mengingat : 1. pasal 18 ayat (6) undang- · pdf fileperaturan daerah kabupaten magelang nomor...

22
1 BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG USAHA PETERNAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang : a. bahwa usaha peternakan merupakan salah satu potensi yang perlu dikembangkan guna peningkatan pembangunan di bidang peternakan; b. bahwa dalam rangka mendorong pertumbuhan dan pengembangan usaha peternakan perlu menetapkan pedoman mengenai usaha peternakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Usaha Peternakan; 2 Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara

Upload: dinhcong

Post on 05-Mar-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

1

BUPATI MAGELANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANGNOMOR 2 TAHUN 2013

TENTANG

USAHA PETERNAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAGELANG,

Menimbang : a. bahwa usaha peternakan merupakansalah satu potensi yang perludikembangkan guna peningkatanpembangunan di bidang peternakan;

b. bahwa dalam rangka mendorongpertumbuhan dan pengembanganusaha peternakan perlu menetapkanpedoman mengenai usahapeternakan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangansebagaimana dimaksud dalam hurufa dan huruf b perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang UsahaPeternakan;

2

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-UndangDasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten DalamLingkungan Propinsi Jawa Tengah(Berita Negara Republik IndonesiaTahun 1950 Nomor 42);

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun1981 tentang Hukum Acara Pidana(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1981 Nomor 76, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3209);

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437) sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun2008 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 32 Tahun2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun2009 tentang Peternakan danKesehatan Hewan (Lembaran Negara

Page 2: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

3

Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 84, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor5015);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun2009 tentang Perlindungan danPengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5059);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun2011 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-Undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun2011 Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor5234);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 15Tahun 1977 tentang Penolakan,Pencegahan, Pemberantasan danPengobatan Penyakit Hewan(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1977 Nomor 20, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3101);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 16Tahun 1977 tentang UsahaPeternakan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1977Nomor 21, Tambahan Lembaran

4

Negara Republik Indonesia Nomor3102);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 21Tahun 1982 tentang PemindahanIbukota Kabupaten Daerah Tingkat IIMagelang dari Wilayah KotamadyaDaerah Tingkat II Magelang keKecamatan Mungkid di WilayahKabupaten Daerah Tingkat IIMagelang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1982 Nomor 36);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 27Tahun 1983 tentang PelaksanaanKitab Undang-Undang Hukum AcaraPidana (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1983 Nomor 36,Tambahan Lembaran NegaraRepublik lndonesia Nomor 3258)sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 58Tahun 2010 tentang Perubahan AtasPeraturan Pemerintah Nomor 27Tahun 1983 tentang PelaksanaanKitab Undang-Undang Hukum AcaraPidana (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 90,Tambahan Lembaran NegaraRepublik lndonesia Nomor 5145);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 22Tahun 1983 tentang KesehatanMasyarakat Veteriner (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun1983 Nomor 28, Tambahan Lembaran

Page 3: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

5

Negara Republik Indonesia Nomor3253);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 38Tahun 2007 tentang PembagianUrusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan DaerahProvinsi, dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007Nomor 82, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor4737);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 48Tahun 2011 tentang Sumber DayaGenetik Hewan dan Perbibitan Ternak(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2011 Nomor 123);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 27Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 48, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5285);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun2013 tentang Pemberdayaan Peternak(Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 6, TambahanLembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5391);

17. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun2007 tentang Pengesahan,Pengundangan dan PenyebarluasanPeraturan Perundang-Undangan;

6

18. Peraturan Daerah Kabupaten DaerahTingkat II Magelang Nomor 5 Tahun1988 tentang Penyidik Pegawai NegeriSipil di Lingkungan PemerintahKabupaten Daerah Tingkat IIMagelang (Lembaran DaerahKabupaten Daerah Tingkat IIMagelang Tahun 1988 Nomor 12 SeriD);

19. Peraturan Daerah KabupatenMagelang Nomor 21 Tahun 2001tentang Pengelolaan LingkunganHidup di Kabupaten Magelang(Lembaran Daerah KabupatenMagelang Tahun 2001 Nomor 72 SeriD Nomor 71);

20. Peraturan Daerah KabupatenMagelang Nomor 10 Tahun 2004tentang Mekanisme Konsultasi Publik(Lembaran Daerah KabupatenMagelang Tahun 2004 Nomor 17 SeriE Nomor 9);

21. Peraturan Daerah KabupatenMagelang Nomor 2 Tahun 2006tentang Tata Cara PembentukanPeraturan Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Magelang Tahun 2006Nomor 11 Seri e Nomor 7);

22. Peraturan Daerah KabupatenMagelang Nomor 21 Tahun 2008tentang Urusan Pemerintahan YangMenjadi Kewenangan PemerintahanDaerah Kabupaten Magelang

Page 4: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

7

(Lembaran Daerah KabupatenMagelang Tahun 2008 Nomor 21);

23. Peraturan Daerah KabupatenMagelang Nomor 31 Tahun 2008tentang Organisasi dan Tata KerjaDinas Daerah (Lembaran DaerahKabupaten Magelang Tahun 2008Nomor 31) sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Daerah KabupatenMagelang Nomor 9 Tahun 2012tentang Perubahan atas PeraturanDaerah Kabupaten Magelang Nomor31 Tahun 2008 tentang Organisasidan Tata Kerja Dinas Daerah(Lembaran Daerah KabupatenMagelang Tahun 2012 Nomor 9);

24. Peraturan Daerah KabupatenMagelang Nomor 5 Tahun 2011tentang Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten Magelang Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah KabupatenMagelang Tahun 2011 Nomor 5);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATENMAGELANG

danBUPATI MAGELANG

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG USAHAPETERNAKAN.

8

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Magelang.2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat

Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahandaerah.

3. Bupati adalah Bupati Magelang.4. Dinas adalah perangkat daerah yang membidangi

urusan peternakan.5. Peternakan adalah segala urusan yang berkaitan

dengan sumber daya fisik, benih, bibit dan/ataubakalan, pakan, alat, mesin peternakan, budidayaternak, panen, pasca panen, pengolahan, pemasaran,dan pengusahaannya.

6. Ternak adalah hewan peliharaan yang produknyadiperuntukkan sebagai penghasil pangan, bahan bakuindustri, jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkaitdengan pertanian.

7. Hewan adalah binatang atau satwa yang seluruh atausebagian dari siklus hidupnya berada di darat, air,dan/atau udara, baik yang dipelihara maupun yang dihabitatnya.

8. Peternak adalah perorangan warga negara Indonesiaatau korporasi yang melakukan usaha peternakandengan jenis dan jumlah tertentu.

9. Perusahaan peternakan adalah orang perorangan ataukorporasi, baik yang berbentuk badan hukum maupunyang bukan badan hukum, yang didirikan danberkedudukan dalam wilayah Negara Kesatuan

Page 5: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

9

Republik Indonesia yang mengelola usaha peternakandengan kriteria dan skala tertentu.

10. Setiap orang adalah orang perorangan atau korporasi,baik yag berbadan hukum maupun yang tidakberbadan hukum, yang melakukan usaha peternakan.

11. Usaha peternakan adalah kegiatan usaha budidayaternak untuk menghasilkan bahan pangan, bahan bakuindustri dan kepentingan masyarakat lainnya di suatutempat tertentu secara terus menerus.

12. Budidaya adalah usaha untuk menghasilkan hewanpeliharaan dan produk hewan.

13. Hewan peliharaan adalah hewan yang kehidupannyauntuk sebagian atau seluruhnya bergantung padamanusia untuk maksud tertentu.

14. Produk hewan adalah semua bahan yang berasal darihewan yang masih segar dan/atau telah diolah ataudiproses untuk keperluan konsumsi, farmakoseutika,pertanian, dan/atau kegunaan lain bagi pemenuhankebutuhan dan kemaslahatan manusia.

15. Pembibitan adalah kegiatan untuk menghasilkan bibitinduk atau bibit sebar.

16. Bibit induk adalah bibit dengan spesifikasi tertentuuntuk menghasilkan bibit sebar atau bibit niaga (FinalStock/FS).

17. Bibit sebar adalah bibit dengan spesifikasi tertentuuntuk dipelihara guna menghasilkan daging/telur.

18. Lokasi adalah tempat kegiatan peternakan besertasarana pendukungnya di lahan tertentu yang tercantumdalam Izin Usaha Peternakan.

19. Kesehatan Hewan adalah segala urusan yang berkaitandengan perawatan hewan, pengobatan hewan,pelayanan kesehatan hewan, pengendalian danpenanggulangan penyakit hewan, penolakan penyakit,

10

medik reproduksi, medik konservasi, obat hewan danperalatan kesehatan hewan, serta keamanan pakan.

20. Penyakit hewan menular adalah penyakit yangditularkan antara hewan dan hewan, hewan danmanusia, serta hewan dan media pembawa penyakithewan lainnya melalui kontak langsung atau tidaklangsung dengan media perantara mekanis seperti air,udara, tanah, pakan, peralatan, dan manusia, ataudengan media perantara biologis seperti virus, bakteri,amuba, atau jamur.

21. Izin Usaha Peternakan adalah izin tertulis yangdiberikan oleh Bupati untuk memberikan hak dalammelakukan usaha peternakan.

22. Izin Mendirikan Bangunan Gedung yang selanjutnyadisingkat IMB adalah perizinan yang diberikan olehPemerintah Kabupaten kepada pemilik bangunangedung untuk membangun baru, mengubah,memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunangedung sesuai dengan persyaratan administratif danpersyaratan teknis yang berlaku.

23. Izin Gangguan adalah izin tempat usaha/kegiatankepada orang pribadi atau badan di lokasi tertentu yangdapat menimbulkan bahaya, kerugian dan gangguantidak termasuk tempat usaha/kegiatan yang telahditentukan oleh pemerintah pusat atau pemerintahdaerah.

24. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepadasetiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatanyang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangkaperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidupsebagai prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atauKegiatan.

25. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, yangselanjutnya disebut Amdal, adalah kajian mengenai

Page 6: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

11

dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yangdirencanakan pada lingkungan hidup yang diperlukanbagi proses pengambilan keputusan tentangpenyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.

26. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan UpayaPemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnyadisebut UKL-UPL, adalah pengelolaan dan pemantauanterhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidakberdampak penting terhadap lingkungan hidup yangdiperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentangpenyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.

27. Izin Perluasan Usaha adalah izin tertulis yang diberikanoleh Bupati untuk memberikan hak melakukanpenambahan jenis atau jumlah ternak dalam kegiatanusaha.

28. Perluasan Usaha adalah penambahan jenis dan ataujumlah ternak yang telah diizinkan.

29. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan danPemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnyadisebut SPPL, adalah pernyataan kesanggupan daripenanggungjawab usaha dan/atau kegiatan untukmelakukan pengelolaan dan pemantauan lingkunganhidup atas dampak lingkungan hidup dari usahadan/atau kegiatannya di luar usaha dan/atau kegiatanyang wajib amdal atau UKL-UPL

30. Kemitraan Usaha adalah kerjasama yang salingmenguntungkan dan saling memperkuat antara usahakecil dan usaha menengah/besar di bidang peternakanatau di bidang kesehatan hewan.

31. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidikdalam hal dan menurut cara yang diatur dalamperaturan Perundang-undangan yang berlaku untukmencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti

12

itu membuat terang tentang tindakan pidana yangterjadi dan guna menemukan tersangkanya.

32. Penyidik adalah Pejabat Polisi Negara RepublikIndonesia atau Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentuyang diberi tugas wewenang khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan.

33. Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebutPPNS adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah yang diberi wewenangkhusus oleh Undang-Undang untuk melakukanpenyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah.

BAB IIPENYELENGGARAAN USAHA PETERNAKAN

Pasal 2

(1) Usaha peternakan di daerah meliputi:a. budidaya; danb. pembibitan.

(2) Usaha peternakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan dalam suatu kawasan sesuai denganrencana tata ruang dan wilayah daerah.

Pasal 3

(1) Usaha peternakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 ayat (1) hanya dapat dilakukan oleh:a. peternak; danb. perusahaan peternakan.

(2) Peternak dan perusahaan peternakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b hanya

Page 7: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

13

boleh dilakukan oleh perorangan Warga NegaraIndonesia atau korporasi dalam negeri, baik yangberbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

(3) Perorangan Warga Negara Indonesia atau korporasidalam negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dapat melakukan kerjasama dengan pihak asing sesuaidengan peraturan perundang-undangan di bidangpenanaman modal dan peraturan perundang-undanganlainnya yang terkait.

Pasal 4

Selain sebagai usaha peternakan, budidaya dan pembibitansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dapatdilakukan oleh pihak tertentu untuk kepentingan khusus.

Pasal 5

(1) Pemerintah Daerah mengupayakan agar sebanyakmungkin warga masyarakat menyelenggarakan usahapeternakan.

(2) Pemerintah Daerah memfasilitasi dan membinapengembangan budidaya dan pembibitan yangdilakukan oleh peternak, perusahaan peternakan danpihak tertentu yang mempunyai kepentingan khusus.

(3) Pemerintah Daerah membina dan memberikan fasilitasuntuk pertumbuhan dan perkembangan koperasi danbadan usaha di bidang peternakan.

Pasal 6

(1) Penyelenggaraan usaha peternakan dapat dilaksanakansecara tersendiri dan/atau melalui integrasi denganbudidaya tanaman pangan, hortikultura, perkebunan,

14

perikanan, kehutanan, atau bidang lainnya yangterkait.

(2) Penyelenggaraan usaha peternakan berasaskan:a. kemanfaatan dan keberlanjutan;b. keamanan dan kesehatan;c. kerakyatan dan keadilan;d. keterbukaan dan keterpaduan;e. kemandirian;f. kemitraan; dang. keprofesionalan.

BAB IIIPERIZINAN USAHA PETERNAKAN

Bagian KesatuIzin Usaha Peternakan

Pasal 7

(1) Perusahaan peternakan yang melakukan budidayaternak dengan jenis dan jumlah ternak dengan skalausaha tertentu wajib memiliki Izin Usaha Perternakan.

(2) Izin Usaha Peternakan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan oleh Bupati.

(3) Skala usaha tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah sebagai berikut:

NO JENIS TERNAK JUMLAH TERNAK (EKOR)

1 Ayam Ras Petelur > 10.000 ekor induk2 Ayam Ras Pedaging > 15.000 ekor prod/siklus3 Ayam Buras > 10.000 ekor induk4 Itik, Angsa, Entok > 15.000 ekor campuran5 Kalkun > 10.000 ekor campuran

Page 8: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

15

6 Puyuh > 25.000 ekor campuran7 Merpati > 25.000 ekor campuran8 Kambing/Domba > 300 ekor campuran9 Sapi Potong > 100 ekor campuran10 Sapi Perah > 50 ekor campuran11 Kerbau > 75 ekor campuran12 Kuda > 50 ekor campuran13 Kelinci > 2.000 ekor campuran14 Rusa > 100 ekor campuran

(4) Skala usaha tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat(3) harus berada dalam 1 (satu) hamparan lokasi.

Pasal 8

(1) Setiap Peternak atau Perusahaan Peternakan yangmelakukan pembibitan ayam ras wajib memiliki IzinUsaha Peternakan.

(2) Izin Usaha Peternakan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan oleh Bupati.

Pasal 9

(1) Untuk memperoleh Izin Usaha Peternakan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1),peternak atau perusahaan peternakan harusmengajukan permohonan secara tertulis kepada Bupati.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilengkapi persyaratan sebagai berikut:a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih

berlaku;

16

b. fotokopi akte pendirian bagi pemohon yangberbentuk badan usaha;

c. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);d. surat keterangan domisili usaha;e. fotokopi perizinan peruntukan penggunaan tanah;f. fotocopy sertifikat atau bukti

kepemilikan/penguasaan tanah dan/ataubangunan yang sah sebagai lokasi usahapeternakan;

g. fotokopi Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMB);h. fotokopi Izin Gangguan;i. fotokopi Tanda Daftar Perusahaan bagi pemohon

yang berbentuk badan usaha;j. fotokopi Izin Pemakaian Tenaga Kerja Asing bagi

pemohon yang menggunakan tenaga kerja asing;k. fotokopi Izin Lingkungan;l. Surat Pernyataan untuk Melaksanakan Cara

Budidaya Ternak yang Baik (good farming practice);dan

m. rencana usaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuandan penerbitan Izin Usaha Peternakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan PeraturanBupati.

Pasal 10

(1) Izin Usaha Peternakan sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 dan Pasal 8 berlaku selama pemegang izinmasih melakukan kegiatan usahanya.

(2) Pemegang izin wajib merealisasikan kegiatan usahanyapaling lama 3 (tiga) bulan sejak Izin Usaha Peternakandiberikan.

Pasal 11

Page 9: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

17

(1) Izin Usaha Peternakan sebagaimana dimaksud dalamPasal 6 tidak berlaku, dalam hal:a. pemegang Izin Usaha Peternakan menghentikan

usahanya; danb. dicabut oleh Bupati.

(2) Izin Usaha Peternakan dicabut oleh Bupatisebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dalamhal peternak atau perusahaan peternakan:a. tidak melakukan kegiatan peternakan secara nyata

dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak dikeluarkannyaIzin Usaha Peternakan atau menghentikankegiatannya selama 1(satu) tahun berturut-turut;

b. melakukan pemindahan lokasi kegiatan peternakantanpa persetujuan Bupati;

c. melakukan Perluasan tanpa memiliki Izin PerluasanUsaha dari Bupati;

d. tidak menyampaikan laporan kegiatan usahapeternakan 3 (tiga) kali berturut-turut;

e. memindahtangankan Izin Usaha Peternakan kepadapihak lain tanpa pemberitahuan terlebih dahulukepada Bupati;

f. diserahkan kembali oleh pemegang Izin kepadaBupati atau pejabat yang ditunjuk olehnya; dan

g. tidak melaksanakan pencegahan, pemberantasanpenyakit hewan menular serta keselamatan kerjasesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12

(1) Setiap pemegang Izin Usaha Peternakan dapatmelakukan perluasan usaha setelah memperoleh IzinPerluasan Usaha dari Bupati.

(2) Izin Perluasan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak diperlukan bagi peternak atau perusahaan

18

peternakan yang melakukan perluasan usaha tidakmelebihi 30 % (tiga puluh persen) dari jumlah ternakyang diizinkan dalam Izin Usaha Peternakan.

(3) Tata cara pengajuan dan pemberian Izin PerluasanUsaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Bupati

Pasal 13

Dalam hal terjadi perubahan kepemilikan usahapeternakan, pemilik yang baru wajib mengajukanperubahan Izin Usaha Peternakan.

Pasal 14

(1) Dalam hal Izin Usaha Peternakan hilang, pemegang izinwajib mengajukan permohonan penggantian Izin UsahaPeternakan kepada Bupati dilengkapi dengan buktilaporan kehilangan dari Kepolisian Republik Indonesia.

(2) Dalam hal Izin Usaha Peternakan rusak, pemegang izinwajib mengajukan permohonan penggantian Izin UsahaPeternakan kepada Bupati dilengkapi denganfotokopi/asli Izin Usaha Peternakan yang rusak

Pasal 15

Ketentuan mengenai persyaratan dan tata cara pengajuanperubahan dan penggantian Izin Usaha Peternakansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14 diaturdengan Peraturan Bupati.

Bagian KeduaTanda Daftar Usaha Peternakan

Page 10: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

19

Pasal 16

(1) Setiap peternak yang melakukan budidaya ternakdengan jenis dan jumlah tertentu wajib mendaftarkankegiatan usahanya kepada Kepala Dinas untukmemperoleh Tanda Daftar Usaha Peternakan.

(2) Jenis dan jumlah tertentu sebagaimana dimaksud padaayat (1) adalah sebagai berikut:

NO JENIS TERNAK JUMLAH TERNAK1 Ayam Ras Petelur 500 s.d 10.000 ekor induk2 Ayam Ras Pedaging 500 s.d 15.000 ekor produksi/siklus3 Ayam Buras 250 s.d 10.000 ekor induk4 Itik, Angsa, Entok 200 s.d 15.000 ekor campuran5 Kalkun 50 s.d 10.000 ekor campuran6 Puyuh 1000 s.d 25.000 ekor campuran7 Merpati 100 s.d 25.000 ekor campuran8 Kambing/Domba 20 s.d 300 ekor campuran9 Sapi Potong 10 s.d 100 ekor campuran10 Sapi Perah 5 s.d 50 ekor campuran11 Kerbau 5 s.d 75 ekor campuran12 Kuda 5 s.d 50 ekor campuran13 Kelinci 50 s.d 2.000 ekor campuran14 Rusa 10 s.d 100 ekor campuran

(3) Jenis dan jumlah tertentu sebagaimana dimaksud padaayat (3) harus berada dalam 1 (satu) hamparan lokasi.

Pasal 17

(1) Untuk memperoleh Tanda Daftar Usaha Peternakansebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, peternak

20

mengajukan permohonan pendaftaran kegiatanusahanya kepada Kepala Dinas.

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilengkapi persyaratan sebagai berikut:a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk;b. surat pernyataan untuk melaksanakan cara

budidaya ternak yang baik (good farming practice);dan

c. surat pernyataan pengelolaan lingkungan (SPPL).

(3) Ketentuan mengenai tata cara pengajuan danpenerbitan Tanda Daftar Usaha Peternakansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Bupati.

BAB IVHAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN

Pasal 18

Pemegang Izin Usaha Peternakan dan Tanda Daftar UsahaPeternakan berhak:a. melaksanakan kegiatan usaha peternakan yang tertera

dalam Izin Usaha Peternakan dan/atau Tanda DaftarUsaha Peternakan; dan

b. memperoleh pembinaan.

Pasal 19

Pemegang Izin Usaha Peternakan berkewajiban untuk:a. mengajukan perubahan Izin Usaha Peternakan dalam

hal terjadi perubahan kepemilikan usaha peternakan;b. mengajukan penggantian Izin Usaha Peternakan dalam

hal Izin Usaha Peternakan hilang atau rusak;

Page 11: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

21

c. mengajukan izin perluasan usaha dalam hal dilakukanperluasan usaha yang melebihi 30% (tiga puluh persen)dari jumlah ternak yang diizinkan;

d. menyampaikan laporan kegiatan usaha setiap 6 (enam)bulan sekali kepada Dinas;

e. melaksanakan pencegahan, pemberantasan danpengendalian penyakit hewan menular sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan;

f. melaksanakan keselamatan kerja sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan;

g. melaksanakan cara budidaya ternak yang baik (goodfarming practice);

h. melaksanakan pengelolaan lingkungan sesuai dengandokumen lingkungan; dan

i. mematuhi ketentuan di bidang pengawasan.

Pasal 20

Pemegang Tanda Daftar Usaha Peternakan berkewajibanuntuk:a. mengajukan perubahan Tanda Daftar Usaha

Peternakan dalam hal terjadi perubahan kepemilikanusaha peternakan;

b. mengajukan penggantian Tanda Daftar UsahaPeternakan dalam hal Tanda Daftar Usaha Peternakanhilang atau rusak;

c. melaksanakan pencegahan, pemberantasan danpengendalian penyakit hewan menular sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan;

d. melaksanakan keselamatan kerja sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan; dan

e. melaksanakan cara budidaya ternak yang baik (goodfarming practice).

Pasal 21

22

Pemegang Izin Usaha Peternakan dan Tanda Daftar Usahapeternakan dilarang:a. memindahtangankan Izin Usaha Peternakan dan Tanda

Daftar Usaha Peternakan kepada pihak ketiga tanpaizin.

b. melakukan yang tidak sesuai dengan Izin UsahaPeternakan dan Tanda Daftar Usaha Peternakan.

Pasal 22

(1) Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yangmengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan dalam melaksanakan usaha peternakan.

(2) Setiap orang dilarang menggunakan bahan dan/ataualat yang dapat membahayakan kesehatan manusiadan/atau lingkungan dalam melaksanakan usahapeternakan.

(3) Setiap orang dilarang mengganggu ketertiban dankepentingan umum dalam melaksanakan usahapeternakan.

BAB VRETRIBUSI

Pasal 23

Terhadap pemberian, perubahan dan penggantian IzinUsaha Peternakan, Izin Perluasan Usaha Peternakan, danTanda Daftar Usaha Peternakan tidak dikenakan retribusi.

BAB VIKEMITRAAN USAHA PETERNAKAN

Page 12: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

23

Pasal 24

(1) Peternak dapat melakukan kemitraan usaha di bidangbudidaya ternak berdasarkan perjanjian yang salingmemerlukan, memperkuat, dan menguntungkan sertaberkeadilan.

(2) Kemitraan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan:a. antar peternak;b. antara peternak dan perusahaan peternakan; danc. antara peternak dan perusahaan di bidang lain.

(3) Kemitraan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan paling sedikit dalam bentuk:a. bagi hasil;b. sewa; atauc. inti plasma.

Pasal 25

(1) Kemitraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24harus dibuat dalam bentuk perjanjian tertulis.

(2) Perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit memuat:a. harga dasar sarana produksi dan/atau harga jual

ternak serta produk hewan atau pembagian dalambentuk natura;

b. jaminan pemasaran;c. pembagian keuntungan dan risiko usaha;d. penetapan standar mutu sarana produksi, ternak,

dan produk hewan; dane. mekanisme pembayaran.

24

(3) Mekanisme pembayaran sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf e dilakukan untuk memberikan jaminanhak pembayaran.

Pasal 26

(1) Dalam melakukan kemitraan, Perusahaan Peternakanharus melaksanakan:a. pendidikan;b. pelatihan;c. penyuluhan; dan/ataud. proses alih teknologi.

(2) Dalam melakukan kemitraan, Peternak harusmengikuti pendidikan dan pelatihan, pemagangan,dan/atau penyuluhan yang dilaksanakan olehPerusahaan Peternakan, serta menerapkan teknologiyang diberikan Perusahaan Peternakan.

Pasal 27

(1) Bupati sesuai dengan kewenangannya melakukanpembinaan dalam pelaksanaan kemitraan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24, Pasal 25, dan Pasal 26.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh Bupati sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

BAB VIIAKSES SUMBER PEMBIAYAAN DAN PERMODALAN

Pasal 28

(1) Sumber pembiayaan dan permodalan untukPemberdayaan Peternak dapat berasal dari Pemerintahdan Pemerintah Daerah.

Page 13: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

25

(2) Selain berasal dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah,sumber pembiayaan dan permodalan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari:a. masyarakat;b. lembaga perbankan;c. lembaga keuangan bukan bank; dan/ataud. badan usaha lainnya.

Pasal 29

(1) Pembiayaan dan permodalan dari Pemerintah danPemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal28 ayat (1) dapat berupa bantuan pembiayaan ataupermodalan untuk pengembangan usaha.

(2) Bantuan pembiayaan atau permodalan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diberikan kepada Peternakmelalui kelompok Peternak atau gabungan kelompokPeternak.

(3) Bantuan pembiayaan atau permodalan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) bersumber dari AnggaranPendapatan dan Belanja Negara dan/atau AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIIIPENGAWASAN USAHA PETERNAKAN

Pasal 30

(1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasanterhadap usaha perternakan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan danpengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan Bupati.

26

BAB IXSANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 31

(1) Pemegang Izin Usaha Peternakan yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 danPasal 21 dikenakan sanksi administratif berupa:a. peringatan/teguran tertulis;b. pembekuan Izin Usaha Peternakan; atauc. pencabutan Izin Usaha Peternakan.

(2) Pemegang Tanda Daftar Usaha Peternakan yangmelanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 20 dan Pasal 21 dikenakan sanksi administratifberupa:a. peringatan/teguran tertulis;b. pembekuan Tanda Daftar Usaha Peternakan; atauc. pencabutan Tanda Daftar Usaha Peternakan.

(3) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 16dikenakan sanksi administratif berupa:a. peringatan/teguran tertulis; danb. penutupan kegiatan usaha.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XPENYIDIKAN

Pasal 32

Page 14: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

27

(1) PPNS di lingkungan Pemerintah Daerah diberiwewenang khusus untuk melakukan penyidikanterhadap pelanggaran ketentuan Peraturan Daerah ini.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah:a. menerima, mencari, mengumpulkan, dan meneliti

keterangan atau laporan berkenaan pelanggaranketentuan Peraturan Daerah agar keterangan ataulaporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari, dan mengumpulkan keteranganmengenai orang pribadi atau badan tentangkebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungandengan pelanggaran ketentuan Peraturan Daerah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orangpribadi atau badan sehubungan denganpelanggaran ketentuan Peraturan Daerah;

d. memeriksa buku, catatan, dan dokumen lainberkenaan dengan pelanggaran ketentuanPeraturan Daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkanbahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumenlain, serta melakukan penyitaan terhadap bahanbukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan pelanggaranketentuan Peraturan Daerah;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorangmeninggalkan ruangan atau tempat pada saatpemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksaidentitas orang, benda, dan/ atau dokumen yangdibawa;

h. memotret seseorang yang berkaitan denganpelanggaran ketentuan Peraturan Daerah;

28

i. memanggil orang untuk didengar keterangannyadan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan; dan/ atauk. melakukan tindakan lain yang perlu untuk

kelancaran penyidikan atas pelanggaran PeraturanDaerah ini sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberitahukan dimulainya penyidikan kepadaPenyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesiasesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

BAB XIKETENTUAN PIDANA

Pasal 33

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 22 dikenakan pidana kurunganpaling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyakRp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (3)adalah pelanggaran.

(3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disetor keKas Negara.

BAB XIIKETENTUAN PERALIHAN

Page 15: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

29

Pasal 34

(1) Izin Usaha Peternakan yang diterbitkan sebelumberlakunya Peraturan Daerah ini tetap berlaku sampaidengan berakhirnya masa berlakunya izin.

(2) Usaha peternakan yang telah didirikan sebelumberlakunya Peraturan Daerah ini tetapi belum berizinwajib mengajukan izin paling lama 1(satu) tahun sejakPeraturan Daerah ini berlaku.

BAB XIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 35

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah KabupatenMagelang.

Ditetapkandi KotaMungkidpadatanggal 28Maret 2013

30

BUPATIMAGELANG,

ttd

SINGGIH

SANYOTO

Diundangkan di Kota Mungkidpada tanggal 1 April 2013

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN MAGELANG,

ttd

UTOYO

Page 16: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

31

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN2013 NOMOR 2

32

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANGNOMOR 2 TAHUN 2013

TENTANG

USAHA PETERNAKAN

I. UMUM

Kabupaten Magelang merupakan Daerah yangpotensial untuk pengembangan usaha peternakansehingga harus didayagunakan untuk mencapaimanfaat yang besar bagi kesejahteraan dankemakmuran masyarakat serta berperan pentingdalam penyediaan ternak, produk asal ternak lainnyaserta jasa bagi manusia.

Penggalian potensi usaha peternakan selainuntuk keperluan hidup juga untuk menjaminkebutuhan protein hewani pada masyarakat sertauntuk peningkatan pendapatan dengan membukalapangan kerja baik di bidang produksi maupun jasa.Harapannya usaha di bidang peternakan akan maju,berdaya saing dan berkelanjutan serta mampumemberikan penyediaan pangan yag aman, sehat,utuh dan halal.

Agar dalam pemanfaatan potensi danpelestarian usaha peternakan berjalan lancar dantidak berbenturan dengan bidang lain, Pemerintahmengadakan pengaturan usaha peternakan denganmempertimbangkan berbagai aspek baik ekonomi,sosial, dan lingkungan sehingga dapat bersinergisecara harmonis.

Page 17: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

33

Untuk mencapai tujuan penyelenggaraanpeternakan perlu dikembangkan wawasan danparadigma baru agar investasi, inovasi danpemberdayaan di bidang peternakan terus berlanjutdan meningkat serta berdaya saing.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas,dalam rangka pembinaan, pengembangan,pengawasan dan pengendalian terhadap usahaPeternakan, perlu menetapkan Peraturan Daerahtentang Usaha Peternakan.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas

Pasal 2

Cukup jelas

Pasal 3

Cukup jelas

Pasal 4

Yang dimaksud dengan “pihak tertentu”, antaralain, Tentara Nasional Indonesia, kepolisian,lembaga kepabeanan, lembaga penelitian, danlembaga pendidikan.

Yang dimaksud dengan “kepentingan khusus”,antara lain, kuda untuk kavaleri, anjing untukhewan pelacak pelaku kriminal, kelinci untukpenelitian.

Pasal 5

Cukup jelas

34

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a

Yang dimaksud dengan asas“kemanfaatan dan keberlanjutan”adalah penyelenggaraanpeternakan dan kesehatan hewandapat meningkatkan kemakmurandan kesejahteraan rakyat denganmengupayakan kelestarian fungsilingkungan hidup danmemerhatikan kondisi sosialbudaya.

Huruf b

Yang dimaksud dengan asas“keamanan dan kesehatan” adalahpenyelenggaraan peternakan dankesehatan hewan harus menjaminproduknya aman, layak untukdikonsumsi, dan menjaminketenteraman batin masyarakat.

Huruf c

Yang dimaksud dengan asas“kerakyatan dan keadilan” adalahpenyelenggaraan peternakan dankesehatan hewan memberikanpeluang dan kesempatan yangsama secara proporsional kepadasemua warga negara sesuai dengan

Page 18: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

35

kemampuannya sehingga dapatmeningkatkan kemakmuranseluruh rakyat. Oleh karena itu,dalam memberikan izin harusdicegah terjadinya praktikmonopoli, monopsoni, oligopoli, danoligopsoni.

Huruf d

Yang dimaksud dengan asas“keterbukaan dan keterpaduan”adalah penyelenggaraanpeternakan dan kesehatan hewandilakukan dengan memerhatikanaspirasi masyarakat dan didukungdengan ketersediaan informasiyang dapat diakses olehmasyarakat serta dilaksanakansecara terpadu dari hulu sampaihilir dalam upaya meningkatkanefisiensi dan produktivitasnya.

Huruf e

Yang dimaksud dengan asas“kemandirian” adalahpenyelenggaraan peternakan dankesehatan hewan dilakukandengan mengutamakanpenggunaan bahan, saranaproduksi, dan sarana pendukunglainnya dari dalam negeri untukmencapai penyediaan ternak danproduk hewan bagi masyarakat.

Huruf f

36

Yang dimaksud dengan asas“kemitraan” adalahpenyelenggaraan peternakan dankesehatan hewan dilakukandengan pendekatan kekuatanjejaring pelaku usaha dan sumberdaya yang mempertimbangkanaspek kesetaraan dalam berusahasecara proporsional.

Huruf g

Yang dimaksud dengan asas“keprofesionalan” adalahpenyelenggaraan peternakan dankesehatan hewan dilakukanmelalui pendekatan kompetensidan berorientasi pada kaidah ilmupengetahuan dan teknologi.

Pasal 7

Cukup jelas

Pasal 8

Cukup jelas

Pasal 9

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf a

Page 19: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

37

untuk korporasi dilampirkanfotokopi Kartu Tanda Pendudukpimpinan usaha.

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Cukup jelas

Huruf f

Cukup jelas

Huruf g

Cukup jelas

Huruf h

Cukup jelas

Huruf i

Cukup jelas

Huruf j

Cukup jelas

Huruf k

Cukup jelas

Huruf l

Cukup jelas

38

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 11

Cukup jelas

Pasal 12

Cukup jelas

Pasal 13

Cukup jelas

Pasal 14

Cukup jelas

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Cukup jelas

Pasal 17

Cukup jelas

Pasal 18

Cukup jelas

Pasal 19

Cukup jelas

Pasal 20

Cukup jelas

Pasal 21

Page 20: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

39

Cukup jelas

Pasal 22

Cukup jelas

Pasal 23

Cukup jelas

Pasal 24

Ayat (1)

Kemitraan usaha tersebut meliputi, antaralain bagi hasil (gaduhan), sewa, kontrakfarming, sumba kontrak, maro bati, intiplasma, atau bentuk lain sesuai denganbudaya lokal, dan kebiasaan masyarakatsetempat.

Ayat (2)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Yang dimaksud dengan”perusahaan di bidang lain” adalahperusahaan yang bergerak di sektorhulu, misalnya, usaha pembibitan;atau di sektor hilir, misalnya,usaha pengolahan hasil ternakseperti industri susu.

40

Di samping itu kemitraan dapatjuga dilakukan antar Peternakdengan perusahaan di bidangKesehatan Hewan, perkebunan,perikanan dan kehutanan.

Ayat (3)

Huruf a

Yang dimaksud dengan “bagi hasil”adalah pola kemitraan dimanakeuntungan yang diperolehdidasarkan pada prosentase yangdisepakati bersama, misalnyakontrak farming, sumba kontrak,gaduhan, dan marobati

Huruf b

Yang dimaksud dengan “sewa”adalah pola kemitraan dimanasalah satu pihak menyewakanlahan, kandang, dan/atau ternakkepada pihak penyewa

Huruf c

Yang dimaksud dengan “intiplasma” adalah pola kemitraandimana pihak inti menyediakanTernak dan/atau sarana produksiuntuk pihak plasma denganpembagian keuntunganberdasarkan kesepakatan.

Pasal 25

Ayat (1)

Cukup jelas

Page 21: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

41

Ayat (2)

Huruf a

Yang dimaksud natura adalahternak atau produk hewan.

Huruf b

Cukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf d

Cukup jelas

Huruf e

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 26

Cukup jelas

Pasal 27

Cukup jelas

Pasal 28

Cukup jelas

Pasal 29

Ayat (1)Bantuan pembiayaan atau permodalandiberikan kepada Peternak yangmelakukan Usaha Peternakan agar

42

usahanya lebih berkembang, bertambahmaju, dan berdaya saing.

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Bantuan pembiayaan atau permodalandapat berupa dana bergulir, kemudahanmemperoleh kredit dengan memberikansubsidi bunga kredit, dan bantuan sosial

Pasal 30

Cukup jelas

Pasal 31

Cukup jelas

Pasal 32

Cukup jelas

Pasal 33

Cukup jelas

Pasal 34

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Perizinan diberikan sepanjang perusahaanpeternakan atau peternak melaksanakantata cara budidaya ternak yang baik (goodfarming practice).

Pasal 35

Cukup jelas

Page 22: Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang- · PDF filePERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2013 ... PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA PETERNAKAN. 8 ... 22.Izin Mendirikan Bangunan

43