menilik potensi pengembangan ekonomi kreatif berbasis kopi ... · dapat dikatakan bahwa bermula...

6
35 << 28 | 2 | Juni 2016 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Warta S Menilik Potensi Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kopi dan Kakao Lya Aklimawati 1) dan Wahyu Abidin Shaf 2) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 2) Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Jl. Argulobang 19, Baciro, Yogyakarta 55225 Berkembangnya pertumbuhan ekonomi dunia telah memunculkan gelombang ekonomi baru yang dikenal dengan istilah “Ekonomi Kreatif”. Melalui kreativitas, peluang bisnis di berbagai sektor dapat digarap dengan optimal. Begitu pula di sektor perkebunan, ekonomi kreatif menjadi solusi penting untuk meningkatkan daya saing produk di sektor tersebut. Perpaduan konsep ekonomi kreatif dengan sumber daya di sektor kopi dan kakao akan mampu membuka peluang bisnis dengan penciptaan produk-produk kreatif melalui riset dan pengembangan. aat ini, istilah ekonomi kreatif telah banyak diperbincangkan oleh ber- bagai kalangan di Indonesia ter- utama sejak peluncuran program Indonesia Design Power pada tahun 2006 oleh Departemen Perdagangan RI 2) . Namun, arti ekonomi kreatif itu sendiri masih belum begitu banyak dipahami oleh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, tulisan ini akan memaparkan mengenai pengertian ekonomi kreatif dan pemanfaatan peluang usaha dengan mendasarkan pada konsep ekonomi kreatif. Istilah ekonomi kreatif diperkenalkan pertama kali oleh John Howkins pada tahun 2001 di dalam terbitan bukunya yang berjudul The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. Melalui buku tersebut, konsep ekonomi kreatif mulai dikenal secara global dan kemudian disebut sebagai “era baru” dalam gelombang teori ekonomi. Kemunculan gelombang ekonomi baru ini mulai disadari pada tahun 1996 melalui tingginya nilai ekspor produk- produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang dihasilkan oleh Amerika Serikat 3) . Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bermula dari ide dan kreativitas akan dapat menciptakan suatu produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia, sistem ekonomi juga turut mengalami per- kembangan. Hal ini ditandai dengan mulai bergesernya sistem ekonomi yang semula ber- basis pertanian menuju sistem ekonomi yang berlandaskan pada ide dan kreativitas. Secara teori, perkembangan peradaban ekonomi tersebut dibagi menjadi empat gelombang, yaitu gelombang ekonomi pertanian, ekonomi industri, ekonomi informasi dan ekonomi kreatif. Diungkap- kan oleh John Howkins bahwa gelombang ekonomi keempat, yaitu ekonomi kreatif, juga disebut sebagai ekonomi kultural. Dari segi keilmuan, ekonomi kreatif diartikan sebagai ilmu ekonomi yang berbasis pada ide atau gagasan, kreativitas dan pengetahuan, dengan menempat- kan sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama dalam menggerakkan kegiatan ekonominya. Konsep ekonomi kreatif ini tidak hanya memayungi konsep teori ekonomi sebelumnya, tetapi juga dapat melebur dengan teori-teori ekonomi lainnya.

Upload: hoangnhi

Post on 19-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

35 <<28 | 2 | Juni 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

S

Menilik Potensi PengembanganEkonomi Kreatif Berbasis Kopi dan Kakao

Lya Aklimawati1) dan Wahyu Abidin Shaf2)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 681182)Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Jl. Argulobang 19, Baciro, Yogyakarta 55225

Berkembangnya pertumbuhan ekonomi dunia telah memunculkangelombang ekonomi baru yang dikenal dengan istilah “Ekonomi Kreatif”. Melaluikreativitas, peluang bisnis di berbagai sektor dapat digarap dengan optimal.Begitu pula di sektor perkebunan, ekonomi kreatif menjadi solusi penting untukmeningkatkan daya saing produk di sektor tersebut. Perpaduan konsep ekonomikreatif dengan sumber daya di sektor kopi dan kakao akan mampu membukapeluang bisnis dengan penciptaan produk-produk kreatif melalui riset danpengembangan.

aat ini, istilah ekonomi kreatif telahbanyak diperbincangkan oleh ber-bagai kalangan di Indonesia ter-utama sejak peluncuran program

Indonesia Design Power pada tahun 2006 olehDepartemen Perdagangan RI2). Namun, artiekonomi kreatif itu sendiri masih belum begitubanyak dipahami oleh kalangan masyarakat. Olehkarena itu, tulisan ini akan memaparkan mengenaipengertian ekonomi kreatif dan pemanfaatanpeluang usaha dengan mendasarkan padakonsep ekonomi kreatif. Istilah ekonomi kreatifdiperkenalkan pertama kali oleh John Howkinspada tahun 2001 di dalam terbitan bukunya yangberjudul The Creative Economy: How PeopleMake Money from Ideas. Melalui buku tersebut,konsep ekonomi kreatif mulai dikenal secaraglobal dan kemudian disebut sebagai “era baru”dalam gelombang teori ekonomi. Kemunculangelombang ekonomi baru ini mulai disadari padatahun 1996 melalui tingginya nilai ekspor produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yangdihasilkan oleh Amerika Serikat3). Dengan demikian,dapat dikatakan bahwa bermula dari ide dan

kreativitas akan dapat menciptakan suatu produkyang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dunia,sistem ekonomi juga turut mengalami per-kembangan. Hal ini ditandai dengan mulaibergesernya sistem ekonomi yang semula ber-basis pertanian menuju sistem ekonomi yangberlandaskan pada ide dan kreativitas. Secarateori, perkembangan peradaban ekonomi tersebutdibagi menjadi empat gelombang, yaitugelombang ekonomi pertanian, ekonomi industri,ekonomi informasi dan ekonomi kreatif. Diungkap-kan oleh John Howkins bahwa gelombangekonomi keempat, yaitu ekonomi kreatif, jugadisebut sebagai ekonomi kultural. Dari segikeilmuan, ekonomi kreatif diartikan sebagai ilmuekonomi yang berbasis pada ide atau gagasan,kreativitas dan pengetahuan, dengan menempat-kan sumber daya manusia sebagai faktorproduksi utama dalam menggerakkan kegiatanekonominya. Konsep ekonomi kreatif ini tidakhanya memayungi konsep teori ekonomisebelumnya, tetapi juga dapat melebur denganteori-teori ekonomi lainnya.

28 | 2 | Juni 2016

>> 36PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Bagi Indonesia, munculnya konsep ekonomikreatif ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkandaya saing produk baik di pasar domestik maupunpasar internasional. Namun, perlu diketahuibahwa keberhasilan peningkatan daya saingproduk melalui penerapan konsep ekonomi kreatifterletak pada sumber daya manusianya yangkreatif4). Dalam konsep ekonomi kreatif, dijelaskanbahwa ekonomi kreatif mencakup industri kreatifyang merupakan bagian atau sektor yang takterpisahkan dari ekonomi kreatif itu sendiri.Industri kreatif didefinisikan sebagai industri yangbertumpu pada kreativitas, keterampilan danbakat individu yang berpotensi dalam menciptakankesejahteraan dan lapangan kerja melalui dayakreasi dan daya cipta dari individu tersebut.Industri kreatif yang dikembangkan di Indonesiadikategorikan dalam 14 subsektor yang meliputi(1) Periklanan; (2) Arsitektur; (3) Pasar barang seni;(4) Kerajinan; (5) Desain; (6) Fashion; (7) Film,video dan fotografi; (8) Permainan interaktif;(9) Musik; (10) Seni pertunjukan; (11) Penerbitandan percetakan; (12) Layanan komputer dan pirantilunak; (13) Televisi dan radio; dan (14) Riset danpengembangan1).

Mengacu pada ke-14 kelompok industrikreatif, tampak bahwa produk-produk kreatifbukan hanya berasal dari bidang seni, budayadan informasi, melainkan juga dapat digali daririset dan pengembangan (R & D) terutama melaluipemanfaatan sumber daya alam. Namun, potensisubsektor tersebut dalam menciptakan peluangbisnis masih belum banyak digarap, sedangkansumber daya alam yang prospektif untuk

dikembangkan juga masih tersedia dalam jumlahyang cukup besar. Salah satu sektor yang dapatdimanfaatkan sumber daya alam dan budayalokalnya adalah sektor perkebunan. Dalamkonteks ekonomi kreatif ini, komoditas perkebunanyang akan dibahas utamanya adalah kopi dankakao. Kedua komoditas tersebut dipandangmempunyai nilai ekonomi dan peluang bisnis yangcukup potensial untuk dikembangkan. Nilaiekonomi kedua komoditas akan semakin tinggijika dapat diciptakan produk kreatif yangmemberikan nilai tambah lebih besar melalui risetdan pengembangan.

Melalui ide-ide kreatif, kopi dan kakao tidakhanya dikembangkan dalam bentuk produkminuman maupun makanan, tetapi juga dapatdimanfaatkan untuk membuat produk-produk lainnya.Dengan memanfaatkan daya kreasi dan dayacipta individu di bidang riset dan pengembangan,produk kreatif dapat dibuat dan dikembangkandari berbagai sisi ruang lingkup kegiatan. Padaruang lingkup pengembangan produk, kakaodapat dikembangkan dalam berbagai variasiproduk hilir. Selama ini, kopi dan kakao sebagianbesar dimanfaatkan untuk pembuatan produkmakanan dan minuman. Selain produk pangantersebut, kreativitas produk berbahan dasar kopidan kakao yang dapat dikembangkan adalahproduk kesehatan dan produk kecantikan. Dibidang kecantikan, kakao telah banyak digunakansebagai bahan produk kecantikan seperti hand& body lotion, lulur mandi, sabun mandi danproduk kecantikan lainnya. Demikian juga dengankopi, beberapa produk kecantikan berbahan

Perkembangan gelombang teori ekonomi

Ekonomi Pertanian

Ekonomi Industri

Ekonomi Informasi

Ekonomi Kreatif

37 <<28 | 2 | Juni 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

dasar kopi adalah masker wajah, lulur dan parfum.Sedangkan untuk bidang kesehatan, kandunganpolifenol pada kakao dan kafein pada kopi dapatdigunakan sebagai bahan pada produk-produkfarmasi.

Dalam proses produksi kopi dan kakao, akandiperoleh hasil samping dan limbah baik yangberasal dari pengolahan di kebun maupun dariproses pengolahan hulunya. Hasil samping danlimbah tersebut dapat diubah sedemikian rupamenjadi produk yang memiliki nilai tambah. Melaluipengetahuan dan kreativitas, hasil sampingpengolahan kakao yang berupa pulpa dapatdiproses lebih lanjut menjadi produk kreatif berupaminuman nata de cacao. Selain pulpa, kakao jugamenghasilkan limbah berupa kulit buah yangjarang dimanfaatkan oleh petani karena dianggapkurang memiliki nilai jual. Untuk mengubahpersepsi tersebut, pemanfaatan kreativitas perluditonjolkan untuk mengolah kulit buah kakao

menjadi produk yang bernilai guna. Beberapa produkyang dapat diciptakan dengan memanfaatkan kulitbuah kakao adalah pakan ternak, sabun tangandan sabun cuci piring. Seperti halnya kakao, kopijuga banyak menghasilkan limbah dari peng-olahan hulunya yang berupa kulit buah kopi,namun belum banyak orang yang mengetahuibahwa kulit buah kopi dapat dimanfaatkandalam pembuatan produk pangan yang dapatdikomersialkan. Melalui beberapa tahapan peng-olahan, kulit buah kopi dapat diproses menjadiproduk teh yang dikenal dengan sebutan teh"cascara". Teh "cascara" ini merupakan teh hasilolahan dari kulit buah kopi terutama yang ber-warna merah. Petani kopi Indonesia yang telahmemanfaatkan kulit buah kopi menjadi minumanteh adalah petani kopi di Gayo.

Untuk pengembangan di bidang kerajinan,kopi juga dapat dikreasikan menjadi produk yangbernilai seni. Misalnya, pembuatan produk kerajinan

(Fot

o: P

uslit

koka

)

Produk hasil olahan kopi dan kakao

28 | 2 | Juni 2016

>> 38PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

dengan memanfaatkan tanaman kopi tua, tetapibatang kayunya masih dalam kondisi bagus.Batang tanaman kopi tersebut dapat digunakansebagai bahan untuk membuat furniture. Lekukandari batang tanaman kopi akan memberikan kesanunik dan nilai estetika pada produk furniture yangdihasilkan. Selain batang tanamannya, limbahminuman kopi berupa ampas juga dapat diubahmenjadi produk seni dalam bentuk lukisan atauhiasan dinding. Sentuhan kreativitas ini perludikembangkan karena mampu menghasilkanproduk yang mempunyai nilai jual dan tentunyauntuk mengurangi jumlah limbah yang dapatmencemari lingkungan.

Pemanfaatan limbah tidak terbatas padaproduk pangan dan kerajinan, tetapi dapat puladikembangkan untuk kategori energi baruterbarukan. Limbah kopi dan kakao ini umumnyadiaplikasikan untuk memproduksi biogas. Hasilproduksi biogas tersebut nantinya digunakanuntuk keperluan rumah tangga, misalnya untukmemasak. Kreasi dalam pembuatan biogas inisebaiknya dirancang dengan penggunaanteknologi dan peralatan yang sederhana agarbisa diadopsi dan diaplikasikan secara luas olehkonsumen, terutama petani atau peternak.

Sebagai sarana hiburan, perkebunan kopidan kakao dapat dimodifikasi dan dikembangkanmenjadi lokasi eduwisata bagi siswa sekolah,mahasiswa maupun khalayak umum. Kegiataneduwisata ini merupakan gabungan antarakegiatan di bidang pendidikan dan wisata/hiburandengan tujuan untuk memperluas pengetahuanpengunjung terkait kopi dan kakao. Dari sisi ekonomi,pengembangan eduwisata juga berguna sebagaimedia promosi kepada publik dan sekaligus dapatmeningkatkan pendapatan perusahaan melaluipenjualan produk atau merchandise.

Pada bidang perkebunan, terciptanya produkkreatif dapat dilakukan dengan menelusuri hal-hal yang berhubungan dengan pertanaman kopimaupun kakao. Sebagai contoh, adanya per-masalahan terkait rendahnya produktivitastanaman, maka dapat dikembangkan bahantanam unggul yang mempunyai potensi produksitinggi dan tahan terhadap serangan hama penyakit.Kaitannya dengan kelestarian lingkungan danadanya perkembangan tuntutan konsumen untukmelakukan proses produksi yang ramah lingkungan,produk kreatif yang dapat dikembangkan adalahpupuk organik dan bio insektisida. Pengembanganproduk pupuk organik maupun bio insektisida telah

Kreasi furniture berbahan batang tanaman kopi

39 <<28 | 2 | Juni 2016

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

banyak dilakukan oleh pelaku usaha. Beberapaproduk pupuk organik untuk tanaman kopi dankakao yang telah beredar di pasar adalah pupukorganik Granule Modern SUPER-G, pupuk organikPower Nutrition, pupuk organik POP SUPERNASA,pupuk hayati ULTRA GEN dan merek lainnya.

Sementara produk bioinsektisida dapatdikembangkan dengan memanfaatkan keberadaanhama atau penyakit yang sifatnya patogen bagihama atau penyakit lainnya. Sebagai contoh,pemanfaatan jamur Beauveria bassiana sebagaiagensia hayati untuk mengendalikan seranganhama dan penyakit seperti hama penggerek buahkopi, kepik penghisab buah/pucuk kakao, penggerekbatang/cabang kakao dan ulat kantung. Selain itu,terdapat pula jamur antagonis lain sebagaipengendali hayati adalah jamur Trichoderma spp.Jamur antagonis ini berguna dalam mengendalikanbusuk buah dan kanker batang pada tanamankakao, serta jamur akar. Kedua jenis jamur patogentersebut telah banyak diproduksi oleh industridengan beberapa merek dagang, misalnya NaturalBVR, Tricho Plus, Greemi-G dan merek-mereklainnya. Di samping penggunaan jamur patogen,senyawa atraktan dapat juga digunakan untukmenekan serangan hama pada tanaman kopimaupun kakao. Senyawa atraktan ini telahdikemas menjadi suatu produk dan dipasarkandengan beberapa merek dagang, misalnyaHypotan, Atrakop 500L, Del-ta (feromon trap),

Fero-PBK dan sebagainya. Beberapa produkkreatif tersebut merupakan produk HKI yangbernilai dari segi ekonomi dan prospektif untukdikembangkan.

Hasil kreasi dari sisi pengolahan dapatberupa pengembangan alat mesin tepat gunauntuk mengolah kopi dan kakao menjadi produkyang bermutu tinggi. Dalam pembuatan alatmesin, perekayasa membutuhkan daya kreasitinggi karena harus menuangkan ide kreatifnyamenjadi suatu produk baru atau pun memodifikasiproduk lama dengan nilai kegunaan yang lebihtinggi. Selain itu, kreasi alat mesin juga harusmemperhatikan berbagai hal terutama kinerja alatmesin dan sasaran penggunanya karena alatmesin yang didesain dengan “apik” belum tentusesuai dengan kebutuhan dan keinginankonsumen. Sebagai contoh kasus, desain alatmesin yang diproduksi kurang diminati olehkonsumen karena sulit dioperasikan dan harga-nya relatif mahal. Dengan demikian, pembuatanproduk alat mesin harus dikreasikan denganmempertimbangkan kemampuan sosial ekonomikonsumen dan kondisi tempat untuk operasionalalat mesin tersebut. Kreativitas alat mesin tidakhanya diperlukan dari sisi produksinya, melainkanjuga kreativitas dalam hal pemasarannya karenatidak semua alat mesin yang diciptakan dapatdiakses dengan mudah oleh konsumen yangmenginginkan produk tersebut.

Produk alat mesin pengolahan hulu kopi (a) dan pengolahan hilir kakao skala rumah tangga (b)

(Fot

o: P

uslit

koka

)

a b

28 | 2 | Juni 2016

>> 40PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

PenutupBerbagai produk kreatif yang tercipta seperti

yang telah disebutkan sebelumnya diharapkanmampu memberikan kontribusi dalam meningkat-kan nilai tambah komoditas kopi dan kakao.Dengan kreasi dan inovasi, pelaku usaha dapatmenciptakan berbagai produk komersial yang layakuntuk dipasarkan. Peluang bisnis berbasiskankreativitas dan inovasi teknologi perlu digali,terutama untuk meningkatkan keuntungan usaha.Bisnis kreatif juga memberikan peluang untukmemperluas pangsa pasar dan memasuki pasarbaru. Memasuki jalur bisnis kreatif, pelaku ekonomidapat mempromosikan sumber daya lokal denganmenjadikannya produk yang berharga dan bernilaitinggi.

Sumber Pustaka

1)Depdag RI (2008). Pengembangan Ekonomi KreatifIndonesia 2025: Rencana Pengembangan EkonomiKreatif Indonesia 2009-2015. Departemen Per-dagangan Republik Indonesia, Jakarta.

2)Faisal, A. (2012). Pilar-Pilar Ekonomi Kreatif. http://www.feb.unpad.ac.id/id/arsip-fakultas-ekonomi-unpad/op ini/2198-pilar-pilar-ekonomi-kreatif.Diakses tanggal 12 Oktober 2015.

3)Howkins, J. (2001). The Creative Economy: How PeopleMake Money from Ideas. London: Penguin Books.

4)Sumotarto, U. (2010). Industri kreatif berbasis sumberdaya alam. Simposium Nasional 2010: MenujuPurworejo Dinamis dan Kreatif, p. 617. Yogyakarta,Indonesia.

**0**