menggambar-peta-batas-desa.ppt

14
1 MENGGAMBAR BATAS DESA pada PETA Dr. Sri Handoyo Disampaikan pada Pelatihan “Training for Trainers” Penetapan, Penegasan dan Pemetaan Batas Desa, Diselenggarakan oleh Departemen Dalam Negeri dan BAKOSURTANAL Cipayung, April - Juli 2003

Upload: impun-ritonga

Post on 17-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • *MENGGAMBAR BATAS DESA pada PETADr. Sri HandoyoDisampaikan pada Pelatihan Training for Trainers Penetapan, Penegasan dan Pemetaan Batas Desa, Diselenggarakan oleh Departemen Dalam Negeri dan BAKOSURTANALCipayung, April - Juli 2003

  • *I.Peta dan Batas DesaPeta selalu dapat dikaitkan dengan berbagai kepentingan (I-Pol-Ek-Sos-Bud-Duk-Han-Kam), maka peta mendukung pembangunan dan ketertiban pelaksanaan/penyelenggaraan pemerintahan yang baik;Batas wilayah adalah masalah spasial, dari perolehan data, pengolahan, s.d visualisasi, maka mutlak memerlukan peta;Peran peta: visualisasi batas, media kesepakatan delimitasi/delineasi, dan media legalisasi;Adanya ketentuan ketelitian yang baku;Adanya keterbatasan skala;Beragamnya bentuk dan luas/bentang wilayah;Tidak selalu tersedia peta-peta dasar sebagaimana diharapkan;

  • *II. AcuanPetunjuk Teknis Pemasangan dan Pengukuran Tanda Batas Wilayah, BAKOSURTANAL, Cibinong, 1999.Materi Pembekalan Pemanfaatan Data Spasial, (Amhar, F., Handoyo, Y.S., Riyadi, B., Editors) Pusat Pemetaan Dasar dan Rencana Tata Ruang, BAKOSURTANAL, Cibinong, 2002.Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Daerah, Dit. Perbatasan, Ditjend. PUM, DDNRI, Jakarta, 2002.Contoh-contoh hasil keja Pusat Pemetaan Batas Wilayah dan Pusat Pemetaan Dasar dan Rencana Tata Ruang, Deputi Pemetaan, BAKOSURTANAL.

  • *III. Pengertian Peta Batas WilayahPeta Batas Wilayah Desa (Peta BWD) adalah peta yang menyajikan batas-batas administrasi desa yang telah ditetapkan atau disepakati oleh kedua desa yang berbatasan, atau telah ditegaskan atau telah diverifikasi.Jenis Peta Batas Wilayah:

    A. Peta Hasil Penetapan Batas, adalah peta batas yang dibuat secara kartometrik dari peta dasar yang telah ada dengan tidak melakukan pengukuran di lapangan.B. Peta Hasil Penegasan Batas, adalah peta batas yang dibuat dengan peta dasar yang ada ditambah dengan data yang diperoleh dari hasil pengukuran di lapangan.C. Peta Hasil Verifikasi, adalah peta batas yang telah dibuat oleh daerah (dalam hal provinsi) dan hasilnya dilakukan verifikasi oleh Tim PPBD Pusat sebelum ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri.

  • *IV. Karakteristik Peta BWDSkala berkisar dari 1:1.000 s.d 1:10.000 (setidaknya untuk di P. Jawa);Luas wilayah relatif kecil dalam hirarki administrasi pemerintahan;Seluruh wilayah desa tergambar pada satu lembar peta;Unsur-unsur rupabumi (alam dan buatan) yang digambarkan umumnya tidak begitu banyak/kompleks;Mempunyai daftar dan penggambaran kordinat titik-titik batas dengan orientasi arah utara yang benar;Menyajikan nama unsur-unsur geografi seperlunya.

  • *V. Spesifikasi Teknis1. Persyaratan Geometris: (a) Datum: DGN 95, (b) Ellipsoid referensi: WGS 1984, (c) Sistem proyeksi peta: TM (Transverse Mercator), (d) Sistem grid: UTM (Universal Transverse Mercator) dg. grid geografis & metrik, (e) Ketelitian planimetris: 0,5 mm jika diukur di atas peta.2. Skala Minimal: (a) Skala 1:500.000 untuk batas daerah provinsi, (b) Skala 1:100.000 untuk batas daerah kabupaten, (c) Skala 1:50.000 untuk batas daerah kota, (d) Skala 1:25.000 untuk batas daerah kecamatan, (e) Skala 1:10.000 untuk batas daerah desa.3. Ukuran dan Format Peta secara Umum: (a) Ukuran peta ditentukan dengan ukuran standar peta maksimum A0, (b) Setiap lembar peta memuat seluruh daerah yang bersangkutan serta berbatasan dengan daerah - daerah tetangganya, (c) Format peta dan tata letak peta secara umum bisa dilihat pada gambar berikut:

  • *muka peta simbol DDN/desa judul, skala, no., nama, prov., kab., kec., desadiagram lokasiinfo ttg. datum, s. proy., s. grid, sel. kontur., dll.riwayat peta, dll.daftar koordinatpengesahanPada dasarnya format dan tata letak peta tersebut masih bersifat umum. Dalam hal-hal tertentu dapat berubah, misalnya berubah karena bentuk geografis wilayah desa yang sedemikian rupa sehingga bentangannya memerlukan bentuk kerangka yang khusus.Jika jumlah titik koordinat cukup banyak maka penempatan titik-titik koordinat tersebut disesuaikan dengan memanfaatkan muka peta yang kosong.

  • * Simbol-simbol batas yang umum digunakan adalah a. pilar titik batas:b. pilar titik acuan:c. garis batas provinsi: d. garis batas kabupaten: e. garis batas kota: f. garis batas kecamatan: g. garis batas desa:

  • *

    atau

    METODASURVEI TERESTRIS

    METODAFOTO-GRAMETRIS

    METODAINTERPRETASIFOTO/CITRA

    PETARUPABUMIYang adaatauatau

    Persyaratan Geometris sebagai Peta Dasar

    PETA DASAR untuk PETA BATAS DESA

    Daftar Batas Alam Hasil Kesepakatan Penetapan Batas

    PENGGAMBARAN Batas Desa Menjadi PETA BATAS DESA

    Daftar Koordinat Titik-titik Batas Hasil Penegasan Bersama

    Spesifikasi TeknisPenggambaranVI. Alur Pikir Penggambaran Batas Desa pada Peta

  • *VII. Prosedur Penggambaran Batas Desa pada Peta1. Asumsi pertama adalah bahwa telah tersedia Peta Dasar Wilayah Desa; 2. Jika Peta Dasar tersebut belum tersedia, maka perlu diadakan terlebih dulu dengan cara:Penggambaran ulang dari peta rupabumi wilayah desa, atau peta dasar lain yang ada; atauPengukuran terestris wilayah desa; atauPenggambaran dengan media foto udara; atauPenggambaran dari interpretasi citra atau foto udara.

  • *3. Urutan tahap penggambaran adalah A. Penggambaran lembar grid:Siapkan kertas kalkir yang stabil, Plot koordinat empat pojok peta untuk kerangka grid metrik dan grid lintang bujur,Gambar perpotongan grid metrik dalam bentuk (+) pada muka peta,Beri anotasi harga koordinat metrik dan lintang-bujur sekeliling kerangka,Lembar grid siap.

  • *B. Penggambaran detail rupabumi:Gambar detail unsur-unsur rupabumi yang perlu saja, seperti jaring jalan, jaring sungai, garis pantai, garis kontur, dan beberapa bangunan,Anotasi nama-nama unsure yang perlu, seperti nama desa, nama kecamatan, nama sungai, dll.Lakukan penggambaran dan penulisan yang berhubungan dengan informasi tepi, seperti judul peta, nomor lembar, skala, keterangan geometris, legenda, keterangan riwayat peta, dll.

  • *C. Penggambaran batas desa:Batas berupa unsur-unsur alam atau buatan ditegaskan melalui penggambaran delineasinya,Batas berupa titik-titik terukur diplotkan koordinatnya, dan beri symbol yang sesuai,Peta batas desa siap.

    Penggambaran dilakukan bersama atau disetujui bersama oleh kedua desa yang berbatasan; Lakukanlah verifikasi Peta Batas Desa tersebut oleh Camat.

  • *

    terima kasih, selamat bekerja !