menteri energi dan sumber daya mineral republik … · berada di bawah ruang bebas jaringan...

16
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2018 TENTANG KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN, DAN/ATAU TANAMAN YANG BERADA DI BAWAH RUANG BEBAS JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MIN ERAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan pengaturan kompe ns asi atas tanah, bangunan, dan tanaman yang lebih komprehens if, perlu mengatur kembali ketentuan kompensasi atas tanah, bangunan, dan/ atau tanaman yang b erada di bawah ruang bebas sebagaimana di atur dalam Per aturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun 2013 tentang Kompensasi atas Tanah, Bangunan, dan/ a tau Tanaman yang Berada di Bawah Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentu an Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Ten aga Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, perlu

Upload: duongbao

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 27 TAHUN 2018

TENT ANG

KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN, DAN/ATAU TANAMAN YANG

BERADA DI BAWAH RUANG BEBAS JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan pengaturan

kompensasi atas tanah, bangunan, dan tanaman yang

lebih komprehensif, perlu mengatur kembali ketentuan

kompensasi atas tanah, bangunan, dan/ atau tanaman

yang berada di bawah ruang bebas sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral Nomor 38 Tahun 2013 tentang Kompensasi atas

Tanah, Bangunan, dan/ a tau Tanaman yang Berada d i

Bawah Ruang Bebas Saluran Udara Tegangan Tinggi dan

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan

ketentu an Pasal 38 Peraturan Pemerintah Nomor 14

Tahun 2012 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga

Listrik sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012

tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, perlu

Mengingat

- 2 -

menetapkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya

Mineral tentang Kompensasi atas Tanah, Bangunan,

dan/ a tau Tanaman yang Berada di Bawah Ruang Be bas

Jaringan Transmisi Tenaga Listrik;

1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang

Ketenagalistrikan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2009 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5052);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

ten tang

Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang­

Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5530);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang

Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 28,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5281) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 23 Tahun 2014 tentang Perubahan

atas Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012

tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun_ 2014

Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5530);

4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 132)

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 105 Tahun 2016 tentang Perubahan atas

Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang

Menetapkan

- 3 -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 289);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.01/2014

tentang Penilai Publik (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 719);

6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Nomor 18 Tahun 2015 tentang Ruang Bebas dan Jarak

Bebas Minimum pada Saluran Udara Tegangan Tinggi,

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dan Saluran

Udara Tegangan Tinggi Arus Searah untuk Penyaluran

Tenaga Listrik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2015 Nomor 951);

7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tat~ Kerja

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 782);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA

MINERAL TENTANG KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN,

DAN/ATAU TANAMAN YANG BERADA DI BAWAH RUANG

BEBAS JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Kompensasi adalah pemberian sejumlah uang- kepada

pemegang hak atas tanah berikut bangunan, taii.aman,

dan/atau benda Jain yang terdapat di atas tanah tersebut

karena tanah tersebut digunakan secara tidak langsung

untuk pembangunan ketenagalistrikan tanpa dilakukan

pelepasan atau penyerahan hak atas tanah.

2. Jaringan Transmisi Tenaga Listrik adalah saluran tenaga

Jistrik yang menggunakan kawat telanjang (konduktor) di

udara bertegangan di atas 35 kV (tiga puluh lima ~ilovolt)

sesuai dengan standar di bidang ketenagalistrikan.

- 4 -

3. Ruang Bebas adalah ruang yang dibatasi oleh bidang

vertikal dan horisontal di sekeliling dan di sepanjang

konduktor Jaringan Transmisi Tenaga Listrik dimana

tidak boleh ada benda di dalamnya demi keselamatan

manusia, makhluk hidup dan benda lainnya serta

keamanan operasi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik.

4. Lembaga Penilai adalah kantor jasa penilai publik yang

profesional dan independen yang dapat melakukan

penilaian terhadap nilai pasar tanah, bangunan, -dan

tanaman.

5. Tanaman adalah tanaman keras dengan tinggi tanaman

yang berpotensi masuk ke dalam Ruang Bebas.

6. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang ketenagalistrikan.

7. Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang

mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan,

pengusahaan, keteknikan, keselamatan kerja, dan

lingkungan di bidang ketenagalistrikan.

Pasal 2

Peraturan Menteri ini mengatur formula perhitungan dan tata

cara pelaksanaan Kompensasi atas tanah, bangunan,

dan/atau Tanaman yang akan dilintasi Jaringan Transmisi

Tenaga Listrik oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga

listrik.

BAB II

KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN,

DAN/ATAU TANAMAN

Pasal 3

( 1) Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik wajib

memberikan Kompensasi terhadap tanah, bangunan,

dan/atau Tanaman yang berkurang nilai ekonomisnya

akibat dilintasi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik kepada

pemegang hak atas tanah, bangunan, dan/ a tau

Tanaman.

- 5 -

(2) Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

berlaku untuk kegiatan:

a. pembangunan Jaringan Transmisi Tenaga Listrik

baru;

b. pekerjaan pembangunan Jaringan Transmisi Tenaga

Listrik pada jalur yang telah ada yang menyebabkan

penggantian, penambahan menara/tiang, dan/atau

konduktor; dan/atau

c. pekerjaan pembangunan Jaringan Transmisi Tenaga

Listrik pada jalur yang telah ada yang menyebabkan

penambahan luas/lebar ruang bebas dan koridor

jarak bebas minimum horizontal dari sumbu vertikal

menara/ tiang.

Pasal 4

(1) Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 hanya

diberikan 1 (satu) kali.

(2) Dalam hal tanah, bangunan, dan/atau Tanaman yang

telah diberikan Kompensasi sebagaimana dimaksud pada

ayat ( 1) berpindah tangan kepada pemegang hak yang

baru, pemegang hak yang baru tersebut tidak berhak

mendapatkan Kompensasi.

Pasal 5

(1) Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat

(2) huruf a, diberikan untuk tanah, bangunan, dan/ atau

Tanaman yang berada di bawah keseluruhan Ruang

Be bas.

(2) Dalam hal pekerjaan pembangunan Jaringan Transmisi

Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat

(2) huruf b dan huruf c dilaksanakan sebelum adanya

ketentuan mengenai Kompensasi, Kompensasi terhadap

jalur yang telah ada dimaksud diberlakukan sebagai

pembangunan Jaringan Transmisi Tenaga Listrik baru

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a.

- 6 -

(3) Dalam hal pekerjaan pembangunan Jaringan Transmisi

Tenaga Listrik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat

(2) huruf c, dilaksanakan setelah adanya ketentuan

mengenai Kompensasi, Kompensasi hanya diberikan

untuk tanah, bangunan, dan/ atau Tanaman yang berada

di bawah selisih Ruang Bebas pada kegiatan yang

mengakibatkan penambahan luas/lebar Ruang Bebas

dan koridor jarak bebas minimum horizontal dari sumbu

vertikal menara/ tiang.

Pasal 6

(1) Tanah, bangunan, dan/atau Tanaman sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) merupakan tanah,

bangunan, dan/atau Tanaman yang berada di bawah

Ruang Bebas dan di sepanjang koridor jarak· bebas

minimum horizontal dari sumbu vertikal menara/tiang.

(2) Ketentuan Ruang Bebas dan jarak bebas minimum

horizontal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu

kepada ketentuan peraturan perundang-undangan di

bidang Ruang Bebas dan jarak bebas minimum untuk

penyaluran tenaga listrik.

BAB III

FORMULA PERHITUNGAN KOMPENSASI

Pasal 7

(1) Formula perhitungan Kompensasi atas tanah, bangunan,

dan/atau Tanaman yang berada di bawah Ruang Bebas

ditetapkan sebagai berikut:

a. formula perhitungan Kompensasi untuk tanah:

Kompensasi = 15% x Lt x NP

Keterangan:

Lt Luas tanah di bawah Ruang Bebas

NP Nilai Pasar tanah dari Lembaga Penilai

- 7 -

b. formula perhitungan Kompensasi untuk bangunan:

Kompensasi = 15% x Lb x NPb

Keterangan:

Lb Luas bangunan di bawah Ruang Bebas

NPb Nilai Pasar bangunan dari Lembaga Penilai

c. formula perhitungan Kompensasi untuk Tanaman:

Kompensasi = NPt

Keterangan:

NPt Nilai Pasar Tanaman dari Lembaga Penilai

(2) Formula perhitungan Kompensasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) menjadi dasar untuk penetapan

besaran Kompensasi.

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN KOMPENSASI

Bagian Kesatu

Persiapan Pelaksanaan Kompensasi

Pasal 8

(1) Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik sebelum

memberikan Kompensasi sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 3 ayat (1) wajib melakukan:

a. sosialisasi rencana pembangunan Jaringan

Transmisi Tenaga Listrik kepada masyarakat yang

akan dilintasi Jaringan Transmisi Tenaga Listrik

melalui kantor kelurahan/desa, kecamatan, atau

kabupaten/kota setempat;

b. pendataan awal pemegang hak atas tanah,

bangunan, dan/atau Tanaman yang bei:ada di

bawah Ruang Bebas Jaringan Transmisi Tenaga

Listrik yang akan diberikan Kompensasi;

c. inventarisasi dan identifikasi kepemilikan,

penggunaan, dan pemanfaatan tanah, bangunan,

dan/atau Tanaman;

- 8 -

d. dokumentasi hasil inventarisa~i dan identifikasi

yang berisi meliputi:

1. identitas pemegang hak atas tanah, bangunan,

dan/atau Tanaman;

2. jenis tanah dan/atau Tanaman;

3. luas tanah dan/atau bangunan;

4. tinggi bangunan dan/atau Tanaman;

5. letak tanah, bangunan, dan/atau Tanaman;

6. peta obyek tanah, bangunan, dan/atau

Tanaman; dan

7. bukti penguasaan dan/atau kepemilikan tanah,

bangunan, dan/atau Tanaman;

e. verifikasi atas dokumen hasil inventarisasi dan

identifikasi; dan

f. pengumuman hasil verifikasi di kantor

kelurahan/ desa a tau kecamatan setempat paling

lama 14 (empat belas) hari kerja.

(2) Dalam ha! pihak yang berhak atas tanah, bangunan,

dan/atau Tanaman tidak menerima hasil inventarisasi

dan identifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c, pihak yang berhak atas tanah, bangunan,

dan/atau Tanaman dapat mengajukan keberatan kepada

pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik melalui

kantor kelurahan/ desa atau kecamatan setempat paling

lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak

diumumkan.

(3) Berdasarkan keberatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik

wajib menindaklanjuti dengan melakukan verifikasi ulang

terhadap kepemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan

tanah, bangunan, dan/atau Tanaman paling lama 14

(empat belas) hari kerja sejak keberatan diterima.

(4) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

diumumkan di kantor kelurahan/desa setempat.

- 9 -

(5) Hasil inventarisasi, identifikasi, dan/atau verifikasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (4),

menjadi dasar dalam pembuatan daftar nominatif calon

penerima Kompensasi.

Bagian Kedua

Penunjukan Lembaga Penilai

Pasal 9

( 1) Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik

melaksanakan pengadaan Lembaga Penilai untuk

melakukan penilaian besaran Kompensasi.

(2) Lembaga Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus mempunyai klasifikasi bidang jasa penilaian yang

terkait dengan bidang jasa penilaian tanah, bangunan,

dan Tanaman yang mendapat izin usaha dari menteri

yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

keuangan negara dan mendapat lisensi dari menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

agraria/pertanahan dan tata ruang.

(3) Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik

menyampaikan usulan penunjukan calon Lembaga

Penilai kepada Direktur Jenderal atau gubernur sesuai

dengan kewenangannya.

(4) Usulan penunjukan calon Lembaga Penilai sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) sekurang-kurangnya dilengkapi

dokumen:

a. izin usaha dan/atau izin pembukaan kantor cabang

Lembaga Penilai dari menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

keuangan negara;

b. daftar nama penilai yang telah mendapat izin penilai

dari menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang keuangan negara;

- 10 -

c. lisensi dari menteri yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang agraria/pertanahan dan

tata ruang; dan

d. daftar bidang jasa penilaian terkait.

(5) Direktur Jenderal atau gubernur sesuai dengan

kewenangannya menetapkan keputusan penunjukan

atau penolakan Lembaga Penilai paling lama 14 (empat

belas) hari kerja sejak permohonan diterima secara

lengkap dan benar.

(6) Dalam ha! usulan penunjukan Lembaga Penilai ditolak,

Direktur Jenderal atau gubernur sesuai dengan

kewenangannya memberitahukan secara tertulis kepada

pemohon disertai dengan alasan penolakannya.

Bagian Ketiga

Penetapan Besaran Kompensasi

Pasal 10

(1) Lembaga Penilai menetapkan besaran Kompensasi

berdasarkan formula perhitungan Kompensasi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.

(2) Hasil penetapan besaran Kompensasi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) bersifat final dan menjadi dasar

bagi pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik

dalam pemberian Kompensasi.

Bagian Keempat

Pembayaran Kompensasi

Pasal 11

(1) Pembayaran Kompensasi diberikan oleh pemegang izin

usaha penyediaan tenaga listrik kepada pemegang hak

atas tanah, bangunan, dan/atau Tanaman sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), sebelum melaksanakan

penarikan Jaringan Transmisi Tenaga Listrik.

- 11 -

(2) Pembayaran Kompensasi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) disaksikan paling sedikit 2 (dua) orang saksi dari

unsur pimpinan kelurahan/desa atau aparat setempat

dengan disertai tanda terima pembayaran Kompensasi.

(3) Dalam ha! calon penerima Kompensasi tidak ditemukan

atau menolak Kompensasi, pemegang iz1n usaha

penyediaan tenaga listrik melakukan penitipan

pembayaran Kompensasi kepada kantor pengadilan

negeri setempat sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(4) Setelah dilakukan penitipan pembayaran KomP,ensasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pemegang izin

usaha penyediaan tenaga listrik dapat melakukan

kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2).

BABV

HAK PEMEGANG HAK TANAH DAN

PEMEGANG !ZIN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

Pasal 12

(1) Pemegang hak atas tanah, bangunan, dan/atau Tanaman

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) yang telah

menerima Kompensasi dapat memanfaatkan tanah

dan/ a tau bangunan sepanjang pemanfaatannya tidak

masuk ke Ruang Bebas.

(2) Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik yang telah

melakukan pembayaran Kompensasi berhak untuk

menebang, memotong, atau mencabut Tanaman yang

berada di bawah Ruang Bebas.

- 12 -

BAB VI

GANTI KERUGIAN DALAM PENARIKAN

JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

Pasal 13

Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik wajib

memberikan ganti kerugian atas kerusakan pada bangunan

dan/ atau Tanaman dan tegakan lainnya yang terjadi pada

saat penarikan J aringan Transmisi Tenaga Listrik.

BAB VII

PELAPORAN

Pasal 14

Pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik wajib

menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal atau

gubernur sesuai dengan kewenangannya mengenai

pelaksanaan Kompensasi terhadap tanah, bangunan,

dan/atau Tanaman setiap 6 (enam) bulan sekali sampai

dengan selesainya proses pelaksanaan Kompensasi dengan

menggunakan format tercantum dalam Lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri

ini.

Direktur

BAB VIII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 15

Jenderal a tau gubernur sesuai dengan

kewenangannya melakukan pembinaan dan pengawasan

terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri ini.

- 13 -

BAB IX

KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN, DAN/ATAU

TANAMAN YANG DIMILIKI DAN/ATAU DIKUASAI NEGARA

DAN TANAH ADAT

Pasal 16

Formula perhitungan dan tata cara pelaksanaan Kompensasi

atas tanah, bangunan, dan/atau Tanaman yang dimiliki

dan/atau dikuasai oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,

Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah,

serta tanah adat, mengikuti ketentuan dalam Peraturan

Menteri ini.

BABX

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 17

Proses Kompensasi untuk Jaringan Transmisi Tenaga Listrik

yang sedang berjalan dan belum ditetapkan besaran

Kompensasi, proses dan formula perhitungan Kompensasi

dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri

1ni.

BABXl

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 38 Tahun

2013 tentang Kompensasi atas Tanah, Bangunan dan

Tanaman yang Berada di Bawah Ruang Bebas Saluran Udara

Tegangan Tinggi dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1541),

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

- 14 -

Pasal 19

Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Agar setiap orang m engetahuinya, memerin tahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Serita Negara Republik Indonesia.

Diundangkan di Jakarta

padatanggal 4 Me i 2018

Ditetapkan di Jakarta

padatanggal 2 Me i 20 1 8

MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUSLIK INDONESIA,

ttd .

IGNASIUS JONAN

DIREKTUR JENDERAL

PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA ,

ttd .

WIDODO EKATJAHJANA

SERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 599

Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

LA BIRO HUKUM, /

~~ I

J

- 15 -

LAMPIRAN

PERATURAN MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 27 TAHUN 2018

TENTANG

KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN, DAN/ATAU

TANAMAN YANG BERADA DI BAWAH RUANG BEBAS

JARINGAN TRANSMISI TENAGA LISTRIK

FORMAT LAPORAN PELAKSANAAN

KOMPENSASI ATAS TANAH, BANGUNAN, DAN/ATAU TANAMAN

1. INFORMASI UMUM

Nama Kegiatan

Pemegang Izin

Lembaga Penilai

Penanggung Jawab Kegiatan

Alamat Penanggung Jawab Kegiatan

Jenis Kegiatan

2. PELAKSANAAN KOMPENSASI

a. Data Nominatif Calon Penerima Kompensasi dari Pemegang Izin

U saha Penyediaan Tenaga Listrik

Menjelaskan data nominatif calon penerima Kompensasi dari

pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik disertai dengan

lampiran daftar nominatif status terakhir.

b. Penetapan Besaran Kompensasi dari Lembaga Penilai

Menjelaskan penetapan besaran Kompensasi dari Lembaga Penilai

dengan melampirkan berita acara antar pemegang 1z1n usaha

penyediaan tenaga listrik dengan Lembaga Penilai.

c. Progress Pelaksanaan Kompensasi

Menjelaskan status pelaksanaan kegiatan Kompensasi meliputi tahap

inventarisasi tanah, bangunan dan/atau Tanaman, tahap penilaian,

perhitungan dan penetapan besaran Kompensasi, serta tahap

pembayaran Kompensasi.

- 16 -

d. Kendala Pelaksanaan

Menjelaskan kendala pelaksa naan Kompensasi yang d ihadapi pada

setiap tahap kegiatan.

Kota, (tanggal)(bulan)(tahun)

Penanggun g jawa b kegiatan,

Cap perusahaan

{Nama jelas)

J abatan dalam perusahaan

MENTER! ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA,

ttd .

IGNASIUS JONAN

1031002