meningitis tuberkulosa

21
Definisi Meningitis tuberkulosa adalah infeksi pada meningen yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis dan terjadi pada sekitar 0,5-1% dari total penyakit tuberkulosis.

Upload: novianadia

Post on 19-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

mt

TRANSCRIPT

  • DefinisiMeningitis tuberkulosa adalah infeksi pada meningen yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberkulosis dan terjadi pada sekitar 0,5-1% dari total penyakit tuberkulosis.

  • Etiologi Meningitis tuberkulosis disebakan oleh bakteri tahan asam mycobacterium tuberkulosis, dan jarang sekali disebabkan oleh mycobacterium bovis atau mycobacterium fortuitum, kecuali pada penderita HIV

  • Tuberkulosis yang menyerang SSP (Sistem Saraf Pusat) ditemukan dalam tiga bentuk, yakni meningitis, tuberkuloma, dan araknoiditis spinalis. Ketiganya sering ditemukan di negara endemis TB, dengan kasus terbanyak berupa meningitis tuberkulosis

  • Epidemiologi menyerang semua usia, termasuk bayi dan anak kecil dengan kekebalan alamiah yang masih rendah. Insiden tertinggi pada anak 6 bulan sampai 4-6 tahun, jarang pd umur di bawah 6 bulan, hampir tidak pernah ditemukan pada umur dibawah 3 bulan. menyerang 0,3% anak yang menderita tuberkulosis yang tidak diobati.

  • Manifestasi KlinisRiwayat sakit tidak spesifikMalaiseAnoreksiaFatigueDemamMyalgiaNyeri kepalaPada anak: iritabilitas, mengantuk, nafsu makan berkurang, nyeri perut

  • Tahap lanjut:Nyeri kepala menetapDemam ringan menetapKaku kuduk 25%Meningismus Paresis nervus VI, II, VIII, III, IVOphtalmoscopy: edema papil

    Pada anak: ubun ubun tegang dan menonjol,riwayat tuberkulosis sebelumnya

  • PATOFISIOLOGI

    BTA masuk ketubuh inhalasi multiplikasi infeksi paru hematogen meningen BTA tdk aktif / domain daya tahan tubuh menurun rupture tuberkel meningen BTA ke arachnoid meningitis

  • Prosedur DiagnostikAnalisa CSF

    leukositosis (10-1000 x 103 sel/cc)dominan limfosit), protein meningkat (0,5-3,0 gr/l), dan glukosa CSF:Plasma

  • Head CT Scanpenebalan dan enhancement meningen, terutama di rego basilarGambaran infark daerah thalamus, basal ganglia dan tabula internaVentrikulomegali dan paraventrikular edemaEksudat yang tebal dan menyangat kontras di sisterna basal dan sylvian fissure

  • MRI scan

    Trias diagnostik meningitis tuberkulosa:Eksudat di sisterna basalInfark hidrosefalus

  • Foto toraks

  • Diagnosa BandingAcute disseminated encephalomyelitisMeningitis AseptikHaemophilus MeningitisAbses Epidural IntrakranialMeningococcal MeningitisStatus EpilepticusSubdural EmpyemaEnsefalitis VirusViral meningitis

  • PenatalaksanaanTerapi diberikan sesuai dengan konsep baku tuberkulosis yaitu:Fase intensif selama 2 bulan dengan 4 sampai 5 obat anti tuberkulosis, yaitu isoniazid, rifampisin, pirazinamid, streptomisin, dan etambutol.Terapi dilanjutkan dengan 2 obat anti tuberkulosis, yaitu isoniazid dan rifampisin hingga 12 bulan.

  • Nama ObatDOSISINHDewasa : 10-15mg/kgBB/hari+ piridoksin 50 mg/hariAnak : 20 mg/kgBB/hariStreptomisin20 mg/kgBB/hari i.m selama 3 bulanEtambutol25 mg/kgBB/hari p.o selama 2 bulan pertamaDilanjutkan 15 mg/kgBB/hariRifampisinDewasa : 600 mg/hariAnak 10-20mh/kgBB/hari

  • rangkaian pengobatan dengan deksametason diberikan untuk menghambat edema serebri dan timbulnya perlekatan-perlekatan antara araknoid dan otak.

    Steroid diberikan untuk:

    Menghambat reaksi inflamasi Mencegah komplikasi infeksi Menurunkan edema serebri Mencegah perlekatan Mencegah arteritis/infark otakIndikasi Steroid :

    Kesadaran menurun Defisit neurologist fokal

  • Dosis steroid :Deksametason 10 mg bolus intravena, kemudian 4 kali 5 mg intravena selama 2 mingguselanjutnya turunkan perlahan selama 1 bulan.

  • Komplikasi Pada meningitis tuberkulosa dijumpai eksudat tipis. Akumulasi eksudat dapat menyebabkan hidrosefalusEksudat dapat menyebabkan inflamasi sepanjang pembuluh darah kecil menyebabkan proliferasi reaktif mikrovaskularInfark serebri sering terjadi pada sylvian fissure dan ganglia basalis

  • PrognosisAngka kematian pada meningitis tuberkulosis berkisar antara 10-20%. Sebagian besar memberikan gejala sisa, hanya 18% pasien yang akan kembali normal secara neurologis dan intelektual.