menganalisis terbentuknya nkri - sejarah indonesia bab 5 b

MENGANALISIS TERBENTUKNYA

NKRIAnnisa Syafira (05) Aprillia Miftahkun

(06)Aulia Nur Afifah

(08)Awaliyatul Hikmah

(09)

Christantya Vita (14) Fadila Putri (19) Frista Dwi

Novitasari (21)Hanikh Munfarida

(24)

Muhammad Fathur Rozi (27)

Oktavia Zuyyinal Hayati (29)

Valina Dwi Aprilliani (34)

GO

MATERI

Pengesahan UUD1945, Presiden &

Wakil Presiden

Pembentukan Departemen

& Pemerintah Daerah

Pembentukan Badan-Badan

Negara

Pembentukan Kabinet

Pembentukan Partai Politik

Komite Van Aksi

Lahirnya TNIMATERI

PROFIL

REFERENSI

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B

PENGESAHAN UUD, PRESIDEN DAN WAKILNYA

PEMBENTUKAN DEPARTEMEN DAN PEMERINTAH DAERAH

PEMBENTUKAN BADAN-BADAN NEGARA

PEMBENTUKAN KABINET

PEMBENTUKAN PARTAI POLITIK

KOMITE VAN AKSI DAN BADAN-BADAN PERJUANGAN

LAHIRNYA TENTARA NASIONAL INDONESIA

MATERI

PENGESAHAN UUD 1945 , PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL

PRESIDEN18 Agustus 1945, PPKI melakukan sidang menghasilkan persetujuan & pengesahan UUD yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945.Sebelum disahkan, atas prakarsa Moh. Hatta, dari tokoh Kristen pada sila pertama dasar negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, diubah “Ketuhanan Yang Maha Esa”.Berdasarkan rumusan tersebut, maka Pancasila secara resmi ditetapkan sebagai dasar negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945.

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PENGESAHAN UUD 1945 , PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL

PRESIDENSetelah pengesahan UUD dilanjutkan dengan sidang pemilihan presiden dan wakil presiden di Pejambon dipimpin Sukarno. Kemudian dilaksanakan acara pemandangan umum, yang dilanjutkan dengan pembahasan bab demi bab dan pasal demi pasal. Sidang dilanjutkan dengan pemilihan presiden dan wakil presiden.Kertas suara dibagikan, secara aklamasi terpilih Ir. Sukarno sebagai Presiden RI, dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden Rl. Setelah menjadi presiden, Sukarno kemudian menunjuk sembilan orang anggota sebagai Panitia Kecil dipimpin Otto Iskandardinata, bertugas merumuskan pembagian wilayah negara Indonesia

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI


Sidang PPKI dilanjutkan 19 Agustus 1945. Acara yang pertama membahas hasil kerja Panitia Kecil yang dipimpin Otto Iskandardinata. Sebelum dimulai, Presiden Sukarno telah menunjuk Ahmad Subarjo, Sutarjo Kartohadikusumo dan Kasman Singodimejo sebagai Panitia Kecil yang ditugasi merumuskan bentuk departemen bagi pemerintahan RI. Otto Iskandardinata menyampaikan keputusannya tentang pembagian wilayah NKRI menjadi delapan provinsi, yaitu sebagai berikut :

No. Wilayah

1. Jawa Tengah

2. Jawa Timur

3. Borneo (Kalimantan)

4. Sulawesi

5. Maluku

6. Sunda Kecil

7. Sumatra

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PEMBENTUKAN DEPARTEMEN DAN PEMERINTAH DAERAHKemudian ditambah Daerah Istimewa

Yogyakarta dan Surakarta. Lalu, dilanjutkan dengan laporan Ahmad Subarjo sebagai berikut :No. Laporan No. Laporan

1. Kementrian Dalam Negeri 7. Kementerian Pengajaran

2. Kementerian Luar Negeri 8. Kementerian Pertahanan

3. Kementerian Kehakiman 9. Kementerian Penerangan

4. Kementerian Keuangan 10. Kementerian Perhubungan

5. Kementerian Kemakmuran 11. Kementerian Pekerjaan Umum

6. Kementerian Kesehatan

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI


Sidang PPKI 22 Agustus 1945 memutuskan mengenai pembentukan Komite Nasioal Seluruh Indonesia berpusat di Jakarta.KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat) diresmikan dan anggota-anggotanya dilantik pada tanggal 29 Agustus 1945 di Gedung Kesenian Pasar Baru, Jakarta

Ketua

Mr. Kasman Singodimejo

Wakil :Sutarjo Kartohadikusumo

Mr. LatuharharyAdam Malik

Struktur KNIP :

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI


Sidang KNIP 16 Oktober 1945 di Gedung Balai Muslimin Indonesia, Jakarta. Dipimpin oleh Singodimejo. Mengusulkan kepada Presiden agar KNIP diberi hak legislatif selama DPR dan MPR belum terbentuk.

Syahrir dan Amir Syariudin mengusulkan adanya BPKNIP (Badan Pekerja KNIP) untuk menghadapi suasana genting dan mengerjakan tugas operasional KNIP

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PEMBENTUKAN BADAN-BADAN NEGARA• Berdasarkan

usul-usul di atas, Wakil Presiden mengeluarkan maklumat yang lazim disebut Maklumat Wakil Presiden No. X

• Maklumat tersebut berbunyi :

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PEMBENTUKAN KABINET

Presiden segera membentuk kabinet pada tanggal 2 September 1945, dalam kabinet para menteri bertanggung jawab kepada Presiden atau Kabinet Presidensiil. Kabinet tersebut terdiri atas para menteri sebagai berikut :

No. Kementrian Tokoh

1. Menteri Dalam Negeri R.A.A. Wiranata Kusumah

2. Menteri Luar Negeri Mr. Ahmad Subarjo

3. Menteri Keuangan Mr. A.A. Maramis

4. Menteri Kehakiman Prof. Mr. Supomo

5. Menteri Kemakmuran Ir. Surakhmad Cokroadisuryo

6. Menteri Keamanan Rakyat Supriyadi

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PEMBENTUKAN kabinet

No. Kementrian Tokoh

7. Menteri Kesehatan Dr. Buntaran Martoatmojo

8. Menteri Pengajaran Ki Hajar Dewantara

9. Menteri Penerangan Mr. Amir Syarifuddin

10 Menteri Sosial Mr. Iwa Kusumasumantri

11. Menteri Pekerjaan Umum Abikusno Cokrosuyoso

12. Menteri Perhubungan Abikusno Cokrosuyoso

13. Menteri Negara Wahid Hasyim

14. Menteri Negara Dr. M. Amir

15. Menteri Negara Mr. R.M. Sartono

16. Menteri Negara R. Otto Iskandardinata

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PEMBENTUKAN PARTAI-PARTAI POLITIK

Sidang PPKI 22 Agustus 1945 juga memutuskan adanya pembentukan partai politik nasional kemudian terbentuk PNI (Partai Nasional Indonesia), sebagai wadah persatuan pembinaani politiki bagi rakyat Indonesia. BPKNIP mengusulkan perlu dibentuknya partai-partai politik, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Wakil Presiden dengan maklumat pada tanggal 3 Nopember 1945. Setelah dikeluarkan maklumat, berdirilah partai-partai politik di NKRI.

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PEMBENTUKAN PARTAI-PARTAI POLITIK

Partai-partai politik yang kemudian terbentuk

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

KOMITE VAN AKSI DAN LAHIRNYA BADAN-BADAN PERJUANGAN

Pembentuk : Sukarni & Adam Malik

Tugas : Pelucutan senjata terhadap serdadu Jepang&merebut kantor-kantor yg masih diduduki Jepang

Pengertian : Komite Van aksi adalah utusan Laskar perjuangan yang terdiri dari Angkatan Pemuda Indonesia (API), Barisan Rakyat Indonesia (BARA), Barisan Buruh Indonesia (BBI), dan lain-lain

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

KOMITE VAN AKSI DAN LAHIRNYA BADAN-BADAN PERJUANGAN

Badan Perjuangan menurut pembentuknya

Badan perjuangan yang didirikan oleh pemuda politik yang terdiri dari pemuda yang tidak tergabung dalam organisasi militer

Jepang.

Badan perjuangan yang didirikan oleh pemuda militer yang terdiri dari pemuda yang tergabung dalam organisasi militer Jepang.

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI


A. Badan Keamanan Rakyat• Disahkan oleh Presiden Soekarno pada 23 Agustus 1945.

Tujuan dibentuknya BKR untuk memelihara keselamatan masyarakat dan keamanan di berbagai wilayah.B. Tentara Keamanan Rakyat

• BKR berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Angkatan Perang Inggris mendarat di Jakarta pada 16 September 1945 mendesak Jepang untuk mempertahankan status quo di Indonesia. Menyadari adanya ancaman dari kekuatan asing, kemudian pemerintah membentuk TKR dengan pimpinan tertinggi TKR adalah Supriyadi dan Kepala Staff Umum, Urip Sumoharjo. Menginat Supriyadi tidak kunjung datang, oleh karena itu secara operasional kepemimpinan yang aktif dalam TKR adalah Urip Sumoharjo. Ia membagi TKR dalam 16 divisi. Pada 12 November 1945 Kolonel Sudirman diangkat menjadi Panglima Besar TKR dan sebagai Kepala Staff. Namun, pengangkatan dan pelantikannya dilaksanakan pada 18 Desember 1945

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI


Dari TKR, TRI, ke TNI• TKR dinilai hanya merupakan kesatuan yang

menjaga keamanan rakyat yang belum menunjukkan kesatuan dengan perang bersenjata. Dalam Maklumat Pemerintah tertanggal 26 Januari 1946 ditegaskan bahwa Tentara Republik Indonesia (TRI) adalah tentara rakyat, tentara kebangsaan, atau tentara nasional. Mulai tanggal 3 Juni 1947, secara resmi telah diakui berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai penyempurna TRI. Dalam organisasi ini telah dimiliki TNI AD, TNI AL, dan TNI AD yang dikenal dengan sebutan ABRI.

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PROFIL DAN PEMBAGIAN TUGASNo. Nama Jabatan Tugas

1. Mohammad Fathur Rozi Ketua Sub Bab 2

2. Aprillia Miftakhun Juru Bicara -

3. Frista Dwi Novita Sari Juru Bicara -

4. Oktavia Zuyyinal Hayati Juru Bicara -

5. Annisa Syafira Sekretaris Sub Bab 1

6. Valina Dwi Apriliani Sekretaris Sub Bab 1 dan 4

7. Aulia Nur Afifah Anggota Sub Bab 6

8. Awaliyatul Hikmah Anggota Sub Bab 3

9. Christantya Vita Anggota Sub Bab 7

10. Fadila Putri Anggota Sub Bab 7

11. Hanikh Munfarida Anggota Sub Bab 3 dan 5

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

REFERENSI

PROFIL REFERENSI

SEJARAH INDONESIA

KELAS XISEMESTER 2

BAB 2 B




PEMBENTUKAN KABINET




MATERI

PETUNJUK

menganalisis terbentuknya nkri - sejarah indonesia bab 5 b

Education