menteri pendidikan dan€¦ · salinan peraturan menteri pendidikan dan kebudaymn republik...
TRANSCRIPT
SALINAN
PERATURANMENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYMN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR T4/.TAHUN 2014
TENTANG
KRITERIA KELULUSAN PESERTA DIDIKDARI SATUAN PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARMN
UJ IAN SEKO I.AH/ MADRASAH/PEN DI DI KAN KESETARMNDAN U]IAN NASIONAL
DENGAN MHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYMNREPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasa! 65ayat (6), Pasal 67 ayat (3), dan Pasal 72ayat(2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikansebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 32 Tahun 20t3 tentangPerubahan Atas Peraturan PemerintahNomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan, perlu menetapkanPeraturan Menteri Pendidikan danKebudayaan tentang Kriteria KelulusanPeserta Didik dari Satuan Pendidikan danPenyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan dan Ujian Nasional;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003Tentang Sistem Pendidikan Nasional(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 78, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 4t, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4496) sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 32Tahun 20L3 tentang Perubahan AtasPeraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 20t3 Nomor 7L, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5a10);
3. Peraturan Pemerintah Nomor t7 Tahun2010 Tentang Pengelolaan danPenyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Tahun 2010 Nomor 23, TambahanLembaran Negara Nomor 5105)sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun2010 tentang Perubahan Atas PeraturanPemerintah Nomor 17 Tahun 2010 TentangPengelolaan dan PenyelenggaraanPendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010Nomor LlZ, Tambahan Lembaran NegaraNomor 5157);
2
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009tentang Pembentukan dan OrganisasiKementerian Negara Republik Indonesiasebagaimana telah beberapa lGli diubahbeberapa kali terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 91 Tahun 2011 tentangPerubahan Ketiga Atas Peraturan PresidenNomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi KementerianNegara;
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010tentang Kedudukan, Tugas, dan FungsiKementerian Negara sefta SusunanOrganisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telahbeberapa lGli diubah terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011tentang Perubahan Kedua Atas PerafuranPresiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan FungsiKementerian Negara Sefta SusunanOrganisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon IKementerian Negara;
6. Keputusan Presiden Nomor B4lP Tahun2009 mengenai Pembentukan l(abinetIndonesia Bersatu II sebagaimana telahbeberapa kali diubah terakhir denganKeputusan Presiden Nomor 60/P Tahun20L3;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasiona!Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isiuntuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah;
3
8. Peraturan Menteri Pendidlkan NasionalNomor 23 Tahun 2006 Tentang StandarKompetensi Lulusan untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 6 Tahun 2007 tentang PelaKanaanFeraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isiuntuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah dan Feraturan MenteriPendidikan trlasional Nomor 23 Tahun 2006tentang Standar Kompetensi Lulusan untukSatuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan hlasional
Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Isiuntuk Program Paket A, Program Faket B,
dan Program Paket C;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2007 Tentang StandarPenilaian Pendidikan untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2008tentang Standar Proses PendidikanKesetaraan Prograrn Paket A/Ula, ProgramPaket BAA/ustha, dan Program Paket C;
13. Peraturan Menteri Agama Republik
Indonesia Nomor 3 Tahun 2012 tentangPendidikan Keagamaan Islam;
MEMUTUSIGN:
Menetapkan : PERATUMN MENTERI PENDIDIKAN DANKEBUDAYMN TENTANG KRITERIAKELULUSAN PESERTA DIDIK DARI SATUANPENDIDIKAN DAN PENYELENGGARMNUJIAN SEKOI.AH/MADMSAH/PENDIDIKANKESETARMN DAN UJIAN NASIONAL.
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Satuan pendidikan adalah satuan pendidikan dasar danmenengah yang meliputi Sekolah MenengahPeftama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs, SekolahMenengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), SekolahMenengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), SekolahMenengah Atas Luar Biasa (SMALB), Sekolah MenengahKejuruan/Madrasah AIiyah Kejuruan (SMI(/MAK), PusatKegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Sanggar KegiatanBelajar (SKB), dan Pondok Pesantren.
2. Pendidikan Kesetaraan adalah program pendidikannonformal yang mencakup Program Paket B, ProgramPaket C, dan Program Paket C Kejuruan.
3. Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yangditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta
didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yangdikembangkan.
4. Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraanselanjutnya disebut Ujian S/M/PK adalah kegiatan
54
pengukuran dan penilaian kompetensi pesefta didik yangdilakukan oleh sekolah/madrasah/penyelenggaraprogram pendidikan kesetaraan untuk semua matapelajaran.
5. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah" kegiatan pengukuran dan penilaian pencapaian standarkompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaranteftentu.
6. UN Susulan adalah ujian nasional yang diselenggarakanbagi peserta didik yang berhalangan mengikuti UN
karena alasan tertentu dan disertai buKi yang sah.
7. Ujian kompetensi keahlian adalah ujian nasional yangterdiri atas ujian teori dan ujian praKik kejuruan.
8. Nilai Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraanselanjutnya disebut Nilai S/M/PK adalah nilai gabunganantara Nilai Ujian S/M/PK dan rata-rata nilai rapor ataurata-rata nilai derajat kompetensi (NDK).
9. Nilai Ujian Nasional yang selanjutnya disebut Nilai UN
adalah nilai yang diperoleh pesefta didik dari UN.
10. Nilai Akhir mata pelajaran yang selanjutnya disebut NA
adalah nilai gabungan antara Nilai S/M/PK dan Nilai UN.
11. Kiteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian
minimal untuk dinyatakan lulus.
12. Badan Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnyadisebut BSNP adalah badan mandiri dan independenyang bertugas untuk menyelenggarakan UN.
13. Wustha adalah pendidikan dasar tiga tahun pada PondokPesantren Salafiyah setingkat Program Paket B dengankekhasan pendalaman pendidikan agama Islam.
14. Kisi-kisi soal UN adalah acuan dalam pengembangan danperakitan soal UN yang disusun berdasarkan StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar dalam Standar IsiSatuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
15. Paket naskah soal UN adalah variasi perangkat tes yangpararel, terdiri atas sejumlah butir soal yang dirakitsesuai dengan kisi-kisi soal UN.
16. Dokumen UN adalah bahan UN yang bersifat rahasia,terdiri atas naskah soal, Compact Disk ListeningComprehension,lembar jawaban yang sudah diisi, daftarhadir, dan berita acara.
17. Dokumen pendukung UN adalah seluruh bahan UN yangtidak bersifat rahasia, terdiri atas blanko daftar hadir,blanko lembar jawaban, blanko berita acara, tata tertib,paKa integritas, amplop naskah dan amplop lembarjawaban.
18. Lembar Jawaban Ujian Nasional yang selanjutnya disebuttlUN adalah lembaran kertas yang digunakan olehpesefta didik untuk menjawab soal UN.
19. Surat keterangan hasil ujian nasional yang selanjutnyadisebut SKHUN adalah surat keterangan yang berisi NilaiS/M/PK dari setiap mata pelajaran yang diujikan secaranasional, Nilai UN, dan NA.
20. Prosedur Operasi Standar yang selanjutnya disebut POS
adalah urutan langkah baku yang mengatur teknispelaksanaan UN dan Ujian S/M/PK yang ditetapkan olehBSNP.
21. Kementerian adalah Kementerian Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia.
7
22. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan KebudayaanRepublik Indonesia.
23. Perguruan Tinggi adalah perguruan tinggi negeri yangditetapkan oleh BSNP sebagai koordinator pengawasanpelaksanaan UN berdasarkan rekomendasi dari Majelis
' ReKor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia.
24. Pemerintah adalah pemerintah pusat.
25. Pemerintah Daerah adalah pemerintah provinsi,pemerintah kabupaten, atau pemerintah kota.
BAB IIKRIERIA KELULUSAN PESERTA DIDIK
DARI SATUAN PENDIDIKAN
Pasa! 2
Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikansetelah:a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran;c. lulus Ujian US/M/PK; dand. lulus UN.
Pasal 3
(1) Penyelesaian seluruh program pembelajaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, untukpeserta didik:a. SMP/MTs dan SMPLB apabila telah menyelesaikan
pembelajaran dari kelas VII sampai dengan kelas IX;b. SMA/MA, SMALB, dan SMIVMAK apabila telah
menyelesaikan pembelajaran dari kelas X sampaidengan kelas XII;
8
c. SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan sistemakselerasi atau sistem kredit semester (SKS) apabilatelah menyelesaikan seluruh mata pelajaran yangdipersyaratkan; dan
d. Program Paket B dan Program Paket C, apabila telahmenyelesaikan keseluruhan derajat kompetensimasing-masing jenjang program.
(2) SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan sistemakselerasi atau sistem kredit semester (SKS)sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c harusmemiliki izin dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota atau Kantor Wilayah Kementerian Agama/KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai dengankewenangan masi ng-masing.
(3) Ketentuan keikutsertaan peserta didik dari sekolahpenyelenggara sistem akselerasi atau SKS sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c diatur dalam POS UN.
Pasal 4
Kriteria nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruhmata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 hurufb ditetapkan oleh satuan pendidikan.
Pasal 5
(1) Kriteria kelulusan pesefta didik dari Ujian S/M/PK untuksemua mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalamPasal 2 huruf c ditetapkan oleh satuan pendidikanberdasarkan perolehan Nilai S/M/PK.
(2) Kriteria kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) mencakup minimal rata-rata nilai dan
9
rninimal nilai setiap rnata pelajaran yang ditetapkan olehsatuan pendidikan.
(3) Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diperoleh dari gabungan:a. Rata-rata nilai rapor dengan bobot Vlolo:" 1) Semester I sampai dengan semester V pada
SMP/MTs, SMPLB, dan Paket B/Wtrstha;2) Semester III sampai dengan semester V pada
SMA/MA, SMALB, SMK/MAIC dan Paket C;3) Semester I sampai dengan semester V bagi
SMP/MTs dan SMA/MA yang menerapkan SKS.b. Nilai Ujian S/M/PK dengan bobot 30o/o.
Pasal 6
(1) Kriteria kelulusan peserta didik untuk Ujian Nasional (UN)SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMIVMAK, ProgramPaket B/Wustha, dan Program Paket C adalah:a. NA setiap mata pelajaran yang diujinasionalkan
paling rendah 4,0 (empat koma ncll); danb. rata-rata NA untuk sernua mata pelajaran paling
rendah 5,5 (lima koma lima).
(2) NA merupakan gabungan Nilai S/M/PK dan Nilai UN
dengan bobot 50% Nilai S/M/PK dan 50o/o l\ilai UN.
Pasal 7
Kelulusan peserta didik dari:a. SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, SMIVMAK ditetapkan
oleh setiap satuan pendidikan yang bersangkutan dalamrapat dewan guru.
b. Program Paket B/Wustha dan Program Paket C
ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan yangbersangkutan dalam rapat dewan tutor bersama PamongBelajar pada SKB Pembina"
BAB IIIPERSYAMTAN PESERTA DIDIK
M ENGI KUTI UJ IAN SEKOI.AH/ MADRASAH/PEN DIDI KANKESETARMI\ DAI\I IJ]IAN NASIONAL
Pasal I(1) Persyaratan peserta didik nnengikuti Ujian S/MiFK dan
UN:a. telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada
suatu jeniang pendidikan di satuan pendidikanteftentu;
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil beiajan padasuatu jenjang pendidikan di satuan pendidikanteftentu mulal semester I tahun pertama sannpaidengan semester I tahun terakhir;
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil hetajar padaFendidikan Kesetaraan; dan
d. belum pernah lulus dari satuan pendidikan padajenjang yang sama"
(2) Persyaratan peserta didik rnengikuti Ujiam NaslonaBPendidlkan Kesetaraan berasal dari Fusat KeqiatanBelajar Masyarakat (PKBM), Sanggar Kegiatam Belajar(SKts), Pondok Pesantren penyelenEgara prograrnWustha, atau kelompok belajar sejenis.
(3) Ketentuan lebih lanjut menEenai pensyaratan pesertadidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
10 11
diatur dalam POS Ujian S/M/PK atau POS UN yang
ditetapkan oleh BSNP.
BAB IVHAK DAN KEWA]IBAN PESERTA DIDIK
DAI.AM UJIAN SEKOIAH/MADRASAH/PENDIDIIGN. KESETAMAN DAN UJIAN NASIONAL
Pasal 9
(1) Peserta didik yang memenuhi syarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 berhak mengikuti Ujian S/M/PKdan UN.
(2) Peserta didik tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan,dan tunalaras yang memenuhi syarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal B berhak mengikuti Ujian S/M/PKdan UN.
(3) Peserta didik yang karena alasan tertentu dengandisertai buKi yang sah berhalangan mengikuti UN dapatmengikuti UN Susulan sesuai jadwal yang ditentukandalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
(4) Peserta didik yang tidak lulus dapat mengikuti ujiantahun berikutnya sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai hak pesefta didik dalam
Ujian S/M/PK dan UN diatur dalam POS US/M/PK atauPOS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
L2 13
BAB VPEI.AI(SANMN UJIAN
SEKOI.AH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETAR/MN
Pasal 10
Satuan pendidikan melaksanakan Ujian S/M/PK untuk semuamata pelajaran.
Pasal 11
Ujian S/M/PK dilaksanakan oleh satuan pendidikan sesuaidengan POS Ujian S/M/PK yang ditetapkan oleh satuanpendidikan di bawah koordinasi Dinas PendidikanlGbupaten lKota, Kantor Kementerian Agama, dan KantorWilayah Kementerian Agama.
Pasal 12
Ujian S/M/PK dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN sesuaidengan jadwal yang ditetapkan oleh satuan pendidikan yangbersangkutan.
Pasal 13
(1) Nilai S/M/PK diserahkan oleh setiap satuan pendidikankepada Pelaksana UN Tingkat Pusat.
(2) Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untukSMP/MTs/SMPLB, Program Paket BAA/ustha, SMA/MA,SMALB, SM(MAK, dan Frogram Paket C diterirna olehPelaksana UN Tingkat Pusat paling lambat 7 (tujuh) harisebelum pelaksanaan UN.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyerahan danpenerimaan Nilai S/M/PK sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur lebih lanjut dalam POS UNyang ditetapkan oleh BSNP.
BAB VIPENYELENGGARMN, PEI.AI(SANMN, DAN PENGAWASAN
UJIAN NASIONAL
Pasal 14
(1) BSNP menyelenggarakan UN bekerja sama denganinstansi terkait di lingkungan Pemerintah, PemerintahProvinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuanpendidikan.
(2) BSNP sebagai Penyelenggara UN bertugas:a. menyusun POS pelaksanaan UN;b. memberi rekomendasi kepada Menteri tentang
pembentukan Pelaksana UN Tingkat Pusat;c. melakukan koordinasi persiapan dan pengawasan
pelaksanaan UN secara nasional; dane. melakukan evaluasi dan menyusun rekomendasi
perbaikan pelaksanaan UN.
(3) Pelaksana UN Tingkat Pusat ditetapkan denganKeputusan Menteri dan beftanggung jawab kepadaPenyelenggara UN.
(4) Pelaksana UN Tingkat Provinsi ditetapkan denganKeputusan Gubernur dan beftanggung jawab kepadaPdaKana UN Tingkat Pusat.
t415
(6) Pelaksana uN Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkanlengan Keputusan BupatiAA/ati Kota dan bertanggungjawab kepada pelaksana UN Tingkat provinsi.
(7) Pe aten/Kota terdiri atas DinasPe dan Kantor KementerianAg
mengawasi UN.
(10) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan danpengawasan uN diatur dalam pos uN yang ditetapkanoleh BSNP.
Pasal 15
(1) uN untuk sekolah/madrasah dan pendidikan Kesetaraandilaksanakan 1 (satu) kali dalam satu tahun.
(2)UNSMA/MA,SMALB,danSM(MAKdilaksanakanpadabulan APril tahun 2015.
(3) UN Program Paket c dilaksanakan setelah pengumuman
hasil UN SMA/MA, SMALB dan SMVMAK'
(4) UN Susulan SMA/MA, SMALB dan SMIVMAK sefta
Program Paket c dilaKanakan satu minggu setelah
pelaksanaan UN.
(5) Ujian praKik kejuruan untuk SMVMAK dilaksanakan' ' piting iambat satu bulan sebelum penyelenggaraan UN'
(6) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan SMA/MA,
SMALB,SM(MAKdanProgramPaketC,diumumkanoleh satuan pendidikan paling lambat satu bulan setelah
penyelenggaraan UN.
(7) UN untuk SMP/MTs dan sMPLB dilaksanakan pada bulan
Mei 2015.
(B) UN Program Paket B/wustha dilaksanakan setelah
pengumui'nan hasil UN SMP/MTs dan SMPLB'
(9) UN susulan sMP/MTs dan SMPLB sefta Program Paket
BAA/ustha dilaksanakan satu minggu setelah UN'
(10) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan sMP/MTs,
SMPLB,ProgramPaketB/Wusthadiumumkanolehsatuan pend'idikan paling lambat satu bulan setelah
pelaksanaan UN.
16 L7
Pasal 16
Mata pelajaran yang diujikan pada UN diatur lebih lanjutdalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 17
(1) Ujian kompetensi keahlian kejuruan sebagaimanadinnaksud dalam Pasal 15 ayat (5) terdiri atas teorikejuruan dan praktik kejuruan.
(2) Ujian teori kejuruan SMIVMAK dilaksanakan oleh dinaspendidikan provinsi.
(3) Ujian praktik kejuruan SMIVMAK dilaksanakan olehsatuan pendidikan bersama dunia industri dan/atauasosiasi profesi.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai ujian kompetensikeahlian kejuruan sebagairnana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 18
Orang perseorangan, kelompok, dan/atau lemhaga yangterlibat dalam pelaksanaan UN wajib menjaga kejujuran,kerahasiaan, keamanan, dan kelancaran pelaksanaan UN
Pasa! 19
Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan sosialisasiUN.
Pasal 20
(1) Pelaksanaan UN SMA/MA, dan SMK dapat dilakukanmelalui ujian berbasis keftas (Paper Based Testl danlatauujian berbasis komputer (Computer Based Test).
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaKanaan UNsebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur lebih lanjutdalam POS UN yang ditetapkan oleh BSNP.
Pasal 21
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesiamemetakan hasil UN pada tingkat sekolah/madrasah,kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
BAB VIIBAHAN UJIAN
SEKOLAH/MADRASAH/PENDIDIKAN KESETARMN DANU]IAN NASIONAL
Pasal 22
(1) Kisi-kisi soal Ujian S/M/PK disusun berdasarkan StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar dalam KurikulumTingkat Satuan Pendidikan.
(2) Kisi-kisi soal UN disusun berdasarkan StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar sebagaimanatercantum dalam lampiran Peraturan Menteri PendidikanNasional - Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isiuntuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah seftaPeraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun2007 tentang Standar Isi untuk Program Paket A,Program Paket B, dan Program Paket C.
18
(3) Kisi-kisi soal Ujian s/M/pK sebagaimana dimaksud padaayat (1) disusun dan ditetapkan oreh satuan pendidikan.
(z+) Kisi-kisi soar UN sebagaimana dimaksud pada ayat (2)menggunakan kisi-kisi so rl UN sebagaimana ditetaplianda ra m peratura n BSN p Nomor oo27 I i}sNp lrxl 20 t4.
Pasal 23
(1) satuan pendidikan menyusun naskah soa! ujian s/M/pKberdasarkan kisi-kisi soal Ujian SlMlpK.
(2) Pelaksana Tingkat pusat menyusun naskah soa! uhlberdasarkan kisi-kisi soar UN yang terah ditetapkan.
(3) Pelaksana Tingkat pusat menyiapkan paket naskah soatuN yang dipirih dari bank soar'sesuai dengan kisi-kisiUN.
(4) BSNP menelaah. dan menetapkan naskah soar uN yangmekanismenya diatur datam pOS UN.
(5) Naskah soal uN termasuk datam klasifikasi dokumennegara yang bersifat rahasia, kecuari naskah soar uNpraktik kejuruan.
Pasal 24
(1) Penyiapan, penggandaan, dan pendistribuslan bahanUjian S/M/PK dilakukan oleh satuan pendidikan.
(2) Penggandaan bahan uN sMp/MTs., sMpLB dan programPaket B/Wustha, SMA/MA, SMVMAK SMALB, programPaket c dilakukan oleh petakana UN TinEkat provinsisecara regional.
19
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengaturan regional,
penggandaan, dan pendistribusian bahan UN,
iebigaimana dimaksud pada ayat (2) diatur oleh Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
BAB VIIIBIAYA UJIAN
SEKOTAH/MADRASAH/PEN DIDIKAN KESETARMN DAN
UJIAN NASIONAL
Pasal 25
(1) Biaya pelaKanaan Ujian S/M/PK menjadi . tanggung' ' jawab
.Pemerintah Daerah dan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
(2) Biaya penyelenggaraan dan pelaksanaan. UN menjadi' ' tanggunE lawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah'
Pasal 26
Pernerintah, Pemerintah Daerah, dan satuan pendidikan
dilarang memungut biaya pelarcanaan UN dari peserta didik,
oiung iua/wali,-dan/atau pihak yang membiayai peserta
didik.
BAB IXSANKSI
Pasal 27
(1) Orang perseorangan, kelompoK dan/atau lem.baga yang' - terbuKi secara sah melakt kan pelanggaran sebagaimana
dimarcud dalam Pasal 18, akan diproses dan dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.20
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelanggaran dan sanksidiatur dalam POS UN yanE ditetapkan oleh BSNF"
BAB XPENUTUP
Pasal 28
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.Agar setiap orang merrgetahuinya, nnemenintah$qanpengundangan Feraturan Menterl ini dengan penennpatanrlyadalam Berita Negara Republik Xndonesia.
Ditetapkan di Jakartapada tanEgal 14 OKober 20L4
MENTERI PENDIDIKAIN DAN KEBUDAYAAI\
REPUBUK INDONEStrA,
TTD.
MOHAMMAD NIUH
Diundangkan di Jakartapada tanggal t7 OKober 25014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,
TTD.
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGAM REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2AL4NOMOR 1678
21
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum dan OrganisasiKementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
'U-r\-
Ani NurdianiAzizahNIP 1958120 1 1985032001
22