mendesain media pembelajaran
DESCRIPTION
MODUL MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARANTRANSCRIPT
MENDESAiN MEDIA
PEMBELAJARAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KENDARI
TARBIYAH-PAI
2013
Created by kelompok 3:
Nurlina
Sultriani
Rio Fitra Asri
Hastutianti
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”MENDESAIN MEDIA PEMELAJARAN”.
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar Makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Kendari 01-05-2013
Penulis
i
DAFTAR ISIKata Pengantar i
Daftar Isi ii
I. PENDAHULUAN 1
A. Deskripsi modul pembelajaran 1
B. Tujuan Akhir 1
II. PEMBELAJARAN 2
A Kegiatan belajar 2
B Rangkuman 16
C Soal latihan 17
III. PENUTUP 18
A Kunci Jawaban 18
Daftar Pustaka 19
ii
I. PENDAHULUAN
iii
A. DESKRIPSI MODUL PEMBELAJARAN
MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Waktu : 180 menit
Jurusan/Prodi : Tarbiyah/ PAI
Semester : IV/b
B. TUJUAN
Setelah memepelajari meteri ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui cara mendesain media pembelajaran.
2. Mengetahui kebutuhan dan karakteristik siswa.
3. Mengetahui cara penulisan naskah media.
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mendesain Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang berarti
perantara. Maksudnya adalah bahwa media merupakan perantara yang
menyampaikan isi pesan kepada penerima pesan dari pemberi pesan. Media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar mengajar terjadi.
Media merupakan salah satu faktor penentu keberliasilan
pembelajaran. Melalui media proses pembelajaran bisa lebih menarik dan
menyenangkan (joyfull learning), misalnya siswa yang memiliki
ketertarikan terhadap warna maka dapat diberikan media dengan warna
yang menarik. Begitu juga halnya dengan siswa yang senang berkreasi
selalu ingin menciptakan bentuk atau objek yang diinginkannya, siswa
tersebut dapat diberikan media yang sesuai, seperti plastisin, media balok iv
A. KEGIATAN BELAJAR
hangun ruang, atau diberikan media gambar lengkap dengan cahaya.
Dengan menggunakan media berteknologi seperti halnya komputer, amat
membantu siswa dalam belajar, seperti belajar berhitung, membaca dan
memperkaya pengetahuan. Program permainan (games) pada komputer
banyak yang berisi tentang pembelajaran yang dikemas sangat
menyenangkan buat siswa, sehingga siswa seolah tidak merasa sedang
belajar.
Aspek penting lainnya penggunaan media adalah membantu
memperjelas pesan pembelajaran. Inforrnasi yang disampaikan secara lisan
terkadarag tidak dipahami sepenuhnya oleh siswa, terlebih apabila guru
kurang cakap dalam menjelaskan materi. Disinilaih peran media sebagai
alat bantu memperjelas pesan pembelajaran.
Keberhasilan penggunaan media, tidak terlepas dari bagaimana
media itu direncanakan dengan baik. Media yang dapatmengubah perilaku
siswa (behaviour change) dan meningkatkan hasil belajar siswa tertentu,
tidak dapat berlangsung secara spontanitas, namun diperlukan analisis
dengan memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran. Aspek-aspek tersebut diantaranya tujuan,
kondisi siswa, fasilitas pendukung, waktu yang tersedia dan kemampuan
guru untuk menggunakannya dengan tepat. Semua aspek tersebut perlu
dituangkan dalam sebuah perencaruran pembuatan media. hakikat
perencanaan tidak cukup dergan niat dan ide cemerlang dalam membuat
media, namun perlu dipersiapkan dalam bentuk naskah perencanaan medja.
v
B. SISTEMATIKA PERENCANAAN MEDIA
l. Hakikat Perecanaan Media
Seperti yang telah disinggung pada bab sebelumnya bahwa dilihat
dari pengadaannya media dapat menggunakan yang sudah ada yang dibuat
oleh pihak tertentu (produsen media) dan kita dapat langsung
menggunakannya begitu juga media yang sifatnya alamiah yang tersedia
dilingkungan sekolah juga termasuk yang dapat langsugg di gunakan.
Selain itu, kita juga dapat membuat media sendiri sosuai dengan
kebutuhan. Disinilah di perlukannya perencanaan jika kita memiliki media
dengan cara membeli yang sudah ada, kegiatan perencanaan media tidak
terlalu banyak dilakukan, cukup dengan mencocokkan materi yang akan
diajarkan dengan media yang tersedia. Berbeda halnya jika kita membuat
media sendiri berdasarkan kebuhrhandalam hal ini diperlukan analisis
terhadap berbagai aspek,sehingga pas dengan kebutuhan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media. Dalam
memilih rnedia adapun hal yang harus diperhatikan adalah:
What ( apa) yaitu apa media yang digunakan dalam pembelajaran?
Media yang digunakan dalam pembelajaran hendaknya dapat
menyampaikan isi pesan yang ingin disampaikan kepada siswa.
Who (siapa) yaitu untuk siapa media tersebut digrmakan? media
yang digunakan hendaknya dapat dikuasai oleh guru yang
rnenggunakannya karena tanpa penguasaan dari guru tersebut dalam
vi
menggunakan media tidak bisa menjamin isi pesan akan sampai kepada
orang yang dituju apakah anak-anak,orang remaja atau dewasa.
Where (dimana) yaitu dimana media ini akan diterapkan? Hal ini
juga harusdiperhatikan karena tidak semua media dapat diterapkan di setiap
tempat. Apabila tempat tersebut dapat mendukung penggunaan media
maka media bisa digunakan tetapi sebaliknya apabila tempat tersebut tidak
mendukung maka media tersebut tidak dapat diterapkan di temapat
tersebut.
When (kapan) yaitu kapan media itu dapat digunakan? Pengunaan
media juga tergantung waktunya apabila dalam pembelajaran tersebut
rnembutuhkan media maka dapat digunakan medianya karena sebagian
pembelajaran membutuhkan media untuk menunjang pembelajaran dan
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Why (mengapa) yaitu mengapa media tersebut perlu digunakan?
Dalam pembelajaran tidak semua media dapat berhasil membantu guru
dalann menyampaikan isi pembelajaran. Oleh karena itu seorang guru
harus mematrami mengapa dia harus menggunakan media tersebut dalam
pembelajaran.
How (bagaimana) yaitu bagaimanakah penggunaan media tersebut?
Seorang guru juga harus tahu bagaimana menggunakan media sehingga
pada saat menggunakan media tersebut tidak terdapat kejanggalan atau
guru tersebut kebingungan dan tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai.
vii
Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak menjadi pernikiran dan ide-
ide semata, namun harus ditindaklanjuti dengan cara menuliskannya
sehingga akan terwujud sebuah dokumen perencanaan media. Jadi hakekat
perencan urn tidak cukup dengan niat dan ide cemerlang dalam membuat
media namun perlu dipersiapkan dalam benfuk naskah perencaruun media.
2. Langkah-Iangkah Perancangan Media
Secara umum langkatr-langkah penmcangan media adalah sebagai berikut:.
1. Identifikasi Kebutuhan Dan Karakteristik Sisiwa
Sebuah perencanaan media didasarkan atas kebutuhan
(need).Datam pembelajaran yang dimaksud dengan kebutuhan adalah
adanya kesenjangan antara kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang
kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang
mereka miliki sekarang. Adanya kebutuhan, seyogyannya menjadi dasar
dan pijakan dalam membuat media pembelaran, sebab dengan dorongan
kebutuhan inilah media dapat berfirngsi dengan baik.
Kesesuaian media dengan siswa menjadi dasar pertimbangan dalam
merancang sebuah media pembelajaran. Dalam mengidentifrkasi kebutuhan
siswa dapat dilihat dari gaya belajar siswa ifu sendiri. Beberapa learning
style yang dapat diidentifikasi dari siswa antara lain:
viii
l. Tactile/Kinesthetic Para siswa memperoleh hasil belajar optimal apabila
disibukan dengan suatu aktivitas. Mereka tidak ingin hanya membaca
tetapi ikut terlibat langsung melakukan sendiri.
2. Visual/Perceptual. Para siswa memperoleh hasil belajar optimal dengan
penglihatan. Demonstrasi ilari papan tulis, diagram, grafik dan tabel adalah
semua alat yang berharga untuk mereka Pelajar tip visual selalu ingin
melihat gambar, diagre.m, flow chart, time line, film, dan demonstrasi.
3. u Auditory. Pelajar informasi dengan format bahasa lisan. Hasil belajar
diiperoleh melalui mendengarkan ceramah kuliah dan mengambil bagian
pada diskusi kelompok.
4. u Aktif versus Reflektif Akif, Pelajar cenderung untuk mempertahankan
dan memahami informasi yang terbaik apa dengan melakukan sesuatu
secara aktif dengan mendiskusikan atau menerapkannya dan
menjelaskannya pada orang lain.
5. u Reflektif: Pelajar suka memikirkan sesuatu dengan tenang “Mari kita
fikirkan terlebih dulu" adalah tanggapan pelajar yang yang reflektif.
2. Perumusan Tujaan
Tujuan merupakan sesuatu yang sangat penting dalarn kehidupan
karena dengan tujuan akan mempengaruhi arah dan tindakan kita. Dengan
tujuan ihr pulalah kita dapat mengetahui apakah target sudah dapat tercapai
atau tidak Dalam pembelajaran tujuan juga merupakan faktor yang sangat
ix
penting, karena tujuao itu akan menjadi arah kepada siswa untuk
melakukan perilaku yang diharapkan dengan tujuan tersebut.
Tujuan yang baik yaitu yang jelas, terukur, operasional, tidak
mudah untuk dirumuskan oleh guru, diperlukan latihan, penelaahan
terhadap kurikulum dan pengalaman saat melakukan pembelajaran di kelas.
Namun, sebagai patokan, sebaiknya perumusan tujuan haruslah memiliki
ketentuan sebagai berikut :
a. Learner Oriented. Dalam merumuskan trrjuan, harus selalu berpatokan
pada perilaku siswa, dan bukan perilaku guru. Selain itq perilaku yang
diharapkan dicapai harus mungkin dapat dilakukan siswa dan bukan
perilaku yang tidak aungkin dilakukan siswa. Tujuan itu berorientasi pada
hasil, sehingga secara kuantitas dapat diukur.
b. Operational. Perurnusan tujuan harus dibuat secara spesifik dan
operasional sehingga mudah untuk mengukur tingkat keberhasilannya.
Tujuan yang spesifik ini terkait dengan penggunaum kata kerja.
c. ABCD. Untuk memudahkan merumuskan tujuan pembelajaran, Baker
(1971) membuat formula teknik penrmusan tujuan pembelajaran dengan
rum.rs ABCD dengan penjelasan sebagai berikut:
Audience, artinya sasaftm sebagai pembelajar yang perlu dijelaskan secara
spesifik agar jelas untuk siapa tujuan tersebut diberikan. Sasaran yang
dimaksud di sini misalnya siswa SD kelas IV.
x
Behaviour, adalah perilaku spesifik yang diharapkan dilakukan atau
dimunculkan siswa setelah pembelajaran berlangsung. Behaviour ini di
rumuskan dalam bentuk kata kerja contohnya : menjelaskan, menyebutkan
dan sebagainya.
Conditioning, yaitu keadaan yang harus dipenuhi atau dikerjakan siswa
pada saat dilakukan pembelajaran, misalnya : dengan cara mengamati,
tanpa membaca kamus.
Degree, adalah batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus
dipenuhi dalam mencapai perilaku yang diharapkan. Penentuan ini
tergantung pada jenis bahan materi, penting tidaknya materi. Contoh : 3
buah minimal 80%, empat jenis, dan sebagainya.
3. Perumusan Materi
Titik tolak penrmusan materi pembelajaran adalah dari rumusan
tujuan. Materiberkaitan dengan isi pelajaran yang harus diberikan. Materi
perlu disusun dengan memperhatikan kriteria-kriteria tertentu, diantaranya :
1. sahih atau valid, materi yang dituangkan dalam media untuk
pembelajaran benar-benar telah teruji kebenarannya dan kesahihannya. Hal
ini juga berkaitan dengan keaktualan materi sehingga materi yang
disiapkan tidak ketinggalan jaman, dan memberikan kontribusi untuk mas€l
yang akan datang.
xi
2. Tingkat kepentingan (significan), dalam memilih materi perlu
dipertimbangkan pertanyain sebagai berikut, sejauhmana materi tersebut
penting untuk dipelajari? Penting untuk siapa? Dimana dan
mengapa?.Dengan demikian materi yang diberikan kepada siswa tersebut
benar-benar ymrg dibutuhkannya.
3. (utllity) kebenrranfaatan yang dimaksud haruslah dipandang dari dua
sudut pandang yaitu kebermanfaatan secara akademis dan non akademis,
secara akademis materi harus bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan
siswa, sedangkan non akadernis materi harus menjadi bekal berupa life
skill baik berupa pengetahuan apliikatif, keterampilan dan sikap yang
dibutuhkannya dalam kehidupan keseharian.
4. Learnability artinya sebuah progftIm harus dimungkinkan untuk
dipelajari, baik dari aspek tingkat kesulitannya (tidak terlalu mudah, sulit
ataupun sukar) dan bahan ajar tersebut layak digunakan sesuai dengan
kebutuhan setempat.
5. Menarik minat (interest) materi yang dipilih hendaknya menarik minat
dan dapat memotivasi siswa untuk mempelajarinya lebih lanjut. Setiap
materi yaag diberikan kepada siswa harus menimbulkan keingin tatruan
lebih lanjut, sehingga memunculkan dorongan lebih tinggi untuk belajar
secara aktif dan mandiri.
Begitu halnya dengan materi dalarn sebuah program media, kriteria
materi yang diuraikan tersebut berlaku juga untuk materi pada media.
xii
Sebuah program media didalamnya haruslah berisi materi yang harus
dikuasi oleh siswa. Jika tujuan sudah dirumuskan dengan baik dan lengkap,
maka teknik permusan materi tidaklah sulit, tinggal kita mengganti kata
kerjanya. Lihatlah contoh rumusan tujuan dan bagaimana merumuskannya
menjadi materi :
Contoh : Rumusan Tujuan :
a. Siswa dapat menyebutkan pulau-pulau besar yang ada di Indonesia
dengan benar.
b. Siswa dapat pulau-pulau yang ada berdasarkan ukuran luas, jumlah
penduduk dan kekayaan alam.
c. Siswa dapat bunyi musik khas yang ada disetiap pulau yang ada di
Indonesia.
Contoh : Rumusan materi dari tujuan di atas :
a. Nama pulau-pulau besar yang ada di Indonesia.
b. Pulau-pulau yang ada bordasarkan ukuran luas, jumlah penduduk
dan kekayaan alam.
c. Jenis bunyi dan musik khas yang ada disetiap pulau yang ada di
Indongsia.
4. Perumusan Alat Pengukur Keberhasilan
Pembelajaran yang kita lahrkan haruslah diukur apakah tujuan
pembelajaran sudah tercapai atau tidak?untuk keperluan tersebut kita perlu
xiii
mempunyai alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan
siswa. Alat pengukur kebertrasilan siswa ini hendaknya dirancang terlebih
dahulu dan dikembangkan sebelum naskah progftun media dittrlis atau
sebelum proses belajar mengajar dilaksanakan. Alat ini dapat berupa tes,
penugasan, ataupun daftar cek prilaku
5. Penulisan Garis Besar Program Media GBPM
GBPM merupakan petunjuk yang drjadikan pedoman oleh parah
penulis naskah didalam penulisan naskah program media. GBPM dibuat
dengan mengacuh pada analisis kebutuhan tujuan, dan materi.GBPM
disusun setelah dilalarkan telaah topik yang akan dibuat programnya.
Kegiatan telaah topic ini perluh dilakukan, karna tidak semua topik yang
ada dalarn GBPP cocok untuk dibuat media tertentu misalnya video atau
radio. Misalalnya topic-topik yang berisi materi pembelajaran yang
bertujuan untuk mengembangkan kemampuan psikomotorik yang
memerlukan penjelasan visual.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari sajian media ini
diantaranya adalah:
Terjadinya persamaan persepsi
Effisien: tidak memerlukan penjelasan yang panjang
Effektif: sampai kesasaran
Motivatif dan rekreatif.
C. PENULISAN NASKAH MEDIA
xiv
a. Pengertian Naskah Media
Secara umum naskah dalrm per€ncanaan program media dapat
diartikan sebagai pedoman tertulis yang berisi informasi dalarn bentuk
visual, grafis dan audio sebagai acuan dalam pembuatan media tertentu,
sesuai dengan tujuan dan kompetensi tertentu. Secar sederhana naskah juga
dapat berupa gambaran umum media atau juga outline media yang akan
dibuat.
Dalam membuat naskah media terdapat beberapa tahap diantaranya:
Tahapan pertoma adalah berawal dari adanya ide dan gagasan yang
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.Menghasilkan media yang
bagus diperlukan kreativitas dan ide cemerlang. Dengan demikian
diperlukan kira-kira ide seperti apa yang menarik rurmun tetep
memiliki substansi materi yang jelas.
Tahap kedua dalam pengembangan naskah adalah mengumpulkan
data dan informasi unfuk membuat, melengkapi dan memperkaya
naskah tersebut. Mengumpulan bahan ini dapat dilakukan dengan
cara mengkaji literatur, melakukan survey sederhana atau juga
terlebih dahulu dilakukan penelitian secara mendalam.
Tahap ketiga adalah membuat sinopsis dan treatmen. Slnopsis
secara singkat dapat diarttkan sebagai ringkasan program atau
ringkasan cerita. sinopsis ini dipqlukan untuk memberikan
gambaran secara ringkas dan padat tentang terner atau pokok materi
yang akan digmap.Dalam istilah yang lebih sederhana sinopsis
xv
dapat diartikan sebagai ringkasan cerita.Sedangkan teatment
merupakan pengembangan dari sinopsis.
Truatment, Agak berbeda dongan sinopsis, treatment mencoba memberikan
uraian ringkas secara deskriptif (bukan tematis) tentang bagaimana suatu
episode cerifa atau rangkaian peristiwa pembelajaran (instructional event)
nantinya akan digarap. Kalau pada sinopsis penulisannya dibuat
sedemikian singkat, akan tetapi dalam treatment semua alur cerita yang
akan ada dalam video tersebut diuraikan dari awal kemunculan gambar
sampai program berakhir diuraikan secara deskriptif.
b. Jenis Naskah Media
1. Naskah Media Audio
Media audio adalah media yang menyajikan informasi dalam
bentuk audio atau suara dan untuk menerima infomrasi tersebut
rnenggtrnakan indra pendengaran. Format sudio yang dapat disajikan
adalah srura manusia (naratif), musik, lagu vocal, dan souqd efek Beberapa
format sajian media audio diantaranya dialog atau diskusi, tutorial,
magazine, drama
2. Naskah Media Video
Media video adalah media yang menyajikan informasi dalam
bentuk suara dan visual. Unsur swra yang ditampilkan berupa : narasi,
dialog, sound effect dan musik, sedangkan unsur visual berupa : gambar /
xvi
foto diam (still image), gambar bergerak (motion picture), animasi, dan
teks. Ada beberapa naska media video:
a. Format naska
b. Shooting Skript/ Skenario
c. Petunjuk pengambilan gambar
d. Gerakan kamera
e. Evekvisualdasar
3. Naskah Media GraIis
Media grafis adalah media yang dihasilkan dengan cara dicetak
melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambar atau melukis,
teknik printing, sablon, atau offset, sehingga media ini disebut juga media
printed matterial htau bahan-bahan yang tercetak. yang termasuk media
grafis diantaranya : bagan, poster, grafik,gambar.
c. Evaluasi Pogram Media
Apapun media yang kita buat hendaknya setelah selesai dibuat
dapat kita evaluasi karena Penilaian atau evaluasi ini kita buat untuk
menenentukan apakah media yang kita buat tersebut dapat memenuhi atau
mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai atau yang telah ditetapkan
dalarn proses pembelajaran. Ada dua bentuk evaluasi media yaifu:
a. Evaluasi fonnatif yaitu proses evaluasi yang dimaksudkan untuk
rnengumpulkan data tentang efektifitas datr efesiensi bahan-bahan
xvii
pembelajaran (termasuk medianya) rmtuk mencapai data yang telah
ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan
efesien.
b. Evaluasi yaitu pmoses evaluasi yang mana dalarn bentuk finalnya,
setelah adanya perbaikan dan penyempurnaan yang ditakukan oleh
diri sendiri atau bantuan orang lain maka akan dikumpulkan data-
data yag menentukan apakah media yang dibuat itu patut digunakan
dalam situasi-situasi tertentu atau media tersebut benar-be,ur efektif
untuk digrmakan.
xviii
1. Media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang berarti
perantara. Maksudnya adalah bahwa media merupakan perantara
yang menyampaikan isi pesan kepada penerima pesan dari
pemberi pesan
2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan media. Dalam
memilih rnedia adapun hal yang harus diperhatikan adalah What,
Who, Where, When, Why, How.
3. Secara umum langkatr-langkah perancangan media adalah
identifikasi kebutuhan, perumusan tujuan, perumusan materi,
perumusan alat pengukur keberhasilan, penilaian GBPM.
B. Rangkuman
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!
1. Berikut ini adalh langksh-lsngksh mendesian media pembelajaran, kecuali....
a. Identifikasi kebutuhan dan karakterisrik siswa
b. Perumusan tujuan institusional (intructional objektive)
c. Perumusan butir-butir materi yang terperinci
d. Menyajikan materi apa adanya
2. Identikasi kebutuhan dan karakterstik siswa adalah....
a. Salah satu langkah media pembelajaran
b. Perumusan tujuan
c. Perumusan alat pengukur keberhasilan
d. Penulisan garis besar program media (GBPM)
3. Menyampaikan pembelajaran dengan cara garis-garis besar materi adalah
contoh....
a. Bentuk materi yang kurang terinci
b. Bentuk desain pembelajaran
c. Bentuk materi apa adanya
d. Semua benar
4. Dalam menyampaikan materi, murid tidak mengerti apa yang disampaikan
oleh gurunya, menurut desain pembelajaran adalah....
xix
C. Soal Latihan
a. Karena materinya tidak lengkap
b. Referensi kurang mendukung
c. Karena materinya terlalu meluas yang mengakibatkan guru kurang
terperinci dalam menjelaskan
d. A dan C benar
III. PENUTUP
xx
Jawaban I
1. D2. A3. B4. d
A. Kunci Jawaban
Daftar Pustaka
Cece Wijaya (1992), Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran, Bandung: Remaja Rosda Karya,
B. Suryosubroto. (1983) Sistem Pengajaran dengan Modul, Jakarta: Bina Aksara,
S. Nasution, (1987) Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bina Aksara
xxi
xxii