menambah ruang lantai 2

Upload: anastasia-eko-p

Post on 19-Jul-2015

297 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

MENAMBAH RUANG LANTAI 2 Menaikkan lantai pun tidak sedikit kendalanya apalagi rumah kita berada di daerah padat dengan akses pencapaian yang lumayan sulit. Karena dibutuhkan pekerjaan pengurugan tanah setinggi lantai yang kita inginkan dimana tanah harus hilir mudik kita angkut dari luar. Pada saat pengurugan, harus dilakukan pemadatan tanah hingga ketinggian yang ingin dicapai agar tidak terjadi penurunan lantai. Tahapan selanjutnya adalah membongkar kusen dan menaikkan setinggi lantai yang baru, membuat tangga naik, membongkar genteng, rangka atap, ringbalok serta plafond, kemudian menambah dinding bagian atas, selanjutnya membuat ring balok, baru kemudian rangka atap dan genteng bisa dipasang lagi. Setelah konstruksinya rampung tahapan pekerjaan finishing pun harus anda lakukan seperti memasang keramik, merapikan kusen, mengecat dinding, memasang plafond dsb. Ternyata pekerjaan meninggikan rumah tidak kalah rumitnya dibandingkan dengan membuat bangunan baru, bahkan lebih rumit lagi karena harus membongkar lebih dulu. Pekerjaan pun harus dilakukan secara simultan, dan tidak dapat dilakukan setengah-setengah kecuali anda memotong bangunan dan membuat konstruksi atap yang terpisah, sehingga bisa dikerjakan sebagian demi sebagian. Akan jauh lebih sederhana jika anda menambah bangunan menjadi 2 lantai tanpa perlu meninggikan lantai 1, sehingga pada saat terjadi banjir, anda bisa mengungsi di lantai 2 tersebut. Karena meninggikan lantai tidak ubahnya merenovasi bagian lain dari bangunan yang dituntut cepat dan sedapat mungkin tidak mengganggu kegiatan di rumah serta efisien, maka saya menyarankan anda menggunakan panel lantai beton ringan fabrikasi dalam bentuk modul dengan tebal 12.5 cm x lebar 60 cm serta panjang bentang 1.5 3.25 m. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan panel lantai fabrikasi ini, sebagai contoh untuk penambahan lantai atas antara lain: Mudah dikerjakan. Kuat tekan yang tinggi namun ringan. Tidak memerlukan bekisting, sehingga memungkinkan adanya aktifitas di ruang bawah sementara pekerjaan konstruksi berlangsung. Insulasi panas dan suara yang baik. Keramik bisa segera dipasang di atas panel lantai karena tidak ada proses pengeringan Mudah dimobilisasi di ruang terbatas sehingga sesuai untuk daerah urban yang padat. Sedangkan untuk pekerjaan peninggian lantai dasar, pemilihan panel lantai ini umumnya mempertimbangkan hal-hal : Tidak memerlukan waktu untuk pemadatan tanah. Mengurangi resiko penyusutan urugan tanah yang berakibat pada penurunan lantai. Mengurangi mobilisasi material ke lokasi proyek. Untuk rangka atap saya menyarankan anda menggunakan rangka atap baja ringan karena pelaksanaanya lebih cepat serta bebas perawatan. Rumah yang menggunakan material baja ringan juga memiliki struktur yang lebih kuat dan ringan, sehingga lebih memberi rasa aman. Bobotnya yang ringan dibandingkan dengan kayu, membuat beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya pun menjadi lebih rendah. Selain itu, baja ringan juga tidak memiliki nilai muai susut sebagaimana material kayu. Material ini juga lebih awet karena bebas rayap dan bebas lapuk sehingga sangat cocok untuk rumah anda yang berada di daerah banjir yang cenderung lembab. Karena produk ini merupakan fabrikasi maka ukurannya pasti sehingga menghindarkan bahan terbuang sebagaimana jika menggunakan kayu.

Demikianlah Akhina Muhammad, alternatif-alternatif solusi yang dapat saya berikan, akhirnya semua kembali lagi pada budget yang anda miliki sehingga dapat menentukan pilihan yang paling tepat.

Detail Angkur Pemasangan Panel Lantai HEBEL

Gambar angkur untuk bagian tengah bangunan dan pertemuan dengan kolom

Detail angkur untuk bagian sisi bangunan

Detail angkur untuk atap. Terlihat bahwa antar panel seluruhnya diberi mortar perekat (thin bed) PM100

Panel Atap Hebel setelah digrouting sebelum dilakukan waterproofing

Tahapan terakhir dari penggunaan panel lantai untuk atap adalah pemberian water proofing sebelum dilakukan screed dengan PM600+ Share | Diposkan oleh Technical Support SBP di 05:24 Label: Artikel, Hebel 4 komentar: beja mengatakan... nanya donk, untuk panel lantai panjang 3 meter kolom / penyangganya spt apa ? 12 Januari 2010 14:52 Technical Support SBP mengatakan... Pak, untuk panel lantai 3 meter cukup menyediaan balok berjarak 3 meter sebagai tumpuan untuk Panel tersebut. tidak perlu penyangga tengah. Mengenai harga tergantung lokasi dimana Bapak berada, khusus untuk Jabodetabek, Bapak bisa dapatkan dengan harga mulai rp 295 ribu/m2 terpasang. untuk daerah lainnya bapak bisa emailkan informasi bapak sekaligus gambar rencana proyek bapak (kalau sudah ada) ke [email protected] atau [email protected] 12 Januari 2010 15:30 Anonim mengatakan... Lebar antar kolom saya 3.26m, apakah ada yg sepanjang tsb? Apkah bisa disiasati utk memakai yg panjang 3,2m? Bila memakai beton lantai yg lbh panjang dibandingkan yg lbh pendek, lbh murah yg mana? dalam arti keseluruhan luas. 4 Februari 2010 13:48 Technical Support SBP mengatakan... Kita mempunyai panel PF325 dengan panjang 3.22 mtr. Jadi ukuran ini mungkin cocok untuk aplikasi Bapak. Pada dasarnya sampai ukuran standar kita PF300, semakin panjang akan menghemat biaya balok, tapi kalo sudah lebih dari 325 cm, akan jadi lebih mahal karena Panel Lantai Hebelnya tebal 15 cm. Untuk info lebih jelas bisa email kami. trims 18 Februari 2010 11:01

Tepat Pasangnya, Puas HasilnyaUntuk mendapatkan hasil maksimal, pemasangan beton ringan aerasi tidak boleh sembarangan. Kunci utama pemakaian material ini adalah proses pemasangannya yang harus tepat. Untuk mendapatkan hasil memuaskan, pemasangannya harus sesuai dengan aturan yang diisyaratkan. Pemasangan yang tidak sesuai dengan prosedurnya membuat material ini tidak berfungsi sebagai mana mestinya. Salah satu kesalahan yang kerap terjadi adalah ketebalan campuran pasangan tidak merata sehingga elevasi permukaan beton aerasi yang terpasang tidak sama. "Untuk mengatasi agar ketebalan campuran pasangan atau spesi merata, pemasangan campuran bisa menggunakan trowel yang ukurannya lekukannya sekitar 3 mm. Di pasaran, trowel seperti ini sudah bisa didapatkan," ujar Ir. Elisa Haryohugoro, Marketing Manager PT Duta Mortar Sejati, produsen beton ringan aerasi merek Hebel. Peralatan seperti trowel ini harus disiapkan sebelum pemasangan. Selain trowel, alat lain yang harus dipersiapkan diantaranya waterpass untuk menyamakan elevasi permukaan, palu dengan ujung karet dan benang. Pada dasarnya, pemasangan beton ringan aerasi hampir sama dengan pemasangan bata. Jadi tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa memasang beton ringan aerasi susah. Berikut langkah-langkah pemasangan beton ringan aerasi. 1. Siapkan balok sloof pondasi jika beton ringan akan dipasang di lantai dasar. Jika di lantai atas, pastikan beton balok atas telah kering. Periksa juga permukaannya, apakah sudah rata atau belum. Jika belum, Anda harus meratakan permukaannya dengan tambahan beton. 2. Siapkan campuran pasangan atau spesi. Sebisa mungkin gunakan mortar atau semen instan agar komposisi perbandingan antara semen dan pasir bisa konsisten. 3. Lapisi blok beton ringan dengan campuran semen dan pasir sebagai lapisan dasar. Pastikan campurannya tersebar merata. Setelah itu, tarik benang untuk mendapatkan kelurusan permukaan dinding horizontal. 4. Pasang blok beton ringan aerasi pada ujung dinding. Tekan dan pastikan blok terpasang dengan sempurna. Setelah itu pasang blok di sebelahnya . Untuk baris paling bawah, usahakan untuk memasangnya hingga penuh terlebih dahulu. Setelah terpasang, cek elevasi permukaannya dengan menggunakan waterpass. Jika belum rata, tekan kembali dengan menggunakan palu karet. Atau jika perlu bongkar kembali blok yang sudah terpasang. 5. Setelah baris paling bawah terpasang, kemudian dilanjutkan dengan baris kedua. Untuk pemasangannya harus berselang sama seperti memasang bata. Tujuannya, untuk mendapatkan kerapatan dan kekuatan pemasangan. Pada saat pemasangan baris kedua, usahakan mortar campuran pasangan terlebih dahulu dioleskan di blok yang sudah terpasang. Cek kembali elevasi permukaannya. Apakah sudah rata atau belum? Jika sudah rata, dilanjutkan baris ketiga hingga mencapai ketinggi yang direncanakan. Tetap Harus Diplester Dan Diaci Kesalahan terbesar pemakaian beton ringan aerasi untuk dinding adalah permukaan dinding tidak diplester dan diaci. Mengingat material ini berbahan dasar pasir silika, semen dan kapur, maka material ini memilki kelemahan yaitu tidak tahan abrasi air.

Untuk mengatasi abrasi air, permukaan dinding harus diplester dan diaci. Menurut Elisa, plesteran dan acian hukumnya wajib dilakukan. Bahan plesteran dan acian sebaiknya menggunakan mortar atau semen instan yang khusus dipergunakan untuk plesteran maupun acian. Bukan dengan membuat campuran plesteran secara manual. Tujuan utamanya tak lain agar hasil plesteran atau acian bisa maksimal dan dinding terlihat lurus. Sumber: Tabloid Rumah

Jangan Sembarang Memaku Permukaan Beton RinganBaru baru ini seorang pelanggan kebingungan ketika memasang foto keluarganya pada permukaan dinding beton ringan. Setiap kali, setelah mencoba memaku, paku tersebut lepas kembali, sampai akhirnya terbentuk lubang yang cukup besar. Ternyata memang tidak boleh memaku sembarangan di atas permukaan dinding bata ringan. Menggunakan angkur yang tepat, dinding bata ringan bisa dibebani hingga ratusan kilogram. Menurut Muljady Wongsonegoro, Dipl. Ing.,Managing Director PT BBP, distributor Fischer di Indonesia, untuk memasang gantungan di dinding berbahan beton ringan aerasi harus menggunakan angkur nilon khusus yang memiliki daya cengkram yang kuat di permukaan dinding. Sifat bahan dinding yang mudah rapuh membuat dinding ini tak boleh sembarang dipaku. Jika dipaksakan menggunakan paku, bagian dalam beton aerasi akan cepat terkelupas sehingga rekatan antara paku dan dinding tak ada. Ujung ujungnya paku akan terlepas dari dinding. Angkur nilon untuk beton aerasi berbeda dengan yang digunakan di permukaan bata. Angkurnya memiliki beban khusus untuk menyimpan debu hasil pengeboran permukaan dinding. Selain itu nilon tidak mengembang ketika sekrup masuk ke dalam dinding. Ini berbeda dengan nilon dinding bata yang akan mengembang ketika angkur sudah masuk ke dalam dinding. Nilon yang mengembang seperti ini bertujuan untuk mencengkram kekuatan di dinding. (Tabloid Rumah edisi 160 VII, hal. 19) Fixing system yang sering digunakan untuk bata ringan adalah merk Fischer dan Hilti. Untuk merk Fischer yang umum digunakan adalah Fischer plug SX, Turbo Aerated Anchor FTP, Fischer GB Aircrete Anchor, dan Fischer Injection system (FIS). Fischer Plug SX terbuat dari nilon merupakan part yang paling sering digunakan. Untuk kuat tarik dan kuat geser yang lebih besar digunakan Turbo Aerated FTP yang berbahan dasar metal atau Fischer GB Aircrete anchor dengan bahan dasar Nilon. Produsen lainnya Hilti mengeluarkan beberapa type Metal Frame Anchor dan Universal Anchor yang berbahan dasar nylon. Informasi lebih lanjut mengenai kedua merk angkur tersebut dapat dilihat di website online catalogue Fischer dan Hilti. Dengan sistem angkur yang memang diciptakan khusus untuk beton ringan, kita dapat menggantungkan berbagai barang di dinding Beton ringan mulai dari Foto Keluarga, Indoor AC, hingga ke barang yang berat seperti Outdoor AC, Kitchen Set, dan wastafel dan kloset gantung.

Angkur Fischer Type SX ........................ Angkur Fischer Type FTP Angkur Fischer Type GB