasiKuran

Kuan-titas

Page 123: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Tambah

Kuantitas . ~iMutasi

KuranKuan-titas

ReklasifikasiNi-lai

TanahPeralatan danMesinGedung danBan unanJalan, Irigasidan Jarin anAsetTetapLainn aTOTAL

MutasiKuran

Kuan-titas

TanahPeralatan danMesinGedung danBan unanJalan, Irigasidan Jarin anAset TetapLainn aTOTAL

Page 124: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

BAB IVSISTEM AKUNTANSI BIAVA

A. DEFINISI

Sistem akuntansi biaya adalah serangkaian prosedur manualmaupun yang terkomputerisasi mulai dari proses pencatatan,penggolongan, peringkasan dan penyajian penghitungan unit costdengan tujuan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian,perbaikan kualitas dan efisiensi, serta pembuatan keputusan yangbersifat rutin strategis.

B. TUJUAN SISTEM AKUNTANSI BIAVA

Untuk menentukan harga pokok, sistem akuntansi biaya menyajikanbiaya yang telah terjadi pada masa yang lalu. Untuk pengendalianbiaya sistem akuntansi biaya menyajikan informasi biaya yangdiperkirakan akan terjadi dengan biaya yang sesungguhnya terjadi,kemudian menyajikan analisis terhadap penyimpangannya. Untukpengambilan keputusan khusus sistem akuntansi biaya menyajikanbiaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil, dan biayayang relevan dengan pengambilan keputusan khusus ini selaluberhubungan dengan biaya masa yang akan datang.

C. BIAVA GABUNGAN (JOINT COST)

Mengingat beberapa jenis biaya belum dapat diklasifikasikan secaratepat antara biaya pelayanan langsung dengan biaya umum danadministrasi, makapembebanannya dilakukan berdasarkanprosentase dengan perhitungan untuk biaya langsung pelayanan,dan untuk biaya umum dan administrasi, sebagaimana dapat dilihatpada tabel 4.1 berikut ini :

Jenis Biaya Biaya Biaya Umum &Langsung AdministrasiPelayanan

Biava Peaawai :a. Gajib. InsentifDaya dan Jasa

Listrik ~ 70% 30%a.b. Telepon/Faksimili 20% 80%c. Air 80% 20%Penvusutan Aset Tetapa. Peralatan dan Mesin 90% 10%b. Gedung dan Bangunan 70% 30%c. Jalan, Irigasi dan 50% 50%d. Jaringan 60% 40%

Aset Tetap LainnvaAmortisasia. Aset Tak Berwuiud 70% 30%. .

y Sistem Akuntansi K£uangan

Page 125: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Penggolongan biaya di BP21PSurabaya dikelompokkan menjadi 2(dua) golongan:1. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi yang penyebab satu-

satunya adalafi' karena .adanya sesuatu yang dibiayai, jikasesuatu yang' dibiayai itu tidak ada, maka biaya langsung initidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudahdiidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai misalnya: biayabahan diklat, honor pengajar diklat, biaya konsumsi pesertadiklat dan lain sebagainya.

2. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi yang disebabkantidak hanya oleh sesuatu yang dibiayai, biaya tidak langsungdalam hubungannya dengan jasa disebut dengan biaya jasatidak langsung, misalnya: pengembangan sumber dayamanusia, program dan kegiatan, promosi, serta peningkatanlayanan BP21PSurabaya.

Menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahanvolume kegialan, biaya di BP21P Surabaya dapat digolongkanmenjadi 4 (empat) golongan :1. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

sebanding dengan perubahan volume kegiatan2. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabelmengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

3. Biayasemifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volumekeglatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstanpada volume kegiatan tertentu.

4. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisarvolume kegiatan tertentu.

Menurut jangka waktu manfaatnya di BP21P Surabaya biayadigolongkan menjadi 2 (dua) golongan :1. Pengeluaran modal (capital expeditures) adalah biaya yang

mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagaiharga pokok aset tetap dan dibebankan pada tahun-tahun yangmenikmati adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih darisatu periode akuntansi dengan cara didepresiasi, amortisasiatau dideplesi.

2. Pengeluaran pendapatan (revenue expeditures) adalah biayayang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansiterjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya biaya inidibebankan sebagai biaya dan dipertemukan denganpendapatan .yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

Page 126: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

1. Asumsi Perhitungan BiayaBerdasarkan tarif layanan yang diterapkan oleh BP21PSurabaya, maka'komponen biaya yang dibutuhkan untuk dapatmengikuti pendidikan dan pelatihan juga terdiri dari 2 (dua) yaitubiaya pen'erimaan peserta diklat bagi calon peserta diklat danbiaya ,untuk meng'ikuti diklat atau biaya pembelajaran, yaitubiaya 'yang' dikeluarkan 'mulai dari' pembukaan diklat, prosesbelajar mengajar, ujian tertulis dan praktek, sertifikasi danwisuda khususnya bagi diklat pembentukan.Pada dasarnya, biaya penyelenggaraan diklat sangatdipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:a. Kapasitas kelas;b. Jumlah peserta diklat (per periode dan per program);c. Tingkat inflasi;d. Biaya operasional kantor.Secara garis besar, biaya penyelenggaraan diklat di BP21PSurabaya adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalammenY,el~Qgg~rakanseluruh program diklat, antara lain:Biaya'pengadaan bahan proses belajar mengajar;a. Biaya tenaga kependidikan;b. Biaya sertifika~i kepelautan yang dilakukan oleh lembaga

pendidikan dan Dewan Rengujian Keahlian Pelaut;c. Biaya pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana;d. Biaya operasionalkantor (gaji, ATK, daya jasa, internet);e. Biaya pembinaan, pemantauan, evaluasi, pengawasan dan

pelaporan,f. Biaya' peningkatan mutu pada semua jenis dan jenjang

pendidikan. '

2. StrukturBiaya OperasiBiaya SeleJ<siPenerimaan Peserta Diklat :a. CalonPaserta Diklat Pembentukan :

:1};BiayaLangsung Tidak Tetap (Variable Cost)a) BiayaPendaftaran

: b)" .BiayaTes Kesehatanc) Blaya Penggunaan Poliklinik

,",.cO,Biaya Psikotes

2) Biaya Langsung Tetap (Fixed Cost)a) Biaya bahan administrasib) Biaya rapat panitia pendaftaranc) Honor panitia panitia pendaftaran

b. Calon Peserta Diklat Penjenjangan1) Biaya Langsung Tidak Tetap (Variable Cost)

a) Biaya Pendaftaranb) Biaya Seleksi Pendaftaran Diklatc) Biaya Formulir Kesehatan

Page 127: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

2) Biaya Langsung Tetap (Fixed Cost), a)" Biayabahan administrasib) Biaya 'rspat panitia pendaftaranc) Biaya h6hot panitia pendaftaran

Biaya Pembelajaran Program Diklat:a. Program Diklat Pembentukan:

1)Biay~Larl9Sun9 Tidak Tetap (Variable Cost):'.a). Biays Perlengkapan Tarunab) Biaya MasaOrientasi Disiplin (MOD)c) Biaya Outdoor Management Trainingd) Biayalna'ugurasie) BiayaKartu Tanda Pengenal Tarunaf) Biaya Pas Photog) Biaya Buku Wajibh) Biaya Kalenderi) Biaya Binatuj) Biaya Sertifikasi DKKPk) Biaya Vaksin KesehatanI)" BiayaKegiatan Pengabdian Masyarakatm) Biaya Konsumsi dan Transportasi Ekstrakurikulern) Biaya Pemeriksaan Kesehatan Berkala0) Biaya Bound Voyagep) Biaya Wisuda

2) Biaya Langsung Tetap (Fixed Cost):a) Biaya Penggunaan Poliklinik

.b) BiayaPenggunaan Asramac) Biaya Diklat

3) Biaya Tidak Langsung:a) Biaya Pengembangan SDM, Program dan Kegiatanb) Biaya Promosi.c) Biaya Peningkatan Layanan

b. Program Diklat Penjenjangan:1) Biaya Langsung Tidak Tetap (Variable Cost)

a) Biaya Honorarium Mengajar (Teori & Praktek)b) Biaya Diklatc). Biaya Pakaian Seragamd) Biaya Penggunaan Poliklinike) Biaya Pas Photo dan Tanda Pengenalf) Biaya Bahan Praktekg) BiayaSTIPKh) Biaya Honor Koreksi Ujian (Teori & Praktek)i) Biaya ATK Ujian

. j) Biaya Pekan Orientasi Disiplin (POD)k) Biaya Outdoor Management TrainingI) Biaya Operasional UKP dan Ijasah

Page 128: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

2) Biaya Langsung Tetap (Fixed Cost):a) Biaya Honor Pembuat Naskah Ujianb) Biaya Pengawas Ujianc) Biaya Honorarium Penyelenggara Oiklatd) Biaya Honorarium Panitia Ujiane) Biaya Penggunaan Ruang Kelasf) Biaya Penggunaan Laboratorium & Simulatorg) Biaya Penggunaan LCD Projectorh) Biaya ATK Sekretariati) Biaya Sidang Kelulusan

3) Biaya Tidak Langsung:a) Biaya Pengembangan SOM, Program dan Kegiatanb) Biaya Promosic) Biaya Peningkatan Layanan

c. Program Oiklat Ketrampilan Khusus Pelaut1) Biaya Langsung Tidak Tetap (Variable Cost):

a) Biaya Honorarium Mengajar (Teori & Praktek)b) Biaya Honorarium Pembantu Praktekc) Biaya Honorarium Pemeriksa Post Testd) Biaya Pendaftarane) Biaya Penggunaan Poliklinikf) Biaya Oiklatg) Biaya ATK Pesertah) Biaya Bahan Prakteki) Biaya Konsumsi dan Snackj) Biaya Tanda Pengenalk) Biaya Buku WajibI) Biaya Penggunaan Kolam Latih

2) Biaya Langsung Tetap (Fixed Cost):a) Biaya Penggunaan Ruang Kelasb) Biaya Penggunaan Laboratorium & Simulatorc) Biaya Penggunaan Speed Boatd) Biaya Penggunaan LCD Projector (Multimedia)e) Biaya ATK Sekretariatf) Biaya Honorarium Penyelenggara Oiklat

3) Biaya Tidak Langsung:a) Biaya Pengembangan SOM, Program dan Kegiatanb) Biaya Promosic) Biaya Peningkatan Layanan

d. Program Oiklat Penyegaran:1) Biaya Langsung Tidak Tetap (Variable Cost):

a) Biaya Honorarium Mengajar (Teori & Praktek)b) Biaya Honorarium Pembuat Naskahc) Biaya Honorarium Pemeriksa Hasil Ujiand) Biaya Penggunaan Poliklinik

Page 129: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

e) Biaya Diklatf) Biaya Konsumsig) Biaya STTPK, Operasional UKP dan Ijasahh) Biaya Tanda Pengenali) Biaya Buku Wajib

2) Biaya Langsung Tetap (Fixed Cost):a) Biaya Penggunaan Ruang Kelasb) Biaya Penggunaan Simulator dan Laboratoriumc) Biaya ATK Sekretariatd) Biaya Penggunaan LCD Projectore) Biaya Honorarium Penyelengara Diklat

3) Biaya Tidak Langsung:a) Biaya Pengembangan SDM, Program dan Kegiatanb) Biaya Promosic) Biaya Peningkatan Layanan

3. Formulasi Perhitungan Biayaa. Kegiatan Penyelenggaraan Diklat

1) Biaya LangsungBiaya Langsung (Direct Cost) terdiri atas biaya variabel(V~riable Cost) dan biaya tetap (Fixed Cost).Biaya Langsung Variabel adalah biaya yang dikeluarkanbersitat tidak tetap dan muncul akibat kegiatanpenyelenggaraan diklat.Biaya Langsung Tetap adalah biaya penyelenggaraandiklat yang dikeluarkan bersitat tetap untuk setiap periodemasing-masing program diklat.a) Biaya Langsung Variabel (Variable Cost)

(1) Biaya Langsung Variabel Seleksi PenerimaanPeserta Diklat:Adalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruhkegiatan yang secara langsung untuk calon pesertadiklat yang digunakan pada saat seleksi penerimaancalon peserta diklat antara lain penyediaan bahanbagi peserta dan honorarium seleksi peserta diklat.

(2) Biaya Langsung Variabel PembelajaranAdalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruhkegiatan yang secara langsung untuk peserta diklatyang digunakan dalam proses pembelajaran antaralain biaya seragam dan atribut lengkap, handbag,bahan praktek, paket alat tUlis peserta diklat, pastoto, tanda pengenal, STTPK, MOD, honorariumMengajar, Binatu, Biaya ujian, biaya wisuda 01.

Page 130: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Keterangan:Formulasi Biaya Langsung Variabel-II digunakanuntuk honorarium mengajar

b) Biaya Langsung Tetap (Fixed Cost)

(1) Biaya Langsung Tetap seleksi Penerimaan :Adalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruhkegiatan yang secara langsung untuk calon pesertadiklat yang digunakan pada saat seleksi penerimaancalon peserta diklat antara lain penyediaan bahanadministrasi dan honorarium panitia pendaftaran.

Catatan: jumlah peserta diklat dapat dilihat padadaftar rincian tarif

(2) Biaya Langsung Tetap PembelajaranAdalah biaya yang dikeluarkan untuk prosespembelajaran pada setiap periode tertentu masing-masing program diklat antara lain biaya bahan alatpendidikan, bahan administrasi, honorariumpenyelenggara diklat, penggunaan fasi1itas, biayasidang kelulusan, dll.Biaya langsung tetap untuk ujian adalah biaya yangdikeluarkan untuk ujian pada setiap periode tertentumasing-masing program diklat antara lain biayabahan dan alat tulis ujian, vakasi ujian tertulis, vakasiujian fungsi.

2) Biaya Tidak LangsungBiaya tidak langsung adalah biaya yang dikeluarkan untukpengembangan sumber daya manusia, program diklat dankegiatan-kegiatan, promosi, peningkatan layanan sertakegiatan pengabdian masyarakat.

y Sistem Akuntansi Keuangan

Page 131: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

(1) Biaya Diklat Per UnitBiaya Diklat per Unit adalah besaran biaya yang harusdikeluarkan oleh peserta diklat yang mulai dari biayaseleksi diklat sampai dengan penutupan diklat.

c. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan1) Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya Langsung adalah biaya yang dikeluarkan langsungakibat penyelenggaraan pelayanan kesehatan.a) Biaya Langsung Poli Umum

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatanyang secara langsung oleh pasien untuk mendapatkanpelayanan kesehatan di poli umum, meliputi :(1) Jasa pemeriksaanl konsultasi dokter umum(2) Jasa tindakan medis(3) Bahan medis dan obat

b) Biaya Langsung Poli Gawat DaruratAdalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatanyang secara langsung oleh pasien untuk mendapatkanpelayanan kesehatan di Poli Gawat Darurat, meliputi :(1) Jasa pemeriksaan dokter umum(2) Jasa tindakan medis(3) Bahan medis dan obat

c) Biaya Langsung Poli GigiAdalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatanyang secara langsung oleh pasien untuk mendapatkanpelayanan kesehatan di Poli Gigi, meliputi :(1) Jasa pemeriksaanl konsultasi dokter gigi umum(2) Jasa tindakan medis(3) Bahan medis dan obat

d) Biaya Langsung Poli MataAdalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatanyang secara langsung oleh pasien untuk mendapatkanpelayanan kesehatan di Poli Mata, meliputi:(1) Jasa pemeriksaanl konsultasi dokter spesialis mata(2) Jasa tindakan medis(3) Bahan medis dan obat

Y' Sistem Akuntansi Keuangan

Page 132: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

e) Biaya Langsung Poli THTAdalah biaya yang dikeluarkan untuk seluruh kegiatanyang secara langsung oleh pasien untuk mendapatkanpelayanan kesehatan di Poli THT, meliputi:(1) Jasa pemeriksaanl konsultasi dokter spesialis THT(2) Jasa tindakan medis(3) Biaya bahan medis dan obat

2) Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi secara tidaklangsung dalam hubungannya dengan penyelenggaraanpelayanan kesehatan, meliputi: biaya pendaftaran.

Formulas! Biaya Tidak Langsung:

4. Tarif Layanan Diklata. Sistem Pentarifan

Tarif layanan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakanBalai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran (BP2IP) Surabayayang akan dibebankan kepada calon peserta diklat dihitungberdasarkan:1) Biaya pelayanan (cost of service pricing)

Penentuan tarif layanan berdasarkan pada biaya operasipenyelenggaraan diklat yang dikeluarkan dalam rangkamenunjang kelangsungan operasional BP21PSurabaya.Tarif yang ditetapkan berdasarkan biaya pelayanan adalahtarif kewajaran.Sedangkan biaya operasi yang dijadikan dasar penentuantarif layanan adalah Biaya Langsung terdiri dari biaya variabeldan tetap.Namun Biaya Tidak Langsung dalam tahap awal BP21PSurabaya sebagai Lembaga Badan Layanan Umum, belumkepada peserta diklat. Biaya Tak Langsung secara bertahapakan dibebankan kepada peserta diklat seiring dengankenaikan tarif.

Page 133: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

2) Nilai pelayanan (value of service pricing)Penentuan tarif berdasarkan nilai pelayanan yang disediakanuntuk peserta diklat, sehingga besaran tarif sangatdipengaruhi oleh faktor-faktor yang terkait langsung denganpenyelenggaraan diklat antara lain kurikulum dan jampelajaran masing-masing program diklat yang pada akhirnyaakan berpengaruh kepada besaran biaya-biaya antara lainbiaya honor tenaga pengajar, biaya vakasi, biaya bahanpraktek dan penggunaan laboratorium dan simulator.

b. Asumsi TarifFaktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tarif layanan diklatdi BP21PSurabaya antara lain:1) Biaya Operasi

Penetapan tariflayanan diklat sangat dipengaruhi oleh tinggirendahnya biaya operasi yang dikeluarkan BP21PSurabaya,dalam penyelenggaraan program diklat baik biaya langsung(biaya variabel maupun biaya tetap) dan biaya tidaklangsung.Biaya Langsung Biaya dibebankan kepada peserta diklatdalam bentuk tarif. Biaya Tidak Langsung dalam tahap awalBP21PSurabaya sebagai Lembaga Badan Layanan Umum,alokasi anggarannya pada APBN (Rupiah Murni). Khususuntuk remunerasi, alokasi anggaran belanjanya dibebankanpada peserta diklat (PNBP).

2) Tingkat produktifitasPenetapan tarif layanan diklat sangat dipengaruhi olehtingkat produktifitas antara lain "Tingkat Occupancy", yaitujumlah peserta per periode dibandingkan kapasitas. TingkatOccupancy akan mempengaruhi tinggi rendahnya biaya perpeserta khususnya biaya langsung tetap dan biaya tidaklangsung. Namun BP21P Surabaya, berasumsi bahwaTingkat Occupancy adalah sebesar 100%.Tujuan utama penetapan tarif layanan diklat adalah supayadapat menutup biaya pada tingkat break even point ataudapat menutup biaya langsung variabel dan biaya langsungtetap, serta sebagian biaya tidak langsung.

c. Usulan tarif layanan diklatBerdasarkan perhitungan masing-masing komponen biayaoperasi penyelenggaraan diklat, dengan mempertimbangkanfaktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tarif layanan diklatantara lain biaya operasi, tingkat occupancy maka diperoleh tariflayanan diklat per peserta yang secara rinci akan diusulkan olehKepala BP21PSurabaya untuk ditetapkan oleh Menteri Keuanganmenjadi tarif layanan dan akan ditinjau kembali setiap 3 (tiga)tahun sekali dan atau setiap BP21PSurabaya mengusulkan untukpeninjauan usulan tarif.

Page 134: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/permen/2012/pm_no... · Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan ... Pelaksanaan Anggaran

Peraturan Menteri Perhubungan tentang Sistem Akuntansi Keuangan BalaiPendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Surabaya ini, disusun denganpendekatan yang komprehensif serta berusaha mengoptimalkan seluruh potensiyang dimiliki intitusi, seluruh aspek telah dicantumkan dalam sistem akuntansi iniuntuk dapat meningkatkan akuntabilitas keuangan di BP21P Surabaya. SemogaSistem Akuntansi Keuangan Balai Pendidikan dan Pelatihan IImu Pelayaran(BP2IP) Surabaya ini dapat bermanfaat dan membantu kemajuan organisasi.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 8 IAgustus 2012

MENTERIPERHUBUNGAN,ttd.

UMAR A IS, SH, MM. MHPembina Utama Muda (IV/c)NIP.19630220 198903 1 001