menipisnya cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing ... filesecara teoritis, perubahan nilai...

4
Melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS berdampak luas terhadap perekonomian Indonesia. Keadaan rupiah yang terus melemah sejak akhir 2014 hingga per 31 Mei 2015, sungguh miris karena upaya Indonesia menguatkan posisi perekonomian, hasilnya justru berbanding terbalik, rupiah Indonesia terseok-seok dan bertekuk lutut terhadap dolar Amerika Serikat. Kurs rupiah terhadap dolar per 30 April 2015 tampak menguat lagi sebesar Rp 12.950,00 per US$ 1 dan per tanggal 7 Mei 2015 rupiah ditutup anjlok sebesar Rp 13.148,00. Secara teoritis, perubahan nilai tukar rupiah memiliki beberapa konsekuensi ekonomi yang secara langsung mempengaruhi jumlah hutang luar negeri yang harus dibayar baik oleh pemerintah maupun sektor swasta. Hal ini akan berpengaruh pada program pembangunan ekonomi karena semakin menipisnya cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing, rupiah terus terdepresiasi, semakin berkurangnya smiler pembiayaan impor bagi kepentingan produksi di sektor riil dalam negeri. Disamping dampak negatif, depresiasi rupiah secara teoritis memberi peluang untuk memperbaiki neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor dan pengurangan impor. Hal ini dimungkinkan karena harga relatif komoditi dalam negeri lebih kompetitif dibandingkan harga komoditi luar negeri. Menghadapi kondisi tersebut civitas akademika Fakultas Ekonomi UNSURYA turut memikirkan jalan keluar yang perlu disarankan kepada stake holder, dengan menyelenggarakan Seminar Nasional bertema “ DAMPAK DEPRESIASI RUPIAH TERHADAP EKSPOR IMPORT INDONESIA” TANGGAL 19 DESEMBER 2015. Seminar selain diikuti oleh civitas aademika Unsurya juga diikuti beberapa civita dari perguruan tingi lainnya.

Upload: dominh

Post on 14-Jun-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Melemahnya kurs rupiah terhadap dolar AS berdampak luas terhadap perekonomian Indonesia.

Keadaan rupiah yang terus melemah sejak akhir 2014 hingga per 31 Mei 2015, sungguh miris karena

upaya Indonesia menguatkan posisi perekonomian, hasilnya justru berbanding terbalik, rupiah Indonesia

terseok-seok dan bertekuk lutut terhadap dolar Amerika Serikat. Kurs rupiah terhadap dolar per 30 April

2015 tampak menguat lagi sebesar Rp 12.950,00 per US$ 1 dan per tanggal 7 Mei 2015 rupiah ditutup

anjlok sebesar Rp 13.148,00.

Secara teoritis, perubahan nilai tukar rupiah memiliki beberapa konsekuensi ekonomi yang

secara langsung mempengaruhi jumlah hutang luar negeri yang harus dibayar baik oleh pemerintah

maupun sektor swasta. Hal ini akan berpengaruh pada program pembangunan ekonomi karena semakin

menipisnya cadangan devisa dalam bentuk mata uang asing, rupiah terus terdepresiasi, semakin

berkurangnya smiler pembiayaan impor bagi kepentingan produksi di sektor riil dalam negeri.

Disamping dampak negatif, depresiasi rupiah secara teoritis memberi peluang untuk

memperbaiki neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor dan pengurangan impor. Hal ini

dimungkinkan karena harga relatif komoditi dalam negeri lebih kompetitif dibandingkan harga komoditi

luar negeri.

Menghadapi kondisi tersebut civitas akademika Fakultas Ekonomi UNSURYA turut memikirkan

jalan keluar yang perlu disarankan kepada stake holder, dengan menyelenggarakan Seminar Nasional

bertema “ DAMPAK DEPRESIASI RUPIAH TERHADAP EKSPOR IMPORT INDONESIA” TANGGAL 19

DESEMBER 2015. Seminar selain diikuti oleh civitas aademika Unsurya juga diikuti beberapa civita dari

perguruan tingi lainnya.

Perguruan Tinggi merupakan suatu lembaga pendidikan yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana antara satu Dharma dengan Dharma lainnya saling kait mengkait sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Dan penilaian masyarakat di tingkat nasional maupun internasional terhadap kredibiltas sebuah perguruan tinggi sangat dipengaruhi oleh hasil penelitian yang mampu dihasilkannya, hal ini identik dengan pengakuan dan penghargaan masyarakat terhadap sebuah perguruan tinggi yang sebanding dengan hasil karya penelitiannya.

Menyabut dorongan pemerintah untuk meningkatkan karya penelitian dan pengabdian masyarakat, maka menjadi taruhan bagi UNSURYA yang mempunyai kekhasan tersendiri di bidang kedirgantaraan,untuk tampil sebagai perguruan tinggi yang diperhitungkan baik di tingkat nasional, regional maupun internasional di kemudian hari.

Melalui tekad tersebut, Fakultas Ekonomi memprakasai sebuah seminar yang bertema : “PENCERAHAN (REFRESHING) METODOLOGI PENELITIAN DAN PROGRAM HIBAH PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT 2017” pada tanggal 30 April 2016, yang diikuti oleh seluruh Dosen UNSURYA dan beberapa perwakilan Dosen dari Perguruan Tinggi Lainnya.