mendayagunakan media

7
1 | Page MENDAYAGUNAKAN MEDIA DALAM LINGKUP ORGANISASI KITA OLEH: Simpet Soge*) edia? Ada beber apa sebutan lainnya. Tetapi yang pasti adalah bahwa istilah tersebut merujuk pada sesuatu yang nyata kita butuhkan, yaitu suatu alat perantara ketika kita sendiri tidak dapat terlibat dan berhadapan langsung dengan sebuah kegiatan atau kejadian, seorang tokoh, atau pihak yang ingin kita dekati, baik secara fisik maupun secara psikis. Media adalah perantara itu, apapun bentuknya. Ini bisa kita ilustrasikan secara sederhana sebagai berikut: ada dua pihak yang dipisahkan oleh jurang yang dalam dan ingin saling melakukan kontak. Di sisi sebelah jurang, berdiri seseorang yang memiliki begitu banyak hal yang ingin disampaikan kepada pihak, yang menurutnya ada di seberang lain. jurang itu. Ia boleh saja menyampaikan uneg- uneg, obrolan menghibur, ajaran- ajaran berguna, atau sekadar sosialisasi diri supaya dikenal. Di sisi jurang yang satunya, seseorang lainnya berdiri dengan tidak punya kontak sedikitpun dengan dunia luar. Ia sebetulnya ingin mengetahui apa yang terjadi di luarnya, terutama di sebelah lain jurang di mana berdiri seseorang pula di sana. M

Upload: simon-soge

Post on 15-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sekilas Tentang gambaran Pentingnya Media di Kalangan Perkumpulan Pemuda Pelajar

TRANSCRIPT

Page 1: Mendayagunakan Media

1 | P a g e

MENDAYAGUNAKAN MEDIA DALAM LINGKUP

ORGANISASI KITA OLEH: Simpet Soge*)

edia? Ada

beberapa sebutan lainnya. Tetapi yang pasti adalah bahwa istilah tersebut merujuk pada sesuatu yang nyata kita butuhkan, yaitu suatu alat perantara ketika kita sendiri tidak dapat terlibat dan berhadapan langsung dengan sebuah kegiatan atau kejadian, seorang tokoh, atau pihak yang ingin kita dekati, baik secara fisik maupun secara psikis. Media adalah perantara itu, apapun bentuknya.

Ini bisa kita ilustrasikan secara sederhana sebagai berikut: ada dua pihak yang dipisahkan oleh jurang yang dalam dan

ingin saling melakukan kontak. Di sisi sebelah jurang, berdiri seseorang yang memiliki begitu banyak hal yang ingin disampaikan kepada pihak, yang menurutnya ada di seberang lain. jurang itu. Ia boleh saja menyampaikan uneg-uneg, obrolan menghibur, ajaran-ajaran berguna, atau sekadar sosialisasi diri supaya dikenal. Di sisi jurang yang satunya, seseorang lainnya berdiri dengan tidak punya kontak sedikitpun dengan dunia luar. Ia sebetulnya ingin mengetahui apa yang terjadi di luarnya, terutama di sebelah lain jurang di mana berdiri seseorang pula di sana.

M

Page 2: Mendayagunakan Media

2 | P a g e

Dalam kesendiriannya, ia ingin sekali mendapatkan sesuatu yang dapat diberikan oleh orang lain dari seberang sana. Ia sangat butuh sesuatu, baik informasi berisi hal-hal menghibur, sebuah didikan, atau tanggapan orang di seberang sana tentang pendapatnya.

Keduanya tidak pernah bertemu karena halangan besar tadi: sebuah jurang. Andaikata kedua orang itu diberi perlengkapan yang cukup, maka mereka bisa saja membangun jembatan. Jurang akhirnya teratasi.

……………… Di kalangan

kita, jurang seperti itu banyak kita temui. Kesibukan-kesibukan akademis yang membuat kita jarang berhadapan muka, perbedaan aktivitas harian, jauhnya lokasi tempat tinggal,

atau bahkan jauhnya jarak pengenalan ataupun pengetahuan kita tentang seseorang. Itulah jurang-jurang yang kita hadapi dan coba diatasi dengan jembatan media. Di sini, berfungsinya media inilah yang berkaitan erat dengan bagaiamana media dapat menjawab kebutuhan tersebut. Media dalam lingkup organisasi kita, sejauh yang telah berjalan, hanya berperan sangat sedikit dari tuntutan ini. Kita pun sadar diri bahwa visi pada cerita ilustrasi di atas masih teralu jauh di depan, dan kita mesti mengejar visi itu dengan mengembangkan wujud dan isi media kita.

Page 3: Mendayagunakan Media

3 | P a g e

B. Fungsi Media Kita entang

bagaimana fungsi

media yang seharusnya, selayaknyalah dibahas oleh para profesional maupun akademisi. Tetapi ada sentilan kecil menyangkut cita-cita media yang bisa kita pahami bersama di lingkungan organisasi kita supaya ia bisa berfungsi seperti berikut:

Fungsi informatif. Fungsi terutama adalah fungsi informatif, ketika kita mencoba memberitahukan kepada anggota, senior, alumni, maupun orang tua kita bagaimana kondisi serta kegiatan-kegiatan Angkatan Muda Adonara (AMA) kini. Fungsi ini bisa tercover andaikata semua peristia bisa dicatat damiliki, diolah, dan kemudian

didistribusikan kembal kepada khalayak pembaca, khususnya kepada anggota maupun pihak terkait yang menjadi sasaran. Fungsi mendidik.

Fungsi mendidik bisa terjadi tatkala kita bisa memberikan sesuatu pengetahuan yang lebih maju dari pada yang kita punyai sejauh ini. Jika fungsi informatif hanya bisa memberitahu segala sesuatu yang telah kita pahami bersama sebagai sebuah rutinitas, maka fungsi mendidik adalah fungsi untuk memberi klarifikasi terhadap suatu hal yang masih kurang dimengerti, memperkenalkan hal-hal baru dari para senior atau alumni atau orang tua, atau untuk memperjelas suatu sikap untuk membetuk perilaku.

T

Page 4: Mendayagunakan Media

4 | P a g e

Fungsi menghibur: fungsi menghibur ini bisa menjadi alasan kenapa suatu media bisa laku. Para pembaca kadang ingin memperoleh hiburan lewat obrolan ringan, cerita-cerita fiksi, ataupun keindahan baris-baris puisi. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa media ini bisa menjadi saluran budaya.

Jika KOMPAS punya kolom bentara budaya untuk memperkenalkan aneka budaya Indonesia lewat tulisan, maka beberapa media kepunyaan LPP AMA Kupang bisa menjadi saluran pembinaan budaya. Meski demikian, kita perlu pula menyadari bahwa gerakan kita hanya terbatas pada bentuk tulisan.

C. Perkembangan Kini Ketiga fungsi di

atas adalah cita-cita atau visi bagaimana layaknya sebuah media kalau ia sudah berkembang sepernuhnya. Tetapi perkembangan sejauh ini yang kita miliki tentu saja belum mengarah ke sana secara sempurna. Kita masih mencari model dan coba membuat pendekatan supaya hal itu bisa berjalan. Tetapi untuk menuju ke sana, kita

telah coba setidaknya memanfaatkan tiga media berikut:

• Penerbitan buletin. Buletin MIMBAR pertama kali digagas oleh Ama Vitus Hally pada masa kepemimpinan Ama Umar sengaji dengan terbitan pertama pada bulan Juli 2008. Pada tahun pertama, buletin hanya terbit dua edisi. Pada tahun kedua, buletin terbit lima edisi

Page 5: Mendayagunakan Media

5 | P a g e

dari enam edisi yang direncanakan. Kini (Juli 2010), kita memasuki tahun penerbitan ketiga.

• Pembuatan web blog. Pembuatan web blog sebagai alternatif pemuatan konten dari meja redaksi telah dilakukan hampir serentak dengan penerbitan mimbar edisi pertama. Media ini mudah karena murah, dapat menjangkau ke pelosok yang jauh, dan gampang pengelolaannya karena berbentuk online. Sumber tulisan pun diperoleh saja dari meja redaksi buletin dengan beberapa seleksi yang perlu. Tetapi harus diakui bahwa bentuk ini jarang diakses atau dibaca karena persentasi pengguna TI masih kecil.

• Pembuatan majalah dinding (Mading). Pembuatan

mading dipakai untuk tujuan internal, yakni sebagai sarana latihan penerbitan maupun sebagai tempat hasil tulisan pada latihan tersebut bisa dibaca dan dinikmati oleh para angota lain atau siapa saja yang berkunjung ke sekretariat. Jika penerbitan buletin ataupun blog dilakukan untuk saluran informasi untuk kita perkenalkan ke luar, maka pembuatan majalah dinding dilakukan untuk media informasi secara ke dalam.

Hal yang menggembirakan kini adalah bahwa penggunaan media tetap dipertahankan. Pada saat yang lalu, kita telah mencoba memperkenalkan media buletin ini meski belum dikenal sepenuhnya oleh masyarakat Adonara di Kupang maupun kepada

Page 6: Mendayagunakan Media

6 | P a g e

para mahasiswa secara umum dan pihak lainnya. Ini adalah tantangan, di mana kita bisa menunjukan ciri khas media ini dengan sedapat mungkin meneruskan ciri yang telah ada meskipun kita baru dalam tahap belajar. Ciri tersebut

antara lain bahwa media ini merupakan hasil karya dari para mahasiswa, dikelola (manage) oleh mahasiswa, dan mesti didayagunakan bagi saluran khas mahasiswa yang memang tersebar di berbagai perguruan tinggi di kota Kupang.

D. Tantangan Ke Depan Yang Perlu Diperhatikan 1. pembinaan

personil supaya bekerja secara profesional atau sedapat mungkin mendekati ciri keprofesionalan.

2. memperjelas tugas masing-masing sehingga konsentrasi masing-masing ke tugas dimaksud menjadikan pekerjaan tersebut lebih bernilai tinggi.

3. karena media ini menjangkau pula pihak luar, maka para reporter atau wartawan sebaiknya menginduk pula pada organisasi profesi sehingga kegiatannya bisa dipertanggungjawabkan. Ini bisa difasilitasi oleh moderator atau pembina.

E. Dukungan Dukungan yang

terutama adalah dukungan moril. Masukkan masukkan membangun, didikan-

didikan maupun kesediaan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh media adalah hal yang

Page 7: Mendayagunakan Media

7 | P a g e

perlu dilakukan. Kita tidak bisa menjalankan media seandainya keterbukaan informasi kepada kalangan media, khususya di internal organisasi kita tidak berjalan. Segenap kalangan yang terkait, baik para

anggota, senior, pengurus, pembina, alumni maupun para profesional adalah orang-orang yang berhubungan erat dengan hidup matinya kegiatan ini. Dukungan dari mereka tentu saja sangat dibutuhkan.

*) Mantan Ketua LPP Ama-Kupang