menangkan gugatan dari aspek formil

17
Bimo Prasetio S.H.

Upload: bimo-prasetio

Post on 26-Jan-2017

439 views

Category:

Law


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Menangkan gugatan dari aspek formil

Bimo Prasetio S.H.

Page 2: Menangkan gugatan dari aspek formil

RIWAYAT PEKERJAAN

Oktober 2012 Partner pada kantor

- Sekarang SMART Legal Consulting

- BP Lawyers Counselors at Law

Desember 2005 Hanafiah Ponggawa & Partners

- September 2010 Adnan Buyung Nasution & Partners

Makarim & Taira S Law Firm

June 2004 – Jurnalis pada PT Justika Siar Publika

November 2005 (www.hukumonline.com)

Page 3: Menangkan gugatan dari aspek formil
Page 4: Menangkan gugatan dari aspek formil

SURAT

KUASA

Page 5: Menangkan gugatan dari aspek formil

Surat Kuasa

A. Sebagai Penggugat

Pembubuhan tanggal di materai yang

ditandatangani oleh Pemberi Kuasa,

sebagaimana diatur dalam Surat Edaran

Mahkamah Agung No. 2 Tahun 1991 dan

Undang-Undang No. 13 Tahun 1985

tentang Bea Materai

Page 6: Menangkan gugatan dari aspek formil

B. Sebagai Tergugat/Termohon

Jika terdapat kekurangan atau kesalahan dapat dijadikan

dasar untuk mengajukan eksepsi;

Namun jika tidak dapat memperoleh copy sebelum sidang,

dapat dilakukan pengecekkan pada saat sidang perdana saat

Penggugat mengajukan Legal Standingnya ke Majelis Hakim;

Perhatian kewenangan dan kapasitas Pemberi Kuasa. Jika

Penggugat berbentuk Badan Hukum pihak yang berwenang

mewakilinya diatur dalam AD;

Jika menemukan kesalahan dalam surat kuasa lawan jangan

langsung diutarakan secara lisan. Tuangkan hal tersebut

secara tertulis dalam eksepsi bagi Tergugat dan dalam Replik

bagi Penggugat;

Surat Kuasa

Page 7: Menangkan gugatan dari aspek formil

LEGALISASI SURAT

KUASA DI KBRI

Page 8: Menangkan gugatan dari aspek formil

“Pengesahan terhadap dokumen dan hanya dilakukan terhadap tanda tangan dan tidak mencakup kebenaran isi dokumen. Setiap dokumen

Indonesia yang akan dipergunakan di negara lain atau dokumen asing yang akan dipergunakan di Indonesia perlu dilegalisasi oleh instansi yang

berwenang.”

➜Dalam poin 68, Lampiran Peraturan Menteri Luar Negeri No. 09/A/KP/XII/2006/01 tanggal 28

Desember 2006, legalisasi adalah:

LEGALISASI SURAT KUASA DI KBRI

Page 9: Menangkan gugatan dari aspek formil

“Bahwa dokumen-dokumen asing yang diterbitkan di luar negeri dan ingin dipergunakan di wilayah Indonesia, harus pula melalui prosedur yang

sama, yaitu dilegalisasi oleh Kementerian Kehakiman dan/atau Kementerian Luar Negeri negara dimaksud dan Perwakilan Republik

Indonesia di negara setempat.”

➜Dalam poin 70, Lampiran Peraturan Menteri Luar Negeri No. 09/A/KP/XII/2006/01 tanggal 28

Desember 2006, legalisasi adalah:

LEGALISASI SURAT KUASA DI KBRI

Page 10: Menangkan gugatan dari aspek formil

Termasuk dokumen seperti

surat kuasa, perjanjian dan

pernyataan yang diterbitkan

dan ditandatangani di luar

negeri dan akan dipergunakan

dalam wilayah negara Republik

Indonesia harus dilegalisir oleh

perwakilan RI setempat.

LEGALISASI SURAT KUASA DI KBRI

Page 11: Menangkan gugatan dari aspek formil

Dua Putusan Pengadilan

yang Mensyaratkan Hal Serupa

LEGALISASI SURAT KUASA DI KBRI

Page 12: Menangkan gugatan dari aspek formil

“keabsahan surat kuasa yang dibuat di luar negeri selain harus memenuhi persyaratan formil juga harus dilegalisir

lebih dahulu oleh KBRI setempat.”

1. Putusan Mahkamah Agung R.I., tanggal 18 September 1986, Nomor: 3038 K/Pdt/1981:

LEGALISASI SURAT KUASA DI KBRI

Page 13: Menangkan gugatan dari aspek formil

“untuk keabsahan surat kuasa yang dibuat di luar negeri ditambah lagi persyaratannya, yakni legalisasi pihak KBRI. Tidak menjadi soal

apakah surat kuasa tersebut berbentuk di bawah tangan atau Otentik, mesti harus DILEGALISASI KBRI.

Syarat ini bertujuan untuk memberi kepastian hukum Pengadilan tentang kebenaran pembuatan surat kuasa di negara yang

bersangkutan. Dengan adanya legalisasi tidak ada lagi keraguan atas pemberian kuasa kepada kuasa.”

2. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Nomor: 60/Pdt/G/2008/PTA.Sby

LEGALISASI SURAT KUASA DI KBRI

Page 14: Menangkan gugatan dari aspek formil

KOMPETENSI PENGADILAN

Kompetensi pengadilan dalam pengajuan gugatan

ditentukan oleh domisili Tergugat, sebagaimana dalam

Pasal 118 HIR;

Gugatan pada umumnya diajukan ke alamat atau domisili

Tergugat yang terakhir (Actor sequitur forum rei) atau

keberadaan objek gugatan apabila gugatan terkait benda

tidak bergerak (Actor sequitur forum rei sitai )

Jika Tergugat lebih dari 1 maka diajukannya ke pengadilan

yang meliputi domisili hukum salah satu Tergugat;

Page 15: Menangkan gugatan dari aspek formil

KOMPETENSI PENGADILAN

Bagaimana jika terdapat dua materi dalam satu gugatan, namun memiliki kompetensi

absolut yang berbeda? Dasar gugatan adalah ganti rugi atas hak cipta, namun di sisi

lain penggugat juga meminta pembatalan perjanjian kerjasama.

Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim menilai materi gugatan yang dapat diajukan ke

Pengadilan Niaga mengenai pelanggaran hak cipta bersifat limitatif, hanya terbatas pada

hal-hal yang disebutkan dalam Pasal 55, Pasal 56 dan Pasal 58 UU No. 19/2002 tentang

Hak Cipta.

Persoalannya, dalam satu petitum gugatannya ternyata Penggugat meminta Pengadilan

Niaga membatalkan perjanjian Perekaman Karya Suara (bukan lisensi sebagaimana

disampaikan penggugat) yang telah ditanda tangani oleh Penguggat dan Tergugat.

Padahal jelas-jelas, masalah pembatalan perjanjian adalah di luar kewenangan Pengadilan

Niaga untuk memeriksa. Menurut pendapat majelis hakim, gugatan tentang pembatalan

perjanjian merupakan kewenangan Pengadilan Negeri.

Page 16: Menangkan gugatan dari aspek formil

KOMPETENSI PENGADILAN

Apabila domisili Tergugat tidak diketahui alamatnya maka,

gunakan klausul “yang diketahui terakhir kali beralamat

di...”

Sehingga gugatan tidak salah alamat.

Apabila hubungan hukum antar para pihak didasarkan atas

suatu perjanjian maka domisili hukum merujuk kepada

domisili hukum yang telah disepakati para pihak dalam

perjanjian tersebut. Bagaimana kalau tidak jelas?

Jika dalam perjanjian para pihak menujuk BANI atau

perselisihan diselesaikan melalui arbitrase, maka

pengadilan negeri tidak berwenang menyelesaikan

permasalahan tersebut. Bagaimana jika klausula nya salah?

Page 17: Menangkan gugatan dari aspek formil

LEGALO, 18 Office Park, #10th Floor lot AJl. TB Simatupang No. 18, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520

[email protected] | [email protected] | www.bimoprasetio.com