mengenal anak

28
MENGENAL ANAK By jamridafrizal (Penikmat berbagai ilmu pengetahun) A. Perkembangan Anak Sebelum penulis membahas ciri-ciri perkembangan anak, maka terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian perkembangan. Netti Hartati dkk mengemukakan bahwa perkembangan dapat diartikan sebagai the progressive and continuous change in the organism from birth to death (suatu perubahan yang progresif dan kontinu dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati) 1 Masa kanak-kanak adalah fase yang penting dalam kehidupan manusia. Namun, di abad pertengahan hukum biasanya tidak membedakan antara kejahatananak dan dewasa, dan anak-anak diperlakukan sebagaimana orang dewasa. Sekarang kita memandang anak secara berbeda, 1 Netti H.artati dkk, Islam dan Psikologi, ( Jakarta :Raja Grafindo, 2004), h. 13 1

Upload: jamridafrizal

Post on 30-Dec-2014

23 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: mengenal anak

MENGENAL ANAK

By jamridafrizal

(Penikmat berbagai ilmu pengetahun)

A. Perkembangan Anak

Sebelum penulis membahas ciri-ciri perkembangan anak, maka terlebih

dahulu penulis mengemukakan pengertian perkembangan.

Netti Hartati dkk mengemukakan bahwa perkembangan dapat diartikan

sebagai the progressive and continuous change in the organism from birth to death

(suatu perubahan yang progresif dan kontinu dalam diri individu dari mulai lahir

sampai mati) 1

Masa kanak-kanak adalah fase yang penting dalam kehidupan manusia.

Namun, di abad pertengahan hukum biasanya tidak membedakan antara

kejahatananak dan dewasa, dan anak-anak diperlakukan sebagaimana orang dewasa.

Sekarang kita memandang anak secara berbeda, tidak seperti di abad pertengahan,

Kita memandang masa kanak-kanak sebagai masa yang unik dan penuh warna dan

merupakan landasan penting untuk masa dewasa nanti. Pada periode ini kita melihat

anak-anak mulai belajar menguasai keahlian tertentu dan menghadapi tugas-tugas

baru. Kita menghargai masa kanak-kanak sebagai masa pertumbuhan dan perubahan

yang penting, dan kita menghabiskan banyak sumber daya untuk mengasuh dan

mendidik mereka. Setiap anak sebagian berkembang sebagaimana anak-anak

lainnya, dan sebagian berkembang dengan cara yang berbeda dengan anak lain. Kita

1 Netti H.artati dkk, Islam dan Psikologi, ( Jakarta :Raja Grafindo, 2004), h. 13

1

Page 2: mengenal anak

sering memerhatikan keunikan anak-anak kita. Tetapi, para psikolog yang

mempelajari perkembangan sering kali lebih tertarik pada karakteristik yang

umumnya dimiliki anak-anakdemikian pula guru yang harus mengelola dan

mendidik sekelompok anak yang berumur setara. 2

Pola perkembangan anak adalah pola yang kompleks karena merupakan hasil dari beberapa proses: proses biologis, kognitif, dan sosioemosional. Perkembangan juga bisa dideskripsikan berdasarkan periodenya. Proses Biologis, Kognitif, dan Sosioemosional. Proses biologis adalah peru bahan dalam tubuh anak. Warisan genetik memainkan peran penting. Proses biologis melandasi perkernbangan otak, be rat dan tinggi badan, perubahan dalam kemampuan bergerak, dan perubahan hormonal di masa puber. Proses kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses perkembangan kognitif memampukan anak untuk mengingat puisi, membayangkan bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif, atau menghubungkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna. Proses sosioemosional adalah perubahan dalam hubungan anak dengan orang lain, perubahan dalam emosi, dan perubahan dalam kepribadian. Pengasuhan anak, perkelahian anak, perkembangan ketegasan anak perempuan, dan perasaan gembira remaja saat mendapatkan nilai yang baik semuanya itu mencerminkan proses perkembangan sosioemosional.3

B. Periodesasi Perkembangan.

Setip makhluk hidup memiliki fase kehidupannya masing, demikian pula

halnya dengan manusia. Para ahli dari cabang psikologi telah banyak membicarakan

fase kehidupan manusia. Antara lain John W Santrock. Ia menguraikan mengenai

periodesai perkembangan sbb:

Kita biasa-nya mendeskripsikan perkembangan berdasarkan periode-periode. Dalam sistem klasifikasi yang paling banyak dipakai, periode perkembangan meliputi periode infancy (bayi), early childhood (usia balita), middle dan late childhood (periode sekolah dasar), adolescence (masa remaja), early adulthood, middle adulthood, dan late adulthood. 2Joh.n W Santrock, Op.cit.,,h. 40 3Ibid., h.41

2

Page 3: mengenal anak

Infancy adalah periode dari kelahiran sampai usia dua puluh empat bulan. Ini adalah rnasa ketika anak sangat tergantung kepada orang tuanya. Banyak aktivitas, seperti perkembangan bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan pernbelajaran sosial, baru dimulai. Early childhood (kadang dinamakan usia "prasekolah") adalah periode dari akhir masa bayi sampai umur lima atau enam tahun. Selama periode ini, anak menjadi makin mandiri, siap untuk bersekolah (seperti mulai belajar untuk mengikuti perintah dan mengidentifikasi huruf, dan banyak menghabiskan waktu bersama ternan. Selepas taman kanak-kanak biasanya dianggap sebagai batas berakhirnya periode ini. Middle dan late childhood (terkadang disebut "masa sekolah dasar") dimulai dari usia enam sampai sebelas tahun. Anak mulai menguasai keahlian membaca, menulis, dan menghitung. Prestasi menjadi tema utama dari kehidupan anak dan rnereka semakin mampu mengendalikan diri. Dalam periode ini, mereka berinteraksi dengan dunia sosial yang lebih luas di luar keluarganya. Adolescence (remaja) adalah transisi dari masa anak-anak ke usia dewasa. Periode ini dimulai sekitar usia sepuluh atau dua belas tahun sampai ke usia delapan belas atau dua puluh tahun. Remaja mulai mengalami perubahan fisik yang cepat, termasuk bertambahnya tinggi dan berat badan, dan perkembangan fungsi seksual. Oi masa ini, individu semakin ingin bebas dan mencari jati diri (identitas diri). Pemikiran mereka menjadi semakin abstrak, logis, dan idealistisEarly adulthood dimulai di akhir usia remaja atau awal usia 20-an sampai ke usia 30-an. Ini adalah masa ketika kerja dan cinta menjadi tema utama dalam kehidupan mereka. Individu mulai menentukan karier dan biasanya mencari pasangan intim untuk pacaran atau bahkan untuk membangun rumah tangga atau perkawinan Periode perkembangan lainnya adalah masa dewasa (adult), tetapi kita membatasi pembahasan kita hanya pad a periode yang paling relevan bagi pendidikan anak.Periode perkembangan manusia beserta proses perkembangannya (biologis, kegnitif, dan sosioemosional). Kesalingterkaitan dari proses-proses ini menghasilkan periode-periode perkembangan manusia. Kita te1ah mendiskusikan beberapa ide dasar tentang sifat dari perkembangan. Kini kita akan membahas perkembangan kognitif secara panjang lebar. Oalam mem-bahas proses perkembangan yang berbeda-beda ini-proses biologis, kognitif, dan sosioemosional-kami telah menunjukkan bahwa proses ini saling berinteraksi. Berdasarkan hal ini penjelasan kami ten tang perkembangan kognitif juga akan mencakup penjelasan perkembangan fisik dari otak. 4

C. Ciri-Ciri Umum Perkembangan

Secara umum, ciri-ciri perkembangan adalah

4 Ibid.,h.41-42

3

Page 4: mengenal anak

1. Terjadinya perubahan dalam aspek fisik (misalnya tinggi dan berat badan) dan aspek psikis (misalnya bertambahnya per-bendaharaan kata dan matangnya kemampuan berpikir).

2. Terjadinya perubahan proporsi menyangkut aspek fisik (pro-porsi tubuh anak berubah sesuai dengan fase perkembangannya)dan aspek psikis (misalnya perubahan imajinasi dari fanrasi menuju realitas).

3. Menghilangnya tanda-tanda fisik dan psikis yang lama (misalnya hilangnya rambur-rambut halus dan gigi susu, hilang-nya masa mengoceh, merangkak dan bertindak impulsif.

4. Munculnya tanda-tanda fisik dan psikis yang baru (misarnya pergantian gigi dan berkembangnya curiosity). 5

D. Aspek-aspek perkembangan anak

Ketika kita membicarakan perkembangan maka banyak sisi yang dapat kita

ungkapkan. Dalam tulisan ini penulis bermaksud mengemukakan perkembangan

dari segi aspek-aspeknya

a) Perkembangan fisik

Umat islam mempercayai bahwa Allah telah menciptakan dan

menyempurnakan tubuh manusia dengan ukuran yang seimbang

Allah, melalui hukum penciptaan-Nya, telah menciptakan tahap demi tahap

bentuk tubuh manusia. Dia mengganti unsur yang tidak bermanfaat dengan

unsur yang lebih baik, sehingga terjadi keseimbangan, proporsi dan simetri

yang baik. Untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan, Islam mengajarkan

manusia untuk memperhatikan perkembangan fisik mereka. Berkaitan dengan

hal ini,

)٤: التين)

5 Netti Hartati dkk, Op.cit.,, 16

4

Page 5: mengenal anak

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya . 6

)اال

)۴– ۸نفطار:Artinya “Hai manusia, Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka)

terhadap Tuhanmu yang Maha Pemurah.7. yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, 8. dalam bentuk apa saja yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu.(Q.S.82/6-8) 7

):۶۷غا فر( Artinya Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani,

sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).(Q.S Ghafir:67) 8

Terinspirasi dengan ayat-ayat Alquran, banyak ulama Muslim yang

kemudian mencoba menyusun tahap perkembangan manusia. Gummi merupakan

salah satu di antaranya. Ia mengatakan sebagai berikut:

Beberapa ilmuwan Muslim mengatakan bahwa kehidupan manusia (setelah lahir) dapat dibagi atas empat tahapan besar.Tahap pertama merupakan tahapan terjadinya pertumbuhan dan perkemban€an yang berkelanjutan, yang dimulai dari 0 sampai 33 tahun (akhir masa muda dan usia di mana indvidu memiliki kematangan penuh dari fisik dan intelektual).Tahap kedua, dari 33 - 40, adalah tahap menetap (ke-konstanan) di mana pertambahan daiam pertumbuhan dan perkembangan sudah suiit diamati. Usia 40 tahun dianggap sebagai tahap di mana kemampuan fisik dan intelektual mencapai kematangan Tahap ketiga adalah tahap usia baya atau pertengahan (al kuhulah). Dari 40

6 Al-Qur’an:Terjemahan Kata-Perkata, (Bandung:Syamil Al-Quran, 2007),h.,5877 Ibid.,h.5878 Ibid.h.475

5

Page 6: mengenal anak

sampai 60 tahun manusia mulai menurun dari segi fisik dan mental secara'sangat perlahan-lahan dan lambat sehingga sulit untuk diperhatikai. Tihap keempat, dari 60 sampl akhir kehidupan adalah tairap usia lanjut din penurunan (ketuaan). Dalam tahap ini penurunan lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan9

Alquran tidak memberikan batasan umur dalam tahap perkembangan yang

diberik annya, namun lebih mendasari pada kualitas perubahan yang terjadi. Menurut

Penelitian, saat pencapaian kematangan aspek-aspek perkembangannya baik fisik,

intelektual, sosial dan emosional serta t.inny, yang terjadi Pada satu individu tidaklah

sama' Pada perkem- bangan hsik, misalnya, saat pencapaian kematangan masing-

masing anggota tubuh dan kematangan otak tidaklah sama. Selain itu, juga terdapat

perbedaan antar individu dalam perkembangan. Faktor perbedaan kultural juga dapat

memengaruhi proses perkembangan yang terjadi.

Elizabet Hurlock menjelaskan perkembangan fisik pada kanak-kanak meliputi

antara lain :

1) Tinggi badan.pertambahan tinggi badan setiap tahunya rata-rata tiga inci.pada usai enam tahun tinggi anak rat-rata 46,6 inci.

2) Berat badan.Pertambahan berat badan pada setiap tahunnya rata-rata tiga sampai lima pon. Pada usia enam tahun berat anak harus kurang lebuh tujuh kali berat pada waktu lahir. Anak perempuan rata-rata beratnya 48,5 pon dan anak laki-laki 49 pon.

3) Perbandingan tubuh.Perbandingan tubuh sangat berubah dan “penampilan bayi’ tidak tampak lagi. Wajah tetap kecil tetapi dagu jelas dan leher lebih memanjang. Gumpalan pada bagian-bagian tubuh cenderung berbentuk kerucut dengan perut yang rata, dada yang lebih bidang dan rata, dan bahu lebih luas dan lebih persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan lebih lurus tangan dan kaki tumbuh lebih besar.

4) Postur tubuh.Perbedaan dalam postur tubuh untuk pertama kalinya tanpa jelas dalam awal kanak-kanak. Ada yang posturnya gemuk lembek atau

9Aliah. B.Purwakania H.asan.Psikologi Perkembangan Islam menyingkap rentang keh.idupan manusia dari pra-lah.ir h.ingga pasckematian.(Jakarta:Raja Grafindo, 2006).h.98-99

6

Page 7: mengenal anak

endomorfik, ada yang kuat berotot atau mesomorforik, dan ada lagi yang relative kurus atau ektomofrik.

5) Tulang dan otot.Tinggkat pergerakan otot bervariasi pada bagian-bagian tubuh mengikuti hukum perkembangan arah. Otot menjadi lebih besar, lebih kuat dan lebih berat, sehingga anak tampak lebih kurus meskipun beratnya bertambah.

6) Lemak.Anak-anak yang cenderung bertubuh endomorfik lebih banyak jaringan lemaknya dari pada jaringan otot; yang cenderung mesomorfik mempunyai jaringan lebih banyak dari pada jaringan lemak; dan yang bertubuh ektomorfik mempunyai otot yang kecil dan sedikit jaringan lemak.

7) Gigi.Selama empat sampai enam bulan pertama dari awal masa kanak-kanak. Empat gigi bayi yang terakhir –geraham belakang muncul. Selama setengah tahun terakhir gigi bayi mulai tanggal digantikan oleh gigi tetap. Yang mula-mula lepas adalah gigi yang pertama kali tumbuh yaitu gigi seri tengah. Bila masa awal kanak-kanak berakhir, pada umumnya bayi memiliki satu atau dua gigi tetap di depan dan beberapa celah dimana gigi akan muncul.10

b) Perkembangan Intelektual

Islam sangat memerhatikan perkembangan kognitif seseorang. Hal ini terlihat

dari banyaknya ayat Alquran yang menerang-kan pentingnya menuntut ilmu dan

menggunakan akal untuk memahami gejala alam semesta yang memperlihatkan

kebesaran Allah. Ayat Alquran yang pertama kali diturunkan bahkan telah

menyebutkan pentingnya proses belajar, yang berbunyi sebagai berikut:

)- :۱-۵العلق(

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Q.S.96:1-5) 11

10 Elizabet B. H.orlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, ( Jakarta : Erlangga, 1980), edisi ke-5 h. 110

11 Al-Qur’an:Terjemahan Kata-Perkata,Op.cit.,h.598

7

Page 8: mengenal anak

Islam bahkan memadang mereka yang memiliki ilmu pengetahuan memiliki

derajat yang lebih tinggi daripada mereka yang enggan belajar. Dalam Alquran

dinyatakan:

Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidah. mengetahui?

(QS Al-Zumar [39]: 9) Niscaya Allah ak an meninggik an orang-orang y ang beriman

di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa deralat (QS Al-

Mujadilah [58]: 11)

Dalam ayat lain Allah juga mengatakan bahwa Allah mengeluarkan manusia

dari rahim ibunya dengan memiliki banyak potensi yang menjadi sarana untuk untuk

intelektual.

):٧۸النحل(

Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(16:78) 12

Pendengaran, penglihatan dan hati merupakan potensi intelektual manusia

yang sangat berperan penting bagi manusia dalam mencari kebenaran tuhan.Dengan

demikian, Islam telah mengajarkan pentingnya menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, yang memungkinkan umat Islam menjadi umat yang memiliki kekuatan

dan peradabanyang tinggi. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak terlepas

dari bagaimana orang menerima dan megnpersepsikan informasi, bagaimana proses

belajar yang terjadi, bagaimana perkembangan kognitif manusia, bagaimana

informasi tersebut diolah, dan bagaimana meningkatkan kecerdasan.

12 Ibid.,h.275

8

Page 9: mengenal anak

Perkembangan sosial disini dapat dimaksudkan kepada kemampuan seseorang

untuk berinteraksis dengan manusia lainnya. Dalam proses interaksi dengan manusia

lainnya manusia senantiasa mencari tahu mengenai identitas dirinya.dalam koteks ini

Aliah B.Purwakania Hasan mengatakan:

Pertanyaan tentang keberadaan diri manusia siapa dan kenapa manusia hidup, merupakan sesuatu yang sering terdengar'. Berbagai teori diajukan, namun manusia tetap'merupakan makhluk hidup yang penuh misteri. Seluruh teori yang diajukan tetap tidak dapat menjelaskan secara lengkap dan menyeluruh tentang eksistensi manusia.Manusia dengan segala keterbatasannya tetap mempertanyakan siapa diri mereka. islam mengajarkan bahwa manusia merupakan khalifah Allah di muka bumi yang mempunyai tanggung jawab yang sosial yang berat sebagai bisa dipahami dari firman Allah sbb13

):البقرة۳۰)

Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS Al-Baqarah [2] : 30) 14

Tanggung jawab sosial manusia yang berat sebagai khalifah di muka bumidigambarkan dalam ayat alquran ketika Allah memberikan peringatan kepada Nabi Dawud A.S.

Artinya :Hai Daud, Sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di

muka bumi, Maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.(QS Shaad [38]: 26) 15

13 Aliah. B.Purwakania H.asan.Op.cit.,h.18514 Al-Qur’an:Terjemahan Kata-Perkata,Op.cit.,h.6`15 Ibid.,h.454

9

Page 10: mengenal anak

Sebagai khalifah Allah manusia makhluk sosial multi –interaksi yang

mempunyai tanggung jawab baik kepada Allah maupun kepada sesama

manusia.Kegagalan mengemban tugas mulia ini dianggap sebagai kehinaan ,

sebagaimana bisa kita pahami dari firman Allah sbb:

): ۱۱۲ال عمران )

Artinya:Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia,dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh Para Nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. 16

Hubungan dengan sesama manusia juga merupakan hal yang

harus dibina dengan baik dalam jalan Allah. Manusia yang terbaik

adalah manusia yang paling bermanfaat bagi sesamanya.

..... :۲(الماءئدة

)Artinya dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)

kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.(QS Al-Maidah 5/2) 17

16 Ibid.,h. 6417 Ibid.,h.106

10

Page 11: mengenal anak

Demikianlah beberapa ayat dari Al-quran yang dapat

dijadikan sebagai dasar bahwa manusia adalah makhluk

sosial yang memberikan ruang untuk saling mengembangkan

kemampaun sosialnya

c) Perkembangan Bahasa

Bahasa adalah bentuk komunikasi entah itu lisan,tertulis atau

tanda yang didasarkan pada sistim simbol18

Aliah B Purwaknia Hasan menjelkasn bahwa :“Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan manusia yang membedakannya dengan makhluk lain. Meskipun hewan dapat berkomunikasi satu sama lain, namun kemampuan mereka sangat terbatas. Bahasa hewan hanya merupakan penyebutan dan isyarat yang semata-mata merupakan tanda terpisah yang memberikan pesan yang sangat khusus, misalnya salam, ancaman, dan lain-lain seperti kata tunggal pada frasa stereotip dalam bahasa manusia. Alquran menceritakan bagaimana seekor semut dapat memberikan tanda bahaya kepada teman-temannya untuk menghindar atau melakukan sesuatu19.

Artinya: Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah

seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari".Maka Dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) Perkataan semut itu. dan Dia berdoa: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan

18 Joh.n W Santrock,Op.cit h. 67 19 Aliah. B Purwaknia Hasan,Op.cit h. 115

11

Page 12: mengenal anak

masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".(QS.Annamal (27)/18-19) 20

Bahasa isyarat yang diberikan oleh hewan berbeda dengan

bahasa yang dikuasai oleh manusia. Bahasa manusia sangat

fleksibel dan produktif. Dari sejumlah suara yang secara tunggal

tidak ada artinya, seseorang dapat menghasilkan ribuan susunan

atau pola auditorik yang memiliki arti. Bahasa juga merupakan alat

penemuan untuk meng-ekspresikan pikiran dan interpretasi dari

apa yang kita lihat, dengar atau alami.Al-quran menggambarkan

bahwa kemampuan manusia berbahasa merupakan kemampuan

yang membuat manusia memiliki kelebihan jika dlibandingkan

malaikat. Dalam surat berikut dinyatakan:

):۳۰البقرة)Artinya “Dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-

benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!".Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana." Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan

20 Al-Qur’an:Terjemahan Kata-Perkata, Op.cit., h.378

12

Page 13: mengenal anak

mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" 21

Pada awalnya, manusia belajar nama-nama yang menggambarkan konsep-

konsep tertentu. Namun, manusia tidak hanya mengulang-ulang kata-kata yang telah

ia dengar sebelumnya, namun dapat menghasilkan berbagai kata-kata baru. Manusia

dapat menyusun kata-kata untuk menghasilkan berbagai kalimat-kalimar baru yang

tak ada habis-habis-nya, seperti dinyatakan dalam ayat ini:

) : ۲۸-۲۷لقما ن)Artinya “Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan yang di bumi. Sesungguhnya

Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji. dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(Qs.Luqman:27-28) 22

Bahasa merupakan pengetahuan yang paiing abstrak yang dimiliki oleh

manusia, namun anak-anak pada semua budaya terlihat telah memahami dan

menggunakannya sebagai alat komunikasi pada usia yang sangat dini.

Kemajuan bahasa di masa anak-anak ini memberikan dasar bagi perkembangan

selanjutnya pada usia sekolah dasar Anak-anak mendapatkan keahlian baru saat

mereka masuk sekolah sehingga mereka bisa membaca dan menulis23.

d) Perkembanga Emosi

Daniel Goleman mengemukakan bahwa dalam Oxford English Dictionary emosi sebagai didefenisikan “setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu; setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap”. Jadi

21 Ibid. h.622 Ibid. 23 Joh.n W Santrock, Op.cit.,h.72

13

Page 14: mengenal anak

emosi merujuk pada suatu perasaan dan fikiran – fikiran khasnya, suatu keadaan biologis dan psikologis, dan serangkaian kecendrungan untuk bertindak. Ada ratusan emosi, bersama dengan campuran, variasi,mutasi, dan nuansanya. Sungguh terdapat lebih banyak keadaan emosi dari jumlah kata yang kita miliki, seakan kita tak punya perbendaharaan kata yang cukup memdai untuk mengungkapkannya. 24.Lebih lanjut Daniel Goleman mengemukakan bahwa akar kata emosi berasal dari kata kerja movere ( bhs Latin) yang berarti ”mengerakkan, bergerak”, ditambah awalan “e” untuk memberi arti “bergerak menjauh”, menyiratkan bahwa kecendrungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Bahwasanya emosi memancing tindakan, tampak jelas bila kita mengamati binatang atau anak-anak; hanya pada orang – orang dewasa yang “beradab” kita begitu sering menemukan pengecualian besar dalam dunia makhluk hidup, emosi ( akar dorongan untuk bertindak ) terpisah dari reaksi-reaksi tampak di mata. 25

Kajian tentang perkembangan emosi bayi dan anak-anak dalam bidang psiikologi masih relatif baru. Penelitian empirik di bidang ini baru dilakukan beberapa puluh tahun yang lalu. Pada awal tahun 1980-an Caroll lzard dan kawan-kawannya mempublikasikan penelitiannya tentang ekspresi emosi pada bayi. Peneliti kemudian mencoba melakukan berbagai pendekatan di bidang ini dari berbagai perspektif, termasuk konstruksionis sosial, teori emosi diferensial, dan teori sosial belajar. Masing-masing pendekatan ini mengeksplorasi cara bayi dan anak berkembang secara nasional, dengan perdebatan apakah emosi dipelajari atau ditentukan sebelumnya secara biologis, atau apakah anak dapat melakukan mana-emen terhadap pengalaman dan perilaku emosionalnya.Dalam perspektif Islam, segala macam emosi dan ekspresinya, diciptakan oleh Allah melalui ketentuannya. Emosi diciptakan oleh Allah untuk membentuk manusia yang lebih sempurna26.

Dalam Alquran Allah menyatakan

)٤٤-٤۳النخم:)Artinya: Dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,dan

bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan (QS Al-Najm [53]: 43-44) 27

24 DanielGoleman, Emotional Intellegence:Kecerdasan Emosional mengapa EI lebih penting daripada IQ, (Jakarta:Gramedia,2003), h.411

25 Ibid.,h.726 Aliah B Purwaknia Hasan ,Op.cit.,h.161 27 Al-Qur’an:Terjemahan Kata-Perkata Op.cit.,h.527

14

Page 15: mengenal anak

Al-Quran dan Hadis banyak membahas tentang ekspresi emosi manusia. berbagai ekspresi emosi dasar manusia, mulai dari kesedihan, kemarahan, -ketakutan, dan lain-lain diungkapkan dengan bahasa yang indah dalam Al-quran dan Hadis. Emosi lain yang lebih kompleks, seperti malu, sombong, bangga, iri hati, dengki, penyesalan, dan lainJain juga terang-iaikan dalam berbagai kalimat. Demikian juga tenrang cinta dan benci. 28

E. Kharakteristik Anak

Manusia adalah makhluk Allah yang paling unik, setiap manusia diciptakan

oleh Allah dengan kharakter yang berbeda –beda satu sama lain, pada setiap orang

pasti memiliki salah tanda yang tidak dimiliki oleh manusia yang lain, misalnya sidik

jarinya. Demikian pula dengan sifat atau kharakter. Ini menunjukkan ke-Mahakayaan

Allah

Syeikh Muhammad Said Mursi memberikan ilustrasi mengenai karakateristik

anak sbb:

Masa kanak-kanak dipandang sebagai masa terpenting dalam kehidupan seseorang. Pada masa kanak-kanaklah dimulainya pem-bentukan diri dan tergantung masa ini juga seseorang akan menjadi bagaimana setelah itu; apakah ia akan menjadi seorang yang men-talnya sehat atau sakit. Semua gangguan mental (psikis)-kurang lebih-timbul sebagai akibat dari pemahaman yang salah mengenai tabiat masa kanak-kanak dan tuntutan-tuntutannya. Marah, takut,menutup diri, suka beftikai, berdusta, mencuri, dan penyakit-penyakit lain timbul di awal masa ini apabila anak tidak diperlakukan dengan baik dan tidak dididik dengan benar. Karena itu, secara khusus kami menyebutkan masa ini dan bukannya masa-masa yang lain. Tetapi kami menegaskan bahwa karakteristik-karakteristik yang akan disebutkan nanti bukan sesuatu yang dibuat-buat oleh sebagian anak. Bahkan, hal-hal itu menunjukkan bahwa anak tersebut sehat dan normal, sekalipun perilakunya terkadang dianggap membahayakan oleh yang men-didiknya. Misalnya, seorang anak sampai berusia enam tahun tida dapat membedakan antara yang benar dan yang salah. Terkadang anda melihatnya meletakkan tangannya di air yang panas atau di atas api untuk mengetahui apa yang belum diketahuinya. Karena itu, seorang anak harus diperlakukan sebagai seorang yang belum dapat memahami, dan bahwa yang dilakukannya adalah wajar 28 Aliah B Purwaknia Hasan ,Op.cit.,h.161

15

Page 16: mengenal anak

dalam usia itu. Hanya saja kita harus memberikan arahan dan men-didiknya. Berikut ini kita mencoba mengenali sifat-sifat dan karak- teristik-karakteristik yang dimiliki anak-anak29.

Lebih lanjut Syeikh Muhammad Said Mursi menjelaskan secara rinci kharakteristik perkembangan anak. Berikut ini penulis ringkas sbb:

a) Banyak bergerak dan tidak mau diamb) Sangat sering meniruc) Suka menentangd) Tidak dapat membedakan antara yang benar dan yang salahe) Banyak bertanyaf) Memiliki ingatan yang tajam dan otomatisg) Menyukai dorongan semangath) Suka bermain dan bergembirai) Suka bersaingj) Berpikir khayalk) Senang mendapatkan ketrampilanl) Perkembangan bahasanya cepatm) Suka membuka dan menyusun kembalin) Berperasaan tajam30

F. Masalah-masalah anak

Tujuan utama pendidikan kejiwaan bagi anak dimaksudkan untuk mendidik

anak semenjak anak mulai mengerti supaya bersikap berani terbuka, mandiri, suka

menolong, bisa mengendalikan amarah dan senang kepada seluruh bentuk keutamaan

jiwa dan moral secara mutlak.

Membentuk, membina dan menyeimbangkan kepribadian anak adalah tujuan

utama dari pendidikan islam, dengan demikian diharapapkan ketika anak sudah

mencapai usia taklif (dewa) ia dapat melaksanakan kewajiban-kewajiban yang

dibebankan pada dirinya secara baik dan sempurna.

29Syeikh. Muh.ammad Said Mursi, Melahirkan Anak Masya Allah,(Jakarta : Cendikia,1998), h. 5-6

30Ibid.,h. 5-14

16

Page 17: mengenal anak

Selain itu Islam juga memerintahkan kepada mereka untuk membebaskan

anak dari setiap faktor yang menghalangi kemuliaannya' menghan curkan diri dan

kepribadi annya serta menjadikan kehidupan dirinya dalam pandangan yang diliputi

kedengkian, kebencian, dan ketidak bergairahan31.

Lebih Lanjut Abdullah Nashih Ulwan mengatakan sbb:

“Bahwa faktor-faktor terpenting yang harus dihindarkan oleh para pendidik dari anak –anak dan murid-murid adalah sifat-sifat berikut: sifat minder, sifat penakut, sifat kurang percaya diri, sifat dengki, sifat pemarah1. Sifat Minder.2. Sifat penakut3. Sifat kurang percaya diri4. Sifat dengki 5. Sifat pemarah32

1. Sikap dan Watak Minder

Telah kita ketahui bersama, bahwa perasaan minder merupakan salah satu tabiat jelek bagi anak-anak. Gejala semacam ini biasanya dimulai pada usia empat bulan, Setelah berusia satu tahun perasaan minder akan lebih tampak pada anak, yaitu ketik ia memalingkan wajahnya,menutup kedua matanya atau wajahnya dengan kedua telapak tangannya kepada orang yang dianggap asing baginya. Pada usia 3 tahun, anak akan merasa minder ketika pergi ke sebuah rumah yang belum dikenal. Terkadang ia duduk dengan tenang dengan pangkuan ibu atau di sampingnya sepanjang waktu, tanpa berbicara sepatah kata pun. 33

2. Sifat Penakut

Sifat penakut meruapakn situasi kejiwaan yang berjangkit pada anak-anak kecil dan orang dewasa, laki-laki maupun perempuan. Sikap ini kadang dianjurkan,selama masih dalam batas alami anak-anak.Sebab merupakan media untuk menjaga dan menjauhkan anak dari berbagai bahaya Tetapi, jika perasaan takut itu melampaui batas-batas kewajaran alami, maka dapat menyebabkan kegoncangan jiwa pada diri anak-anak abgi mereka hal ini diaanggap sebagai suatu masalah kejiwaan yang harus diatasi dan diperhatikan34

3. Sifat rendah diri

31Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam.jilid.1 (Jakarta:Pustaka Amani,2002).h.36332 Ibid.33 Ibid,h.36434 Ibid.

17

Page 18: mengenal anak

Perasaan rendah diri merupakan suatu kondisi kejiwaan yang berjangkit pada sebagian anak karena faktor-faktor pembawaan sejak lahir,tekanan mental pendidikan atau ekonomi Sikap ini termasuk salah satu fenomena kejiwaan yang paring berbahaya, karena bisa.membawa anak kepada kehidupan hina,sengsara dan penuh dosa. 35

Faktor-faktor penyebab timbulnya sifat rendah diri didalam kehidupan anak dapat dikategorikan sebagai berikut ini:

- Hinaan dan celaan- Dimanja secara berlebihan- Pilih kasih- Cacat jasmani- Yatim- Miskin36

4. Sifat Hasud

Hasud adalah harapan hilangnya kesenangan orang lain. Ini adalah gejala sosial paling berbahaya. Apabila para pendidik tidak segera mengatasinya dari anak-anak mereka, niscaya akan menimbulkan dampak yang paling buruk dan sangat mengkhawatirkan. Awalnya gejala ini sering tidak terperhatikan oleh keluarga. Mereka menduga bahwa anak-anak mereka tidak mungkin memiliki sifat hasud ini, tidak memiliki perasaan dengki dan tidak akan terjerumus di dalam-nya. Oleh karenanya, orang yang memiliki tanggung jawab pendidikan

Hendaknya dapat rnenanggulangi sifat hasud ini dengan cara bijak dan seksama, serta dengan pendidikan yang benar. Dengan demikian tidak menimbulkan dampak buruk yang menyulitkan, serta gangguan-gangguan psikologis yang menyedihkan37.

Muhammad Usman Najati mengatakan bahwa kebencian adalah emosi yang berlawanan dengan emosi cinta. Ia merupakan gambaran tentang perasaan menganggap tidak baik, perasaan tidak menerima, atau perasaan ketidaksukaan serta merasa jijik,juga keinginan untuk menjauhi obyek-obyek yang menimbulkan perasaan ini, baik itu berupa orang, keadaan, maupun perbuatan38

5. Sifat Pemarah Marah adalah gejala jiwa yang menyebabkan naiknya nafsu amarah yang

dirasakan oleh anak-anak pada hari-hari pertama dalam kehidupan-nya, dan akan tetap berlangsung dalam kehidupan hingga mati.Jika sifat ini merupakan pembawaan kodrati manusia sejak lahirnya,maka sangatlah keliru jika kita menganggap 'marah' itu sebagai gejala negatif dan kondisi emosionalyang buruk. Sebab, ketika manusia dicip-takan, Allah telah meletakkan naluri kecenderungan dan perasaan pada-nya. Yang demikian itu discbabkan adanya hikmah dan

35 Ibid.36 Ibid.37 Ibid, h.41538 Muhammad Usman Najati, Jiwa Manusia Dalam Sorotan Al-Quran.(Jakarta:Cendikia, 2001).h.100.

18

Page 19: mengenal anak

kepedulian sosial yang nyata.Sebenarnya adabeberapa keuntungan yang dapat dipetik dari sifat pemarah di antaranya bisa untuk memelihara diri, memelihara agama, memelihara kehormatan dan memelihara negara Islam dari tipu daya musuh dan persengketaan para kolonialis. Seandainya tidak ada sifat marah yang diciptakan Allah dalam jiwa manusia, niscaya orang Islam tidak akan berani menyerang dan marah ketika kemuliaan Allah dihancurkan, agamanya dihina atau ketika ada musuh yang berusaha merampas dan menjajah tanah airnya. Sudah barang tentu 'marah' yang dimaksudkan adalah marah terpuji, seperti yang dimiliki Rasulullah Saw. dalam beberapa keadaan39.

39Abdullah Nashih Ulwan, Ibid, h.423

19