menteridesa,pembangunandaerahtertinggal,dantransmigrasi...

260
-1- KEPUTUSAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128 TAHUN 2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2017-2019 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelarasan Indikator Kinerja Utama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2016-2019 perlu disesuaikan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2017-2019; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2004, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2.--Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80); 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN

Upload: lamcong

Post on 13-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

- 1 -

KEPUTUSAN MENTERIDESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 128 TAHUN 2017

TENTANG

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGANKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN

TRANSMIGRASI TAHUN 2017-2019

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelarasan Indikator Kinerja UtamaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi sebagai tindak lanjut Peraturan PresidenNomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah, maka Keputusan Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor67 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja UtamaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi Tahun 2016-2019 perlu disesuaikan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentangPenetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun2017-2019;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 104 Tahun 2004, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2.--Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4614);

3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang OrganisasiKementerian Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 8);

5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentangKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 13);

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor PER/9/M.PAN/5/2007

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA

SALINAN

- 2 -

tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utamadi Lingkungan Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang TeknisPerjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviuatas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);

8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasidan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 463);

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentangPedoman Implementasi atas Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (Berita Negara Republik IndonesiaNomor Tahun 2015 Nomor 986);

10.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2015 tentang RencanaStrategis Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi 2015-2019 (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 299);

MEMUTUSKAN:Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH

TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TENTANG PENETAPANINDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGANKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2017-2019.

KESATU : Menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkunganKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi Tahun 2017-2019.

KEDUA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud padaDiktum KESATU terdiri dari Indikator Kinerja Utama tingkatKementerian, Unit Kerja Eselon I, dan Unit Kerja Eselon IIyang tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

KETIGA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud padaDiktum KEDUA, dapat dipergunakan untuk:a. penyusunan perencanaan strategis;b. penyusunan rencana kinerja tahunan;c. penyampaian rencana kerja dan anggaran;d. penyusunan dokumen penetapan kinerja;e. penyusunan laporan kinerja;f. pemantauan secara berkala pelaksanaan pencapaian

kinerja berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) danRencana Kinerja Tahunan (RKT); dan

g. evaluasi pencapaian sasaran kinerja.KEEMPAT : Pimpinan Unit Kerja Eselon I dan Pimpinan Unit Kerja

Eselon II di lingkungan Kementerian Desa, PembangunanDaerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyusun PerjanjianKinerja dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama yangtelah ditetapkan Keputusan Menteri ini.

- 3 -

Salinan sesuai aslinyaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana

Undang Mugopal

KELIMA : Pengukuran kinerja terhadap program pembangunan dibidang desa dan kawasan perdesaan, daerah tertinggal danpembangunan daerah tertentu serta ketransmigrasian yangtelah dianggarkan dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran2017-2019 akan dihitung pencapaiannya secara tahunandan dipantau oleh Menteri Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi.

KEENAM : Dengan berlakunya Keputusan Menteri ini, makaKeputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi Nomor 67 Tahun 2016 tentang PenetapanIndikator Kinerja Utama Kementerian Desa, PembangunanDaerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2016-2019dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;2. Menteri Keuangan; dan3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 29 Desember 2017

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

ttd.

EKO PUTRO SANDJOJO

PARAF KOORDINASI

SEKJEN

KAROHUKUMORTALA

KAROPERENCANAAN

KABAGPUU

KABAG

- 4 -

LAMPIRANKEPUTUSAN MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASINOMOR 128 TAHUN 2017TENTANGPENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMAKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNANDAERAH TERTINGGL, DAN TRANSMIGRASITAHUN 2017-2019

DAFTAR LAMPIRAN

I. IKU KEMENTERIANII. IKU UNIT ESELON I dan II

1. Sekretariat Jenderala. Biro Perencanaan;b. Biro Keuangan dan Barang Milik Negara;c. Biro Sumber Daya Manusia dan Umum;d. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama; dane. Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana.

2. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desaa. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Pelayanan Sosial Dasar;c. Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa;d. Direktorat Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi

Tepat Guna;e. Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa; danf. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa.

3. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaana. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan;c. Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan;d. Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan;e. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan; danf. Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas.

4. Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentua. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan;c. Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan;d. Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana;e. Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik; danf. Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar.

5. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggala. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal;c. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia;d. Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup;e. Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana; danf. Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal.

6. Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan PermukimanTransmigrasia. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi;

- 5 -

c. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan KawasanTransmigrasi;

d. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi;e. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi; danf. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk.

7. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Transmigrasia. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Promosi dan Kemitraan;c. Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana

Kawasan Transmigrasi;d. Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi;e. Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi; danf. Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi.

8. Inspektorat Jenderala. Sekretariat Inspektorat Jenderal;b. Inspektorat I;c. Inspektorat II;d. Inspektorat III;e. Inspektorat IV; danf. Inspektorat V.

9. Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasia. Sekretariat Badan;b. Pusat Penelitian dan Pengembangan;c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara;d. Pusat Pelatihan Masyarakat; dane. Pusat Data dan Informasi.

- 6 -

1) IKU KEMENTERIAN

1. Nama Unit Organisasi : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi2. Tugas : Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat

desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakanpemerintahan negara

3. Fungsi : 1) Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan,pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu, pembangunan daerah tertinggal, penyiapan,pembangunan permukiman, dan pengembangan kawasan transmigrasi;

2) Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;

3) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;4) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi;5) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi;6) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan informasi di bidang

pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu,pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi; dan

7) Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

- 7 -

3. Pengertian : 1) Sasaran Strategis adalah hasil yang diharapkan dari satu tujuan dalam periode 2015-2019.2) Definisi Operasional adalah penjelasan terhadap indikator kinerja utama berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan/atau konvensi yang berlaku.3) Cara Perhitungan adalah petunjuk cara menghitung capaian keberhasilan setiap indikator.4) Peta strategis adalah diagram yang menunjukkan langkah-langkah suatu organisasi dalam mencapai tujuan.

4. Indikator Kinerja Utama :

- 8 -

IKU KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Berkurangnya jumlah desa tertinggal danmeningkatnya jumlah desa mandiri dipinggiran Indonesia (Termasuk pada

wilayah 3 T : Tertinggal, Terdepan/Terluardan Wilayah Timur)

Jumlah desa tertinggal menjadi desaberkembang

Jumlah desa berkembang menjadidesa mandiri

Jumlah pusat pertumbuhankawasan perdesaan yang

dibangun/dikembangkan yangmemiliki keterkaitan desa-kota

2 Terentaskannya daerah tertinggal

Jumlah daerah tertinggal yangterentaskan

Jumlah daerah tertinggal yangterentaskan yang memiliki

karakteristik kewilayahan dankondisi situasional tertentu

3

Terbangunnya permukiman transmigrasidalam kawasan transmigrasi sebagai

tempat tinggal dan tempat berusaha yanglayak

Jumlah kawasan transmigrasi yangditetapkan, dibangun, dan

dikembangkan

4 Berkembangnya Kawasan Perkotaan Baru(KPB) menjadi Embrio Pusat Pertumbuhan

Jumlah KPB yang menjadi kotakecil/kota kecamatan dengan

berkembangnya industri pengolahansekunder dan perdagangan

- 9 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU KEMENTERIAN DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1 Jumlah desa tertinggalmenjadi desa berkembang

Desa-desa yang menjadi prioritassasaran strategis masuk beradapada wilayah 3 T (Tertinggal,Terdepan/Terluar dan Wilayah

Timur)

Berkurangnya 5.000 desatertinggal secara bertahap sesuaitarget per tahun menjadi desaberkembang sesuai Indeks DesaMembangun Berkurangnya 5.000desa tertinggal secara bertahapsesuai target per tahun menjadidesa berkembang sesuai Indeks

Desa Membangun*)

*)2017 masih dalam prosesreformulasi perhitungan

menggunakan Indeks Desa

Jumlah desa tertinggalmenjadi desa berkembang

per tahun

DataSekunder

IDM

2 Jumlah desa berkembangmenjadi desa mandiri

Meningkatnya 2.000 desaberkembang secara bertahap

sesuai target per tahun menjadidesa mandiri berdasarkan Indeks

Desa Membangun*)*)Masih dalam proses reformulasi

perhitungan menggunakanIndeks Desa

Jumlah desa berkembangmenjadi desa mandiri per

tahun

Data SekunderIDM

- 10 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

3

Jumlah pusat pertumbuhankawasan perdesaan yangdibangun/dikembangkanyang memiliki keterkaitan

desa-kota

Terbentuknya pusatpertumbuhan di kawasan

perdesaan sesuai target per tahunmerujuk pada Ketentuan

Peraturan Perundang-Undanganyang berkenaan denganPenataan Ruang dan Desa

Strategi pembangunan kawasanperdesaan, termasuk di kawasanperbatasan, daerah tertinggal,kawasan transmigrasi, sertakepulauan dan pulau kecil

Pusat pertumbuhan kawasanperdesaan yang

dibangun/dikembangkan adalahwilayah desa atau antar desa

yang merupakan pusatpembangunan/pusat pelayananyang dintervensi secara khusus

melalui program/kegiatanpembangunan dalam kurunwaktu tertentu atau dokumenrencana aksi pembangunan

kawasan perdesaan yang telahditetapkan sebelumnya (sesuai

RPJMN)

Pusat pertumbuhan Kawasanadalah suatu wilayah desa atauantar desa yang pertumbuhanpembangunannya sangat pesatjika dibandingkan dengan desa

Jumlah pusatpertumbuhan kawasan

perdesaan yangdibangun/dikembangkanyang memiliki keterkaitandesa-kota pada tahunyang bersangkutan

DirektoratJenderal

PembangunanKawasanPerdesaanKDPDTT

- 11 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

lainnya sehingga dapatdijadikan sebagai pusatpembangunan yang dapat

mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan desa-desa

lain disekitarnya

Keterkaitan desa-kota adalahdesa-desa dalam kawasan

perdesaan yang dibangun dandikembangkan berdasarkan hasil

koordinasi antar K/L/D/M

4 Jumlah daerah tertinggalyang terentaskan

Berkurangnya 80 daerahtertinggal pada akhir tahun 2019dengan fokus daerah pengentasansecara bertahap sesuai target per

tahun

Daerah tertinggal adalah daerahkabupaten yang wilayah serta

masyarakatnya kurangberkembang dibandingkan

dengan daerah lain dalam skalanasional

Jumlah daerah tertinggalyang terentaskan per tahun

Data Podes,Susenas,

Kemiskinandan DataKKD

5

Jumlah daerah tertinggalyang terentaskan yangmemiliki karakteristik

kewilayahan dan kondisisituasional tertentu

Berkurangnya 50 daerahtertinggal yang memiliki

karakteristik kewilayahan dankondisi situasional tertentu

(daerah perbatasan, daerah pulaukecil dan terluar, daerah rawanpangan, daerah rawan bencana,dan daerah pasca konflik) secarabertahap sesuai target per tahun

Jumlah daerah tertinggalyang memiliki karakteristik

kewilayahan kondisisituasional tertentu (daerahperbatasan, daerah pulaukecil dan terluar, daerahrawan pangan, daerah

rawan bencana, dan daerahpasca konflik) dan yang

Data Podes,Susenas,

Kemiskinandan DataKKD

- 12 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

berdasarkan dengan hasilkoordinasi K/L/D/M

Daerah Tertinggal adalah daerahkabupaten yang wilayah serta

masyarakatnya kurangberkembang dibandingkan dengandaerah lain dalam skala nasional

berubah statusnya menjadidaerah maju berdasarkanindeks ketertinggalan

6Jumlah kawasantransmigrasi yang

ditetapkan, dibangun, dandikembangkan

Kawasan transmigrasiditetapkan oleh Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal

dan Transmigrasi sesuaiperundang-perundangan yang

berkenaan denganKetransmigrasian

Pemanfaatan yang dimaksudadalah kegiatan yang meliputi

pembangunan kawasantransmigrasi yang dilakukan oleh

internal dan eksternalKementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi berdasarkan hasilkoordinasi K/L/D/M

Permukiman Transmigrasi yangdibangun dan fungsional harusmemenuhi kriteria sebagai

tempat tinggal, tempat bekerjadan tempat berusaha

Jumlah kawasantransmigrasi yang

ditetapkan, dibangun, dandikembangkan per tahun

DitjenPKP2Trans

- 13 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

Kawasan Transmigrasi yangdibangun harus berada pada 144kawasan yang berfokus pada 72

SP

7

Jumlah KPB yang menjadikota kecil/kota kecamatandengan berkembangnyaindustri pengolahan

sekunder dan perdagangan

Kawasan Perkotaan Baru (KPB)yang dibangun menjadi pusat

pelayanan kawasan transmigrasi(PPKT) dan berkembang sebagaiembrio Pusat Pertumbuhan di

dalam 144 kawasan transmigrasiyang ditetapkan oleh MenteriDesa, PDT dan Transmigrasiyang berfokus pada 72 SP

berdasarkan hasil koordinasiK/L/D/M

Jumlah KPB yang menjadikota kecil/kota kecamatandengan berkembangnyaindustri pengolahan

sekunder dan perdaganganper tahun

DitjenPKTrans

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 14 -

Sekretariat Jenderal

- 15 -

II. IKU UNIT ESELON I

1. Sekretariat Jenderal

1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Jenderal2 Tugas : Menyelenggarakan koordinasi Pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan

administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Desa, PembangunanDaerah Tertinggal dan Transmigrasi.

3 Fungsi : 1) Koordinasi kegiatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;2) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggran Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;3) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,

kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dandokumen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;

4) Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;5) Koordinasi dan penyusunan peraturan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan

advokasi hukum;6) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan

barang/jasa; dan7) Pelaksanaan fungsi dain yang diberikan oleh Menteri.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 16 -

IKU SEKRETARIAT JENDERAL

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1.

Terwujudnya tata kelolapemerintahan yang baik dalam

mendukung seluruh unit organisasiKementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi di bidang pelayananadministrasi dan koordinasi

pelaksanaan

Opini BPK atas Laporan Keuangan

Nilai SAKIP

Nilai indeks Reformasi Birokrasi (RB)

Tingkat kepuasan aparatur Kementerianatas pelayanan teknis dan dukungan

manajemen

Persentase opini positif publik

terhadap KDPDTT

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Kementerian

Persentase pemenuhan kualitas SDM yangsesuai dengan kebutuhan (the right man on

the right place in the right time)

Persentase pemenuhan kuantitas SDM yangsesuai dengan kebutuhan berdasarkan

dokumen Man Power Planning

- 17 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT JENDERAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1. Opini BPK atas LaporanKeuangan

Opini/ Pendapat yang dikeluarkanoleh BPK RI mengenai kewajaranatas penyajian Laporan KeuanganKementerian secara profesional

Nilai kewajaran atas penyajianLaporan KeuanganKementerian secara

profesional yang dikeluarkanoleh BPK RI per tahun

InternalKementeriandan BPK

2. Nilai SAKIP

Evaluasi atas implementasi SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP) Kementerianpada tahun sebelumnya

Nilai hasil evaluasi atasimplementasi Sistem

Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (SAKIP)

Kementerian pada tahunsebelumnya

InternalKementeriandan KemenPAN RB

3. Nilai indeks ReformasiBirokrasi (RB)

Nilai Indeks Reformasi Birokrasiadalah Nilai indeks yang diperolehdari hasil evaluasi oleh KementerianPAN dan RB atas pelaksanaan 8 Area

Perubahan Reformasi Birokrasi

Nilai indeks ReformasiBirokrasi (RB)

InternalKementeriandan KemenPAN RB

4.

Tingkat kepuasanaparatur Kementerianatas pelayanan teknis

dan dukunganmanajemen

Persentase skor penilaian kepuasanpenguna layanan/ pegawai internalkementerian terhadap kualitaslayanan setjen pada tahun yangbersangkutan terhadap kualitas:

a. Layanan Perencanaan Anggaran;b. Pembinaan dan Penatausahaan

BMN;c. Layanan Administrasi

Kepegawaian;d. Layanan fasilitas SaranaPrasarana Perkantoran;

e. Layanan Penyusunan PeraturanPerundang-Undangan

f. Layanan Advokasi Hukum

Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

InternalKementeriandan KemenPAN RB

- 18 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

g. Layanan Publikasi

Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5

Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3

5.Persentase opini positif

publikterhadap KDPDTT

Persentase pendapat positifmasyarakat terhadap suatu isutentang kementerian baik yang

diperoleh melalui polling,interview masyarakat dan seluruh

pemberitaan di media cetakmaupun elektronik

Hasil polling yangberhubungan dengan citra

positifKDPDTT

InternalKementerian

6.

Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran

Kementerian

Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran

Kementerian berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yangberkenaan dengan pengukuran danevaluasi kinerja atas pelaksanaan

RKA-K/L dari Kementerian Keuangan

Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran menggunakan5 (lima) indikator sebagai berikut:

1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana

penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan dana

revisi;4. Pencapaian keluaran; dan

5. Efisiensi

Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan Rencana Kerjadan Anggaran Kementerian

per tahun

InternalKementerian

- 19 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

7.

Persentase pemenuhankualitas SDM yangsesuai dengan

kebutuhan (the rightman on the right place in

the right time)

Pegawai yang menduduki jabatanstruktural pada berbagai jenjang(Pimpinan Tinggi Madya, PimpinanTinggi Pratama, Administrator,Pengawas, dan Pelaksana) telahmemenuhi kualifikasi jabatan

berdasarkan kebutuhan organisasi

Jumlah pejabat strukturalyang sesuai dengan kualifikasijabatan dibagi dengan jumlahpejabat struktural pada tahun

yang bersangkutan dikali100%

InternalKementerian

8.

Persentase pemenuhankuantitas SDM yang

sesuai dengankebutuhan berdasarkandokumen Man Power

Planning

Pemenuhan kebutuhan jumlahpegawai (Pimpinan Tinggi Madya,

Pimpinan Tinggi Pratama,Administrator, Pengawas, dan

Pelaksana) di setiap unit kerja sesuaidengan dokumen Man Power

Planning

Jumlah SDM yang ada dibagijumlah kebutuhan SDM

berdasarkan dokumen ManPower Planningdikali 100%

InternalKementerian

H TERTINGGAL, DANMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 20 -

a. Biro Peencanaan

1 Nama Unit Organisasi : Biro Perencanaan2 Tugas : Melaksanakan koordinasi dan penyusunan perencanaaan umum, program, anggaran, serta pemantauan,

evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi.

3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan perencanaan umum Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi;

2) Penyusunan program, dan anggaran Sekretariat Jenderal;3) Koordinasi dan penyusunan program dan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi;4) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan program dan anggaran Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 21 -

IKU BIRO PERENCANAAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. Terwujudnya layanan perencanaanyang baik

Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal

Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Kementerian Desa, PDTdan Transmigrasi yang tepat waktu sesuai

dengan ketentuan

Jumlah laporan Sekretariat Jenderal yangdisampaikan tepat waktu sesuai dengan

ketentuan

Nilai hasil penguatan akuntabilitas

Persentase Kesesuaian sasaran RKP yangdiprogramkan dalam RENJA Kementerian

Persentase kesesuaian kegiatan dalamRencana Kerja (RENJA) dengan rencanakerja anggaran (RKA) Sekretariat Jenderal

Rata-rata revisi DIPA di lingkungan

Sekretariat Jenderal

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana kerjadan Anggaran Sekretariat Jenderal

Tingkat kepuasan aparatur Kementerian ataspelayanan layanan perencanaan anggaran

- 22 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO PERENCANAAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1 Nilai SAKIP SekretariatJenderal

Evaluasi atas implementasi SistemAkuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (SAKIP) Sekretariat

Jenderal pada tahun sebelumnya

Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SistemAkuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP)Sekretariat Jenderal pada

tahun sebelumnya

InternalKementerian

2

Persentasepenyampaian laporan

satuan kerja dilingkungan

Kementerian Desa, PDTdan Transmigrasi yangtepat waktu sesuaidengan ketentuan

Penyampaian Laporan satuan kerjadi lingkungan Kementerian Desa,PDT dan Transmigrasi tepat waktu

sesuai ketentuanLaporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuai ketentuan,

terdiri atas:a. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan

Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006b. Laporan Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja Atas PelaksanaanRencana Kerja AnggaranKementerian / Lembaga

berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan No. 249 Tahun 2011c. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaKementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi (Laporan Kinerja)pada tahun sebelumnya

Satuan kerja dalam hal ini

Jumlah laporan satuan kerjadi lingkungan KementerianDesa, PDT dan Transmigrasiyang disampaikan tepatwaktu sesuai ketentuandibagi dengan jumlah

seluruh laporan satuan kerjayang wajib disampaikan

dikali 100%

InternalKementerian

- 23 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

adalah satuan kerja yangmemperoleh alokasi anggaran dari

Pengguna Anggaran

3

Jumlah laporanSekretariat Jenderal

yang disampaikan tepatwaktu sesuai dengan

ketentuan

Laporan wajib yang disampaikantepat waktu sesuai ketentuan,dengan jenis pelaporan sebagai

berikut:a. Laporan Pengendalian dan

Evaluasi atas pelaksanaanRencana Kerja Kementerian /

Lembaga berdasarkanPeraturan Pemerintah No. 39

Tahun 2006b. Laporan Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja AtasPelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian /Lembaga berdasarkan

Peraturan Menteri KeuanganNo. 249 Tahun 2011

c. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaSekretariat Jenderal (Laporan

Kinerja) pada tahunsebelumnya

Jumlah laporan yangdisampaiakan tepat waktusesuai ketentuan pada

tahun yang bersangkutan

InternalKementerian

4 Nilai hasil penguatanakuntabilitas

Nilai Penguatan Akuntabilitasberdasarkan PMPRB terhadap

agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi

Nilai PenguatanAkuntabilitas berdasarkanPMPRB terhadap agendaprioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi

Birokrasi pada tahun yangbersangkutan

InternalKementeriandan KemenPan dan RB

- 24 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

5

Persentase Kesesuaiansasaran RKP yangdiprogramkan dalamRENJA Kementerian

Perbandingan sasaran program RKPyang

dapat direalisasikan dalam RENJAdengan seluruh

sasaran program yang telahditetapkan/ direncanakan dalam

RKP

Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunanjangka menengah nasional yangmemuat rancangan kerangkaekonomi makro, prioritas

pembangunan, rencana kerja danpendanaannya

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai

suatu tujuan

Jumlah Sasaran programRKP yang dituangkan

dalam RENJA Kementeriandibagi jumlah sasaranprogram dalam RENJAKementerian pada tahunyang bersangkutan dikali

100%

InternalKementerian

6

Persentase kesesuaiankegiatan dalam

Rencana Kerja (RENJA)dengan rencana kerja

anggaran (RKA)Sekretariat Jenderal

Perbandingan kesesuaian kegiatandalam Rencana Kerja (RENJA)dengan rencana kerja anggaran

(RKA) Sekretariat Jenderal

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai

suatu tujuan

Rencana Kerja Anggaran adalahdokumen perencanaan dan

penganggaran yang berisi program

Jumlah sasaran kegiatandalam RENJA yang

dituangkan dalam RKASekretariat Jenderal dibagijumlah sasaran kegiatanRENJA pada tahun yangbersangkutan dikali 100%

InternalKementerian

- 25 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

dan kegiatan yang merupakanpenjabaran dari Rencana Kerja

Pemerintah dan Rencana Strategisyang ersangkutan dalam satu tahun

anggaran serta anggaran yangdiperlukan untuk melaksanakannya

7Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Sekretariat

Jenderal

Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan

kebijakan nasional

Rata-rata revisi DIPASekretariat Jenderal padatahun yang bersangkutan

InternalKementerian

8

Nilai Kinerja atasPelaksanaan Rencanakerja dan AnggaranSekretariat Jenderal

Penilaian kinerja atas pelaksanaanrencana kerja dan anggaran

sekretariat jenderal berdasarkanketentuan peraturan perundangn-undangan yang berkenanan denganpengukuran dan evaluasi kinerjaatas pelaksaan RKA-K/L dariKementerian Keuangan RI

Penilaian kinerja atas rencanakerja dan anggaran menggunakan5 (lima) indikator sebagai berikut:

1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana

penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan

dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan

5. Efisiensi

Nilai hasil evaluasi ataspelaksanaan Rencana Kerjadan Anggaran Sekertarat

Jenderal per tahun

InternalKementerian

danKementerianKeuangan

RI

9Tingkat kepuasan

aparatur Kementerianatas pelayanan layanan

Persentase skor penilaian kepuasanpenguna layanan/ pegawai internalkementerian terhadap kualitas

Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

InternalKementerian

- 26 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

perencanaan anggaran layanan perencanaan anggaranpada tahun yang bersangkutan

Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5

Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2

Sangat Tidak Memuaskan = 1Hasil survey kepuasan aparaturKementerian khusus untuk tahun

2016 dan selanjutnya akanmenggunakan polling secara

DARING

Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 27 -

Biro Keuangan Dan Barang Milik Negara

1 Nama Unit Organisasi : Biro Keuangan dan Barang Milik Negara2 Tugas : Melaksanakan pembinaan pengelolaan keuangan dan penatausahaan barang milik negara Kementerian

Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi..

3 Fungsi : 1) Penyiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;2) Koordinasi pembinaan dan pengelolaan pelaksanaan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi;3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi;4) Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta bimbingan teknis pengelolaan

keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;5) Pelaksanaan akuntansi dan verifikasi anggaran serta penyusunan laporan keuangan Kementerian Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;6) Pelaksanaan pengelolaan barang milik negara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan

Transmigrasi; dan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.4 Indikator Kinerja Utama :

- 28 -

IKU BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terwujudnya PengelolaanAnggaran dan Penatausahaan

BMN yang baik

Nilai rata-rata hasil reviu Aparat Pengawas InternPemerintah (APIP) atas kesesuaian Penyajian

Laporan Keuangan dan BMN UKE I berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah (SAP)

Nilai Kesesuaian atas Penyajian Laporan Keuangandan BMN Sekretariat Jenderal berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil reviu Aparat

Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

Tingkat kepuasan aparatur Kementerian ataslayanan Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan

Penatausahaan BMN

- 29 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGANSUMBERDATA

1

Nilai rata-rata hasilevaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)atas kesesuaian

Penyajian LaporanKeuangan dan BMNUKE I berdasarkanStandar AkuntansiPemerintah (SAP)

Penyajian Laporan Keuangan dan BMN yangsesuai SAP adalah laporan di bidang keuangan

yang memuat:1. Neraca

2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

serta laporan di bidang BMN yang memuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan

Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN8. Pelaksanaan Penatausahaan

BMN berdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)

Nilai rata-rataEvaluasi Laporan

Keuangan dan BMNUKE-I sesuai

Standar AkuntansiPemerintah (SAP)

dari APIP pada tahunyang sama

InternalKementerian

2

Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNSekretariat Jenderalberdasarkan Standar

AkuntansiPemerintah (SAP) darihasil evaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)

Penyajian Laporan Keuangan dan BMN yangsesuai SAP adalah laporan di bidang keuangan

yang memuat:1. Neraca

2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

serta laporan di bidang BMN yang memuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable

Nilai EvaluasiLaporan Keuangandan BMN Sekretariat

Jenderal sesuaikomponen yangtermuat dalam

Standar AkuntansiPemerintah (SAP)

dari APIP

InternalKementerian

- 30 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGANSUMBERDATA

3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan

Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN

8. Pelaksanaan Penatausahaan BMNberdasarkan hasil evaluasi Aparat Pengawas

Intern Pemerintah (APIP)

3

Tingkat kepuasanaparatur

Kementerian ataslayanan Pembinaandan Penatausahaan

BMN

Persentase skor penilaian kepuasan pengunalayanan/ pegawai internal kementerian

terhadap kualitas layanan setjen terhadapkualitas Pembinaan dan Penatausahaan BMN

ada tahun yang bersangkutanHasil survey kepuasan aparatur Kementeriankhusus untuk tahun 2016 dan selanjutnyaakan menggunakan polling secara DARING

Nilai hasil surveykepuasan aparaturKementerian per

tahun

Nilai hasil pollingkepuasan aparaturKementerian per

tahun

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 31 -

b. Biro Sumber Daya Manusia dan Umum;c.

1 Nama Unit Organisasi : Biro Sumber Daya Manusia dan Umum;2 Tugas : Melaksanakan koordinasi, pengelolaan kepegawaian, tata usaha pimpinan dan persuratan, keprotokolan

serta perlengkapan dan kerumahtanggaan.3 Fungsi : 1) Pelaksanaan pengelolaan kepegawaian;

2) Pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, dan persuratan;3) Pelaksanaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan;4) Pelaksanaan urusan keprotokolan; dan5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

4 Indikator Kinerja Utama :

IKU BIRO SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Terwujudnya Layanan Bidang SDMdan Umum yang baik

Nilai hasil penataan manajemen SDM

Persentase penurunan jumlah komplain

stakeholders terhadap penyelenggaran

ULP pertahun

Persentase pemenuhan kualitas SDM yangsesuai dengan kebutuhan (the right man on the

right place in the right time)

Persentase pemenuhan kuantitas SDM yangsesuai dengan kebutuhan berdasarkan

dokumen Man Power Planning

Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi yang mengikuti diklat

- 32 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

sesuai dengan dokumen perencanaan

Persentase Pejabat fungsional yang mengikutidiklat sesuai dengan dokumen perencanaan

Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi di lingkungan Sekretariat

Jenderal yang mengikuti pengembangankompetensi per tahun

Nilai rata-rata SKP Sekretariat Jenderal

Tingkat kepuasan layanan administrasipengelolaan SDM

Tingkat kepuasan layanan prasarana dansarana kerja

- 33 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1 Nilai hasil penataanmanajemen SDM

Nilai Penataan Sistem ManajemenSDM berdasarkan PMPRB terhadapagenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi

Nilai Penataan SistemManajemen SDM

berdasarkan PMPRBterhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan

InternalKementeriandan KemenPAN dan RB

2

Persentase penurunanjumlah komplain

stakeholders terhadappenyelenggaranULP pertahun

Penurunan jumlah keluhan/komplain stakeholders dari seluruh

proses pelayanan pengadaanbarang dan jasa

Stakeholders adalah pihakpengguna dan penyedia barang dan

jasa

Jumlah penurunan keluhanstakeholders dari seluruh

prosespelayanan pengadaan barangdan jasa tahun sebelumnyadikurangi Jumlah penurunankeluhan stakeholders dari

seluruh prosespelayanan pengadaan barangdan jasa tahun berjalan

(-): Baik(+) : Buruk

InternalKementerian

3

Persentase pemenuhankualitas SDM yangsesuai dengan

kebutuhan (the rightman on the right place in

the right time)

Pegawai yang menduduki jabatanstruktural pada berbagai jenjang(Pimpinan Tinggi Madya, PimpinanTinggi Pratama, Administrator,Pengawas, dan Pelaksana) telahmemenuhi kualifikasi jabatan

berdasarkan kebutuhanorganisasi

Jumlah pejabat strukturalyang sesuai dengan

kualifikasi jabatan dibagidengan jumlah pejabat

struktural pada tahun yangbersangkutan dikali 100%

InternalKementerian

- 34 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

4

Persentase pemenuhankuantitas SDM yang

sesuai dengankebutuhan berdasarkandokumen Man Power

Planning

Pemenuhan kebutuhan jumlahpegawai (Pimpinan Tinggi Madya,

Pimpinan Tinggi Pratama,Administrator, Pengawas, dan

Pelaksana) di setiap unit kerjasesuai dengan dokumen Man Power

Planning

Jumlah SDM yang ada dibagijumlah kebutuhan SDM

berdasarkan dokumen ManPower Planning

dikali 100%

InternalKementerian

5

Persentase PejabatPimpinan Tinggi danPejabat Administrasiyang mengikuti diklat

sesuai dengan dokumenperencanaan

Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi yangmengikuti pengembangan

kompetensi selama paling sedikit20 JPL dalam 1 (satu) Tahun yang

lulus dan bersertifikat

Pengembangan kompetensi sesuaidengan dokumen perencanaan(Man Power Planning) dapatdilakukan antara lain melalui

pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran

Jumlah Pejabat PimpinanTinggi dan Pejabat

Administrasi yang mengikutidiklat sesuai dengan

dokumen perencanaan dibagiJumlah Pejabat Pimpinan

Tinggi dan PejabatAdministrasi pada tahun yang

sama dikali 100%

InternalKementerian

6

Persentase Pejabatfungsional yang

mengikuti diklat sesuaidengan dokumenperencanaan

Pejabat fungsional yang mengikutipengembangan kompetensi

paling sedikit 20 JPL dalam 1(satu) Tahun yang lulus dan

bersertifikatPengembangan kompetensi sesuaidengan dokumen perencanaan(Man Power Planning) dapatdilakukan antara lain melalui

pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran

Jumlah Pejabat fungsionalyang mengikuti diklat sesuai

dengan dokumenperencanaan per tahundibagi jumlah Pejabat

fungsional pada tahun yangbersangkutan dikali 100%

InternalKementerian

- 35 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

7 Nilai rata-rata SasaranKinerja Pegawai (SKP)

Nilai rata-rata Sasaran KinerjaPegawai (SKP)

Nilai rata-rata SasaranKinerja Pegawai (SKP) padatahun yang bersangkutan

InternalKementerian

8

Persentase PejabatPimpinan Tinggi dan

Pejabat Administrasi dilingkungan Sekretariat

Jenderal yangmengikuti

pengembangankompetensi per tahun

Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi di lingkungan

Sekretariat Jenderal yangmengikuti pengembangan

kompetensi paling sedikit 20 JPLdalam 1 (satu) Tahun yang lulus

dan bersertifikatPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui

pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran

Jumlah Pejabat PimpinanTinggi dan Pejabat

Administrasi di LingkunganSekretariat Jenderalyangmengikuti pengembangan

kompetensi pada tahun yangbersangkutan dibagi jumlahpejabat pimpinan tinggi danpejabat administrasi padatahun yang bersangkutan

dikali 100%

InternalKementerian

9 Nilai rata-rata SKPSekretariat Jenderal

SKP adalah Sasaran Kerja Pegawaiyang ada dalam satu unsur di

dalam Penilaian Prestasi Kerja PNS

Nilai rata-rata SasaranKinerja Pegawai (SKP) dilingkungan Sekretariat

Jenderal pada tahun yangbersangkutan

InternalKementerian

10Tingkat kepuasan

layanan administrasipengelolaan SDM

Layanan administrasi pengelolaanSDM meliputi kegiatan pemrosesan:

1. Kenaikan pangkat;2. Kenaikan gaji berkala;3. Pengajuan Pensiun;

4. Mutasi;5. Pengadaan Pegawai;

6. Pengembangan Kompetensi;7. Kesejahteraan.

Hasil survey kepuasan aparaturKementerian khusus untuk tahun

2016 dan selanjutnya akanmenggunakan polling secara

DARING

Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

InternalKementerian

- 36 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

11Tingkat kepuasan

layanan prasarana dansarana kerja

Layanan prasarana dan saranakerja

meliputi :1. Prasarana dan Sarana

perkantoran;2. Kebersihan;3. Keamanan;4. Kenyamanan;

5. Transportasi pegawai;6. Layanan kesehatan;7. Sarana Olah Raga;

8. Penyimpanan dan pemeliharaanaset;

9. Layanan Ketatausahaan10. Layanan Keprotokolan.

Hasil survey kepuasan aparaturKementerian khusus untuk tahun

2016 dan selanjutnya akanmenggunakan polling secara

DARING

Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 37 -

d. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama

1 Nama Unit Organisasi : Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama2 Tugas : Pelaksanaan koordinasi hubungan antar lembaga, pemberitaan dan publikasi, informasi pelayanan

pengaduan serta kerjasama luar negeri.3 Fungsi : 1) Pelaksanan koordinasi hubungan antar lembaga negara, lembaga pemerintah, dan non pemerintah;

2) Pelaksanaan hubungan media massa dan media elektronik,publikasi, dan pameran;3) Pelaksanaan urusan layanan informasi publik dan dokumentasi;4) Pengelolaan urusan perpustakaan;5) Pelaksanaan penanganan layanan pengaduan masyarakat;6) Penyiapan koordinasi hubungan kerja sama luar negeri; dan7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 38 -

IKU BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Terwujudnya layanan hubungan

masyarakat dan informasi publik yangbaik

Persentase opini positif publik

terhadap KDPDTT

Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti

(dalam kurun waktu 10 Hari Kerja)

Jumlah koordinasi yang ditindaklanjutimelalui kerjasama

Persentase kegiatan Kementerian yangterpublikasikan

Tingkat kepuasan aparatur Kementerianatas pelayanan kehumasan dan

kerjasama

Nilai hasil peningkatan kualitaspelayanan publik

Nilai hasil keterbukaan informasi publikpada area penataan tatalaksana

- 39 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1Persentase opini positif

publikterhadap KDPDTT

Persentase pendapat positifmasyarakat terhadap suatu isutentang kementerian baik yangdiperoleh melalui polling,

interview masyarakat dan seluruhpemberitaan di media cetak

maupun elektronik

Hasil polling yangberhubungan dengan citra

positifKDPDTT

InternalKementerian

danLembagaSurvey

2

Persentase pengaduanmasyarakat yangditindaklanjuti

(dalam kurun waktu 10Hari Kerja)

Pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti

Pengertian ditindaklanjuti adalahterdistribusikannya pengaduanyang masuk, dan mendapat

respon/feedback dari unit teknis

Pengaduan yang masuk melaluiaplikasi LAPOR, sms center, call

center, dan media sosial

Jumlah pengaduanmasyarakat yang

ditindaklanjuti dibagi jumlahpengaduan masyarakat yangmasuk pada tahun yang sama

dikali 100 persen

InternalKementerian

3Jumlah koordinasi yangditindaklanjuti melalui

kerjasama

Kerjasama yang dimaksud adalahKerjasama Dalam dan Luar Negerimeliputi koordinasi dan sosialisasi

Jumlah koordinasi yangditindaklanjuti melalui

kerjasama pada tahun yangsama

InternalKementerian

4Persentase kegiatanKementerian yangterpublikasikan

Kegiatan yang terpublikasikanmeliputi Kegiatan Kementerian

Publikasi adalah kegiatan yangdilaksanakan melalui Media

Jumlah kegiatan Kementerianyang dipublikasikan dibagijumlah kegiatan yangdirencanakan untuk

dipublikasikan pada tahun

InternalKementerian

- 40 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

Elektronik, Cetak dan Online yang sama dikali 100%

5

Tingkat kepuasanaparatur Kementerian

atas pelayanankehumasan dan

kerjasama

Persentase skor penilaian kepuasanpenguna layanan/ pegawai internalkementerian terhadap kualitas

layanan:1. Publikasi,2. Pengaduan3. Kerjasama

Hasil survey kepuasan aparaturKementerian khusus untuk tahun

2016 dan selanjutnya akanmenggunakan polling secara

DARING

Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

InternalKementerian

6Nilai hasil peningkatankualitas pelayanan

publik

Nilai peningkatan kualitas pelayanpublik berdasarkan PMPRBterhadap agenda prioritas 8

(delapan) area perubahan ReformasiBirokrasi

Nilai peningkatan kualitaspelayan publik berdasarkanPMPRB terhadap agendaprioritas 8 (delapan) area

perubahan Reformasi Birokrasipada tahun yangbersangkutan

InternalKementerian

7

Nilai hasil keterbukaaninformasi publik pada

area penataantatalaksana

Nilai hasil keterbukaan informasipublik pada area penataan

tatalaksana berdasarkan PMPRBterhadap agenda prioritas 8 (delapan)

Nilai hasil keterbukaaninformasi publik pada area

penataan tatalaksanaberdasarkan PMPRB terhadapagenda prioritas 8 (delapan)

InternalKementerian

- 41 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

area perubahan Reformasi Birokrasi area perubahan ReformasiBirokrasi pada tahun yang

bersangkutan

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 42 -

e. Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana

1 Nama Unit Organisasi : Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana2 Tugas : Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan peraturan

perundang-undangan, pelayanan dan advokasi hukum,penelaahan dan evaluasi produk hukum dan perjanjian sertapembinaan organisasi dan ketatalaksanaan Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

3 Fungsi : 1) Penyiapan koordinasi dan fasilitasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;2) Pelaksanaan harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang desa, pembangunan daerah

tertinggal, dan transmigrasi;3) Pelaksanaan koordinasi penyuluhan dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan;4) Pelaksanaan koordinasi dan pemberian pertimbangan hukum;5) Pelaksanaan koordinasi dan pemberian advokasi hukum;6) Pelaksanaan jaringan dokumentasi informasi hukum;7) Pelaksanaan penelaahan dan evaluasi produk hukum serta perjanjian;8) Pembinaan dan penataan organisasi;9) Pembinaan ketatalaksanaan dan pelaksanaan reformasi birokrasi; dan10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 43 -

IKU BIRO BIRO HUKUM, ORGANISASI, DAN TATA LAKSANA

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Terwujudnya layanan bidang hukum danorganisasi yang baik

Nilai hasil manajemen perubahan

Nilai hasil penataan peraturanperundang-undangan

Nilai hasil penataan dan penguatanorganisasi

Nilai hasil penataan tatalaksana

Persentase tanggapan positifmasyarakat dalam proses penyusunan

peraturan perundang-undanganmelalui DARING

Jumlah regulasi bidang Desa, PDT danTransmigrasi yang ditindaklanjuti

Jumlah Permen yangdisahkan per tahun

Persentase penyelesaian hukumyang berkekuatan hukum tetap di

setiap tingkatanPersentase rekomendasi hasil evaluasiproduk hukum yang ditindaklanjuti

menjadi kerangka regulasi

Persentase SOP yang sesuai denganbisnis proses

Persentase SOP yang diselesaikan dandiimplementasikan

- 44 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Persentase SOP teknis dimutakhirkan

Jumlah Evaluasi Struktur Organisasiyang ditindaklanjuti

Jumlah unit organisasi yangdievaluasi

Tingkat kepuasan aparaturKementerian atas pelayanan advokasi

hukum

- 45 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO BIRO HUKUM, ORGANISASI, DAN TATA LAKSANA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1 Nilai hasil manajemenperubahan

Nilai Manajemen Perubahanberdasarkan PMPRB terhadap

agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi

Nilai Manajemen Perubahanberdasarkan PMPRB

terhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan

InternalKementeriandan KemenPan dan RB

2Nilai hasil penataanperaturan perundang-

undangan

Nilai penataan peraturanperundang-undangan

berdasarkan PMPRB terhadapagenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi

Nilai penataan peraturanperundang-undanganberdasarkan PMPRB

terhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan

InternalKementerian

3 Nilai hasil penataan danpenguatan organisasi

Nilai penataan dan penguatanorganisasi berdasarkan PMPRBterhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahan

Reformasi Birokrasi

Nilai penataan danpenguatan organisasiberdasarkan PMPRB

terhadap agenda prioritas 8

(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan

InternalKementerian

4 Nilai hasil penataantatalaksana

Nilai penataan tatalaksanaberdasarkan PMPRB terhadap

agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi

Nilai penataan tatalaksanaberdasarkan PMPRB

terhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan

InternalKementerian

- 46 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

5

Persentase tanggapanpositif masyarakat

dalam prosespenyusunan peraturanperundang-undangan

melalui DARING

Tanggapan positif masyarakatdalam proses penyusunan

peraturan perundang-undanganadalah respon dari masyarakatterhadap rancangan peraturan

perundang-undangan yang sedangdisusun bidang desa,

pembangunan daerah tertinggaldan transmigrasi

Tanggapan dari masyarakatdapat diakses di dalam JDIHKementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi

Jumlah tanggapan positifmasyarakat terhadaprancangan peraturan

perundang-undangan yangdiunggah di JDIH dibagijumlah seluruh tanggapanmasyarakat yang masuk

dikali 100%

InternalKementerian

6

Jumlah regulasi bidangDesa, PDT dan

Transmigrasi yangditindaklanjuti

Jumlah rancangan UU, PP danPerpres terkait

DPDTT yang telahdikoordinasikan denganKementerian/LPNK dandirumuskan selama satu

tahun periode (Regulatory ImpactAnalyses)

Jumlah regulasi bidangDesa, PDT dan Transmigrasiyang ditindaklanjuti per

tahun

InternalKementerian

7 Jumlah Permen yangdisahkan per tahun

Jumlah permen terkait DPDTTyang disusun dan disahkan per

tahunsehingga dapat digunakan sebagai

SOP dilingkunganKDPDTT (Regulatory Impact

Analyses)

Jumlah Permen yangdisahkan per tahun

InternalKementerian

8Persentase penyelesaian

hukumyang berkekuatan

Persentase dari perbandingankasus hukum yang

Jumlah kasus yangterselesaikan dibagi jumlahkasus yang terjadi dikali

InternalKementerian

- 47 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

hukum tetap disetiap tingkatan

terpenuhinya proses pemeriksaandi kejaksaan/kepolisian

hingga terselesaikan di badanperadilan terhadap seluruh

kasus yang terjadi selama satutahun periode.

100%

9

Persentase rekomendasihasil evaluasi produk

hukum yangditindaklanjuti menjadi

kerangka regulasi

Evaluasi Produk Hukum yangdimaksud adalah evaluasi atasketentuan peraturan perundang-undangan di bidang desa, daerahtertinggal dan transmigrasi yangrekomendasinya ditindaklanjutimenjadi kerangka regulasi barupaling lambat 2 tahun setelahrekomendasi dikeluarkan

Jumlah rekomendasi hasilevaluasi produk hukum

yang ditindaklanjuti dibagijumlah seluruh rekomendasi

hasil evaluasi

InternalKementerian

10Persentase SOP yangsesuai dengan bisnis

proses

Penyusunan SOP berlaku umumberdasarkan Bisnis Proses (L0, L1,

dan L2)

Jumlah SOP yang sesuaidengan bisnis proses dibagijumlah seluruh SOP dikali

100%

InternalKementerian

11Persentase SOP yang

diselesaikan dandiimplementasikan

Penyusunan SOP teknisberdasarkan Bisnis Proses (L0, L1,

dan L2)

Jumlah SOP yangdiselesaikan dan

diimplementasikan dibagijumlah seluruh SOP yangdiselesaikan dikali 100%

InternalKementerian

12 Persentase SOP teknisdimutakhirkan

Pemutakhiran SOP adalahkegiatan yang dilakukan untukmemilah SOP yang diperlukanberdasarkan peta bisnis proses

level 2

Jumlah SOP yangdimutakhirkan dibagi

jumlah seluruh SOP dikali100%

InternalKementerian

- 48 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

13Jumlah Evaluasi

Struktur Organisasiyang ditindaklanjuti

Evaluasi Struktur Organisasiadalah kegiatan yang dilakukanuntuk melihat ketepatan fungsi

dan ketepatan ukuranberdasarkan kebutuhan

organisasi

Jumlah evaluasi strukturorganisasi yang

ditindaklanjuti pada tahunyang bersangkutan

InternalKementerian

14 Jumlah unit organisasiyang dievaluasi

Evaluasi Unit Organisasi adalahkegiatan yang dilakukan untukmenilai ketepatan fungsi unit

organisasi

Jumlah unit organisasi yangdievaluasi pada tahun yang

bersangkutan InternalKementerian

15

Tingkat kepuasanaparatur Kementerianatas pelayanan advokasi

hukum

Persentase skor penilaiankepuasan penguna layanan/pegawai internal kementerianterhadap kualitas layananadvokasi pada tahun yang

bersangkutan

Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per

tahun

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 49 -

Ditjen Pembangunan danPemberdayaan Masyarakat Desa

- 50 -

2. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa2 Tugas : Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial

dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna,pembangunan sarana dan prasarana desa, dan pemberdayaan masyatakat desa sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.

3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar, pengembangan usahaekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan saranaprasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasa, pengembangan usahaekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan saranaprasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;

3) Penyusnan norma, standar, prosedur dan kriterian di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosialdasar, pengembangan usaaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya dan teknologi tepat guna, danpembangunan sarana prasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar,pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknoligi tepat guna, danpembangunan sarana prasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;

5) Pelaksnaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan sosail dasar, pengembangan usahaekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan saranaprasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;

6) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 51 -

IKU DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Berkurangnya desa tertinggaldan/atau meningkatnya jumlah desa

mandiri di pinggiran Indonesia( termasuk pada wilayah 3 T :

Tertinggal, Terdepan/Terluar danWilayah Timur)

Jumlah Desa Tertinggal Yang MemenuhiKriteria Desa Berkembang Berdasarkan

Indeks Desa Membangun

Jumlah desa berkembang yang memenuhikriteria desa mandiri berdasarkan Indeks

Desa Membangun

- 52 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT JENDERALPEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1.

Jumlah desa tertinggalyang memenuhi kriteria

desa berkembangberdasarkan IndeksDesa Membangun

Desa-desa yang menjadi prioritassasaran strategis masuk pada wilayah3 T (Tertinggal, Terdepan/Terluar dan

Wilayah Timur)

Berkurangnya 5.000 desa tertinggalsecara bertahap sesuai target per tahunmenjadi desa berkembang sesuai Indeks

Desa Membangun*)

*)Masih dalam proses reformulasiperhitungan menggunakan Indeks Desa

Jumlah desa tertinggal yangmemenuhi kriteria desaberkembang pertahun

berdasarkan Indeks DesaMembangun per tahun

DataSekunder

IDM

2.

Jumlah desaberkembang yang

memenuhi kriteria desamandiri berdasarkan

Indeks DesaMembangun

Meningkatnya 2.000 desa berkembangsecara bertahap sesuai target per tahun

menjadi desa mandiri berdasarkanIndeks Desa Membangun*)

*)Masih dalam proses reformulasiperhitungan menggunakan Indeks Desa

Jumlah desa berkembangyang memenuhi kriteria desa

mandiri pertahunberdasarkan Indeks DesaMembangun per tahun

DataSekunder

IDM

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 53 -

a. Sekretariat Direktorat Jenderal

1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal

2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkunganDirektorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;

2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik negara direktorat jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 54 -

IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terselenggaranya Dukungan Manajemendan Pelayanan Teknis di LingkunganDirektorat Jenderal Pembangunan dan

Pemberdayaan Masyarakat Desa

Nilai Kesesuaian atas Penyajian LaporanKeuangan dan BMN Ditjen PPMDberdasarkan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

Nilai SAKIP

Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PPMD yangtepat waktu sesuai dengan ketentuan

Persentase ASN di lingkungan DitjenPPMD yang mengikuti pengembangan

kompetensi per tahun

Nilai rata-rata SKP ASN di lingkunganDitjen PPMD

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Ditjen PPMD

Persentase Kesesuaian sasaran RENJAyang diprogramkan dalam RKA Ditjen

PPMD

Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPPMD

Tingkat kepuasan aparatur lingkup PPMDatas pelayanan teknis dan dukungan

manajemen

- 55 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUSEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Nilai Kesesuaianatas Penyajian

LaporanKeuangan dan

BMN Ditjen PPMDberdasarkanStandarAkuntansi

Pemerintah (SAP)dari hasil evaluasiAparat PengawasIntern Pemerintah

(APIP)

Penyajian Laporan Keuangan dan BMNyang sesuai SAP adalah laporan di bidang

keuangan yang memuat:1. Neraca

2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

serta laporan di bidang BMN yangmemuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan

Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN

8. Pelaksanaan Penatausahaan BMNberdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)

Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMN DitjenPPMD sesuai komponen

yang termuat dalam StandarAkuntansi Pemerintah (SAP)

dari APIP

InternalKementerian

2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIP DitjenPPMD

Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIP Ditjen

PPMD dari APIP

InternalKementerian

3

Persentasepenyampaianlaporan satuan

kerja dilingkungan DitjenPPMD yang tepat

Penyampaian Laporan satuan kerja dilingkungan Ditjen PPMD tepat waktu

sesuai ketentuanLaporan yang wajib disampaikan tepatwaktu dan sesuai ketentuan, terdiri

atas:

Jumlah laporan satuankerja di lingkungan DitjenPPMD yang disampaikan

tepat waktu sesuaiketentuan dibagi dengan

InternalKementerian

- 56 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

waktu sesuaidengan ketentuan

a. Laporan Keuangan dan BMN yangberdasarkan Peraturan Pemerintah No.

71 Tahun 2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintah

b. Laporan Pengendalian dan Evaluasiatas pelaksanaan Rencana Kerja

Kementerian / Lembaga berdasarkanPeraturan Pemerintah No. 39 Tahun

2006c. Laporan Pengukuran dan Evaluasi

Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian / Lembagaberdasarkan Peraturan MenteriKeuangan No. 249 Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaran

strategis dan indikator kinerja DitjenPPMD (Laporan Kinerja) pada tahun

sebelumnya

Satuan kerja dalam hal ini adalah satuankerja yang memperoleh alokasi anggaran

dari Program Pembangunan danPemberdayaan Masyarakat Desa

jumlah seluruh laporansatuan kerja yang wajibdisampaikan dikali 100%

4

Persentase ASN dilingkungan Ditjen

PPMD yangmengikuti

pengembangankompetensi per

tahun

Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui pendidikan

dan pelatihan, seminar, kursus, danpenataran

ASN di lingkungan Ditjen PPMD yangmengikuti pengembangan kompetensiselama paling sedikit 20 JPL dalam 1

(satu) Tahun yang lulus danbersertifikat

Jumlah ASN di LingkunganDitjen PPMD yang

mengikuti pengembangankompetensi pada tahunyang bersangkutan dibagijumlah pejabat pimpinan

tinggi dan pejabatadministrasi pada tahunyang bersangkutan dikali

100%

InternalKementerian

- 57 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

5

Nilai rata-rataSKP ASN di

lingkungan DitjenPPMD

SKP adalah rencana kerja dan targettahunan yang harus dicapai oleh setiap

ASN di lingkungan Ditjen PPMD

Nilai rata-rata SKP padatahun yang bersangkutan

InternalKementerian

6

Nilai Kinerja atasPelaksanaanRencana Kerjadan AnggaranDitjen PPMD

Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran Ditjen PPMD

berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berkenaan

dengan pengukuran dan evaluasi kinerjaatas pelaksanaan RKA-K/L dari

Kementerian Keuangan RI

Penilaian kinerja atas Rencana Kerjadan Anggaran menggunakan 5 (lima)

indikator sebagai berikut:1. Penyerapan anggaran;

2. Konsistensi atas rencana penarikandana awal;

3. Konsistensi atas penarikan danarevisi;

4. Pencapaian keluaran; dan5. Efisiensi

Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan Rencana Kerjadan Anggaran Ditjen PPMD

per tahun

InternalKementerian

7

PersentaseKesesuaian

sasaran RENJAyang

diprogramkandalam RKA Ditjen

PPMD

Perbandingan sasaran program dalamRENJA yang

dapat direalisasikan dalam RKA DitjenPPMD dengan seluruh sasaran programyang telah ditetapkan/direncanakan

dalam RENJA

Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunan

jangka menengah nasional yang memuat

Jumlah Sasaran programRENJA Ditjen PPMD yangdituangkan dalam RKA

Ditjen PPMD dibagi jumlahsasaran program dalam

RENJA Ditjen PPMD padatahun

yang bersangkutan dikali

InternalKementerian

- 58 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

rancangan kerangka ekonomi makro,prioritas pembangunan, rencana kerja dan

pendanaannya

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai suatu

tujuan

100%

8

Rata-rata revisiDIPA di

lingkungan DitjenPPMD

Revisi DIPA adalah perubahan terhadapDIPA yang bukan diakibatkan olehperubahan kebijakan nasional

Rata-rata revisi DIPA DitjenPPMD pada tahun yang

bersangkutan

InternalKementerian

9

Tingkat kepuasanaparatur lingkup

PPMD ataspelayanan teknisdan dukunganmanajemen

Persentase skor penilaian kepuasanpenguna layanan/ pegawai internal

lingkup PPMD terhadap kualitas layananPPMD pada tahun yang bersangkutan

terhadap kualitas:a. Layanan kepegawaian dan umum

b. Layanan fasilitasi hukum

c. Layanan fasilitasi keuangand. layanan fasilitasi data dan informasi

e. layanan fasilitasi perencanaan

Hasil survey kepuasanaparatur lingkup PPMD

khusus untuk tahun 2016dan selanjutnya akanmenggunakan polling

secara DARING

InternalKementerian

TERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 59 -

b. Direktorat Pelayanan Sosial Dasar

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pelayanan Sosial Dasar

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanandasar, kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, sertapengembangan akses informasi masyarakat.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar, kesejahteraan sosial,kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, serta pengembangan akses informasimasyarakat;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar, kesejahteraansosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, serta pengembangan aksesinformasi masyarakat.

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaan pelayanandasar, kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, sertapengembangan akses informasi masyarakat.

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar,kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, sertapengembangan akses informasi masyarakat;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar, kesejahteraansosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, serta pengembangan aksesinformasi masyarakat;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat pelayanan sosial dasar dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh direktur jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 60 -

IKU DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL DASAR

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Pelayanan Sosial Dasar di desaprioritas nasional

Jumah desa sasaran strategis prioritasyang mendapatkan pelayanan sosial dasar

guna pengentasan desa tertinggal

Jumlah desa sasaran strategis prioritasyang mendapatkan pelayanan sosial dasar

guna pembentukan desa mandiri

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL DASAR

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumah desa sasaranstrategis prioritas yang

mendapatkanpelayanan sosial dasarguna pengentasan desa

tertinggal

Pelayanan sosial dasarmerupakan suatu upaya

untuk memenuhi kebutuhanpelayanan dasar berupa

kesehatan, pendidikan, adatbudaya dan kesejahteraan

masyarakat sertaperlindungan sosial dan

informasi sesuai SPM sektoryang dilakukan oleh internaldan eksternal KDPDTT gunapengentasan desa tertinggaldan pembentukan desa

Jumah desa sasaran strategisprioritas yang mendapatkanpelayanan sosial dasar gunapengentasan desa tertinggal

pada tahun yangbersangkutan

Data sekunder,laporankegiatan,

laporan daerahdan laporan

sektor lainnyaDit. PSD

- 61 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

mandiri sesuai dengan lokusdan fokus pada dokumenperencanaan pembangunandesa dan pemberdayaan

masyarakat desa2

Jumlah desa sasaranstrategis prioritas yang

mendapatkanpelayanan sosial dasarguna pembentukan

desa mandiri

Jumlah desa sasaran strategisprioritas yang mendapatkanpelayanan sosial dasargunapembentukan desa mandiri

pada tahun yangbersangkutan

Data sekunder,laporankegiatan,

laporan daerahdan laporansektor lainnya

Dit. PSD

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 62 -

c. Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa.

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa.

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaankelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa,permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi masyarakat desa.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa(BUMDesa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, serta usahaekonomi masyarakat desa;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa(BUMDesa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, serta usahaekonomi masyarakat desa;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaankelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa,permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi masyarakat desa;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan UsahaMilik Desa (BUM Desa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa,serta usaha ekonomi masyarakat desa;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan Usaha MilikDesa (BUMDesa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, sertausaha ekonomi masyarakat desa;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh DirekturJenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 63 -

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI DESA

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Pengembangan Usaha Ekonomi didesa prioritas nasional

Jumlah desa tertinggal yang memilikilembaga ekonomi fungsional di desa

Jumlah desa berkembang yang memilikilembaga ekonomi fungsional di desa

Jumlah desa berkembang yang memilikipusat pelayanan perdagangan

Jumlah desa berkembang yang lembagaekonomi fungsionalnya memiliki akses ke

lembaga keuangan dan perkreditan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI DESA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah desa tertinggalyang memiliki lembagaekonomi fungsional di

desa

Lembaga ekonomi fungsional didesa adalah lembaga ekonomi desayang menggerakkan unit usahaekonomi masyarakat guna

pengentasan desa tertinggal danpembentukan desa mandiri

Jumlah desa tertinggal yangmemiliki lembaga ekonomifungsional di desa pertahunberdasarkan Indeks Desa

Membangun

DataSekunderIDM,

LaporanKegiatan

- 64 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

berdasarkan indeks desamembangun

2

Jumlah desaberkembang yangmemiliki lembaga

ekonomi fungsional didesa

Jumlah desa berkembang yangmemiliki lembaga ekonomifungsional di desa pertahunberdasarkan Indeks Desa

Membangun

DataSekunderIDM,

LaporanKegiatan

3

Jumlah desaberkembang yangmemiliki pusat

pelayanan perdagangan

Pusat pelayanan perdagangan adalahpusat pelayanan perdagangan yangberfungsi dan beroperasi melakukan

aktivitas perdagangan

Jumlah desa berkembang yangmemiliki pusat pelayananperdagangan pertahun

berdasarkan Indeks DesaMembangun

DataSekunderIDM,

LaporanKegiatan

4

Jumlah desaberkembang yanglembaga ekonomi

fungsionalnya memilikiakses ke lembagakeuangan danperkreditan

Lembaga keuangan dan perkreditanadalah lembaga keuangan

yang menjalankan fungsi keuangandan mengelola sumber daya

keuangan dalam bentuk simpanpinjam

Jumlah desa berkembang yanglembaga ekonomi

fungsionalnya memiliki akseske lembaga keuangan danperkreditan pertahun

berdasarkan Indeks DesaMembangun

DataSekunderIDM,

LaporanKegiatan

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 65 -

d. Direktorat Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan

sumber daya hutan, pertanian dan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkunganhidup, serta teknologi tepat guna.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan, pertanian danpertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, serta teknologi tepatguna;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan, pertaniandan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, serta teknologi tepatguna;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaansumber daya hutan, pertanian dan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim,lingkungan hidup, serta teknologi tepat guna;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan,pertanian dan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, sertateknologi tepat guna;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan, pertaniandan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, serta teknologi tepatguna;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pendayagunaan Sumber Daya Alam danTeknologi Tepat Guna; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 66 -

IKU DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Pendayagunaan sumber daya alam

dan penerapan teknologi tepat guna didesa

Jumlah desa tertinggal yang menerapkandan mengembangkan teknologi tepat gunadalam pengelolaan sumber daya alam lokal

dan lingkungan berkelanjutan

Jumlah desa berkembang yangmenerapkan dan mengembangkan

teknologi tepat guna dalam pengelolaansumber daya alam lokal dan lingkungan

berkelanjutan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah desa tertinggalyang menerapkan dan

mengembangkanteknologi tepat gunadalam pengelolaan

sumber daya alam lokaldan lingkunganberkelanjutan

Pendayagunaan Sumber Daya Alamdan teknologi tepat guna adalahkegiatan yang berkaitan dengan

kehutanan, pertanian,pertambangan, perairan,pertanahan, maritim, danlingkungan hidup dengan

memanfaatkan teknologi tepat guna

Teknologi Tepat Guna yangselanjutnya disebut TTG adalah

Jumlah desa tertinggal yangmenerapkan dan

mengembangkan teknologitepat guna dalam pengelolaansumber daya alam lokal danlingkungan berkelanjutanguna pengentasan desa

tertinggal pada tahun yangbersangkutan

Datasekunder,laporankegiatanSDA TTG,LaporanDaerahdan

laporansektorlainnya

- 67 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

teknologi yang sesuai dengankebutuhan masyarakat, dapat

menjawab permasalahanmasyarakat, tidak merusak

lingkungan, dapat dimanfaatkandan dipelihara oleh masyarakat

secara mudah, serta menghasilkannilai tambah dari aspek sosial,ekonomi dan lingkungan sesuaiSPM sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal KDPDTTguna pengentasan desa tertinggaldan pembentukan desa mandirisesuai dengan lokus dan fokuspada dokumen perencanaan

pembangunan desa danpemberdayaan masyarakat desa

Dit. SDA& TTG

2

Jumlah desaberkembang yangmenerapkan danmengembangkan

teknologi tepat gunadalam pengelolaan

sumber daya alam lokaldan lingkunganberkelanjutan

Jumlah desa berkembangmenerapkan dan

mengembangkan teknologitepat guna dalam pengelolaansumber daya alam lokal danlingkungan berkelanjutanguna pembentukan desamandiri pada tahun yang

bersangkutan

Datasekunder,laporankegiatanSDA TTG,LaporanDaerahdan

laporansektorlainnyaDit. SDA& TTG

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 68 -

RIe. Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa.

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa.

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan dibidang sarana dan prasarana permukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa,elektrifikasi desa, dan telekomunikasi desa.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sarana dan prasaranapermukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dantelekomunikasi desa;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sarana dan prasaranapermukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dantelekomunikasi desa;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaansarana dan prasarana permukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasidesa, dan telekomunikasi desa;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sarana dan prasarana permukiman desa,transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dan telekomunikasi desa;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan sarana dan prasaranapermukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dantelekomunikasi desa;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Sarana dan PrasaranaDesa; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 69 -

IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA DESA

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Peningkatan jumlah desa prioritas

nasional yang terpenuhi sarana danprasarananya

Jumlah Desa tertinggal dengan layananprasarana dan sarana dasar desa yangmemenuhi standar pelayanan minimal

Jumlah Desa berkembang dengan layananprasarana dan sarana dasar desa yangmemenuhi standar pelayanan minimal

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA DESA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah Desa tertinggaldengan layanan

prasarana dan saranadasar desa yangmemenuhi standarpelayanan minimal

Layanan prasarana dan saranadasar desa sesuai SPM sektor

berupa kegiatan di bidang saranaprasarana umum (transportasi,elektrifikasi, telekomunikasi, danpermukiman), sarana prasaranapendukung ekonomi, kesehatan,pendidikan dan lingkungan hidupguna pengentasan desa tertinggaldan pembentukan desa mandirisesuai dengan lokus dan fokuspada dokumen perencanaanpembangunan desa dan

Jumlah Desa tertinggal denganlayanan prasarana dan saranadasar desa yang memenuhistandar pelayanan minimal

pada tahun yang bersangkutan

InternalKementerian

2

Jumlah Desaberkembang denganlayanan prasarana dansarana dasar desa yangmemenuhi standarpelayanan minimal

Jumlah Desa berkembangdengan layanan prasarana dan

sarana dasar desa yangmemenuhi standar pelayananminimal pada tahun yang

InternalKementerian

- 70 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

pemberdayaan masyarakat desadan berdasarkan koordinasi

K/L/D/M

bersangkutan

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 71 -

f. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa.

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaanpengembangan kapasitas masyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasiperaturan desa, ketahanan masyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitasmasyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahananmasyarakat desa serta kerjasama dan kemitraan masyarakat desa;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitasmasyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahananmasyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaanpengembangan kapasitas masyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasiperaturan desa, ketahanan masyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitasmasyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahananmasyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitasmasyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahananmasyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 72 -

IKU DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Pemberdayaan Masyarakat Desa

Jumlah desa tertinggal yang menggunakandana desa sesuai prioritas penggunaan

dana desa

Jumlah desa berkembang yangmenggunakan dana desa sesuai prioritas

penggunaan dana desa

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah desa tertinggalyang menggunakandana desa sesuai

prioritas penggunaandana desa

Dana desa adalah dana yangbersumber dari APBN yang

diperuntukkan bagi desa yangditransfer melalui APBD Kab/Kotadan digunakan untuk membiayaipenyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan, pembinaankemasyarakatan pemberdayaan

masyarakat

Prioritas Penggunaan Dana Desaadalah pilihan kegiatan yangdidahulukan dan diutamakan

daripada pilihan kegiatan lainnya

Jumlah desa tertinggal yangmenggunakan dana desa

sesuai prioritas penggunaandana desa pertahun

berdasarkan Indeks DesaMembangun

DataSekunder

IDM

2

Jumlah desaberkembang yangmenggunakan danadesa sesuai prioritas

penggunaan dana desa

Jumlah desa berkembang yangmenggunakan dana desa

sesuai prioritas penggunaandana desa pertahun

berdasarkan Indeks Desa

DataSekunder

IDM

- 73 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

untuk dibiayai dengan Dana Desasesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku

Membangun

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 74 -

EKO PUTRO SANDJOJO

Ditjen PembangunanKawasan Perdesaan

- 75 -

3. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan2 Tugas : Meneyelenggarakan perumusan dan Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan

perdesaan, pembangunan sarana / prasarana kawasaan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasanperdesaan sesuai ketentan peraturan perundang-undangan.

3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan, pembangunansarana/praarama kawasan perdesaa, dan pembanguan ekonomi kawasan perdesaan;

2) Pelaksnaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan, pembangunansarana/prasarana kawasan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasan perdesaan;

3) Penyususnan norma, standar, prodesur dan kriteria di bidang perencanaan pembangunan kawasanperdesaan, pembangunan sarana/prasarana kawasan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasanperdesaan;

4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan,pembangunan sarana/prasarana kawasan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasan perdesaan;

5) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan; dan6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 76 -

IKU DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJAUTAMA

1

Berkurangnya jumlah desa tertinggal danmeningkatnya jumlah desa mandiri di pinggiranIndonesia (termasuk pada wilayah Tertinggal,

Terdepan/Terluar dan Wilayah Timur)

Jumlah kawasan perdesaanyang

dibangun/dikembangkanpada lokus sesuai dokumenrencana aksi pembangunan

kawasan perdesaan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1.

Jumlah kawasanperdesaan yang

dibangun/dikembangkanpada lokus sesuai

dokumen rencana aksipembangunan kawasan

perdesaan

Kawasan perdesaan yang dibangun/dikembangkan adalahkawasan perdesaan yang telah ditetapkan oleh

Bupati/Walikota sesuai ketentuan Undang Undang Nomor6 Tahun 2014, yang dibangun/dikembangkan

berdasarkaan dokumen rencana aksi pembangunankawasan perdesaan (RA-PKP) Pembangunan/pengembangan

Kawasan perdesaan dilakukan oleh pemerintah pusat,pemerintah provinsi, pemerintah kabupatan/kota dan kerja

sama antar desa

Jumlah kawasanperdesaan yang

dibangun/dikembangkanpada lokus sesuai

dokumen rencana aksipembangunan kawasanperdesaan per tahun

LAPKIN DITJEN PKP

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 77 -

SA

a. Sekretariat Direktorat Jenderal

1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal

2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkunganDirektorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpembangunan kawasan perdesaan;

2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 78 -

IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

TerselenggaranyaDukungan Manajemen dan

Pelayanan Teknis diLingkungan DirektoratJenderal PembangunanKawasan Perdesaan (PKP)

Nilai Kesesuaian atas Penyajian Laporan Keuangan danBMN Ditjen PKP berdasarkan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat PengawasIntern Pemerintah (APIP)

Nilai SAKIP

Persentase penyampaian laporan satuan kerja dilingkungan Ditjen PKP yang tepat waktu sesuai dengan

ketentuan

Persentase ASN di lingkungan Ditjen PKP yangmengikuti pengembangan kompetensi per tahun

Nilai rata-rata SKP ASN di lingkungan Ditjen PKP

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja danAnggaran Ditjen PKP

Persentase Kesesuaian sasaran RENJA yangdiprogramkan dalam RKA Ditjen PKP

Rata-rata revisi DIPA di lingkungan Ditjen PKP

- 79 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUSEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMN

Ditjen PKP berdasarkanStandar Akuntansi

Pemerintah (SAP) darihasil evaluasi AparatPengawas Intern

Pemerintah (APIP)

Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah

laporan di bidang keuangan yangmemuat:1. Neraca

2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas

(LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran

(LRA)serta laporan di bidang BMN yang

memuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable

dan Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN8. Pelaksanaan PenatausahaanBMN berdasarkan hasil evaluasi

Aparat Pengawas InternPemerintah (APIP)

Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNDitjen PKP sesuai

komponen yang termuatdalam Standar AkuntansiPemerintah (SAP) dari

APIP

Hasil ReviuAPIP/InspektoratJenderal KDPKP

2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PKP

Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPDitjen PKP dari APIP

Hasil EvaluasiAPIP/InspektoratJenderal KDPKP

- 80 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

3

Persentase penyampaianlaporan satuan kerja dilingkungan Ditjen PKPyang tepat waktu sesuai

dengan ketentuan

Penyampaian Laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PKPtepat waktu sesuai ketentuan

Laporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuaiketentuan, terdiri atas:

a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi

Pemerintahb. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan

Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja AtasPelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian /

Lembaga berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan No. 249

Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaDitjen PKP (Laporan Kinerja)

pada tahun sebelumnya

Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperolehalokasi anggaran dari Program

Pembangunan Kawasan Perdesaan

Jumlah laporan satuankerja di lingkungan DitjenPKP yang disampaikantepat waktu sesuai

ketentuan dibagi denganjumlah seluruh laporansatuan kerja yang wajibdisampaikan kepada

Dirjen PKP dikali 100%

SekretariatDitjen PKP

- 81 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

4

Persentase ASN dilingkungan Ditjen PKP

yang mengikutipengembangan

kompetensi per tahun

Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,

seminar, kursus, dan penataran

ASN di lingkungan Ditjen PKPyang mengikuti pengembangankompetensi selama paling

sedikit 20 JPL dalam 1 (satu)Tahun yang lulus dan

bersertifikat

Jumlah ASN diLingkungan Ditjen PKP

yang mengikutipengembangan

kompetensi pada tahunyang bersangkutan dibagijumlah pejabat pimpinan

tinggi dan pejabatadministrasi pada tahunyang bersangkutan dikali

100%

InternalSekretariatDitjen PKP

5 Nilai rata-rata SKP ASNdi lingkungan Ditjen PKP

SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harus dicapaioleh setiap ASN di lingkungan

Ditjen PKP

Nilai rata-rata SKP padatahun yang bersangkutan

InternalSekretariatDitjen PKP

6

Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran

Ditjen PKP

Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran

Ditjen PKP berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan

yang berkenaan denganpengukuran dan evaluasi kinerjaatas pelaksanaan RKA-K/L dari

Kementerian Keuangan RI

Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran

menggunakan 5 (lima) indikatorsebagai berikut:

Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan Rencana

Kerja dan Anggaran DitjenPKP per tahun

Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI

- 82 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana

penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan

dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan

5. Efisiensi

7

Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalam

RKA Ditjen PKP

Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang

dapat direalisasikan dalam RKADitjen PKP dengan seluruhsasaran program yang telah

ditetapkan/direncanakan dalamRENJA

Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja

pembangunan jangka menengahnasional yang memuat rancangan

kerangka ekonomi makro,prioritas pembangunan, rencana

kerja dan pendanaannya

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai

suatu tujuan

Jumlah Sasaran programRENJA Ditjen PKP yangdituangkan dalam RKADitjen PKP dibagi jumlahsasaran program dalamRENJA Ditjen PKP padatahun yang bersangkutan

dikali 100%

InternalSekretariatDitjen PKP

- 83 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

8 Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Ditjen PKP

Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan

kebijakan nasional

Rata-rata revisi DIPADitjen PKP pada tahunyang bersangkutan

InternalSekretariatDitjen PKP

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 84 -

b. Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunankawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perencanaan pembangunankawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaanwilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perencanaan Pembangunan KawasanPerdesaan; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 85 -

IKU DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Tersedianya dokumen perencanaanpembangunan kawasan perdesaan

Jumlah dokumen rencana aksiPembangunan Kawasan Perdesaan yang

ditetapkan

Persentase dokumen rencana aksiPembangunan Kawasan Perdesaan yang

diimplementasikan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah dokumenrencana aksi

Pembangunan KawasanPerdesaan yang

ditetapkan

Dokumen Rencana AksiPembangunan Kawasan Perdesaan

(RA-PKP) adalah Dokumenperencanaan pembangunan kawasan

perdesaan yang memuatserangkaian rencana

program/kegiatan dan anggarankementerian/lembaga dalam rangkamembangun/mengembangkan pusatpertumbuhan kawasan perdesaan

Rencana Aksi Pembangunan

Jumlah dokumen rencanaaksi Pembangunan

Kawasan Perdesaan yangditetapkan pada tahun

yang sama

InternalKementerian

- 86 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

Kawasan Perdesaan (RA-PKP)disusun berdasarkan dokumenRencana Pembangunan Kawasan

Perdesaan (RPKP)

2

Persentase dokumenrencana aksi

Pembangunan KawasanPerdesaan yang

diimplementasikan

Dokumen rencana aksiPembangunan Kawasan Perdesaanyang diimplementasikan adalah

dokumen RA-PKP yang telah disusundan dilaksanakan oleh

Kementerian/Lembaga termasukUnit Kerja dilingkungan Kementerian

Desa, PDTT termasuk unit kerjadilingkungan Direktorat JenderalPembangunan Kawasan Perdesaan

Jumlah dokumen rencanaaksi Pembangunan

Kawasan Perdesaan yangdiimplementasikan dibagiJumlah dokumen rencana

aksi PembangunanKawasan Perdesaan yangditetapkan pada tahunyang sama dikali 100%

InternalKementerian

PUOMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 87 -

c. Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang analisa kebijakan ekonomikawasan perdesaan, pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan daninvestasi, serta pengembangan fasilitas usaha dan pemasaran.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisa kebijakan ekonomi kawasan perdesaan,pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan dan investasi, sertapengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang analisa kebijakan ekonomi kawasan perdesaan,pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan dan investasi, sertapengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang analisa kebijakan ekonomikawasan perdesaan, pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan daninvestasi, serta pengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang analisa kebijakan ekonomi kawasan perdesaan,pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan dan investasi, sertapengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang analisa kebijakan ekonomi kawasan perdesaan,pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan dan investasi, sertapengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Ekonomi KawasanPerdesaan; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 88 -

IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN PERDESAAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan

untuk mendorong Pusat pertumbuhankawasan

Jumlah kawasan perdesaan yangberkembang ekonominya

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN PERDESAAN

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah kawasanperdesaan yangberkembangekonominya

Pengembangan ekonomi kawasan perdesaanadalah kegiatan untuk

menumbuhkembangkan perekonomian dikawasan perdesaan melalui kegiatan

penguatan kelembagaan ekonomi (termasukBUMDES Bersama), pengembangan fasilitas

usaha dan pemasaran, pengembanganpermodalan dan investasi sesuai dengandokumen rencana aksi pembangunankawasan perdesaan (RA-PKP) sesuaidengan hasil koordinasi K/L/D/M

Jumlah kawasanperdesaan yangberkembang

ekonominya sesuaidengan dokumenrencana aksi

pembangunan kawasanperdesaan per tahun

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 89 -

d. Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan sarana dan

prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sarana dan prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali,

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali,

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang sarana dan prasarana wilayah

Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sarana dan prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali,

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;5) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sarana dan prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali,

Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;6) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana

Kawasan Perdesaan;7) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 90 -

IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Meningkatnya pemenuhan prasarana dansarana ekonomi dan pelayanan dasar dikawasan perdesaan sesuai Rencana AksiPembangunan Kawasan Perdesaan (RA-

PKP)

Persentase pemenuhan kebutuhanprasarana dan sarana ekonomi kawasan

perdesaan

Persentase pemenuhan kebutuhanprasarana dan sarana pelayanan dasar

kawasan perdesaan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN PERDESAAN

NO.INDIKATORKINERJAUTAMA

DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBERDATA

1

Persentasepemenuhankebutuhan

prasarana dansarana ekonomi

kawasanperdesaan

Pemenuhan kebutuhan prasarana dan saranaekonomi kawasan perdesaan adalah kegiatanpembangunan/pengembangan prasarana dansarana ekonomi di kawasan perdesaan sesuaidengan lokus dan fokus pada dokumenrencana aksi pembangunan kawasanperdesaan (RA-PKP) yang dilaksanakanpemerintah pusat, pemerintah provinsi,

pemerintah kabupatan/kota dan kerja samaantar desa, termasuk unit kerja di lingkungan

Kementerian Desa, PDTTsesuai dengan hasil koordinasi K/L/D/MKegiatan Prasarana dan Sarana Ekonomi,

antara lain :pembangunan/pengembangan/rehabilitasi

Jumlah prasarana dansarana ekonomi kawasan

perdesaan yangdibangun/dikembangkandibagi dengan jumlahseluruh kebutuhan

prasarana sarana ekonomikawasan perdesaan dalamdokumen rencana aksipembangunan kawasan

perdesaan (RA-PKP) dikali100%

InternalKementerian

- 91 -

NO.INDIKATORKINERJAUTAMA

DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBERDATA

jalan antar desa, alat transportasi,embung/bangunan penampung air lainnya,dermaga/tambatan perahu, jembatan antar

desa.

2

Persentasepemenuhankebutuhan

prasarana dansarana

pelayanandasar kawasanperdesaan

Pemenuhan kebutuhan prasarana dan saranapelayanan dasar kawasan perdesaan adalahkegiatan pembangunan/pengembangan yangmeliputi antara lain pengadaan, rehabilitasidan peningkatan prasarana dan sarana

pelayanan dasar sesuai dengan lokus danfokus dokumen rencana aksi pembangunan

kawasan perdesaan (RA-PKP) yangdilaksanakan pemerintah pusat, pemerintahprovinsi, pemerintah kabupatan/kota dan

kerja sama antar desa, termasuk unit kerja dilingkungan Kementerian Desa, PDTT.

Kegiatan Prasarana dan Sarana PelayananDasar, antar lain :

pembangunan/pengembangan yang meliputiantara lain pengadaan, rehabilitasi dan

peningkatan prasarana dan sarana bidangpendidikan, kesehatan, telekomunikasi, listrik

dan air bersih di kawasan perdesaan

Jumlah prasarana dansarana pelayanan dasarkawasan perdesaan yangdibangun/dikembangkandibagi dengan jumlahseluruh kebutuhanprasarana sarana

pelayanan dasar kawasanperdesaan dalam dokumenrencana aksi pembangunankawasan perdesaan (RA-

PKP) dikali 100%

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 92 -

TERI DESA,e. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan; dan

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan; dan

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sumber dayaalam kawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua.

3 Fungsi : 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;

2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaanwilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;

3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan sumber daya alamkawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua;

4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan sumber daya alam kawasanperdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan sumber daya alamkawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua; dan

6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perencanaan Pembangunan KawasanPerdesaan; dan

7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 93 -

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terkembangkan dan termanfaatkannyapotensi sumber daya alam unggulan

kawasan perdesaan dengan pendekatanberbasis lingkungan hidup

berkelanjutan

Jumlah kawasan perdesaan yang potensiSumber Daya Alam Unggulannya

dikembangkan dan dimanfaatkan denganpendekatan berbasis lingkungan hidup

berkelanjutan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah kawasanperdesaan yang potensiSumber Daya Alam

Unggulannyadikembangkan dan

dimanfaatkan denganpendekatan berbasislingkungan hidupberkelanjutan

Jumlah potensi sumber daya alamyang terpetakan untuk

pengembangan kawasan perdesaansesuai dengan lokus dan fokuspada dokumen rencana aksi

pembangunan kawasan perdesaan(RA-PKP) yang dilaksanakanpemerintah pusat, pemerintah

provinsi, pemerintahkabupatan/kota dan kerja sama

antar desa

Kegiatan Pengembangan danpengelolaan sumber daya alam di

kawasan perdesaan denganpendekatan berkelanjutan

(sustainable) adalah kegiatanpengelolaan sumber daya alam

yang dapat menjamin terpenuhinya

Jumlah kawasan perdesaanyang potensi Sumber Daya

Alam Unggulannyadikembangkan dan

dimanfaatkan denganpendekatan berbasislingkungan hidup

berkelanjutan pada tahunyang bersangkutan

LAPKIN Dit.PSDAKP

- 94 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATAkebutuhan masyarakat atau

penduduk di kawasan perdesaantanpa mengurangi potensinya untukmemenuhi kebutuhan masyarakatatau penduduk di masa mendatang

Kegiatan Pengembangan danpengelolaan sumber daya alam di

kawasan perdesaan denganpendekatan berkelanjutan(sustainable) antara lain :

pengelolaan potensi unggulansumber daya pertanian, potensi

unggulan sumber daya perkebunan,potensi unggulan sumber dayakelautan dan perikanan yangberkelanjutan dan kegiatanpariwisata terpadu, termasuk

pengadaan sarana dan prasaranaproduksi dan upaya-upaya

rehabilitasi kawasan perdesaanMENTEIMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

ESA,

- 95 -

f. Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendampingan manajemen danteknis, dan penyiapan media dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasian kawasanperdesaan.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pendampingan2) manajemen dan teknis, dan penyiapan media dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta

keserasian kawasan perdesaan.3) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pendampingan manajemen dan teknis, dan penyiapan media

dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasian kawasan perdesaan;4) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pendampingan manajemen dan

teknis, dan penyiapan media dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasiankawasan perdesaan;

5) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pendampingan manajemen dan teknis, danpenyiapan media dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasian kawasanperdesaan;

6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendampingan manajemen dan teknis, dan penyiapanmedia dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasian kawasan perdesaan.

7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas;dan

8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 96 -

IKU DIREKTORAT KERJA SAMA DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Pengembangan kawasan perdesaanmelalui peningkatan kerjasama dan

pengembangan kapasitas

Jumlah Kawasan Perdesaan yangmelakukan Kerjasama dan kemitraan

Jumlah kawasan perdesaan yangmendapatkan pendampingan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT KERJA SAMA DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah KawasanPerdesaan yang

melakukan Kerjasamadan kemitraan

Kerjasama dan kemitraan adalahjalinan kerjasama usaha yang salingmenguntungkan antara masyarakatdi kawasan perdesaaan dengan

PEMDA, Perguruan Tinggi, BUMN,BUMD, BUMS, BUMDES/Bersama

dan Koperasi disertai denganpembinaan dan pengembangan

usaha

Jumlah Kawasan Perdesaanyang melakukan Kerjasamadan kemitraan per tahun Internal

Kementerian

2

Jumlah kawasanperdesaan yangmendapatkanpendampingan

Pengembangan kapasitas adalahkegiatan pemberdayaan masyarakatuntuk meningkatkan pengetahuan

dan keterampilannya dalam

Jumlah kawasan perdesaanyang mendapatkan

pendampingan per tahunInternal

Kementerian

- 97 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

pembangunan kawasan perdesaanyang dilakukan melalui

pendampingan, pembelajaran,penyediaan informasi dan evaluasi

terhadap keserasian kawasanperdesaan

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 98 -

Ditjen Pembangunan Daerah Tertentu

- 99 -

4. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu2 Tugas : Menyelenggraakan perumusan dan pelaksnaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan,

daerha perbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.

3 Fungsi : 1)Perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerah rawanbencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar;

2)Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerahrawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar;

3)Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerahperatasan, dan daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil terluar;

4)Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerahperbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah oulau kecil dan teruar;

5)Pelaksanaan evaluasi dan pelapoean di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerahperbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar;

6)Pelaksanaan admisnitrasi Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu; dan7)Pelaksanaan funsi lain yang diberian oleh Menteri.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 100 -

IKU DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTENTU

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Terentaskannya daerahtertinggal di daerah tertentu

Jumlah daerah tertinggal yang memilikikarakteristik kewilayahan dan kondisisituasional tertentu yang terentaskan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTENTU

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Jumlah daerahtertinggal yang

memilikikarakteristik

kewilayahan dankondisi situasional

tertentu yangterentaskan

Jumlah daerah tertinggal yang memilikikarakteristik kewilayahan dan kondisi situasionaltertentu yang terentaskan sesuai dengan lokus

dan fokus pada 122 Kab DT dokumenperencanaan Pengembangan Daerah Tertinggal

di Daerah TertentuBerkurangnya 50 daerah tertinggal yang memilikikarakteristik kewilayahan dan kondisi situasionaltertentu (daerah perbatasan, daerah pulau kecildan terluar, daerah rawan pangan, daerah rawan

bencana, dan daerah pasca konflik) secarabertahap sesuai target per tahun

Jumlah Daerah Tertinggalyang memiliki karakteristik

kewilayahan kondisisituasional tertentu (daerahperbatasan, daerah pulaukecil dan terluar, daerah

rawan pangan, daerah rawanbencana, dan daerah pascakonflik) dan yang berubahstatusnya menjadi daerahmaju per tahun berdasarkan

indeks ketertinggalan

IndeksKetertinggalan

(BMIKTT,KDPDTT)

Data Podes,Susenas,

Kemiskinan danData KKD

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 101 -

a. Sekretariat Direktorat Jenderal

1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal

2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkunganDirektorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu.

3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpengembangan daerah tertentu;

2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 102 -

IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terselenggaranya DukunganManajemen dan Pelayanan Teknis diLingkungan Direktorat JenderalPengembangan Daerah Tertentu

Nilai Kesesuaian atas Penyajian LaporanKeuangan dan BMN Ditjen PDTuberdasarkan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern Pemerintah

(APIP)

Nilai SAKIP

Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PDTu yangtepat waktu sesuai dengan ketentuan

Persentase ASN di lingkungan DitjenPDTu yang mengikuti pengembangan

kompetensi per tahun

Nilai rata-rata SKP ASN di lingkunganDitjen PDTu

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Ditjen PDTu

Persentase Kesesuaian sasaran RENJAyang diprogramkan dalam RKA Ditjen

PDTu

Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPDTu

- 103 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Tingkat kepuasan aparatur lingkupDitjen PDTu atas pelayanan teknis dan

dukungan manajemen

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMN

Ditjen PDTuberdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah

(SAP) dari hasilevaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)

Penyajian Laporan Keuangan dan BMNyang sesuai SAP adalah laporan dibidang keuangan yang memuat:

1. Neraca2. Laporan Operasional (LO)

3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)serta laporan di bidang BMN yang

memuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan

Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN

8. Pelaksanaan Penatausahaan BMNberdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)

Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNDitjen PDTu sesuai

komponen yang termuatdalam Standar

Akuntansi Pemerintah(SAP) dari APIP

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

- 104 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PDTu

Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPDitjen PDTu dari APIP

Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

3

Persentasepenyampaian laporan

satuan kerja dilingkungan DitjenPDTu yang tepat

waktu sesuai denganketentuan

Laporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuai ketentuan,

terdiri atas:a. Laporan Keuangan dan BMN yangberdasarkan Peraturan PemerintahNo. 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahb. Laporan Pengendalian dan

Evaluasi atas pelaksanaan RencanaKerja Kementerian / Lembaga

berdasarkan Peraturan PemerintahNo. 39 Tahun 2006

c. Laporan Pengukuran dan EvaluasiKinerja Atas Pelaksanaan RencanaKerja Anggaran Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan No. 249 Tahun

2011d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerja

Ditjen PDTu (Laporan Kinerja) padatahun sebelumnya

Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperoleh alokasianggaran dari Program Pengembangan

Daerah Tertentu

Jumlah laporan satuankerja di lingkunganDitjen PDTu yangdisampaikan tepat

waktu sesuai ketentuandibagi dengan jumlahseluruh laporan satuan

kerja yang wajibdisampaikan kepada

Dirjen PDTu dikali 100%

SekretariatDitjen PDTu

4Persentase ASN dilingkungan Ditjen

PDTu yang mengikutiPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui

Jumlah ASN diLingkungan Ditjen PDTu

DataKepegawaian

Biro

- 105 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

pengembangankompetensi per tahun

pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran

ASN di lingkungan Ditjen PDTu yangmengikuti pengembangan

kompetensi selama paling sedikit20 JPL dalam 1 (satu) Tahun yang

lulus dan bersertifikat

yang mengikutipengembangan

kompetensi pada tahunyang bersangkutandibagi jumlah pejabatpimpinan tinggi danpejabat administrasipada tahun yang

bersangkutan dikali100%

Kepegawaian &Umum/

SekretariatDitjen PDTu

5Nilai rata-rata SKPASN di lingkungan

Ditjen PDTu

SKP adalah rencana kerja dan targettahunan yang harus dicapai oleh

setiap ASN di lingkungan Ditjen PDTu

Nilai rata-rata SKP padatahun yangbersangkutan

InternalSekretariatDitjen PDTu

6

Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran

Ditjen PDTu

Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran Ditjen

PDTu berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yangberkenaan dengan pengukuran danevaluasi kinerja atas pelaksanaan

RKA-K/L dari Kementerian KeuanganRI

Penilaian kinerja atas Rencana Kerjadan Anggaran menggunakan 5 (lima)

indikator sebagai berikut:1. Penyerapan anggaran;

2. Konsistensi atas rencana penarikandana awal;

3. Konsistensi atas penarikan danarevisi;

Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran

Ditjen PDTu per tahun

Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI

- 106 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

4. Pencapaian keluaran; dan5. Efisiensi

7

Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalamRKA Ditjen PDTu

Perbandingan sasaran program dalamRENJA yang

dapat direalisasikan dalam RKA DitjenPDTu dengan seluruh sasaran programyang telah ditetapkan/direncanakan

dalam RENJA

Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunanjangka menengah nasional yang

memuat rancangan kerangka ekonomimakro, prioritas pembangunan,rencana kerja dan pendanaannya

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai

suatu tujuan

Jumlah Sasaranprogram RENJA DitjenPDTu yang dituangkandalam RKA Ditjen PDTudibagi jumlah sasaranprogram dalam RENJADitjen PDTu pada tahun

yang bersangkutandikali 100%

InternalSekretariatDitjen PDTu

8Rata-rata revisi DIPAdi lingkungan Ditjen

PDTu

Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukan diakibatkanoleh perubahan kebijakan nasional

Rata-rata revisi DIPADitjen PDTu pada tahun

yang bersangkutan

InternalSekretariatDitjen PDTu

9

Tingkat kepuasanaparatur lingkupDitjen PDTu atas

pelayanan teknis dandukungan manajemen

Skor penilaian kepuasan penggunalayanan/ pegawai internal lingkup

Ditjen PDTu terhadap kualitas layananPDTu pada tahun yang bersangkutanterhadap kualitas pelayanan dalam

hal:a. koordinasi dan penyusunan

rencana, program, dananggaran, serta evaluasi dan

pelaporan;

Hasil survai kepuasanaparatur lingkup DitjenPDTu khusus untuktahun 2016 danselanjutnya akan

menggunakan pollingsecara DARING

InternalSekretariatDitjen PDTu

- 107 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

b. pengelolaan data dan informasi;c. pelaksanaan urusan keuangan dan

barang milik negara DirektoratJenderal;

d. pelaksanaan urusan kepegawaiandan umum;

e. penyiapan penyusunan rancanganperaturan perundang-undangan

dan advokasi hukum; danf. penataan organisasi dan tata laksana

Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5

Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2

Sangat Tidak Memuaskan = 1

MENTERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

SANDJOJO

- 108 -

b. Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawanpangan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan daerah rawan pangan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua

4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah rawan pangan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan;dan

6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 109 -

IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Meningkatnya jumlah daerah tangguhpangan

Jumlah daerah tertentu di daerahtertinggal yang Indeks Ketahanan

Pangannya meningkat

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah daerah tertentudi daerah tertinggal yang

Indeks KetahananPangannya meningkat

Indeks Ketahanan Pangan adalahIndeks yang digunakan untukmengetahui ketahanan pangan

suatu daerah

Kriteria Indeks Ketahanan Panganadalah 3 dimensi yaitu dimensi

ketersediaan pangan,keterjangkauan/akses pangan dan

pemanfaatan pangan

Indeks Ketahanan Pangannyadihitung dari Indeks pertanaman

dan peningkatan prosentaseproduksi

Rawan pangan adalah kondisi suatuwilayah/daerah, masyarakat atau

rumah tangga yang tidak menpunyaiakses secara fisik (ketersediaan) dan

Jumlah daerah tertentu didaerah tertinggal yang Indeks

Ketahanan Pangannyameningkat pada tahun yang

bersangkutan

Lap.Monev,DataBKP/Distankab

- 110 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

ekonomi (daya beli) untukmemperoleh pangan yang cukupdalam jumlah, mutu, beragam danaman untuk memenuhi standar

kebutuhan fisiologis bagipertumbuhan dan kesehatan

Penanganan rawan pangan adalahpengembangan potensi sumberdaya,pemanfaatan dan akses pangan

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 111 -

c. Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerahperbatasan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi,Maluku, dan Papua.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah perbatasan wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah perbatasan wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan daerah perbatasan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah perbatasan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan;dan

6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.4 Indikator Kinerja Utama :

- 112 -

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PERBATASAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Meningkatnya Prasarana dan SaranaDasar, Aksesibilitas dan

Kesejahteraan Masyarakat di DaerahPerbatasan

Jumlah daerah perbatasan di daerahtertinggal yang prasarana dan sarana

dasarnya terpenuhi sesuai SPM

Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah perbatasan di

daerah tertinggal yang diimplementasikanantar K/L/D/M sesuai dengan hasil

koordinasi

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PERBATASAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Jumlah daerahperbatasan di daerah

tertinggal yangprasarana dan saranadasarnya terpenuhi

sesuai SPM

Prasarana dan Sarana dasar diDaerah Perbatasan di Daerah

Tertinggal yang fasilitasinya adalahpenyediaan sarpras untuk

mendukung produk unggulan

Jumlah daerah perbatasan di daerahtertinggal yang Prasarana dan Saranadasarnya terpenuhi harus sesuaidengan fokus dan lokus pada 122Kab DT dokumen perencanaan

Pengembangan Daerah Tertinggal diDaerah Tertentu dan sesuai denganSPM sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal KDPDTTsesuai dengan hasil koordinasi

K/L/D/M

Jumlah daerahperbatasan di daerah

tertinggal yangprasarana dan saranadasarnya terpenuhisesuai SPM padatahun yang sama

Data BNPP, Data BPS(PertumbuhanEkonomi, AngkaKemiskinan, IPM),Data Internal Ditjen

PDTu

- 113 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

2

Jumlah kegiatanpembangunan

konektivitas di daerahperbatasan di daerah

tertinggal yangdiimplementasikan antarK/L/D/M sesuai dengan

hasil koordinasi

Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah perbatasan di

daerah tertinggal yangdiimplementasikan antar K/L/D/M

sesuai dengan hasil koordinasisesuai dengan lokus dan fokus pada122 Kab DT dokumen perencanaanPengembangan Daerah Tertinggal diDaerah Tertentu sesuai denganSPM sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal KDPDTTsesuai dengan hasil koordinasi

K/L/D/M

Prasarana dan sarana konektivitasadalah penyediaan sarpras untukmendukung produk unggulan sertamemperlancar akses transportasimenuju lokasi kegiatan prioritasKementerian Desa, PDT dan

Transmigrasi

Jumlah kegiatanpembangunan

konektivitas di daerahperbatasan di daerah

tertinggal yangdiimplementasikan

antar K/L/D/M sesuaidengan hasil

koordinasi pada tahunyang sama

Data BNPP, InternalDitjen PDTu

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 114 -

SA,d. Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerahrawan bencana wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan,Sulawesi, Maluku, dan Papua.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan bencana wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan bencana wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penanganan daerah rawan bencanawilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan daerah rawan bencana wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penanganan Daerah RawanBencana; dan6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 115 -

IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Peningkatan ketahanan masyarakat darirawan bencana

Jumlah daerah tertinggal di daerahtertentu yang Indeks Resiko

Bencananya menurun

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah daerahtertinggal di daerahtertentu yang IndeksResiko Bencananya

menurun

Indeks Resiko Bencana adalahIndeks Risiko Bencana adalah teknik

analisis kuantitatif yangmenggunakan indikator statistik

untuk mengukur danmembandingkan berbagai variabel.

Kriteria Indeks Resiko Bencanaterdiri dari 3 faktor

yaitu ancaman, kerentanan dankapasitas. Ancaman dan kerentanan

adalah faktor yang cukup sulituntuk diubah besarannya dalam

jangka waktu 5 tahun

Jumlah daerah tertinggal didaerah tertentu yang IndeksResiko Bencananya menurun

per tahun

Data IRBI -BNPB,InternalDirektoratPenanganan

DaerahRawanBencana

- 116 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

pembangunan, sedangkan kapasitasadalah faktor yang cukup layak

(feasible) diubah atau ditingkatkanseiring dengan programpembangunan 5 tahun.

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINDONESI

- 117 -

Oe. Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah pascakonflik wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penanganan daerah pasca konflik wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah pasca konflik wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penanganan daerah pasca konflik wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan daerah pasca konflik wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik;dan

6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.4 Indikator Kinerja Utama :

- 118 -

IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH PASCA KONFLIK

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Meningkatnya ketahanan masyarakatdari rawan konflik

Jumlah daerah tertinggal di daerahtertentu yang Indeks Ketahanan

Konfliknya meningkat

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH PASCA KONFLIK

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah daerah tertinggaldi daerah tertentu yang

Indeks KetahananKonfliknya meningkat

Jumlah daerah tertinggal di daerahtertentu yang Indeks Ketahanan

Konfliknya meningkat harus sesuaidengan dokumen perencanaan

Pengembangan Daerah Tertinggal diDaerah Tertentu

Indeks Ketahanan Konflik adalah nilaiuntuk memberikan gambaran cepat

mengenai ketahanan sekaliguskerawanan daerah terhadap konflik

kekerasan/sosial

Kategori Indeks Ketahanan Konflik

Jumlah daerah tertinggaldi daerah tertentu yang

Indeks KetahananKonfliknya meningkat per

tahun

DataKetahananKonflik -PMK,

InternalDataDitjenPDTu

- 119 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

Daerah Tertinggal Indonesia Tahun2016 :

Tinggi : > 0,8....Sedang : 0,6 - 0,7999Rendah : 0,5 - 0,5999

Sangat Rendah : < 0,4999EPUBLI

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 120 -

K IA,f. Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah pulaukecil dan terluar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah pulau kecil dan terluar wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah pulau kecil dan terluar wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan daerah pulau kecil dan terluarwilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah pulau kecil dan terluar wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;

5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil danTerluar; dan

6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 121 -

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PULAU KECIL DAN TERLUAR

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Meningkatnya konektifitas, saranaprasarana dasar, dan kesejahteraanmasyarakat di pulau kecil dan pulau

terluar di daerah tertinggal

Jumlah daerah pulau kecil dan terluar didaerah tertinggal yang Prasarana danSarana dasarnya terpenuhi sesuai SPM

Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah pulau kecil dan

terluar di daerah tertinggal yangdiimplementasikan antar K/L/D/M sesuai

dengan hasil koordinasi

Jumlah daerah pulau kecil dan terluar didaerah tertinggal yang meningkat

pendapatan masyarakatnya

- 122 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PULAU KECIL DAN TERLUAR

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah daerah pulaukecil dan terluar didaerah tertinggal

yang Prasarana danSarana dasarnya

terpenuhi sesuai SPM

Prasarana dan Sarana dasar didaerah pulau kecil dan terluar di

daerah tertinggal yangfasiitasinya adalah penyediaanprasarana dan sarana untukmendukung produk unggulan

Jumlah daerah pulau kecil danterluar di daerah tertinggal yangPrasarana dan Sarana dasarnyaterpenuhi sesuai dengan fokusdan lokus pada 122 Kab DT

dokumen perencanaanPengembangan Daerah

Tertinggal di Daerah Tertentudan sesuai dengan SPM sektoryang dilakukan oleh internaldan eksternal KDPDTT sesuai

dengan hasil koordinasiK/L/D/M

Jumlah daerah pulau kecil danterluar di daerah tertinggalyang Prasarana dan Sarana

dasarnya terpenuhi sesuai SPMpada tahun yang sama

IndeksKetertinggalan

(BMIKTT,KDPDTT), DataKKP, Data BPS(PertumbuhanEkonomi,Angka

Kemiskinan,IPM), Data

Internal DitjenPDTu

2

Jumlah kegiatanpembangunankonektivitas di

daerah pulau kecildan terluar di daerah

tertinggal yangdiimplementasikanantar K/L/D/M

Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah pulaukecil dan terluar di daerah

tertinggal yangdiimplementasikan antar

K/L/D/M sesuai dengan hasilkoordinasi sesuai dengan lokus

Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah pulaukecil dan terluar di daerah

tertinggal yangdiimplementasikan antar

K/L/D/M sesuai dengan hasilkoordinasi pada tahun yang

IndeksKetertinggalan

(BMIKTT,KDPDTT), IPD(Bappenas),Data BPS

(PertumbuhanEkonomi,Angka

- 123 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

sesuai dengan hasilkoordinasi

dan fokus 122 Kab DTdokumen perencanaanPengembangan Daerah

Tertinggal di Daerah Tertentudan sesuai SPM sektor yangdilakukan oleh internal dan

eksternal KDPDTT

Sarana dan prasaranakonektivitas dan pendukung

lainnya dalam rangkamendukung pengembanganpotensi sumber daya lokal

produktif dan pengembanganpariwisata pulau kecil dan

terluar

sama Kemiskinan,IPM), Data

Internal DitjenPDTu

3

Jumlah daerah pulaukecil dan terluar didaerah tertinggalyang meningkatpendapatan

masyarakatnya

Peningkatan pendapatanmasyarakat dilakukan melaluipembangunan/pengembangan

prasarana dan saranapendukung kesejahteraanmasyarakat di daerah pulaukecil dan terluar di daerahtertinggal untuk mendukungproduk unggulan kementerian

Jumlah daerah pulau kecil danterluar di daerah tertinggal yang

meningkat pendapatandaerahnya sesuai dengan fokus

dan lokus dokumen

Jumlah daerah pulau kecil danterluar di daerah tertinggalyang meningkat pendapatanmasyarakatnya per tahun

IndeksKetertinggalan

(BMIKTT,KDPDTT), IPD(Bappenas),Data BPS

(PertumbuhanEkonomi,Angka

Kemiskinan,IPM), Data

Internal DitjenPDTu

- 124 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

perencanaan daerah tertentudan sesuai dengan SPM sektoryang dilakukan oleh internal dan

eksternal KDPDTT sesuaidengan hasil koordinasi

K/L/D/M

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 125 -

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK

Ditjen Pembangunan DaerahTertinggal

- 126 -

5. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal2 Tugas : Menyelenggarakan perumusan dan pelaksnaaan kebijakan di bidang percepatan pembangunan di daerah

tertinggal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang penysusnan indikator dan subindikator daerah tertinggal, indentifikasi

daerah tertinggal dan skema pendanaan percepatan pembangunan daerah tertinggal;2) Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan, koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi

anggaran percepatan pembangunan daerah tertinggal;3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang percepatan pembangunan daerah tertinggal;4) Pelaksanaan evauasi dan pelaporan di bidang percepatan pembangunan daerah tertinggal;5) Pelaksanaan adminstrasi Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal; dan6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 127 -

IKU DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Terentaskannya Kabupaten DaerahTertinggal sesuai dengan indikator

ketertinggalan

Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang memenuhi kriteria

kabupaten maju

Persentase kegiatan hasilkoordinasi dengan K/L/D/M yang

diimplementasikan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang memenuhikriteria kabupaten maju

Berkurangnya 80 kabupatendaerah tertinggal pada akhir

tahun 2019 dengan fokus daerahpengentasan secara bertahap

sesuai target per tahun

Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang statusnyaberubah menjadi daerahmaju berdasarkan indeks

ketertinggalan

InternalKementerian

- 128 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

2

Persentase kegiatan hasilkoordinasi denganK/L/D/M yang

diimplementasikan

Kegiatan hasil koordinasi denganK/L/D/M yang

diimplementasikan adalahJumlah hasil koordinasi yang

diwujudkan dalamkegiatan/program

Jumlah kegiatan hasilkoordinasi dengan K/L/D/Myang diimplementasikandibagi dengan jumlahseluruh kegiatan dikali

100%

K/L danInternal PDT

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO,REPUBLIK INDONESIA,

- 129 -

Sekretariat Direktorat Jenderal;

1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan

Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal.3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di

bidang pembangunan daerah tertinggal;2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 130 -

IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terselenggaranya DukunganManajemen dan Pelayanan Teknis diLingkungan Direktorat JenderalPembangunan Daerah Tertinggal

Nilai Kesesuaian atas Penyajian LaporanKeuangan dan BMN Ditjen PDT berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah (SAP) darihasil evaluasi Aparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)

Nilai SAKIP

Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PDT yang tepat

waktu sesuai dengan ketentuan

Persentase ASN di lingkungan Ditjen PDTyang mengikuti pengembangan kompetensi

per tahun

Nilai rata-rata SKP ASN di lingkungan DitjenPDT

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Ditjen PDT

Persentase Kesesuaian sasaran RENJA yangdiprogramkan dalam RKA Ditjen PDT

- 131 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPDT

Tingkat kepuasan aparatur lingkup DitjenPDT atas pelayanan teknis dan dukungan

manajemen

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUSEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMN

Ditjen PDT berdasarkanStandar Akuntansi

Pemerintah (SAP) darihasil evaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)

Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah

laporan di bidang keuangan yangmemuat:1. Neraca

2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)serta laporan di bidang BMN yang

memuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable

dan Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan

Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNDitjen PDT sesuai

komponen yang termuatdalam Standar AkuntansiPemerintah (SAP) dari

APIP

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

- 132 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN

8. Pelaksanaan PenatausahaanBMN berdasarkan hasil evaluasi

Aparat Pengawas Intern Pemerintah(APIP)

2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PDT

Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPDitjen PDT dari APIP

Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

3

Persentasepenyampaian laporan

satuan kerja dilingkungan Ditjen PDT

yang tepat waktusesuai denganketentuan

Penyampaian Laporan satuan kerjadi lingkungan Ditjen PDT tepat

waktu sesuai ketentuanLaporan yang wajib disampaikan

tepat waktu dan sesuaiketentuan, terdiri atas:

a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi

Pemerintahb. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan

Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja Atas PelaksanaanRencana Kerja AnggaranKementerian / Lembaga

berdasarkan Peraturan Menteri

Jumlah laporan satuankerja di lingkunganDitjen PDT yang

disampaikan tepatwaktu sesuai ketentuandibagi dengan jumlahseluruh laporan satuan

kerja yang wajibdisampaikan dikali

100%

SekretariatDitjen PDT

- 133 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

Keuangan No. 249 Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaDitjen PDT (Laporan Kinerja)

pada tahun sebelumya

Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperolehalokasi anggaran dari ProgramPembangunan Daerah Tertinggal

4

Persentase ASN dilingkungan Ditjen PDT

yang mengikutipengembangan

kompetensi per tahun

Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui

pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran

ASN di lingkungan Ditjen PDT yangmengikuti pengembangan

kompetensi selama paling sedikit20 JPL dalam 1 (satu) Tahun yang

lulus dan bersertifikat

Jumlah ASN diLingkungan Ditjen PDT

yang mengikutipengembangan

kompetensi pada tahunyang bersangkutan dibagi

jumlah pejabat pimpinantinggi dan pejabat

administrasi pada tahunyang bersangkutan dikali

100%

Sekretaris DitjenPDT

5Nilai rata-rata SKP ASNdi lingkungan Ditjen

PDT

SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harus dicapaioleh setiap ASN di lingkungan

Ditjen PDT

Nilai rata-rata SKP padatahun yang bersangkutan

InternalSekretariatDitjen PDT

6

Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran

Ditjen PDT

Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran Ditjen

PDT berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan

yang berkenaan denganpengukuran dan evaluasi kinerja

Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranDitjen PDT per tahun

Sekretaris DitjenPDT

- 134 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

atas pelaksanaan RKA-K/L dariKementerian Keuangan RI

Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran menggunakan 5(lima) indikator sebagai berikut:

1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana

penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan dana

revisi;4. Pencapaian keluaran; dan

5. Efisiensi

7

Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalam

RKA Ditjen PDT

Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang

dapat direalisasikan dalam RKADitjen PDT dengan seluruh sasaran

program yang telahditetapkan/direncanakan dalam

RENJA

Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunanjangka menengah nasional yangmemuat rancangan kerangkaekonomi makro, prioritas

pembangunan, rencana kerja danpendanaannya

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai

Jumlah Sasaran programRENJA Ditjen PDT yangdituangkan dalam RKADitjen PDT dibagi jumlahsasaran program dalamRENJA Ditjen PDT padatahun yang bersangkutan

dikali 100%

Sekretaris DitjenPDT

- 135 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

suatu tujuan

8 Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Ditjen PDT

Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan

kebijakan nasional

Rata-rata revisi DIPADitjen PDT pada tahunyang bersangkutan

Sekretaris DitjenPDT

9

Tingkat kepuasanaparatur lingkup DitjenPDT atas pelayananteknis dan dukungan

manajemen

Skor penilaian kepuasan penggunalayanan/ pegawai internal lingkup

Ditjen PDT terhadap kualitaslayanan PDT pada tahun yangbersangkutan terhadap kualitas

pelayanan dalam hal:a. koordinasi dan penyusunan

rencana, program, dananggaran, serta evaluasi dan

pelaporan;b. pengelolaan data dan informasi;c. pelaksanaan urusan keuangandan barang milik negara Direktorat

Jenderal;d. pelaksanaan urusan kepegawaian

dan umum;e. penyiapan penyusunan

rancangan peraturan perundang-undangan

dan advokasi hukum; danf. penataan organisasi dan tata

laksana

Hasil survai kepuasanaparatur lingkup DitjenPDT khusus untuk tahun2016 dan selanjutnyaakan menggunakan

polling secara DARING

Sekretaris DitjenPDT

- 136 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5

Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2

Sangat Tidak Memuaskan = 1

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 137 -

a. Direktorat Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta koordinasi penatalaksanaan di

bidang penyusunan indikator daerah tertinggal, identifikasi daerah tertinggal, penyusunan rencana danskema pendanaan, serta evaluasi dan pelaporan.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyusunan indikator daerah tertinggal, identifikasi daerahtertinggal, penyusunan rencana dan skema pendanaan kementerian/lembaga dan skema pendanaandaerah;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan indikator daerah tertinggal, identifikasi daerahtertinggal, penyusunan rencana dan skema pendanaan kementerian/lembaga dan skema pendanaandaerah;

3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatan pembangunandaerah tertinggal;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyusunan indikator daerah tertinggal,identifikasi daerah tertinggal, penyusunan rencana dan skema pendanaan kementerian/lembaga danskema pendanaan daerah;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan indikator daerah tertinggal, identifikasidaerah tertinggal, penyusunan rencana dan skema pendanaan kementerian/lembaga dan skemapendanaan daerah;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perencanaan dan Identifikasi DaerahTertinggal; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 138 -

IKU DIREKTORAT PERENCANAAN DAN IDENTIFIKASI DAERAH TERTINGGAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Terwujudnya koordinasiPerencanaan PPDT

Persentase kegiatan yang diimplementasikan antarK/L/D/M sesuai dengan hasil koordinasi

2

Peningkatan kabupatendaerah tertinggal yang

memenuhi kriteria kabupatenmaju

Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang berubahmenjadi tidak tertinggal

Persentase penduduk miskin di DT

IPM di kabupaten daerah tertinggal

Persentase Pertumbuhan Ekonomi di kabupatendaerah tertinggal

- 139 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PERENCANAAN DAN IDENTIFIKASI DAERAH TERTINGGAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Persentase kegiatan yangdiimplementasikan antarK/L/D/M sesuai dengan

hasil koordinasi

Kegiatan yang diimplementasikanantar K/L/D/M sesuai denganhasil koordinasi adalah jumlahkegiatan yang terimplementasioleh K/L/D/M berdasarkandokumen perencanaan PPDT

Jumlah kegiatan yangdiimplementasikan antarK/L/D/M sesuai denganhasil koordinasi pada

tahun yang bersangkutan

RAN, LaporanKinerja

K/L/D/M

2Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang berubahmenjadi tidak tertinggal

Berkurangnya 80 kabupatendaerah tertinggal pada akhir

tahun 2019 dengan fokus daerahpengentasan secara bertahap

sesuai target per tahun

Indeks perkembangan kondisiketertinggalan di kabupaten

daerah tertinggal adalah indekskomposit dari 6 kriteria dan 27indikator penentuan daerah

tertinggal

Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang berubahmenjadi tidak tertinggal

per tahun

Data Podes,Susenas,Data

kemiskinandan data KKD

3 Persentase pendudukmiskin di DT

Penduduk miskin di kabupatendaerah tertinggal adalah

penduduk yang memiliki rata-rataper kapita per bulan dibawahgaris kemiskinan di kabupaten

daerah tertinggal

Penduduk miskin di DTdibagi jumlah seluruhpenduduk di DT dikali

100%

Datakemiskinan

- 140 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

4 IPM di kabupaten daerahtertinggal

IPM di kabupaten daerahtertinggal adalah alat ukurkeberhasilan dalam upayamembangun kualitas hidup

manusia (masyarakat/penduduk)di kabupaten daerah tertinggal,

yang dibentuk oleh 3 (tiga)dimensi dasar, yaitu : (a) umurpanjang dan hidup sehat, (b)pengetahuan, dan (c) Standar

hidup layak

IPM di DT pada tahunyang bersangkutan

Susenas,Laporan IPM

5Persentase PertumbuhanEkonomi di kabupaten

daerah tertinggal

Laju Pertumbuhan Ekonomikabupaten daerah tertinggal

adalah laju pertumbuhan ekonomiyang menunjukkan pertumbuhan

produksi barang dan jasa dikabupaten daerah tertinggal

Persentase PertumbuhanEkonomi di kabupatendaerah tertinggal pada

tahun yang bersangkutan

laporanPDRB

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 141 -

b. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan,

kesehatan, keterampilan, tenaga kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan pendidikan, kesehatan,

keterampilan, tenaga kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi;2) Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, keterampilan, tenaga

kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi;3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatan pembangunan

daerah tertinggal di bidang pengembangan sumber daya manusia;4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan pendidikan,

kesehatan, keterampilan, tenaga kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan pendidikan,

kesehatan, keterampilan, tenaga kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi;6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia;

dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 142 -

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Pengembangan Sumber Daya Manusia didaerah tertinggal

Jumlah Kabupaten daerahtertinggal yang terpenuhi SPMbidang pendidikan, kesehatan

dan kebutuhan hidup layak (KHL)

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah Kabupatendaerah tertinggal yangterpenuhi SPM bidangpendidikan, kesehatandan kebutuhan hidup

layak (KHL)

Kabupaten daerah tertinggal yangterpenuhi SPM pendidikan,kesehatan dan KHL adalah

kabupaten yang dapat memnuhistandar kebutuhan dasar

pendidikan, kesehatan dan KHLberdasarkan peraturan

perundangan yang berlaku

Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang terpenuhikebutuhan SPM dasar

pendidikan, kesehatan dankebutuhan hidup layak

(KHL) per tahun

BPS (Susenas,Sakernas),

Kemendikbud,Kemenkes danKemenaker

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 143 -

c. Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya

hayati, tata guna lahan, pariwisata, sumber daya energi, serta lingkungan hidup.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sumber daya hayati, tata

guna lahan, pariwisata, sumber daya energi, serta lingkungan hidup;2) Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya hayati, tata guna lahan,

pariwisata, sumber daya energi, serta lingkungan hidup;3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatan pembangunan

daerah tertinggal di bidang sumber daya dan lingkungan hidup;4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sumber daya

hayati, tata guna lahan, pariwisata, sumber daya energi, sertalingkungan hidup;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sumber daya hayati,

tata guna lahan, pariwisata, sumber daya energi, serta lingkungan hidup;6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan

Lingkungan Hidup; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 144 -

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Pengembangan Sumber Dayadan Lingkungan Hidup

Meningkatknya pertumbuhan ekonomimelalui pengembangan SDLH

Meningkatnya jumlah Kab DT yang indekskualitas lingkungannya semakin membaik

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Meningkatknyapertumbuhan ekonomimelalui pengembangan

SDLH

Kesejahteraan masyarakat diindikasikan berdasarkan lajupertumbuhan eonomi melaluipengembangan SDLH melaluisektor pertanian, perdagangan

dan industri pengolahan

Jumlah Kab DT yangpertumbuhan ekonominya

meningkat melaluipengembangan sektor

pertanian, perdagangan danindustri pengolahan per

tahun

BPS/Kab.dalamangka

- 145 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

2

Meningkatnya jumlahKab DT yang indeks

kualitaslingkungannya

semakin membaik

Indeks kualitas lingkungan yangbaik adalah suatu ukuran yangmemberikan gambaran atauindikasi awal suatu kondisi

lingkungan pada kurun waktutertentu berdasarkan kuallitasair, udara dan tutupan lahandengan nilai indeks 72 sd 84

Jumlah Kab DT yangmemiliki indeks kualitaslingungan yang semakinmembaik dari periode

sebelumnya

Badan/DinasLingungan

Hidup/MenLHK

MENTE

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 146 -

d. Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana; dan2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan

prasarana transportasi, sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana dan prasaranaekonomi, sarana dan prasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sarana danprasarana transportasi, sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana dan prasaranaekonomi, sarana dan prasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi;

2) Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan prasarana transportasi,sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana dan prasarana ekonomi, sarana danprasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi;

3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatanpembangunan daerah tertinggal di bidang peningkatan sarana dan prasarana;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan saranadan prasarana transportasi, sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana danprasarana ekonomi, sarana dan prasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dantelekomunikasi;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sarana danprasarana transportasi, sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana dan prasaranaekonomi, sarana dan prasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Peningkatan Sarana danPrasarana; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 147 -

IKU DIREKTORAT PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Peningkatan Sarana dan Prasaranadi daerah tertinggal

Jumlah kabupaten daerah tertinggalyang terpenuhi SPM sarana dan

prasarananyaDEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU

DIREKTORAT PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Jumlah kabupatendaerah tertinggal

yang terpenuhi SPMsarana dan

prasarananya

SPM sarana dan prasarana adalahkegiatan yang meliputi peningkatan

sarana dan prasarana bidangtransportasi, bidang air bersih danpermukiman, bidang energi, bidanginformasi dan telekomunikasi, sertabidang prasarana ekonomi sesuaidengan lokus dan fokus pada

dokumen perencanaanpembangunan daerah tertinggal

sesuai SPM sektor yang dilakukanoleh internal dan eksternal KDPDTT

Jumlah kabupatendaerah tertinggal yangterpenuhi SPM saranadan prasarananyapada tahun yang

sama

Data Podes,Susenas, Surveimonkey, data

dariKementerianPUPERA,

KementerianPerhubungan,Kementerian

ESDM

INDONESIA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 148 -

e. Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal

2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang investasi dan permodalan,koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM), potensi produk unggulan, kemitraan usaha, serta industri,distribusi dan pemasaran.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan investasi dan permodalan,KUMKM, potensi produk unggulan, kemitraan usaha, serta industri, distribusi dan pemasaran;

2) Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang investasi dan permodalan, KUMKM, potensi produkunggulan, kemitraan usaha, serta industri, distribusi dan pemasaran;

3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatan pembangunan daerahtertinggal di bidang pengembangan ekonomi lokal;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan investasi danpermodalan, KUMKM, potensi produk unggulan, kemitraan usaha, serta industri, distribusi dan pemasaran;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan investasi dan permodalan,KUMKM, potensi produk unggulan, kemitraan usaha, serta industri, distribusi dan pemasaran;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 149 -

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Pengembangan Ekonomi Lokal didaerah tertinggal

Jumlah Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM) di Kabupaten

daerah tertinggal

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1Jumlah Usaha Mikro, Kecildan Menengah (UMKM) di

Kabupaten daerah tertinggal

Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM) yangmendapat intervensi

pengembangan ekonomi diDT

Jumlah Usaha Mikro, Kecildan Menengah (UMKM) di

Kabupaten daerahtertinggal pada tahun yang

bersangkutan

KemetrianKUKM,

Perindustrian,Perdaganagan,

BPS

MENTERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 150 -

NAN DAERA

H TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

Ditjen Penyiapan Kawasan danPembangunan Permukiman

Transmigrasi

- 151 -

6. Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi2 Tugas : Menyelenggaraan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kawasan dan pembangunan

permukiman transmigrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, penyediaan tanah

transmigrasi, pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk;2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, penyediaan tanah

transmigrasi, pembangunana permukiman transmigrasi dan penataan persebaran penduduk;3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi,

penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan pemukiman transmigrasi, dan penataan persebaranpenduduk;

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi,penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan pemukiman transmigrasi, dan penataan persebaranpenduduk;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, penyediaantanah transmigrasi, pembangunan pemukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk;

6) Pelaksanaan adminsitrasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan PermukimanTransmigrasi; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 152 -

IKU DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DANPEMBANGUNAN PEMUKIMAN TRANSMIGRASI

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terbangunnya permukimantransmigrasi dalam kawasantransmigrasi sebagai tempattinggal dan tempat berusaha

yang layak

Jumlah Kawasan Transmigrasi yang Berpotensiuntuk Dibangun dan Dikembangkan

Jumlah permukiman transmigrasi yangdibangun dan siap dimanfaatkan sebagai

tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PEMUKIMAN TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1.

Jumlah KawasanTransmigrasi yang

Berpotensi untuk Dibangundan Dikembangkan

Kawasan Transmigrasi yangBerpotensi untuk Dibangun

dan DikembangkanMerupakan Hasil Identifikasiyang telah menjadi daftarpendek potensi kawasan

transmigrasi

Jumlah KawasanTransmigrasi yangBerpotensi untukDibangun dan

Dikembangkan pertahun

Internal DitjenPKP2Trans

2.

Jumlah permukimantransmigrasi yang dibangun

dan siap dimanfaatkansebagai tempat tinggal dantempat berusaha yang layak

Permukiman Transmigrasiyang dibangun dan

fungsional sebagai tempattinggal, tempat bekerja dantempat berusaha di dalam

Jumlah permukimantransmigrasi yangdibangun dan siap

dimanfaatkan sebagaitempat tinggal dan

Internal DitjenPKP2Trans

- 153 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

144 kawasan transmigrasiyang ditetapkan olehMenteri Desa, PDT danTransmigrasi sesuaiketentuan perundang-

undangan yang berkenaandengan ketransmigrasiansesuai SPM sektor yang

dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT

tempat berusaha yanglayak per tahun

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 154 -

a. Sekretariat Direktorat Jenderal;1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal;2 Tugas : Memberikan pelayanan administratif teknis dan kepada semua unsur satuan organisasi

di lingkungan Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi.3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidang

penyiapan kawasan dan pembangunan permukiman transmigrasi;2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan

penataan organisasi dan tata laksana.4 Indikator Kinerja Utama :

- 155 -

IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terselenggaranya DukunganManajemen dan Layanan

Teknis lainnya di lingkunganDitjen PKP2Trans

Nilai Kesesuaian atas Penyajian Laporan Keuangandan BMN Ditjen PKP2Trans berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)

Nilai SAKIP

Persentase penyampaian laporan satuan kerja dilingkungan Ditjen PKP2Trans yang tepat waktu

sesuai dengan ketentuan

Persentase ASN di lingkungan Ditjen PKP2Transyang mengikuti pengembangan kompetensi per

tahun

Nilai rata-rata SKP ASN di lingkungan DitjenPKP2Trans

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja danAnggaran Ditjen PKP2Trans

Persentase Kesesuaian sasaran RENJA yangdiprogramkan dalam RKA Ditjen PKP2Trans

Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPKP2Trans

- 156 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Tingkat kepuasan aparatur lingkup DitjenPKP2Trans atas pelayanan teknis dan dukungan

manajemen

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNDitjen PKP2Trans

berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah(SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)

Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah

laporan di bidang keuangan yangmemuat:1. Neraca

2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas

(LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran

(LRA)

serta laporan di bidang BMN yangmemuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable

dan Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang

Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMN

Ditjen PKP2Trans sesuaikomponen yang termuatdalam Standar AkuntansiPemerintah (SAP) dari

APIP

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPKP2Trans

- 157 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

7. Laporan Penyusutan BMN8. Pelaksanaan Penatausahaan

BMN

berdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah

(APIP)

2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PKP2Trans

Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPDitjen PKP2Trans dari

APIP

Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat

JenderalKDPKP2Trans

3

Persentase penyampaianlaporan satuan kerja di

lingkungan DitjenPKP2Trans yang tepatwaktu sesuai dengan

ketentuan

Penyampaian Laporan satuankerja di lingkungan Ditjen

PKP2Trans tepat waktu sesuaiketentuan

Laporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuaiketentuan, terdiri atas:

a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi

Pemerintahb. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan

Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja AtasPelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian /

Jumlah laporan satuankerja di lingkungan

Ditjen PKP2Trans yangdisampaikan tepat

waktu sesuai ketentuandibagi dengan jumlahseluruh laporan satuan

kerja yang wajibdisampaikan dikali 100%

SekretariatDitjen

PKP2Trans

- 158 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

Lembaga berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan No. 249

Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaDitjen PKP2Trans (Laporan

Kinerja) pada tahun sebelumnya

Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperolehalokasi anggaran dari Program

Penyiapan Kawasan danPembangunan Permukiman

Transmigrasi

4

Persentase ASN dilingkungan DitjenPKP2Trans yang

mengikutipengembangan

kompetensi per tahun

Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,

seminar, kursus, dan penataran

ASN di lingkungan DitjenPKP2Trans yang mengikutipengembangan kompetensiselama paling sedikit 20 JPL

dalam 1 (satu) Tahun yang lulusdan bersertifikat

Jumlah ASN diLingkungan DitjenPKP2Trans yang

mengikuti pengembangankompetensi pada tahunyang bersangkutan dibagijumlah pejabat pimpinan

tinggi dan pejabatadministrasi pada tahunyang bersangkutan dikali

100%

SekretariatDitjen

PKP2Trans

5Nilai rata-rata SKP ASNdi lingkungan Ditjen

PKP2Trans

SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harus dicapaioleh setiap ASN di lingkungan

Ditjen PKP2Trans

Nilai rata-rata SKP padatahun yang bersangkutan

SekretariatDitjen

PKP2Trans

- 159 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

6

Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranDitjen PKP2Trans

Penilaian Kinerja atasPelaksanaan Rencana Kerja danAnggaran Ditjen PKP2Trans

berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang

berkenaan dengan pengukurandan evaluasi kinerja ataspelaksanaan RKA-K/L dariKementerian Keuangan RI

Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran menggunakan5 (lima) indikator sebagai berikut:

1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana

penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan

dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan

5. Efisiensi

Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranDitjen PKP2Trans per

tahun

Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI

7

Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalamRKA Ditjen PKP2Trans

Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang

dapat direalisasikan dalam RKADitjen PKP2Trans dengan seluruh

sasaran program yang telahditetapkan/direncanakan dalam

RENJA

Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja

pembangunan jangka menengahnasional yang memuat rancangan

Jumlah Sasaran programRENJA Ditjen PKP2Transyang dituangkan dalamRKA Ditjen PKP2Transdibagi jumlah sasaranprogram dalam RENJADitjen PKP2Trans pada

tahun yang bersangkutandikali 100%

InternalSekretariat

DitjenPKP2Trans

- 160 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

kerangka ekonomi makro,prioritas pembangunan, rencana

kerja dan pendanaannya

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai

suatu tujuan

8Rata-rata revisi DIPA di

lingkungan DitjenPKP2Trans

Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan

kebijakan nasional

Rata-rata revisi DIPADitjen PKP2Trans pada

tahun yang bersangkutan

InternalSekretariat

DitjenPKP2Trans

9

Tingkat kepuasanaparatur lingkup Ditjen

PKP2Trans ataspelayanan teknis dandukungan manajemen

Skor penilaian kepuasanpengguna layanan/ pegawai

internal lingkup Ditjen PKP2Transterhadap kualitas layananPKP2Trans pada tahun yang

bersangkutan terhadap kualitaspelayanan dalam hal:

a. koordinasi dan penyusunanrencana, program, dan

anggaran, serta evaluasi danpelaporan;

b. pengelolaan data dan informasi;c. pelaksanaan urusan keuangan

dan barang milik negaraDirektorat Jenderal;

d. pelaksanaan urusankepegawaian dan umum;e. penyiapan penyusunan

rancangan peraturan perundang-undangan

dan advokasi hukum; danf. penataan organisasi dan tata

Hasil survai kepuasanaparatur lingkup DitjenPKP2Trans khusus untuk

tahun 2016 danselanjutnya akan

menggunakan pollingsecara DARING

InternalSekretariat

DitjenPKP2Trans

- 161 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

laksanaKriteria skor penilaian adalah:

Sangat Memuaskan = 5Memuaskan = 4

Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2

Sangat Tidak Memuaskan = 1PEMBANGUNAMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 162 -

b. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan informasi

potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasidan kerja sama antar daerah.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasikawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerja sama antardaerah;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasikawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerja sama antardaerah;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang identifikasi dan informasipotensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasidan kerja sama antar daerah;

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan,advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerja samaantar daerah;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasikawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerja sama antardaerah;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 163 -

IKU DIREKTORAT BINA POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Teridentifikasinya Kawasanyang Dapat Dibangun danDikembangkan MelaluiProgram Transmigrasi

Jumlah Kawasan yang Dapat Dibangun danDikembangkan melalui Program Transmigrasi

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT BINA POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Jumlah Kawasan yangDapat Dibangun danDikembangkan melaluiProgram Transmigrasi

Kawasan transmigrasi yangdibangun dan dikembangkan

merupakan hasil dariIdentifikasi daftar panjang

potensi kawasan transmigrasi

Jumlah Kawasan yangDapat Dibangun dan

Dikembangkanmelalui ProgramTransmigrasi per

tahun

Internal DitjenPKP2Trans

I DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJONDJOJ

- 164 -

c. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis

satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan saranadan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan kawasanpengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana danprasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan kawasanpengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana danprasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan teknissatuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaansarana dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan teknis satuan kawasanpengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana danprasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan teknis satuan kawasanpengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana danprasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perencanaan Pembangunandan Pengembangan Kawasan Transmigrasi; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 165 -

IKU DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI SERTA TARGET 2017 – 2019

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Tersedianya dokumen rencana

Pembangunan dan PengembanganKawasan Transmigrasi

Jumlah Dokumen RencanaPembangunan dan Pengembangan

Kawasan Transmigrasi

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASANTRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah DokumenRencana Pembangunandan Pengembangan

Kawasan Transmigrasi

Jenis dokumen perencanaanPembangunan dan Pengembangan

Kawasan Transmigrasi: Rencana SatuanKawasan Pengembangan (RSKP), Rencana

Teknis Satuan Permukiman (RTSP),Rencana Teknis Prasarana dan Sarana(RTPRASAR), Rencana PengembanganMasyarakat (Renbangmas) yang dapat

diimplementasikan

Jumlah dokumenrencana Pembangunandan Pengembangan

Kawasan Transmigrasiyang dapat

diimplementasikan pertahun

InternalDitjen

PKP2Transdan DitjenPKTrans

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 166 -

d. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi;

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan

tanah, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan penataan

tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan penataan

tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fasilitasi pencadangan

tanah, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan

penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan

penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah; dan6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 167 -

IKU DIREKTORAT PENYEDIAAN TANAH TRANSMIGRASI

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1. Tersedianya tanah transmigrasi

Luasan tanah SatuanPermukiman (HA) yangdifasilitasi pengurusan

Sertifikat SK HPLLuas Tanah yang di Fasilitasi

untuk pencadanganTransmigrasi

Permukiman Transmigrasi yangtanahnya didokumentasikan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENYEDIAAN TANAH TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Luasan tanah SatuanPermukiman (HA) yangdifasilitasi pengurusan

Sertifikat SK HPL

Pengurusan Penerbitan HPLadalah Kegiatan yang diawali

dengan kelengkapanpersyaratan yang meliputi

Pencadangan tanah,Pengukuran Batas Keliling

Calon Areal HPL

Luasan tanah SatuanPermukiman (HA) yangdifasilitasi pengurusanSertifikat SK HPL pada

tahun yang sama

Internal DitjenPKP2Trans

Kementerian ATR/BPN(Pusat/Prov./Kab.)Kementerian LHK(Pusat/Prov/Kab)Dinas Transmigrasi

Prov/ Kab.Bappeda Prov/Kab.

- 168 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

2

Luas Tanah yang diFasilitasi untukpencadanganTransmigrasi

Kegiatan pencadangan tanahtransmigrasi berupa identifikasi

calon lokasi untukpencadangan tanah

transmigrasi

Luas Tanah yang diFasilitasi untukpencadangan

Transmigrasi per tahun

Internal DitjenPKP2Trans

Kementerian ATR/BPN(Pusat/Prov./Kab.)Kementerian LHK(Pusat/Prov/Kab)Dinas Transmigrasi

Prov/ Kab.Bappeda Prov/Kab.

3Permukiman

Transmigrasi yangtanahnya

didokumentasikan

Pembuatan profil lokasi SatuanPermukiman Transmigrasi

untuk PermukimanTransmigrasi Baru

PermukimanTransmigrasi yang

tanahnyadidokumentasikan per

tahun

Internal DitjenPKP2Trans

Kementerian ATR/BPN(Pusat/Prov./Kab.)Kementerian LHK(Pusat/Prov/Kab)Dinas Transmigrasi

Prov/ Kab.Bappeda Prov/Kab.

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 169 -

NDJOe. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi; dan

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi; dan2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan

permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman,serta kelayakan permukiman.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan danevaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, serta kelayakanpermukiman;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan danevaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, serta kelayakanpermukiman;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan dan evaluasi lahanpermukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasaranapermukiman, serta kelayakan permukiman;

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman,penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, sertakelayakan permukiman;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapandan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, serta kelayakanpermukiman; dan

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Permukiman; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 170 -

IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terbangunnya permukimantransmigrasi dalam kawasan

transmigrasi yang telahditetapkan.

Jumlah satuan permukiman transmigrasi (SPBaru ,SP Pugar, dan SP Tempatan)yang dibangun

dan fungsional di kawasan transmigrasi.

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah satuanpermukiman transmigrasi(SP Baru ,SP Pugar, dan SPTempatan)yang dibangundan fungsional di kawasan

transmigrasi.

Permukiman transmigrasi yangdibangun dan fungsional sebagaitempat tinggal, tempat bekerja, dan

tempat berusaha (Layak Huni,Layak Usaha, dan Layak

Berkembang) per tahun di dalamkawasan transmigrasi yang telah

ditetapkan.

Jumlah satuanpermukiman

transmigrasi yangdibangun dan

fungsional per tahun.

InternalDirektorat

PembangunanPermukimanTransmigrasi

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO,PEMBANGUNAN DAERH JOJO

- 171 -

f. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk.

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penataan Persebaran Penduduk2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan perpindahan,

penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan,serta penataan dan adaptasi.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigrandan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan dan adaptasi;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigrandan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan dan adaptasi;3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan perpindahan,penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan danadaptasi;4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calontransmigran dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan dan adaptasi;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calontransmigran dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan dan adaptasi;6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penataan Persebaran Penduduk; dan7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 172 -

IKU DIREKTORAT PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Penataan Persebaran Penduduk diKawasan Transmigrasi

Jumlah Satuan Permukiman yangTertata Persebaran Penduduknya Pada

Kawasan Transmigrasi

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah SatuanPermukiman yangTertata Persebaran

PenduduknyaPada KawasanTransmigrasi

Penataan persebaran penduduk dikawasan transmigrasi adalah kegiatanyang meliputi penyiapan perpindahan,penyiapan calon transmigran, pelayananperpindahan, penataan dan adaptasi

pada Satuan Permukiman yangdibangun di dalam kawasan

transmigrasi

Target penempatan dapat berulang ditahun berikutnya pada Satuan

Permukiman dan Kawasan Transmigrasiyang sama berupa penambahan

penempatan

Jumlah SatuanPermukiman yang telahfungsional di dalam

Kawasan Transmigrasiyang persebaran

penduduknya ditata pertahun

InternalDirektoratPenataanPersebaranPenduduk

- 173 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

Mulai tahun 2017, SP yang dibangunharus berada di kawasan transmigrasi

yang ditetapkan

MEERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJOANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

- 174 -

PUSANDJOJO

Ditjen Pengembangan KawasanTransmigrasi

- 175 -

Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi2 Tugas : Menyelenggraakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan

transmigrasi.3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang promosi dan kerja sama kelembagaan, pembangunan dan

pengembangan kawasan, pembanguan usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayananpertanahan transmigrasi;

2) Pelaksnaan kebijakan di bidang promosi dan kerja sama kelembagaan, pembangunana danpenegembangan kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial;

3) Penyusunan norma, standar, prosedir dan kriteria di bidang promosi dan kerjasamakelembagaan,pembangunan dan pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayanan pertanahantransmirasi;

4) Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang promosi dan kerjasama kelembagaan,pembagunan dan pengembangan kawasan, pembangunan usaha, pengembangan sosial budaya, danpelayanan pertanahan transmigrasi;

5) Pelaksanaan evaluasi dan eplaporan di bidang promosi dan kerjasama kelembagaan, pembanguandan pengembangan kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayananpertanaahan transmigrasi;

6) Pelaksanaan adminsitrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 176 -

IKU DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terbangun dan berkembangnya kawasan yangberfokus pada Satuan Permukiman (SP)

menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan(SKP) dan Berkembangnya Kawasan Perkotaan

Baru (KPB) menjadi Embrio PusatPertumbuhan

Jumlah kawasan transmigrasiyang dibangun dan

dikembangkan dengan berfokuspada Satuan Permukiman

menjadi pusat Satuan kawasanPengembangan

Jumlah Kawasan Perkotaan Baru(KPB) yang memenuhi kriteria

menjadi pusat pelayanankawasan transmigrasi (PPKT) dan

berkembang sebagai embrioPusat Pertumbuhan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1.

Jumlah kawasantransmigrasi yangdibangun dan

dikembangkan denganberfokus pada SatuanPermukiman menjadipusat Satuan kawasan

Pengembangan

Kawasan Transmigrasi yangdibangun menjadi Pusat PelayananLingkungan Transmigrasi (PPLT) didalam 144 kawasan transmigrasiyang ditetapkan oleh Menteri Desa,

PDT dan Transmigrasi sesuaiketentuan perundang-undangan yangberkenaan dengan ketransmigrasian

Jumlah KawasanTransmigrasi yang

dibangun menjadi PusatPelayanan LingkunganTransmigrasi (PPLT) per

tahun

InternalKementerian

- 177 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

2.

Tumbuh danberkembangnya 20

Kawasan Perkotaan Barudi dalam 144 KawasanTransmigrasi yang

ditetapkan

Kawasan Perkotaan Baru (KPB)yang dibangun menjadi pusat

pelayanan kawasan transmigrasi(PPKT) dan berkembang sebagaiembrio Pusat Pertumbuhan didalam 144 kawasan transmigrasiyang ditetapkan oleh Menteri Desa,

PDT dan Transmigrasi

Jumlah KawasanPerkotaan Baru (KPB)yang dibangun menjadi

pusat pelayanankawasan transmigrasi

(PPKT) dan berkembangsebagai embrio Pusat

Pertumbuhan per tahun

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 178 -

g. Sekretariat Direktorat Jenderal

1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal

2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkunganDirektorat Jenderal Pengembangan Kawasan Trasnmigrasi.

3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidangPengembangan Kawasan Transmigrasi;

2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 179 -

IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terselenggaranya DukunganManajemen dan Pelayanan Teknisdi Lingkungan Direktorat Jenderal

Pengembangan KawasanTransmigrasi

Nilai Kesesuaian atas Penyajian LaporanKeuangan dan BMN Ditjen PKTransberdasarkan Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)

Nilai SAKIP

Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PKTrans yangtepat waktu sesuai dengan ketentuan

Persentase ASN di lingkungan DitjenPKTrans yang mengikuti pengembangan

kompetensi per tahun

Nilai rata-rata SKP ASN di lingkunganDitjen PKTrans

Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Ditjen PKTrans

Persentase Kesesuaian sasaran RENJAyang diprogramkan dalam RKA Ditjen

PKTrans

- 180 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPKTrans

Tingkat kepuasan aparatur lingkup DitjenPKTrans atas pelayanan teknis dan

dukungan manajemen

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNDitjen PKTrans

berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah

(SAP) dari hasilevaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)

Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah laporandi bidang keuangan yang memuat:

1. Neraca2. Laporan Operasional (LO)

3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

serta laporan di bidang BMN yangmemuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan

Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN

Nilai EvaluasiLaporan Keuangandan BMN DitjenPKTrans sesuaikomponen yangtermuat dalam

Standar AkuntansiPemerintah (SAP)

dari APIP

Hasil ReviuAPIP/InspektoratJenderal KDPDTT

- 181 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

8. Pelaksanaan Penatausahaan BMN

berdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)

2 Nilai SAKIP

Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PKTrans

Nilai hasil evaluasiatas implementasiSAKIP Ditjen

PKTrans dari APIP

Hasil EvaluasiAPIP/InspektoratJenderal KDPDTT

3

Persentasepenyampaian laporan

satuan kerja dilingkungan DitjenPKTrans yang tepatwaktu sesuai dengan

ketentuan

Penyampaian Laporan satuan kerjadi lingkungan Ditjen PKTrans tepat

waktu sesuai ketentuanLaporan yang wajib disampaikan

tepat waktu dan sesuai ketentuan,terdiri atas:

a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi

Pemerintahb. Laporan Pengendalian dan

Evaluasi atas pelaksanaan RencanaKerja Kementerian / Lembaga

berdasarkanPeraturan Pemerintah No. 39

Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja Atas PelaksanaanRencana Kerja AnggaranKementerian / Lembaga

berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan No. 249 Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaran

Jumlah laporansatuan kerja di

lingkungan DitjenPKTrans yang

disampaikan tepatwaktu sesuai

ketentuan dibagidengan jumlahseluruh laporansatuan kerja yangwajib disampaikan

dikali 100%

Sekretariat DitjenPKTrans

- 182 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

strategis dan indikator kinerjaDitjen PKTrans (Laporan Kinerja)

pada tahun sebelumya

Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperolehalokasi anggaran dari Program

Pembangunan dan PengembanganKawasan Transmigrasi

4

Persentase ASN dilingkungan DitjenPKTrans yangmengikuti

pengembangankompetensi per tahun

Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui

pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran

ASN di lingkungan Ditjen PKTransyang mengikuti pengembangan

kompetensi selama paling sedikit20 JPL dalam 1 (satu) Tahun yang

lulus dan bersertifikat

Jumlah ASN diLingkungan DitjenPKTrans yangmengikuti

pengembangankompetensi pada

tahun yangbersangkutan dibagi

jumlah pejabatpimpinan tinggi danpejabat administrasipada tahun yang

bersangkutan dikali100%

InternalSekretariat Ditjen

PKTrans

5Nilai rata-rata SKPASN di lingkunganDitjen PKTrans

SKP adalah rencana kerja dan targettahunan yang harus dicapai olehsetiap ASN di lingkungan Ditjen

PKTrans

Nilai rata-rata SKPpada tahun yangbersangkutan

InternalSekretariat Ditjen

PKTrans

- 183 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

6

Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranDitjen PKTrans

Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran DitjenPKTrans berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan yangberkenaan dengan pengukuran danevaluasi kinerja atas pelaksanaan

RKA-K/L dari Kementerian Keuangan

Penilaian kinerja atas Rencana Kerjadan Anggaran menggunakan 5 (lima)

indikator sebagai berikut:1. Penyerapan anggaran;

2. Konsistensi atas rencanapenarikan dana awal;

3. Konsistensi atas penarikan danarevisi;

4. Pencapaian keluaran; dan5. Efisiensi

Nilai hasil evaluasiatas PelaksanaanRencana Kerja danAnggaran Ditjen

PKTrans per tahun

Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI

7

Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalamRKA Ditjen PKTrans

Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang

dapat direalisasikan dalam RKADitjen PKTrans dengan seluruhsasaran program yang telah

ditetapkan/direncanakan dalamRENJA

Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunanjangka menengah nasional yangmemuat rancangan kerangkaekonomi makro, prioritas

Jumlah Sasaranprogram RENJADitjen PKTransyang dituangkandalam RKA DitjenPKTrans dibagijumlah sasaranprogram dalamRENJA DitjenPKTrans padatahun yang

bersangkutan dikali100%

InternalSekretariat Ditjen

PKTrans

- 184 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

pembangunan, rencana kerja danpendanaannya

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai

suatu tujuan

8Rata-rata revisi DIPAdi lingkungan Ditjen

PKTrans

Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan

kebijakan nasional

Rata-rata revisiDIPA DitjenPKTrans padatahun yangbersangkutan

InternalSekretariat Ditjen

PKTrans

9

Tingkat kepuasanaparatur lingkup

Ditjen PKTrans ataspelayanan teknis dandukungan manajemen

Skor penilaian kepuasan penggunalayanan/ pegawai internal lingkupDitjen PKTrans terhadap kualitaslayanan PKTrans pada tahun yangbersangkutan terhadap kualitas

pelayanan dalam hal:a. koordinasi dan penyusunan

rencana, program, dananggaran, serta evaluasi dan

pelaporan;b. pengelolaan data dan informasi;c. pelaksanaan urusan keuangandan barang milik negara Direktorat

Jenderal;d. pelaksanaan urusan kepegawaian

dan umum;e. penyiapan penyusunan rancanganperaturan perundang-undangan

dan advokasi hukum; danf. penataan organisasi dan tata

laksana

Hasil survaikepuasan aparaturlingkup DitjenPKTrans khususuntuk tahun 2016dan selanjutnya

akan menggunakanpolling secara

DARING

InternalSekretariat Ditjen

PKTrans

- 185 -

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5

Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2

Sangat Tidak Memuaskan = 1

MENTERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 186 -

BANGUNAN DAUTRO SANDOh. Direktorat Promosi dan Kemitraan.

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Promosi dan Kemitraan2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan publikasi,

kemitraan badan usaha, kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang promosi dan publikasi, kemitraan badan usaha,

kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan publikasi, kemitraan badan usaha,

kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah;3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kemitraan badan usaha,

kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah;4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang promosi dan publikasi, kemitraan badan

usaha, kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan publikasi, kemitraan badan usaha,

kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah; dan6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Promosi dan Kemitraan;7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 187 -

IKU DIREKTORAT PROMOSI DAN KEMITRAAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Kawasan Transmigrasi yang DifasilitasiKemitraan dengan Lembaga/KelompokMasyarakat dalam Pengembangan

Ekonomi

Jumlah kawasan Transmigrasiyang Difasilitasi Kemitraandengan Lembaga/Kelompok

Masyarakat dalamPengembangan Ekonomi

2

Kawasan Transmigrasi yangDiinventarisasi dan Dievaluasi LahanTransmigrasinya yang Dikerjasamakan

dengan Pihak Lain

Jumlah Kawasan Transmigrasiyang Diinventarisasi dan

Dievaluasi LahanTransmigrasinya yang

Dikerjasamakan dengan PihakLain

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PROMOSI DAN KEMITRAAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Jumlah kawasanTransmigrasi yang

Difasilitasi Kemitraandengan

Lembaga/KelompokMasyarakat dalam

Pengembangan Ekonomi

Promosi dan kemitraantransmigrasi adalah kegiatanyang meliputi kerjasamakemitraan badan usaha,

lembaga pemerintah dan nonpemerintah sesuai SPM

sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal

KDPDTT

Mulai tahun 2018, SP yang

Jumlah kawasanTransmigrasi yang

DifasilitasiKemitraan denganLembaga/KelompokMasyarakat dalamPengembangan

Ekonomiper tahun

Lapran akhirDirektorat Promosi& Kemitraan/

Pencapaian KinerjaDit. Prokem

2 Jumlah KawasanTransmigrasi yang

Jumlah KawasanTransmigrasi yang

Hasil TrilateralMeeting

- 188 -

dibangun harus berada dikawasan transmigrasi

Diinventarisasi danDievaluasi Lahan

Transmigrasinya yangDikerjasamakan dengan

Pihak Lain

Diinventarisasi danDievaluasi LahanTransmigrasinya

yangDikerjasamakandengan Pihak Lain

per tahun

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

A,

- 189 -

i. Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaankebijakan di bidang pembangunan dan

pengembangan sarana permukiman dan kawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana permukimandan kawasan, penyerasian lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan sertastandardisasi sarana dan prasarana.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan sarana permukiman dankawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana permukiman dan kawasan, penyerasianlingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan serta standardisasi sarana danprasarana;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan sarana permukiman dankawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana permukiman dan kawasan, penyerasianlingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan serta standardisasi sarana danprasarana;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembangunan danpengembangan sarana permukiman dan kawasan, pembangunan dan pengembangan prasaranapermukiman dan kawasan, penyerasian lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasanserta standardisasi sarana dan prasarana;

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembangunan dan pengembangan saranapermukiman dan kawasan, pembangunan danpengembangan prasarana permukiman dan kawasan,penyerasian lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan, dan standardisasi saranadan prasarana;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembangunan dan pengembangan sarana permukimandan kawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana permukiman dan kawasan, penyerasianlingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan serta standardisasi sarana danprasarana;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Saranadan Prasarana Kawasan Transmigrasi; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.4 Indikator Kinerja Utama :

- 190 -

IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN TRANSMIGRASI

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Pembangunan danpengembangan prasarana dansarana, dan utilitas di kawasan

transmigrasi

Jumlah kawasan transmigrasiyang prasarana, sarana, danutilitasnya terbangun dan

berkembangJumlah KPB yang prasarana,

sarana, dan utilitasnyaberkembang

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN DANPENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1.

Jumlah kawasantransmigrasi yang prasarana,

sarana, dan utilitasnyaterbangun dan berkembang

Jumlah kawasantransmigrasi yang

prasarana, sarana, danutilitasnya terbangun danberkembang sesuai dengan

perencanaan.

Pembangunan danpengembangan sarana dan

prasarana di kawasantransmigrasi meliputikegiatan pemeliharaan,

rehabilitasi, peningkatan danpembangunan prasarana,sarana, dan utilitas sertapenyerasian lingkungansesuai SPM sektor yang

dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT sesuai

Jumlah kawasantransmigrasi yang

prasarana, sarana, danutilitasnya terbangundan berkembang pada

tahun yangbersangkutan

InternalDirektorat

Pembangunandan

PengembanganSarana danPrasaranaKawasan

Transmigrasi,Kementerian/Lembaga,LaporanDaerah

- 191 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATAdengan hasil koordinasi

K/L/D/M

Mulai tahun 2018, SP yangdibangun harus berada dikawasan transmigrasi

2Jumlah KPB yang prasarana,

sarana, dan utilitasnyaberkembang

Jumlah KPB yangprasarana, sarana, danutilitasnya berkembangsesuai perencanaan

Pengembangan sarana danprasarana di KPBmeliputi kegiatan

pemeliharaan, rehabilitasi,peningkatan prasarana,sarana, dan utilitas, sertapenyerasian lingkungansesuai SPM sektor yang

dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT

Jumlah KPB yangprasarana, sarana, danutilitasnya berkembang

pada tahun yangbersangkutan

InternalDirektorat

Pembangunandan

PengembanganSarana danPrasaranaKawasan

Transmigrasi,Kementerian/Lembaga,LaporanDaerah

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 192 -

j. Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, pengolahan dan

pemasaran, lembaga ekonomi dan permodalan, serta kewirausahaan.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, lembaga ekonomi dan

permodalan, serta kewirausahaan;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, lembaga ekonomi dan

permodalan, serta kewirausahaan;3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi, pengolahan dan

pemasaran, lembaga ekonomi dan permodalan, serta kewirausahaan;4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, lembaga

ekonomi dan permodalan, serta kewirausahaan;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, lembaga ekonomi

dan permodalan, serta kewirausahaan; dan6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi;7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 193 -

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA TRANSMIGRASI

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Meningkatnya produktivitasusaha ekonomi di kawasan

transmigrasi

Jumlah Kawasan Transmigrasi yangDitingkatkan Produktivitas Lahannya dan

Dikembangkan Agribisnis dan AgroindustrinyaJumlah Kawasan Perkotaan Baru yang

Ditingkatkan Produktivitas Lahannya danDikembangkan Agribisnis dan Agroindustrinya

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah KawasanTransmigrasi yang

Ditingkatkan ProduktivitasLahannya dan

Dikembangkan Agribisnisdan Agroindustrinya

Peningkatan ProduktivitasLahannya dan

Dikembangkan Agribisnisdan Agroindustri meliputi :

- Pengadaan SaranaProduksi Pertanian

- Pengembangan LembagaEkonomi Masyarakat

Transmigrasi- Pengembangan

Jumlah KawasanPerkotaan Baru yang

DitingkatkanProduktivitas Lahannyadan Dikembangkan

Agribisnis danAgroindustrinya per

tahun

InternalDirektorat

PengembanganUsaha

Transmigrasi,Kementerian/Lembaga,Laporan

Daerah, HasILevaluasi APIP/Itjen KDPDTT

- 194 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATAAgrobisnis & Agroindustri

dalam mendukungPrukades

- Fasilitasi PenumbuhanWirausahawan

2

Jumlah KawasanPerkotaan Baru yang

Ditingkatkan ProduktivitasLahannya dan

Dikembangkan Agribisnisdan Agroindustrinya

Jumlah KawasanPerkotaan Baru yang

DitingkatkanProduktivitas Lahannyadan Dikembangkan

Agribisnis danAgroindustrinya per

tahun

InternalDirektorat

PengembanganUsaha

Transmigrasi,Kementerian/Lembaga,Laporan

Daerah, HasILevaluasi APIP/Itjen KDPDTT

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 195 -

k. Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi.

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi

pendidikan, fasilitasi mental spiritual dan seni budaya,serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan, fasilitasi mentalspiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan, fasilitasimental spiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pangan dan kesehatan,fasilitasi pendidikan, fasilitasi mental spiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah danmasyarakat;

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan,fasilitasi mental spiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan, fasilitasimental spiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat; dan

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Sosial BudayaTransmigrasi; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.

- 196 -

4 Indikator Kinerja Utama :

IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA TRANSMIGRASI

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Peningkatanlayanan sosial budaya di

permukiman transmigrasi dankawasan transmigrasi

Jumlah Kawasan Transmigrasi yangterpenuhi layanan sosial budayanya

Jumlah Kawasan Perkotaan Baru yangterpenuhi layanan sosial budayanya

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Jumlah KawasanTransmigrasi yang

terpenuhi layanan sosialbudayanya

Jumlah kawasantransmigrasi yang terpenuhilayanan sosial budayanyasesuai SPM sesuai dengan

lokus dan fokus padadokumen rencanaPembangunan dan

Pengembangan KawasanTransmigrasi

Fasilitasi pelayanan sosialbudaya di kawasan

Jumlah KawasanTransmigrasi yangterpenuhi layanan

sosial budayanya pertahun

Internal DirektoratPengembanganSosial BudayaTransmigrasi,Kementerian/

Lembaga, LaporanDaerah

- 197 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

transmigrasi meliputibantuan pangan, layananpendidikan, kesehatan,

mental spiritual, seni budayadan kelembagaan di

permukiman Transmigrasisesuai SPM sektor yang

dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT

Mulai tahun 2018, SP yangdibangun harus berada dikawasan transmigrasi

2Jumlah Kawasan Perkotaan

Baru yang terpenuhilayanan sosial budayanya

Jumlah Kawasan PerkotaanBaru yang terpenuhi

layanan sosial budayanyasesuai SPM sesuai dengan

lokus dan fokus padadokumen rencanaPembangunan dan

Pengembangan KawasanTransmigrasi

Fasilitasi pelayanan sosialbudaya di KPB meliputilayanan pendidikan,

kesehatan, mental spiritual,seni budaya dan kelembagaan

sesuai SPM sektor yang

Jumlah KawasanPerkotaan Baru yangterpenuhi layanan

sosial budayanya pertahun

Internal DirektoratPengembanganSosial BudayaTransmigrasi,Kementerian/

Lembaga, LaporanDaerah

- 198 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT

Mulai tahun 2018, SP yangdibangun harus berada dikawasan transmigrasi

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 199 -

l. Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi.

1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran bidang tanah,

pengurusan hak atas tanah, advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayananpertanahan.

3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengukuran bidang tanah, pengurusan hak atas tanah,advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayanan pertanahan;

2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran bidang tanah, pengurusan hak atas tanah,advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayanan pertanahan;

3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengukuran bidang tanah,pengurusan hak atas tanah, dan advokasi pertanahan;

4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengukuran bidang tanah, pengurusan hakatas tanah, advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayanan pertanahan;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengukuran bidang tanah, pengurusan hak atas tanah,advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayanan pertanahan;

6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanggaDirektorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi;dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan olehDirektur Jenderal.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 200 -

IKU DIREKTORAT PELAYANAN PERTANAHAN TRANSMIGRASI

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Peningkatan

layanan Pertanahan dipermukiman transmigrasi

Jumlah bidang tanah permukimantransmigrasi yang difasilitasi prosespenerbitan sertifikatnya berdasarkan

ketentuan yang berlaku

Jumlah fasilitasi penyelesaian kasuspertanahan di permukiman transmigrasiberdasarkan ketentuan yang berlaku

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PELAYANAN PERTANAHAN TRANSMIGRASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Jumlah bidang tanahpermukiman transmigrasiyang difasilitasi prosespenerbitan sertifikatnyaberdasarkan ketentuan

yang berlaku

Fasilitasi pelayanan Pertanahandi permukiman transmigrasimeliputi kegiatan pengukuran

dan pembagian lahan,inventarisasi kepemilikan lahan,

dan fasilitasi kelengkapandokumen pengusulan ke BadanPertanahan Nasional sesuai SPM

Jumlah bidang tanahpermukiman

transmigrasi yangdifasilitasi proses

penerbitansertifikatnyaberdasarkan

ketentuan yang

InternalDirektoratPelayananPertanahan

Transmigrasi ,Kementerian/Lembaga,Laporan

- 201 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal KDPDTT

berlaku pada tahunyang bersangkutan

Daerah

2

Jumlah fasilitasipenyelesaian kasus

pertanahan di permukimantransmigrasi berdasarkanketentuan yang berlaku

Fasilitasi penyelesaian kasuspertanahan di permukiman

transmigrasimeliputi kegiatan identifikasipermasalahan dan advokasisesuai SPM sektor yang

dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT

Mulai tahun 2018, SP yangdibangun harus berada dikawasan transmigrasi

Jumlah fasilitasipenyelesaian kasus

pertanahan dipermukimantransmigrasiberdasarkan

ketentuan yangberlaku pada tahunyang bersangkutan

InternalDirektoratPelayananPertanahan

Transmigrasi ,Kementerian/Lembaga,LaporanDaerah

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 202 -

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

Inspektorat Jenderal

- 203 -

7. Inspektorat Jenderal

1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat Jenderal2 Tugas : Menyelenggarakan pengawasan interen di Kementerian Desa, Pembangunan Derah Tertinggal, dan

Transmigrasi sesuai dengan ketentuan peratuan perundang-undangan.3 Fungsi : 1) Penyusunan kebijakan teknis pengawasan interen di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Derah

Tertinggal, dan Transmigrasi;2) Pelaksanan pengawasan interen di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Derah Tertinggal, dan

Transmigrasi terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatanpengawasan lainnya.

3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;4) Penyusunan laporan hasil pengawasan di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Derah

Tertinggal, dan Transmigrasi;5) Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 204 -

IKU INSPEKTORAT JENDERAL

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Terwujudnya tata kelola pemerintahanyang baik dalam mendukung seluruhunit organisasi Kementerian Desa, PDT

dan Transmigrasi di bidangpengawasan dan peningkatan

akuntabilitas aparatur

Penyampaian Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi Birokrasi(PMPRB) secara online yang tepat

waktu

Persentase rekomendasi hasilevaluasi PMPRB oleh KemenPANdan RB yang ditindaklanjuti oleh

Tim RB

Persentase rekomendasi atastemuan hasil pemeriksaan yang

ditindaklanjuti

Persentase rekomendasi hasilevaluasi penyelenggaran SAKIP UKE

I yang ditindaklanjuti

Tingkat kematangan impementasiSPIP

Persentase pengaduan yangditindaklanjuti

Tingkat kapabilitas APIP

- 205 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUINSPEKTORAT JENDERAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1.

Penyampaian PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi

(PMPRB) secara online yangtepat waktu

Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) adalahNilai indeks yang diperolehdari hasil evaluasi oleh APIPatas pelaksanaan 8 areaperubahan Reformasi

Birokrasi

Penyampaian PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi

(PMPRB) secara onlineyang tepat waktu sesuai

dengan ketentuan

Ketentuan penyampaianPMPRB:

Tepat Waktu : 100%Tidak Tepat Waktu : 0%

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

2.

Persentase rekomendasihasil evaluasi PMPRB olehKemenPAN dan RB yang

ditindaklanjuti oleh Tim RB

Rekomendasi hasil evaluasiPMPRB adalah catatan dariKementerian PAN dan RByang harus ditindaklanjuti

oleh Tim RB gunameningkatkan efektifitas

pelaksanaan RBKementerian

Jumlah rekomendasihasil evaluasi PMPRBoleh KemenPAN dan RByang ditindaklanjuti olehTim RB dibagi dengan

jumlah seluruhrekomendasi PMPRB

dikali 100%

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

3.

Persentase rekomendasiatas temuan hasilpemeriksaan yangditindaklanjuti

Rekomendasi hasil temuanadalah saran yang wajibditindaklanjuti oleh objekpemeriksaan dalam rangka

perbaikan kinerja

Jumlah rekomendasihasil temuan

pemeriksaan yangditindaklanjuti dibagi

jumlah seluruhrekomendasi hasil

temuan pemeriksaandikali 100%

InternalSekretariatInspektoratJenderal

- 206 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

4.

Persentase rekomendasihasil evaluasi

penyelenggaran SAKIP UKE Iyang ditindaklanjuti

Evaluasi penyelenggaraanSAKIP adalah proses

penilaian yang sistematisatas pelaksanaan SistemAkuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP)UKE I pada tahun

sebelumnya

Rekomendasi hasilevaluasi penyelenggaran

SAKIP UKE I yangditindaklanjuti dibagiseluruh rekomendasi

hasil evaluasipenyelenggaran SAKIPUKE I dikali 100%

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

5.Tingkat kematanganimpementasi SPIP

Tingkat kematanganimpementasi SPIP:

Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi

Level 4 : Terkelola danterukur

Level 5 : Optimum

Tingkat kematanganSPIP dalam mencapaitujuan pengendalian

intern

Data eksternalmaturitas BPKP

6.Persentase pengaduan yang

ditindaklanjuti

Jenis pengaduan yangditindaklanjuti adalah

pengaduan yang masuk darimasyarakat maupun internal

Kementerian melalui:Wistle Blowing System (WBS)

Saber PungliGratifikasi

Jumlah pengaduan yangditindaklanjuti dibagi

jumlah seluruhpengaduan yang masuk

dikali 100%

Internal Itjen

7. Tingkat kapabilitas APIP

Kapabilitas AparatPengawasan Intern

Pemerintah (APIP) adalahkemampuan

untuk melaksanakan tugas –tugas pengawasan yang

terdiri dari tiga unsur yangsaling terkait yaitu

Tingkat kapabilitas APIPyang dikeluarkan oleh

BPKP

InternalSekretariatInspektoratJenderal

- 207 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

kapasitas, kewenangan, dankompetensi SDM APIP yangharus dimiliki APIP agardapat mewujudkan peran

APIP secara efektif

Tingat Kapabilitas APIPdapat dikalisifikasikan

sebagai berikut:Level 1 (Initial),

Level 2 (Infrastructure),Level 3 (Integrated),

Level 4 (Managed), danLevel 5 (Optimizing).

PUTRO SANDJOJO

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 208 -

a. Sekretariat Inspektorat Jenderal.

1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Inspektorat Jenderal.2 Tugas : Melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan

Inspektorat Jenderal.3 Fungsi : 1) Pengkoordinasian dan penyusunan rencana, perumusan program kerja, pengawasan, anggaran dan

laporan Inspektorat Jenderal;2) Pelaksanaan evaluasi atas laporan hasil pengawasan fungsional dan pemantauan penyelesaian

tindak lanjut hasil pengawasan;3) Pelayanan ketatausahaan dan pengelolaan keuangan; dan4) Pengadministrasian perlengkapan dan rumah tangga serta pengelolaan dan pembinaan

kepegawaian.4 Indikator Kinerja Utama :

- 209 -

IKU SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Terwujudnya Dukungan PengawasanInternal

Nilai Kesesuaian atas PenyajianLaporan Keuangan dan BMN

Inspektorat Jenderal berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah(SAP) dari hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah

(APIP)

Nilai SAKIP

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yang

ditindaklanjuti

Jumlah Norma Standar ProsedurKriteria (NSPK) pengawasan

internal yang diselesaikan dandiimplementasikan

Jumlah penyampaian laporan dilingkungan Inspektorat Jenderalyang tepat waktu sesuai dengan

ketentuan

- 210 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Persentase Pejabat PimpinanTinggi dan Pejabat Administrasi dilingkungan Itjen yang mengikutipengembangan kompetensi per

tahun

Persentase Pejabat fungsional dilingkungan Itjen yang mengikutipengembangan kompetensi per

tahun

Persentase terpenuhinya jumlahAuditor sesuai dengan beban

kerja

Nilai rata-rata SKP ASN dilingkungan Inspektorat Jenderal

Tingkat kepuasan aparaturKementerian atas pelayanankonsultasi dan pendampingan

- 211 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Nilai Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran

Inspektorat Jenderal

Persentase Kesesuaian sasaranRENJA yang diprogramkan dalam

RKA Itjen

Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Inspektorat Jenderal

Nilai hasil penguatan pengawasanberdasarkan PMPRB terhadap

agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi

Tingkat kepuasan aparaturlingkup Inspektorat Jenderal ataspelayanan teknis dan dukungan

manajemen

- 212 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNInspektorat Jenderalberdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah(SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)

Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah

laporan di bidang keuangan yangmemuat:1. Neraca

2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas

(LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran

(LRA)serta laporan di bidang BMN yang

memuat:1. Neraca

2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan BarangEkstrakomtable

4.Laporan Barang Intrakomtabledan Ekstrakomtable

5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN8. Pelaksanaan PenatausahaanBMN berdasarkan hasil evaluasi

Aparat Pengawas InternPemerintah (APIP)

Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNInspektorat Jenderalsesuai komponen yang

termuat dalamStandar Akuntansi

Pemerintah (SAP) dariAPIP

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasiSAKIP Inspektorat Jenderal

Nilai hasil evaluasiatas implementasiSAKIP InspektoratJenderal dari APIP

Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

- 213 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

3

Persentase rekomendasihasil temuan auditeksternal yangditindaklanjuti

Audit eksternal adalahpemeriksaaan yang dilaksanakan

oleh auditor eskternal/BPKTindak lanjut rekomendasi adalah

penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit BPK

Jumlah rekomendasihasil temuan auditeksternal yang

ditindaklanjuti dibagidengan jumlah

seluruh rekomendasihasil temuan audit

eksternal dikali 100%

Hasil Auditeskternal/BPK

4

Jumlah Norma StandarProsedur Kriteria (NSPK)pengawasan internalyang diselesaikan dandiimplementasikan

Penyusunan Norma StandarProsedur Kriteria (NSPK)

berdasarkan Sistem PengendalianInteren Pemerintah (SPIP)

Jumlah NormaStandar Prosedur

Kriteria (NSPK) yangdiimplementasikandibagi jumlah NSPKyang diselesaikan

dikali 100%

InternalSekretariatInspektoratJenderal

5

Jumlah penyampaianlaporan di lingkunganInspektorat Jenderal

yang tepat waktu sesuaidengan ketentuan

Penyampaian Laporan dilingkungan Inspektorat Jenderaltepat waktu sesuai ketentuan

Laporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuaiketentuan, terdiri atas:

a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi

Pemerintahb. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan

Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja AtasPelaksanaan Rencana Kerja

Jumlah penyampaianlaporan di lingkunganInspektorat Jenderalyang tepat waktusesuai dengan

ketentuan pada tahunyang bersangkutan

SekretariatInspektoratJenderal

- 214 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

Anggaran Kementerian /Lembaga berdasarkan Peraturan

Menteri Keuangan No. 249Tahun 2011

d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaInspektorat Jenderal (LaporanKinerja) pada tahun sebelumyae. Laporan Hasil Pengawasan(permen PAN dan RB no 42

Tahun 2011)

6

Persentase PejabatPimpinan Tinggi dan

Pejabat Administrasi dilingkungan Itjen yang

mengikutipengembangan

kompetensi per tahun

Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi di

lingkungan Itjen yang mengikutipengembangan kompetensiselama paling sedikit 20 JPL

dalam 1 (satu) Tahun yang lulusdan bersertifikat

Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,

seminar, kursus, dan penataran

Jumlah PejabatPimpinan Tinggi dan

Pejabat Administrasi diLingkungan Itjen yang

mengikutipengembangankompetensi pada

tahun yangbersangkutan dibagi

jumlah pejabatpimpinan tinggi danpejabat administrasipada tahun yang

bersangkutan dikali100%

InternalSekretariatInspektoratJenderal

7

Persentase Pejabatfungsional di lingkunganItjen yang mengikuti

pengembangankompetensi per tahun

Pejabat fungsional di lingkunganItjen yang mengikuti

pengembangan kompetensiselama 80 jam pelajaran per

orang per tahunPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,

Jumlah Pejabatfungsional di

Lingkungan Itjen yangmengikuti

pengembangankompetensi pada

tahun yangbersangkutan dibagi

InternalSekretariatInspektoratJenderal

- 215 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

seminar, kursus, dan penataran jumlah pejabatfungsional pada tahunyang bersangkutan

dikali 100%

8Persentase terpenuhinyajumlah Auditor sesuaidengan beban kerja

Auditor adalah seseorangAparatur Sipil Negara (ASN) yangmemiliki kualifikasi / keahliantertentu dalam melakukan auditatas laporan keuangan dankegiatan Instansi Pemerintah

jumlah auditor padatahun bersangkutandibagi jumlah auditoryang dibutuhkan pada

tahun yangbersangkutan dikali

100%

InternalSekretariatInspektoratJenderal

9Nilai rata-rata SKP ASN

di lingkunganInspektorat Jenderal

SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harus dicapaioleh setiap ASN di lingkungan

Inspektorat Jenderal

Nilai rata-rata SKPpada tahun yangbersangkutan

InternalSekretariatInspektoratJenderal

10

Tingkat kepuasanaparatur Kementerian

atas pelayanankonsultasi danpendampingan

Skor penilaian kepuasanpengguna layanan/ pegawaiinternal kementerian terhadap

kualitas layanan Itjen pada tahunyang bersangkutan terhadap

kualitas:a. waktu pelayananb. tempat pelayanan

c. mekanisme dan prosedurpelayanan

d. Kompetensi Auditordll.

Hasil survai kepuasanaparatur atas kualitaslayanan Itjen khususuntuk tahun 2016(polling manual) dantahun selanjutnya

menggunakan pollingsecara DARING

InternalSekretariatInspektoratJenderal

11

Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranInspektorat Jenderal

Penilaian Kinerja atasPelaksanaan Rencana Kerja danAnggaran Inspektorat Jenderal

berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang

berkenaan dengan pengukurandan evaluasi kinerja atas

Nilai hasil evaluasiatas PelaksanaanRencana Kerja dan

Anggaran InspektoratJenderal per tahun

InternalSekretariatInspektoratJenderal

- 216 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

pelaksanaan RKA-K/L dariKementerian Keuangan RI

Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran menggunakan5 (lima) indikator sebagai berikut:

1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana

penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan

dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan

5. Efisiensi

12

Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yang

diprogramkan dalam RKAItjen

Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang

dapat direalisasikan dalam RKAItjen dengan seluruh

sasaran program yang telahditetapkan/ direncanakan dalam

RENJA

Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja

pembangunan jangka menengahnasional yang memuat rancangan

kerangka ekonomi makro,prioritas pembangunan, rencana

kerja dan pendanaannya

Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai

suatu tujuan

Jumlah Sasaranprogram RENJA Itjenyang dituangkandalam RKA Itjen

dibagi jumlah sasaranprogram dalam RENJAItjenpada tahun yangbersangkutan dikali

100%

InternalSekretariatInspektoratJenderal

- 217 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

13Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Inspektorat

Jenderal

Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan

kebijakan nasional

Rata-rata revisi DIPAInspektorat Jenderalpada tahun yangbersangkutan

InternalSekretariatInspektoratJenderal

14

Nilai hasil penguatanpengawasan berdasarkanPMPRB terhadap agendaprioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi

Birokrasi

Nilai penguatan pengawasanberdasarkan PMPRB terhadap

agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi

Nilai hasil penguatanpengawasan

berdasarkan PMPRBterhadap agenda

prioritas 8 (delapan)area perubahan

Reformasi Birokrasipada tahun yangbersangkutan

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

15

Tingkat kepuasanaparatur lingkup

Inspektorat Jenderal ataspelayanan teknis dandukungan manajemen

Skor penilaian kepuasanpengguna layanan/ pegawaiinternal lingkup InspektoratJenderal terhadap kualitaslayanan Inspektorat Jenderalpada tahun yang bersangkutanterhadap kualitas pelayanan

dalam hal:a. pengkoordinasian dan

penyusunan rencana, perumusanprogram kerja, pengawasan,

anggaran dan laporanInspektorat Jenderal;

b. pelaksanaan evaluasi ataslaporan hasil pengawasanfungsional dan pemantauanpenyelesaian tindak lanjut

hasil pengawasan;c. pelayanan ketatausahaan dan

pengelolaan keuangan; dand. pengadministrasian

Hasil survai kepuasanaparatur lingkup

Inspektorat Jenderalkhusus untuk tahun2016 dan selanjutnyaakan menggunakan

polling secara DARING

InternalSekretariatInspektoratJenderal

- 218 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

perlengkapan dan rumah tanggaserta

pengelolaan dan pembinaankepegawaian

Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5

Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2

Sangat Tidak Memuaskan = 1

Persentase selisih niaiPMPRB oleh InspektoratJenderal dengan hasilverifikasi KemenPAN dan

RB

Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi Birokrasi(PMPRB) adalah Nilai indeks yangdiperoleh dari hasil evaluasi olehAPIP atas pelaksanaan 8 areaperubahan Reformasi Birokrasi

Nilai PMPRB olehInspektorat Jenderaldikurangi dengan hasilverifikasi KemenPANdan RB pada tahunyang bersangkutan

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

MENTEMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 219 -

b. Inspektorat I.

1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat I2 Tugas : Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan,

dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri sertapenyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Direktorat JenderalPembangunan Daerah Tertinggal.

3 Fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat I.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 220 -

IKU INSPEKTORAT I

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Terwujudnya pengawasan internal diSekretariat Jenderal dan Ditjen PDT

yang efektif

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yangditindaklanjuti di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yangditindaklanjuti di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT

Hasil Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB) di

Sekretariat Jenderal dan Ditjen PDT

Nilai evaluasi implementasi SPIP diSekretariat Jenderal dan Ditjen PDT

- 221 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT I

NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBERDATA

1

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yangditindaklanjuti di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT

Audit internal adalahpemeriksaan yang

dilaksanakan oleh auditorinternal /APIP

Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaianterhadap rekomendasi

hasil audit APIP

Jumlah rekomendasihasil temuan audit

internal yangditindaklanjuti di

Sekretariat Jenderal danDitjen PDT dibagi jumlahseluruh rekomendasihasil temuan audit

internal di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT

dikali 100 %

InternalKementerian

2

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yangditindaklanjuti di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT

Audit eksternal adalahpemeriksaan yang

dilaksanakan oleh auditoreksternal

Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaianterhadap rekomendasi

hasil audit APIP

Jumlah rekomendasihasil temuan auditeksternal yang

ditindaklanjuti diSekretariat Jenderal danDitjen PDT dibagi jumlahseluruh rekomendasihasil temuan audit

eksternal di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT

dikali 100 %

InternalKementerian

3

Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi Birokrasi(PMPRB) di Sekretariat Jenderal

dan Ditjen PDT

Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) adalahNilai indeks yang diperolehdari hasil evaluasi olehAPIP atas pelaksanaan 8area perubahan Reformasi

Birokrasi

Nilai hasil PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi

(PMPRB) di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT

InternalKementerian

- 222 -

NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBERDATA

4Nilai evaluasi implementasi SPIPdi Sekretariat Jenderal dan Ditjen

PDT

Tingkat kematanganimpementasi SPIP:

Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi

Level 4 : Terkelola danterukur

Level 5 : Optimum

Tingkat kematangan SPIPdalam mencapai tujuanpengendalian intern diSekretariat Jenderal danDitjen PDT per tahun

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 223 -

NTEc. Inspektorat II.

1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat II2 Tugas : Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri serta penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunandan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

3 Fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat II.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 224 -

IKU INSPEKTORAT II

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Terwujudnya pengawasan internaldi Ditjen PPMD yang efektif

Persentase rekomendasi hasil temuan auditinternal yang ditindaklanjuti di Ditjen

PPMD

Persentase rekomendasi hasil temuan auditeksternal yang ditindaklanjuti di Ditjen

PPMDHasil Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB) di Ditjen

PPMD

Nilai evaluasi implementasi SPIP di DitjenPPMD

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT II

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Persentase rekomendasihasil temuan audit internalyang ditindaklanjuti di

Ditjen PPMD

Audit internal adalah pemeriksaanyang dilaksanakan oleh auditor

internal /APIP

Tindak lanjut rekomendasi adalahpenyelesaian terhadap

rekomendasi hasil audit APIP

Jumlah rekomendasihasil temuan audit

internal yangditindaklanjuti di DitjenPPMD dibagi jumlahseluruh rekomendasihasil temuan audit

internal di Ditjen PPMDdikali 100 %

InternalKementerian

2Persentase rekomendasi

hasil temuan auditeksternal yang

Audit eksternal adalahpemeriksaan yang dilaksanakan

oleh auditor eksternal

Jumlah rekomendasihasil temuan auditeksternal yang

InternalKementerian

- 225 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

ditindaklanjuti di DitjenPPMD Tindak lanjut rekomendasi adalah

penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP

ditindaklanjuti di DitjenPPMD dibagi jumlahseluruh rekomendasihasil temuan audit

eksternal di Ditjen PPMDdikali 100 %

3

Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) di

Ditjen PPMD

Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi Birokrasi(PMPRB) adalah Nilai indeks yangdiperoleh dari hasil evaluasi olehAPIP atas pelaksanaan 8 areaperubahan Reformasi Birokrasi

Nilai hasil PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi(PMPRB) di Ditjen

PPMD

InternalKementerian

4 Nilai evaluasi implementasiSPIP di Ditjen PPMD

Tingkat kematangan impementasiSPIP:

Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi

Level 4 : Terkelola dan terukurLevel 5 : Optimum

Tingkat kematanganSPIP dalam mencapaitujuan pengendalianintern di Ditjen PPMD

per tahun

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 226 -

d. Inspektorat III

1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat III2 Tugas : Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui auidt, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri serta penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Direktorat Jenderal PenyiapanKawasan Dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi dan Direktorat Jenderal JenderalPengembangan Kawasan Transmigrasi.

3 Fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan

kegiatan pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat III.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 227 -

IKU INSPEKTORAT III

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJAUTAMA

1 Terwujudnya pengawasan internal di DitjenPKP2Trans dan Ditjen PKTrans yang efektif

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yangditindaklanjuti di DitjenPKP2Trans dan Ditjen

PKTrans

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yangditindaklanjuti di DitjenPKP2Trans dan Ditjen

PKTrans

Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) di DitjenPKP2Trans dan Ditjen

PKTrans

Nilai evaluasi implementasiSPIP di Ditjen PKP2Trans dan

Ditjen PKTrans

- 228 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT III

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Persentase rekomendasihasil temuan audit internalyang ditindaklanjuti diDitjen PKP2Trans dan

Ditjen PKTrans

Audit internal adalahpemeriksaan yang

dilaksanakan oleh auditorinternal /APIP

Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian

terhadap rekomendasi hasilaudit APIP

Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit internalyang ditindaklanjuti diDitjen PKP2Trans danDitjen PKTrans dibagi

jumlah seluruhrekomendasi hasil temuanaudit internal di DitjenPKP2Trans dan DitjenPKTrans dikali 100 %

InternalKementerian

2

Persentase rekomendasihasil temuan auditeksternal yang

ditindaklanjuti di DitjenPKP2Trans dan Ditjen

PKTrans

Audit eksternal adalahpemeriksaan yang

dilaksanakan oleh auditoreksternal

Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian

terhadap rekomendasi hasilaudit APIP

Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit eksternalyang ditindaklanjuti diDitjen PKP2Trans danDitjen PKTrans dibagi

jumlah seluruhrekomendasi hasil temuanaudit eksternal di DitjenPKP2Trans dan DitjenPKTrans dikali 100 %

InternalKementerian

3

Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) di DitjenPKP2Trans dan Ditjen

PKTrans

Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) adalahNilai indeks yang diperolehdari hasil evaluasi oleh APIPatas pelaksanaan 8 areaperubahan Reformasi

Birokrasi

Nilai hasil PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi(PMPRB) di Ditjen

PKP2Trans dan DitjenPKTrans

InternalKementerian

4Nilai evaluasi implementasiSPIP di Ditjen PKP2Trans

dan Ditjen PKTrans

Tingkat kematanganimpementasi SPIP:

Level 0: Belum ada SPIP

Tingkat kematangan SPIPdalam mencapai tujuanpengendalian intern di

InternalKementerian

- 229 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

Level 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi

Level 4 : Terkelola danterukur

Level 5 : Optimum

Ditjen PKP2Trans danDitjen PKTrans per tahun

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 230 -

e. Inspektorat IV.

1Nama Unit Organisasi :Inspektorat IV2Tugas :Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui auidt, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri serta penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Badan Penelitian danPengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi, serta Direktorat Jenderal PengembanganDaerah Tertentu.

3Fungsi :1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat IV.

4Indikator Kinerja Utama :

- 231 -

IKU INSPEKTORAT IV

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Terwujudnya pengawasan internal diBALILATFO dan Ditjen PDTu yang efektif

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yang

ditindaklanjuti di BALILATFO danDitjen PDTu

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yang

ditindaklanjuti di BALILATFO danDitjen PDTu

Hasil Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB) diBALILATFO dan Ditjen PDTu

Nilai evaluasi implementasi SPIP diBALILATFO dan Ditjen PDTu

- 232 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT IV

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yang

ditindaklanjuti diBALILATFO dan Ditjen PDTu

Audit internal adalahpemeriksaan yang

dilaksanakan oleh auditorinternal /APIP

Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP

Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit internal yang

ditindaklanjuti diBALILATFO dan DitjenPDTu dibagi jumlah

seluruh rekomendasi hasiltemuan audit internal diBALILATFO dan DitjenPDTu dikali 100 %

InternalKementerian

2

Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yang

ditindaklanjuti diBALILATFO dan Ditjen PDTu

Audit eksternal adalahpemeriksaan yang

dilaksanakan oleh auditoreksternal

Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP

Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit eksternalyang ditindaklanjuti diBALILATFO dan DitjenPDTu dibagi jumlah

seluruh rekomendasi hasiltemuan eksternal di

BALILATFO dan DitjenPDTu dikali 100 %

InternalKementerian

3

Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) di

BALILATFO dan Ditjen PDTu

Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) adalah Nilaiindeks yang diperoleh darihasil evaluasi oleh APIP atas

pelaksanaan 8 area perubahanReformasi Birokrasi

Nilai hasil PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi

(PMPRB) di BALILATFOdan Ditjen PDTu

InternalKementerian

4Nilai evaluasi implementasiSPIP di BALILATFO dan

Ditjen PDTu

Tingkat kematanganimpementasi SPIP:

Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: Berkembang

Tingkat kematangan SPIPdalam mencapai tujuanpengendalian intern diBALILATFO dan Ditjen

PDTu per tahun

InternalKementerian

- 233 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

Level 3 : TerdefinisiLevel 4 : Terkelola dan terukur

Level 5 : Optimum

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 234 -

f. Inspektorat V1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat V2 Tugas : Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui auidt, reviu evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri serta penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Inspektorat Jenderal dan DirektoratJenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.

3 Fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat V.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 235 -

IKU INSPEKTORAT V

NO.SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Terwujudnya pengawasaninternal di Ditjen PKP dan

Itjen yang efektif

Persentase rekomendasi hasil temuanaudit internal yang ditindaklanjuti di

Ditjen PKP dan Itjen

Persentase rekomendasi hasil temuanaudit eksternal yang ditindaklanjuti di

Ditjen PKP dan Itjen

Hasil Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB) di Ditjen

PKP dan Itjen

Nilai evaluasi implementasi SPIP di DitjenPKP dan Itjen

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT V

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1

Persentase rekomendasihasil temuan audit

internal yangditindaklanjuti di Ditjen

PKP dan Itjen

Audit internal adalahpemeriksaan yang dilaksanakan

oleh auditor internal /APIP

Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP

Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit internal yangditindaklanjuti di Ditjen

PKP dan Itjen dibagi jumlahseluruh rekomendasi hasiltemuan audit internal diDitjen PKP dan Itjen dikali

100 %

InternalKementerian

- 236 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

2

Persentase rekomendasihasil temuan auditeksternal yang

ditindaklanjuti di DitjenPKP dan Itjen

yang dilaksanakan oleh auditoreksternal

Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP

Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit eksternalyang ditindaklanjuti di

Ditjen PKP dan Itjen dibagijumlah seluruh

rekomendasi hasil temuanaudit eksternal di DitjenPKP dan Itjen dikali 100 %

InternalKementerian

3

Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) diDitjen PKP dan Itjen

Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi

Birokrasi (PMPRB) adalah Nilaiindeks yang diperoleh dari hasil

evaluasi oleh APIP ataspelaksanaan 8 area perubahan

Reformasi Birokrasi

Nilai hasil Penilaian MandiriPelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) diDitjen PKP dan Itjen

InternalKementerian

4Nilai evaluasi

implementasi SPIP diDitjen PKP dan Itjen

Tingkat kematanganimpementasi SPIP:

Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi

Level 4 : Terkelola dan terukurLevel 5 : Optimum

Tingkat kematangan SPIPdalam mencapai tujuanpengendalian intern diDitjen PKP dan Itjen per

tahun

InternalKementerian

INDONESIA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 237 -

PUTRO SANDJOJOBALILATFO

- 238 -

8. Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasi

1 Nama Unit Organisasi : Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasi2 Tugas : Melaksanaan penetilitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan data dan

informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.3 Fungsi : 1) Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggran penelitian dan pengembangan, pendidikan dan

pelatihan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dantransmigrasi.

2) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan data daninformasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.

3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan danpelatihan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dantransmigrasi;

4) Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian Dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasi;dan

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.4 Indikator Kinerja Utama :

- 239 -

IKU BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, INFORMASI SERTA TARGET 2017 – 2019

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Meningkatnya DukunganManajemen dan LayananTeknis Lainnya Balilatfo

Jumlah Layanan Perencanaan Program danAnggaran, Pengelolaan Keuangan dan BMN ,

Kepegawaian dan Umum

2 Penguatan ASN kompetentingkat Kementerian

Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi yang mengikuti

pengembangan kompetensi per tahun yanglulus dan bersertifikat

Persentase Pejabat fungsional yangmengikuti pengembangan kompetensi per

tahun yang lulus dan bersertifikat

3Penguatan kebijakan berbasispengetahuan di lingkungan

Kementerian

Persentase hasil Penelitian /Kaji Terap danPengembangan yang dijadikan rujukan

dalam penyusunan kebijakanPersentase kebijakan yang ditetapkan

berdasarkan hasil Penelitian danPengembangan yang diimplementasikan

4

Penguatan KapasitasMasyarakat Desa, DaerahTertinggal dan TransmigrasiTermasuk pada wilayah 3 T(Terluar, Tertinggal, dan

Wilayah Timur)

Jumlah Kader Penggerak SwadayaMasyarakat yang terbentuk melalui

PelatihanPersentase Masyarakat Desa, Daerah

tertinggal dan Kawasan Transmigrasi di desasasaran prioritas nasional yang

mendapatkan pelatihan

5 Meningkatnya pengelolaanData dan Informasi

Persentase ketersediaan Data danInformasi Desa, Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi yang dibutuhkan stakeholder

- 240 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, INFORMASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1.

Persentase PejabatPimpinan Tinggi danPejabat Administrasi

yang mengikutipengembangan

kompetensi per tahunyang lulus danbersertifikat

Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi yangmengikuti pengembangankompetensi selama paling

sedikit 20 JPL dalam 1 (satu)Tahun yang lulus dan

bersertifikatPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,

seminar, kursus, dan penataran

Jumlah Pejabat PimpinanTinggi dan PejabatAdministrasi yang

mengikuti pengembangankompetensi per tahun

yang lulus danbersertifikat dibagi

Jumlah seluruh PejabatPimpinan Tinggi danPejabat Administrasi

dikali 100%

InternalKementerian

2.

Persentase Pejabatfungsional yang

mengikutipengembangan

kompetensi per tahunyang lulus danbersertifikat

Pejabat fungsional yang mengikutipengembangan kompetensi

paling sedikit 20 JPL dalam 1(satu) Tahun yang lulus dan

bersertifikatPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,

seminar, kursus, dan penataran

Jumlah Pejabatfungsional yang

mengikuti pengembangankompetensi per tahun

yang lulus danbersertifikat dibagi

jumlah seluruh Pejabatfungsional dikali 100%

InternalKementerian

3.

Jumlah LayananPerencanaan Program

dan Anggaran,Pengelolaan Keuangandan BMN , Kepegawaian

dan Umum

Layanan Dukungan Manajemendan Layanan Teknis LainnyaBalilatfo meliputi Perencanaan

Program dan Anggaran,Pengelolaan Keuangan dan BMN ,

Kepegawaian dan Umum

Jumlah LayananPerencanaan Program

dan Anggaran,Pengelolaan Keuangandan BMN , Kepegawaiandan Umum per tahun

InternalSetbadan

- 241 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

4.

Persentase hasilPenelitian /Kaji Terap

dan Pengembangan yangdijadikan rujukan dalampenyusunan kebijakan

Penelitian dan Pengembangan/KajiTerap yang dilakukan oleh

puslitbang/BP2TP Bengkulu dandijadikan rujukan dalampenyusunan kebijakan

Hasil Penelitian danPengembangan/Kaji Terapmenjadi rujukan secara

substantif dalam penyusunansuatu kebijakan pimpinan

Kementerian

Jumlah Hasil Penelitiandan Pengembangan/KajiTerap yang dijadikan

rujukan dalampenyusunan kebijakandibagi jumlah seluruh

Penelitian danPengembangan/KajiTerap yang dilakukan

dikali 100%

InternalKementerian

5.

Persentase kebijakanyang ditetapkanberdasarkan hasilPenelitian dan

Pengembangan yangdiimplementasikan

Jumlah kebijakan yangditetapkan berdasarkan hasilPenelitian dan Pengembangan

yang diimplementasikan

Kebijakan berdasarkan hasilPenelitian dan Pengembanganyang diimplementasikan adalah

hasil penelitian danpengembangan yang menjadi

masukan secara substantif dalampenyusunan suatu kebijakanpimpinan Kementerian dan

diimplementasikan menjadi suatuprogram kegiatan Kementerian

Jumlah kebijakan yangditetapkan berdasarkanhasil Penelitian danPengembangan yang

diimplementasikan dibagijumlah seluruh kebijakanyang ditetapkan dikali

100%

InternalKementerian

- 242 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

6.

Jumlah KaderPemberdayaanmasyarakat yangterbentuk melalui

Pelatihan

Kader Pemberdayaan Masyarakatadalah Unsur masyarakat yang

dipilih oleh Desa untukmenumbuhkan dan

mengembangkan sertamenggerakkan prakarsa,

partisipasi dan swadaya gotongroyong pada lokus sasaran

prioritas.

Jumlah Masyarakat yangditetapkan menjadi Kader

PemberdayaanMasyarakat melalui

Pelatihan yangdiselenggarakan olehBalai-balai Pelatihan

Masyarakat

InternalKementerian

7.

Persentaseketersediaan Data danInformasi Desa, Daerah

Tertinggal danTransmigrasi yang

dibutuhkan stakeholder

Data dan Informasi Kementerianyang dituangkan dalam PeraturanMenteri Desa PDTT Nomor 10

Tahun 2016 tentang Pengelolaandata dan informasi Desa, DaerahTertinggal dan Transmigrasi

Data dan informasi Desa, DaerahTertinggal dan Transmigrasi

disajikan dengan sistem informasiyang handal guna mendukung e-

government

Jumlah Kebutuhan Datadan Informasi

Kementerian yangterpenuhi dibagi jumlahKebutuhan Data danInformasi Kementerianyang tertuang dalam

Peraturan Menteri DesaPDTT Nomor 10 Tahun

2016 dikali 100%

InternalSetditjen

8.

Persentase MasyarakatDesa, Daerah tertinggal

dan KawasanTransmigrasi di desasasaran prioritasnasional yang

mendapatkan pelatihan

Orang yang mendapatkanpelatihan adalah masyarakat yangtinggal di desa, daerah tertinggaldan kawasan transmigrasi yang

diselenggarkan Balai-BalaiPelatihan Masyarakat di bawah

koordinasi Puslatmas. Balai-balaiyang dimaksud adalah:

1. Balai Jakarta2 Balai Yogyakarta

Jumlah orang di desasasaran prioritas nasional

yang mendapatkanpelatihan yang

diselenggarkan Balai-Balai Pelatihan

Masyarakat di bawahkoordinasi Puslatmasdibagi Jumlah target

orang yang dilatih di desasasaran prioritas nasional

dikali 100%

InternalBALILATFO

- 243 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

3. Balai Makassar4. Balai Denpasar5. Balai Pekanbaru6. Balai Banjarmasin

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 244 -

a. Sekretariat Badan;

1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Badan;2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan

Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi.3 Fungsi : 1. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan;

2. Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik negara;3. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;4. Pelaksanaan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan; dan5. Penataan organisasi dan tata laksana.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 245 -

IKU SEKRETARIAT BADAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1Terselenggaranya Dukungan

Manajemen dan Pelayanan Teknis dilingkungan Balilatfo

Nilai Kesesuaian atas PenyajianLaporan Keuangan dan BMN

Inspektorat Jenderal berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah (SAP)dari hasil evaluasi Aparat Pengawas

Intern Pemerintah (APIP)

Nilai SAKIP

Persentase penyampaian laporansatuan kerja di lingkungan

BALILATFO yang tepat waktu sesuaidengan ketentuan

Persentase Pejabat Pimpinan Tinggidan Pejabat AdministrasiBALILATFO yang mengikuti

pengembangan kompetensi pertahun

Persentase Pejabat fungsionalBALILATFO yang mengikuti

pengembangan kompetensi pertahun

- 246 -

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Nilai rata-rata SKP ASN dilingkungan BALILATFO

Nilai Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran

BALILATFO

Persentase Kesesuaian sasaranRENJA yang diprogramkan dalam

RKA BALILATFO

Rata-rata revisi DIPA di lingkunganBALILATFO

Tingkat kepuasan aparatur lingkupBALILATFO atas pelayanan teknis

dan dukungan manajemen

- 247 -

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT BADAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNInspektorat Jenderalberdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah(SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)

Penyajian Laporan Keuangandan BMN yang sesuai SAPadalah laporan di bidangkeuangan yang memuat:

1. Neraca2. Laporan Operasional (LO)

3. Laporan perubahan Ekuitas(LPE)

4. Laporan Realisasi Anggaran(LRA)

serta laporan di bidang BMNyang memuat:1. Neraca

2. Laporan BarangIntrakomtable

3. Laporan BarangEkstrakomtable4.Laporan BarangIntrakomtable danEkstrakomtable

5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN

8. Pelaksanaan PenatausahaanBMN

berdasarkan hasil evaluasiAparat Pengawas Intern

Pemerintah (APIP)

Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNInspektorat Jenderalsesuai komponen yangtermuat dalam StandarAkuntansi Pemerintah

(SAP) dari APIP

Hasil ReviuAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

- 248 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasiSAKIP BALILATFO

Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPBALILATFO dari APIP

Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat

JenderalKDPDTT

3

Persentase penyampaianlaporan satuan kerja dilingkungan BALILATFOyang tepat waktu sesuai

dengan ketentuan

Penyampaian Laporan satuankerja di lingkungan BALILATFOtepat waktu sesuai ketentuan

Laporan yang wajibdisampaikan tepat waktu dansesuai ketentuan, terdiri atas:a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan PeraturanPemerintah No. 71 Tahun2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintah

b. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan

Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 39Tahun 2006

c. Laporan Pengukuran danEvaluasi Kinerja Atas

Pelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian /Lembaga berdasarkan

Peraturan Menteri KeuanganNo. 249 Tahun 2011

d. Laporan capaian atassasaran strategis dan

indikator kinerja BALILATFO(Laporan Kinerja) pada tahun

sebelumya

Jumlah laporan satuankerja di lingkunganBALILATFO yangdisampaikan tepat

waktu sesuaiketentuan dibagi

dengan jumlah seluruhlaporan satuan kerja

yang wajibdisampaikan

BALILATFO dikali100%

SekretariatBALILATFO

- 249 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

Satuan kerja dalam hal iniadalah satuan kerja yang

memperoleh alokasi anggarandari Dukungan Manajemen dan

Tugas Teknis BALILATFO

4

Persentase PejabatPimpinan Tinggi danPejabat AdministrasiBALILATFO yang

mengikuti pengembangankompetensi per tahun

Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi

BALILATFO yang mengikutipengembangan kompetensi

selama paling sedikit 20 JPLdalam 1 (satu) Tahun yanglulus dan bersertifikat

Pengembangan kompetensidapat dilakukan antara lainmelalui pendidikan dan

pelatihan, seminar, kursus, danpenataran

JumlahPejabatPimpinan Tinggi danPejabat Administrasi

yang mengikutipengembangan

kompetensi dibagiJumlah PejabatPimpinan Tinggi,

Pejabat Administratordan Pengawas serta

Pelaksana pada tahunyang sama dikali 100%

InternalSekretariatBALILATFO

5

Persentase Pejabatfungsional BALILATFO

yang mengikutipengembangan

kompetensi per tahun

Pejabat fungsional BALILATFOyang mengikuti pengembangankompetensi 80 jam pelajaran

per orang per tahun

Pengembangan kompetensidapat dilakukan antara lainmelalui pendidikan dan

pelatihan, seminar, kursus, danpenataran

Jumlah Pejabatfungsional yang

mengikutipengembangan

kompetensi per tahundibagi jumlah Pejabatfungsional pada tahunyang bersangkutan

dikali 100%

InternalSekretariatBALILATFO

6Nilai rata-rata SKP ASN

di lingkunganBALILATFO

SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harusdicapai oleh setiap ASN dilingkungan BALILATFO

Nilai rata-rata SKPpada tahun yangbersangkutan

InternalSekretariatBALILATFO

- 250 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

7

Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran

BALILATFO

Penilaian Kinerja atasPelaksanaan Rencana Kerja dan

Anggaran BALILATFOberdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undanganyang berkenaan denganpengukuran dan evaluasi

kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L dari Kementerian

Keuangan RI

Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran

menggunakan 5 (lima) indikatorsebagai berikut:

1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana

penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan

dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan

5. Efisiensi

Nilai hasil evaluasiatas PelaksanaanRencana Kerja dan

Anggaran BALILATFOper tahun

Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI

8

Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yang

diprogramkan dalam RKABALILATFO

Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang

dapat direalisasikan dalam RKABALILATFO dengan seluruhsasaran program yang telahditetapkan/ direncanakan

dalam RENJA

Rencana Kerja Pemerintahadalah penjabaran dari renja

pembangunan jangka

Jumlah Sasaranprogram RENJABALILATFO yang

dituangkan dalam RKABALILATFO dibagijumlah sasaran

program dalam RENJABALILATFOpada tahunyang bersangkutan

dikali 100%

InternalSekretariatInspektoratJenderal

- 251 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

menengah nasional yangmemuat rancangan kerangkaekonomi makro, prioritas

pembangunan, rencana kerjadan pendanaannya

Rencana Kerja adalahpenjabaran rencana tahunanuntuk mencapai suatu tujuan

9 Rata-rata revisi DIPA dilingkungan BALILATFO

Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan

kebijakan nasional

Rata-rata revisi DIPABALILATFO pada tahunyang bersangkutan

InternalSekretariatInspektoratJenderal

10

Tingkat kepuasanaparatur lingkupBALILATFO atas

pelayanan teknis dandukungan manajemen

Skor penilaian kepuasanpengguna layanan/ pegawaiinternal lingkup BALILATFOterhadap kualitas layanan

BALILATFO pada tahun yangbersangkutan terhadap kualitas

pelayanan dalam hal:a. koordinasi dan penyusunan

rencana, program, dananggaran, serta evaluasi danpelaporan; b.pelaksanaan

urusan keuangan dan barangmilik negara;

c. pelaksanaan urusankepegawaian dan umum;d.pelaksanaan koordinasipenyusunan peraturan

perundangundangan; dane. penataan organisasi dan tata

Hasil Penilaiankepuasan aparaturlingkup BALILATFOkhusus untuk tahun2016 dan selanjutnyaakan menggunakan

polling secara DARING

InternalSekretariatBALILATFO

- 252 -

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

laksana

Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5

Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2

Sangat Tidak Memuaskan = 1

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 253 -

b. Pusat Penelitian dan Pengembangan

1 Nama Unit Organisasi : Pusat Penelitian dan Pengembangan2 Tugas : Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan

transmigrasi.3 Fungsi : 1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang

desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;2) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan

transmigrasi;3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang desa,

pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;4) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penelitian dan Pengembangan; dan5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 254 -

IKU PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1.

Tersedianya rekomendasi hasilpenelitian dan pengembanganyang menjadi rujukan dalam

penyusunan kebijakan

Jumlah rekomendasi hasil penelitian danpengembangan

Presentase rekomendasi hasil penelitiandan pengembangan yang menjadi rujukan

dalam penyusunan kebijakan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN, DAN SUMBER DATA IKU PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER

DATA

1.Jumlah rekomendasi hasil

penelitian danpengembangan

Rekomendasi hasil penelitian danpengembangan meliputi hasilpenelitian dan pengembangan

yang berupa saran atau masukanbagi kebijakan, baik pemerintah

pusat, daerah, maupunmasyarakat

Jumlah rekomendasihasil penelitian danpengembangan padatahun yang sama

InternalPUSLITBANG

2.

Presentase rekomendasihasil penelitian danpengembangan yang

menjadi rujukan dalampenyusunan kebijakan

Rekomendasi hasil penelitian danpengembangan yang menjadirujukan dalam penyusunan

kebijakan adalah hasil penelitiandan pengembangan yang menjadimasukan secara substantif dalampenyusunan suatu kebijakanpimpinan Kementerian dan

diimplementasikan menjadi suatukegiatan Kementerian

Jumlah rekomendasihasil penelitian danpengembangan yang

menjadi rujukan dalampenyusunan kebijakandibagi dengan jumlahseluruh rekomendasihasil penelitian danpengembangan dikali

100%

Eselon IKementerian

Desa,Pembangunan

DaerahTertinggal,

danTransmigrasi

MENTERI DESDJOJO

- 255 -

c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara

1 Nama Unit Organisasi : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara2 Tugas : Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal, dan Transmigrasi.3 Fungsi : 1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di

lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;2) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan

Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;4) Pelaksanaan administrasi yang meliputi ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang

milik negara, arsip dan dokumentasi, kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta komunikasi daninformasi publik di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara; dan

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 256 -

IKU PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1 Aparatur yang mengikuti Diklat Struktural,Teknis dan Fungsional

Jumlah Aparatur yang mengikutiDiklat Struktural, Teknis dan

Fungsional

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGANSUMBERDATA

1Jumlah Aparatur yang

mengikuti Diklat Struktural,Teknis dan Fungsional

Aparatur yang mengikutiDiklat Struktural, Teknis danFungsional per tahun yanglulus dan bersertifikat

selama paling sedikit 20 JPLdalam 1 (satu) Tahun yanglulus dan bersertifikat

Jumlah Aparaturyang mengikutiDiklat Struktural,

Teknis danFungsionalper tahun

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

EKO PUTRO SANDJOJO

- 257 -

d. Pusat Pelatihan Masyarakat

1 Nama Unit Organisasi : Pusat Pelatihan Masyarakat2 Tugas : Melaksanakan pendidikan dan pelatihan masyarakat serta kerja sama di bidang pemberdayaan

masyarakat desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.3 Fungsi : 1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pendidikan dan pelatihan di bidang

pemberdayaan masyarakat desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;2) Pelaksanaan penyusunan pedoman dan standar pendidikan dan pelatihan di bidang pemberdayaan

masyarakat desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;3) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pemberdayaan masyarakat desa, pembangunan

daerah tertinggal, dan transmigrasi;4) Koordinasi pelaksanaan kerja sama kelembagaan pemerintah dan non pemerintah;5) Penyiapan pelaksanaan pengembangan jabatan fungsional di bidang pelatihan masyarakat;6) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pendidikan dan pelatihan di bidang pemberdayaan masyarakat

desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pelatihan Masyarakat; dan8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 258 -

IKU PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Tersedianya regulasi PembinaanPSM, NSPK, dan Bahan Penggerak

Swadaya Masyarakat yangtersusun sesuai arah

pengembangan di dalam peta jalanPSM dan memenuhi kualifikasi

yang ditetapkan

Jumlah regulasi Pembinaan PSM, NSPK, danBahan Penggerak Swadaya Masyarakat yang

tersusun sesuai arah pengembangan didalam peta jalan PSM dan memenuhi

kualifikasi yang ditetapkan

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT

NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA

PERHITUNGANSUMBERDATA

1

Jumlah regulasiPembinaan PSM,NSPK, dan BahanPenggerak SwadayaMasyarakat yangtersusun sesuai

arah pengembangandi dalam peta jalanPSM dan memenuhikualifikasi yang

ditetapkan

Regulasi Pembinaan PSM adalah pengaturan legal formal Jabatan Fungsional PSMmeliputi kebijakan dan peraturan tentang Jabatan Fungsional PSM dan angka

kreditnya serta tunjangan Jabatan Fungsional PSM

NSPK dalam peta jalan PSM adalah ketentuan sebagai Jabatan Fungsional PSM yangdapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional PSM,pembinaan karir, dan sebagainya meliputi Petunjuk Pelaksanaan Jabatan FungsionalPSM dan Petunjuk Pelaksanaan administrasi kepegawaian Jabatan Fungsional PSM,

pedoman formasi, standar kompetensi, kebutuhan Diklat, dan sebagainya

Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan sesuai dengankebutuhan yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan

secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan

Modul yang disusun fungsional sebagai acuan dalam standardisasi pelatihanmasyarakat dan peningkatan kapasitas PSM

Jumlah regulasiPembinaan PSM,NSPK, dan Bahan

PenggerakSwadaya

Masyarakat yangtersusun sesuai

arahpengembangan didalam peta jalan

PSM danmemenuhi

kualifikasi yangditetapkan padatahun yang sama

InternalPUSLATMAS

MENTERI DESA, KO PUTRO SANDJOJO

- 259 -

e. Pusat Data Dan Informasi

1 Nama Unit Organisasi : Pusat Data Dan Informasi2 Tugas : Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sistem informasi, manajemen data, pelayanan data dan

informasi serta pengembangan sistem dan sumber daya informatika di bidang desa, pembangunandaerah tertinggal, dan transmigrasi.

3 Fungsi : 1) Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidangdesa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi;

2) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta pengelolaan basis data;3) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal

dan transmigrasi;4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi serta penyajian informasi

di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi;5) Pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di bidang desa, pembangunan

daerah tertinggal dan transmigrasi;6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan Informasi; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.

4 Indikator Kinerja Utama :

- 260 -

Salinan sesuai aslinyaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana

Undang Mugopal

IKU PUSAT DATA DAN INFORMASI

NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

1

Tersedianya Data dan Informasi Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi serta Sistem Informasi

mendukung e-Government

Jumlah Data dan Informasi Desa, DaerahTertinggal dan Transmigrasi serta SistemInformasi mendukung e-Government

DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU PUSAT DATA DAN INFORMASI

NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA

1

Jumlah Data danInformasi Desa, Daerah

Tertinggal danTransmigrasi sertaSistem Informasimendukung e-Government

Data dan Informasi Kementerian yangdituangkan dalam Peraturan Menteri Desa

PDTT Nomor 10 Tahun 2016 tentangPengelolaan data dan informasi Desa, Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi

Data dan informasi Desa, Daerah Tertinggaldan Transmigrasi disajikan dengan sisteminformasi yang handal guna mendukung e-

government

Jumlah Data danInformasi Desa, Daerah

Tertinggal danTransmigrasi sertaSistem Informasimendukung e-

Government pada tahunyang bersangkutan

InternalKementerian

MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,

ttd.

EKO PUTRO SANDJOJOREPUBLIK INDONESIA,