memperkokoh adat budaya minangkabau
TRANSCRIPT
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
1/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
MEMPERKOKOH ADAT BUDAYA MINANGKABAU
MELALUI PENGUATAN PEMERINTAHAN NAGARI
BERDASARKAN PRINSIP "ADAT BASANDI SYARAK
SYARAK BASANDI KITABULLAH"
Oleh, H. Mas'oed Abidin,
Ketua PPIM Sumbar
Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Sumbar
Ketua MUI Sumbar Bidang Dakwah
Sekretaris Dewan Pembina ICMI Orwil Sumbar
PATUT SEKALI KITA BERSYUKUR, bahwa nikmat Allah dapat kita
rasakan
di antaranya kembali kepemerintahan nagari --, membuka lebih
banyak
kesempatan bergerak lebih leluasa dan bertanggung jawab
dalam
menerapkan nilai-nilai tamadun budaya Minangkabau ABS-SBK
-- yangterikat kuat dengan penghayatan Islam.
Selain dari pada itu, sikap jiwa (mental attitude) dari masyarakat
kita di sini pada umumnya masih tetap tertuntun oleh akhlak,
dan pandangan hidup Islam,
tertuntun dan terbimbing oleh "Adat basandi Syara' ", dan
"syara'
mamutuih, Adat memakai !". Kedua-duanya memberikan unsur-
unsur
pegangan hidup yang positif, mengandung pendorong dan
perangsang,
force of motivation, tenaga penggerak untuk mendinamiseer
satu
masyarakat yang statis atau "sedang mengantuk".
Menumbuhkan sifat-sifat kebiasaan-kebiasaan human
behaviour yang diperlukan untuk mengembangkan kegiatan
ekonomis seperti menghindarkan pemborosan, kebiasaan
menyimpan, hidup berhemat, memelihara modal supaya jangan
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 1
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
2/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
hancur, melihat jauh kedepan, dan yang semacam itu
merupakan harta
besar dari kekayaan masyarakat yang tidak ternilai besarnya.
Ada beberapa kendala -- dalam impelementasi penerapan
kembali nilai-
nilai budaya tersebut --,
hubungan muda-mudi yang terbiasa meniru kekiri kanan,
hubungan kekerabatan keluarga mulai menipis,
peran ninik mamak hanya dalam batas-batas seremonial,
peran substantif dari ulama, dalam pembinaan akhlak anak
nagari kerap kali tercecerkan
peran pendidikan akhlak berdasarkan prinsip-prinsip
budaya
adat berdasarkan ABS-SBK menjadi kabur dan melemah.
Menata pemerintahan nagari dengan prinsip ABS-SBK
sangat dituntut
Pribadi-pribadi yang utuh dan unggul,
a. dengan iman dan taqwa,
b. berlimu pengetahuan
c. menguasai teknologi,
d. berjiwa wiraswasta,
e. bermoral akhlak,
f. beradat dan beragama,
Karena yang akan kita kembangkan adalah "hidup modern dan
maju dengan
keimanan yang kokoh".
Ka lauik riak mahampeh
Ka karang rancam ma-aruih
Ka pantai ombak ma-macah
Jiko ma-ngauik kameh-kameh
Jiko men-cancang, putuih - putuih
Lah salasai mangko-nyo sudah
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 2
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
3/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Konsekwensinya, penyediaan sumber daya manusia berkualitas
---
tampilnya penggerak pembangunan nagari berbekal teoritikusyang
tajam, dan effektif, qanaah dan istiqamah di bidangnya --
sebelum
melaksanakan social reform.
Bila tidak, akan mengundang kerawanan sosial -- apalagi bila
penduduk
desa-desa yang selama 17 tahun dibiar berkembang dan serta
mertaberubah menjadi nagari -- yang cenderung tidak berkemampuan
mengantisipasi dampak besar yang akan timbul dalam menerima
perubahan
seketika.
Tenaga membina nagari diperlukan "opsir lapangan",
bersedia dan pandai berkecimpung di tengahtengah
umat, berilmu dan berpengalaman
"mahir membaca masyarakat"
dapat merasakan denyut nadi kehidupan anak nagari
berurat pada di hati umat di nagari-nagari itu.
Rakyat kecil di nagari-nagari -- di masa derasnya arus globalisasi
dan pergeseran pola hidup masyarakat di bidang sosial,
ekonomi,
politik dan budaya ini -- senantiasa menjadi sasaran dan umpandari
perubahan berbalut westernisasi dan pembudayaan di luar
prinsip ABS-
SBK dan acap kali mereka tersasar sesat jalan, hanya karena
kurangnya pemahaman terhadap adat dan syarak (agama Islam)
-- Karena
ketiadaan bekalan --, Itulah penyebabnya.
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 3
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
4/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Kehidupan sosial berteras kebersamaan atau musyawarah
sebagai salah
satu landasan yang mengemuka di dalam prinsip ABS-SBK --bergeser
menjadi individualis dan konsumeristis berjuang memelihara
kepentingan sendiri-sendiri dalam menata pemerintahan nagari
kurang
dipahami dan lemahnya penegasan pola pelaksanaan undang-
undang dan
Perda No.9/2000 tentang pemerintahan di nagari di Sumatera
Barat tidak jarang terjadi nagari tumbuh dengan sikap bernafsi-nafsi
dan
condong kepada melupakan nasib orang lain yang tentu saja
tidak
pernah terbayangkan adanya di dalam prinsip ABS-SBK itu dan
persaingan antar nagari -- tanpa kawalan -- bergerak kepada
"yang
kuat akan bisa bertahan dan yang lemah akan mati sendiri, dan
yangkuat akan menelan yang lemah di antara mereka".
Tantangan sosial, budaya, ekonomi, politik dan lemahnya
penghayatan
agama di nagari-nagari dewasa ini tidak terelakkan.
Maraknya pekat hingga ke taratak-taratak terpencil seperti tuak,
arak, judi, dadah, pergaulan bebas di kalangan kaula muda,
narkoba,
dan beberapa tindakan kriminal dan anarkis, merusak tatanan
keamanan,
mengaburkan prinsip ABS-SBK, padahal pengendali kemajuan
sebenarnya
adalah agama dan budaya umat. Kita (menyebutnya ABS-SBK
dalam tataran umatisasi) , yang didukung budaya tamaddun
turun temurun dalam masyarakat adalah Adat Basandi Syarak,
Syarak Basandi Kitabullah --.
Tercerabutnya agama dari diri masyarakat Sumatera
Barat Minangkabau -
-, berakibat besar kepada perubahan prilaku dan tatanan
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 4
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
5/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
masyarakatnya, karena "adatnya bersendi syarak,
syaraknya bersendi
kitabullah" dan "syarak (=agama) mangato(=memerintahkan) maka adat
mamakai (=melaksanakan)" sungguhpun dalam
pengamatan sehari-hari
sudah sulit dijumpai.
Peranan alim ulama di Minangkabau sejak dulu adalah membawa
umat --
melalui informasi dan aktifiti -- kepada keadaan yang lebih baik,
1. Kokoh dengan prinsip,2. Qanaah dan istiqamah konsistensi--,
3. Berkualitas, dengan iman dan hikmah.
4. Ber-`ilmu dan matang dengan visi dan misi.
5. Amar makruf nahyun anil munkar, teguh dan
professional.
6. Research-oriented berteraskan iman dan ilmu
pengetahuan.
7. Mengedepankan prinsip musyawarah sebelum mufakat.
Insya Allah akan merajut khaira ummah di dalam masyarakat
nagari
yang pacak menghadapi kompleksitas di alaf baru dengan
kekuatan
budaya dominan.
Jiko mangaji dari alif,
Jiko babilang dari aso,
Jiko naiak dari janjang,
Jiko turun dari tanggo.
Suatu kecemasan bahwa sebahagian generasi yang bangkit
kurang
menyadari tempat berpijak.
Kelemahan mendasar ditemui karena,
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 5
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
6/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
a. melemahnya jati diri
b. kurangnya komitmen kepada nilai-nilai luhur agama danadat
yang menjadi anutan bangsa,
c. Dipertajam oleh tindakan isolasi diri,
d. perbudakan politik, ekonomi, sosial budaya disertai oleh
lemahnya minat menuntut ilmu -- yang menutup peluang untuk
berperan
serta dalam kesejagatan.
e. Keadaan akan semakin parah apabila ada pihak-pihak
lain yang
memulai geraknya dengan uluran tangan pemberian.
Pemantapan tamaddun, agama dan adat budaya menjadi
landasan dasar
pengkaderan re-generasi di nagari-nagari di Minangkabaudengan
kewajiban,
a. memelihara dan menjaga generasi pengganti yang lebih
sempurna,
kaluak paku kacang balimbiang,
sayak timpuruang lengang-lenggangkan,
anak di pangku kamanakan di bimbiang,
urang kampuang di patenggangkan,
b. mengupayakan berlangsung proses timbang terima
kepemimpinan
dalam satu estafetta alamiah
Ingek sabalun kanai,
Kulimek balun abih,
Ingek-ingek nan ka-pai
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 6
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
7/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Agak-agak nan ka-tingga
patah tumbuh hilang berganti
karena kesudahannya yang dapat mencetuskan api adalah batu
pemantik
api juga.
c. teguh dan setia melakukan pembinaan retransformasi
adat
basandi syarak-syarak basandi kitabullah yang sudah lama di
miliki
d. mampu berinteraksi dengan lingkungan secara aktif
Handak kayo badikik-dikik,
Handak tuah batabua urai,
Handak mulia tapek-i janji,
Handak luruih rantangkan tali,
Handak buliah kuat mancari,
Handak namo tinggakan jaso,
Handak pandai rajin balaja.
Nan lorong tanami tabu,
Nan tunggang tanami bambu,
Nan gurun buek kaparak
Nan bancah jadikan sawah,
Nan munggu pandan pakuburan,
Nan gauang katabek ikan,
Nan padang kubangan kabau,
Nan rawang ranangan itiak.
artinya ada kesiapan melakukan dan menerima perubahan
dalam tindakan yang benar karena sebuah premis syarak
mengatakan bahwa segala tindakan dan perbuatan akan selalu
disaksikan oleh Allah, Rasul dan semua orang beriman.
Pemeranan syarak di tengah pembangunan masyarakat
nagari umumnya dengan ;
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 7
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
8/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Menghidupkan kembali sikap prilaku yang menjadi modal utama
membangun nagari dengan alas musyawarah dan saling
menghargai,
Jiko mangaji dari alif,
Jiko babilang dari aso,
Jiko naiak dari janjang,
Jiko turun dari tanggo.
Pawang biduak nak rang Tiku,
Pandai mandayuang manalungkuik,
Basilang kayu dalam tungku,
Di sinan api mangko hiduik.
Sulit membantah bahwa hilangnya akhlak menjadi salah satu
sumber
malapetaka yaitu punahnya keamanan nan kuriak kundi nan
sirah sago, nan baik budi nan indah baso
Indikasi melemahnya syarak diantaranya berkurangnya minat
menyerahkananak-anak ke Surau-surau, Majelis Ta'lim, TPA, MDA, bahkan
melemahnya
frekuensi pengajian-pengajian Al-Qur'an, dan merebaknya
kebiasaan
meminum minuman keras (Miras) pada sebahagian kecil (?) --
kalangan
muda-remaja di nagari-nagari dan berkembangnya keinginan
bergaul
bebas di luar tatanan dan batas-batas adat dan syarak (agama)
--. Menjalin dan menjamin keikut sertaan semua komponen di
tengah masyarakat,
Senteng ba-bilai, Singkek ba-uleh,
Ba-tuka ba-anjak, Barubah ba-sapo
Anggang jo kekek cari makan,
Tabang ka pantai kaduo nyo,
Panjang jo singkek pa uleh kan,
mako nyo sampai nan di cito,
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 8
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
9/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Adat hiduik tolong manolong,
Adat mati janguak man janguak,Adat isi bari mam-bari,
Adat tidak salang ma-nyalang, (basalang tenggang.)
Memulai dari penataan akhlak masyarakat anak nagari
menurut
kaedah syarak mangato adat mamakai.
Latiak-latiak tabang ka Pinang
Hinggok di Pinang duo-duo,Satitiak aie dalam piriang,
Sinan bamain ikan rayo.
Akan tetapi seringkali tidak terikuti oleh pembinaan yang
intensif,
antara lain disebabkan :
a. Kurangnya tenaga tuangku, imam khatib dan alim ulama
yangberpengalaman mungkin berkurangnya jumlah mereka di
nagari-nagari
atau karena perpindahan ke kota,
b. Kurangnya minat menjadi imam-khatib dan alim ulama di
nagari,
c. Terabaikannya kesejahteraan alim ulama di nagari-nagari
--
secara materil yang tidak seimbang dengan tuntutan yang
diharapkan
oleh masyarakat dari seorang da'i, padahal mereka senantiasa
dituntut
oleh tugasnya untuk selalu berada di tengah umat di nagari yang
dibinanya.
d. Tantangan yang sangat banyak, namun uluran tangan
yang di
dapat hanya sedikit, namun masih tersedia kiat-kiat elegan,
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 9
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
10/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Dek sakato mangkonyo ado,
Dek sakutu mangkonyo maju,Dek ameh mangkonyo kameh,
Dek padi mangkonyo manjadi.
MENGATASINYA,
Dengan modal kesadaran,
memanfaatkan jalinan hubungan yang sudah lama terbina
rantau dll,
penyadaran masyarakat terhadap prinsip-prinsip ABS SBK,
melahirkan sikap anak nagari (mental attitude) yang penuh
semangat vitalitas, enerjik, dan bernilai manfaat sesama
masyarakatnya,
menanamkan komitmen fungsional bermutu tinggi
kemampuan penyatuan konsep-konsep, alokasi sumber
dana,
perencanaan kerja secara komprehensif,
mendorong terbinanya center of excelences tangga
musyawarah anatara lembaga adat, syarak dan
fungsionaris nagari. Akhirnya tentulah tidak dapat ditolak suatu realita objektif
bahwa,
"Siapa yang paling banyak bisa menyelesaikan
persoalan
masyarakat, pastilah akan berpeluang banyak
untuk mengatur masyarakat itu."
hidupkan lembaga syarak sebagai institusi masyarakat
yang
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 10
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
11/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
perannya tidak kalah penting dari lembaga adat nagari.
penguatan lembaga kemasyarakatan yang ada di nagari
mesti di
sejalankan dengan kelompok umara' pemegang kendali
pemerintahan nagari -- yang adil, dalam spirit perubahan
membangun kembali masyarakat nagari.
Mengembalikan Minangkabau keakarnya ABS-SBK -- ya'ni Islam --
tidak
boleh dibiar terlalai, karena akibatnya akan terlahir bencana.
Amatlah penting untuk mempersiapkan generasi umat yangmengenali ;
(a) keadaan masyarakat nagari, aspek geografi,
demografi,
Alah bakarih samporono,
Bingkisan rajo Majopahik,
Tuah basabab bakarano,
Pandai batenggang di nan rumik.
(b) sejarah, kondisi sosial, ekonomi, latar belakang
masyarakat
nagari itu,
Manjilih ditapi aie,
Mardeso di paruik kanyang.
Teranglah sudah ...., bagi setiap orang yang secara serius ingin
berjuang di bidang pembangunan masyarakat lahir dan batinmaterial
dan spiritual pasti dia akan menemui disini satu iklim (mental
climate) yang subur bila pandai menggunakannya dengan tepat
akan
banyak sekali membantunya dalam usaha pembangunan itu
(c) agama, tamadun, budaya, adat-istiadat dan
berbudi bahasa yang
baik
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 11
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
12/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Lah masak padi `rang singkarak,
masaknyo batangkai-tangkai,
satangkai jarang nan mudo,Kabek sabalik buhus sontak,
Jaranglah urang nan ma-ungkai,
Tibo nan punyo rarak sajo.
Artinya diperlukan orang-orang yang ahli di bidangnya untuk
menatap setiap peradaban yang tengah berlaku.
Melupakan atau mengabaikan ini, mungkin lantaran
menganggapnyasebagai barang kuno yang harus di masukkan kedalam museum
saja, di
zaman modernisasi sekarang ini berarti satu kerugian.
Sebab berarti mengabaikan satu partner "yang amat berguna"
dalam pembangunan masyarakat dan negara.
KHULASAHNYA ,
1. Perankan kembali organisasi informal di nagari-nagari,
2. Seiringkan dengan memungsikan kembali peran alim
ulama dan
cerdik pandai sebagai pilar "suluah bendang dalam nagari"
3. Sangat di andalkan untuk membangun masyarakat
nagari
berdasarkan prinsip ABS-SBK ialah mempererat sistem
komunikasi dan
koordinasi antar komponen masyarakat di nagari pada pola
pembinaan
dan kaderisasi pimpinan dan organisasi banagari secara jelas,
dalam
mengantisipasi setiap perubahan dengan kearifan ilmiah
Anak urang Padang Mangateh,
Nak lalu ka Payokumbuah,
Namun nan singgang iko ka ateh,
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 12
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
13/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Bijo barandang nan ka tumbuah.
4. Dalam gerakan "membangun nagari" maka setiapfungsionaris di
nagari akan menjadi pengikat umat anak nagari -- untuk
membentuk
masyarakat yang lebih kuat, sehingga merupakan kekuatan
sosial yang
efektif.
Tukang nan tidak mambuang kayu,
Nan bungkuak ka singka bajak,Nan luruih ka tangkai sapu,
Satangkok ka papan tuai,
Nan ketek ka pasak suntiang
5. Pemerintahan Nagari mesti berperan menjadi media
pengembangan
anak nagari, bukan sebaliknya.
Pemasyarakatan budaya adat dan syarak (Islami) sesuai prinsip"adat
basandi syarak, syarak basandi Kitabullah" dengan meng-
efektifkan
media pendidikan anak nagari membina umat mencapai derajat
pribadi
taqwa, merencanakan dan melaksanakan kegiatan dalam
hubungan hidup
bermasyarakat sesuai tuntunan syarak (Agama Islam).
Mamutiah cando riak danau,
Tampak nan dari muko-muko,
Batahun-tahun dalam lunau,
Namun nan intan bakilek juo.
6. Di nagari mestinya dilahirkan media pengembangan
minat menata
kehidupan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, politik dan
agama Islam dalam rangka mengembangkan tujuan
kemasyarakatan yang adil dan sejahtera.
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 13
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
14/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Rumah gadang gajah maharam,
Lumbuang baririk di halaman,Rangkiang tujuah sajaja,
Sabuah si bayau-bayau,
Panenggang anak dagang lalu,
Sabuah si Tinjau lauik,
Birawati lumbuang nan banyak,
Makanan anak kamanakan.
Manjilih ditapi aie,
Mardeso di paruik kanyang.
Terakhir tentulah merupakan keharusan untuk dikembangkan
dakwah yang
sejuk -- dakwah Rasulullah bil ihsan -- dengan prinsip jelas, tidak
campur aduk (laa talbisul haq bil bathil), menyatu antara
pemahaman
dunia untuk akhirat -- keduanya tidak boleh dipisah-pisah --, dan
belajar kepada sejarah amatlah perlu adanya gerak dakwah dan
pembangunan yang terjalin dengan net-work (ta'awunik) yang
rapi (bin-nidzam), untuk penyadaran kembali generasi Islam di nagari-
nagari di
Minangkabau tentang peran syarak (Syari'at Islam) dalam
membentuk
tatanan hidup duniawiyah yang baik.
Ba-ririk bendi di Indarung
Mandaki taruih ka Si Tinjau Lauik
Ja-an baranti tangan mandayuang,
Nanti aruih mambao hanyuik". )
Bismillah .....
Kembangkan layar bahtera menuju pulau harapan, --
membangun kembali
pemerintahan nagari berdasarkan prinsip ABS-SBK. Marilah kita
berdo'a
bersama-sama sambil Bekerjalah ..... dengan sungguh-sungguh
dan
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 14
-
8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau
15/15
Membangun Pemerintahan Nagari
Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah
Bismillah ...... -
Begitulah semestinya peranan lembaga Adat Basandi Syarak,Syarak
Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dalam menapak perubahan baru
membangun
kembali masyarakat nagari di abad ini.***
Padang, 19 Agustus 2004.
H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 15