menstruasi (smart module)

15
MENSTRUASI Menstruasi adalah pengeluaran, secara berkala dan fisiologis, darah dan jaringan mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil; proses ini berada di bawah kendali hormone dan secara normal berulang, biasanya dengan interval sekitar empat minggu, jika tidak terjadi kehamilan selama masa subur periode reproduktif (pubertas sampai menopause). (Kamus Dorland) Ada beberapa hal yang berperan dalam siklus menstruasi pada wanita, diantaranya HPO axis, hormone sex, dan organ genitalia interna wanita. A. HPO Axis (Hypothalamus-Pituitary-Ovarium Axis) Siklus menstruasi yang terjadi pada wanita dipengaruhi oleh suatu jalur yang saling berkaitan yang disebut dengan HPO axis. Hipotalamus memilki peran sentral dalam axis ini dengan mengatur regulasi sekresi hormone tropic dari hipofisis anterior dengan mngeluarkan hormone hipofisiotropik. Sekedar me-review, dalam system endokrin hipotalamus memiliki peran utama dalam mengatur regulasi sekresi hormone tropic yang dihasilkan oleh hipofisis anterior. Gimana caranya? Hipotalamus akan menghasilkan hormone hipofisiotropik, yang berupa releasing dan inhibiting

Upload: anumillah-arini-zidna

Post on 06-Dec-2014

117 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENSTRUASI (Smart Module)

MENSTRUASI

Menstruasi adalah pengeluaran, secara berkala dan fisiologis, darah dan jaringan mukosa

melalui vagina dari uterus yang tidak hamil; proses ini berada di bawah kendali hormone dan

secara normal berulang, biasanya dengan interval sekitar empat minggu, jika tidak terjadi

kehamilan selama masa subur periode reproduktif (pubertas sampai menopause). (Kamus

Dorland)

Ada beberapa hal yang berperan dalam siklus menstruasi pada wanita, diantaranya HPO

axis, hormone sex, dan organ genitalia interna wanita.

A. HPO Axis (Hypothalamus-Pituitary-Ovarium Axis)

Siklus menstruasi yang terjadi pada wanita dipengaruhi oleh suatu jalur yang saling

berkaitan yang disebut dengan HPO axis. Hipotalamus memilki peran sentral dalam axis

ini dengan mengatur regulasi sekresi hormone tropic dari hipofisis anterior dengan

mngeluarkan hormone hipofisiotropik.

Sekedar me-review, dalam system endokrin hipotalamus memiliki peran utama

dalam mengatur regulasi sekresi hormone tropic yang dihasilkan oleh hipofisis anterior.

Gimana caranya? Hipotalamus akan menghasilkan hormone hipofisiotropik, yang berupa

releasing dan inhibiting hormone, salah satunya adalah GnRH (Gonadotropin-Releasing

Hormone) yang akan dikeluarkan hipotalamus, lalu masuk ke system porta hipotalamus

dan hipofisis, lalu menuju ke hipofisis anterior sampai akhirnya GnRH akan merangsang

sel penghasil LH dan sel penghasil FSH yang berada di hipofisis anterior untuk

mensekresikan LH dan FSH.

Selanjutnya, “tugas” dari GnRH akan diteruskan oleh LH dan FSH, hormone tropic

yang dihasilkan oleh hipofisis anterior. Sekedar me-review lagi, hormone tropic adalah

suatu hormone yang bekerja pada organ tertentu yang akan merangsang disekresikannya

hormone lain. Kalau begitu, dimana LH dan FSH bekerja? Dan hormone apa yang akan

dipengaruhi oleh mereka?

Page 2: MENSTRUASI (Smart Module)

Organ sasaran LH dan

FSH adalah ovarium. Pada

organ ini, LH dan FSH akan

bekerja sama untuk

menghasilkan hormon

estrogen dan progesterone.

Kesemua urutan kerja

ini, akan dipertahankan

dalam kondisi normal,

homeostasis, melalui

mekanisme umpan balik

yang diinduksi oleh

hormon-hormon itu sendiri,

kecuali hormon

hipofisiotropik yang

dihasilkan oleh hipotalamus.

Umpan balik yang diberikan

dapat berupa umpan balik

positif ataupun umpan balik negative.

Umpan balik positif merupakan “permintaan” untuk menambah terus produksi

suatu hormon tertentu, misalnya pada saat fase folikular akhir, estrogen mencapai kadar

puncaknya (akan dijelaskan nanti), kadar puncak estrogen ini akan memberikan umpan

balik positif pada hipofisis anterior untuk meningkatkan produksi LH dan FSH juga pada

hipotalamus untuk meningkatkan produksi GnRH.

Sedangkan, umpan balik negative merupakan “permintaan” untuk mengurangi

produksi suatu hormon tertentu, misalnya pada saat fase folikular awal, estrogen yang

dihasilkan oleh folikel ovarium akan memberikan umpan balik negative pada hipofisis

anterior untuk mengurangi produksi LH dan FSH juga pada hipotalamus untuk

mengurangi produksi GnRH.

B. Hormon Sex

Page 3: MENSTRUASI (Smart Module)

Dalam siklus menstruasi ada beberapa hormon yang berperan, diantaranya adalah:

FSH

Bersama dengan LH akan berperan dalam pematangan folikel ovarium dan

produksi estrogen

LH

Bersama dengan FSH akan berperan dalam pematangan folikel ovarium dan

produksi estrogen, selain itu pada keadaan puncak akan menginduksi

ovulasi

Estrogen

Setelah dihasilkan oleh folikel, estrogen akan memberikan umpan balik

negative pada hipotalamus dan hipofisis anterior untuk menekan produksi

GnRH, FSH, dan LH.

Estrogen akan merangsang pematangan folikel ovarium dengan merangsang

proliferasi dari sel-sel granulose dan membentuk sel-sel teka.

Estrogen juga merangsang proliferasi endometrim uterus dengan

meningkatkan simpanan dan sintesis glikogen. (dijelaskan nanti)

Pada akhir fase folikular, estrogen akan memberikan umpan balik positif

pada hipotalamus dan hipofisis anterior untuk meningkatkan produksi LH

sehingga terjadi lonjakan LH dan terjadilah ovulasi.

Progesterone

Pertama kali terbentuk pada fase luteal siklus mentruasi.

Bersama dengan estrogen, memberikan umpan balik negative pada

hipotalamus dan hipofisis untuk menekan produksi GnRH, LH, dan FSH.

Mempersiapkan lapisan fungsional endometrium uterus dan segala kondisi

yang dibutuhkan untuk implantasi apabila terjadi pembuahan

Mencegah pertumbuhan yang berlebihan endometrium akibat kerja estrogen

yang berlebihan.

Inhibin

Secara fisiologis, belum diketahui fungsinya. Namun, memiliki peran

penting dalam mekanisme umpan balik negative terhadap sel penghasil

Page 4: MENSTRUASI (Smart Module)

FSH, yaitu menekan sekresi FSH. Hal ini penting supaya kadar LH dapat

terus konsisten sampai nanti terjadi lonjakan LH untuk ovulasi.

C. Organ Genitalia Interna

Siklus menstruasi melibatkan beberapa organ genitalia interna wanita, yaitu

Ovarium

Peran ovarium dalam siklus menstruasi adalah sebagai tempat pematangan

folikel, mulai dari fase folikular sampai fase luteal. Ovarium terbagi atas

daerah korteks dan medulla.

o Pada daerah korteks, terdapat folikel ovarium yang terbentuk dari

oosit yang dibungkus oleh sel-sel granulose. Folikel ovarium ini

tertanam di dalam stroma (jaringan ikat) ovarium. Stroma ovarium

ini yang akan berdiferensiasi menjadi sel teka pada saat

perkembangan folikel. Folikel yang terdapat dalam ovarium adalah

folikel-folikel primordial yang akan diubah menjadi folikel matang

(folikel yang akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi). Dalam

setiap siklus menstruasi, akan ada beberapa folikel primordial yang

diinduksi oleh FSH untuk dimatangkan, namun pada umumnya

hanya akan ada satu folikel yang bertahan dan matang kemudian

mengeluarkan sel telurnya pada saat ovulasi. Sedangkan sisanya

akan mengalami atresia (regresi).

o Pada daerah medulla, terdiri atas banyak pembuluh darah dalam

jaringan ikat longgar.

Uterus

Uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium (lapisan

otot tebal), dan endometrium (lapisan mukosa uterus). Dalam siklus

menstruasi lapisan uterus yang berperan adalah lapisan endometrium.

Endometrium uterus juga terdiri dari beberapa lapisan, diantaranya

o Lapisan basal (stratum basalis), merupakan lapisan yang

berbatasan dengan daerah miometrium uterus dan merupakan

lapisan yang terus berproliferasi menggantikan lapisan fungsional

Page 5: MENSTRUASI (Smart Module)

yang meluruh tiap bulannya dalam siklus menstruasi. Lapisan

basalis diperdarahi oleh arteri lurus (rekta)

o Lapisan fungsional (stratum fungsionale), merupakan lapisan yang

dipersiapkan dan akan mengalami implantasi apabila terjadi

pembuahan. Pada saat lapisan fungsional mengalami

perkembangan, lapisan basal tidak akan mengalami perubahan.

Lapisan fungsionalis diperdarahi oleh arteri spiralis, arteri inilah

yang akan mengalami kerobekan sehingga menyebabkan

pendarahan pada saat menstruasi.

D. Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan siklik normal yang teratur yang

terjadi pada setiap wanita normal. Rentang waktu antara dua siklus mentruasi adalah 28

Page 6: MENSTRUASI (Smart Module)

hari. Namun, pada kenyataannya hanya 10-15% wanita yang memiliki siklus mentruasi

yang tepat 28 hari. Sisanya kebanyakan sekitar 25-30 hari mungkin kurang atau lebih.

Siklus menstruasi terbagi dalam 3 fase, yaitu:

o Fase menstrual/Fase destruktif

Hari pertama terjadinya fase

menstrual merupakan hari pertama

dari siklus menstruasi. Pada fase

ini ditandai dengan adanya

pendarahan dari uterus melalui

vagina. Pendarahan yang terjadi

biasanya berlangsung selama 1-6

hari. Pendarahan terjadi akibat

degenerasi pada korpus luteum

menyebabkan penurunan kadar

progesterone yang drastis nekrosis

dari lapisan endometrium dan

dinding arteri spiralis. Penurunan

kadar progesterone tersebut

merangsang dilepaskannya

prostaglandin yang diaktifkan oleh enzim fosfolipase dari lisosom. Prostaglandin

merupakan vasokonstriktor yang menyebabkan vasokonstriksi arteri lapisan fungsional

endometrium. Vasokonstriksi menyebabkan iskemia lalu hipoksia lalu nekrosis dinding

arteri spiralis dan lapisan fungsional endometrium karena kurangnya asupan oksigen dan

nutrisi.

Prostaglandin juga membantu mengeluarkan darah dan sisa lapisan endometrium

dengan merangsang kontraksi ritmik miometrium, kadar prostaglandin yang berlebihan

dapat menyebabkan nyeri pada saat haid, yang disebut dysmenorrhea.

Darah haid yang keluar melalui vagina tidak membeku karena adanya aktivitas

dari fibrinolisin, yang melisiskan fibrin. Karena itu, apabila aliran darah terlalu cepat

Page 7: MENSTRUASI (Smart Module)

darah haid akan terlihat sedikit bergumpal karena darah haid kurang terpajan ke

fibrinolisin.

Pada fase ini, karena progesterone dan estrogen menurun secara drastis, maka

tidak ada yang memberikan umpan balik negative dan karena itu kadar FSH dan LH

kembali naik untuk menstimulasi pematang folikel yang baru.

o Fase folikular/fase proliferative/fase estrogenic

Setelah pendarahan haid berhenti, siklus menstruasi akan dilanjutkan dengan fase

folikular, dimana pada fase ini terjadi regenerasi dari lapisan endometrium dan folikel-

folikel di ovarium kembali dipersiapkan untuk dimatangkan.

Pada awal fase ini, kadar FSH tinggi untuk menstimulasi pematangan folikel baru.

Setelah folikel baru mulai berkembang, kadar estrogen kembali meningkat (karena itu

fase ini disebut juga fase estrogenik) dan memberikan umpan balik negative sehingga

kadar FSH dan LH ditekan. Namun, tanpa adanya progesterone umpan balik negative

tidaklah sempurna karena itu kadar FSH dan LH masih ada walaupun dalam kadar yang

rendah. Dan dengan adanya peran dari inhibin, umpan balik negative terhadap FSH

menjadi lebih besar daripada LH karena itu menyebabkan kadar FSH lebih rendah dari

LH.

Page 8: MENSTRUASI (Smart Module)

Estrogen yang

dihasilkan oleh

folikel dibentuk oleh

LH dan FSH. LH

bekerja pada sel teka

dengan

meningkatkan

perubahan kolesterol

menjadi androgen.

Lalu androgen yang

dihasilkan akan

dikirim ke sel granulose untuk diubah menjadi estrogen dengan bantuan enzim

aromatase, yang hanya ada di sel granulose. Estrogen yang dihasilkan oleh folikel

ovarium sebagian ada yang dikeluarkan ke sirkulasi menuju ke organ sasaran, salah

satunya adalah uterus. Di uterus, lebih tepatnya di lapisan fungsional endometrium,

estrogen akan mempersiapkan endometrium untuk kedatangan progesterone dengan

mensintesis reseptor progesterone di lapisan ini. Selain itu, estrogen juga berperan dalam

pertumbuhan endometrium dengan meningkatkan sintesis dan simpanan glikogen dan

asam-asam mukopolisakarida dan juga simpanan enzim hidrolitik yang nanti akan

dikeluarkan ketika terjadi degenerasi korpus luteum.

Estrogen yang dihasilkan folikel ovarium juga sebagian ada yang disimpan ke

dalam folikel itu sendiri dan merangsang proliferasi dari sel granulose. Estrogen yang

semakin banyak dalam folikel menyebabkan folikel semakin besar dan matang. Sampai

nantinya estrogen akan mencapai kadar puncak dan memberikan umpan balik positif

terhadap produksi LH, sehingga menyebabkan adanya lonjakan LH. Lonjakan LH ini

akan menginduksi ovulasi yang dibantu oleh prostaglandin dan juga adanya aktivitas

digesti enzimatik yang menyebabkan pecahnya folikel dan keluarnya sel telur.

o Fase Luteal/fase sekretorik/fase progesterone

Setelah ovulasi, folikel yang telah ditinggalkan sel telur akan berbah menjadi

korpus luteum dan untuk pertama kalinya pada fase ini dihasilkan prgesteron (karena itu

disebut fase progesteron). Progesterone bersama-sama dengan estrogen akan memberikan

Page 9: MENSTRUASI (Smart Module)

umpan balik negative dan menekan kadar LH dan FSH, hal ini ditujukan supaya tidak

terjadi pematangan folikel baru selama fase ini. Progesterone juga berperan dalam

pembatasan pertumbuhan endometrium yang diinduksi oleh estrogen supaya tidak terjadi

hyperplasia endometrium.

Pada fase ini, terjadi pelepasan simpanan glikogen dari endometrium ke bagian

jariangan ikat uterus (karena itu disebut sebagai fase sekretorik), sehingga terjadi

pembesaran pada stoma endometrium yang akan berfungsi untuk menyokong lapisan

endometriun yang nantinya akan ditempati oleh mudigah ketika terjadi pembuahan.

Korpus luteum yang terbentuk akan bertahan selama 14 hari, apabila terjadi

pembuahan maka hidup dari korpus luteum akan diperpanjang oleh HCG (human

chorionic gonadotropin). Namun, apabila tidak terjadi pembuahan maka korpus luteum

akan mengalami degradasi. Dan siklus menstruasi akan kembali memasuki fase

menstrual.

Page 10: MENSTRUASI (Smart Module)

Skema siklus menstruasi

Sel telur tidak dibuahi oleh sperma + degenerasi korpus luteum

↓↓ drastis progesterone dan estrogen

↑ prostaglandin

Nekrosis dinding arteri spiralis dan lapisan fungsional endometrium

Robeknya pembuluh darah dan luruhnya lapisan fungsional endometruim

Pendarahan (darah haid)

Regenerasi lapisan fungsional endometrium

↑ FSH, ↓ estrogen → perkembangan folikel baru

Folikel baru → ↑estrogen, ↓ FSH, ↑ LH

Estrogen mencapai kadar puncak, umpan balik positif →lonjakan LH

Ovulasi

Sisa folikel → korpus luteum

↑ progesterone estrogen

Persiapan lapisan fungsional endometrium, control umpan balik negtaif

Control umpan balik negative → FSH, LH↓

Sel telur dibuahi sel telur tidak dibuahi

Kehamilan MENSTRUASI