membuat efek gitar sendiri

3
Membuat Efek Gitar Sendiri Posted on Oktober 17, 2009 by Emanuel Setio Dewo Selain main gitarnya sudah karatan, rupanya keterampilanku berelektronikaku pun sudah karatan. Sudah tidak seteliti, secermat & sesabar dulu lagi. Maklum, kedua hobi ini sudah kutinggalkan selama belasan tahun. Bermula ketika daku menemukan skema efek gitar yang tidak terlalu rumit dan semua komponennya tersedia di pasaran (tepatnya toko elektronika di Tangerang), yaitu MXR Distortion Plus yang bila dimodif sedikit bisa menjadi DOD 250. Wah menarik sekali. Dan kurasa daku bisa membuatnya. Langsung saja daku belanja semua keperluan untuk membangunnya. Komponen MXR+ Namun ternyata apa yang nampaknya sederhana itu tidak selamanya mudah untuk direalisasikan. Apalagi saat daku memilih cara hacker alias jalan pintas, yaitu membangunnya dengan menggunakan Perf Board (perforated board). Sekedar informasi, Perf Board ini adalah PCB yang sudah berlubang-lubang tapi tidak memiliki sambungan antar komponen. Untuk menyambungnya, kita perlu membuatnya sendiri, bisa menggunakan kawat kecil, kabel, atau sejenisnya. Dan walau pun komponennya sedikit, tapi menyambungkannya tidak mudah. Apalagi jika tata letak komponennya berdekatan, misalnya untuk kaki-kaki IC. Ironisnya semua itu kulakukan saat diriku sudah tidak muda lagi, sudah tidak teliti dan secermat dulu lagi. Tentu sudah bisa ditebak, proyek kecil-kecilanku tidak berhasil. Hihihi… Sudah gitu daku sudah males ngoprek untuk memperbaikinya. Soalnya solderannya pun berantakan. Belum lagi kabelnya yang sliwar-sliwer. Ruwet.

Upload: wrongman

Post on 08-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

EFEK

TRANSCRIPT

Membuat Efek GitarSendiri

Posted on Oktober 17, 2009 by Emanuel Setio Dewo

Selain main gitarnya sudah karatan, rupanya keterampilanku berelektronikaku pun sudah karatan. Sudah tidak seteliti, secermat & sesabar dulu lagi. Maklum, kedua hobi ini sudah kutinggalkan selama belasan tahun.

Bermula ketika daku menemukan skema efek gitar yang tidak terlalu rumit dan semua komponennya tersedia di pasaran (tepatnya toko elektronika di Tangerang), yaitu MXR Distortion Plus yang bila dimodif sedikit bisa menjadi DOD 250. Wah menarik sekali. Dan kurasa daku bisa membuatnya. Langsung saja daku belanja semua keperluan untuk membangunnya.

Komponen MXR+

Namun ternyata apa yang nampaknya sederhana itu tidak selamanya mudah untuk direalisasikan. Apalagi saat daku memilih cara hacker alias jalan pintas, yaitu membangunnya dengan menggunakan Perf Board (perforated board). Sekedar informasi, Perf Board ini adalah PCB yang sudah berlubang-lubang tapi tidak memiliki sambungan antar komponen. Untuk menyambungnya, kita perlu membuatnya sendiri, bisa menggunakan kawat kecil, kabel, atau sejenisnya.

Dan walau pun komponennya sedikit, tapi menyambungkannya tidak mudah. Apalagi jika tata letak komponennya berdekatan, misalnya untuk kaki-kaki IC. Ironisnya semua itu kulakukan saat diriku sudah tidak muda lagi, sudah tidak teliti dan secermat dulu lagi. Tentu sudah bisa ditebak, proyek kecil-kecilanku tidak berhasil. Hihihi

Sudah gitu daku sudah males ngoprek untuk memperbaikinya. Soalnya solderannya pun berantakan. Belum lagi kabelnya yang sliwar-sliwer. Ruwet. Seharusnya sih dicek pakai multimeter. Tapi multimeterku waktu jaman SD sudah hilang entah dimana. Beli lagi? Hem kayaknya bulan depan saja. Maklum, budget untuk hobi sudah habis. Malah sudah menggerus budget yang dialokasikan untuk lain-lain. Hihihi

Bener-bener heboh. Ada flying board-nya segala. Hahaha...

Membangun dengan Perf Board memang amat-sangat tricky. Jadi kemarin daku memutuskan untuk membuat PCB beneran dengan menggunakan teknik sablon. Dalam bayanganku, semuanya sangat sederhana. Lha wong tinggal fotocopy dan disetrika ke papan board polos. Beda dengan jaman daku SD-SMP dulu dimana daku harus pakai karbon atau menggambarnya secara manual dengan spidol permanen.

Kali ini daku dibantu oleh Bro Yus dalam mengerjakan prakarya ini.

Dan lagi-lagi daku meleset. Ternyata beda antara bayangan dengan kenyataan. Lagi-lagi semuanya tidak semudah itu.

Bermula dari mengikuti petunjuk dari sebuah situs yang menyarankan penggunaan kertas biasa untuk menyablon. Ternyata gagal total walau pun sudah disetrika lama banget. Mungkin saja daku salah menggunakan kertas, soalnya kertas yang kupakai memang agak tebal. Atau bisa saja karena setrikanya kurang panas atau malah kurang lama menyetrikanya? Tapi sudah nyaris 1 jam setrika yang diset pada posisi terpanas itu meniduri PCB+kertas. Namun gambarnya belum nempel di PCB. Mungkin seharusnya sampai gosong ya? Berapa jam tuh?

Seandainya pun bisa, rasanya tidak masuk akal jika untuk menyablonnya saja butuh waktu selama itu. Padahal tugas lain menanti. Untunglah di dekat rumah Bro Yus ada tukang foto copy. Langsung saja daku memfotocopy layout ke plastik (kertas transparan atau biasa disebut transparansi) seperti yang biasa dipakai untuk presentasi. Dan ternyata memang lebih mudah menyablon pakai kertas transparan ini karena layout cepat menempel di board walau pun menyetrikanya tidak lama. Tapi karena belum pengalaman, kami tetap saja gagal melakukannya. Pertama kertas transparannya bergeser sehingga miring. Upaya kedua juga gagal karena garis-garis pinggiran tidak tersablon sempurna alias putus-putus. Upaya ketiga berhasil dengan baik. Hore Board ke-2 yang beberapa jalurnya terputus itu bisa ditebalkan dengan spidol permanen. Sedangkan board ke-3 yang sukses perlu ditebalkan juga di beberapa jalur yang tipis, terutama di bagian lubang komponen. Yang unik adalah karena kami tidak punya FeCl (ferri cloride) untuk melunturkan PCB. Sebelumnya daku nyari di toko elektronik tapi tidak ada. (Hem aneh) Dan kebetulan daku sudah kemalaman dan tidak menemukan toko bangunan yang masih buka. Jadi proses pelunturannya terpaksa tertunda. Padahal semangatnya pas menggelora. Hiks Tapi proses pembelajaran telah berlangsung. Kalau pun daku tidak tahu malu menuliskan semua pengalaman tsb di blog (terutama yg gagal-gagal), itu karena proses pembelajaran yang kulalui ada baiknya dicatat supaya jika kelak bertahun-tahun kemudian daku ingin mengulanginya lagi, daku bisa membaca & mempelajarinya lagi. Hehehe