meningkatkan prestasi belajar siswa kelas iv sdn ... · objek penelitian ini adalah prestasi...
TRANSCRIPT
i
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN ADISUCIPTO 2
TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
M. Tri Indah Wahyuni
NIM : 101134014
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Drs. Legimin dan Ibu C. Sudarti yang telah
memberikan motivasi dan memberikan kasih sayang yang tulus.
2. Kedua kakakku tersayang yang selalu memberikan motivasi.
3. Sahabat – sahabatku satu angkatan.
4. Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Hidup seperti bersepeda, agar tetap seimbang maka kita harus terus bergerak”
“Rencana Tuhan selalu lebih baik daripada rencana kita. Maka bersabarlah jika
rencana kita gagal, karena itu berarti Tuhan sedang berperan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam
kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 September 2017
Peneliti
M. Tri Indah Wahyuni
NIM : 101134014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : M. Tri Indah Wahyuni
Nomor Mahasiswa : 101134014
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN
ADISUCIPTO 2 TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA MATA PELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolah dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas,
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 22 September 2017
Yang menyatakan
M. Tri Indah Wahyuni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN
ADISUCIPTO 2 TAHUN AJARAN 2016/2017 PADA MATA PELAJARAN
IPS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
JIGSAW
M. Tri Indah Wahyuni
Sanata Dharma Yogyakarta
2017
Masalah yang ditemukan di kelas IV SDN Adisucipto 2 adalah guru
menggunakan metode ceramah yang monoton dan siswa merasa bosan di dalam
kelas sehingga prestasi belajar siswa menjadi rendah. Tujuan dari penelitian ini
adalah “Meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran Jigsaw
pada mata pelajaran IPS”.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksankan denga
satu siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran
2016/2017. Objek penelitian ini adalah prestasi belajar pada mata pelajaran IPS
kelas IV kompetensi dasar,” Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”. Pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan tes tertulis. Instrumen yang
digunakan berupa tes tertulis dengan 20 soal pilihan ganda. Analisis data
menggunakan teknik deskripsif kuantitatif-kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan 1) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
prestai belajar siswa adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dengan langkah – langkah: a) pembagian kelmpok; b) penyampaian materi;
c) diskusi di kelompok ahli; d) mejelaskan materi di kelompok asal; e) evaluasi
individual. 2) penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukan oleh peningkatan nilai rata
– rata kelas dan persentase ketuntasan siswa, dari kondisi awal nilai rata – rata
siswa 47,22 dengan persentase ketuntasan 25% menjadi 80 dengan persentase
100% pada siklus 1.
Kata kunci: Prestasi belajar, siswa kelas IV, IPS, dan Model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
INCREASING STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT STUDENT IV
SDN ADISUCIPTO 2 YEAR TEACHING 2016/2017 IN IPS LESSON
STUDY USING COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE JIGSAW
M. Tri Indah Wahyuni
Sanata Dharma Yogyakarta
2017
Problems found in the fourth grade of SDN Adisucipto 2 is the limit of the
lesson given while the IPS material is so much that the students' learning
achievement becomes low. The purpose of this research is "Jigsaw learning model
can improve student's learning achievement on IPS subjects".
This study is a classroom action research conducted by one cycle. The
subject of this research is the fourth grade of SDN Adisucipto 2 academic year
2016/2017. The object of this study is the achievement of learning in the IPS class
IV basic competence, "Know the development of production technology,
communication and transportation and experience using it". Data collection was
done by interview, observation, and written test. The instrument used is a written
test with 20 multiple choice questions. Data analysis using quantitative
techniques.
The result of research shows 1) the effort done to improve student learning
prestai is using cooperative type jigsaw learning model with steps - steps: a)
division of group; b) delivery of material; c) discussion in expert groups; d)
describe the material in the original group; e) individual evaluation. 2) the use of
jigsaw type cooperative learning model can improve student's learning
achievement. This is indicated by the increase of the average grade and the
percentage of students' completeness, from the initial condition of the average
score of 47.22 students with the percentage of mastery 25% to 80 with 100%
percentage.
Keywords: Learning achievement, fourth grade students, IPS, and Jigsaw type
cooperative learning model.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa telah
melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul,”MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS IV SDN ADISUCIPTO 2 TAHUN AJARAN
2016/2017 PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW” ditulis sebagai syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan kerjasama
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar sekaligus dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, masukan yang sangat bermanfaat dan memotivasi
penilis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., Wakil Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc., dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
5. Siti Tumarsih, S.Pd., Kepala Sekolah SDN Adisucipto 2 yang telah
memberikan dukungan serta ijin kepada penulis untuk mengadakan
penelitian di SDN Adisucipto 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ika Sri Wulandari, S.Pd., guru kelas IV SDN Adisucipto 2 yang telah
memberikan motivasi serta telah bekerja sama untuk memberikan waktu
dan tenaganya.
7. Siswa/i kelas IV SDN Adisucipto 2 , yang bersedia bekerjasama dalam
penelitian ini.
8. Bapak, ibu dan kakak tercinta yang tidak pernah berhenti memberikan
motivasi selama melakukan penulisan skripsi ini.
9. Teman – teman yang selama ini sudah memberikan dukungan kepada
saya.
10. Sekretariat PGSD yang selalu membantu dalam hal administrasi dan
segala keperluan untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per-satu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini.
Untuk itu, penuis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari semua pihak. Besar
harapan penulis semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mahasiswa Universitas
Sanata Dharma khususnya dan bagi semua pihak yang membutuhkan pada
umumnya.
Yogyakarta 22 September2017
M. Tri Indah Wahyuni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Manfaat Teoritis ................................................................................. 5
2. Manfaat Praktis .................................................................................. 5
E. Definisi Oprasional ................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 9
A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 9
1. Prestasi Belajar .................................................................................. 9
a. Pengertian Prestasi ....................................................................... 9
b. Pengertian Belajar ........................................................................ 9
c. Prestasi Belajar ............................................................................. 11
2. Karakteristik Siswa SD Kelas IV ....................................................... 14
3. Ilmu Pengetahuan Sosial .................................................................... 17
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ............................................. 17
b. Hakikat IPS ................................................................................... 19
c. Tujuan Pembelajaran IPS .............................................................. 20
d. Ruang Lingkup IPS ....................................................................... 20
4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ................................. 36
a. Pembelajaran Kooperatif ............................................................ 36
b. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ........................................ 40
B. Penelitian – penelitian yanga Relevan .................................................... 47
C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 49
D. Hipotesis Tindakan ................................................................................ 51
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 53
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 53
B. Setting Penelitian ................................................................................... 56
1. Tempat Penelitian ............................................................................. 56
2. Subjek Penelitian .............................................................................. 56
3. Objek Penelitian ................................................................................ 56
4. Waktu Penelitian ............................................................................... 56
C. Disain Penelitian .................................................................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Persiapan ........................................................................................... 56
2. Rancangan Setiap Siklus ................................................................... 57
D. Instrumen Penelitian .............................................................................. 61
1. Instrumen Pembelajaran .................................................................... 61
2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 61
E. Analisis Data .......................................................................................... 66
1. Analisis Data Kuantitatif ................................................................... 67
2. Analisis Data Kualitatif ..................................................................... 68
F. Indikator Keberhasilan ........................................................................... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 72
A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 72
1. Kondisi Awal .................................................................................... 72
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 74
B. Pembahasan ........................................................................................... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 87
A. Kesimpulan ............................................................................................ 87
B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 89
C. Saran ...................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 90
LAMPIRAN .................................................................................................... 93
BIODATA PENULIS .................................................................................... 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat – surat ................................................................................. 93
Lampiran 2 Silabus ......................................................................................... 96
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................ 98
Lampiran 4 Materi ........................................................................................... 102
Lampiran 5 Soal Evaluasi ............................................................................... 115
Lampiran 6 Kunci Jawaban Soal Evaluasi ...................................................... 118
Lampiran 7 Soal Diskusi ................................................................................. 119
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Diskusi ....................................................... 120
Lampiran 9 Instrumen Validasi Observasi dan Perangkat Pembelajaran ….... 122
Lampiran 10 Hasil Validasi Lembar Observasi dan Perangkat Pembelajaran 127
Lampiran 11 Kondisi Awal Nilai IPS SDN Adisucipto 2 Tahun 2015/2016 . 137
Lampiran 12 Pedoman Wawancara Guru Kelas IV ......................................... 138
Lampiran 13 Hasil Evaluasi ............................................................................ 139
Lampiran 14 Hasil Diskusi Dalam Kelompok Asal dan Ahli ......................... 148
Lampiran 15 Data Tabulasi ............................................................................. 151
Lampiran 16 Tabel Product ............................................................................. 153
Lampiran 17 Peningkatan Nilai Siswa ............................................................ 155
Lampiran 18 Foto – foto ................................................................................. 156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Alat Produksi Masa Kini dan Maa Lalu .......................................... 25
Tabel 2.2 Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu .............................................. 31
Tabel 3.1 Kisi – kisi Soal Siklus 1 .................................................................. 63
Tabel 3.2 Kisi – kisi Soal Siklus 2 .................................................................. 63
Tabel 3.3 Koefisien Reliabilitas ...................................................................... 66
Tabel 3.4 Kisi – kisi Lembar Observasi .......................................................... 69
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara Guru ............................................................. 70
Tabel 3.6 Kriteria Keberhasilan Penelitian ..................................................... 71
Tabel 4.1 Data Pada Kondisi Awal ................................................................. 73
Tabel 4.2 Hasil Nilai Siswa Pada Siklus 1 ....................................................... 79
Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Rata – rata Awal dan Akhir ............................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu ............................. 35
Gambar 2.2 Model Jigsaw ............................................................................... 46
Gambar 2.3 Literatur Map Penelitian Relevan ............................................... 49
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman yang semakin maju dengan didukung oleh teknologi
yang canggih dan modern menuntut sumber daya manusia berkualitas tinggi.
Salah satunya dengan proses pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuhkembangkan potensi sumberdaya manusia melalui kegiatan
pengajaran. Kegiatan ini merupakan proses upaya pencapaian tujuan belajar
seseorang yang diharapkan bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
dengan menggunakan pendekatan, metode, teknik, model dan strategi
pembelajaran. Seperti model pembelajaran yang memiliki beberapa macam
yang dapat dipilih oleh guru untuk memudahkan membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran sesuai di kelas dan mencapai tujuan pembelajaran.
Pemilihan model pembelajaran dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
bisa memberikan pengalaman bagi peserta didik baik di bidang kognitif,
afektif dan psikomotor. Model merupakan pola (contoh, acuhan, ragam, dan
sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2005:751). Model pembelajaran semakin berkembang,
inovatif dan bervariasi. Model ini dapat membantu siswa dan guru dalam
proses belajar mengajar. Siswa akan lebih aktif, kreatif, berpikir kritis,
bersosialisasi dan guru sebagai fasilitator mendukung segala kegiatan yang
siswa lakukan untuk mencapai tujuan belajar. Seperti siswa mampu
mengembangkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sehari – hari untuk bersosialisasi di lingkungan masyarakat dan tidak menjadi
manusia yang individualis.
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan bahan ajar ilmu sosial yang
disederhanakan untuk mencapai tujuan pendidikan di SD, SMP dan SMA
(Nu,man Sumantri, dkk: 1973). IPS adalah hasil pemfusian atau perpaduan
dari sejumlah mata pelajaran geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi,
antropologi, dan politik (Saidiharjo, 1996:4). Di SD mata pelajaran IPS
memuat geografi, sejarah,ekonomi, dan sosiologi. Dalam penelitian ini
pembahasan materi yang dibahas adalah perkembangan teknolodi produksi,
komunikasi dan transportasi serta cara menggunakannya, dan masalah sosial
di daerahnya. Siswa mampu mengembangkan konsep dan generalisasi
dikehidupan sehari-hari untuk bersosialisasi dengan memiliki sikap saling
menghormati dan menghargai dengan sesama masyarakat di lingkungannya
serta tidak menjadi manusia yang individualis.
Namun pada praktiknya, masih terdapat beberapa kendala. Berdasarkan
wawancara dan observasi di SD Adisucipto 2, pada tanggal 25 Februari 2017.
Guru menggunakan metode ceramah dan monoton, sehingga siswa cenderung
sibuk sendiri karena merasa bosan. Sehingga nilai yang diperoleh pada mata
pelajaran IPS menjadi kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
60 yang sudah ditentukan oleh sekolah. Dibandingkan dengan mata pelajaran
lainnya, nilai rata – rata ulangan harian pelajaran IPS masih tergolong rendah.
Ini dapat dilihat dari ulangan harian siswa yang berjumlah 28 siswa kelas IV
SD Adisucipto 2, hanya 10 siswa atau 37% yang nilainya mencapai kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 60,00 dan 17 siswa
atau 63% tidak tuntas KKM.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, metode pembelajaran yang
digunakan guru pada mata pelajaran IPS yaitu metode ceramah saja, tidak
dikombinasikan dengan metode lain yang variatif dan menyenangkan. Dan
banyaknya hafalan yang jarang mengaitkan dengan kenyataan sosial sehingga
kadang siswa kurang memahami apa yang sudah dipelajari dan kurang
mendapatkan manfaat bagi kehidupannya dimasyarakat. Tidak jarang guru
memberikan pekerjaan rumah yang sangat banyak dan dari kebanyakan siswa
tidak mengerjakannya melainkan dikerjakan oleh orangtuanya. Siswa menjadi
kurang pemahaman dan penyerapan materi yang diberikan sangat rendah.
Sehingga nilai siswa tidak mengalami perubahan.
Guru perlu meningkatkan prestasi belajar siswa dengan model
pembelajaran yang menarik. Peneliti menawarkan model pembelajaran
cooperativ tipe Jigsaw. Metode pembelajaran Jigsaw adalah suatu tipe model
pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dapat menggali potensi
kepemimpinan siswa dalam kelompok, meningkatkan komunikasi dalam
kelompok dan bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama
(Rusman, 2008.203). Jigsaw akan membantu siswa untuk menemukan
pemahaman pada materi yang sulit secara bekerjasama dalam kelompok dan
mengetahui kemampuan siswa terhadap materi.
Model kooperatif tipe jigsaw termasuk dalam metode diskusi, jika dikemas
dalam pembelajaran yang menarik dan sesuai untuk peserta didik SD, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
diharapkan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif. Dalam model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw siswa belajar dalam kelompok asal dan
kelompok ahli. Siswa memiliki tanggung jawab mempelajari materi pelajaran
dalam kelompok ahli sebelum menyampaikan kepada kelompok asal, sehingga
mereka dituntut untuk lebih aktif selama pelajaran atau pembelajaran berpusat
pada siswa (student centered). Setiap siswa mempunyai peranan penting
dalam kelompoknya karena setiap siswa bertanggung jawab atas materi
pelajaran yang harus disampaikan kepada teman dalam satu kelompoknya.
Meskipun pembelajaran dilakukan dengan siswa sebagai pusatnya, guru tetap
berperan penting dalam membimbing dan meluruskan konsep pembelajaran
apabila terjadi kekurangan atau miskonsep.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melibatkan siswa dalam belajar
kelompok untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran temannya. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus sisap
memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya
yang lain. Dimana ciri khas pembelajaran jigsaw yaitu, siswa dibagi dalam
kelompok – kelompok kecil yang bersifat heterogen. Awal pembentukan
kelompok disebut kelompok asal, setelah itu siswa diberi tugas kelompok dan
setiap anggota mendapatkan soal yang berbeda, siswa yang memiliki soal
yang sama bergabung menjadi kelompok ahli, setelah selesai berdiskusi dalam
kelompok ahli siswa kembali kekelompok asalnya untuk menerangkan materi
yang sudah dipelajari di kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dipilih karena di dalam
pembelajaran dengan menggunakan tipe jigsaw, dapat meningkatkan hasil
belajar, meningkatkan daya ingat, mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik
(kesadaran individu), meningkatkan hubungan antar manusia heterogen,
meningkatkan sikap anak yang positif terhadap guru, meningkatkan harga diri
anak, meningkatkan penyesuaian sosial yang positif, dan meningkatkan
ketrampilan hidup bergotong – royong (Rusman, 2011 : 219). Model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajara siswa. Peneliti melakukan penelitian tindakan
kelas untuk menjawab masalah ini dengan judul”Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Kelas IV SDN Adisucipto Tahun Ajaran 2016/2017 Pada Mata
Pelajaran IPS Menggunkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPS kelas IV SDN Adisucipto tahun ajaran 2016/2017
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw?
2. Apakah model pembelajaran Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Adisicipto 2 tahun ajaran
2016/2017?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Mendiskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas
IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017.
2. Meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV
SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan
sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Metode Jigsaw yang di terapkan peneliti mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan alternatif
bagi guru untuk melakukan pemilihan model pembelajaran yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
meningkatkan prestasi belajar siswa dan membantu guru untuk
mempermudah mencapai tujuan pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat meningkatkan mutu sekolah melalui metode yang
telah diterapkan di kelas, selain itu dapat memberikan msukan pada
pihak sekolah dalam penggunaan metode Jigsaw kelas IV SD.
d. Bagi Penulis
Peneliti memperoleh pengalaman dan wawasan baru dalam
menerapkan pembelajaran yang inovatif bagi siswa, khususnya
menggunkana model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
E. Definisi Operasional
Agar permasalahan tidak meluas, sehingga tidak menjadi penafsiran yang
keliru dan kemungkinan timbulnya makna ganda, serta pembaca paham akan
maksud peneliti tentang variabel penelitian, maka dalam penelitian ini
diberikan batasan terhadap variabel – variabel penelitian tersebut.
1. Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh
seseorang, setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri.
2. Siswa SD kelas IV adalah siswa memiliki karakteristik senang bermain,
berkelompok dengan teman sebaya, dan memiliki dorongan untuk
berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Mata Pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) adalah ilmu yang
mempelajari aspek – aspek kehidupan manusia dan berbagai pengetahuan
sosial di lingkungan masyarakat.
4. Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah salah satu model
pembelajaran diskusi, satu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok asal
yang melakukan diskusi dalam kelompok ahli. Kelompok asal adalah
kelompok awal yang dibentuk guru yang beranggotakan siswa dengan
jenis kelamin dan prestasi yang berbeda-beda. Sedangkan kelompok ahli
adalah kelompok yang beranggotakan siswa yang mempelajari materi
yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan
kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi merupakan
kecakapan atau hasil konkrit yang dapat dicapai pada saat atau periode
tertentu.
Prestasi merupakan kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu “prestasi”
dan “belajar”. Dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Dibawah
ini akan dibahas mengenai dua kata tersebut. Prestasi adalah hasil dari
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu
maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil
pekerjaan atau apa yang telah diciptakan baik secara individu maupun
kelompok melalui proses pembelajaran.
b. Pengertian Belajar
Menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:2), belajar adalah perubahan
disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas.
Perubahan disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses
pertumbuhan seseorang secara ilmiah. Suprijono (2009:3) menjelaskan
bahwa belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ke perkembangan pribadi seutuhnya. Reber (dalam Suprijono, 2009:3)
mendeskripsikan belajar adalah “the process of acquiring knowledge”,
belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Perolehan pengetahuan
maupun upaya penambahan pengetahuan hanyalah alah satu bagian kecil
dari kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Imron (1996:3)
menjelaskan belajar adalah salah satu perubahan tingkah laku dalam diri
seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman.
Belajar menurut Hintzman (Syah, 1995:89) merupakan a change in
organism due to experience which can affect the organism’s behavior.
Yang artinya belajar merupakan suatu perubhan yang terjadi dalam diri
organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jika Hintzman dalam
penjelasnnya mengenai belajar masih menggunakan kata perubahan dan
tingkah laku. Biggs (dalam Syah, 1995:90-91) mendefinisikan belajar
dalam tiga macam rumusan, yaitu rumusan kuantitatif, rumusan,
institusional, dan rumusan kualitatif. Seara kuantitatif (ditinjau dari sudut
jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan
kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak – banyaknya.
Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut berapa banyak materi
yang dikuasai siswa. Secara institusional (tinjuan kelembagaan), belajar
dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap
penguasaan siswa atas materi – materi yang telah ia pelajari. Bukti
institusional yang menunjukan siswa telah belajar dapat diketahui saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
proses mengajar. Ukurannya, semakin baik mutu guru engajar akan
semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam
bentuk skor. Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu)
ialah proses memperoleh arti – arti dan pemahaman – pemahaman serta
cara – cara menafsirkan dunia disekeliling siswa.
Berdasarkan uraian di atas mengenai prestasi dan belajar, maka dapat
disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari penguasaan
pengetahuan atau ketrampilan yang diperoleh seseorang tau individu yang
dapat diukur dan dinilai yang mana hasilnya berupa angka atau
pernyataan. Angka atau pernyataan itulah yang akan dijadikan pengukuran
prestasi belajar siswa.
c. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:895), prestasi merupakan
hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilkukan atau dikerjakan).
Sedangkan Winkel (1984:62) mengemukakan prestasi belajar merupakan
bukti keberhasilan yang telah dicapai. Mahmud (1990:84-87) berpendapat
bahwa prestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
1) Faktor Internal, seperti motivasi dan keyakinan
a) N. Ach (Need for Achievement) adalah suatu dorongan atau motif
untuk berprestasi dalam hal tertentu
b) Takut gagal, perasaan ini muncul ketika siswa akan menghadapi
ujian. Perasaan yang cemas dan gugup akan mengganggu kosetrasi
dalam memecahkan masalah yang sulit. Dengan demikian perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
seerti ini sebaiknya dihindari agar dapat memperoleh hasil yang
maksimal.
c) Takut sukses, seseorang yang mempunyai perasaan takut sukses
akan menyebabkan orang itu tidak mau berusaha untuk melakukan
hal terbaik demi keberhasilannya.
2) Faktor Eksternal seperti kesempatan
Kesempatan ini dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang
mendukung dapat memotivasi seseorang untuk mengembangkan apa
yang ada dalam dirinya.
Syah (2003:132) mengemukakan secara global faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan
belajar.
1) Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam siswa yakni
keadan jasmani (aspek fisiologis) dan rohani siswa (aspek psikologis).
Aspek fisiologis berkenaan dengan kondisi umum jasmani,
tonus/tegangan otot, organ – orga seperti tingkat kesehatan indera
pendengaran dan indera penglihatan. Hal ini akan mempengaruhi
kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Aspek
psikologis berkenaan dengan tingakat kecerdasan/ intelegensi siswa,
sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a) Bakat siswa
Bakat siswa merupakan kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang.
b) Kecerdasan/intelegensi
Intelegensi siswa merupakan potensi dasar yang dimiliki oleh setiap
siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang maka semakin
besar peluangnya untuk meraih kesuksesan dan sebaliknya
c) Minat siswa
Kencenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang
besar terhadap sesuatu.
d) Motivasi siswa
Suatu tenaga yang mendorong setiap individu bertindak atau
berbuat untuk tujuan tertentu.
2) Faktor Eksternal
Faktor Eksternal siswa terdiri atas dua macam yaitu faktor lingkungan
sosial dan faktor lingkungan non sosial. Lingkungan sosial yang paling
berpengaruh yaitu orangtua dan keluarga siswa sendiri, sedangkan
faktor lingkungan non sosial antara lain gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat – alat belajar, keadaan
cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Faktor pendekatan belajar
Faktor pendekatan yang lebih tinggi akan berpengaruh terhadap
keberhasilan proses pembelajaran.
Djamarah (2011:73) mangatakan prestasi belajar adalah hasil yang
telah dicapai individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dalam mempelajari sebagian mata pelajaran. Hasil
pencapaiannya berwujud siswa yang secara bertahap berbetuk wataknya,
kemampuan berpikir, dan ketrampilan teknologinya (Djamarah, 2011:26).
Dari teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh
sesorang setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri.
Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam diri
seseorang dan lingkungan di sekitarnya.
2. Karakteristik Siswa SD kelas IV
Anak usia Sekolah Dasar merupakan masa mengkonkretkan khayalan anak
yang artinya peran pendidikan bergeser dari memberi bantuan secara fisiologis
menjadi pemberian bantuan terhadap mental psikologis anak. Seiring dengan
pertumbuhan fisiologis yang semakin sempurna, berkembang pula keberanian
untuk mengeksplor organ tubuh dan mental intelektualnya. Hal tersebut
ditandai dengan sifat anak yang mulai berpikir kritis yaitu mempertanyakan
hal-hal nyata di sekitar mereka, baik di lingkungan sekolah maupun di luar
sekolah (Wina Sanjaya.2010:251).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Menurut Kohnstam dalam (Mustaqim, 2008: 16-17) mengenai priodisasi
sebagai berikut:
a. Masa Vital; kira kira 0,0 – 2,0 th
b. Masa Estetis; kira- kira 2 – 7,0 th
c. Masa Intelektual; 7,0 – 13 th
d. Masa Sosial/ remaja; kira- kira 13,0/14,0 – 20,0/21,0
Dari penjelasan diatas maka masa usia sekolah dasar disebut juga masa
intelektual. Masa sekolah sendiri dibagi menjadi dua yaitu masa awal SD dan
masa akhir SD. Pada masa awal SD siswa suka membandingkan dirinya
dengan orang lain dan menghendaki nilai - nilai (angka). Sedangkan pada
Masa akhir SD anak telah mempunyai minat terhadap hal-hal dan mata
pelajaran khusus, membutuhkan bantuan guru atau orang tua, dan senang
membentuk kelompok sebaya.
Dalam Siswoyo, dkk (2008:102), Jean Piaget mengelompokkan
perkembangan intelektual peserta didik melalui empat tahap, antara lain:
a. Tahap sensori motor
Tahap ini dimulai sejak lahir hingga umur 2 tahun. Pada tahap ini
kemampuan berpikir anak tergantung dari penangkapan panca indra
mereka.
b. Tahap pra-operasional
Tahap ini terjadi pada usia 2 sampai 7 tahun.Pada tahap ini anak suka
meniru apa yang dia lihat, seperti meniru orang tua atau teman. Anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mampu menggunakan kata - kata yang benar dan mampu
mengekspresikannya dalam kalimat.
c. Tahap operasional konkret
Tahap ini dimulai pada usis 7 sampai 11 tahun. Pada tahap ini anak
dapat berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwaperistiwa
penting yang konkret. Misalnya siswa dapat menghitung banyaknya
bidang sisi pada bangun kubus.
d. Tahap operasional formal
Dimulai pada usia 11 sampai 14 tahun. Pada tahap ini anak telah
mampu mengkoordinasikan dua ragam kemampuan kognitif secara
bersama-sama dan berurutan. Pada tahap ini anak mampu memecahkan
masalah dengan hipotesis anak tersebut, anak juga mampu
mempelajari materi yang abstrak seperti agama dan matematika.
Pada umumnya anak Indonesia masuk SD pada usia 6-7 tahun dan
rentang belajar di SD selama 6 tahun, maka usia anak SD bervariasi antara
6-12 tahun atau 7-13 tahun. Berarti meliputi tahap akhir praoperasional
sampai awal operasional formal awal. Pada usia tersebut anak meiliki sifat:
a. Berfikir konkret
b. Memiliki rasa ingin tahu yang kuat
c. Senang bermain atau suasana yang menggembirakan
d. Memiliki dorongan kuat untuk berprestasi
e. Senang berkelompok dengan teman sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Berdasarkan uraian di atas siswa SD pada khususnya kelas IV
memiliki karakteristik senang bermain atau suasana yang
menggembirakan, memiliki dorongan kuat untuk berprestasi,senang
berkelompok dengan teman sebaya, dan senang melakukan sesuatu secara
langsung(Desmita,2009:35). Oleh karena melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw cocok diterapkan dalam pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran anak usia
sekolah dasar di kelas IV dimana tahap perkembangan kognitif mereka
sudah mencapi tahap operasional konkret.
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2003:424),
ilmu pengetahuan sosial diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang
merupakan paduan sejumlah mata pelajaran sosial (sperti sejarah,
ekonomi, geografi).
IPS didefinisikan sebagai ilmu tentang manusia di dalam kelompok
yang disebut masyarakat, dengan mengguakan ilmu politik, ekonomi,
sejarah, ekonomi, antropologi, politik.
1) Geografi : mengungkapkan kesuburan tanah, jenis – jenis mata
pencaharian penduduk, jenis dan penyebaran sumber daya, transportasi
komunikasi, iklim dan pengaruhnya terhadap kehidupan, pemukiman
tenaga air, globe dan peta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Sejarah : mengungkapkan usaha memenuhi kebutuhan materi dari
sumber daya dan modal yang terbatas, produksi bahan kebutuhan,
pengangkutannya, distribusinya.
3) Antropologi : mengungkapkan bagaimana kemampuan manusia
menciptakan hasil – hasil kebudayaan dengan perkembangannnya dari
keadaan yang sederhana keadaan yang maju.
4) Ilmu polotik : menyajikan pelajaran tentang pemerintahan, kenegaraan,
proses politik dan tentang kebijaksanaan.
5) Sosiologi : mengungkapkan relasi sosil manusia dengan segala faktor
dan pengorganisasiannya.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan kajian tentang manusia dan dunia
sekelilingnya. IPS lahir dari keiinginan para pakar pendidikan untuk
“membekali” para siswa supaya nantinya mampu menghadapi dan
menangani kehidupan di masyarakat yang sering berkembang secara
tidak terduga.IPS adlah bidang – bidang keilmuan yang mempelajari
manusia sebagai anggota masyarakat.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan yaitu mereka memandang IPS
sebagai suatu ilmu, IPS mempelajari hubungan antara manusia dan
sekelilingnya seagai anggota masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa
IPS merupakan suatu ilmu yang memiliki kajian luas antara mausia dan
dunianya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Hakikat IPS
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah bidang – bidang keilmuan yang
mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat (Nursid Sumaantmadja,
2000:7). Menurut Deobold B. Van mengatakan bahwa IPS mempelajari
tingkah laku manusia di masyarakat banyak aspeknya seperti ekonomi,
aspek sikap mental, aspek budaya, aspek hubungan social dan lain -
lainnya. Dapat dikatakan IPS memiliki banyak aspek yang dipelajari
manusia sebagai anggota masyarakat.
Pembelajaran IPS pada hakikatnya merupakan pengajaran aspek –
aspek kehidupan manusia di masyarakat. Bisa dikatakan hakikat materi
IPS digali dari kehidupan sehari - hari yang nyata di masyarakat.
Pengajaran IPS adalah proses pengajaran yang memajukan berbagai
pengetahuan sosial. Pengajaran IPS bukan merupakan pengajaran
pengetahuan sosial yang terpisah - pisah yang satu dengan yang lainnya.
Pengajaran IPS adalah sistem pengajaran yang membahas gejala atau
masalah sosial.
IPS berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan dasar untuk memahami kenyataan sosial yang dihadapi siswa
dalam kehidupan sehari – hari, sedangkan pengajaran sejarah berfungsi
untuk menumbuhkan rasa kebagsaan dan kebanggan terhadap
perkembangan masyarakat. Jadi pada hakikatnya Ilmu Pengetahuan Sosial
memiliki tujuan untuk mengantarkan siswa supaya memiliki kepekaan
terhadap kenyataan yang ada dalam kehidupan sehari – hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Tujuan Pemebelajaran IPS
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan IPS bertujuan sebagai
berikut:
1) Mengenal konsep-kensep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
3) Memiliki komitmen san kesadaran terhadap nilai- nilai sosial dan
kemanusiaan.
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.
d. Ruang Lingkup IPS
Ruang lingkup pengajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar dibatasi
sampai gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau oleh geografi dan
sejarah terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari – hari yang
ada pada lingkungan hidup siswa Sekolah Dasar.
Dalam KTSP ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek - aspek
sebagai berikut:
1) Manusia, tempat, dan lingkungannya.
2) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
3) Sistem sosial dan budaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4) Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Standar Kompetensi untuk IPS kelas IV semester 2 mengenal sumber
daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan
kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi dasar materi IPS kelas IV
semester 2 yaitu:
1) Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam
dan potensi lain di daerahnya.
2) Menegenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
3) Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
trasnportasi serta pengalaman menggunakannya.
4) Mengenal permasalahan sosial di daerahnya. Kompetensi dasar
merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
Di dalam kompetensi dasar memuat indikator pelajaran untuk
mewujudkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Materi yang diteliti
oleh peneliti adalah mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.
1) Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi mempermudah hidup kita. Contohnya
seperti telepon. Menggunkan telepon mempermudah untuk
menyampaikan berita kepada orang yang berada di tempat lebih jauh
dari kita. Jika tidak telepon kita harus menepuh waktu lama untuk
menyamapaikan berita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Teknologi merupakan keseluruhan sarana atau alat yang digunakan
manusia untuk menghasilkan barang dan jasa. Perkembangan teknologi
dapat terjadi karena adanya penemuan – penemuan dibidang teknologi
oleh manusia, sehingga terjadi perubahan dari teknologi lama menjadi
teknologi modern. Teknologi memiliki 3 macam yaitu: teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi.
a) Teknologi produksi
Teknologi produksi adalah kegiatan membuat atau menghasilkan
barang dan jasa.
(1) Teknologi produksi jaman dahulu
Pada jaman dahulu penggemburan dilakukan dengan dicangkul
atau dibajak. Mencangkul benar – benar menggunakan tenaga
manusia sedangkan membajak menggunakan tenaga hewan
seperti kerbau. Petani masa kini, meggemburkan tanah sudah
dapat menggunakan alat bermesin,. Alat ini disebut traktor.
Gambar 2.1: Kerbau dan bajak untuk menggemburkan
tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Untuk memisahkan padi dari batangnya, padi dipukul –
pukulkan pada sebatang kayu yang kita sebut dengan ani – ani.
Gambar 2.2 : Ani – ani untuk merontokkan / memisahkan
padi dari batangnya.
Sedangkan untuk memisahkan kulit padi dengan isinya (beras)
menggunakan lesung dan alu. Pada jaman sekarang para petani
sudah bisa menggunakan mesin untuk memisahkan padi dengan
kulitnya.
Gambar 2.3 : Penggiling Padi untuk memisakan kulit
menjadi beras.
Masyrakat masa lalu menggunakan alat tenun yang terbuat
dari kayu dengan rakitan yang sangat sederhan. Untuk bahan
pewananya biasanya digunakan bahan – bahan dari kulit pohon
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
atau daun tanaman. Tentu saja pekerjaan ini memerlukan
tenaga cukup besar dan waktu yang lama. Produk yang
dihasilkan pun tidak banyak. Msyarakat masa kini sudah dapat
memenuhi kebutuhan sandangnya dengan mudah. Pabrik tekstil
dengan mesin – mesin modern dapat menghasilkan kain dalam
waktu besar dan berkualitas tinggi.
Gambar 2.4 : Alat tenun (jaman dahulu) dan mesin
pembuat kain (jaman sekarang)
(2) Teknologi Produksi jaman sekarang
Industri ringan merupakan kegiatan industri dengan
menggunakan mesin dan menghasilkan barang yang langsung
diperlukan oleh konsumen. Termasuk dalam industri makanan
dan minuman (pabrik gula, pabrik pengalengan susu), industri
tekstil (pabrik pemintalan benang, mengolah kapas menjadi
benang), industri kertas (pembuatan buku tulis, buku cetak, surat
kabar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 2.5 : Koran sebagai perantara menyampaikan berita
secara tertulis.
Produksi berat, mengolah bahan mentah menjadi bahan baku,
menghasilkan alat – alat produksi dan menghasilkan mesin –
mesin. Jenis industri berat antara lain industri pupuk, semen, besi
baja, perakitan.
Tabel 2.1 Alat Produksi Masa Lalu dan Masa Kini
No Alat produksi masa lalu Alat produksi masa kini
1. Digerakkan dengan tenaga
manusia, hewan, dan tenaga
alam
Digerakkan dengan tenaga uap
dan tenaga listrik secara
otomatis
2. Peralatan yang digunakan dari
bahan sederhana dan bisa
dibuat sendiri
Peralatan dari campuran
berbagai bahan dengan suatu
proses produksi, dirancang
tenaga ahli
3. Dibuat dimana saja Dibuat di pabrik atau bengkel
4. Biaya yang dikeluarkan
murah
Biaya cukup mahal
5. Hasil produksi yang didapat
sedikit dan memakan waktu
lama
Hasil produksi bisa berlipat
ganda dibandingkan peralatan
manual dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
membutuhkan waktu lama
6. Tenaga kerja yang dibutuhkan
banyak
Tenaga kerja sedikit karena
dibantu mesin
7. Hasil produksi kurang bagus
dan tidak awet
Hasil produksi lebih bagus dan
lebih awet
b) Teknologi komunikasi
Sebelum manusia mengenal teknologi komunikasi dan
informasi, jarak antara daerah satu dengan yang lain terasa sangat
jauh, sehingga satu sam lain tidak saling mengenal. Di daerah
pedesaan, untuk mengupulkan orang atau memberi tanda
terjadinya suatu kejadian, digunakan kentongan dengan cara
dipukul. Kentongan digunakan untuk memberi tanda jika adanya
bahaya banjir, tanda untuk berkumpul, kebakaran dan pencurian.
Setelah manusia mengenal tulisan dan teknologi, masyarakat
menggunakan surat yang ditulis di atas kertas dan dikirim dengan
kurir. Ada lagi yang menggunakan hewan untuk menyampaikan
surat yaitu merpati pos.
Saat ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat. Salah
satunya adalah internet. Melalui internet, semua orang bisa
mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain itu, orang juga
bisa melakukan komunikasi dengan orang lain melalui jaringan
internet. Mereka bahkan bisa bertatap muka melalui layar
komputer masing – masing saat berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(1) Teknologi komunikasi jaman dahulu
(a) Kentongan, digunakan sebagai alat komunikasi orang
jaman dahulu. Kentongan dipakai untuk memanggil
warga untuk melakukan kerja bakti, untuk berkumpul,
untuk memberitahu jika terjadi pencurian dan bencana
alam. Cara membunyikan kentongan tersebut berbeda –
beda.
Gambar 2.6 : Kentongan untuk mengumpulkan
masyarakat.
(b) Kurir adalah orang yang ditunjuk untuk membawa pesan
khuus. Pesan khusus itu bisa dalam bentuk surat atau
lisan.
(c) Tali pohon, cara ini digunakan pada jaman penjajahan.
Seutas tali yang panjang dibentangkan dari satu pohon
ke pohon lain. Tali itu menjadi alat komunikasi dari
suatu pengitaian ke perkampungan. Di ujung tali diberi
kaleng atau alat – alat yang bila ditarik akan
mengeluarkan bunyi – bunyian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 2.7 : Tali kaleng untuk berkomunikasi jarak
dekat
(d) Merpati pos, merpati khusus yang sudah dilatih dan
khusus untuk mengantarkan surat.
Gambar 2.8 : Merpati Pos untuk mengantar surat
(2) Teknologi jaman sekarang
(a) Surat, merupakan media komunikasi yang paling murah
dan sangat sederhana. Ada bermacam – macam surat. Jika
dilihat dari bentuk, isi dan bahasanya, surat dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu surat pribadi (surat
yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut
kepentingan pribadi), surat dinas (dibuat oleh kantor
pemerintahan dari tingkat terendah sampai tingkat pusat)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dan surat niaga (dibuat oleh para pelaku perdagangan,
yang isinya tentang soal jual beli barang).
Gambar 2.9: Surat sebagai alat komunikasi secara
tertulis.
(b) Faksimile merupakan alat komunikasi yang berupa
cetakan. Sistem pengiriman berita menggunakan pesawat
teleks yang dihuungkan pada jaringan telekomunikasi.
Pengiriman berita dilakukan dengan mengetik pada
printer. Secara otomatis akan tercetak pada printer
penerima.
Gambar 2.10 : Mesin faksimile
(c) Teleks (telephone exchange) digunakan untuk
kepentingan bisnis, cara kerjanya hampir sama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
penggunaan telepon dan mesin ketik. Berita yang dikirim
berupa tulisan.
(d) Telepon genggam (HP), orang dapat bekomuniasi kapan
saja, cepat, mudah dan dimana saja.
(e) Telepon , pertama kali diciptakan oleh Ale;xander
Graham Bell di Amerika Serikat. Telepon yang
menggunakan jasa stelit dinamakan (c) telepon seluler.
Sistem pembicaraan melalui telepon ada yang disebut
lokal dan ada juga interlokal. Lokal yaitu hubungan
telepon di dalam kota atau daerah yang berdekatan.
Interlokal adalah sambungan telepon dari kota yang satu
ke kota yang lain.
Gambar 2.11: Telepon sebagai alat komunikasi secara
lisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 2.2 Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu
No.
Teknologi komunikasi masa
lalu
Teknologi komunikasi masa
kini
Kelebihan Kelemahan Kelebihan Kelemahan
1. Mudah
dibuat dan
harganya
murah
Tidak dapat
digunakan dalam
jangka waktu
lama
Dapat
digunakan
setiap waktu
Harganya
mahal
2. Jika ada
kerusakan,
bahan
penggantinya
mudah dicari
Hanya dapat
digunakan pada
jarak dekat
Digunakan
dalam
wilayah yang
luas
Berbahaya jika
digunakan
untuk sarana
kejahatan
(penipuan)
3. Sebagai sara
penghibur
Berita diterima
dalam waktu yang
lama
Diterima
dalam waktu
yang tepat
Terkadang
suku cadang
belum ada
c) Teknologi Transportasi
Transportasi adalah anagkutan, yaitu kegiatan memindahkan
barang atau orang dari satu tempat ketempat lain. Penggunaan
peralatan transportasi adalh untuk mempermudah dan
mempercepat seseorang melakukan perjalanan atau pengiriman
barang. Alat transportasi dibedakan menjadi transportasi darat, air,
dan udara.
(1) Transportasi darat
Sebelum mengenal teknologi transportasi, orang berpergian
dengan berjalan kaki sedangkan untuk membawa barang
mereka menggunakan bahu untuk memikul barang yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
diawa. Untuk membawa barang yang berat dan besar mereka
menggunakan roller atau gelondong kayu yang digulingkan,
kemudian mereka menggunakan tenaga binatang piaraan
seperti sapi, kerbau, dan kuda.
Gambar 2.12 : Andong sebagai sarana transportasi
Roda yang dibuat manusia semula dari kayu atau besi,
setelah itu orang berpikir untuk menemukan roda dari karet
dengan sistem ban pompa. Sejak saat itu orang mengenal
sepeda yang dikembangkan menjadi angkutan penumpang dan
barang. Sejak mesin uap ditemukan oleh James Watt tahun
1770 dan sepeda ditemukan maka penemuan dikembangkan
dan dipadukan. Selanjutnya diciptakan seped motor dan mobil.
Selain motor, mobil dan lain – lain masih ada jenis transportasi
darat yang berjalan di atas rel yaitu kereta api. Kereta api mula
– mula digerakkan dengan tenaga uap, tapi sekarang kereta api
sudah menggunakan tenaga listrik diesel dengan kecepatan
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
(2) Transportasi Air
Jenis transportasi air digunakana di sungai, rawa – rawa dan
laut. Manusia membuat rakit dari kayu atau bambu. Akan
tetapi alat itu mudah rusak dan lambat. Setelah itu dikenal
sampan dengan membuat cekungan pada kayu gelondong yang
besar.
Gambar 2.13 : Sampan sebagai sara transportasi air.
Setelah itu sampan dengan perahu layar sehingga dukenal
perahu layar yang menggunakan kekuatan angin.
Kapal degan mesin dikembangkan juga seiiring dengan
ditemukannya mesin uap. Perahu layat itu kemudian dipasangi
mesin sehingga mempunyai kekuatan dan kecepatan lebih
tinggi. Dengan teknologi maju, maka kapal bermesin dibuat
kapal selam bahkan untuk keperluan militer, kapal selam
menggunakan tenaga nuklir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Gambar 2.14 : Kapal sebagai alat transportasi air.
(3) Transportasi Udara
Transportasi udara dikenal pada abad pertengahan. Pada
waktu itu orang mencoba membuat benda yang dapat terbang.
Kemudian dibuat balon gas yang dapat terbang dengan
mengangkut penumpang. Balon gas itu dibuat oleh Leppelin.
Penemuan Leppelin dikembangkan oleh Religh dan Wright
yang berhasil membuat pesawat terbang sederhana.
Gambar 2.15 : Balon udara sebagai srana transportasi
udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Dengan berbagai penemuan mesin dan kecanggihan
teknologi maka pesawat yang sederhana dikembangkan
menjadi berbagai model dan jenis pesawat terbang seperti
helikopter atau pesawat jet. Bahkan ada pesawat terbang yang
disebut supersonic yaitu pesawat terbang dengan kecepatan
sangat tinggi.
Gambar 2.1: Contoh Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu
Macam –
macam
teknologi.
Teknologi masa lalu Teknologi masa kini
Teknologi
produksi
Bajak kerbau: untuk
menggemburkan tanah
Traktor : untuk menggemburkan
tanah yang sudah memakai mesin
Membuat kain masih manual
Membuat kain sudah menggunakan
mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Teknologi
komunikasi
Berkomunikasi masih menggunkan
kaleng yang disambungkan dan
hanya bisa berbicara dengan jarak
dekat
Sudah menggunakan telepon yang
dapat berbicara dengan orang lain
dengan jarak jauh.
Surat digunakan untuk mengirim
pesan dan membutuhkan waktu
lama.
Mengirim pesan melalui hp dan
dapat sampai dengan cepat.
Teknologi
Tranportasi
Andong digunakan untuk
mengantar orang
Mobil angkot yang digunakan
untuk transportasi darat
Sampan yang dibuat dari kayu
gelondongan untuk transportasi air
Kapal yag digunakan untuk
transportasi air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Balon gas / balon udara
Pesawat
Dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Teknologi masa lalu lebih lambat sedangkan teknologi masa kini lebih cepat.
2. Pada umumnya teknologi masa lalu hampir semua bebas polusi. Baik polusi
udara, polusi suara maupun polusi lainnya. Sedangkan teknologi masa kini
memiliki kelemahan yakni menimbulkan polusi. Seperti polusi udara, tanah,
air dan suara. Polusi udara menyebabkan napas menjadi sesak
3. Teknologi transpotasi masa lalu lebih aman. Teknologi masa kini rawan
menimbulkan kecelakaan. Di negara kita ratusan orang meninggal tiap tahun
karena kecelakaan lalu lintas. Hal ini banyak disebabkan oleh faktor manusia
yang lalai dan ceroboh.
4. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
a. Pembelajaran Kooperatif
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Hamid Hasan (Etin Solihatin dan Raharjo, 2011:4)
cooperative mengandung pengertian bekerjasama dalam mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tujuan bersama. Sedangkan Slavin mengatakan bahwa cooperative
learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur
kelompoknya yang bersifat heterogen. Keberhasilan kelompok
tergantung pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik
secara individu maupun kelompok. Menurut Nurgayati (Abdul Majid,
2013:175) pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang
melibatkan partisipasi siswa dalam suatu kelompok kecil untuk saling
berinteraksi.
Cooperative learning mengandung pengertian sebagai suatu
sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara
sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang
tersidiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat
dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap angota kelompok itu sendiri
(Etin Solihatin, 2011:4).
2) Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Johnson dan Johnson (dalam Trianto, 2009:57) menyatakan
bahwa tjuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan
belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman
baik secara individu maupun kelompok. Suprijono (2009:59)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
berpendapat bahwa tujuan pembelajaran kooperatif adalah membentuk
suatu kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Berdasarkan dari teori yang telah dibahas, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaranyang dimana
siswa dibagi menjadi kelompok kecil, yang saling bekerja sama dalam
berdiskusi untuk mencapai tujuan pebelajaran yang diharpkan.
3) Jenis – jenis Pembelajaran Kooperatif
Menurut Rumini dkk (1995:12) menyatakan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi model yang dapat
diterapkan, yaitu diantaranya:
(a) Team Game Tournament (TGT)
Siswa dibentuk dalam kelompo – kelompok untuk saling
membantu dalam memahami materi dan mengejakan tugas sebagai
sebuah kelompok dan dipadu dengan kompetensi antar anggota
dalam bentuk permainan
(b) Student Team Achievemen Division (STAD)
Siswa berada dala kelompok kecil dan menggunakan emaran kerja
untuk menguasai suatu materi pelajaran. Mereka saling membantu
satu sama lain.
(c) Jigsaw
Siswa dibagi dalam kelompok – kelompok kecil yang bersifat
heterogen. Bahan pelajaran dibagi – bagi dalam setiap anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kelompok dan mereka mempelajari materi yang sama, berkumpul
untuk berdiskusi dan kembali ke kelompok semula untuk
mempelajari materi yang telah mereka kuasai kepada anggota
kelompoknya.
(d) Group Investigation (GI)
Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk menanggapi berbagai
macam proyek kelas. Setiap kelompok membagi topik menjadi sub
topik – sub topik, kemudian setiap anggota kelompok
menggunakan kegiatan meneliti untuk mencapai tujuan
kelompoknya.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dalam kelompok –
kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas 4 – 6 siswa dan guru
sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa serta memaksimalkan
proses belajar demi mencapai tujuan belajar.
b. Pembelajaran Koopertif Tipe Jigsaw
1) Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Aronson, Wilson, dan Akert (dalam Jacobsen, 2009:239)
berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan
salah satu jenis pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa
dalam kelompok – kelompok kecil untuk menyelidiki suatu topik pada
hakikatnya merupakan metode pembelajaran kooperatif yang berpusat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
pada siswa. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar dalam
pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan otifator.
Suyatno (2009:53) menyatakan bahwa tipe Jigsaw termasuk
pembelajaran kooperatif dengan sintak seperti berikut: a) pengarahan;
2) informasi bahan ajar; 3) buat kelompok heterogen; 4) berikan bahan
ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak
siswa dalam kelompok; 5) tiap anggota kelompok bertugas membahas
bagian tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah sama; 6) buat
klompok ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi
kerjasama dan diskusi; 7) kembali ke kelompok asal, pelaksana tutorial
pada kelompok asal oleh anggota kelompok ahli; 8) penyimpulan dan
evaluasi, refleksi.
Dalam model pembelajaran jigsaw, siswa memiliki banyak
kesempatan untuk mengemukakan pendapat, dan mengelolah
informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan
berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab atas
keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang
dipelajari, dan dapat menyampaikan kepada kelompoknya ( Rusman,
2008.203).
Menurut Rusman (2008 : 205) model pembelajaran jigsaw, dikenal
juga dengan kooperatif para ahli. Karena anggota setiap kelompok
dihadapkan pada permasalahan yang berbeda. Namun, permasalahan
yang dihadapi setiap kelompok sama, kita sebut sebagai team ahli yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
bertugas membahas permasalahan yang dihadapi. Selanjutnya, hasil
pembahasan itu di bawah kekelompok asal dan disampaikan pada
anggota kelompoknya.
Berdasarkan pendapat dari beberapa tokoh di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan
pembelajaran berkelompok, yang terbagi dari kelompok asal dan
kelompok ahli. Kelompok asal ini adalah kelompok saat awal
membentuk kelompok. Kelompok ahli adalah anggota dari kelompok
asal yang yang memiliki kemampuan lebih dan bertugas untuk
menjelaskan materi yang telah dijelaskan oleh guru kepada anggota
kelompok asalnya.
2) Langkah – langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Tipe Jigsaw telah dikembangkan dan diuji coba oleh Aronson dan
diadopsi oleh Slavin. Slavin (dalam Trianto, 2009:73) menjelaskan
bahwa langkah – langkah pembelajaran jigsaw sebagai berikut:
a) Siswa dibagi atas beberapa kelompok, masing – masing anggota
kelompok 5 – 6 orang
b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang
telah dibagi – bagi menjadi beberapa sub bab.
c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan untuk
mempelajarinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
d) Anggota dari kelompk lain yang telah mempelajari sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok – kelompok ahli untuk
mendiskusikanya.
e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal
bertugas untuk mengajar teman – temannya.
f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa dikenai tagihan
berupa kuis individu.
Langakah – langkah kegiatan yang akan dilakukan pada model
pembelajaran kooperatif Jigsaw (dalam Rusman, 2008:204) yaitu:
a) Melakukan mambaca untuk menggali informasi. Siswa
memeperoleh topik – topik permasalahan untuk di baca sehingga
mendapatkan imformasi dari permasalahan tersebut.
b) Diskusi kelompok ahli. Siswa yang telah mendapatka topik
permasalahan yang sama bertemu dalam satu kelompok atau kita
sebut dengan kelompok ahli untuk membicaran topik permasalahan
tersebut.
c) Laporan kelompok, kelompok ahli kembali ke kelompok asal dan
menjelaskan dari hasil yang didapat dari diskusi tim ahli.
d) Kuis dilakukan mencakup semua topik permasalahan yang
dibicarakan tadi.
e) Perhitungan sekor kelompok dan menetukan penghargaan
kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Menurut Stepen, Sikes and Snapp (1978 ) yang dikutip Rusman (2008),
mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif
jigsaw sebagai berikut:
a) Siswa dikelompokan sebanyak 1 sampai dengan 5 orang sisiwa.
b) Tiap orang dalam team diberi bagian materi berbeda
c) Tiap orang dalam team diberi bagian materi yang ditugaskan
d) Anggota dari team yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub
bagian yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusiksn sub bab mereka.
e) Setelah selesai diskusi sebagai tem ahli tiap anggota kembali
kedalam kelompok asli dan bergantian mengajar teman satu tem
mereka tentang sub bab yang mereka kusai dan tiap anggota lainnya
mendengarkan dengan seksama.
f) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
g) Guru memberi evaluasi.
h) Penutup
Menurut Trianto (2010: 73) langkah-langkah dalam pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yaitu:
a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (tiap kelompok terdiri dari
5-6 orang).
b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang
telah dibagi-bagi menjadi sub bab,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan
bertanggungjawab untuk mempelajarinya,
d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk
mendiskusikan,
e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal
bertugas mengajar teman – temannya,
f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa diberikan
tagihan berupa kuis individu.
Berdasarkan pendapat para tokoh tentang langkah – langkah kegiatan
pembelajara tipe jigsaw dapat ditarik kesimpulan, dimana 5 - 6 siswa
dikumpulkan menjadi beberapa kelompok (kelompok asal). Kemudian
setiap siswa akan bertanggungjawab pada satu pokok bahasan yang
berbeda dan berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang
mendapatkan pokok bahasan yang sama. Setiap kelompok memilih salah
satu anggota kelompok yang memiliki kemampuan yang lebih, untuk
menjadi kelompok ahli yang bertugas untuk mendiskusikan pokok bahasan
yang sudah diperolah denga guru. setelah selesai berberdiskusi dengan
kelompok ahli dan guru, setip siswa kembali pada kelompok asal. Di
kelompok asal, siswa akan berbagi hasil diskusi yang diperolehnya dari
kelompok ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran model Jigsaw memiliki beberapa kelebihan dan juga
kekurangan.
a. Kelebihan model pembelajaran Jigsaw antara lain :
1) Mendorong siswa untuk lebih aktif di kelas, kreatif dalam
berfikir serta bertanggungjawab terhadap proses belajar yang
dilakukannya.
2) Mendorong siswa untuk berfikir kritis dan dinamis.
3) Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan dan
mengembangkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi
yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok belajar yang
telah dibentuk oleh guru.
Kelompok Asal
5 – 6 anggota yang heterogen dikelompokkan
Kelompok Ahli
(tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim – tim asal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
4) Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja, tetapi semua
siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.
b. Kekurangan model pembelajaran Jigsaw :
1) Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena
setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda.
2) Keadaan kondisi kelas yang ramai, sehingga membuat siswa
binggung dan pembelajran kooperatif tipe jigsaw merupakan
pembelajaran baru;
3) Siswa lemah dimungkinkan menggantungkan pada siswa yang
pandai
4) Jika jumlah anggota kelompok kurang akan menimbulkan
masalah, misal jika ada anggota yang hanya membonceng
dalam menyelesaikan tugas-tugas dan pasif dalam diskusi
B. Penelitian - penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang berkaitan dengan peningkatan dan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran di SD diantaranya adalah penelitian oleh
Susanto (2010), Tri (2012), dan Endri (2013).
Susanto (2010) meneliti peningkatan prestasi belajar dalam mengenal
perjuangan tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur III
Yogyakarta tahun 2009/2010. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
peningkatan nilai pada kondisi awal sebesar 53,05%, kemudian pada siklus I
mencapai 61,05% dan pada siklus II mencapai 72,22%.
Tri (2012) meneliti peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada
kelas V SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan media
Audio - Visual. Penelitian tersebut berhasil dengan ditunjukan adanya
peningkatan keaktifan siswa secara keseluruhan sebesar 63%, apabila
dibandingkan kondisi awal sebesar 42%. Dan peningkatan nilai rata – rata
kelas, dimana kondisi awal 36,84% menjadi 76,31%.
Endri (2013) meneliti peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA
menggunakan media berbasis TIK pada siswa kelas IV SD Karitas Nandan
tahun ajaran 2016/2017. Mengalami peningkatan motivasi belajar dari kondisi
awal 17,86% pada siklus 1 meningkat menjadi 53,4% dan pada siklus 2
mengalami peningkatan menjadi 100%. Dan untuk nilai rata – rata pada
kondisi awal 57,86 meningkat menjadi 59,85 pada siklus I, dan pada siklus II
meningkat menjadi 75,18%.
Secara garis besar ketiga penelitian di atas meneliti efektifitas penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam pembelajaran dengan tujuan
meningkatkan prestasi, motivasi dan keaktifan siswa. Jika dibandingkan
dengan penelitian yang akan diteliti oleh penulis yaitu peningkatan presatasi
belajara siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 pada mata
pelajaran IPS menggunkan model pembelajaran Jigsaw.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 2.3. Literatur Map Penelitian Relevan
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPS SD disampaikan secara terpadu tidak terpisah antara
geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Materi-materi yang dikaji dalam
IPS luas dan banyak. Dan memutuhkan waktu yang banyak untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal tersebut membuat guru sebagai
pendidik harus terampil menyajikan materi yang banyak kepada peserta didik
selama proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan di SDN
Adisucipto 2 terhadap guru kelas dan siswa kelas IV dalam pembelajaran IPS
didapatkan permasalahan sedikitnya jam pembelajaran yang diberikan tidak
cukup untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai karena materi
IPS sangat banyak, sehingga mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa.
Susanto (2010) Peningkatan
prestasi belajar dalam
mengenal perjuangan tokoh
dalam mempertahankan
kemerdekaan menggunakan
model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw
Yang diteliti:
Meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsawsi belajar.
Endri (2013) peningkatan
motivasi dan prestasi
belajar IPA menggunakan
media berbasis TIK pada
siswa kelas IV SD
Karitas Nandan tahun
pelajaran 2016/017.
Tri (2016) Peningkatan
keaktifan dan prestasi
belajar IPS siswa kelas
IV SD Kanisius
Gayam I dengan
menggunakan media
Audio – Visual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pemilihan media, sumber, metode, dan model pembelajaran harus sesuai
dengan karakteristik peserta didik yang berbeda - beda.
Prestasi belajar siswa yang rendah harus diperbaiki, dengan cara
memperbaiki proses pembelajaran. Berdasarkan permasalahan tersebut,
peneliti berasumsi jika pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diterapakan dalam
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas IV semester genap SDN
Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 pada kompetensi dasar,”Perkembangan
Teknologi”, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Peningkatan prestasi belajar dapat dilakukan dengan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Pada pembelajaran IPS dengan
modelpembelajaran kooperatif tipe jigsaw, kelas dibagi menjadi kelompok
asal. Kelompok asal terdiri dari anggota kelompok yang heterogen dilihat dari
jenis kelamin dan kemampuan anggota kelompoknya. Masing-masing anggota
kelompok asal diberikan materi pembelajaran IPS yang berbeda-beda. Siswa
yang mendapatkan materi berkumpul dalam kelompok yang sama. Kelompok
tersebut dinamakan kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa berdiskusi
untuk mempelajari materi yang sama. Materi pembelajaran yang mereka
pelajari akan diajarkan kepada kelompok asal mereka. Siswa harus
menyampaikan materi pembelajaran yang telah dipelajari dalam kelompok
ahli kepada kelompok asal, maka guru harus benar-benar memastikan bahwa
siswa sudah mengerti betul apa yang mereka pelajari dalam kelompok ahli.
Dalam model jigsaw untuk siswa SD guru tetap berperan penting dalam
meluruskan materi agar tidak terjadi miskonsep. Karena harus benar-benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
memahami materi yang dipelajari dalam kelompok ahli diharapkan prestasi
belajar mereka akan meningkat dibandingkan sebelum menggunakan metode
jigsaw.
Menurut Slavin (Trianto, 2009:73) pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
merupakn pembelajaran dalam kelompok – kelompok kecil. Dalam
kelompok kecil yang disebut kelompok asal, setiap anggota akan
mendapatkan materi pembelajaran yang telah dibagi kedalam beberapa sub
bab. Setiap kelompok akan bertanggung jawab terhadap sub bab yang telah
diberikan. Setiap kelompok asal mengirimkan salah satu anggota yang
memiliki kemampuan lebih, untuk berdiskusi dengan guru tentang materi
yang mereka dapatkan. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah
kelompok ahli selesai berdiskusi dengan guru, kelompok ahli kembali ke
kelompok asal untuk menjelaskan materi yang sudah diterangkan oleh guru.
Kemudian setelah selesai di kelompok asalnya, kelompok ahli pergi ke
kelompok asal yang lain untuk menerangkan materi yang dia dapatkan. akan
berkumpul dengan anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi sub
bab yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Setelah anggota selesai
berdiskusi dalam kelompok ahli, setiap anggota kembali ke dalam kelompok
asal untuk menerangkan materi yang sudah dijelaskan oleh guru.
D. Hipotesis Tindakan
1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas IV SDN Adisucipto tahun ajaran 2016/2017,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
memiliki beberapa langkah – langkah kegiatan pembelajaran menurut
Tianto (2010:73) yaitu:
a) Siswa dibagi dalam beberapa kelompok (tiap kelompok terdiri dari 5-
6 orang),
b) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah
dibagi-bagi menjadi sub bab,
c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan
bertanggungjawab untuk mempelajarinya,
d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang
sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikan,
e) Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompok asal
bertugas mengajar teman – temannya,
f) Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa diberikan
tagihan berupa kuis individu.
2) Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 pada
mata pelajaran IPS dengan kompetensi dasar,”Perkembangan Teknologi”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam meningkatkan prestasi
beajar siswa pada mata pelajaran IPS adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis, yang dimaksud untuk
memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan upaya
penelitian ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari
jawaban atas permasalahan yang terjadi. Permasalahan diangkat dari kegiatan
belajar mengajar di kelas.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian Kemmis
dan Mc.Taggart dalam buku,”Penelitian Tindakan Kelas”, karangan Wir
Atdmaja (2005:66). Metode penelitian ini terdiri atas adanya perencanaan
akan mengandalkan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan pengamatan
saat penelitian, kemuadan adanya refleksi dari semua kegiatan yang telah
dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk tindakan
selanjutnya.
Arikunto, (2002:84) menyatakan bahwa metode penelitian tindakan kelas
berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus
meliputi: planning (rencana), action (tindakan), observation (observasi), dan
reflection (refleksi). Bagan tentang penelitian tindakan kela model Kemmis
dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Siklus I Siklus II
Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Dalam penelitian ini, Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dalam dua siklus.
Tahapan – tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (planning)
Penentuan pelaksanaan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu,
perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek
yang terkait PTK antara lain identifikai masalah, analisis peyebab adanya
masalah, dan bentuk tindakan yang akan dilakukan. Sedangkan
perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus
per siklus.
Pelaksanaan
Tindakan
Rencana Tindakan
Refleksi
Rencana
Tindakan
Refleksi Pelaksanaan
Tindakan
Dan
seteru
snya
Observasi Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Pelaksanaan (action)
Pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada
perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan dilakukan untuk
memecahkan masalah yang terjadi. Setelah ditetapkan bentuk pelaksanaan
tindakan yang akan dilakukan, maka langkah berikutnya adalah
menerapkan tindakan tersebut dalam proses pembelajaran yang sesuai
dengan rencana pembelajaran yang sudah dibuat.
3. Pengamatan (observation)
Pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran
lengkap tentang proses pembelajaran perkembangan teknologi.
Pengamatan atau monitoring dapat dilakukan sendiri. Pada saat monitoring
pengamat haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi di
dalam kelas yang diteliti yaitu kelas IV SD N 2 Adisucipto.
4. Refleksi (reflection)
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas ini, dilakukan untuk
memikirkan dan merenungkan tentang proses pembelajaran sebagai
evaluasi guru serta tim pengamat yang dilakukan dengan cara
mendiskusikan berbagai masalah yang timbul di dalam kelas dan untuk
mengukur apakah tindakan dalam siklus pertama sudah mencapai tujuan
yang diinginkan. Dengan refleksi ini peneliti dapat menentukan apakah
tetap melanjutkan ke siklus berikutnya atau berhenti karena masalah sudah
terpecahkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SDN Adisucipto 2 komplek Lanud
Adisucipto, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Adisucipto 2
dengan jumlah 28 siswa yang terdiri dari 13 siswi dan 15 siswa.
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran IPS kelas
IV semester genap dengan kompetensi dasar,”Perkembangan Teknologi”,
tahun ajaran 2016/2017
4. Waktu Penelitian
Seluruh kegiatan dalam penelitian dilaksanakan erdasarkan jadwal yang
sudah ditentukan peneliti. Penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2017
sampai bulan Juni 2017.
C. Disain Penelitian
Desain dai penelitian ini adalah sesuai dengan alur pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Peneliti hanya melaksanakan satu pertemuan karena keterbatasan waktu.
1. Persiapan
Pada tahap ini, peneliti melakukan beberapa kegiatan diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Peneliti mempersiapkan surat ijin dari pihak Universitas guna
malakukan penelitian tindakan tersebut.
b. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah SDN Adisucipto 2 untuk
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
c. Peneliti melakukan observasi pada iswa kelas IV untuk memperoleh
gambaran tentang kesulitan belajar yang dialami di kelas dalam
pembelajaran IPS.
d. Peneliti mengadakan wawancara dengan guru kelas dan siswa kelas IV
untuk mengetahui permasalahan yang dialami selama kegiata belajar
mengajar di dalam kelas pada mata pelajaran IPS.
e. Peneliti menawarkan medel pembelajaran untuk memecahkan masalah
yang dialami di kelas.
f. Penelitian ini akan dilakukan satu siklus, namun jika pada siklus 1
tidak berhasil maka akan dilanjutkan pada siklus 2 atau sampai tujuan
penelitian ini tercapai. Peneliti melakukan perundingan dengan guru
kelas IV untuk menentukan target nilai siswa yang akan dicapai yaitu
60.
2. Rancangan Setiap Siklus
a. Siklus 1
1) Perencanaan
a) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b) Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang mencangkup:
silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi
dasar,”Perkembangan Teknologi”.
c) Siklus I berisi 1 pertemuan
d) Peneliti meyiapkan LKS, evaluasi, dan prosedur penilaian
2) Pelaksanaan
Langkah – langkah pembelajaran model jigsaw menurut Trianto:
a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing – masing anggota
terdiri dari 5 – 6 siswa (langkah jigsaw ke-1)
b) Setiap anggota kelompok (kelompok asal) mendapat LKS yang
berbeda – beda tentang macam – macam teknologi (langkah
jigsaw ke-2)
c) Setiap kelompok asal memiliki tim ahli yang bertugas untuk
mempelajari soal yang didapat (langkah jigsaw ke 3)
d) Setiap kelompok ahli bertemu untuk mendiskusikan soal yang
sama (langkah jigsaw ke-4)
e) Setelah selesai di kelompok ahli, kelompok ahli menuju ke
kelompok asal untuk menjelaskan materi kepada teman
kelompok asalnya (langkah jigsaw ke-5)
f) Siswa mengerjakan LKS secara individu (langkah jigsaw ke-6)
3) Observasi
Peneliti melakukan observasi tentang keingin tahuan pada
pembelajaran IPS dan pada akhir siklus 1, peneliti memberikan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tertulis berupa pilihan ganda untuk mengetahui hasil prestasi
belajar siswa.
4) Refleksi
Peneliti merefleksikan hasil observasi siklus 1, kemudian
menganalisis data yang didapat dengan membandingkan kondisi
awal, KKM dan kondisi di akhir siklus 1, serta target ketuntasan
penelitian ini. Apabila hasil yang diinginkan sudah tercapai maka
akan dihentikan pada siklus 1. Apabila pada siklus 1, target belum
tercapai, maka akan diperbaiki pada siklus 2.
b. Siklus 2
1) Perencanaan
a) Peneliti mengkaji hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus 1
b) Peneliti mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
pada mata pelajaran IPS kelas IV semester genap
c) Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang mencangkup:
silabus, RPP, materi ajar pada kompetensi dasar,
“Perkembangan Teknologi”.
d) Pembuatan media pembelajaran IPS
e) Penysunan lembar kerja, evaluasi dan prosedur penilaian
2) Pelaksanaan
a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing – masing anggota
terdiri dari 5 – 6 siswa (langkah jigsaw ke-1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b) Setiap anggota kelompok (kelompok asal) mendapat LKS yang
berbeda – beda tentang perbedaan tenologi jaman dahulu dan
jaman sekarang (langkah jigsaw ke-2)
c) Setiap kelompok asal memiliki tim ahli yang bertugas untuk
mempelajari soal yang didapat (langkah jigsaw ke 3)
d) Setiap kelompok ahli bertemu untuk mendiskusikan soal yang
sama (langkah jigsaw ke-4)
e) Setelah selesai di kelompok ahli, kelompok ahli menuju ke
kelompok asal untuk menjelaskan materi kepada teman
kelompok asalnya (langkah jigsaw ke-5)
f) Siswa mengerjakan LKS secara individu (langkah jigsaw ke-6)
3) Observasi
Peneliti mengamati sikap antusias siswa untuk belajar IPS dan
mengetahui hasil tes tertulis berupa pilihan ganda yang bertujuan
untuk melihat peningkatan prestasi belajar siswa.
4) Refleksi
Peneliti merefleksikan hasil observasi pembelajaran pada siklus
2, peneliti menganalisis data tersebut dengan membandingkan
antara kondis awal, kondisi akhir siklus 2 dan target ketuntasan
yang ingin dicapai. Apabila dalam penelitian siklus 2 ini sudah
mencapai hasil yang ditargetkan, maka penelitian akan dihentikan.
Apabila pada siklus 2 belum mencapai target yang ingn dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
maka akan dianjutkan pada siklus selanjutnya, sampai mendapatkan
hasil yang akan ditargetkan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun
instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian kali adalah:
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran dibuat persiklus yang memuat
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok, metode
pembelajaran, skenario pembelajran dan evaluasi. Tujuannya adalah
untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Lembara Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa memuat masalah – masalah yang harus
diselasaikan oleh siswa dalam proses pembelajaran. Penyajian teori
dalam LKS ini diawali dengan petunjuk kegiatan yang harus dilakukan
siswa dan dilanjutkan dengan memberikan pertanyaan – pertanyaan
yang mengarahkan siswa untuk memahami konsep pembelajaran
sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai. Lembar kerja
siswa digunakan sebagai pedoman atau prosedur agar siswa aktid
dalam kelompok untuk melakukan pengemabangan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Instrumen tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan
aturan – aturan yang sudah ditentukan (Arikunto, 2009:53). Tes dalam
penelitian ini merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur kemampuan siswa kelas IV SDN
Adisucipto 2 dalam pembelajaran,”Perkembangan Teknologi”, dengan
model pembelajaran koperatif tipe jigsaw.
Tes yang baik adalah tes yang telah teruji validitas dan reabilitas.
Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2009:57) sebuah tes yang
dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi
persyaratan tes yaitu memeliliki validitas, realibitas, objektivitas,
praktibilitas, dan ekonomis. Tes yang dipergunakan peneliti dalam
penelitian ini adlah tes tertulis berupa pilihan ganda. Tes tertulis ini
akan diberikan di akhir pertemuan yang berguna untuk mengukur
kemampun siswa dalam memahami materi ajar yang sudah diberikan
guru. Peneliti melakukan prosedur yang sesuai dalam menjalankan tes
tertulis tersebut dengan terlebih dahulu membuat kisi – kisi soal
instrumen tes persiklus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 3.1 : Kisi- kisi soal siklus 1
Standar
kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Nomor
Soal
1. Mengenal
sumber daya
alam,
kegatan
ekonomi
dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten /
kota dan
provinsi
1.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
transportasi
serta
pegalaman
menggunkanan
ya
2.1.1 Mengenal
perkembangan
teknologi
2.1.2 Mengenal macam
– macam
teknologi
2.1.3 Membedakan
teknologi zaman
sekarang dan
zaman dahulu
1, 2, 3,
4, 18
5, 6, 7,
12, 13,
17
11, 14,
15, 16,
19, 20
Tabel 3.2 : Kisi – kisi Soal Siklus 2
Standar
kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Nomor
Soal
2. Mengenal
sumber daya
alam,
kegatan
ekonomi
dan
kemajuan
teknologi di
lingkungan
kabupaten /
kota dan
provinsi
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
transportasi
serta
pegalaman
menggunkanan
ya
2.1.4 Mengenal
teknologi zaman
sekarang dan
zaman dahulu
2.1.5 Menggolongkan
teknologi
transportasi
zaman sekarang
dan zaman dahulu
2.1.6 Menggolongkan
teknologi
produksi zaman
sekrang dan
zaman dahulu
2.1.7 Menggolongkan
teknologi
komunikasi
zaman sekarang
dan zaman dahulu
1, 2, 3,
4, 18
5, 6, 7,
12, 13,
17
11, 14,
15, 16,
19, 20
Pada penelitian ini, uji coba instrumen tersebut dilakukan
kepada salah satu kelas yang telah mempelajari pokok bahasan yang
diteskan, yaitu siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
2016/2017. Sebelum diuji coba, instrumen tes dan non tes
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengetahui validitas
isi dan validitas susunannya,berkenan dengan ketepatan antara alat ukur
dengan materi yang diuji. Setelah uji coba instrumen, maka dapat
diketahui tingkat validitas dan reliabilitas.
1) Validitas
Suatu alat evaluasi atau sebuah tes dapat dikatakan valid
(sahih)apabila tes tersebut mampu mengukur yang harusnya
diukur. Arikunto (dalam Riduwan, 2001:97) menjelaskan bahwa
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan
atau kesahihan suatu alat ukur. Teknik yang digunakan untuk
mengetahui validitas dalam penelitin ini adalah teknik korelasi
produc moment dengan angka kasar (Riduwan, 11:72) dengan
rumus sebagai berikut:
Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi
N : Jumlah responden
X : Hasil pengukuran setiap butir
Y : Kriteria yang dipakai
Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji validitas
instrumen di SDN Adisucipto 2. Hasil uji validitas menggunakan
Rxy = 𝑁∑𝑥𝑦−(∑𝑦)
(𝑁∑𝑥2− (∑𝑥)2 )(𝑁∑𝑦2− (∑𝑦)2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
SPSS 22 menunjukkan bahwa dari 20 soal valid, siap untuk
diujicobakan pada siswa kelas 4 di SDN Adisucipto 2.
2) Reliabilitas
Suatu alat pengukur telah dinyatakan valid, maka tahap
berikutnya adalah mengukur reliabilitas. Reliabilitas atau disebut
juga keandalan memiliki arti ketetapan atau ketelitian dari suatu
instrumen (Purwanto, 2009:139). Keandalan (reliability) berasal
dari kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya dapat
dipercaya (Purwanto. 2008:12). Instrumen yang baik adalah
instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai
dengan kenyataan (Arikunto, 2009:86). Untuk menghasilkan
instrumen yang ajeg dalam memberkan data maka digunakan suatu
alat ukur yang disebut reliabilitas. Pada intinya instrumen
dikatakan reliabel jika instrumen mampu menghasilkan data yang
sama pada obyek yang sama pula saat digunakan untuk mengukur
beberapa kali. Teknik yang digunakan dalam penentuan reliabilitas
instrumen prestasi belajar siswa adalah teknik koefisien
Cronbach’s Alpha. Rumus untuk menghitung reliabilitas suatu
intrumen penelitian (Masidjo., 1995:238) adalah sebagai berikut.
Keterangan :
rtt : Koefisien reliabilitas suatu tes
rtt = 𝑛
𝑛−1 (
1− ∑𝑆2
𝑆𝑡2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
n : Jumlah item
∑S : Jumlah kuadran S dari masing – masing item
St : Kuadran dari S total keseluruhan item
Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakan dalam suatu
koefisien reliabilitas. Masidjo (1995:209) menyatakan bahwa
koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan antara
-1,00 sampai 1,00.
Tabel 3.3 : Koefisien Reliabilitas
Alpha Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
0 – 0,20 Sangat rendah
(Masidjo, 1995:209)
Kriteria reliabilitas pada tabel di atas berguna unuk melihat sejauh
mana reliabilitas instrumen penelitian yang dibuat. Intrumen
penelitian akan dapat diganti apabila termasuk ke dalam kualifikasi
rendah dan sangat rendah.
E. Analisis Data
Analisis data ialah upaya guru yang berperan sebagai peneliti untuk
mengumpulkan serta mengolah data secara akurat. Data yang dikumpulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
dari setiap pelaksanaan siklus dan kegiatan observasi dianalisis secara
deskripstif. Adapun analisis data yang dilakukan yaitu:
1. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes setiap akhir siklus. Untuk
melihat ketercapaian prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan tes
tertulis berupa pilihan ganda. Data kuantitatif berasal dari tes siklus yang
dilakukan pada akhir siklus. Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian
ini meliputi:
a. Nilai siswa
Skor yang diperoleh siswa diubah menjadi nilai dengan menggunkan
rumus:
Keterangan :
N : Nilai siswa
∑b : Jumlah jawaban benar
∑s : Jumlah soal
b. Nilai rata – rata kelas
Nilai rata – rata kelas didapat dengan rumus:
Keterangan:
NR : Nilai rata – rata kelas
N = ∑𝑁
∑𝑆
N = ∑𝑏
∑𝑠 × 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
∑N : Jumlah seluruh nilai
∑s : Jumlah seluruh siswa
c. Persentase ketuntasan
Hasil dari jumlah siswa yang tuntas / memenuhi nilai (KKM : 60)
dibagi jumlah siswa dikalikan 100, maka didapat peningkatan prestasi
belajar berdasarkan presentase.
2. Analisis Data Kualitatif
Data kualittif diperoleh dari hasil non tes, yang teridi dari observasi
dan wawancara. Peneliti menggunakan lembar pengamatan atau observasi
pada siswa. Lembar observasi pada waktu kegiatan belajar pada siklus 1.
Peneliti mengadakan observasi pada kegiatan belajar mengajar di kelas
pada tanggal 10 April 2017 untuk lebih mengetahui kondisi di kelas.
Prestasi belajar diukur menggunakan tes atau evaluasi dalam bentuk
pilihan ganda. Peneliti menggunakan dokumen nilai ulangan IPS siswa
pada tahun ajaran 2015/2016 untuk mengetahui kondisi awal prestasi
belajar siswa.
a. Lembar pengamatan
Lembar pengamatan digunakan untuk melihat kondisi siswa
saat belajar mengajar di kelas. Lembar observasi diisi oleh peneliti
dan dibantu oleh guru kelas IV yang membantu peneliti ketika
Persentase lulus KKM= Jumlah siswa yang mencapai KKM
Jumlah seluruh siswa × 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
mengamati siswa saat melakukan proses pembelajran di kelas.
Pengamatan dilakukan saat proses belajar mengajar.
Tabel 3.4 : Kisi – kisi Lembar Observasi
No. Indikator
observasi Deskripsi
1. Mengemukakan
Pendapat
1. Siswa berani mengungkapkan pendapat
melalui diskusi
2. Siswa menjawab pertanyaan dari guru
2. Keterlibatan dalam
pembelajaran
3. Siswa membaca materi pelajaran
4. Siswa memperhatikan intruksi guru saat
pembelajaran
5. Siswa menunjukan sikap kerja sama
terhadap teman satu kelompok
6. Siswa mencatat atau menggaris awahi
informasi yang penting
3. Tanggung jawab
terhadap tugas
7. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru
Tabel 3.4 menunjukan kisi – kisi observasi. Indikator yang
pertama mengemukakan pendapat, digolongkan kedalam 2 pertanyaan
yaitu siswa berani menyampaikan pendapat melalui diskusi dan siswa
menjawa pertanyaan dari guru. indikator yang kedua keterlibatan
dalam pembelajaran, digolongkan ke dalam 4 pertanyaan yaitu siswa
menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran, siswa menunjukan
sikap kerjasama terhadap teman satu kelompok, dan siswa mencatat
atau menggarisbawahi informasi yang penting. Indikator yang ketiga
tanggung jawab terhadap tugas, digolongkan ke dalam 1 pertanyaan
yaitu siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b. Pedoman Wawancara
Kegiatan wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data
tentang pemahaman siswa pada pembelajaran IPS dengan cara
komunikasi langsung dengan responden. Pengumpulan data lewat
wawancara menggunakan instrumen pedoman wawancara. Pertanyaan
yang digunakan dalam pedoman wawancara adalah bentuk campuran,
yaitu menuntut jawaban campuran (Arifin, 2013:158). Data wawancara
dapat dilihat sebagai data pendukung untuk mengetahui karakteristik
awal siswa.
Tabel 3.5 : Pedoman Wawancara Guru
Indikator Pertanyaan
Mengemukakan pendapat
1. Bagaimana respon siswa ketika ditanya
oleh guru?
2. Apakah siswa mau untuk mengemukakan
pendapat dalam kelompok?
Keterlibatan dalam
pembelajaran
3. Apakah siswa terlibat pada saat
mengerjakan tugas kelompok.
4. Apakah siswa mau untuk maju ke depan
kelas untuk mengerjakan tugas
5. Bagaiman tanggapan siswa pada saat
guru memberikan pertanyaan?
Tanggung jawab terhadap
tugas
6. Apakah semua siswa mau ikut
mengerjakan tugas meskipun itu di dalam
kelompok?
F. Indikator keberhasilan
Peneliti menentukan kriteria keberhasilan prestasi belajar siswa dengan
cara melihat terlebih dahulu kondisi awal siswa melalui pengamatan,
dokumen nilai, dan wawancara dengan guru kelas. Kondisi awal prestasi
belajar siswa dilakukan dengan membandingkan data nilai kelas IV SDN
Adisucipto 2 pada tahun ajaran 2015/2016 pada materi Perkembangan
Teknologi dengan data seteli diberikan tindakan pada siklus untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
prestasi siswanya. Wawancara dengan guru dilakukan dengan guru kelas IV
dengan menggunakan pedoman wawancara untuk mendukung kondisi awal
pada proses belajar mengajar.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPS yang
harus dicapai siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun pelajaran 2016/2017
adalah 60. KKM ini ditentukan oleh dinas pendidikan setempat. Penelitian
dianggap berhasil apabila hasil yang dicapai siswa memenuhi kriteria yang
sudah ditentukan oleh peneliti yaitu 60. Diman peneliti sudah melakukan
perundingan dengan guru kelas untuk menentukan kriteria keberhasilan
penelitian.
Indikator keberhasilan pada penelitian ini ditunjukan pada pencapaian
nilai siswa yang tuntas KKM dalam mengikuti pembelajaran IPS dengan
materi perkembangan teknologi. KKM mata pelajaran IPS yang harus
dikuasai siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017 adalah 60.
Kondisi awal dan kondisi akhir dari prestasi belajar siswa yang diharapkan
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 : Kriteria Keberhasilan Penelitian
Jenis
Keberhasilan
Penelitian
Indikator Kondisi
Awal
Kondisi
Akhir Deskriptor
Prestasi
Belajar
Nilai rata – rata
kelas 47,22 80
Jumlah seluruh nilai siswa
dibagi jumlah siswa
Persentase siswa
yang mencapai
KKM (60)
25% 100%
Jumlah yang nilainya di
atas KKM dibagi jumlah
siswa kemudian dikali 100
Keterangan : Target nilai rata – rata yang ingin dicapai dalam penelitian
yaitu 60. Siklus akan dihentikan jika target akhir sudah tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Adisucipto 2.
Jumlah siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 adalah 28 siswa yang terdiri dari 13
siswi dan 15 siswa. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan mulai pada bulan
Febuari sampai bulan Mei 2017.
Proses penelitian tindakan kelas dilaksanakan sebagai bentuk tindakan
yang dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan prstasi belajara siswa.
Prosen penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan, digunakan sebagai
sumber bagi peneliti untuk mengobservasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran, sementara hasil belajar dilihat melalui pekerjaan siswa berupa
hasil evaluasi pada akhir siklus.
1. Kondisi Awal
Tindakan awal yang dilakukan peneliti adalah menentukan kompetensi
dasar yang akan mendapat tindakan dengan cara menganalisis hasil belajar
siswa pada tahun ajaran sebelumnya, yaitu tahun ajaran 2015/2016.
Peneliti kemudian melanjutkan dengan menganalisis kondisi kelas saat
pembelajaran berlangsung, kemudian menguatkan dugaan terhadap
permasalahan yang dihadapi oleh kelas tersebut berdasarkan pengamatan
dan hasil identifikasi kompeten dasar bermasalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Hasil identifikasi menunjukan bahwa siswa kelas IV SDN Adisucipto
2 mengalami kesulitan pada mata pelajaran IPS karena guru menggunakan
metode ceramah dalam proses belajar mengajar sehingga siswa merasa
bosan di kelas. Siswa mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar
yang terlalu cepat dan siswa menjadi kurang tertarik dalam pembelajaran
dikelas. Siswa merasa bosan dan cenderung sibuk sendiri.
Dalam kondisi awal hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN Adisucipto
2. Sebelum diberikan tindakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1: Data pada kondisi awal
No. Jenis data yang diamati Nilai awal
1 Nilai tertinggi 85
2 Nilai terendah 15
3 Jumlah siswa yang mencapai KKM ( ≥ 60 ) 7
4 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM (
≤ 60)
21
5 Rata – rata nilai 47,22
6 Persentase yang lulus KKM 25%
7 Persentase yang tidak lulus KKM 75%
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa kondisi awal prestasi belajar
siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2015/2016. Nilai tertinggi
adalah 85, nilai terendah adalah 15, jumlah siswa yang lulus KKM ada 7
siswa, yang tidak mencapai KKM ada 21 siswa, rata – rata nilai
keseluruhan siswa adalah 47,22, persentase siswa yang lulus KKM adalah
25%, dan persentase siswa yang tidak lulus KKM adalah 75%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Melihat kondisi awal prestasi belajar siswa, peneliti memiliki target
pencapaian prestasi belajar siswa dengan berdiskusi dengan guru kelas IV
yaitu 60.
2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam satu siklus.
Dalam satu siklus hanya da satu pertemuan, dengan alokasi waktu 2JP
(2x35 menit). Tahap – tahap yang dilakukan dalam penelitian tindakan
kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanan, pengamatan, dan refleksi.
Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melakukan pembelajaran,
dalam menerangkan materi yang akan dicapai.
a. Siklus 1
Penelitian pada siklus 1 ini dilakukan pada tanggal 8 Mei 2017. Materi
yang disampaikan pada siklus ini adalah tentang perkembangan
teknologi
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah
meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas IV untuk
melaksanakan penelitian. Langkah berikutnya peneliti melakukan
wawancara dengan guru kelas IV mengenai masalah pada proses
belajar mengajar di dalam kelas. Guru menyarankan untuk meneliti
pada pelajaran IPS karena dalam pelajaran IPS masih banyak siswa
yang mendapatkan nilai di bawah KKM yang sudah ditentukan
sekolah. Peneliti juga mengumpulkan data nilai siswa pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
ajaran 2015/2016 yang dihunakan sebagai bahan acuan dalam
merencanakan tindakan yang dapat meningkatkan hasil prestasi
belajar siswa. Peneliti kemudian melakukan observasi kelas untuk
mendapatkan informasi tentang kondisi awal siswa pada saat
proses belajar mengajar siswa.
Peneliti bersama guru mendiskusikan Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan dalam
penelitian. SK yang akan digunakan dalam penelitian adalah SK 2.
Mengenal Sumber Daya Alam, Kegiatan Ekonomi dan Kemajuan
Teknologi di Lingkungan Kabupaten / Kota dan Provinsi. Dan KD
2.3 Mengenal Perkembangan Teknologi Produksi, Komunikasi
dan Transportasi serta pengalaman menggunkannya. Serta
mendiskusikan tentang target nilai rata – rata siswa yang akan
dicapai yaitu 60. Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
seperti silabus, RPP, ringkasan materi, lembar kerja siswa, soal
evaluasi dan perangkat penelitian yang berupa lembar observasi
siswa. Perangkat pembelajaran yang dibuat kemudian divalidasi
oleh kepala sekolah dan guru.
2) Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus ini dilaksankan pada tanggal 8 Mei
2017 pada jam 09.40 – 10.50, sesuai dengan RPP yang sudah
dibuat oleh peneliti. Materi yang diajarkan kepada siswa adalah
perkembangan teknologi. Pembelajaran hanya diawali dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
salam pembuka, presensi siswa dan menjelaskan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan. Peneliti memberikan lembar
observasi pada guru kelas. Pada RRP yang sudah dirancang oleh
peneliti, peneliti membagi siswa dalam 5 kelompok (kelompok
asal) dimana setiap siswa memilih soal yang akan dikerjakan.
Sebelum mengerjakan siswa berkumpul dengan siswa yang
mendapat soal yang sama dan ini disebut dengan kelompok ahli.
Setelah berkumpul dengan kelompok ahli, guru memberikan
rangkuman materi dan gambar tentang teknologi komunikasi,
transportasi dan produksi. Kelompok ahli 1 mempelajari tentang
pengertian teknologi dan macam – macam teknologi, kelompok
ahli 2 memberikan contoh teknologi produksi pada jaman dahulu
dan jaman sekarang serta pengalaman menggunakannya, kelompok
ahli 3 memberikan contoh teknologi komunikasi pada jaman
dahulu dan jaman sekarang serta pengalaman menggunkannya,
kelompok ahli 4 memberikan contoh teknologi transportasi pada
jaman sekarang dan jaman dahulu serta pengalaman
menggunkannya, kelompok ahli 5 menyebutkan kelebihan dan
kekurangan teknologi jaman ini dan jaman dahulu. Hasil dari
diskusi ini kemudian dibawa siswa untuk disampaikan pada
kelompok asalnya. Siswa diperboleh mengerjakan tugas kelompok
di luar kelas. Siswa mengerjakan dengan teliti dan bekerjasama
dengan teman kelompoknya. Setiap siswa yang belum mengerti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
tentang soal yang dikerjakan, siswa berinisiatis bertanya dengan
guru dan guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal yang
diberikan. Namun ada satu kendala ada salah satu siswa yang tidak
mau bekerja dalam kelompok dan hanya diam. Peneliti sempat
bertanya pada guru kelas, siswa tersebut kalau ada guru baru selalu
mencari perhatian agar lebih diperhatikan. Peneliti pelan – pelan
membimbing siswa tersebut, sampai siswa tersebut mau
mengerjakan walau hanya sedikit. Setelah selesai bekerja dalam
kelompok ahli, setiap siswa kembali pada kelompok asalnya untuk
menjelaskan materi pada teman kelompok asalnya yang sudah
didapat pada kelompok ahli. Siswa senang saat proses menjelaskan
materi kepada teman kelompok asalnya. Setelah selesai
menjelaskan kepada teman kelompok asalnya.
Lembar kerja yang sudah diselesaikan oleh siswa
dipresentasikan di depan kelas, hanya salah satu kelompok asal
yang mewakili untuk maju kedepan kelas. Guru memberikan
penjelasan ulang dan penegasan mengenai perkembangan
teknologi yang terdiri dari teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya jika ada materi yang belum jelas. Siswa diajak untuk
menarik kesimpulan dari materi yang dibahas dalam presentasi.
Pada kegiatan akhir, siswa diberikan soal evaluasi yang
dikerjakan secara individu. Dapat dilihat siswa sangat antusias
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
mengerjakan soal evaluasi yang diberikan karena mereka sudah
menguasai materi yang sudah diberikan. Siswa mengerjakannya
dengan mudah karena dapat dilihat mereka mengerjakan soal
evaluasi dengan cepat. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi,
guru memberikan salam penutup.
3) Pengamatan / Observasi
Kegiatan pengamatan pada penelitian ini dilakukan untuk
mengamati siswa dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan siswa
dalam mengikuti proses belajar mengajar. Peneliti dibantu oleh
guru kelas dalam megamati proses belajar mengajar. Indikator
yang digunakan dalam pengamatan ini adalah
a) Mengemukakan pendapat yang meliputi : siswa mau
mengungkapkan pertanyaan dan memberikan pendapat dalam
diskusi.
b) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang meliputi :
mengikuti diskusi, memperhatikan guru saat menjelaskan
materi, memperhatikan guru saat memberikan intruksi, dan
mencatat informasi / materi yang penti.
c) Tanggung jawab siswa terhadap tugas, yaitu meliputi : siswa
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Keberhasilan proses pembelajaran ditunjukan dengan prestasi
belajar siswa. Peneliti menggunakan aspek kognitif untuk untuk
mengetahui prestasi belajar siswa. Kriteria ketuntasan minimal
yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran IPS adalah 60.
Peneliti menggunakan soal evaluasi yang diberikan diakahir siklus.
Soal evaluasi yang digunakan sudah layak digunakan karena sudah
divalidasi secara emperis di sekolah yang stara dengan tempat
penelitian. Soal evaluasi yang digunakan berupa pilihan ganda
yang berjumlah 20 soal.
Tabel 4.2 : Hasil nilai siswa pada siklus 1
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan
1 AI 80 T
2 AN 60 T
3 AA 85 T
4 DH 85 T
5 DS 80 T
6 FP 80 T
7 FA 90 T
8 FM 60 T
9 FM 80 T
10 FK 60 T
11 KX 75 T
12 KK 85 T
13 MG 90 T
14 MR 80 T
15 MD 80 T
16 MB 80 T
17 MI 85 T
18 MA 85 T
19 NK 80 T
20 RP 70 T
21 SS 85 T
22 SD 85 T
23 TB 90 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
24 VB 80 T
25 WU 80 T
26 WY 85 T
27 AL 80 T
28 GF 85 T
Jumlah 2240 T = 28 ; TT = 0
Rata – rata 80
Persentase tuntas
(KKM=60)
100%
Keterangan : T : Tuntas
TT : Tidak Tuntas
Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah siswa yang Tuntas
sebanyak 28 siswa, jumlah subyek penelitian yaitu 28 siswa dengan
persentase siswa yang tuntas KKM sebesar 100%, sedangkan rata –
rata kelas menjadi 80. Hasil ini menunjukan bahwa ada
peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilaksankan penelitian.
Hasil prestasi belajar siswa pada siklus 1 sudah menunjukan
adanya peningkatan dan sudah mencapai KKM yang ditargetkan
peneliti yaitu 70. Sehingga tidak akan dilanjutkan pada siklus 2.
4) Refleksi
Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus satu dilaksanakan
dalam satu pertemuan yaitu pada tanggal 8 Mei 2017. Pelaksanaan
pembelajaran ada yang tidak sesuai rencana. Ada salah satu siswa
yang tidak mau berkelompok, setelah dibujuk siswa tersebut mau
berkelompok. Namun setelah berkelompok, siswa tersebut tidak
mau mengerjakan dan tidak mau berdiskusi dengan teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kelompoknya. Setelah mendapat pengertian dari kelas, bahwa
siswa tersebut sering mencari perhatian setiap ada guru baru.
Setelah didekati dan dibujuk untuk mengerjakan, akhirnya siswa
tersebut mau mengerjakan walau hanya sedikit yang dia tulis.
Karena agak lama dalam proses membujuk siswa tersebut, aktu
yang digunakan menjadi berkurang beberapa menit.
Prestasi belajar siswa terjadi peningkatan rata – rata nilai pada
kondisi awal sebesar 47,22 dengan persentase ketuntasan 25%
meningkat menjadi 80 dengan persentase ketuntasan 100%.
Peningkatan tersebut sudah memenuhi target capaian yang telah
ditentukan oleh peneliti yaitu 60. Jumlah siswa yang dapat
mencapai KKM juga meningkat. Hal itu terlihat dari jumlah siswa
yang mencapai KKM pada kondisi awal adalah 7 siswa meningkat
menjadi 28 siswa. Pada penelitian ini siklus 1 sudah mencapai
target yang dicapai peneliti dan keterbatasannya waktu yang
diberikan oleh sekolah karena satu minggu setelah penelitian akan
diadakan ulangan kenaikan kelas.
Pada peneliian ini masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki
oleh peneliti antara lai sebagai berikut.
a) Pengelolaan waktu belum sesuai rencana pembelajaran yaitu
perpindahan kelompok asal ke kelompok ahli.
b) Salah satu siswa yang sulit bekerja dalam kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
B. Pembahasan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas. Penelitian ini hanya satu siklus, melalui tahap perencanaan,
elaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
IV SDN Adisucipto 2 dengan jumlah 28 siswa. Objek dalam penelitian ini
adalah prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SDN
Adisucipto 2 pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw. Proses pebelajaran yang dilakukan untuk penelitian ini
adalah Standar Kompetensi (SK) 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan
ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
dan Kompetensi Dasar (KD) 2.3. Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunkannya.
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperetif tipe jigsaw. Pemilihan
KD dilatar belakangi oleh kondisi nyata prestasi belajar siswa yang rendah.
Hal ini disebabkan oleh prestasi belajar yang rendah saat mengikuti proses
pembelajaran IPS.
Secara umum, setelah dilakukan pengamatan, prestasi belajar siswa masih
rendah. Hal ini disebabkan guru menggunakan metode ceramah yang monoton
sehingga siswa merasa bosan di kelas dan tidak fokus pada materi yang yang
disampaikan. Peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran. Peneliti melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
pengamatan dalam lembar observasi yang mencangkup 3 indikator. Peneliti
dibantu oleh guru kelas untuk melakukan pengamatan. Pengamatan dilakukan
selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam proses penelitian saat menerapka model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw, guru hanya menjadi pengamat dan peneliti yang melakukan proses
mengajar dalam kelas. Sehingga siswa memiliki daya tarik pada guru baru dan
merasa semangat dalam mengikuti pembelajaran. Materi tentang
“Perkembangan Teknologi” pada minggu sebelumnya sudah disampaikan
walaupun hanya sebentar oleh guru. sehingga peningkatan prestasi belajar
siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 dapat meningkat menjadi 100%
Tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa dilihat dengan menggunakan
hasil soal evaluasi sejumlah 20 butir soal pilihan ganda. Tingkat prestasi
belajar siswa yang dilihat dalam penelitian ini adalah jumlah siswa yang
mampu mencapai KKM.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Tabel 4.3 : Perbandingan Nilai Rata – rata Awal dan Akhir
Kondisi awal Kondisi akhir
No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Nilai Ketuntasan
1 AI
80 T
2 AN 60 T
3 AA 85 T
4 DH 85 T
5 DS 80 T
6 FP 80 T
7 FA 90 T
8 FM 60 T
9 FM 80 T
10 FK 60 T
11 KX 75 T
12 KK 85 T
13 MG 90 T
1 MR 80 T
4 MD 80 T
15 MB 80 T
16 MI 85 T
17 MA 85 T
18 NK 80 T
19 RP 70 T
20 SS 85 T
21 SD 85 T
22 TB 90 T
23 VB 80 T
24 WU 80 T
25 WY 85 T
26 AL 80 T
27 GF 85 T
28 AI 80 T
Jumlah 1322 T= 7; TT= 21 2240 T = 28
Rata – rata 47,22 80
KKM 60
%Tuntas (T) 25% 100%
% Tidak Tuntas (TT) 75%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Hasil perbandingan data di atas menunjukan bahwa prestasi belajar siswa
kelas IV SDN Adisucipto 2 meningkat setelah diadakannya tindakan
dengan mengubah model pembelajran meggunakan model kooperatif tipe
jigsaw. Dari data di atas menunjukan bahwa sebelum diambil tindakan
nilai rata – rata siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 hanya 47,22 dengan
persentase ketuntasan 25%. Keadaan berubah ketikan tindakan perbaikan
pembelajaran dilakukan yaitu dengan meningkatkan nilai rata – rata kelas
dan persentase ketuntasan siswa. Data hasil penelitian ini menunjukan
bahwa nilai rata – rata siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 naik menjadi 80
dan persentase ketuntasan naik menjadi 100%.
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari Tri
(2012), “Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar IPS Pada Kelas V
SD Kanisius Gayam 1 Tahun Ajaran 2014/2015 Menggunakan Audio –
Visual” dengan hasil penelitian yaitu pada data awal Penelitian tersebut
berhasil dengan ditunjukan adanya peningkatan keaktifan siswa secara
keseluruhan sebesar 63%, apabila dibandingkan kondisi awal sebesar 42%.
Dan peningkatan nilai rata – rata kelas, dimana kondisi awal 36,84%
menjadi 76,31%.
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Susanto (2010)
tentang,”Peningkatan Prestasi Belajar Dalam Mengenal Perjuangan Tokoh
Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Pangudi
Luhur III Yogyakarta tahun 2009/2010” dimana hasil yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
penelitian ini adalah peningkatan nilai pada kondisi awal sebesar 53,05%,
kemudian pada siklus I mencapai 61,05% dan pada siklus II mencapai
72,22%.
Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDN Adisucipto 2.
Hal ini dapat terjadi karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat melatih siswa untuk lebih aktif dan berpendapat, serta siswa
dapat lebih cepat menguasai materi dalam waktu yang singkat
(Hamdayama, 2014). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan
daya ingat siswa (Rusmawan, 2011). Selain itu penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw juga dapat mempermudah pekerjaan
guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas
untuk menjelaskan materi kpada teman – temannya (Hamdayama, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada materi
perkembangan teknologi yang terdiri dari teknologi produksi, teknologi
komunikasi dan teknologi transportasi dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas IV SDN Adisucipto 2 tahun ajaran 2016/2017.
1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS siswa kelas
IV SDN Adisucipto 2 dengan materi perkembangan teknologi yang terdiri
dari teknologi produksi, teknologi komunikasi dan teknologi transportasi
dilakukan dengan beberapa langkah. Langkah – langkah tersebut yakni
dengan a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing - masing kelompok
beranggotakan 5 – 6 siswa yang disebut sebagai kelompok asal; b) Setiap
kelompok diberi LKS dimana setiap anggota mendapat soal yang
berbeda- beda. Setiap siswa yang mendapat soal yang sama berkumpul
dengan anggota kelompok lain untuk mendiskusikan soal yang didapat.
Siswa diminta untuk membaca materi yang diterima dan kemudian
bergabung dengan kelompok ahli. Kelompok ahli 1 membahas tentang
pengertian teknologi dan macam teknologi, kelompok ahli 2 menyebutkan
contoh teknologi produksi jaman dahulu dan jaman sekarang serta
pengalaman menggunakannya, kelompok ahli 3 menyebutkan contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
teknologi komunikasi pada jaman dahulu dan jaman sekarang serta
pengalaman menggunakannnya, kelompok ahli 4 menyebutkan contoh
teknologi transportasi pada jaman dahulu dan jaman sekarang serta
pengalaman menggunakannnya, kelompok ahli 5 menyebutkan kelebihan
dan kekurangan teknologi pada jaman sekarang dan jaman dahulu.
Kelompok ahli dari masing – masing anggota kelompok asal, berkumpul
dan mendiskusikan sub topik yang dibagikan. c) Setiap anggota kelompok
ahli setelah selesai berdiskusi kembali ke kelompok asalnya dan bertugas
untuk menjelaskan materi pada teman kelompok asalnya; d) Setelah
selesai berdiskusi pada kelompok asalnya, perwakilan kelompok asal maju
kedepan untuk menjelaskan materi yang sudah didapat. Guru mengajak
siswa untuk menarik kesimpulan tentang materi perkembangan teknologi
dan bertanya pada siswa adakah yang belum jelas tentang materi yang
sudah di pelajarari; e) Setiap siswa diberi soal evaluasi yaitu soal pilihan
ganda sebanyak 20 butir soal dan dikerjakan secara individu. Setelah itu
guru mengucapkan salam penutup.
2. Penerapan model pembeajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan
prestasi belajaran siswa pada mata pelajaran IPS kompetensi
dasar,”Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya”kelas IV SDN Adisucipto
2 tahun ajaran 2016/2017. Sebelum melaksanakan penelitian guru kelas IV
sempat mengatakan kalau materi yang akan dijadikan penelitian ini sudah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya, namun yang sudah disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
kepada siswa belum keseluruhan dalam BAB tersebut. Pada saat
melaksanakan penelitian di kelas IV, guru hanya menjadi pengamat dan
peneliti menjadi guru. Siswa terlihat sangat aktif dan bersemangat dalam
mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga terjadi peningkatan pada
prestasi belajar siswa. Pada kondisi awal nilai rata – rata siswa 47,22 dan
persentase ketuntasan 25%. Setelah melakukan penelitian menggunakan
model pembelajan kooperatif tipe jigsaw, nilai rata – rata siswa menjadi 80
dengan persentase ketuntasan 100%.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah dilakukan ini masih mempunyai banyak
keterbatasan yang dirasakan oleh peneliti, adapun keterbatasan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Guru hanya menjadi pengamat dan peneliti menjadi guru.
2. Materi sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan, ada beberapa saran yang
perlu dipertimbangkan khususnya dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw, antara lain:
1. Sebaiknya peneliti menjadi pengamat dan guru kelas IV yang
melaksanakan proses mengajar.
2. Sebelum melaksanakan penelitian sebaiknya materi belum pernah
diberikan pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
DAFTAR ISI
Abdul, M. (2013). Strategi pembelajaran. cetakan pertama. Bandung: Rosda.
Arikunto, S. (2002). Prosedur suatu penelitian: Pendekatan praktek. Edisi revisi
Kelima. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2009). Dasar – dasar evluasi pendidikan. Jakarta: Aneka Cipta.
Desmita. (2009). Psikologi perkembangan peserta didik. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Djamarah. (1994). Prestasi pelajar dan kompetensi guru. Surabaya: Usaha
Nasional.
Endri. (2013). Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPA menggunakan
media berbasis TIK pada siswa kelas IV SD Karitas Nandan tahun
ajaran 2016/2017. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Euis Karwai. (2014). Manajemen kelas. Bnadung: Alfabeta.
Hamdayana. (2014). Model dan metode pembelajaran kreatif dan berkarakter.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Jacobsen, E. & Kauchak. (2009). Method for teaching: Metode - metode
pengajaran meningkatkan belajar siswa TK – SMA. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Mahmud. (1990). Psikologi pendidikan suatu pendekatan terapan. Yogyakarta:
BPFE.
Masidjo. (2006). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mulyasa, E. (2017). Kurikulum tingkat satuan pendidikan sebuah panduan
praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustaqim, (2008). Psikologi pendidikan. Semarang: Pustaka Pelajar.
Riduwan. (2011). Dasar – dasar statistika. Bandung: Alfabeta.
Rusman. (2008). Model – model pembelajaran. Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Rusman. (2011). Model – model pembelajaran pengembangan profesionalisme
guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saifudin Azwar, MA. (1996) Tes prestasi. Edisi II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sanjaya. (2010). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan.
Jakarta: Prenada Media Group.
Solihatin, E. (2007). Cooperatif learning: Analisis model pembelajaran IPS.
Jakarta: Bumi Aksara.
Sri Rumini, dkk. (1995). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: FIP-UNY
Sugiyanto. (2010). Model – model pembelajaran inovatif. Surakarta: Yuma
Pustaka.
Sumaatnadja, N. (1980). Metodologi pengajaran ilmu pengetahuan sosial.
Bandung: Alumni.
Suprijono, A. (2009). Cooperatif learning: Teori dan aplikasi paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susanto, W. (2010). Peningkatan prestasi belajar dalam mengenal perjuangan
tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi
Luhur III Yogyakarta tahun 2009/2010. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Susilo. (2007). Penelitian tindakan kelas. Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher.
Suyatno. (2009). Menjelajah pembelajaran inovatif. Sidoarjo: Masmedia Buana
Pustaka.
Syah. (1995). Psikologi pendidikan suatu pendekatan baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syah. (2008). Psikologi belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (2008).
Kamus besar Bahasa Indonesia. edisi keempat. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Trianto. 2009. Mendesain model pembelajaran inovatif – progresif: konsep,
landasan, dan implementasinya padak Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Pemada Media Group
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tikiran Taniredja dkk. (2011). Penelitian tindakan kelas. Cetakan II. Bandung:
Alfabeta.
Tri. (2012). Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada kelas V SD
Kanisius Gayam I tahun pelajaran 2014/2015 menggunakan media
Audio – Visual. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Wiraatmadja, R. 2008. Meode Penelitian Tindakan Kelas untuk meningkatkan
kinerja guru dan dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Wiratmaja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Winkel, W.S. (1984). Bimbingan dan Konseling di Sekolaah Menengah. Jakarta:
Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Validator
Di tempat
Dengan hormat,
Bersamaan ini saya mohon kesediann Bapak/ Ibu untuk melakukan validasi
perangkat pembelajaran dan atau perangkat penelitian dalam Penelitian Tindakan
Kelas yang berjudul: ”Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SDN
Adisucipto 2 Tahun Ajaran 2016/2017 Pada Mata Pelajaran IPS Menggunakan
Model Pembelajaran Jigsaw”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar. Studi ini
akan mendukung penyelesaian skripsi sarjana pendidikan saya pada program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Tanggapan Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin kerahasiaannya.
Saya akan menjadi satu – satunya pihak yang dapat mengakses data Bapak/Ibu.
Laporan penelitian ini, yang akan disajikan untuk masyarakat umum tidak akan
mencantumkan segala informasi personal yang dapat digunakan menelusur
identitas Bapak/Ibu.
Saya mohon Bapak/Ibu melakukan validasi dengan mengisi lembar penilaian
yang tersedia. Perangkat pembelajaran dan atau perangkat penelitian yang sudah
diisi akan saya ambil kembali sesuai dengn waktu yang sudah disepakati bersama.
Terimakasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu
Hormat saya
M. Tri Indah Wahyuni
NIM: 101134014
No. Hp: 085743207600
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 2 Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SD Negeri Adisucipto 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV / 2
Standar Kompetensi : 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi Dasar Materi
Pokok Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
Teknik Benuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi dan
transportasi
serta
pengalaman
menggunakann
ya.
Perkembang
an teknologi
Kegiatan pembelajaran
menggunakan model
pembelajaran tipe jigsaw:
1. Guru memberikan
penjelasan sedikit
tentang materi
perkembangan
teknologi.
2. Membentuk
kelompok yang
beranggotakan 5 – 6
siswa yang disebut
kelompok asal dan
guru membagiakan
LKS
3. Setiap siswa yang
mendapatkan soal
yang sama
Siklus 1
1. Mengenal
perkembangan
teknologi
2. Mengenal macam –
macam teknologi
3. Mebedakan teknologi
zaman sekarang dan
zaman dahulu
Tertulis Pilihan
ganda
Sebutkan
macam –
macam
teknologi?
2 siklus
pebelajaran
: 4 x 32
menit (2 x
pertemuan)
1. BSE
2. Ilmu
Pengetahua
n Sosial,
Jakarta:
Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
berkumpul menjadi
kelompok ahli untuk
mendiskusikannya
4. Setelah selesai,
kelompok ahli
kembali ke kelompo
asal untuk
menyampaikan hasil
diskusiny di
kelompok ahli
5. Perwakilan kelompok
asal menyampaikan
hasil diskusi
6. Guru membagikan
LKS untuk
dikerjakan secara
individu
Mengetahui Depok, Mei 2017
Guru kelas IV Mahasiswa
IKA SRI WULANDAARI, S.Pd M.TRI INDAH WAHYUNI
NIP : - NIM: 101134014
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Adisucipto 2
SITI TUMIARSIH, S.Pd,.SD
NIP. 19640514 198506 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 3 RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
SIKLUS 1
Swkolah : SDN Adisucipto
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester : IV / 2
Hari, Tanggal : Rabu, 8 Mei 2017
Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
2. Menegenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten / kota dan provinsi
B. Kompetensi Dasar
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya.
C. Indikator
1. Mengenal perkembanganteknologi
2. Mengenal macam – macam teknologi
3. Menyebutkan contoh teknologi transportasi
4. Menyebutkan contoh teknologi produksi
5. Menyebutkan contoh teknologi komunikasi
6. Membedakan teknologi jaman sekarang dan jaman dahulu
D. Tujuan pembelajaran
Setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa dapat:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
1. Mengenal perkembangan teknologi
2. Mengenal macam – macam teknologi
3. Menyebutkan contoh teknologi transportasi
4. Menyebutkan contoh teknologi produksi
5. Menyebutkan contoh teknologi komunikasi
6. Membedakan teknologi jaman sekarang dan jaman dahulu
E. Materi Pembelajaran
Terlampir
F. Metode Pembelajaran
Metode : ceramah bervariasi, tanya jawab dan diskusi
Model : pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
G. Langkah – langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal
1. Salam
2. Presensi
3. Pemberian motivasi dan melakuakan kontrak kerja selama pembelajaran berlangsug
4. Mngecek kesiapan belajar siswa
5. Apersepsi. Guru melakukan tanya jawab, sperti berangkat sekolah naik kendraan apa.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
7. Guru menjelaskan kgiatan yang akan dilakukan hari ini
Kegiatan Inti
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian, macam – macam, dan
contoh teknologi
2. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang disebut dengan kelompok asal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
3. Setiap kelompok asal dibagi LKS dengan berbagai macam soal didalamnya oleh guru
4. Setiap siswa dalam kelompok asal mendapat soal yang berbeda
5. Setelah semua siswa mendapatkan soal, siswa kemudian diajak untuk membentuk
kelompok ahli, yaitu kelompok yang siswanya mempunyai pertanyaan yang sama
6. Siswa dalam kelompo ahli menyelesaikan soal dengan berdiskusi
7. Siswa kembali dalam kelompok asal dan membagikan jawaban yang sudah didapat
dalam kelompok ahli
8. Perwakilan kelompok asal, melaporkan hasil pekerjaan di depan kelas
Kegiatan Penutup
1. Gru bersama – sama dengan siswa menarik kesimpulan terhadap materi pelajaran
yang telah di pelajari
2. Guru melakukan evaluai
3. Salam penutup
H. Alat dan Sumber Belajar
1. Alat
a. Kertas kerja untuk masing – masing siswa
b. Kertas kerja kelompok
2. Sumber bahan ajar
a. BSE
b. PROTA kelas IV semester 2
c. Asy’ari dkk.2007. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Erlangga
K. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
a. Prosedur : Post test
b. Jenis : Tes tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Bentuk : Pilihan ganda
2. Kriteria Penilaian
Jika jawaban benar bernilai 1. Jika jawaban salah bernilai 0
Depok, 8 Mei 2017
Mengetahui,
Guru Pamong Mahasiswa
IKA SRI WULANDARI M. TRI INDAH WAHYUNI
NIP : - NIM : 101134014
Mengetahui,
Kepala Sekolah SDN Adisucipto 2
ISTI TUMIARSIH, S.Pd,.SD
NIP : 19640514 198506 1 001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 4 Materi
Rangkuman Materi!
Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi akan mempermudah hidup kita. Contohnya seperti telepon.
Menggunkan telepon akan mempermudah untuk menyampaikan berita kepada orang yang
berada di tempat lebih jau dari kita. Jika tidak telepon kita harus menepuh waktu lama untuk
menyamapaikan berita. Teknologi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia untuk
menghasilkan barang atau jasa. Perkembangan teknologi dapat terjadi karena adanya
penemuan – penemuan dibidang teknologi oleh manusia, sehingga terjadi perubahan dari
teknologi lama menjadi teknologi modern. Teknologi memiliki 3 macam yaitu: teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi.
1. Teknologi Produksi
Teknologi produksi merupakan proses pembuatan bahan baku menjadi barang jadi.
(3) Teknologi produksi jaman dahulu
i. Pada jaman dahulu penggemburan dilakukan dengan dicangkul atau dibajak.
Mencangkul benar – benar menggunakan tenaga manusia sedangkan membajak
menggunakan tenaga hewan seperti kerbau. Petani masa kini, meggemburkan
tanah sudah dapat menggunakan alat bermesin,. Alat ini disebut traktor.
Gambar 2.1: Kerbau dan bajak untuk menggemburkan tanah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
ii. Untuk memisahkan padi dari batangnya, padi dipukul – pukulkan pada sebatang
kayu yang kita sebut dengan ani – ani.
Gambar 2.2 : Ani – ani untuk merontokkan / memisahkan padi dari batangnya.
Sedangkan untuk memisahkan kulit padi dengan isinya (beras)
menggunakan lesung dan alu. Pada jaman sekarang para petani sudah bisa
menggunakan mesin untuk memisahkan padi dengan kulitnya.
Gambar 2.3 : Penggiling Padi untuk memisakan kulit menjadi beras.
iii. Masyrakat masa lalu menggunakan alat tenun yang terbuat dari kayu dengan
rakitan yang sangat sederhan. Untuk bahan pewananya biasanya digunakan bahan
– bahan dari kulit pohon atau daun tanaman. Tentu saja pekerjaan ini memerlukan
tenaga cukup besar dan waktu yang lama. Produk yang dihasilkan pun tidak
banyak. Msyarakat masa kini sudah dapat memenuhi kebutuhan sandangnya
dengan mudah. Pabrik tekstil dengan mesin – mesin modern dapat menghasilkan
kain dalam waktu besar dan berkualitas tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Gambar 2.4 : Alat tenun (jaman dahulu) dan mesin pembuat kain (jaman sekarang)
(4) Teknologi Produksi jaman sekarang
i. Industri ringan merupakan kegiatan industri dengan menggunakan mesin dan
menghasilkan barang yang langsung diperlukan oleh konsumen. Termasuk dalam
industri makanan dan minuman(pabrik gula, pabrik pengalengan susu), industri
tekstil (pabrik pemintalan benang, mengolah kapas menjadi benang), industri
kertas (pembuatan buku tulis, buku cetak, surat kabar)
Gambar 2.5 : Koran sebagai perantara menyampaikan berita secara tertulis.
ii. Produksi berat, mengolah bahan mentah menjadi bahan baku, menghasilkan alat –
alat produksi dan menghasilkan mesin – mesin. Jenis industri berat antara lain
industri pupuk, semen, besi baja, perakitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 2.1 Alat Produksi Masa Lalu dan Masa Kini
No Alat produksi masa lalu Alat produksi masa kini
8. Digerakkan dengan tenaga manusia,
hewan, dan tenaga alam
Digerakkan dengan tenaga uap dan tenaga
listrik secara otomatis
9. Peralatan yang digunakan dari bahan
sederhana dan bisa dibuat sendiri
Peralatan dari campuran berbagai bahan
dengan suatu proses produksi, dirancang
tenaga ahli
10. Dibuat dimana saja Dibuat di pabrik atau bengkel
11. Biaya yang dikeluarkan murah Biaya cukup mahal
12. Hasil produksi yang didapat sedikit dan
memakan waktu lama
Hasil produksi bisa berlipat ganda
dibandingkan peralatan manual dan tidak
membutuhkan waktu lama
13. Tenaga kerja yang dibutuhkan banyak Tenaga kerja sedikit karena dibantu mesin
14. Hasil produksi kurang bagus dan tidak
awet
Hasil produksi lebih bagus dan lebih awet
2. Teknologi komunikasi
Teknologi komunikasi merupakan mengumpulkan, memproses dan saling tukar
menukar informasi dengan individu – indivudu lain. Sebelum manusia mengenal
teknologi komunikasi dan informasi, jarak antara daerah satu dengan yang lain terasa
sangat jauh, sehingga satu sam lain tidak saling mengenal. Di daerah pedesaan, untuk
mengupulkan orang atau memberi tanda terjadinya suatu kejadian, digunakan kentongan
dengan cara dipukul. Kentongan digunakan untuk memberi tanda jika adanya bahaya
banjir, tanda untuk berkumpul, kebakaran dan pencurian.
Setelah manusia mengenal tulisan dan teknologi, masyarakat menggunakan surat yang
ditulis di atas kertas dan dikirim dengan kurir. Ada lagi yang menggunakan hewan untuk
menyampaikan surat yaitu merpati pos.
Saat ini, teknologi informasi berkembang sangat pesat. Salah satunya adalah internet.
Melalui internet, semua orang bisa mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain itu,
orang juga bisa melakukan komunikasi dengan orang lain melalui jaringan internet.
Mereka bahkan bisa bertatap muka melalui layar komputer masing – masing saat
berkomunikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
a. Teknologi komunikasi jaman dahulu
1) Kentongan, digunakan sebagai alat komunikasi orang jaman dahulu. Kentongan
dipakai untuk memanggil warga untuk melakukan kerja bakti, untuk berkumpul,
untuk memberitahu jika terjadi pencurian dan bencana alam. Cara membunyikan
kentongan tersebut berbeda – beda.
Gambar 2.6 : Kentongan untuk mengumpulkan masyarakat.
2) Kurir adalah orang yang ditunjuk untuk membawa pesan khuus. Pesan khusus itu
bisa dalam bentuk surat atau lisan.
3) Tali pohon, cara ini digunakan pada jaman penjajahan. Seutas tali yang panjang
dibentangkan dari satu pohon ke pohon lain. Tali itu menjadi alat komunikasi dari
suatu pengitaian ke perkampungan. Di ujung tali diberi kaleng atau alat – alat
yang bila ditarik akan mengeluarkan bunyi – bunyian.
Gambar 2.7 : Tali kaleng untuk berkomunikasi jarak dekat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4) Merpati pos, merpati khusus yang sudah dilatih dan khusus untuk mengantarkan
surat.
Gambar 2.8 : Merpati Pos untuk mengantar surat
b. Teknologi jaman sekarang
1) Surat, merupakan media komunikasi yang paling murah dan sangat sederhana.
Ada bermacam – macam surat. Jika dilihat dari bentuk, isi dan bahasanya, surat
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu surat pribadi(surat yang dibuat oleh
seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi), surat dinas (dibuat oleh
kantor pemerintahan dari tingkat terendah sampai tingkat pusat) dan surat niaga
(dibuat oleh para pelaku perdagangan, yang isinya tentang soal jual beli barang).
Gambar 2.9: Surat sebagai alat komunikasi secara tertulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2) Faksimile merupakan alat komunikasi yang berupa cetakan. Sistem pengiriman
berita menggunakan pesawat teleks yang dihuungkan pada jaringan
telekomunikasi. Pengiriman berita dilakukan dengan mengetik pada printer.
Secara otomatis akan tercetak pada printer penerima.
Gambar 2.10 : Mesin faksimile
3) Teleks (telephone exchange) digunakan untuk kepentingan bisnis, cara kerjanya
hampir sama dengan penggunaan telepon dan mesin ketik. Berita yang dikirim
berupa tulisan.
4) Telepon genggam (HP), orang dapat bekomuniasi kapan saja, cepat, mudah dan
dimana saja.
5) Telepon , pertama kali diciptakan oleh Ale;xander Graham Bell di Amerika
Serikat. Telepon yang menggunakan jasa stelit dinamakan telepon seluler. Sistem
pembicaraan melalui telepon ada yang disebut lokal dan ada juga interlokal. Lokal
yaitu hubungan telepon di dalam kota atau daerah yang berdekatan. Interlokal
adalah sambungan telepon dari kota yang satu ke kota yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Gambar 2.11: Telepon sebagai alat komunikasi secara lisan.
Tabel 2.2 Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu
No. Teknologi komunikasi masa lalu
Teknologi komunikasi masa kini
Kelebihan Kelemahan Kelebihan Kelemahan
4. Mudah dibuat dan
harganya murah
Tidak dapat
digunakan dalam
jangka waktu lama
Dapat digunakan
setiap waktu
Harganya mahal
5. Jika ada kerusakan,
bahan
penggantinya
mudah dicari
Hanya dapat
digunakan pada
jarak dekat
Digunakan dalam
wilayah yang luas
Berbahaya jika
digunakan untuk
sarana kejahatan
(penipuan)
6. Sebagai sara
penghibur
Berita diterima
dalam waktu yang
lama
Diterima dalam
waktu yang tepat
Terkadang suku
cadang belum ada
3. Teknologi Transportasi
Transportasi adalah anagkutan, yaitu kegiatan memindahkan barang atau orang dari
satu tempat ketempat lain. Penggunaan peralatan transportasi adalh untuk mempermudah
dan mempercepat seseorang melakukan perjalanan atau pengiriman barang. Alat
transportasi dibedakan menjadi transportasi darat, air, dan udara.
a. Transportasi darat
Sebelum mengenal teknologi transportasi, orang berpergian dengan berjalan
kaki sedangkan untuk membawa barang mereka menggunakan bahu untuk memikul
barang yang akan diawa. Untuk membawa barang yang berat dan besar mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
menggunakan roller atau gelondong kayu yang digulingkan, kemudian mereka
menggunakan tenaga binatang piaraan seperti sapi, kerbau, dan kuda.
Gambar 2.12 : Andong sebagai sarana transportasi
Roda yang dibuat manusia semula dari kayu atau besi, setelah itu orang
berpikir untuk menemukan roda dari karet dengan sistem ban pompa. Sejak saat itu
orang mengenal sepeda yang dikembangkan menjadi angkutan penumpang dan
barang. Sejak mesin uap ditemukan oleh James Watt tahun 1770 dan sepeda
ditemukan maka penemuan dikembangkan dan dipadukan. Selanjutnya diciptakan
seped motor dan mobil. Selain motor, mobil dan lain – lain masih ada jenis
transportasi darat yang berjalan di atas rel yaitu kereta api. Kereta api mula – mula
digerakkan dengan tenaga uap, tapi sekarang kereta api sudah menggunakan tenaga
listrik diesel dengan kecepatan tinggi.
b. Transportasi Air
Jenis transportasi air digunakana di sungai, rawa – rawa dan laut. Manusia
membuat rakit dari kayu atau bambu. Akan tetapi alat itu mudah rusak dan lambat.
Setelah itu dikenal sampan dengan membuat cekungan pada kayu gelondong yang
besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Gambar 2.13 : Sampan sebagai sara transportasi air.
Setelah itu sampan dengan perahu layar sehingga dukenal perahu layar yang
menggunakan kekuatan angin.
Kapal degan mesin dikembangkan juga seiiring dengan ditemukannya mesin
uap. Perahu layat itu kemudian dipasangi mesin sehingga mempunyai kekuatan dan
kecepatan lebih tinggi. Dengan teknologi maju, maka kapal bermesin dibuat kapal
selam bahkan untuk keperluan militer, kapal selam menggunakan tenaga nuklir.
Gambar 2.14 : Kapal sebagai alat transportasi air.
c. Transportasi Udara
Transportasi udara dikenal pada abad pertengahan. Pada waktu itu orang
mencoba membuat benda yang dapat terbang. Kemudian dibuat balon gas yang dapat
terbang dengan mengangkut penumpang. Balon gas itu dibuat oleh Leppelin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Penemuan Leppelin dikembangkan oleh Religh dan Wright yang berhasil membuat
pesawat terbang sederhana.
Gambar 2.15 : Balon udara sebagai srana transportasi udara.
Dengan berbagai penemuan mesin dan kecanggihan teknologi maka pesawat
yang sederhana dikembangkan menjadi berbagai model dan jenis pesawat terbang
seperti helikopter atau pesawat jet. Bahkan ada pesawat terbang yang disebut
supersonic yaitu pesawat terbang dengan kecepatan sangat tinggi.
Gambar 2.1: Contoh Teknologi Masa Kini dan Masa Lalu
Macam
–
macam
teknolo
gi.
Teknologi masa lalu Teknologi masa kini
Teknol
ogi
produk
si
Bajak kerbau: untuk menggemburkan
tanah
Traktor : untuk
menggemburkan tanah yang
sudah memakai mesin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Membuat kain masih manual
Membuat kain sudah
menggunakan mesin
Teknol
ogi
komun
ikasi
Berkomunikasi masih menggunkan
kaleng yang disambungkan dan hanya
bisa berbicara dengan jarak dekat
Sudah menggunakan telepon
yang dapat berbicara dengan
orang lain dengan jarak jauh.
Surat digunakan untuk mengirim
pesan dan membutuhkan waktu lama.
Mengirim pesan melalui hp
dan dapat sampai dengan
cepat.
Teknol
ogi
Tranpor
tasi
Andong digunakan untuk mengantar
orang
Mobil angkot yang digunakan
untuk transportasi darat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Sampan yang dibuat dari kayu
gelondongan untuk transportasi air
Kapal yag digunakan untuk
transportasi air
Balon gas / balon udara
Pesawat
Dapat ditarik kesimpulan bahawa:
5. Teknologi masa lalu lebih lambat sedangkan teknologi masa kini lebih cepat.
6. Pada umumnya teknologi masa lalu hampir semua bebas polusi. Baik polusi udara, polusi
suara maupun polusi lainnya. Sedangkan teknologi masa kini memiliki kelemahan yakni
menimbulkan polusi. Seperti polusi udara, tanah, air dan suara. Polusi udara
menyebabkan napas menjadi sesak
7. Teknologi transpotasi masa lalu lebih aman. Teknologi masa kini rawan menimbulkan
kecelakaan. Di negara kita ratusan orang meninggal tiap tahun karena kecelakaan lalu
lintas. Hal ini banyak disebabkan oleh faktor manusia yang lalai dan ceroboh.
Lampiran 5 Soal Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang pada salah satu huruf
a, b, c, dan d!
1. Proses pembuatan bahan baku menjadi barang jadi disebut. . .
a. Teknologi Produksi c. Teknologi komunkasi
b. Teknologi Transportasi d. Teknologi industri
2. Di bawah ini yang termasuk contoh teknologi komunikasi pada jaman dahulu, kecuali. . .
a. Merpati pos c. Tali pohon
b. Kentongan d. Faksimile
3. Kereta api dikemudikan oleh. . .
a. Masinis c. Nahkoda
b. Pilot d. Supir
4. Kegiatan memindahkan barang atau orang dari satu tempat ketempat lain disebut. . .
a. Teknologi produksi c. Teknologi transportasi
b. Teknologi komunikasi d. Teknologi industri
5. Di bawah ini yang termasuk contoh media cetak adalah. . .
a. Koran c. Televisi
b. Telepon d. Radio
6. Di bawah ini yang termasuk teknologi transportasi darat yang bermesin adalah. . .
a. Dokar c. Andong
b. Mobil d. Gerobak
7. Pada jaman dahulu para petani menggunakan alat untuk menggemburkan tanah,yaitu. . .
a. Traktor c. Cangkul
b. Ani – ani d. Mesin bajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
8. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh teknologi transportasi modern / jaman
sekarang adalah. . .
a. Mobil c. Helikopter
b. Andong d. Kereta api listrik
9. Salah satu kelemahan teknologi transportasi masa lalu adalah. . .
a. Menimbulkan polusi c. Cepat
b. Rawan kecelakaan d. Lambat
10. Di bawah ini yang bukan kelebihan dari teknologi produksi jaman ini adalah. . .
a. Pekerjaan lebih cepat c. Menampung lebih banyak tenaga kerja
b. Lebih ringan d. Membutuhkan sedikit tenaga kerja
11. Sebelum mengenal mesin, petani merontokkan padi dari batangnya menggunkan alat
yang disebut. . .
a. Ani – ani c. Bajak
b. Cangkul d. Traktor
12. Pada jaman dahulu perahu layar mengandalkan tenaga. . .
a. Air c. Mesin
b. Angin d. Manusia
13. Sisa hasil produksi yang tidak dapat dimanfaatkan lagi disebut. . .
a. Limbah c. Bahan baku
b. Polusi d. Bahan jadi
14. Di bawah ini yang termasuk kelebihan dari teknologi komunikasi pada jaman ini adalah. .
a. Hanya dapat digunakan pada jarak dekat
b. Berita diterima dalam waktu yang lama
c. Berita diterima dalam waktu yang cepat
d. Harganya mahal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
15. Mengumpulkan, memproses dan saling tukar menukar informasi dengan individu –
indivudu lain disebut. . .
a. Teknologi produksi c. Teknologi transportasi
b. Teknologi komunikasi d. Teknologi industri
16. Kelebihan teknologi komunikasi jaman dahulu, yaitu. . .
a. Hanya dapat digunakan pada jarak dekat
b. Berita diterima dalam waktu yang lama
c. Berita diterima dalam waktu yang cepat
d. Mudah dibuat
17. Di bawah ini yang termasuk contoh teknologi transportasi udara, yaitu. . .
a. Pesawat terbang c. Becak
b. Mobil d. Kapal feri
18. Pada tahun 1770 mesin uap ditemukan oleh. . .
a. Alexander Graham bell c. James Watt
b. Thomas Alva Edison d.Wright bersaudara
19. Pada jaman dahulu, para petani memisahkan isi padi (beras) dengan kulitnya
menggunakan. . .
a. Bajak c. Lesung
b. Ani – ani d. Mesin giling
20. Berikut ini yang bukan termasuk alat transportasi jaman ini. . .
a. Motor c. Dokar
b. Mobil d. Becak motor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 6 Kunci Jawaban
Kunci jawaban soal evaluasi!
1. a. Teknologi Produksi
2. d. Faksimile
3. a. Masinis
4. c. Teknologi transportasi
5. a. Koran
6. b. Mobil
7. c. Cangkul
8. b. Andong
9. d. Lambat
10. c. Menampung lebih banyak tenaga kerja
11. a. Ani – ani
12. b. Angin
13. a. Limbah
14. c. Berita diterima dalam waktu yang cepat
15. b. Teknologi komunikasi
16. d. Mudah dibuat
17. d. Pesawat terbang
18. c. James Watt
19. c. Lesung
20. c. Dokar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 7 Soal Diskusi
Soal Diskusi!
Kelompok :
Nama / No. Absen :
1. Jelaskan yang dimaksud dengan teknologi dan sebutkan 3 macam teknologi!
2. Sebutkan 3 contoh teknologi produksi pada jaman dahulu dan jaman sekarang! Serta
pengalaman menggunakannya!
3. Sebutkan 3 contoh teknologi komunikasi pada jaman dahulu dan jaman sekarang! Serta
pengalaman menggunkannya!
4. Sebutkan 3 contoh teknologi transportasi pada jaman dahulu dan jaman sekarang! Serta
pengalaman menggunkannya!
5. Sebutkan 3 kelebihan dan kelemana teknologi masa kini dan masa lalu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 8 Kunci Jawaban Soal Diskusi
Kunci jawaban tugas diskusi!
1. Sarana atau alat yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang
diperlukan manusia. 3 macam teknologi yaitu teknologi produksi, teknologi
komunikasi, dan teknologi transportasi
a. Teknologi produksi adalah suatu usaha melakukan kegiatan yang merubah dari
satu atau beberapa barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
b. Teknologi komunikasi adalah kegiatan mengirim dan menerima pesan tau
bertukar informasi.
c. Teknologi transportasi adalah memindahkan alat yang digunakan untuk
mengangkut penumpang atau barang.
2. Contoh teknologi produksi
No. Teknologi produksi Pengalaman
menggunakan Jaman dahulu Jaman sekarang
1. Ani – ani Mesin penggiling padi
2. Bajak Traktor
3. Canting Mesin cap
3. Contoh teknologi komunikasi
No. Teknologi komunikasi Pengalaman
menggunakan Jaman dahulu Jaman sekarang
1. Merpati post Telepon
2. Kurir Kantor pos
3. Daun kelor faksimile
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
4. Contoh teknologi transportasi
No. Teknologi transportasi Pengalaman
menggunakan Jaman dahulu Jaman sekarang
1. Dokar Mobil
2. Sepeda Kereta
3. Perahu Jet
5. Kelebihan dan kelemahan teknologi masa kini dan masa lalu
No. Teknologi Jaman dahulu Teknologi Jaman sekarang
Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan
1. Tidak menimbulkan
polusi
Lambat Cepat Rawan
2. Menciptakan tenaga
kerja
Barang mudah
rusak
Mudah dibawa
keman – mana
Mengurangi
tenaga kerja
3. Barang mudah
diuang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 9 Instrumen Validasi
Instrumen Validasi Lembar Observasi
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara melingkari pada salah satu angka 1,2,
3 dan 4 serta memberikan komentar pada kolom yang tersedia.
No. Aspek yang dinilai Skor Komentar
1 Kesesuaian isi dengan indikator
observasi 1 2 3 4
2 Isi mudah dipahami oleh observer
1 2 3 4
3 Kesesuaian pernyataan dengan
tingkat perkembangan siswa 1 2 3 4
4 Keterperincian pernyataan
1 2 3 4
5 Penggunaan bahasa indonesia dan
tata tulis baku 1 2 3 4
Jumlah
Rata – rata
Komentar umum:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
INSTRUMEN VALIDASI DESAIN PEMBELAJARAN
Yth. Bapak/Ibu Validator
Mohon Bapak/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara melingkari pada salah satu angka
1,2,3 dan 4 serta memberi komentar desain pembelajaran berikut pada kolom yang telah
tersedia.
A. SILABUS
No. Komponen Penilaian Skor Komentar
1. Kelengkapan unsur –unsur silabus 1 2 3 4
2. Kesistematisan kegiatan pembelajaran 1 2 3 4
3. Kualitas perumusan pengalaman belajar 1 2 3 4
4. Ketepatan pilihan perilaku esensial dalam
indikator 1 2 3 4
5.
Kualitas perilaku yang dituntut dalam
indikator mencerminkan keutuhan
perkembangan pribadi siswa
1 2 3 4
6. Tingkat kecukupan sumber belajar yang
digunakan 1 2 3 4
7. Ketepatan dalam memilih media 1 2 3 4
8. Kesesuaian teknik penilaian yang
digunakan dengan indikator 1 2 3 4
9. Penggunaan bahasa indonesia dan tata
tulis baku 1 2 3 4
10. Kesesuaian antara SK, KD dan Indikator 1 2 3 4
Jumlah
Rata – rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
No. Aspek yang dinilai Skor Komentar
1. Kelengkapan unsur – unsur RPP 1 2 3 4
2. Kesesuian Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) 1 2 3 4
3. Kesesuaian indikator pencapaian
kompetensi dengan SK dan KD 1 2 3 4
4. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran
dengan indikator 1 2 3 4
5. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 1 2 3 4
6.
Kesesuaian rumusan kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan
pembelajaran yang dipilih
1 2 3 4
7. Penilaian yang dilakukan mencerminkan
indikator yang digunakan 1 2 3 4
8. Tingkat kecukupan sumber belajar yang
digunakan 1 2 3 4
9. Ketepatan dalam memilih media
pembelajaran 1 2 3 4
10. Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan
kegiatan pembelajaran 1 2 3 4
11. Kesesuaian materi ajar dengan materi
pokok 1 2 3 4
12. Kelengkapan instrumen penilaian 1 2 3 4
13. Penggunaan bahasa indonesia dan tata tilis
baku 1 2 3 4
Jumlah
Rata – rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
C. Lebar Kerja Siswa (LKS)
No. Aspek yang dinilai Skor Komentar
1. Kelengkapan unsur – unsur LKS 1 2 3 4
2. Rumusan petunjuk LKS sederhana dan
mudah dipahami 1 2 3 4
3. Ketentuan kegiatan pembelajaran pada
LKS 1 2 3 4
4. Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan
indikator 1 2 3 4
5. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan
tingkat perkembangan siswa 1 2 3 4
Jumlah
Rata – rata
Komentar umum:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
D. Bahan Ajar
No. Aspek yang dinilai Skor Komentar
1. Kesesuaian materi dengan indikator dan
tujuan pembelajaran 1 2 3 4
2. Materi pembelajaran memuat fakta,
konsep, dan prosedur 1 2 3 4
3. Kesesuaian materi pembelajaran dengan
tingkat perkembangan siswa 1 2 3 4
4. Materi pembelajaran mendukung
terciptanya kreatifitas siswa 1 2 3 4
Jumlah
Rata – rata
Komentar umum:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 10: Hasil Validasi Lembar Observasi dan Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 11 Kondisi Awal
No Nama Siswa Nilai kondisi awal
1 Dhara 83
2 Nisa 20
3 Riska 50
4 Dimas 45
5 Tika 23
6 Reza 40
7 Riva 63
8 Fazil 33
9 Fazli 15
10 Ana 38
11 Pasha 30
12 Waris 30
13 Girin 55
14 Abrar 48
15 Putro 40
16 Bagas 30
17 Iqbal 53
18 Tyo 75
19 Nindya 73
20 Rengga 28
21 Shevi 45
22 Syana 85
23 Tiara 65
24 Vallen 35
25 Widya 45
26 Wikan 50
27 Ayu 50
28 Ganesa 75
Jumlah 1322
Rata - rata 47,21428571
Nilai tertinggi 85
Nilai terendah 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 12 Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IV
Pedoman Wawancara Dengan Guru Kelas IV
No Pertanyaan Jawaban
1. Baga respon siswa ketika ditanya oleh guru?
2.
Apakah siswa mau untuk mengungkapkan
pendapat dalam kelompok?
3.
Apakah siswa terlibat pada saat mengerjakan tugas
kelompok?
4.
Apakah siswa mau untuk maju ke depan kelas
untuk mengerjakan tugas?
5.
Bagaimana tanggapan siswa pada saat guru
menerangkan?
6.
Bagaimana tanggapan siswa pada saat guru
memberikan pertanyaan?
7.
Apakah siswa mau ikut mengerjakan tugas
meskipun di dalam kelas?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 15 Data Tabulasi
No Nama
Siswa
Butir soal Skor
Total
Nilai
Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Dhara 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 16 80
2 Nisa 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 12 60
3 Riska 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85
4 Dimas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 15 85
5 Tika 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80
6 Reza 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 80
7 Riva 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17 90
8 Fazil 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 11 60
9 Fazli 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 16 80
10 Ana 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 12 60
11 Pasha 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15 75
12 Waris 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 85
13 Girin 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 18 90
14 Abrar 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 16 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
15 Putro 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80
16 Bagas 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80
17 Iqbal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 17 85
18 Tyo 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 17 85
19 Nindya 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 80
20 Rengga 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 14 70
21 Shevi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85
22 Syana 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 17 85
23 Tiara 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18 90
24 Vallen 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 16 80
25 Widya 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 80
26 Wikan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85
27 Ayu 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 16 80
28 Ganesa 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 17 Peningkatan Nilai Siswa
No Nama Siswa Nilai kondisi awal Target akhir
1 Dhara 83 80
2 Nisa 20 60
3 Riska 50 85
4 Dimas 45 85
5 Tika 23 80
6 Reza 40 80
7 Riva 63 90
8 Fazil 33 60
9 Fazli 15 80
10 Ana 38 60
11 Pasha 30 75
12 Waris 30 85
13 Girin 55 90
14 Abrar 48 80
15 Putro 40 80
16 Bagas 30 80
17 Iqbal 53 85
18 Tyo 75 85
19 Nindya 73 80
20 Rengga 28 70
21 Shevi 45 85
22 Syana 85 85
23 Tiara 65 90
24 Vallen 35 80
25 Widya 45 80
26 Wikan 50 85
27 Ayu 50 80
28 Ganesa 75 85
Jumlah 1322 2240
Rata - rata 47,21428571 80
Nilai tertinggi 85 90
Nilai terendah 15 60
Persentase Ketuntasan 25% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
BIODATA PENULIS
Penulis bernama Maria Tri Indah Wahyuni yang
merupakan putri ketiga dari pasangan Drs. Legimin dan
C. Sudarti yang lahir pada tanggal 16 Maret 1992. Penulis
menempuh pendidikan dari TK Dharma Wanita pada
tahun 1997 sampai tahun 1998, SDN 2 Panutan pada
tahun 1998 sampai tahun 2004, SMP Xaverius Pagelaran
pada tahun 2004 sampai 2007, dan SMA Xaverius
Pringsewu pada tahun 2007 sampai 2010.
Penulis menempuh pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada tahun 2010-2017.
Di lingkup Universitas, penulis pernah mengikuti beberapa seminar,
workshop, dan pelatihan yang pernah diikuti penulis antara lain, Inisiasi
Mahasiswa Keguruan (SIMAK) pada tahun 2010, Workshop Dongeng pada tahun
2012, Seminar dan Workshop Permainan Tradisional pada tahun 2012, English
Club Program pada tahun 2010 hingga tahun 2012, Pelatihan Pengembangan
Kepribadian Mahasiswa I pada tahun 2011, Kursus Pembina Pramuka Mahir
Tingkat Dasar (KMD) pada tahun 2011, Pelatihan Pengembangan Kepribadian
Mahasiswa II pada tahun 2011, Program Kreativitas Mahasiswa tentang
“Petualangan Bodasta (Program Leadership Cam “Anti Korupsi” untuk Bocah
Sekolah Dasar di Yogyakarta)”. Peneliti juga pernah menjabat sebagai Sekretaris
dalam kepengurusan UKM Taekwondo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI