menteridesa,pembangunandaerahtertinggal,dantransmigrasi...
TRANSCRIPT
- 1 -
KEPUTUSAN MENTERIDESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 128 TAHUN 2017
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGANKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN
TRANSMIGRASI TAHUN 2017-2019
MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelarasan Indikator Kinerja UtamaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi sebagai tindak lanjut Peraturan PresidenNomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah, maka Keputusan Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor67 Tahun 2016 tentang Penetapan Indikator Kinerja UtamaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi Tahun 2016-2019 perlu disesuaikan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi tentangPenetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun2017-2019;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 104 Tahun 2004, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
2.--Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentangPelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4614);
3. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang OrganisasiKementerian Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 8);
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2015 tentangKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2015 Nomor 13);
6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor PER/9/M.PAN/5/2007
MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA
SALINAN
- 2 -
tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utamadi Lingkungan Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang TeknisPerjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviuatas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);
8. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasidan Tata Kerja Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi (Berita Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 463);
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentangPedoman Implementasi atas Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah (Berita Negara Republik IndonesiaNomor Tahun 2015 Nomor 986);
10.Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi Nomor 15 Tahun 2015 tentang RencanaStrategis Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi 2015-2019 (Berita NegaraRepublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 299);
MEMUTUSKAN:Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TENTANG PENETAPANINDIKATOR KINERJA UTAMA DI LINGKUNGANKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2017-2019.
KESATU : Menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkunganKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, danTransmigrasi Tahun 2017-2019.
KEDUA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud padaDiktum KESATU terdiri dari Indikator Kinerja Utama tingkatKementerian, Unit Kerja Eselon I, dan Unit Kerja Eselon IIyang tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagiantidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
KETIGA : Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud padaDiktum KEDUA, dapat dipergunakan untuk:a. penyusunan perencanaan strategis;b. penyusunan rencana kinerja tahunan;c. penyampaian rencana kerja dan anggaran;d. penyusunan dokumen penetapan kinerja;e. penyusunan laporan kinerja;f. pemantauan secara berkala pelaksanaan pencapaian
kinerja berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) danRencana Kinerja Tahunan (RKT); dan
g. evaluasi pencapaian sasaran kinerja.KEEMPAT : Pimpinan Unit Kerja Eselon I dan Pimpinan Unit Kerja
Eselon II di lingkungan Kementerian Desa, PembangunanDaerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyusun PerjanjianKinerja dengan berdasarkan Indikator Kinerja Utama yangtelah ditetapkan Keputusan Menteri ini.
- 3 -
Salinan sesuai aslinyaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana
Undang Mugopal
KELIMA : Pengukuran kinerja terhadap program pembangunan dibidang desa dan kawasan perdesaan, daerah tertinggal danpembangunan daerah tertentu serta ketransmigrasian yangtelah dianggarkan dan dilaksanakan pada Tahun Anggaran2017-2019 akan dihitung pencapaiannya secara tahunandan dipantau oleh Menteri Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi.
KEENAM : Dengan berlakunya Keputusan Menteri ini, makaKeputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi Nomor 67 Tahun 2016 tentang PenetapanIndikator Kinerja Utama Kementerian Desa, PembangunanDaerah Tertinggal, dan Transmigrasi Tahun 2016-2019dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggalditetapkan.
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;2. Menteri Keuangan; dan3. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan PerencanaanPembangunan Nasional.
Ditetapkan di Jakartapada tanggal 29 Desember 2017
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
ttd.
EKO PUTRO SANDJOJO
PARAF KOORDINASI
SEKJEN
KAROHUKUMORTALA
KAROPERENCANAAN
KABAGPUU
KABAG
- 4 -
LAMPIRANKEPUTUSAN MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASINOMOR 128 TAHUN 2017TENTANGPENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMAKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNANDAERAH TERTINGGL, DAN TRANSMIGRASITAHUN 2017-2019
DAFTAR LAMPIRAN
I. IKU KEMENTERIANII. IKU UNIT ESELON I dan II
1. Sekretariat Jenderala. Biro Perencanaan;b. Biro Keuangan dan Barang Milik Negara;c. Biro Sumber Daya Manusia dan Umum;d. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama; dane. Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana.
2. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desaa. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Pelayanan Sosial Dasar;c. Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa;d. Direktorat Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi
Tepat Guna;e. Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa; danf. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa.
3. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaana. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan;c. Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan;d. Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan;e. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan; danf. Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas.
4. Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentua. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan;c. Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan;d. Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana;e. Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik; danf. Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar.
5. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggala. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal;c. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia;d. Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup;e. Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana; danf. Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal.
6. Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan PermukimanTransmigrasia. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi;
- 5 -
c. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan KawasanTransmigrasi;
d. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi;e. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi; danf. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk.
7. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Transmigrasia. Sekretariat Direktorat Jenderal;b. Direktorat Promosi dan Kemitraan;c. Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Kawasan Transmigrasi;d. Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi;e. Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi; danf. Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi.
8. Inspektorat Jenderala. Sekretariat Inspektorat Jenderal;b. Inspektorat I;c. Inspektorat II;d. Inspektorat III;e. Inspektorat IV; danf. Inspektorat V.
9. Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasia. Sekretariat Badan;b. Pusat Penelitian dan Pengembangan;c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara;d. Pusat Pelatihan Masyarakat; dane. Pusat Data dan Informasi.
- 6 -
1) IKU KEMENTERIAN
1. Nama Unit Organisasi : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi2. Tugas : Menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat
desa, percepatan pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakanpemerintahan negara
3. Fungsi : 1) Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan desa dan kawasan perdesaan,pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu, pembangunan daerah tertinggal, penyiapan,pembangunan permukiman, dan pengembangan kawasan transmigrasi;
2) Koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi dilingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
3) Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya;4) Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;5) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;6) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan informasi di bidang
pembangunan desa dan kawasan perdesaan, pemberdayaan masyarakat desa, pengembangan daerah tertentu,pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi; dan
7) Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
- 7 -
3. Pengertian : 1) Sasaran Strategis adalah hasil yang diharapkan dari satu tujuan dalam periode 2015-2019.2) Definisi Operasional adalah penjelasan terhadap indikator kinerja utama berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan/atau konvensi yang berlaku.3) Cara Perhitungan adalah petunjuk cara menghitung capaian keberhasilan setiap indikator.4) Peta strategis adalah diagram yang menunjukkan langkah-langkah suatu organisasi dalam mencapai tujuan.
4. Indikator Kinerja Utama :
- 8 -
IKU KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Berkurangnya jumlah desa tertinggal danmeningkatnya jumlah desa mandiri dipinggiran Indonesia (Termasuk pada
wilayah 3 T : Tertinggal, Terdepan/Terluardan Wilayah Timur)
Jumlah desa tertinggal menjadi desaberkembang
Jumlah desa berkembang menjadidesa mandiri
Jumlah pusat pertumbuhankawasan perdesaan yang
dibangun/dikembangkan yangmemiliki keterkaitan desa-kota
2 Terentaskannya daerah tertinggal
Jumlah daerah tertinggal yangterentaskan
Jumlah daerah tertinggal yangterentaskan yang memiliki
karakteristik kewilayahan dankondisi situasional tertentu
3
Terbangunnya permukiman transmigrasidalam kawasan transmigrasi sebagai
tempat tinggal dan tempat berusaha yanglayak
Jumlah kawasan transmigrasi yangditetapkan, dibangun, dan
dikembangkan
4 Berkembangnya Kawasan Perkotaan Baru(KPB) menjadi Embrio Pusat Pertumbuhan
Jumlah KPB yang menjadi kotakecil/kota kecamatan dengan
berkembangnya industri pengolahansekunder dan perdagangan
- 9 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU KEMENTERIAN DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1 Jumlah desa tertinggalmenjadi desa berkembang
Desa-desa yang menjadi prioritassasaran strategis masuk beradapada wilayah 3 T (Tertinggal,Terdepan/Terluar dan Wilayah
Timur)
Berkurangnya 5.000 desatertinggal secara bertahap sesuaitarget per tahun menjadi desaberkembang sesuai Indeks DesaMembangun Berkurangnya 5.000desa tertinggal secara bertahapsesuai target per tahun menjadidesa berkembang sesuai Indeks
Desa Membangun*)
*)2017 masih dalam prosesreformulasi perhitungan
menggunakan Indeks Desa
Jumlah desa tertinggalmenjadi desa berkembang
per tahun
DataSekunder
IDM
2 Jumlah desa berkembangmenjadi desa mandiri
Meningkatnya 2.000 desaberkembang secara bertahap
sesuai target per tahun menjadidesa mandiri berdasarkan Indeks
Desa Membangun*)*)Masih dalam proses reformulasi
perhitungan menggunakanIndeks Desa
Jumlah desa berkembangmenjadi desa mandiri per
tahun
Data SekunderIDM
- 10 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
3
Jumlah pusat pertumbuhankawasan perdesaan yangdibangun/dikembangkanyang memiliki keterkaitan
desa-kota
Terbentuknya pusatpertumbuhan di kawasan
perdesaan sesuai target per tahunmerujuk pada Ketentuan
Peraturan Perundang-Undanganyang berkenaan denganPenataan Ruang dan Desa
Strategi pembangunan kawasanperdesaan, termasuk di kawasanperbatasan, daerah tertinggal,kawasan transmigrasi, sertakepulauan dan pulau kecil
Pusat pertumbuhan kawasanperdesaan yang
dibangun/dikembangkan adalahwilayah desa atau antar desa
yang merupakan pusatpembangunan/pusat pelayananyang dintervensi secara khusus
melalui program/kegiatanpembangunan dalam kurunwaktu tertentu atau dokumenrencana aksi pembangunan
kawasan perdesaan yang telahditetapkan sebelumnya (sesuai
RPJMN)
Pusat pertumbuhan Kawasanadalah suatu wilayah desa atauantar desa yang pertumbuhanpembangunannya sangat pesatjika dibandingkan dengan desa
Jumlah pusatpertumbuhan kawasan
perdesaan yangdibangun/dikembangkanyang memiliki keterkaitandesa-kota pada tahunyang bersangkutan
DirektoratJenderal
PembangunanKawasanPerdesaanKDPDTT
- 11 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
lainnya sehingga dapatdijadikan sebagai pusatpembangunan yang dapat
mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan desa-desa
lain disekitarnya
Keterkaitan desa-kota adalahdesa-desa dalam kawasan
perdesaan yang dibangun dandikembangkan berdasarkan hasil
koordinasi antar K/L/D/M
4 Jumlah daerah tertinggalyang terentaskan
Berkurangnya 80 daerahtertinggal pada akhir tahun 2019dengan fokus daerah pengentasansecara bertahap sesuai target per
tahun
Daerah tertinggal adalah daerahkabupaten yang wilayah serta
masyarakatnya kurangberkembang dibandingkan
dengan daerah lain dalam skalanasional
Jumlah daerah tertinggalyang terentaskan per tahun
Data Podes,Susenas,
Kemiskinandan DataKKD
5
Jumlah daerah tertinggalyang terentaskan yangmemiliki karakteristik
kewilayahan dan kondisisituasional tertentu
Berkurangnya 50 daerahtertinggal yang memiliki
karakteristik kewilayahan dankondisi situasional tertentu
(daerah perbatasan, daerah pulaukecil dan terluar, daerah rawanpangan, daerah rawan bencana,dan daerah pasca konflik) secarabertahap sesuai target per tahun
Jumlah daerah tertinggalyang memiliki karakteristik
kewilayahan kondisisituasional tertentu (daerahperbatasan, daerah pulaukecil dan terluar, daerahrawan pangan, daerah
rawan bencana, dan daerahpasca konflik) dan yang
Data Podes,Susenas,
Kemiskinandan DataKKD
- 12 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
berdasarkan dengan hasilkoordinasi K/L/D/M
Daerah Tertinggal adalah daerahkabupaten yang wilayah serta
masyarakatnya kurangberkembang dibandingkan dengandaerah lain dalam skala nasional
berubah statusnya menjadidaerah maju berdasarkanindeks ketertinggalan
6Jumlah kawasantransmigrasi yang
ditetapkan, dibangun, dandikembangkan
Kawasan transmigrasiditetapkan oleh Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Transmigrasi sesuaiperundang-perundangan yang
berkenaan denganKetransmigrasian
Pemanfaatan yang dimaksudadalah kegiatan yang meliputi
pembangunan kawasantransmigrasi yang dilakukan oleh
internal dan eksternalKementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi berdasarkan hasilkoordinasi K/L/D/M
Permukiman Transmigrasi yangdibangun dan fungsional harusmemenuhi kriteria sebagai
tempat tinggal, tempat bekerjadan tempat berusaha
Jumlah kawasantransmigrasi yang
ditetapkan, dibangun, dandikembangkan per tahun
DitjenPKP2Trans
- 13 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
Kawasan Transmigrasi yangdibangun harus berada pada 144kawasan yang berfokus pada 72
SP
7
Jumlah KPB yang menjadikota kecil/kota kecamatandengan berkembangnyaindustri pengolahan
sekunder dan perdagangan
Kawasan Perkotaan Baru (KPB)yang dibangun menjadi pusat
pelayanan kawasan transmigrasi(PPKT) dan berkembang sebagaiembrio Pusat Pertumbuhan di
dalam 144 kawasan transmigrasiyang ditetapkan oleh MenteriDesa, PDT dan Transmigrasiyang berfokus pada 72 SP
berdasarkan hasil koordinasiK/L/D/M
Jumlah KPB yang menjadikota kecil/kota kecamatandengan berkembangnyaindustri pengolahan
sekunder dan perdaganganper tahun
DitjenPKTrans
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 15 -
II. IKU UNIT ESELON I
1. Sekretariat Jenderal
1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Jenderal2 Tugas : Menyelenggarakan koordinasi Pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan Kementerian Desa, PembangunanDaerah Tertinggal dan Transmigrasi.
3 Fungsi : 1) Koordinasi kegiatan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;2) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggran Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;3) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan,
kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dandokumen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi;
4) Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;5) Koordinasi dan penyusunan peraturan peraturan perundang-undangan serta pelaksanaan
advokasi hukum;6) Penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan layanan pengadaan
barang/jasa; dan7) Pelaksanaan fungsi dain yang diberikan oleh Menteri.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 16 -
IKU SEKRETARIAT JENDERAL
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1.
Terwujudnya tata kelolapemerintahan yang baik dalam
mendukung seluruh unit organisasiKementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi di bidang pelayananadministrasi dan koordinasi
pelaksanaan
Opini BPK atas Laporan Keuangan
Nilai SAKIP
Nilai indeks Reformasi Birokrasi (RB)
Tingkat kepuasan aparatur Kementerianatas pelayanan teknis dan dukungan
manajemen
Persentase opini positif publik
terhadap KDPDTT
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Kementerian
Persentase pemenuhan kualitas SDM yangsesuai dengan kebutuhan (the right man on
the right place in the right time)
Persentase pemenuhan kuantitas SDM yangsesuai dengan kebutuhan berdasarkan
dokumen Man Power Planning
- 17 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT JENDERAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1. Opini BPK atas LaporanKeuangan
Opini/ Pendapat yang dikeluarkanoleh BPK RI mengenai kewajaranatas penyajian Laporan KeuanganKementerian secara profesional
Nilai kewajaran atas penyajianLaporan KeuanganKementerian secara
profesional yang dikeluarkanoleh BPK RI per tahun
InternalKementeriandan BPK
2. Nilai SAKIP
Evaluasi atas implementasi SistemAkuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) Kementerianpada tahun sebelumnya
Nilai hasil evaluasi atasimplementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (SAKIP)
Kementerian pada tahunsebelumnya
InternalKementeriandan KemenPAN RB
3. Nilai indeks ReformasiBirokrasi (RB)
Nilai Indeks Reformasi Birokrasiadalah Nilai indeks yang diperolehdari hasil evaluasi oleh KementerianPAN dan RB atas pelaksanaan 8 Area
Perubahan Reformasi Birokrasi
Nilai indeks ReformasiBirokrasi (RB)
InternalKementeriandan KemenPAN RB
4.
Tingkat kepuasanaparatur Kementerianatas pelayanan teknis
dan dukunganmanajemen
Persentase skor penilaian kepuasanpenguna layanan/ pegawai internalkementerian terhadap kualitaslayanan setjen pada tahun yangbersangkutan terhadap kualitas:
a. Layanan Perencanaan Anggaran;b. Pembinaan dan Penatausahaan
BMN;c. Layanan Administrasi
Kepegawaian;d. Layanan fasilitas SaranaPrasarana Perkantoran;
e. Layanan Penyusunan PeraturanPerundang-Undangan
f. Layanan Advokasi Hukum
Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
InternalKementeriandan KemenPAN RB
- 18 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
g. Layanan Publikasi
Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5
Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3
5.Persentase opini positif
publikterhadap KDPDTT
Persentase pendapat positifmasyarakat terhadap suatu isutentang kementerian baik yang
diperoleh melalui polling,interview masyarakat dan seluruh
pemberitaan di media cetakmaupun elektronik
Hasil polling yangberhubungan dengan citra
positifKDPDTT
InternalKementerian
6.
Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran
Kementerian
Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran
Kementerian berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yangberkenaan dengan pengukuran danevaluasi kinerja atas pelaksanaan
RKA-K/L dari Kementerian Keuangan
Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran menggunakan5 (lima) indikator sebagai berikut:
1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana
penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan dana
revisi;4. Pencapaian keluaran; dan
5. Efisiensi
Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan Rencana Kerjadan Anggaran Kementerian
per tahun
InternalKementerian
- 19 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
7.
Persentase pemenuhankualitas SDM yangsesuai dengan
kebutuhan (the rightman on the right place in
the right time)
Pegawai yang menduduki jabatanstruktural pada berbagai jenjang(Pimpinan Tinggi Madya, PimpinanTinggi Pratama, Administrator,Pengawas, dan Pelaksana) telahmemenuhi kualifikasi jabatan
berdasarkan kebutuhan organisasi
Jumlah pejabat strukturalyang sesuai dengan kualifikasijabatan dibagi dengan jumlahpejabat struktural pada tahun
yang bersangkutan dikali100%
InternalKementerian
8.
Persentase pemenuhankuantitas SDM yang
sesuai dengankebutuhan berdasarkandokumen Man Power
Planning
Pemenuhan kebutuhan jumlahpegawai (Pimpinan Tinggi Madya,
Pimpinan Tinggi Pratama,Administrator, Pengawas, dan
Pelaksana) di setiap unit kerja sesuaidengan dokumen Man Power
Planning
Jumlah SDM yang ada dibagijumlah kebutuhan SDM
berdasarkan dokumen ManPower Planningdikali 100%
InternalKementerian
H TERTINGGAL, DANMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 20 -
a. Biro Peencanaan
1 Nama Unit Organisasi : Biro Perencanaan2 Tugas : Melaksanakan koordinasi dan penyusunan perencanaaan umum, program, anggaran, serta pemantauan,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan DaerahTertinggal, dan Transmigrasi.
3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan perencanaan umum Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,dan Transmigrasi;
2) Penyusunan program, dan anggaran Sekretariat Jenderal;3) Koordinasi dan penyusunan program dan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;4) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi serta pelaporan program dan anggaran Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi; dan5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 21 -
IKU BIRO PERENCANAAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Terwujudnya layanan perencanaanyang baik
Nilai SAKIP Sekretariat Jenderal
Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Kementerian Desa, PDTdan Transmigrasi yang tepat waktu sesuai
dengan ketentuan
Jumlah laporan Sekretariat Jenderal yangdisampaikan tepat waktu sesuai dengan
ketentuan
Nilai hasil penguatan akuntabilitas
Persentase Kesesuaian sasaran RKP yangdiprogramkan dalam RENJA Kementerian
Persentase kesesuaian kegiatan dalamRencana Kerja (RENJA) dengan rencanakerja anggaran (RKA) Sekretariat Jenderal
Rata-rata revisi DIPA di lingkungan
Sekretariat Jenderal
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana kerjadan Anggaran Sekretariat Jenderal
Tingkat kepuasan aparatur Kementerian ataspelayanan layanan perencanaan anggaran
- 22 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO PERENCANAAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1 Nilai SAKIP SekretariatJenderal
Evaluasi atas implementasi SistemAkuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah (SAKIP) Sekretariat
Jenderal pada tahun sebelumnya
Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SistemAkuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP)Sekretariat Jenderal pada
tahun sebelumnya
InternalKementerian
2
Persentasepenyampaian laporan
satuan kerja dilingkungan
Kementerian Desa, PDTdan Transmigrasi yangtepat waktu sesuaidengan ketentuan
Penyampaian Laporan satuan kerjadi lingkungan Kementerian Desa,PDT dan Transmigrasi tepat waktu
sesuai ketentuanLaporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuai ketentuan,
terdiri atas:a. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan
Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006b. Laporan Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Atas PelaksanaanRencana Kerja AnggaranKementerian / Lembaga
berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan No. 249 Tahun 2011c. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaKementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi (Laporan Kinerja)pada tahun sebelumnya
Satuan kerja dalam hal ini
Jumlah laporan satuan kerjadi lingkungan KementerianDesa, PDT dan Transmigrasiyang disampaikan tepatwaktu sesuai ketentuandibagi dengan jumlah
seluruh laporan satuan kerjayang wajib disampaikan
dikali 100%
InternalKementerian
- 23 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
adalah satuan kerja yangmemperoleh alokasi anggaran dari
Pengguna Anggaran
3
Jumlah laporanSekretariat Jenderal
yang disampaikan tepatwaktu sesuai dengan
ketentuan
Laporan wajib yang disampaikantepat waktu sesuai ketentuan,dengan jenis pelaporan sebagai
berikut:a. Laporan Pengendalian dan
Evaluasi atas pelaksanaanRencana Kerja Kementerian /
Lembaga berdasarkanPeraturan Pemerintah No. 39
Tahun 2006b. Laporan Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja AtasPelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian /Lembaga berdasarkan
Peraturan Menteri KeuanganNo. 249 Tahun 2011
c. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaSekretariat Jenderal (Laporan
Kinerja) pada tahunsebelumnya
Jumlah laporan yangdisampaiakan tepat waktusesuai ketentuan pada
tahun yang bersangkutan
InternalKementerian
4 Nilai hasil penguatanakuntabilitas
Nilai Penguatan Akuntabilitasberdasarkan PMPRB terhadap
agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi
Nilai PenguatanAkuntabilitas berdasarkanPMPRB terhadap agendaprioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi
Birokrasi pada tahun yangbersangkutan
InternalKementeriandan KemenPan dan RB
- 24 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
5
Persentase Kesesuaiansasaran RKP yangdiprogramkan dalamRENJA Kementerian
Perbandingan sasaran program RKPyang
dapat direalisasikan dalam RENJAdengan seluruh
sasaran program yang telahditetapkan/ direncanakan dalam
RKP
Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunanjangka menengah nasional yangmemuat rancangan kerangkaekonomi makro, prioritas
pembangunan, rencana kerja danpendanaannya
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai
suatu tujuan
Jumlah Sasaran programRKP yang dituangkan
dalam RENJA Kementeriandibagi jumlah sasaranprogram dalam RENJAKementerian pada tahunyang bersangkutan dikali
100%
InternalKementerian
6
Persentase kesesuaiankegiatan dalam
Rencana Kerja (RENJA)dengan rencana kerja
anggaran (RKA)Sekretariat Jenderal
Perbandingan kesesuaian kegiatandalam Rencana Kerja (RENJA)dengan rencana kerja anggaran
(RKA) Sekretariat Jenderal
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai
suatu tujuan
Rencana Kerja Anggaran adalahdokumen perencanaan dan
penganggaran yang berisi program
Jumlah sasaran kegiatandalam RENJA yang
dituangkan dalam RKASekretariat Jenderal dibagijumlah sasaran kegiatanRENJA pada tahun yangbersangkutan dikali 100%
InternalKementerian
- 25 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
dan kegiatan yang merupakanpenjabaran dari Rencana Kerja
Pemerintah dan Rencana Strategisyang ersangkutan dalam satu tahun
anggaran serta anggaran yangdiperlukan untuk melaksanakannya
7Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Sekretariat
Jenderal
Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan
kebijakan nasional
Rata-rata revisi DIPASekretariat Jenderal padatahun yang bersangkutan
InternalKementerian
8
Nilai Kinerja atasPelaksanaan Rencanakerja dan AnggaranSekretariat Jenderal
Penilaian kinerja atas pelaksanaanrencana kerja dan anggaran
sekretariat jenderal berdasarkanketentuan peraturan perundangn-undangan yang berkenanan denganpengukuran dan evaluasi kinerjaatas pelaksaan RKA-K/L dariKementerian Keuangan RI
Penilaian kinerja atas rencanakerja dan anggaran menggunakan5 (lima) indikator sebagai berikut:
1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana
penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan
dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan
5. Efisiensi
Nilai hasil evaluasi ataspelaksanaan Rencana Kerjadan Anggaran Sekertarat
Jenderal per tahun
InternalKementerian
danKementerianKeuangan
RI
9Tingkat kepuasan
aparatur Kementerianatas pelayanan layanan
Persentase skor penilaian kepuasanpenguna layanan/ pegawai internalkementerian terhadap kualitas
Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
InternalKementerian
- 26 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
perencanaan anggaran layanan perencanaan anggaranpada tahun yang bersangkutan
Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5
Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2
Sangat Tidak Memuaskan = 1Hasil survey kepuasan aparaturKementerian khusus untuk tahun
2016 dan selanjutnya akanmenggunakan polling secara
DARING
Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 27 -
Biro Keuangan Dan Barang Milik Negara
1 Nama Unit Organisasi : Biro Keuangan dan Barang Milik Negara2 Tugas : Melaksanakan pembinaan pengelolaan keuangan dan penatausahaan barang milik negara Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi..
3 Fungsi : 1) Penyiapan pelaksanaan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;2) Koordinasi pembinaan dan pengelolaan pelaksanaan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi;3) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi;4) Pelaksanaan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan serta bimbingan teknis pengelolaan
keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;5) Pelaksanaan akuntansi dan verifikasi anggaran serta penyusunan laporan keuangan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;6) Pelaksanaan pengelolaan barang milik negara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi; dan pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.4 Indikator Kinerja Utama :
- 28 -
IKU BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terwujudnya PengelolaanAnggaran dan Penatausahaan
BMN yang baik
Nilai rata-rata hasil reviu Aparat Pengawas InternPemerintah (APIP) atas kesesuaian Penyajian
Laporan Keuangan dan BMN UKE I berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Nilai Kesesuaian atas Penyajian Laporan Keuangandan BMN Sekretariat Jenderal berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil reviu Aparat
Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
Tingkat kepuasan aparatur Kementerian ataslayanan Pembinaan Pengelolaan Keuangan dan
Penatausahaan BMN
- 29 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO KEUANGAN DAN BARANG MILIK NEGARA
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGANSUMBERDATA
1
Nilai rata-rata hasilevaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)atas kesesuaian
Penyajian LaporanKeuangan dan BMNUKE I berdasarkanStandar AkuntansiPemerintah (SAP)
Penyajian Laporan Keuangan dan BMN yangsesuai SAP adalah laporan di bidang keuangan
yang memuat:1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
serta laporan di bidang BMN yang memuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan
Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN8. Pelaksanaan Penatausahaan
BMN berdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)
Nilai rata-rataEvaluasi Laporan
Keuangan dan BMNUKE-I sesuai
Standar AkuntansiPemerintah (SAP)
dari APIP pada tahunyang sama
InternalKementerian
2
Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNSekretariat Jenderalberdasarkan Standar
AkuntansiPemerintah (SAP) darihasil evaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)
Penyajian Laporan Keuangan dan BMN yangsesuai SAP adalah laporan di bidang keuangan
yang memuat:1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
serta laporan di bidang BMN yang memuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable
Nilai EvaluasiLaporan Keuangandan BMN Sekretariat
Jenderal sesuaikomponen yangtermuat dalam
Standar AkuntansiPemerintah (SAP)
dari APIP
InternalKementerian
- 30 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGANSUMBERDATA
3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan
Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN
8. Pelaksanaan Penatausahaan BMNberdasarkan hasil evaluasi Aparat Pengawas
Intern Pemerintah (APIP)
3
Tingkat kepuasanaparatur
Kementerian ataslayanan Pembinaandan Penatausahaan
BMN
Persentase skor penilaian kepuasan pengunalayanan/ pegawai internal kementerian
terhadap kualitas layanan setjen terhadapkualitas Pembinaan dan Penatausahaan BMN
ada tahun yang bersangkutanHasil survey kepuasan aparatur Kementeriankhusus untuk tahun 2016 dan selanjutnyaakan menggunakan polling secara DARING
Nilai hasil surveykepuasan aparaturKementerian per
tahun
Nilai hasil pollingkepuasan aparaturKementerian per
tahun
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 31 -
b. Biro Sumber Daya Manusia dan Umum;c.
1 Nama Unit Organisasi : Biro Sumber Daya Manusia dan Umum;2 Tugas : Melaksanakan koordinasi, pengelolaan kepegawaian, tata usaha pimpinan dan persuratan, keprotokolan
serta perlengkapan dan kerumahtanggaan.3 Fungsi : 1) Pelaksanaan pengelolaan kepegawaian;
2) Pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, dan persuratan;3) Pelaksanaan urusan rumah tangga, dan perlengkapan;4) Pelaksanaan urusan keprotokolan; dan5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
4 Indikator Kinerja Utama :
IKU BIRO SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Terwujudnya Layanan Bidang SDMdan Umum yang baik
Nilai hasil penataan manajemen SDM
Persentase penurunan jumlah komplain
stakeholders terhadap penyelenggaran
ULP pertahun
Persentase pemenuhan kualitas SDM yangsesuai dengan kebutuhan (the right man on the
right place in the right time)
Persentase pemenuhan kuantitas SDM yangsesuai dengan kebutuhan berdasarkan
dokumen Man Power Planning
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi yang mengikuti diklat
- 32 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
sesuai dengan dokumen perencanaan
Persentase Pejabat fungsional yang mengikutidiklat sesuai dengan dokumen perencanaan
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi di lingkungan Sekretariat
Jenderal yang mengikuti pengembangankompetensi per tahun
Nilai rata-rata SKP Sekretariat Jenderal
Tingkat kepuasan layanan administrasipengelolaan SDM
Tingkat kepuasan layanan prasarana dansarana kerja
- 33 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1 Nilai hasil penataanmanajemen SDM
Nilai Penataan Sistem ManajemenSDM berdasarkan PMPRB terhadapagenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi
Nilai Penataan SistemManajemen SDM
berdasarkan PMPRBterhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan
InternalKementeriandan KemenPAN dan RB
2
Persentase penurunanjumlah komplain
stakeholders terhadappenyelenggaranULP pertahun
Penurunan jumlah keluhan/komplain stakeholders dari seluruh
proses pelayanan pengadaanbarang dan jasa
Stakeholders adalah pihakpengguna dan penyedia barang dan
jasa
Jumlah penurunan keluhanstakeholders dari seluruh
prosespelayanan pengadaan barangdan jasa tahun sebelumnyadikurangi Jumlah penurunankeluhan stakeholders dari
seluruh prosespelayanan pengadaan barangdan jasa tahun berjalan
(-): Baik(+) : Buruk
InternalKementerian
3
Persentase pemenuhankualitas SDM yangsesuai dengan
kebutuhan (the rightman on the right place in
the right time)
Pegawai yang menduduki jabatanstruktural pada berbagai jenjang(Pimpinan Tinggi Madya, PimpinanTinggi Pratama, Administrator,Pengawas, dan Pelaksana) telahmemenuhi kualifikasi jabatan
berdasarkan kebutuhanorganisasi
Jumlah pejabat strukturalyang sesuai dengan
kualifikasi jabatan dibagidengan jumlah pejabat
struktural pada tahun yangbersangkutan dikali 100%
InternalKementerian
- 34 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
4
Persentase pemenuhankuantitas SDM yang
sesuai dengankebutuhan berdasarkandokumen Man Power
Planning
Pemenuhan kebutuhan jumlahpegawai (Pimpinan Tinggi Madya,
Pimpinan Tinggi Pratama,Administrator, Pengawas, dan
Pelaksana) di setiap unit kerjasesuai dengan dokumen Man Power
Planning
Jumlah SDM yang ada dibagijumlah kebutuhan SDM
berdasarkan dokumen ManPower Planning
dikali 100%
InternalKementerian
5
Persentase PejabatPimpinan Tinggi danPejabat Administrasiyang mengikuti diklat
sesuai dengan dokumenperencanaan
Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi yangmengikuti pengembangan
kompetensi selama paling sedikit20 JPL dalam 1 (satu) Tahun yang
lulus dan bersertifikat
Pengembangan kompetensi sesuaidengan dokumen perencanaan(Man Power Planning) dapatdilakukan antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran
Jumlah Pejabat PimpinanTinggi dan Pejabat
Administrasi yang mengikutidiklat sesuai dengan
dokumen perencanaan dibagiJumlah Pejabat Pimpinan
Tinggi dan PejabatAdministrasi pada tahun yang
sama dikali 100%
InternalKementerian
6
Persentase Pejabatfungsional yang
mengikuti diklat sesuaidengan dokumenperencanaan
Pejabat fungsional yang mengikutipengembangan kompetensi
paling sedikit 20 JPL dalam 1(satu) Tahun yang lulus dan
bersertifikatPengembangan kompetensi sesuaidengan dokumen perencanaan(Man Power Planning) dapatdilakukan antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran
Jumlah Pejabat fungsionalyang mengikuti diklat sesuai
dengan dokumenperencanaan per tahundibagi jumlah Pejabat
fungsional pada tahun yangbersangkutan dikali 100%
InternalKementerian
- 35 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
7 Nilai rata-rata SasaranKinerja Pegawai (SKP)
Nilai rata-rata Sasaran KinerjaPegawai (SKP)
Nilai rata-rata SasaranKinerja Pegawai (SKP) padatahun yang bersangkutan
InternalKementerian
8
Persentase PejabatPimpinan Tinggi dan
Pejabat Administrasi dilingkungan Sekretariat
Jenderal yangmengikuti
pengembangankompetensi per tahun
Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi di lingkungan
Sekretariat Jenderal yangmengikuti pengembangan
kompetensi paling sedikit 20 JPLdalam 1 (satu) Tahun yang lulus
dan bersertifikatPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran
Jumlah Pejabat PimpinanTinggi dan Pejabat
Administrasi di LingkunganSekretariat Jenderalyangmengikuti pengembangan
kompetensi pada tahun yangbersangkutan dibagi jumlahpejabat pimpinan tinggi danpejabat administrasi padatahun yang bersangkutan
dikali 100%
InternalKementerian
9 Nilai rata-rata SKPSekretariat Jenderal
SKP adalah Sasaran Kerja Pegawaiyang ada dalam satu unsur di
dalam Penilaian Prestasi Kerja PNS
Nilai rata-rata SasaranKinerja Pegawai (SKP) dilingkungan Sekretariat
Jenderal pada tahun yangbersangkutan
InternalKementerian
10Tingkat kepuasan
layanan administrasipengelolaan SDM
Layanan administrasi pengelolaanSDM meliputi kegiatan pemrosesan:
1. Kenaikan pangkat;2. Kenaikan gaji berkala;3. Pengajuan Pensiun;
4. Mutasi;5. Pengadaan Pegawai;
6. Pengembangan Kompetensi;7. Kesejahteraan.
Hasil survey kepuasan aparaturKementerian khusus untuk tahun
2016 dan selanjutnya akanmenggunakan polling secara
DARING
Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
InternalKementerian
- 36 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
11Tingkat kepuasan
layanan prasarana dansarana kerja
Layanan prasarana dan saranakerja
meliputi :1. Prasarana dan Sarana
perkantoran;2. Kebersihan;3. Keamanan;4. Kenyamanan;
5. Transportasi pegawai;6. Layanan kesehatan;7. Sarana Olah Raga;
8. Penyimpanan dan pemeliharaanaset;
9. Layanan Ketatausahaan10. Layanan Keprotokolan.
Hasil survey kepuasan aparaturKementerian khusus untuk tahun
2016 dan selanjutnya akanmenggunakan polling secara
DARING
Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 37 -
d. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama
1 Nama Unit Organisasi : Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama2 Tugas : Pelaksanaan koordinasi hubungan antar lembaga, pemberitaan dan publikasi, informasi pelayanan
pengaduan serta kerjasama luar negeri.3 Fungsi : 1) Pelaksanan koordinasi hubungan antar lembaga negara, lembaga pemerintah, dan non pemerintah;
2) Pelaksanaan hubungan media massa dan media elektronik,publikasi, dan pameran;3) Pelaksanaan urusan layanan informasi publik dan dokumentasi;4) Pengelolaan urusan perpustakaan;5) Pelaksanaan penanganan layanan pengaduan masyarakat;6) Penyiapan koordinasi hubungan kerja sama luar negeri; dan7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 38 -
IKU BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Terwujudnya layanan hubungan
masyarakat dan informasi publik yangbaik
Persentase opini positif publik
terhadap KDPDTT
Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti
(dalam kurun waktu 10 Hari Kerja)
Jumlah koordinasi yang ditindaklanjutimelalui kerjasama
Persentase kegiatan Kementerian yangterpublikasikan
Tingkat kepuasan aparatur Kementerianatas pelayanan kehumasan dan
kerjasama
Nilai hasil peningkatan kualitaspelayanan publik
Nilai hasil keterbukaan informasi publikpada area penataan tatalaksana
- 39 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT DAN KERJA SAMA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1Persentase opini positif
publikterhadap KDPDTT
Persentase pendapat positifmasyarakat terhadap suatu isutentang kementerian baik yangdiperoleh melalui polling,
interview masyarakat dan seluruhpemberitaan di media cetak
maupun elektronik
Hasil polling yangberhubungan dengan citra
positifKDPDTT
InternalKementerian
danLembagaSurvey
2
Persentase pengaduanmasyarakat yangditindaklanjuti
(dalam kurun waktu 10Hari Kerja)
Pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti
Pengertian ditindaklanjuti adalahterdistribusikannya pengaduanyang masuk, dan mendapat
respon/feedback dari unit teknis
Pengaduan yang masuk melaluiaplikasi LAPOR, sms center, call
center, dan media sosial
Jumlah pengaduanmasyarakat yang
ditindaklanjuti dibagi jumlahpengaduan masyarakat yangmasuk pada tahun yang sama
dikali 100 persen
InternalKementerian
3Jumlah koordinasi yangditindaklanjuti melalui
kerjasama
Kerjasama yang dimaksud adalahKerjasama Dalam dan Luar Negerimeliputi koordinasi dan sosialisasi
Jumlah koordinasi yangditindaklanjuti melalui
kerjasama pada tahun yangsama
InternalKementerian
4Persentase kegiatanKementerian yangterpublikasikan
Kegiatan yang terpublikasikanmeliputi Kegiatan Kementerian
Publikasi adalah kegiatan yangdilaksanakan melalui Media
Jumlah kegiatan Kementerianyang dipublikasikan dibagijumlah kegiatan yangdirencanakan untuk
dipublikasikan pada tahun
InternalKementerian
- 40 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
Elektronik, Cetak dan Online yang sama dikali 100%
5
Tingkat kepuasanaparatur Kementerian
atas pelayanankehumasan dan
kerjasama
Persentase skor penilaian kepuasanpenguna layanan/ pegawai internalkementerian terhadap kualitas
layanan:1. Publikasi,2. Pengaduan3. Kerjasama
Hasil survey kepuasan aparaturKementerian khusus untuk tahun
2016 dan selanjutnya akanmenggunakan polling secara
DARING
Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
InternalKementerian
6Nilai hasil peningkatankualitas pelayanan
publik
Nilai peningkatan kualitas pelayanpublik berdasarkan PMPRBterhadap agenda prioritas 8
(delapan) area perubahan ReformasiBirokrasi
Nilai peningkatan kualitaspelayan publik berdasarkanPMPRB terhadap agendaprioritas 8 (delapan) area
perubahan Reformasi Birokrasipada tahun yangbersangkutan
InternalKementerian
7
Nilai hasil keterbukaaninformasi publik pada
area penataantatalaksana
Nilai hasil keterbukaan informasipublik pada area penataan
tatalaksana berdasarkan PMPRBterhadap agenda prioritas 8 (delapan)
Nilai hasil keterbukaaninformasi publik pada area
penataan tatalaksanaberdasarkan PMPRB terhadapagenda prioritas 8 (delapan)
InternalKementerian
- 41 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
area perubahan Reformasi Birokrasi area perubahan ReformasiBirokrasi pada tahun yang
bersangkutan
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 42 -
e. Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana
1 Nama Unit Organisasi : Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana2 Tugas : Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penyusunan peraturan
perundang-undangan, pelayanan dan advokasi hukum,penelaahan dan evaluasi produk hukum dan perjanjian sertapembinaan organisasi dan ketatalaksanaan Kementerian Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
3 Fungsi : 1) Penyiapan koordinasi dan fasilitasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan;2) Pelaksanaan harmonisasi peraturan perundang-undangan di bidang desa, pembangunan daerah
tertinggal, dan transmigrasi;3) Pelaksanaan koordinasi penyuluhan dan penyebarluasan peraturan perundang-undangan;4) Pelaksanaan koordinasi dan pemberian pertimbangan hukum;5) Pelaksanaan koordinasi dan pemberian advokasi hukum;6) Pelaksanaan jaringan dokumentasi informasi hukum;7) Pelaksanaan penelaahan dan evaluasi produk hukum serta perjanjian;8) Pembinaan dan penataan organisasi;9) Pembinaan ketatalaksanaan dan pelaksanaan reformasi birokrasi; dan10) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Biro.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 43 -
IKU BIRO BIRO HUKUM, ORGANISASI, DAN TATA LAKSANA
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Terwujudnya layanan bidang hukum danorganisasi yang baik
Nilai hasil manajemen perubahan
Nilai hasil penataan peraturanperundang-undangan
Nilai hasil penataan dan penguatanorganisasi
Nilai hasil penataan tatalaksana
Persentase tanggapan positifmasyarakat dalam proses penyusunan
peraturan perundang-undanganmelalui DARING
Jumlah regulasi bidang Desa, PDT danTransmigrasi yang ditindaklanjuti
Jumlah Permen yangdisahkan per tahun
Persentase penyelesaian hukumyang berkekuatan hukum tetap di
setiap tingkatanPersentase rekomendasi hasil evaluasiproduk hukum yang ditindaklanjuti
menjadi kerangka regulasi
Persentase SOP yang sesuai denganbisnis proses
Persentase SOP yang diselesaikan dandiimplementasikan
- 44 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Persentase SOP teknis dimutakhirkan
Jumlah Evaluasi Struktur Organisasiyang ditindaklanjuti
Jumlah unit organisasi yangdievaluasi
Tingkat kepuasan aparaturKementerian atas pelayanan advokasi
hukum
- 45 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU BIRO BIRO HUKUM, ORGANISASI, DAN TATA LAKSANA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1 Nilai hasil manajemenperubahan
Nilai Manajemen Perubahanberdasarkan PMPRB terhadap
agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi
Nilai Manajemen Perubahanberdasarkan PMPRB
terhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan
InternalKementeriandan KemenPan dan RB
2Nilai hasil penataanperaturan perundang-
undangan
Nilai penataan peraturanperundang-undangan
berdasarkan PMPRB terhadapagenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi
Nilai penataan peraturanperundang-undanganberdasarkan PMPRB
terhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan
InternalKementerian
3 Nilai hasil penataan danpenguatan organisasi
Nilai penataan dan penguatanorganisasi berdasarkan PMPRBterhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahan
Reformasi Birokrasi
Nilai penataan danpenguatan organisasiberdasarkan PMPRB
terhadap agenda prioritas 8
(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan
InternalKementerian
4 Nilai hasil penataantatalaksana
Nilai penataan tatalaksanaberdasarkan PMPRB terhadap
agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi
Nilai penataan tatalaksanaberdasarkan PMPRB
terhadap agenda prioritas 8(delapan) area perubahanReformasi Birokrasi padatahun yang bersangkutan
InternalKementerian
- 46 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
5
Persentase tanggapanpositif masyarakat
dalam prosespenyusunan peraturanperundang-undangan
melalui DARING
Tanggapan positif masyarakatdalam proses penyusunan
peraturan perundang-undanganadalah respon dari masyarakatterhadap rancangan peraturan
perundang-undangan yang sedangdisusun bidang desa,
pembangunan daerah tertinggaldan transmigrasi
Tanggapan dari masyarakatdapat diakses di dalam JDIHKementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi
Jumlah tanggapan positifmasyarakat terhadaprancangan peraturan
perundang-undangan yangdiunggah di JDIH dibagijumlah seluruh tanggapanmasyarakat yang masuk
dikali 100%
InternalKementerian
6
Jumlah regulasi bidangDesa, PDT dan
Transmigrasi yangditindaklanjuti
Jumlah rancangan UU, PP danPerpres terkait
DPDTT yang telahdikoordinasikan denganKementerian/LPNK dandirumuskan selama satu
tahun periode (Regulatory ImpactAnalyses)
Jumlah regulasi bidangDesa, PDT dan Transmigrasiyang ditindaklanjuti per
tahun
InternalKementerian
7 Jumlah Permen yangdisahkan per tahun
Jumlah permen terkait DPDTTyang disusun dan disahkan per
tahunsehingga dapat digunakan sebagai
SOP dilingkunganKDPDTT (Regulatory Impact
Analyses)
Jumlah Permen yangdisahkan per tahun
InternalKementerian
8Persentase penyelesaian
hukumyang berkekuatan
Persentase dari perbandingankasus hukum yang
Jumlah kasus yangterselesaikan dibagi jumlahkasus yang terjadi dikali
InternalKementerian
- 47 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
hukum tetap disetiap tingkatan
terpenuhinya proses pemeriksaandi kejaksaan/kepolisian
hingga terselesaikan di badanperadilan terhadap seluruh
kasus yang terjadi selama satutahun periode.
100%
9
Persentase rekomendasihasil evaluasi produk
hukum yangditindaklanjuti menjadi
kerangka regulasi
Evaluasi Produk Hukum yangdimaksud adalah evaluasi atasketentuan peraturan perundang-undangan di bidang desa, daerahtertinggal dan transmigrasi yangrekomendasinya ditindaklanjutimenjadi kerangka regulasi barupaling lambat 2 tahun setelahrekomendasi dikeluarkan
Jumlah rekomendasi hasilevaluasi produk hukum
yang ditindaklanjuti dibagijumlah seluruh rekomendasi
hasil evaluasi
InternalKementerian
10Persentase SOP yangsesuai dengan bisnis
proses
Penyusunan SOP berlaku umumberdasarkan Bisnis Proses (L0, L1,
dan L2)
Jumlah SOP yang sesuaidengan bisnis proses dibagijumlah seluruh SOP dikali
100%
InternalKementerian
11Persentase SOP yang
diselesaikan dandiimplementasikan
Penyusunan SOP teknisberdasarkan Bisnis Proses (L0, L1,
dan L2)
Jumlah SOP yangdiselesaikan dan
diimplementasikan dibagijumlah seluruh SOP yangdiselesaikan dikali 100%
InternalKementerian
12 Persentase SOP teknisdimutakhirkan
Pemutakhiran SOP adalahkegiatan yang dilakukan untukmemilah SOP yang diperlukanberdasarkan peta bisnis proses
level 2
Jumlah SOP yangdimutakhirkan dibagi
jumlah seluruh SOP dikali100%
InternalKementerian
- 48 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
13Jumlah Evaluasi
Struktur Organisasiyang ditindaklanjuti
Evaluasi Struktur Organisasiadalah kegiatan yang dilakukanuntuk melihat ketepatan fungsi
dan ketepatan ukuranberdasarkan kebutuhan
organisasi
Jumlah evaluasi strukturorganisasi yang
ditindaklanjuti pada tahunyang bersangkutan
InternalKementerian
14 Jumlah unit organisasiyang dievaluasi
Evaluasi Unit Organisasi adalahkegiatan yang dilakukan untukmenilai ketepatan fungsi unit
organisasi
Jumlah unit organisasi yangdievaluasi pada tahun yang
bersangkutan InternalKementerian
15
Tingkat kepuasanaparatur Kementerianatas pelayanan advokasi
hukum
Persentase skor penilaiankepuasan penguna layanan/pegawai internal kementerianterhadap kualitas layananadvokasi pada tahun yang
bersangkutan
Nilai hasil survey kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
Nilai hasil polling kepuasanaparatur Kementerian per
tahun
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 50 -
2. Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa2 Tugas : Menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial
dasar, pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna,pembangunan sarana dan prasarana desa, dan pemberdayaan masyatakat desa sesuai ketentuan peraturanperundang-undangan.
3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar, pengembangan usahaekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan saranaprasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;
2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasa, pengembangan usahaekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan saranaprasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;
3) Penyusnan norma, standar, prosedur dan kriterian di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosialdasar, pengembangan usaaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya dan teknologi tepat guna, danpembangunan sarana prasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan sosial dasar,pengembangan usaha ekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknoligi tepat guna, danpembangunan sarana prasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;
5) Pelaksnaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan sosail dasar, pengembangan usahaekonomi desa, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna, dan pembangunan saranaprasarana desa, serta pemberdayaan masyarakat desa;
6) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 51 -
IKU DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Berkurangnya desa tertinggaldan/atau meningkatnya jumlah desa
mandiri di pinggiran Indonesia( termasuk pada wilayah 3 T :
Tertinggal, Terdepan/Terluar danWilayah Timur)
Jumlah Desa Tertinggal Yang MemenuhiKriteria Desa Berkembang Berdasarkan
Indeks Desa Membangun
Jumlah desa berkembang yang memenuhikriteria desa mandiri berdasarkan Indeks
Desa Membangun
- 52 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT JENDERALPEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1.
Jumlah desa tertinggalyang memenuhi kriteria
desa berkembangberdasarkan IndeksDesa Membangun
Desa-desa yang menjadi prioritassasaran strategis masuk pada wilayah3 T (Tertinggal, Terdepan/Terluar dan
Wilayah Timur)
Berkurangnya 5.000 desa tertinggalsecara bertahap sesuai target per tahunmenjadi desa berkembang sesuai Indeks
Desa Membangun*)
*)Masih dalam proses reformulasiperhitungan menggunakan Indeks Desa
Jumlah desa tertinggal yangmemenuhi kriteria desaberkembang pertahun
berdasarkan Indeks DesaMembangun per tahun
DataSekunder
IDM
2.
Jumlah desaberkembang yang
memenuhi kriteria desamandiri berdasarkan
Indeks DesaMembangun
Meningkatnya 2.000 desa berkembangsecara bertahap sesuai target per tahun
menjadi desa mandiri berdasarkanIndeks Desa Membangun*)
*)Masih dalam proses reformulasiperhitungan menggunakan Indeks Desa
Jumlah desa berkembangyang memenuhi kriteria desa
mandiri pertahunberdasarkan Indeks DesaMembangun per tahun
DataSekunder
IDM
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 53 -
a. Sekretariat Direktorat Jenderal
1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal
2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkunganDirektorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa;
2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik negara direktorat jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 54 -
IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terselenggaranya Dukungan Manajemendan Pelayanan Teknis di LingkunganDirektorat Jenderal Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa
Nilai Kesesuaian atas Penyajian LaporanKeuangan dan BMN Ditjen PPMDberdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
Nilai SAKIP
Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PPMD yangtepat waktu sesuai dengan ketentuan
Persentase ASN di lingkungan DitjenPPMD yang mengikuti pengembangan
kompetensi per tahun
Nilai rata-rata SKP ASN di lingkunganDitjen PPMD
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Ditjen PPMD
Persentase Kesesuaian sasaran RENJAyang diprogramkan dalam RKA Ditjen
PPMD
Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPPMD
Tingkat kepuasan aparatur lingkup PPMDatas pelayanan teknis dan dukungan
manajemen
- 55 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUSEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Nilai Kesesuaianatas Penyajian
LaporanKeuangan dan
BMN Ditjen PPMDberdasarkanStandarAkuntansi
Pemerintah (SAP)dari hasil evaluasiAparat PengawasIntern Pemerintah
(APIP)
Penyajian Laporan Keuangan dan BMNyang sesuai SAP adalah laporan di bidang
keuangan yang memuat:1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
serta laporan di bidang BMN yangmemuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan
Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN
8. Pelaksanaan Penatausahaan BMNberdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)
Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMN DitjenPPMD sesuai komponen
yang termuat dalam StandarAkuntansi Pemerintah (SAP)
dari APIP
InternalKementerian
2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIP DitjenPPMD
Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIP Ditjen
PPMD dari APIP
InternalKementerian
3
Persentasepenyampaianlaporan satuan
kerja dilingkungan DitjenPPMD yang tepat
Penyampaian Laporan satuan kerja dilingkungan Ditjen PPMD tepat waktu
sesuai ketentuanLaporan yang wajib disampaikan tepatwaktu dan sesuai ketentuan, terdiri
atas:
Jumlah laporan satuankerja di lingkungan DitjenPPMD yang disampaikan
tepat waktu sesuaiketentuan dibagi dengan
InternalKementerian
- 56 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
waktu sesuaidengan ketentuan
a. Laporan Keuangan dan BMN yangberdasarkan Peraturan Pemerintah No.
71 Tahun 2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintah
b. Laporan Pengendalian dan Evaluasiatas pelaksanaan Rencana Kerja
Kementerian / Lembaga berdasarkanPeraturan Pemerintah No. 39 Tahun
2006c. Laporan Pengukuran dan Evaluasi
Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian / Lembagaberdasarkan Peraturan MenteriKeuangan No. 249 Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaran
strategis dan indikator kinerja DitjenPPMD (Laporan Kinerja) pada tahun
sebelumnya
Satuan kerja dalam hal ini adalah satuankerja yang memperoleh alokasi anggaran
dari Program Pembangunan danPemberdayaan Masyarakat Desa
jumlah seluruh laporansatuan kerja yang wajibdisampaikan dikali 100%
4
Persentase ASN dilingkungan Ditjen
PPMD yangmengikuti
pengembangankompetensi per
tahun
Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui pendidikan
dan pelatihan, seminar, kursus, danpenataran
ASN di lingkungan Ditjen PPMD yangmengikuti pengembangan kompetensiselama paling sedikit 20 JPL dalam 1
(satu) Tahun yang lulus danbersertifikat
Jumlah ASN di LingkunganDitjen PPMD yang
mengikuti pengembangankompetensi pada tahunyang bersangkutan dibagijumlah pejabat pimpinan
tinggi dan pejabatadministrasi pada tahunyang bersangkutan dikali
100%
InternalKementerian
- 57 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
5
Nilai rata-rataSKP ASN di
lingkungan DitjenPPMD
SKP adalah rencana kerja dan targettahunan yang harus dicapai oleh setiap
ASN di lingkungan Ditjen PPMD
Nilai rata-rata SKP padatahun yang bersangkutan
InternalKementerian
6
Nilai Kinerja atasPelaksanaanRencana Kerjadan AnggaranDitjen PPMD
Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran Ditjen PPMD
berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang berkenaan
dengan pengukuran dan evaluasi kinerjaatas pelaksanaan RKA-K/L dari
Kementerian Keuangan RI
Penilaian kinerja atas Rencana Kerjadan Anggaran menggunakan 5 (lima)
indikator sebagai berikut:1. Penyerapan anggaran;
2. Konsistensi atas rencana penarikandana awal;
3. Konsistensi atas penarikan danarevisi;
4. Pencapaian keluaran; dan5. Efisiensi
Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan Rencana Kerjadan Anggaran Ditjen PPMD
per tahun
InternalKementerian
7
PersentaseKesesuaian
sasaran RENJAyang
diprogramkandalam RKA Ditjen
PPMD
Perbandingan sasaran program dalamRENJA yang
dapat direalisasikan dalam RKA DitjenPPMD dengan seluruh sasaran programyang telah ditetapkan/direncanakan
dalam RENJA
Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunan
jangka menengah nasional yang memuat
Jumlah Sasaran programRENJA Ditjen PPMD yangdituangkan dalam RKA
Ditjen PPMD dibagi jumlahsasaran program dalam
RENJA Ditjen PPMD padatahun
yang bersangkutan dikali
InternalKementerian
- 58 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
rancangan kerangka ekonomi makro,prioritas pembangunan, rencana kerja dan
pendanaannya
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai suatu
tujuan
100%
8
Rata-rata revisiDIPA di
lingkungan DitjenPPMD
Revisi DIPA adalah perubahan terhadapDIPA yang bukan diakibatkan olehperubahan kebijakan nasional
Rata-rata revisi DIPA DitjenPPMD pada tahun yang
bersangkutan
InternalKementerian
9
Tingkat kepuasanaparatur lingkup
PPMD ataspelayanan teknisdan dukunganmanajemen
Persentase skor penilaian kepuasanpenguna layanan/ pegawai internal
lingkup PPMD terhadap kualitas layananPPMD pada tahun yang bersangkutan
terhadap kualitas:a. Layanan kepegawaian dan umum
b. Layanan fasilitasi hukum
c. Layanan fasilitasi keuangand. layanan fasilitasi data dan informasi
e. layanan fasilitasi perencanaan
Hasil survey kepuasanaparatur lingkup PPMD
khusus untuk tahun 2016dan selanjutnya akanmenggunakan polling
secara DARING
InternalKementerian
TERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 59 -
b. Direktorat Pelayanan Sosial Dasar
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pelayanan Sosial Dasar
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanandasar, kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, sertapengembangan akses informasi masyarakat.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar, kesejahteraan sosial,kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, serta pengembangan akses informasimasyarakat;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar, kesejahteraansosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, serta pengembangan aksesinformasi masyarakat.
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaan pelayanandasar, kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, sertapengembangan akses informasi masyarakat.
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar,kesejahteraan sosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, sertapengembangan akses informasi masyarakat;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pelayanan dasar, kesejahteraansosial, kesejahteraan masyarakat, adat dan budaya, perlindungan sosial, serta pengembangan aksesinformasi masyarakat;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat pelayanan sosial dasar dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh direktur jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 60 -
IKU DIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL DASAR
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Pelayanan Sosial Dasar di desaprioritas nasional
Jumah desa sasaran strategis prioritasyang mendapatkan pelayanan sosial dasar
guna pengentasan desa tertinggal
Jumlah desa sasaran strategis prioritasyang mendapatkan pelayanan sosial dasar
guna pembentukan desa mandiri
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PELAYANAN SOSIAL DASAR
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumah desa sasaranstrategis prioritas yang
mendapatkanpelayanan sosial dasarguna pengentasan desa
tertinggal
Pelayanan sosial dasarmerupakan suatu upaya
untuk memenuhi kebutuhanpelayanan dasar berupa
kesehatan, pendidikan, adatbudaya dan kesejahteraan
masyarakat sertaperlindungan sosial dan
informasi sesuai SPM sektoryang dilakukan oleh internaldan eksternal KDPDTT gunapengentasan desa tertinggaldan pembentukan desa
Jumah desa sasaran strategisprioritas yang mendapatkanpelayanan sosial dasar gunapengentasan desa tertinggal
pada tahun yangbersangkutan
Data sekunder,laporankegiatan,
laporan daerahdan laporan
sektor lainnyaDit. PSD
- 61 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
mandiri sesuai dengan lokusdan fokus pada dokumenperencanaan pembangunandesa dan pemberdayaan
masyarakat desa2
Jumlah desa sasaranstrategis prioritas yang
mendapatkanpelayanan sosial dasarguna pembentukan
desa mandiri
Jumlah desa sasaran strategisprioritas yang mendapatkanpelayanan sosial dasargunapembentukan desa mandiri
pada tahun yangbersangkutan
Data sekunder,laporankegiatan,
laporan daerahdan laporansektor lainnya
Dit. PSD
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 62 -
c. Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa.
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa.
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaankelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa,permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi masyarakat desa.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa(BUMDesa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, serta usahaekonomi masyarakat desa;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa(BUMDesa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, serta usahaekonomi masyarakat desa;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaankelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa,permodalan ekonomi desa, serta usaha ekonomi masyarakat desa;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan UsahaMilik Desa (BUM Desa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa,serta usaha ekonomi masyarakat desa;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan kelembagaan Badan Usaha MilikDesa (BUMDesa), pengembangan usaha BUM Desa, perdagangan desa, permodalan ekonomi desa, sertausaha ekonomi masyarakat desa;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Usaha Ekonomi Desa; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh DirekturJenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 63 -
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI DESA
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Pengembangan Usaha Ekonomi didesa prioritas nasional
Jumlah desa tertinggal yang memilikilembaga ekonomi fungsional di desa
Jumlah desa berkembang yang memilikilembaga ekonomi fungsional di desa
Jumlah desa berkembang yang memilikipusat pelayanan perdagangan
Jumlah desa berkembang yang lembagaekonomi fungsionalnya memiliki akses ke
lembaga keuangan dan perkreditan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI DESA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah desa tertinggalyang memiliki lembagaekonomi fungsional di
desa
Lembaga ekonomi fungsional didesa adalah lembaga ekonomi desayang menggerakkan unit usahaekonomi masyarakat guna
pengentasan desa tertinggal danpembentukan desa mandiri
Jumlah desa tertinggal yangmemiliki lembaga ekonomifungsional di desa pertahunberdasarkan Indeks Desa
Membangun
DataSekunderIDM,
LaporanKegiatan
- 64 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
berdasarkan indeks desamembangun
2
Jumlah desaberkembang yangmemiliki lembaga
ekonomi fungsional didesa
Jumlah desa berkembang yangmemiliki lembaga ekonomifungsional di desa pertahunberdasarkan Indeks Desa
Membangun
DataSekunderIDM,
LaporanKegiatan
3
Jumlah desaberkembang yangmemiliki pusat
pelayanan perdagangan
Pusat pelayanan perdagangan adalahpusat pelayanan perdagangan yangberfungsi dan beroperasi melakukan
aktivitas perdagangan
Jumlah desa berkembang yangmemiliki pusat pelayananperdagangan pertahun
berdasarkan Indeks DesaMembangun
DataSekunderIDM,
LaporanKegiatan
4
Jumlah desaberkembang yanglembaga ekonomi
fungsionalnya memilikiakses ke lembagakeuangan danperkreditan
Lembaga keuangan dan perkreditanadalah lembaga keuangan
yang menjalankan fungsi keuangandan mengelola sumber daya
keuangan dalam bentuk simpanpinjam
Jumlah desa berkembang yanglembaga ekonomi
fungsionalnya memiliki akseske lembaga keuangan danperkreditan pertahun
berdasarkan Indeks DesaMembangun
DataSekunderIDM,
LaporanKegiatan
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 65 -
d. Direktorat Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tepat Guna;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan
sumber daya hutan, pertanian dan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkunganhidup, serta teknologi tepat guna.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan, pertanian danpertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, serta teknologi tepatguna;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan, pertaniandan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, serta teknologi tepatguna;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaansumber daya hutan, pertanian dan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim,lingkungan hidup, serta teknologi tepat guna;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan,pertanian dan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, sertateknologi tepat guna;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan sumber daya hutan, pertaniandan pertambangan, sumber daya air, pertanahan dan maritim, lingkungan hidup, serta teknologi tepatguna;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pendayagunaan Sumber Daya Alam danTeknologi Tepat Guna; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 66 -
IKU DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Pendayagunaan sumber daya alam
dan penerapan teknologi tepat guna didesa
Jumlah desa tertinggal yang menerapkandan mengembangkan teknologi tepat gunadalam pengelolaan sumber daya alam lokal
dan lingkungan berkelanjutan
Jumlah desa berkembang yangmenerapkan dan mengembangkan
teknologi tepat guna dalam pengelolaansumber daya alam lokal dan lingkungan
berkelanjutan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENDAYAGUNAAN SUMBERDAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah desa tertinggalyang menerapkan dan
mengembangkanteknologi tepat gunadalam pengelolaan
sumber daya alam lokaldan lingkunganberkelanjutan
Pendayagunaan Sumber Daya Alamdan teknologi tepat guna adalahkegiatan yang berkaitan dengan
kehutanan, pertanian,pertambangan, perairan,pertanahan, maritim, danlingkungan hidup dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna
Teknologi Tepat Guna yangselanjutnya disebut TTG adalah
Jumlah desa tertinggal yangmenerapkan dan
mengembangkan teknologitepat guna dalam pengelolaansumber daya alam lokal danlingkungan berkelanjutanguna pengentasan desa
tertinggal pada tahun yangbersangkutan
Datasekunder,laporankegiatanSDA TTG,LaporanDaerahdan
laporansektorlainnya
- 67 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
teknologi yang sesuai dengankebutuhan masyarakat, dapat
menjawab permasalahanmasyarakat, tidak merusak
lingkungan, dapat dimanfaatkandan dipelihara oleh masyarakat
secara mudah, serta menghasilkannilai tambah dari aspek sosial,ekonomi dan lingkungan sesuaiSPM sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal KDPDTTguna pengentasan desa tertinggaldan pembentukan desa mandirisesuai dengan lokus dan fokuspada dokumen perencanaan
pembangunan desa danpemberdayaan masyarakat desa
Dit. SDA& TTG
2
Jumlah desaberkembang yangmenerapkan danmengembangkan
teknologi tepat gunadalam pengelolaan
sumber daya alam lokaldan lingkunganberkelanjutan
Jumlah desa berkembangmenerapkan dan
mengembangkan teknologitepat guna dalam pengelolaansumber daya alam lokal danlingkungan berkelanjutanguna pembentukan desamandiri pada tahun yang
bersangkutan
Datasekunder,laporankegiatanSDA TTG,LaporanDaerahdan
laporansektorlainnyaDit. SDA& TTG
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 68 -
RIe. Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa.
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa.
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan dibidang sarana dan prasarana permukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa,elektrifikasi desa, dan telekomunikasi desa.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sarana dan prasaranapermukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dantelekomunikasi desa;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan sarana dan prasaranapermukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dantelekomunikasi desa;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaansarana dan prasarana permukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasidesa, dan telekomunikasi desa;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sarana dan prasarana permukiman desa,transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dan telekomunikasi desa;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan sarana dan prasaranapermukiman desa, transportasi desa, pendukung ekonomi desa, elektrifikasi desa, dantelekomunikasi desa;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Sarana dan PrasaranaDesa; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 69 -
IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA DESA
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Peningkatan jumlah desa prioritas
nasional yang terpenuhi sarana danprasarananya
Jumlah Desa tertinggal dengan layananprasarana dan sarana dasar desa yangmemenuhi standar pelayanan minimal
Jumlah Desa berkembang dengan layananprasarana dan sarana dasar desa yangmemenuhi standar pelayanan minimal
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA DESA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah Desa tertinggaldengan layanan
prasarana dan saranadasar desa yangmemenuhi standarpelayanan minimal
Layanan prasarana dan saranadasar desa sesuai SPM sektor
berupa kegiatan di bidang saranaprasarana umum (transportasi,elektrifikasi, telekomunikasi, danpermukiman), sarana prasaranapendukung ekonomi, kesehatan,pendidikan dan lingkungan hidupguna pengentasan desa tertinggaldan pembentukan desa mandirisesuai dengan lokus dan fokuspada dokumen perencanaanpembangunan desa dan
Jumlah Desa tertinggal denganlayanan prasarana dan saranadasar desa yang memenuhistandar pelayanan minimal
pada tahun yang bersangkutan
InternalKementerian
2
Jumlah Desaberkembang denganlayanan prasarana dansarana dasar desa yangmemenuhi standarpelayanan minimal
Jumlah Desa berkembangdengan layanan prasarana dan
sarana dasar desa yangmemenuhi standar pelayananminimal pada tahun yang
InternalKementerian
- 70 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
pemberdayaan masyarakat desadan berdasarkan koordinasi
K/L/D/M
bersangkutan
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 71 -
f. Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa.
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaanpengembangan kapasitas masyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasiperaturan desa, ketahanan masyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitasmasyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahananmasyarakat desa serta kerjasama dan kemitraan masyarakat desa;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitasmasyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahananmasyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan pengelolaanpengembangan kapasitas masyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasiperaturan desa, ketahanan masyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitasmasyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahananmasyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan kapasitasmasyarakat desa, perencanaan dan pembangunan partisipatif, advokasi peraturan desa, ketahananmasyarakat desa serta kerja sama dan kemitraan masyarakat desa;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 72 -
IKU DIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Pemberdayaan Masyarakat Desa
Jumlah desa tertinggal yang menggunakandana desa sesuai prioritas penggunaan
dana desa
Jumlah desa berkembang yangmenggunakan dana desa sesuai prioritas
penggunaan dana desa
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah desa tertinggalyang menggunakandana desa sesuai
prioritas penggunaandana desa
Dana desa adalah dana yangbersumber dari APBN yang
diperuntukkan bagi desa yangditransfer melalui APBD Kab/Kotadan digunakan untuk membiayaipenyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, pembinaankemasyarakatan pemberdayaan
masyarakat
Prioritas Penggunaan Dana Desaadalah pilihan kegiatan yangdidahulukan dan diutamakan
daripada pilihan kegiatan lainnya
Jumlah desa tertinggal yangmenggunakan dana desa
sesuai prioritas penggunaandana desa pertahun
berdasarkan Indeks DesaMembangun
DataSekunder
IDM
2
Jumlah desaberkembang yangmenggunakan danadesa sesuai prioritas
penggunaan dana desa
Jumlah desa berkembang yangmenggunakan dana desa
sesuai prioritas penggunaandana desa pertahun
berdasarkan Indeks Desa
DataSekunder
IDM
- 73 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
untuk dibiayai dengan Dana Desasesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Membangun
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 75 -
3. Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan2 Tugas : Meneyelenggarakan perumusan dan Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan
perdesaan, pembangunan sarana / prasarana kawasaan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasanperdesaan sesuai ketentan peraturan perundang-undangan.
3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan, pembangunansarana/praarama kawasan perdesaa, dan pembanguan ekonomi kawasan perdesaan;
2) Pelaksnaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan, pembangunansarana/prasarana kawasan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasan perdesaan;
3) Penyususnan norma, standar, prodesur dan kriteria di bidang perencanaan pembangunan kawasanperdesaan, pembangunan sarana/prasarana kawasan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasanperdesaan;
4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan,pembangunan sarana/prasarana kawasan perdesaan, dan pembangunan ekonomi kawasan perdesaan;
5) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan; dan6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 76 -
IKU DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJAUTAMA
1
Berkurangnya jumlah desa tertinggal danmeningkatnya jumlah desa mandiri di pinggiranIndonesia (termasuk pada wilayah Tertinggal,
Terdepan/Terluar dan Wilayah Timur)
Jumlah kawasan perdesaanyang
dibangun/dikembangkanpada lokus sesuai dokumenrencana aksi pembangunan
kawasan perdesaan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1.
Jumlah kawasanperdesaan yang
dibangun/dikembangkanpada lokus sesuai
dokumen rencana aksipembangunan kawasan
perdesaan
Kawasan perdesaan yang dibangun/dikembangkan adalahkawasan perdesaan yang telah ditetapkan oleh
Bupati/Walikota sesuai ketentuan Undang Undang Nomor6 Tahun 2014, yang dibangun/dikembangkan
berdasarkaan dokumen rencana aksi pembangunankawasan perdesaan (RA-PKP) Pembangunan/pengembangan
Kawasan perdesaan dilakukan oleh pemerintah pusat,pemerintah provinsi, pemerintah kabupatan/kota dan kerja
sama antar desa
Jumlah kawasanperdesaan yang
dibangun/dikembangkanpada lokus sesuai
dokumen rencana aksipembangunan kawasanperdesaan per tahun
LAPKIN DITJEN PKP
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 77 -
SA
a. Sekretariat Direktorat Jenderal
1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal
2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkunganDirektorat Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.
3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpembangunan kawasan perdesaan;
2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 78 -
IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
TerselenggaranyaDukungan Manajemen dan
Pelayanan Teknis diLingkungan DirektoratJenderal PembangunanKawasan Perdesaan (PKP)
Nilai Kesesuaian atas Penyajian Laporan Keuangan danBMN Ditjen PKP berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi Aparat PengawasIntern Pemerintah (APIP)
Nilai SAKIP
Persentase penyampaian laporan satuan kerja dilingkungan Ditjen PKP yang tepat waktu sesuai dengan
ketentuan
Persentase ASN di lingkungan Ditjen PKP yangmengikuti pengembangan kompetensi per tahun
Nilai rata-rata SKP ASN di lingkungan Ditjen PKP
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja danAnggaran Ditjen PKP
Persentase Kesesuaian sasaran RENJA yangdiprogramkan dalam RKA Ditjen PKP
Rata-rata revisi DIPA di lingkungan Ditjen PKP
- 79 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUSEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMN
Ditjen PKP berdasarkanStandar Akuntansi
Pemerintah (SAP) darihasil evaluasi AparatPengawas Intern
Pemerintah (APIP)
Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah
laporan di bidang keuangan yangmemuat:1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas
(LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)serta laporan di bidang BMN yang
memuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable
dan Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN8. Pelaksanaan PenatausahaanBMN berdasarkan hasil evaluasi
Aparat Pengawas InternPemerintah (APIP)
Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNDitjen PKP sesuai
komponen yang termuatdalam Standar AkuntansiPemerintah (SAP) dari
APIP
Hasil ReviuAPIP/InspektoratJenderal KDPKP
2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PKP
Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPDitjen PKP dari APIP
Hasil EvaluasiAPIP/InspektoratJenderal KDPKP
- 80 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
3
Persentase penyampaianlaporan satuan kerja dilingkungan Ditjen PKPyang tepat waktu sesuai
dengan ketentuan
Penyampaian Laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PKPtepat waktu sesuai ketentuan
Laporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuaiketentuan, terdiri atas:
a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi
Pemerintahb. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan
Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja AtasPelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian /
Lembaga berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan No. 249
Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaDitjen PKP (Laporan Kinerja)
pada tahun sebelumnya
Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperolehalokasi anggaran dari Program
Pembangunan Kawasan Perdesaan
Jumlah laporan satuankerja di lingkungan DitjenPKP yang disampaikantepat waktu sesuai
ketentuan dibagi denganjumlah seluruh laporansatuan kerja yang wajibdisampaikan kepada
Dirjen PKP dikali 100%
SekretariatDitjen PKP
- 81 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
4
Persentase ASN dilingkungan Ditjen PKP
yang mengikutipengembangan
kompetensi per tahun
Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,
seminar, kursus, dan penataran
ASN di lingkungan Ditjen PKPyang mengikuti pengembangankompetensi selama paling
sedikit 20 JPL dalam 1 (satu)Tahun yang lulus dan
bersertifikat
Jumlah ASN diLingkungan Ditjen PKP
yang mengikutipengembangan
kompetensi pada tahunyang bersangkutan dibagijumlah pejabat pimpinan
tinggi dan pejabatadministrasi pada tahunyang bersangkutan dikali
100%
InternalSekretariatDitjen PKP
5 Nilai rata-rata SKP ASNdi lingkungan Ditjen PKP
SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harus dicapaioleh setiap ASN di lingkungan
Ditjen PKP
Nilai rata-rata SKP padatahun yang bersangkutan
InternalSekretariatDitjen PKP
6
Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran
Ditjen PKP
Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran
Ditjen PKP berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan
yang berkenaan denganpengukuran dan evaluasi kinerjaatas pelaksanaan RKA-K/L dari
Kementerian Keuangan RI
Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran
menggunakan 5 (lima) indikatorsebagai berikut:
Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan Rencana
Kerja dan Anggaran DitjenPKP per tahun
Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI
- 82 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana
penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan
dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan
5. Efisiensi
7
Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalam
RKA Ditjen PKP
Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang
dapat direalisasikan dalam RKADitjen PKP dengan seluruhsasaran program yang telah
ditetapkan/direncanakan dalamRENJA
Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja
pembangunan jangka menengahnasional yang memuat rancangan
kerangka ekonomi makro,prioritas pembangunan, rencana
kerja dan pendanaannya
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai
suatu tujuan
Jumlah Sasaran programRENJA Ditjen PKP yangdituangkan dalam RKADitjen PKP dibagi jumlahsasaran program dalamRENJA Ditjen PKP padatahun yang bersangkutan
dikali 100%
InternalSekretariatDitjen PKP
- 83 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
8 Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Ditjen PKP
Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan
kebijakan nasional
Rata-rata revisi DIPADitjen PKP pada tahunyang bersangkutan
InternalSekretariatDitjen PKP
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 84 -
b. Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Perencanaan Pembangunan Kawasan Perdesaan
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunankawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perencanaan pembangunankawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaanwilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan pembangunan kawasan perdesaan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perencanaan Pembangunan KawasanPerdesaan; dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 85 -
IKU DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Tersedianya dokumen perencanaanpembangunan kawasan perdesaan
Jumlah dokumen rencana aksiPembangunan Kawasan Perdesaan yang
ditetapkan
Persentase dokumen rencana aksiPembangunan Kawasan Perdesaan yang
diimplementasikan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah dokumenrencana aksi
Pembangunan KawasanPerdesaan yang
ditetapkan
Dokumen Rencana AksiPembangunan Kawasan Perdesaan
(RA-PKP) adalah Dokumenperencanaan pembangunan kawasan
perdesaan yang memuatserangkaian rencana
program/kegiatan dan anggarankementerian/lembaga dalam rangkamembangun/mengembangkan pusatpertumbuhan kawasan perdesaan
Rencana Aksi Pembangunan
Jumlah dokumen rencanaaksi Pembangunan
Kawasan Perdesaan yangditetapkan pada tahun
yang sama
InternalKementerian
- 86 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
Kawasan Perdesaan (RA-PKP)disusun berdasarkan dokumenRencana Pembangunan Kawasan
Perdesaan (RPKP)
2
Persentase dokumenrencana aksi
Pembangunan KawasanPerdesaan yang
diimplementasikan
Dokumen rencana aksiPembangunan Kawasan Perdesaanyang diimplementasikan adalah
dokumen RA-PKP yang telah disusundan dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga termasukUnit Kerja dilingkungan Kementerian
Desa, PDTT termasuk unit kerjadilingkungan Direktorat JenderalPembangunan Kawasan Perdesaan
Jumlah dokumen rencanaaksi Pembangunan
Kawasan Perdesaan yangdiimplementasikan dibagiJumlah dokumen rencana
aksi PembangunanKawasan Perdesaan yangditetapkan pada tahunyang sama dikali 100%
InternalKementerian
PUOMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 87 -
c. Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan Ekonomi Kawasan Perdesaan
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang analisa kebijakan ekonomikawasan perdesaan, pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan daninvestasi, serta pengembangan fasilitas usaha dan pemasaran.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisa kebijakan ekonomi kawasan perdesaan,pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan dan investasi, sertapengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang analisa kebijakan ekonomi kawasan perdesaan,pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan dan investasi, sertapengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang analisa kebijakan ekonomikawasan perdesaan, pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan daninvestasi, serta pengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang analisa kebijakan ekonomi kawasan perdesaan,pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan dan investasi, sertapengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang analisa kebijakan ekonomi kawasan perdesaan,pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi, pengembangan permodalan dan investasi, sertapengembangan fasilitas usaha dan pemasaran;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Ekonomi KawasanPerdesaan; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 88 -
IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN PERDESAAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan
untuk mendorong Pusat pertumbuhankawasan
Jumlah kawasan perdesaan yangberkembang ekonominya
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PEMBANGUNAN EKONOMI KAWASAN PERDESAAN
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah kawasanperdesaan yangberkembangekonominya
Pengembangan ekonomi kawasan perdesaanadalah kegiatan untuk
menumbuhkembangkan perekonomian dikawasan perdesaan melalui kegiatan
penguatan kelembagaan ekonomi (termasukBUMDES Bersama), pengembangan fasilitas
usaha dan pemasaran, pengembanganpermodalan dan investasi sesuai dengandokumen rencana aksi pembangunankawasan perdesaan (RA-PKP) sesuaidengan hasil koordinasi K/L/D/M
Jumlah kawasanperdesaan yangberkembang
ekonominya sesuaidengan dokumenrencana aksi
pembangunan kawasanperdesaan per tahun
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 89 -
d. Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Kawasan Perdesaan2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan sarana dan
prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang sarana dan prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;2) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;3) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang sarana dan prasarana wilayah
Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;4) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang sarana dan prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;5) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang sarana dan prasarana wilayah Sumatera, Jawa, Bali,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;6) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana
Kawasan Perdesaan;7) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 90 -
IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN PERDESAAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Meningkatnya pemenuhan prasarana dansarana ekonomi dan pelayanan dasar dikawasan perdesaan sesuai Rencana AksiPembangunan Kawasan Perdesaan (RA-
PKP)
Persentase pemenuhan kebutuhanprasarana dan sarana ekonomi kawasan
perdesaan
Persentase pemenuhan kebutuhanprasarana dan sarana pelayanan dasar
kawasan perdesaan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN PERDESAAN
NO.INDIKATORKINERJAUTAMA
DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBERDATA
1
Persentasepemenuhankebutuhan
prasarana dansarana ekonomi
kawasanperdesaan
Pemenuhan kebutuhan prasarana dan saranaekonomi kawasan perdesaan adalah kegiatanpembangunan/pengembangan prasarana dansarana ekonomi di kawasan perdesaan sesuaidengan lokus dan fokus pada dokumenrencana aksi pembangunan kawasanperdesaan (RA-PKP) yang dilaksanakanpemerintah pusat, pemerintah provinsi,
pemerintah kabupatan/kota dan kerja samaantar desa, termasuk unit kerja di lingkungan
Kementerian Desa, PDTTsesuai dengan hasil koordinasi K/L/D/MKegiatan Prasarana dan Sarana Ekonomi,
antara lain :pembangunan/pengembangan/rehabilitasi
Jumlah prasarana dansarana ekonomi kawasan
perdesaan yangdibangun/dikembangkandibagi dengan jumlahseluruh kebutuhan
prasarana sarana ekonomikawasan perdesaan dalamdokumen rencana aksipembangunan kawasan
perdesaan (RA-PKP) dikali100%
InternalKementerian
- 91 -
NO.INDIKATORKINERJAUTAMA
DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBERDATA
jalan antar desa, alat transportasi,embung/bangunan penampung air lainnya,dermaga/tambatan perahu, jembatan antar
desa.
2
Persentasepemenuhankebutuhan
prasarana dansarana
pelayanandasar kawasanperdesaan
Pemenuhan kebutuhan prasarana dan saranapelayanan dasar kawasan perdesaan adalahkegiatan pembangunan/pengembangan yangmeliputi antara lain pengadaan, rehabilitasidan peningkatan prasarana dan sarana
pelayanan dasar sesuai dengan lokus danfokus dokumen rencana aksi pembangunan
kawasan perdesaan (RA-PKP) yangdilaksanakan pemerintah pusat, pemerintahprovinsi, pemerintah kabupatan/kota dan
kerja sama antar desa, termasuk unit kerja dilingkungan Kementerian Desa, PDTT.
Kegiatan Prasarana dan Sarana PelayananDasar, antar lain :
pembangunan/pengembangan yang meliputiantara lain pengadaan, rehabilitasi dan
peningkatan prasarana dan sarana bidangpendidikan, kesehatan, telekomunikasi, listrik
dan air bersih di kawasan perdesaan
Jumlah prasarana dansarana pelayanan dasarkawasan perdesaan yangdibangun/dikembangkandibagi dengan jumlahseluruh kebutuhanprasarana sarana
pelayanan dasar kawasanperdesaan dalam dokumenrencana aksi pembangunankawasan perdesaan (RA-
PKP) dikali 100%
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 92 -
TERI DESA,e. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan; dan
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Sumber Daya Alam Kawasan Perdesaan; dan
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sumber dayaalam kawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua.
3 Fungsi : 1. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
2. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya alam kawasan perdesaanwilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
3. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengembangan sumber daya alamkawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua;
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan sumber daya alam kawasanperdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua;
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan pengelolaan pengembangan sumber daya alamkawasan perdesaan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danPapua; dan
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perencanaan Pembangunan KawasanPerdesaan; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 93 -
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terkembangkan dan termanfaatkannyapotensi sumber daya alam unggulan
kawasan perdesaan dengan pendekatanberbasis lingkungan hidup
berkelanjutan
Jumlah kawasan perdesaan yang potensiSumber Daya Alam Unggulannya
dikembangkan dan dimanfaatkan denganpendekatan berbasis lingkungan hidup
berkelanjutan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM KAWASAN PERDESAAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah kawasanperdesaan yang potensiSumber Daya Alam
Unggulannyadikembangkan dan
dimanfaatkan denganpendekatan berbasislingkungan hidupberkelanjutan
Jumlah potensi sumber daya alamyang terpetakan untuk
pengembangan kawasan perdesaansesuai dengan lokus dan fokuspada dokumen rencana aksi
pembangunan kawasan perdesaan(RA-PKP) yang dilaksanakanpemerintah pusat, pemerintah
provinsi, pemerintahkabupatan/kota dan kerja sama
antar desa
Kegiatan Pengembangan danpengelolaan sumber daya alam di
kawasan perdesaan denganpendekatan berkelanjutan
(sustainable) adalah kegiatanpengelolaan sumber daya alam
yang dapat menjamin terpenuhinya
Jumlah kawasan perdesaanyang potensi Sumber Daya
Alam Unggulannyadikembangkan dan
dimanfaatkan denganpendekatan berbasislingkungan hidup
berkelanjutan pada tahunyang bersangkutan
LAPKIN Dit.PSDAKP
- 94 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATAkebutuhan masyarakat atau
penduduk di kawasan perdesaantanpa mengurangi potensinya untukmemenuhi kebutuhan masyarakatatau penduduk di masa mendatang
Kegiatan Pengembangan danpengelolaan sumber daya alam di
kawasan perdesaan denganpendekatan berkelanjutan(sustainable) antara lain :
pengelolaan potensi unggulansumber daya pertanian, potensi
unggulan sumber daya perkebunan,potensi unggulan sumber dayakelautan dan perikanan yangberkelanjutan dan kegiatanpariwisata terpadu, termasuk
pengadaan sarana dan prasaranaproduksi dan upaya-upaya
rehabilitasi kawasan perdesaanMENTEIMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
ESA,
- 95 -
f. Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendampingan manajemen danteknis, dan penyiapan media dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasian kawasanperdesaan.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pendampingan2) manajemen dan teknis, dan penyiapan media dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta
keserasian kawasan perdesaan.3) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pendampingan manajemen dan teknis, dan penyiapan media
dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasian kawasan perdesaan;4) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pendampingan manajemen dan
teknis, dan penyiapan media dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasiankawasan perdesaan;
5) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pendampingan manajemen dan teknis, danpenyiapan media dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasian kawasanperdesaan;
6) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pendampingan manajemen dan teknis, dan penyiapanmedia dan pembelajaran, dan kerja sama dan kemitraan, serta keserasian kawasan perdesaan.
7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Kerja Sama dan Pengembangan Kapasitas;dan
8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 96 -
IKU DIREKTORAT KERJA SAMA DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Pengembangan kawasan perdesaanmelalui peningkatan kerjasama dan
pengembangan kapasitas
Jumlah Kawasan Perdesaan yangmelakukan Kerjasama dan kemitraan
Jumlah kawasan perdesaan yangmendapatkan pendampingan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT KERJA SAMA DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah KawasanPerdesaan yang
melakukan Kerjasamadan kemitraan
Kerjasama dan kemitraan adalahjalinan kerjasama usaha yang salingmenguntungkan antara masyarakatdi kawasan perdesaaan dengan
PEMDA, Perguruan Tinggi, BUMN,BUMD, BUMS, BUMDES/Bersama
dan Koperasi disertai denganpembinaan dan pengembangan
usaha
Jumlah Kawasan Perdesaanyang melakukan Kerjasamadan kemitraan per tahun Internal
Kementerian
2
Jumlah kawasanperdesaan yangmendapatkanpendampingan
Pengembangan kapasitas adalahkegiatan pemberdayaan masyarakatuntuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilannya dalam
Jumlah kawasan perdesaanyang mendapatkan
pendampingan per tahunInternal
Kementerian
- 97 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
pembangunan kawasan perdesaanyang dilakukan melalui
pendampingan, pembelajaran,penyediaan informasi dan evaluasi
terhadap keserasian kawasanperdesaan
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 99 -
4. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu2 Tugas : Menyelenggraakan perumusan dan pelaksnaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan,
daerha perbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan.
3 Fungsi : 1)Perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerah rawanbencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar;
2)Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerah perbatasan, daerahrawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar;
3)Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerahperatasan, dan daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil terluar;
4)Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerahperbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah oulau kecil dan teruar;
5)Pelaksanaan evaluasi dan pelapoean di bidang pengembangan daerah rawan pangan, daerahperbatasan, daerah rawan bencana dan pasca konflik, serta daerah pulau kecil dan terluar;
6)Pelaksanaan admisnitrasi Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertentu; dan7)Pelaksanaan funsi lain yang diberian oleh Menteri.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 100 -
IKU DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTENTU
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Terentaskannya daerahtertinggal di daerah tertentu
Jumlah daerah tertinggal yang memilikikarakteristik kewilayahan dan kondisisituasional tertentu yang terentaskan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTENTU
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Jumlah daerahtertinggal yang
memilikikarakteristik
kewilayahan dankondisi situasional
tertentu yangterentaskan
Jumlah daerah tertinggal yang memilikikarakteristik kewilayahan dan kondisi situasionaltertentu yang terentaskan sesuai dengan lokus
dan fokus pada 122 Kab DT dokumenperencanaan Pengembangan Daerah Tertinggal
di Daerah TertentuBerkurangnya 50 daerah tertinggal yang memilikikarakteristik kewilayahan dan kondisi situasionaltertentu (daerah perbatasan, daerah pulau kecildan terluar, daerah rawan pangan, daerah rawan
bencana, dan daerah pasca konflik) secarabertahap sesuai target per tahun
Jumlah Daerah Tertinggalyang memiliki karakteristik
kewilayahan kondisisituasional tertentu (daerahperbatasan, daerah pulaukecil dan terluar, daerah
rawan pangan, daerah rawanbencana, dan daerah pascakonflik) dan yang berubahstatusnya menjadi daerahmaju per tahun berdasarkan
indeks ketertinggalan
IndeksKetertinggalan
(BMIKTT,KDPDTT)
Data Podes,Susenas,
Kemiskinan danData KKD
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 101 -
a. Sekretariat Direktorat Jenderal
1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal
2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkunganDirektorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu.
3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidangpengembangan daerah tertentu;
2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 102 -
IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terselenggaranya DukunganManajemen dan Pelayanan Teknis diLingkungan Direktorat JenderalPengembangan Daerah Tertentu
Nilai Kesesuaian atas Penyajian LaporanKeuangan dan BMN Ditjen PDTuberdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern Pemerintah
(APIP)
Nilai SAKIP
Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PDTu yangtepat waktu sesuai dengan ketentuan
Persentase ASN di lingkungan DitjenPDTu yang mengikuti pengembangan
kompetensi per tahun
Nilai rata-rata SKP ASN di lingkunganDitjen PDTu
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Ditjen PDTu
Persentase Kesesuaian sasaran RENJAyang diprogramkan dalam RKA Ditjen
PDTu
Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPDTu
- 103 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Tingkat kepuasan aparatur lingkupDitjen PDTu atas pelayanan teknis dan
dukungan manajemen
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMN
Ditjen PDTuberdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah
(SAP) dari hasilevaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)
Penyajian Laporan Keuangan dan BMNyang sesuai SAP adalah laporan dibidang keuangan yang memuat:
1. Neraca2. Laporan Operasional (LO)
3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)serta laporan di bidang BMN yang
memuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan
Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN
8. Pelaksanaan Penatausahaan BMNberdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)
Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNDitjen PDTu sesuai
komponen yang termuatdalam Standar
Akuntansi Pemerintah(SAP) dari APIP
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
- 104 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PDTu
Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPDitjen PDTu dari APIP
Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
3
Persentasepenyampaian laporan
satuan kerja dilingkungan DitjenPDTu yang tepat
waktu sesuai denganketentuan
Laporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuai ketentuan,
terdiri atas:a. Laporan Keuangan dan BMN yangberdasarkan Peraturan PemerintahNo. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahb. Laporan Pengendalian dan
Evaluasi atas pelaksanaan RencanaKerja Kementerian / Lembaga
berdasarkan Peraturan PemerintahNo. 39 Tahun 2006
c. Laporan Pengukuran dan EvaluasiKinerja Atas Pelaksanaan RencanaKerja Anggaran Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan No. 249 Tahun
2011d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerja
Ditjen PDTu (Laporan Kinerja) padatahun sebelumnya
Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperoleh alokasianggaran dari Program Pengembangan
Daerah Tertentu
Jumlah laporan satuankerja di lingkunganDitjen PDTu yangdisampaikan tepat
waktu sesuai ketentuandibagi dengan jumlahseluruh laporan satuan
kerja yang wajibdisampaikan kepada
Dirjen PDTu dikali 100%
SekretariatDitjen PDTu
4Persentase ASN dilingkungan Ditjen
PDTu yang mengikutiPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui
Jumlah ASN diLingkungan Ditjen PDTu
DataKepegawaian
Biro
- 105 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
pengembangankompetensi per tahun
pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran
ASN di lingkungan Ditjen PDTu yangmengikuti pengembangan
kompetensi selama paling sedikit20 JPL dalam 1 (satu) Tahun yang
lulus dan bersertifikat
yang mengikutipengembangan
kompetensi pada tahunyang bersangkutandibagi jumlah pejabatpimpinan tinggi danpejabat administrasipada tahun yang
bersangkutan dikali100%
Kepegawaian &Umum/
SekretariatDitjen PDTu
5Nilai rata-rata SKPASN di lingkungan
Ditjen PDTu
SKP adalah rencana kerja dan targettahunan yang harus dicapai oleh
setiap ASN di lingkungan Ditjen PDTu
Nilai rata-rata SKP padatahun yangbersangkutan
InternalSekretariatDitjen PDTu
6
Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran
Ditjen PDTu
Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran Ditjen
PDTu berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan yangberkenaan dengan pengukuran danevaluasi kinerja atas pelaksanaan
RKA-K/L dari Kementerian KeuanganRI
Penilaian kinerja atas Rencana Kerjadan Anggaran menggunakan 5 (lima)
indikator sebagai berikut:1. Penyerapan anggaran;
2. Konsistensi atas rencana penarikandana awal;
3. Konsistensi atas penarikan danarevisi;
Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran
Ditjen PDTu per tahun
Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI
- 106 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
4. Pencapaian keluaran; dan5. Efisiensi
7
Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalamRKA Ditjen PDTu
Perbandingan sasaran program dalamRENJA yang
dapat direalisasikan dalam RKA DitjenPDTu dengan seluruh sasaran programyang telah ditetapkan/direncanakan
dalam RENJA
Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunanjangka menengah nasional yang
memuat rancangan kerangka ekonomimakro, prioritas pembangunan,rencana kerja dan pendanaannya
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai
suatu tujuan
Jumlah Sasaranprogram RENJA DitjenPDTu yang dituangkandalam RKA Ditjen PDTudibagi jumlah sasaranprogram dalam RENJADitjen PDTu pada tahun
yang bersangkutandikali 100%
InternalSekretariatDitjen PDTu
8Rata-rata revisi DIPAdi lingkungan Ditjen
PDTu
Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukan diakibatkanoleh perubahan kebijakan nasional
Rata-rata revisi DIPADitjen PDTu pada tahun
yang bersangkutan
InternalSekretariatDitjen PDTu
9
Tingkat kepuasanaparatur lingkupDitjen PDTu atas
pelayanan teknis dandukungan manajemen
Skor penilaian kepuasan penggunalayanan/ pegawai internal lingkup
Ditjen PDTu terhadap kualitas layananPDTu pada tahun yang bersangkutanterhadap kualitas pelayanan dalam
hal:a. koordinasi dan penyusunan
rencana, program, dananggaran, serta evaluasi dan
pelaporan;
Hasil survai kepuasanaparatur lingkup DitjenPDTu khusus untuktahun 2016 danselanjutnya akan
menggunakan pollingsecara DARING
InternalSekretariatDitjen PDTu
- 107 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
b. pengelolaan data dan informasi;c. pelaksanaan urusan keuangan dan
barang milik negara DirektoratJenderal;
d. pelaksanaan urusan kepegawaiandan umum;
e. penyiapan penyusunan rancanganperaturan perundang-undangan
dan advokasi hukum; danf. penataan organisasi dan tata laksana
Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5
Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2
Sangat Tidak Memuaskan = 1
MENTERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
SANDJOJO
- 108 -
b. Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penanganan Daerah Rawan Pangan
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawanpangan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah rawan pangan wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan daerah rawan pangan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah rawan pangan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Daerah Rawan Pangan;dan
6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 109 -
IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya jumlah daerah tangguhpangan
Jumlah daerah tertentu di daerahtertinggal yang Indeks Ketahanan
Pangannya meningkat
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah daerah tertentudi daerah tertinggal yang
Indeks KetahananPangannya meningkat
Indeks Ketahanan Pangan adalahIndeks yang digunakan untukmengetahui ketahanan pangan
suatu daerah
Kriteria Indeks Ketahanan Panganadalah 3 dimensi yaitu dimensi
ketersediaan pangan,keterjangkauan/akses pangan dan
pemanfaatan pangan
Indeks Ketahanan Pangannyadihitung dari Indeks pertanaman
dan peningkatan prosentaseproduksi
Rawan pangan adalah kondisi suatuwilayah/daerah, masyarakat atau
rumah tangga yang tidak menpunyaiakses secara fisik (ketersediaan) dan
Jumlah daerah tertentu didaerah tertinggal yang Indeks
Ketahanan Pangannyameningkat pada tahun yang
bersangkutan
Lap.Monev,DataBKP/Distankab
- 110 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
ekonomi (daya beli) untukmemperoleh pangan yang cukupdalam jumlah, mutu, beragam danaman untuk memenuhi standar
kebutuhan fisiologis bagipertumbuhan dan kesehatan
Penanganan rawan pangan adalahpengembangan potensi sumberdaya,pemanfaatan dan akses pangan
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 111 -
c. Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerahperbatasan wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi,Maluku, dan Papua.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah perbatasan wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah perbatasan wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan daerah perbatasan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah perbatasan wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Daerah Perbatasan;dan
6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.4 Indikator Kinerja Utama :
- 112 -
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PERBATASAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Meningkatnya Prasarana dan SaranaDasar, Aksesibilitas dan
Kesejahteraan Masyarakat di DaerahPerbatasan
Jumlah daerah perbatasan di daerahtertinggal yang prasarana dan sarana
dasarnya terpenuhi sesuai SPM
Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah perbatasan di
daerah tertinggal yang diimplementasikanantar K/L/D/M sesuai dengan hasil
koordinasi
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PERBATASAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Jumlah daerahperbatasan di daerah
tertinggal yangprasarana dan saranadasarnya terpenuhi
sesuai SPM
Prasarana dan Sarana dasar diDaerah Perbatasan di Daerah
Tertinggal yang fasilitasinya adalahpenyediaan sarpras untuk
mendukung produk unggulan
Jumlah daerah perbatasan di daerahtertinggal yang Prasarana dan Saranadasarnya terpenuhi harus sesuaidengan fokus dan lokus pada 122Kab DT dokumen perencanaan
Pengembangan Daerah Tertinggal diDaerah Tertentu dan sesuai denganSPM sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal KDPDTTsesuai dengan hasil koordinasi
K/L/D/M
Jumlah daerahperbatasan di daerah
tertinggal yangprasarana dan saranadasarnya terpenuhisesuai SPM padatahun yang sama
Data BNPP, Data BPS(PertumbuhanEkonomi, AngkaKemiskinan, IPM),Data Internal Ditjen
PDTu
- 113 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
2
Jumlah kegiatanpembangunan
konektivitas di daerahperbatasan di daerah
tertinggal yangdiimplementasikan antarK/L/D/M sesuai dengan
hasil koordinasi
Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah perbatasan di
daerah tertinggal yangdiimplementasikan antar K/L/D/M
sesuai dengan hasil koordinasisesuai dengan lokus dan fokus pada122 Kab DT dokumen perencanaanPengembangan Daerah Tertinggal diDaerah Tertentu sesuai denganSPM sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal KDPDTTsesuai dengan hasil koordinasi
K/L/D/M
Prasarana dan sarana konektivitasadalah penyediaan sarpras untukmendukung produk unggulan sertamemperlancar akses transportasimenuju lokasi kegiatan prioritasKementerian Desa, PDT dan
Transmigrasi
Jumlah kegiatanpembangunan
konektivitas di daerahperbatasan di daerah
tertinggal yangdiimplementasikan
antar K/L/D/M sesuaidengan hasil
koordinasi pada tahunyang sama
Data BNPP, InternalDitjen PDTu
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 114 -
SA,d. Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penanganan Daerah Rawan Bencana
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerahrawan bencana wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan,Sulawesi, Maluku, dan Papua.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan bencana wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah rawan bencana wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penanganan daerah rawan bencanawilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan daerah rawan bencana wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penanganan Daerah RawanBencana; dan6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 115 -
IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Peningkatan ketahanan masyarakat darirawan bencana
Jumlah daerah tertinggal di daerahtertentu yang Indeks Resiko
Bencananya menurun
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH RAWAN BENCANA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah daerahtertinggal di daerahtertentu yang IndeksResiko Bencananya
menurun
Indeks Resiko Bencana adalahIndeks Risiko Bencana adalah teknik
analisis kuantitatif yangmenggunakan indikator statistik
untuk mengukur danmembandingkan berbagai variabel.
Kriteria Indeks Resiko Bencanaterdiri dari 3 faktor
yaitu ancaman, kerentanan dankapasitas. Ancaman dan kerentanan
adalah faktor yang cukup sulituntuk diubah besarannya dalam
jangka waktu 5 tahun
Jumlah daerah tertinggal didaerah tertentu yang IndeksResiko Bencananya menurun
per tahun
Data IRBI -BNPB,InternalDirektoratPenanganan
DaerahRawanBencana
- 116 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
pembangunan, sedangkan kapasitasadalah faktor yang cukup layak
(feasible) diubah atau ditingkatkanseiring dengan programpembangunan 5 tahun.
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINDONESI
- 117 -
Oe. Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah pascakonflik wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penanganan daerah pasca konflik wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penanganan daerah pasca konflik wilayah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penanganan daerah pasca konflik wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanganan daerah pasca konflik wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik;dan
6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.4 Indikator Kinerja Utama :
- 118 -
IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH PASCA KONFLIK
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Meningkatnya ketahanan masyarakatdari rawan konflik
Jumlah daerah tertinggal di daerahtertentu yang Indeks Ketahanan
Konfliknya meningkat
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENANGANAN DAERAH PASCA KONFLIK
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah daerah tertinggaldi daerah tertentu yang
Indeks KetahananKonfliknya meningkat
Jumlah daerah tertinggal di daerahtertentu yang Indeks Ketahanan
Konfliknya meningkat harus sesuaidengan dokumen perencanaan
Pengembangan Daerah Tertinggal diDaerah Tertentu
Indeks Ketahanan Konflik adalah nilaiuntuk memberikan gambaran cepat
mengenai ketahanan sekaliguskerawanan daerah terhadap konflik
kekerasan/sosial
Kategori Indeks Ketahanan Konflik
Jumlah daerah tertinggaldi daerah tertentu yang
Indeks KetahananKonfliknya meningkat per
tahun
DataKetahananKonflik -PMK,
InternalDataDitjenPDTu
- 119 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
Daerah Tertinggal Indonesia Tahun2016 :
Tinggi : > 0,8....Sedang : 0,6 - 0,7999Rendah : 0,5 - 0,5999
Sangat Rendah : < 0,4999EPUBLI
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 120 -
K IA,f. Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil dan Terluar
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah pulaukecil dan terluar wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara,Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengembangan daerah pulau kecil dan terluar wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan daerah pulau kecil dan terluar wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan daerah pulau kecil dan terluarwilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
4) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan daerah pulau kecil dan terluar wilayahSumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua;
5) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Daerah Pulau Kecil danTerluar; dan
6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 121 -
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PULAU KECIL DAN TERLUAR
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Meningkatnya konektifitas, saranaprasarana dasar, dan kesejahteraanmasyarakat di pulau kecil dan pulau
terluar di daerah tertinggal
Jumlah daerah pulau kecil dan terluar didaerah tertinggal yang Prasarana danSarana dasarnya terpenuhi sesuai SPM
Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah pulau kecil dan
terluar di daerah tertinggal yangdiimplementasikan antar K/L/D/M sesuai
dengan hasil koordinasi
Jumlah daerah pulau kecil dan terluar didaerah tertinggal yang meningkat
pendapatan masyarakatnya
- 122 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN DAERAH PULAU KECIL DAN TERLUAR
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah daerah pulaukecil dan terluar didaerah tertinggal
yang Prasarana danSarana dasarnya
terpenuhi sesuai SPM
Prasarana dan Sarana dasar didaerah pulau kecil dan terluar di
daerah tertinggal yangfasiitasinya adalah penyediaanprasarana dan sarana untukmendukung produk unggulan
Jumlah daerah pulau kecil danterluar di daerah tertinggal yangPrasarana dan Sarana dasarnyaterpenuhi sesuai dengan fokusdan lokus pada 122 Kab DT
dokumen perencanaanPengembangan Daerah
Tertinggal di Daerah Tertentudan sesuai dengan SPM sektoryang dilakukan oleh internaldan eksternal KDPDTT sesuai
dengan hasil koordinasiK/L/D/M
Jumlah daerah pulau kecil danterluar di daerah tertinggalyang Prasarana dan Sarana
dasarnya terpenuhi sesuai SPMpada tahun yang sama
IndeksKetertinggalan
(BMIKTT,KDPDTT), DataKKP, Data BPS(PertumbuhanEkonomi,Angka
Kemiskinan,IPM), Data
Internal DitjenPDTu
2
Jumlah kegiatanpembangunankonektivitas di
daerah pulau kecildan terluar di daerah
tertinggal yangdiimplementasikanantar K/L/D/M
Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah pulaukecil dan terluar di daerah
tertinggal yangdiimplementasikan antar
K/L/D/M sesuai dengan hasilkoordinasi sesuai dengan lokus
Jumlah kegiatan pembangunankonektivitas di daerah pulaukecil dan terluar di daerah
tertinggal yangdiimplementasikan antar
K/L/D/M sesuai dengan hasilkoordinasi pada tahun yang
IndeksKetertinggalan
(BMIKTT,KDPDTT), IPD(Bappenas),Data BPS
(PertumbuhanEkonomi,Angka
- 123 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
sesuai dengan hasilkoordinasi
dan fokus 122 Kab DTdokumen perencanaanPengembangan Daerah
Tertinggal di Daerah Tertentudan sesuai SPM sektor yangdilakukan oleh internal dan
eksternal KDPDTT
Sarana dan prasaranakonektivitas dan pendukung
lainnya dalam rangkamendukung pengembanganpotensi sumber daya lokal
produktif dan pengembanganpariwisata pulau kecil dan
terluar
sama Kemiskinan,IPM), Data
Internal DitjenPDTu
3
Jumlah daerah pulaukecil dan terluar didaerah tertinggalyang meningkatpendapatan
masyarakatnya
Peningkatan pendapatanmasyarakat dilakukan melaluipembangunan/pengembangan
prasarana dan saranapendukung kesejahteraanmasyarakat di daerah pulaukecil dan terluar di daerahtertinggal untuk mendukungproduk unggulan kementerian
Jumlah daerah pulau kecil danterluar di daerah tertinggal yang
meningkat pendapatandaerahnya sesuai dengan fokus
dan lokus dokumen
Jumlah daerah pulau kecil danterluar di daerah tertinggalyang meningkat pendapatanmasyarakatnya per tahun
IndeksKetertinggalan
(BMIKTT,KDPDTT), IPD(Bappenas),Data BPS
(PertumbuhanEkonomi,Angka
Kemiskinan,IPM), Data
Internal DitjenPDTu
- 124 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
perencanaan daerah tertentudan sesuai dengan SPM sektoryang dilakukan oleh internal dan
eksternal KDPDTT sesuaidengan hasil koordinasi
K/L/D/M
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 125 -
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK
Ditjen Pembangunan DaerahTertinggal
- 126 -
5. Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal2 Tugas : Menyelenggarakan perumusan dan pelaksnaaan kebijakan di bidang percepatan pembangunan di daerah
tertinggal sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang penysusnan indikator dan subindikator daerah tertinggal, indentifikasi
daerah tertinggal dan skema pendanaan percepatan pembangunan daerah tertinggal;2) Pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan, koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi
anggaran percepatan pembangunan daerah tertinggal;3) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang percepatan pembangunan daerah tertinggal;4) Pelaksanaan evauasi dan pelaporan di bidang percepatan pembangunan daerah tertinggal;5) Pelaksanaan adminstrasi Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal; dan6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 127 -
IKU DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Terentaskannya Kabupaten DaerahTertinggal sesuai dengan indikator
ketertinggalan
Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang memenuhi kriteria
kabupaten maju
Persentase kegiatan hasilkoordinasi dengan K/L/D/M yang
diimplementasikan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang memenuhikriteria kabupaten maju
Berkurangnya 80 kabupatendaerah tertinggal pada akhir
tahun 2019 dengan fokus daerahpengentasan secara bertahap
sesuai target per tahun
Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang statusnyaberubah menjadi daerahmaju berdasarkan indeks
ketertinggalan
InternalKementerian
- 128 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
2
Persentase kegiatan hasilkoordinasi denganK/L/D/M yang
diimplementasikan
Kegiatan hasil koordinasi denganK/L/D/M yang
diimplementasikan adalahJumlah hasil koordinasi yang
diwujudkan dalamkegiatan/program
Jumlah kegiatan hasilkoordinasi dengan K/L/D/Myang diimplementasikandibagi dengan jumlahseluruh kegiatan dikali
100%
K/L danInternal PDT
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO,REPUBLIK INDONESIA,
- 129 -
Sekretariat Direktorat Jenderal;
1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan
Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal.3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di
bidang pembangunan daerah tertinggal;2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 130 -
IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terselenggaranya DukunganManajemen dan Pelayanan Teknis diLingkungan Direktorat JenderalPembangunan Daerah Tertinggal
Nilai Kesesuaian atas Penyajian LaporanKeuangan dan BMN Ditjen PDT berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah (SAP) darihasil evaluasi Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP)
Nilai SAKIP
Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PDT yang tepat
waktu sesuai dengan ketentuan
Persentase ASN di lingkungan Ditjen PDTyang mengikuti pengembangan kompetensi
per tahun
Nilai rata-rata SKP ASN di lingkungan DitjenPDT
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Ditjen PDT
Persentase Kesesuaian sasaran RENJA yangdiprogramkan dalam RKA Ditjen PDT
- 131 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPDT
Tingkat kepuasan aparatur lingkup DitjenPDT atas pelayanan teknis dan dukungan
manajemen
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUSEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMN
Ditjen PDT berdasarkanStandar Akuntansi
Pemerintah (SAP) darihasil evaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)
Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah
laporan di bidang keuangan yangmemuat:1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)serta laporan di bidang BMN yang
memuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable
dan Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan
Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNDitjen PDT sesuai
komponen yang termuatdalam Standar AkuntansiPemerintah (SAP) dari
APIP
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
- 132 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN
8. Pelaksanaan PenatausahaanBMN berdasarkan hasil evaluasi
Aparat Pengawas Intern Pemerintah(APIP)
2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PDT
Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPDitjen PDT dari APIP
Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
3
Persentasepenyampaian laporan
satuan kerja dilingkungan Ditjen PDT
yang tepat waktusesuai denganketentuan
Penyampaian Laporan satuan kerjadi lingkungan Ditjen PDT tepat
waktu sesuai ketentuanLaporan yang wajib disampaikan
tepat waktu dan sesuaiketentuan, terdiri atas:
a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi
Pemerintahb. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan
Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Atas PelaksanaanRencana Kerja AnggaranKementerian / Lembaga
berdasarkan Peraturan Menteri
Jumlah laporan satuankerja di lingkunganDitjen PDT yang
disampaikan tepatwaktu sesuai ketentuandibagi dengan jumlahseluruh laporan satuan
kerja yang wajibdisampaikan dikali
100%
SekretariatDitjen PDT
- 133 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
Keuangan No. 249 Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaDitjen PDT (Laporan Kinerja)
pada tahun sebelumya
Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperolehalokasi anggaran dari ProgramPembangunan Daerah Tertinggal
4
Persentase ASN dilingkungan Ditjen PDT
yang mengikutipengembangan
kompetensi per tahun
Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran
ASN di lingkungan Ditjen PDT yangmengikuti pengembangan
kompetensi selama paling sedikit20 JPL dalam 1 (satu) Tahun yang
lulus dan bersertifikat
Jumlah ASN diLingkungan Ditjen PDT
yang mengikutipengembangan
kompetensi pada tahunyang bersangkutan dibagi
jumlah pejabat pimpinantinggi dan pejabat
administrasi pada tahunyang bersangkutan dikali
100%
Sekretaris DitjenPDT
5Nilai rata-rata SKP ASNdi lingkungan Ditjen
PDT
SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harus dicapaioleh setiap ASN di lingkungan
Ditjen PDT
Nilai rata-rata SKP padatahun yang bersangkutan
InternalSekretariatDitjen PDT
6
Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran
Ditjen PDT
Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran Ditjen
PDT berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan
yang berkenaan denganpengukuran dan evaluasi kinerja
Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranDitjen PDT per tahun
Sekretaris DitjenPDT
- 134 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
atas pelaksanaan RKA-K/L dariKementerian Keuangan RI
Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran menggunakan 5(lima) indikator sebagai berikut:
1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana
penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan dana
revisi;4. Pencapaian keluaran; dan
5. Efisiensi
7
Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalam
RKA Ditjen PDT
Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang
dapat direalisasikan dalam RKADitjen PDT dengan seluruh sasaran
program yang telahditetapkan/direncanakan dalam
RENJA
Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunanjangka menengah nasional yangmemuat rancangan kerangkaekonomi makro, prioritas
pembangunan, rencana kerja danpendanaannya
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai
Jumlah Sasaran programRENJA Ditjen PDT yangdituangkan dalam RKADitjen PDT dibagi jumlahsasaran program dalamRENJA Ditjen PDT padatahun yang bersangkutan
dikali 100%
Sekretaris DitjenPDT
- 135 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
suatu tujuan
8 Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Ditjen PDT
Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan
kebijakan nasional
Rata-rata revisi DIPADitjen PDT pada tahunyang bersangkutan
Sekretaris DitjenPDT
9
Tingkat kepuasanaparatur lingkup DitjenPDT atas pelayananteknis dan dukungan
manajemen
Skor penilaian kepuasan penggunalayanan/ pegawai internal lingkup
Ditjen PDT terhadap kualitaslayanan PDT pada tahun yangbersangkutan terhadap kualitas
pelayanan dalam hal:a. koordinasi dan penyusunan
rencana, program, dananggaran, serta evaluasi dan
pelaporan;b. pengelolaan data dan informasi;c. pelaksanaan urusan keuangandan barang milik negara Direktorat
Jenderal;d. pelaksanaan urusan kepegawaian
dan umum;e. penyiapan penyusunan
rancangan peraturan perundang-undangan
dan advokasi hukum; danf. penataan organisasi dan tata
laksana
Hasil survai kepuasanaparatur lingkup DitjenPDT khusus untuk tahun2016 dan selanjutnyaakan menggunakan
polling secara DARING
Sekretaris DitjenPDT
- 136 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5
Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2
Sangat Tidak Memuaskan = 1
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 137 -
a. Direktorat Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta koordinasi penatalaksanaan di
bidang penyusunan indikator daerah tertinggal, identifikasi daerah tertinggal, penyusunan rencana danskema pendanaan, serta evaluasi dan pelaporan.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyusunan indikator daerah tertinggal, identifikasi daerahtertinggal, penyusunan rencana dan skema pendanaan kementerian/lembaga dan skema pendanaandaerah;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyusunan indikator daerah tertinggal, identifikasi daerahtertinggal, penyusunan rencana dan skema pendanaan kementerian/lembaga dan skema pendanaandaerah;
3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatan pembangunandaerah tertinggal;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyusunan indikator daerah tertinggal,identifikasi daerah tertinggal, penyusunan rencana dan skema pendanaan kementerian/lembaga danskema pendanaan daerah;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyusunan indikator daerah tertinggal, identifikasidaerah tertinggal, penyusunan rencana dan skema pendanaan kementerian/lembaga dan skemapendanaan daerah;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perencanaan dan Identifikasi DaerahTertinggal; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 138 -
IKU DIREKTORAT PERENCANAAN DAN IDENTIFIKASI DAERAH TERTINGGAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Terwujudnya koordinasiPerencanaan PPDT
Persentase kegiatan yang diimplementasikan antarK/L/D/M sesuai dengan hasil koordinasi
2
Peningkatan kabupatendaerah tertinggal yang
memenuhi kriteria kabupatenmaju
Jumlah kabupaten daerah tertinggal yang berubahmenjadi tidak tertinggal
Persentase penduduk miskin di DT
IPM di kabupaten daerah tertinggal
Persentase Pertumbuhan Ekonomi di kabupatendaerah tertinggal
- 139 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PERENCANAAN DAN IDENTIFIKASI DAERAH TERTINGGAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Persentase kegiatan yangdiimplementasikan antarK/L/D/M sesuai dengan
hasil koordinasi
Kegiatan yang diimplementasikanantar K/L/D/M sesuai denganhasil koordinasi adalah jumlahkegiatan yang terimplementasioleh K/L/D/M berdasarkandokumen perencanaan PPDT
Jumlah kegiatan yangdiimplementasikan antarK/L/D/M sesuai denganhasil koordinasi pada
tahun yang bersangkutan
RAN, LaporanKinerja
K/L/D/M
2Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang berubahmenjadi tidak tertinggal
Berkurangnya 80 kabupatendaerah tertinggal pada akhir
tahun 2019 dengan fokus daerahpengentasan secara bertahap
sesuai target per tahun
Indeks perkembangan kondisiketertinggalan di kabupaten
daerah tertinggal adalah indekskomposit dari 6 kriteria dan 27indikator penentuan daerah
tertinggal
Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang berubahmenjadi tidak tertinggal
per tahun
Data Podes,Susenas,Data
kemiskinandan data KKD
3 Persentase pendudukmiskin di DT
Penduduk miskin di kabupatendaerah tertinggal adalah
penduduk yang memiliki rata-rataper kapita per bulan dibawahgaris kemiskinan di kabupaten
daerah tertinggal
Penduduk miskin di DTdibagi jumlah seluruhpenduduk di DT dikali
100%
Datakemiskinan
- 140 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
4 IPM di kabupaten daerahtertinggal
IPM di kabupaten daerahtertinggal adalah alat ukurkeberhasilan dalam upayamembangun kualitas hidup
manusia (masyarakat/penduduk)di kabupaten daerah tertinggal,
yang dibentuk oleh 3 (tiga)dimensi dasar, yaitu : (a) umurpanjang dan hidup sehat, (b)pengetahuan, dan (c) Standar
hidup layak
IPM di DT pada tahunyang bersangkutan
Susenas,Laporan IPM
5Persentase PertumbuhanEkonomi di kabupaten
daerah tertinggal
Laju Pertumbuhan Ekonomikabupaten daerah tertinggal
adalah laju pertumbuhan ekonomiyang menunjukkan pertumbuhan
produksi barang dan jasa dikabupaten daerah tertinggal
Persentase PertumbuhanEkonomi di kabupatendaerah tertinggal pada
tahun yang bersangkutan
laporanPDRB
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 141 -
b. Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan,
kesehatan, keterampilan, tenaga kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan pendidikan, kesehatan,
keterampilan, tenaga kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi;2) Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, keterampilan, tenaga
kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi;3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatan pembangunan
daerah tertinggal di bidang pengembangan sumber daya manusia;4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan pendidikan,
kesehatan, keterampilan, tenaga kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan pendidikan,
kesehatan, keterampilan, tenaga kerja, serta inovasi dan penerapan teknologi;6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia;
dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 142 -
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Pengembangan Sumber Daya Manusia didaerah tertinggal
Jumlah Kabupaten daerahtertinggal yang terpenuhi SPMbidang pendidikan, kesehatan
dan kebutuhan hidup layak (KHL)
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah Kabupatendaerah tertinggal yangterpenuhi SPM bidangpendidikan, kesehatandan kebutuhan hidup
layak (KHL)
Kabupaten daerah tertinggal yangterpenuhi SPM pendidikan,kesehatan dan KHL adalah
kabupaten yang dapat memnuhistandar kebutuhan dasar
pendidikan, kesehatan dan KHLberdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku
Jumlah kabupaten daerahtertinggal yang terpenuhikebutuhan SPM dasar
pendidikan, kesehatan dankebutuhan hidup layak
(KHL) per tahun
BPS (Susenas,Sakernas),
Kemendikbud,Kemenkes danKemenaker
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 143 -
c. Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya
hayati, tata guna lahan, pariwisata, sumber daya energi, serta lingkungan hidup.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sumber daya hayati, tata
guna lahan, pariwisata, sumber daya energi, serta lingkungan hidup;2) Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya hayati, tata guna lahan,
pariwisata, sumber daya energi, serta lingkungan hidup;3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatan pembangunan
daerah tertinggal di bidang sumber daya dan lingkungan hidup;4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sumber daya
hayati, tata guna lahan, pariwisata, sumber daya energi, sertalingkungan hidup;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sumber daya hayati,
tata guna lahan, pariwisata, sumber daya energi, serta lingkungan hidup;6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan
Lingkungan Hidup; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 144 -
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Pengembangan Sumber Dayadan Lingkungan Hidup
Meningkatknya pertumbuhan ekonomimelalui pengembangan SDLH
Meningkatnya jumlah Kab DT yang indekskualitas lingkungannya semakin membaik
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA DAN LINGKUNGAN HIDUP
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Meningkatknyapertumbuhan ekonomimelalui pengembangan
SDLH
Kesejahteraan masyarakat diindikasikan berdasarkan lajupertumbuhan eonomi melaluipengembangan SDLH melaluisektor pertanian, perdagangan
dan industri pengolahan
Jumlah Kab DT yangpertumbuhan ekonominya
meningkat melaluipengembangan sektor
pertanian, perdagangan danindustri pengolahan per
tahun
BPS/Kab.dalamangka
- 145 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
2
Meningkatnya jumlahKab DT yang indeks
kualitaslingkungannya
semakin membaik
Indeks kualitas lingkungan yangbaik adalah suatu ukuran yangmemberikan gambaran atauindikasi awal suatu kondisi
lingkungan pada kurun waktutertentu berdasarkan kuallitasair, udara dan tutupan lahandengan nilai indeks 72 sd 84
Jumlah Kab DT yangmemiliki indeks kualitaslingungan yang semakinmembaik dari periode
sebelumnya
Badan/DinasLingungan
Hidup/MenLHK
MENTE
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 146 -
d. Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana; dan2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan
prasarana transportasi, sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana dan prasaranaekonomi, sarana dan prasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sarana danprasarana transportasi, sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana dan prasaranaekonomi, sarana dan prasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi;
2) Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan prasarana transportasi,sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana dan prasarana ekonomi, sarana danprasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi;
3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatanpembangunan daerah tertinggal di bidang peningkatan sarana dan prasarana;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan saranadan prasarana transportasi, sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana danprasarana ekonomi, sarana dan prasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dantelekomunikasi;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan sarana danprasarana transportasi, sarana dan prasarana air bersih dan permukiman, sarana dan prasaranaekonomi, sarana dan prasarana energi, dan sarana dan prasarana informasi dan telekomunikasi;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Peningkatan Sarana danPrasarana; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 147 -
IKU DIREKTORAT PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Peningkatan Sarana dan Prasaranadi daerah tertinggal
Jumlah kabupaten daerah tertinggalyang terpenuhi SPM sarana dan
prasarananyaDEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU
DIREKTORAT PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Jumlah kabupatendaerah tertinggal
yang terpenuhi SPMsarana dan
prasarananya
SPM sarana dan prasarana adalahkegiatan yang meliputi peningkatan
sarana dan prasarana bidangtransportasi, bidang air bersih danpermukiman, bidang energi, bidanginformasi dan telekomunikasi, sertabidang prasarana ekonomi sesuaidengan lokus dan fokus pada
dokumen perencanaanpembangunan daerah tertinggal
sesuai SPM sektor yang dilakukanoleh internal dan eksternal KDPDTT
Jumlah kabupatendaerah tertinggal yangterpenuhi SPM saranadan prasarananyapada tahun yang
sama
Data Podes,Susenas, Surveimonkey, data
dariKementerianPUPERA,
KementerianPerhubungan,Kementerian
ESDM
INDONESIA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 148 -
e. Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal
2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang investasi dan permodalan,koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUMKM), potensi produk unggulan, kemitraan usaha, serta industri,distribusi dan pemasaran.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan investasi dan permodalan,KUMKM, potensi produk unggulan, kemitraan usaha, serta industri, distribusi dan pemasaran;
2) Penyiapan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang investasi dan permodalan, KUMKM, potensi produkunggulan, kemitraan usaha, serta industri, distribusi dan pemasaran;
3) Pelaksanaan koordinasi penatalaksanaan, dan pengusulan alokasi anggaran percepatan pembangunan daerahtertinggal di bidang pengembangan ekonomi lokal;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan investasi danpermodalan, KUMKM, potensi produk unggulan, kemitraan usaha, serta industri, distribusi dan pemasaran;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang koordinasi pelaksanaan kebijakan investasi dan permodalan,KUMKM, potensi produk unggulan, kemitraan usaha, serta industri, distribusi dan pemasaran;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 149 -
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Pengembangan Ekonomi Lokal didaerah tertinggal
Jumlah Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM) di Kabupaten
daerah tertinggal
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1Jumlah Usaha Mikro, Kecildan Menengah (UMKM) di
Kabupaten daerah tertinggal
Usaha Mikro, Kecil danMenengah (UMKM) yangmendapat intervensi
pengembangan ekonomi diDT
Jumlah Usaha Mikro, Kecildan Menengah (UMKM) di
Kabupaten daerahtertinggal pada tahun yang
bersangkutan
KemetrianKUKM,
Perindustrian,Perdaganagan,
BPS
MENTERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 150 -
NAN DAERA
H TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
Ditjen Penyiapan Kawasan danPembangunan Permukiman
Transmigrasi
- 151 -
6. Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi2 Tugas : Menyelenggaraan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kawasan dan pembangunan
permukiman transmigrasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, penyediaan tanah
transmigrasi, pembangunan permukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk;2) Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, penyediaan tanah
transmigrasi, pembangunana permukiman transmigrasi dan penataan persebaran penduduk;3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi,
penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan pemukiman transmigrasi, dan penataan persebaranpenduduk;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi dibidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi,penyediaan tanah transmigrasi, pembangunan pemukiman transmigrasi, dan penataan persebaranpenduduk;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan potensi kawasan transmigrasi, penyediaantanah transmigrasi, pembangunan pemukiman transmigrasi, dan penataan persebaran penduduk;
6) Pelaksanaan adminsitrasi Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan Dan Pembangunan PermukimanTransmigrasi; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 152 -
IKU DIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DANPEMBANGUNAN PEMUKIMAN TRANSMIGRASI
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terbangunnya permukimantransmigrasi dalam kawasantransmigrasi sebagai tempattinggal dan tempat berusaha
yang layak
Jumlah Kawasan Transmigrasi yang Berpotensiuntuk Dibangun dan Dikembangkan
Jumlah permukiman transmigrasi yangdibangun dan siap dimanfaatkan sebagai
tempat tinggal dan tempat berusaha yang layak
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PEMUKIMAN TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1.
Jumlah KawasanTransmigrasi yang
Berpotensi untuk Dibangundan Dikembangkan
Kawasan Transmigrasi yangBerpotensi untuk Dibangun
dan DikembangkanMerupakan Hasil Identifikasiyang telah menjadi daftarpendek potensi kawasan
transmigrasi
Jumlah KawasanTransmigrasi yangBerpotensi untukDibangun dan
Dikembangkan pertahun
Internal DitjenPKP2Trans
2.
Jumlah permukimantransmigrasi yang dibangun
dan siap dimanfaatkansebagai tempat tinggal dantempat berusaha yang layak
Permukiman Transmigrasiyang dibangun dan
fungsional sebagai tempattinggal, tempat bekerja dantempat berusaha di dalam
Jumlah permukimantransmigrasi yangdibangun dan siap
dimanfaatkan sebagaitempat tinggal dan
Internal DitjenPKP2Trans
- 153 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
144 kawasan transmigrasiyang ditetapkan olehMenteri Desa, PDT danTransmigrasi sesuaiketentuan perundang-
undangan yang berkenaandengan ketransmigrasiansesuai SPM sektor yang
dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT
tempat berusaha yanglayak per tahun
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 154 -
a. Sekretariat Direktorat Jenderal;1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal;2 Tugas : Memberikan pelayanan administratif teknis dan kepada semua unsur satuan organisasi
di lingkungan Direktorat Jenderal Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi.3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidang
penyiapan kawasan dan pembangunan permukiman transmigrasi;2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan
penataan organisasi dan tata laksana.4 Indikator Kinerja Utama :
- 155 -
IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terselenggaranya DukunganManajemen dan Layanan
Teknis lainnya di lingkunganDitjen PKP2Trans
Nilai Kesesuaian atas Penyajian Laporan Keuangandan BMN Ditjen PKP2Trans berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP)
Nilai SAKIP
Persentase penyampaian laporan satuan kerja dilingkungan Ditjen PKP2Trans yang tepat waktu
sesuai dengan ketentuan
Persentase ASN di lingkungan Ditjen PKP2Transyang mengikuti pengembangan kompetensi per
tahun
Nilai rata-rata SKP ASN di lingkungan DitjenPKP2Trans
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja danAnggaran Ditjen PKP2Trans
Persentase Kesesuaian sasaran RENJA yangdiprogramkan dalam RKA Ditjen PKP2Trans
Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPKP2Trans
- 156 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Tingkat kepuasan aparatur lingkup DitjenPKP2Trans atas pelayanan teknis dan dukungan
manajemen
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNDitjen PKP2Trans
berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah(SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP)
Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah
laporan di bidang keuangan yangmemuat:1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas
(LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)
serta laporan di bidang BMN yangmemuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable
dan Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang
Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMN
Ditjen PKP2Trans sesuaikomponen yang termuatdalam Standar AkuntansiPemerintah (SAP) dari
APIP
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPKP2Trans
- 157 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
7. Laporan Penyusutan BMN8. Pelaksanaan Penatausahaan
BMN
berdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah
(APIP)
2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PKP2Trans
Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPDitjen PKP2Trans dari
APIP
Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat
JenderalKDPKP2Trans
3
Persentase penyampaianlaporan satuan kerja di
lingkungan DitjenPKP2Trans yang tepatwaktu sesuai dengan
ketentuan
Penyampaian Laporan satuankerja di lingkungan Ditjen
PKP2Trans tepat waktu sesuaiketentuan
Laporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuaiketentuan, terdiri atas:
a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi
Pemerintahb. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan
Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja AtasPelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian /
Jumlah laporan satuankerja di lingkungan
Ditjen PKP2Trans yangdisampaikan tepat
waktu sesuai ketentuandibagi dengan jumlahseluruh laporan satuan
kerja yang wajibdisampaikan dikali 100%
SekretariatDitjen
PKP2Trans
- 158 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
Lembaga berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan No. 249
Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaDitjen PKP2Trans (Laporan
Kinerja) pada tahun sebelumnya
Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperolehalokasi anggaran dari Program
Penyiapan Kawasan danPembangunan Permukiman
Transmigrasi
4
Persentase ASN dilingkungan DitjenPKP2Trans yang
mengikutipengembangan
kompetensi per tahun
Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,
seminar, kursus, dan penataran
ASN di lingkungan DitjenPKP2Trans yang mengikutipengembangan kompetensiselama paling sedikit 20 JPL
dalam 1 (satu) Tahun yang lulusdan bersertifikat
Jumlah ASN diLingkungan DitjenPKP2Trans yang
mengikuti pengembangankompetensi pada tahunyang bersangkutan dibagijumlah pejabat pimpinan
tinggi dan pejabatadministrasi pada tahunyang bersangkutan dikali
100%
SekretariatDitjen
PKP2Trans
5Nilai rata-rata SKP ASNdi lingkungan Ditjen
PKP2Trans
SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harus dicapaioleh setiap ASN di lingkungan
Ditjen PKP2Trans
Nilai rata-rata SKP padatahun yang bersangkutan
SekretariatDitjen
PKP2Trans
- 159 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
6
Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranDitjen PKP2Trans
Penilaian Kinerja atasPelaksanaan Rencana Kerja danAnggaran Ditjen PKP2Trans
berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang
berkenaan dengan pengukurandan evaluasi kinerja ataspelaksanaan RKA-K/L dariKementerian Keuangan RI
Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran menggunakan5 (lima) indikator sebagai berikut:
1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana
penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan
dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan
5. Efisiensi
Nilai hasil evaluasi atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranDitjen PKP2Trans per
tahun
Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI
7
Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalamRKA Ditjen PKP2Trans
Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang
dapat direalisasikan dalam RKADitjen PKP2Trans dengan seluruh
sasaran program yang telahditetapkan/direncanakan dalam
RENJA
Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja
pembangunan jangka menengahnasional yang memuat rancangan
Jumlah Sasaran programRENJA Ditjen PKP2Transyang dituangkan dalamRKA Ditjen PKP2Transdibagi jumlah sasaranprogram dalam RENJADitjen PKP2Trans pada
tahun yang bersangkutandikali 100%
InternalSekretariat
DitjenPKP2Trans
- 160 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
kerangka ekonomi makro,prioritas pembangunan, rencana
kerja dan pendanaannya
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai
suatu tujuan
8Rata-rata revisi DIPA di
lingkungan DitjenPKP2Trans
Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan
kebijakan nasional
Rata-rata revisi DIPADitjen PKP2Trans pada
tahun yang bersangkutan
InternalSekretariat
DitjenPKP2Trans
9
Tingkat kepuasanaparatur lingkup Ditjen
PKP2Trans ataspelayanan teknis dandukungan manajemen
Skor penilaian kepuasanpengguna layanan/ pegawai
internal lingkup Ditjen PKP2Transterhadap kualitas layananPKP2Trans pada tahun yang
bersangkutan terhadap kualitaspelayanan dalam hal:
a. koordinasi dan penyusunanrencana, program, dan
anggaran, serta evaluasi danpelaporan;
b. pengelolaan data dan informasi;c. pelaksanaan urusan keuangan
dan barang milik negaraDirektorat Jenderal;
d. pelaksanaan urusankepegawaian dan umum;e. penyiapan penyusunan
rancangan peraturan perundang-undangan
dan advokasi hukum; danf. penataan organisasi dan tata
Hasil survai kepuasanaparatur lingkup DitjenPKP2Trans khusus untuk
tahun 2016 danselanjutnya akan
menggunakan pollingsecara DARING
InternalSekretariat
DitjenPKP2Trans
- 161 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
laksanaKriteria skor penilaian adalah:
Sangat Memuaskan = 5Memuaskan = 4
Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2
Sangat Tidak Memuaskan = 1PEMBANGUNAMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 162 -
b. Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan informasi
potensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasidan kerja sama antar daerah.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasikawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerja sama antardaerah;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasikawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerja sama antardaerah;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang identifikasi dan informasipotensi kawasan, advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasidan kerja sama antar daerah;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan,advokasi kawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerja samaantar daerah;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang identifikasi dan informasi potensi kawasan, advokasikawasan, perencanaan kawasan, fasilitasi penetapan kawasan, serta mediasi dan kerja sama antardaerah;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Bina Potensi Kawasan Transmigrasi; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 163 -
IKU DIREKTORAT BINA POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Teridentifikasinya Kawasanyang Dapat Dibangun danDikembangkan MelaluiProgram Transmigrasi
Jumlah Kawasan yang Dapat Dibangun danDikembangkan melalui Program Transmigrasi
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT BINA POTENSI KAWASAN TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Jumlah Kawasan yangDapat Dibangun danDikembangkan melaluiProgram Transmigrasi
Kawasan transmigrasi yangdibangun dan dikembangkan
merupakan hasil dariIdentifikasi daftar panjang
potensi kawasan transmigrasi
Jumlah Kawasan yangDapat Dibangun dan
Dikembangkanmelalui ProgramTransmigrasi per
tahun
Internal DitjenPKP2Trans
I DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJONDJOJ
- 164 -
c. Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis
satuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan saranadan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan kawasanpengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana danprasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan teknis satuan kawasanpengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana danprasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perencanaan teknissatuan kawasan pengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaansarana dan prasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan teknis satuan kawasanpengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana danprasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perencanaan teknis satuan kawasanpengembangan, perencanaan teknis satuan permukiman, perencanaan sarana danprasarana kawasan, serta perencanaan pengembangan masyarakat;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Perencanaan Pembangunandan Pengembangan Kawasan Transmigrasi; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 165 -
IKU DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI SERTA TARGET 2017 – 2019
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Tersedianya dokumen rencana
Pembangunan dan PengembanganKawasan Transmigrasi
Jumlah Dokumen RencanaPembangunan dan Pengembangan
Kawasan Transmigrasi
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASANTRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah DokumenRencana Pembangunandan Pengembangan
Kawasan Transmigrasi
Jenis dokumen perencanaanPembangunan dan Pengembangan
Kawasan Transmigrasi: Rencana SatuanKawasan Pengembangan (RSKP), Rencana
Teknis Satuan Permukiman (RTSP),Rencana Teknis Prasarana dan Sarana(RTPRASAR), Rencana PengembanganMasyarakat (Renbangmas) yang dapat
diimplementasikan
Jumlah dokumenrencana Pembangunandan Pengembangan
Kawasan Transmigrasiyang dapat
diimplementasikan pertahun
InternalDitjen
PKP2Transdan DitjenPKTrans
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 166 -
d. Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi;
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi;2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan
tanah, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan penataan
tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan penataan
tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang fasilitasi pencadangan
tanah, identifikasi dan penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan
penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang fasilitasi pencadangan tanah, identifikasi dan
penataan tanah, pengelolaan tanah, serta dokumentasi penyediaan tanah; dan6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penyediaan Tanah Transmigrasi; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 167 -
IKU DIREKTORAT PENYEDIAAN TANAH TRANSMIGRASI
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Tersedianya tanah transmigrasi
Luasan tanah SatuanPermukiman (HA) yangdifasilitasi pengurusan
Sertifikat SK HPLLuas Tanah yang di Fasilitasi
untuk pencadanganTransmigrasi
Permukiman Transmigrasi yangtanahnya didokumentasikan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENYEDIAAN TANAH TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Luasan tanah SatuanPermukiman (HA) yangdifasilitasi pengurusan
Sertifikat SK HPL
Pengurusan Penerbitan HPLadalah Kegiatan yang diawali
dengan kelengkapanpersyaratan yang meliputi
Pencadangan tanah,Pengukuran Batas Keliling
Calon Areal HPL
Luasan tanah SatuanPermukiman (HA) yangdifasilitasi pengurusanSertifikat SK HPL pada
tahun yang sama
Internal DitjenPKP2Trans
Kementerian ATR/BPN(Pusat/Prov./Kab.)Kementerian LHK(Pusat/Prov/Kab)Dinas Transmigrasi
Prov/ Kab.Bappeda Prov/Kab.
- 168 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
2
Luas Tanah yang diFasilitasi untukpencadanganTransmigrasi
Kegiatan pencadangan tanahtransmigrasi berupa identifikasi
calon lokasi untukpencadangan tanah
transmigrasi
Luas Tanah yang diFasilitasi untukpencadangan
Transmigrasi per tahun
Internal DitjenPKP2Trans
Kementerian ATR/BPN(Pusat/Prov./Kab.)Kementerian LHK(Pusat/Prov/Kab)Dinas Transmigrasi
Prov/ Kab.Bappeda Prov/Kab.
3Permukiman
Transmigrasi yangtanahnya
didokumentasikan
Pembuatan profil lokasi SatuanPermukiman Transmigrasi
untuk PermukimanTransmigrasi Baru
PermukimanTransmigrasi yang
tanahnyadidokumentasikan per
tahun
Internal DitjenPKP2Trans
Kementerian ATR/BPN(Pusat/Prov./Kab.)Kementerian LHK(Pusat/Prov/Kab)Dinas Transmigrasi
Prov/ Kab.Bappeda Prov/Kab.
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 169 -
NDJOe. Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi; dan
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan Permukiman Transmigrasi; dan2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan
permukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman,serta kelayakan permukiman.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan danevaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, serta kelayakanpermukiman;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapan danevaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, serta kelayakanpermukiman;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan dan evaluasi lahanpermukiman, penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasaranapermukiman, serta kelayakan permukiman;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman,penyiapan dan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, sertakelayakan permukiman;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan dan evaluasi lahan permukiman, penyiapandan evaluasi sarana permukiman, penyiapan dan evaluasi prasarana permukiman, serta kelayakanpermukiman; dan
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan Permukiman; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 170 -
IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terbangunnya permukimantransmigrasi dalam kawasan
transmigrasi yang telahditetapkan.
Jumlah satuan permukiman transmigrasi (SPBaru ,SP Pugar, dan SP Tempatan)yang dibangun
dan fungsional di kawasan transmigrasi.
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah satuanpermukiman transmigrasi(SP Baru ,SP Pugar, dan SPTempatan)yang dibangundan fungsional di kawasan
transmigrasi.
Permukiman transmigrasi yangdibangun dan fungsional sebagaitempat tinggal, tempat bekerja, dan
tempat berusaha (Layak Huni,Layak Usaha, dan Layak
Berkembang) per tahun di dalamkawasan transmigrasi yang telah
ditetapkan.
Jumlah satuanpermukiman
transmigrasi yangdibangun dan
fungsional per tahun.
InternalDirektorat
PembangunanPermukimanTransmigrasi
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO,PEMBANGUNAN DAERH JOJO
- 171 -
f. Direktorat Penataan Persebaran Penduduk.
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Penataan Persebaran Penduduk2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan perpindahan,
penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan,serta penataan dan adaptasi.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigrandan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan dan adaptasi;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calon transmigrandan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan dan adaptasi;3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penyiapan perpindahan,penyiapan calon transmigran dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan danadaptasi;4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calontransmigran dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan dan adaptasi;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyiapan perpindahan, penyiapan calontransmigran dan penduduk setempat, pelayanan perpindahan, serta penataan dan adaptasi;6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Penataan Persebaran Penduduk; dan7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 172 -
IKU DIREKTORAT PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Penataan Persebaran Penduduk diKawasan Transmigrasi
Jumlah Satuan Permukiman yangTertata Persebaran Penduduknya Pada
Kawasan Transmigrasi
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah SatuanPermukiman yangTertata Persebaran
PenduduknyaPada KawasanTransmigrasi
Penataan persebaran penduduk dikawasan transmigrasi adalah kegiatanyang meliputi penyiapan perpindahan,penyiapan calon transmigran, pelayananperpindahan, penataan dan adaptasi
pada Satuan Permukiman yangdibangun di dalam kawasan
transmigrasi
Target penempatan dapat berulang ditahun berikutnya pada Satuan
Permukiman dan Kawasan Transmigrasiyang sama berupa penambahan
penempatan
Jumlah SatuanPermukiman yang telahfungsional di dalam
Kawasan Transmigrasiyang persebaran
penduduknya ditata pertahun
InternalDirektoratPenataanPersebaranPenduduk
- 173 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
Mulai tahun 2017, SP yang dibangunharus berada di kawasan transmigrasi
yang ditetapkan
MEERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJOANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
- 175 -
Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi2 Tugas : Menyelenggraakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan
transmigrasi.3 Fungsi : 1) Perumusan kebijakan di bidang promosi dan kerja sama kelembagaan, pembangunan dan
pengembangan kawasan, pembanguan usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayananpertanahan transmigrasi;
2) Pelaksnaan kebijakan di bidang promosi dan kerja sama kelembagaan, pembangunana danpenegembangan kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial;
3) Penyusunan norma, standar, prosedir dan kriteria di bidang promosi dan kerjasamakelembagaan,pembangunan dan pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayanan pertanahantransmirasi;
4) Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang promosi dan kerjasama kelembagaan,pembagunan dan pengembangan kawasan, pembangunan usaha, pengembangan sosial budaya, danpelayanan pertanahan transmigrasi;
5) Pelaksanaan evaluasi dan eplaporan di bidang promosi dan kerjasama kelembagaan, pembanguandan pengembangan kawasan, pengembangan usaha, pengembangan sosial budaya, dan pelayananpertanaahan transmigrasi;
6) Pelaksanaan adminsitrasi Direktorat Jenderal Pengembangan Kawasan Transmigrasi; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 176 -
IKU DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terbangun dan berkembangnya kawasan yangberfokus pada Satuan Permukiman (SP)
menjadi pusat Satuan Kawasan Pengembangan(SKP) dan Berkembangnya Kawasan Perkotaan
Baru (KPB) menjadi Embrio PusatPertumbuhan
Jumlah kawasan transmigrasiyang dibangun dan
dikembangkan dengan berfokuspada Satuan Permukiman
menjadi pusat Satuan kawasanPengembangan
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru(KPB) yang memenuhi kriteria
menjadi pusat pelayanankawasan transmigrasi (PPKT) dan
berkembang sebagai embrioPusat Pertumbuhan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1.
Jumlah kawasantransmigrasi yangdibangun dan
dikembangkan denganberfokus pada SatuanPermukiman menjadipusat Satuan kawasan
Pengembangan
Kawasan Transmigrasi yangdibangun menjadi Pusat PelayananLingkungan Transmigrasi (PPLT) didalam 144 kawasan transmigrasiyang ditetapkan oleh Menteri Desa,
PDT dan Transmigrasi sesuaiketentuan perundang-undangan yangberkenaan dengan ketransmigrasian
Jumlah KawasanTransmigrasi yang
dibangun menjadi PusatPelayanan LingkunganTransmigrasi (PPLT) per
tahun
InternalKementerian
- 177 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
2.
Tumbuh danberkembangnya 20
Kawasan Perkotaan Barudi dalam 144 KawasanTransmigrasi yang
ditetapkan
Kawasan Perkotaan Baru (KPB)yang dibangun menjadi pusat
pelayanan kawasan transmigrasi(PPKT) dan berkembang sebagaiembrio Pusat Pertumbuhan didalam 144 kawasan transmigrasiyang ditetapkan oleh Menteri Desa,
PDT dan Transmigrasi
Jumlah KawasanPerkotaan Baru (KPB)yang dibangun menjadi
pusat pelayanankawasan transmigrasi
(PPKT) dan berkembangsebagai embrio Pusat
Pertumbuhan per tahun
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 178 -
g. Sekretariat Direktorat Jenderal
1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Direktorat Jenderal
2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkunganDirektorat Jenderal Pengembangan Kawasan Trasnmigrasi.
3 Fungsi : 1) Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan di bidangPengembangan Kawasan Transmigrasi;
2) Pengelolaan data dan informasi;3) Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik Negara Direktorat Jenderal;4) Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;5) Penyiapan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan dan advokasi hukum; dan6) Penataan organisasi dan tata laksana.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 179 -
IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terselenggaranya DukunganManajemen dan Pelayanan Teknisdi Lingkungan Direktorat Jenderal
Pengembangan KawasanTransmigrasi
Nilai Kesesuaian atas Penyajian LaporanKeuangan dan BMN Ditjen PKTransberdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dari hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)
Nilai SAKIP
Persentase penyampaian laporan satuankerja di lingkungan Ditjen PKTrans yangtepat waktu sesuai dengan ketentuan
Persentase ASN di lingkungan DitjenPKTrans yang mengikuti pengembangan
kompetensi per tahun
Nilai rata-rata SKP ASN di lingkunganDitjen PKTrans
Nilai Kinerja atas Pelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran Ditjen PKTrans
Persentase Kesesuaian sasaran RENJAyang diprogramkan dalam RKA Ditjen
PKTrans
- 180 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Rata-rata revisi DIPA di lingkungan DitjenPKTrans
Tingkat kepuasan aparatur lingkup DitjenPKTrans atas pelayanan teknis dan
dukungan manajemen
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNDitjen PKTrans
berdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah
(SAP) dari hasilevaluasi AparatPengawas InternPemerintah (APIP)
Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah laporandi bidang keuangan yang memuat:
1. Neraca2. Laporan Operasional (LO)
3. Laporan perubahan Ekuitas (LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
serta laporan di bidang BMN yangmemuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan Barang Ekstrakomtable4.Laporan Barang Intrakomtable dan
Ekstrakomtable5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN
Nilai EvaluasiLaporan Keuangandan BMN DitjenPKTrans sesuaikomponen yangtermuat dalam
Standar AkuntansiPemerintah (SAP)
dari APIP
Hasil ReviuAPIP/InspektoratJenderal KDPDTT
- 181 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
8. Pelaksanaan Penatausahaan BMN
berdasarkan hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah (APIP)
2 Nilai SAKIP
Evaluasi atas implementasi SAKIPDitjen PKTrans
Nilai hasil evaluasiatas implementasiSAKIP Ditjen
PKTrans dari APIP
Hasil EvaluasiAPIP/InspektoratJenderal KDPDTT
3
Persentasepenyampaian laporan
satuan kerja dilingkungan DitjenPKTrans yang tepatwaktu sesuai dengan
ketentuan
Penyampaian Laporan satuan kerjadi lingkungan Ditjen PKTrans tepat
waktu sesuai ketentuanLaporan yang wajib disampaikan
tepat waktu dan sesuai ketentuan,terdiri atas:
a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi
Pemerintahb. Laporan Pengendalian dan
Evaluasi atas pelaksanaan RencanaKerja Kementerian / Lembaga
berdasarkanPeraturan Pemerintah No. 39
Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja Atas PelaksanaanRencana Kerja AnggaranKementerian / Lembaga
berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan No. 249 Tahun 2011d. Laporan capaian atas sasaran
Jumlah laporansatuan kerja di
lingkungan DitjenPKTrans yang
disampaikan tepatwaktu sesuai
ketentuan dibagidengan jumlahseluruh laporansatuan kerja yangwajib disampaikan
dikali 100%
Sekretariat DitjenPKTrans
- 182 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
strategis dan indikator kinerjaDitjen PKTrans (Laporan Kinerja)
pada tahun sebelumya
Satuan kerja dalam hal ini adalahsatuan kerja yang memperolehalokasi anggaran dari Program
Pembangunan dan PengembanganKawasan Transmigrasi
4
Persentase ASN dilingkungan DitjenPKTrans yangmengikuti
pengembangankompetensi per tahun
Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar,kursus, dan penataran
ASN di lingkungan Ditjen PKTransyang mengikuti pengembangan
kompetensi selama paling sedikit20 JPL dalam 1 (satu) Tahun yang
lulus dan bersertifikat
Jumlah ASN diLingkungan DitjenPKTrans yangmengikuti
pengembangankompetensi pada
tahun yangbersangkutan dibagi
jumlah pejabatpimpinan tinggi danpejabat administrasipada tahun yang
bersangkutan dikali100%
InternalSekretariat Ditjen
PKTrans
5Nilai rata-rata SKPASN di lingkunganDitjen PKTrans
SKP adalah rencana kerja dan targettahunan yang harus dicapai olehsetiap ASN di lingkungan Ditjen
PKTrans
Nilai rata-rata SKPpada tahun yangbersangkutan
InternalSekretariat Ditjen
PKTrans
- 183 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
6
Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranDitjen PKTrans
Penilaian Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran DitjenPKTrans berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yangberkenaan dengan pengukuran danevaluasi kinerja atas pelaksanaan
RKA-K/L dari Kementerian Keuangan
Penilaian kinerja atas Rencana Kerjadan Anggaran menggunakan 5 (lima)
indikator sebagai berikut:1. Penyerapan anggaran;
2. Konsistensi atas rencanapenarikan dana awal;
3. Konsistensi atas penarikan danarevisi;
4. Pencapaian keluaran; dan5. Efisiensi
Nilai hasil evaluasiatas PelaksanaanRencana Kerja danAnggaran Ditjen
PKTrans per tahun
Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI
7
Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yangdiprogramkan dalamRKA Ditjen PKTrans
Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang
dapat direalisasikan dalam RKADitjen PKTrans dengan seluruhsasaran program yang telah
ditetapkan/direncanakan dalamRENJA
Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja pembangunanjangka menengah nasional yangmemuat rancangan kerangkaekonomi makro, prioritas
Jumlah Sasaranprogram RENJADitjen PKTransyang dituangkandalam RKA DitjenPKTrans dibagijumlah sasaranprogram dalamRENJA DitjenPKTrans padatahun yang
bersangkutan dikali100%
InternalSekretariat Ditjen
PKTrans
- 184 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
pembangunan, rencana kerja danpendanaannya
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai
suatu tujuan
8Rata-rata revisi DIPAdi lingkungan Ditjen
PKTrans
Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan
kebijakan nasional
Rata-rata revisiDIPA DitjenPKTrans padatahun yangbersangkutan
InternalSekretariat Ditjen
PKTrans
9
Tingkat kepuasanaparatur lingkup
Ditjen PKTrans ataspelayanan teknis dandukungan manajemen
Skor penilaian kepuasan penggunalayanan/ pegawai internal lingkupDitjen PKTrans terhadap kualitaslayanan PKTrans pada tahun yangbersangkutan terhadap kualitas
pelayanan dalam hal:a. koordinasi dan penyusunan
rencana, program, dananggaran, serta evaluasi dan
pelaporan;b. pengelolaan data dan informasi;c. pelaksanaan urusan keuangandan barang milik negara Direktorat
Jenderal;d. pelaksanaan urusan kepegawaian
dan umum;e. penyiapan penyusunan rancanganperaturan perundang-undangan
dan advokasi hukum; danf. penataan organisasi dan tata
laksana
Hasil survaikepuasan aparaturlingkup DitjenPKTrans khususuntuk tahun 2016dan selanjutnya
akan menggunakanpolling secara
DARING
InternalSekretariat Ditjen
PKTrans
- 185 -
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5
Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2
Sangat Tidak Memuaskan = 1
MENTERI DESA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 186 -
BANGUNAN DAUTRO SANDOh. Direktorat Promosi dan Kemitraan.
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Promosi dan Kemitraan2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan publikasi,
kemitraan badan usaha, kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang promosi dan publikasi, kemitraan badan usaha,
kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang promosi dan publikasi, kemitraan badan usaha,
kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah;3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kemitraan badan usaha,
kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah;4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang promosi dan publikasi, kemitraan badan
usaha, kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan publikasi, kemitraan badan usaha,
kemitraan masyarakat, dan kemitraan kelembagaan pemerintah; dan6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Promosi dan Kemitraan;7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 187 -
IKU DIREKTORAT PROMOSI DAN KEMITRAAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Kawasan Transmigrasi yang DifasilitasiKemitraan dengan Lembaga/KelompokMasyarakat dalam Pengembangan
Ekonomi
Jumlah kawasan Transmigrasiyang Difasilitasi Kemitraandengan Lembaga/Kelompok
Masyarakat dalamPengembangan Ekonomi
2
Kawasan Transmigrasi yangDiinventarisasi dan Dievaluasi LahanTransmigrasinya yang Dikerjasamakan
dengan Pihak Lain
Jumlah Kawasan Transmigrasiyang Diinventarisasi dan
Dievaluasi LahanTransmigrasinya yang
Dikerjasamakan dengan PihakLain
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PROMOSI DAN KEMITRAAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Jumlah kawasanTransmigrasi yang
Difasilitasi Kemitraandengan
Lembaga/KelompokMasyarakat dalam
Pengembangan Ekonomi
Promosi dan kemitraantransmigrasi adalah kegiatanyang meliputi kerjasamakemitraan badan usaha,
lembaga pemerintah dan nonpemerintah sesuai SPM
sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal
KDPDTT
Mulai tahun 2018, SP yang
Jumlah kawasanTransmigrasi yang
DifasilitasiKemitraan denganLembaga/KelompokMasyarakat dalamPengembangan
Ekonomiper tahun
Lapran akhirDirektorat Promosi& Kemitraan/
Pencapaian KinerjaDit. Prokem
2 Jumlah KawasanTransmigrasi yang
Jumlah KawasanTransmigrasi yang
Hasil TrilateralMeeting
- 188 -
dibangun harus berada dikawasan transmigrasi
Diinventarisasi danDievaluasi Lahan
Transmigrasinya yangDikerjasamakan dengan
Pihak Lain
Diinventarisasi danDievaluasi LahanTransmigrasinya
yangDikerjasamakandengan Pihak Lain
per tahun
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
A,
- 189 -
i. Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kawasan Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaankebijakan di bidang pembangunan dan
pengembangan sarana permukiman dan kawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana permukimandan kawasan, penyerasian lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan sertastandardisasi sarana dan prasarana.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan sarana permukiman dankawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana permukiman dan kawasan, penyerasianlingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan serta standardisasi sarana danprasarana;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan pengembangan sarana permukiman dankawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana permukiman dan kawasan, penyerasianlingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan serta standardisasi sarana danprasarana;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pembangunan danpengembangan sarana permukiman dan kawasan, pembangunan dan pengembangan prasaranapermukiman dan kawasan, penyerasian lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasanserta standardisasi sarana dan prasarana;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembangunan dan pengembangan saranapermukiman dan kawasan, pembangunan danpengembangan prasarana permukiman dan kawasan,penyerasian lingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan, dan standardisasi saranadan prasarana;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembangunan dan pengembangan sarana permukimandan kawasan, pembangunan dan pengembangan prasarana permukiman dan kawasan, penyerasianlingkungan, evaluasi perkembangan permukiman dan kawasan serta standardisasi sarana danprasarana;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pembangunan dan Pengembangan Saranadan Prasarana Kawasan Transmigrasi; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.4 Indikator Kinerja Utama :
- 190 -
IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN TRANSMIGRASI
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Pembangunan danpengembangan prasarana dansarana, dan utilitas di kawasan
transmigrasi
Jumlah kawasan transmigrasiyang prasarana, sarana, danutilitasnya terbangun dan
berkembangJumlah KPB yang prasarana,
sarana, dan utilitasnyaberkembang
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PEMBANGUNAN DANPENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA KAWASAN TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1.
Jumlah kawasantransmigrasi yang prasarana,
sarana, dan utilitasnyaterbangun dan berkembang
Jumlah kawasantransmigrasi yang
prasarana, sarana, danutilitasnya terbangun danberkembang sesuai dengan
perencanaan.
Pembangunan danpengembangan sarana dan
prasarana di kawasantransmigrasi meliputikegiatan pemeliharaan,
rehabilitasi, peningkatan danpembangunan prasarana,sarana, dan utilitas sertapenyerasian lingkungansesuai SPM sektor yang
dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT sesuai
Jumlah kawasantransmigrasi yang
prasarana, sarana, danutilitasnya terbangundan berkembang pada
tahun yangbersangkutan
InternalDirektorat
Pembangunandan
PengembanganSarana danPrasaranaKawasan
Transmigrasi,Kementerian/Lembaga,LaporanDaerah
- 191 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATAdengan hasil koordinasi
K/L/D/M
Mulai tahun 2018, SP yangdibangun harus berada dikawasan transmigrasi
2Jumlah KPB yang prasarana,
sarana, dan utilitasnyaberkembang
Jumlah KPB yangprasarana, sarana, danutilitasnya berkembangsesuai perencanaan
Pengembangan sarana danprasarana di KPBmeliputi kegiatan
pemeliharaan, rehabilitasi,peningkatan prasarana,sarana, dan utilitas, sertapenyerasian lingkungansesuai SPM sektor yang
dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT
Jumlah KPB yangprasarana, sarana, danutilitasnya berkembang
pada tahun yangbersangkutan
InternalDirektorat
Pembangunandan
PengembanganSarana danPrasaranaKawasan
Transmigrasi,Kementerian/Lembaga,LaporanDaerah
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 192 -
j. Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, pengolahan dan
pemasaran, lembaga ekonomi dan permodalan, serta kewirausahaan.3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, lembaga ekonomi dan
permodalan, serta kewirausahaan;2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, lembaga ekonomi dan
permodalan, serta kewirausahaan;3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi, pengolahan dan
pemasaran, lembaga ekonomi dan permodalan, serta kewirausahaan;4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, lembaga
ekonomi dan permodalan, serta kewirausahaan;5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang produksi, pengolahan dan pemasaran, lembaga ekonomi
dan permodalan, serta kewirausahaan; dan6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Usaha Transmigrasi;7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 193 -
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA TRANSMIGRASI
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Meningkatnya produktivitasusaha ekonomi di kawasan
transmigrasi
Jumlah Kawasan Transmigrasi yangDitingkatkan Produktivitas Lahannya dan
Dikembangkan Agribisnis dan AgroindustrinyaJumlah Kawasan Perkotaan Baru yang
Ditingkatkan Produktivitas Lahannya danDikembangkan Agribisnis dan Agroindustrinya
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN USAHA TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah KawasanTransmigrasi yang
Ditingkatkan ProduktivitasLahannya dan
Dikembangkan Agribisnisdan Agroindustrinya
Peningkatan ProduktivitasLahannya dan
Dikembangkan Agribisnisdan Agroindustri meliputi :
- Pengadaan SaranaProduksi Pertanian
- Pengembangan LembagaEkonomi Masyarakat
Transmigrasi- Pengembangan
Jumlah KawasanPerkotaan Baru yang
DitingkatkanProduktivitas Lahannyadan Dikembangkan
Agribisnis danAgroindustrinya per
tahun
InternalDirektorat
PengembanganUsaha
Transmigrasi,Kementerian/Lembaga,Laporan
Daerah, HasILevaluasi APIP/Itjen KDPDTT
- 194 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATAAgrobisnis & Agroindustri
dalam mendukungPrukades
- Fasilitasi PenumbuhanWirausahawan
2
Jumlah KawasanPerkotaan Baru yang
Ditingkatkan ProduktivitasLahannya dan
Dikembangkan Agribisnisdan Agroindustrinya
Jumlah KawasanPerkotaan Baru yang
DitingkatkanProduktivitas Lahannyadan Dikembangkan
Agribisnis danAgroindustrinya per
tahun
InternalDirektorat
PengembanganUsaha
Transmigrasi,Kementerian/Lembaga,Laporan
Daerah, HasILevaluasi APIP/Itjen KDPDTT
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 195 -
k. Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi.
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pengembangan Sosial Budaya Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi
pendidikan, fasilitasi mental spiritual dan seni budaya,serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan, fasilitasi mentalspiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan, fasilitasimental spiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pangan dan kesehatan,fasilitasi pendidikan, fasilitasi mental spiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah danmasyarakat;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan,fasilitasi mental spiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pangan dan kesehatan, fasilitasi pendidikan, fasilitasimental spiritual dan seni budaya, serta kelembagaan pemerintah dan masyarakat; dan
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Pengembangan Sosial BudayaTransmigrasi; dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Direktur Jenderal.
- 196 -
4 Indikator Kinerja Utama :
IKU DIREKTORAT PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA TRANSMIGRASI
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Peningkatanlayanan sosial budaya di
permukiman transmigrasi dankawasan transmigrasi
Jumlah Kawasan Transmigrasi yangterpenuhi layanan sosial budayanya
Jumlah Kawasan Perkotaan Baru yangterpenuhi layanan sosial budayanya
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUDIREKTORAT PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Jumlah KawasanTransmigrasi yang
terpenuhi layanan sosialbudayanya
Jumlah kawasantransmigrasi yang terpenuhilayanan sosial budayanyasesuai SPM sesuai dengan
lokus dan fokus padadokumen rencanaPembangunan dan
Pengembangan KawasanTransmigrasi
Fasilitasi pelayanan sosialbudaya di kawasan
Jumlah KawasanTransmigrasi yangterpenuhi layanan
sosial budayanya pertahun
Internal DirektoratPengembanganSosial BudayaTransmigrasi,Kementerian/
Lembaga, LaporanDaerah
- 197 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
transmigrasi meliputibantuan pangan, layananpendidikan, kesehatan,
mental spiritual, seni budayadan kelembagaan di
permukiman Transmigrasisesuai SPM sektor yang
dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT
Mulai tahun 2018, SP yangdibangun harus berada dikawasan transmigrasi
2Jumlah Kawasan Perkotaan
Baru yang terpenuhilayanan sosial budayanya
Jumlah Kawasan PerkotaanBaru yang terpenuhi
layanan sosial budayanyasesuai SPM sesuai dengan
lokus dan fokus padadokumen rencanaPembangunan dan
Pengembangan KawasanTransmigrasi
Fasilitasi pelayanan sosialbudaya di KPB meliputilayanan pendidikan,
kesehatan, mental spiritual,seni budaya dan kelembagaan
sesuai SPM sektor yang
Jumlah KawasanPerkotaan Baru yangterpenuhi layanan
sosial budayanya pertahun
Internal DirektoratPengembanganSosial BudayaTransmigrasi,Kementerian/
Lembaga, LaporanDaerah
- 198 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT
Mulai tahun 2018, SP yangdibangun harus berada dikawasan transmigrasi
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 199 -
l. Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi.
1 Nama Unit Organisasi : Direktorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi2 Tugas : Melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran bidang tanah,
pengurusan hak atas tanah, advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayananpertanahan.
3 Fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengukuran bidang tanah, pengurusan hak atas tanah,advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayanan pertanahan;
2) Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang pengukuran bidang tanah, pengurusan hak atas tanah,advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayanan pertanahan;
3) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengukuran bidang tanah,pengurusan hak atas tanah, dan advokasi pertanahan;
4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengukuran bidang tanah, pengurusan hakatas tanah, advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayanan pertanahan;
5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengukuran bidang tanah, pengurusan hak atas tanah,advokasi pertanahan, dan dokumentasi pelayanan pertanahan;
6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tanggaDirektorat Pelayanan Pertanahan Transmigrasi;dan
7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan olehDirektur Jenderal.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 200 -
IKU DIREKTORAT PELAYANAN PERTANAHAN TRANSMIGRASI
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Peningkatan
layanan Pertanahan dipermukiman transmigrasi
Jumlah bidang tanah permukimantransmigrasi yang difasilitasi prosespenerbitan sertifikatnya berdasarkan
ketentuan yang berlaku
Jumlah fasilitasi penyelesaian kasuspertanahan di permukiman transmigrasiberdasarkan ketentuan yang berlaku
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU DIREKTORAT PELAYANAN PERTANAHAN TRANSMIGRASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Jumlah bidang tanahpermukiman transmigrasiyang difasilitasi prosespenerbitan sertifikatnyaberdasarkan ketentuan
yang berlaku
Fasilitasi pelayanan Pertanahandi permukiman transmigrasimeliputi kegiatan pengukuran
dan pembagian lahan,inventarisasi kepemilikan lahan,
dan fasilitasi kelengkapandokumen pengusulan ke BadanPertanahan Nasional sesuai SPM
Jumlah bidang tanahpermukiman
transmigrasi yangdifasilitasi proses
penerbitansertifikatnyaberdasarkan
ketentuan yang
InternalDirektoratPelayananPertanahan
Transmigrasi ,Kementerian/Lembaga,Laporan
- 201 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
sektor yang dilakukan olehinternal dan eksternal KDPDTT
berlaku pada tahunyang bersangkutan
Daerah
2
Jumlah fasilitasipenyelesaian kasus
pertanahan di permukimantransmigrasi berdasarkanketentuan yang berlaku
Fasilitasi penyelesaian kasuspertanahan di permukiman
transmigrasimeliputi kegiatan identifikasipermasalahan dan advokasisesuai SPM sektor yang
dilakukan oleh internal daneksternal KDPDTT
Mulai tahun 2018, SP yangdibangun harus berada dikawasan transmigrasi
Jumlah fasilitasipenyelesaian kasus
pertanahan dipermukimantransmigrasiberdasarkan
ketentuan yangberlaku pada tahunyang bersangkutan
InternalDirektoratPelayananPertanahan
Transmigrasi ,Kementerian/Lembaga,LaporanDaerah
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 202 -
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
Inspektorat Jenderal
- 203 -
7. Inspektorat Jenderal
1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat Jenderal2 Tugas : Menyelenggarakan pengawasan interen di Kementerian Desa, Pembangunan Derah Tertinggal, dan
Transmigrasi sesuai dengan ketentuan peratuan perundang-undangan.3 Fungsi : 1) Penyusunan kebijakan teknis pengawasan interen di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Derah
Tertinggal, dan Transmigrasi;2) Pelaksanan pengawasan interen di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Derah Tertinggal, dan
Transmigrasi terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatanpengawasan lainnya.
3) Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;4) Penyusunan laporan hasil pengawasan di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Derah
Tertinggal, dan Transmigrasi;5) Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan6) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 204 -
IKU INSPEKTORAT JENDERAL
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Terwujudnya tata kelola pemerintahanyang baik dalam mendukung seluruhunit organisasi Kementerian Desa, PDT
dan Transmigrasi di bidangpengawasan dan peningkatan
akuntabilitas aparatur
Penyampaian Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi Birokrasi(PMPRB) secara online yang tepat
waktu
Persentase rekomendasi hasilevaluasi PMPRB oleh KemenPANdan RB yang ditindaklanjuti oleh
Tim RB
Persentase rekomendasi atastemuan hasil pemeriksaan yang
ditindaklanjuti
Persentase rekomendasi hasilevaluasi penyelenggaran SAKIP UKE
I yang ditindaklanjuti
Tingkat kematangan impementasiSPIP
Persentase pengaduan yangditindaklanjuti
Tingkat kapabilitas APIP
- 205 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUINSPEKTORAT JENDERAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1.
Penyampaian PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi
(PMPRB) secara online yangtepat waktu
Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) adalahNilai indeks yang diperolehdari hasil evaluasi oleh APIPatas pelaksanaan 8 areaperubahan Reformasi
Birokrasi
Penyampaian PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi
(PMPRB) secara onlineyang tepat waktu sesuai
dengan ketentuan
Ketentuan penyampaianPMPRB:
Tepat Waktu : 100%Tidak Tepat Waktu : 0%
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
2.
Persentase rekomendasihasil evaluasi PMPRB olehKemenPAN dan RB yang
ditindaklanjuti oleh Tim RB
Rekomendasi hasil evaluasiPMPRB adalah catatan dariKementerian PAN dan RByang harus ditindaklanjuti
oleh Tim RB gunameningkatkan efektifitas
pelaksanaan RBKementerian
Jumlah rekomendasihasil evaluasi PMPRBoleh KemenPAN dan RByang ditindaklanjuti olehTim RB dibagi dengan
jumlah seluruhrekomendasi PMPRB
dikali 100%
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
3.
Persentase rekomendasiatas temuan hasilpemeriksaan yangditindaklanjuti
Rekomendasi hasil temuanadalah saran yang wajibditindaklanjuti oleh objekpemeriksaan dalam rangka
perbaikan kinerja
Jumlah rekomendasihasil temuan
pemeriksaan yangditindaklanjuti dibagi
jumlah seluruhrekomendasi hasil
temuan pemeriksaandikali 100%
InternalSekretariatInspektoratJenderal
- 206 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
4.
Persentase rekomendasihasil evaluasi
penyelenggaran SAKIP UKE Iyang ditindaklanjuti
Evaluasi penyelenggaraanSAKIP adalah proses
penilaian yang sistematisatas pelaksanaan SistemAkuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP)UKE I pada tahun
sebelumnya
Rekomendasi hasilevaluasi penyelenggaran
SAKIP UKE I yangditindaklanjuti dibagiseluruh rekomendasi
hasil evaluasipenyelenggaran SAKIPUKE I dikali 100%
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
5.Tingkat kematanganimpementasi SPIP
Tingkat kematanganimpementasi SPIP:
Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi
Level 4 : Terkelola danterukur
Level 5 : Optimum
Tingkat kematanganSPIP dalam mencapaitujuan pengendalian
intern
Data eksternalmaturitas BPKP
6.Persentase pengaduan yang
ditindaklanjuti
Jenis pengaduan yangditindaklanjuti adalah
pengaduan yang masuk darimasyarakat maupun internal
Kementerian melalui:Wistle Blowing System (WBS)
Saber PungliGratifikasi
Jumlah pengaduan yangditindaklanjuti dibagi
jumlah seluruhpengaduan yang masuk
dikali 100%
Internal Itjen
7. Tingkat kapabilitas APIP
Kapabilitas AparatPengawasan Intern
Pemerintah (APIP) adalahkemampuan
untuk melaksanakan tugas –tugas pengawasan yang
terdiri dari tiga unsur yangsaling terkait yaitu
Tingkat kapabilitas APIPyang dikeluarkan oleh
BPKP
InternalSekretariatInspektoratJenderal
- 207 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
kapasitas, kewenangan, dankompetensi SDM APIP yangharus dimiliki APIP agardapat mewujudkan peran
APIP secara efektif
Tingat Kapabilitas APIPdapat dikalisifikasikan
sebagai berikut:Level 1 (Initial),
Level 2 (Infrastructure),Level 3 (Integrated),
Level 4 (Managed), danLevel 5 (Optimizing).
PUTRO SANDJOJO
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 208 -
a. Sekretariat Inspektorat Jenderal.
1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Inspektorat Jenderal.2 Tugas : Melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan
Inspektorat Jenderal.3 Fungsi : 1) Pengkoordinasian dan penyusunan rencana, perumusan program kerja, pengawasan, anggaran dan
laporan Inspektorat Jenderal;2) Pelaksanaan evaluasi atas laporan hasil pengawasan fungsional dan pemantauan penyelesaian
tindak lanjut hasil pengawasan;3) Pelayanan ketatausahaan dan pengelolaan keuangan; dan4) Pengadministrasian perlengkapan dan rumah tangga serta pengelolaan dan pembinaan
kepegawaian.4 Indikator Kinerja Utama :
- 209 -
IKU SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Terwujudnya Dukungan PengawasanInternal
Nilai Kesesuaian atas PenyajianLaporan Keuangan dan BMN
Inspektorat Jenderal berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah(SAP) dari hasil evaluasi AparatPengawas Intern Pemerintah
(APIP)
Nilai SAKIP
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yang
ditindaklanjuti
Jumlah Norma Standar ProsedurKriteria (NSPK) pengawasan
internal yang diselesaikan dandiimplementasikan
Jumlah penyampaian laporan dilingkungan Inspektorat Jenderalyang tepat waktu sesuai dengan
ketentuan
- 210 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Persentase Pejabat PimpinanTinggi dan Pejabat Administrasi dilingkungan Itjen yang mengikutipengembangan kompetensi per
tahun
Persentase Pejabat fungsional dilingkungan Itjen yang mengikutipengembangan kompetensi per
tahun
Persentase terpenuhinya jumlahAuditor sesuai dengan beban
kerja
Nilai rata-rata SKP ASN dilingkungan Inspektorat Jenderal
Tingkat kepuasan aparaturKementerian atas pelayanankonsultasi dan pendampingan
- 211 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Nilai Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran
Inspektorat Jenderal
Persentase Kesesuaian sasaranRENJA yang diprogramkan dalam
RKA Itjen
Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Inspektorat Jenderal
Nilai hasil penguatan pengawasanberdasarkan PMPRB terhadap
agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi
Tingkat kepuasan aparaturlingkup Inspektorat Jenderal ataspelayanan teknis dan dukungan
manajemen
- 212 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNInspektorat Jenderalberdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah(SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP)
Penyajian Laporan Keuangan danBMN yang sesuai SAP adalah
laporan di bidang keuangan yangmemuat:1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)3. Laporan perubahan Ekuitas
(LPE)4. Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)serta laporan di bidang BMN yang
memuat:1. Neraca
2. Laporan Barang Intrakomtable3. Laporan BarangEkstrakomtable
4.Laporan Barang Intrakomtabledan Ekstrakomtable
5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN8. Pelaksanaan PenatausahaanBMN berdasarkan hasil evaluasi
Aparat Pengawas InternPemerintah (APIP)
Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNInspektorat Jenderalsesuai komponen yang
termuat dalamStandar Akuntansi
Pemerintah (SAP) dariAPIP
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasiSAKIP Inspektorat Jenderal
Nilai hasil evaluasiatas implementasiSAKIP InspektoratJenderal dari APIP
Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
- 213 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
3
Persentase rekomendasihasil temuan auditeksternal yangditindaklanjuti
Audit eksternal adalahpemeriksaaan yang dilaksanakan
oleh auditor eskternal/BPKTindak lanjut rekomendasi adalah
penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit BPK
Jumlah rekomendasihasil temuan auditeksternal yang
ditindaklanjuti dibagidengan jumlah
seluruh rekomendasihasil temuan audit
eksternal dikali 100%
Hasil Auditeskternal/BPK
4
Jumlah Norma StandarProsedur Kriteria (NSPK)pengawasan internalyang diselesaikan dandiimplementasikan
Penyusunan Norma StandarProsedur Kriteria (NSPK)
berdasarkan Sistem PengendalianInteren Pemerintah (SPIP)
Jumlah NormaStandar Prosedur
Kriteria (NSPK) yangdiimplementasikandibagi jumlah NSPKyang diselesaikan
dikali 100%
InternalSekretariatInspektoratJenderal
5
Jumlah penyampaianlaporan di lingkunganInspektorat Jenderal
yang tepat waktu sesuaidengan ketentuan
Penyampaian Laporan dilingkungan Inspektorat Jenderaltepat waktu sesuai ketentuan
Laporan yang wajib disampaikantepat waktu dan sesuaiketentuan, terdiri atas:
a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010tentang Standar Akuntansi
Pemerintahb. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan
Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan PeraturanPemerintah No. 39 Tahun 2006c. Laporan Pengukuran dan
Evaluasi Kinerja AtasPelaksanaan Rencana Kerja
Jumlah penyampaianlaporan di lingkunganInspektorat Jenderalyang tepat waktusesuai dengan
ketentuan pada tahunyang bersangkutan
SekretariatInspektoratJenderal
- 214 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
Anggaran Kementerian /Lembaga berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan No. 249Tahun 2011
d. Laporan capaian atas sasaranstrategis dan indikator kinerjaInspektorat Jenderal (LaporanKinerja) pada tahun sebelumyae. Laporan Hasil Pengawasan(permen PAN dan RB no 42
Tahun 2011)
6
Persentase PejabatPimpinan Tinggi dan
Pejabat Administrasi dilingkungan Itjen yang
mengikutipengembangan
kompetensi per tahun
Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi di
lingkungan Itjen yang mengikutipengembangan kompetensiselama paling sedikit 20 JPL
dalam 1 (satu) Tahun yang lulusdan bersertifikat
Pengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,
seminar, kursus, dan penataran
Jumlah PejabatPimpinan Tinggi dan
Pejabat Administrasi diLingkungan Itjen yang
mengikutipengembangankompetensi pada
tahun yangbersangkutan dibagi
jumlah pejabatpimpinan tinggi danpejabat administrasipada tahun yang
bersangkutan dikali100%
InternalSekretariatInspektoratJenderal
7
Persentase Pejabatfungsional di lingkunganItjen yang mengikuti
pengembangankompetensi per tahun
Pejabat fungsional di lingkunganItjen yang mengikuti
pengembangan kompetensiselama 80 jam pelajaran per
orang per tahunPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,
Jumlah Pejabatfungsional di
Lingkungan Itjen yangmengikuti
pengembangankompetensi pada
tahun yangbersangkutan dibagi
InternalSekretariatInspektoratJenderal
- 215 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
seminar, kursus, dan penataran jumlah pejabatfungsional pada tahunyang bersangkutan
dikali 100%
8Persentase terpenuhinyajumlah Auditor sesuaidengan beban kerja
Auditor adalah seseorangAparatur Sipil Negara (ASN) yangmemiliki kualifikasi / keahliantertentu dalam melakukan auditatas laporan keuangan dankegiatan Instansi Pemerintah
jumlah auditor padatahun bersangkutandibagi jumlah auditoryang dibutuhkan pada
tahun yangbersangkutan dikali
100%
InternalSekretariatInspektoratJenderal
9Nilai rata-rata SKP ASN
di lingkunganInspektorat Jenderal
SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harus dicapaioleh setiap ASN di lingkungan
Inspektorat Jenderal
Nilai rata-rata SKPpada tahun yangbersangkutan
InternalSekretariatInspektoratJenderal
10
Tingkat kepuasanaparatur Kementerian
atas pelayanankonsultasi danpendampingan
Skor penilaian kepuasanpengguna layanan/ pegawaiinternal kementerian terhadap
kualitas layanan Itjen pada tahunyang bersangkutan terhadap
kualitas:a. waktu pelayananb. tempat pelayanan
c. mekanisme dan prosedurpelayanan
d. Kompetensi Auditordll.
Hasil survai kepuasanaparatur atas kualitaslayanan Itjen khususuntuk tahun 2016(polling manual) dantahun selanjutnya
menggunakan pollingsecara DARING
InternalSekretariatInspektoratJenderal
11
Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan AnggaranInspektorat Jenderal
Penilaian Kinerja atasPelaksanaan Rencana Kerja danAnggaran Inspektorat Jenderal
berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan yang
berkenaan dengan pengukurandan evaluasi kinerja atas
Nilai hasil evaluasiatas PelaksanaanRencana Kerja dan
Anggaran InspektoratJenderal per tahun
InternalSekretariatInspektoratJenderal
- 216 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
pelaksanaan RKA-K/L dariKementerian Keuangan RI
Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran menggunakan5 (lima) indikator sebagai berikut:
1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana
penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan
dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan
5. Efisiensi
12
Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yang
diprogramkan dalam RKAItjen
Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang
dapat direalisasikan dalam RKAItjen dengan seluruh
sasaran program yang telahditetapkan/ direncanakan dalam
RENJA
Rencana Kerja Pemerintah adalahpenjabaran dari renja
pembangunan jangka menengahnasional yang memuat rancangan
kerangka ekonomi makro,prioritas pembangunan, rencana
kerja dan pendanaannya
Rencana Kerja adalah penjabaranrencana tahunan untuk mencapai
suatu tujuan
Jumlah Sasaranprogram RENJA Itjenyang dituangkandalam RKA Itjen
dibagi jumlah sasaranprogram dalam RENJAItjenpada tahun yangbersangkutan dikali
100%
InternalSekretariatInspektoratJenderal
- 217 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
13Rata-rata revisi DIPA dilingkungan Inspektorat
Jenderal
Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan
kebijakan nasional
Rata-rata revisi DIPAInspektorat Jenderalpada tahun yangbersangkutan
InternalSekretariatInspektoratJenderal
14
Nilai hasil penguatanpengawasan berdasarkanPMPRB terhadap agendaprioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi
Birokrasi
Nilai penguatan pengawasanberdasarkan PMPRB terhadap
agenda prioritas 8 (delapan) areaperubahan Reformasi Birokrasi
Nilai hasil penguatanpengawasan
berdasarkan PMPRBterhadap agenda
prioritas 8 (delapan)area perubahan
Reformasi Birokrasipada tahun yangbersangkutan
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
15
Tingkat kepuasanaparatur lingkup
Inspektorat Jenderal ataspelayanan teknis dandukungan manajemen
Skor penilaian kepuasanpengguna layanan/ pegawaiinternal lingkup InspektoratJenderal terhadap kualitaslayanan Inspektorat Jenderalpada tahun yang bersangkutanterhadap kualitas pelayanan
dalam hal:a. pengkoordinasian dan
penyusunan rencana, perumusanprogram kerja, pengawasan,
anggaran dan laporanInspektorat Jenderal;
b. pelaksanaan evaluasi ataslaporan hasil pengawasanfungsional dan pemantauanpenyelesaian tindak lanjut
hasil pengawasan;c. pelayanan ketatausahaan dan
pengelolaan keuangan; dand. pengadministrasian
Hasil survai kepuasanaparatur lingkup
Inspektorat Jenderalkhusus untuk tahun2016 dan selanjutnyaakan menggunakan
polling secara DARING
InternalSekretariatInspektoratJenderal
- 218 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
perlengkapan dan rumah tanggaserta
pengelolaan dan pembinaankepegawaian
Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5
Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2
Sangat Tidak Memuaskan = 1
Persentase selisih niaiPMPRB oleh InspektoratJenderal dengan hasilverifikasi KemenPAN dan
RB
Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi Birokrasi(PMPRB) adalah Nilai indeks yangdiperoleh dari hasil evaluasi olehAPIP atas pelaksanaan 8 areaperubahan Reformasi Birokrasi
Nilai PMPRB olehInspektorat Jenderaldikurangi dengan hasilverifikasi KemenPANdan RB pada tahunyang bersangkutan
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
MENTEMENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 219 -
b. Inspektorat I.
1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat I2 Tugas : Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri sertapenyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Sekretariat Jenderal dan Direktorat JenderalPembangunan Daerah Tertinggal.
3 Fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat I.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 220 -
IKU INSPEKTORAT I
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Terwujudnya pengawasan internal diSekretariat Jenderal dan Ditjen PDT
yang efektif
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yangditindaklanjuti di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yangditindaklanjuti di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT
Hasil Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB) di
Sekretariat Jenderal dan Ditjen PDT
Nilai evaluasi implementasi SPIP diSekretariat Jenderal dan Ditjen PDT
- 221 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT I
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBERDATA
1
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yangditindaklanjuti di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT
Audit internal adalahpemeriksaan yang
dilaksanakan oleh auditorinternal /APIP
Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaianterhadap rekomendasi
hasil audit APIP
Jumlah rekomendasihasil temuan audit
internal yangditindaklanjuti di
Sekretariat Jenderal danDitjen PDT dibagi jumlahseluruh rekomendasihasil temuan audit
internal di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT
dikali 100 %
InternalKementerian
2
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yangditindaklanjuti di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT
Audit eksternal adalahpemeriksaan yang
dilaksanakan oleh auditoreksternal
Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaianterhadap rekomendasi
hasil audit APIP
Jumlah rekomendasihasil temuan auditeksternal yang
ditindaklanjuti diSekretariat Jenderal danDitjen PDT dibagi jumlahseluruh rekomendasihasil temuan audit
eksternal di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT
dikali 100 %
InternalKementerian
3
Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi Birokrasi(PMPRB) di Sekretariat Jenderal
dan Ditjen PDT
Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) adalahNilai indeks yang diperolehdari hasil evaluasi olehAPIP atas pelaksanaan 8area perubahan Reformasi
Birokrasi
Nilai hasil PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi
(PMPRB) di SekretariatJenderal dan Ditjen PDT
InternalKementerian
- 222 -
NO. INDIKATOR KINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBERDATA
4Nilai evaluasi implementasi SPIPdi Sekretariat Jenderal dan Ditjen
PDT
Tingkat kematanganimpementasi SPIP:
Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi
Level 4 : Terkelola danterukur
Level 5 : Optimum
Tingkat kematangan SPIPdalam mencapai tujuanpengendalian intern diSekretariat Jenderal danDitjen PDT per tahun
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 223 -
NTEc. Inspektorat II.
1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat II2 Tugas : Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri serta penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunandan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
3 Fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat II.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 224 -
IKU INSPEKTORAT II
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Terwujudnya pengawasan internaldi Ditjen PPMD yang efektif
Persentase rekomendasi hasil temuan auditinternal yang ditindaklanjuti di Ditjen
PPMD
Persentase rekomendasi hasil temuan auditeksternal yang ditindaklanjuti di Ditjen
PPMDHasil Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB) di Ditjen
PPMD
Nilai evaluasi implementasi SPIP di DitjenPPMD
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT II
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Persentase rekomendasihasil temuan audit internalyang ditindaklanjuti di
Ditjen PPMD
Audit internal adalah pemeriksaanyang dilaksanakan oleh auditor
internal /APIP
Tindak lanjut rekomendasi adalahpenyelesaian terhadap
rekomendasi hasil audit APIP
Jumlah rekomendasihasil temuan audit
internal yangditindaklanjuti di DitjenPPMD dibagi jumlahseluruh rekomendasihasil temuan audit
internal di Ditjen PPMDdikali 100 %
InternalKementerian
2Persentase rekomendasi
hasil temuan auditeksternal yang
Audit eksternal adalahpemeriksaan yang dilaksanakan
oleh auditor eksternal
Jumlah rekomendasihasil temuan auditeksternal yang
InternalKementerian
- 225 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
ditindaklanjuti di DitjenPPMD Tindak lanjut rekomendasi adalah
penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP
ditindaklanjuti di DitjenPPMD dibagi jumlahseluruh rekomendasihasil temuan audit
eksternal di Ditjen PPMDdikali 100 %
3
Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) di
Ditjen PPMD
Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi Birokrasi(PMPRB) adalah Nilai indeks yangdiperoleh dari hasil evaluasi olehAPIP atas pelaksanaan 8 areaperubahan Reformasi Birokrasi
Nilai hasil PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi(PMPRB) di Ditjen
PPMD
InternalKementerian
4 Nilai evaluasi implementasiSPIP di Ditjen PPMD
Tingkat kematangan impementasiSPIP:
Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi
Level 4 : Terkelola dan terukurLevel 5 : Optimum
Tingkat kematanganSPIP dalam mencapaitujuan pengendalianintern di Ditjen PPMD
per tahun
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 226 -
d. Inspektorat III
1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat III2 Tugas : Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui auidt, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri serta penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Direktorat Jenderal PenyiapanKawasan Dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi dan Direktorat Jenderal JenderalPengembangan Kawasan Transmigrasi.
3 Fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat III.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 227 -
IKU INSPEKTORAT III
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJAUTAMA
1 Terwujudnya pengawasan internal di DitjenPKP2Trans dan Ditjen PKTrans yang efektif
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yangditindaklanjuti di DitjenPKP2Trans dan Ditjen
PKTrans
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yangditindaklanjuti di DitjenPKP2Trans dan Ditjen
PKTrans
Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di DitjenPKP2Trans dan Ditjen
PKTrans
Nilai evaluasi implementasiSPIP di Ditjen PKP2Trans dan
Ditjen PKTrans
- 228 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT III
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Persentase rekomendasihasil temuan audit internalyang ditindaklanjuti diDitjen PKP2Trans dan
Ditjen PKTrans
Audit internal adalahpemeriksaan yang
dilaksanakan oleh auditorinternal /APIP
Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian
terhadap rekomendasi hasilaudit APIP
Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit internalyang ditindaklanjuti diDitjen PKP2Trans danDitjen PKTrans dibagi
jumlah seluruhrekomendasi hasil temuanaudit internal di DitjenPKP2Trans dan DitjenPKTrans dikali 100 %
InternalKementerian
2
Persentase rekomendasihasil temuan auditeksternal yang
ditindaklanjuti di DitjenPKP2Trans dan Ditjen
PKTrans
Audit eksternal adalahpemeriksaan yang
dilaksanakan oleh auditoreksternal
Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian
terhadap rekomendasi hasilaudit APIP
Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit eksternalyang ditindaklanjuti diDitjen PKP2Trans danDitjen PKTrans dibagi
jumlah seluruhrekomendasi hasil temuanaudit eksternal di DitjenPKP2Trans dan DitjenPKTrans dikali 100 %
InternalKementerian
3
Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) di DitjenPKP2Trans dan Ditjen
PKTrans
Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) adalahNilai indeks yang diperolehdari hasil evaluasi oleh APIPatas pelaksanaan 8 areaperubahan Reformasi
Birokrasi
Nilai hasil PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi(PMPRB) di Ditjen
PKP2Trans dan DitjenPKTrans
InternalKementerian
4Nilai evaluasi implementasiSPIP di Ditjen PKP2Trans
dan Ditjen PKTrans
Tingkat kematanganimpementasi SPIP:
Level 0: Belum ada SPIP
Tingkat kematangan SPIPdalam mencapai tujuanpengendalian intern di
InternalKementerian
- 229 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
Level 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi
Level 4 : Terkelola danterukur
Level 5 : Optimum
Ditjen PKP2Trans danDitjen PKTrans per tahun
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 230 -
e. Inspektorat IV.
1Nama Unit Organisasi :Inspektorat IV2Tugas :Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui auidt, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri serta penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Badan Penelitian danPengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi, serta Direktorat Jenderal PengembanganDaerah Tertentu.
3Fungsi :1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat IV.
4Indikator Kinerja Utama :
- 231 -
IKU INSPEKTORAT IV
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Terwujudnya pengawasan internal diBALILATFO dan Ditjen PDTu yang efektif
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yang
ditindaklanjuti di BALILATFO danDitjen PDTu
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yang
ditindaklanjuti di BALILATFO danDitjen PDTu
Hasil Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB) diBALILATFO dan Ditjen PDTu
Nilai evaluasi implementasi SPIP diBALILATFO dan Ditjen PDTu
- 232 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT IV
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit internal yang
ditindaklanjuti diBALILATFO dan Ditjen PDTu
Audit internal adalahpemeriksaan yang
dilaksanakan oleh auditorinternal /APIP
Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP
Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit internal yang
ditindaklanjuti diBALILATFO dan DitjenPDTu dibagi jumlah
seluruh rekomendasi hasiltemuan audit internal diBALILATFO dan DitjenPDTu dikali 100 %
InternalKementerian
2
Persentase rekomendasi hasiltemuan audit eksternal yang
ditindaklanjuti diBALILATFO dan Ditjen PDTu
Audit eksternal adalahpemeriksaan yang
dilaksanakan oleh auditoreksternal
Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP
Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit eksternalyang ditindaklanjuti diBALILATFO dan DitjenPDTu dibagi jumlah
seluruh rekomendasi hasiltemuan eksternal di
BALILATFO dan DitjenPDTu dikali 100 %
InternalKementerian
3
Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) di
BALILATFO dan Ditjen PDTu
Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) adalah Nilaiindeks yang diperoleh darihasil evaluasi oleh APIP atas
pelaksanaan 8 area perubahanReformasi Birokrasi
Nilai hasil PenilaianMandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi
(PMPRB) di BALILATFOdan Ditjen PDTu
InternalKementerian
4Nilai evaluasi implementasiSPIP di BALILATFO dan
Ditjen PDTu
Tingkat kematanganimpementasi SPIP:
Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: Berkembang
Tingkat kematangan SPIPdalam mencapai tujuanpengendalian intern diBALILATFO dan Ditjen
PDTu per tahun
InternalKementerian
- 233 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
Level 3 : TerdefinisiLevel 4 : Terkelola dan terukur
Level 5 : Optimum
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 234 -
f. Inspektorat V1 Nama Unit Organisasi : Inspektorat V2 Tugas : Melaksanakan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui auidt, reviu evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya, pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasanMenteri serta penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Inspektorat Jenderal dan DirektoratJenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan.
3 Fungsi : 1) Penyusunan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan;2) Pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;3) Penyusunan pedoman dan manual pemeriksaan;4) Penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern;5) Pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;6) Kegiatan pengawasan lainnya;7) Penyusunan laporan hasil pengawasan; dan8) Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat V.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 235 -
IKU INSPEKTORAT V
NO.SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Terwujudnya pengawasaninternal di Ditjen PKP dan
Itjen yang efektif
Persentase rekomendasi hasil temuanaudit internal yang ditindaklanjuti di
Ditjen PKP dan Itjen
Persentase rekomendasi hasil temuanaudit eksternal yang ditindaklanjuti di
Ditjen PKP dan Itjen
Hasil Penilaian Mandiri PelaksanaanReformasi Birokrasi (PMPRB) di Ditjen
PKP dan Itjen
Nilai evaluasi implementasi SPIP di DitjenPKP dan Itjen
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU INSPEKTORAT V
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1
Persentase rekomendasihasil temuan audit
internal yangditindaklanjuti di Ditjen
PKP dan Itjen
Audit internal adalahpemeriksaan yang dilaksanakan
oleh auditor internal /APIP
Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP
Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit internal yangditindaklanjuti di Ditjen
PKP dan Itjen dibagi jumlahseluruh rekomendasi hasiltemuan audit internal diDitjen PKP dan Itjen dikali
100 %
InternalKementerian
- 236 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
2
Persentase rekomendasihasil temuan auditeksternal yang
ditindaklanjuti di DitjenPKP dan Itjen
yang dilaksanakan oleh auditoreksternal
Tindak lanjut rekomendasiadalah penyelesaian terhadaprekomendasi hasil audit APIP
Jumlah rekomendasi hasiltemuan audit eksternalyang ditindaklanjuti di
Ditjen PKP dan Itjen dibagijumlah seluruh
rekomendasi hasil temuanaudit eksternal di DitjenPKP dan Itjen dikali 100 %
InternalKementerian
3
Hasil Penilaian MandiriPelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) diDitjen PKP dan Itjen
Nilai Penilaian MandiriPelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB) adalah Nilaiindeks yang diperoleh dari hasil
evaluasi oleh APIP ataspelaksanaan 8 area perubahan
Reformasi Birokrasi
Nilai hasil Penilaian MandiriPelaksanaan ReformasiBirokrasi (PMPRB) diDitjen PKP dan Itjen
InternalKementerian
4Nilai evaluasi
implementasi SPIP diDitjen PKP dan Itjen
Tingkat kematanganimpementasi SPIP:
Level 0: Belum ada SPIPLevel 1 : Rintisan SPIPLevel 2: BerkembangLevel 3 : Terdefinisi
Level 4 : Terkelola dan terukurLevel 5 : Optimum
Tingkat kematangan SPIPdalam mencapai tujuanpengendalian intern diDitjen PKP dan Itjen per
tahun
InternalKementerian
INDONESIA,MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 238 -
8. Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasi
1 Nama Unit Organisasi : Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasi2 Tugas : Melaksanaan penetilitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan data dan
informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.3 Fungsi : 1) Penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggran penelitian dan pengembangan, pendidikan dan
pelatihan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dantransmigrasi.
2) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan pelatihan, serta pengelolaan data daninformasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.
3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan Pelaksanaan penelitian dan pengembangan, pendidikan danpelatihan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dantransmigrasi;
4) Pelaksanaan administrasi Badan Penelitian Dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasi;dan
5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.4 Indikator Kinerja Utama :
- 239 -
IKU BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, INFORMASI SERTA TARGET 2017 – 2019
NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Meningkatnya DukunganManajemen dan LayananTeknis Lainnya Balilatfo
Jumlah Layanan Perencanaan Program danAnggaran, Pengelolaan Keuangan dan BMN ,
Kepegawaian dan Umum
2 Penguatan ASN kompetentingkat Kementerian
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi yang mengikuti
pengembangan kompetensi per tahun yanglulus dan bersertifikat
Persentase Pejabat fungsional yangmengikuti pengembangan kompetensi per
tahun yang lulus dan bersertifikat
3Penguatan kebijakan berbasispengetahuan di lingkungan
Kementerian
Persentase hasil Penelitian /Kaji Terap danPengembangan yang dijadikan rujukan
dalam penyusunan kebijakanPersentase kebijakan yang ditetapkan
berdasarkan hasil Penelitian danPengembangan yang diimplementasikan
4
Penguatan KapasitasMasyarakat Desa, DaerahTertinggal dan TransmigrasiTermasuk pada wilayah 3 T(Terluar, Tertinggal, dan
Wilayah Timur)
Jumlah Kader Penggerak SwadayaMasyarakat yang terbentuk melalui
PelatihanPersentase Masyarakat Desa, Daerah
tertinggal dan Kawasan Transmigrasi di desasasaran prioritas nasional yang
mendapatkan pelatihan
5 Meningkatnya pengelolaanData dan Informasi
Persentase ketersediaan Data danInformasi Desa, Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi yang dibutuhkan stakeholder
- 240 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, INFORMASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1.
Persentase PejabatPimpinan Tinggi danPejabat Administrasi
yang mengikutipengembangan
kompetensi per tahunyang lulus danbersertifikat
Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi yangmengikuti pengembangankompetensi selama paling
sedikit 20 JPL dalam 1 (satu)Tahun yang lulus dan
bersertifikatPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,
seminar, kursus, dan penataran
Jumlah Pejabat PimpinanTinggi dan PejabatAdministrasi yang
mengikuti pengembangankompetensi per tahun
yang lulus danbersertifikat dibagi
Jumlah seluruh PejabatPimpinan Tinggi danPejabat Administrasi
dikali 100%
InternalKementerian
2.
Persentase Pejabatfungsional yang
mengikutipengembangan
kompetensi per tahunyang lulus danbersertifikat
Pejabat fungsional yang mengikutipengembangan kompetensi
paling sedikit 20 JPL dalam 1(satu) Tahun yang lulus dan
bersertifikatPengembangan kompetensi dapatdilakukan antara lain melaluipendidikan dan pelatihan,
seminar, kursus, dan penataran
Jumlah Pejabatfungsional yang
mengikuti pengembangankompetensi per tahun
yang lulus danbersertifikat dibagi
jumlah seluruh Pejabatfungsional dikali 100%
InternalKementerian
3.
Jumlah LayananPerencanaan Program
dan Anggaran,Pengelolaan Keuangandan BMN , Kepegawaian
dan Umum
Layanan Dukungan Manajemendan Layanan Teknis LainnyaBalilatfo meliputi Perencanaan
Program dan Anggaran,Pengelolaan Keuangan dan BMN ,
Kepegawaian dan Umum
Jumlah LayananPerencanaan Program
dan Anggaran,Pengelolaan Keuangandan BMN , Kepegawaiandan Umum per tahun
InternalSetbadan
- 241 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
4.
Persentase hasilPenelitian /Kaji Terap
dan Pengembangan yangdijadikan rujukan dalampenyusunan kebijakan
Penelitian dan Pengembangan/KajiTerap yang dilakukan oleh
puslitbang/BP2TP Bengkulu dandijadikan rujukan dalampenyusunan kebijakan
Hasil Penelitian danPengembangan/Kaji Terapmenjadi rujukan secara
substantif dalam penyusunansuatu kebijakan pimpinan
Kementerian
Jumlah Hasil Penelitiandan Pengembangan/KajiTerap yang dijadikan
rujukan dalampenyusunan kebijakandibagi jumlah seluruh
Penelitian danPengembangan/KajiTerap yang dilakukan
dikali 100%
InternalKementerian
5.
Persentase kebijakanyang ditetapkanberdasarkan hasilPenelitian dan
Pengembangan yangdiimplementasikan
Jumlah kebijakan yangditetapkan berdasarkan hasilPenelitian dan Pengembangan
yang diimplementasikan
Kebijakan berdasarkan hasilPenelitian dan Pengembanganyang diimplementasikan adalah
hasil penelitian danpengembangan yang menjadi
masukan secara substantif dalampenyusunan suatu kebijakanpimpinan Kementerian dan
diimplementasikan menjadi suatuprogram kegiatan Kementerian
Jumlah kebijakan yangditetapkan berdasarkanhasil Penelitian danPengembangan yang
diimplementasikan dibagijumlah seluruh kebijakanyang ditetapkan dikali
100%
InternalKementerian
- 242 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
6.
Jumlah KaderPemberdayaanmasyarakat yangterbentuk melalui
Pelatihan
Kader Pemberdayaan Masyarakatadalah Unsur masyarakat yang
dipilih oleh Desa untukmenumbuhkan dan
mengembangkan sertamenggerakkan prakarsa,
partisipasi dan swadaya gotongroyong pada lokus sasaran
prioritas.
Jumlah Masyarakat yangditetapkan menjadi Kader
PemberdayaanMasyarakat melalui
Pelatihan yangdiselenggarakan olehBalai-balai Pelatihan
Masyarakat
InternalKementerian
7.
Persentaseketersediaan Data danInformasi Desa, Daerah
Tertinggal danTransmigrasi yang
dibutuhkan stakeholder
Data dan Informasi Kementerianyang dituangkan dalam PeraturanMenteri Desa PDTT Nomor 10
Tahun 2016 tentang Pengelolaandata dan informasi Desa, DaerahTertinggal dan Transmigrasi
Data dan informasi Desa, DaerahTertinggal dan Transmigrasi
disajikan dengan sistem informasiyang handal guna mendukung e-
government
Jumlah Kebutuhan Datadan Informasi
Kementerian yangterpenuhi dibagi jumlahKebutuhan Data danInformasi Kementerianyang tertuang dalam
Peraturan Menteri DesaPDTT Nomor 10 Tahun
2016 dikali 100%
InternalSetditjen
8.
Persentase MasyarakatDesa, Daerah tertinggal
dan KawasanTransmigrasi di desasasaran prioritasnasional yang
mendapatkan pelatihan
Orang yang mendapatkanpelatihan adalah masyarakat yangtinggal di desa, daerah tertinggaldan kawasan transmigrasi yang
diselenggarkan Balai-BalaiPelatihan Masyarakat di bawah
koordinasi Puslatmas. Balai-balaiyang dimaksud adalah:
1. Balai Jakarta2 Balai Yogyakarta
Jumlah orang di desasasaran prioritas nasional
yang mendapatkanpelatihan yang
diselenggarkan Balai-Balai Pelatihan
Masyarakat di bawahkoordinasi Puslatmasdibagi Jumlah target
orang yang dilatih di desasasaran prioritas nasional
dikali 100%
InternalBALILATFO
- 243 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
3. Balai Makassar4. Balai Denpasar5. Balai Pekanbaru6. Balai Banjarmasin
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 244 -
a. Sekretariat Badan;
1 Nama Unit Organisasi : Sekretariat Badan;2 Tugas : Melaksanakan pemberian pelayanan administratif kepada semua unsur satuan organisasi di lingkungan
Badan Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, dan Informasi.3 Fungsi : 1. Koordinasi dan penyusunan rencana, program, dan anggaran, serta evaluasi dan pelaporan;
2. Pelaksanaan urusan keuangan dan barang milik negara;3. Pelaksanaan urusan kepegawaian dan umum;4. Pelaksanaan koordinasi penyusunan peraturan perundangundangan; dan5. Penataan organisasi dan tata laksana.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 245 -
IKU SEKRETARIAT BADAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1Terselenggaranya Dukungan
Manajemen dan Pelayanan Teknis dilingkungan Balilatfo
Nilai Kesesuaian atas PenyajianLaporan Keuangan dan BMN
Inspektorat Jenderal berdasarkanStandar Akuntansi Pemerintah (SAP)dari hasil evaluasi Aparat Pengawas
Intern Pemerintah (APIP)
Nilai SAKIP
Persentase penyampaian laporansatuan kerja di lingkungan
BALILATFO yang tepat waktu sesuaidengan ketentuan
Persentase Pejabat Pimpinan Tinggidan Pejabat AdministrasiBALILATFO yang mengikuti
pengembangan kompetensi pertahun
Persentase Pejabat fungsionalBALILATFO yang mengikuti
pengembangan kompetensi pertahun
- 246 -
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Nilai rata-rata SKP ASN dilingkungan BALILATFO
Nilai Kinerja atas PelaksanaanRencana Kerja dan Anggaran
BALILATFO
Persentase Kesesuaian sasaranRENJA yang diprogramkan dalam
RKA BALILATFO
Rata-rata revisi DIPA di lingkunganBALILATFO
Tingkat kepuasan aparatur lingkupBALILATFO atas pelayanan teknis
dan dukungan manajemen
- 247 -
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU SEKRETARIAT BADAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Nilai Kesesuaian atasPenyajian LaporanKeuangan dan BMNInspektorat Jenderalberdasarkan StandarAkuntansi Pemerintah(SAP) dari hasil evaluasiAparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP)
Penyajian Laporan Keuangandan BMN yang sesuai SAPadalah laporan di bidangkeuangan yang memuat:
1. Neraca2. Laporan Operasional (LO)
3. Laporan perubahan Ekuitas(LPE)
4. Laporan Realisasi Anggaran(LRA)
serta laporan di bidang BMNyang memuat:1. Neraca
2. Laporan BarangIntrakomtable
3. Laporan BarangEkstrakomtable4.Laporan BarangIntrakomtable danEkstrakomtable
5. Laporan Barang Persediaan6. Laporan Kondisi Barang7. Laporan Penyusutan BMN
8. Pelaksanaan PenatausahaanBMN
berdasarkan hasil evaluasiAparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP)
Nilai Evaluasi LaporanKeuangan dan BMNInspektorat Jenderalsesuai komponen yangtermuat dalam StandarAkuntansi Pemerintah
(SAP) dari APIP
Hasil ReviuAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
- 248 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
2 Nilai SAKIP Evaluasi atas implementasiSAKIP BALILATFO
Nilai hasil evaluasi atasimplementasi SAKIPBALILATFO dari APIP
Hasil EvaluasiAPIP/Inspektorat
JenderalKDPDTT
3
Persentase penyampaianlaporan satuan kerja dilingkungan BALILATFOyang tepat waktu sesuai
dengan ketentuan
Penyampaian Laporan satuankerja di lingkungan BALILATFOtepat waktu sesuai ketentuan
Laporan yang wajibdisampaikan tepat waktu dansesuai ketentuan, terdiri atas:a. Laporan Keuangan dan BMNyang berdasarkan PeraturanPemerintah No. 71 Tahun2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintah
b. Laporan Pengendalian danEvaluasi atas pelaksanaan
Rencana Kerja Kementerian /Lembaga berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 39Tahun 2006
c. Laporan Pengukuran danEvaluasi Kinerja Atas
Pelaksanaan Rencana KerjaAnggaran Kementerian /Lembaga berdasarkan
Peraturan Menteri KeuanganNo. 249 Tahun 2011
d. Laporan capaian atassasaran strategis dan
indikator kinerja BALILATFO(Laporan Kinerja) pada tahun
sebelumya
Jumlah laporan satuankerja di lingkunganBALILATFO yangdisampaikan tepat
waktu sesuaiketentuan dibagi
dengan jumlah seluruhlaporan satuan kerja
yang wajibdisampaikan
BALILATFO dikali100%
SekretariatBALILATFO
- 249 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
Satuan kerja dalam hal iniadalah satuan kerja yang
memperoleh alokasi anggarandari Dukungan Manajemen dan
Tugas Teknis BALILATFO
4
Persentase PejabatPimpinan Tinggi danPejabat AdministrasiBALILATFO yang
mengikuti pengembangankompetensi per tahun
Pejabat Pimpinan Tinggi danPejabat Administrasi
BALILATFO yang mengikutipengembangan kompetensi
selama paling sedikit 20 JPLdalam 1 (satu) Tahun yanglulus dan bersertifikat
Pengembangan kompetensidapat dilakukan antara lainmelalui pendidikan dan
pelatihan, seminar, kursus, danpenataran
JumlahPejabatPimpinan Tinggi danPejabat Administrasi
yang mengikutipengembangan
kompetensi dibagiJumlah PejabatPimpinan Tinggi,
Pejabat Administratordan Pengawas serta
Pelaksana pada tahunyang sama dikali 100%
InternalSekretariatBALILATFO
5
Persentase Pejabatfungsional BALILATFO
yang mengikutipengembangan
kompetensi per tahun
Pejabat fungsional BALILATFOyang mengikuti pengembangankompetensi 80 jam pelajaran
per orang per tahun
Pengembangan kompetensidapat dilakukan antara lainmelalui pendidikan dan
pelatihan, seminar, kursus, danpenataran
Jumlah Pejabatfungsional yang
mengikutipengembangan
kompetensi per tahundibagi jumlah Pejabatfungsional pada tahunyang bersangkutan
dikali 100%
InternalSekretariatBALILATFO
6Nilai rata-rata SKP ASN
di lingkunganBALILATFO
SKP adalah rencana kerja dantarget tahunan yang harusdicapai oleh setiap ASN dilingkungan BALILATFO
Nilai rata-rata SKPpada tahun yangbersangkutan
InternalSekretariatBALILATFO
- 250 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
7
Nilai Kinerja atasPelaksanaan RencanaKerja dan Anggaran
BALILATFO
Penilaian Kinerja atasPelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran BALILATFOberdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undanganyang berkenaan denganpengukuran dan evaluasi
kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L dari Kementerian
Keuangan RI
Penilaian kinerja atas RencanaKerja dan Anggaran
menggunakan 5 (lima) indikatorsebagai berikut:
1. Penyerapan anggaran;2. Konsistensi atas rencana
penarikan dana awal;3. Konsistensi atas penarikan
dana revisi;4. Pencapaian keluaran; dan
5. Efisiensi
Nilai hasil evaluasiatas PelaksanaanRencana Kerja dan
Anggaran BALILATFOper tahun
Ditjen Anggaran,KementerianKeuangan RI
8
Persentase Kesesuaiansasaran RENJA yang
diprogramkan dalam RKABALILATFO
Perbandingan sasaran programdalam RENJA yang
dapat direalisasikan dalam RKABALILATFO dengan seluruhsasaran program yang telahditetapkan/ direncanakan
dalam RENJA
Rencana Kerja Pemerintahadalah penjabaran dari renja
pembangunan jangka
Jumlah Sasaranprogram RENJABALILATFO yang
dituangkan dalam RKABALILATFO dibagijumlah sasaran
program dalam RENJABALILATFOpada tahunyang bersangkutan
dikali 100%
InternalSekretariatInspektoratJenderal
- 251 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
menengah nasional yangmemuat rancangan kerangkaekonomi makro, prioritas
pembangunan, rencana kerjadan pendanaannya
Rencana Kerja adalahpenjabaran rencana tahunanuntuk mencapai suatu tujuan
9 Rata-rata revisi DIPA dilingkungan BALILATFO
Revisi DIPA adalah perubahanterhadap DIPA yang bukandiakibatkan oleh perubahan
kebijakan nasional
Rata-rata revisi DIPABALILATFO pada tahunyang bersangkutan
InternalSekretariatInspektoratJenderal
10
Tingkat kepuasanaparatur lingkupBALILATFO atas
pelayanan teknis dandukungan manajemen
Skor penilaian kepuasanpengguna layanan/ pegawaiinternal lingkup BALILATFOterhadap kualitas layanan
BALILATFO pada tahun yangbersangkutan terhadap kualitas
pelayanan dalam hal:a. koordinasi dan penyusunan
rencana, program, dananggaran, serta evaluasi danpelaporan; b.pelaksanaan
urusan keuangan dan barangmilik negara;
c. pelaksanaan urusankepegawaian dan umum;d.pelaksanaan koordinasipenyusunan peraturan
perundangundangan; dane. penataan organisasi dan tata
Hasil Penilaiankepuasan aparaturlingkup BALILATFOkhusus untuk tahun2016 dan selanjutnyaakan menggunakan
polling secara DARING
InternalSekretariatBALILATFO
- 252 -
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
laksana
Kriteria skor penilaian adalah:Sangat Memuaskan = 5
Memuaskan = 4Cukup Memuskan = 3Kurang Memuaskan = 2
Sangat Tidak Memuaskan = 1
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 253 -
b. Pusat Penelitian dan Pengembangan
1 Nama Unit Organisasi : Pusat Penelitian dan Pengembangan2 Tugas : Melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan
transmigrasi.3 Fungsi : 1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran penelitian dan pengembangan di bidang
desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;2) Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal, dan
transmigrasi;3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang desa,
pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;4) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Penelitian dan Pengembangan; dan5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 254 -
IKU PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1.
Tersedianya rekomendasi hasilpenelitian dan pengembanganyang menjadi rujukan dalam
penyusunan kebijakan
Jumlah rekomendasi hasil penelitian danpengembangan
Presentase rekomendasi hasil penelitiandan pengembangan yang menjadi rujukan
dalam penyusunan kebijakan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN, DAN SUMBER DATA IKU PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER
DATA
1.Jumlah rekomendasi hasil
penelitian danpengembangan
Rekomendasi hasil penelitian danpengembangan meliputi hasilpenelitian dan pengembangan
yang berupa saran atau masukanbagi kebijakan, baik pemerintah
pusat, daerah, maupunmasyarakat
Jumlah rekomendasihasil penelitian danpengembangan padatahun yang sama
InternalPUSLITBANG
2.
Presentase rekomendasihasil penelitian danpengembangan yang
menjadi rujukan dalampenyusunan kebijakan
Rekomendasi hasil penelitian danpengembangan yang menjadirujukan dalam penyusunan
kebijakan adalah hasil penelitiandan pengembangan yang menjadimasukan secara substantif dalampenyusunan suatu kebijakanpimpinan Kementerian dan
diimplementasikan menjadi suatukegiatan Kementerian
Jumlah rekomendasihasil penelitian danpengembangan yang
menjadi rujukan dalampenyusunan kebijakandibagi dengan jumlahseluruh rekomendasihasil penelitian danpengembangan dikali
100%
Eselon IKementerian
Desa,Pembangunan
DaerahTertinggal,
danTransmigrasi
MENTERI DESDJOJO
- 255 -
c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara
1 Nama Unit Organisasi : Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara2 Tugas : Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.3 Fungsi : 1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di
lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;2) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;3) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;4) Pelaksanaan administrasi yang meliputi ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang
milik negara, arsip dan dokumentasi, kepegawaian, organisasi dan tata laksana serta komunikasi daninformasi publik di lingkungan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Aparatur Sipil Negara; dan
5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 256 -
IKU PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Aparatur yang mengikuti Diklat Struktural,Teknis dan Fungsional
Jumlah Aparatur yang mengikutiDiklat Struktural, Teknis dan
Fungsional
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGANSUMBERDATA
1Jumlah Aparatur yang
mengikuti Diklat Struktural,Teknis dan Fungsional
Aparatur yang mengikutiDiklat Struktural, Teknis danFungsional per tahun yanglulus dan bersertifikat
selama paling sedikit 20 JPLdalam 1 (satu) Tahun yanglulus dan bersertifikat
Jumlah Aparaturyang mengikutiDiklat Struktural,
Teknis danFungsionalper tahun
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
EKO PUTRO SANDJOJO
- 257 -
d. Pusat Pelatihan Masyarakat
1 Nama Unit Organisasi : Pusat Pelatihan Masyarakat2 Tugas : Melaksanakan pendidikan dan pelatihan masyarakat serta kerja sama di bidang pemberdayaan
masyarakat desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi.3 Fungsi : 1) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis, program, dan anggaran pendidikan dan pelatihan di bidang
pemberdayaan masyarakat desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;2) Pelaksanaan penyusunan pedoman dan standar pendidikan dan pelatihan di bidang pemberdayaan
masyarakat desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;3) Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang pemberdayaan masyarakat desa, pembangunan
daerah tertinggal, dan transmigrasi;4) Koordinasi pelaksanaan kerja sama kelembagaan pemerintah dan non pemerintah;5) Penyiapan pelaksanaan pengembangan jabatan fungsional di bidang pelatihan masyarakat;6) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pendidikan dan pelatihan di bidang pemberdayaan masyarakat
desa, pembangunan daerah tertinggal, dan transmigrasi;7) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Pelatihan Masyarakat; dan8) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 258 -
IKU PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Tersedianya regulasi PembinaanPSM, NSPK, dan Bahan Penggerak
Swadaya Masyarakat yangtersusun sesuai arah
pengembangan di dalam peta jalanPSM dan memenuhi kualifikasi
yang ditetapkan
Jumlah regulasi Pembinaan PSM, NSPK, danBahan Penggerak Swadaya Masyarakat yang
tersusun sesuai arah pengembangan didalam peta jalan PSM dan memenuhi
kualifikasi yang ditetapkan
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU PUSAT PELATIHAN MASYARAKAT
NO. INDIKATORKINERJA UTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA
PERHITUNGANSUMBERDATA
1
Jumlah regulasiPembinaan PSM,NSPK, dan BahanPenggerak SwadayaMasyarakat yangtersusun sesuai
arah pengembangandi dalam peta jalanPSM dan memenuhikualifikasi yang
ditetapkan
Regulasi Pembinaan PSM adalah pengaturan legal formal Jabatan Fungsional PSMmeliputi kebijakan dan peraturan tentang Jabatan Fungsional PSM dan angka
kreditnya serta tunjangan Jabatan Fungsional PSM
NSPK dalam peta jalan PSM adalah ketentuan sebagai Jabatan Fungsional PSM yangdapat digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional PSM,pembinaan karir, dan sebagainya meliputi Petunjuk Pelaksanaan Jabatan FungsionalPSM dan Petunjuk Pelaksanaan administrasi kepegawaian Jabatan Fungsional PSM,
pedoman formasi, standar kompetensi, kebutuhan Diklat, dan sebagainya
Modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan sesuai dengankebutuhan yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan
secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan
Modul yang disusun fungsional sebagai acuan dalam standardisasi pelatihanmasyarakat dan peningkatan kapasitas PSM
Jumlah regulasiPembinaan PSM,NSPK, dan Bahan
PenggerakSwadaya
Masyarakat yangtersusun sesuai
arahpengembangan didalam peta jalan
PSM danmemenuhi
kualifikasi yangditetapkan padatahun yang sama
InternalPUSLATMAS
MENTERI DESA, KO PUTRO SANDJOJO
- 259 -
e. Pusat Data Dan Informasi
1 Nama Unit Organisasi : Pusat Data Dan Informasi2 Tugas : Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sistem informasi, manajemen data, pelayanan data dan
informasi serta pengembangan sistem dan sumber daya informatika di bidang desa, pembangunandaerah tertinggal, dan transmigrasi.
3 Fungsi : 1) Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pengelolaan data dan informasi di bidangdesa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi;
2) Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta pengelolaan basis data;3) Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal
dan transmigrasi;4) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pengelolaan data dan informasi serta penyajian informasi
di bidang desa, pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi;5) Pengembangan sistem informasi dan sumber daya informatika di bidang desa, pembangunan
daerah tertinggal dan transmigrasi;6) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Data dan Informasi; dan7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
4 Indikator Kinerja Utama :
- 260 -
Salinan sesuai aslinyaKementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Kepala Biro Hukum, Organisasi, dan Tata Laksana
Undang Mugopal
IKU PUSAT DATA DAN INFORMASI
NO. SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
Tersedianya Data dan Informasi Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal danTransmigrasi serta Sistem Informasi
mendukung e-Government
Jumlah Data dan Informasi Desa, DaerahTertinggal dan Transmigrasi serta SistemInformasi mendukung e-Government
DEFINISI OPERASIONAL, CARA PERHITUNGAN DAN SUMBER DATA IKU PUSAT DATA DAN INFORMASI
NO. INDIKATOR KINERJAUTAMA DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN SUMBER DATA
1
Jumlah Data danInformasi Desa, Daerah
Tertinggal danTransmigrasi sertaSistem Informasimendukung e-Government
Data dan Informasi Kementerian yangdituangkan dalam Peraturan Menteri Desa
PDTT Nomor 10 Tahun 2016 tentangPengelolaan data dan informasi Desa, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Data dan informasi Desa, Daerah Tertinggaldan Transmigrasi disajikan dengan sisteminformasi yang handal guna mendukung e-
government
Jumlah Data danInformasi Desa, Daerah
Tertinggal danTransmigrasi sertaSistem Informasimendukung e-
Government pada tahunyang bersangkutan
InternalKementerian
MENTERI DESA,PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DANTRANSMIGRASIREPUBLIK INDONESIA,
ttd.
EKO PUTRO SANDJOJOREPUBLIK INDONESIA,