membangun kepercayaan diri dan memberi dukungan kepada ibu

23
MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN MEMBERI DUKUNGAN KEPADA IBU MENYUSUI Dhini, M.Kes.

Upload: anton-cahya-christiant

Post on 07-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


30 download

DESCRIPTION

membangun kepercayaan diri

TRANSCRIPT

MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DAN MEMBERI DUKUNGAN

KEPADA IBU MENYUSUI

Dhini, M.Kes.

Introduksi

Seorang ibu menyusui mudah kehilangan kepercayaan diri (faktor internal dan eksternal), yang mendorongnya memberi bayi susu formula. Faktor internal misalnya ketidaksiapan memiliki bayi, emosi, labil, kurang pengetahuan. Faktor eksternal misalnya tekanan dari keluarga atau teman.Kita penting mengasah keterampilan persuasi (mempengaruhi) guna membantu ibu merasa percaya diri dan bersikap positif terhadap dirinya.

Tujuan keterampilan konseling ini1. Membangun kepercayaan diri ibu untuk

menyusui dan memberikan dukungan.2. Tidak membuat seorang ibu merasa

bahwa ia telah membuat kesalahan (bahkan jika itu benar kesalahan, buatlah kesalahan tampak mudah diperbaiki).

3. Hindarkan mengatur apa yang harus dilakukan ibu menyusui. Buatlah ibu merasa bahwa ia sedia menyusui karena memang ia ingin menyusui bayinya.

Review aspek mental pada setiap individu

1. Kognisi (pengetahuan)2. Emosi (perasaan)3. Konasi (kemauan)

Seorang ibu yang tidak menyusui bayinya, cermati masalahnya apakah di area kognisi, emosi, konasi atau gabungan ketiganya?

Keterampilan 1Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan Kadang ibu memikirkan sesuatu yang kita tidak

setuju – ibu mempunyai pemikiran yang keliru. Kita kerap ingin membuatnya merasa bahwa ia keliru, berhati-hatilah karena ini dapat meruntuhkan kepercayaan dirinya. Sangat penting untuk bersikap tidak/jangan ‘tidak setuju’ dengan ibu. Frasa tidak ‘tidak setuju’ tak sama dengan ‘setuju’.

Juga penting untuk tidak/jangan ‘setuju’ dengan suatu pemikiran yang keliru. Ketika berikutnya ingin menyarankan sesuatu yang berbeda; akan sulit dilakukan jika sebelumnya kita sudah setuju dengannya.

Respon terbaik adalah terima, artinya berikan respon netral, bukan setuju, bukan pula tidak setuju.

DemonstrasiMenerima apa yang ibu PIKIRKAN

Contoh pemikiran keliru: “ASI saya encer dan sedikit, jadi saya harus memberi susu

botol.”Respon 1: “Oh tidak! ASI tidak pernah encer dan sedikit.

Hanya kelihatannya saja begitu!”Respon 2: “Ya, ASI encer dan sedikit bisa menjadi

masalah.”Respon 3: “Oh, begitu ya. Jadi Ibu kuatir dengan air susu

Ibu?”Respon 4: “Ooh.”

Interpretasi:Respon 1 tidak setuju tak sesuaiRespon 2 setuju tak sesuaiRespon 3,4 menerima sesuai

Kita mungkin ingin memberi informasi untuk mengoreksi pemikiran yang keliru, bahwa ASI memang selalu tampak encer pada permulaan keluar, namun kaya zat gizi. Berikan informasi itu nanti dan dengan cara yang bijak, jangan terdengar sebagai kritikan.

DemonstrasiMenerima apa yang ibu RASAKAN

Ibu (sambil menangis) berkata: “Aduh, … bagaimana ini. Arga pilek dan hidungnya mampet total dan tidak bisa menyusu. Bisanya cuma nangis dan saya tidak tahu harus berbuat apa.”Respon 1: “Jangan kuatir, bayi Ibu baik-baik saja.”Respon 2: “Ibu cemas dengan keadaan Arga ya?” √Respon 3: “Jangan menangis, ini tidak serius kok. Arga akan cepat sembuh.”Respon menerima adalah respon 2.

Keterampilan 2Mengenali dan memuji yang ibu & bayi lakukan dengan benar

Sebagai profesional kesehatan, kita dilatih menemukan masalah. Tapi kemampuan ini seringkali membuat kita hanya melihat apa-apa yang kita anggap orang salah mengerjakannya dan kita mencoba mengoreksinya.Sebagai konselor, kita harus mencari tahu yang telah dilakukan dengan benar oleh ibu dan bayi. Pertama kenali dulu apa yang mereka lakukan dengan benar; kemudian apresiasikanlah (akui/puji) atau tunjukkan persetujuan atas perbuatan yang baik itu dengan anggukan dan senyuman tulus.

Keuntungan memuji

1. Membangun kepercayaan diri ibu.2. Mendorong ibu terus melanjutkan

perbuatannya.3. Membuat ibu lebih mudah menerima

saran berikutnya.

Demonstrasi

Mengenali dan memuji apa yang ibu dan bayi lakukan dengan benar:

Statemen 1: “Garis pertumbuhan bayi Ibu naiknya terlalu lambat.”Statemen 2: “Saya pikir bayi Ibu pertambahan berat badannya tidak cukup.”Statemen 3: “Bulan lalu berat badan bayi Ibu bertambah hanya karena ASI lho.” √

Keterampilan 3Memberi bantuan praktis

Kadang bantuan praktis lebih baik daripada mengatakan sesuatu, contohnya saat ibu merasa lelah, kotor, tak nyaman, lapar, haus, sudah mendapat banyak nasihat, punya masalah praktis. Atau kita konsisten ingin menunjukkan dukungan dan penerimaan.

Beberapa bantuan praktis: membantu membuat ibu nyaman dan bersih, mempermudah menggendong bayi dengan bantal atau kursi pendek, memberi ibu minuman hangat atau sesuatu untuk dimakan, menggendong bayi sementara ibu menyamankan dirinya dengan mencuci muka atau ke toilet.

Bantuan apapun pertimbangkan konteks budaya ibu.

DemonstrasiMemberi bantuan praktis

Situasi: Ibu terbaring di tempat tidur sesaat setelah melahirkan, tampak sedih, tertekan dan berkata. “Tidak saya belum menyusuinya. Payudara saya kosong dan rasanya terlalu sakit untuk duduk.”Respon 1: “Sebaiknya Ibu membiarkan bayi mengisap sekarang, supaya ASI keluar.”Respon 2: “Biar saya coba membuat Ibu nyaman ya, kita cobakan sambil Ibu berbaring dulu, ntar bisa dibandingkan kenyamanannya dengan kalau posisi Ibu duduk.” √

Keterampilan 4Memberi sedikit informasi yang relevan

Ibu seringkali memerlukan informasi tentang menyusui dan kita dapat berbagi pengetahuan, mungkin penting meluruskan pemikiran keliru.Sangat penting untuk: (1) beri informasi relevan untuk kondisi ibu sekarang, relevan untuk ibu ini, bayinya, saat ini dan pada keadaan ini; (2) membatasi informasi bila ibu tampak lelah dan sudah menerima banyak nasihat; (3) berikan dengan cara positif; (4) bantu membangun kepercayaan diri ibu dengan menerima pikiran dan perasaannya, mengakui dan memuji hal bail. Tak perlu buru-buru memberinya informasi baru atau mengoreksi pemikiran keliru.

Demonstrasi Memberikan informasi yang relevan

Ilustrasi: Jaka berusia 2 bulan dan menyusu eksklusif. Ibunya berkata, “Beberapa hari ini Jaka sering sekali menyusu, tiba-tiba ia seperti sangat kelaparan. Saya pikir ASI saya tidak mencukupi.”Respon 1: “Oh, Jaka tumbuh sehat kok. Tak usah kuatir dengan ASI Ibu. Paling baik menyusui eksklusif selama 6 bulan dan setelah itu Ibu bisa memberinya makanan pendamping.”Respon 2: “Jaka sedang tumbuh cepat. Bayi sehat memang punya masa lapar seperti ini ketika mereka tumbuh cepat. KMS Jaka menunjukkan kalau dia mendapat semua ASI yang dibutuhkannya. Dia akan normal dalam beberapa hari. √

Demonstrasi Memberikan informasi dengan cara positif

Ilustrasi: Bayi Sri berumur 3 bulan. Ibunya baru-baru ini memberi susu botol di samping menyusui. Bayi kena diare. Ibunya berkata, “Buang air besarnya mulai lembek, haruskah saya berhenti menyusui?”Respon 1: “Bagus sekali Ibu mau bertanya sebelum memutuskan. Diare biasanya lebih cepat berhenti kalau Ibu terus menyusui.” √Respon 2: “Oh, jangan, jangan berhenti menyusui. Dia bisa tambah parah kalau Ibu melakukan itu.”

Keterampilan 5Memakai bahasa sederhana

Profesional kesehatan sering menggunakan istilah teknis ketika mereka berbicara dengan para ibu dan ibu tidak mengerti. Penting menggunakan istilah sederhana, familiar, lokal. Perhatikan ekspresi wajah yang menunjukkan ketidakmengertian ibu dan responlah dengan tepat meskipun ibu tidak bertanya.

DemonstrasiMenggunakan bahasa sederhana

Pernyataan 1: “Bayi Ibu harus bisa mencapai duktus ASI besar untuk memperoleh ASI secara efektif.”

Pernyataan 2: “Bayi Ibu bisa lebih mudah mendapatkan ASI bila mulutnya mengambil sebagian besar payudara.” √

Tanda √ untuk pernyataan yang lebih mudah dipahami ibu.

Keterampilan 6Memberi satu atau dua saran, bukan perintah

Kita mungkin berpikir bahwa sangat efisien bila ibu melakukan sesuatu dengan cara berbeda, misalnya menyusui bayi lebih sering atau menggendongnya dengan cara yang lain. Tetapi hati-hatilah untuk tidak menyuruh atau memerintah ibu melakukan sesuatu karena sungguh tidak menolong ibu untuk merasa percaya diri.

Saat memberikan konseling, sarankan apa yang dapat ibu lakukan. Lalu ibu dapat memutuskan apakah ia akan mencobanya atau tidak. Hal ini memberi ibu perasaan menguasai keadaan dan membantunya untuk merasa percaya diri.

DemonstrasiMemberi satu atau dua saran

Ilustrasi: Alex menyusu dan ibunya mengira dirinya tidak cukup punya ASI. Ibunya berkata, “Saya menyusui Alex dua kali di pagi hari dan dua kali di sore hari.”Respon 1: “Ibu harus menyusui Alex sekurangnya 10 kali sehari!”Respon 2: “Mungkin akan membantu bila Ibu menyusui Alex lebih sering.” √Tanda √ pada respon berupa saran, bukan perintah.

Cara lain dengan mengajukan pertanyaan

“Pernah terpikir oleh Ibu untuk menyusui lebih sering? Kadang itu membantu lho.”

Atau mengatakan bagi sebagian orang, contohnya:

“Bagi sebagian orang menyusui lebih sering membantu meningkatkan jumlah ASI.”

RingkasanKeterampilan Kepercayaan Diri dan Dukungan

Menerima apa yang ibu pikirkan dan rasakan.

Mengenali dan memuji apa yang dilakukan dengan benar oleh ibu dan bayi.

Memberikan bantuan praktis. Memberikan sedikit informasi yang relevan. Menggunakan bahasa sederhana. Memberikan satu atau dua saran, bukan

perintah.

Terimakasih