membangun komunitas pendidikan berbasis digital€¦ · pra sekolah. sd. 94,5%. smp. 55,7%. sma....

39
Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital Cucu Sukmana

Upload: others

Post on 15-Oct-2020

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital

Cucu Sukmana

Page 2: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Data Kondisi Pendidikan di Indonesia

PRA SEKOLAH

SD94,5%

SMP55,7%

SMA32,2% UNIV.

DUNIA KERJABERAPA %Regional ?

International ?

TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

5,5% 44,3% 57,8%

DROP OUT

3,3% 3,6%

ANAK USIA DINI BARU TERLAYANI 27%PENYANDANG BUTA AKSARA UMUR S/D 10 TAHUN = 18,7 JUTA JIWA

UMUR 10 S/D 44 TAHUN = 5,7 JUTA JIWA

4,1%

5%?%

Page 3: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Digital Divide

• Pemerintah menargetkan semua desa di Indonesia pada 2015 tersambung ke jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi

• Pemberdayaan masyarakat dari powerless menjadi powerfull

• Percepatan implementasi pembangunan masyarakat digital dengan community based

Page 4: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Paperless Society

• Revolusi ICT ikut merubah prilaku masyarakat modern yang mencoba masuk dan menghirup atmosfer sebuah kebudayaan baru

• Global work mengalami perubahan besar dengan berkembangnya cyber space

• Informasi di ujung jari dengan berkembangnya fasilitas di Internet dan multimedia

Page 6: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

6

Page 7: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

7

Page 8: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

8

Enjoy other models too

Page 9: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Kefokusan Program

1. Infrastruktur

2. Konten

3. Sumber Daya Manusia

4. Kebijakan

Page 10: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

e-Learning

• e‐Learning sendiri adalah salah satu bentuk dari konsep Distance Learning.

• e‐Learning atau Internet enabled learning menggabungkan metode pengajaran dan teknologi sebagai sarana dalam belajar. (Dr. Jo Hamilton‐Jones). 

• e‐Learning adalah proses belajar secara efektif yang dihasilkan dengan cara menggabungkan penyampaian materi secara digital yang terdiri dari dukungan dan layanan dalam belajar. (Vaughan Waller, 2001)

• e‐Learning adalah proses instruksi yang melibatkan penggunaan peralatan elektronik dalam menciptakan, membantu perkembangan, menyampaikan, menilai dan memudahkan suatu proses belajar mengajar dimana pelajar sebagai pusatnya serta dilakukan secara interaktif kapanpun dan dimanapun.

Page 11: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Berbagai elemen yang terdapat dalam sistem e‐Learning adalah:

• Materi: materi dapat disediakan dalam bentuk modul, adanya soalsoal yang disediakan dan hasil pengerjaannya dapat ditampilkan. Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur dan pelajar mendapatkan apa yang dibutuhkan.

• Komunitas: para pelajar dapat mengembangkan komunitas online untuk memperoleh dukungan dan berbagi informasi yang saling menguntungkan.

• Pengajar online: para pengajar selalu online untuk memberikan arahan kepada para pelajar, menjawab pertanyaan dan membantu dalam diskusi.

• Kesempatan bekerja sama: Adanya perangkat lunak yang dapat mengatur pertemuan online sehingga belajar dapat dilakukan secara bersamaan atau real time tanpa kendala jarak.

• Multimedia: penggunaan teknologi audio dan video dalam penyampaian materi sehingga menarik minat dalam belajar.

Page 12: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Keuntungan e‐Learning untuk pengajar dan pelajar

• Pengalaman pribadi dalam belajar: pilihan untuk mandiri dalam belajar

• menjadikan siswa untuk berusaha melangkah maju, memilih sendiri peralatan yang digunakan untuk penyampaian belajar mengajar, mengumpulkan bahan bahan sesuai dengan kebutuhan.

• Mengurangi biaya : lembaga penyelenggara e‐Learning dapat mengurangi bahkan menghilangkan biaya perjalanan untuk pelatihan, menghilangkan biaya pembangunan sebuah kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajar untuk pergi ke sekolah.

• Mudah dicapai: pemakai dapat dengan mudah menggunakan aplikasi e‐Learning dimanapun juga selama mereka terhubung ke internet. e‐Learning dapat dicapai oleh para pemakai dan para pelajar tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

• Kemampuan bertanggung jawab: Kenaikan tingkat, pengujian, penilaian, dan pengesahan dapat diikuti secara otomatis sehingga semua peserta (pelajar, pengembang dan pemilik) dapat bertanggung jawab terhadap kewajiban mereka masing‐masing di dalam proses belajar mengajar.

Page 13: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh pemanfaatan e‐Learning:

Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar mengajar.Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (Information, Communication and Technology).Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon ataupun komputer).Kurangnya mereka yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Page 14: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

STRATEGI

• Konsep pengembangan e‐Learning dengan pendekatan pemberdayaan komunitas.

• Dimana  komunitas dalam hal ini komunitas pendidikan• Komunitas mempunyai peran yang aktif di dalam 

memanfaatkan jaringan dan pengembangan konten, • Pemerintah daerah berfungsi sebagai pengendali mutu dan 

mengontrol keseimbangan terhadap kode etik yang dapat merugikan terhadap masyarakat akibat adanya perkembangan produk kreatif dalam kegiatan e‐Learning tersebut. 

Page 15: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Skema

PersyaratanPelangganE-learning

ProdukKonten

E-Learning2

PengelolaDistribusiKonten

2

VerifikasiKonten1,3,5

UjianOn-line

Penjaminsertifikasi

LayananJaringan

KepuasanPelangganE-learning

Page 16: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

CONTOH KOMUNITAS WIKIPEDIA• Dengan adanya jaringan maka akan terbentuk suatu komunitas, dengan 

adanya komunitas maka akan terjadi suatu proses kolaborasi informasi dan hal ini akan merubah segalanya terhadap informasi di komunitas pendidikan. 

• Sebagai contoh peran Wikipedia sekarang ini. Wikipedia, sebuah konsep terobosan dalam membangun open knowledge society , konsep open society based project begini akan jadi trend di masa depan. Dimana ciri dari konesp ini adalah terbuka, saling berbagi dan membentuk kelompok/group.

• Wikipedia adalah sebuah konsep "free encyclopedia". Artinya yang paling utama adalah tidak dipungut kompensasi apapun untuk membaca, menggunakan atau menyebarluaskannya. Arti berikutnya, tentu saja tidak pula ada kompensasi bagi yang berkontribusi menulis dan menyumbangkan informasi yang dimasukkan ke Wikipedia. Kemudian, tidak ada larangan bagi siapapun untuk ikut menyumbang informasi, tentang apapun informasi itu.

Nah..., walaupun Wikipedia menerapkan konsep dimana ada banyak editor (yang bekerja sukarela) untuk melakukan verifikasi dan kontrol terhadap materi yang masuk, tapi membiarkan pintu masuk terbuka untuk masuknya jutaan materi dalam waktu singkat…. KITA PUNYA KOMUNITAS MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN  (MGMP), KKG (KELOMPOK KERJA GURU)…DLL.

Page 17: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

PERAN PEMERINTAH

• Menciptakan iklim industri konten e‐Learning yang kompetitif, dinamis,dan bermoral

• Edukasi masyarakat, pembinaan moral dan pemberdayaan industri konten e‐Learning termasuk pengembangan solusi teknis

• Menjembatani komunikasi sinergis diantara semua stake holders dalam industri konten e‐Learning dalam memaksimalkan tujuan kode etik konten yang beredar

• Memastikan pematuhan Kode etik Konten• Perlindungan hukum bagi masyarak pengguna e‐Learning dan 

produk multimedia dari kerugian akibat konten yang tidak dingini

• Menangani pengaduan dan penegakan secara efektif  dan efisien 

Page 18: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

PERAN MASYARAKAT

• Fungsi kontrol dan konsultasi: memberi masukan terhadap barbagai aspek dari kode etik konten

• Melaporkan dan memberikan masukan informasi pelanggaran

• Sosialisasi e‐Learning sehat dan pencegahan dampak buruk konten terlarang

• Pengembangan dan sosialisasi penggunaan solusi teknis dalam mencegah dampak buruk konten terlarang

Page 19: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

PEMBUAT KONTEN

• Menghindari pembuatan konten yg tidak sesuai dengan norma kesopanan , kepantasan dan kesusilaan  yang diterima secara umum oleh masyarakat Indonesia yang beragama dan berbudaya

• Tidak mencemari dan/atau menyinggung perasaan masyarakat secara umum

• Tidak mendorong kepada perbuatan kriminal• Tidak mengganggu ketenteraman masyarakat dan bersifat 

mengancam atau aniaya

Page 20: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

PENYEDIA JASA JARINGAN

• Memberikan layanan jasa jaringan yang sehat, terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan  bagi komunitas pendidikan

• Memiliki mekanisme internal terhadap pencegahan pemuatan konten yang dilarang dan bekerjasama dengan pemerintah.

• Memasukan  iklan‐iklan yang terseleksi untuk komunitas pendidikan 

Page 21: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

PENGELOLA DISTRIBUSI KONTEN

• Pengelola distribusi konten perlu mengakomodasi ketentuan standar kode etik kedalam standar isi perjanjian penyediaan konten (antara pengembangnkonten dan pengelola distribusi konten)

• Memiliki mekanisme internal untuk mencegah atau menindak terhadap pemuatan konten yang dilarang, baik melalui peringatan atau pencabutan konten. 

Page 22: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

LEMBAGA PENDIDIKAN

• Melakukan uji kompetensi 

• Memberikan sertifikasi

• Membimbing dan layanan konsultasi

• Mengembangkan standar kompetensi

Page 23: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Pendekatan Pembelajaran

Learner

Internet

Company Based & Learning

Communities

Class

Instructor/teacher

Organization &Other schools

Other learner &Communities

Library

intrarnet

Page 24: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Dinas MGMP

SMP

SMP

MATERI

SMP

3 Satellite

12

ADSLLeased Line

WiFi/WiMax 4

Page 25: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Facilitating Lesson PlanningDATA CENTER

Prepare Curriculum Tree

Data center downloads curriculum tree to school

Subject leader prepares schemes of work

Teachers prepare weekly/daily lesson plan

Teachers submit lesson plans to principal for approval

Principal approves teachers’ lesson plans online

Teacher request for any facilities or equipment needed by lesson plan

Resource Person approves facilities or equipment request

Page 26: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Approval of Lesson Plan

Page 27: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Manajemen Persekolahan

Curriculum Management

Electronic Lesson Plan

Assignment Management

Academic Scheduler

Test Management

Student Profile Financial Maintenance

Financial Operations Financial Setup

Human Resource

Management

School BookingFacilities

Maintenance Facilities Operations Staff Leave Staff Appraisal

Attendance Facilities Usage TOTALINTEGRATION

External Resource

Management Staff Training

Library Management Assessment Collaborator WEB Modules Calendaring

Report Management Bulletin Board Analyzer Utilities LAN Messaging

Page 28: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Malaysia ICT Master Plan

Sumber: http://www.itu.int/osg/spu/newslog/content/binary/malaysia-master-ict-plan.jpg

Malaysia’s drive forward the delivery

of advance information,

communication and multimedia services from 2006 through

2010

Page 29: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Singapore iN-2015

Source: www.iN2015.sg/imagine.html

Page 30: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Langkah awal yang perlu kita lakukan :

Page 31: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

KomunitasGuru,SiswaLevel SMP

KomunitasGuru,Siswa

SMA

KomunitasGuru,siswa

SMK

KOMUNITAS

KomunitasMasyarakat

Seni

KomunitasMasyarakat

Hobies

KomunitasPendidikan

Luar Sekolah

KomunitasMasjid

MusyawarahKomunitasMasyarakat

KomunitasGuru,

Level SD

KomunitasGuru,

Level SMP

KomunitasGuru,SMA

KomunitasGuru,SMK

MusyawarahGuru Mata Pelajaran

KomunitasSiswa,

Level SD

KomunitasSiswa,

Level SMP

KomunitasSiswaSMA

KomunitasSiswaSMK

MusyawarahKomunitas

Siswa

1. Identifikasi komunitas pendidikan

Page 32: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

2. Identifikasi Kebutuhan Konten  

• Agar supaya pada tahap awal pengembangan konten ini terarah maka perlu adanya identifikasi kebutuhan konten  dan konten yang sudah ada  dimasing‐masing level pendidikan. 

• Sebagai contoh pada tahap awal konten difokuskan untuk persiapan Ujian Nasional dan KTSP. 

Page 33: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

3. Identifikasi Kebutuhan suporting Jaringan.

• Agar supaya pada tahap awal pengembangan layanan jaringan  ini terarah maka perlu adanya identifikasi kebutuhan layanan jaringan untuk aktivitas sekolah dan komunitas    dimasing‐masing level pendidikan. 

• Sebagai contoh pada tahap awal layanan jaringan  difokuskan untuk persiapan Ujian Nasional, penggunaan telepon VOIP, data based adminstrasi  sekolah, kurikulum , lesson plan, teleconference dll.  

• Untuk itu sarana dan prasarana standar minimal di sekolahpun perlu di analisis kebutuhannya.

Page 34: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

4. Pelatihan SDM

• Pelatihan SDM yang mendasar adalah terhadap guru

• Untuk pengembangan penulisan konten berbasis ICT, pelatihan tim verifikasi konten, pelatihan tim pengelola layanan distribusi konten, tim pemelihara jaringan sekolah dll.

Page 35: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

5. Penetapan sistem manajemen pengelolaan e‐Learning

• Agar sistem ini berjalan dengan baik maka perlu disepakati tentang sistem manajemen pengelolaan e‐Learning ini. Sejauh mana peran Dinas Pendidikan Propinsi, ICT Center, Bapeda, Komunitas Pendidikan dan Masyarakat serta Unsur Religi.

Page 36: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

RENCANA JANGKA PENDEK

Page 37: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

PENUTUP

• Demi masa, tanpa sadar perubahan ini begitu cepat untuk itu hanya orang yang saling mengingatkan tentang ide‐ide positif untuk kemajuan pendidikan yang akan mendapat petunjuk dan tidak merugi. 

• Untuk itu walaupun sulit kita harus bergerak dengan ikhlas dan penuh keyakinan.

• Program ini sudah tertulis dalam renstra Kemendiknas dan tidak perlu melihat dari mana ide ini datang, tetapi bagaimana kita saling mendukung untuk anak bangsa ini . Amien

“keep our mind open to the future”.

Page 38: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

GAGAL itu karena :

Orang yang berpikir tetapi tidak pernah bertindak, dan

Orang yang bertindak tapi tak pernah berpikir

(Reverend W.A. Nance)

Page 39: Membangun Komunitas Pendidikan berbasis Digital€¦ · PRA SEKOLAH. SD. 94,5%. SMP. 55,7%. SMA. 32,2%. UNIV. DUNIA KERJA. BERAPA % Regional ? International ? TIDAK SEKOLAH/MELANJUTKAN

Terima Kasih