meningkatkan kecerdasan emosi melalui layanan …

14
MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAY PADA SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 BANCAK KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 ARTIKEL TUGAS AKHIR Oleh Galih Priyanggodo 132012058 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Upload: others

Post on 09-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAY PADA

SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 BANCAK KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

ARTIKEL TUGAS AKHIR

Oleh

Galih Priyanggodo

132012058

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …
Page 3: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

iv

Page 4: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

i

Page 5: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

ii

Page 6: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

v

Page 7: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK ROLE PLAY PADA

SISWA KELAS IXA SMP NEGERI 1 BANCAK KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

Pembimbing :

Dr. Yari Dwikurnaningsih, M.Pd

(Program Studi Bimbingan Dan Konseling FKIP UKSW)

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang pada tahun

pelajaran 2016 / 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah layanan

bimbingan kelompok dengan teknik role play dapat meningkatkan kecerdasan emosi pada

siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang. Subyek dalam penelitian ini adalah

siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bancak dengan jumlah 10 siswa yang mempunyai

kecerdasan emosi rendah. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket

kecerdasan emosi yang disusun Daniel Goleman (1995) yang terdiri dari 30 item pernyataan.

Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan emosi siswa sebagai tes awal

(pre test) dan tes akhir (post test). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik uji

Mann Whitney dengan menggunakan program SPSS 17.0. Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan kecerdasan emosi melalui

layanan bimbingan kelompok dengan teknik role play pada siswa kelas IX A SMP Negeri 1

Bancak Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016 / 2017. Hal ini dibuktikan dengan

meningkatnya Mean Rank pada pretest yaitu 3,00 meningkat menjadi 8,00 nilai Mean Rank

pada post-test. Selain itu berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan Man

Whitney maka didapatkan hasil yaitu nilai p = Asymp Sig 0,009 < 0,05. Dengan pembuktian

tersebut maka dapat disimpulkan layanan bimbingan kelompok dengan teknik role play

dapat meningkatkan kecerdasan emosi siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Bancak, Kab.

Semarang tahun pelajaran 2016/ 2017 . Dengan demikian tujuan penelitian dapat dicapai.

Saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa

saran bagi pihak yang terkait dengan penelitian ini, yaitu: Bagi subyek penelitian yaitu

siswa SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang diharapkan aktif dalam berbagai kegiatan yang

bersifat positif baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan tempat tinggal. Hal ini bisa

digunakan sebagai sarana untuk lebih mengasah kecerdasan emosi siswa yang nantinya akan

menjadi bekal dalam menjalani kehidupan.

Kata Kunci : Kecerdasan Emosi, Bimbingan Kelompok, Role Play

Page 8: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

PENDAHULUAN

Dewasa ini selain IQ ada hal lain

yang dikembangkan yaitu EQ (kecerdasan

emosi). Perlu disadari bahwa kecerdasan

emosi mempunyai peranan penting dalam

kehidupan seseorang. Keseimbangan antar

aspek dalam kecerdasan emosi akan

membawa dampak yaitu seorang individu

menjalani kehidupannya dengan seimbang

dan selaras baik dalam peranannya sebagai

makhluk individu maupun makhluk sosial.

Kecerdasan emosi mempengaruhi

keberhasilan seseorang pada masa

mendatang karena aspek tersebut dapat

mengarahkan pikiran dan tindakan mereka

dalam kehidupan sehari-hari.

Terdapat 5 aspek yang terkandung

dalam kecerdasan emosional, yaitu:

kesadaran diri, kemampuan mengelola

emosi, optimis, empati, dan ketrampilan

bersosialisasi (Goleman : 2000).

Permasalahan yang banyak muncul seputar

aspek kecerdasan sosial di SMP Negeri 1

Bancak adalah sering dijumpainya siswa

kurang dapat mengontrol emosinya. Siswa

yang bersikap agresif, seperti sering

bertengkar, sering mengolok olok teman,

bergaul dengan anak anak yang

bermasalah, mempunyai kecenderungan

mudah marah, berbicara kasar, membolos,

sering melanggar tata tertib masih banyak

ditemui di sekolah ini.

Layanan bimbingan konseling

sebagai salah satu sarana di sekolah yang

mempunyai fungsi untuk membantu

perkembangan siswa menuju kearah yang

lebih baik dan membantu siswa untuk

dapat mengoptimalisasi segenap

potensinya. Salah satu layanan dalam

Bimbingan konseling adalah layanan

bimbingan kelompok. Bimbingan

kelompok di sekolah merupakan

bagian program layanan bimbingan

konseling yang tergolong ke dalam

komponen layanan dasar. Layanan dasar

diartikan sebagai proses pemberian

bantuan kepada seluruh konseli melalui

kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur

secara klasikal atau kelompok yang

dirancang dan dilaksanakan secara

sistematis dalam rangka mengembangkan

kemampuan penyesuaian diri yang efektif

sesuai dengan tahap dan tugas-tugas

perkembangan (yang dituangkan sebagai

standar kompetensi kemandirian).

Layanan dasar bertujuan membantu semua

konseli agar memperoleh perkembangan

yang normal, memiliki mental yang sehat,

dan memperoleh keterampilan hidup

(Permendikbud no. 111 tahun 2014).

Salah satu teknik dalam bimbingan

kelompok adalah teknik role play atau

bermain peran. Teori dasar role play

(bersifat sandiwara, sosiologis / sesuai

normas, tiruan, imajinatif (pemahaman

diri). Individu mempelajari peranan-

peranan berbeda sejak lahir karena orang

Page 9: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

dilahirkan dengan kemampuan untuk

bereaksi terhadap stimulu-stimulus dari

luar dirinya secara spontan dan pada

dasarnya menurut terknik role play ini

mengemukakan bahwa manusia itu

spontan dan kreatif.

Rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah layanan bimbingan kelompok

dengan teknik role play mampu

meningkatkan kecerdasan emosi siswa

IX SMP Negeri 1 Bancak, Kab.

Semarang?

Tujuan penelitian ini adalah : untuk

mengetahui signifikansi peningkatan

kecerdasan emosi melalui layanan

bimbingan kelompok dengan teknik role

play pada siswa kelas IX SMP Negeri 1

Bancak, Kab. Semarang tahun pelajaran

2016/ 2017.

LANDASAN TEORI

EQ atau kecerdasan emosi

merupakan kekuatan berfikir alam bawah

sadar yang berfungsi sebagai tali kendali

atau pendorong. Dianjurkan untuk setiap

orang untuk melatih mengendalikan emosi

mereka sehingga menjadi suatu kebiasaan.

Dengan melatih kebiasaan untuk

mengendalikan emosi dan mengungkapkan

emosi secara tepat, seseorang akan lebih

mudah untuk mempelajari dan menguasai

kecakapan emosi. Kecakapan emosi yang

dimaksud yaitu kemampuan mengelola

emosi diri sendiri dan dalam hubungan

dengan orang lain.

Daniel Goleman mengemukakan

dalam bukunya yang berjudul Emotional

Intelligence (2015), bahwa semua emosi

pada dasarnya adalah dorongan untuk

bertindak, rencana seketika untuk

mengatasi masalah yang telah ditanam

secara berangsur-berangsur oleh evolusi.

Artinya apapun tindakan yang kita lakukan

pastinya ada dampak dari hal itu, baik

positif maupun negatif. Sama dengan

pepatah yang mengatakan bahwa apa yang

ditanam maka itulah buah yang akan

dipetik. Emosi sangat berbahaya apabila

telah menguasai pikiran, pikiran akan

bereaksi untuk mengatur diri untuk

bertindak tidak logis dan tidak secara

rasional. Itulah mengapa dilingkungan kita

banyak kasus kekerasan, pembunuhan,

bunuh diri, dan lain sebagainya. Individu

tersebut dipastikan tidak memiliki

pengelalolaan emosi yang baik sehingga

perasaan menguasai diri mereka.

Agustin (2001) menyimpulkan

bahwa EQ atau kecerdasan emosional

adalah kemampuan untuk merasa. Kunci

kecerdasan emosi adalah pada kejujuran

anda pada suara hati. Tidak hanya untuk

bisa bersosialisasi, mengatur dan

mengelola emosi dengan baik, ketenangan

hati atas kejujuran diri sendiri maupun

terhadap orang lain dapat memberikan

efek yang baik atau positif bagi diri sendiri

Page 10: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

terutama dalam mengontrol diri dan

mengambil keputusan dengan baik.

Goleman (2000) memberikan

ringkasan pendek tentang kecerdasan

emosional yaitu “Kecerdasan emosi

merupakan kemampuan mengenali

perasaan kita sendiri, dan mengenali

perasaan orang lain (empati), kemampuan

memotivasi diri sendiri, dan kemampuan

mengelola emosi dengan baik pada diri

sendiri dan dalam hubungan dengan orang

lain”.

Dalam bimbingan dan konseling

terdapat beberapa layanan yang disediakan

untuk membantu siswa dalam

menyelesaikan masalah dan

mengembangankan potensi yang dimiliki.

Salah satu layananya adalah bimbingan

kelompok. Prayitno (1995) mengartikan

bimbingan kelompok sebagai upaya untuk

membimbing kelompok-kelompok siswa

agar kelompok itu menjadi besar, kuat dan

mendiri, dengan memanfaatkan dinamika

kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan

dalam bimbingan dan konseling.

Menurut Bennet dalam Romlah

(2006) tujuan bimbingan kelompok yaitu:

1. Memberikan kesempatan pada siswa

belajar hal-hal penting yang berguna

begi pengarahan dirinya yang

berkaitan dengan masalah pendidikan,

pekerjaan, pribadi dan sosial.

2. Memberikan layanan-layanan

penyembuhan melalui kegiatan

kelompok dengan:

a. Mempelajari masalah-masalah

manusia pada umumnya.

b. Menghilangkan ketegangan

emosi, menambah pengertian

mengenai dinamika kepribadian,

dan mengarahkan kembali energi

yang terpakai untuk memecahkan

masalah tersebut dalam suasana

yang pemisif.

3. Untuk mencapai tujuan bimbingan

secara ekonomis dan efektif daripada

melalui kehiatan bimbingan

individual.

4. Untuk melaksanakan layanan

konseling individual secara lebih

efektif.

Role play adalah salah satu teknik

dalam layanan bimbingan kelompok yang

menggunakan permainan peran didalam

menyelesaikan suatu permasalahan yang

dihadapi seorang individu, dimana peran

yang dimainkan harus sesuai dengan tokoh

yang diperankan dengan cara

mendramatisasikan peran tersebut.

Winkel dan Hastuti (2004)

berpendapat bahwa fungsi dari permainan

peran adalah sebagai perombakan dalam

struktur kepribadian seseorang dan

meningkatkan kemampuan bergaul dengan

orang lain secara wajar dan sehat.

Page 11: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

Dalam kegiatan role play (bermain

peran), terdapat beberapa proses yang

harus dilakukan. Mulyasa dalam Zulaikah

(2011) menyebutkan terdapat tujuh tahap

dalam role play diantaranya :

1) Pemilihan masalah

Guru mengemukakan masalah

yang diangkat dari kehidupan siswa

agar dapat menyelesaikan masalah itu

dan terdorong untuk mencari

penyelesaiannya.

2) Pemilihan peran

Pemilihan peran disesuaikan

dengan permasalahan yang akan

dibahas, mendeskripsikan karakter

dan apa yang harus dikerjakan oleh

para pemain.

3) Menyusun tahap-tahap bermain peran

Dalam hal ini guru sudah

membuat dialog, akan tetapi siswa

dapat menambahkannya sendiri.

4) menyiapkan pengamat

Pengamat dalam kegiatan ini

adalah semua siswa yang tidak terlibat

didalam permainan peran (pemeran)

5) Pemeran

Dalam kegiatan ini para peserta

didik mulai bereaksi sesuai dengan

peran masing-masing yang terdapat

pada skenario bermain peran.

6) Diskusi dan evaluasi

Mendiskusikan masalah-

masalah yang akan dibahas serta

pertanyaan yang muncul dari siswa.

7) Pengambilan kesimpulan dari bermain

peran yang telah dilakukanoleh siswa.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian

eksperimen semu. Pelaksanaan dalam

eksperimen ini adalah untuk mengetahui

ada tidaknya peningkatan kecerdasan

emosi pada siswa dengan menggunakan

teknik role play.

Dalam penelitian eksperimen ini

digunakan dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen adalah kelompok

yang akan diberi perlakuan atau dalam hal

ini adalah bimbingan kelompok.

Kelompok kontrol adalah kelompok yang

tidak diberi perlakuan atau treatment sama

sekali. Kelompok kontrol digunakan

sebagai sarana untuk mengetahui

Page 12: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

perbedaan yang mungkin tampak antara

kedua kelompok dan juga agar kesimpulan

yang diambil lebih kuat. Baik kelompok

eksperimen yang diberi perlakuan

(bimbingan kelompok) maupun kelompok

kontrol yang tidak diberi perlakuan,

keduanya sama – sama diberikan tes awal

(pretest) dan tes akhir (postest).Untuk

memperoleh data yang di inginkan pada

penelitian ini peneliti menggunakan tehnik

pengumpulan data berupa wawancara,

observasi dan dokumentasi.

Instrumen yang digunakan adalah

skala kecerdasan emosi yang disusun oleh

Daniel Goleman (1995). Aspek-aspek

dalam skala kecerdasan emosi tersebut

meliputi: kesadaran diri, kemampuan

mengelola emosi, optimis, empati dan

keterampilan bersosialisasi.

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Two

Independent Sample Test (Mann-

WhitneyTest) menggunakan program SPSS

for windows versi 17,0 dengan ketentuan

jenis data ordinal dan ordinal. Teknik ini

digunakan untuk mengetahui signifikasi

perbedaan kecerdasan emosi antara

kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol pada tes awal (pretest) dan tes

akhir (postest).

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil analisis data

perbandingan hasil pretest dengan post-

test pada kelompok eksperimen,

didapatkan hasil bahwa kelompok

eksperimen mengalami peningkatan yang

signifikan pada mean rank yaitu 3,00 pada

saat sebelum treatment, dan 8,00 setelah

treatment. Mean rank hasil post-test lebih

tinggi dibandingkan dengan hasil pre-test

pada kelompok eksperimen.

Dengan menghitug pengolahan

data menunjukan p = Asymp Sig 0,009 <

0,05. Penghitungan statistik tersebut

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan kecerdasan emosi siswa kelas

IX A SMP Negeri 1 Bancak, Kab.

Semarang pada kelompok eksperimen

antara sebelum diberikan treatment

dengan setelah diberikan treatment dengan

bimbingan kelompok.

Goleman (2015:43) menyatakan

bahwa. “Kecerdasan emosi merupakan

kemampuan yang meliputi kemampuan

untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan

menghadapi frustasi, mengendalikan

dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan

kesenangan, mengatur suasana hati dan

menjaga agar beban stres tidak

melumpuhkan kemampuan berfikir,

berempati dan berdoa. Kecerdasan emosi

sendiri memiliki lima aspek, yaitu: (1)

Mengenali emosi diri (kesadaran diri), (2)

Mengelola emosi (pengaturan diri), (3)

Page 13: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

Memotivasi diri sendiri, (4) Mengenali

emosi orang lain (Empati), (5) Membina

hubungan (keterampilan sosial)

Layanan bimbingan kelompok

teknik role play ini diberikan kepada

kelompok eksperimen dalam sembilan sesi

dan diselenggarakan selama lima kali

pertemuan. Penyusunan topik layanan

berdasarkan pada penjabaran aspek aspek

pada kecerdasan emosi dan juga

berdasarkan diskusi dengan guru BK,

setiap sesi layanan bimbingan kelompok

dilakukan evaluasi yang melibatkan

seluruh anggota kelompok. Berdasarkan

hasil evaluasi dan pengamatan diketahui

bahwa pada setiap sesi layanan bimbingan

kelompok anggota kelompok antusias dan

menunjukkan keaktifan sesuai harapan dan

tujuan layanan pada setiap sesi.

Berdasarkan hasil post-test,

diketahui terjadi peningkatan kecerdasan

emosi siswa pada kelompok eksperimen.

Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data

pre-test dan post-test kelompok

eksperimen. Sedangkan pada kelompok

kontrol tidak terjadi peningkatan secara

signifikan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh

tidak diberikannya treatment/ perlakuan

yaitu layanan bimbingan kelompok kepada

kelompok kontrol.

Dengan demikian layanan

bimbingan kelompok dengan teknik role

play dapat meningkatkan kecerdasan

emosi siswa kelas IX A SMP Negeri 1

Bancak, Kab. Semarang tahun pelajaran

2016/ 2017.

PENUTUP

Penelitian pengembangan ini

dimaksudkan untuk mengetahui

signifikansi peningkatan kecerdasan emosi

melalui layanan bimbingan kelompok

dengan teknik role play pada siswa kelas

IX SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang

tahun pelajaran 2016/ 2017. Berasarkan

hasil penelitian dan pembahasan dapat

disimpulkan bahwa layanan bimbingan

kelompok dengan teknik role play dapat

meningkatkan kecerdasan emosi siswa

kelas IX A SMP Negeri 1 Bancak tahun

pelajaran 2016/ 2017 secara signifikan

dengan nilai p = Asymp Sig sebesar 0,009

< 0,05. Peningkatan kecerdasan emosi

dilihat dengan membandingkan rata-rata

mean rank pada pretest dan pada posttest.

Kelompok eksperimen mengalami

peningkatan yang signifikan pada mean

rank yaitu 3,00 pada saat sebelum

treatment, dan 8,00 setelah treatment.

Mean rank hasil post-test lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil pre-test pada

kelompok eksperimen

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan, maka dapat dikemukakan

Page 14: MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSI MELALUI LAYANAN …

beberapa saran bagi pihak yang terkait

dengan penelitian ini, yaitu:

Bagi subyek penelitian yaitu siswa

SMP Negeri 1 Bancak, Kab. Semarang

diharapkan aktif dalam berbagai kegiatan

yang bersifat positif baik di lingkungan

sekolah maupun di lingkungan tempat

tinggal. Hal ini bisa digunakan sebagai

sarana untuk lebih mengasah kecerdasan

emosi siswa yang nantinya akan menjadi

bekal dalam menjalani kehidupan.

Dari hasil penelitian ini maka

sekolah dan utamanya untuk Guru BK

disarankan untuk memberikan layanan

bimbingan kelompok bagi siswa dan

siswinya yang memiliki tingkat kecerdasan

emosi yang rendah. Bentuk layanan yang

diberikan tentunya sesuai dengan teknik -

teknik pada layanan bimbingan kelompok

secara lebih tepat salah satunya dengan

teknik role play sebagai tujuan agar siswa

dapat mengelola dan mengekspresikan

emosi secara lebih baik.

Hasil penelitian ini dapat

digunakan peneliti selanjutnya yang

dengan variabel berbeda dan topik yang

berbeda misalnya adalah penelitian tentang

kecerdasan emosi di setting lingkungan

masyarakat,karena di lingkungan

masyarakat akan lebih banyak muncul

permasalahan – permasalahan seputar

kecerdasan emosi.

DAFTAR RUJUKAN

Goleman, Daniel. (2000). Emotional

Intelligence (terjemahan). Jakata :

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Prayitno. 1999. Layanan Bimbingan dan

Konseling Kelompok. Jakarta:

Ghalia Indonesia

Romlah, Tatik. 2001. Teori dan Praktek

Bimbingan Kelompok. Jakarta:

LPTK

Santoso, SInggih. (2014) Spss 22 From

Essential To Expert Skills. Jakarta :

PT Elex Media Komputindo

Sumadi, Suryabrata. 1998. Metodologi

Penelitian. Cetakan sebelas. Jakarta

: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiyono.2010.Statistika untuk

Penelitian.Bandung : Alfabeta

Suherman. 2008. Konsep dan Aplikasi

Bimbingan dan Konseling.

Susilowati, Desi. (2016). Penggunaan

Layanan Bimbingan Kelompok Untuk

Meningkatkan Kecerdasan Emosi

Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 01

Tanjung Sari Kabupaten Lampung

Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.

Skripsi S-1. Bandar Lampung Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung.

Sutoyo, Anwar. (2014). Pemahaman

Individu. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Winkel, W.S. dan Hastuti, Sri. (2004).

Bimbingan dan Konseling di

Institusi Pendidikan. Yogyakarta:

Media Abadi.

Yusuf, Syamsu. (2006). Psikologi

Perkembangan Anak dan Remaja.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya