meneguhkan local wisdom · aliran-aliran kepercayaan (agama asli nusantara) telah diakui sesuai...

32
Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag MENEGUHKAN LOCAL WISDOM SEBAGAI PILAR UTAMA BAGI MODERASI BERAGAMA

Upload: others

Post on 16-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag

MENEGUHKAN LOCAL WISDOM SEBAGAI PILAR UTAMA BAGI MODERASI BERAGAMA

Page 2: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

1.KONTEKS KEBERAGAMAAN DI INDONESIA

Page 3: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Penganut agama di Indonesia didominasiMuslim sebanyak 87.19% (207 juta jiwa).

Selain 6 agama utamadan kepercayaan yang diakui menurut UU, masihada beberapa agama dankepercayaan lokalnusantara.

Page 4: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016.

Jumlah penghayat kepercayaan di Indonesia adalah hingga 20 juta orang.

Agama asli leluhur yang dimaksud antara lain:Kaharingan (suku Dayak);Kejawen (suku Jawa);Marapu (suku Sumba);Masade (suku Sangir);Naurus (suku Manusela);Parmalim (suku Batak);Pelebegu (suku Nias);Pemena (suku Batak Karo);Sunda Wiwitan (suku Sunda, teristimewa urang Kanekes);Tolotang (suku Bugis);Tonaas Walian (suku Minahasa);Wetu Telu (suku Sasak);Wor (suku Biak)

Page 5: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Keberagaman, Dominasi Agama, dan Radikalisme

Kondisi bangsa Indonesia yang majemuk dan heterogen menjadi alasan kuat untuk salingbersikap toleransi.

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa dominasi dan eksklusivitas suatu agama di tengah kondisikeberagaman dapat memicu paham radikalisme.

BIN melakukan penelitian di 3 pergruan tinggi di Indonesia dan hasilnya adalah sebagaiberikut:

Page 6: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

= 179,1 juta jiwa Penduduk

Indonesia Usia Produktif (14-64

tahun)

67.6%

= 63,4 juta jiwa Penduduk

Millennial Indonesia (Usia 20-

35 tahun)

24%

Indonesia didominasi penduduk usia produktif,

peluang atau bencana bagi munculnya radikalisme?

Page 7: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Kaum Muda dan Radikalisme• Usia muda (dewasa awal) adalah segmen usia yang rentan terhadap

keterpaparan paham keagamaan radikal.

• Menurut J.M. Venhaus (1995: 21) pemicu keterlibatan anak muda dalam

fenomena radikalisme adalah sbb:

(1)krisis psikologis,

(2)identifikasi sosial,

(3)pencarian status, dan

(4)balas dendam terhadap ’’musuh’’.

Page 8: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Perilaku Generasi-Z (Generasi Digital)

Para generasi Z menggunakan internet dan medsos salah satunya untukmengakses materi tentang Islam.

37.71%

23.35%34.03%

33.34%

Potensi Radikalisme Generasi-Z

Setuju denganperbuatan intoleran terhadap kelompok minoritas

Menganggap muslimmurtad harus dibunuh

Menganggap bahwa bom bunuh diri itu jihad Islam

Memandang bahwa jihad adalah perang melawan non-Muslim

Hasil survei PPIM UIN Syarif Hidayatullah tahun2017

Page 9: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Pencegahan Radikalisme pada Pemuda1. Optimalisasi peran keluarga, sekolah, dan organisasi keagamaan maupun

masyarakat (termasuk karang taruna dan remaja masjid) sebagai “agenmoderasi”.

2. Menanamkan nilai toleransi3. Mengajarkan literasi digital agar remaja mampu menyaring informasi

digital dari internet dan sosial media dengan lebih baik.4. Mengembangkan program-program penanaman religiusitas yang

menarik dan sarat moderasi.

Page 10: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

2.TEOLOGI “Moderasi Beragama” Berbasis Lokalitas

Page 11: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

al-Qur’an Menggunakan Aspek LokalitasSebagai Pijakan Moderasi Beragama Salah satu pondasi keberhasilan Rasulullah dalam

membumikan budaya moderat dan damai adalahdengan mengharmonikan penduduk lokalYatsrib/Madinah yaitu suku Aus dan Khazraj (yang sebelumnya berperang selama -+ 300 tahun.

Nabi kemudian berusaha mengharmonikan di antarakeduanya sebagai pondasi/pilar utama kekuatan Kota Yatsrib

Ini bukti bahwa aspek lokalitas memiliki peran utama

واذكروا ا يعا ول ت فرهقو واعتصموا ببل الله ج تم أعداء فأله نعمت الله عليكم إذ ف ب ي كن

تم على شفا و نعمته إخوان فأصبحتم ب ق لوبكم كن فأن قذك حفرة من النهار ن م

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali

(agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,

dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketikakamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalumenjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di

tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamudari padanya….”(Q.S. Ali Imron: 103)

Page 12: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Visi Moderat al-Qur’an Agama Islam mengikat semua pemeluknya untuk memelihara perdamaian dan

moderastisme Islam mendamaikan semua pemeluknya yang terlibat dalam konflik sebelumnya. Munculnya konflik merupakan anugerah yang tak terhingga jika manusia mampu

mengelolanya Dengan paradigma wasathiyah (moderat), manusia dapat melampui keragaman dan

perbedaan bahkan konflik sekalipun menjadi RAHMAT Selama di tengah konflik masih ada ruang untuk fa ashlihuu baina akhawaikum maka

sejatinya adalah rahmat Sebaliknya jika di tengah konflik tertutup celah untuk fa ashlihuu baina akhawaikum, maka

itulah bencana Islam mengantarkan semua pemeluknya selamat dari neraka dunia, yaitu kehidupan

dunia yang penuh angkara murka, dendam, permusuhan, tidak teratur, dan kacaubalau. Juga selamat dari neraka akhirat

Page 13: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

ASPEK LOKALITAS MELEKAT DALAM SETIAP BANGSA; Potensi yang Perlu Dipupuk sebagai Basis Moderasi Beragama

• Manusia sengaja didesain oleh Allah SWT dengan aspek lokalitas masing-masing. Setiap manusia membawa spek lokalitasnya masing-masingsehingga memunculkan perbedaan dan keanekaragaman baik perbedaanjenis kelamin maupun keragaman suku dan bangsa berikut dengan bahasa,budaya dan peradabannya masing-masing agar mereka bisa salingmengenal, berkolaborasi dan bersinergi.

• Saling mengenal, berkolaborasi dan bersinergi merupakan salah satu ciriutama kaum moderat. Allah berfirman dalam QS. Al-Hujurat: 13

فوال وجعلن كم شعوب وق ب ئل إنه خلقن كم ن ذكر وأنثىأي ها النهاس ي ت ع خبي م عند الله أت قاكم إنه الله عليأكرمكم إنه

Page 14: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

PIAGAM MADINAH;Dokumen Resmi Kenabian dengan Kragaman Nilai-nilai Lokal yang Mendunia Konsep moderasi beragama Rasulullah SAW yang mendunia dibentuk dari karakteristik lokal

Penduduk Yatsrib. Penduduk Yatsrib cenderung lebih terbuka dibanding penduduk Makkah, karena

penduduknya yang heterogen Kejelian Rasulullah mengambil aspek lokalitas inilah yang juga berperan aktif dalam

membumikan budaya moderat di Yatsrib Dalam konteks lokalitas Yatsrib inilah dokumen Watsiqah Madaniyyah muncul sebagai

inspirasi kemanusiaan yang universal tidak hanya dalam konteks bermoderasi semata tetapibahkan dalam konteks yang lebih besar yaitu kemanusiaan

Kelahiran pertama kali konsep kewarganegaraan (citizenship atau muwathanah) di duniayang ditawarkan oleh Nabi dalam praktek kehidupan di Yatsrib adalah bagian kecil dari nilai-nilai kemanusiaan yang lahir dari budaya moderat yang berhasil diciptakan dan dibumikanoleh Rasulullah dari nilai-nilai lokalitas

Page 15: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Nusantara; Surga Dunia bagi Moderasi

Dalam konteks Nusantara, kita juga berterimakasih dengan kebesaranMajapahit yang meskipun agama resminya adalah Hindu-Budha namunmemberikan kebebasan sebesar-besarnya bagi semua warganya untukmengamalkan ajaran agama masing-masing, sehingga memudahkan para Guruagama Islam atau WALISONGO yang mengusung moderasi Islam untukmensyiarkan ajaran Islam.

Oleh karenanya tidak megherankan, jika pasca kemerdekaan saat Islam sudahmendominasi nusantara ini, para Ulama pun tidak ingin memaksakan agamaIslam menjadi sistem resmi kenegaraan di NKRI. Selain demi menjaga persatuandan kesatuan, hal ini juga telah menjadi kesadaran bersama dari para ulama danseluruh bangsa Indonesia bahwa agama (apapun agamanya) akanmengarahkan pada terbentuknya ‘insan-insan saleh’ yang akan mengawalkemajuan kebudayaan dan peradaban bangsa ini.

Page 16: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

3. LOKALITAS DAN KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PIJAKAN BERAGAMA

Page 17: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Overview Keragaman

Indonesia sebagai Dasar Urgensi

Moderasi

Page 18: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

18

Suku Bangsa Jumlah

Ranking (dari

total 31

Kelompok Suku

Bangsa

Jawa 95 217 022 jiwa 1

Sunda 36 701 670 jiwa 2

Batak 8 466 969 jiwa 3

Suku Asal

Sulawesi7 634 262 jiwa

4

Madura 7 179 356 jiwa 5

Tabel Penduduk Menurut Kelompok Suku

Bangsa Terbanyak

1. Suku Jawa merupakankelompok suku bangsa yangterbesar dengan populasisebanyak 95,2 juta jiwa atausekitar 40,2 persen

2. Suku madura mencapai sebanyak

7,18 juta jiwa atau sekitar 3,03

persen dari populasi

penduduk indonesia dan

menempatI peringkat ke 5 dari 31

kelompok suku bangsa.

3. Suku-suku asal Papua yang

jumlahnya mencapai lebih dari 466

kelompok suku bangsa yang

tersebar di seluruh wilayah Papua

dan Papua Barat, populasinya

secara keseluruhan hanya

berjumlah sebanyak 2,7 juta jiwa

(1,14%)- rangking 19/31

Fenomena Dinamika

Sebaran Penduduk :A. Keberagaman Kelompok Suku

Bangsa (Etnisitas)

Page 19: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

19

Agama Jumlah Pemeluk Presentase

Islam 207 176 162 87,18

Kristen 16 528 513 6,96

Katolik 6 907 873 2,91

Hindu 4 012 116 1,69

Budha 1 703 254 0,72

Khong hu cu 117 091 0,05

Lainnya 299 617 0,13

Tidak Terjawab 139 582 0,06

Tidak ditanyakan 757 118 0,32

Jumlah 237 641 326 100

B. Keberagaman AgamaFenomena Dinamika Sebaran

Pemeluk Agama :

1. Agama Islam

merupakan agama yang dianut oleh

lebih dari 60 persen penduduk pada

masing-masing provinsi kecuali

provinsi Bali, nusa Tenggara Timur,

Kalimantan Barat, Sulawesi utara,

Maluku, Papua Barat dan Papua

2. Persentase penduduk

yang beragama Islam di Provinsi Bali

hanya sebesar 13,37 persen,

sedangkan persentase mereka yang

beragama Hindu mencapai sebesar

83,46 persen.

3. Mayoritas penduduk beragama Kristen di Provinsi Sulawesi Utara (63,60%), Papua Barat (53,77%) dan Papua (65,48%).

4. Masih terdapat beragam

kepercayaan lokal yang dianut oleh

masyarakat Indonesia

Page 20: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

20

C. KEBERAGAMAN PENGGUNAAN BAHASA

Jenis

Bahasa

Jumlah

Bahasa

Indonesia

19,94%

Bahasa

Asing

0,35%

Tidak

Terjawab

0,26%

Bahasa

Daerah

79,45%

Fenomena Dinamika Sebaran

Bahasa :

1. Persentase penduduk yang menggunakan

bahasa daerah sebagai bahasa komunikasi

sehari-hari yang mencapai sebesar 79,45

persen. Sebagai ekspresi identitas sosialnya

2. Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi seharihari hanya dilakukan oleh mayoritas penduduk di lima provinsi yaitu DKI Jakarta,Papua Barat, Kepulauan Riau, Sumatera Utara danKalimantan Timur

Page 21: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Relasi Lokalitas dan Kearifan Lokal sebagai Modal

Memahami Keragaman Budaya

Masyarakat

Page 22: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Unsur Kebuda

yaan

Sistem religi -

kepercayaan

Sistem kekerabatan – organisasi kemasyarak

atan

Sistem pengeta

huan

Sistem mata

pencaharian/ekono

mi

Sistem teknologi

dan peralatan

Bahasa

Kesenian

Harmony in Culture Diversity

Kebudayaan merupakan sistem

ide, tingkah laku, dan hasil

tingkah laku yang dimiliki oleh

sekelompok manusia melalui

proses belajar

Mengandung keseluruhan nilai,

norma, sosial, ilmu

pengetahuan serta keseluruhan

struktur sosial, religius dan

pernyataan intelektual dan

artistik

Setiap suku bangsa akan

mengekspresikan lokalitasnya

masing-masing

Page 23: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Esensi Lokalitas dan Kearifan Lokal

Lokalitas

Konsep bersama

Nilai ideal/rujukan

Enkulturasi nilai ideal

Hubungan interpersonal yang

erat

Ekspresi solidaritas

Kearifan Lokal

Identitas masyarakat

Elemen perekat interaksi antar

masyarakat

Ekspresi kultural

Sintesa sosio-kultural

Sintesa sosio-keagamaan

Lokalitas terepresentasi

melalui kearifan lokal

yang digunakan sebagai

guide line interaksi sosial

masyarakat

Berperan signifikan

dalam proses

manajemen perbedaan,

menguatkan solidaritas

dan mewujudkan

harmoni dalam

kehidupan masyarakat

Page 24: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

Signifikansi Lokalitas dan Kearifan Lokal

Sebagai bagian dari ekspresi budaya yang dimiliki masyarakat, lokalitas dan kearifan lokal

memberi dampak signifikan dalam proses kehidupan masyarakat melalui term :

1. Cultural Determinism, ketika segala sesuatu yang dimiliki dan dilakukan oleh masyarakat

ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu sendiri

2. Superorganic, ketika konsep nilai dan norma kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat

akan diturunkan secara terus-menerus melalui proses belajar (shared culture)

Dengan demikian kebudayaan yang terekpresi melalui Lokalitas dan Kearifan Lokal

berfungsi menjadi pedoman hidup, kontrol sosial dan strategi bertahan hidup

(survival strategy) yang akan terus melekat dalam proses dinamika kehidupan

masyarakat termasuk dalam konteks beragama.

Page 25: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

INDIGENIOUS RELIGIOSITY: SEBUAH REFLEKSI

Page 26: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

INDIGENIOUS RELIGIOSITY: KONSEP (1)

● TEO-ANTROPOSENTRIS: Agama untuk manusia di sebuah tempat. Visi agama harus selaras dengandaya cerap manusia sesuai dengan lokalitasdimana ia hidup

● SEGMEN/OBJEK: Bahasa Kitab Suci selalumengadaptasi konteks/lokalitas. Ilustrasi surgadisesuaikan dengan konteks Timur Tengah. Surgadiilustrasikan sebagai daerah tropis

● IJTIHAD LOKALITAS: Ijtihad ulama selalumengadopsi komponen local (URF)

● BERAGAMA KONTEKSTUAL: Beragamamemperhatikan konteks agar dinamis, tidak kaku. Contoh: shalat jaga jarak, jual beli online.

AGAMA LOKALITAS

Page 27: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

INDIGENIOUS RELIGIOSITY: KONSEP (2)

● FITRAH: Manusia hidup dengan kebudayaan. Maka, dalam beragama, manusia beragamasekaligus berkebudayaan. Tradisi/kebudayaantidak bisa dipisahkan dari agama. Begitu jugadalam berkebudayaan, manusia tidak bisamemisahkan nilai-nilai agama. Disini, agama danbudaya ibarat dua dimensi, satu eksitensi

● TUJUAN UTAMA: bagaimana manusia denganidentitas dan karakternya mampumengekspresikan agama

● HASIL: Manusia bisa beragama danberkebudayaan

AGAMA LOKALITAS

Page 28: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

INDIGENIOUS RELIGIOSITY: STRATEGI● TUTWURI HANDAYANI: mengikuti dari belakang terhadap

perilaku dan kebudayaan manusia, tetapi diusahakan untukdapat mempengaruhi sedikit-demi sedikit.

● TUTWURI HANGISENI, mengikuti dari belakang sambilmengisi kepercayaan atau ajaran agama Islam.

● Strategi beragama harus memerhatikan kebudayaanmasyarakat, kemudian menggunakan kebudayaan denganmelakukan internalisasi agama di dalamnya.

● Jika seseorang beragama saja, ia hanya akan memahamibahwa agama bagian instruksional dalam hidupnya. Ketikaberagama dilakukan bersamaan dengan berkebudayaan, maka ia akan merasa bahwa ia sedang menjalankan tradisidengan dimensi spiritualitas. Agama hidup berdampingandengan kehidupan. Spiritualitas menyatu dengan dimensisosial.

Page 29: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

MODERASI BERAGAMA

BERBASIS INDIGENIOUS RELIGIOUSITY?

Page 30: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

RUKUN MODERASI INDIGENIOUS

1. Beragama dengan mengintegrasikan nilaiagama dan nilai budaya

2. Menggali nilai-nilai budaya untukmenguatkan BERAGAMA DENGAN RASA, tidak selalu hanya BERGAMA SECARA TEKSTUAL

3. Beragama secara moderat tidak ditujukanuntuk BENAR DAN SALAH, akan tetapimencoba mencapai BAIK DAN BURUK, MANFAAT DAN MADHARAT

Page 31: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

CONTOH MODERASI INDIGENIOUS● SUNAN KALIJAGA memberi teladan tentang contoh penerapan moderasi indigenious dalam

memahami dan melakukan nilai-nilai agama secara simbolik● Sunan Kalijaga memberi cara bagaimana beragma dan berkebudayaan dapat beriringan

dengan penuh makna. Salah satu contohnya adalah bagaimana memahami hidup denganmenggunakan simbol LUKU/BAJAK

Cekelan atau pegangan.Maksudnya, manusia hidup harus memiliki pegangan,atausebagai pedoman hidup.

Pancadan atau tumpuan. Maksud symbol benda ini adalah amalan. Semuapegangan/pedoman itu harus diamalkan.

Tandhing atau pasak. Maksudnya adalah membanding-bandingkan, sebelummemutuskan secara tepat,apa pilihan yang terbaik dari berbagai macam pilihan yang ada.

Singkal atau alat pembalik tanah. Singkal ini diartikan secara singkat dengan makna sing sugih akal. Kreatif, tidak mudah menyerah.

Kajen atau mata singkal. kejen yang artinya kasawijen dan berarti pemusatan. Berartisatunya pikiran,bulatnya tekad menuju satu tujuan atau cita-cita.

OLANG-ALING atau penghalang. Racuk atau ujung luku, berarti mengarah ke pucuk.

Page 32: MENEGUHKAN LOCAL WISDOM · Aliran-aliran kepercayaan (agama asli Nusantara) telah diakui sesuai dengan Putusan Mahkamah Konstitusi RI tertanggal 7 November 2017 dengan No. 97/PUU-XIV/2016

THANKS!