menerapkan strategi arcs untuk motivasi belajar siswa

Upload: carlos-rodriguez

Post on 10-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    1/21

    Menerapkan Strategi ARCS untuk Motivasi Belajar Siswa

    Motivasi diri bagi anak didik merupakan salah satu penentu keberhasilan pembelajaran. Untuk itu,

    guru hendaknya selalu berusaha memerhatikan motivasi ini sebelum proses pembelajaran

    berlangsung. Peran yang optimal akan membuat anak didik termotivasi mengembangkan

    kemampuan dan kreativitas belajarnya. Juga akan merasa senang dan bertanggung jawab dalam

    menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.

    Salah satu penerapan dan pengembangan sistem motivasi adalah model ARCS (attention, relevance,

    confidence, dan satisfiation. Attention (perhatian) artinya siswa yang mau belajar harus memiliki

    atensi atau perhatian pada materi yang akan dipelajari. Perhatian siswa dapat bangkit antara lain

    karena dorongan ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa ingin tahu siswa perlu dirangsang.

    Rasa ingin tahu pada diri siswa dapat dirangsang melalui cara-cara baru dan unik. Seperti metode

    diskusi, bermain peran, simulasi, demontrasi, dan sebagainya. Bisa juga dengan media film, tape,

    video, tranparansi, dan lainya. Relevance (kegunaan) artinya motivasi belajar akan tumbuh bila siswamerasakan bahwa apa yang dipelajari itu memunyai manfaat langsung secara pribadi.

    Strategi untuk menunjukkan relevansi di antaranya; memberikan contoh, latihan, atau tes yang

    langsung berhubungan dengan kondisi siswa atau profesi tertentu; menyampaikan kepada siswa apa

    yang dapat mereka peroleh dan lakukan setelah mempelajari materi pembelajaran; menjelaskan

    manfaat pengetahuan, keterampilan; atau sikap serta nilai yang akan dipelajari dan bagaimana hal

    tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan.

    Confidence (kepercayaan diri) artinya belajar secara aktif, perlu dihilangkan kekhawatiran dan rasa

    ketidakmampuan dalam diri siswa. Siswa perlu percaya bahwa ia mampu dan bisa berhasil dalam

    mempelajari sesuatu. Strateginya antara lain; menyusun pembelajaran kebagian-bagian yang lebih

    kecil sehingga siswa tidak dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru sekaligus.

    Satisfaction (kepuasan) artinya bahwa motivasi belajar baru mampu menghasilkan rasa puas guna

    mendorong tumbuhnya keinginan untuk tetap belajar. Dengan demikian, siswa akan termotivasi

    mencapai tujuan yang serupa. Demi meningkatkan dan memelihara motivasi siswa, guru dapat

    memberikan reinforcement (penguatan) berupa pujian, pemberian, kesempatan, atau bahkan

    pemberian hadiah.

    Strateginya bisa dengan menggunakan pujian secara verbal, memberikan kesempatan siswa untuk

    menggunakan atau mempraktekkan pengetahuan yang baru dipelajarinya, meminta siswa yang

    sudah menguasai materi untuk membantu temannya yang belum menguasai. Dengan ini berarti

    dalam proses pembelajaran, guru perlu memasukkan aspek motivasional, sebab tidak adanya

    motivasi akan mengakibatkan buruknya hasil belajar.

    Dengan menerapkan dan mengembangkan motivasi belajar model ARCS tersebut diharapkan guru

    mampu menyusun rencana pembelajaran yang dapat menumbuhkan mengembangkan serta

    menjaga motivasi para siswa. Pada akhirnya dapat mencapai hasil yang optimal, efektif sesuai

    dengan apa yang telah di tetapkan.

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    2/21

    MOTIVASI DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN ARCS

    MOTIVASI DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN ARCS

    A. Pendahuluan

    Dalam penyelengaraan pendidikan ditemukan beberapa masalah yang komplek yang pemecahannya

    tidak hanya cukup didekati secara sains tetapi juga secara filosofis. Seperti persoalan pembelajaran

    atau kegiatan belajar di kelas terkadang dijumpainya gejala yang tidak seimbang dimana seorang

    guru atau dosen sekedar menyampaikan bahan perkuliahan atau mengajar tidak dilandasi kesadaran

    ingin memahamkan siswa - mahasiswa sehingga audiencesiswa dan mahasiswa kurang respek dan

    tidak merespon dengan baik.

    Dalam makalah ini penulis memberikan sumbang sih pemikirannya untuk menangulangi keadaan

    seperti tersebut, yakni dengan pembelajaran dengan pendekatan ARCS.

    Dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan adanya pendirian sebagai kebijakan idiologi yang

    mempunyai visi tertentu terhadap pendidikan. Kaitan dengan pendidikan secara bersamaan muncul

    permasalahanpermasalahan pendidikan yang perlu dicarikan pemecahannya. Permasalahan dalam

    pendidikan sangatlah komplek sehingga tidak cukup didekati dengan perspektif ilmu pengetahuan

    semata namun perlu di cari pemecahannya secara filosofis.

    B. Pembahasan

    Keller telah menyusun seperangkat prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses

    pembelajaran, yang disebut sebagai model ARCS, Suciati, dkk (2001) maka setiap guru/ dosen

    berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip motivasi di atas dalam proses pembelajaran, mengingatkunci untuk mengkondisikan siswa/mahasiswa dalam pembelajaran adalah guru/dosen.

    Keempat kondisi motivasional tersebut dijelaskan sebagai berikut:

    Attention (perhatian)

    Relevance (relevansi)

    Confidence (kepercayaan diri)

    Satisfaction (kepuasan) Atau ARSC model.

    Attention (Perhatian)

    Perhatian adalah bentuk pengarahan untuk dapat berkonsultasi/ pemusatan tenaga dan energi

    psikis dalam menghadapi suatu objek, dalam hal ini peristwa proses mengajar, belajar di kelas,

    Perhatian dapat berarti sama dengan konsentrasi, dapat pula menunjuk pada minat momentain

    yaitu perasaan tertarik pada suatu masalah yang sedang dipelajari (WS. Winkel, 100).

    Konsentrasi/perasaan siswa dan minat dalam belajar, siswa yang perasaannya senang akan

    membantu dalam konsentrasi belajarnya dan sebaliknya siswa dalam kondisi tidak senaag maka

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    3/21

    kurang bermmat dalam belajarnya dan mengalami kesulitan imtuk berkonsentrasi terhadap

    pelajaran yang sedang berlangsung. Gangguan itn pada dasarnya bersumber pada salah satu dari

    dua

    alasan yang tak berkaitan belajar yaitu pembuyaran konsentrasi yang timbul dari

    din siswa (intrinsik) atau dari luar (extrinsik).

    Relevance (Relevansi)

    Seperti halnya proses belajar umumnya jika seseorang tidak memiliki motivasi yang kuat dalam

    belajar, maka mustahil mereka akan mampu mempelajari dengan baik. Tugas fasilitator yakni

    membangkitkan dan menciptakan cara-cara kreatif untuk memotivasis partisipan (Mausour Fakih,

    2000: 57) sehingga keinginan tersebut menjadi seperangkat kebutuban yang menjadi landasan kita

    untuk bertindak; teori kebutuhan menurut Maslows ada tujuh dari kebutuhan yang bersifat biologis

    sampai kepada non biologis diantaranya harga diri, ingin beraktualisasi diri. Ingin di terima dan

    menerima pihak lain dan seterusnya, hal tersebut menunjukkan adanya keinginan seseorang pada

    umumnya untuk berprestasi, Ingin menguasai orang lain namun juga, sportif bisa dikuasai orang lain

    menerima kekalahan dalam bersaing. Kebutuhan pribadi (basic need) di kelompokkan ke dalam 3

    kategori yaitu motif pribadi, motif instrumental, motif actual. Yang pertama nilai motif pribadi

    (personal motive, value) menurut Me Chelland mencakup tiga hal yaitu;

    a. Kebutuhan untuk berprestasi (need for achievement)

    b. Kebutuhan untuk memiliki kuasa (used for power)

    c. Kebutuhan untuk berafilisai (need for affiliation)

    Yang kedua adalah nilai yang bersifat instrumental, dimana keberhasilan dalam mengerjakan suatu

    tugas dianggap sebagai langkah untuk mencapai keberhasilan lebih lanjut.Ketiga nilai kultural apabila

    tujuan yang ingin dicapaid konsisten atau sesuaidengan nilai yang di pegang. Oleh kelompok yang di

    acu oleh mahasiswa,seperti orang tua, teman dan sebagainya, (Suciati dkk, 200 ; 56- 57). Siswa yang

    berhasrat berprestasi baik seperti tenadi bila ada mempunyaiAchievement motivation, beraspirasi

    positif dan memiliki taraf aspirasi yang bersifat realistik- Siswa yang mempunyaii taraf aspirasis yang

    tidak realistik sukar dapat dikatakan berhasrat berprestasi baik dan sekaligus menuntut tanggung

    jawab diri sendiri karena siswa itu cenderung menentukan target yang sebenarnya terlalu tinggi

    baginya atau terlalu rendah (Ws Wuikel 1987 : 97). Siswa. yang berhasrat tinggi untuk berprestasibaik, tetap menghadapi kemungkinan usahanya gagal. Qleh karena itu tetap disertai dorongan untuk

    mungkin dari kegagalan.

    Menurut Hj M. Hermans, siswa yang memihki rasa tenggung jawab besar dan berhasrat herprestasi

    baik, menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:

    Kecenderungan mengenalkan tugastugas belajar yang menantang namun tidak berada di atas taraf

    kemampuan.

    Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri, serta menemukan penyelesaian masalah tersendiri.

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    4/21

    Keinginan kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit di atas taraf yang telah

    tercapai sebelumnya.

    Orientasi pada masa depan; kegiatan belajar di pandang sebagai jalan menuju ke realisasi cita-cita.

    Pemilikan teman kena atas dasar kemampuan teman itu untuk menyelesaikan tugas belajarbersama, bukan atas dasar simpati atau perasaan senang terbadap teman itu.

    Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan (WS. Winkel 1987:97-98).

    Untuk tingkat sekolah menengah bisa jadi menggunakan penelitian dari HJM Herman yang dikemas

    dalam buku WS Winkel atau untuk menunjang ke arah relevansi belajar sekaligus membangun

    motivasi exstrensik dan motivasi intrinsik:

    Menjelaskan kepada siswa, mengapa suatu bidang studi di masukkan dalam kurikulum sekolah dan

    apa kegunaan untuk kehidupan kelak.

    Mengingatkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luarlingkungan sejauh hal itu mungkin.

    Menunjukkan antusiasnya dalam mengajarkan bidang studi yang dipegang dan menggunakan

    prosedur mengajar yang sesuai,

    Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas yang tidak harus serba

    menekans ehingga siswa mempunyai intensi untuk belajar dan menyelesaikan tugasnya dengan

    sebaik mungkin

    Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa untuk mungkin

    dari kesesalan kelak bagi siswa yang cenderung takut gagal sehingga siswa ada yang perlu dituntundan di dampingi.

    Memberitahukan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin dan mengembalikan tugas

    pekerjaan rumah yang telah di koreksi.

    Berpartisipasi dalam kegiatan ekstra kurikuler demi meningkatkan hubungan kemanusiaan dengan

    siswa.

    Menggunakan bentuk-bentuk kompetensi antara siswa dengan siswa / kelompok-kelompok siswa

    dengan menjaga jangan sampai kompetensis menjadi alasan untuk saling bermusuhan.

    Menggunakan insentif seperti pujian dan hadiah berupa materi secara wajar dan tidak berlebihan.

    Demikian pula hukuman dan celaan patut di berikan bila ada alasan cukup kuat. (WS. Winkel, 1987 :

    100).

    Confidence (Peracaya diri)

    Frejnan (dalam Mansour Fatah 2000 XIV) demi membangkitkan kesadaran kritis dalam proses

    memanusiakan manusia kembali. Sedang proses pembelajaran yang selama ini lebih banyak di

    kuasai guru (Teachers centered) dan lebih memproduk penghafal kata-kata bukan pada

    kemampuan bagaimana belajar dan akhimya setelah siswa tamat tidak bisa berbuat apa-apa dan

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    5/21

    tidak ada kemamnuan problem saving di tengah masyarakat yang prural heterogen dan multi

    masalah.

    Dalam reformasi pendidikan yang teriadi di Asia dan khususnya di Indonesia sangat cocok,

    mengingat tradisi proses belajar di lapangan, antara lain anak kurang mampu menerapkan ilmu yang

    diperoleh, tidak biasa menemukan sendiri pengetahuan sehingga kurang bermakna; maka pada

    akhirnya penampilan hidup dalam kehidupan masyarakat yang multi cultural, multi komplek

    permasalahan mereka tidak berkemampuan dan tidak percaya diri dan menganggur. Maka perlu

    adanya pendekatan proses yang membutuhkan kepercayaan diri, Strategi yang dapat digunakan

    untuk meningkatkan kepercayaan;

    Meningkatkan harapan mahasiswa untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman berhasil

    mahasiswa, misal dengan menyusun perkuliahan agar dengan mudah difahami, di urutkan dari

    materi yang mudah ke sukar. Dengan demikian mahasiswa merasa mengalami keberhasilan sejak

    awal kuliah,

    Susunlah perkuliahan ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga mahasiswa tidak di tuntuk

    untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru sekaligus.

    Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan menyatakan persyaratan untuk

    berhasil, Hal ini dapat dilakukan dengan menyampaikan tujuan perkuliahan dan kriteriates pada

    awal perkuliahan. Hal ini akan membantu mahasiswa mempunyai gambaran yang jelas mengenai

    apa yang diharapkan.

    Meningkatkan harapan untiik berhasil dengan menggunakan strategi yang memungkinkan kontrol

    keberhasilan di tangan mahasiswa sendiri,

    Tumbuh kembangkan kepercayaan diri mahasiswa dengan mengatakan: nampak anda telah

    memahami konsep ini dengan baik serta menyebut kelemahan mahasiswa sebagai halhal yang masih

    perlu dikembangkan.

    Berilah umpan balik yang konstruktif selama perkuliahan agar mahasiswa

    mengetahui pemahaman dan prestasi belajar mereka sejauh ini,

    KEPUASAN SISWA

    Adalah perasaan gembira, perasaan ini dapat positif yaitu timbul kalau orang mendapatkanpenghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini dapat meningkat kepada perasaan harga diri kelak

    (Butio Walgito, 1981 ; 140), membangkitkan semangat belajar diantaranya dengan:

    Mengucapkan baik, bagus dan seterusnya bila siswa menjawab / mengajukan pertanyaan.

    Menunjukkan sikap no verbal positif pada saat menanggapi pertanyaan /jawaban siswa misal acung

    jempol, angguk kepala.

    Memuji dan memberi dorongan, dengan senyuman, anggukan dan pandangan yang simpatik atas

    partisipasi siswa,

    Memberi tuntunan pada siswa agar dapat memberi jawaban yang benar.

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    6/21

    Memberi pengarahan sederhana agar siswa memberi jawaban yang benar (Sundari, dkk 1989 : 19).

    Seperti halnya yang dinunuskan oleh Kolb yang mengembangkan empat fase siklus belajar sebagai

    berikut:

    1. Convegers ; mahasiswa yang mengandalkan konseptualisasi abstrak dan experiment aktif;mereka senang menemukan jawaban kongkrit dan bergerak dengan cepat untuk menemukan

    pemecahan masalah mereka membuat keputusan, tidak emosional senang bekerja dengan ide-ide.

    2. Divergers ; mahasiswa menggunakan pengalaman kongkrit dan pengalaman reflektif untuk

    memunculkan gagasan-gagasan mereka bagus dalam branstorming dan membuat altematif dan

    senang berinteraksi dengan orang lain.

    3. Assimiliators : mahasiswa senang mengasimilasikan berbagai informasi dan menyusun kembali

    berbagai informasi dan menyusun kembali dengan logika yang tepat, bagus membuat perencanaan,

    mengembangkan teori, model.

    4. Accomodator: mahasiswa bereksperimen aktif dengan strategi trial dan error pandai

    menyesuaikan diri dengan situasi barn (Hisyam dkk, hal. 125)

    C. Penutup

    Dalam penyelenggaraan pendidikan diperlukan adanya pendirian sebagai kebijakan idiologi yang

    mempunyai visi tertentu terhadap pendidikan. Kaitan dengan pendidikan secara bersamaan munculpermasalahanpermasalahan pendidikan yang perlu dicarikan pemecahannya. Permasalahan dalam

    pendidikan sangatlah komplek sehingga tidak cukup didekati dengan perspektif ilmu pengetahuan

    semata namun perlu di cari pemecahannya secara filosofis.

    Demikian model pengajaran Keller (1983) yang telah dibahas dalam empat kondisi motivasi yang

    harus di miliki siswa yang di singkat ARCS yaitu Attention (perhatian),Relevance

    (relevansi),Confidence (kepercayaan diri) dan Satisfaction (kepuasan)

    DAFTAR PUTAKA

    Bimo Walgito .Psikologi Umum, 1981, FPSI, UGM Yogyakarta.

    Mansour Fakih, dkk, Pendidikan Populer membangun kesadaran kritis, 2001,

    Pustaka Pelajar, Yogya.

    Manrey P. Driscall. Psychology of Learning for instructional Publishing, 1993,

    Boston.

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    7/21

    Melsiberman, Active learning (terjemahan) 2001, Yappendis, Yogya.

    Hisyam Zaim dkk, Desain Pembelaiaran di PT. 2002, CTSD IAIN, Yogya.

    Imam Barnadib,. Filsafat Pendidikan Sistem dan Metode, FIP, IKJP Yogya,

    Sumardi, Pendidikan Progresif: Paradiguana untuk mengejar ketertinggalan

    kwalitas di Indonesia, 2003; UNS Press, SKA.

    WS Winket Psikologi Pengajaran, 1987, Gramedia Jakarta.

    S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar & Mengajar, 2000

    Bumi Aksara, Jakarta.

    Motivasi dalam Strategi Pembelajaran ... (Zaenal Abidin) 155

    Suciati dkk, Teori Belajar dan motivasi, 2001, Proyek pengembangan UT Ditjen,

    PT. Dep. Pendidikan Nasional.

    Syaiful Bahri Djamari. Strategi belajar mengajar, 2002, Rineka Cipta, Jakarta.

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    8/21

    MODEL MOTIVASI ARCS, FAKTOR-FAKTOR DAN UPAYA-UPAYA DALAM

    MOTIVASIPendahuluan

    Pada umumnya, pemandangan dalam kelas menunjukkan gambaran yang sangat

    kompleks, yang terdiri dari berbagai jenis kepribadian, potensi, latar belakang kehidupan,

    serta masalah belajar. Gambaran tersebut akan terasa lebih kompleks karena

    seorang pengajar juga membawa aneka ragam kepribadian, selera, serta berbagai resep yang

    diperoleh dari pengalaman mereka mengajar sebelumnya.

    Sebagai seorang pengajar harus dapat memotivasi belajar pemelajar dalam segalasituasi. Seorang pengajar harus mempunyai metode tersendiri untuk memberikan dorongan

    pada pemelajar agar mereka mau berubah dan mampu mencapai hasil yang memuaskan.

    Metode yang dilakukan dengan menggunakan prinsip dasar motivasi, yaitu bahwa

    setiap orang hanya mau mempelajari hal-hal yang menarik perhatiannya saja dan apa

    manfaatnya bagi dirinya. Agar belajar menjadi menarik dan bermanfaat ialah dengan

    mengikutsertakan pemelajar secara dalam memilih, menyusun rencana, dan ikut terjun pada

    situasi belajar. Konsekuensinya adalah pemelajar dapat merasakan suatu tingkat pencapaian

    kekuatan dan penguasaan dalam belajar dan kemudian bertanggung jawab untuk melakukan

    rencana yang telah mereka susun itu.

    Pentingnya motivasi kepada pemelajar merupakan hal yang perlu diketahui oleh para

    pengajar. Hal ini dimaksudkan agar dalam proses belajar mengajar dapat berjalan secara

    efektif dan efisien. Sebagai seorang pengajar sangatlah penting untuk dapat memotivasi para

    pemelajar.

    Dalam kegiatan belajar bagi si pemelajar itu sendiri motivasi sangat dibutuhkan dan

    sangat penting dalam proses pembelajaran. Disinilah tugas seorang pengajar sebagai

    motivator si pemelajar agar lebih termotivasi untuk belajar di dalam kelas.Untuk itu

    dalam makalah ini akan dibahas mengenai model motivasi ARCS, faktor-faktor yangmempengaruhi motivasi dan upaya-upaya dalam memotivasi.

    Pembahasan

    1. Model Motivasi ARCS

    Model ARCS (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction), dikembangkan olehKeller dan Kopp (1987) sebagai jawaban pertanyaan bagaimana merancang pembelajaran

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    9/21

    yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi dan hasil belajar. Model pembelajaran ini

    dikembangkan berdasarkan teori nilai harapan (expectancy value theory) yang mengandung

    dua komponen yaitu nilai (value) dari tujuan yang akan dicapai dan harapan (expectancy)

    agar berhasil mencapai tujuan itu. Dari dua komponen tersebut oleh Keller dikembangkan

    menjadi empat komponen. Keempat komponen model pembelajaran itu adalah attention,relevance, confidence dan satisfaction dengan akronim ARCS (Keller dan Kopp, 1987: 289-

    319).

    Dalam proses belajar dan pembelajatran ke empat kondisi motivasional tersebut

    sangat peting dipraktekan untuk terus dijaga sehingga motivasi siswa terpelihara selama

    proses belajar dan pembelajaran berlangsung.

    a. Attention (perhatian)

    Muncul didorong rasa ingin tahu, rasa ingin tahu seseorang dirangsang melalui

    elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks.

    Ada beberapa strategi untuk merangsang minat dan perhatian, yakni :Gunakan metode penyampaian yang bervariasi:

    (1) Gunakan media untuk m,elengkapi pembelajaran.

    (2) Gunakan humor dalam penyajian pembelajaran.

    (3) Gunakan peristiwa nyata, anekdot dan contok-contoh untuk memperjelas konsep yang

    diutarakan.

    (4) Dan gunakan tehnik bertanya melibatkan siswa.

    b. Relevance (relevansi)Menunjukan adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi

    siswa. Ada tiga strategi yang bisa digunakan untuk menunjukan relevansi dalampembelajaran:

    (1) Sampaikan kepada siswa apa yang akan dapat mereka lakukan setelah mempelajari materi

    pembelajarn.

    (2) Jelaskan manfaat pengetahuan/keterampilan yang akan dipelajari.

    (3) Berikan contoh, latihan/tes yang langsung berhubungan dengan kondisi siswa atau profesi

    tetentu.

    c. Condfidence (kepercayaan diri)Merasa diri kompeten atau mampu merupakan potensi untuk dapat dengan

    lingkungan. Motivasi akan meningkatkan sejalan dengan meningkatnya harapan untukberhasil. Ada sejumlah srategi untuk meningkatkan kepercayaan diri:

    (1) Meningkatkan harapan siswa untuk behasill dengan memperbanyak pengalaman berhasil.

    (2) Menyusun pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak

    dituntut mempelajari banyak konsep sekaligus.

    (3) Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan persyaratan untuk berhasil.

    (4) Menggunakan strategi yang memungkinkan kontrol keberhasilan ditangan siswa.

    (5) Tumbuh kembang kepercayaan diri siswa dengan pernyataan-oernyataan yang membangun.

    (6) Berikan umpan balik konstruktif selama pembelajaran, agar siswa mengetahui sejauh mana

    pemahaman dan prestasi belajar mereka.d. Satisfaction (kepuasaan)

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    10/21

    Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan mengasilkan kepuasan, siswa aqkan

    termotivasi untuk terus berusaha mencapai tujuan yang serupa, siswa akan termotivasi untuk

    terus berusaha mencapai tujuan yang serupa.

    Ada sejumlah strategi untuk mecapai kepuasan, yakni:

    (1) Gunakan pujian secara verbal, umpan balik yang informatif,bukan ancaman tu sejenisnya.(2) Berikan kesempatan kepada siswa untuk segera menggunakan/mempraktekan pengetahuan

    yang baru dipelajari.

    (3) Minta kepada siswa yang telah menguasai untuk membantu teman-temanya yang belum

    berhasil.

    (4) Bandingkan prestasi siswa dengan prestasinya sendiri dimasa lalu dengan suatu standar

    tertentu, bukan dengan siswa lain.

    2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

    Menurut pendapat ali imron dalam buku belajar dan pembelajaran (1996)mengemukakan ada enam unsur atau faktor yang mempengaruhi motivasi dalam proses

    pembelajaran. Keenam faktor tersebut adalah :

    (1) Cita-cita/aspirasi pembelajaran.

    (2) Kemampuan pembelajaran.

    (3) Kondisi pemelajar.

    (4) Kondisi lingkungan pemelajar.

    (5) Unsur-unsur dinamis belajar/pembelajaran.

    (6) Upaya guru dalam membelajarkan pemelajaran.

    Cita cita merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Hal inibisa diamati dari banyaknya kenyataan motivasi seorang pemelajar menjadi begitu tinggi

    ketika ia sebelumnya sudah memiliki cita-cita implikasinya bisa terlihat dalam proses

    pembelajaran, misalnya seseorang yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter maka akan

    terlihat motivasi yang begitu kuat dari pemelajar ini untuk sungguh-sungguh belajar bahkan

    untuk menguasai lebih sempurna mata pelajaran-mata pelajaran yang berhubungan dengan

    kepentingannya untuk menjadi dokter. Begitu juga terjadi pada cita-cita yang lainnya.

    Kemampuan pemelajar juga menjadi faktor penting dalam mempengruhi motivasi.

    Seperti bisa dipahami bersama bahwa setiap manusia mempunyai kemampuan yang berbeda-

    beda. Karena itu sering terlihat seseorang memiliki kemampuan di bidang tertentu, belum

    tentu memiliki kemampuan di bidang lainnya. Kemampuan pemelajar juga demikian.

    Korelasinya dengan motivasi akan terliat ketika si pemelajar mengetahui bahwa

    kemampuannya ada pada bidang tertentu maka ia akan termotivasi dengan kuat untuk terus

    menguasi dan mengembangkan kemampuannya di bidang tersebut. Misalnya ia lebih mampu

    di bidang ekonomi maka motivasi untuk menguasai bidang ekonomi akan lebih besar.

    Kondisi pemelajar juga menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi. Hal ini bisa

    terliat dari kondisi fisik maupun kondisi psikis pemelajar. Pada kondisi fisik ada

    hubungannya dengan motivasi bisa dilihat dari keadaan fisik seseorang. Jika kondisi fisik

    sedang kelelahan maka akan cenderung memiliki motivasi yang tinggi. Selain kondisi

    pisikisnya sedang tidak bagus misalnya sedang stres maka motivasi juga akan menurun tetapi

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    11/21

    sebaliknya jika kondisi psikologis seseorang dalam keadaan bagus,gembira, atau

    menyenangkan maka kecenderungan motivasinya akan tinggi.

    Kondisi lingkungan pemelajar menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi bisa

    diamati dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial yang mengitari si pembelajar. Misalnya,

    lingkungan fisik yang tidak nyaman untuk belajar akan berdampak pada menurunnyamotivasi belajar. Selain itu lingkungan sosial juga berpengaruh, hal ini bisa diamati dari

    lingkungan sosial yang ada disekitar pembelajar seperti teman sepermainannya, lingkungan

    keluarganya, atau teman sekelasnya. Lingkungan sosial yang tidak menunjukan kebiasaan

    belajar dan mendukung kegiatan belajar akan berpengaruh terhadap rendahnya motivasi

    belajar, tetapi jika sebaliknya akan berdampak pada meningkatkan motivasi belajar.

    Faktor dinamisasi belajar juga mempengaruhi motivasi. Hal ini bisa diamati pada

    sejauhmana upaya memotivasi si pemelajar dilakukan, bagaimana juga dengan bahan

    pelajaran,alat bantu belajar, suasana belajar dan sebagaimana bisa mendinamiskan proses

    pembelajaran. Makin dinamis suasana belajar maka cenderung akan memberi motivasi yangkuat dalam proses pembelajaran.

    Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan mengenai motivasi:

    Material harus bermakna dan berharga bagi peserta, tidak hanya bagi pelatih.

    Yang harus termotivasi bukan hanya peserta tetapi juga pelatih itu sendiri. Sebab jika pelatih

    tidak termotivasi, pelatihan mungkin akan tidak menarik dan bahkan tidak mencapai tujuan

    yang diinginkan.

    Seperti yang disebutkan dalam hukum kesesuaian (appropriateness), pelatih suatu ketika perlu

    mengidentifikasi satu kebutuhan kenapa peserta datang ke pelatihan. Pelatih biasanya dapat

    menciptakan motivasi dengan mengatakan bahwa sessi ini dapat memenuhi kebutuhanpeserta.

    Bergeraklah dari sisi tahu ke tidak tahu. Awali sessi dengan hal-hal atau poin-poin yang sudah

    akrab atau familiar bagi peserta. Secara perlahan-lahan bangun dan hubungkan poin-poin

    bersama sehingga setiap tahu kemana arah mereka di dalam proses pelatihan.

    3. Upaya-upaya Memotivasi Dalam BelajarDalam kenyataannya motivasi dalam belajar kadangkala naik begitu pesat tetapi juga

    kadang turun secara drastic. Karena itu perlu ada semacam upaya untuk memotivasi

    pemelajar. Ali Imron (1996) mengemukakan ada 4 upaya yang dapat dilakukan oleh guruguna meningkatkan motivasi belajar pemelajar. Empat cara tersebut adalah: (1)

    mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar, (2) mengoptimalkan unsur-unsur dinamis

    pembelajar, (3) mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam membelajarkan pemelajar

    juga menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi. Jika guru tidak bergairah dalam proses

    pembelajaran maka akan cenderung menjadikan siswa atau pemelajar tidak memiliki

    motivasi belajar, tetapi sebaliknya jika guru memiliki gairah dalam membelajarka pemelajar

    maka motivasi pembelajar akan lebih baik. Hal-hal yang disajikan secara menarik oleh guru

    juga menjadi sesuatu yang mempengaruhi tumbuhnya motivasi pemelajar atau

    pengalaman/kemampuan yang telah dimiliki, (4) mengembangkan aspirasi dalam belajar.

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    12/21

    Ada sejumlah prinsip-prinsip belajar yang harus dioptimalkan sebagai upaya

    memotivasi dalam belajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah: prinsip perhatian, keaktifan,

    keterlibatan langsung, pengulangan belajar, rangsangan dan tantangan, pemberian balikan

    dan penguatan, dan prinsip individual antar pembelajar. Untuk mengoptimalkan prinsip-

    prinsip tersebut diperlukan strategi pembelajaran yang tepat dan menupayakan untukmenjaukan kendala-kendala yang ditemui dalam proses optimalisasi tersebut.

    Optimalisasi unsur dinamis juga perlu dilakukan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan

    cara perlu kreativitas dalam menyiapkan alat-alat belajar bersama pemelajar. Selain itu bias

    juga dilakukan dengan memanfaatkan sumber-sumber belajar di luar sekolah.

    Optimalisasi pengalaman maupun kemampuan pemelajar juga perlu dilakukan untuk

    memotivasi pemelajar. Hal ini bisa dengan beberapa cara, antara lain: (1) biarkan pemelajar

    menangkap sesuai kemampuan dan pengalamannya, (2) kaitkan pengalaman belajar saat ini

    dengan pengalaman masa lalu, (3) lakukan penggalian pengalaman dan kemampuan yang

    dimiliki pembelajar misalnya melalui tes lisan atau tertulis, (4) beri kesempatan pemelajaruntuk membandingkan apa yang sekarang dipelajari dengan kemampuan dan pengalaman

    yang telah dimilikinya.

    Cita-cita dan aspirasi juga penting dikembangkan sabagai upaya dalam memotivasi

    belajar si pemelajar. Setidaknya ada tiga langkah yang perlu dilakukan; (1) kenalilah aspirasi

    dan cita-cita si pemelajar, (2) komunikasikan hasil pengenalan tersebut kepada pemelajar dan

    orang tuanya, (3) buatlah program-program yang dapat mengembangkan cita-cita dan aspirasi

    pemelajar.

    Analisis Kelebihan dan Kekurangan Model ARCS

    Motivasi dalam pembentukan mempunyai arti tersendiri dalam dunia pendidikan terutama

    dalam hal pembelajaran.fungsi pendidikan intinya adalah memnausiakan manusia.

    Pendidikan itu sendiri harus mempunyai roh didalamnya yaitu belajar. Salah sati ciri

    kegiatan belajar adalah menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar (behavioral

    changes)baik aktual maupun potensial. Guru sebagai aktor utama dalam pendidikan dan

    kegiatan belajar-mengajar harus mampu memberikan aura semangat belajar dalam kelas.oleh

    karena itu diperlukan guru yang mampu memotivasi muridnya untuk belajar. Model motivasi

    belajar ARCS yang dikembangkan oleh keller dan kop menitikberatkan kepada:

    [A]ttention / Perhatian - strategi untuk memberangsang dan mengekalkan rasa ingintahu dan minat

    [R]elevance / Perkaitan - strategi untuk menghubungkan keperluan, minat dan motifpelajar.

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    13/21

    [C]onfidence / Keyakinan - strategi untuk membantu pelajar membangunkanjangkaan positif untuk kejayaan pencapaian pembelajaran; dan

    [S]atisfaction / Kepuasan - strategi untuk membekalkan pengukuhan ekstrinsik daninstrinsik. (Keller, 1983)

    Dengan adanya model ARCS ini diharapkan siswa mauopun mahsiswa dapat meningkatkan

    belajar pada akhirnya akan meninngkatkan kualitas siswa itu sendiri serta meningkatkan

    komunikatif-dialogis didalam kelas. Pemahaman model ARCS ini pun harus terus

    dikembangkan oleh guru sebagai ujung tombak dalam memotivasi para siswanya.

    Menurut Wagimin LPP Universitas Sebelas Maret menjelaskan model ARCS ini yaitu:

    Attention (Perhatian)Pembelajaran supaya menarik perhatian mahasiswa: metode

    bevariasi, media yang menarik, ada humor, contoh nyata, tanya jawab.

    Relevance (Relevansi)-Ada hubungan antara materi dengan kebutuhan dan kondisi

    mahasis-wa: nilai personal, nilai instrumental, nilai kultural: menjelaskan manfaat dan

    kegunaan, memberikan contoh-contoh, latihan, dan tes.

    Confidence (Percaya Diri)Merasa dirinya kompeten atau mampu dengan adanya

    keberhasilan yang dicapai: meningkatkan harapan mahasiswa untuk berhasil, materi

    perkuliahan disusun menjadi bagian-bagian kecil, menumbuh-kembangkan kepercayaan

    mahasiswa.

    Satisfaction (Kepuasan)Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan akan menghasilkan

    kepuasan. Strateginya: Gunakan pujian dan umpan balik, beri kesempatan mahasiswa

    mempraktekkan apa yang baru dipelajari, menugasi yang menguasai untuk membantu sesamateman, suruh mahasiswa membandingkan prestasinya dengan prestasi sebelumnya.

    Namun fungsi motivasi ini harus disepakati bahwa motivasi itu untuk

    memberikanimpact terhadap siswa atau mahsiswa dalam proses belajar dan jangka waktu

    yang lama sehingga belajar menjadi kebutuhan. Pun manusia adalah makhluk yang aktif atau

    autoaktif. Serta besran tingkatan motivasi seseorang dengan orang lain tidaklah sama. Dalam

    buku Pengantar pedagogic disebutkan motivasi dapat divisualkan dari apa perbuatan yang

    dihasilkannya. Beberapa aspek visual itui ialah:

    *Seberapa besar tenaga yang dipergunakan*Seberapa besar gigihnya usaha meskipun menghadapi bermacam-macam rintangan

    *Untuk dapat mengungguli orang lain

    Dalam model ARCS ini hanya memberikan motivasi dan proses dari ARCS tidak

    memberikan efek ketika tidak adanya proses keberlanjutan. Terlebih kebutuhan motivasi

    setiap orang berbeda-beda. Menurut Maslow kebutuhan tertentu merupakan dasar kebutuhan

    yang lain. Maka dalam model ARCS ini man dulu yang didahulukan menjadi suatu kebingan

    tersendiri. Terlebih ketika dalam suatu kelas guru harus dihadapkan banyak siswa dan

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    14/21

    mahasiswa yang kebutuhan motivasinya berbeda-beda. Tidak ada jaminan dengan adanya

    model ARCS semua siswa dan Mahasiswa dapat menerimanya.

    Kesimpulan

    Banyak teknik yang dapat dipergunakan guru untuk meningkatkan motivasi siswa

    dalam belajar. Guru hendaknya selalu ingat betapa pentingnya memeberikan alasan-alasan

    kepada siswa mengapa ia harus belajar dengan sungguh-sungguh dan berusaha untuk

    berprestasi sebaik-baiknya. Guru juga perlu menjelaskan kepada siswa-siswa apa yang

    diharapkan dari mereka selama dan sesudah proses belajar berlangsung. Lebih jauh, guru

    perlu megusahakan agar siswa-siswa mengetahui tujuan jangka pendek dari pelajaran yang

    sedang diikutinya. Ingatlah bahwa ada cara-cara yang efektif dan ada pula cara-cara yang

    tidak efektif dalam memberikan penghargaan ntuk meningkatkan kegiatan belajar, sikap

    terhadap belajar dan sikap terhadap diri sendiri siswa, tetapi jangan lupa bahwa untuk siswa-

    siswa tertenu mungkin dapat merusak motivasi belajar mereka. Oleh karena itu anda sebagai

    guru harus hati-hati dalam melaksanakan tes dan memberikan angka atau nilai kepada siswa.

    Cobalah guru melakukan sesuatu yang menimbulkan kekaguman kepada siswa untuk

    merangsang dorongan ingin tahunya. Memang baik sekali untuk menimbulkan minat belajar,

    jika sekali-sekali guru memberikan kegiatan dengan memperkenalkan suatu yang baru bagi

    siswa-siswa. Berilah siswa-siswa kesempatan untuk mendapatkan penghargaan. Jadikan

    periode belajar awal menjadi mudah bagi siswa dan usahakan agar semua siswa mendapat

    kesempatan untuk merasa sukses. Tingkatkan motivasi siswa dengan merangsang perasaan

    ingin tahu dengan cara memperkenalkan contoh-contoh yang khas dalam menerapkankonsep-konsep dan prinsip-prinsip. Doronglah siswa untruk mempergunakan pengetahuan

    atau keterampilan atau pengalaman yang telah mereka pelajari dari materi sebelumnya untuk

    mempelajari materi-materi yang baru. Cobalah masukan unsur permainan dalam proses

    belajar untuk menarik minat dan memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang

    dipelajari. Doronglah siswa anda untuk melaksanakan usaha-usaha penemuan atau berbagai

    percobaan untuk menemukan suatu yang belum pernah ada.

    Guru haruslah berusaha untuk sedapat mungkin mengurangi persaingan di antara

    siswa-siswa dalam meningkatkan motivasi untuk mencapai prestasi akademis. Jauhilah hal-hal atau kejadian-kejadian yang menimbulkan keengganan siswa belajar, baik yang

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    15/21

    merupakan ketidakenakan secara fisik maupun yang menyebabkan hilangnya harga diri

    siswa. Jangan ada keinginan guru untuk menghukum siswa dengan maksud agar siswa

    belajar, tapi sebaliknya berilah mereka penghargaan. Terakhir yang patut diperhatikan oleh

    guru dalam meningkatkan motivasi siswa adalah bahwa guru hendaknya sensitif terhadap

    suasana/iklim sosial sekolah dan memahami benar bagaimana pengaruh iklim sosial itu

    terhadap nilai-nilai yang dianut siswa.

    Guru hendaklah hati-hati terhadap apa yang sedang berlangsusng di dalam kelasnya

    dan mencoba mersakan apabila mengajar suatu topik dengan cara tetentu. Buatlah kumpulan

    pengalaman mengajar anda untuk dijadikan cermin dalam mengadakan perbaikan-perbaikan .

    janganlah takut melakukan berbagai percobaan untuk menemukan cara yang baik dalam

    mengajar. Oleh karena itu anda harus yakin akan pentingnya belajar melalui pengalaman.

    Jika suatu cara yang anda lakukan berjalan lancar, lakukan lagi; tetapi jika cara itu tidak atau

    sedikit sekali memotivasi siswa belajar, tinggalkanlah cara itu. Mengajar adalah suatu proses

    yang menuntut perbaikan secara hati-hati dan terus menerus.

    Daftar Pustaka

    http://ihashimi.aurasolution.com/model_motivasi_arcs.htm

    http://www.idonbiu.com/2009/05/faktor-yang-mempengaruhi-motivasi.html

    http://www.edukasi.net

    Petersen,Lindy.Bagaimana Memotivasi Anak Belajar ,2004, Jakarta:Grasindo

    http://ihashimi.aurasolution.com/model_motivasi_arcs.htmhttp://ihashimi.aurasolution.com/model_motivasi_arcs.htmhttp://www.idonbiu.com/2009/05/faktor-yang-mempengaruhi-motivasi.htmlhttp://www.idonbiu.com/2009/05/faktor-yang-mempengaruhi-motivasi.htmlhttp://www.edukasi.net/http://www.edukasi.net/http://www.edukasi.net/http://www.idonbiu.com/2009/05/faktor-yang-mempengaruhi-motivasi.htmlhttp://ihashimi.aurasolution.com/model_motivasi_arcs.htm
  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    16/21

    Evelin siregar & Hartini Nara (2007).Buku Bahan Ajar Teori Belajar danPembelajaran, Jakarta: MKDK FIP UNJ

    Dra. Elida Prayitno.Motivasi dalam Belajar, 1989 , Jakarta: FKIP IKIP Padang

    model ARCS keller

    salah satu permasalahan pokok dalam proses pembelajaran saat ini yaitu kesulitan siswa dalam

    menerima, merespon, serta mengembangkan materi yang diberikan oleh guru. pembelajaran

    konvensional yang selama ini berpusat pada guru terkesan merugikan siswa terutama siswa yang

    berkemampuan rendah. siswa terlihat cenderung jenuh dalam pembelajaran dan kurangnya

    motivasi untuk belajar. untuk itu, maka perlu kiranya sekolah mengembangkan suatu model

    pembelajaran yang mampu memotivasi siswa.

    saat ini telah banyak muncul model-model pembelajaran hasil karya para filosof pendidikan. salah

    satunya model pembelajaran ARCS (attention, relevance, confidence, dan satisfaction).

    Model pembelajaran ARCS merupakan suatu bentuk pendekatan pemecahan masalah untuk

    merancang aspek motivasi serta lingkungan belajar dalam mendorong dan mempertahankan

    motivasi siswa untuk belajar (Keller, 1987). Model pembelajaran ini berkaitan erat dengan motivasi

    siswa terutama motivasi untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

    Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan

    Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional (2008:28) motivasi sangat penting dalam

    belajar karena motivasi dapat mendorong siswa mempersepsi informasi dalam bahan ajar. Sebagus

    apa pun rancangan bahan ajar, jika siswa tidak termotivasi maka tidak akan terjadi peristiwa belajar

    karena siswa tidak akan mempersepsi informasi dalam bahan ajar tersebut. Sebagai upaya

    meningkatkan motivasi belajar siswa guna meningkatkan prestasi/hasil belajar siswa khususnya

    dalam mata pelajaran akuntansi dengan pokok bahasan jurnal umum, maka penerapan model

    pembelajaran ARCS ini sangat efektif dipergunakan karena model pembelajaran ARCS ini disesuaikan

    dengan kebutuhan ataupun minat siswa.

    ARCS sendiri adalah akronim dari bentuk sikap siswa yakni attention (perhatian), relevance

    (relevansi), confidence (percaya diri), dan satisfaction (kepuasan). Jadi, penulis menyimpulkan

    bahwa model pembelajaran ARCS adalah suatu bentuk pembelajaran yang mengutamakan perhatian

    siswa, menyesuaikan materi pembelajaran dengan pengalaman belajar siswa, menciptakan rasa

    percaya diri dalam diri siswa, dan menimbulkan rasa puas dalam diri siswa tersebut. Model

    pembelajaran ini menarik karena dikembangkan atas dasar teori-teori dan pengalaman nyata

    intsruktur sehinga mampu membangkitkan semangat belajar siswa secara optimal dengan

    memotivasi diri siswa sehingga didapatkan hasil belajar yang optimal. Menurut Awoniyi, dkk

    (1997:30) model pembelajaran ARCS ini mempunyai kelebihan yaitu sebagai berikut:

    Memberikan petunjuk: aktif dan memberi arahan tentang apa yang harus dilakukan oleh siswa

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    17/21

    Cara penyajian materi dengan model ARCS ini bukan hanya dengan teori yang penerapannya kurang

    menarik

    Model motivasi yang diperkuat oleh rancangan bentuk pembelajaran berpusat pada siswa

    Penerapan model ARCS meningkatkan motivasi untuk mengulang kembali materi lainnya yang padahakekatnya kurang menarik

    Penilaian menyeluruh terhadap kemampuan-kemampuan yang lebih dari karakteristik siswa-siswa

    agar strategi pembelajaran lebih efektif

    Selanjutnya Awoniyi, dkk (1997:31) menjelaskan bahwa selain mempunyai kelebihan, model

    pembelajaran ARCS ini juga mempunyai kekurangan. Kekurangan model pembelajaran ARCS ini

    yaitu:

    Hasil afektif siswa sulit dinilai secara kuantitatif

    Perkembangan secara berkesinambungan melalui model ARCS ini sulit dijadikan penilaian

    2.3.2 Komponen Model Pembelajaran ARCS

    Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, model pembelajaran ARCS terdiri dari empat

    komponen. Keempat komponen model pembelajaran ARCS tersebut yaitu sebagai berikut:

    A. Attention (perhatian)

    Perhatian adalah bentuk pengarahan untuk dapat berkonsultasi/ pemusatan pikiran dalam

    menghadapi siswa dalam peristiwa proses belajar mengajar di kelas.

    Perhatian dapat berarti sama dengan konsentrasi, dapat pula menunjuk pada minat momentain

    yaitu perasaan tertarik pada suatu masalah yang sedang dipelajari (WS. Winkel, 100).

    Konsentrasi/perasaan siswa dan minat dalam belajar bisa dilihat dari siswa yang perasaannya senang

    akan membantu dalam konsentrasi belajarnya dan sebaliknya siswa dalam kondisi tidak senang

    maka akan kurang berminat dalam belajarnya dan mengalami kesulitan untuk berkonsentrasiterhadap pelajaran yang sedang berlangsung.

    Gangguan belajar siswa ini biasanya bersumber dari dua faktor yaitu faktor eksternel dan faktor

    internal. Faktor internal yaitu faktor dari luar diri siswa dan faktor internal yaitu faktor yang timbul

    dari dalam diri siswa. Perhatian diharap dapat menimbulkan minat yaitu kecenderungan subjek yang

    menetap untuk merasa tertarik pada pelajaran/pokok bahasan tertentu dan merasa senang

    mempelajari materi itu yang baru dan dapat berperan positif dalam proses belajar mengajar

    selanjutnya.

    Menurut Keller (1987) strategi untuk menjaga dan meningkatkan perhatian siswa yaitu sebagai

    berikut:

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    18/21

    1) Gunakan metode penyampaian dalam proes pembelajaran yang bervariasi (kelas, diskusi

    kelompok, bermain peran, simulasi, curah pendapat, demontrasi, studi kasus).

    2) Gunakan media (media pandang, audio, dan visual) untuk melengkapi penyampaian materi

    pembelajaran.

    3) Bila merasa tepat gunakan humor dalam proses pembelajaran.

    4) Gunakan peristiwa nyata, dan contoh-contoh untuk memperjelas konsep yang digunakan.

    5) Gunakan teknik bertanya untuk melibatkan siswa.

    B. Relevance (relevan)

    Relevance yang dimaksud di sini dapat diartikan sebagai keterkaitan atau kesesuaian antara materi

    pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar siswa. Dari keterkaitan atau kesesuaian ini

    otomatis dapat menumbuhkan motivasi belajar di dalam diri siswa karena siswa merasa bahwa

    materi pelajaran yang disajikan mempunyaai manfaat langsung secara pribadi dalam kehidupan

    sehari-hari siswa. Motivasi siswa akan bangkit dan berkembang apabila mereka merasakan bahwa

    apa yang dipelajari itu memenuhi kebutuhan pribadi, bermanfaat serta sesuai dengan nilai yang

    diyakini atau dipegangnya.suciati dan udin syarifuddin winatasyaputra (R. Angkowo dan A. Kosasi,

    2007:40-41) mengemukaan bahwa strategi untuk menunjukan relevensi adalah sebagai berikut:

    1) Sampaikan kepada siswa apa yang dapat mereka peroleh dan lakukan setelah mempelajari

    materi pembelajaran ini bearti guru harus menjelaskan tujuan intruksional.

    2) Jelaskan manfaat pengetahuan, keterampilan atau sikap serta nilai yang akan dipelajari dan

    bagaimana hal tersebut dapat diaplikasikan dalam pekerjaan dan kehidupan nanti.

    3) Berikan contoh, latiha atau tes yang lansung berhubungan dengan kondisi siswa.

    Confidence (percaya diri)

    Demi membangkitkan kesadaran yang kuat di dalam proses belajar mengajar siswa yang selama ini

    lebih banyak dikuasai guru (teachers centered) dan lebih memproduk penghafal kata-kata bukanpada kemampuan bagaimana belajar dan akhirnya setelah siswa tamat tidak bisa berbuat apa-apa

    dan tidak ada kemampuan problem solving di tengah masyarakat yangplural heterogen dan

    banyak masalah, maka guru harus menggunakan strategi yang efektif.

    Menurut Keller (1987) strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa

    adalah sebagai berikut:

    1) Meningkatkan harapan siswa untuk berhasil dengan memperbanyak pengalaman siswa, misal

    dengan menyusun materi pembelajaran agar dengan mudah difahami, di urutkan dari materi yang

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    19/21

    mudah ke sukar. Dengan demikian, siswa merasa mengalami keberhasilan sejak awal proses

    pembelajaran.

    2) Susunlah kegiatan pembelajaran ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, sehingga siswa tidak

    dituntut untuk mempelajari terlalu banyak konsep baru dengan sekaligus.

    3) Meningkatkan harapan untuk berhasil, hal ini dapat dilakukan dengan menyampaikan tujuan

    pembelajaran dan kriteria tes pada awal pembelajaran. Hal ini akan membantu siswa mempunyai

    gambaran yang jelas mengenai apa yang diharapkan.

    4) Meningkatkan harapan untuk berhasil dengan menggunakan strategi yang memungkinkan

    kontrol keberhasilan di tangan siswa sendiri.

    5) Tumbuh kembangkan kepercayaan diri siswa dengan menganggap siswa telah memahami

    konsep ini dengan baik serta menyebut kelemahan siswa sebagai hal-hal yang masih perlu

    dikembangkan.

    6) Berilah umpan balik yang relevan selama proses pembelajaran agar siswa mengetahui

    pemahaman dan prestasi belajar mereka sejauh ini

    Satisfaction (kepuasan)

    Kepuasan yang dimaksud di sini adalah perasaan gembira, perasaan ini dapat menjadi positif yaitu

    timbul kalau orang mendapatkan penghargaan terhadap dirinya. Perasaan ini dapat meningkat

    kepada perasaan percaya diri siswa nantinya dengan membangkitkan semangat belajar diantaranya

    dengan:

    1) Mengucapkan baik, bagus dan seterusnya bila peserta didik menjawab /mengajukan

    pertanyaan.

    2) Memuji dan memberi dorongan, dengan senyuman, anggukan dan pandangan yang simanatik

    atas partisipasi siswa.

    3) Memberi tuntunan pada siswa agar dapat memberi jawaban yang benar.

    4) Memberi pengarahan sederhana agar siswa memberi jawaban yang benar.

    (Keller, 1987)

    2.3.3 Langkah-langkah Model Pembelajaran ARCS

    Adapun langkah-langkah model pembelajaran ARCS adalah sebagai berikut:

    1) Mengingatkan kembali siswa pada konsep yang telah dipelajari

    Pada langkah ini, guru menarik perhatian siswa dengan cara mengulang kembali pelajaran atau

    materi yang telah dipelajari siswa dan mengaitkan materi tersebut dengan materi pelajaran yang

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    20/21

    akan disajikan. Dengan cara ini, siswa akan merasa tertarik serta termotivasi untuk memperoleh

    pengetahuan yang baru yaitu materi pelajaran yang akan disajikan.

    2) Menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran (R)

    Pada langkah ini, guru mendeskripsikan tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan disajikan.Penyampaian tujuan dan manfaat pembelajaran ini dapat dilakukan dengan cara yang bervariasi tapi

    masih tetap mengacu pada prinsip perbedaan individual siswa sehingga keseluruhan siswa dapat

    menangkap tujuan dan manfaat pembelajaran yang akan disajikan serta dapat mengetahui

    hubungan atau keterkaitan antara materi pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar

    siswa tersebut.

    3) Menyampaikan materi pelajaran (R)

    Pada langkah ini, guru menyampaikan materi pembelajaran secara jelas dan terperinci. Penyampaian

    materi ini dilakukan dengan cara atau strategi yang dapat memotivasi siswa yaitu dengan cara

    menyajikan pembelajaran tersebut dengan menarik sehingga dapat menumbuhkan atau menjaga

    perhatian siswa; memberikan keterkaitan antara materi pembelajaran yang disajikan dengan

    pengalaman belajar siswa ataupun berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa;

    menumbuhkan rasa percaya diri siswa dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk

    bertanya, memberikan tanggapan, ataupun mengerjakan soal/latihan; dan menciptakan rasa puas di

    dalam diri siswa dengan cara memberikan penghargaan atas kinerja atau hasil kerja siswa.

    4) Menggunakan contoh-contoh yang konkrit (A dan R)

    Pada langkah ini, guru memberikan contoh-contoh yang nyata serta ada hubungannya dengan

    kehidupan sehari-hari siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. Adapun

    manfaat yang didapatkan dari penggunaan contoh yang konkrit ini adalah siswa mudah memahami

    materi yang disajikan dan mudah mengingat materi tersebut. Tujuan penggunaan contoh yang

    konkrit ini adalah untuk menumbuhkan atau menjaga perhatian siswa (attention) dan memberikan

    kesesuaian antara pembelajaran yang disajikan dengan pengalaman belajar siswa ataupun

    kehidupan sehari-hari siswa (relevance).

    5) Memberi bimbingan belajar (R)

    Pada langkah ini, guru memotivasi dan mengarahkan siswa agar lebih mudah dalam memahami

    materi pembelajaran yang disajikan. Secara langsung, langkah ini dapat meningkatkan rasa percayadiri siswa sehingga siswa tidak merasa ragu dalam memberikan respon ataupun mengerjakan soal-

    soal latihan yang diberikan oleh guru. Pemberian bimbingan belajar ini juga bermanfaat bagi siswa-

    siswa yang lambat dalam memahami suatu materi pembelajaran sehingga siswa-siswa tersebut

    merasa termotivasi untuk memahami materi pembelajaran yang disajikan.

    6) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran (C dan S)

    Pada langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, menanggapi, ataupun

    mengerjakan soal-soal mengenai materi pembelajaran yang disajikan. Dengan memberikan

    kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi ini, siswa akan berkompetensi secara sehat dan aktif

    dalam mengikuti pembelajaran. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk berparisipasi dalam

  • 7/22/2019 Menerapkan Strategi ARCS Untuk Motivasi Belajar Siswa

    21/21

    pembelajaran ini juga dapat menumbuhkan ataupun meningkatkan rasa percaya diri siswa dan

    akhirnya juga dapat menimbulkan rasa puas di dalam diri siswa karena merasa ikut terlibat dalam

    proses pembelajaran tersebut.

    7) Memberi umpan balik (S)

    Pada langkah ini, guru memberikan suatu umpan balik yang tentunya dapat merangsang pola berfikir

    siswa. Setelah pemberian umpan balik ini, siswa secara aktif menanggapi feedback dari guru

    tersebut. Pemberian feedback ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan menimbulkan

    rasa puas dalam diri siswa.

    8) Menyimpulkan setiap materi yang telah disampaikan di akhir pembelajaran (S)

    Pada langkah ini, guru menyimpulkan materi pembelajaran yang baru saja disajikan dengan jelas dan

    terperinci. Langkah ini dapat dilakukan dengan berbagai macam cara diantaranya memberikan

    kesempatan kepada seluruh siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi yang baru mereka

    pelajari dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Secara tidak langsung, langkah ini dapat

    menciptakan rasa puas di dalam diri siswa.