memperkokoh adat budaya minangkabau

Upload: h-masoed-abidin-bin-zainal-abidin-jabbar

Post on 30-May-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    1/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    MEMPERKOKOH ADAT BUDAYA MINANGKABAU

    MELALUI PENGUATAN PEMERINTAHAN NAGARI

    BERDASARKAN PRINSIP "ADAT BASANDI SYARAK

    SYARAK BASANDI KITABULLAH"

    Oleh, H. Mas'oed Abidin,

    Ketua PPIM Sumbar

    Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Sumbar

    Ketua MUI Sumbar Bidang Dakwah

    Sekretaris Dewan Pembina ICMI Orwil Sumbar

    PATUT SEKALI KITA BERSYUKUR, bahwa nikmat Allah dapat kita

    rasakan

    di antaranya kembali kepemerintahan nagari --, membuka lebih

    banyak

    kesempatan bergerak lebih leluasa dan bertanggung jawab

    dalam

    menerapkan nilai-nilai tamadun budaya Minangkabau ABS-SBK

    -- yangterikat kuat dengan penghayatan Islam.

    Selain dari pada itu, sikap jiwa (mental attitude) dari masyarakat

    kita di sini pada umumnya masih tetap tertuntun oleh akhlak,

    dan pandangan hidup Islam,

    tertuntun dan terbimbing oleh "Adat basandi Syara' ", dan

    "syara'

    mamutuih, Adat memakai !". Kedua-duanya memberikan unsur-

    unsur

    pegangan hidup yang positif, mengandung pendorong dan

    perangsang,

    force of motivation, tenaga penggerak untuk mendinamiseer

    satu

    masyarakat yang statis atau "sedang mengantuk".

    Menumbuhkan sifat-sifat kebiasaan-kebiasaan human

    behaviour yang diperlukan untuk mengembangkan kegiatan

    ekonomis seperti menghindarkan pemborosan, kebiasaan

    menyimpan, hidup berhemat, memelihara modal supaya jangan

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 1

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    2/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    hancur, melihat jauh kedepan, dan yang semacam itu

    merupakan harta

    besar dari kekayaan masyarakat yang tidak ternilai besarnya.

    Ada beberapa kendala -- dalam impelementasi penerapan

    kembali nilai-

    nilai budaya tersebut --,

    hubungan muda-mudi yang terbiasa meniru kekiri kanan,

    hubungan kekerabatan keluarga mulai menipis,

    peran ninik mamak hanya dalam batas-batas seremonial,

    peran substantif dari ulama, dalam pembinaan akhlak anak

    nagari kerap kali tercecerkan

    peran pendidikan akhlak berdasarkan prinsip-prinsip

    budaya

    adat berdasarkan ABS-SBK menjadi kabur dan melemah.

    Menata pemerintahan nagari dengan prinsip ABS-SBK

    sangat dituntut

    Pribadi-pribadi yang utuh dan unggul,

    a. dengan iman dan taqwa,

    b. berlimu pengetahuan

    c. menguasai teknologi,

    d. berjiwa wiraswasta,

    e. bermoral akhlak,

    f. beradat dan beragama,

    Karena yang akan kita kembangkan adalah "hidup modern dan

    maju dengan

    keimanan yang kokoh".

    Ka lauik riak mahampeh

    Ka karang rancam ma-aruih

    Ka pantai ombak ma-macah

    Jiko ma-ngauik kameh-kameh

    Jiko men-cancang, putuih - putuih

    Lah salasai mangko-nyo sudah

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 2

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    3/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Konsekwensinya, penyediaan sumber daya manusia berkualitas

    ---

    tampilnya penggerak pembangunan nagari berbekal teoritikusyang

    tajam, dan effektif, qanaah dan istiqamah di bidangnya --

    sebelum

    melaksanakan social reform.

    Bila tidak, akan mengundang kerawanan sosial -- apalagi bila

    penduduk

    desa-desa yang selama 17 tahun dibiar berkembang dan serta

    mertaberubah menjadi nagari -- yang cenderung tidak berkemampuan

    mengantisipasi dampak besar yang akan timbul dalam menerima

    perubahan

    seketika.

    Tenaga membina nagari diperlukan "opsir lapangan",

    bersedia dan pandai berkecimpung di tengahtengah

    umat, berilmu dan berpengalaman

    "mahir membaca masyarakat"

    dapat merasakan denyut nadi kehidupan anak nagari

    berurat pada di hati umat di nagari-nagari itu.

    Rakyat kecil di nagari-nagari -- di masa derasnya arus globalisasi

    dan pergeseran pola hidup masyarakat di bidang sosial,

    ekonomi,

    politik dan budaya ini -- senantiasa menjadi sasaran dan umpandari

    perubahan berbalut westernisasi dan pembudayaan di luar

    prinsip ABS-

    SBK dan acap kali mereka tersasar sesat jalan, hanya karena

    kurangnya pemahaman terhadap adat dan syarak (agama Islam)

    -- Karena

    ketiadaan bekalan --, Itulah penyebabnya.

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 3

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    4/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Kehidupan sosial berteras kebersamaan atau musyawarah

    sebagai salah

    satu landasan yang mengemuka di dalam prinsip ABS-SBK --bergeser

    menjadi individualis dan konsumeristis berjuang memelihara

    kepentingan sendiri-sendiri dalam menata pemerintahan nagari

    kurang

    dipahami dan lemahnya penegasan pola pelaksanaan undang-

    undang dan

    Perda No.9/2000 tentang pemerintahan di nagari di Sumatera

    Barat tidak jarang terjadi nagari tumbuh dengan sikap bernafsi-nafsi

    dan

    condong kepada melupakan nasib orang lain yang tentu saja

    tidak

    pernah terbayangkan adanya di dalam prinsip ABS-SBK itu dan

    persaingan antar nagari -- tanpa kawalan -- bergerak kepada

    "yang

    kuat akan bisa bertahan dan yang lemah akan mati sendiri, dan

    yangkuat akan menelan yang lemah di antara mereka".

    Tantangan sosial, budaya, ekonomi, politik dan lemahnya

    penghayatan

    agama di nagari-nagari dewasa ini tidak terelakkan.

    Maraknya pekat hingga ke taratak-taratak terpencil seperti tuak,

    arak, judi, dadah, pergaulan bebas di kalangan kaula muda,

    narkoba,

    dan beberapa tindakan kriminal dan anarkis, merusak tatanan

    keamanan,

    mengaburkan prinsip ABS-SBK, padahal pengendali kemajuan

    sebenarnya

    adalah agama dan budaya umat. Kita (menyebutnya ABS-SBK

    dalam tataran umatisasi) , yang didukung budaya tamaddun

    turun temurun dalam masyarakat adalah Adat Basandi Syarak,

    Syarak Basandi Kitabullah --.

    Tercerabutnya agama dari diri masyarakat Sumatera

    Barat Minangkabau -

    -, berakibat besar kepada perubahan prilaku dan tatanan

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 4

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    5/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    masyarakatnya, karena "adatnya bersendi syarak,

    syaraknya bersendi

    kitabullah" dan "syarak (=agama) mangato(=memerintahkan) maka adat

    mamakai (=melaksanakan)" sungguhpun dalam

    pengamatan sehari-hari

    sudah sulit dijumpai.

    Peranan alim ulama di Minangkabau sejak dulu adalah membawa

    umat --

    melalui informasi dan aktifiti -- kepada keadaan yang lebih baik,

    1. Kokoh dengan prinsip,2. Qanaah dan istiqamah konsistensi--,

    3. Berkualitas, dengan iman dan hikmah.

    4. Ber-`ilmu dan matang dengan visi dan misi.

    5. Amar makruf nahyun anil munkar, teguh dan

    professional.

    6. Research-oriented berteraskan iman dan ilmu

    pengetahuan.

    7. Mengedepankan prinsip musyawarah sebelum mufakat.

    Insya Allah akan merajut khaira ummah di dalam masyarakat

    nagari

    yang pacak menghadapi kompleksitas di alaf baru dengan

    kekuatan

    budaya dominan.

    Jiko mangaji dari alif,

    Jiko babilang dari aso,

    Jiko naiak dari janjang,

    Jiko turun dari tanggo.

    Suatu kecemasan bahwa sebahagian generasi yang bangkit

    kurang

    menyadari tempat berpijak.

    Kelemahan mendasar ditemui karena,

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 5

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    6/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    a. melemahnya jati diri

    b. kurangnya komitmen kepada nilai-nilai luhur agama danadat

    yang menjadi anutan bangsa,

    c. Dipertajam oleh tindakan isolasi diri,

    d. perbudakan politik, ekonomi, sosial budaya disertai oleh

    lemahnya minat menuntut ilmu -- yang menutup peluang untuk

    berperan

    serta dalam kesejagatan.

    e. Keadaan akan semakin parah apabila ada pihak-pihak

    lain yang

    memulai geraknya dengan uluran tangan pemberian.

    Pemantapan tamaddun, agama dan adat budaya menjadi

    landasan dasar

    pengkaderan re-generasi di nagari-nagari di Minangkabaudengan

    kewajiban,

    a. memelihara dan menjaga generasi pengganti yang lebih

    sempurna,

    kaluak paku kacang balimbiang,

    sayak timpuruang lengang-lenggangkan,

    anak di pangku kamanakan di bimbiang,

    urang kampuang di patenggangkan,

    b. mengupayakan berlangsung proses timbang terima

    kepemimpinan

    dalam satu estafetta alamiah

    Ingek sabalun kanai,

    Kulimek balun abih,

    Ingek-ingek nan ka-pai

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 6

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    7/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Agak-agak nan ka-tingga

    patah tumbuh hilang berganti

    karena kesudahannya yang dapat mencetuskan api adalah batu

    pemantik

    api juga.

    c. teguh dan setia melakukan pembinaan retransformasi

    adat

    basandi syarak-syarak basandi kitabullah yang sudah lama di

    miliki

    d. mampu berinteraksi dengan lingkungan secara aktif

    Handak kayo badikik-dikik,

    Handak tuah batabua urai,

    Handak mulia tapek-i janji,

    Handak luruih rantangkan tali,

    Handak buliah kuat mancari,

    Handak namo tinggakan jaso,

    Handak pandai rajin balaja.

    Nan lorong tanami tabu,

    Nan tunggang tanami bambu,

    Nan gurun buek kaparak

    Nan bancah jadikan sawah,

    Nan munggu pandan pakuburan,

    Nan gauang katabek ikan,

    Nan padang kubangan kabau,

    Nan rawang ranangan itiak.

    artinya ada kesiapan melakukan dan menerima perubahan

    dalam tindakan yang benar karena sebuah premis syarak

    mengatakan bahwa segala tindakan dan perbuatan akan selalu

    disaksikan oleh Allah, Rasul dan semua orang beriman.

    Pemeranan syarak di tengah pembangunan masyarakat

    nagari umumnya dengan ;

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 7

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    8/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Menghidupkan kembali sikap prilaku yang menjadi modal utama

    membangun nagari dengan alas musyawarah dan saling

    menghargai,

    Jiko mangaji dari alif,

    Jiko babilang dari aso,

    Jiko naiak dari janjang,

    Jiko turun dari tanggo.

    Pawang biduak nak rang Tiku,

    Pandai mandayuang manalungkuik,

    Basilang kayu dalam tungku,

    Di sinan api mangko hiduik.

    Sulit membantah bahwa hilangnya akhlak menjadi salah satu

    sumber

    malapetaka yaitu punahnya keamanan nan kuriak kundi nan

    sirah sago, nan baik budi nan indah baso

    Indikasi melemahnya syarak diantaranya berkurangnya minat

    menyerahkananak-anak ke Surau-surau, Majelis Ta'lim, TPA, MDA, bahkan

    melemahnya

    frekuensi pengajian-pengajian Al-Qur'an, dan merebaknya

    kebiasaan

    meminum minuman keras (Miras) pada sebahagian kecil (?) --

    kalangan

    muda-remaja di nagari-nagari dan berkembangnya keinginan

    bergaul

    bebas di luar tatanan dan batas-batas adat dan syarak (agama)

    --. Menjalin dan menjamin keikut sertaan semua komponen di

    tengah masyarakat,

    Senteng ba-bilai, Singkek ba-uleh,

    Ba-tuka ba-anjak, Barubah ba-sapo

    Anggang jo kekek cari makan,

    Tabang ka pantai kaduo nyo,

    Panjang jo singkek pa uleh kan,

    mako nyo sampai nan di cito,

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 8

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    9/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Adat hiduik tolong manolong,

    Adat mati janguak man janguak,Adat isi bari mam-bari,

    Adat tidak salang ma-nyalang, (basalang tenggang.)

    Memulai dari penataan akhlak masyarakat anak nagari

    menurut

    kaedah syarak mangato adat mamakai.

    Latiak-latiak tabang ka Pinang

    Hinggok di Pinang duo-duo,Satitiak aie dalam piriang,

    Sinan bamain ikan rayo.

    Akan tetapi seringkali tidak terikuti oleh pembinaan yang

    intensif,

    antara lain disebabkan :

    a. Kurangnya tenaga tuangku, imam khatib dan alim ulama

    yangberpengalaman mungkin berkurangnya jumlah mereka di

    nagari-nagari

    atau karena perpindahan ke kota,

    b. Kurangnya minat menjadi imam-khatib dan alim ulama di

    nagari,

    c. Terabaikannya kesejahteraan alim ulama di nagari-nagari

    --

    secara materil yang tidak seimbang dengan tuntutan yang

    diharapkan

    oleh masyarakat dari seorang da'i, padahal mereka senantiasa

    dituntut

    oleh tugasnya untuk selalu berada di tengah umat di nagari yang

    dibinanya.

    d. Tantangan yang sangat banyak, namun uluran tangan

    yang di

    dapat hanya sedikit, namun masih tersedia kiat-kiat elegan,

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 9

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    10/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Dek sakato mangkonyo ado,

    Dek sakutu mangkonyo maju,Dek ameh mangkonyo kameh,

    Dek padi mangkonyo manjadi.

    MENGATASINYA,

    Dengan modal kesadaran,

    memanfaatkan jalinan hubungan yang sudah lama terbina

    rantau dll,

    penyadaran masyarakat terhadap prinsip-prinsip ABS SBK,

    melahirkan sikap anak nagari (mental attitude) yang penuh

    semangat vitalitas, enerjik, dan bernilai manfaat sesama

    masyarakatnya,

    menanamkan komitmen fungsional bermutu tinggi

    kemampuan penyatuan konsep-konsep, alokasi sumber

    dana,

    perencanaan kerja secara komprehensif,

    mendorong terbinanya center of excelences tangga

    musyawarah anatara lembaga adat, syarak dan

    fungsionaris nagari. Akhirnya tentulah tidak dapat ditolak suatu realita objektif

    bahwa,

    "Siapa yang paling banyak bisa menyelesaikan

    persoalan

    masyarakat, pastilah akan berpeluang banyak

    untuk mengatur masyarakat itu."

    hidupkan lembaga syarak sebagai institusi masyarakat

    yang

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 10

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    11/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    perannya tidak kalah penting dari lembaga adat nagari.

    penguatan lembaga kemasyarakatan yang ada di nagari

    mesti di

    sejalankan dengan kelompok umara' pemegang kendali

    pemerintahan nagari -- yang adil, dalam spirit perubahan

    membangun kembali masyarakat nagari.

    Mengembalikan Minangkabau keakarnya ABS-SBK -- ya'ni Islam --

    tidak

    boleh dibiar terlalai, karena akibatnya akan terlahir bencana.

    Amatlah penting untuk mempersiapkan generasi umat yangmengenali ;

    (a) keadaan masyarakat nagari, aspek geografi,

    demografi,

    Alah bakarih samporono,

    Bingkisan rajo Majopahik,

    Tuah basabab bakarano,

    Pandai batenggang di nan rumik.

    (b) sejarah, kondisi sosial, ekonomi, latar belakang

    masyarakat

    nagari itu,

    Manjilih ditapi aie,

    Mardeso di paruik kanyang.

    Teranglah sudah ...., bagi setiap orang yang secara serius ingin

    berjuang di bidang pembangunan masyarakat lahir dan batinmaterial

    dan spiritual pasti dia akan menemui disini satu iklim (mental

    climate) yang subur bila pandai menggunakannya dengan tepat

    akan

    banyak sekali membantunya dalam usaha pembangunan itu

    (c) agama, tamadun, budaya, adat-istiadat dan

    berbudi bahasa yang

    baik

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 11

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    12/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Lah masak padi `rang singkarak,

    masaknyo batangkai-tangkai,

    satangkai jarang nan mudo,Kabek sabalik buhus sontak,

    Jaranglah urang nan ma-ungkai,

    Tibo nan punyo rarak sajo.

    Artinya diperlukan orang-orang yang ahli di bidangnya untuk

    menatap setiap peradaban yang tengah berlaku.

    Melupakan atau mengabaikan ini, mungkin lantaran

    menganggapnyasebagai barang kuno yang harus di masukkan kedalam museum

    saja, di

    zaman modernisasi sekarang ini berarti satu kerugian.

    Sebab berarti mengabaikan satu partner "yang amat berguna"

    dalam pembangunan masyarakat dan negara.

    KHULASAHNYA ,

    1. Perankan kembali organisasi informal di nagari-nagari,

    2. Seiringkan dengan memungsikan kembali peran alim

    ulama dan

    cerdik pandai sebagai pilar "suluah bendang dalam nagari"

    3. Sangat di andalkan untuk membangun masyarakat

    nagari

    berdasarkan prinsip ABS-SBK ialah mempererat sistem

    komunikasi dan

    koordinasi antar komponen masyarakat di nagari pada pola

    pembinaan

    dan kaderisasi pimpinan dan organisasi banagari secara jelas,

    dalam

    mengantisipasi setiap perubahan dengan kearifan ilmiah

    Anak urang Padang Mangateh,

    Nak lalu ka Payokumbuah,

    Namun nan singgang iko ka ateh,

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 12

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    13/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Bijo barandang nan ka tumbuah.

    4. Dalam gerakan "membangun nagari" maka setiapfungsionaris di

    nagari akan menjadi pengikat umat anak nagari -- untuk

    membentuk

    masyarakat yang lebih kuat, sehingga merupakan kekuatan

    sosial yang

    efektif.

    Tukang nan tidak mambuang kayu,

    Nan bungkuak ka singka bajak,Nan luruih ka tangkai sapu,

    Satangkok ka papan tuai,

    Nan ketek ka pasak suntiang

    5. Pemerintahan Nagari mesti berperan menjadi media

    pengembangan

    anak nagari, bukan sebaliknya.

    Pemasyarakatan budaya adat dan syarak (Islami) sesuai prinsip"adat

    basandi syarak, syarak basandi Kitabullah" dengan meng-

    efektifkan

    media pendidikan anak nagari membina umat mencapai derajat

    pribadi

    taqwa, merencanakan dan melaksanakan kegiatan dalam

    hubungan hidup

    bermasyarakat sesuai tuntunan syarak (Agama Islam).

    Mamutiah cando riak danau,

    Tampak nan dari muko-muko,

    Batahun-tahun dalam lunau,

    Namun nan intan bakilek juo.

    6. Di nagari mestinya dilahirkan media pengembangan

    minat menata

    kehidupan dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, politik dan

    agama Islam dalam rangka mengembangkan tujuan

    kemasyarakatan yang adil dan sejahtera.

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 13

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    14/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Rumah gadang gajah maharam,

    Lumbuang baririk di halaman,Rangkiang tujuah sajaja,

    Sabuah si bayau-bayau,

    Panenggang anak dagang lalu,

    Sabuah si Tinjau lauik,

    Birawati lumbuang nan banyak,

    Makanan anak kamanakan.

    Manjilih ditapi aie,

    Mardeso di paruik kanyang.

    Terakhir tentulah merupakan keharusan untuk dikembangkan

    dakwah yang

    sejuk -- dakwah Rasulullah bil ihsan -- dengan prinsip jelas, tidak

    campur aduk (laa talbisul haq bil bathil), menyatu antara

    pemahaman

    dunia untuk akhirat -- keduanya tidak boleh dipisah-pisah --, dan

    belajar kepada sejarah amatlah perlu adanya gerak dakwah dan

    pembangunan yang terjalin dengan net-work (ta'awunik) yang

    rapi (bin-nidzam), untuk penyadaran kembali generasi Islam di nagari-

    nagari di

    Minangkabau tentang peran syarak (Syari'at Islam) dalam

    membentuk

    tatanan hidup duniawiyah yang baik.

    Ba-ririk bendi di Indarung

    Mandaki taruih ka Si Tinjau Lauik

    Ja-an baranti tangan mandayuang,

    Nanti aruih mambao hanyuik". )

    Bismillah .....

    Kembangkan layar bahtera menuju pulau harapan, --

    membangun kembali

    pemerintahan nagari berdasarkan prinsip ABS-SBK. Marilah kita

    berdo'a

    bersama-sama sambil Bekerjalah ..... dengan sungguh-sungguh

    dan

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 14

  • 8/14/2019 Memperkokoh Adat Budaya Minangkabau

    15/15

    Membangun Pemerintahan Nagari

    Berdasar Prinsip Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah

    Bismillah ...... -

    Begitulah semestinya peranan lembaga Adat Basandi Syarak,Syarak

    Basandi Kitabullah (ABS-SBK) dalam menapak perubahan baru

    membangun

    kembali masyarakat nagari di abad ini.***

    Padang, 19 Agustus 2004.

    H. Masoed Abidin Ketua Majlis Ulama Sumbar - Bidang Dakwah - 15