menggunakan tata ibadah gereja...

13
0 TATA IBADAH HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA & HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA (HPII/HPKD) Minggu, 02 Oktober 2016 Menggunakan Tata Ibadah Gereja Toraja Tema: KEBAHAGIAAN ORANG FASIK SEMU (Mazmur 37: 1 6) PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDNESIA Jl. Salemba Raya No. 10 Jakarta 10430 Telp. 021 31504455/3908119-20 Fax: 021 3150457 email: [email protected]

Upload: buicong

Post on 11-Mar-2019

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

0

TATA IBADAH

HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA & HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA

(HPII/HPKD)

Minggu, 02 Oktober 2016

Menggunakan Tata Ibadah Gereja Toraja

Tema: KEBAHAGIAAN ORANG FASIK SEMU

(Mazmur 37: 1 – 6)

PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DI INDNESIA

Jl. Salemba Raya No. 10 Jakarta 10430

Telp. 021 – 31504455/3908119-20 Fax: 021 – 3150457 email: [email protected]

Page 2: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

1

KATA PENGANTAR Salam Sejahtera dalam Kasih Yesus Kristus!

Gereja-gereja di seluruh dunia setiap minggu pertama bulan Oktober melakukan Perjamuan Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam Yesus Kristus. Kematian dan kebangkitan-Nya bagi kita patut kita rayakan dengan berbagi kehidupan bersama seluruh ciptaan.

Tema HPII dan HPKD 2016 adalah ”Kebahagiaan Orang Fasik Semu” (Mazmur 37:1-9) dengan menggunakan Tata Ibadah Perjamuan Kudus dari Gereja Toraja.

Pada kebaktian HPII dan HPKD tahun ini, kami memohon dukungan doa dan kerjasama Gereja-gereja Anggota PGI untuk dapat ikut berperan dalam menunjang program Pekabaran Injil di Indonesia melalui Bidang Keesaan dan Pembaruan Gereja (KPG) PGI. Jika gereja setempat tergerak untuk membantu kami dalam hal dana, dapat dilakukan dengan menjalankan pundi persembahan ekstra pada Kebaktian HPII dan HPKD 2016, dan diteruskan ke:

Rek. PGI, c.q Bidang Koinonia PGI: 1. Atas nama PGI, 2. Atas nama PGI No. 0230.01.000448.30.6 No. 342.301.2001 BRI Cab. Jakarta Cut Mutiah BCA Cabang Matraman Jl. Cut Mutiah No.12, Jl. Matraman Raya, Jakarta Pusat. Jakarta Pusat

Kami akan terbantu jika pengiriman dana diinformasikan kepada kami disertai bukti pengiriman.

Atas segala bentuk dukungan dan kerjasama, kami ucapkan terima kasih. Selamat merayakan HPII dan HPKD 2016. Kiranya Yesus Kristus, Kepala Gereja, semakin memberkati pelayanan kita semua.

Jakarta, 7 September 2016

Teriring Salam dan Doa,

Pdt. Sri Yuliana, M.Th. Sekretaris Eksekutif Bidang KPG PGI

Page 3: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

2

PENJELASAN PENGGUNAAN TATA IBADAH HPII & HPKD Minggu, 02 Oktober 2016

Nyanyian dalam tata ibadah ini dapat diganti (disesuaikan) dengan nyanyian jemaat

setempat. Penempatan Paduan Suara (Vokal Group) dan Warta Jemaat ditempatkan menurut

kebiasaan masing-masing jemaat. Pada Pelayanan Perjamuan Kudus (pembagian roti dan anggur) dapat disesuaikan dengan

kebiasaan gereja setempat. Bahan Alkitab untuk khotbah berdasarkan Buku Almanak Kristen Indonesia (BAKI) 2016.

Berikut ini bahan pemikiran untuk Pelayan Firman: ~ ~ ~

KEBAHAGIAAN ORANG FASIK SEMU

Mazmur 37: 1 – 9; Ratapan 1: 1 – 6; II Timotius 1: 1 – 14; Lukas 17: 5 - 10

Tidak sedikit orang ketika sedang menghadapi masalah atau penyakit atau sedang berada dalam pergumulan dan bertanya-tanya dalam dirinya, “Mengapa orang yang jahat tampaknya kehidupannya lebih senang daripada orang baik? Apakah jika kita ingin sukses atau kaya kita harus berbuat jahat?”

Lumrah rasanya jika banyak orang bertanya demikian. Sebab fakta sekarang berbicara, orang baik banyak yang hidupnya susah, dan sebaliknya, banyak orang yang jelas-jelas kehidupannya jahat tampaknya hidupnya senang-senang saja. Banyak orang yang sudah mengikuti Tuhan dengan setia tetapi harus mengalami penderitaan. Namun mereka yang hidup seenaknya, mabuk-mabukan, korupsi, berjudi, dan lain-lain, malah hidup makmur dan sehat-sehat saja. Sepertinya Tuhan tidak mempedulikan dan menghukum mereka. Tetapi benarkah demikian? Benarkah Tuhan membiarkan orang benar menderita dan membebaskan orang-orang jahat? Mari kita belajar dari bacaan kita: Mazmur 37.

Dalam Mazmur ini, Daud mengajak bersabar menghadapi teka-teki kemakmuran orang jahat dan penderitaan orang benar. Tidak ada penjelasan latar belakang dari Mazmur 37, tetapi Daud menulisnya menjelang akhir hidupnya, saat ia melihat bagaimana kehidupan berlangsung saat itu. Banyak orang jahat yang hidup tenang seolah-olah bebas dari hukuman, sementara ada begitu banyak orang khususnya rakyat biasa yang mengalami ketidakadilan akibat kejahatan mereka. (bnd. orang yang mengambil uang negara, koruptor dibebaskan dengan pencuri ayam yang disiksa dan dipenjara). Di sini Daud mendorong orang benar untuk memiliki kesabaran dan keyakinan di dalam TUHAN dengan menggambarkan suatu keadaan yang berbeda dari orang saleh dan orang jahat. Kita bisa lihat itu dalam tiga kali peringatan yang muncul: “Jangan marah” (ay 1, 7, 8). “Jangan marah” secara literal, dari bahasa aslinya, berarti jangan menjadi panas. Sebuah

Page 4: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

3

keadaan yang berpotensi membuat seseorang melampiaskan amarahnya secara nyata di hadapan orang banyak yang akhirnya dia pun terpancing berbuat dosa. Dengan kata lain, jangan sampai panas hati memberikan kesempatan iblis memprovokasi untuk melakukan dosa. Jika amarah dibiarkan terus tumbuh, ia akan berubah menjadi kebencian, keinginan untuk membalas dan menghakimi. Hal-hal itu jelas tidak berkenan kepada Allah.

Sesuai dengan ajakan Pemazmur, ada empat hal yang harus kita pegang. Pertama, “Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik.” (ay 3a). Kita harus mengakui, fakta yang kita hadapi sekarang bahwa orang yang jahat kehidupannya kaya dan bahagia merupakan godaan yang bisa memancing kita untuk berbuat jahat. Sebab itu daripada kita kecewa dengan keadaan mereka, lebih baik bersandar dan berharap kepada TUHAN, bukankah Dialah Hakim yang Agung, hanya TUHAN yang berhak menghakimi setiap orang. Kedua, “Bergembiralah karena TUHAN” (ay 4a) berarti dalam menyaksikan keadaan seperti itu, kita harus mencari kebahagiaan di dalam Tuhan. Jangan terpancing dengan hidup makmur yang menghalalkan segala cara. Lakukanlah semua di dalam Tuhan, dan Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat dan pemeliharaan-Nya. Ketiga, “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya.” (ay 5a). Sebagai manusia yang penuh keterbatasan, kita tidak pernah mampu menjalani kehidupan ini, sebab itu kita harus menyerahkannya kepada Tuhan dan percaya bahwa dalam segala perkara Tuhan akan bertindak dengan otoritas-Nya. Keempat, “Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia.” (ay 7a). Artinya, jika kelakuan orang jahat semakin keterlaluan mari kita belajar untuk tidak menghakimi mereka, sebab satu saat Tuhan pasti bertindak.

Orang-orang percaya adalah mereka yang telah dikhususkan, dikuduskan dari dunia ini. Karena itu, kita aman di dalam Kristus Yesus, sebab Dia hidup maka kita pun akan hidup. Artinya, orang percaya hendaknya tidak membuang waktunya semenit pun dengan bersungut-sunggut menghadapi keadaan yang ada, melainkan dengan mata iman melihat bahwa tidak ada alasan untuk iri kepada orang jahat atas kemakmuran mereka yang hanya berlangsung sementara. Sebab mereka yang menjadikan Allah sebagai kesukaan hatinya akan mendapatkan apa yang diinginkan hatinya dan akan dipuaskan sepenuhnya di dalam Dia. (AWMT).

~~~~~~~~~~~~~~~~

Page 5: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

4

TATA IBADAH HARI PEKABARAN INJIL INDONESIA &

HARI PERJAMUAN KUDUS se-DUNIA (HPII/HPKD)

Minggu, 2 Oktober 2016

Berhimpun Menghadap Allah

1. Persiapan

P2 Hari ini, Hari Perjamuan Kudus se-Dunia. Gereja-gereja di seluruh dunia melakukan Perjamuan Kudus untuk bersama-sama mengingat kembali hakekat hidup beriman dalam Yesus Kristus. Ia telah mati disalibkan untuk menebus dosa-dosa kita. Bersamaan dengan itu, umat Kristen di Indonesia memeringati Hari Pekabaran Injil di Indonesia (HPII), untuk mengokohkan kembali kebersamaan dalam mewartakan kabar sukacita kepada orang lain, agar dunia percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus adalah Juruselamat Dunia. Hari ini kita menggunakan tata ibadah Perjamuan Kudus dari Gereja Toraja, dengan tema: “Kebahagiaan Orang Fasik Semu”.

2. Prosesi (Berdiri) Urut-urutan Prosesi: Pengantar pelayan Firman, Pelayan Firman, dan

Majelis yang membawa roti dan anggur dan diikuti semua majelis.

- (Jemaat menyanyikan GB. 18 : 1 & 3 “MARILAH BERNYANYI PUJI TUHAN”

Kantoria

Page 6: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

5

Jemaat Orang Batak maupun orang Jawa,

orang Bali maupun orang Dayak; Segala suku, bahasa dan aneka budaya. Puji Dia hai segala yang bernafas. Refrain. :

3. Votum

PF Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Jemaat Amin

4. Salam

PF Salam dari semua orang kudus kepada kamu. Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Jemaat Bagimu juga.

5. Litani Pengharapan (Bacaan Alkitab 1) (Jemaat duduk)

P2 (Ratapan 3 : 19-26)

Jemaat (Menyanyikan KJ. 144a : 1-2) “SUARA YESUS KUDENGAR”

Suara Yesus kudengar, “Hai, mari yang penat, serahkanlah kepadaKu bebanmu yang berat.” Kepada Yesus Tuhanku, ‘ku datang berserah; Jiwaku yang letih lesu dibuatNya lega.

Suara Yesus kudengar, “Yang haus, datanglah, dan air hidup Kuberi, hai mari minumlah.” Kepada Yesus, Tuhanku, ‘ku datang berserah; Kudapat Air Alhayat dan hidup dalamNya.

6. Titah Perjamuan Kudus

PF Perjamuan kudus adalah suatu pelayanan yang Tuhan Yesus sendiri kehendaki untuk tetap dilakukan sampai Ia datang kembali dalam kemuliaan kerajaan-Nya. Setiap kali kita makan roti dan minum anggur dalam perjamuan kudus, kita memperingati pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib, yaitu mati untuk menebus dan membebaskan kita dari kutuk dosa.

Menyanyikan KJ. 27 : 1 & 5 “MESKI TAK LAYAK DIRIKU”

Kantoria Meski tak layak diriku, tetapi kar’na darahMu dan kar’na kau memanggilku, ‘ku datang, Yesus, padaMu.

Jemaat Sebagaimana janjiMu menyambut dan membasuhku, ya Anak Domba yang kudus, ‘ku datang kini padaMu.

Page 7: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

6

7. Pengakuan Dosa dan Berita Anugerah

PF Marilah dengan rendah hati kita membuka diri, mengaku dosa-dosa kita di hadapan Tuhan, untuk menyambut pendamaian yang telah Dia kerjakan di dalam Kristus.

~ Musik Instrumen ~

(Menyanyikan PKJ. 37 : 1-2 “BILA KURENUNG DOSAKU” do = g)

Kantoria Bila kurenung dosaku padaMu, Tuhan, Yang berulang kulakukan dihadapanMu, Refrein. : Kasih sayangMu perlindunganku. Di bawah naungan sayapMu damai hatiku. Kasih sayangMu pengharapanku. Usapan kasih setiaMu s’lalu kurindu.

Jemaat Rasa angkuh dan sombongku masih menggoda, Iri hati dan benciku kadang menjelma. Refrein

PF Dengarkanlah berita anugerah “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” Roma 5:10

Jemaat Respon Berita Anugerah, Menyanyikan : KJ. 39 : 1-2 “KU DIBERI BELAS KASIHAN”

Kantoria ‘Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku; tadi ‘ku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmatMu! Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia, Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh muliia!

Jemaat Walau ‘ku patut dihukumkan, Kaulah penuh anugerah: darah PutraMu dicurahkan membasuh dosa dan cela. Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatMu, Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatMu.

B. Pemberitaan Firman dan Perjamuan Kudus

8. Pemberitaan Firman PF Doa Pembacaan Alkitab P3 Pembacaan Alkitab:

Mazmur 137 : 1-6

- Khotbah (Tema: Kebahagiaan Orang Fasik Semu) - Nyanyian sambutan atas Firman Tuhan :

“TUHAN, AJARKANLAH KEHENDAKMU” (GB. 61 : 1-2)

Page 8: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

7

Kantoria

Jemaat

9. Pengakuan Iman (Jemaat Berdiri → Duduk)

10. Perjamuan

PF Kita akan bersekutu dalam meja Perjamuan Kudus. Roti dan anggur dalam Perjamuan Kudus hendaknya kita terima sebagai tanda dan meterai dari kasih dan kesetiaan-Nya kepada kita. Di dalam perjamuan kudus ditegaskan kepada kita, bahwa Tuhan kita Yesus Kristus melalui pengorbanan-Nya yang sempurna telah membebaskan kita dari sumber segala kesusahan, yaitu dosa. Suatu Perjanjian Baru diadakan-Nya dengan kita, dan Roh-Nya yang menghidupkan itu dikaruniakan-Nya kepada kita, supaya kita dapat hidup dengan Dia dalam suatu persekutuan yang benar. Ia menghubungkan kita seorang dengan yang lain dalam kasih yang benar yang patut dinampakkan dalam hidup kita melalui perkataan dan perbuatan.

Doa Ya Allah yang Mahakasih dan Bapa kami dalam Tuhan Yesus Kristus, kami mohon Engkau kiranya bekerja dalam hati kami melalui Roh-Mu, supaya di dalam perjamuan kudus ini, kami dengan penuh kepercayaan menyerahkan diri kepada Anak-Mu Yesus Kristus. Kenyangkan dan segarkanlah kami dengan roti kehidupan, yaitu Yesus Kristus, supaya kami mampu menanggung salib dan mengiring Engkau. Kuatkanlah kami supaya dosa tidak lagi menguasai kami. Kiranya Kristuslah yang berkuasa atas hidup kami dan kami hidup di dalam Dia. Ya Bapa yang rahmani, kuatkanlah dan anugerahilah kami pengampunan-Mu. Dalam menanti kedatangan Tuhan yang akan menyambut kami, hiburkan kami untuk mampu bertahan di dalam memikul salib dan menyangkal diri kami, mengaku penebus kami, serta melihat kepadaMu baik dalam suka maupun dalam duka. Demi nama Tuhan Yesus. Amin.

Page 9: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

8

11. Nyanyian Pengantar

KJ. 353 : 1-2 “SUNGGUH LEMBUT TUHAN YESUS MEMANGGIL”

(Pendeta turun dari Mimbar dan siapkan Meja Perjamuan)

Kantoria Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, memanggil aku dan kau. Lihatlah Dia prihatin menunggu, menunggu aku dan kau. “Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!”

Jemaat Janganlah ragu, Tuhanmu mengajak, mengajak aku dan kau; Janganlah enggan menerima kasihNya terhadap aku dan kau. “Hai mari datanglah, kau yang lelah, mari datanglah!” Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil, “Kau yang sesat, marilah!”

12. Doa Bapa Kami

13. Ajakan

PF Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan, Roti dan anggur yang kita lihat ini hendaklah kita terima sebagai tanda dan meterai dari pengorbanan dan persekutuan dengan Kristus. Supaya kita dipelihara dengan roti sorgawi, yakni Yesus Kristus, janganlah hati kita melekat kepada roti dan anggur yang kelihatan ini, melainkan dengan iman kita mengangkat hati kepada Yesus Kristus Tuhan kita.

Saudara-saudara, segala perkara telah sedia. Tuhan Yesus bersabda “Marilah kepadaKu, semua yang yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”.

Pelayan (sambil memecah-mecahkan roti) mengucapkan: “Roti yang kita pecah-pecahkan ini adalah persekutuan kita dengan tubuh Kristus. Tuhan Yesus berkata: Inilah tubuh-Ku yang diserahkan karena kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku”. Ambillah ………...

(Roti dibagikan ke anggota jemaat yang mengikuti Perjamuan Kudus).

Setelah roti selesai dibagikan Pelayan mengucapkan : Makanlah…. Selanjutnya, pelayan mengangkat cawan, lalu mengucapkan: “Cawan minuman yang atasnya kita ucapkan syukur ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah Kristus. Tuhan Yesus bersabda : Inilah darah-Ku darah perjanjian baru yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa”. Ambil ………………..

(Sloki dibagikan kepada jemaat).

Setelah Anggur selesai dibagikan Pelayan mengucapkan : Minumlah….

(selesai Perjamuan Kudus, Meja Perjamuan dirapikan)

(Persembahan Syukur Perjamuan Kudus diedarkan diiringi musik instrumentalia)

Page 10: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

9

C. Respon Jemaat

14. Syukur dan Doa

Sesudah pelaksanaan perjamuan kudus pelayan kembali ke mimbar dan mengucapkan:

PF Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan. Karena Tuhan sudah menguatkan dan menyegarkan jiwa kita, marilah kita sekarang

berkata dalam hati seperti pemazmur memuji Nama Tuhan dan mengucapkan syukur kepada-Nya: Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! Dia yang menebus hidupmu dari lubang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih-setia dan rahmat. Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali. Tuhan adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam. Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita, tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti Bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. (Mzm 103:1-5;8-13). Sebab itu mulutku dan hatiku akan memuji Tuhan dari sekarang ini sampai selama-lamanya.

Doa

Ya Allah yang Mahabaik. Terimakasih atas segala perkara yang baru saja kami lalui. Engkau mengundang kami dan kami telah datang di meja-Mu. Lewat perkara ini kami telah dihubungkan satu dengan yang lain di dalam Kristus. Betapa indahnya hidup dalam keyakinan, bahwa kami tidak sendiri di dalam perjalanan hidup kami. Engkau beserta dengan kami. Mereka yang dekat dengan kami, dan yang dengannya kami hidup bersama adalah bersama-sama dengan kami dalam perjalanan ini. Bahwa ketika kami saling memerhatikan, sesungguhnya saat itulah kami mengalami kedekatan-Mu. Tolonglah kami untuk membagi Persahabatan-Mu, menghadiahkan senyum-Mu, serta menjaga contoh kesabaran-Mu di dalam hati kami. Amin

15. Persembahan P4 Membaca Kel 25 : 2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-

Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.”

(Menyanyikan PKJ. 146 : 1-3 “BAWA PERSEMBAHANMU” do = f)

Kantoria Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan dengan rela hatimu, janganlah jemu. Bawa persembahanmu, bawa dengan suka.

Page 11: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

10

Refrein: Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu. Bawa persembahanmu, ucaplah syukur.

Jemaat Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi oleh apa saja pun dalam dunia. Kasih dan karunia sudah kau terima. Refrein. :

(Saatnya memberi persembahan dengan diiringi instrumen piano/organ)

Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai agar kerajaanNya makin nyatalah. Damai dan sejahtera diberikan Tuhan. Refrein. :

16. Doa Syafaat (PF)

17. Warta Jemaat (P6)

D. Pengutusan dan Berkat

18. Petunjuk Hidup Baru (Jemaat Berdiri)

PF Pergilah dan jangan berbuat dosa lagi. Beritakanlah Injil. Dengarkanlah Petunjuk Hidup Baru: Oleh sebab itu, takutlah akan TUHAN dan beribadahlah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Jauhkanlah allah yang kepadanya nenek moyangmu telah beribadah di seberang sungai Efrat dan di Mesir, dan beribadahlah kepada TUHAN. Yosua 24:14

19. Nyanyian Jemaat: GB. 115 : 1-2 “UTUSLAH KAMI”

Page 12: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

11

20. Berkat

PF TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.

21. Nyanyian Syukur : KJ. 392 : 1 “ ‘KU BERBAHAGIA”

Jemaat “Ku berbahagia, yakin teguh: Yesus abadi kepunyaanku! Aku warisNya, ‘ku ditebus, ciptaan baru Rohul Kudus. Refrein : Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya.

Aku bernyanyi bahagia memuji Yesus selamanya. (Jemaat tetap berdiri sampai pelayan firman tiba di depan pintu utama)

oOo

GEREJA TORAJA

Gereja Toraja lahir dan tumbuh dari hasil kegiatan dari GZB (Gereformeerde Zendingsbond)

dari Belanda. Toraja adalah sebuah teritori di bagian utara propinsi Sulawesi Selatan yang saat ini secara administratif terdiri dari dua kabupaten yaitu Tana Toraja dan Toraja Utara. Pdt. A.A. van de Loosdrecht adalah zendeling pertama dari GZB yang melayani di Toraja. Dia tiba di Rantepao (salah satu kota kecamatan waktu itu, sekarang ibu kota kabupaten Toraja Utara) pada 7 November 1913 dan hanya melayani dalam waktu singkat karena terbunuh pada tanggal 26 Juli 1917.

Setelah karya pada zendeling, Injil terus berkembang dengan berdirinya sejumlah jemaat, hingga pada sidang Sinode yang pertama, 25 Maret 1947, Gereja ini menyatakan berdiri sendiri dan menamakan diri Gereja Toraja. Dalam aras ekumene, Gereja Toraja telah menjadi anggota PGI sejak awal terbentuknya di Malino, 1947. Selanjutnya tahun 1964 menjadi anggota CCA dan tahun 1967 sebagai anggota WCC.

Page 13: Menggunakan Tata Ibadah Gereja Torajagpibimmanueldepok.org/wp-content/uploads/2016/09/Tata_Ibadah...Kudus bersama-sama, untuk mengingatkan kembali tentang hakekat hidup beriman dalam

12

Gereja Toraja menganut sistem organisasi Presbiterial Sinodal yang berarti pengaturan tata hidup dan pelayanan gereja yang dilaksanakan oleh para presbiter (penatua, pendeta, dan diaken) dalam suatu jemaat dengan keterikatan dan ketaataan dalam lingkup yang lebih luas (klasis dan sinode). Pengambilan keputusan yang paling luas adalah Sidang Sinode Am yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali. Sejak berdiri sendiri sebagai satu sinode, Gereja Toraja telah melaksanakan 24 kali Sidang Sinode Am. Yang terbaru adalah Sidang Sinode Am XXIV, yang berlangsung selama 8 hari, tanggal 20-27 Juli 2016, bertempat di Makale, Tana Toraja, dengan tema: “Berakar dalam Kristus, berbuah banyak dalam dunia”.

Untuk melaksanakan keputusan Sidang Sinode Am, diangkatlah sebuah badan yang dinamakan Badan Pekerja Sinode (BPS). Untuk Periode 2016-2021, Ketua BPS Gereja Toraja adalah Pdt. Musa Salusu, M.Th. dan Pdt. Suleman Allolinggi, M.Si., sebagai Sekretaris Umum. BPS Gereja Toraja berkedudukan di Tongkonan Sangullele di Rantepao, Kabupaten Toraja Utara Propinsi Sulawesi Selatan.

Saat ini Gereja Toraja beranggotakan 1.084 terbagi dalam 90 klasis dan tersebar dalam 17 propinsi di seluruh Indonesia (Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan). Dalam sepanjang sejarahnya, 997 warga Gereja Toraja telah menerima pengurapan sebagai pendeta, dan hingga kini 787 di antaranya sedang melayani di Jemaat, dan 38 lainnya sebagai Pendeta Tugas Khusus.

Untuk periode 2016-2021, Gereja Toraja mencanangkan 7 pokok tugas panggilan yaitu : Penggalian, pengakaran dan penyebarluasan pokok-pokok iman yang kontekstual mengenai

Kekristenan. Pengembangan kapasitas para pelayan dan kapasitas penatalayanan dan kelembagaan Peningkatan peran dan fungsi gereja dalam transformasi sosial budaya Peningkatan partisipasi gereja dalam pengelolaan sumber-sumber ekonomi masyarakat Peningkatan akuntabilitas gerejawi dalam bidang politik dan hukum Peningkatan kepedulian dan tindakan gereja dalam pemeliharaan keutuhan ciptaan Optimalisasi pemanfaatan TIK dalam pelayanan gerejawi dan pendampingan warga gereja pengguna

TIK.

Dari Kantor Sinode Gereja Toraja, atas nama seluruh warga Gereja Toraja, kami mengucapkan selamat menikmati persekutuan melalui Hari Perjamuan Kudus se-Dunia dan Hari Pekabaran Injil Indonesia. Kurre Sumanga’.

Sekretariat Kantor Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja:

Jl. Ahmad Yani No.45 Rantepao 91831 Toraja Utara – Sulawesi Selatan

Telp. 0423-25143 Situs web: www.bps-gerejatoraja.org