meningkatkan daya saing untuk mendorong … · 2. normalisasi suku bunga as transmisi jalur...

12
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia 1 SEMINAR OUTLOOK PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2019 MENINGKATKAN DAYA SAING UNTUK MENDORONG EKSPOR Jakarta, 8 januari 2018

Upload: lythien

Post on 29-Apr-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Republik Indonesia

1

SEMINAR OUTLOOK PEREKONOMIAN INDONESIA TAHUN 2019

MENINGKATKAN DAYA SAING UNTUK MENDORONG EKSPOR

Jakarta, 8 januari 2018

PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN INDIKATOR SOSIAL (2011 – 2018)

6.176.03

5.56

5.014.88

5.03 5.075.17

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 s.d Q3- 2018

Pertumbuhan Ekonomi(%, yoy)

3.794.3

8.38 8.36

3.35 3.023.61

3.13

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

12.49

9.82

0.41

0.389

6.965.13

Tingkat Kemiskinan (%)

Rasio Gini (%)

Pengangguran (%)

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan tren peningkatan dengan laju pertumbuhan Q3 2018 sebesar 5,17%

Kualitas pertumbuhan semakin baik dengan tingkat kemiskinan, gini rasio dan tingkat pengangguran menurun

serta inflasi rendah dan terkendali pada kisaran 3%

Sumber: Badan Pusat Statistik

Inflasi (%, yoy)

2

2

1 Jalan Tol Gempol – Pandaan, Jatim (14km)

2 Bandara Sentani, Jayapura, Papua

3 Bandara Juwata, Tarakan, Kaltara

4 Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu

5 Bandara Mutiara, Palu

6 Bandara Matahora, Wakatobi, Sultra

7 Bandara Labuan Bajo, Pulau Komodo, NTT

8 Pengembangan Bandara Soekarno Hatta (Termasuk Terminal 3), Banten

9 Pelabuhan Kalibaru, DKI Jakarta

10 Pipa Gas Belawan-Sei Mengkei, 75 mmscfd,Sumut

11 PLBN & SP Entikong, Kab. Sanggau, Kalbar

12 PLBN & SP Mota’ain, Kab. Belu, NTT

13 PLBN & SP Motamassin, Kab. Malaka, NTT

14 PLBN & SP Skouw, Kota Jayapura, Papua

15 Bendungan Paya Seunara, Sabang, NAD

16 Bendungan Rajui, Kab. Pidie, NAD

17 Bendungan Jatigede, Kota Sumedang, Jabar

18 Bendungan Bajulmati, Banyuwangi, Jatim

19 Bendungan Nipah, Madura, Jatim

20 Bendungan Titab, Kab. Buleleng, Bali

2016

2017

201831 Kereta Api Prabumulih – Kertapati (32 km)

32 Bendungan Raknamo

33 Bendungan Tanju

21 Jalan Tol Soreang – Pasirkoja, Jabar (11km)

22 Jalan Tol Mojokerto – Surabaya, Jatim (36,3km)

23 Jalan Akses Tanjung Priok, DKI Jakarta (16,7km)

24 Bandara Raden Inten II, Lampung

25 Lapangan Jangkrik dan Jangkrik North East, Kaltim

26 PLBN & SP Nanga Badau, Kalbar

27 PLBN & SP Aruk, Kalbar

28 PLBN & SP Wini, NTT

29 Bendungan Teritip, Kaltim

30Pembangunan Saluran Suplesi Daerah Irigasi Umpu Sistem

(Way Besai), Lampung

34 Jalan Tol Palembang - Simpang Indralaya (22km)

35 Jalan Tol Pejagan - Pemalang (57,5km)

36 Jalan Tol Solo - Ngawi (90,1km)

37 Jalan Tol Pemalang - Batang (39,2km)

38 Jalan Tol Ngawi - Kertosono (87km)

39 Jalan Tol Kertosono - Mojokerto (40,5km)

40 Jalan Tol Semarang – Solo (72,6km)

41 Jalan Tol Batang – Semarang (75 km)

42 Jalan Tol Gempol – Pasuruan (75 km)

43 Jalan Tol Medan – Kualanamu – Lubuk Pakam – Tebing Tinggi (62 km)

44 Bendungan Rotiklod

45 Bendungan Logung

46 Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu Talaud

1

2

3

4

5

6

7

8 9

10

11

1213

14

15

17

16

18

19

20

21 2223

25

27

26

28

30

29

31

32

33

34

35

3637

38 3940

41

42

43

4445

46

24

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR STRATEGIS

Selama periode 2016 – 2018, telah diselesaikan 46 PSN dengan total nilai investasi Rp 159 Triliun

PSN tersebut meliputi jalan tol, bandara, pelabuhan, bendungan, pembangkit tenaga listrik dan rel kereta api

PENINGKATAN KUALITAS SDM MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN VOKASI

Kebutuhan SDM di

Era Industri 4.0 &

Ekonomi Digital

Meningkatkan Kualitas SDM

melalui Pendidikan &

Pelatihan Vokasi

Untuk menyiapkan kebutuhan kompetensi SDM menyongsong era industri 4.0 dan ekonomi digital, ditetapkan strategi

perbaikan pendidikan dan pelatihan Vokasi antara lain: Reformasi Kelembagaan, Pengembangan Standar Kompetensi,

Pembakuan Mekanisme Pemagangan dan Pendanaan.

Strategi Perbaikan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi :

1

MEREFORMASI LEMBAGA

PENDIDIKAN & PELATIHAN

VOKASI

2

MENGEMBANGKAN

BERBAGAI STANDAR

KOMPETENSI

MEMBAKUKAN

MEKANISME

PEMAGANGAN

4

MEMBAKUKAN MODEL

KERJASAMA SARANA &

PRASARANA DENGAN

INDUSTRI

5

MENINGKATKAN

PENDANAAN & KOORDINASI

Menyusun Kurikulum bersama

industri

ToT Guru/Dosen

Menyusun & menetapkan

berbagai kompetensi

Membakukan

langkah/mekanisme akreditasi

Menetapkan template/model

peran dunia usaha

ToT Instruktur Pemagangan

Menetapkan beberapa model

kerjasama dengan industri

Mengoptimalkan Keterlibatan

Industri

Sektor Prioritas:

Manufaktur; Agribisnis;

Kesehatan; Pariwisata;

Ekonomi Digital &

Pekerja Migran

Sektor yang rentan

terhadap otomatisasi

3 Lembaga Vokasi :

SMK, Politeknik & Balai

Latihan Kerja (BLK)

Perbaikan Bisnis

Proses:

Pendidikan dan

Pelatihan Vokasi

Fokus:

3

Insentif pajak bagi Industri

Menyusun Skema Pendanaan

Skill Development Fund

Membentuk komite vokasi di

pusat & daerah

Menyusun informasi pasar kerja

(online job plattform)

4Sumber: Kemenko 4

Sumber: BPS

NERACA PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN 2011 - 2017

165.81

-173.32

- 7.5

- 30.0

- 20.0

- 10.0

0.0

10.0

20.0

30.0

- 250.0

- 200.0

- 150.0

- 100.0

- 50.0

0.0

50.0

100.0

150.0

200.0

250.0

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Jan-Nov2018

Neraca Perdagangan Indonesia (Juta USD)

Ekspor Impor Surplus/Defisit (rhs)

-140,000

-70,000

0

70,000

140,000

-40

-30

-20

-10

0

10

20

30

40

50

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 s.d. Q32018

Neraca Pembayaran Indonesia (Miliar USD)

Transaksi Berjalan Transaksi Modal & Finansial

Surplus/Defisit BoP Cadangan Devisa (RHS)

Sumber: Bank Indoesia

• Defisit neraca perdagangan Januari - November 2018 mencapai 7,52 miliar USD.

• Sampai dengan Q3 2018, Surplus Transaksi Modal dan Finansial belum mampu menutup defisit transaksi berjalan

HS 10 Komoditas Ekspor TerbesarNilai (Miliar USD)

Share 2018

Pertumbuhan (% yoy)

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017Jan-Nov

2017Jan-Nov

20182011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

jan-Nov 2017

jan-Nov 2018

27 Bahan bakar mineral 27.44 26.41 24.76 21.10 16.09 15.48 21.16 19.12 22.60 0.15 46.56 3.78 6.23 14.80 23.75 3.74 36.63 46.18 18.18

15 Lemak & minyak hewan/nabati 21.66 21.30 19.22 21.06 18.66 18.23 22.97 21.04 18.76 0.12 32.75 1.64 9.74 9.54 11.40 2.29 25.97 31.09 10.82

85 Mesin/peralatan listrik 11.15 10.76 10.44 9.75 8.56 8.15 8.47 7.87 8.10 0.05 7.44 3.41 3.03 6.64 12.14 4.84 3.91 4.79 2.94

87 Kendaraan dan Bagiannya 3.33 4.86 4.57 5.21 5.42 5.87 6.84 6.35 6.94 0.05 14.78 45.91 5.96 14.15 3.95 8.27 16.49 17.59 9.31

40 Karet dan Barang dari Karet 14.35 10.48 9.39 7.10 5.91 5.66 7.74 7.22 5.94 0.04 53.12 27.01 10.32 24.42 16.71 4.23 36.72 41.57 17.78

84 Mesin-mesin/Pesawat Mekanik 5.75 6.10 5.97 5.97 5.22 5.45 5.87 5.43 5.30 0.04 15.30 6.15 2.21 0.01 12.63 4.52 7.75 0.73 2.54

72 Besi dan Baja 1.35 0.88 0.65 1.15 1.20 1.83 3.35 2.81 5.28 0.04 22.81 35.31 25.45 75.97 4.81 51.74 83.44 75.63 87.66

71 Perhiasan/Permata 2.59 2.89 2.75 4.65 5.49 6.37 5.61 5.29 5.21 0.03 78.06 11.37 4.75 68.95 18.21 15.90 11.95 13.14 1.41

26 Bijih, Kerak, dan Abu logam 7.34 5.08 6.54 1.92 3.38 3.57 3.77 3.01 5.04 0.03 9.88 30.78 28.75 70.68 76.08 5.60 5.66 3.83 67.11

64 Alas kaki 3.30 3.52 3.86 4.11 4.51 4.64 4.91 4.49 4.69 0.03 31.98 6.74 9.53 6.43 9.70 2.95 5.86 6.40 4.39

Non Migas Lainnya 53.86 63.75 60.76 61.74 63.99 57.36 56.85 57.09 62.42 0.41

Total Non Migas 129.74 162.02 153.04 149.90 146.00 131.80 132.10 139.72 153.10

Total Migas dan Non Migas 157.78 203.50 190.02 182.60 176.00 150.40 145.20 153.96 168.805

RISIKO KETIDAKPASTIAN GLOBAL

1. PERANG DAGANG DAN PROTEKSIONISME

DAN

3. VOLATILITAS HARGA KOMODITAS

2. NORMALISASI

SUKU BUNGA AS

Transmisi

JALUR KEUANGAN

JALUR PERDAGANGAN

RISIKO : KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBALPerang dagang dan proteksionisme, normalisasi suku bunga dan volatilitas harga komoditas meningkatkan risiko

global dan domestik

RISIKO EKONOMI DOMESTIK

Defisit Transaksi

Berjalan

Meningkat

Pertumbuhan

Ekspor

Melambat

Surplus

Transaksi Modal

& Finansial

Menurun

Fluktuasi

Nilai Tukar

6

PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI 2019

Fundamental perekonomian domestik membaik, APBN semakin kredibel, pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan

serta penerbitan serangkaian paket kebijakan, membangun optimisme mencapai pertumbuhan ekonomi 5.3%.

Asumsi Makro Realisasi 2018 APBN 2019

Pertumbuhan Ekonomi(%, yoy) 5,2* 5,3

Inflasi(%, yoy) 3,13 3,5

Nilai Tukar Rupiah(Rp/USD) 14.247 15.000

SPN 3 Bulan(%) 4,95 5,3

Harga Minyak(US$/Barel) 67,5 70

Lifting Minyak(ribu barel/hari) 776* 775

Lifting Gas(ribu barel/hari) 1.136* 1.250

Sumber : APBN 2019

Komponen PDB Pengeluaran

APBN 2018(%)

Realisasi s.d.Q3 2018 (% ytd)

APBN 2019(%)

PDB 5,2 5,17 5,3

Konsumsi RT 5,1 5,03 5,1

Konsumsi Pemerintah 4,6 4,92 5,4

PMTB (Investasi) 5,4 6,91 7,0

Ekspor 4,8 7,09 6,3

Impor 3,9 14,02 7,1

* Prognosa

7

Peran terbesar terhadap PDB 2019 diperkirakan dicapai Industri Pengolahan; pertumbuhan tertinggi dicapai Informasi dan Komunikasi.

Sumber: BPS, Bappenas dan Kemenkeu

Pertumbuhan Sektoral APBN 2018 (%, yoy)

Realisasi s.d. Q3 2018 (%ytd)

APBN 2019 (%yoy)

Distribusi thd PDB Q3 2018 (%)

Pertumbuhan Ekonomi 5,4 5,17 5,3 100

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,7 3,91 3,8 13,53

Pertambangan dan Penggalian 1,0 2,05 0,6 8,11

Industri Pengolahan 4,9 4,24 5,1 19,66

Pengadaan Listrik dan Gas 5,7 5,48 6,1 1,18

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang 5,4 4,60 5,0 0,07

Konstruksi 6,9 6,27 6,6 10,36

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 5,7 5,14 5,3 13,01

Transportasi dan Pergudangan 8,3 7,59 8,8 5,27

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,4 5,70 6,1 2,72

Informasi dan Komunikasi* 11,0 7,80 10,4 3,75

Jasa Keuangan dan Asuransi 9,4 3,59 7,9 4,11

Real Estate 5,4 3,40 4,3 2,67

Jasa Perusahaan 7,6 8,54 8,2 1,77

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,0 6,98 4,0 3,52

Jasa Pendidikan 4,4 5,51 5,9 3,14

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,7 6,88 8,2 1,03

Jasa Lainnya 8,2 8,95 8,8 1,78

PERTUMBUHAN DAN DISTRIBUSI PDB SEKTORAL, 2018 dan 2019 (%)

PeranTerbesar

Pertumbuhantertinggi

8

GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX 2018

Negara Rank ScoreExport* (% GDP)

PILAR GCI 4.0 (2018)

InfrastrukturStabilitas

MakroEkonomi

TeknologiInformasi

Skill Iklim Usaha

Score Rank Score Rank Score Rank Score Rank Score Rank

Malaysia 25 74,4 71,43% 77,9 32 100 1 69,1 32 74,2 24 73,8 19

Thailand 38 67,5 68,11% 69,7 60 89,9 48 56,6 64 63,0 55 71 23

Indonesia 45 64,9 20,37% 66,8 71 89,7 51 61,1 50 64,1 62 69 30

Filipina 56 62,1 30,55% 59,4 92 90 43 54,8 67 62,9 67 65,8 39

India 58 62,0 18,87% 68,7 63 89,8 49 28 117 54,5 96 61,2 58

Vietnam 77 58,1 101,6% 65,4 75 75 64 43,3 95 54,3 97 53,7 101

Sumber : WEF (2018); *Export to GDP berdasarkan data World Development Indicators tahun 2017 kecuali Thailand data 2016 9

Daya saing Indonesia meningkat dari ranking 47 ke 45. Posisi Indonesia dibandingkan negara pesaing

utama masih cukup baik namun perlu terus ditingkatkan.

SKOR DAYA SAING INDONESIA DIBANDINGKAN NEGARA PESAING

10

Perbandingan Pangsa Ekspor (% PDB) dengan Skor GCI

• Dalam jangka pendek daya saing ditingkatkan melalui perbaikan iklim usaha

• Infrastruktur dan Skills (SDM) merupakan faktor peningkatan daya saing dalam jangka menengah panjang

Sumber: World Economic Forum 2018 Sumber: World Development Indicator

0

20

40

60

80

100

120

Infrastruktur Stabilitas MakroEkonomi

TeknologiInformasi

Skill Iklim Usaha

Skor GCI Per Pilar, Indonesia dan Negara Pesaing

Malaysia Thailand Indonesia Philipina India Vietnam

Malaysia

Thailand

Indonesia

PhillipinesIndia

Vietnam

55

60

65

70

75

Sco

re_G

CI

20 40 60 80 100Share_Export_GDP

11

KEBIJAKAN UNTUK MENDORONG DAYA SAING

JANGKA MENENGAH

PANJANG

Pembangunan

Infrastruktur

dan

Pengembangan

SDM

Perbaikan Iklim Usaha

melalui OSS

JANGKA PENDEK

Fasilitasi Insentif

Perpajakan

Prosedur Mengurangi

Biaya Ekspor

Pengembangan Program

Vokasi

Pemilihan Komoditas

Ekspor Unggulan

Yang Sudah Dilakukan

Dalam jangka pendek, telah dilakukan perbaikan iklim usaha melalui OSS, fasilitas insentif perpajakan dan

pengembangan program vokasi. Pemerintah juga akan melakukan perbaikan prosedur untuk mengurangi biaya ekspor

dan memilih komoditas sektor-sektor unggulan.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Republik Indonesia

www.ekon.go.id

2019

@PerekonomianRI

12