menatap masa depan tni - ramadhanpohan.net · harjono ponorogo pindah tempat sulitnya mencari...
TRANSCRIPT
EDISI 10 / TAHUN I NOVEMBER 2010
RAMADHAN POHAN
MENATAP MASA DEPAN TNI
Desa Linggis Semakin Terimpit
Perlindungan TKI Bukan Hanya di Luar Negeri
Environment Challenges
for Pawitan Golek
KATA RAMADHANGARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
PUJI Syukur kepada Allah SWT, setelah
melalui perjuangan dengan melibatkan
seluruh sumber daya yang ada, akhirnya
majalah edisi kesepuluh ini bisa hadir di
hadapan Anda. Bentuknya yang sederhana
semoga tidak mengurangi substansi dari
keinginan kami untuk mempersembahkan
sebuah kreatifitas dalam rangka mendukung
kinerja anggota parlemen yang punya
keinginan kuat mengabdi pada masyarakat,
khususnya kepada para konstituen. Hadirnya
majalah ini hanyalah salah satu dari sekian
cara saya untuk mempertanggungjawabkan
amanah yang saya emban sebagai wakil
rakyat dari Dapil VII Jawa Timur.
Di luar majalah, saya juga memiliki
website pribadi, www.ramadhanpohan.
com, yang mendapatkan penghargaan MURI
sebagai “website anggota parlemen pertama
yang menceritakan kegiatan parlemen secara
harian”.
Seiring gencarnya perkembangan
teknologi dan informasi yang mempengaruhi
cara manusia berkomunikasi satu dengan
lainnya, saya memanfaatkan pula media
online seperti jejaring facebook dan twitter
untuk berkomunikasi dengan masyarakat dari
segala penjuru dunia.
Selain kedua media tersebut, sebagai
bagian ikhtiar saya mengemban amanah
rakyat, saya rutin membuat laporan
pertanggungjawaban (LPJ) tahunan untuk
dilaporkan kepada konstituen di Dapil VII pada
tiap akhir tahun. Tentu dibanding majalah
dan website, LPJ tersebut lebih sistematis
dan komprehensif. Semuanya itu saya lakukan
demi terwujudnya cita-cita saya menjadi
wakil rakyat yang benar-benar bisa menjadi
penyambung lidah rakyat. Tak ada yang
lebih membanggakan selain jika saya mampu
memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat luas demi kemajuan bangsa ini di
masa depan.
Akhirnya saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses pewujudan Majalah Garasi edisi
kesepuluh ini. Semoga amal baik Anda semua
akan menjadi investasi karya di masa depan.
Selamat menikmati edisi kesepuluh majalah
ini dan tak lupa, saya dengan rendah hati
membuka diri untuk semua kritik agar majalah
ini bisa menjadi lebih baik lagi di masa depan.
Wassalam,
Ramadhan Pohan
DAFTAR ISI
TEROPONG WARTA
KABAR DAPIL
KABAR DAPIL
RUMAH ASPIRASI
KABAR DAPIL
SUARA RAKYAT
PARLEMENT CORNER
TRIP & LEISURE
4
10
13
14
12
25
30
31
Kelanjutan Reformasi TNI di Tangan Panglima Baru
RSUD DR. HARJONO PONOROGO PINDAH TEMPAT
Sulitnya MencariLokasi Ideal
Magetan Gerah Disebut Sarang Teroris
Bekerja Tanpa Banyak Bicara
Pacitan Genjot Prestasi Olahraga
Apa Kabar Para Pahlawan
TNI, Now and Then
Klayar, The Singing Beach
Mengawal TNI Semakin Dekat dengan Rakyat
REDAKSI BULETIN GARASIRamadhan Pohan Veby Mega Astri Gautama Imam Mahfudz Irwan Supriadi Rambe Ronald Siahaan Sukandar Mayke Sarasidya Irfan Riza, Setyo Utomo, Indah Larasati, Rahayu Wulandari, Nunik Ismiyati, Suparno
Dedy Kurniadi Solichin Joko Sutrisno Syahrizal Fahmi : Agung Wahono
: Jl. Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kel. Tegal Parang, Jakarta Selatan, Telp: (021) 575 5968, Fax: (021) 575 5969 e-mail : [email protected]
Jl. Juanda Gg. Enam No 5C Telp-HP : 0813 5925 3999 Jl Yos Sudarso No.34 Pacitan, Telp. (0357) 884916
Ramadhan Pohan Sigismond BPW Notodipuro
Irwan Supriadi RambeAstri Gautama, Irfan Riza, Irwan Supriadi Rambe, Veby Mega Indah
Dedy Kurniadi, SH, MH Mayke Sarasidya
Sukandar, Imam Mahfudz, Syahrizal Fahmi, Ronald Siahaan, Agung Wahono, Buyung KodilWiwit Rowi Indah Larasati (Ponorogo), Setyo Utomo (Ngawi),
Suparno (Magetan), Nunik (Trenggalek)Jalan Mampang XI No. 19 RT/RW. 07/04 Kelurahan Tegal Parang, Jakarta Selatan
Telp: (021) 575 5968, e-mail : [email protected]
Ramadhan Pohan menghadiri serah terima jabatan
Panglima TNI dari Jenderal TNI Djoko Santoso kepada
Laksamana TNI Agus Suhartono di Mabes TNI
Cilangkap, Sabtu (2/10).
FOTO: RONALD SIAHAAN
BULETIN BULANAN INI SALAH SATU REALISASI AKUNTABILITAS/PERTANGGUNGJAWABAN RAMADHAN POHAN SEBAGAI WAKIL RAKYAT ATAS AMANAH YANG DIBERIKAN KONSTITUEN DAN RAKYAT INDONESIA
DARI REDAKSI
Tanpa mengurangi rasa hormat kami kepada semua narasumber dan pembaca setia GARASI, kami
menyatakan seluruh anggota redaksi kami tidak menerima amplop apapun dari para narasumber untuk
setiap wawancara yang kami lakukan. Kebijakan ini kami berlakukan murni untuk menjaga profesionalitas dan
kredibilitas Redaksi GARASI. Terima kasih.
Redaksi GARASI
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 3
– Sabtu, 16 Oktober 2010
TEROPONG WARTA
JAKARTA – Dewan Pengawas Lembaga Penyiaran Publik
(LPP) Televisi Republik Indonesia (TVRI) kompak menyatakan
mengundurkan diri. Alasannya, terlalu banyak tekanan politik
dari Komisi I DPR RI membuat kerja mereka tidak nyaman. Dalam
waktu dekat, dewan yang beranggotakan lima orang itu akan
menyerahkan surat pengunduran diri ke Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY).
"Kami sepakat menyatakan mengundurkan diri dari Dewan
Pengawas," kata Ketua Dewan Pengawas TVRI Hazairin Sitepu
dalam jumpa pers di Hotel Santika kemarin (14/10/2010).
Anggota Komisi 1 Ramadhan Pohan tidak terlalu risau
menanggapi itu. Menurut dia, dalam waktu dekat Dewan Pengawas
memang akan berakhir masa jabatannya. Dia balik menuding aksi
itu hanya upaya menyelamatkan muka.
Politisi Partai Demokrat ini menolak disebut mengintervensi
Dewan Pengawas. Menurut dia, tugas Komisi I memang melakukan
pengawasan. Kalau itu diartikan intervensi, dia menganggap itu
tidak tepat. "Jangan diartikan personal. Ini murni pengawasan
institusional. Jangan lebay lah,” katanya.
Banyak Tekanan, Dewan Pengawas TVRI Mundur
– Jumat, 15 Oktober 2010
PACITAN – Anggota Komisi I DPR RI, Ramadhan Pohan, mendesak
agar Kementerian Luar Negeri secepatnya menjajaki kemungkinan
membangun perjanjian bilateral di bidang pertahanan dan keamanan
(Hankam) dengan pemerintah Belanda.
"Kemenlu RI harus segera merancang klausul kerjasama bilateral
itu seperti halnya telah dilakukan dengan pemerintah Australia melalui
`Lombok Treaty`," katanya saat berkunjung di Pacitan, Jawa Timur,
Minggu.
Kerjasama bilateral semacam itu menurut Pohan dinilai sangat
penting untuk meminimalisir ancaman keamanan negara di negara lain.
Contoh konkretnya adalah kasus digelarnya sidang tuntutan organisasi
Rakyat Maluku Selatan (RMS) yang meminta Pengadilan Den Haag
menangkap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat berkunjung ke
Belanda, 5 Oktober lalu.
"Perjanjian bilateral di bidang hankam semacam ini memungkinkan
pemerintah RI untuk menekan ruang gerak kelompok separatis di luar
negeri," ujarnya.
Dengan kesepakatan seperti itu, diharapkan negara-negara sahabat
tidak lagi menjadi basis gerakan separatisme. Sebab, diakui atau tidak hal
itu menjadi ganjalan dalam konteks hubungan antarnegara.
Tidak adanya perjanjian kerjasama bilateral antara RI-Australia saat itu
membuat sejumlah kelompok gerakan separatis tumbuh subur.
"Aktivitas kelompok separatis di Australia selanjutnya bisa dicegah
setelah pemerintah RI membangun kerjasama bilateral melalui `Lombok
Treaty` tersebut," kata Pohan menjelaskan.
"Termasuk menggunakan wilayahnya untuk mendorong atau
melakukan kegiatan-kegiatan separatisme di wilayah pihak lain," katanya.
Kerjasama bilateral seperti telah dilakukan dengan pemerintah
Australia semacam inilah yang diharapkan Pohan bisa diterapkan dengan
pemerintah Kerajaan Belanda.
"Antisipasi harus secepatnya dilakukan karena sepertinya saat ini
gerakan RMS masih berkembang di sana," kata Pohan.
DPR Dorong Perjanjian Bilateral RI-Belanda
– Minggu, 10 Oktober 2010
JAKARTA – Anggota Komisi I DPR,
Ramadhan Pohan mengatakan,
beredarnya video penganiayaan
terhadap seorang pria Papua, yang
diduga dilakukan oleh oknum TNI,
harus segera diklarifikasi oleh Markas
Besar Tentara Nasional Indonesia.
Klarifikasi ini, menurut dia, penting
untuk mencegah berkembangnya
berbagai spekulasi atas apa yang
terekam dalam video yang beredar
sejak kemarin.
"Hari ini seharusnya sudah ada
klarifikasi dan pernyataan dari Mabes
TNI tentang apa yang terjadi di video tersebut," kata Ramadhan,
Selasa (19/10/2010) di Gedung DPR, Jakarta.
Bukan pelanggaran HAM
Ramadhan sendiri berpendapat, aksi penganiayaan yang
terekam dalam video–meski diduga dilakukan oleh oknum TNI–
bukanlah sebuah tindakan pelanggaran HAM. Apa yang terjadi,
menurut dia, tindakan indisipliner dan kriminal murni.
Namun, jika diketahui bahwa tindakan itu dilakukan oleh
oknum TNI, menurut Ramadhan, terhadap yang bersangkutan harus
diberikan sanksi tegas.
Video Penyiksaan di PapuaMabes TNI Diminta Segera Klarifikasi
– Selasa, 19 Oktober 2010
CILANGKAP – TNI berencana menambah empat pesawat pengintai
untuk menjaga keutuhan NKRI, khususnya di daerah perbatasan.
Pesawat tersebut akan ditempatkan di Skuadron 1, Pontianak,
Kalimantan Barat. Hal itu diungkapkan Kepala Staf Umum (Kasum)
TNI Marsekal Madya Edy Harjoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta
Timur. Jumat (15/10).
"Hal Itu perlu kita dukung demi pengawasan dan penjagaan
wilayah negara kita," kata Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat
Ramadhan Pohan.
Menurut Ramadhan, rencana TNI AU untuk menambah pesawat
pengintai merupakan rencana yang strategis dan urgen. "Selama
ini TNI kurang maksimal dalam melakukan monitoring wilayah
kedaulatan kita, khususnya di perbatasan,dikarenakan masih
minimnya dukungan pesawat pengintai," ujar legislator Komisi I DPR
itu.
TNI Beli Empat Pesawat Pengintai
4 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
TEROPONG WARTA
TNI perlu mendorong dilakukannya Kaji Ulang
Postur TNI (Strategic Defense Review), tentu
saja bersama dengan Kementerian Pertahanan.
Gagasan Right Sizing postur dan struktur TNI
yang disampaikannya di depan Komisi I DPR,
perlu mendapat dukungan dari berbagi pihak,
terutama dari internal TNI. Kemudian orientasi
pengadaan alutsista harus mengutamakan
produksi dalam negeri melalui indutri
pertahanan nasional.
Ketiga, mendorong kebijakan peningkatan
kesejahteraan prajurit dan purnawirawan secara
komprehensif. Kebijakan kesejahteraan prajurit
harus diformulasikan sejak dini sampai dengan
masa pensiunnya. Salah satu permasalahan
yang ajeg yang perlu segera ditangani
adalah soal perumahan bagi prajurit maupun
purnawirawan. Sampai saat ini, diperkirakan
TNI masih kekurangan sekitar 150.000 unit
perumahan bagi prajurit aktif, belum lagi untuk
para purnawirawan yang telah mengabdi pada
bangsa dan negara. Tentu saja Panglima TNI
tidak bisa menyelesaikan masalah ini sendirian,
perlu kerja sama yang kuat dengan Kementerian
terkait lainnya. Selain itu, Panglima TNI perlu
mendorong percepatan kebijakan renumerasi,
reformasi birokrasi dan rasionalisasi penggunaan
anggaran. Terkait dengan renumerasi, perlu
dilakukan sosialisasi sampai ke satuan bawah
sehingga tidak terjadi simpang-siur informasi
di lapangan. Kemudian penyalahgunaan dan
korupsi anggaran harus diberantas. Dengan
begitu, alokasi anggaran yang tidak efisien
dan tidak tepat sasaran bisa dialokasikan bagi
kesejahteraan prajurit.
Sidang Paripurna DPR RI, Senin (27/9) secara
mufakat mengesahkan hasil Uji Kelayakan
dan Kepatutan calon Panglima TNI
Laksamana TNI Agus Suhartono. Mantan KSAL
ini merupakan calon tunggal yang diusulkan
oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan persetujuan DPR, mantan Pangarmabar
ini kemudian dilantik oleh Presiden sehari
setelah rapat Paripurna. Pria kelahiran Blitar ini
menggantikan Jenderal TNI Djoko Santoso yang
telah memasuki masa pensiun.
Setidaknya ada lima pekerjaan rumah yang
harus dilakukan oleh Laksamana TNI Agus
Suhartono ke depannya. Pertama, melanjutkan
reformasi di tubuh TNI. Setelah dua belas tahun
reformasi bergulir, TNI sudah keluar dari arena
politik praktis dan bisnis. Di masa depan di bawah
kepemimpinan Panglima yang baru, TNI harus
konsisten menjaga netralitasnya, baik dalam
pemilu nasional maupun Pilkada. Dia perlu
mengungkapkan kepada publik secara transparan
dan akuntabel proses Pengalihan Bisnis TNI. Dan
tak kalah pentingnya, lulusan AAL 78’ ini harus
mendorong percepatan pembentukan undang-
undang Peradilan Militer, sebagaimana amanat
reformasi.
Kedua, melakukan terobosan jitu
mempercepat pencapaian kekuatan pokok
minimum (minimum essential forces). Tanpa
strategi yang tepat, pembangunan postur TNI
akan sulit terealisasikan. Untuk itu, Panglima
Keempat, penguatan peran TNI dalam
menjaga dan memelihara wilayah perbatasan RI
yang sangat luas. Panglima TNI perlu melakukan
reorientasi dan reorganisasi posturTNI. Artinya,
gelar kekuatan TNI perlu arahkan di sepanjang
wilayah perbatasan yang strategis. Hal ini tentu
akan memberikan efek penggentar bagi negara
tetangga yang kerap mengganggu wilayah
perbatasan kita. Negara-negara tetangga akan
berpikir ulang untuk menyerobot sejengkal tanah
air kita bila gelar pasukan TNI hadir di sepanjang
perbatasan. Pembangunan pangkalan dan pos-
pos militer di perbatasan akan meminimalisasi
biaya operasi dan mobilitas pasukan. Selain itu,
berbagai kejahatan lintas negara yang sering
memanfaatkan celah-celah jalur perbatasan dapat
dicegah sedini mungkin. Efek strategis kehadiran
TNI di wilayah perbatasan lainnya adalah dapat
menggerakkan roda perekonomian setempat.
Efek pengganda (multiplier effect) reorientasi dan
reorganisasi gelar kekuatan TNI ini perlu dipikirkan
secara matang oleh Panglima TNI yang baru.
Kelima, adalah reformasi manajemen
pertahanan pada tubuh TNI. Artinya disini, TNI
harus membenahi paradigma manajemennya.
Dari manajemen militer konvensional,
menuju manajemen modern sesuai dengan
perkembangan militer abad ke-21. Perubahan
sistem manajemen dilakukan pada tiga
bidang utama, yaitu manajemen pertahanan,
ekonomi pertahanan dan manajemen teknologi
pertahanan. Kombinasi ketiga dimensi inilah yang
kemudian mendorong terjadinya Revolution in
Military Affairs di tubuh TNI.
Dirgahayu TNI!
FOTO
: RO
NA
LD S
IAH
AA
N
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 5MITRA KOMISI I - HANKAM
Kemhan adalah pelaksana pemerintah dipimpin oleh Menteri
Pertahanan (Menhan) yang bertanggung jawab kepada Presiden.
Program kerja 100 hari Kemenhan adalah revitalisasi industri
pertahanan, pengalihan bisnis TNI, penyusunan cetak biru
pertahanan, penetapan batas wilayah negara, penyelesaian
Peraturan Presiden (Perpres) Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan
dan renumerasi Prajurit TNI.
Visi TNI ke depan adalah TNI yang solid, profesional, tangguh,
modern, berwawasan kebangsaan, mencintai dan dicintai rakyat.
Demikian mampu menjamin tetap tegaknya kedaulatan negara,
mempertahankan tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 serta menjamin keselamatan Indonesia dari segala bentuk
ancaman dan gangguan.
Lemhanas adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) yang
bertanggung jawab kepada Presiden. Lemhannas RI dipimpin oleh
Gubernur Lemhannas RI dan dibantu seorang Wakil Gubernur.
Visi Lemsaneg adalah “Terdepan, terpercaya, mandiri dan
profesional dalam persandian demi kepentingan nasional”. Saat ini
Lemsaneg berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
bidang persandian untuk menjawab era globalisasi.
BIN adalah lembaga pemerintah non kementerian yang bertugas di
bidang intelijen. Visi BIN adalah tercipta dan terpeliharanya kondisi
keamanan nasional yang menangkal berbagai bentuk ancaman baik
dari dalam maupun dari luar negeri.
Wantanas adalah Lembaga Pemerintah Non Kementrian yang
bertanggung jawab langsung kepada Presiden selaku Ketua
Wantanas. Fungsi utamanya adalah memberikan masukan ke
Presiden merumuskan berbagai kebijakan nasional.
DPR RI pertama didirikan pada 1916
dengan nama Volksraad, sebagai dampak
dari maraknya gerakan nasional perubahan
yang terjadi di seluruh dunia pasca Perang
Dunia I. Meski demikian, posisi Volksraad
yang sebenarnya hanya basa-basi dari
pemerintah kolonial, menyebabkan
implementasi pembentukannya baru
terlaksana pada 1918. Tapi tetap saja,
Volksraad menjadi jalan bagi kaum
Nasionalis Moderat seperti Husni Thamrin
dan kawan-kawan untuk menyuarakan
cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Tergusurnya kolonial Belanda oleh
Jepang pada 1942, otomatis membuat
Volksraad tak diakui lagi. Dengan
demikian, Indonesia mulai membentuk
sejarah parlemennya sendiri melalui
pembentukan Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP) pada 29 Agustus 1945, yang
kemudian menjadi hari lahir DPR RI.
Selanjutnya, bentuk DPR RI sempat
ikut berubah-ubah mengikuti perubahan
bentuk negara yang sempat terjadi di
Indonesia. KNIP sempat berganti menjadi
DPR dan Senat Republik Indonesia Serikat
pada 1949, lalu hanya setahun kemudian
menjadi Dewan Perwakilan Rakyat
Sementara (DPRS).
Setelah 6 tahun berikutnya, barulah
DPRS ini mengakhiri masa tugas mereka
setelah DPR pertama hasil pemilu 1955
menggantikannya. Sejak itu pula DPR RI
selalu terpilih melalui pemilu, sekalipun
mengikuti aura politik saat itu, jumlah dan
ideologi partai-partai politik yang duduk di
parlemen berbeda-beda pula.
Kini, DPR RI yang bertugas adalah
mereka yang terpilih melalui pemilu 2009
dengan total anggota 560 orang yang
dibagi-bagi ke dalam 11 Komisi.
Sejak 2009 hingga 2014 nanti,
Ramadhan Pohan dari Fraksi Partai
Demokrat akan mewakili suara rakyat
dari Komisi I, yang mengurus isu-isu
Pertahanan Keamanan, Luar Negeri dan
Komunikasi Informatika.
DPRDULU DAN SEKARANG
6 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
VARIA KOMISI I
FOTO
: RO
NA
LD S
IAH
AA
N
6 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
Pasca masa kelamnya pada Orde Baru, Tentara Nasional Indonesia (TNI) kini terus berbenah. Mulai dari pembaruan alat utama sistem senjata (alutsista) secara bertahap hingga kebijakan peningkatan kesejahteraan para tentaranya, yang mau
tak mau berimbas kepada penambahan anggaran pertahanan keamanan negeri ini. Dengan semua itu, bagaimana rupa TNI ke depannya?
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 7VARIA KOMISI I
menjadi justifikasi peranan sosial politik para
tentara, yang membuat TNI/ABRI memiliki
kekuasaan yang luar biasa.
Kini, pasca reformasi TNI secara bertahap
kembali kepada fungsinya semula, yaitu
sebagai alat pertahanan negara yang tunduk
pada hukum dan keputusan politik negara.
Pertama-tama tentu saja reformasi berarti
membatasi peran TNI hanya pada pertahanan
keamanan tanpa meluas ke area lainnya.
“Telah terjadi perubahan yang sangat
signifikan pada institusi TNI pada era reformasi
sekarang ini. TNI sudah kembali ke barak, tidak
terlibat politik praktis maupun bisnis”, kata
Ramadhan.
Namun reformasi internal TNI tak lantas
usai. Berposisi sebagai tentara profesional,
TNI di lain pihak harus gigit jari dengan
anggaran terbatas. Komisi I DPR RI menilai
anggaran TNI saat ini belum memadai untuk
mencapai kekuatan pokok minimum, yang
notabene merupakan dasar kekuatan yang
diperlukan TNI untuk menjaga batas-batas
negara dan mengamankannya dari potensi
serangan asing.
“Untuk itu ke depannya, alokasi anggaran
pertahanan harus ditingkatkan sesuai
pertumbuhan ekonomi nasional. Fokus
utamanya adalah pembangunan alutsista
TNI dan peningkatan kesejahteraan prajurit.
Kedua hal itu tidak perlu dipertentangkan,
justru harus pararel”, kata Ramadhan.
Akhir Oktober lalu, Kementerian
Keuangan telah menyetujui menaikkan
anggaran Kementerian Pertahanan
Keamanan untuk dua alasan. Pertama, demi
memperkuat garda pertahanan Indonesia
dengan memilah pembelian alutsista.
Dengan kata lain, negara akan lebih selektif
memilah pembelian senjata berfokus pada
fungsinya. Kedua, kenaikkan anggaran
ini juga untuk menaikkan tunjangan
kesejahteraan para tentara Indonesia.
“Bagaimanapun, mereka sudah berjuang
untuk negeri ini terutama mereka yang
berusaha mempertahankan perbatasan
dengan gaji dan kesejahteraan yang
seadanya,” kata Ramadhan.
JIKA balik mengulas sejarah TNI, sebenarnya
garda pertahanan Indonesia ini berasal dari
rakyat sendiri. Sempat berubah-ubah dari
Badan Keamanan Rakyat (BKR) menjadi
Tentara Keamanan Rakyat (TKR), akhirnya TNI
baru terbentuk sempurna setelah Presiden
Soekarno pada 3 Juni 1947 melebur semua
organisasi dan laskar perjuangan rakyat pra
kemerdekaan dengan TKR dan membentuk TNI
yang kita kenal sekarang.
“Jadi tak salah kalau kita labeli TNI kita
sebagai tentara yang dari rakyat dan untuk
rakyat,” kata Ramadhan Pohan dari Komisi I
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
(DPR RI).
Sayangnya sejarah TNI yang berasal dari
rakyat ini sempat tercoreng masa kelam
pelanggaran hak asasi manusia pada Orde
Baru. Era 1960-an, TNI sempat tampil menjadi
kekuatan perang yang disegani di kawasan
Asia. Namun bersamaan dengan itu rezim Orde
Baru menjadikan TNI/ABRI tak hanya sebagai
alat pertahanan negara, tapi juga sebagai alat
kekuatan politik. Jargon dwi fungsi ABRI pun
FOTO
-FO
TO: RO
NA
LD S
IAH
AA
N
8 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
VARIA KOMISI I
Awal Oktober 2010, Kepala Biro Hukum
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemenakertrans) Sunarno dalam Diskusi
Publik “Revisi UU No. 39 Tahun 2004
tentang Penempatan dan Perlindungan TKI
di Luar Negeri” membeberkan bagaimana
nantinya cara pemerintah merevisi undang-
undang tersebut. Mereka berencana
menyederhanakan prosedur penempatan TKI
agar para pahlawan devisa itu mendapatkan
pelayanan yang mudah, murah, cepat, dan
aman.
Namun revisi undang-undang saja tidak
akan cukup. Direktur Jenderal Protokol
dan Konsuler Kementerian Luar Negeri
(Kemlu) Lutfi Rauf mengakui permasalahan
TKI tak akan pernah selesai jika akar
permasalahannya di dalam negeri dibiarkan
terbengkalai.
“(Inti) permasalahan dari TKI adalah
bagaimana TKI kita bisa bekerja dengan baik
di luar negeri, agar mendapatkan daya tawar
mereka lebih tinggi,” katanya.
Dan hal ini hanya dapat dicapai lewat
koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang
menangani TKI. Berdasarkan UU No. 39
Tahun 2004, Badan Nasional Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI) telah didirikan sebagai suatu
wadah untuk mempermudah koordinasi
antar instansi untuk pelayanan penempatan
dan perlindungan TKI di bawah satu atap.
Tapi pada prakteknya, terjadi tumpang tindih
kewenangan yang terjadi antara BNP2TKI
dan Kemenakertrans. Akibatnya. para TKI
pun terhambat mendapatkan pelayanan yang
maksimal, sekalipun ini merupakan bagian
dari perlindungan.
Selain tumpang tindih wewenang,
Ramiani Sinaga, Kepala Biro Hukum
dan Humas BNP2TKI mengakui satu hal
utama yang kerap dilupakan pemerintah
dan instansi-instansinya. Hal itu adalah
perlindungan TKI bukan hanya saat mereka
sudah berada di luar negeri.
Mendukung pernyataan Lutfi dari Kemlu
dan Ramiani dari BNP2TKI, Ramadhan Pohan
dari Komisi I kepada GARASI menyatakan
rumitnya masalah TKI selama ini memang
dipicu masalah dalam negeri dan bukan
sekedar masalah perlindungan di luar negeri.
Ramadhan menyarankan pemerintah lebih
ketat memberlakukan batas pendidikan, umur
dan kemudahan akses mendaftar sebagai
bagian dari perlindungan yang dalam revisi
UU No. 39/2004.
“Dengan adanya syarat minimal
pendidikan SLTP, artinya TKI pun memiliki
daya serap atau akan mengerti lebih baik
dibandingkan dengan TKI yang hanya memiliki
pendidikan SD,” kata Ramadhan.
Menurutnya, standar pendidikan SLTP
akan membuat para TKI dapat memilih dan
menyerap informasi dengan lebih baik. Hal
serupa juga berlaku dengan batasan umur.
Dengan adanya batas umur, Ramadhan
menyatakan TKI yang telah memiliki tingkat
kedewasaan tertentu pasti akan dapat lebih
melindungi diri sendiri.
Berusaha memperbaiki nasib Tenaga Kerja Indonesia (TKI), pemerintah akan merevisi Undang-undang No 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri. Tapi jika ditilik lebih mendalam, perlindungan TKI sebenarnya perlu dilakukan bukan hanya di luar negeri saja.
Ramadhan Pohan bersama Komisi I DPR RI mengunjungi para TKI di Kuching, Sarawak, Malaysia, (5/8). Para TKI berdialog dan mengungkapkan kondisi mereka di Negeri
Jiran.
FOTO
: D
OK
. SE
KRET
ARIA
T K
OM
ISI I
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 9INFO DAPIL
RAKYAT di Daerah Pemilihan Jawa Timur (Dapil Jatim) VII telah
memercayai Ramadhan Pohan untuk duduk sebagai wakil rakyat di
Senayan. Lima kabupaten di Dapil Jatim VII yang terus menjadi pantauan
Ramadhan Pohan ini biasa kami sebut sebagai Pawitan Golek, yang
merupakan akronim dari Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan
Trenggalek. Berikut sekilas pandang lima kabupaten yang memberikan
amanahnya kepada Ramadhan Pohan:
Pawitan GolekKabupaten Ngawi terletak di bagian barat Provinsi Jawa Timur
yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas
wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.298,58 km persegi dengan
sekitar 40 persen berupa lahan sawah.
Wilayah Kabupaten Ngawi berupa dataran tinggi dan tanah datar.
Empat kecamatan terletak pada dataran tinggi, yaitu Kecamatan Sine, Ngrambe,
Jogorogo, serta Kendal di kaki Gunung Lawu.
Jumlah penduduk Kabupaten Ngawi pada akhir tahun 2006 adalah 873.489 jiwa,
terdiri dari 426.615 penduduk laki-laki dan 446.874 perempuan, dengan rasio jenis
kelamin 95. Artinya, pada setiap 100 penduduk perempuan terdapat 95 laki-laki.
Pertanian masih merupakan sektor andalan Kabupaten Ngawi. Dari 129.598
hektare luas wilayah Kabupaten Ngawi, 72 persen berupa lahan sawah, hutan, serta ta-
nah perkebunan. Sektor ini menyerap sekitar 76 persen dari total tenaga kerja yang ada.
Dari lima subsektor pertanian (tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
kehutanan, dan perikanan), subsektor tanaman pangan –khususnya komoditi padi–
merupakan penyumbang terbesar terhadap total nilai produksi pertanian. Namun sejak
2004 sektor industri, terutama industri rumah tangga dan kelistrikan, mulai meningkat.
PACITAN
MAGETAN
Pacitan merupakan salah satu dari 38 Kabupaten di Provinsi
Jawa Timur yang terletak di bagian selatan barat daya. Sebagian
besar berupa perbukitan, yaitu lebih kurang 85 persen gunung-
gunung kecil dan menyebar di seluruh wilayah, serta jurang terjal
dalam deretan Pegunungan Seribu yang membujur sepanjang Selatan
Pulau Jawa. Sedangkan selebihnya merupakan dataran rendah.
Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Pacitan mencapai 555.262 jiwa
dengan rasio perbandingan setiap 100 perempuan terdapat 96 laki-laki.
Pertanian terdiri dari padi sawah, padi ladang , jagung, dan kedelai. Perindustrian
terdiri dari batu akik, terasi, anyaman rotan, batik tulis, keramik gerabah, serta mainan
anak. Sedangkan potensi investasi berupa perikanan dan pertambangan.
Secara geografis, di sebelah utara Kabupaten
Magetan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, di
sebelah barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah,
di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Madiun,
serta di selatan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo.
Luas wilayah Kabupaten Magetan adalah 688,85 km persegi.
Secara administratif, Kabupaten Ngawi terbagi menjadi 16 kecamatan
serta 235 desa/kelurahan. Kabupaten ini memiliki jumlah penduduk sekitar
615.254 jiwa.
Kabupaten Magetan pada tahun 2006 memiliki beberapa komoditi
unggulan di sektor perkebunan. Komoditi yang dihasilkan per tahun, antara
lain, berupa kelapa sebesar 1.912 ton, jambu mete sebesar 270 ton, serta
kopi arabika sebesar 97 ton.
Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB yang dicapai Kabupaten
Magetan pada tahun 2006 sebesar 1.275.239,40 (dalam juta rupiah)
dengan konstribusi terbesar berasal dari pertanian, sektor industri
pengolahan, serta dari sektor konstruksi.
Dilihat dari keadaan geografisnya, Kabupaten
Ponorogo dibagi menjadi 2 sub area, yaitu dataran
tinggi yang meliputi Kecamatan Ngrayun, Sooko,
Pulung, Ngebel, serta Pudak. Sedangkan sisanya
merupakan daerah dataran rendah.
Dengan luas wilayah 1.371,78 km persegi, jarak Ibu
Kota Ponorogo dengan Ibu Kota Provinsi Jawa Timur (Surabaya) lebih kurang
200 km arah timur laut dan sekitar 800 km ke arah barat menuju Ibu Kota
Negara (Jakarta).
Berdasarkan sensus tahun 2006, jumlah penduduk Ponorogo sekitar
919.392 jiwa yang terdiri dari 452.231 laki-laki dan 467.161 perempuan
dengan tingkat sebaran 646 jiwa per 1 km persegi. Mereka tinggal di 21
kecamatan yang berada di kabupaten ini.
Kabupaten Ponorogo merupakan wilayah dengan lahan pertanian yang
luas. Pertanian juga merupakan sektor yang memberikan kontribusi besar
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Ponorogo.
Sebagian besar penduduk Kabupaten Ponorogo juga berusaha sebagai
petani.
Kabupaten Trenggalek sebagian besar terdiri dari tanah pegunungan
dengan luas meliputi 2/3 bagian luas wilayah. Sedangkan sisa-nya (1/3 bagian)
merupakan tanah dataran rendah. Ketinggian tanahnya di antara 0 hingga 690
meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 126.140 hektare, Kabupaten
Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan dan 157 desa/kelurahan.
Hanya sekitar 4 kecamatan yang mayoritas desanya berupa dataran, yaitu Kecamatan
Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu, serta Kecamatan Durenan. Sedangkan desa-desa
di 10 kecamatan lainnya mayoritas di pegunungan.
Empat kecamatan memiliki luas wilayah kurang dari 50 km persegi: Kecamatan Gandusari,
Durenan, Suruh, dan Pogalan. Tiga kecamatan seluas antara 50-100 km persegi adalah Kecamatan
Trenggalek, Tugu, serta Karangan. Tujuh kecamatan lainnya mempunyai luas di atas 100 km persegi.
Jumlah penduduk pada 2007 ditaksir mencapai 687.477 jiwa yang terdiri dari 50,17 persen
perempuan dan 49,83 persen laki-laki dengan kepadatan penduduk 545 jiwa per km persegi.
Dengan luar areal sawah 11.806 hektare, perkebunan 3.825 hektare, dan tanah kering 46.894
hektare, sektor pertanian masih menjadi ujung tombak perekonomian Kabupaten Trenggalek. Pada
2007, produk padi sawah/ladang mencapai 131.701 ton, 75.654 ton jagung, serta 438.242 ton ubi
kayu.
Sedangkan perikanan menghasilkan 22.589,1 ton ikan dari sekitar 5.039 nelayan. Sektor industri
dan pariwisata juga terus dikembangkan di Trenggalek, yang pada 2007 mencatat tingkat
pertumbuhan ekonomi 5,45 persen dengan sektor pertanian memberikan kontribusi terbesar bagi
PDRB hingga 34,71 persen.
tan
0
en
TRENGGALEK
Sum
ber
: p
acitan
.go
.id, ngaw
ikab
.go
.id, re
gio
nal
inve
stm
ent.
com
, ponoro
go.g
o.id
, tr
enggal
ekka
b.g
o.id
10 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
KABAR DAPIL
RSUD DR. HARJONO PONOROGO PINDAH TEMPAT
“Lokasi RSUD ini kurang tepat karena
Kelurahan Pankunden (lokasi baru RSUD
Harjono) adalah daerah rawan banjir,”
kata Sugito, seorang guru sekolah dasar
di Kecamatan Sambit kepada TIM GARASI
RAMADHAN POHAN. Sugito berada di
RSUD Harjono untuk menengok anggota
keluarganya yang sedang rawat inap.
Pendapat yang sama juga dikatakan
Faus, yang salah satu anggota keluarganya
juga menjadi pasien RSUD Harjono. Faus
mendukung rencana pemindahan lokasi
rumah sakit umum tersebut, jika hal itu
dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan
bagi warga Ponorogo. Tapi tetap saja, Faus
mengkhawatirkan lokasi baru RSUD Harjono
di Kelurahan Pakunden yang pada 2007
mengalami banjir besar akibat posisinya yang
diapit dua aliran sungai.
Rencana pemindahan lokasi RSUD
ini sebenarnya menjadi bagian rencana
Pemerintah Ponorogo untuk meningkatkan
kapasitas rumah sakit tersebut. Dibangun
sejak 1917, RSUD ini bermula dari sebuah pos
kesehatan berdinding bambu dan beratap
genteng tanah liat. Staf medisnya pun tak
lebih dari sebuah puskesmas. Hanya seorang
dokter dengan dua mandor kesehatan, yang
masing-masing bertugas jaga apabila sang
dokter harus tugas lapangan.
Barulah pada 1930, rumah sakit ini
diperbesar kapasitasnya. Ia mulai dilengkapi
bagian perawatan pasien penyakit jiwa,
ruang-ruang rawat inap diperbesar dan
mulai memiliki ruang isolasi terutama untuk
penderita cacar yang sedang mewabah saat
itu.
Dan pemindahan lokasi RSUD Harjono
ternyata bukan kali pertama. Saat agresi
militer Belanda 1948, RSUD sempat
mengungsi ke gedung sekolah yang disulap
menjadi rumah sakit darurat. Barulah dua
tahun kemudian, RSUD Harjono kembali
ke lokasinya semula di Desa Keniten dan
mulai mengalami pembenahan fasilitas dan
pelayanan medis.
Kini sebagai rumah sakit umum daerah,
RSUD Harjono kembali akan pindah lokasi.
Pemindahan ini berarti pembangunan
bangunan baru yang lebih modern yang
diperlukan untuk menampung penambahan
layanan spesialisasi dokter seperti spesialis
syaraf, penyakit dalam, bedah, Telinga Hidung
Tenggorokan, spesialis anak, jantung, paru-
paru, kulit dan kelamin serta rehabilitasi
medik, anastesi, patologi anatomi dan bedah
orthopedi
Direktur RSUD Harjono Yuni Suryadi
mengatakan meski ragam layanan kesehatan
mereka bertambah modern, namun kondisi
RSUD Harjono yang adalah bangunan
peninggalan jaman Belanda sulit untuk
menampung semuanya.
Sebagai solusinya, Pemerintah Kabupaten
Ponorogo menyediakan lahan seluas 6,2
hektare di Kelurahan Pankunden untuk
pembangunan rumah sakit baru. Rencana
ini mendapat kucuran dana Rp 41 miliar dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Ponorogo sejak 2007-2009, dan
tambahan Rp 40 miliar lagi dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) pada
2009.
Targetnya, pada akhir Agustus 2011 RSUD
Harjono akan mendapatkan bangunan baru
mereka. Namun apakah bangunan baru itu
akan selamat dari banjir, tinggal waktu yang
menentukan.
Niat Pemerintah Daerah Ponorogo memindahkan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Harjono ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan. Masyarakat sekitar menilai pemilihan lokasi RSUD Harjono tidak tepat karena membuatnya terancam banjir besar seperti yang pernah terjadi dua tahun lalu.
Bangunan baru RSUD Dr. Harjono yang akan selesai dibangun pada Agustus 2011.
FOTO
: IN
DA
H L
ARA
SATI
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 11KABAR DAPIL
KAMIS malam, 23 September 2010. Hari
hampir tengah malam saat hujan deras
mengguyur Desa Linggis. Udara terasa adem
dan sebagian besar warga desa pun telah
terlelap. Nyaman.
Tapi suasana itu tak lestari. Tiba-
tiba bumi tempat mereka berinjak mulai
bergerak lengser. Sungai Nglinggis yang
mengalir melewati desa itu biang keladinya.
Hujan lebat yang terus-menerus mengguyur
Desa Linggis memicu tanah pinggiran
sungai bergerak.
Panik. Dalam sekejab warga Desa Linggis
berhamburan keluar. Keluarga Sarjito,
Samsuri, Sunoto, Kadis dan Sukirman berlarian
keluar dengan hanya berbekal pakaian yang
melekat di badan. Malam yang sunyi berubah
gegap gempita suara rumah ambruk. Mereka
hanya bisa menatap pasrah rumah-rumah itu
cerai-berai hanyut.
“Tanah rumah kami terkikis luapan air
sungai sampai sekitar satu meter,” kata Siti
Fathonah, salah satu korban.
Tak hanya lima rumah hanyut terbawa
sungai, satu gedung sekolah milik
Madrasyah Ibtidaiyah dan sebuah mushola
juga ikut terancam. Kelima keluarga yang
kini tak punya rumah pun terpaksa mencari
tempat menumpang ke kerabat terdekat.
Atau paling tidak, menumpang di rumah
tetangga yang berbesar hati akan nasib
mereka.
Pergeseran sungai tersebut bukan kali
pertama terjadi di Desa Linggis. Sejak 1999
Pemerintah Desa Linggis mencatat pergeseran
tanah pinggiran Sungai Nglinggis sudah
terjadi. Hingga kini pergeseran tanah sudah
mencapai 200 meter. Namun belum ada
bantuan atau upaya adaptasi bagi para warga
yang tinggal di area rawan bencana itu.
Sebabnya sederhana, bencana besar belum
terjadi.
Memang, posisi Desa Linggis bagai
tak terlihat dari jalan raya yang terletak di
atas desa ini. Posisinya yang diapit kanan-
kiri oleh lereng gunung membuat desa ini
bagai tersembunyi di tengah rimbunnya
lembah. Namun sejak 1910, area itu telah
mulai ditempati penduduk dan perlahan
menjadikannya sebuah desa.
“Kami sudah menghuni pinggiran Sungai
Nglinggis ini turun-temurun, sudah dari
nenek moyang kami,” kata Sukirman, salah
korban saat TIM GARASI RAMADHAN POHAN
mengunjungi mereka.
Sukirman bersama para korban lainnya
kini tak tahu harus tinggal di mana.
Membangun rumah baru juga tak bisa. Secara
geografis tanah Desa Linggis memang sempit
terjepit. Tanah di bagian utara desa ini adalah
milik Perusahaan Hutan Industri (Perhutani)
sementara kanan-kiri desa adalah lereng
gunung.
Rasa was-was bukan hanya dirasakan
kelima keluarga yang menjadi korban. Hujan
yang terus mengguyur Trenggalek juga
membuat warga desa lainnya ikut ketakutan
mengalami nasib serupa. Iwan dan Agus
Hendra, dua warga Desa Linggis sudah
berusaha mengatasi masalah ini. Mereka
mengumpulkan iuran seadanya dari para
warga demi mengupah para pekerja untuk
menggali pasir sungai agar kedalamannya
bertambah. Maksudnya agar sungai tak lagi
melebar. Sayangnya upaya itu tak berguna,
karena hanya dua hari kemudian derasnya air
sungai kembali membawa luapan pasir yang
sama.
“Kami hanya berharap Pemerintah
Kabupaten (Trenggalek) menolong kami
dengan mengirimkan bantuan alat pengeruk
agar sungai tak terus melebar,” kata Suwoto,
salah satu warga.
TIM GARASI RAMADHAN POHAN akhir
Oktober lalu membawa aspirasi warga Desa
Linggis ini ke Anggota Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah (DPRD) Lamuji dari Fraksi
Partai Demokrat. Dia menyatakan DPRD
Trenggalek berencana agar para warga
yang tinggal di pinggiran Sungai Nglinggis
dipindahkan, dan sebuah bendungan
segera dibangun demi mencegah semakin
sempitnya Desa Linggis.
Desa Linggis, Trenggalek, yang
terpencil diapit lereng gunung, terbengkalai saat tertimpa bencana luapan sungai. Sungai Nglinggis semakin melebar menghanyutkan lahan tempat tinggal penduduk. Tak kurang lima keluarga kini luntang-lantung tak punya tempat tinggal lebih dari 2 bulan.
FOTO
: N
UN
IK ISM
IYA
TI
12 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
KABAR DAPIL
minimnya sarana latihan,
Kabupaten Pacitan mulai menggenjot prestasi
olahraganya. Baik untuk tingkat propinsi
maupun nasional.
Seperti cabang olahraga bola voli, misalnya,
dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) Jawa Timur
(Jatim), kampung halaman Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono ini kerap menjadi juara.
Bahkan saat ini dua orang atlitnya, Novi dan
Denny, telah masuk dalam Tim Nasional.
“Anggaran dan sarana prasarana minim.
Tetapi, program pembinaan terus berlanjut
secara berjenjang,” kata Ketua Ikatan Voli
Pacitan (IVOP) Sugiharyanto.
Selama ini, program pembinaan lebih fokus
pada atlit juniornya. Rekrutmen atlit dilakukan
melalui kejuaraan tingkat pelajar maupun
kejuaraan antar klub. Pasalnya sampai saat ini,
turnamen bola voli, baik tingkat pelajar, klub
maupun di desa-desa masih berjalan intensif.
“Hasil seleksi para pemain itu barulah
digembleng oleh para pelatih IVOP,” kata
Sugiharyanto, menjelaskan.
Tidak hanya bola voli, Persatuan Angkat
Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh
Indonesia (PABBSI) juga mulai tumbuh pesat
di Pacitan. Bahkan, Kota 1001 Goa ini mulai
INGIN JADI LUMBUNG ATLET
disebut-sebut sebagai salah satu lumbung atlet
untuk Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Embrionya sekarang sudah ada dan
dipusatkan di Kecamatan Punung,” kata Kepala
Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan
Olahraga (Disbudparpora) Pacitan, M. Fathoni.
Paling tidak, sekarang ini tercatat 19 orang
atlet junior asal Pacitan untuk beberapa kelas
angkat berat. Beberapa di antaranya pernah
tampil di ajang Pekan Olahraga Pelajar Nasional
(POPNAS) di Yogyakarta maupun berprestasi di
tingkat nasional lainnya.
Diki Permana (18 tahun) misalnya, menjadi
salah satu atlet junior nasional yang dikirim ke
Thailand untuk mengikuti kejuaraan angkat
besi tingkat Asia, 2 November 2009. Superman
asal Pacitan ini mengharumkan nama tempat
kelahiran sekaligus bangsanya di antara negara-
negara lain.
“Dengan berlatih seadanya sudah
mampu berbicara di tingkat Asia. Apalagi jika
digembleng maksimal, tentu akan semakin
berprestasi,” kata Fathoni.
Cabang olahraga sepak bola Pacitan
pun mulai bergairah. Terlebih, setelah
Kementerian Pemuda dan Olahraga akan
segera mengelontor anggaran dana
untuk pembangunan stadion Pacitan yang
terbengkalai. Rencananya, tahun ini akan
diberikan dana sekitar Rp 15 miliar.
“Tahun ini bantuan akan diberikan,” kata
Asisten Deputi Sarana Pra Sarana Olahraga
Kementerian Olahraga Muhaimin kepada TIM
GARASI RAMADHAN POHAN yang memediasi
bantuan pembangunan stadion ini sejak Juli
2010.
Kebijakan itu diambil Pemerintah Pusat
menindaklanjuti proposal yang diajukan
Pemerintah Kabupaten Pacitan. Total pengajuan
anggarannya berkisar Rp 48 miliar. Namun
Pemerintah Pusat hanya akan membantu
sebagian, khususnya untukmemperbaiki lapangan
sepak bola dan pembangunan tribun. Kekurangan
kebutuhan dana akan menjadi tanggung jawab
Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Tersedianya sarana pra sarana olahraga
ini diharapkan akan mendorong warga dan
anak sekolah rajin berolahraga. Bahkan kelak
di lembaga pendidikan akan dibentuk Pusat
Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) maupun
mahasiswa. Siapa tahu, Pacitan kelak tak hanya
mencetak prestasi nasional tapi juga Asia
bahkan internasional. Kita tunggu saja.
FOTO
: RA
HA
YU
WU
LAN
DA
RI
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng mengunjungi Stadion Sepakbola Pacitan yang sedang dibangun, Minggu (1/8)
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 13KABAR DAPIL
adalah istri seorang penarik
becak di Desa Kandangan, Kabupaten
Ngawi. Tapi kini, Isrowati punya identitas
lain. Dia seorang pengusaha. Sebuah
warung menjadi miliknya lewat bantuan
Program Keluarga Harapan (PKH) yang
diberikan tiga bulan sekali.
“Hidup kami sekarang bisa lebih tenang.
Warung usaha jalan, sekolah anak-anak
juga aman,” kata Isrowati, saat TIM GARASI
RAMADHAN POHAN mengunjunginya.
Anak sulung Isrowati bisa terus melanjutkan
pendidikannya di kelas 2 Sekolah Menengah
Pertama (SMP) Negeri 5 Ngawi dan si
bungsu bisa terus mantap di kelas 3 Sekolah
Dasar Negeri Kandangan 1, Ngawi.
Isrowati ternyata tak sendiri. Sri Hartono,
Koordinator Pendamping PKH Kabupaten
Ngawi mengatakan, di Kecamatan Ngawi
terdapat 1256 kepala keluarga yang dinilai
layak mendapatkan PKH. Rata-rata mereka
MARAKNYA aksi teror di berbagai wilayah
Indonesia tidak hanya membuat gerah
para aparat. Lebih dari itu, masyarakat
Magetan pun merasa terusik. Terutama saat
media-media nasional marak memberitakan
seseorang yang diduga gembong teroris
internasional Nurdin M. Top sempat
bersembunyi di Magetan.
Akibatnya, kini para orang tua di
Magetan was-was akan nasib anak-anak
mereka. Umumnya, masyarakat Magetan
khawatir anak-anak mereka disusupi
pemahaman yang salah tentang Islam, jihad
dan upaya menjadikan Pemerintah Indonesia
sebagai sasaran jihad dengan menempatkan
pemahaman setiap pemerintah yang
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) NGAWI
Gerah disebut-sebut media sebagai sarang teroris, Masyarakat Magetan mendesak sosialisasi anti teroris terus digiatkan di daerah mereka
menerima bantuan antara Rp 600 ribu-Rp
2,2 juta selama 1 tahun untuk membantu
biaya sekolah anak-anaknya lewat pendirian
usaha rumahan.
PKH di Kabupaten Ngawi digulirkan
berkat kerja sama antar Departemen Sosial,
Departemen Kesehatan, serta Departemen
Pendidikan Nasional. Saat ini di Kabupaten
Ngawi terdapat 9254 Kepala Keluarga
(KK) penerima Program Keluarga Harapan.
Jumlah tersebut tersebar di 13 Kecamatan
dari total 19 Kecamatan di kabupaten Ngawi
Dimulai April 2008, PKH tahap awal
adalah pendirian unit usaha bagi setiap
warga yang dinilai layak menerima bantuan.
PKH dilakukan di tiga kecamatan yaitu
Kecamatan Ngawi, Kecamatan Karangjati,
serta Kecamatan Pitu.
Adapun unit usaha yang didirikan adalah
membuat Warung RTSM (Rumah Tangga
Sangat Miskin), industri rumahan berupa
menghargai keragaman adalah kafir.
“Saya rasa gerakan gerakan teroris
ini sangat terselubung dan mudahnya
menyusup dengan berkendaraan ideologi
keagamaan makanya orang terkadang
lengah dan mudah terjebak,” kata Agus,
salah satu tokoh masyarakat Magetan.
Mewakili masyarakat Magetan
pula, Agus meminta agar sosialisasi anti
terorisme terus dilakukan di daerahnya.
Bagaimanapun, kata Agus, masyarakat
Magetan sebenarnya sangat menghargai
keragaman Indonesia.
“Penanganan teroris ini haruslah
melibatkan seluruh elemen masyarakat dan
perlu penajaman sampai tingkat bawah
melibatkan RT/RW (Rukun Tetangga/Rukun
Warga) agar mewaspadai setiap tamu atau
orang tak dikenal yang menginap atau
bermukim di wilayah setempat,” kata Agus.
Atas permintaan warga, akhir September
lalu para tokoh masyarakat dan warga Desa
Sidomukti pun memulai rangkaian sosialisasi
anti teroris hasil kerjasama Badan Kesatuan
Bangsa (Bakesbang) Jawa Timur dan TIM
pembuatan keripik tempe dan ketela, serta
budidaya ternak lele. Dari sejumlah unit
usaha itu, menurut Sri Hartono, Warung
RTSM yang mengalami peningkatan cukup
pesat. Salah satunya, milik Isrowati.
Saat ini Warung RTSM di Kecamatan
Ngawi sudah 24 buah. Warung-warung
ini tersebar di Desa Karangasri, Banyuurip,
dan Kandangan. Awalnya Warung RTSM
itu sebenarnya bukan untuk menciptakan
pengusaha-pengusaha baru. Tapi sekedar
usaha pemerintah memenuhi gizi dan protein
anak-anak keluarga miskin penerima PKH.
“Tapi ternyata malah berkembang jadi
unit usaha,” kata Sri Hartono.
Jadi jika Anda mampir di sebuah warung
di Kecamatan Ngawi, coba periksa, jangan-
jangan Anda sedang berada di sebuah
warung milik seorang istri tukang becak
yang kini jadi pengusaha.
Setyo Utomo
GARASI RAMADHAN POHAN di Magetan.
Kepala Satuan Intelejen dan Keamanan
Kepolisian Resor Magetan (Kasatintel Polres)
Bahrun Nasikhin dalam acara tersebut
membuka fakta di beberapa tempat di
Magetan memang mulai marak digelar acara
pengajian yang membahas masalah aqidah.
Namun ujung-ujungnya, pengajian tersebut
justru memprovokasi warga untuk ikut
Islam aliran keras dan menuding Pemerintah
Indonesia sebagai kafir.
“Karenanya jangan sampai kita
terjebak pada ideologi aliran keras ini
yang menghalalkan segala cara untuk
merongrong keutuhan negara. Wujudkan
tatanan hidup rukun, aman guna
mewujudkan tatanan negara yang baldatun
thoyyibatun warobbun ghofur,” kata
Bahrun.
Acara serupa terus berlanjut digelar
di berbagai desa di Magetan antara lain
Desa Randugede Kecamatan Plaosan, Desa
Bangsri Kecamatan Ngariboyo dan Desa
Durenan Kecamatan Sidorejo.
14 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
RUMAH ASPIRASI
Salah satu kewajiban Ramadhan Pohan sebagai wakil rakyat di Senayan adalah ‘pasang telinga’ terhadap kebutuhan para konstituennya.
Untuk itu, sejak awal Oktober 2009 hingga sekarang TIM GARASI RAMADHAN POHAN berusaha mencari berbagai cara meneruskan aspirasi
para konstituen di Pacitan,Ngawi, Ponorogo, Trenggalek dan Magetan. Meski tanpa dana khusus atau dana aspirasi, Gardu Aspirasi (GARASI)
RAMADHAN POHAN masih bisa berjibaku mencari jalan mediasi.
“Mendengarkan rakyat itu tidak perlu dana khusus sampai miliaran rupiah. Kami memang tak punya anggaran untuk menjawab proposal-
proposal rakyat yang masuk (ke Gardu Aspirasi Ramadhan Pohan), tapi paling tidak kami punya kemauan untuk membantu mereka mencari
jalannya,” kata Ramadhan.
Berikut daftar program dan proposal rakyat yang telah ditindaklanjuti TIM GARASI RAMADHAN POHAN hingga Oktober 2010:
Usulan program LM3 dari
Pondok al- Fattah, Kikil
Pacitan
Usulan Tower BTS Ngadirojo
Pacitan
Proposal pembangunan
stadion
Proposal pengajuan kredit
bergulir untuk penambahan
modal
Usulan pembangunan
jembatan di Trenggalek
Permohonan bantuan bibit
kambing
Permohonan kredit tambahan
modal untuk koperasi
Permohonan bantuan dana
untuk SMK
Pemberdayaan perempuan
Magetan
Program konservasi
lingkungan melalui GEF
Program desa berdering dan
desa pinter
Penggemukan sapi
Pengadaan /tambahan tower BTS
Pembangunan Stadion Citra Mandiri,
Pacitan
Pengajuan kredit bergulir Koperasi Susu
Sumber Rejeki, Pudak, Ponorogo
Pembangunan jembatan penghubung
Desa Sambirejo
Bantuan ternak kambing dan sapi di
Trenggalek, Ponorogo, Ngawi
Pengajuan kredit lunak sektor non riil
untuk koperasi di Ngawi
Pengajuan DAK SMK Ki Hajar Dewantara
Selahung Ponorogo
Usulan melakukan pelatihan dengan
ormas perempuan Magetan
Penyelamatan lingkungan dengan
berbagai aspeknya melalui hibah GEF di
lima kabupaten di Dapil VII Jawa Timur
(Ponorogo, Trenggalek, Pacitan, Magetan,
Ngawi)
Pemasangan sarana telepon dengan akses
internet untuk pedesaan dan sekolahan
TINDAK LANJUT I
Sudah diajukan ke Kementerian Pertanian dengan
kode agenda 13/PD.A/3/2010. Walaupun kuota
untuk 2010 ini telah habis, tapi akan dimasukan
dalam Program 2011
Kebutuhan tersebut akan dimasukan ke dalam
Program Desa Berdering, yang bisa dimanfaatkan
masyarakat secara gratis bahkan bisa digunakan
sebagai data pusat untuk desa karena juga telah
tersambung dengan internet
Sudah diajukan di Kementerian Pemuda dan
Olahraga (Kemenegpora) dengan nomor agenda
5583/MNOP/8/2010
Sudah disampaikan kepada peternak sapi dan juga
pengurus koperasi di Pudak, hanya saja masih
menghitung kemampuan petani untuk mencicil
bunganya sebesar 10,5% per tahun
Telah dikomunikasikan oleh Tim Garasi dengan
Kementerian Pekerjaan Umum, masih menunggu
tindak lanjut
Sudah dicari informasi untuk mendapatkan
program tersebut dan masih tahap komunikasi
karena harus mempunyai rekomendasi dari Komisi
IV DPR RI supaya berikutnya bisa dibantu untuk
mendapatkan program tersebut
Proposal sudah masuk dengan nomor surat 022/
KSP-MRP/NGW/V/2010
Proposal sudah diserahkan kepada staf kusus
Kemendagri Sukemi tetapi masih belum ada
balasan dan respon
Sedang dikomunikasikan dengan Kemenpera
untuk dicarikan program yang tepat dan
bekerjasama dengan PKK pusat
Sudah tahap pembuatan proposal dan minggu
keempat September akan dilakukan pengajuan
beberapa proposal yang telah selesai dan juga
konsultasi tindak lanjut dengan Kementrian
Lingkungan Hidup (KLH)
Dari daftar yang telah masuk dari Kemkominfo ke
tim GARASI telah ditambah 29 desa dan sekolah
untuk disusulkan ke dalam program tersebut.
TINDAK LANJUT II
Menunggu tahun anggaran 2011
Perangkat untuk desa dering akan segera dipasang
bersamaan dengan Masa Reses ke-5 DPR RI
Ramadhan Pohan beserta Kepala BPIT Santoso, 1-4
Oktober 2010 di Dapil VII Jawa timur
Menunggu tindak lanjut dari Kemenegpora
Karena produksi susu yang masih pasang surut,
pengurus menunda untuk mengambil kredit
tersebut
Juga sedang dikoordinasikan dengan Bpk Lamuji
(DPRD) Trenggalek untuk ditentukan pengalokasian
anggarannya.
Untuk saat ini mungkin belum bisa terpenuhi,
karena keterlambatan pengajuan proposal dan akan
diusahakan awal 2011
Masih dalam tahap Verifikasi
Masih menunggu respon Kemendagri
Masih menunggu respon Kemenpera
Sudah masuk dalam tahap inventarisasi nama-nama
LSM dari Dapil VII untuk ikut pelatihan pembuatan
proposal GEF SGP yang akan dilaksanakan di
Yogyakarta oleh KLH
Sudah disetujui oleh Kemkominfo dan akan
dipasang sebelum kedatangan Ramadhan Pohan
saat reses kelima di Dapil VII Jatim, bahkan
peresmian program tersebut akan dihadiri Kepala
BPIT Santoso.
FLASH & PRINT
Panglima TNI dari Jenderal TNI Djoko Santoso kepada Laksamana TNI Agus Suhartono digelar di Markas Besar TNI, Minggu (2/10).
BERBINCANG-BINCANG bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan
Jenderal (Pun) Djoko Suyanto sebelum upacara Sertijab Panglima TNI dimulai, Minggu
(2/10).
BERCENGKERAMA SEJENAK Ramadhan Pohan bersama Kepala Staf Angkatan Udara
(KSAU) Marsekal Imam Sufaat, saat menghadiri Sertijab TNI di Jakarta, Minggu (2/10)
Usai acara, Ramadhan Pohan bercakap-cakap dengan
Sejarawan Senior Des Alwi, Minggu (2/10).
MENYAPA Ramadhan Pohan menyempatkan diri menyapa Kepala Staf Angkatan Darat
(KASAD) Jenderal TNI George Toisuta usai Upacara Sertijab, Minggu (2/10).
FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN
Sebelum Rapat Kerja Komisi I dimulai, Senin (18/10), Ramadhan Pohan menyempatkan menyapa Panglima TNI yang baru, Laksamana Agus Suhartono.
FOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN DAN SYAHRIZAL FAHMI
Bekerja untuk Rakyat
Ramadhan Pohan bersama Wakil Ketua DPRD Trenggalek
Lamuji (Fraksi Partai Demokrat) dan Meklisiati (Fraksi Partai Golkar) DPRD Trenggalek
membahas pembangunan Trenggalek, di ruang kerja Ramadhan, Jumat (1/10).
Ramadhan Pohan bercakap-cakap dengan Aisya Amini, mantan
anggota DPR RI empat kali periode di sela-sela kegiatan Ramadhan sebagai narasumber
Seminar Nasional KAHMI, Rabu (6/10).
(Kiri ke kanan) Penasehat Tenaga Ahli Sigismond Notodipuro,
Ketua Umum DPP Forsas Survenov Sirait, Kacab Waskita Karya Nyoman , Bupati SoE NTT Paulus
Mella, Ramadhan Pohan, Kabag Pembangunan NTT Semi Nggebu, Kadin Permukiman NTT Epi
Tahun, Ian Harahap (Penasehat), bertemu di ruang kerja Ramadhan, Kamis (21/10).
Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah bercanda dengan
Ramadhan Pohan usai Rapat Fraksi Partai Demokrat, Jumat (15/10).
FLASH & PRINT17
(Kiri ke kanan) Kepala Desa (Kades) Pengkol Agus Priyono, Kades Nglayang Sarjono, Kades Bajang Kadiyani, dan Kades Grogol Kecamatan Sawo Eko Widodo asal
Ponorogo menemui Ramadhan Pohan di ruang kerjanya, Senin (4/10) untuk menyampaikan aspirasi masyarakat desa.
Ramadhan Pohan menerima aspirasi para mantan pegawai
Koran Neraca di ruang kerjanya, Jumat (8/10) yang belum mendapatkan pesangon sejak
2005.
Ramadhan memandangi foto SBY yang berziarah ke makam
ayahnya. Foto tersebut dipajang di rumah masa kecil SBY, yang dikunjungi Ramadhan di
sela-sela kegiatannya di Pacitan, Jumat (1/10).
Ramadhan Pohan berbincang sejenak dengan Menteri Luar Negeri Marty
Natalegawa usai Rapat Dengar Pendapat Komisi I dengan Kementerian Luar Negeri dan
Badan Intelejen Negara, Rabu (13/10)
(Kiri ke kanan) Calon Bupati Pacitan Indartato, Ramadhan Pohan,
Calon Wakil Bupati Pacitan Prayitno dan Anggota DPRD Ponorogo Edy Iswahyudi di Pondok
Puri , Cikeas, Minggu (24/10).
FLASH & PRINT
HUT TNI ke-65, Selasa (5/10), diramaikan parade pasukan dan persenjataan militer milik TNI
Ramadhan Pohan menyapa Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di sela-sela
upacara HUT TNI ke-65, Selasa (5/10)
Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara E.E. Mangindaan juga ikut
hadir pada acara HUT TNI ke-65, Selasa (5/10).
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa bercakap sejenak
dengan Ramadhan Pohan usai acara HUT TNI ke-65, Selasa (5/10).
Ramadhan Pohan bercanda dengan Menteri Sekretaris Negara Sudi
Silalahi di sela-sela acara HUT TNI ke-65, Selasa (5/10).
Di Sela-sela HUT TNIFOTO-FOTO: RONALD SIAHAAN
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 19KRONIK
Dalam rangka Ulang Tahun ke-44 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa
Islam (KAHMI), Ramadhan Pohan menjadi salah satu pembicara dalam
Seminar Nasional : Menata Kepemimpinan Indonesia Masa Depan,
Peluang Kaum Muda Tampil di Pentas Nasional yang diadakan di KAHMI
Center, Senopati.
Ramadhan Pohan mengatakan keinginannya supaya bangsa
Indonesia diisi oleh orang-orang muda yang memimpin tanpa melihat
suku, agama, dan lainnya.
“Indah sekali Indonesia jika diisi oleh beragam orang,” katanya.
Live Talkshow MetroTV:
menjadi salah satu narasumber
dalam Metro TV Live Talkshow
yang malam itu mengangkat
tema Kinerja SBY Selama
Setahun. Narasumber lainnya
adalah Burhanudin Muhtadi
(pengamat politik) dan Tjahjo
Kumolo (Anggota DPR Fraksi
PDIP)
Ramadhan Pohan menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun TNI ke-65
tahun 2010 di Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Acara diisi Parade alat utama sistem senjata (Alutsista) milik TNI dan
serangkaian atraksi pesawat tempur yang dimiliki Indonesia di udara
seperti atraksi 6 buah Pesawat Sukhoi-27 dan 30, 11 pesawat Hawk
MK-53, 6 pesawat F-16 Fighting Falcon, dan 6 pesawat F-5 Tiger.
Ramadhan Pohan menghadiri Resepsi HUT KAHMI yang ke-44 &
Silaturahim Idul Fitri 1413 H di Puri Agung Grand Sahid Hotel, Sudirman
Jakarta. Hadir pula jajaran pengurus nasional serta undangan dari
berbagai unsur pejabat negara, politisi, serta kalangan cendekiawan dan
masyarakat umum.
Disela-sela kesibukannya, Ramadhan Pohan menyempatkan
waktu menjadi salah satu narasumber Diskusi Ahli Implikasi
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi & Media
Terhadap Demokrasi di Indonesia yang diadakan oleh Kementerian
Komunikasi dan Informasi di Hotel Millenium, Kebon Sirih,
Jakarta.
MAYKE SARASIDYA RONALD SIAHAAN
20 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
AGENDA
TGL AGENDA TGL AGENDA
1 Silaturahim pertemuan dengan DPRD Trenggalek di Ruang Kerja
di DPR RI2 Upacara Serah Terima Jabatan Panglima TNI di Plaza Mabes TNI
Cilangkap
Rapat Tim Kecil Kominfo Komisi I dengan Kemenkominfo di
Hotel Peninsula Ruang Merica.Agenda : RKA-KL Kemenkomnfo
Tahun Anggaran 2011
3 4
5 Upacara Parade & Defile HUT TNI ke-65 tahun 2010 di
Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur
Paripurna DPR RI di Ruang Rapat DPR RI. Agenda: Pembicaraan
Tingkat II/Pengambilan Keputusan tentang RUU Pencegahan
& Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Laporan
Komisi III DPR tentang Hasil Pembahasan Calon Hakim Agung
dilanjutkan Pengambilan Keputusan
Silaturahim & Syukuran Dewan Pengawas LPP RRI;Dwi
Hernuningsih di Restoran Pulau Dua, Senayan
6 Narasumber Seminar Nasional : "Menata Kepemimpinan
Indonesia Masa Depan, Peluang Kaum Muda Tampil di Pentas
Nasional" di KAHMI Center
7 TVOne Talkshow LIVE : Pasang Surut Hubungan RI-Belanda
Diskusi Publik : Revisi UU no.39 Tahun 2004 Tentang
Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri di Ruang
Rapat Badan Kehormatan.
Rapat Poksi I & II dengan Pimpinan Fraksi Partai Demokrat di
Ruang Rapat Pimpinan Fraksi Partai Demokrat.
8 Upacara Serah Terima Jabatan Pangdam V/Brawijaya dari
Mayjen TNI Suwarno kepada Mayjen TNI Gatot Nurmantyo di
Lapangan Depan Makodam V/Brawijaya Surabaya.
Pertandingan Bola Fraksi Partai Demokrat versus Wartawan DPR
di Lapangan Bola DPR.
9 Silaturahim Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Pacitan 2010
Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat (DPC PD) Kabupaten
Pacitan di Aula Kantor DPC PD Kabupaten Pacitan. Agenda :
Pelaksanaan Dialog dan Penyampaian Visi Misi Bakal Cabup dan
Cawabup Pacitan dari Partai Demokrat dan Rapat Tim 9 kedua
di Pacitan
10
11 Rapat Dengar Pendapat Umum dengan LSM/Pakar/Ormas di
Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Masukan terhadap penyusunan
RUU tentang Intelejen
Rapat Pengurus Harian Terbatas di Dewan Pimpinan Pusat Partai
Demokrat, Rawamangun
Rapat Internal Pokja Kominfo di Ruang Rapat Komisi I. Agenda :
Pembahasan Kegiatan Pokja Kominfo Komisi I.
12 Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI.
Agenda : Penyampaian Ikhtisar Hasil Pemeriksaan PBK RI
Semester I Tahun 2010, Laporan Baleg DPR RI mengenai
Penetapan RUU Perubahan Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2010
dilanjutkan Pengambilan Keputusan, Pendapat Fraksi-fraksi dan
Pengambilan Keputusan terhadap RUU Usul Inisiatif Baleg DPR
RI tentang Perubahan UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai
Politik menjadi RUU DPR RI
Resepsi HUT KAHMI ke-44 & Silaturahim Idul Fitri 1413 H di
Puri Agung Grand Sahid Hotel, Sudirman Jakarta
13 Lokakarya Polling & Public Policy Development di Ruang
Diponegoro Hotel Mandarin Oriental, Jakarta. Lokakarya
diadakan oleh National Democratic Institute (NDI)
Rapat Dengar Pendapat dengan Dewan Pengawas LPP TVRI di
RR Komisi I. Agenda : Penyampaian keputusan Komisi I DPR RI
mengenai Dewan Pengawas LPP TVRI
Rapat Kerja dengan Menteri Luar Negeri dan Rapat Dengar Pendapat
dengan Kepala BIN di RR Komisi I. Agenda : Penjelasan mengenai
dinamika hubungan Republik Indonesia dan Kerajaan Belanda serta
persiapan Kunjungan Presiden Amerika Serikat ke Indonesia
14 Rapat Internal Komisi I di Ruang Rapat Komisi I. Agenda :
Persiapan Kunjungan Kerja Komisi I
Rapat Panitia HUT Partai Demokrat ke-9 di Istora Senayan,
Jakarta. Agenda : Tinjau Lokasi
FOTO
: RO
NA
LD S
IAH
AA
N
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 21AGENDA
TGL AGENDA TGL AGENDA
15 Pleno Fraksi di Ruang KK 2.Agenda : Membahas isu-isu aktual
Diskusi Urgensi UU Kesehatan Jiwa di Ruang Rapat Badan
Legislatif
16 Rapat Panitia Halal Bihalal dan HUT ke-9 PD di DPP Partai
Demokrat Lt. IV, Rawamangun
17 HUT Partai Demokrat ke-9 : Donor darah dan penanaman
pohon di Istora Senayan
HUT Partai Demokrat ke-9 : Halal Bihalal & Resepsi HUT Partai
Demokrat ke-9 di Istora Senayan
18 Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) &
Panglima TNI di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Membahas
alokasi anggaran pertahanan dalam upaya pemenuhan
kebutuhan minimum essential force & peningkatan
kesejahteraan prajurit TNI melalui Program Remunerasi.
19 Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI.
Agenda : Laporan Komisi III DPR RI mengenai hasil pembahasan
terhadap Pemberhentian dan Pengangkatan Kapolri dilanjutkan
pengambilan keputusan
Rapat Internal Komisi I di Ruang Rapat 2231. Agenda :
Pembahasan RUU Intelejen
Narasumber Diskusi Ahli : Implikasi Pekembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi & Media Terhadap Demokrasi di
Indonesia di Hotel Millenium, Kebon Sirih, Jakarta
Metro TV Live Talkshow. Tema : Kinerja SBY selama setahun
20 Rapat Kerja dengan Menteri Keuangan, Menteri Pertahanan,
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) &
Panglima TNI di Ruang Rapat Komisi I. Agenda : Membahas
kelanjutan Rapat Senin, 18 Oktober 2010
Diskusi bersama Anies Baswedan di Plaza Bapindo, Sudirman,
Jakarta
Diskusi Publik : Demokrasi & Konstitusionalisme di Hotel Sultan,
Jakarta
21 Rapat Kecil Tim Kominfo di Ruang Rapat Komisi I. Agenda :
Membahas RKA-KL Kemkominfo
Silaturahim dengan Bupati Nusa Tenggara Timur
Rapat Internal Komisi I di Ruang Rapat Komisi I. Agenda :
Penetapan dana optimalisasi pada kementerian/lembaga mitra
kerja Komisi I DPR RI & Pembahasan Surat Menteri Keuangan
mengenai penghapusan bintang untuk barang dan jasa di
Kementerian Pertahanan/TNI melalui fasilitas kredit ekspor
22 Pleno Fraksi di Ruang KK II. Agenda : Membahas Isu aktual
23 24 Pembicara Pelatihan Tingkat Nasional Penulisan Karya Tulis
Ilmiah dan Populer di Gedung Alumni IPB, Bogor
25 Rapat Internal Komisi I. Agenda : Pembahasan RUU tentang
Intelejen26 Rapat Paripurna DPR RI di Ruang Rapat Paripurna DPR RI.
Agenda : Pembicaraan Tingkat II/Pengambilan Keputusan
Terhadap RUU tentang Cagar Budaya, Gerakan Pramuka,
Hortikultura, Protokol, APBN Tahun Anggaran 2011 & Pidato
Penutupan Masa Sidang I Tahun Sidang 2010-2011
27 Berangkat ke Medan menghadiri Pelantikan Bupati Simalungun 28 Pelantikan Bupati Simalungun, Sumatera Utara
29 Reses ke Daerah Pemilihan VII Jawa Timur 7 (Ponorogo, Pacitan, Ngawi,
Magetan, Trenggalek)30 Reses ke Daerah Pemilihan VII Jawa Timur (Ponorogo, Pacitan, Ngawi,
Magetan, Trenggalek)
31 Reses ke Daerah Pemilihan VII Jawa Timur (Ponorogo, Pacitan, Ngawi,
Magetan, Trenggalek)1 Reses ke Daerah Pemilihan VII Jawa Timur (Ponorogo, Pacitan, Ngawi,
Magetan, Trenggalek)
FOTO
: RO
NA
LD S
IAH
AA
N
FOTO
: RO
NA
LD S
IAH
AA
NFO
TO: SY
AH
RIZ
AL
FAH
MI
22 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
RAMADHAN & TIM
SEBENARNYA, setiap anggota Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR
RI) hanya mendapat ‘jatah’ satu orang tenaga
ahli dan satu orang sekretaris pribadi dari
negara. Sang sekretaris berfungsi mengatur
administrasi dan agenda Anggota DPR RI
tersebut, sementara tenaga ahli bertugas
menyiapkan semua bahan dan makalah
berkaitan isu komisi di mana sang anggota
ditempatkan, sehingga tugas politik dan tugas
parlementer mereka bisa berjalan lancar.
Tapi sebuah komisi di DPR RI bukan hanya
mengurus satu isu saja. Untuk Ramadhan
Pohan yang ditempatkan di Komisi I misalnya,
memerlukan tenaga ahli yang menguasai tiga
isu sekaligus yaitu pertahanan keamanan, luar
negeri serta informatika dan komunikasi.
“Rasanya tidak mungkin tiga isu berbeda
ini bisa dikuasai secara mendalam sekaligus
oleh satu orang saja,” kata Ramadhan.
Padahal spesialiasi tenaga ahli sangat
penting agar fungsi Ramadhan sebagai
seorang wakil rakyat dapat berjalan dengan
maksimal. Karena itulah, Ramadhan
memberanikan diri meminta izin Ketua
DPR RI Marzuki Alie, agar diperbolehkan
memperkerjakan empat tenaga ahli lagi. Jadi
secara total, Ramadhan Pohan memiliki satu
tenaga ahli yang digaji negara, sementara
tiga lainnya digaji dari kocek pribadi anak
Pematang Siantar ini.
Masing-masing tenaga ahli dipilih
berdasarkan spesifikasi isu Komisi I. Tim
GARASI RAMADHAN POHAN kini memiliki
masing-masing satu tenaga ahli untuk isu
pertahanan keamanan, luar negeri dan
informatika dan komunikasi yang ditempatkan
di Jakarta. Sementara seorang tenaga ahli lagi
yang memiliki spesialisasi ilmu pembangunan,
ditempatkan di daerah pemilihan (dapil)
untuk menjadi konsultan ahli Tim GARASI
RAMADHAN POHAN yang menampung setiap
aspirasi rakyat di sana. Harapannya, dengan
semua spesialisasi seperti ini analisa masalah
tim GARASI RAMADHAN POHAN semakin
tajam.
Tentu saja, para tenaga ahli ini tak akan
bisa berfungsi maksimal tanpa adanya tim
pendukung yang solid. Sekitar 9 orang
tim pendukung sengaja ditempatkan di
Jakarta untuk membantu berjalannya tugas
keparlemenan dan menyalurkan aspirasi
para konstituen ke Jakarta. Sedangkan 10
orang lagi, disebar menurut kebutuhan
di lima kabupaten yang termasuk Dapil
Jatim VII (Daerah Pemilihan Jawa Timur
VII). Dengan susunan tim seperti inilah, Tim
GARASI RAMADHAN POHAN terus berusaha
mempersembahkan hasil kerja mereka yang
terbaik bagi rakyat Indonesia.
FOTO
: D
OK
. G
ARA
SI
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 23SAHABAT PARLEMEN
TERINSPIRASI website Ramadhan Pohan,
Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli
mengumumkan dirinya kini punya blog
pribadi. Memang bentuknya masih sederhana
dan masih ‘menempel’ pada situs resmi MPR
RI. Namun paling tidak, Melani cukup bangga
dengannya.
“Selama ini orang kan sering bilang saya
sebagai Wakil Ketua MPR RI, kerjaannya
apa aja sih? Kan tidak masuk komisi (seperti
anggota DPR RI). Nah, lewat blog itu, paling
tidak saya bisa melaporkannya (pada pubik)
sebagai bentuk pertanggungjawaban,” kata
Melani.
Menurut wanita kelahiran Jakarta ini,
blog tersebut menjadi caranya menjelaskan
tiga fungsi utama MPR RI yang selama ini tak
begitu diketahui publik.
“MPR RI itu sebetulnya punya tiga fungsi
yaitu sebagai pengawasan, budgeting dan
membuat undang-undang. Blog inilah
tempat saya menjelaskan apa-apa saja yang
saya kerjakan,” kata Melani.
Selain itu, Melani menyatakan dia juga
sering menggunakan blog MPR RI itu
sebagai tempat melaporkan kepada publik
mengenai kegiatan kerjasama bilateral
yang dijalin MPR RI dengan
berbagai negara asing.
Sebenarnya Melani sudah
memiliki blog resmi yang dilabeli
sebagai “Catatan Harian
Pimpinan MPR” tersebut
sejak November 2009.
Secara visual, blog Melani
bersama 4 pimpinan MPR
RI lainnya memang tidak
WAKIL KETUA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (MPR RI)
terlalu mencolok. Blog-blog para pimpinan MPR
RI ini hanya sebagai tertulis sebagai ‘weblog’
di pinggir kiri situs resmi MPR RI dengan foto
masing-masing pimpinan. Sekilas, blog-blog
tersebut bagai deretan foto para pimpinan MPR
RI semata. Namun jika Anda mencoba mengklik
salah satunya, barulah ketahuan ternyata di balik
foto tersebut tersimpan blog catatan harian para
pimpinan MPR RI.
Untuk blog Melani, tersimpan kurang lebih
satu-dua kalimat informasi singkat mengenai
setiap kegiatan dan foto aktivitas Melani
sebagai Wakil Ketua MPR RI. Sayangnya,
blog tersebut belum diunduh setiap hari. Saat
GARASI mengecek blog Melani pada akhir
Oktober 2010, laporan kegiatan terakhir
diunduh pada 7 Oktober 2010.
“Memang saya belum mengeceknya lagi,
tapi pada intinya isi blog itu adalah kegiatan-
kegiatan saya di MPR dan juga saat saya
menjadi narasumber di berbagai acara,” kata
Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
Melani menyatakan belum berniat
mengembangkan blog itu menjadi sebuah
situs resminya sendiri. Mengutak-atik blog
resminya di MPR rupanya masih menjadi fokus
Melani. Namun ini bukan berarti era media
baru tak mulai mengusik Melani. Wanita
berusia 59 tahun tersebut juga mulai ikut
mengutak-atik situs jejaring sosial. Melani
diam-diam gemar menebar jaringan sosial
secara global lewat situs facebook.
“Kalau untuk kegiatan di MPR RI,
mungkin cukup blog itu dulu ya, karena
kalau untuk pribadi kan bisa lewat
facebook,” kata Melani.
Penasaran ingin berteman dengan
Melani? Silahkan coba saja mencari
profil ibu tiga orang anak ini di jejaring
facebook. Bahkan dalam waktu dekat,
Melani juga menyatakan ingin
mencoba jejaring sosial lainnya
semacam twitter. Kenapa tidak,
ya Bu?
Ramadhan Pohan bersama seluruh Staf dan Redaksi GARASI mengucapkan selamat menempuh hidup baru dan berbahagia bagi:
&
Keduanya telah menjalani akad nikah pada4 Oktober 2010
Di Desa Karangmojo, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan
Semoga keduanya terus langgeng dan menjadi keluarga yang shakinah mawardah warohmah.
Amin.
FOTO
: V
EBY
MEG
A
24 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
SUARA PEMBACA
Bapak Ramadhan yang terhormat,
Alangkah bijaknya kalau Bapak mau mengusahakan jaminan sosial
terhadap tenaga honorer yg telah mengabdi sejak 1978 dan tak bisa
diangkat sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) karena terbentur usia.
Ngawi / 081550XXXXX
Ramadhan menjawab:
Pak Ruslan,
Masalah PNS honorer memang menjadi salah satu perhatian kami,
terutama karena masalah ini kerap kali muncul dalam acara serap
aspirasi yang kami adakan setiap kali masa reses menjelang.
Memang masalah ini kontroversial, karena menurut UU
Ketenagakerjaan seharusnya pekerja honorer diperkerjakan tidak lebih
dari 3 kali masa kontrak. Setelahnya, mereka harus dipastikan nasibnya,
apakah akan diangkat sebagai pegawai tetap atau kontraknya tidak
diteruskan.
Tapi di lain pihak, masalah klasik Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) di kelima kabupaten yang saya wakili adalah
rata-rata lebih dari separuh APBD digunakan untuk membayar gaji
PNS. Sehingga mereka kesulitan dengan dana pas-pasan membangun
daerah. Tapi tentu saja, ini tetap tidak membenarkan apa yang terjadi
pada Bapak, yang dibiarkan sebagai tenaga honorer selama puluhan
tahun.
Jadi sampai saat ini kami masih berusaha mencari jalan tengah
yang terbaik bagi masalah ini, yang pada dasarnya adalah wewenang
penuh Pemerintah Kabupaten. Dan kami sebagai pihak luar, hanya bisa
memediasi.
TIM GARASI RAMADHAN POHAN berusaha semampu kami mencari
jalan keluar terbaik bagi masalah yang sangat rumit dan melibatkan
banyak pihak ini. Terus terang, saya tidak bisa menjanjikan apa-apa,
tapi kami akan terus berusaha untuk Bapak.
Semoga masalah ini pada akhirnya dapat menemukan titik terang.
Amin.
Wassalam
Berminat menyampaikan surat pembaca untuk redaksi GARASI
atau untuk ditujukan langsung kepada Ramadhan Pohan, silakan
kirim ke alamat redaksi yang tertera di halaman 2 atau via surat
elektronik (e-mail) ke [email protected]. Bisa pula
menuliskannya di Gardu Aspirasi di www.ramadhanpohan.com.
Redaksi berhak mengedit surat-surat yang masuk tanpa
mengurangi maknanya.
RALAT
Pada GARASI Edisi IX Oktober 2010, Halaman Ramadhan&Team berjudul “Ramadhan
Pohan’s Three Aspiration Houses Not Burdening the State Budget” tercetak penulis:
Veby Mega. Seharusnya penulis artikel tersebut adalah Imam Mahfudz. Dengan ini
kesalahan tersebut kami perbaiki dan kami mohon maaf untuk itu.
Salam Kenal,
Saya salut dengan upaya perjuangan Bang Pohan yang
menukik untuk masyarakat! Mudah-mudahan Allah SWT selalu
memberikan kekuatan lahir batin. Amin.
Selamat berjuang!
E.M. Shodieq
Jalan Semar 5, Brotonegaran, Ponorogo
0813597XXXX
Ramadhan menjawab:
Terima kasih atas dukungannya, Pak Shodieq. Dukungan
Bapak sangat berarti buat saya dan mengingatkan saya terus-
menerus akan alasan utama kenapa saya ada di Senayan ini.
Wassalam
Salut untuk Bang Pohan
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 25
FOTO-FOTO: DOKUMEN PRIBADI
KALAU berdasarkan pernyataan negara
yang besar adalah negara yang menghargai
jasa pahlawannya, jelas Indonesia bukan
negara yang besar. Jangankan pahlawan
yang cuma prajurit, pahlawan-pahlawan
yang besar saja banyak yang nggak
keperhatiin. Pemerintah harusnya tahu
lah bagaimana layaknya para veteran itu
diperlakukan. Tidak usah banyak-banyak
yang penting layak. Yang pasti sih jelas
harus diberi santunan yang lebih pantas
dari pada sekarang, akses kesehatan gratis
berhubung sudah pada berumur. Dan akses
kesehatan ini jangan rumit dan terbelit
birokrasi. Pemberian kemudahan bagi
veteran juga bisa jadi salah satu bentuk
perhatian pemerintah.
Wiraswasta
menurut saya, Indonesia bukanlah
negara yang besar, karena sama sekali
tidak perhatian dengan nasib para
veteran. Contoh paling gampang adalah
penggusuran rumah janda pahlawan
oleh Pegadaian. Kenapa nggak dikasih
aja rumah itu. Nggak perlu lah eksekutif
maupun legislatif bikin regulasi atau
kepres kalau nggak akan pernah
dijalanin. Lebih baik melakukan aksi
yang jelas, misalnya menganggarkan
APBN untuk menyediakan rumah tinggal
yang layak bagi mereka dan harus ada
pemantauan jelas terhadap kondisi
mereka, jadi tidak ada lagi veteran yang
punya ekonomi memprihatinkan. Ada
baiknya juga kalau pemerintah dapat
memberikan peluang usaha untuk
para veteran atau jandanya, misalnya
peminjaman lahan untuk digarap atau
modal awal usaha.
Dan juga veteran yang masih
hidup atau jandanya juga layak dapat
remunerasi dong. Menurut saya veteran-
veteran dan jandanya tidak akan minta
macam-macam, asal pemerintah
memberikan perhatian dan penghargaan
sudah cukup.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi
“Nasib Veteran Diperhatiin Juga Dong”
“Tak Banyak-banyak, yang Penting Layak”
“Didata Dulu yang Bener”
DARI contoh nyata itu sebenarnya
kita bisa lihat bahwa bangsa kita
bukanlah bangsa yang besar, karena
para veteran perang itu sama sekali
tidak diperhatikan kesejahteraannya.
Menurut saya,pemerintah itu harusnya
bikin program pengurusan veteran
perang RI, dari mulai pendataan, uang
pensiun dan berbagai kemudahan
memperoleh akses kesehatan.
Kesehatan adalah aspek penting yang
perlu diperhatikan, karena di usia
senja, para veteran itu pasti banyak
keluar uang buat urusan berobat. Jadi
walaupun mereka dapat pensiun tapi
tidak seberapa. Habis lah sama uang
berobat.
Mahasiswa Pasca Sarjana
er”
November ini kita merayakan Hari Pahlawan. Di balik perdebatan seru siapa tokoh
yang layak diberi gelar sebagai pahlawan nasional, kemerdekaan negara ini tak
diraih hanya di tingkat elit. Masih banyak para veteran yang berjasa angkat senjata
mempertahankan negara ini. Bagaimana pendapat rakyat tentang nasib mereka?
SUARA RAKYAT
26 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
TENTANG RAMADHAN
S-1 di Fisip UI (1992); S-2 di American University (AU) Washington DC (Agustus
2002 – Mei 2004), sertifikat dari Graduate School of Political Management
(GSPM), George Washington University (GWU), Washington, DC (Agustus 2002)
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI (2010-sekarang)• Wakil Sekretaris Jenderal IV Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat (DPP PD) • periode 2010-2015
Anggota DPR-RI, Komisi I & BKSAP periode 2009-2014• Pemimpin Redaksi Koran Harian Nasional Jurnal Nasional, Jakarta • (Juni 2006 – Maret 2010)
Direktur Program Hubungan & Kerjasama Luar Negeri, Persatuan Wartawan • Indonesia Pusat, Jakarta (2008-sekarang)
Penasihat, Forum Harmoni Nusantara (FORSAS), Jakarta (2008-sekarang)• Ketua Bidang Pusat Informasi, BAPPILU DPP Partai Demokrat, Jakarta (2005 • - 2008)
Redaktur Pelaksana website kepresidenan, • www.presidensby.info (2006)
Pemimpin Redaksi Koran KABINET, Jakarta (Januari 2005 – Juli 2005)• Pengalaman kerja di Jawa Pos 1990 – 2005:•
Reporter di Jakarta 1990 - 1993• Koresponden Bulgaria 1993 – 1996• Koresponden Turki 1996 - 1998• Representatif Jawa Pos USA (1998 - Desember 2004)•
Direktur, Opini Publik & Studi Partai Politik, The Blora Institute (The Blora • Center), Jakarta (Desember 2004)
Reses I (Desember 2009) : Papua dan Papua Nugini • Reses II (Maret 2010) : Jawa Barat• Reses III (Juni 2010) : Timur Tengah (Mesir, Yordania, •
Palestina, Suria, Lebanon)
Reses IV (Agustus 2010) : Kalimantan Barat•
Reses I (November 2010) : Ambon•
- Senegal - Bosnia Herzegovina
(4 kali dalam kurun waktu 1993-1996)
- Afrika Selatan - Finlandia
- Hungaria
- Jerman
- Makedonia
- Republik Ceko
- Kuba - Yunani
- Meksiko - Norwegia
- Peru - Rusia
- Rumania
- Republik Serbia
- Bolivia
- Brazil
- Malaysia - Iran
- Singapura - Qatar
- Uni Emirat Arab
Pemilihan Parlemen di Rusia, Yugoslavia, Bulgaria, Bosnia-Herzegovina, - Amerika Serikat; Konvensi Partai Demokrat, Boston, Massachusetts, Amerika,
2004
Konvensi Partai Republik, New York, Amerika 2004- Pemilihan Presiden di Rusia, Bulgaria, Amerika, 2000 dan 2004.-
Keliling dunia dan bahkan sempat tinggal 6,5 tahun di Amerika sebagai jurnalis, tak membuat
Ramadhan Pohan lupa tanah airnya. Kini dia duduk sebagai wakil rakyat di Senayan,
berusaha merajut baktinya untuk negeri.
Pematang Siantar, 6 Desember 1966
Gedung. DPR/MPR RI Gedung Nusantara I
lt.22 Ruang 2231, Fraksi Partai Demokrat
Jl. Jend.Gatot Subroto No 6, Jakarta 10270
0811 888 3300
www.ramadhanpohan.com
www.rpohan.wordpress.com
Ramadhan Pohan
bangpohan/Ramadhan Pohan
http://www.youtube.com/user/Forsasjatim
Ramadhan Pohan bersama istri, Asti Riefa Dwiyandani, sesaat setelah
pelantikan anggota DPR RI Periode 2009-2014, 1 Oktober 2010.
FOTO
: W
AH
YU
WEN
ING
/JU
RN
AL
NA
SIO
NA
L
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 27TENTANG RAMADHAN
Laporan kunjungan dan pertemuan Pemerintah Indonesia (presiden dan 1.
menteri), anggota parlemen (DPR), cendekiawan, dan tokoh organisasi
terkemuka dengan mitra Amerika
Meliput acara dan mewawancarai Xanana Gusmao dan Ramos Horta di 2.
kantor pusat PBB, New York (1998)
Meliput dan mewawancarai Wakil Utama Direktur Pelaksana IMF, Stanley 3.
Fischer saat rapat pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan World
Bank.
Menghadiri pertemuan Presiden Abdurrahman Wahid dengan Presiden Bill 4.
Clinton (November 1999) serta pertemuan Presiden Megawati Soekarnoputri
dengan Presiden George Walker Bush (September 2001) di Oval Office, White
House.
Meliput pertemuan anggota parlemen (DPR-RI) Taufik Kiemas dengan politisi, 5.
senator, anggota konggres dan pejabat Amerika (April – Mei 2001).
Meliput pertemuan Jusuf Kalla dengan pejabat Pemerintah Amerika (2003).6.
Meliput pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dengan pejabat penting 7.
Pemerintah Amerika (Mei 2003).
Meliput politik lokal dan politik luar negeri Amerika dengan menghadiri rapat 8.
serta acara politik di Gedung DPR Amerika, Departemen Luar Negeri, Gedung
Putih (White House), dan lain-lain.
Aktif melakukan kontak dan wawancara dengan LSM-LSM politik seperti 9.
Amnesty International, East Timor Action Network, organisasi untuk
hubungan Muslim- Amerika, CAIR
Satu-satunya wartawan Indonesia peliput tetap di Gedung Putih, DPR- AS 10.
(Kongres), dan Senat (1998 – 2004)
Satu-satunya wartawan surat kabar Asia Tenggara diundang untuk berbuka 11.
puasa bersama di Gedung Putih, dijamu Presiden George Walker Bush,
2001 – 2004.
Satu-satunya wartawan Indonesia yang diundang khusus untuk menghadiri 12.
Pelantikan Presiden Bush tahun 2001
Melakukan serangkaian wawancara dengan para politisi dan pejabat 13.
Amerika, Paul Wolfowitz, dan lainnya.
Diundang memberikan ceramah politik kepada para calon diplomat Amerika 14.
di Virginia.
Meliput acara-acara lokal Islam maupun internasional di Amerika, seperti 15.
Islamic Society in North America (ISNA)
Wartawan Indonesia pertama yang menulis Barack Obama, yakni lewat 16.
Konvensi Partai Demokrat di Boston Juli 2004.
Ketua, Ikatan Keluarga Ilmu Politik (Organisasi Pelajar, Alumni dan Dosen) 1.
Fakultas Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Departemen Politik Universitas Indonesia
(1988-1989)
Mengadakan seminar-seminar dan diskusi tentang isu politik - kepemimpinan nasional, Sipil-Militer Indonesia, dan Politik Luar Negeri.
Memimpin Buletin Terbitan Kampus Bulanan Politics, mengenai - kehidupan mahasiswa dan politik, aspirasi politik mahasiswa, kebebasan
berbicara di kampus dan lainnya.
Mengadakan Acara Pameran Buku Murah di kampus Universitas - Indonesia.
Reporter, Majalah Management & Usahawan Indonesia, Jakarta, (1990)2.
Panel Speaker, Seminar Film dan Politik (Film and Politics), Universitas 1.
Indonesia, Depok - Jakarta, 1989.
Panel Speaker, Liputan Berita Amerika di Indonesia, Radio Voice of America 2.
(VOA) dan TV Indosiar, Washington DC, September 2000.
Panel Speaker, Kebebasan Pers di Indonesia, Freedom Forum, Arlington-3.
Virginia, Agustus 2001.
Panel Speaker, Reaksi Indonesia pada September 11, Brownbag Lunch 4.
Discussion, SAIS-Johns Hopkins University, Washington DC, September 2001.
Panel Speaker, Kilas Balik 2001: Hubungan US – Indonesia, VOA-Indosiar, 5.
Washington DC, Januari 2002
Pembicara Tamu, After Bali Blast , Radio VOA-TV Indosiar, Washington DC, 6.
16 Oktober, 2002.
Lebih seratus kali diwawancara BBC London Radio, VOA News, dan Stasiun 7.
Radio dan TV (Radio68H, Sonora, El Shinta, Metro TV, SCTV, TVOne, JakTV,
RCTI, SunTV, dan lainnya.
Pembicara Kuliah Tamu di Dapil VIII Jatim diantaranya :8.
Tema “Peran Media dalam Membangun Peradaban Bangsa”, STKIP, a.
Pacitan, Maret 2010
Tema “Jurnalistik dan Ke-Media Massa-an”, STKIP, Ponorogo, Maret b.
2010
Pembicara berbagai diskusi politik di Indonesia dan luar negeri 9.
diantaranya:
Seminar “Reformasi Sektor Keamanan” yang diselenggarakan oleh a.
Institute for Defense Security and Peace Studies (IDSPS), bekerjasama
dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Friedrich Ebert
Stiftung (FES), Jakarta, Oktober 2009
Diskusi “Transparansi dan Akuntabilitas Publik” yang diselenggarakan b.
oleh UNDP (United Nations for Development Program), Jakarta,
Desember 2009
Diskusi “Strategi Kebebasan Berekspresi Dalam Era Multi Media”, Jakarta, c.
Januari 2010
Diskusi Panel JFCC “Kebebasan Pers”, Jakarta, Maret 2010d.
Diskusi “Partai Demokrat : Antara Partai Modern dan Citra SBY”, Jakarta e.
20 April 2010
Diskusi hasil Survei Cirus Surveyors Group tentang “Kekuatan dan f.
Peluang Calon Ketua Umum Partai Demokrat”, Jakarta, 9 Mei 2010
Diskusi “Menguji Demokrasi Demokrat”, Padalarang, 22 Mei 2010g.
Indonesian’s Head for The 9th Asian Statesmen’s Forum, Bangkok, h.
Thailand, 21 Agustus 2010
Seminar Nasional “Menata Kepemimpinan Indonesia Masa Depan, i.
Peluang Kaum Muda Tampil di Pentas Nasional”, oleh KAHMI, Jakarta, 6
Oktober 2010
Kolom, politik dan hubungan luar negeri, hampir semua surat kabar utama 1.
Indonesia (1987-1990). Artikel opini di Kompas, Suara Pembaruan, Media
Indonesia dan lain-lain mengenai isu politik Indonesia, gerakan mahasiswa
Indonesia, isu politik Australia, politik internasional di Asia Tenggara dan
hubungan internasional di Pasifik Selatan.
Puisi dan Cerita Pendek, Koran dan Majalah Indonesia (1991-1998) 2.
Co-Editor, The Anthology of The New Indonesian Poetry, in Bulgarian 3.
Language (Sofia: 1995).
Kontributor, Para Pembohong, Koleksi cerita pendek (Jakarta: 1996)4.
Kontributor, The Path Not Taken, Puisi (Maryland: 1996).5.
Editor, Bridging Jakarta – Washington Relations, Ambassador Dorodjatun 6.
Kuntjoro-Jakti 1998-2001 .(Washington – Jakarta: 2002).
Editor, Buku Masjid Indonesia di Washington D.C. (2002)7.
Pewawancara, Saya Siap Berkompetisi, Wawancara eksklusif dengan Presiden 8.
RI Susilo Bambang Yudhoyono (Jakarta : 2009)
Kontributor, Energi Positif, Opini 100 Tokoh mengenai Indonesia di Era SBY 9.
(Jakarta : 2009)
Pemimpin Umum, Buletin GARASI, Buletin Gardu Aspirasi Ramadhan Pohan 10.
(Jakarta :2009-sekarang)
Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Bahasa Bulgaria
mengunjungi lokasi tsunami di Aceh, 21 Januari 2005.
FOTO
: D
OK
. PRIB
AD
I
28 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
RAMADHAN & TEAM
Nation budget only allows parliament
members in Indonesia to have
two staffs each, to help their
parliamentary tasks. One is her or his personal
assistant and the other one is the expert staff.
The assistant will responsible for all parliament
members’ agenda and the expert staff will
responsible to prepare what he or she had to
need to deepen the parliamentary issue.
Unfortunately the reality says
different facts. A commission in House of
Representatives of DPR does not conclude
one issue each only. For Ramadhan Pohan
from Commission I of DPR for example,
needs expert who master three issues at one
time such as defense, foreign affairs and
communication.
“Seems impossible to have these different
issues being mastered at once only by one
person,” said Ramadhan.
And indeed specialized expert staff is
necessary to allow Ramadhan deal with his
parliamentary tasks more smoothly and to
present his best for the people. Therefore
Ramadhan asked DPR Chief Marzuki Alie, to
allow him hiring four expert staffs instead
of one. Knowing how limited the national
budget was, Ramadhan is willing to pay the
extra staffs from his own pocket.
Each expert are carefully selected
and picked according to Commission I
specialization. Ramadhan Pohan’s team now
has each an expert for defense, foreign affairs
and communication. And another expert is
specialized in development studies to help
Ramadhan Pohan’s team to absorb people’s
aspiration in his electoral area.
Of course, the experts will not mean
anything if they do not have solid supporting
staffs. Ramadhan has 9 supporting staffs in
Jakarta to help his parliamentary tasks and
to ease handling the tax payers’ needs and
problems that might come from his electoral
area to Jakarta. The other 10 staffs are based
in his electoral area of Dapil Jatim VII to
directly handling the tax payers’ needs and
problems by consulting with the expert staff
there.
With this team, Ramadhan hopes to be
able to give his best for the people and for his
nation, Indonesia.
PIC
TURE:
RO
NA
LD S
IAH
AA
N
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 29DAPIL CORNER
This geographical position creates
fragile land contour and the areas
are often suffer from landslide and
flood. Especially since Pawitan Golek’s forest
areas are cleared and use as plantations. In
December 2007, big flood hit Ponorogo,
Madiun, Ngawi and Blora not less than 3
days. Not only the disaster ruined the rice
fileds, but also caused many deaths.
Even so, forest clearing is still carried out
and the disaster hit the area over and over
again. On September 16, 2010, approximately
35 houses in Pakel, Mrayan Village, Ngrayun
Sub District, Ponorogo was hit by a landslide.
Heavy rains for three days was the cause. The
rain caused the land to be unstable and could
not hold the discharge that was bigger than
before.
These incidents are slowly raised the
people environment awareness. Moreover,
the climate change effect has taken its toll
in this area; extreme weather and, especially
in Ngawi, tornados started to hit several
areas. The people asked GARASI RAMADHAN
POHAN TEAM to mediate them regarding the
climate change effects with the Ministry of
Environment.
As a result, now Multilateral Cooperation
Directorate of Ministry of Environment and
GARASI are seeking cooperation through
Global Environment Fund (GEF) program. The
very first programs are to advocate the areas
that suffer the most environment damages,
such as forests, critical land, and brooks.
The GEF program aims to contend the
threat against global environment, which
falls into the vocal area: biodiversity, climate
change, land degradation, international
water, Persistent Organiza Polutant (POPs) and
the ozone layer thinning.
With this cooperation, hopefully, the
program could help the local government
GARASI TEAM PATNERING WITH GEF
Geographically, the Electoral District of East Java VII of Pacitan, Ngawi, Magetan, Ponorogo and Trenggalek Regency (Pawitan Golek) is mountainous area. Trenggalek, Pacitan, Ponorogo and Magetan are surrounded by mountains and hills, while Ngawi Regency mostly rice fields and plantations that are located near the Bengawan Solo brook.
and the community to save the environment,
so the people could taste the advantage the
environment has to offer. The most important
thing is to raise awareness to treat the
environment with respect, since the people
and the environment are interdependable and
unseparable.
LANDSLIDE covered Pacitan to Ponorogo Road in May 2010. The landslide caused by fragile land contour that provocated
by heavy rain of wheather anomally.
PIC
TURE
BY: RA
HA
YU
WU
LAN
DA
RI
30 GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010
PARLIAMENT CORNER
After its dark age during the New
Order era, Indonesia National Arm
Force (TNI) has been reforming.
From the gradual procurement of primary
weaponry defense system (alutsista) to
soldiers’ welfare improvement, it is inevitable
that these efforts will burden the national
defense and security budget more. So, how
it will become then?
If we take a look back on TNI history,
Indonesia’s defense guard was originally
arised from the Indonesian people them self
during the independence war. It had been
through changes from the People’s Security
Agency (BKR) to the People’s Security Arm
Force (TKR), and then perfected as TNI by
President Soekarno in 3 June 1947 by merging
all organizations and people paramilitary
groups with and TKR.
“So it is appropriate if we label our
TNI as from the people and for the people
arm force,” said Ramadhan Pohan from
Commission I, Republic of Indonesia House of
Representatives (DPR RI).
Unfortunately, the history of TNI was
smeared during its dark age in the New Order
Era because of the violations of human rights
in many places. In the 1960s, TNI was one
of the most prominent war forces in the Asia
region. Along with its success, the New Order
Government used TNI not only for protecting
the country, but also as the political pawn. The
TNI dual function became the justification for
their so called social politics role, which made
the TNI/ABRI have, somewhat, an immense and
extraordinary power in the country.
Now, after the country’s reformation
era, TNI gradually reform to its original role
as the country’s defense system under the
law and political decision. First and foremost,
reformation means that the role of TNI needs
to be limited only for defense and security
function and not extends to other aspects.
“There have been significant changes
inside TNI body since the beginning of the
reformation era in 1998. TNI now back on
track, and is prohibited to involve in practical
politics and business in any ways,” said
Ramadhan.
But this reformation is not finish yet.
Budget for TNI in the national budget is not
sufficient to support all the needs to build
better defense system, which make it hard
for TNI to maximize the protection along
the borders and protecting the country from
external threat.
“In the future, defense budget allocation
needs to be increased in accordance to the
national economic growth. The main focus
is the improvement of alutsista and soldiers’
welfare. Both focus need to be parallel to
each other,” said Ramadhan.
Last October, the Finance Ministry finally
approved the plan. So now, with more money
in the pocket and combined with President
Yudhoyono soft diplomacy strategy, TNI
will emerge in its new form: with power to
protect the people, and not to abuse them.
PIC
TURE:
RO
NA
LD S
IAH
AA
N
GARASI RAMADHAN POHAN EDIS I 10/TAHUN I/NOVEMBER 2010 31TRIP & LEISURE
You could enjoy all of those in Klayar
Beach. The worth-visited beach is
located in Kalak Village, Donorojo
Sub-District, Pacitan Regency, East Java. The
downside is that it is challenging to get to
Klayar beach, one-hour drive from Pacitan,
or for about 3-hour drive from Yogyakarta.
The roads are narrow with bad condition. But
you will easily forget those terrible things as
soon as you reach Klayar. The landscape is
enchanting. One of them is the lime stone hill
range combine with the greenery that sooth
your eyes.
All the traveling struggle seems to be paid
off when we get there. All your eyes could see
are the wide spread of soft white sand and the
sound of the wave breaking the reefs at the tip
of the beach. It just like the beach is singing.
Endless spread of soft white sand. Artistic lime stone hills range at the end of the beach. Waves break through the reef, making a
relaxing flute-like sound. Yup, That’s Klayar.
If you’re quite an adventurer, you could
climb up the reef and witness the beauty
of the horizon that borders with the Pacific
Ocean. Or you can observe the reef range
below you.
Unfortunately, it is not advised to dip
into the sea. It may look calm and beautiful
but the waves are high and strong. Many
beach-goers have gone missing dragged by
the waves. Even fishermen cannot fish in the
Klayar Beach area, since it is too dangerous.
Unless you are an Olympic winning swimmer,
better not to try your luck there.
However, despite the beauty it offers,
the Klayar Beach is still isolated. Food stalls
are very simple and limited, and the lodging
options are also limited. This is a pity, since
the sun rise and sun set are absolutely
breathtaking. You can enjoy it while sipping
coconut drink and sitting in the shore
witnessing the nature. It is both relaxing and
romantic in so many ways.
Seeing its potential, the local government is
planning to manage the Klayar beach, starting
with reconstruct the roads to the beach.
“The local government will gradually work
towards a better and improved Klayar Beach,”
said M. Fathoni, Head of Pacitan Tourism,
Youth and Sport Agency.
According to Fathoni, Klayar Beach will be
part of the tourism package along with Gong
and Tabuhan Cave which are Pacitan’s other
famous tourism place. And they said these
tree also will be the internationally acclaimed
geo park. We’ll see.
PIC
TURES
BY:
DY
MIG
.CO
M
APRESIASI
Sumber Spirit Kamiwww.ramadhanpohan.comwwwwwwwwwwwwwwwwwwwww.rrrrrrraaaaaaammmmmmmaaaaaaaddddddddddddhhhhhhhhhhhhaaaaaaannnnnnnpppppppooooooohhhhhhhhhhhhaaaaaaannnnnnn.cccccccooooooommmmmmm
EDISI 01/TAHUN I FEBRUARI 2010RAMADHAN POHAN
DEMIRAKYATKU,
INDONESIAKU,,KK
EDISI 02 / TAHUN I MARET 2010
RAMADHAN POHAN
Politik MencerdaskanObama inspired Ramadhan a lot on his parliamentary
campaign
‘’Bila DiwarnaiKekerasan, DemokrasiJadi Democrazy’’
Mengurai Benang Kusut Tambang
Desa Kluwih
ncncred Ramaparliamenpaign
EDISI 03 / TAHUN I APRIL 2010
RAMADHAN POHAN
Suara Desa pun
Tak Tertahan di Pintu
Gerbang Senayan
Forest Eleven,
Indonesia’s Big Impact on
Global Community
SISI LAINHANKAM KITA
EDISI
AD
Ta
don
EDISI 04 / TAHUN I MEI 2010
RAMADHAN POHAN
INSPIRASI DEMOKRASI
DARI WALESADPR Gunakan Peraturan
Upaya Ramadhan Memulangkan RI is Heading to UN
RARRAKRAKRARAALEALE
turan