menter! keuangan republik indonesia...nomor 10 tahun 1995 tentang kepabeanan dan pasal 9 ayat (4)...

64
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA NOMOR 200/PMK.04/2019 TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa ketentuan mengenai pembebasan bea masuk dan cukai atas impor barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan telah diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 143/KMK.OS/1997 tentang Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.04/2007 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 143/KMK.OS/ 1997 tentang Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan; b. bahwa untuk lebih meningkatkan pengawasan dan meningkatkan pelayanan dalam pemberian pembebasan bea masuk atas ·impor barang untuk keperluan penelitian www.jdih.kemenkeu.go.id

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    SALIN AN

    PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA

    NOMOR 200/PMK.04/2019

    TENTANG

    PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI ATAS IMPOR BARANG

    UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

    ILMU PENGETAHUAN

    Menimbang

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    a. bahwa ketentuan mengenai pembebasan bea masuk dan

    cukai atas impor barang untuk keperluan penelitian dan

    pengembangan ilmu pengetahuan telah diatur dalam

    Keputusan Menteri Keuangan Nomor 143/KMK.OS/1997

    tentang Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor

    Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan

    Ilmu Pengetahuan sebagaimana telah beberapa kali

    diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan

    Nomor 51/PMK.04/2007 tentang Perubahan Kedua atas

    Keputusan Menteri Keuangan Nomor 143/KMK.OS/ 1997

    tentang Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor

    Barang untuk Keperluan Penelitian dan Pengembangan

    Ilmu Pengetahuan;

    b. bahwa untuk lebih meningkatkan pengawasan dan

    meningkatkan pelayanan dalam pemberian pembebasan

    bea masuk atas ·impor barang untuk keperluan penelitian

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Mengingat

    - 2 -

    dan pengembangan ilmu pengetahuan melalui

    penyederhanaan prosedur kepabeanan, perlu melakukan

    penyempurnaan terhadap ketentuan sebagaimana

    dimaksud dalam huruf a;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

    dalam huruf a dan huruf b, serta untuk melaksanakan

    ketentuan Pasal 25 ayat (3) Undang-Undang Nomor 17

    Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang

    Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dan Pasal 9

    ayat (4) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang

    Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995

    tentang Cukai, perlu menetapkan Peraturan Menteri

    Keuangan tentang Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas

    Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan

    Pengembangan Ilmu Pengetahuan;

    1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

    Indonesia Tahun 1945;

    2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang

    Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah

    dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang

    Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995

    tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 4661);

    3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995

    Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 3613) sebagaimana telah diubah

    dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang

    Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995

    tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 4755);

    !r www.jdih.kemenkeu.go.id

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1945/UUDTahun~1945UUD.htmhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1945/UUDTahun~1945UUD.htmhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1995/10TAHUN~1995UU.HTMhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2006/17TAHUN2006UU.HTMhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1995/11Tahun~1995UU.htmhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/39tahun2007UU.HTM

  • Menetapkan

    - 3 -

    MEMUTUSKAN:

    PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PEMBEBASAN

    BEA MASUK DAN CUKN ATAS IMPOR BARANG UNTUK

    KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU

    PENGETAHUAN.

    Pasal 1

    Dala1n Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

    1. Barang untuk Keperluan Penelitian dan Penge1nbangan

    Iln1u Pengetahuan adalah barang dan/ a tau peralatan

    yang benar-benar digunakan untuk memajukan ilmu

    pengetahuan tennasuk untuk kegiatan penelitian atau

    percobaan guna peningkatan atau pengembangan iln1u

    pengetahuan dan teknologi.

    2. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang

    menyelenggarakan pendidikan tinggi.

    3. Kementerian/Leinbaga adalah kementerian negara atau

    lembaga pemerintah non kementerian yang

    1nelaksanakan kegiatan penelitian dan/ a tau

    penge1nbangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    4. Badan Usaha aclalah badan atau lembaga berbadan

    hukun1 yang melakukan kegiatan usaha dan salah satu

    kegiatannya melakukan penelitian atau percobaan guna

    peningkatan atau pengembangan ihnu pengetahuan clan

    teknologi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan.

    5. Kawasan yang Ditetapkan sebagai Kawasan Perdagangan

    Bebas dan Pelabuhan Bebas yang selanjutnya disebut

    Kawasan Bebas adalah suatu kawasan yang beracla

    dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik

    Indonesia yang terpisah dari Daerah Pabean sehingga

    bebas dari pengenaan bea n1asuk, Pajak Pertmnbahan

    Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan cukai.

    Jr www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 4 -

    6. Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah sistem

    integrasi seluruh layanan Direktorat Jenderal Bea dan

    Cukai kepada sen1ua pengguna jasa yang bersifat publik

    dan berbasis web.

    7. Menteri adalah Mentert Keuangan Republik Indonesia.

    Pasal2

    (1) Atas impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan

    Pengembangan Ilmu Pengetahuan diberikan pembebasan

    bea masuk dan cukai.

    (2) Pembebasan bea n1asuk dan cukai sebagaimana

    dimaksud pacta ayat (1) juga dapat diberikan atas:

    a. ilnpor barang 1nelalui tempat penimbunan berikat,

    kawasan ekonomi khusus, atau Kawasan Bebas;

    a tau

    b. pemindahtanganan barang impor yang telah

    mendapatkan pembebasan bea n1asuk dari penerima

    pe1nbebasan bea masuk.

    (3) Impor barang sebagaimana dimaksud pacta ayat (1) dapat

    dilakukan oleh:

    a. Perguruan Tinggi;

    b. Ke1nenterian/Len1baga; atau

    c. Badan Usaha.

    (4) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dilnaksud

    pacta ayat (1), jika impor barang yang dilakukan oleh

    Badan Usaha berupa peralatan dan/atau bahan untuk

    digunakan dalam proses produksi Badan Usaha.

    Pasal3

    Impor barang sebagaimana dimaksud dalan1 Pasal 2 yang

    dilakukan oleh Badan Usaha, harus 1ne1nenuhi ketentuan

    sebagai berikut:

    a. barang in1por belum diproduksi di dalam negeri;

    b. barang impor sudah diproduksi di dalam negeri namun

    belum memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan; atau

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 5 -

    c. barang in1por sudah diproduksi di dalam. negeri narnun

    jmnlahnya belum mencukupi kebutuhan,

    sesuai dengan rekomendasi dari keinenterian/lembaga teknis

    terkait.

    Pasal4

    (1) Untuk mendapatkan pembebasan bea 1nasuk dan cukai

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan

    ayat (2), Pergunmn Tinggi, Kementerian/Lembaga, atau

    Badan Usaha, mengajukan permohonan kepada Menteri

    melalui Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai

    atau Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

    Cukai tempat pemasukan barang.

    (2) Penn.ohonan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)

    ditandatangani oleh:

    a. pejabat paling renclah setingkat Dekan, clalam hal

    permohonan cliajukan oleh Perguruan Tinggi;

    b. pejabat paling renclah setingkat eselon II atau

    pilnpinan tinggi pratama, clalam hal permohonan

    cliajukan oleh Kementerian/Lembaga; atau

    c. pin1pinan Baclan Usaha, clalam hal permohonan

    cliajukan oleh Baclan U saha.

    (3) Permohonan sebagain1ana climaksucl pacla ayat (1) paling

    seclikit clilampiri clengan:

    a. rekomendasi untuk dapat cliberikan pen1bebasan

    bea masuk dan cukai clari:

    1. pimpinan Perguruan Tinggi atau pejabat paling

    renclah setingkat eselon II yang clitunjuk oleh

    pimpinan Perguruan Tinggi, dalam hal

    permohonan cliajukan oleh Perguruan Tinggi

    negeri;

    2. Kepala Lembaga Layanan Pencliclikan Tinggi,

    dalmn hal permohonan cliajukan oleh

    Perguruan Tinggi swasta;

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 6 -

    3. pejabat paling rendah setingkat eselon II atau

    pimpinan tinggi pratama dari kementerian/

    len1baga yang mernbina Perguruan Tinggi

    kedinasan, dalam hal permohonan diajukan

    oleh Perguruan Tinggt kedinasan; atau

    4. pejabat paling rendah setingkat eselon II atau

    pimpinan tinggi pratama dari kementerian yang

    menyelenggarakan urusan pemerintahan eli

    bidang perindustrian atau kementerian/

    lembaga yang membina Badan U saha terkait,

    dalan1 hal permohonan diajukan oleh Badan

    Usaha;

    b. dokumen perolehan Barang untuk Keperluan

    Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    berupa:

    1. fotokopi surat keterangan dari pemberi hibah/

    bantuan (gift certificate) atau surat perjanjian

    kerjasama, dalam hal Barang untuk Keperluan

    Penelitian dan Pengembangan Ilmu

    Pengetahuan berasal dari hibah/bantuan atau

    ke1jasama; atau

    2. fotokopi dokurnen pembelian, dalam hal Barang

    untuk Keperluan Penelitian dan Pengernbangan

    Ihnu Pengetahuan berasal dari pembelian.

    (4) Dokumen pen1beHan sebagairnana dimaksucl pada

    ayat (3) huruf b angka 2 yang diajukan oleh Perguruan

    Tinggi negeri atau Kementerian/Len1baga barus

    dilengkapi dengan:

    a. fotokopi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau

    dokumen yang dipersamakan dengan Daftar Isian

    Pelaksanaan Anggaran, dalam hal pembelian

    rnenggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Daerah; dan

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 7 -

    b. fotokopi surat perjanjian atau kontrak pengadaan

    barang yang n1enyebutkan bahwa harga dalan1

    perjanjtan atau kontrak pengadaan barang tidak

    m.eliputi pembayaran bea masuk, cukai, dan/ a tau

    pajak dalam rangka ilnpor, dalan1 hal pembeHan

    dan/ a tau ilnportasi Barang untuk Keperluan

    Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    dilaksanakan oleh pihak ketiga.

    (5) Contoh format permohonan sebagaimana dimaksud pada

    ayat ( 1) tercantum dala1n Lampiran huruf A yang

    merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan

    Menteri ini.

    Pasal5

    (1) Rekmnendasi untuk dapat diberikan pembebasan bea

    n1asu.k dan cukai sebagaimana din1aksud dalam Pasal 4

    ayat (3) huruf a, paling sedikit memuat:

    a. identitas Perguruan Tinggi a tau Badan U saha;

    b. rincian jumlah dan jenis barang yang

    direkomendasikan untuk mendapat pembebasan bea

    masuk dan cukai;

    c. uraian mengenai kegiatan penelitian dan

    pengembangan ilmu pengetahuan yang dilakukan; dan

    d. uraian mengenai manfaat kegiatan sebagain1ana

    dilnaksud pada huruf c dalam memajukan ihnu

    pengetahuan.

    (2) Rekon1endasi sebagaimana dilnaksud pada ayat (1) yang

    diperuntukkan bagi Badan Usaha harus memperhatikan

    ketentuan sebagaimana dimaksud dalmn Pasal3.

    Pasal6

    ( 1) Atas permohonan sebagaimana climaksu.d dalam Pasal 4

    ayat (1), Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai

    atau Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

    Cukai melakukan penelitian terhadap pemenuhan

    persyaratan untuk mendapatkan pembebasan bea 1nasuk

    dan cukai.

    /t www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 8 -

    (2) Dalam hal permohonan sebagaimana din1aksud dalam

    Pasal 4 ayat (1) dlsetujui, Kepala Kantor Pelayanan

    Utama Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan

    dan Pelayanan Bea dan Cukai atas nama Menteri

    n1enerbitkan Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pembebasan bea 1nasuk dan cukai atas ilnpor Barang

    untuk Keperluan Penelitian dan Pengen1bangan Ilmu

    Pengetahuan.

    (3) Jangka waktu pengimporan atas ilnpor barang yang

    diberikan pembebasan bea masuk dan cukai.

    sebagaimana din1aksud pada ayat (2), paling lan1a

    1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkannya

    Keputusan Menteii Keuangan.

    (4) Dalam hal pern10honan sebagaimana dimaksud dalan1

    Pasal 4 ayat (1) ditolak, Kepala Kantor Pelayanan. Utama

    Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan clan

    Pelayanan Bea dan Cukai atas nan1a Menteri

    menerbitkan surat pemberitahuan penolakan dengan

    menyebutkan alasan penolakan.

    (5) Contoh format Keputusan Menteri Keuangan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantmn dalan1

    Lampiran huruf B yang merupakan bagian tidak

    terpisahkan dali Peraturan Menteri ini.

    Pasal 7

    (1) Keputusan Menteri. Keuangan sebagaimana din1aksud

    dalam Pasal 6 ayat (2) dapat clilakukan perubahan dalarn

    hal:

    a. terjadi kesalahan tulis atau kesalahan ketik;

    dan/atau

    b. terdapat perubahan data dari yang bersangkutan.

    (2) Perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya

    dapat dilakukan sepanjang:

    a. pen1beritahuan pabean atas barang impor

    sebagaimana dimaksud dalan1 Pasal 2 ayat (1) dan

    ayat (2) belum rnendapat nomor pendaftaran pada

    kantor pabean tempat pemasukan; dan

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 9 -

    b. masih dalam jangka waktu peng1mporan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3).

    (3) Untuk dapat melakukan perubahan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) huruf b, Perguruan Tinggi,

    KementerianjLembaga, atau Badan Usaha mengajukan

    permohonan perubahan Keputusan Menteri Keuangan

    kepada Menteri melalui Kepala Kantor Pelayanan Utama

    Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan dan

    Pelayanan Bea dan Cukai dengan menyebutkan alasan

    dilakukan perubahan dan melampirkan dokumen yang

    mendukung alasan perubahan.

    (4) Atas permohonan perubahan sebagaimana dimaksud

    pada ayat (3), Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan

    Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan

    Bea dan Cukai melakukan penelitian terhadap

    pemenuhan persyaratan untuk dapat melakukan

    perubahan terhadap Keputusan Menteri Keuangan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal6 ayat (2).

    (5) Dalam hal permohonan perubahan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (3) disetujui, Kepala Kantor

    Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau Kepala Kantor

    Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai atas nama

    Menteri menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan

    mengenai perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal6 ayat (2).

    (6) Dalam hal permohonan perubahan sebagaimana

    dimaksud pada ay~t (3) ditolak, Kepala Kantor Pelayanan

    Utama Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan

    dan Pelayanan Bea dan Cukai atas nama Menteri

    menerbitkan surat pemberitahuan penolakan dengan

    menyebutkan alasan penolakan.

    I www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 10-

    Pasal8

    (1) Permohonan sebagailnana dimaksud dalam Pasal 4

    ayat (1) dan Pasal 7 ayat (3), serta hasil pindaian dari

    doku1nen asli lampiran pennohonan, disampaikan secara

    elektronik 1nelalui Portal Direktorat Jenderal Bea dan

    Cukai atau Sistem Indonesia National Single Window.

    (2) Dalam hal Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan

    Sistem Indonesia National Single Window mengalami

    gangguan operasional, permohonan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis

    disertai dengan:

    a. lampiran pennohonan dalam bentuk hardcopy; dan

    b. hasil pindaian dari dokumen asli dalam media

    penyimpan data elektronik dalam bentuk sojtcopy.

    (3) Persetujuan sebagaimana dilnaksud dalam Pasal 6

    ayat (2) dan Pasal 7 ayat (5), atau penolakan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (4) dan

    Pasal 7 ayat (6), dilakukan paling lama:

    a. 5 (lima) jam kerja terhitung setelah permohonan

    diterima secara lengkap dan benar, dalam hal

    permohonan diajukan secara elektronik; atau

    b. 3 (tiga) hmi keija terhitung setelah pern1ohonan

    diterin1a secara lengkap dan benru·, dalrun hal

    permohonan diajukan secru·a tertulis.

    Pasal9

    (1) Barang impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

    ayat (1) dan ayat (2), dapat dikecualikan dari ketentuan

    1nengenai pembatasan impor berdasarkan rekomendasi

    dari kementerian/lembaga terkait sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    (2) Tata cara pengeluaran barang impor sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf a, dilaksanakan

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan mengenai pengeluaran barang dari tempat

    penimbunan berikat, kawasan ekonomi khusus, atau

    Kawasan Bebas.

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 11 -

    (3) Tata cara pemindahtanganan barang impor sebagain1ana

    dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) huruf b, dilaksanakan

    sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

    undangan mengenai pem.berian pe1nbebasan bea masuk.

    Pasal 10

    Terhadap barang impor sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2), dapat diberikan fasilitas

    perpajakan berupa:

    a. tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak

    Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

    Mewah, dan

    b. dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan

    Pasal22,

    sesuai clengan ketentuan peraturan perunclang-undangan

    n1engenai perpajakan.

    Pasal 11

    Dalam hal barang impor sebagainmna dimaksucl dalam

    Pasal 2 ayat (1) clan ayat (2) berupa kenclaraan bermotor, tidak

    cliterbitkan surat keterangan pengimporan kendaraan

    bennotor.

    Pasal 12

    Barang impor sebagaimana dilnaksud clalam Pasal 2 ayat (1)

    dan ayat (2) yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan

    pe1nberian pembebasan bea masuk, cukai, dan/atau pajak

    dalmn rangka impor yang terutang, bea n1asuk, cukai,

    clan/ a tau pajak clalam rangka in1por yang terutang wajib

    clibayar dan dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan

    ketentuan peraturan perunclang-undangan yang mengatur

    mengenai sanksi administrasi eli bidang kepabeanan, bidang

    cukai, clan/atau hidang perpajakan.

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 12-

    Pasal 13

    Barang impor sebagaima.na dimaksucl dalan1 Pasal 2 ayat ( l)

    dan ayat (2), dapat diselesaikan kewajiban pabeannya dengan

    cara:

    a. dipindahtangankan;

    b. diekspor ken1bali; atau

    c. dimusnahkan.

    Pasall4

    ( l) Penyelesaian kewajiban pabean atas barang iinpor

    dengan cara dipindahtangankan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 13 huruf a, dapat dilakukan dengan

    ketentuan:

    a. barang ilnpor telah digunakan paling singkat selama

    2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal pen1beritahuan

    pabean; atau

    b. barang impor tidak dapat atau tidak layak

    dipergunakan lagi dalam kegiatan penehtian dan

    pengembangan ilmu pengetahuan berdasarkan

    rekomendasi dari ken1enterianjlen1baga teknis

    terkait.

    (2) Ketentuan mengenai jangka waktu pemindahtanganan

    sebagaimana din1aksud pada ayat ( l) huruf a. tidak

    berlaku dalam hal:

    a. terjadi keadaan kahar (force majeure) yang

    dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi

    yang berwenang; atau

    b. dipindahtangankan kepacla pihak lain yang

    1nendapatkan pembebasan bea masuk.

    Pasal 15

    ( 1) Terhadap pemindahtanganan sebagailnana dimaksud

    dalam Pasal 13 huruf a terutang bea masuk, cukai,

    dan/atau pajak dalmn rangka impor.

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 13-

    (2) Dlkecualikan dari kctentuan sebagairnana din1aksud

    pacta ayat (1) jika:

    a. pemindahtanganan dilakukan setelah 5 (lima) tahun

    terhitung sejak pemberitahuan pabean;

    b. terjadi keadaan kahar (force majeure) yang

    dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi

    yang berwenang; atau

    c. dipindahtangankan kepada sesama penerima

    pe1nbebasan bea 1nasuk.

    (3) Dalmn hal barang impor sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) berupa kendaraan bermotor,

    pemindahtanganan yang dilakukan setelah 5 (lilna) tahun

    terhitung sejak tanggal per.nberiiahuan pabean disertai

    dengan kewajiban 1nembayar bea masuk dan pajak

    dala1n rangka impor yang terutang.

    (4) Dala1n hal barang impor sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 2 ayat (l) dan ayat (2) te1jadi keadaan kahar (force

    mqjeure) nmnun barang masih m.emiliki nilai ekonomis,

    pe1nindahtanganan yang dilakukan sampai dengan

    5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal pemberitahuan

    pabean disertai dengan kewajiban me1nbayar bea masuk

    dan pajak dalam rangka impor yang terutang.

    Pasal 16

    ( 1) Pen1indahtanganan sebagaimana dimaksud dalmn

    Pasal 13 huruf a atas:

    a. barang impor selain kendaraan bermotor yang

    dilakukan san1pai dengan 5 (lin1a) tahun terhitung

    sejak tanggal pe1nberitahuan pabean; atau

    b. barang impor berupa kendaraan bermotor,

    dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari Kepala

    Kantor Pelayanan Utarna Bea dan Cukai atau Kepala

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai atas

    nama Menteri.

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 14-

    (2) Untuk 1nendapatkan izin pemindahtanganan

    sebagain1ana clinmksud pada ayat (1), Perguruan Tinggi,

    Kementerian/Lembaga, a tau Badan U saha n1engajukan

    permohonan kepada Menteri n1elalui Kepala Kantor

    Pelayanan Utama Bea clan C:ukai atau Kepala Kantor

    Penga-vvasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat

    pen1asu.kan.

    (3) Permohonan sebagaimana dilnaksud pacta ayat (2)

    disan1paikan secara elektronik melalui Portal Direktorat

    Jenderal Bea dan Cukai atau Sistem Indonesia National

    Single Window.

    (4) Dalam hal Portal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan

    Sistem Indonesia National Single Window mengalami

    gangguan operasional, permohonan sebagaimana

    dimaksud pacta ayat (2) diajukan secara tertulis dan

    disertai dengan:

    a. lampiran permohonan dalam bentuk hardcopy; dan

    b. hasil pindaian dari dokumen asli dalarn media

    penyimpan data elektronik dalam bentuk sojtcopy.

    (5) Contoh format surat permohonan izin pen1indahtanganan

    sebagailnana din1aksud pada ayat (2) tercantwn dalatn

    Lan1piran huruf C yang merupakan bagian tidak

    terpisahkan dari Peratm·an Menteri ini.

    Pasal17

    (1) Atas permohonan sebagaimana di111aksud dalan1 Pasal 16

    ayat (2}, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai

    atau Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan

    Cukai melakukan penelitian terhadap pemenuhan

    persyaratan permohonan pemindahtanganan.

    (2} Dalatn hal pern1ohonan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 16 ayat (2) clisetujui, Kepala Kantor Pelayanan

    Utama Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan

    dan Pelayanan Bea dan Cukai atas nmna Menteri

    n1enerbitkan:

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 15-

    a. Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pernindahtanganan Barang untuk Keperluan

    Penelitian dan Pengembangan Ihnu Pengetahuan

    dengan disertai kewajiban men1bayar bea masuk.

    cukai, dan/atau pajak dalan1 rangka impor yang

    terutang, dalam. hal pemindahtanganan dilakukan

    kepada selain penerima pembebasan bea masuk;

    a tau

    b. Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pemindahtanganan Barang untuk Keperluan

    Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    dengan tidak disertai kewajiban membayar bea

    masuk, cukai, dan/ a tau pajak dalam rangka ilnpor

    yang tenrtang, dalarr1 hal pernindahtanganan

    dilakukan kepada sesama penerilna pe1nbebasan

    bea masuk.

    (3) Dalam hal pen11ohonan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 16 ayat (2) ditolak, Kepala Kantor Pelayanan Utama

    Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan dan

    Pelayanan Bea dan Cukai atas nama Menteri

    n1enerbitkan surat pemberitahuan penolakan dengan

    menyebutkan alasan penolakan.

    (4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau

    penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (3),

    dilakukan paling lama 3 (tiga) hari ke1ja terhitung setelah

    pern1ohonan pemindahtanganan dite1i1na.

    {5) Keputusan Menteri Keuangan sebagailnana dilnaksud

    pada ayat (2), berlaku paling lama 60 (enan1 puluh) hari

    terhitung sejak tanggal clitetapkan.

    (6) Contoh format Keputusan Menteri Keuangan

    sebagaimana climaksud pada ayat (2) huruf a tercanb1n1

    dalam Lampiran huruf D yang merupakan bagian ticlak

    terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

    (7) Contoh format Keputusan Menteri Keuangan

    sebagaimana clin1aksucl pada ayat (2) huruf b tercantmn

    clalam Lampiran huruf E yang merupakan bagian tidak

    terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - H3-

    Pasal 18

    (1) Pembayaran bea rnasuk dan;'atau pajak dalam rangka

    impor yang terutang sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 15 ayat (1), dilaksanakan berdasarkan Keputusan

    Menteri Keuangan sebagain1ana dimaksud dala1n

    Pasal 17 ayat (2) huruf a.

    (2) Pembayaran bea masuk dan/ a tau pajak dalmn rangka

    impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    menggunakan klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean

    dalam pemberitahuan pabean impor pada saat

    pemasukan.

    (3} Pe1nbayaran bea. masuk dan/ a tau pajak dalmn rangka

    ilnpor sebagailnana dimaksud pacta ayat (1) untuk barang

    impor berupa kendaraan bennotor, dilaksanakan sesuai

    dengan ketentuan sebagai berikut:

    a. dalarr1 hal pemindahtanganan dilakukan sampai

    dengan 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal

    pemberitahuan pabean, tarif dan nilai pabean yang

    berlaku pada tanggal pemberitahuan pabean ilnpor;

    b. dalam hal pemindahtanganan dilakukan setelah

    5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal

    pe1nberitahuan pabean:

    1. tarif yang berlalcu pacta tanggal pemberitahuan

    pabeanilnpor; dan

    2. nilai pabean yang berlaku pada saat kendaraan

    ben11otor dipindahtangankan;

    (4) Pembayaran bea masuk dan/atau pajak dalam rangka

    impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atas barang

    ilnpor yang mengalami keadaan kahar (force majeure),

    menggunakan tarif dan nilai pabean yang berlaku pacta

    saat dipindahtangankan.

    (5) Pemenuhan kewajiban kepabeanan sebagaimana

    dirnaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan di kantor

    pabean tempat pemasukan barang.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 17-

    Pasal19

    Pemindahtanganan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13

    huruf a atas barang impor selain kendaraan bermotor yang

    dilakukan setelah 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal

    pemberitahuan pabean dapat dilakukan tanpa persetujuan

    dari Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau

    Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

    berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pasal20

    ( 1) Penyelesaian kewajiban pabean atas barang in1por

    dengan cara ekspor kembali sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 13 huruf b, dilakukan dengan rnenggunakan

    pen1beritahuan pabean ekspor sesuai dengan ketentuan

    peraturan perundang-undangan n1engenai ekspor.

    (2) Perguruan Tinggi, Kementerian/Lembaga, atau Badan

    U saha yang melakukan ekspor kern bali barang in1por

    sebagaimana dimaksud dalam. Pasal 2 ayat (1) dan

    ayat (2), dibebaskan dari kewajiban untuk n1embayar bea.

    n1asuk, cu.kai dan/atau pajak dalam rangka impor yang

    terutan.g.

    Pasal21

    ( 1) Penyelesaian kewajiban pabean atas barang impor

    dengan cara pemusnahan sebagaimana climaksud dalam

    Pasal 13 huruf c, dapat clilakukan setelah 2 (dua) tahun

    terhitung sejak tanggal pemberitahuan pabean.

    (2) Ketentuan mengenai jangka waktu pen1usnahan

    sebagain1ana din1aksud pacta ayat ( 1} tidak berlaku dalam

    hal terjadi keadaan kahar (force majeure}.

    (3) Barang impor sebagaimana dimaksucl dalam Pasal 2

    ayat (1} dan ayat (2) yang telah dilakukan pen1usnahan

    clibebaskan dari kewajiban 1nembayar bea n1asuk, cukai

    dan pajak clalam rangka irnpor.

    Jr www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 18-

    Pasal22

    (1} Pelaksanaan pemindahtanganan, ekspor kembali, dan

    pemusnahan Barang untuk Keperluan Penelitian dan

    Pengembangan Ilmu Pengetahuan 1nilik Perguruan Tinggi

    negeri, Perguruan Tinggi kedinasan, dan/ a tau

    · Kementerian/Lembaga, dilaksanakan sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang

    mengatur mengenai barang milik negara.

    (2} Pelaksanaan pemusnahan Barang untuk . Keperluan

    Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetal'luan milik

    Perguruan Tinggi swasta dan/ atau Badan Usaha

    dilakukan setelal'l mendapatkan izin dari Kepala Kantor

    Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau Kepala Kantor

    Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai atas nama

    Menteri.

    Pasal23

    (1} Untuk mendapatkan izin pemusnahan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 22 ayat (2}, Perguruan Tinggi

    swasta a tau Badan U saha mengajukan permohonan

    kepada Menteri melalui Kepala Kantor Pelayanan Utmna

    Bea dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan dan

    Pelayanan Bea dm'l Cukai tempat pemasukan.

    (2} Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1}

    dismnpaikan secara elektronik melalui Portal Direktorat

    Jenderal Bea dan Cukai atau Sistem Indonesia National

    Single Window.

    (3} Dalam hal Portal Direktorat Jenderal Bea dm'l Cukai dan

    Sistem Indonesia National Single Window mengalami

    gangguan operasional, permohonan sebagaimana

    dimaksud pada ayat ( 1} diajukan secara tertulis dan

    disertai dengan:

    a. lampiran permohonan clalmn bentuk hardcopy; clm'l

    b. hasil pinclaian clari dokumen asli clalan'l media

    penyimpan data elektronik dalam bentuk sojtcopy.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • .. 19-

    (4) Atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    Kepala Kantor Pdayanan Utama Bea dan Cukai atau

    Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

    melakukan penelitian terhadap pemenuhan persyaratan

    perm.ohonan izin pen1usnahan.

    (5) Dalam hal permohonan sebagain1ana dilnaksud pada

    ayat (1) disetujui, Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea

    dan Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan dan

    Pelayanan Bea dan Cukai atas nama Menteri

    menerbi.tkan persetujuan pemusnah.an.

    (6) Persetujuan pemusnahan sebagain1ana dimaksud pada

    ayat. (5) berlaku untuk jangka waktu pelaksanaan

    pen1usnahan paling lama 1 (satu) tahun.

    (7) Contoh format permohonan izin penn..1snahan

    sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) tercantun1 dalam

    Lampiran huruf F yang merupakan bagian tidak

    terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

    {8) Contoh format persetujuan izin pen1usnahan

    ( 1)

    sebagaimana dimaksud pada ayat (5) tercantum dalan1

    Lam.piran huruf G yang merupakan bagian tidak

    terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

    Pasal 24

    Berdasarkan persetujuan

    clilnaksud dalam Pasal

    pe1nusnahan

    23 ayat (5),

    sebagaimana

    dilakukan

    pelTmsnahan atas Barang untuk Keperluan Penelitian

    dan Pengembangan Ilnn1 Pengetahuan oleh pihak yang

    ditunjuk oleh Perguruan Tinggi swasta atau Badan Usaha

    dengan disaksikan oleh:

    a. Penvakilan Perguruan Tinggi swasta atau Badan

    Usaha; dan

    b. Pejabat Bea dan Cukai,

    serta dituangkan dalam berita acara pe1nusnahan.

    (2) Pe1nusnahan sebagaimana dinmksud pada ayat (l)

    dilakukan dengan cara 1nerusak Barang untuk Keperluan

    Penelitian dan Pengenibangan Ihnu Pengetahuan

    sehingga tidak clapat difungsikan dan diperbaiki kembali.

    !r www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 20-

    (3) Segala biaya yang timbul atas pelaksanaan pemusnahan

    sebagaimana dimaksucl pacla ayat (1) diianggung oleh

    pihak Perguruan Tinggi swasta atau Baclan Usaha.

    (4) Contoh format berita acara pemusnahan tercantum

    clalarn Lampiran huruf H yang merupakan bagian ticlak

    terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

    Pasal25

    Direktur pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang

    melaksanakan tugas dan fungsi eli bidang fasilitas

    kepabeanan dapat melakukan monitoring dan evaluasi

    terhadap pemberian pembebasan bea n1asuk dan cukai atas

    barang impor yang diiujukan untuk Keperluan Penelitian

    clan Pengembangan Ilmu Pengetahuan.

    Pasal26

    (1) Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau

    Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

    yang rnenerima pelin1pahan wewenang dari Menteri

    sebagaimana din1aksud dalarn Pasal 6 ayat (2), Pasal 6

    ayat (4), Pasal 7 ayat (5), Pasal 7 ayat (6), Pasal 17 ayat

    (2), Pasal 17 ayat (3), dan Pasal 23 ayat (5):

    a. wajib memperhatikan ketentuan peraturan

    perundang-undangan;

    b. bertanggung jawab secara substansi atas

    pelaksanaan pelimpahan wewenang yang cliberikan

    kepacla yang bersangkutan; dan

    c. tidak dapat melimpahkan kernbali pelimpahan

    kewenangan yang diterima kepada pejabat lain.

    (2) Dalam hal Kepala Kantor Pelayanan Utmna Bea dan

    Cukai atau Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan

    Bea dan Cukai sebagailnana dimaksud pada ayat ( 1)

    berhalangan sementara atau tetap, wewenang yang

    diterima dapat dilakukan oleh pejabat pelaksana harian

    (Plh) atau pejabat pelaksana tugas (Plt) yang ditunjuk.

    Jt www.jdih.kemenkeu.go.id

  • .. 21 -

    (3) Pejabat pelaksana harian (Plh) atau pejabat pelaksana

    tugas (Plt) yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada

    ayat (2) bertanggung jawab secara substansi atas

    pelaksanaan pelimpahan wewenang yang diberikan

    kepada yang bersangkutan.

    Pasal27

    Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku:

    l. Permohonan pembebasan bea masuk dan cukai yang

    telah diajukan sebelun1 berlakunya Peraturan Menteri ini

    dan belurr1 mendapat keputusan, pe1nrosesan

    pern10honan pembebasan bea masuk dan cukai

    dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan

    Nomor 143/KMK.OS/ 1997 tentang Pembebasan Bea

    Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan

    Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir clengan

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.04/2007;

    clan

    2. Keputusan Menteri Keuangan 1nengenai pen1berian

    pembebasan bea masuk dan cukai atas impor barang

    untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilnn.1

    pengetahuan yang telah cliterbitkan berdasarkan

    Keputusan Menteri Keuangan Nomor 143/KMK.OS/1997

    tentang Pembebasan Bea Masuk clan Cukai atas hnpor

    Barang untuk Keperluan Penelitian clan Pengembangan

    Ilmu Pengetahuan sebagaimana telah beberapa kali

    diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan

    Nomor 51/PMK.04/2007, clinyatakan tetap berlaku

    sampai dengan berakhirnya masa berlaku Keputusan

    Mente1i climaksucl.

    ) www.jdih.kemenkeu.go.id

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1997/143~KMK.05~1997Kep.htmhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1997/143~KMK.05~1997Kep.htmhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/51~PMK.04~2007Per.HTMhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1997/143~KMK.05~1997Kep.htmhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/51~PMK.04~2007Per.HTMhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/51~PMK.04~2007Per.HTM

  • - 22-

    Pasal28

    Pada saat Peratura.n Menteri ini mulai berlaku, Keputusan

    Menteri Keuangan Nomor 143/KMK.OS/1997 tentang

    Pembebasan Bea Masuk dan Cukai atas Impor Barang untuk

    Keperluan Penelitian dan Penge1nbangan Ilnm Pengetahuan

    sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor 51/PMK.04/2007 tentang

    Perubahan Kectua atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor

    143/KJV1K.05/ 1997 tentang Pembebasan Bea Masuk dan

    Cukai atas Impor Barang untuk Keperluan Penelitian dan

    Pengen1bangan Ilmu Pengetahuan dicabut dan dinyatakan

    tidak berlalm.

    Pasal29

    Peraturan Menteri ini mulai berlaku setelah 30 (tiga puluh)

    hari terhitung sejak. tangga1 diundangkan.

    I www.jdih.kemenkeu.go.id

    https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/51~PMK.04~2007Per.HTMhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1997/143~KMK.05~1997Kep.htmhttps://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/1997/143~KMK.05~1997Kep.htm

  • - 23-

    Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

    pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

    dalam Berita Negara Republik Indonesia.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 27 Desember 2019

    MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    SRI MULYANI INDRAWATI

    Diundangkan di Jakarta

    pada tanggal 27 Desember 2019

    DIREKTUR JENDERAL

    PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

    KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

    REPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    WIDODO EKATJAHJANA

    BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 1670

    Plt.

    Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Biro Umum

    u.b. Kepala Bagian Ad~fnistrasi Kementerian ---

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 24-

    LAMPI RAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 200/PMK.04/2019 TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGANILMUPENGETAHUAN

    A. CONTOH FORMAT PERMOHONAN PEMBEBASAN BEA MASUK DAN

    CUKAI ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN

    PENGEMBANGANILMUPENGETAHUAN

    KOP SURAT PEMOHON

    Nom or : .......... (1) ......... . .......... (2) .......... , ........... (3) ......... .

    Lampi ran : .......... (4) ..........

    Hal : Permohonan Pembebasan Bea Masuk Dan Cukai Atas Impor Barang

    Untuk Keperluan Penelitian Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    Yth. Menteri Keuangan

    melalui .......... (5) ..........

    Dengan hormat.

    Bersama ini disampaikan permohonan untuk dapat diberikan pembebasan bea masuk dan

    cukai, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai clan Pajak Penjualan

    atas Barang Mewah, serta dikecualikan clari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor

    barang untuk keperluan penelitian clan pengembangan ilmu pengetahuan·, clengan data sebagai

    berikut:

    a. Nama Instansi

    b. NPWP Instansi

    c. Alamat lnstansi

    d. Nama Importir

    e. NPWP Importir

    f. Alamat Importir

    g. Pihak yang clapat dihubungi

    h. Nama program/proyek/kegiatan

    i. Sumber perolehan barang

    j. Asal pengiriman/pemasukan barang

    k. Tujuan penggunaan barang

    1. Rincian barang

    ............................... (6) .............................. .

    ............................... (7) ..................... · ......... .

    ............................... (8) .............................. .

    ............................... (9) .............................. .

    .............................. (10) ............................. .

    .............................. (11) ............................ ..

    .............................. (12) ............................. .

    .............................. (13) ............................. .

    .............................. (14) ............................. .

    .............................. (15) ............................. .

    .............................. (16) ............................. .

    ----------------------terl.ampir---------------------

    Dengan ini kami menyatakan bersedia untuk memenuhi segala ketentuan sebagaimana

    climaksud clalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor .......... (17) .......... serta ketentuan peraturan

    perundang-undangan eli bidang perpajakan.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 25-

    Sebagai kelengkapan permohonan, b~rsama ini karni lampirkan:

    1. Rincian barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang

    dirnintakan pembebasan bea 1nasuk:

    2. .. ........ (18) .......... :

    3. .. ......................... dst.

    Demikian permohonan ini kami buat dengan sebenar-benarnya untuk clapat

    d ipertirnbangkan.

    Tembusan:

    .......... (21) ..........

    . ......... (19) ......... .

    ~ ( .......... (20) .......... )

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 26-

    KOPSUR~TPERMOHONAN

    Lampiran Surat

    Nomor : .......... (!) ......... .

    Tanggal : .......... (3) ......... .

    RINCIAN BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN

    DANPENGEMBANGANILMUPENGETAHUAN

    YANG DIMINTAI{AN PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI

    I I

    SATUAN I PERKIRAAN -NEGARA I PELI\..BUHAN URAIAN JUMLAH

    I

    NO. BARANG BARANG BARANG HARGA ASAL PEMASUKAN

    .. (22) .. .. (23) .. .. (24) .. .. (25) .. .. (26) .. .. (27) .. .. (28) ..

    FUNGSIDAN

    1 KEGUNAAN BARANG I

    ..(29) ..

    L __ l --.......... (19) ......... .

    ( .......... (20) .......... )

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nomor (l)

    Nomor (2)

    Nomor (3)

    Nomor (4)

    Non10r (5)

    Nomor (6)

    Nomor (7)

    Nomor (8)

    Nomor {9)

    Nomor (10)

    Nomor (11)

    Nomor (12)

    N01nor (13)

    Nomor (14)

    - 27-

    PETUNJUK PE:NGISIAN

    Diisi nomor surat permohonan.

    Diisi nama koia tempat surat pern1ohonan dibuat.

    Diisi tanggal, bulan, dan tahun surat pern1ohonan dibuat.

    Diisi jumlah lampiran surat permohonan.

    Diisi Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat

    pemasukan barang.

    Diisi nama Perguruan Tinggi, Kementerian/Lembaga, atau

    Bad an U saha.

    Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perguruan Tinggi,

    Kementerian/Lembaga, atau Badan Usaha.

    Diisi nama ternpat d01nisili Perguruan Tinggi,

    Kementerian/Lembaga, atau Badan Usaha.

    a. Diisi nan1a importir aiau pihak ketiga dalmn hal barang

    diimpor oleh pihak ketiga; atau

    b. Diisi pihak yang membawa barang dalan1 hal barang

    dibawa langsung sebagai barang bawaan penumpang dari

    luar negeri.

    Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pihak tersebut pada

    Non10r (9).

    Diisi nama ten1pat domisili pihak tersebut pada Nomor (9).

    Diisi nama, nomor telepon, dan alan1at email dart

    pejabat/pegawai/pihak yang dapat dihubungi (contact person)

    dari Perguruan Tinggi, Ke1nenterian/Lembaga. atau Badan

    Usaha yang bersangkutan.

    Diisi na1na prograrn/proyek/kegtatan berkaitan dengan

    barang in1por yang dimohonkan pembebasm1 bea n1asuk.

    a. Diisi "Pembelian yang dibiayai dengan Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran

    .... " dalam hal barang bersun1ber dari pembelian yang

    dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara (APBN);

    b. Diisi "Pe1nbelian yang dibiayai dari .... " dalam hal barang

    bersumber dari pembelian yang dibiayai dari sun1ber

    lainnya; atau

    I www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nmnor (15)

    Non1or ( 16)

    Nmnor (17)

    Non10r (18)

    Nomor ( 19)

    Nomor (20)

    Nomor (21)

    Nmnor (22)

    Nmnor (23)

    Nomor (24)

    Nomor (25)

    Non1or (26)

    Nornm- (27)

    Nornor (28)

    Nomor {29)

    - 28-

    c. Diisi "Hibah/Bantuan darJ ........ " dalarn hal barang

    bersumber dari Hibah/Bantuan dengan menyebutkan

    nama pemberi Hibah/Bantuan.

    Diisi asal pengiriman barang sesuai Pasal 2 Peraturan Menteri

    ini (in1por dari luar daerah pabean, i1npor melalui ten1pat

    penimbunan berikat, impor melalui kawasan ekonon1i khusus,

    impor melalui kawasan bebas, atau pen1indahtanganan dari

    penerima fasilitas pe1nbebasan bea masuk lainnya).

    Diisi penjelasan mengenai tujuan penggunaan barang in1por

    untuk penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

    Diisi nomor dan judul Peraturan Menteri Keuangan mengenai

    pembebasan bea masuk dan cukai atas in1por barang untuk

    keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

    Diisi daftar rincian nama, nomor, dan tanggal clokumen yang

    dilan1pirkan sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan

    ayat (3) Peraturan Menteri ini.

    Diisi jabatan penanclatangan surat permohonan.

    Diisi nmna yang menandatangani surat pern1ohonan.

    Diisi para pihak yang diberikan te1nbusan surat pern1ohonan.

    Diisi non1or urut.

    a. Diisi uraian jenis barang dan spesifikasi teknis barang

    (merk, tipe, dimensi, kapasitas, dll), dalam hal barang

    selain kendaraan bermotor; atau

    b. Diisi jenis, merek, tipe, nom.or rnesin, nmnor rangka,

    kapasitas mesin, dan tahun pen1buatan, dalarn hal

    barang berupa kendaraan bennotor.

    Diisi junllah barang.

    Diisi satuan barang sesuai ketentuan.

    Diisi perkiraan harga barang dalam n1ata uang asing dengan

    incoterm Cost and Freight (C&F) atau Cost Insurance Freight

    (CIF).

    Diisi narna negara tern pat barang berasal/ diproduksi.

    Diisi nama pelabuhan/bandar udara ten1pat pemasukan atau

    pen1bongkaran barang.

    DHsi fungsi dan kegunaan barang dalan1 rangka kegiatan

    penelitiar1 dan pengembangan ihnu pengetahuan.

    I t www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 29-

    B. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN MENTER! MENGENAI PEMBERIAN

    PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI ATAS IMPOR BARANG UNTUK

    KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

    1\.EPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLII\. INDONESIA

    NOMOR .......... (!) ........ ..

    TENTANG

    PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

    ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH,

    SERrA DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

    ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN

    Menimbang

    Mengingat

    DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN KEPADA .......... (2) ..........

    a.

    MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    bahwa sesuai dengan hasil penelitian terhadap surat permohonan

    .. ........ (3) .......... Nomor .......... (4) .......... , diperoleh kesimpulan bahwa

    permohonan pembebasan bea masuk dan cukai atas impor barang untuk

    keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan umum telah

    memenuhi syarat untuk dapat diberikan persetujuan;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

    1.

    2.

    3.

    perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Pembebasan

    Bea Masuk Dan Cukai, Tidak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai Atau

    Pajak Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Serta

    Dikecualikan Dari Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Atas Impor

    Barang Untuk Keperluan Penelitian Dan Pengembangan Ilmu

    Pengetahuan Umum Kepada .......... (2) .......... ;

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor .......... (5) .......... ;

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor .......... (6) .......... ;

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor .......... (7) .......... ;

    Memperhatikan : l.

    2.

    . ......... (8) .......... ;

    . ....................... dst;

    Menetapkan

    MEMUTUSKAN:

    KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK DAN

    CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERI'AMBAHAN NILAI ATAU PAJAK

    PERI'AMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH.

    SERTA DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22

    ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN

    PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN UMUM KEPADA .......... (2) ..........

    I www.jdih.kemenkeu.go.id

  • PERTAMA

    KEDUA

    KETIGA

    KEEMPAT

    KELIMA

    KEEN AM

    KETUJUH

    KEDELAPAN

    - 30-

    Memberikan pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak

    Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas

    Barang Mewah, serta dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal22

    atas impor barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu

    pengetahuan, yang diimpor oleh:

    a. Nan1a ............................................ (2) .......................................... .

    b.

    c.

    NPWP

    Alamat

    ............................................ (9) .......................................... .

    ........................................... (10) ......................................... .

    dengan rincian jumlah barang, jenis barang, harga, negara asal, dan

    pelabuhan/bandar udara**) pemasukan tercantum dalam Lampiran yang

    merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.

    Pelaksanaan pengimporan barang sebagaimana dimaksud dalam diktum

    PERTAMA harus memenuhi ketentuan umum di bidang impor.

    Pembebasan bea masuk dan cukai sebagaimana dimaksud dalam Diktum

    PERTAMA diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

    a. barang impor sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA akan

    digunakan untuk .......... (11) .......... serta tidak untuk dipinclahtangankan

    clan/ a tau diperjualbelikan;

    b. perubahan tujuan penggunaan atau pemindahtanganan barang

    sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA tidak dapat clilakukan

    sebelum mendapat izin dari Direktorat Jencleral Bea clan Cukai;

    c. apabila syarat tersebut pada huruf a clan huruf b ticlak clipenuhi atau

    terclapat penyalahgunaan dari barang sebagaimana climaksucl dalam

    Diktum PERTAMA, pemberian pembebasan bea masuk clan cukai clicabut

    dan clinyatakan ticlak berlaku lagi;

    d. terhaclap barang yang clisalahgunakan clikenakan bea masuk dan cukai

    serta pajak clalam rangka impor serta sanksi administrasi berupa denda

    sesuai perundang-unclangan; dan

    e. atas impor untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu

    pengetahuan berupa kendaraan bennotor yang digunakan sebagai obyek

    penelitian clan pengembangan ilmu pengetahuan ticlak diterbitkan surat

    keterangan pengimporan kendaraan bem1otor. *)

    Menunjuk pelabuhan/banclar uclara**) .......... (12) .......... sebagai pelabuhan

    tempat pemasukan serta Kantor .......... (13).......... sebagai kantor pabean

    tempat penyelesaian kewajiban pabean atas barang impor sebagaimana

    dimaksucl dalam Diktum PERTAMA.

    Pemberian pembebasan bea masuk clan cukai sebagaimana dimaksucl dalam

    Diktum PERTAMA, sewaktu-waktu dapat clilakukan pemeriksaan kemuclian

    oleh Direktorat Jenderal Bea clan Cukai.

    Pemberian pembebasan bea masuk clan cukai diberikan untuk jangka waktu

    pengimporan selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.

    Dalam hal barang impor sebagaimana climaksucl clalam Diktum PERTAMA

    dilakukan peminclahtanganan, berlaku ketentuan sebagaimana diatur clalam

    Peraturan Menteri Keuangan mengenai pembebasan bea masuk dan cukai atas

    impor barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan ilmu

    pengetahuan.

    Keputusan Menteri ini mulai berlaku pacla tanggal clitetapkan.

    I www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 31 -

    Salinan Keputusan Menteri ini clisampaikan kepacla :

    l. .......... (14) ......... .

    2. . ......................... dst

    3. Pimpinan .......... (2) ......... .

    Ditetapkan eli .......... (15) ......... .

    pada tanggal ........... (16) ......... .

    a.n. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    KEPALA KANTOR .......... (17) .......... .

    .......... (18) ......... .

    *) butir e. cligunakan hanya jika barang yang climintakan pembebasan bea masuk adalah

    kendara;;m bermotor. Untuk barang selain kcndaraan bermotor, butir e dapat clihapus.

    **) clipilih yang sesuai

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 32-

    LAMPI RAN KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOM OR TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH, SERTA DIKECUALIKAN DAR! PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN KEPADA ......... (2) ......... .

    DAFTAR BARANG YANG MENDAPATKAN PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI,

    TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

    DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH, SERTA DIKECUALIKAN DARI PEMUNGUTAN

    PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN

    DANPENGEMBANGANILMUPENGETAHUAN

    Nama

    NPWP

    Alamat

    ... (19) ...

    .......... (2) ......... .

    .......... (9) ......... .

    ......... (10) ......... .

    URAIAN

    BARANG

    ... (20) ...

    JUMLAH

    BARANG

    . .. (21) ...

    SATUAN

    BARANG

    ... (22) ...

    PERKIRAAN

    HARGA

    . .. (23) ...

    NEGARAASAL

    ... (24) ...

    PELABUHAN

    PEMASUKAN

    . .. (25) ...

    a.n. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    I

  • Nomor (1)

    Non1or (2)

    Non1or (3)

    Nmnor (4)

    Non1or (5)

    Non1or (6)

    Nomor (7)

    Nomor (8)

    Nomor (9)

    Nomor (10)

    - 33-

    PETUNJUK PENGISIAN

    Diisi nmnor Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak

    Pertan1bahan Nilai alau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta dikecualikan dari

    pen1tmgutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas hnpor barang

    untuk keperluan penelitian clan pengembangan llmu

    pengetahuan umum.

    Diisi nama Pergunmn Tinggi, Ken1enterian/Le1nbaga, atau

    Badan Usaha yang dtberikan pembebasan bea masuk dan

    cukai.

    Diisi jabatan pejabat/pimpinan yang n1enandatangani surat

    pern1ohonan dan nama Perguruan Tinggi, Kernenterian/

    Lembaga, atau Badan Usaha yang bersangkutan.

    Diisi non1or dan tanggal surat pennohonan pen1bebasan bea

    1nasuk dan cukai.

    Diisi nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenaJ

    pembebasan bea masuk dan cukai atas in1por barang untuk

    keperluan penelitian clan pengembangan ilnm pengetahuan

    UITIUITI.

    Diisi nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenai perlakuan

    Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang

    Mewah atas impor barang kena pajak yang dibebaskan dari

    pungutan bea masuk.

    Diisi nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenai

    pen1ungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan

    pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bi.dang

    impor atau kegiatan usaha eli bidang lain.

    Diisi clokumen-dokun1en. lampiran pern10honan pembebasan

    bea masuk dan cukaL

    Diisi Nmnor Pokok Wajib Pajak Perguruan Tinggl.

    Kementerian/Len1baga, atau Badan Usaha yang melakukan

    importasi barang.

    Diisi alamat Pergun1an Tinggi, Kementerian/Len1baga, atau

    Badan U saha yang 1nelakukan ilnportasi barang.

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nomor (11)

    Nmnor (12)

    Nomor (13)

    Nomor (14)

    Non1or (15)

    Nomor (16)

    Nomor {17)

    Nomor (18)

    Nomor (19)

    Nmnor (20)

    Nomor (21)

    Nomor (22}

    Nomor (23)

    Nomor (24)

    Nmnor (25)

    ... 34 ..

    Diisi uraian m.engenai program/proyek/kegiatan penelitian

    dan penge1nbangan ilmu pengetahuan yang dilakukan.

    Diisi pelabuhan/banclar udara penmsukan atau

    pen1bongkaran barang.

    Diisi Kantor Pelayanan Otarna Bea dan Cukai atau kantor

    Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai ten1pat

    penmsukan barang.

    Diisi daftar kementerian/lembaga atau instansi yang perlu

    diberikan salinan Keputusan Menteri Keuangan.

    Diisi kota ternpat diterbitkannya Keputusan Menteri

    Keuangan.

    Diisi tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan.

    Diisi narna Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang

    n1enerbitkan Keputusan Menteri Keuangan.

    Diisi nan1a pejabat ,yang menandatangani Keputusan Menteri

    Keuangan.

    Diisi nomor urut barang yang 1nendapatkan pembebasan bea

    n1asuk dan cukai.

    a. Diisi uraian jenis barang dan spesifikasi teknis barang

    (rr1erk, tipe, dimensi, kapasitas, dll), dalam hal barang

    selain kendaraan bermotor; atau

    b. Diisi jenis, 1nerek, tipe, nomor mesin, nomor rangka,

    kapasitas mesin, dan tahun pen1buatan, dalan:1 hal

    barang berupa kendaraan bermotor.

    Diisi jun1lah barang yang bersangkutan.

    Diisi satuan barang yang bersangkutan.

    Diisi perkiraan harga barang yang bersangkutan.

    Diisi negara asal barang yang bersangkutan.

    Diisi pelabuhan/bandar udara tempat pemasukan atau

    pembongkaran barang yang bersangkutan.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 35-

    C. CONTOH FORl\tJAT PENYELESAJAN KEWA,JIBAN PABEAN ATAS BARANG

    UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU

    PENGETAHUAN YANG TELAH DIBERIKAN PEMBEBASAN BEA MASUK

    DAN CUKAI DENGAN CARl\. DIPINDAHTANGANKAN

    Nomor

    Lampiran

    Hal

    KOP SURAT PEMOHON

    -----------------

    .......... (1) ......... . .......... (2) ..................... (3) ........ ..

    .......... (4) ......... .

    Permohonan Penyelesaian Kewajiban Pabean Atas Barang

    Untuk Keperluan Penelitian Dan Pengembangan llmu

    Pengetahuan Yang Telah Diberikan Pembebasan Bea Masuk

    Dan Cukai Dengan Cara Dipindahtangankan

    Ylh. Menteri Keuangan

    melalui .......... (5) ........ ..

    Yang bertancla tangan clibawah ini, kami pimpinan da1·i:

    Nan1a instansi ................................................ (6) ............................................... .

    NP\VP ............................................... (7) ............................................... .

    Alan1at Kantor ............................................... (8) ............................................... .

    Pihak yang clapat dihubungi : ............................................... (9) ................................................ .

    clengan ini meng

  • - 36-

    KOP SURAT PEMOHON

    Lampiran Surat

    Nom or .......... (!) ......... .

    Tanggal .......... (3) ........ ..

    RINCIAN BARANG YANG DIMOHONKAN PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN DENGAN CARA

    DIPINDAHTANGANKAN

    1\\) JUMI.:\11

    !JA,!;,\1'.;(;

    II HI

    ~AlliAN

    IJ:\J{t\N(i

    ll!ll

    l'~;l{!(H{,\A\'

    1!,\1{(,\

    120) r·"" I

    J{El' I'EMIIEI{J,\N I'Ei\lllEilASAN IlEA

    .\J,~l!l\ IMN CUI\t\1, 'Ill >AI~ l}ll'lJNGU I

    PPN AI AU l'l'N [JAN PI'MJ,\1, Sl·.kiA

    I)IJ\J:CLJAI.ll\t\:'>1 lll\1{1 1'~:1\HJ~C\JTN..'

    !'l'lll'AS,\1.2:.!

    N0,\1(m I IM..'titiAI. I NO

    UHUl

    1'.::1) 12:11.

    I I~HI

    NE(;AJ~i\

    .1251

    1\AN'JOI<

    1',\!JJ·:t\\

    lh~1!'i\l

    l'I·:I\IA':>I)!{,\11:

    J2GI

    .......... (14) ........ ..

    ( .......... (15) .......... )

    1'1·::-.UH·:HJL\IH)I\\1

    ""' J

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nomor (1)

    Nmnor (2)

    Nomor (3)

    Non1or (4)

    Nmnor (5)

    Nomor (6)

    Nmnor (7)

    Non1or (8)

    Nomor (9)

    Non1or (10)

    Non10r {11)

    Nom.or {12)

    Nomor (13)

    Nmnor (14)

    Nomor (15)

    Non1or (16)

    Nomor (17)

    - 37 ..

    PETUNJUK PENGISIAN

    Diisi nomor surat permohonan.

    Diisi nama kota ternpat surat. permohonan dibuat.

    Diisi tanggal surat pern1ohonan dibuat.

    Diisi jurnlah lan1piran surat permohonan.

    Diisi Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau

    Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai

    tempat pemasukan barang.

    Diisi nama Perguruan Tinggi, Kementerian/Len1baga, atau

    Badan Usaha yang mengajukan permohonan penyelesaian

    kewajiban pabean dengan cara dipindahtangankan.

    Diisi Nmnor Pokok Wajib Pajak Perguruan Tinggi,

    Kementerian/Len1baga, atau Badan Usaha. yang

    bersangkutan.

    Diisi nama tempat dmni.sili Perguruan Tinggi, Kementerian/

    Lembaga, atau Badcm Usaha yang bersangkutan.

    Diisi nama dan non1or telepon pejabat/pegawai/pihak yang

    dapat dihubungi (contact person) dari Perguruan Tinggi,

    Kementerian/Lembaga,

    bersangkutan.

    atau

    Diisi nan1a penerilna barang.

    Bad an Usaha

    Diisi Nom.or Pokok VvTajib Pajak penerin1a barang.

    Diisi nama tempat domisili penerima barang.

    yang

    a. Ditsi "selain penerima fasilitas pembebasan bea nmsuk",

    dalam hal pemindahtanganan ditujukan kepada selain

    penerima pernbebasan bea masuk; atau

    b. Diisi "penerima fasilitas pernbebasan bea rnasuk", clala.m

    hal pen1indahtanganan ditujukan kepada sesarna

    penerima pe1nbebasan bea 1nasuk.

    Diisi jabatan penandatangan surat permohonan.

    Diisi nmna yang menandatangani surat permohonan ..

    Diisi nomor urut barang.

    a. Diisi uraian jenis barang dan spesifikasi teknis barang

    (n1erk, tipe, dirnensi., kapasitas, dll), dalmn hal barang

    selatn kendaraan bermotor; atau

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nornm· (18)

    Nmnor (19)

    Nmnor (20)

    Nomor (21)

    Nomor (22)

    Nomor (23)

    Non10r (24)

    Nomor (25)

    Nomor (26)

    Non1or (27)

    Nomor (26)

    - 38-

    b. Diisi jenis, merek, tipe, nomor mesin, non10r rangka,

    kapasitas n1esin, dan tahun pembuatan, dalarn hal

    barang berupa kendaraan bermotor.

    Diisi jumlah barang.

    Diisi satuan barang.

    Diisi perkiraan harga barang.

    Diisi nornor pos tarif/HS.

    Diisi nmnor Keputusan Menteri Keuangan 1nengenai

    pe1nbebasan bea masuk dan cukai, tidak di.pungut Pajak

    Pertambahan Nilai atau Pajak Pertan1bahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta tidak dipungut Pajak

    Penghasilan Pasal 22 atas impor barang untuk keperluan

    penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan un1un1.

    Diisi tanggal Keputusan Menteri Keuangan mengenai.

    pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak

    Pertan1bahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta tidak dipungut Pajak

    Penghasilan Pasal 22 atas impor barang untuk keperluan

    penelitian dan pengen1bangan ilmu pengetahuan un1un1.

    Diisi nomor urut barang pada Keputusan Menteri Keuangan

    n1engenai pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut

    Pajak Pertarnbahan Nilai atau Pajak Pertan1bahan Nilai dan

    Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta tidak dipungut

    Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor barang untuk

    keperluan penelitian dan pengembangan ihnu pengetahuan

    Un1Ul11.

    Diisi negara asal barang.

    Diisi narna Kantor Pelayanan Utmna Bea dan Cukai atau

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat

    pemasukan barang.

    Diisi nomor pen1beritahuan pabean dari barang ilnpor terkait.

    Diisi tanggal, bulan dan tahun pemberitahuan pabean dari

    barang irnpor terkait.

    I t www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 39-

    D. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN MENTER! KEUANGAN MENGENAI

    PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN BARANG IMPOR UNTUK

    KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN

    DENGAN DISERTAI KEWAJIBAN MEMBAYAR BEA MASUK DAN CUKAI

    SERTA PAJAK Di\LAM RANGKA IMPOR YANG TERUTANG

    KEPUTUSAN MENTER!. KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR .......... (1) ........ ..

    TENTANG

    PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN BARANG IMPOR YANG MENDAPATKAN

    PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUlv\I, PAJAK PERfAMBAHAN NILAI

    ATAU PAJAI

  • Menetapkan

    PERTAMA

    KED VA

    KETIGA

    KEEMPAT

    KELIMA

    - 40-

    MEMUTUSKAN:

    KEPUTUSAN MENTER! 1\.EUANGAN TENTANG PERSETUJUAN

    PEMINDAHTANGANAN BARI\NG 1MPOR YANG MENDAPATKAN PEMBEBASAN

    BEA MASUK DAN CUKAI, TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

    ATAU PAJAK PERfAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN A'T'AS BARANG

    MEWAH, SERrA TIDAK DIPUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS

    BARANG IMPOR UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

    ILMU PENGETAHUAN KEPADA ......... (2) ....... DENGAN DISERTAI KEWAJIBAN

    MEMBAYAR BEA MASUK DAN CUKAI SERTA PAJAK DALAM RANGKA IMPOR

    YANG TERUTANG.

    Memberikan persetujuan pemindahtanganan barang impor yang mendapatkan

    fasilitas pembebasan bea masuk dan cukai, tidak clipungut Pajak Pertambahan

    Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

    serta ticlak dipungut Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor barang untuk

    keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dengan disertai

    kewajiban membayar bea masuk dan cukai serta pajak dalam rangka impor

    yang terutang, kepada:

    a. Nama ....................................... (2) ..................................... .

    b. NPWP ....................................... (8) ..................................... .

    c. Alamat ..........................•............ (9) ..................................... .

    clengan rincian sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan

    bagian tidak terpisahkan clari Keputusan Menteri ini.

    Pembayaran aias kewajiban sebagaimana climaksucl clalam Diktum PER1'AMA

    clilakukan dengan mendasarkan pacla .............. (10) ............... .

    Apabila clikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan Menteri ini,

    akan clilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

    Keputusan Menteri ini berlaku selama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak

    tanggal clitetapkan.

    Keputusan Menteri ini mulai berlaku pacla tanggal ditetapkan.

    Salinan Keputusan Menteri ini clisampaikan kepada:

    l. ......... (11) ........ .

    2.

    3. . ....................... clst

    Ditetapkan eli ......... (12) ........ .

    pada tanggal ......... (13) ........ .

    a.n. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    KEPALA KANTOR ......... (14) ........ .

    ......... (15) ........ .

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • -· 41 -

    KEPUTUSAN MENT!;;]{l KI~UANGAN I{!~I'UBLIK INDONESIA NOfvlOII. TENTANG I'ERSI.;rUJUAN I'EMINDA!ITANGANAN BARANG IMPOR YANG Mr:NDAPATKAN PI

  • Nomor (l)

    Nomor (2)

    Nomor (3)

    Nomor (4)

    Nomor (5)

    Nomor (6)

    Nomor (7)

    Nmnor (8)

    Nomor (9)

    - 42-

    PETUNJUK PENGISIAN

    Diisi nomor Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    persetujuan pemindahtanganan barang impor yang

    mendapatkan pembebasan bea masuk dan cukai, tidak

    dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan

    Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta tidak

    dipungut Pajak Penghasilan Pasal 22 atas barang impor u.ntuk

    keperluan penelitian clan pengembangan ilmu pengetahuan

    dengan disertai kewajiban men1bayar bea masuk dan cukai

    serta pajak dalam rangka impor yang terutang.

    Diisi nama Perguruan Tinggi, Kementerian/Lembaga, atau

    Badan Usaha yang diberikan persetujuan pemindahtanganan.

    Diisi jabatan pejabat/pilnpinan yang 1nenandatangani surat

    permohonan dan nama Perguruan Tinggi, Kementerian/

    Lembaga, atau Badan Usaha yang bersangkutan.

    Diisi nmnor dan tanggal surat pern1ohonan

    pemindahtanganan.

    Diisi nomor Peraturan Menteri Keuangan mengenai

    pen1bebasan bea masuk dan cukai atas ilnpor barang untuk

    keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

    Diisi non1or Keputusan Menteri Keuangan rnengenai

    pen1bebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak

    Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta tidak dipungut Pajak

    Penghasilan Pasal 22 atas in1por barang untuk keperluan

    penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan kepada

    Perguruan Tinggi, Kementerian/Lembaga, atau Badan Usaha

    yang mengajukan permohonan.

    Diisi daftar jenis dokumen, nornor, dan tanggal dokun1en yang

    perlu dicantumkan apabila diperlukan.

    Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak Perguruan Tinggi,

    Kementerian/Len1baga, atau Badan Usaha yang

    bersangkutan.

    Diisi nama te1npat donlisili Perguruan Tinggi, Kementerian/

    Le1nbaga, atau Badan Usaha yang bersangkutan.

    It www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nmnor (10)

    Nmnor (ll)

    Nomor (12)

    Nomor (13)

    Nomor (14)

    Nornor (15)

    Nomor (16)

    Nmnor (17)

    Nomor (18)

    Nmnor (19)

    Nomor (20)

    Nomor (21)

    - 43-

    a. Ditsi klasifikasi, pembebanan, dan nilai pabean pada

    dokun1en penrberHahuan pabean pada saat ilnpor

    barang, dalarn hal pemindahtanganan barang selain

    kendaraan bermotor dan kendaraan bermotor dilaktikan

    sampai dengan 5 (lirna) tahun terhitung sejak tanggal

    pernberitahuan pabean; atau

    b. Diisi klasiflkasi dan pe1nbebanan pada dokumen

    pemberitahuan pabean pada saat in1por dan nilai pabean

    yang berlaku pacta saat kendaraan bermotor

    dipindahtangankan, dalam hal pemidahtanganan barang

    berupa kendaraan bermotor dilakukan setelah 5 (lilna)

    tahun terhitung sejak tanggal pemberitahuan pabean.

    Diisi daftar para pihak yang perlu diberikan salinan

    Keputusan Menteri Ke1Jangan.

    Diisi kota tempat diterbitkannya Keputusan Menteri

    Keuangan.

    Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya Keputusan

    Menteri Keuangan.

    Di.isi narna Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang

    menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan.

    Diisi nama pejabat yang menandatangani Keputusan Menteri

    Keuangan.

    Diisi nmnor urut barang.

    a. Diisi uraian jenis barang dan spesifikasi tekni.s barang

    (merk, tipe, dimensi, kapasitas, dll), dalan1 hal barang

    selain kendaraan berrnotor; atau

    b. Diisi jenis, merek, tipe, nomor rnesin, nomor rangka,

    kapasitas mesin, dan tahun pen1buatan, dalam hal

    barang berupa kendaraan bermotor.

    Diisi jumlah barang.

    Diisi satuan barang.

    Diisi perkiraan harga barang.

    Diisi nomor pos tarif/HS.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nomor (22)

    Nomor (23)

    Nomor (24)

    Non1or (25)

    Nomor (26)

    Nornor (27)

    Nmnor (28)

    .. 44-

    Diisi nmnor Kepulusan Menteri Keuangan 1nengenai

    pen1bebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak

    Pertambahan Nilai atau Pajak Pertarnbahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta tidak dipungut Pajak

    Penghasilan Pasal 22 atas ilnpor barang untuk keperluan

    penelitian dan penge1nbangan ilmu pengetahuan.

    Diisi tanggal Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pembebasan bea masuk dan cukai, ticlak clipungut Pajak

    Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta ticlak dipungut Pajak

    Penghasilan Pasal 22 atas in1por barang untuk keperluan

    penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

    Diisi nomor urut barang pada Keputusan Menteri Keuangan

    mengenai pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut

    Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan

    Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta tidak dipungut

    Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor barang untuk

    keperluan penelitian dan pengembangan ihnu pengetahuan.

    Diisi negara asal barang.

    Diisi nama Kantor Pelayanan Utan1a Bea dan Cukai atau

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea clan Cukai tempat

    pe1nasukan barang.

    Diisi nomor pernberitahuan pabean dari barang impor terkait.

    Diisi tanggal, bulan, dan tahun pen1berttahuan pabean dari

    barang i.mpor terkait

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 45-

    E. CONTOH FORMAT KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN MENGENAI

    PERSETU~JUAN PEMIND.i\HTAJ.\1G ... .WA1\J BARANG IMPOR UNTUK

    KEPERLUAJ'J PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHOAN

    DENGAN TIDAK DISERTAI KE"WA~JIBAN MEMBAYAR BEA l\1ASUK DAN

    CUKAI SERrA PAJAK DALAM RANGKA IMPOR YANG TERUTANG

    KEPUTUSAN MENTER! 1\.EUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOH .......... (]) ......... .

    TENTANG

    PERSETUJUAN PEMINDAHTANGANAN BARANG IMPOR YANG MENDAPATKAN PEMBEBASAN

    BEA MASUK DAN CUKI\1, TIDAK DIPUNGL'T PAJAK PERTAMBAHAN NILAI A'T'A.U

    PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH,

    SERT'A TIDAK DIPUNGUT PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 ATAS BARANG IMPOR

    UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENG!i'TAHUAN

    MILl!\ .......... (2) .......... KEPADA .......... (3) .......... DENGAN TIDAK DISERTAI KEWAJIBAN

    MEMBAYAR BEA M:ASUK DAN CUKAI SERTA PAJAK DALAM RANGKA IMPOR YANG TERUTANG

    Menimbc.ng

    Mengingat

    a.

    MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

    bahwa sesuai dengan hasil penelitiaan terhaclap surat permohonan

    . ......... (4) .......... Nomor .......... (5) ........... diperoleh kesimpulan bahwa

    permohonan peminclahtanganan barang impor untuk keperluan

    penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan telah memenuhi

    persyaratan untuk clapat diberikan persetujuan;

    b. bahwa berdasarkan pcrtimbangan sebagaimana climaksud cla!am huruf a.

    perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Persetujuan

    l.

    Peminclahtanganan Barang Impor Yang Menclapatkan Pcmbebasan Bea

    Masuk Dan Cukai, Ticlak Dipungut Pajak Pertambahan Nilai Atau Pajak

    Pertambahan Nilai Dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah, Serta

    Dikecualikan Dari Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Aias Barang

    Impor Untuk Keperluan Penelitian Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan

    Milik .......... (2) .......... Kepacla .......... (3) .......... Dengan Ticlak Disertai

    Kewajiban Membayar Bea Masuk Dan Cukai Serta Pajak Dalam Rangka

    Impor Yang Terutang;

    Peraturan Menteri Keuangan Nomor .......... (6) .......... ;

    2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor .......... (7) .......... ;

    3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor .......... (8) .......... :

    Memperhatikan: 1. .......... (9) .......... :

    2. .. ...................... dst;

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Menetapkan

    PERTAMA

    KEDUA

    KETIGA

    KEEMPAT

    - 46-

    MEMUTUSl\AN:

    KEPUTUSAN MENTER! IUWANGAN TENTANG PERSETUJUAN

    PEMINDAHTANGANAN BARANG IMPOR YANG MENDAPATKAN PEMBEBASAN

    BEA MASUK DAN CUKAI. TIDAK DIPUNGUT PAJAK PERI'AMBAHAN NIL.i\1

    ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG

    MEWAH, SERI:A DIKECUAUKAN DAR! PEMUNGU1'AN PAJAK PENGHASILAN

    PASAL 22 .ATAS BARANG IMPOR UNTUK KEPERLUAN PEf\'ELITIAN DAN

    PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MILIK .......... (2) ......... KEPADA

    .......... (3) .......... DENGAN TIDAK DISERTAI KEWAJIBAN MEMBAYAR BEA

    MASUK DAN CUKAI SERfA PAJAK DALAM RANGKA lMPOR YANG TERUTANG.

    Memberikan persetujuan peminclahtanganan barang impor yang menclapatkan

    pembebasan bea masuk clan cukai, ticlak clipungut Pajak Pertambahan Nilai

    atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta

    clikecualikan clari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas barang impor

    untuk keperluan peneliUan clan pengembangan ilmu pengetahuan milik:

    a. Nama ......................................... (2) ........................................ .

    b. NPWP . ....................................... (10) ....................................... .

    c. Alamat . ....................................... (11) ...................................... ..

    kepada:

    a. Nama ......................................... (3) ........................................ .

    b. NPWP . ....................................... (12) ....................................... .

    c. Alamat ........................................ (13) ...................................... ..

    clengan ticlak clisertai kewajiban membayar bea masuk dan cukai serta pajak

    dalam rangka impor yang ten.ttang, dengan rincian jumlah dan jenis barang

    sebagaimana tercantum clalam Lampiran yang merupakan bagian ticlak

    terpisahkan clari Keputusan Menteri ini.

    Terhaclap barang untuk keperluan penelitian clan pengembangan ilmu

    pengetahuan sebagaimana climaksucl clalam Diktum PERI'AMA yang pacla

    waktu impor bea masuk clan cukainya telah clibayar, ticlak dapat diberikan

    restitusi.

    Apabila eli kemudian hari terclapat kekeliruan clalam Keputusan Menteri ini

    akan clilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

    Keputusan Menteri ini mulai berlaku pacla tanggal clitetapkan.

    Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepacla:

    l. .......... (14) ........ ..

    2. . ...................... clst

    Ditetapkan eli .......... (15) ........ ..

    pacla tanggal ........... (16) ......... .

    a.n. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

    KEPALA KANTOR .......... (17) ......... ..

    .......... (18) ......... .

    I t www.jdih.kemenkeu.go.id

  • ,---· I

    t

    - 4'7 -

    LAMl'lnAN I

  • Non1or (1)

    Nomor (2)

    Non1or (3)

    Nomor (4)

    Nom.or (5)

    Non1or (6)

    Nomor (7)

    Nomor (8)

    - 48-

    PETUNJUK PENGISIAN

    Diisi non1or Keputusan Menteri Keuangan n1engenai

    persetujuan pen1indahtanganan barang impor yang

    mendapatkan pen1bebasan bea masuk dan cukai, ticlak

    dipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan

    Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta

    dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22

    atas barang untuk keperluan penelitian dan pengembangan

    ilmu pengetahuan dengan tidak disertai kewajiban n1embayar

    bea masuk dan cukai serta pajak dalan1 rangka impor yang

    terutang.

    Diisi nama Perguruan 11nggi, Kementerian/Lembaga, atau

    Bad an U saha yang diberikan persetujuan pen1indahtanganan.

    Diisi nan1a instansi/kementerian/lembaga/pihak yang

    1nenerhna pemindahtanganan barang.

    Diisi jabatan pejabat/pimpinan yang n1enandatangani surat

    permohonan dan nama Perguruan Tinggi, Kementerian/

    Lembaga, atau Baclan Usaha yang bersangkutan.

    Diisi nomor dan tanggal surat permohonan

    pemindahtanganan.

    Diisi nomor Peraturan Menteri Keuangan Inengenai

    pembebasan bea n1asuk dan cukai atas impor barang untuk

    keperluan penelitian dan pengen1bangan ilmu pengetahuan.

    Diisi nmnor Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pembebasan bea masuk dan cukai, tidak clipungut Pajak

    Pertmnbahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta dikecualikan dari

    pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas impor barm1g

    yang ditujukan untuk keperluan penelitian dan

    penge1nbangan ilmu pengetahuan kepada Perguruan Tinggi,

    Keinenterian/Lembaga, atau Badan Usaha yang mengajukan

    permohonan.

    Diisi nmnor Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pe1nbebasan bea 1nasuk bagi instansi/kementerian/

    lembaga/pihak yang menerima pen1indahtanganan barang.

    /t www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nomor (9)

    Nmnor (10)

    Nomor (11)

    Nomor (12)

    Nomor (13)

    Nomor (14)

    Non1or (15)

    Nomor (16)

    Nomor (17)

    Nonwr (18)

    Nomor (19)

    Non1or (20)

    Nomor (21)

    Non1or (22)

    Nomor (23)

    Nmnor (24)

    - 49-

    Diisi daftar jenis dokumen, nomor, dan tanggal dokumen yang

    perlu dicantl.Jnlkan apabila diperlukan.

    Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak Perguruan Tinggi,

    Kenlenterian/Lembaga, a tau Badan U saha yang

    bersangkutan.

    Diisi nama tern pat dmnisili Perguruan Tinggi,

    Kementerian/Lembaga.

    bersangkutan.

    atau Badan Usaha yang

    Diisi Nornor Pokok Wajib Pajak instansi/kenlenterian/

    lembaga/pihak yang menerima pemindahtanganan barang.

    Diisi nama tempat domisili instansijken1enterian/

    leinbaga/pihak yang menerin1a pemindahtanganan barang.

    Diisi daftar para pihak yang perlu diberikan salinan

    Keputusan Menteri Keuangan.

    Diisi kota ten1pat diterbitkannya Keputusan Menteri

    Keuangan.

    Diisi tanggal, bulan, dan tahun diterbitkannya Keputusan

    Menteri Keuangan.

    Diisi nan1a Kantor Pelayanan Utan1a Bea dan Cukai atau

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai yang

    menerbitkan Keputusan Menteri Keuangan.

    Diisi nama pejabat yang menandatangani Keputusan Menteri

    Keuangan.

    Diisi nomor urut barang.

    a. Diisi uraian jenis barang dan spesifikasi teknis barang

    (n1erk, tipe, dimensi, kapasitas, dll), dalam hal barang

    selain kendaraan bermotor; atau

    b. Diisi jenis, merek, tipe, nomor mesin, nomor rangka,

    kapasitas mesin, dan tahun pe1nbuatan, dalam hal

    barang berupa kendaraan bermotor.

    Diisi jumlah barang.

    Diisi satuan barang.

    Diisi perkiraan harga barang.

    Diisi nornor pos tarif/HS.

    lt www.jdih.kemenkeu.go.id

  • Nomor (25)

    Nomor (26)

    Nomor (27)

    Non10r (28)

    Nornor (29)

    Nomor (30)

    Nomor (31)

    - E>O -

    Diisi nomor Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak

    Pertambahan Nilai atau Pajak Pertan1bahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta dikecualikan da1i

    pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas barang untuk

    keperluan penelitian dan penge1nbangan ilmu pengetahuan.

    Diisi tanggal Keputusan Menteri Keuangan mengenai

    pembebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut Pajak

    Pertmnbahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

    Penjualan atas Barang Mewah, serta dikecualikan dart

    pe1nungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas barang untuk

    keperluan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

    Diisi nomor urut barang pada Keputusan Menteri Keuangan

    n1engenai pem.bebasan bea masuk dan cukai, tidak dipungut

    Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan

    Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta dikecualikan dari

    pemu.ngutan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas barang untuk

    keperluan per1elitian dan pengembangan ilm.u pengetahuan.

    Diisi negara asal barang.

    Diisi nan1a Kantor Pelayanan Utan1a Bea dan Cukai atau

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukal tempat

    pernasukan barang.

    Diisi nomor pemberitahuan pabean dari barang ilnpor terkait.

    Diisi tanggal, bulan clan tahun pemberitahuan pabean dari

    barang impor terkait.

    www.jdih.kemenkeu.go.id

  • - 51 -

    F. CONTOH FORMAT PERMOHONAN PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN

    ATAS BARANG IMPOR UNTUK KEPERLUAN PENELITIAN DAN

    PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN YANG TELAH DIBERIKAN

    PEMBEBASAN BEA MASUK DAN CUKAI DENGAN CARA DIMUSNAHKAN

    Nomor

    Lampiran

    Hal

    KOP SURAT PEMOHON

    .......... (!) ......... . . ......... (2) ..........•.......... (3) ......... .

    .......... (4) ......... .

    Permohonan Penyelesaian Kewajiban Pabean Atas Barang lmpor Untuk

    Keperluan Penelitian Dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Yang Telah

    Diberikan Pembebasan Bea Masuk Dan Cukai Dengan Cara Dimusnahkan

    Yth. Kepala Kantor .......... (5) ......... .

    Yang bertancla tangan clibawah ini. kami pimpinan clari:

    Nama ................................................ (6) ............................................... .

    NPWP ................................................ (7) ............................................... .

    Alamat kantor ................................................ (8) ............................................... .

    Pihak yang clapat clihubungi : ................................................ (9) ............................................... .

    clengan ini mengajukan permohonan agar barang impor untuk keperluan penelitian clan

    pengembangan ilmu pengetahuan yang telah cliberikan pembebasan bea masuk clan cukai, ticlak

    clipungut Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai clan Pajak Penjualan atas Barang

    Mewah, serta clikecualikan clari Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22, clengan rincian barang

    sebagaimana terlampir clapat clisetujui untuk cliselesaikan kewajiban pabeannya clengan cara

    climusnahkan.

    Demikian permohonan ini clibuat clengan keterangan sesungguhnya .

    .......... (10) ........ ..

    ( .......... (11) .......... )

    I t www.jdih.kemenkeu.go.id

  • -52-

    KOP SURAT PEMOHON

    Lampiran Surat

    Nomor

    Tanggal

    .......... (} ) ......... .

    .......... (3) ......... .

    R!NCIAN BARANG YANG DIMOHONl'.AN PENYELESAIAN KEWAJIBAN PABEAN

    DENGAN CAl~ DIMUSNAI-IKAN

    1\.1\~U!{ [11\:'ll ( tl\{,\1 JH)\1\. l)Jl[,\:(,lll I I ''N AI \d 11 N !JAN 11'"\ll!\1 ~I 1{1:1\ 11"''''""''"'"'''""''''"'"'"' -, 1\·\VJOI< lli\lHII\!1 •ill ~' JU~II-\!1 '>t\ll!i\1\ II I\IW\1\i\:\1 I NEGAIIA 1',\!;1·:1\N l't\J,J ,,~ \fl

  • Nmnor (1)

    Non1or (2)

    Nomor (3)

    Non1or (4)

    Nomor (5)

    Nomor (6)

    Nom.or (7)

    Nomor (8J

    Norr1or (9)

    Non1or (10)

    Nomor (11)

    Nmnor (12)

    Nomor (13)

    Nomor (14}

    Nomor (15)

    Nomor (16)

    Nmnor (17)

    -53 ..

    Diisi nomor surat permohonan.

    Diisi nanm kota tempat surat perm.ohonan dibuaL

    Diisi tanggal surat pennohonan dibuat.

    Diisi jumlah lampiran surat pern1ohonan.

    Diisi Kepala Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai atau

    Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai tempat

    pernasukan barang.

    Diisi narna Perguruan Tinggi swasta atau Baclan Usaha yang

    n1engajukan pern1ohonan penyelesaian kewajiban pabean

    dengan cara dirnusnahkan.

    Diisi Nomor Pokok Wajib Pajak Perguruan Tinggi swasta atau

    Baclan Usaha yang bersangkutan.

    Diisi alan1at Perguruan Tinggi swasta atau Badan Usaha yang

    bersangkutan.

    Diisi nama dan nomor telepon pejabat/pegawaj/pihak yang

    dapat. dihubungi (contact person) dari Perguruan Tinggi swasta

    atau Badan Usaha yang bersangkutan.

    Diisi jabatan penandatangan surat pem1ohonan.

    Diisi n