mengenal dana pensiun -...

61
1 MENGENAL DANA PENSIUN

Upload: dohanh

Post on 13-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

MENGENAL DANA PENSIUN

2

I. Pengertian

a. Dana pensiun adalah badan hukum yang menyelenggarakan program

pensiun, yaitu suatu program yang menjanjikan sejumlah uang yang

pembayarannya dikaitkan dengan pencapaian usia tertentu. (UU Dana

Pensiun pasal 1 butir 1,6,9; pasal 3; pasal 4 pasal 7)

b. Dana pensiun memiliki status badan hukum dengan syarat dan tata

cara yang diatur dalam undang undang (UU Dana Pensiun pasal 4) dan

dapat memulai kegiatannya sejak tanggal pengesahan Menteri.

1. Menurut UU No 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun

3

I. Pengertian

a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

- didirikan oleh orang/badan yang mempekerjakan

karyawan

b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

- didirikan oleh badan hukum atau perusahaan

asuransi

- pesertanya perorangan

- menyelenggarakan program iuran pasti

(UU Dana Pensiun pasal 1 butir 2,4)

Jenis Dana Pensiun ada 2 yaitu

2. Jenis Dana Pensiun

4

I. Pengertian

JENIS

DANA

PENSIUN

Dana pensiun pemberi kerja (DPPK)

•Didirikan oleh orang/badan yang mempekerjakan

karyawan (ada hubungan hukum ketenagakerjaan antara

Pendiri dan Peserta)

•Didirikan karyawan pemberi kerja ybs

•Menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti

Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)

•Didirikan oleh bank umum atau perusahaan asuransi

•Pesertanya perorangan(karyawan pemberi kerja maupun

pekerja mandiri)

•Menyelenggarakan program iuran pasti

5

I. Pengertian

a. Program Pensiun Manfaat Pasti

b. Program Pensiun Iuran Pasti

(UU Dana Pensiun pasal 1 butir 7,8)

3. Jenis program pensiun:

6

I. Pengertian

PROGRAM

PENSIUN

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI

•Besarnya manfaat pensiun sudah pasti

•Besarnya iuran tidak pasti

PROGRAM PENSIUN IURAN PASTI

•Besarnya manfaat pensiun tidak pasti

•Besarnya iuran sudah pasti

7

I. Pengertian

4. Azaz-azaz dana pensiun

b. Azaz keterpisahan kekayaanKekayaan dapen terpisah dari kekayaan badan hukum pendirinya.

c. Azaz penyelenggaraan dalam sistem pendanaan.Penyelenggaraan program pensiun harus dilakukan denganpemupukan dana (iuran pemberi kerja dan karyawan) dan tidak

dengan Sistem cadangan (Book Reserved) dan atau sistemanggaran (Pay As You Go)

a. Azaz kebebasanPembentukan Dana Pensiun tidak bersifat wajib tetapi ditentukanoleh masing-masing Pemberi Kerja

8

I. Pengertian

e. Azaz penundaan manfaatPembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelahpeserta pensiun dan pembayarannya dilakukan secaraberkala.

d. Azaz pembinaan dan pengawasanPenggunaan kekayaan dapen dihindarkan dari kepentingan–kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainyamaksud utama dari pemupukan dana.

9

II. Manfaat Dana Pensiun

1. Bagi perorangan (karyawan)

2. Bagi perusahaan

3. Bagi masyarakat

4. Bagi negara

Manfaat Dana Pensiun

10

II. Manfaat Dana Pensiun

1. Bagi perorangan (karyawan)

Dengan ikut program Pensiun pada Dana Pensiun, maka ada jaminan

kesinambungan penghasilan bagi dirinya sendiri, bagi istri/ suami dan

anaknya, untuk kesejahteraan di hari tua bagi dirinya.

11

II. Manfaat Dana Pensiun

b. Dengan adanya jaminan kesinambungan penghasilan untuk hari tua

maka akan menimbulkan perasaan aman di masa depan, sehingga ada

ketenangan baik di waktu masih aktif bekerja maupun pada purna tugas.

Kondisi demikian akan menciptakan iklim yang kondusif dalam hubungan

yang harmonis antara karyawan dengan perusahaan.

2. Bagi perusahaana. Dengan mengikutsertakan karyawannya pada Dana Pensiun, berarti

perusahaan memberikan kesinambungan penghasilan bagi karyawannya

setelah berhenti bekerja dari perusahaan, untuk kesejahteraan karyawan

di hari tua.

12

II. Manfaat Dana Pensiun

d. Dengan program pensiun, akan terbentuk citra yang sangat positif

dari masyarakat terhadap perusahaan tempat seseorang pernah

mengabdikan diri. Reputasi perusahaan ini mempunyai nilai tersendiri

dalam mempertahankan keberadaan dan membesarkan perusahaan.

c. Dengan kondisi demikian, karyawan akan lebih bergairah, lebih

bersemangat untuk bekerja keras dan lebih loyal kepada perusahaan.

Perusahaan dapat mempertahankan karyawan yang bermutu, bahkan dapat

merekrut (menarik) tenaga yang berkualitas dan profesional. Dengan

demikian produktifitas perusahaan akan meningkat sehingga rentabilitas

perusahaan juga meningkat.

13

II. Manfaat Dana Pensiun

3. Bagi masyarakat

Dana Pensiun merupakan salah satu lembaga pemupuk dana dari

masyarakat. Terbentuknya akumulasi dana yang bersumber dalam

negeri, berarti bertumpu pada kemampuan dalam negeri, sehingga

secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan dari luar negeri

dalam pembangunan nasional untuk menciptakan kesejahteraan

masyarakat. ( Pada tahun 2002, aktiva bersih yang dimiliki seluruh

Dana Pensiun (336) berjumlah Rp 41,2 Triliun, tentunya merupakan

potensi yang patut diperhitungkan)

14

II. Manfaat Dana Pensiun

4. Bagi negara

Dengan kesejahteraan dihari tua akan mengurangi kerawanan sosial.

Kondisi sosial yang baik merupakan unsur yang sangat penting.

15

III. Pengelolaan Dana Pensiun

1. Pendiri :

a. Hak dan Wewenang Pendiri

- Menetapkan dan memberlakukan Peraturan Dana Pensiun beserta

perubahannya.

- Mengangkat dan memberhentikan anggota Pengurus dan anggota

Dewan Pengawas.

- Menunjuk dan mengubah penunjukan Penerima Titipan.

- Menetapkan dan mengubah Arahan Investasi.

- Menetapkan Rencana Kerja serta Anggaran Belanja dan Pendapatan

Dana Pensiun.

- Mengesahkan Laporan Tahunan Pengurus dan Dewan Pengawas.

16

III. Pengelolaan Dana Pensiun

b.Tanggung Jawab Pendiri

Pendiri bertanggung jawab atas kecukupan dana untuk

memenuhi kewajiban membayar Manfaat Pensiun

kepada Peserta dan pihak yang berhak atas Manfaat

Pensiun sesuai Peraturan Dana Pensiun.

17

III. Pengelolaan Dana Pensiun

2. Pengurus dan Dewan Pengawas

a. Persyaratan Pengurus1) Warga Negara Indonesia (WNI).

2) Memiliki akhlak dan moral yang baik.

3) Tidak pernah melakukan tindakan tercela di bidang

perekonomian.

4) Pernah menduduki jabatan manajemen yang menangani

bidang keuangan dan atau personalia pada suatu Badan

Hukum sekurang-kurangnya 3 tahun; dan

5) Memiliki pengetahuan di bidang Dana Pensiun dibuktikan

dengan kepemilikan SERTIFIKAT lulus ujian yang diselenggarakan oleh

Lembaga yang dibentuk oleh ADPI (Asosiasi Dana Pensiun Indonesia) dan

Asosiasi DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan.)

b. Sedangkan Persyaratan Dewan Pengawas Mencakup poin 1, 2 dan 3

18

III. Pengelolaan Dana Pensiun

3. Kepesertaan

a. Syarat Kepesertaan :

1) Setiap karyawan yang telah berusia setidak-tidaknya 18 tahun atau

telah kawin telah memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 1 tahun.

2) Kepesertaan pada Dana Pensiun tidak bersifat wajib.

3) Peserta tidak dapat mengundurkan diri atau menuntut haknya dari

Dana Pensiun apabila masih memenuhi syarat kepesertaan.

19

III. Pengelolaan Dana Pensiun

b. Kewajiban dan Hak Peserta

1) Kewajiban Peserta

a) Membayar iuran (apabila PDP mewajibkan Peserta ikut mengiur).

b) Membuat pernyatan tertulis (apabila PDP mewajibkan Peserta ikut

mengiur) tentang kesediaannya dipotong gajinya setiap bulan

untuk membayar iuran.

2) Hak Peserta

a) Mendapatkan Manfaat Pensiun

b) Menentukan pilihan bentuk anuitas pada Perusahaan Asuransi

Jiwa (dalam hal PPIP) untuk pembayaran Manfaat Pensiunnya

20

III. Pengelolaan Dana Pensiun

c) Mengajukan wakilnya dalam Dewan Pengawas

kepada Pendiri

d) Memperoleh keterangan dari Pengurus mengenai

Neraca dan Perhitungan hasil usaha Dana Pensiun

Perhutani

e) Memperoleh Pengumuman dari Pengurus mengenai

perkembangan portofolio investasi dan hasilnya

f) Memperoleh salinan mengenai hasil pengawasan

oleh Dewan Pengawas atas pengelolaan Dana

Pensiun

g) Menyampaikan saran dan pendapat kepada Pendiri,

Dewan Pengawas dan Pengurus mengenai

perkembangan portofolio investasi dan hasilnya

21

III. Pengelolaan Dana Pensiun

4. Pendanaan

a. Pendiri bertanggung jawab untuk menjaga agar Dana Pensiun

berada dalam keadaan Dana Terpenuhi, atau dalam hal keadaan

tersebut belum tercapai, bertanggungjawab agar Dana Pensiun

secara bertahap mencapai keadaan Dana Terpenuhi.

b. Pemberi Kerja berkewajiban membayar Iuran Normal dan Iuran

Tambahan, apabila ada, yang menjadi tanggungjawabnya dan

menyetorkan seluruh iuran, baik dari Pemberi Kerja maupun dari

Peserta, ke Dana Pensiun.

c. Pemberi kerja bertanggung jawab agar iuran-iuran sebagaimana

dimaksud dalam ayat(2) disetorkan ke Dana Pensiun sesuai

dengan jumlah dan waktu yang ditetapkan dalam peraturan Dana

Pensiun atau pernyataan aktuaris.

22

B. DANA PENSIUN PERHUTANI

23

I. Maksud, Tujuan dan Kegiatan

1. Maksud dan Tujuan

Maksud pembentukan Dana Pensiun adalah untuk

menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP),

dengan tujuan untuk memberikan jaminan kesinambungan

penghasilanpenghasilan bagi Peserta setelah Purna Bakti

24

I. Visi dan Misi Dana

2. Kegiatan

a. Bersama Pemberi Kerja menyelesaikan dan memantapkan data

kepesertaan

b. Menerima dan mencatat setoran iuran normal dan iuran tambahan

baik dari peserta maupun Pemberi Kerja

c. Membayar Manfaat Pensiun kepada yang berhak secara tepat

waktu dan tepat jumlah.

I.Maksud, Tujuan dan Kegiatan

25

I. Visi dan Misi Dana Pensiun Perhutani

f. Menyelenggarakan administrasi pengelolaan Dana Pensiun secara

cermat, tepat, rapi dan sesuai dengan peraturan perundangan yang

berlaku

e. Melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP)

dari Dana Pensiun Perhutani

d. Memperkuat kemampuan pendanaan untuk menjamin kepastian

pembayaran Manfaat Pensiun dengan cara mengembangkan dana

sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

I. Maksud, Tujuan dan Kegiatan

26

Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana Pensiun Perhutani Kedua

dengan SK Direksi PT Perhutani (Persero) No: 856/Kpts /Dir/2001

tanggal 11 Desember 2001. Disahkan oleh Menteri Keuangan Republik

Indonesia dengan Keputusan No: KEP-285/KM.6/2002 tanggal 18

November 2002.

1. Dasar Hukum

Dana Pensiun Perhutani ditetapkan oleh Pendiri/Perum Perhutani

sebagai Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), dengan Program

Pensiun Manfaat Pasti, sesuai dengan:

Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Perhutani SK Direksi

Perum Perhutani No 663/KPTS/Dir/1997 tanggal 9 Mei 1997. Dengan

Pengesahan Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan

No. 446/KMK.17/1997 tanggal 27 Juli 1997

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja DenganProgram Pensiun Manfaat Pasti

27

2. Peserta :

Terbatas pada karyawan Perum Perhutani sebagai pemberi

kerja ( pendiri dan mitra pendiri), terdiri dari:

Aktif : 6.492 orang

Pasif : 12.656 orang

Jumlah : 19.148 orang

(data bulan Juli 2017)

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja DenganProgram Pensiun Manfaat Pasti

28

3. Pengurus dan Dewan Pengawas :

Ditunjuk dan berhentikan oleh pendiri

Pengurus : 5 orang

( SK Direksi PT. Perhutani No. 626/KPTS/DIR /2002

tanggal 21 Oktober 2002)

Dewan Pengawas : 3 orang

(SK Direksi PT. Perhutani No. 627/KPTS/DIR /2002

tanggal 21 Oktober 2002)

(catatan: Karyawan Dana Pensiun Perhutani 18 orang)

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja DenganProgram Pensiun Manfaat Pasti

29

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja DenganProgram Pensiun Manfaat Pasti

1) Iuran pemberi kerja

2) Iuran peserta

3) Hasil investasi

4) Pengalihan dari dana pensiun lain (saat ini tidak ada pengalihan dari Dana

Pensiun lain.)

(UU Dana Pensiun pasal 29)

4. Kekayaan Dana Pensiun :

a. Kekayaan Dana Pensiun :

30

b. Tidak satu bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat

dipinjamkan atau diinvestasikan langsung/tidak langsung pada

surat berharga* yang diterbitkan oleh atau pada tanah dan

bangunan** yang dimiliki / dipergunakan oleh orang / badan lain:

1) Pengurus, pendiri, mitra pendiri atau penerima titipan

2) Badan usaha yang lebih dari 25% sahamnya dimiliki oleh

orang/badan yang terdiri dari Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus,

Penerima Titipan atau Serikat Kerja yang anggotanya adalah

Peserta Dapen bersangkutan.

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja DenganProgram Pensiun Manfaat Pasti

31

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja DenganProgram Pensiun Manfaat Pasti

* Kecuali surat berharga tsb telah diperdagangkan di Pasar Modal di Indonesia

[UU Dana Pensiun Psl 32 (2)]

**Kecuali penyewaan tanah dan bangunan tsb dilakukan melalui transaksi yg didasarkan pada harga

pasar yg berlaku [UU Dana Pensiun Ps/ 32(1])

3) Pejabat atau Direktur dan Badan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a dan b serta keluarganya sampai derajat kedua menurut

garis lurus maupun garis kesamping, termasuk menantu dan ipar

32

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan Program Pensiun Manfaat Pasti

c. Kekayaan DP tidak diperkenankan diagunkan atau dijaminkan

atas suatu pinjaman

[UU Dana Pensiun PsI 3l (2)].

d. Semua transaksi yg mengakibatkan penyerahan, pembebanan,

pembayaran Manfaat Pensiun sebelum jatuh tempo atau

menjaminkan Manfaat Pensiun dinyatakan batal berdasarkan UU

DP[UU DP Psl 20 (2)].

e. Kekayaan DP yg dititipkan pada Penerima Titipan dikecualikan

dari setiap tuntutan hukum terhadap kekayaan Penerima Titipan

[PP 76/92 PsI8(3)]

33

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan Program Pensiun Manfaat Pasti

f. Kekayaan DP yg disimpan pada Penerima Titipan dapat

ditarik atau dialihkan atas perintah Pengurus

[UU DP Ps/30 (5)].

g. Dalam pembagian kekayaan DP yg dilikuidasi hak

Peserta dan Pensiunan atau AhIi Warisnya merupakan

hak utama setelah kewajiban kepada negara

[UU Dana Pensiun PsI 37(1), PP 76/92 PsI 50 (2))

34

SUMBER IURAN BESAR IURAN KETERANGAN

Pemberi Kerja Tidak pasti, tergantung

dari kecukupan dana

untuk memenuhi

kewajiban membayar

Manfaat Pensiun.

Besarnyaberdasarkan

perhitungan aktuaria,

terdiri dari iuran normal

dan iuran tambahan

(apabila defisit).

✓Disetor setiap bulan, paling lambat tanggal

15 bulan berikutnya.

✓Apabila belum disetor setelah melampaui 2,5

bulan dinyatakan:

-Sebagai hutang Pemberi Kerja dan dikenakan bunga

sebesar bunga deposito Bank Pemerintah yang paling

menguntungkan Peserta.

-Dana Pensiun yang memiliki hak utama dalam pelaksanaan

eksekusi Pengadilan, apabila Pemberi Kerja dilikuidasi.

✓Apabila Pendiri tidak membayar iuran 3 bulan

berturut-turut, Pengurus wajib melaporkan kepada

Menteri Keuangan.

✓Apabila Mitra Pendiri tidak membayar iuran 3 bulan

berturut-turut, Pengurus wajib memberitahukan

kepada Pendiri.

5. Iuran

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan Program Pensiun Manfaat Pasti

35

SUMBER IURAN BESAR IURAN KETERANGAN

Peserta Max 3x Faktor

Penghargaan per Tahun

Masa Kerja

Pemberi Kerja sebagai wajib pungut iuran Peserta.

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan Program Pensiun Manfaat Pasti

36

YANG BERHAK

ATAS MANFAAT

PENSIUN

SYARAT BESARNYA

MANFAAT PENSIUN

CARA PEMBAYARAN

Peserta

MPN

Pada waktu berhenti bekerja telah

mencapai U PN

F x MK x PhDP Bulanan dan Seumur Hidup

MPD Pada waktu berhenti bekerja telah

mencapai U PD

NSx F x MK x PhDP Bulanan dan Seumur Hidup

MPC Berhenti bekerja karena cacat F x MK x PhDP Bulanan dan Seumur Hidup

PD Pada waktu berhenti

bekerja belum

mencapai UPD dan telah memiliki masa

kepesertaan sekuranqkurangnya 3 tahun

NS x F x MK x PhDP Bulanan dan Seumur Hidup

6. Manfaat Pensiun

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan Program Pensiun Manfaat Pasti

37

YANG BERHAK

ATAS MANFAAT

PENSIUN

SYARAT BESARNYA

MANFAAT

PENSIUN

CARA PEMBAYARAN

Janda / Duda Peserta / Pensiunan

meninggal dunia

80% dari Manfaat

Pensiun Peserta

Bulanan dan seurnur hidup kecuali apabila Janda /

Duda kawin lagi, manfaat pensiun dibayarkan kepada

Anak

Anak Janda / Duda kawin lagi

atau Janda / Duda

meninggal dunia atau

Peserta / Pensiunan

meninggal dunia tidak ada

Janda / Duda

Sama besarnya

dengan Manfaat

Pensiun Janda / Duda

Bulanan dan wajib dibayarkan sampai Anak

sekurang-kurangnya mencapai usia 21 tahun dan

dapat diteruskan sampai Anak mencapai usia

setinggi-tingginya 25 tahun.

Dalam hal Anak cacat sebelum melampaui batas usia

pembayaran manfaat pensiun, manfaat pensiun

tersebut dapat dibayarkan melebihi usia tersebut

diatas.

Pihak Yang

Ditunjuk Oleh

Peserta

Peserta tidak mempunyai

istri/suami dan tidak

mempunyai anak hingga

meninggal

Sama besarnya

dengan Manfaat

Peserta

Dibayarkan sekaligus

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan Program Pensiun Manfaat Pasti

38

MPN = Manfaat Pensiun Normal

MPD = Manfaat Pensiun Dipercepat

MPC = Manfaat Pensiun Cacat

PD = Pensiun Ditunda

UPN = Usia Pensiun Normal

UPD = Usia Pensiun Dipercepat

F = Faktor Penghargaan per Tahun• Masa Kerja

(max. 2,5% untuk rumus bulanan atau max 2,5

untuk rumus sekaligus)

MK = Masa Kerja

PhDP =Penghasilan Dasar Pensiun,yaitu sebagian atau seluruh

penghasilan karyawan dari pemberi Kerja sebagai dasar

perhitungan iuran dan atau Manfaat Pensiun

NS = Nilai Sekarang

MP = Manfaat Pensiun

• Untuk MPD boleh tanpa NS

•NP max 8O% dari PHDP (rumus bulanan)atau max 80 x PhDP (rumus sekaligus)

• Untuk rumus bulanan, apabila MP < Rp. 400.000,-, NS atas MP dapat dibayarkan secara

sekaligus

• Untuk rumus sekaligus, apabila bagian Manfaat Pensiun <Rp. 50.000.000,- ( MP tersebut

dapat dibayar secara sekaligus

• Max 200% dari NP dapat dibayar secara sekaligus

• Apabila Peserta meninggal dunia lebih dari 10 tahun sebelum UPN, MP dapat dibayar

secara sekaligus

• Dalam hal Peserta meninggal dunia atau cacat, Masa Kerja dapat diakui sampai usia

Penslun Normal.

keterangan

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan Program Pensiun Manfaat Pasti

39

a. Usia Pensiun Normal

b. Usia Pensiun Dipercepat

c. Usia Wajib Pensiun

56 (lima puluh enam ) tahun

46 (empat puluh enam ) tahun

60 (enam puluh enam ) tahun

7. Usia Pensiun

II. Dana Pensiun Pemberi Kerja Dengan Program Pensiun Manfaat Pasti

40

III. Perhitungan Aktuaria

1. Tujuan Perhitungan Aktuaria

Perhitungan Aktuaria antara lain untuk menentukan:

a. Kekayaan untuk pendanaan (KP)

b. Kewajiban aktuaria(KA)

c. Kewajiban solvabilitas (KS)

41

III. Perhitungan Aktuaria

Karena kekayaan Dana Pensiun Perhutani masih berada di bawah kekayaan

solvabilitas, maka keadaan ini menunjukkan bahwa kekayaan Dana Pensiun

belum cukup untuk mendanai seluruh kewajibannya apabila Dana Pensiun

bubar, apalagi untuk mendanai seluruh kewajibannya bilamana Dana Pensiun

terus berlangsung, sehingga Dana Pensiun Perhutani masuk pada kategori

kualitas pendanaan tingkat III

42

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

1. Sistem Perencanaan

a. Berdasarkan Undang-undang Dana Pensiun Pasal 30

ayat (1), pengelolaan kekayaan Dana Pensiun

Perhutani oleh Pengurus harus sesuai dengan:

2) Arahan Investasi yang digariskan oleh Pendiri (Direksi Perum

Perhutani).

1) Ketentuan tentang investasi yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan.

43

b. Arahan Investasi merupakan Rencana Jangka

Panjang dan Dana Pensiun, yang a.l. memuat :

1) Batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang

Dapat ditempatkan untuk setiap jenis investasi

2) Batas maksimum proporsi kekayaan Dana Pensiun yang dapat

Ditempatkan pada satu pihak

3) Obyek investasi yang dilarang untuk penempatan kekayaan

Dana Pensiun

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

44

4) Ketentuan likuiditas minimum portofolio investasi Dana Pensiun

Untuk mendukung ketersediaan dana guna pembayaran Manfaat

Pensiun dan operasional Dana Pensiun.

5) Sistem pengawasan dan pelaporan pengelolaan investasi.

6) Ketentuan mengenai penggunaan tenaga ahli, penasehat,

Lembaga keuangan dan jasa lain yang dipergunakan dalam

Pengelolaan investasi.

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

45

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

c. Berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Nomor :

551/KMK.06/2002 Pasal 4 ayat (1) dan (2), Pengurus

wajib menyusun Rencana Investasi Tahunan yang

merupakan penjabaran dari Arahan Investasi.

46

d. Berdasarkan Peraturan Dana Pensiun (PDP) dari Dana

Pensiun Perhutani tahun 2002 Pasal 11 ayat (11),

Pengurus wajib menyampaikan Rencana Kegiatan

serta Anggaran Belanja dan Pendapatan Dana Pensiun

(RKADP) tahun yad. Untuk mendapatkan persetujuan

Pendiri.

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

47

a. Pendiri bertanggung jawab untuk menjaga dan atau

berupaya agar Dana Pensiun berada dalam keadaan dana

terpenuhi.

b. Pemberi Kerja wajib menyetorkan ke Dana Pensiun seluruh

iuran, baik iuran Pemberi Kerja sendiri maupuan iuran

Peserta.

2. Sistem Pendanaan

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

48

c. Manakala Dana Pensiun dalam keadaan defisit, yaitu pada posisi dimana kewajiban lebih besar dari kekayaannya, Pendiri wajib membayar defisit tersebut sebagai iuran tambahan.

d. Kualitas pendanaan Dana Pensiun, ditentukan oleh tingkat kekayaannya dibanding dengan kewajiban aktuaria dan atau kewajiban solvabilitas.

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

49

e. Kualitas pendanaan Dana Pensiun dinilai berdasarkan

perhitungan aktuaria.

f. Dana Pensiun berada dalam keadaan dan terpenuhi apabila

kekayaannya tidak kurang dari kewajiban aktuarianya.

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

50

1) Deposito Berjangka pada Bank ( Bank di Indonesia )

2) Deposito On Call pada Bank ( sda )

3) Sertifikat Deposito pada Bank ( sda )

4) SAHAM yang tercatat di Bursa Efek

5) Obligasi yang tercatat di Bursa Efek

6) Penempatan langsung pada SAHAM yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia.

Investasi Dana Pensiun hanya dapat ditempatkan pada jenis

investasi sebagai berikut :

3. Investasi

a. Jenis Investasi

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

51

7) Surat Pengakuan Utang yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang

didirikan berdasarkan hukum Indonesia

8) Tanah di Indonesia

9) Bangunan di Indonesia

10) Unit penyertaan Reksa Dana sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang Pasar Modal.

11) Sertifikat Bank Indonesia ( SBI )

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

52

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

b. Resiko Investasi

1) Resiko Investasi diperinci :

a) Resiko tingkat bunga

b) Resiko tingkat deviden

c) Resiko tingkat capital gain

d) Resiko perubahan aturan

53

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

2. Tingkat Resiko Instrumen Investasi (dari yang terkecil) :

a) SUN b) Deposito c) Reksadana d) Obligasi

e) Saham

54

a) SPU yang berjangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun dan jatuh tempo paling lama 10 (sepuluh)

tahun

b) SPU yang dijamin oleh penerbitnya dengan kekayaan yang bernilai sekurang-kurangnya 100%

dari nilai utang.

c) SPU yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang telah menghasilkan keuntungan selama 3 (tiga)

tahun terakhir.

1) Penempatan langsung pada SAHAM atau surat Pengakuan Utang hanya dapat

ditempatkan pada :

c. Pembatasan Investasi Dana Pensiun

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

55

d) SAHAM atau SPU yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang bukan merupakan

Pendiri, Mitra Pendiri ataupun penerima titipan dari Dana Pensiun yang

bersangkutan.

e) SAHAM atau SPU yang diterbitkan oleh Badan Hukum yang tidak mempunyai

hubungan Afiliasi dengan Pengurus, Dewan Pengawas, Pendiri, Mitra Pendiri

ataupun Penerima titipan dari Dana Pensiun yang bersangkutan.

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

56

a) Dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama Dana Pensiun ; dan

b) Memberikan penghasilan ke Dana Pensiun atau bertambah nilainya karena pembangunan dan

atau pengelolaan oleh pihak lain yang dilakukan melalui transaksi yang didasarkan pada harga

pasar yang berlaku.

( KMK No : 511 Pasal 8 )

2) Investasi pada tanah, bangunan atau tanah dan

bangunan harus :

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

c) Transaksi didasarkan pada perjanjian yang sah dihadapan Notaris

d) Penempatan pada tanah, bangunan atau tanah dan bangunan tidak dapat dilakukan pada tanah,

bangunan atau tanah dan bangunan yang diagunkan, dalam sengketa atau diblokir pihak lain.

57

3) Penempatan langsung pada SAHAM dan SPU tidak

boleh melebihi 20% dari total investasi.

4) Investasi pada tanah, bangunan atau tanah dan

bangunan tidak boleh melebihi 15% dari total

investasi Dan Pensiun.

( KMK No : 511 Pasal 9 )

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

58

5) Jumlah seluruh investasi pada satu pihak tidak boleh melebihi 20% dari total investasi Dana Pensiun.

6) Total Investasi penempatan langsung SAHAM dan SPU pada satu pihak tidak boleh melebihi 10% dari total investasi.

7) Total Investasi penempatan langsung SAHAM dan SPU pada satu pihak tidak boleh melebihi 10% dari total investasi

( KMK No : 511 Pasal 11 )

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

59

a) Semua pihak yang dalam tahun buku terakhir mengalami kerugian atau

mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajiban keuangan

b) Menempatkan langsung atas SAHAM dan SPU.

c) Tanah, bangunan atau tanah dan bangunan.

Tidak boleh melebihi 35% dari total investasi Dana Pensiun.

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

60

1) Bunga SBI terus menurun (s/d akhir tahun 2017 sebesar 7.25%) dan

bunga deposito hanya + 6%

2) Kondisi Pendiri saat ini masih sulit untuk menurunkan bunga teknis

Dana Pensiun Perhutani yaitu 10%, karena semakin turun bunga teknis

kewajiban Pendiri semakin besar. (Iuran tambahan)

3) Dengan bunga teknis yang masih cukup tinggi yaitu 10% maka target

investasi harus diatas 10% dan minimal dapat memenuhi kebutuhan

operasional (tanpa mengurangi bunga teknis)

4. Kinerja Investasi

a. Permasalahan dan solusi :

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI

61

4) Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas guna memenuhi target

investasi perlu upaya dengan resiko yang lebih besar namun tanpa

harus mengesampingkan azas prudential (kehati-hatian) dengan

memindahkan sebagian besar dana dari instrumen investasi deposito

ke obligasi dan reksadana, disamping menggunakan instrumen

investasi saham

IV. SISTEM PERENCANAAN DANPENDANAAN SERTA INVESTASI