menteriperhubungan republik indonesia · jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi...

26
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURANMENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 40 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, babwa dalam rangka pelaksanaan penataan dan penyempumaan kelembagaan, dan mewujudkan kesesuaian jumlah dan kualitas Pegawai Negeri Sipil dengan kebutuhan beban kerja organisasi, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentang Pedoman Analisis Beban Kerja. 1. Undang-Undang Nomor 8 Tabun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telab diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tabun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3890); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tabun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 2008 Nomor 166, Tambaban Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tabun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubab terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011; 4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tabun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tabun 2011;

Upload: others

Post on 26-Jul-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA

PERATURANMENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIANOMOR PM. 40 TAHUN2012

TENTANG

PEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJAKEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DENGAN RAHMATTUHANYANGMAHAESA

MENTERI PERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA,

babwa dalam rangka pelaksanaan penataan danpenyempumaan kelembagaan, dan mewujudkankesesuaian jumlah dan kualitas Pegawai Negeri Sipildengan kebutuhan beban kerja organisasi, perlumenetapkan Peraturan Menteri Perhubungan tentangPedoman Analisis Beban Kerja.

1. Undang-Undang Nomor 8 Tabun 1974 tentangPokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telabdiubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tabun1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia 3890);

2. Undang-Undang Nomor 39 Tabun 2008 tentangKementerian Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tabun 2008 Nomor 166, TambabanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tabun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,sebagaimana telah diubab terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tabun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi KementerianNegara serta Susunan Organisasi, Tugas, danFungsi Eselon I Kementerian Negara, sebagaimanatelah diubah terakhir dengan Peraturan PresidenNomor 92 Tabun 2011;

Page 2: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata KerjaKementerian Perhubungan;

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 37Tahun 2012 tentang Jam Kerja dan Daftar HadirPegawai di Lingkungan Kementerian Perhubungan(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012Nomor 648);

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANGPEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA KEMENTERIANPERHUBUNGAN.

Pedoman Analisis Beban Kerja KementerianPerhubungan merupakan pedoman bagi setiap unitkerja di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Setiap unit kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal1,baik Kantor Pusat maupun Unit Pelaksana Teknis wajibmelaksanakan Analisis Beban Kerja.

Pedoman Analisis Beban Kerja sebagaimana dimaksuddalam Pasal 1 tercantum dalam lampiran yangmerupakan bagian tidak terpisahkan dari PeraturanMenteri ini.

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Page 3: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Menteri ini denganpenempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal28 Juni 2012

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIK INDONESIA,

Diundangkan di Jakartapada tanggal 3 Juli 2012

MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

Salinan sesuaiKepala Bi uk

UMA RIS SH MM MHPembina Utama Muda (IVIe)NIP. 19630220 198903 1 001

Page 4: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

LAMPlRANPERATURANMENTERI PERHUBUNGANREPUBLIKINDONESIANOMORPM. 40 TAHUN2012TENTANGPEDOMAN ANALISIS BEBAN KERJA KEMENTERIANPERHUBUNGAN

BABIPENDAHULUAN

Dalam rangka pelaksanaan program reformasi birokrasi dilingkungan Kementerian Perhubungan, maka kegiatan penataan danpenyempurnaan kelembagaan, ketatalaksanaan, dan kepegawaianmerupakan suatu keharusan, karena kegiatan dimaksud sebagailangkah awal mewujudkan jumlah dan kualitas Pegawai Negeri SipilsesuOOdengan kebutuhan organisasi, peningkatan efektif dan efisiensipenyelesaian pekerjaan, serta kemudahan dalam prosespendistribusian pegawOOuntuk mendukung penyelesaian beban kerjaorganisasi. Sehubungan dengan hal tersebut di pandang perlumenyusun suatu Peraturan Menteri Perhubungan tentang PedomanPelaksanaan Analisis Beban Kerja di lingkungan KementerianPerhubungan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatananalisis beban kerja pada setiap unit organisasi di lingkunganKementerian Perhubungan.

Pelaksanaan analisis beban keIja pada hakekatnya untukmenciptakan efektivitas dan efisiensi serta profesionalisme sumberdaya manusia pada setiap instansi, sehingga mampu melaksanakantugas-tugas umum pemerintah dan pembangunan dengan book, sertadilandasi semangat pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dannegara. Hal dimaksud sesuOOdengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubahdengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, dinyatakan bahwasebagai unsur aparatur negara, pegawai negeri sipil harus mampumemberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional. Selainitu, dengan pelaksanaan Analisis Beban Kerja, diharapkan dapatdihasilkan suatu tolok ukur bagi pegawai dalam melaksanakankegiatan pada suatu unit organisasi, yOOtu berupa norma waktupenyelesaian pekerjaan, hasil kerja, dan standar beban kerja danpre stasi kerja, menyusun kebutuhanjformasi pegawai, sertapenyempurnaan sistem prosedur kerja dan manajemen lainnya.

Hasil analisis beban kerja juga dapat dijadikan tolok ukuruntuk meningkatkan produktivitas kerja serta langkah-langkahlainnya dalam rangka meningkatkan pembinaan, penyempurnaandan pendayagunaan aparatur negara, baik dari segikelembagaan, ketatalaksanaan maupun kepegawaian.

Page 5: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

Upaya tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan analisisbeban kerja pada setiap unit organisasi di lingkungan KementerianPerhubungan secara konsisten dan berkesinambungan.

1. Tujuan dikeluarkannya Peraturan Menteri mI, yaitu agarsemua unit organisasi dapat mengetahui tata caramelaksanakan analisis beban kerja.

2. Sasaran analisis beban kerja, yaitu untuk memperolehinformasi tentang efisiensi dan prestasi kerja unit/ satuanorganisasi/ pemangku jabatan serta pemanfaatannya dalamnfngka meningkatkan kualitas aparatur negara.

3. Ruang lingkup analisis beban kerja meliputi pengukuranbeban kerja seluruh jabatan.

1. Penataan/penyempurnaan struktur organisasi;

2. Pemetaan jabatan struktural, jabatan fungsional tertentu danjabatan fungsional umum;

3. Penilaian pre stasi kerja jabatan dan prestasi kerja unit;

4. Mengetahui jenis dan jumlah satuan hasil yang diperolehorganisasi;

5. Penyusunan standar beban kerja jabatan/organisasi;

6. Perhitungan kebutuhan pegawai;

7. Perhitungan waktu kerja setiap satuan hasil;

8. Program redistribusi pegawai dari unit yang berkelebihan keunit yang kekurangan;

9. Pemberian penghargaan dan hukuman terhadap unit ataupejabat.

Page 6: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

1. Analisis beban kerja adalah suatu teknik manajemen yangdilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasimengenai tingkat efektivitas dan efisiensi kerja organisasiberdasarkan volume kerja.

2. Volume kerja adalah sekumpulan tugas/pekerjaan yang telahdijabarkan menjadi uraian jenis kegiatan untuk dapatdiselesaikan dalam waktu 1 (satu) tahun.

3. Efektivitas Kerja adalah perbandingan antara bobot/bebankerja dan jam kerja efektif dalam rangka penyelesaian tugasdan fungsi organisasi.

4. Beban Kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul olehsuatu jabatan tertentu dalam satuan unit kerja, yangmerupakan penjumlahan hasil yang diperoleh danpenjumlahan waktu yang dihabiskan selama 1 (satu) tahun.

5. Waktu Rata-Rata Per Satuan Hasil adalah waktu yang wajardan nyata-nyata dipergunakan secara efektif dengan kondisinormal oleh seorang pemangku jabatan untuk menyelesaikansatu uraian jenis kegiatan sampai dengan memperoleh hasilkerja.

6. Hasil Kerja adalah hasil yang wajar dan nyata-nyata diperolehsecara efektif dengan kondisi normal oleh seorang pemangkujabatan yang telah menyelesaikan satu uraian jenis kegiatan.

7. Nama Satuan Hasil adalah istilah yang diberikan untukmenandai hasil yang telah diperoleh karena berhasilmenyelesaikan setiap uraian jenis kegiatan.

8. Pengukuran Waktu Kerja adalah teknik yang dilakukansecara sistematis untuk menetapkan standar norma waktukerja.

9. Jam kerja kantor adalah jam kerja formal yang ditetapkansesuai dengan peraturan perundang-undangan.

10. Jam kerja efektif adalah jam kerja yang benar-benar secaraefektif dipergunakan untuk bekerja melaksanakan tugas, danmemperoleh hasil sesuai dengan wewenang, dantanggungjawab jabatan yang dipangkunya, atau jam kerjakantor dikurangi waktu luang.

11. Waktu Luang (allowance) adalah jam kerja yang diperkenankanuntuk dipergunakan secara tidak produktif.

Page 7: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

12. Standar Prestasi Kerja adalah nilai baku kemampuanmemperoleh hasil kerja pejabat secara normal.

Dalam Keputusan Presiden Nomor 58 Tahun 1964 tentang JamKerja Kantor Pemerintah yis. Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun1972 dan Keputusan Presiden Nomor 68 Tahun 1995 telahditentukan jam keIja instansi pemerintah sebanyak 37,5 jam perminggu.

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian NegaraNomor 19 Tahun 2011 tanggal19 Juli 2011 tentang Pedoman UmumPenyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil, yang didalamnya diaturtentang jam kerja efektif pegawai, yaitu jam kerja yang benar-benardipakai secara efektif untuk menyelesaikan pekerjaan.

Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktucuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat,membaca koran, ibadah dan keperluan lain).

Dalam menghitung jam kerja efektif digunakan ukuran sebagaiberikut:

1. Jam Kerja Efektif 1 x 5 jam = 5 jam (300 menit)perhari (1 hari)

2. Jam Kerja Efektif 5 x 5 jam 25 jam (1.500 menit)perminggu (5 hari)

3. Jam Kerja Efektif 20 x 5jam = 100 jam (6.000 menit)perbulan (20 hari)

4. Jam Kerja Efektif 240 x 5jam = 1200 jam (72.000 menit)pertahun (240 hari)

C. VARIABELALATUKUR

Untuk dapat melakukan analisis beban kerja secaratransparan, baik dan benar, terlebih dahulu ditetapkan variabel alatukur.

Variabel alat ukur, yang dipergunakan dalam pelaksanaananalisis beban kerja meliputi sebagai berikut :

Page 8: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

1. Jam kerja efektif pertahun, yaitu merupakan ketentuanbesaran jam kerja yang benar-benar secara efektifdipergunakan untuk bekerja melaksanakan tugas, danmemperoleh hasil sesuai dengan wewenang, dantanggungjawab jabatan yang dipangkunya, atau jam kerjakantor dikurangi waktu luang yang dipergunakan tidak untukberproduksi.

2. Uraian jenis kegiatan, yaitu sejumlah rangkaian jabaran yangberupa uraian jenis-jenis kegiatan yang dilaksanakanpemangku jabatan dalam rangka mendapatkan hasil danterselesaikannya kegiatan.

3. Sub uraian jenis kegiatan, yaitu merupakan sejumlah suburaian dari sebagian rangkaian jabaran uraian jenis-jeniskegiatan yang dilaksanakan pemangku jabatan dalam rangkamendapatkan hasil dari terselesaikannya kegiatan.

4. Hasil kerja, yaitu hasil yang wajar dan nyata-nyata diperolehsecara efektif dengan kondisi normal oleh seorang pemangkujabatan yang telah menyelesaikan satu pekerjaan.

5. Nama satuan hasil kerja, yaitu istilah atau sebutan nama yangdiberikan kepada setiap satu hasil yang telah diperoleh pegawaikarena telah menyelesaikan kegiatannya.

6. Waktu penyelesaian minimal, yaitu jumlah waktu terpendekyang dipakai untuk penyelesaian kegiatan dengan memperolehhasil riil akhir.

7. Waktu penyelesaian maksimal, yaitu merupakan jumlah waktuterlama yang dipakai untuk penyelesaian kegiatan denganmemperoleh hasil riil akhir.

8. Waktu penyelesaian rata-rata pernama satuan hasil, yaitumerupakan waktu yang wajar dan nyata-nyata dipergunakansecara efektif dengan kondisi normal oleh seorang pemangkujabatan untuk menyelesaikan satu uraian jenis kegiatanmenjadi berbentuk hasil kerja.

9. Beban kerja pertahun, yaitu jumlah total besaran pekerjaanyang harus dipikul oleh suatu jabatan tertentu dalam satuanunit kerja, yang merupakan penjumlahan hasil yangdiperoleh dan penjumlahan waktu yang dihabiskan selamasatu tahun, yang meliputi :a. Jumlah nama satuan hasil pertahun, yaitu jumlah

keseluruhan sebutan nama setiap satuan hasil yangdiperoleh selama satu tahun;

b. Waktu kerja pertahun, yaitu jumlah keseluruhan waktuyang dipakai untuk bekerja untuk mendapatkan hasil riil.

10. Persediaan pegawai, yaitu sejumlah pegawai yang secara riilada pada saat ini dan mendukung pelaksanaan tugas danfungsi unit kerja.

Page 9: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

11. Kebutuhan pegawai, yaitu sejumlah pegawai yang secara riildibutuhkan berdasarkan analisa beban kerja, sesuai tugas danfungsi jabatan pada setiap unit kerja.

Variabel alat ukur utama untuk menghitung beban kerja yangdihasilkan setiap jabatan berupa jam kerja efektif. Hal ini menjadipedoman dasar agar pelaksanaan analisis beban kerja dapatdilaksanakan secara obyektif, dan hasil analisis beban kerja benar-benar akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.

1. Buku harian tugas jabatan pegawai.Buku harian tugas jabatan pegawai, merupakan buku yangdisiapkan oleh setiap pegawai dan dipergunakan untuk mencatatseluruh kegiatan yang dilaksanakan setiap hari sesuai dengantugas, wewenang dan tanggung jawab jabatan, yang meliputiinformasi apa yang dikerjakan, kapan pelaksanaannya dan apayang telah dihasilkan, dituangkan dan dicatat setiap hari selamasatu tahun.

2. Waktu penyelesaian rata-rata pernama satuan hasil.Waktu penyelesaian rata-rata pernama satuan hasil, merupakanhasil perhitungan rata-rata dari penjumlahan total waktupenyelesaian setiap satu jenis hasil yang diperoleh, dibagi jumlahhasil yang diperoleh, atau memperoleh hasil waktu tercepat(minimal) ditambah memperoleh hasil waktu terlama (maksimal),dibagi dua.

3. Perhitungan beban kerjajabatan dan kebutuhan pegawai.Perhitungan beban kerja jabatan dan kebutuhan pegawai,merupakan upaya untuk mengetahui berapa besaran atau volumebeban kerja, melalui penghitungan beban kerja pada setiapjabatan, yang meliputi apa yang dikerjakan, hasil kerjanya, namadari hasil kerja, dan berapa lama waktu rata-ratanya, berapabanyak yang telah dihasilkan, lama waktu satu tahun yangdipakai untuk bekerja, serta jumlah pegawai yang melaksanakanpada saat ini, jumlah pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasiberdasarkan analisis beban kerja, kelebihan dan kekurangannya,sehingga diketahui rasionalitas beban kerja jabatan dan jumlahpegawai pelaksanaannya.

Page 10: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

4. Kebutuhan pemangku jabatanKebutuhan pemangku jabatan merupakan informasi yangmenggambarkan jumlah jabatan yang dibutuhkan dalam setiapsatuan unit kerja organisasi dan jumlah pegawainya apakahkelebihan atau kekurangan, sehingga dapat dilakukan kebijakanrasionalitas melalui redistribusi pegawai antar unit kerjaorganisasi sesuai dengan standar kompetensi jabatan dan profilkompetensi pegawai.

5. Efektivitas jabatan.Efektivitas jabatan merupakan gambaran penilaian terhadapsetiap satuan jabatan yang tersedia dalam unit kerja organisasi,apakah berdasarkan analisa beban kerja jabatan, nama-namajabatan yang ada dalam gambaran peta jabatan, masih relevandan layak untuk dipertahankan, dihapuskan, atau disesuaikannomenklaturnya karena tidak sesuai dengan keberadaan jumlahbeban kerja saat ini.

Analisis beban kerja dilaksanakan secara sistematis dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan

Dalam pelaksanaan Analisis Beban Kerja dibentuk timyang akan menjadi pelaksana. Anggota Tim Analisis BebanKerja terdiri atas unsur pengelola kepegawaian danjatauorganisasi seluruh unit kerja eselon I di lingkunganKementerian, serta para pegawai yang ditunjuk dandiharapkan dapat mewakili dalam memberikan informasiterhadap unit kerja yang akan dianalisis.

Apabila analisis beban kerja dilaksanakan denganmemanfaatkan sistem informasi teknologi, maka Tim Analisisbeban Kerja juga terdiri atas unit kerja yang bertanggungjawab di bidang pengelolaan sistem informasi serta pejabatdanjatau pegawai yang bertanggung jawab sebagaiadministrator sistem informasi kepegawaian.

Sebelum melaksanakan kegiatan analisis beban kerja,para pegawai yang akan ditunjuk menjadi anggota timhendaknya dibekali terlebih dahulu dengan pelatihan ataupembekalan analisi beban kerja. Pelatihan atau pembekalandimaksud dilaksanakan agar para anggota tim memilikipengetahuan dan kemampuan yang memadai untukmelakukan kegiatan analisis beban kerja.

Page 11: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

b. Koordinasi dengan semua pihak yang terlibat dalam analisisbeban kerja.

Sebelum pelaksanaan analisis beban kerja sampai pada tahapkegiatan di lapangan, maka pimpinan yang unit kerja yangakan akan dianalisis, perlu diberitahu terlebih dahulu.Pemberitahuan hendaknya berisi tentang tujuan , jadwalpelaksanaan, bantuan yang diharapkan, dan peran sertapimpinan unit beserta pegawainya sebagai narasumber. Haltersebut perlu dilakukan agar pelaksanaan analisis bebankerja memperoleh dukungan dari unit kerja terkait.

2. Pelaksanaan Lapangan

a. Pengumpulan Data Beban Kerja.

Sebelum melakukan pengumpulan data, para analis harusmelakukan pengkajian organisasi sehingga memperolehkejelasan mengenai:

1) Jenis-jenis jabatan, yang meliputi jabatan struktural,jabatan fungsional tertentu dan jabatan fungsionalumum;

2) Tugas Jabatan;3) Uraian Jenis Kegiatan jabatan;4) Sub Uraian Jenis Kegiatan;5) Hasil Kerja:6) Nama setiap Satuan hasH kerja;7) Lama waktu rata-rata penyelesaian setiap nama satuan

hasil kerja;8) Jumlah volume / beban kerja pertahun;9) Jumlah pelaksana tugas pada setiap jabatan.

Setelah melakukan pengkajian organisasi, pelaksanaanpengumpulan data dilakukan dengan :

1) Pengumpulan buku harian kerja pegawai (Formulir A);2) Wawancara; dan3) Observasi.

Page 12: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

FORMULIR ABUKU HARlANTUGAS JABATANPEGAWAI

1. Nama Pegawai2. Pangkatj gol. ruang3. Unit Kerja yang membawahi4. Unit Organisasi

JabatanTugas Jabatan

Pelaksanaan Sub Uraian Jenis Kegiatan

No Uraian Jenis Sub Uraian Nama Jumlah KetKegiatan Jenis Kegiatan Tanggal Tanggal Hasil Lama SatuanMulai Selesai kerja satuan waktu

Hasil Hasil

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Pangkat (Golonganjruang) .NIP .

Page 13: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

1. Nama Pegawai2. Pangkat/ gol. ruang

7. Kolom (1)8. Kolom (2)

Nama Pegawai pemangku jabatan.Pangkat dan golongan ruangpegawai yang bersangkutan.Nomenklatur/nama unit kerjayang membawahi langsungjabatan ini.Nomenklatur/nama unitorganisasi setingkat eselon II/UPT yang mewadahi jabatan ini.Nomenklatur/nama jabatan yangdi Analisis Beban Kerjanya.Rumusan tugas pokok jabatansesuai dengan kewenangan dantanggung jawabnya/ketentuanperaturan perundang- undangan.Cukup Jelas.Seluruh uraian jenis-jeniskegiatan yang dilaksanakansehari -hari oleh pemegangjabatan sesuai dengan hasil isiananalisis jabatan.(Bagi jabatan struktural yangmembawahi jabatan strukturallebih rendah, uraian jeniskegiatannya dapat sama denganuraian fungsi dengan merubahkata pasif menjadi aktif).J abaran dari pelaksanaan uraianjenis kegiatan.(diisi oleh pemangku jabatanstruktural yang membawahijabatan struktural lebih rendah,dan tidak mengisi bagi pemangkuJabatan fungsional tertentu sertajabatan fungsional umum)Tanggal dimulai pelaksanaanuraian/ sub jenis kegiatan.Tanggal selesai pelaksanaanuraian/ sub uraian jenis kegiatan.Sebu tan istilah dari hasiluraian/sub uraian jenis kegiatanyang selesai dilaksanakan.(biasanya dengan membendakankata kerja dari uraian/sub uraianjenis kegiatan)

Page 14: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

Penamaan dari setiap hasil kerjayang diperoleh sesuai denganobyek kegiatan.Lama waktu yang dihabiskanuntuk mendapatkan setiapsatuan hasil dan uraianjsuburaian jenis kegiatan.Jumlah keseluruhan satuan hasilyang diperoleh setiap satuanjabatan.Cukup jelas.

b. Pengolahan Data Beban Kerja

Setelah melakukan pengumpulan data pelaksanaanpengolahan data beban keIja dilakukan dengan menyebarkanformulir isian (Formulir B, Formulir C, Formulir D, FormulirE);

1) Waktu Rata-Rata Pernama Satuan Hasil

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah untukmendapatkan informasi waktu rata-rata dan satuan hasilsub uraian jenis kegiatan pada setiap jabatan yangperhitungannya mengunakan rumus sebagai berikut:

Perhitungan waktu rata-rata yang digunakan untukmendapatkan pernama satuan hasil, atas penyelesaiansetiap uraian jenis kegiatanj sub uraian jenis kegiatan darijabatan yang dituangkan dalam formulir B sebagaiberikut:

Page 15: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

FORMULIR B

WAKTU PENYELESAIAN RATA-RATAPERNAMA SATUAN HASIL

1. Nama Pegawai2. pangkatj goL ruang3. Unit Kerja yang membawahi4. Unit Organisasi

JabatanTugas J abatan

Waktu Penyelesaian

No Nama Satuan Hasil Waktu Waktu Rata-Rata KetWaktu minimal maksimal Pernama

Satuan Hasil(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pangkat (Golonganj ruang) .NIP .

Page 16: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

1. Nama Pegawai2. Pangkat/ gol. ruang

7. Kolom (1)8. Kolom (2)

Nama Pegawai pemangku jabatan.Pangkat dan golongan ruangpegawai yang bersangkutan.Nomenklatur /nama unit kerjayang membawahi langsungjabatan ini.Nomenklatur /namaorganisasi setingkatII/UPT yang mewadahiini.Nomenklatur/nama jabatan yangdi Analisis Beban Kerjanya.Rumusan tugas pokok jabatansesuai dengan kewenangan dantanggung jawabnya/ketentuanperaturan perundang-undangan.CUkup Jelas.Nama/ sebutan istilah dari setiaphasil kerja yang diperoleh sesuaidengan obyek kegiatan.Waktu paling cepat (minimal)memperoleh setiap nama satuanhasil karena selesaimelaksanakan satu uraian jeniskegiatan.Waktu paling lama (maksimal)memperoleh setiap satuan hasilkarena selesai melaksanakansatu uraian jenis kegiatan.Waktu Rata-Rata menyelesaiansetiap jenis satuan hasil.CUkup jelas.

uniteselon

jabatan

Page 17: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

2) Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah untukmendapatkan informasi Beban kerja yang meliputiJumlah hasil kerja, waktu kerja, kebutuhan pegawai,Persediaan pegawai, kelebihan dan kekurangan pegawaiper tahun dari setiap jabatan yang perhitungannyamenggunakan rumus sebagai berikut :

Rumus Kebutuhan Pegawaiperjabatan pertahun

-----x 1 pegawai72.000 Menit

Hasil perhitungan Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai padasetiap jabatan dituangkan dalam formulir C sebagai berikut:

Page 18: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

FORMULIR CPERHITUNGAN BEBAN KERJA JABATAN DAN KEBUTUHAN PEGAWAI PERTAHUN

1. Nama Pegawai2. pangkatj gol. ruang3. Unit Kerja yang membawahi4. Unit Organisasi

JabatanTugas J abatan

Waktu Beban Kerja PegawaiRata- PertahunUraian Hasil Nama Rata Jumlah WaktuNo Jenis Kerja Satuan Per satuan Kerja Ket

Kegiatan Hasil Persediaan Kebutuhan Kelebihan KekuranganSatuan Hasil OamjHasil menit)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Jumlah Waktu Kerja Pertahun

Pangkat (Golonganjruang) .NIP .

Page 19: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

1. Nama Pegawai2. Pangkatj gol. ruang

7. Kolom(1)8. Kolom(2)

11. Kolom(5)

12. Kolom(6)

Nama Pegawai pemangku jabatan.Pangkat dan golongan ruangpegawai yang bersangkutan.Nomenklaturjnama unit kerjayang membawahi langsungjabatan ini.Nomenklaturjnama unitorganisasi setingkat eselon IIjUPT yang mewadahi jabatan ini.Nomenklaturjnama jabatan yangdi Analisis Beban Kerjanya.Rumusan tugas pokok jabatansesuai dengan kewenangan dantanggung jawabnyajketentuanperaturan perundang-undangan.Cukup Jelas.Seluruh uraian jenis-jeniskegiatan yang dHaksanakansehari -hari oleh pemegangjabatan sesuai dengan hasH isiananalisis jabatan.Sebutan istilah dari hasHuraianj (sub) uraian JenlSkegiatan yang selesaidHaksanakan. (biasanya denganmembendakan kata kerja dariuraianj (sub) uraian jeniskegiatan)Penamaan dari setiap hasH kerjayang diperoleh sesuai denganobyek kegiatan.Waktu rata-rata menyelesaikansetiap jenis satuan hasH.Jumlah keseluruhan namasatuan hasH kerja yang diperolehselama satu tahun dari uraianjenis kegiatan yang selesaidilaksanakan.Jumlah keseluruhan waktu kerjayang dipakai untuk mendapatkanseluruh satuan hasH selama satutahun.

Page 20: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

14. Kolom (8) Jumlah seluruh pegawai yangada saat ini dan mendudukijabatan dimaksud.

15. Kolom (9) Jumlah kebutuhan pegawai yangdiperlukan dalam jabatanberdasarkan analisa beban kerjajabatan.

16. Kolom (10) Hasil selisih kelebihanperhitungan antara PersediaanPegawai dengan kebutuhan riilpegawai berdasarkan analisabeban kerja.

17. Kolom (11) Hasil selisih kekuranganperhitungan antara PersediaanPegawai dengan kebutuhan riilpegawai berdasarkan analisabeban kerja.

18. Kolom (12) Cukup Jelas.

3) Rekapitulasi Kebutuhan Pemangku Jabatan

Hasil pengolahan informasi Beban kerja dan kebutuhanpegawai se1anjutnya diolah untuk mendapatkan informasijumlah kebutuhan pemangku setiap jabatan pada unitkerja organisasi setingkat ese10n II dan UPT yangRekapitulasi Kebutuhan Pemangku Jabatan dituangkandalam formulir D sebagai berikut:

FORMULIRDREKAPITULASIKEBUTUHANPEMANGKUJABATANSETINGKAT

ESELONII DANUPT

Unit Kerja Jumlah Pegawai

No Organisasi eselon Jabatan Kelebihan Kekurangan KetIIj UPT

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Page 21: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

Unit Organisasi Ese10n I yangmembawahi.Cukup Jelas.Unit Organisasi Eselon IIjUPT.Nama-Nama Jabatan struktural,Fungsional Tertentu danFungsional Umum yang ada dansesuai peta jabatan di lingkunganUnit Organisasi Eselon IIjUPT.Jumlah kelebihan pegawai yangmemangku jabatan dimaksud.Jumlah kekurangan pegawaiyang memangku jabatandimaksud.Cukup Je1as.

2. Kolom(1)3. Kolom(2)4. Kolom(3)

5. Kolom(4)

6. Kolom(5)

4) Efektivitas jabatanData yang telah dikumpulkan se1anjutnya diolah untukmendapatkan informasi "Efektivitas Jabatan" (EJ) yangperhitungannya mengunakan rumus sebagai berikut:

Efektivitas Jumlah Waktu KeIja pertahunJabatan (EJ) = ------------- X 100%

72.000 Menit

Hasil perhitungan Efektivitas Jabatan dijadikan dasar untukpenentuan penetapan apakah jabatan sebagaimana dimaksuddibutuhkan sebagai penunjang pelaksanaan tugas dalam unitkerja organisasi.

Penentuan penetapan kebutuhan jabatan dengan mengunakanbesaran nilai interval dan kriteria-kriteria klasifikasi sebagaiberikut:

Page 22: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

NilaiEJ Kriteria klas Rekomendasi

a. diatas 100 sangat efektif Jabatan sangat efektifdan dibutuhkanorganlSaSl.

b. 90-99 = efektif Jabatan efektif dandibutuhkan organisasi.

c. 70-89 cukup efektif Jabatan cukup efektifdan masih dibutuhkanorganlsasl.

d. 50-69 Kurang efektif Jabatan kurang efektifdan tugas dapatdigabung dengannomenklatur jabatanlain.

e. 49 kebawah tidak efektif Jabatan tidak efektifdan tidak dibutuhkanorgamsasl.

Efektivitas jabatan sebagaimana dimaksud dituangkan dalamFormulir E

FORMULIREEFEKTIVITASJABATAN

Efektivitas

Unit Organisasi JabatanNo Jabatan Rekomendasieselon II / UPT Nilai Kriteria

EJ Klas(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Page 23: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

2. Kolom(1)3. Kolom(2)4. Kolom(3)

5. Kolom(4)

6. Kolom(5)7. Kolom(6)

Unit Organisasi Ese10n I yangmembawahi.Cukup Jelas.Unit Organisasi Eselon IIjUPT.Nama-Nama Jabatan struktural,Fungsional Tertentu danFungsional Umum sesuai denganpeta jabatan pada Unit kerjaOrganisasi Eselon IIjUPT.Besaran nilai interval efektivitasjabatan.Kriteria klasifikasi jabatan.Saran-saran yang diberikanuntuk penataan kelembagaanterkait apakah jabatan dimaksudtetap relevan, dihapuskan ataudirenomenklatur.

HasH analisis beban kerja dipresentasikan kepada parapimpinan di unit kerja organisasi, termasuk pimpinanpuncak oleh Tim ABK untuk diverifikasi dan memperolehmasukan-masukan penyempurnaan. Presentasi hasil ABKjuga dimaksudkan sebagai media untuk sosialisasi agarseluruh pemangku jabatan dan pimpinan unit organisasidapat memahami tentang jumlah analisa beban kerja danmenilai apakah jabatan yang dibutuhkan organisasi sudahsesuai atau belum. Apabila ada masukan penyempurnaanpada saat presentasi, maka hasil ABK segeradisempurnakan, dan se1anjutnya diproses ditetapkan olehpimpinan unit kerja organisasi.

Page 24: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

Dokumen hasil analisis beban kerja yang telahdipresentasikan dan disempurnakan, menjadi dokumen finalABKjabatan, dan segera diusulkan pengesahannya denganmenyiapkan surat keputusan yang ditetapkan oleh MenteriPerhubungan.

c. Mekanisme pengesahan hasil ABKjabatan1) Penetapan hasil analisis beban kerja jabatan di

lingkungan Kementerian Perhubungan, diproses denganmekanisme sebagai berikut :

a) Sub Tim ABKDirektorat/Badan menyampaikan hasilfinal Analisis Beban Kerja kepada pimpinan unitorganisasi eselon I yang dianalisis;

b) Pimpinan unit organisasi eselon I mengusulkanpenetapan hasil ABK unit kerjanya kepada MenteriPerhubungan untuk mendapatkan penetapan melaluiSekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;

c) Sekretaris Jenderal menyampaikan kepada Tim ABKKementerian hasil analisis beban kerja unit eselon I,untuk dilakukan penelaahan terhadap hasil analisabeban kerja setiap jabatan;

d) Dalam melakukan penelaahan hasil analisis bebankerja setiap jabatan unit eselon I, maka Tim ABKKementerian wajib menerapkan prinsip koordinasi,integrasi dan sinkronisasi dengan unit organisasieselon I yang ditelaah maupun unit kerja lain yangterkait;

e) Tim ABK Kementerian menyampaikan hasilpenelaahan ABKunit kerja eselon I, disertai telaahanstaf Rancangan Peraturan Menteri Perhubungantentang Penetapan Hasil ABK, diajukan kepadaMenteri Perhubungan melalui Sekretaris JenderalKementerian Perhubungan untuk mendapatkanpenetapan oleh Menteri Perhubungan;dan

Page 25: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

f) Penetapan hasil analisa beban kerja jabatan yangtelah ditetapkan disampaikan kembali kepadapimpinan unit organisasi ese10nI yang dianalisis.

2) Penetapan hasil analisa beban kerja jabatan yang te1ahditerima oleh pimpinan unit kerja eselon I, harusdipedomani sebagai landasan pelaksanaan dalam rangkapeningkatan pendayagunaan SDM, yang meliputi bidangkelembagaan, ketatalaksanaan dan kepegawaian.

Page 26: MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA · Jam kerja efektif merupakan jam kerja formal dikurangi waktu cuma-cumaj allowance (waktu terbuang misal untuk istirahat, membaca koran, ibadah

Pedoman analisis beban kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan1m dimaksudkan untuk mengukur dan menghitung beban kerja setiapjabatanjunit kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan, untuk'meningkatkan kapasitas organisasi yang profesional, transparan, proporsionaldan rasional dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (GoodGovernance) .

Hasil analisis beban kerja juga dapat dijadikan tolok ukur untukmeningkatkan produktifitas kerja serta langkah-langkah lainnya dalam rangkameningkatkan pembinaan, penyempurnaan dan pendayagunaan aparaturnegara baik dari segi kelembagaan, ketatalaksanaan maupun kepegawaian.

Dengan demikian pedoman analisis beban kerja ini merupakan salahsatu instrumen dalam rangka peningkatan kapasitas organisasi, dan agarinstrumen ini dapat dipergunakan untuk penataan organisasijkelembagaandan kepegawaian maka harus didukung oleh kesepakatan dan komitmen yangkuat dari pimpinan untuk melaksanakannya secara konsisten. Hal-hal yangbe1umcukup diatur dalam Peraturan ini akan diatur kemudian.

MENTERIPERHUBUNGANREPUBLIKINDONESIA,

ttd

UMAR S SH MM MHPembina Utama Muda (IVj c)NIP. 19630220 198903 1 001