mengurangi tingkat kemiskinan di daerah

45

Upload: dadang-solihin

Post on 25-Jun-2015

2.279 views

Category:

Education


7 download

DESCRIPTION

Capacity Building DPRD Kabupaten Pangkep di Ibis Kemayoran Hotel-Jakarta, 10 Juli 2012

TRANSCRIPT

Page 1: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah
Page 2: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

3dadang-solihin.blogspot.com

Nama : Dr. Dadang Solihin, SE, MATempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja

Pembangunan Daerah Bappenas

Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310

Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248HP : 0812 932 2202PIN BB : 277878F0Email : [email protected] :

http://dadang-solihin.blogspot.com

Page 4: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Materi• Tujuan dan Permasalahan

Pembangunan Daerah• Permasalahan dan Tantangan

Kemiskinan di Indonesia • Program Penurunan Kemiskinan

dadang-solihin.blogspot.com 4

Page 5: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

5dadang-solihin.blogspot.com

Page 6: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Apa Itu Pembangunan?

dadang-solihin.blogspot.com 6

Pembangunan adalah: proses perubahan ke arah

kondisi yang lebih baik melalui upaya yang

dilakukan secara terencana.

Tujuan Pembangunan:1. Peningkatan standar hidup (levels of

living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.

2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang.

3. Peningkatan kebebasan(freedom/democracy) setiap orang.

Todaro, 2000

Page 7: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

How?1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan

antar daerah antar sub daerah antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).

2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar

bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan).

dadang-solihin.blogspot.com 7

Page 8: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Tantangan dalam Pembangunan Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 8

Koordinasi yang semakin baik antar

stakeholders

Sarana dan Prasarana yang memadai dan

berkualitas

Pemanfaatan sumber daya secara berkualitas

Dunia usaha yg kondusif

Peningkatan kapasitasSDM

• Mengurangi ketimpangan

• Memberdayakan masyarakat

• Mengentaskan kemiskinan.

• Menambah lapangan kerja.

• Menjaga kelestarian SDA

Page 9: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 9

PEMBANGUNAN DAERAH

Upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas

Pemerintahan Daerah

PEMBANGUNAN DI DAERAH

Memberikan pelayanan kepada masyarakat,

Mengelola sumber daya ekonomi daerah.

Upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah

Sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan

profesional dalam:

Sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan

masyarakat untuk:

Menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram,

Peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.

Page 10: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 10

PEMBANGUNAN DAERAH

Penguatan Otonomi Daerah

Pengelolaan Sumberdaya Good Governance

Keseimbangan Peran Tiga Pilar

Menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang

kondusif bagi unsur-unsur lain.

Mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan

pendapatan.

Penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan

politik.

Pemerintahan Dunia Usaha Masyarakat

Dilaksanakan Melalui:

Page 11: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Pergeseran Paradigma: From Government to Governance

Government Governance Memberikan hak ekslusif bagi

negara untuk mengatur hal-hal publik,

Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya.

Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai tiga aktor utama.

11dadang-solihin.blogspot.com

Page 12: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Pelaku Pembangunan: Paradigma Governance

Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.

Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good.

Dunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat

NilaiPertumbuhan

RedistibusiMelalui Pelayanan

Pasar

Kontrol Kontrol

Tenaga Kerja

12dadang-solihin.blogspot.com

Page 13: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Model Governance

GOVERNANCE

Perusahaantransnasional

OrganisasiAntar Pemerintah

LSMInternasional

PerusahaanLokal

PemerintahLokal

LSM Lokal

PerusahaanNasional

Ormas/LSMNasional

Sektor Swasta Sektor Publik Sektor Ketiga

Tingkat Supranasional

TingkatNasional

Tingkat Subnasional

(Kamarack and Nye Jr., 2002)

13dadang-solihin.blogspot.com

Page 14: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Pelaku Pembangunan: Stakeholders

ExecutiveJudiciary

LegislaturePublic service

MilitaryPolice

organized into:Community-based organizations Non-governmental organizations

Professional AssociationsReligious groupsWomen’s groups

Media

Small / medium / large enterprisesMultinational Corporations

Financial institutions Stock exchange

BUSINESS

STATE CITIZENS

14dadang-solihin.blogspot.com

Page 15: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Troika

15dadang-solihin.blogspot.com

Page 16: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat

VISI

Masyarakat, Bangsa, dan

Negara

Pemerintah

Masyarakat

Dunia UsahaGood Governance

16dadang-solihin.blogspot.com

Page 17: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Sinergitas Stakeholders

17dadang-solihin.blogspot.com

Page 18: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Sinergitas Stakeholders

18dadang-solihin.blogspot.com

Page 19: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

19dadang-solihin.blogspot.com

Page 20: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Permasalahan Kemiskinan di Indonesia Tiga karakteristik kemiskinan yang menonjol saat ini1. Jumlah Penduduk miskin masih

cukup besar2. Ketimpangan kemiskinan antar

wilayah3. Akses & kualitas pelayanan

dasar penduduk miskin masih jauh tertinggal.

dadang-solihin.blogspot.com 20

Page 21: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Natural • Kemiskinan natural adalah kemiskinan karena dari asalnya memang

miskin. • Kelompok masyarakat ini miskin karena tidak memiliki sumberdaya

yang memadai, baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya pembangunan lainnya,

• sehingga mereka tidak dapat ikut secara aktif dalam pembangunan atau kalaupun ikut serta dalam pembangunan mereka mendapatkan imbalan pendapatan yang amat rendah.

dadang-solihin.blogspot.com 21

1/3

Page 22: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Struktural • Kemiskinan struktural adalah kemiskinan (baik kemiskinan absolut

maupun relatif) yang disebabkan oleh perbedaan struktur masyarakat yang telah ikut serta dalam proses pembangunan dengan masih tertinggal.

• Kemiskinan struktural ini dikenal juga dengan kemiskinan yang disebabkan hasil pembangunan yang belum seimbang.

dadang-solihin.blogspot.com 22

2/3

Page 23: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Kultural • Kemiskinan kultural mengacu pada sikap seseorang atau

masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan budidaya, mereka sudah merasa kekurangan.

• Kelompok masyarakat ini tidak mudah untuk diajak berpartisipasi dalam pembangunan, tidak mudah melakukan perubahan, menolak mengikuti perkembangan, dan tidak mau berusaha untuk memperbaiki tingkat kehidupannya sehingga menyebabkan pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang umum dipakai.

dadang-solihin.blogspot.com 23

3/3

Page 24: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

54,2

22,5

34

47,9

38,4 37,4 36,1 35,139,3

37,234,9

32,5 31,02

14,15 13,33

17,418,223,4

17,3

11,313,715,1

17,4

21,6

28,6

40,1

16,7 15,917,8 16,6 15,4

1976 1980 1984 1987 1990 1993 1996 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

penduduk miskin [juta] % penduduk miskin

Data Makro Kemiskinan

• Kemiskinan terus menurun, namunlajunya relatifmelambat

IndikatorPembangunan 2004 2005 2006 2007 2008 2009

2010APBN-P

Pertumbuhan 4.1 5.7 5.5 6.3 6.3 4.3 5.8

Inflasi 6.4 17.1 6.6 6.6 12.5 6.2 5,3

Kemiskinan 16.60 15.97 17.75 16.58 15.42 14.15 13.33

• Pertumbuhan relatifstagnan sehinggatidak signifikanterhadap penurunankemiskinan

24dadang-solihin.blogspot.com

Page 25: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

-

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Penduduk miskin perkotaan (juta orang)Penduduk miskin perdesaan (juta orang)

Tahun Kota Desa Kota+Desa2000 91.632 73.648 80.8422001 100.011 80.382 88.2342002 130.499 96.512 108.8892003 138.803 105.888 118.5542004 143.455 108.725 122.7752005 165.565 117.365 138.5742006 175.324 131.256 151.9972007 187.942 146.837 166.6972008 204.896 161.831 182.6362009 222.123 179.835 200.2622010 232.989 192.354 211.726

Sebagian Besar Penduduk Miskin Tinggal di Perdesaan

Garis Kemiskinan Perkotaan & Perdesaan(Rupiah/kapita/bulan)

• Laju penurunan kemiskinan melambat. Dari tahun 2006, rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin di perkotaan adalah 0,85 jt/th dan di perdesaan 1,22 jt/th.Perkembangan Jumlah Penduduk miskin di Perdesaan dan Perkotaan, 2000 - 2010

25dadang-solihin.blogspot.com

Page 26: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

RUMAH TANGGA SASARAN (RTS)

2005 2008RIBU RTS % RIBU RTS %

Sangat Miskin 3.894,3 20,4 2.989,9 17,1Miskin 8.237,0 43,1 6.828,8 39,1Hampir Miskin (Near Poor) 6.969,6 36,5 7.665,3 43,8Total 19.100,9 100,0 17.484,0 100,0

• Jumlah penduduk yang dekat miskin atau vulnerable/rentan terhadap shock(krisis ekonomi, bencana, dsb) semakin besar tidak bisa hanya dengan strategi penanggulangan kemiskinan yang seragam, perlu intervensi kebijakan yang beragam sesuai dg kelompok sasaran (targeting) yang tepat.

Sumber: BPS

Data Mikro Kemiskinan

26dadang-solihin.blogspot.com

Page 27: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

27

57.8% tersebar di Jawa-Bali

21% tersebar di Sumatera

4,2% tersebar di Maluku & Papua

Penduduk Miskin Tersebar Tidak Merata

3,4% tersebar di Kalimantan 7,5% tersebar di Sulawesi

6.2% tersebar di Nusa Tenggaradadang-solihin.blogspot.com

Page 28: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Ketimpangan Antar Wilayah

Sumber: Susenas 2010

3,48 4,88 5,21 6,51 6,77 7,167,66 8,05 8,34 8,65 9,02 9,10 9,42 9,5011,2711,3111,6013.33

13,5815,2615,4716,5616,8317,0518.0718,3018,9420,9821,5523,0323,1927,74

34,8836,80

0,005,00

10,0015,0020,0025,0030,0035,0040,00

DKI Jakarta Bali

Kalimantan Se

latanBangka

Belitung

Kalimantan Te

ngah BantenKalima

ntan Timur

Kepulauan Ria

u Jambi RiauKalima

ntan Barat

Sulawesi Utar

aMaluku

UtaraSumate

ra Barat

Jawa Barat

Sumatera Utar

aSulawe

si Selatan

Indonesia

Sulawesi Bara

tJawa T

imurSumate

ra Selatan

Jawa Tengah

DI Yogyakarta

Sulawesi Teng

garaSulawe

si Tengah

Bengkulu

Lampung NAD

Nusa Tenggar

a BaratNusa T

enggara Timu

rGoront

alo Maluku Papua Barat Papua

28dadang-solihin.blogspot.com

Page 29: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Kemiskinan dan Pengangguran di Desa dan Kota

URAIAN KEMISKINAN (2010) PENGANGGURAN (2009)

DESA 19,93 juta jiwa (64,2%) 3,81 juta jiwa(42,5 %)KOTA 11,10 juta jiwa(35,8%) 5,15 juta jiwa(57,5%)TOTAL 31,02 juta jiwa 8,96 juta jiwaCatatan:1. Tidak semua penganggur adalah miskin – Penganggur berkecukupan (discourage

worker)2. Orang bekerja tapi miskin: underemployed (<35 jam) dan unpaid worker3. Dari total Angkatan Kerja (2009) sebesar 113.83 juta, hanya 29,11 juta (25.6%) formal4. Di sektor formal, hanya 4,5 juta tercatat memiliki upah di atas Rp 3 juta.

29dadang-solihin.blogspot.com

Page 30: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

0

5

10

15

20

25

DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I.Yogyakarta

Jawa Timur Banten Bali

20,1

13,88

6,41

3,45

7,13

21,62

9,28

1,772,49

1,370,25

1,87 2,211,6

2,934,05

2,280,95

2,863,86

2

Miskin

Tidak Miskin

Jumlah

Contoh Ketimpangan Akses Pelayanan Dasar

Angka Putus Sekolah Kelompok Usia 13-15 Tahun, Jawa-Bali, 2007

30dadang-solihin.blogspot.com

Page 31: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

NusaTenggara

Barat

NusaTenggara

Timur

Maluku MalukuUtara

Irian JayaBarat

Papua

24,6

1

62,2

9

30,4

6

22,7

8

36,5

7

40,0

5

54,9

4

73,9

1

60,7

8

56,3

5

66,4

5

66,8

3

48,6

1

71,3

53,4

1

53,3

5 57,1

4

57,8

2

Miskin Tidak Miskin Jumlah

Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih

di Kalimantan, 2007

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

KalimantanBarat

KalimantanTengah

KalimantanSelatan

KalimantanTimur

6,71

18,4

1

31,9

33,0

8

17,2

3

32,6

6

55,1

4

67,3

3

16,1

9

31,6

5

53,8

9

64,4

8

Miskin Tidak Miskin Jumlah

Contoh Ketimpangan Akses Pelayanan Dasar

Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Jamban di Provinsi

Kepulauan Timur, 2007

3131dadang-solihin.blogspot.com

Page 32: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Tantangan Saat Ini1. Masih diperlukan pertumbuhan yg cukup tinggi dan konsisten untuk

mempercepat kemiskinan secara signifikan.• Pertumbuhan saat ini bertumpu pada sektor yang kurang menyerap TK

(a.l. jasa perdagangan dan keuangan), tidak diimbangi oleh peningkatan kapasitas produksi DN yg menyerap TK besar (seperti pertanian).

• Di perdesaan kurang terjadi perluasan usaha off farm yang memberi peluang peningkatan pendapatan penduduk perdesaan.

2. Globalisasi meningkatkan kerentanan ekonomi dan masyarakat miskin.• Prospek ekonomi dunia membaik, namun masih dibayangi oleh tekanan

inflasi sejalan dengan tingginya harga minyak dan komoditas pangan dunia

• kerentanan pasar domestik mengakibatkan masyarakat miskin semakin terekspos pada fluktuasi harga yang mempengaruhi daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

32

1/2

dadang-solihin.blogspot.com

Page 33: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Tantangan Saat Ini3. Perubahan iklim

– Masyarakat miskin (termasuk petani, nelayan, dsb) yang paling menderita akibat dampak musim yg tidak teratur, menurunnya ketersediaan air, bencana, dan munculnya berbagai penyakit akibat pemanasan global.

4. Kebijakan perluasan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin masih belum menjangkau mereka yang tinggal terisolasi di daerah-daerah terpencil dan tertinggal.

5. Hasil SP 2010 menunjukkan bahwa kelompok penduduk terbesar adalah usia produktif 25-39 tahun, yang dalam jangka panjang berkonsekuensi pada kebutuhan perluasan kesempatan kerja, semakin tingginya persaingan memanfaatkan sumber daya, dan beban dari munculnya kemiskinan baru.

33

2/2

dadang-solihin.blogspot.com

Page 34: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Tantangan Ke Depan1. Pertumbuhan yg cukup tinggi dan konsisten untuk mendukung

penurunan kemiskinan secara signifikan.a. Saat ini pertumbuhan tinggi hanya di sektor yang kurang

menyerap TK (jasa perdagangan, sektor keuangan) dan konsumsi. Tidak diimbangi peningkatan kapasitas produksi dalam negeri yg menyerap TK besar(sektor informal dan pertanian).

b. Kegiatan di perdesaan masih didominasi on farm, kurang terjadi perluasan usaha off farm (jasa perdagangan, pengolahan hasil/industri) yang memberi peluang peningkatan pendapatan penduduk perdesaan.

34

1/3

dadang-solihin.blogspot.com

Page 35: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Tantangan Ke Depan2. Desentralisasi dan demokratisasi yang efektif

a. Kebijakan pusat dan daerah yang pro-poor.

b. Peningkatan kapasitas pemda vs. pergantian/rotasi jabatan di daerah sangat cepat

c. Pemekaran wilayah kurang kesiapan teknis, administrasi, finansial & ekonomi

35

2/3

dadang-solihin.blogspot.com

Page 36: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Tantangan Ke Depan3. Globalisasi yang meningkatkan kerentanan masyarakat miskin:

a. Keterbukaan pasar –kerentanan pasar domestik dan fluktuasi harga mempengaruhi daya beli kesejahteraan masyarakat miskin. Masyarakat miskin juga semakin sulit meningkatkan pendapatannya karena kompetisi yang semakin terbuka.

b. Perubahan iklim global (musim yg tidak teratur, menurunnya ketersediaan air, bencana, dan munculnya berbagai penyakit) membuat masyarakat miskin yang paling menderita.

36

3/3

dadang-solihin.blogspot.com

Page 37: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

37dadang-solihin.blogspot.com

Page 38: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Dua Jalur Penurunan Kemiskinan1. Melalui “Mekanisme Ekonomi”

• Kebijakan ekonomi yang mendukung penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat miskin

• Kebijakan ini sangat terkait dengan kebijakan ekonomi makro yang disusun dalam rangka percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi

2. Melalui Fasilitasi & Bantuan Pemerintah• Perluasan upaya penanggulangan kemiskinan yang inklusif dan

berkeadilan perluasan sasaran maupun program/kegiatan melalui kegiatan yang bersifat affirmative.

• Peningkatan dan perluasan dari 3 klaster program penanggulangan kemiskinan.

dadang-solihin.blogspot.com 38

Page 39: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

o Jamkesmaso Beasiswa Miskino BLT *o PKHo Raskino Bantuan Sosialo Bantuan Bencana

KLASTER PERTAMAKLASTER PERTAMA

KLASTER KEDUAKLASTER KEDUA

KLASTER KETIGAKLASTER KETIGA

Perlindungan Sosial Berbasis KeluargaPerlindungan Sosial Berbasis Keluarga

Pemberdayaan Masyarakat –PNPM MandiriPemberdayaan Masyarakat –PNPM Mandiri

Pemberdayaan UMKMPemberdayaan UMKM

o PNPM Inti Perdesaan & Perkotaan

o PNPM Penguatan

o Penyaluran Kuro Peningkatan Jangkauan

Pelayanan & Kapasitas UMKM

o Revitalisasi Sistem Diklat Perkoperasian

Tiga Klaster Program Pro-rakyat

39dadang-solihin.blogspot.com

Page 40: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

1. Program Rumah Sangat Murah2. Program Kendaraan Angkutan Umum Murah3. Program Air Bersih Untuk Rakyat4. Program Listrik Murah & Hemat5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan

6 PROGRAM BARU6 PROGRAM BARU

B. Pengurangan Pengangguran Melalui Penciptaan Lapangan Kerja

Peningkatan dan Perluasan PNPM untuk Penciptaan Lapangan Kerja

A. Peningkatan dan Perluasan Program-program Pro-rakyat

Direktif Presiden

40dadang-solihin.blogspot.com

Page 41: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Buku I RKP 2012Sasaran: Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 13,33% pada 2010 menjadi 10,5 -11,5% pada 2012 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.Arah Kebijakan Prioritas:1. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-rakyat miskin

dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin serta usaha-usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan;

2. Meningkatkan kualitas serta memperluas kebijakan afirmatif/keberpihakanuntuk penanggulangan kemiskinan melalui perluasan 3 klaster program pro-rakyat yang dituangkan dalam pelaksanaan klaster 4;

3. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah termasuk percepatan pembangunan daerah terpencil dan perbatasan; dan

4. Menata dan meningkatkan kualitas pelaksanaan lembaga jaminan sosial.

dadang-solihin.blogspot.com 41

Page 42: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

*) Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS termiskin.

RTSM

RTM

RTHMKlaster-11. BEASISWA MISKIN2. JAMKESMAS3. RASKIN4. PKH5. BLT (Bila

diperlukan)6. Dll.

Klaster-2PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)

Klaster-3KREDIT USAHA RAKYAT(KUR)Klaster-41. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT

5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *)6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir

Perkotaan *)

MASTER PLAN EKONOMI

Peningkatan Kesejahteraan

Masyarakat, serta Perluasan

dan Peningkatan Kesempatan

Kerja

Pengurangan Angka

Kemiskinan

RTSM *)

RTM *)

RTHM

Peningkatan dan Perluasan Program Pro-rakyat

42dadang-solihin.blogspot.com

Page 43: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Program Klaster 4 Program Pro-Rakyat1. Pembangunan rumah murah dan sangat murah bagi masyarakat

sangat miskin dan miskin melalui Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman;

2. Penyediaan angkutan umum murah yang dilakukan melalui pengembangan mobil perdesaan serta pengembangan industri kendaraan bermotor roda empat hemat energi, ramah lingkungan, dan harga terjangkau;

3. Penyediaan air bersih untuk rakyat yang ditekankan untuk daerah rawan air;

4. Penyediaan listrik murah dan hemat serta terjangkau bagi masyarakat miskin;

5. Peningkatan kehidupan nelayan yang diarahkan pada 400 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI);

6. Peningkatan kehidupan masyarakat pinggir perkotaan mencakup pembangunan rumah murah, pengembangan ekonomi masyarakat melalui KUR dan UKM juga penyediaan fasilitas khusus sekolah dan puskesmas.

43dadang-solihin.blogspot.com

Page 44: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

Arah Kebijakan Klaster 4• Klaster-4 merupakan program pelengkap dari ketiga Klaster

Program yang sudah ada. • Dari 6 program yang dicanangkan, 4 program pertama diatas,

ditargetkan untuk mensasar seluruh Rumah Tangga Sasaran (RTS) yaitu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), Rumah Tangga Miskin (RTM), dan Rumah Tangga Hampir Miskin (RTHM).

• Sementara itu 2 program lainnya pada klaster-4 ini, yaitu program 5 dan 6, merupakan suatu program yang dikhususkan untuk menjangkau masyarakat tertentu yaitu nelayan dan masyarakat pinggir perkotaan. Untuk kelompok ini dimungkinkan untuk mendapatkan bantuan dari berbagai program yang ada pada Klaster-4 dan ketiga klaster lainnya.

• Kelompok masyarakat pada program 5 dan 6, pada umumnya masuk pada 60% masyarakat termiskin, yaitu kelompok RTSM dan RTM, serta sebagian kecil dari RTHM.

• Secara Makro kebijakan Peningkatan dan Perluasan Program Pro-Rakyat ini tidak terlepas dari kebijakan dalam Master Plan Ekonomi.

44dadang-solihin.blogspot.com

Page 45: Mengurangi Tingkat Kemiskinan di Daerah

45dadang-solihin.blogspot.com