membangun optisme sebagai karakter pemuda masa depan bangsa

Upload: irham-fathoni

Post on 14-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Membangun optimisme sebuah hal krusial yang harus dilakukan untuk membangun karakter bangsa yang mandiri,

TRANSCRIPT

MEMBANGUN KARAKTER PEMUDA MASA DEPAN BANGSAOleh : Muchamad Irham Fathoni

Kita mengetahui bahwa Indonesia sejak lama disebut negara berkembang. Mungkin kita ingat sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, sampai sekarang title negara kita tetaplah negara berkembang. Di saat negara lain terus melangkah maju di tengah persaingan globalisasi, kita tetap bertahan di suatu titik stagnansi yang seolah mengikat negara kita. Dan ketika kesejahteraan hanya tampak sebagai kulit tetapi didalamnya hanyalah kebobrokan. Kita adalah bangsa yang kaya, hasil bumi dan alamnya begitu melimpah, namun masih banyak rakyat Indonesia yang tidak sejahtera. Uang rakyat yang dibayar melalui pajak dan lainnya untuk pembangunan dan kesejahteraan, masuk ke dalam saku pejabat negara yang tak bertanggung jawab. Hal ini karena perilaku immoral yang seakan telah mendarah daging di kalangan petinggi negara. Dan akhirnya membuat banyak rakyat kita yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.Atas fenomena yang terjadi di kehidupan berbangsa kita, jika ditanya siapakah yang bertanggung jawab atas kelangsungan bangsa ini, jawaban klise itupun muncul, Pemerintah dan Pemuda. Pemerintah disalahkan karena mereka yang menjadi tumpuan dan sosok yang dianggap bertanggung jawab atas semua persoalan bangsa. Dengan tidak adil, masyarakat hanya bisa menyalahkan tanpa memberikan solusi nyata atas permasalahan di Indonesia. Mereka adalah bagian dari komunitas yang kita bentuk dan bersikap apatis dan anti bahkan membenci terhadap komunitas itu sendiri. Generasi muda, juga disalahkan atas kediaman dan ketidakberdayaan mereka atas apa yang menjadi permasalahan. Mungkin mereka bertanya dimanakah pemuda Indonesia yang dulu dikenal sebagai para pemuda revolusioner yang pernah menuliskan sejarah tentang siapakah mereka sebenarnya. Pemuda yang berhasil merebut kemerdekaan, Pemuda yang mampu menghentikan kerajaan buatan presiden Soeharto, pemuda Indonesia yang pernah menyusun sendi-sendi persatuan Indonesia dengan sumpah pemuda, serta pemuda yang bisa mengibarkan bendera kita di negara lain dengan prestasinya. Masa depan bisa kita gantungkan kepada pemuda sebagai penerus bangsa. Namun untuk saat ini, kemanakah figur pemuda sebagai penerus bangsa Indonesia yang arif dan kritis yang pernah kita kenal?Kita tahu, permasalahan bangsa Indonesia semakin kompleks di masa yang akan datang, sehingga apa yang kita hadapi sekarang bisa menjadi acuan dan bahan pembelajaran. Namun, untuk mempersiapkan masa depan, perlu adanya pembenahan karakter pemuda bangsa kita. Pemuda yang saat ini, telah berbelok dari esensi budaya nusantara Indonesia. Pemuda Indonesia telah terpengaruh budaya luar yang bertolak belakang dengan budaya kita dan tidak mampu menyaring mana yang baik dan buruk. Seolah terjadi akulturasi dalam budaya, padahal telah terjadi regresi dan pergeseran budaya yang menyebabkan berubahnya karakter bangsa. Fenomena sosial seperti tawuran pelajar, pergaulan bebas, premanisme di kalangan pemuda bahkan pembunuhan sadis yang pelaku utamanya pemuda adalah bukti pergeseran budaya kita. Budaya global telah menindas budaya kita sendiri, sedangkan budaya lokal semakin mengisolasi diri. Zaman globalisasi seperti saat ini jangan sampai merubah identitas kita sebagai pemuda Indonesia. Kita boleh saja menerima kebudayaan barat, tapi kita juga harus selektif memilih mana kebudayaan yang sesuai bagi kita sebagai bangsa Indonesia dan mana yang tidak sesuai. Tanpa kita sadari, budaya luar yang masuk tanpa ada filtrasi berakibat fatal terhadap perubahan karakter bangsa. Dimanakah pemuda Indonesia yang dulu kita kenal sangat menjunjung solidaritas, mengikuti kearifan budaya lokal, pemuda yang bermoral dan pemuda yang kritis terhadap pemerintahan. Pemuda Indonesia yang sedang terlelap dalam budaya hedonisme, perlahan mulai bangun untuk menguak dan menggeliat sadar untuk kembali memperjuangkan nasib bangsanya. Mulai ada kesadaran untuk tidak lagi bersikap apatis terhadap masa depan Indonesia. Oleh sebab itu, perlu ada upaya untuk terus menumbuhkan rasa nasionalisme di dalam diri para pemuda. Karena di tangan pemuda, ada masa depan Indonesia.Membentuk optimisme pemuda adalah salah satu jalan untuk bisa membekali pemuda menjadi pemimpin di masa depan. Kenapa harus membangun optimisme? Karena rakyat Indonesia sudah bosan dengan semua pemberitaan yang hanya memberi citra negatif terhadap Indonesia. Berita korupsi setiap hari, banyaknya pengemis, kasus kriminal dan anggota DPR yang tertidur saat rapat. Banyak hal yang terlalu diekspos, sehingga menimbulkan pesimisme rakyat Indonesia terhadap masa depan bangsanya sendiri. Padahal di negara lain, hal tersebut juga terjadi. Dalam kehidupan, ada saatnya bosan, jenuh, dan muak atas situasi yang tidak menyenangkan. Hari berganti, situasi bukannya membaik, malah memburuk. Mungkin itulah yang dirasakan bangsa kita saat ini. Media yang seharusnya bisa menjadi ujung tombak dalam memperbaiki paradigma salah tentang Indonesia, justru memperparah keadaan dengan over exposing permasalahan negara kita.Media harus menjadi salah satu usaha membangun masyarakat yang optimis. Media harus lebih banyak membangun pikiran positif agar masyarakat semakin segar dan mulai bisa menatap masa depan Indonesia dengan karakter yang baru. Dengan sikap optimisnya, mulai ada geliat pemuda kita untuk terus memperjuangkan apa yang di cita-citakan bangsa Indonesia. Sikap mental yang terbangun akibat optimism pemuda, akan berdampak pada moral pemuda Indonesia yang kelak akan menjadi pemimpin dan akan membawa banyak perubahan structural pada negeri ini.BangsaIndonesia harus siap menjadi pemain global nantinya. Namun dengan tetap berakardari nilai-nilai positif budaya bangsa sendiri. Apalagi Indonesia termasuk negeri yang bertahan di tengahkrisis ekonomi yang melanda dunia akhir-akhir ini. Indonesia mampubertahan karena ketahanan ekonomi rakyatnya. Generasi muda Indonesiatermasuk yang berkontribusi di dalamnya. Banyak pengusaha-pengusaha baru dari kalangan pemuda yang menggebrak pasar global dengan produk yang inovatif. Pemuda kita sudah mulai bergerak maju. Untuk itu, peran pemerintah disini diperlukan untuk membangun mental pemuda kita untuk mulai berinovasi dan terus mengembangkan diri serta memberi pengajaran tentang karakter agar tertanam karakter yang optimis, ulet serta kreatif.Jika berbicara mengenai masa depan bangsa Indonesia, tentu kita semua mengharapkan bangsa kita menjadi bangsa yang maju dan memiliki SDM yang berkualitas dan dapat bersaing di tingkat global. Oleh sebab itu, kita perlu berubah. Jika bukan generasi muda seperti kita yang merubah bangsa ini menjadi lebih baik maka siapa lagi yang diharapkan? Karena sesungguhnya pemuda adalah agen perubahan bangsa. Kita juga perlu memperbaiki pola pikir manusia yang ada di Indonesia, agar tercipta masyarakat sehat dan berkualitas tinggi. Mulai dari diri kita sendiri, dengan berpikiran maju serta meningkatkan optimisme untuk mengembangkan kemampuan diri kita sendiri.Sikap pesimis merupakan halangan utama bagi seseorang untuk menerima tantangan. Orang yang telah terjangkiti virus pesimis selalu merasa hidupnya penuh dengan kesulitan. Ia selalu berada dalam ketidakberdayaan menghadapi masa depan. Itulah yang menjangkit pemuda kita saat ini. Bagaimana generasi muda mampu membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa yang akan datang, jika mereka tidak berdaya menghadapinya. Membentuk optimisme pemuda dengan otomatis dapat memacu semangat pemuda untuk terus memperbaiki diri serta dapat menjadi bekal di masa depan. Dengan bersikap optimis, pemuda akan lebih berani mengambil resiko, lebih bersemangat dalam belajar dan bekerja, serta akan membentuk karakter yang ulet dan mampu berada di kondisi yang sulit sekalipun. Dan Pemuda akan memiliki semangat tinggi untuk melakukan perubahan. Energi positif itu terpancar ketika mereka melihat suatu kejanggalan pada bumi pertiwi. Pola pikir dan daya analisis yang tinggi terhadap masalah bangsa membuat mereka merasa terpanggil untuk melakukan percepatan perbaikan tanah air menuju ke arah yang lebih baik.Melihat kenyataan yang terjadi saat ini, maka dibutuhkan sosok pemuda yang dapat melakukan akselerasi perbaikan bangsa. Akselerasi tersebut dapat terwujud melalui tindakan nyata dan peran yang dapat mereka berikan Indonesia. Jadi, Indonesia membutuhkan peran kita saat ini. Kita sebagai mahasiswa misalnya, menjadi profesional di bidang kita adalah salah satu cara yang paling efektif. Berkumpul bersama dengan pemuda lain yang memiliki visi searah lalu kita membentuk sebuah gerakan nonanarkis yang tersusun secara rapih. Lalu kita berusaha menuju ke sektor-sektor penting yang menjadi pusat pengambil keputusan atau sektor yang menguasai hayat hidup bangsa ini. Kita bergerak bersama dengan tujuan untuk memperbaiki bangsa ini. Kita bergerak dibawah arahan yang jelas. Karena itu kita butuh pemimpin yang mampu menjalankan fungsi pembangkit kekompakan agar pergerakan kita tidak mengalami perpecahan intern. Selain itu, kita butuh integritas akhlak dan kepribadian. Sikap-sikap ini dapat dilatih dengan cara aktif di organisasi seputar kampus atau lingkungan masyarakat. Banyak ilmu yang dapat ditimba di sana. Pendewasaan pikiran,peningkatan daya analisis, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim dapat kita peroleh. Semakin strategis jabatan dalam organisasi maka semakin banyak hal yang dapat diperoleh untuk pengembangan diri dan wawasan. Karena pemuda adalah harapan bangsa. Kelak kita lah yang akan menahkodai bangsa ini. Semua tergantung dari seberapa besar pengorbanan yang akan kita persembahkan. Melihat sejarah pemuda Indonesia dari masa lalu hingga sekarang yang gemilang, maka seharusnya kita sebagai generasi muda meneruskan kembali perjuangan para pemuda agar tidak kehilangan identitas sebagai pemuda yang cerdas, kritis dan kreatif. Misalnya saja melalukan pengawasan terhadap pemerintah agar roda pemerintahan berjalan dengan baik dan bersih. Selain itu, pemuda sebagai agen perubahan juga harus mampu menjadi pembela keadilan dimana beberapa tahun terakhir fakta telah menjelaskan bahwa keadilan telah berubah menjadi barang ekonomi yang dapat dibeli dengan uang. Sudah jelas, bahwa segala cara harus dilakukan untuk mempersiapkan generasi baru bangsa ini. Mulai dari pendidikan, pencitraan media, pendidikan keagamaan, hingga kegiatan-kegiatan kepemudaan yang bersifat membangun. Bukan cuma itu, sistem yang terintegrasi sangat penting agar pemuda yang terbimbing terus berkembang hingga menempati posisi strategis bangsa ini. Memang mustahil, untuk sepenuhnya menjadi sosok yang sempurna sebagai seorang pemuda. Tapi tim yang dibangun dari kumpulan pemuda yang bekerja sama adalah harga mati untuk mengganti kesempurnaan tersebut. Karena Soekarno dengan tegas mengatakansepuluh orang pemuda, bukansatu orang.