mengurangi tingkat kemiskinan di daerah
DESCRIPTION
Capacity Building DPRD Kabupaten Pangkep di Ibis Kemayoran Hotel-Jakarta, 10 Juli 2012TRANSCRIPT
dadang-solihin.blogspot.com 2
3dadang-solihin.blogspot.com
Nama : Dr. Dadang Solihin, SE, MATempat/Tgl Lahir : Bandung 6 November 1961Pekerjaan : Direktur Evaluasi Kinerja
Pembangunan Daerah Bappenas
Alamat Kantor : Jl. Taman Suropati No. 2 Jakarta 10310
Telp/Fak Kantor : (021) 392 6248HP : 0812 932 2202PIN BB : 277878F0Email : [email protected] :
http://dadang-solihin.blogspot.com
Materi• Tujuan dan Permasalahan
Pembangunan Daerah• Permasalahan dan Tantangan
Kemiskinan di Indonesia • Program Penurunan Kemiskinan
dadang-solihin.blogspot.com 4
5dadang-solihin.blogspot.com
Apa Itu Pembangunan?
dadang-solihin.blogspot.com 6
Pembangunan adalah: proses perubahan ke arah
kondisi yang lebih baik melalui upaya yang
dilakukan secara terencana.
Tujuan Pembangunan:1. Peningkatan standar hidup (levels of
living) setiap orang, baik pendapatannya, tingkat konsumsi pangan, sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.
2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap orang.
3. Peningkatan kebebasan(freedom/democracy) setiap orang.
Todaro, 2000
How?1. Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
antar daerah antar sub daerah antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan).
2. Memberdayakan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.3. Menciptakan atau menambah lapangan kerja.4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat daerah.5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber daya alam agar
bermanfaat bagi generasi sekarang dan generasi masa datang (berkelanjutan).
dadang-solihin.blogspot.com 7
Tantangan dalam Pembangunan Daerah
dadang-solihin.blogspot.com 8
Koordinasi yang semakin baik antar
stakeholders
Sarana dan Prasarana yang memadai dan
berkualitas
Pemanfaatan sumber daya secara berkualitas
Dunia usaha yg kondusif
Peningkatan kapasitasSDM
• Mengurangi ketimpangan
• Memberdayakan masyarakat
• Mengentaskan kemiskinan.
• Menambah lapangan kerja.
• Menjaga kelestarian SDA
dadang-solihin.blogspot.com 9
PEMBANGUNAN DAERAH
Upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas
Pemerintahan Daerah
PEMBANGUNAN DI DAERAH
Memberikan pelayanan kepada masyarakat,
Mengelola sumber daya ekonomi daerah.
Upaya untuk memberdayakan masyarakat di seluruh daerah
Sehingga tercipta suatu kemampuan yang andal dan
profesional dalam:
Sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan
masyarakat untuk:
Menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju, dan tenteram,
Peningkatan harkat, martabat, dan harga diri.
dadang-solihin.blogspot.com 10
PEMBANGUNAN DAERAH
Penguatan Otonomi Daerah
Pengelolaan Sumberdaya Good Governance
Keseimbangan Peran Tiga Pilar
Menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang
kondusif bagi unsur-unsur lain.
Mewujudkan penciptaan lapangan kerja dan
pendapatan.
Penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan
politik.
Pemerintahan Dunia Usaha Masyarakat
Dilaksanakan Melalui:
Pergeseran Paradigma: From Government to Governance
Government Governance Memberikan hak ekslusif bagi
negara untuk mengatur hal-hal publik,
Aktor di luarnya hanya dapat disertakan sejauh negara mengijinkannya.
Persoalan-persoalan publik adalah urusan bersama pemerintah, civil society dan dunia usaha sebagai tiga aktor utama.
11dadang-solihin.blogspot.com
Pelaku Pembangunan: Paradigma Governance
Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat yang bersendikan transparansi, akuntabilitas, partisipatif, dsb.
Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance akan Good.
Dunia Usaha Swasta Pemerintah Masyarakat
NilaiPertumbuhan
RedistibusiMelalui Pelayanan
Pasar
Kontrol Kontrol
Tenaga Kerja
12dadang-solihin.blogspot.com
Model Governance
GOVERNANCE
Perusahaantransnasional
OrganisasiAntar Pemerintah
LSMInternasional
PerusahaanLokal
PemerintahLokal
LSM Lokal
PerusahaanNasional
Ormas/LSMNasional
Sektor Swasta Sektor Publik Sektor Ketiga
Tingkat Supranasional
TingkatNasional
Tingkat Subnasional
(Kamarack and Nye Jr., 2002)
13dadang-solihin.blogspot.com
Pelaku Pembangunan: Stakeholders
ExecutiveJudiciary
LegislaturePublic service
MilitaryPolice
organized into:Community-based organizations Non-governmental organizations
Professional AssociationsReligious groupsWomen’s groups
Media
Small / medium / large enterprisesMultinational Corporations
Financial institutions Stock exchange
BUSINESS
STATE CITIZENS
14dadang-solihin.blogspot.com
Troika
15dadang-solihin.blogspot.com
Troika: Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan Masyarakat
VISI
Masyarakat, Bangsa, dan
Negara
Pemerintah
Masyarakat
Dunia UsahaGood Governance
16dadang-solihin.blogspot.com
Sinergitas Stakeholders
17dadang-solihin.blogspot.com
Sinergitas Stakeholders
18dadang-solihin.blogspot.com
19dadang-solihin.blogspot.com
Permasalahan Kemiskinan di Indonesia Tiga karakteristik kemiskinan yang menonjol saat ini1. Jumlah Penduduk miskin masih
cukup besar2. Ketimpangan kemiskinan antar
wilayah3. Akses & kualitas pelayanan
dasar penduduk miskin masih jauh tertinggal.
dadang-solihin.blogspot.com 20
Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Natural • Kemiskinan natural adalah kemiskinan karena dari asalnya memang
miskin. • Kelompok masyarakat ini miskin karena tidak memiliki sumberdaya
yang memadai, baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya pembangunan lainnya,
• sehingga mereka tidak dapat ikut secara aktif dalam pembangunan atau kalaupun ikut serta dalam pembangunan mereka mendapatkan imbalan pendapatan yang amat rendah.
dadang-solihin.blogspot.com 21
1/3
Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Struktural • Kemiskinan struktural adalah kemiskinan (baik kemiskinan absolut
maupun relatif) yang disebabkan oleh perbedaan struktur masyarakat yang telah ikut serta dalam proses pembangunan dengan masih tertinggal.
• Kemiskinan struktural ini dikenal juga dengan kemiskinan yang disebabkan hasil pembangunan yang belum seimbang.
dadang-solihin.blogspot.com 22
2/3
Penyebab Kemiskinan Kemiskinan Kultural • Kemiskinan kultural mengacu pada sikap seseorang atau
masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan budidaya, mereka sudah merasa kekurangan.
• Kelompok masyarakat ini tidak mudah untuk diajak berpartisipasi dalam pembangunan, tidak mudah melakukan perubahan, menolak mengikuti perkembangan, dan tidak mau berusaha untuk memperbaiki tingkat kehidupannya sehingga menyebabkan pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang umum dipakai.
dadang-solihin.blogspot.com 23
3/3
54,2
22,5
34
47,9
38,4 37,4 36,1 35,139,3
37,234,9
32,5 31,02
14,15 13,33
17,418,223,4
17,3
11,313,715,1
17,4
21,6
28,6
40,1
16,7 15,917,8 16,6 15,4
1976 1980 1984 1987 1990 1993 1996 1996 1999 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
penduduk miskin [juta] % penduduk miskin
Data Makro Kemiskinan
• Kemiskinan terus menurun, namunlajunya relatifmelambat
IndikatorPembangunan 2004 2005 2006 2007 2008 2009
2010APBN-P
Pertumbuhan 4.1 5.7 5.5 6.3 6.3 4.3 5.8
Inflasi 6.4 17.1 6.6 6.6 12.5 6.2 5,3
Kemiskinan 16.60 15.97 17.75 16.58 15.42 14.15 13.33
• Pertumbuhan relatifstagnan sehinggatidak signifikanterhadap penurunankemiskinan
24dadang-solihin.blogspot.com
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Penduduk miskin perkotaan (juta orang)Penduduk miskin perdesaan (juta orang)
Tahun Kota Desa Kota+Desa2000 91.632 73.648 80.8422001 100.011 80.382 88.2342002 130.499 96.512 108.8892003 138.803 105.888 118.5542004 143.455 108.725 122.7752005 165.565 117.365 138.5742006 175.324 131.256 151.9972007 187.942 146.837 166.6972008 204.896 161.831 182.6362009 222.123 179.835 200.2622010 232.989 192.354 211.726
Sebagian Besar Penduduk Miskin Tinggal di Perdesaan
Garis Kemiskinan Perkotaan & Perdesaan(Rupiah/kapita/bulan)
• Laju penurunan kemiskinan melambat. Dari tahun 2006, rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin di perkotaan adalah 0,85 jt/th dan di perdesaan 1,22 jt/th.Perkembangan Jumlah Penduduk miskin di Perdesaan dan Perkotaan, 2000 - 2010
25dadang-solihin.blogspot.com
RUMAH TANGGA SASARAN (RTS)
2005 2008RIBU RTS % RIBU RTS %
Sangat Miskin 3.894,3 20,4 2.989,9 17,1Miskin 8.237,0 43,1 6.828,8 39,1Hampir Miskin (Near Poor) 6.969,6 36,5 7.665,3 43,8Total 19.100,9 100,0 17.484,0 100,0
• Jumlah penduduk yang dekat miskin atau vulnerable/rentan terhadap shock(krisis ekonomi, bencana, dsb) semakin besar tidak bisa hanya dengan strategi penanggulangan kemiskinan yang seragam, perlu intervensi kebijakan yang beragam sesuai dg kelompok sasaran (targeting) yang tepat.
Sumber: BPS
Data Mikro Kemiskinan
26dadang-solihin.blogspot.com
27
57.8% tersebar di Jawa-Bali
21% tersebar di Sumatera
4,2% tersebar di Maluku & Papua
Penduduk Miskin Tersebar Tidak Merata
3,4% tersebar di Kalimantan 7,5% tersebar di Sulawesi
6.2% tersebar di Nusa Tenggaradadang-solihin.blogspot.com
Ketimpangan Antar Wilayah
Sumber: Susenas 2010
3,48 4,88 5,21 6,51 6,77 7,167,66 8,05 8,34 8,65 9,02 9,10 9,42 9,5011,2711,3111,6013.33
13,5815,2615,4716,5616,8317,0518.0718,3018,9420,9821,5523,0323,1927,74
34,8836,80
0,005,00
10,0015,0020,0025,0030,0035,0040,00
DKI Jakarta Bali
Kalimantan Se
latanBangka
Belitung
Kalimantan Te
ngah BantenKalima
ntan Timur
Kepulauan Ria
u Jambi RiauKalima
ntan Barat
Sulawesi Utar
aMaluku
UtaraSumate
ra Barat
Jawa Barat
Sumatera Utar
aSulawe
si Selatan
Indonesia
Sulawesi Bara
tJawa T
imurSumate
ra Selatan
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Sulawesi Teng
garaSulawe
si Tengah
Bengkulu
Lampung NAD
Nusa Tenggar
a BaratNusa T
enggara Timu
rGoront
alo Maluku Papua Barat Papua
28dadang-solihin.blogspot.com
Kemiskinan dan Pengangguran di Desa dan Kota
URAIAN KEMISKINAN (2010) PENGANGGURAN (2009)
DESA 19,93 juta jiwa (64,2%) 3,81 juta jiwa(42,5 %)KOTA 11,10 juta jiwa(35,8%) 5,15 juta jiwa(57,5%)TOTAL 31,02 juta jiwa 8,96 juta jiwaCatatan:1. Tidak semua penganggur adalah miskin – Penganggur berkecukupan (discourage
worker)2. Orang bekerja tapi miskin: underemployed (<35 jam) dan unpaid worker3. Dari total Angkatan Kerja (2009) sebesar 113.83 juta, hanya 29,11 juta (25.6%) formal4. Di sektor formal, hanya 4,5 juta tercatat memiliki upah di atas Rp 3 juta.
29dadang-solihin.blogspot.com
0
5
10
15
20
25
DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah D.I.Yogyakarta
Jawa Timur Banten Bali
20,1
13,88
6,41
3,45
7,13
21,62
9,28
1,772,49
1,370,25
1,87 2,211,6
2,934,05
2,280,95
2,863,86
2
Miskin
Tidak Miskin
Jumlah
Contoh Ketimpangan Akses Pelayanan Dasar
Angka Putus Sekolah Kelompok Usia 13-15 Tahun, Jawa-Bali, 2007
30dadang-solihin.blogspot.com
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
NusaTenggara
Barat
NusaTenggara
Timur
Maluku MalukuUtara
Irian JayaBarat
Papua
24,6
1
62,2
9
30,4
6
22,7
8
36,5
7
40,0
5
54,9
4
73,9
1
60,7
8
56,3
5
66,4
5
66,8
3
48,6
1
71,3
53,4
1
53,3
5 57,1
4
57,8
2
Miskin Tidak Miskin Jumlah
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Air Bersih
di Kalimantan, 2007
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
KalimantanBarat
KalimantanTengah
KalimantanSelatan
KalimantanTimur
6,71
18,4
1
31,9
33,0
8
17,2
3
32,6
6
55,1
4
67,3
3
16,1
9
31,6
5
53,8
9
64,4
8
Miskin Tidak Miskin Jumlah
Contoh Ketimpangan Akses Pelayanan Dasar
Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Jamban di Provinsi
Kepulauan Timur, 2007
3131dadang-solihin.blogspot.com
Tantangan Saat Ini1. Masih diperlukan pertumbuhan yg cukup tinggi dan konsisten untuk
mempercepat kemiskinan secara signifikan.• Pertumbuhan saat ini bertumpu pada sektor yang kurang menyerap TK
(a.l. jasa perdagangan dan keuangan), tidak diimbangi oleh peningkatan kapasitas produksi DN yg menyerap TK besar (seperti pertanian).
• Di perdesaan kurang terjadi perluasan usaha off farm yang memberi peluang peningkatan pendapatan penduduk perdesaan.
2. Globalisasi meningkatkan kerentanan ekonomi dan masyarakat miskin.• Prospek ekonomi dunia membaik, namun masih dibayangi oleh tekanan
inflasi sejalan dengan tingginya harga minyak dan komoditas pangan dunia
• kerentanan pasar domestik mengakibatkan masyarakat miskin semakin terekspos pada fluktuasi harga yang mempengaruhi daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat.
32
1/2
dadang-solihin.blogspot.com
Tantangan Saat Ini3. Perubahan iklim
– Masyarakat miskin (termasuk petani, nelayan, dsb) yang paling menderita akibat dampak musim yg tidak teratur, menurunnya ketersediaan air, bencana, dan munculnya berbagai penyakit akibat pemanasan global.
4. Kebijakan perluasan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin masih belum menjangkau mereka yang tinggal terisolasi di daerah-daerah terpencil dan tertinggal.
5. Hasil SP 2010 menunjukkan bahwa kelompok penduduk terbesar adalah usia produktif 25-39 tahun, yang dalam jangka panjang berkonsekuensi pada kebutuhan perluasan kesempatan kerja, semakin tingginya persaingan memanfaatkan sumber daya, dan beban dari munculnya kemiskinan baru.
33
2/2
dadang-solihin.blogspot.com
Tantangan Ke Depan1. Pertumbuhan yg cukup tinggi dan konsisten untuk mendukung
penurunan kemiskinan secara signifikan.a. Saat ini pertumbuhan tinggi hanya di sektor yang kurang
menyerap TK (jasa perdagangan, sektor keuangan) dan konsumsi. Tidak diimbangi peningkatan kapasitas produksi dalam negeri yg menyerap TK besar(sektor informal dan pertanian).
b. Kegiatan di perdesaan masih didominasi on farm, kurang terjadi perluasan usaha off farm (jasa perdagangan, pengolahan hasil/industri) yang memberi peluang peningkatan pendapatan penduduk perdesaan.
34
1/3
dadang-solihin.blogspot.com
Tantangan Ke Depan2. Desentralisasi dan demokratisasi yang efektif
a. Kebijakan pusat dan daerah yang pro-poor.
b. Peningkatan kapasitas pemda vs. pergantian/rotasi jabatan di daerah sangat cepat
c. Pemekaran wilayah kurang kesiapan teknis, administrasi, finansial & ekonomi
35
2/3
dadang-solihin.blogspot.com
Tantangan Ke Depan3. Globalisasi yang meningkatkan kerentanan masyarakat miskin:
a. Keterbukaan pasar –kerentanan pasar domestik dan fluktuasi harga mempengaruhi daya beli kesejahteraan masyarakat miskin. Masyarakat miskin juga semakin sulit meningkatkan pendapatannya karena kompetisi yang semakin terbuka.
b. Perubahan iklim global (musim yg tidak teratur, menurunnya ketersediaan air, bencana, dan munculnya berbagai penyakit) membuat masyarakat miskin yang paling menderita.
36
3/3
dadang-solihin.blogspot.com
37dadang-solihin.blogspot.com
Dua Jalur Penurunan Kemiskinan1. Melalui “Mekanisme Ekonomi”
• Kebijakan ekonomi yang mendukung penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat miskin
• Kebijakan ini sangat terkait dengan kebijakan ekonomi makro yang disusun dalam rangka percepatan dan perluasan pertumbuhan ekonomi
2. Melalui Fasilitasi & Bantuan Pemerintah• Perluasan upaya penanggulangan kemiskinan yang inklusif dan
berkeadilan perluasan sasaran maupun program/kegiatan melalui kegiatan yang bersifat affirmative.
• Peningkatan dan perluasan dari 3 klaster program penanggulangan kemiskinan.
dadang-solihin.blogspot.com 38
o Jamkesmaso Beasiswa Miskino BLT *o PKHo Raskino Bantuan Sosialo Bantuan Bencana
KLASTER PERTAMAKLASTER PERTAMA
KLASTER KEDUAKLASTER KEDUA
KLASTER KETIGAKLASTER KETIGA
Perlindungan Sosial Berbasis KeluargaPerlindungan Sosial Berbasis Keluarga
Pemberdayaan Masyarakat –PNPM MandiriPemberdayaan Masyarakat –PNPM Mandiri
Pemberdayaan UMKMPemberdayaan UMKM
o PNPM Inti Perdesaan & Perkotaan
o PNPM Penguatan
o Penyaluran Kuro Peningkatan Jangkauan
Pelayanan & Kapasitas UMKM
o Revitalisasi Sistem Diklat Perkoperasian
Tiga Klaster Program Pro-rakyat
39dadang-solihin.blogspot.com
1. Program Rumah Sangat Murah2. Program Kendaraan Angkutan Umum Murah3. Program Air Bersih Untuk Rakyat4. Program Listrik Murah & Hemat5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan
6 PROGRAM BARU6 PROGRAM BARU
B. Pengurangan Pengangguran Melalui Penciptaan Lapangan Kerja
Peningkatan dan Perluasan PNPM untuk Penciptaan Lapangan Kerja
A. Peningkatan dan Perluasan Program-program Pro-rakyat
Direktif Presiden
40dadang-solihin.blogspot.com
Buku I RKP 2012Sasaran: Penurunan tingkat kemiskinan absolut dari 13,33% pada 2010 menjadi 10,5 -11,5% pada 2012 dan perbaikan distribusi pendapatan dengan pelindungan sosial yang berbasis keluarga, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah.Arah Kebijakan Prioritas:1. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan pro-rakyat miskin
dengan memberi perhatian khusus pada usaha-usaha yang melibatkan orang-orang miskin serta usaha-usaha yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan;
2. Meningkatkan kualitas serta memperluas kebijakan afirmatif/keberpihakanuntuk penanggulangan kemiskinan melalui perluasan 3 klaster program pro-rakyat yang dituangkan dalam pelaksanaan klaster 4;
3. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah termasuk percepatan pembangunan daerah terpencil dan perbatasan; dan
4. Menata dan meningkatkan kualitas pelaksanaan lembaga jaminan sosial.
dadang-solihin.blogspot.com 41
*) Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS termiskin.
RTSM
RTM
RTHMKlaster-11. BEASISWA MISKIN2. JAMKESMAS3. RASKIN4. PKH5. BLT (Bila
diperlukan)6. Dll.
Klaster-2PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM)
Klaster-3KREDIT USAHA RAKYAT(KUR)Klaster-41. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT
5. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *)6. Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir
Perkotaan *)
MASTER PLAN EKONOMI
Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat, serta Perluasan
dan Peningkatan Kesempatan
Kerja
Pengurangan Angka
Kemiskinan
RTSM *)
RTM *)
RTHM
Peningkatan dan Perluasan Program Pro-rakyat
42dadang-solihin.blogspot.com
Program Klaster 4 Program Pro-Rakyat1. Pembangunan rumah murah dan sangat murah bagi masyarakat
sangat miskin dan miskin melalui Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman;
2. Penyediaan angkutan umum murah yang dilakukan melalui pengembangan mobil perdesaan serta pengembangan industri kendaraan bermotor roda empat hemat energi, ramah lingkungan, dan harga terjangkau;
3. Penyediaan air bersih untuk rakyat yang ditekankan untuk daerah rawan air;
4. Penyediaan listrik murah dan hemat serta terjangkau bagi masyarakat miskin;
5. Peningkatan kehidupan nelayan yang diarahkan pada 400 Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI);
6. Peningkatan kehidupan masyarakat pinggir perkotaan mencakup pembangunan rumah murah, pengembangan ekonomi masyarakat melalui KUR dan UKM juga penyediaan fasilitas khusus sekolah dan puskesmas.
43dadang-solihin.blogspot.com
Arah Kebijakan Klaster 4• Klaster-4 merupakan program pelengkap dari ketiga Klaster
Program yang sudah ada. • Dari 6 program yang dicanangkan, 4 program pertama diatas,
ditargetkan untuk mensasar seluruh Rumah Tangga Sasaran (RTS) yaitu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), Rumah Tangga Miskin (RTM), dan Rumah Tangga Hampir Miskin (RTHM).
• Sementara itu 2 program lainnya pada klaster-4 ini, yaitu program 5 dan 6, merupakan suatu program yang dikhususkan untuk menjangkau masyarakat tertentu yaitu nelayan dan masyarakat pinggir perkotaan. Untuk kelompok ini dimungkinkan untuk mendapatkan bantuan dari berbagai program yang ada pada Klaster-4 dan ketiga klaster lainnya.
• Kelompok masyarakat pada program 5 dan 6, pada umumnya masuk pada 60% masyarakat termiskin, yaitu kelompok RTSM dan RTM, serta sebagian kecil dari RTHM.
• Secara Makro kebijakan Peningkatan dan Perluasan Program Pro-Rakyat ini tidak terlepas dari kebijakan dalam Master Plan Ekonomi.
44dadang-solihin.blogspot.com
45dadang-solihin.blogspot.com