meningitis ensefalitis
DESCRIPTION
Meningitis EnsefalitisTRANSCRIPT
ENSEFALITISDefinisi
• Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai CNS yang disebabkan oleh virus atau mikro organisme lain yang non purulent.
• Ensefalitis adalah peradangan akut otak yang disebabkan oleh infeksi virus.
Etiologi
1. Ensefalitis Supurativa2. Ensefalitis Siphylis3. Ensefalitis Virus4. Ensefalitis Karena Parasit5. Ensefalitis Karena Fungus6. Riketsiosis Serebri
Manifestasi Klinis• Meskipun penyebabnya berbeda-beda, Secara umum,
gejala berupa Trias Ensefalitis yang terdiri dari demam, kejang dan kesadaran menurun. (Mansjoer, 2000). Adapun tanda dan gejala Ensefalitis sebagai berikut:
• Suhu yang mendadak naik, seringkali ditemukan hiperpireksia
• Kesadaran dengan cepat menurun• Muntah• Kejang-kejang,• bingung, koma, hemiparesis, gerakan involunter,
kelemahan otot-otot wajah.
Pemeriksaan Diagnostik
– Pemeriksaan serologis– Pemeriksaan darah – EEG/ Electroencephalography– CT scan
Penatalaksanaan• Terapi antimikroba : • Ensefalitis virus • Pengobatan simptomatis: • Pengobatan antivirus Mengurangi meningkatnya tekanan intracranial,
management edema otak :a) Mempertahankan hidrasi, monitor balance
cairan : jenis dan jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan anak.
b) Pemberian Glukosa 20%, 10ml intravena
Komplikasi Ensefalitis
Encephalitis
Kesadaran ↓
Demam ↓
Lokasi terinfeksi di jaringan otak
Banyak disebabkan virus
Asuhan Keperawatan Esefalitis
Pengkajian• Keluhan utama:• Riwayat penyakit sekarang:• Riwayat penyakit dahulu:• Riwayat Kesehatan Keluarga:• Imunisasi: • Pemeriksaan fisik (ROS)B1 (Breathing) B2 (Blood) B3 (Brain) B4 (Bladder)B5 (Bowel) B6 (Bone)
Diagnosa• Gangguan perfusi jaringan
serebral berhubungan dengan edema serebral yang mengubah/menghentikan darah arteri/virus
• Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum/fokal, kelemahan umum.
• Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan kekuatan.
Analisa DataAnalisa Data Etiologi Masalah Keperawatan
DS: Nyeri kepala, Pusing, kehilangan
memori, bingung, kelelahan,
kehilangan visual, kehilangan sensasi
DO: Bingung / disorientasi,
penurunan kesadaran, perubahan
status mental, gelisah, perubahan
motorik, dekortikasi, deserebrasi,
kejang, dilatasi pupil, edema papil
CO 2 Hipoksia serebri
Permiabilitas vaskuler
Transudasi cairan
Edema serebri
Volume tengkorak
Vasospasme pembuluh darah serebri
Sirkulasi terhenti
Gangguan perfusi jaringan
Gangguan perfusi jaringan serebral
DS:-
DO: pasien mengalami kejang,
gangguan motorik, ataksia.
Gangguan transmisi impuls
Kejang
Risiko tinggi terhadap cedera
Risiko tinggi terhadap cedera
DS: merasa lemah
DO: pasien terlihat pucat dan lemah
Kejang
Kelemahan
Gangguan mobilitas fisik
Gangguan mobilitas fisik
Intervensi• Diagnosa 1 : gangguan perfusi jaringan serebral b.d edema
serebral yang mengubah/ menghentikan darah arteri/virus• Tujuan : Perfusi jaringan menjadi adekuat• Kriteri hasil : Kesadaran kompos mentis
Intervensi Rasional
Mandiri
Tirah baring dengan posisi kepala datar.
Perubahan tekanan CSS mungkin merupakan potensi
adanya resiko herniasi batang otak yang memerlukan
tindakan medis dengan segera
Bantu berkemih, membatasi batuk, muntah mengejan. Aktivitas seperti ini akan meningkatkan tekanan
intratorak dan intraabdomen yang dapat men9ingkatkan
TIK.
Kolaborasi. Tinggikan kepala tempat tidur 15-45 derajat. Peningkatanaliran vena dari kepal akna menurunkan TIK
Berikan cairan iv (larutan hipertonik, elektrolit ). Meminimalkan fluktuasi dalam aliran vaskuler dan TIK.
Berikan obat : steroid, clorpomasin, asetaminofen Menurunkan permeabilitas kapiler untuk membatasi
edema serebral, mengatasi kelainan postur tubuh atau
menggigil yang dapat meningkatkan TIK, menurunkan
konsumsi oksigen dan resiko kejang
Diagnosa 4 : Risiko tinggi terhadap cedera berhubungan dengan kejang umum/lokal, kelemahan umum.
Tujuan : Mengurangi risiko cidera akibat kejangKriteria hasil : Tidak ditemukan cidera selama kejang
Intervensi Rasional
Mandiri
Pertahankan penghalang tempat tidur tetap
terpasang dan pasang jalan nafas buatan
Melindungi pasien bila terjadi kejang
Tirah baring selama fase akut Menurunkan resiko terjatuh/trauma ketika terjadi
vertigo, sinkop, atau ataksia
Kolaborasi
Berikan obat : venitoin, diaepam, venobarbital.
Merupakan indikasi untuk penanganan dan
pencegahan kejang
Diagnosa 5 : gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan neuromuskular, penurunan akekuatan.
Tujuan : Klien dapat beraktifitas kembali dengan normalKriteria Hasil :Klien tidak merasa lemah
Intervensi Rasional
Bantu latihan rentang gerak. Mempertahankan mobilisasi dan fungsi
sendi/posisi normal akstremitas dan menurunkan
terjadinya vena yang statis
Berikan perawatan kulit, masase dengan
pelembab.
Meningkatkan sirkulasi, elastisitas kulit, dan
menurunkan resiko terjadinya ekskoriasi kulit
Berikan matras udara atau air, perhatikan
kesejajaran tubuh secara fumgsional.
Menyeimbangkan tekanan jaringan,
meningkatkan sirkulasi dan membantu
meningkatkan arus balik vena untuk menurunkan
resiko terjadinya trauma jaringan.
Berikan program latihan dan penggunaan alat
mobilisasi.
Proses penyembuhan yang lambat seringkali
menyertai trauma kepala dan pemulihan secara
fisik merupakan bagian yang amat penting dari
suatu program pemulihan tersebut.
Evaluasi• Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti
penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain.• Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik
dan fungsi motorik/sensorik, tanda-tanda vital stabil.• Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.• Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan
postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.• Mencapai kembali atau mempertahankan posisi fungsional
optimal dan kekuatan.• Meningkatkan tingkat kesadaran biasanya dan fungsi
persepsi.• Tampak rileks dan mengungkapkan keakuratan
pengetahuan tentang situasi.